INDUSTRI ENERGI. Khamdi Mubarok, ST., M.Eng LOGO. Pengertian Energi. Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja/usaha (capacity for doing work).
|
|
- Devi Kusuma
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 INDUSTRI ENERGI Khamdi Mubarok, ST., M.Eng Pengertian Energi Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja/usaha (capacity for doing work). Energi merupakan sesuatu yg bersifat abstrak yang sukar dibuktikan tetapi dapat dirasakan adanya. Hukum I Thermodinamika : energi bersifat kekal, energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi dapat dikonversi dari bentuk energi yang satu ke bentuk energi yang lain. 1
2 KLASIFIKASI ENERGI Energi tersimpan (stored energy) : energi yang tersimpan dalam suatu sistem atau massa, biasanya berbentuk massa dan medan gaya, biasanya mudah dikonversi menjadi energi transisi. Energi dalam transisi (transitional energi): energi yang sedang bergerak melintasi batas sistem JENIS JENIS ENERGI Jenis jenis Energi: 1. Energi Mekanik 2. Energi Listrik 3. Energi Elektromagnetik 4. Energi Kimia 5. Energi Termal 6. Energi Nuklir Energi mekanik adalah suatu energi yang dapat digunakan untuk mengangkat suatu benda dengan energi transisinya berupa kerja, sehingga dapat dengan mudah dikonversi menjadi bentuk energi lain. Energi Listrik adalah jenis energi yang berkaitan dengan arus dan akumulasi elektron. Bentuk transisionalnya berupa aliran elektron yang melalui sebuah konduktor. Company Name 2
3 Energi Elektromagnetik adalah suatu bentuk energi yang berkaitan dengan radiasi elektromagnetik yang merupakan bentuk energi murni yang tidak berkaitan dengan massa dan dirumuskan sebagai : E = hv hc = λ E = energi g( (Joule) h = konstanta Plank (6, joule detik) v = frekuensi (Hertz) λ = panjang gelombang (meter) Berdasarkan panjang gelombang, radiasi elektromagnetik dibagi menjadi radiasi gamma, sinar-x, dan Thermal. Company Name Energi Kimia adalah energi yang keluar sebagai hasil interaksi elektron, dimana dua atau lebih atom dan atau molekul molekul berkombinasi menghasilkan senyawa kimia i yang stabil dalam bentuk energi tersimpan. Energi Termal yaitu energi yang berkaitan dengan getaran atomik dan molekular dan merupakan energi dasar yang dibentuk dengan menggunakan hukum kedua termodinamika. Energi Nuklir Merupakan energi tersimpan yang dilepas akibat interaksi partikel dengan atau di dalam inti atom. Energi ini dilepas sebagai hasil usaha partikel partikel untuk memperoleh kondisi yang lebih stabil. Company Name 3
4 Sumber-Sumber Energi Sumber energi dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu: 1. Energi Celestial atau energi perolehan (Income Energy) Yaitu energi yang mencapai bumi dari angkasa luar, diantaranya adalah energi surya dan energi bulan. Sumber sumber energi celestial diantaranya adalah elektromagnetik, energi partikel dan gravitasional dari bintang bintang, planet planet dan bulan. Sumber energi calestial yang berguna energi elektromagnetik yang dihasilkan oleh matahari yang disebut dengan energi surya langsung. Energi ini pemakaiannya sangat atraktif karena sumbernya yang kontinu dan tak terhabiskan. Energi surya langsung juga menghasilkan beberapa sumber energi tak langsung yang tak terhabiskan, misalnya energi angin dan arus laut. Company Name 2. Kategori kedua sumber energi adalah energi modal (capital Energy) Yaitu energi yang telah ada pada atau di dalam bumi. Misalnya: Energi atom. Energi atom adalah energi yang dilepaskan sebagai hasil dari suatu reaksi tertentu yang melibatkan atom atom termasuk energi nuklir dan kimia. Panas bumi (geotermal) yang mengejawantah sebagai uap, air panas, dan atau karang panas. Panas bumi ini dilepaskan secara alamiah dalam bentuk geyser, sumber air panas, dan letusan gunung api. Company Name 4
5 Sumber Energi Asal sumber energi Bumi (terrestrial) Luar bumi (extraterrestrial) Renewable (Non Depleted) Renewable (Non Depleted) Non Renewable (Depleted) Sumber Sumber Energi Terrestrial Dapat didaur ulang ( renewable/non depleted energi) Non Renewable Renewable Extraterrestrial Fossil Nuklir Biomassa Air Angin Panas Bumi Tenaga Air Gel. Laut Pasang Surut Gradien Suhu Matahari Penggalian sumber sumber energi baru seharusnya tidak hanya bertumpu pada faktor ekonomi biaya rendah saja, melainkan harus memperhatikan tiga E, yaitu Energi, Ekonomi, dan Ekologi. 5
