BAB IV ANALISA PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
|
|
- Susanti Salim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV ANALISA PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Analisa Data Dan Uji Hipotesa Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk melihat hubungan antara religiusitas dan well-being pada komunitas salafi di Jakarta, maka dari hasil pengujian statistik yang telah dilakukan dengan menggunakan uji Rank Spearman dan dengan bantuan komputer program SPSS 20.0 for Windows, didapat koefisien korelasi (r) sebesar dan p = Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara religiusitas dengan well-being pada komunitas salafi di Jakarta. Maka, Ho ditolak dan hipotesa alternatif (Ha) diterima, yang menunjukkan adanya hubungan positif antara religiusitas dengan well-being. Artinya, semakin tinggi religiusitas individu muslim di komunitas salafi, maka semakin tinggi well-being individu tersebut. Sebaliknya semakin rendah religiusitas individu muslim di komunitas salafi, maka semakin rendah well-being individu tersebut. Perhitungan koefisien korelasi di atas dapat dilihat pada tabel berikut: 60
2 Tabel 4. Korelasi Antara Religiusitas dan Well-Being Pada Komunitas Salafi. Correlations Religiusitas Well-Being Spearman's rho Religiusitas Correlation Coefficient ** Sig. (2-tailed)..000 N Well-Being Correlation Coefficient.414 ** Sig. (2-tailed).000. N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Dasar Pengambilan Keputusan dalam Uji Korelasi Spearman: 1. Jika nilai sig. < 0,05 maka, dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara variabel yang dihubungkan. 2. Sebaliknya, Jika nilai sig. > 0,05 maka, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat korelasi yang signifikan antara variabel yang dihubungkan. Kriteria tingkat hubungan koefisien korelasi antar variabel berkisar antara ± 0,00 sampai ± 1,00 tanda + adalah positif dan tanda adalah negatif. Adapun kriteria penafsirannya adalah: 1. 0,00 sampai 0,20, artinya : hampir tidak ada korelasi 2. 0,21 sampai 0,40, artinya : korelasi rendah 3. 0,41 sampai 0,60, artinya : korelasi sedang 4. 0,61 sampai 0,80, artinya : korelasi tinggi 5. 0,81 sampai 1,00, artinya : korelasi sempurna 61
3 Dari hasil uji, nilai Sig menunjukan angka 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara religiusitas dan well-being pada komunitas salafi di Jakarta. Tingkat hubungan ditunjukan pada nilai Correlation Coefisien yaitu sebesar 0,414 yang artinya tingkat hubungan antara variabel dalam kriterian korelasi sedang, dengan tingkat signifikansi 0.01 (tingkat kepercayaan 99%). 4.2 Deskripsi Data Penelitian Tabel 5. Deskripsi Data Penelitian Religiusitas dan Well-Being. Variabel N Data Hipotetik Data Empirik Mean Skor SD Mean Skor SD Min Max Min Max Religiusitas , ,744 Well-Being , ,782 Skor empirik merupakan skor yang didapat di lapangan, sedangkan skor hipotetik merupakan skor yang diharapkan dapat dicapai oleh sampel penelitian. Mean empirik pada variabel religiusitas sebesar 90,93 lebih besar dari skor hipotetik sebesar 62,5. Dengan standar deviasi empirik 7,744 dan hipotetik 12,5. Hal ini berarti skor subjek untuk religiusitas di lapangan memenuhi skor yang diharapkan dicapai oleh sampel penelitian. Maka dapat dikatakan bahwa religiusitas sampel penelitian lebih tinggi daripada rata-rata individu pada populasi umumnya. 62
4 Sedangkan mean empirik pada variabel well-being sebesar 61,26 lebih besar dari skor hipotetik sebesar 45. Dengan standar deviasi empirik 6,782 dan hipotetik 9. Hal ini berarti skor subjek untuk well-being di lapangan juga memenuhi skor yang diharapkan dicapai oleh sampel penelitian. Maka dapat dikatakan bahwa well-being sampel penelitian lebih tinggi daripada rata-rata individu pada populasi umumnya. 4.3 Kategorisasi Analisis data penelitian ini dilakukan dengan pengelompokan yang mengacu pada kriteria kategorisasi. Berikut kategorisasi berdasarkan hasil yang didapatkan di lapangan Kategorisasi Religiusitas Tabel 6. Kategorisasi Skor Religiusitas. Pedoman Skor Kategori Frekuensi Persentase X (µ+1σ) X 75 Tinggi 93 93% (µ-1σ) X < (µ+1σ) 50 X < 75 Sedang 7 7% X < (µ-1σ) X < 50 Rendah 0 0,0% Total ,0% Keterangan: X = skor subjek µ = Rerata (mean) hipotetik σ = Deviasi standar (SD) hipotetik Berdasarkan hasil kategori yang telah dilakukan, dapat diketahui terdapat 93 orang (93,0%) menyatakan bahwa religiusitas pada komunitas Salafi tergolong tinggi, 63