6 Sumber Energi yang habis (Depleted / non renewable energi resources) Sumber energi fosil BBM paling lambat akhir abad XXI Gas Alam 100 tahun lagi Batu bara 200 sampai 300 tahun lagi PLTD 6
7 PLTU/PLTD Energi Nuklir Uranium 7
8 Sumber Energi yang dapat didaur ulang (renewable /non depleted energi resouces) Biomassa Tenaga Air (ketinggian) 8
9 Gelombang Laut 9
10 Pasang Surut Air Laut Gradien Suhu 10
11 11
12 Angin Panas bumi 12
13 Matahari 13
14 PLTU / PLTGU di Jawa Rencana Pembangunan PLTP 2010 THAILAND CAMBODIA Sumatera(395MW) Sibayak 10 MW Sarulla 220 MW Ulubelu 220 MW Lumut Balai 110 MW BRUNEI PHILIPPINES KOB 68% 32% PERTAMINA OWN 930 MW ~ BOPD Medan MALAYSIA SINGAPORE 13,820 MWe KALIMANTAN 1,996 MWe Manado Sulawesi (80 MW) Lahendong 80 MW SULAWESI MALUKU Jawa Bali (1695 MW) Kamojang 260 MW Darajat 330 MW Gn.Salak 375 MW Wayang-Windu Windu 220 MW Dieng 180 MW Patuha 180 MW Bedugul 120 MW Karaha Bodas 30 MW Tanjung Karang Semarang Bandung JAVA BALI 9,253.5 MWe 1,487 MWe NUSATENGGARA TIMOR 584 MWe IRIAN JAYA PAPUA NEW GUINEA N 500 Km Kapasitas Terpasang: 2300 MW (9 %) Atau setara dengan : BOPD 14
15 Perbandingan PLTP dg PLTU Geothermal vs Oil Geothermal vs Coal 100 MW Installed capacity Barrel of Oil per day 100 MW Installed capacity 864 Ton of Coal Per day DEMAND (dalam juta SBM) PERKEMBANGAN DEMAND vs SUPPLY Rumah Tangga 13,08 % Komersial 4,28 % Transportasi 30,77% 22,88 % 37,53 % Industri 51,86 % 39,60% 62,61 % 7,82 % 22,06 % Minyak Bumi 42,99 % 7,52 % Batubara 34,47 % SUPPLY (dalam juta SBM) Gas Bumi 18,48 % EBT 4,07 % 15
16 CADANGAN DAN PRODUKSI ENERGI NO ENERGI TERBARUKAN/ SUMBER DAYA (SD) KAPASITAS TERPASANG (KT) RASIO KT/SD (%) = 4/3 1 Tenaga Air 75,670 MW 5, MW Panas Bumi 28,543 MW 1,189 MW Mini/Mikro Hydro MW MW Biomass 49,810 MW 1, MW Tenaga Surya 4.80 kwh/m 2 /day 13.5 MW - 6 Tenaga Angin 3 6 m/s 1.87 MW - 7 Uranium *) Hanya di Kalan Kalimantan Barat MW (e.q. 24,112 ton) for 11 years *) 30 MW 1.00 SUMBER RASIO RASIO CADANGAN No ENERGI TAK TERBARUKAN DAYA SD/CAD PRODUKSI CAD/PROD (CAD) (SD) (%) (PROD) (TAHUN)*) = 4/3 6 7 = 4/6 1 Minyak Bumi (miliar barel) **) Gas Bumi (TSCF) Batubara (miliar ton) Coal Bed Methane/CBM (TSCF) *) Dengan asumsi tidak ada penemuan cadangan baru **) Termasuk Blok Cepu Visi Energi Baru Terbarukan 25/25 Rencana Induk Konservasi Energi Nasional (RIKEN) Rencana Induk Energi Konvensional/Fosil KEBIJAKAN ENERGI SEKTORAL Kebijakan Energi Sektor Rumah Tangga Kebijakan Energi Sektor Bangunan Komersial Kebijakan Energi Sektor Industri Kebijakan Energi Sektor Transportasi KEBIJAKAN ENERGI KLASTERAL*) Energi Tak Terbarukan Kebijakan Energi Klaster Minyak Bumi Kebijakan Energi Klaster Gas Bumi Kebijakan Energi Klaster Batubara Energi Baru Kebijakan Energi Klaster Nuklir Sisi kebutuhan Rencana Induk Diversifikasi Energi Nasional (RIDEN) *) Klaster sesuai dengan UU 30/2007 tentang Energi Update Kebijakan Energi Klaster CBM Kebijakan Energi Klaster Gasified Coal Kebijakan Energi Klaster Liquified Coal Kebijakan Energi Klaster Hidrogen Energi Terbarukan Kebijakan Energi Klaster Panas Bumi Kebijakan Energi Klaster Hidro Kebijakan Energi Klaster Bioenergi Kebijakan Energi Klaster Energi Surya Kebijakan Energi Klaster Energi Angin Kebijakan Energi Klaster Samudera Sisi Penye ediaan 16
PERCEPATAN PENGEMBANGAN PANASBUMI DALAM MENGATASI KRISIS ENERGI LISTRIK
PERCEPATAN PENGEMBANGAN PANASBUMI DALAM MENGATASI KRISIS ENERGI LISTRIK Oleh: Sukusen Soemarinda Direktur Hulu PT PERTAMINA (PERSERO) DISAMPAIKAN PADA SEMINAR PANASBUMI: SEBAGAI ENERGI ANDALAN MASA KINI
Lebih terperinciPERCEPATAN PENGEMBANGAN PANAS BUMI DALAM MENGATASI KRISIS ENERGI LISTRIK
PERCEPATAN PENGEMBANGAN PANAS BUMI DALAM MENGATASI KRISIS ENERGI LISTRIK Oleh: Sukusen Soemarinda Direktur Hulu PT PERTAMINA (PERSERO) DISAMPAIKAN PADA SEMINAR PANASBUMI: SEBAGAI ENERGI ANDALAN MASA KINI
Lebih terperinciMEMASUKI ERA ENERGI BARU TERBARUKAN UNTUK KEDAULATAN ENERGI NASIONAL
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA MEMASUKI ERA ENERGI BARU TERBARUKAN UNTUK KEDAULATAN ENERGI NASIONAL Oleh: Kardaya Warnika Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi
Lebih terperinciRingkasan Bahan Kuliah Mesin Konversi Energi * Ridwan ; Gunadarma Univiversity 1
Ringkasan Bahan Kuliah Mesin Konversi Energi * Ridwan ; Gunadarma Univiversity 1 Pengertian Energi Energi : Kemampuan untuk melakukan Kerja (Enegy is the capasity for doing work) Hukum Termodinamika pertama:
Lebih terperinciESDM untuk Kesejahteraan Rakyat
1. INDIKATOR MAKRO 2010 2011 2012 No Indikator Makro Satuan Realisasi Realisasi Realisasi Rencana / Realisasi % terhadap % terhadap APBN - P Target 2012 1 Harga Minyak Bumi US$/bbl 78,07 111,80 112,73
Lebih terperinciUpaya Penghematan Konsumsi BBM Sektor Transportasi
Upaya Penghematan Konsumsi BBM Sektor Transportasi Menteri Negara PPN/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Jakarta, 27 April 2006 Permasalahan Konsumsi BBM Sektor Transportasi Dalam rangka mewujudkan
Lebih terperinciGambar.1.1. Kondisi Bauran Energi Indonesia Tahun 2011
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin bertambahnya penduduk di Indonesia membuat kebutuhan energi semakin meningkat, baik untuk kebutuhan skala kecil seperti rumah tangga, maupun skala besar
Lebih terperinciHasbullah, M.T. Electrical Engineering Dept., Energy Conversion System FPTK UPI 2009
Hasbullah, M.T Electrical Engineering Dept., Energy Conversion System FPTK UPI 2009 Konversi Energi (Energy Conversion) : Perubahan bentuk energi dari yang satu menjadi bentuk energi lain. Hukum konservasi
Lebih terperinciPERANAN MIGAS DALAM MENDUKUNG KETAHANAN ENERGI
PERANAN MIGAS DALAM MENDUKUNG KETAHANAN ENERGI Oleh : A. Edy Hermantoro Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas disampaikan pada : DISKUSI EVALUASI BLUE PRINT ENERGI NASIONAL PETROGAS DAYS 2010 Jakarta, 11
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Potensi Sumber Daya Energi Fosil [1]
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Ketersediaan sumber daya energi tak terbarukan semakin lama semakin menipis. Pada Outlook Energi Indonesia 2014 yang dikeluarkan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan
Lebih terperinciDr. Unggul Priyanto Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Dr. Unggul Priyanto Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi 1 Pendahuluan Energi Primer Kelistrikan 3 Energy Resources Proven Reserve Coal 21,131.84 million tons Oil Natural Gas (as of 2010) 3,70
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi semakin lama semakin meningkat. Peningkatan kebutuhan akan energi ini tidak bisa dipenuhi hanya dengan mengandalkan energi fosil seperti minyak,
Lebih terperinciDisampaikan pada Seminar Nasional Optimalisasi Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan Menuju Ketahanan Energi yang Berkelanjutan
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA Disampaikan pada Seminar Nasional Optimalisasi Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan Menuju Ketahanan Energi yang Berkelanjutan Direktorat
Lebih terperinciOPSI NUKLIR DALAM BAURAN ENERGI NASIONAL
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA OPSI NUKLIR DALAM BAURAN ENERGI NASIONAL Konferensi Informasi Pengawasan Oleh : Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Jakarta, 12
Lebih terperinciENERGI TERBARUKAN MASA DEPAN ENERGI KITA
ENERGI TERBARUKAN MASA DEPAN ENERGI KITA Dr. Muhammad Samsuri Kepala Bidag Transfer Iptek Masyarkat Kementerian Riset dan Teknologi Metro, 29 Agustus 2013 PERMASALAHAN ENERGI NASIONAL Produksi minyak menurun,
Lebih terperinciSITUASI ENERGI DI INDONESIA. Presented by: HAKE
SITUASI ENERGI DI INDONESIA Presented by: HAKE Potensi Dan Pemanfaatan Energi Fosil Dan Energi Terbarukan No Energi Fosil Sumber Daya Cadangan Rasio Ct/Produksi Produksi (Sd) Terbukti (CT) (Tahun) 1 Minyak
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI
KEBIJAKAN PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI J. PURWONO Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Disampaikan pada: Pertemuan Nasional Forum
Lebih terperinciKONDISI RIIL KEBUTUHAN ENERGI DI INDONESIA DAN SUMBER-SUMBER ENERGI ALTERNATIF TERBARUKAN
KONDISI RIIL KEBUTUHAN ENERGI DI INDONESIA DAN SUMBER-SUMBER ENERGI ALTERNATIF TERBARUKAN DR. DADAN KUSDIANA Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan data dari BPPT (2013) dari tahun ke tahun jumlah penduduk Indonesia sebagai salah satu negara berkembang di dunia terus mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan
Lebih terperinciBUSINESS AND SOCIETY SUPPORT FOR RENEWABLE ENERGY DEVELOPMENT
BUSINESS AND SOCIETY SUPPORT FOR RENEWABLE ENERGY DEVELOPMENT Erwin S. Sadirsan APEC Conference on Clean, renewable & sustainability use of energy Ayodya resort Bali hotel September 30 th October 2 nd
Lebih terperinci12/18/2015 ENERGI BARU TERBARUKAN ENERGI BARU TERBARUKAN ENERGI BARU TERBARUKAN
Energi Baru Terbarukan Berdasarkan PP no 79 2014 tentang Kebijakan Energi : Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja yang dapat berupa panas, cahaya, mekanika, kimia, dan elektromagnetika. Sumber
Lebih terperinciKEBIJAKAN PEMANFAATAN PANAS BUMI UNTUK KELISTRIKAN NASIONAL
KEBIJAKAN PEMANFAATAN PANAS BUMI UNTUK KELISTRIKAN NASIONAL Oleh : Direktur Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi Disampaikan pada: Seminar Nasional Promosi Sumberdaya Panas Bumi Denpasar,, 3-43 4 April
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketahanan nasional mutlak dimiliki setiap negara yang berdaulat. Salah satu faktor penentu pencapaian ketahanan nasional adalah dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi
Lebih terperinciDIRECTORATE GENERAL OF NEW RENEWABLE AND ENERGY COSERVATION. Presented by DEPUTY DIRECTOR FOR INVESTMENT AND COOPERATION. On OCEAN ENERGY FIELD STUDY
MINISTRY OF ENERGY AND MINERAL RESOURCES DIRECTORATE GENERAL OF NEW RENEWABLE AND ENERGY COSERVATION DIRECTORAT OF VARIOUS NEW ENERGY AND RENEWABLE ENERGY Presented by DEPUTY DIRECTOR FOR INVESTMENT AND
Lebih terperinciBAGIAN I PENGERTIAN KONVERSI ENERGI
BAGIAN I PENGERTIAN KONVERSI ENERGI 1. Pengantar a. Energi Energi merupakan sesuatu pengertian yang tidak mudah didefinisikan dengan singkat dan tepat. Energi yang bersifat abstrak yang sukar dibuktikan,
Lebih terperinciANALISIS PEMANFAATAN ENERGI PADA PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK DI INDONESIA
ANALISIS PEMANFAATAN ENERGI PADA PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK DI INDONESIA Indyah Nurdyastuti ABSTRACT Energy demand for various economic sectors in Indonesia is fulfilled by various energy sources, either
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. optimal. Salah satu sumberdaya yang ada di Indonesia yaitu sumberdaya energi.
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan sumberdaya alam. Akan tetapi, sumberdaya alam yang melimpah ini belum termanfaatkan secara optimal. Salah satu sumberdaya
Lebih terperinciDIREKTORAT ANEKA ENERGI BARU DAN ENERGI TERBARUKAN OLEH : AGUNG PRASETYO
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU, TERBARUKAN, DAN KONSERVASI ENERGI DIREKTORAT ANEKA ENERGI BARU DAN ENERGI TERBARUKAN OLEH : AGUNG PRASETYO
Lebih terperinciKEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI Disampaikan pada Dialog Energi Tahun 2017 Jakarta, 2 Maret 2017 1 Outline paparan I. Potensi
Lebih terperinciINSTRUMEN KELEMBAGAAN KONDISI SAAT INI POTENSI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA ENERGI INDIKASI PENYEBAB BELUM OPTIMALNYA PENGELOLAAN ENERGI
MENUJU KEDAULATAN ENERGI DR. A. SONNY KERAF KOMISI VII DPR RI SEMINAR RENEWABLE ENERGY & SUSTAINABLE DEVELOPMENT IN INDONESIA : PAST EXPERIENCE FUTURE CHALLENGES JAKARTA, 19-20 JANUARI 2009 OUTLINE PRESENTASI
Lebih terperinciKEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA Kebijakan Pengembangan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Untuk Ketahanan Energi Nasional Oleh: Dr. Kardaya Warnika Direktur Jenderal
Lebih terperinciBEBERAPA PERMASALAHAN UTAMA ENERGI INDONESIA. oleh: DR.Ir. Kardaya Warnika, DEA Ketua Komisi VII DPR RII
BEBERAPA PERMASALAHAN UTAMA ENERGI INDONESIA oleh: DR.Ir. Kardaya Warnika, DEA Ketua Komisi VII DPR RII 1 BEBERAPA PERMASALAHAN UTAMA ENERGI INDONESIA Halaman I. UMUM. 3 II. KONDISI PERENERGIAN INDONESIA
Lebih terperinciKEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU, TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI. Disampaikan oleh
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU, TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI REGULASI DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN ENERGI ANGIN Disampaikan oleh Abdi Dharma Saragih Kasubdit
Lebih terperinciKebijakan Pemerintah Di Sektor Energi & Ketenagalistrikan
Kebijakan Pemerintah Di Sektor Energi & Ketenagalistrikan DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Kebijakan Pemerintah Di Sektor Energi dan Pembangkitan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara pemilik potensi energi panas bumi terbesar di dunia, mencapai 28.617 megawatt (MW) atau setara dengan 40% total potensi dunia yang tersebar
Lebih terperinciPENGEMBANGAN ENERGI BARU TERBARUKAN
RENCANA DAN STRATEGI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN ENERGI BARU TERBARUKAN DAN KEBERLANJUTANNYA DI NTT Oleh : Ir. Wayan Darmawa,MT Kepala Bappeda NTT 1 KONDISI UMUM PEMBANGUNAN NTT GAMBARAN UMUM Letak Geografis
Lebih terperinciPengertian Energi, Potensial, Kinetik dan Hukum Kekekalan Energi - Fisika
Pengertian Energi, Potensial, Kinetik dan Hukum Kekekalan Energi - Fisika Sat, 13/05/2006-7:44pm godam64 Energi dari suatu benda adalah ukuran dari kesanggupan benda tersebut untuk melakukan suatu usaha.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Arief Hario Prambudi, 2014
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) adalah suatu pembangkit listrik dimana energi listrik dihasilkan oleh generator yang diputar oleh turbin uap yang memanfaatkan
Lebih terperinciBAB I 1. PENDAHULUAN
BAB I 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi bauran energi primer Indonesia pada tahun 2010 masih didominasi oleh energi dari bahan bakar fosil khususnya minyak bumi seperti diberikan pada Tabel 1.1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manajemen baik dari sisi demand maupun sisi supply energi. Pada kondisi saat ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk mencapai pola pengelolaan energi diperlukan perubahan manajemen baik dari sisi demand maupun sisi supply energi. Pada kondisi saat ini telah diketahui bahwa permintaan
Lebih terperinciPeranan Energi Baru dan Terbarukan Dalam Penyediaan Energi Nasional Jangka Panjang (Outlook Energi Indonesia 2012)
Peranan Energi Baru dan Terbarukan Dalam Penyediaan Energi Nasional Jangka Panjang (Outlook Energi Indonesia 212) Ira Fitriana 1 1 Perekayasa Madya Bidang Perencanaan Energi-PTPSE, Badan Pengkajian dan
Lebih terperinciTEORI ENERGI 1.1 Pengertian Energi 1.2 Macam-macam Energi
TEORI ENERGI 1.1 Pengertian Energi Energi merupakan sesuatu kemampuan untuk melakukan usaha atau kerja. Semua makhluk hidup membutuhkan energi untuk hidup. Energi yang bersifat abstrak yang sukar dibuktikan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Penyediaan energi dimasa depan merupakan permasalahan yang senantiasa menjadi perhatian semua bangsa, karena bagaimanapun juga kesejahteraan manusia dalam kehidupan
Lebih terperinciEFISIENSI OPERASIONAL PEMBANGKIT LISTRIK DEMI PENINGKATAN RASIO ELEKTRIFIKASI DAERAH
EFISIENSI OPERASIONAL PEMBANGKIT LISTRIK DEMI PENINGKATAN RASIO ELEKTRIFIKASI DAERAH Abstrak Dalam meningkatkan rasio elektrifikasi nasional, PLN telah melakukan banyak upaya untuk mencapai target yang
Lebih terperinciOleh: Maritje Hutapea Direktur Bioenergi. Disampaikan pada : Dialog Kebijakan Mengungkapkan Fakta Kemiskinan Energi di Indonesia
Direktorat t Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral STRATEGI DAN PROGRAM KERJA UNTUK MENINGKATKAN AKSES ENERGI DI PERDESAAN DAN PERKOTAAN Oleh:
Lebih terperinciKEBIJAKAN DALAM PENGUSAHAAN PANAS BUMI PASCA UU NOMOR 27 TAHUN 2003 DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
KEBIJAKAN DALAM PENGUSAHAAN PANAS BUMI PASCA UU NOMOR 27 TAHUN 2003 Dr. Ir. Simon Felix Sembiring DIREKTUR JENDERAL SUMBER DAYA MINERAL, BATUBARA DAN PANAS BUMI Jl. Prof. Dr. Soepomo, SH. No. 10, Jakarta
Lebih terperinciENERGI & PROSES FISIOLOGI TUMBUHAN
ENERGI & PROSES FISIOLOGI TUMBUHAN Contoh: Bahan bakar minyak digunakan sebagai sumber energi untuk kendaraan bermotor. Proses Pertumbuhan Tanaman : Merupakan kumpulan dari berbagai aktivitas mulai dari
Lebih terperinciENERGI & PROSES FISIOLOGI TUMBUHAN
ENERGI & PROSES FISIOLOGI TUMBUHAN ENERGI & PROSES FISIOLOGI TUMBUHAN Contoh: Bahan bakar minyak digunakan sebagai sumber energi untuk kendaraan bermotor. Proses Pertumbuhan Tanaman : Merupakan kumpulan
Lebih terperinciV. PENGEMBANGAN ENERGI INDONESIA DAN PELUANG
V. PENGEMBANGAN ENERGI INDONESIA 2015-2019 DAN PELUANG MEMANFAATKAN FORUM G20 Siwi Nugraheni Abstrak Sektor energi Indonesia mengahadapi beberapa tantangan utama, yaitu kebutuhan yang lebih besar daripada
Lebih terperinciSISTEM TENAGA LISTRIK
SISTEM TENAGA LISTRIK SISTEM TENAGA LISTRIK Sistem Tenaga Listrik : Sekumpulan Pusat Listrik dan Gardu Induk (Pusat Beban) yang satu sama lain dihubungkan oleh Jaringan Transmisi sehingga merupakan sebuah
Lebih terperinciPEMENUHAN SUMBER TENAGA LISTRIK DI INDONESIA
PEMENUHAN SUMBER TENAGA LISTRIK DI INDONESIA Oleh : Togar Timoteus Gultom, ST, MT Dosen STT-Immanuel, Medan Abstrak Penulisan bertujuan untuk mengetahui supply dan demand tenaga listrik di Indonesia. Metode
Lebih terperinciPOTENSI BISNIS ENERGI BARU TERBARUKAN
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI POTENSI BISNIS ENERGI BARU TERBARUKAN Maritje Hutapea Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan
Lebih terperinciRENCANA AKSI PEMERINTAH INDONESIA UNTUK MEWUJUDKAN ENERGI YANG BERKELANJUTAN UNTUK SEMUA
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN RENCANA AKSI PEMERINTAH INDONESIA UNTUK MEWUJUDKAN ENERGI YANG BERKELANJUTAN UNTUK SEMUA Disampaikan oleh Jarman Direktur
Lebih terperinciSTRATEGI PENGEMBANGAN ENERGI NASIONAL UNTUK MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
J.Tek.Ling Edisi Khusus Hal. 93-99 Jakarta, Juli 2006 ISSN 1441 318X STRATEGI PENGEMBANGAN ENERGI NASIONAL UNTUK MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Ikhwanuddin Mawardi Peneliti di Pusat Teknologi Lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Cadangan potensial/ Potential Reserve. Cadangan Terbukti/ Proven Reserve. Tahun/ Year. Total
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi merupakan komponen yang selalu dibutuhkan manusia dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya karena hampir semua kegiatan manusia bergantung pada ketersediaan energi.
Lebih terperinciDEWAN ENERGI NASIONAL OUTLOOK ENERGI INDONESIA 2014
OUTLOOK ENERGI INDONESIA 2014 23 DESEMBER 2014 METODOLOGI 1 ASUMSI DASAR Periode proyeksi 2013 2050 dimana tahun 2013 digunakan sebagai tahun dasar. Target pertumbuhan ekonomi Indonesia rata-rata sebesar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Potensi dan kapasitas terpasang PLTP di Indonesia [1]
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dewasa ini kelangkaan sumber energi fosil telah menjadi isu utama. Kebutuhan energi tersebut setiap hari terus meningkat. Maka dari itu, energi yang tersedia di bumi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini secara nasional ketergantungan terhadap energi fosil (minyak bumi, gas bumi dan batubara) sebagai sumber energi utama masih cukup besar dari tahun ke tahun,
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENGELOLAAN SAMPAH DALAM PENERAPAN TEKNOLOGI sumber ENERGI alternatif terbarukan
KEBIJAKAN PENGELOLAAN SAMPAH DALAM PENERAPAN TEKNOLOGI sumber ENERGI alternatif terbarukan ASISTEN DEPUTI PENGELOLAAN SAMPAH 2014 Dasar Hukum: 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 Tentang
Lebih terperinciRingkasan Eksekutif INDONESIA ENERGY OUTLOOK 2009
INDONESIA ENERGY OUTLOOK 2009 Pusat Data dan Informasi Energi dan Sumber Daya Mineral KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 2009 Indonesia Energy Outlook (IEO) 2009 adalah salah satu publikasi tahunan
Lebih terperinciKEBIJAKAN ENERGI NASIONAL Berdasarkan PP KEN 79/2014
KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL Berdasarkan PP KEN 79/2014 Disampaikan oleh: Abadi Poernomo Anggota Dewan Energi Nasional JAKARTA, 7 MEI 2015 DEWAN ENERGI NASIONAL Pasal 1 angka 26 UU No. 30/2007 Dewan Energi
Lebih terperinciSUMBERDAYA ENERGI. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013
SUMBERDAYA ENERGI Penulis: Ir. Sutarno, M.Sc. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta 2013 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh
Lebih terperinciKONDISI KETENAGALISTRIKAN DI INDONESIA
KONDISI KETENAGALISTRIKAN DI INDONESIA Jika ingin menguasai dunia, kuasailah energi (termasuk energi listrik). Hal ini tentu bisa dipahami, karena energi listrik memiliki peran yang sangat fital dan strategis.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Energi listrik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Energi listrik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam menunjang pembangunan nasional. Penyediaan energi listrik secara komersial yang telah dimanfaatkan
Lebih terperinciPemanfaatan Potensi Geotermal Sebagai Bentuk Ketahanan Energi di Indonesia
Pemanfaatan Potensi Geotermal Sebagai Bentuk Ketahanan Energi di Indonesia Lia Maryani Universitas Padjadjaran Jalan Raya Bandung-Sumedang km.21 Jatinangor Sumedang PENDAHULUAN Ketahanan energi merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serta alasan penulis memilih obyek penelitian di PT. X. Setelah itu, sub bab
BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan dalam tesis ini menguraikan latar belakang dilakukannya penelitian dimana akan dibahas mengenai potensi sumber daya panas bumi di Indonesia, kegiatan pengembangan panas
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KELISTRIKAN NASIONAL ABSTRACT
PENGEMBANGAN KELISTRIKAN NASIONAL Martin Jamin dan Agus Sugiyono Pusat Teknologi Konversi dan Konservasi Energi, BPPT Gedung BPPT II Jl. MH Thamrin No. 8 Jakarta Pusat Email: agussugiyono@yahoo.com ABSTRAK
Lebih terperinciSumber-Sumber Energi yang Ramah Lingkungan dan Terbarukan
Sumber-Sumber Energi yang Ramah Lingkungan dan Terbarukan Energi ramah lingkungan atau energi hijau (Inggris: green energy) adalah suatu istilah yang menjelaskan apa yang dianggap sebagai sumber energi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Permasalahannya adalah, dengan tingkat konsumsi. masyarakat yang tinggi, bahan bakar tersebut lambat laun akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahan bakar minyak (BBM) dan gas merupakan bahan bakar yang tidak dapat terlepaskan dari kehidupan masyarakat sehari-hari. Permasalahannya adalah, dengan tingkat konsumsi
Lebih terperinciKETERSEDIAAN SUMBER DAYA ENERGI UNTUK PENGEMBANGAN KELISTRIKAN DI SUMATERA SELATAN
KETERSEDIAAN SUMBER DAYA ENERGI UNTUK PENGEMBANGAN KELISTRIKAN DI SUMATERA SELATAN Adjat Sudradjat Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi Konversi dan Konservasi Energi (P3TKKE) Deputi Bidang Teknologi
Lebih terperinciOCEAN ENERGY (ENERGI SAMUDERA)
OCEAN ENERGY (ENERGI SAMUDERA) HASBULLAH, S.Pd.MT Electrical Engineering Dept. TEKNIK ELEKTRO FPTK UPI 2008 FPTK UPI 2009 ENERGI GELOMBANG SAMUDERA Energi gelombang laut adalah satu potensi laut dan samudra
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG E N E R G I DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG E N E R G I DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sumber daya energi merupakan kekayaan alam sebagaimana
Lebih terperinciKEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI Disampaikan pada Indonesia Energy Roadmap 2017-2025 Jakarta, 25 Januari 2017 1 1 Daftar Isi I.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suatu masalah terbesar yang dihadapi oleh negara-negara di dunia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Suatu masalah terbesar yang dihadapi oleh negara-negara di dunia termasuk Indonesia adalah masalah energi. Saat ini Indonesia telah mengalami krisis energi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jenis Energi Unit Total Exist
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi merupakan kebutuhan pokok bagi kegiatan sehari-hari, misalnya dalam bidang industri, dan rumah tangga. Saat ini di Indonesia pada umumnya masih menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. udara yang diakibatkan oleh pembakaran bahan bakar tersebut, sehingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tingkat pemakaian bahan bakar terutama bahan bakar fosil di dunia semakin meningkat seiring dengan semakin bertambahnya populasi manusia dan meningkatnya laju
Lebih terperinci... Hubungi Kami : Studi POWER PLANT MW di Indonesia, & Pelaku Utamanya. Mohon Kirimkan. eksemplar. Posisi : Nama (Mr/Mrs/Ms)
Hubungi Kami 021 31930 108 021 31930 109 021 31930 070 marketing@cdmione.com I ndonesia dibawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo menyadari akan ketertinggalan di sektor ketenaga listrikan. Hal inilah
Lebih terperinciPendahuluan ENERGI DAN LISTRIK PERTANIAN. Jika Σ E meningkat kegiatan : - ekonomi - ilmu pengetahuan - apresiasi manusia Akan berkembang dengan subur
ENERGI DAN LISTRIK PERTANIAN Pendahuluan Segala sesuatu di dunia sangat bergantung kepada. Misalnya: - Air untuk mandi hasil pemompaan dengan - sikat gigi sesuatu yang dihasilkan dengan. (proses produk
Lebih terperinciKEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU, TERBARUKAN, DAN KONSERVASI ENERGI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU, TERBARUKAN, DAN KONSERVASI ENERGI Jakarta, 14 November 2013 I. KETAHANAN ENERGI 3 II. KEBIJAKAN ENERGI 6 III.
Lebih terperinciDIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA Oleh: Maryam Ayuni Direktur Konservasi Energi Ditjen Energi Baru Terbarukan
Lebih terperinciPERBANDINGAN BIAYA PEMBANGKITAN PEMBANGKIT LISTRIK DI INDONESIA
PERBANDINGAN BIAYA PEMBANGKITAN PEMBANGKIT LISTRIK DI INDONESIA PengembanganSistem Kelistrikan Dalam Menunjang Pembangunan Nasional Jangka Panjang Perbandingan Biaya Pembangkitan Pembangkit Listrik di
Lebih terperinciGeneration Of Electricity
Generation Of Electricity Kelompok 10 : Arif Budiman (0906 602 433) Junedi Ramdoner (0806 365 980) Muh. Luqman Adha (0806 366 144) Saut Parulian (0806 366 352) UNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG E N E R G I DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG E N E R G I DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa sumber daya energi merupakan kekayaan alam sebagaimana
Lebih terperinciPOTENSI PANAS BUMI UNTUK KONTRIBUSI MW. Arif Munandar dan Mochamad Nur Hadi. Pusat Sumber Daya Geologi, Badan Geologi
POTENSI PANAS BUMI UNTUK KONTRIBUSI 35.000 MW Arif Munandar dan Mochamad Nur Hadi Pusat Sumber Daya Geologi, Badan Geologi munandar16@yahoo.com S A R I Indonesia mempunyai potensi energi panas bumi yang
Lebih terperinciOUTLOOK KELISTRIKAN INDONESIA : PROSPEK PEMANFAATAN ENERGI BARU DAN TERBARUKAN
OUTLOOK KELISTRIKAN INDONESIA 2010-2030: PROSPEK PEMANFAATAN ENERGI BARU DAN TERBARUKAN Agus Sugiyono Bidang Perencanaan Energi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Gedung BPPT II, Lantai 20, Jl.
Lebih terperinciPendahuluan. Distribusi dan Potensi. Kebijakan. Penutup
Pendahuluan Distribusi dan Potensi Kebijakan Penutup STRUKTUR ORGANISASI DESDM MENTERI Lampiran PERMEN ESDM Nomor : 0030 Tahun 2005 Tanggal : 20 Juli 2005 INSPEKTORAT JENDERAL SEKRETARIAT JENDERAL ITJEN
Lebih terperinciPENGARUH JARAK LENSA KONVEKS TERHADAP DAYA KELUARAN PANEL TENAGA SURYA TUGAS AKHIR
PENGARUH JARAK LENSA KONVEKS TERHADAP DAYA KELUARAN PANEL TENAGA SURYA TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata 1 Jurusan Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciMemahami sistem pembangkitan tenaga listrik sesuai dengan sumber energi yang tersedia
Memahami sistem pembangkitan tenaga listrik sesuai dengan sumber energi yang tersedia Memahami konsep penggerak mula (prime mover) dalam sistem pembangkitan tenaga listrik Teknik Pembangkit Listrik 1 st
Lebih terperinci: PT P T PL P N N (P
PLTP Gunung Tangkuban Perahu dipegang oleh PT Geothermal Indonesia dengan konsorsium PT Indonesia Power bersama Leisser AS "Apabila semuanya berjalan lancar, target pada 2010 PLTP Tangkuban Perahu itu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. permasalahan emisi dari bahan bakar fosil memberikan tekanan kepada setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beberapa tahun terakhir ini energi merupakan persoalan yang krusial didunia. Peningkatan permintaan energi yang disebabkan oleh pertumbuhan populasi penduduk dan menipisnya
Lebih terperinciDisampaikan pada: Komunikasi Nasional Jogjakarta, 5 Desember 2007 Persero) Electricity For A Better Life
Disampaikan pada: Seminar Nasional Energi dan Kelistrikan serta Teknologi Informasi Komunikasi Nasional Jogjakarta, 5 Desember 2007 Oleh : Eddie Widiono Msc. - Dirut PT PLN (Persero( Persero) 1 PT PLN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin maraknya krisis energi yang disebabkan oleh menipisnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Semakin maraknya krisis energi yang disebabkan oleh menipisnya cadangan minyak bumi, gas dan batubara di Indonesia,membuat kita harus segera memikirkan
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Jumlah konsumsi minyak bumi Indonesia sekitar 1,4 juta BOPD (Barrel Oil Per Day), sedangkan produksinya hanya sekitar 810 ribu BOPD (Barrel Oil Per Day). Kesenjangan konsumsi
Lebih terperinciRencana Pengembangan Energi Baru Terbarukan dan Biaya Pokok Penyediaan Tenaga Listrik Dialog Energi Tahun 2017
Rencana Pengembangan Energi Baru Terbarukan dan Biaya Pokok Penyediaan Tenaga Listrik Dialog Energi Tahun 2017 Jakarta, 2 Maret 2017 Pengembangan Energi Nasional Prioritas pengembangan Energi nasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan hidup yang paling penting bagi kita.tanpa adanya energi listrik, berbagai aktivitas manusia tidak dapat berjalan baik
Lebih terperinciDIREKTORAT JENDERAL EBTKE KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
DIREKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Disampaikan pada: Seminar tentang Pembinaan dan Pemanfaatan Sumber Daya Perkotaan Jakarta, 21 November 2012 Outline I. KONDISI ENERGI NASIONAL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mulai dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), Pembangkit Listrik
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia memiliki potensi energi baru terbarukan (EBT) yang sangat kaya, mulai dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS),
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG ENERGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG ENERGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang: a. bahwa sumber daya energi merupakan kekayaan alam sebagaimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada akhir Desember 2011, total kapasitas terpasang pembangkit listrik di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Energi listrik adalah energi yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Pada akhir Desember 2011, total kapasitas terpasang pembangkit listrik di Indonesia mencapai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Besarnya konsumsi listrik di Indonesia semakin lama semakin meningkat.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Besarnya konsumsi listrik di Indonesia semakin lama semakin meningkat. Kenaikan konsumsi tersebut terjadi karena salah satu faktornya yaitu semakin meningkatnya jumlah
Lebih terperinci