5 7 orang (7,0%) menyatakan bahwa religiusitas pada komunitas Salafi dapat dikatakan dalam kriteria sedang. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar subjek merasakan bahwa religiusitas pada komunitas Salafi cenderung tinggi, hal ini dikarenakan mereka mendalami agamanya dan mengamalkannya. Dalam Yazid (2012) dinyatakan bahwa barangsiapa yang pendapatnya sesuai dengan Al-Qur-an dan As-Sunnah mengenai akidah, hukum dan suluknya menurut pemahaman Salaf, maka ia disebut salafi meskipun tempatnya jauh dan berbeda masanya. Sebaliknya, barangsiapa pendapatnya menyalahi Al-Qur-an dan As-Sunnah, maka ia bukan seorang Salafi meskipun ia hidup pada zaman Sahabat, Ta-bi in dan Tabi ut Tabi in. Dalam Wahyudi (2008) juga dijelaskan bahwa komunitas salafi adalah kumpulan orang-orang yang berpegang teguh dengan Al Qur an dan Sunnah Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan Sunnah para sahabatnya dan juga orang-orang yang mengikuti mereka dan menempuh jalan mereka dalam berkeyakinan, berucap dan mengerjakan amalan. Mereka tidak menyimpang kepada selain ajaran Al Qur an dan As Sunnah, baik dalam urusan keyakinan ilmiah maupun dalam masalah amal praktik hukum Kategorisasi Well-Being. Tabel 7. Kategorisasi Well-Being. Pedoman Skor Kategori Frekuensi Persentase X (µ+1σ) X 54 Tinggi 89 89% (µ-1σ) X < (µ+1σ) 36 X < 54 Sedang 11 11% X < (µ-1σ) X < 36 Rendah 0 0,0% Total ,0% 64
6 Keterangan: X = skor subjek µ = Rerata (mean) hipotetik σ = Deviasi standar (SD) hipotetik Berdasarkan hasil kategori yang telah dilakukan, dapat diketahui terdapat 89 orang (89,0%) menyatakan bahwa well-being pada komunitas Salafi tergolong tinggi, 11 orang (11,0%) menyatakan bahwa well-being pada komunitas Salafi dapat dikatakan dalam kriteria sedang. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar subjek merasakan bahwa well-being pada komunitas Salafi cenderung tinggi, hal ini berkaitan dengan tingginya tingkat religiusitas individu di komunitas salafi, karena salah satu faktor yang mempengaruhi psychological well-being adalah religiusitas. Terdapat beberapa penelitian yang menyatakan hubungan antara religiusitas dengan psychological well-being diantaranya adalah Penelitian Argyle (2001) yang menyatakan bahwa religiusitas membantu individu mempertahankan kesehatan mental individu pada saat saat sulit. Selain itu Najati (2005) menyatakan bahwa kehidupan religius atau keagamaan dapat membantu manusia dalam menurunkan kecemasan, kegelisahan, dan ketegangan. Lalu Bastaman (dalam Saputri 2013) juga menyatakan, bahwa individu yang memiliki tingkat religiusitas tinggi lebih mampu memaknai setiap kejadian hidupnya secara positif, sehingga hidupnya menjadi lebih bermakna dan terhindar dari stres maupun depresi. Dengan kata lain, seseorang yang menjalankan kegiatan keagamaan, seperti beribadah, berdoa, dan membaca kitab suci agama diasumsikan akan memiliki kondisi psychological well-being yang baik pula. 65
7 4.4 Hasil Tambahan Hubungan Dimensi Religiusitas Dengan Variabel Well Being a) Hasil data tambahan hubungan dimensi ideologi dengan well-being pada komunitas salafi di Jakarta. Tabel 8. Hubungan dimensi ideologi dengan well-being pada komunitas salafi di Jakarta Variabel R hitung Sig Keterangan Dimensi Ideologi dengan well-being 0,447 0,000 Berkorelasi Berdasarkan hasil pengolahan data, dapat dilihat tabel diatas menunjukan nilai hubungan Koefisien Korelasi (Kolom R hitung) antara dimensi ideologi dengan wellbeing sebesar 0,447 dengan taraf signifikan 0,000. Taraf signifikan 0,000 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan antara dimensi ideologi dengan variabel well-being. Nilai R hitung menunjukan angka positif, jadi semakin tinggi ideologi maka semakin tinggi pula well-being. b) Hasil data tambahan hubungan dimensi praktik ibadah dengan well-being pada komunitas salafi di Jakarta. Tabel 9. Hubungan dimensi praktik ibadah dengan well-being pada komunitas salafi di Jakarta Variabel R hitung Sig Keterangan Dimensi praktik ibadah dengan well-being 0,376 0,000 Berkorelasi 66
8 Berdasarkan hasil pengolahan data, dapat dilihat tabel diatas menunjukan nilai hubungan Koefisien Korelasi (Kolom R hitung) antara dimensi praktik ibadah dengan well-being sebesar 0,376 dengan taraf signifikan 0,000. Taraf signifikan 0,000 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan antara dimensi praktik ibadah dengan variabel well-being. Nilai R hitung menunjukan angka positif, jadi semakin tinggi praktik ibadah maka semakin tinggi pula well-being. c) Hasil data tambahan hubungan dimensi pengamalan dengan well-being pada komunitas salafi di Jakarta. Tabel 10. Hubungan dimensi pengamalan dengan well-being pada komunitas salafi di Jakarta Variabel R hitung Sig Keterangan Dimensi pengamalan dengan well-being 0,387 0,000 Berkorelasi Berdasarkan hasil pengolahan data, dapat dilihat tabel diatas menunjukan nilai hubungan Koefisien Korelasi (Kolom R hitung) antara dimensi pengamalan dengan well-being sebesar 0,387 dengan taraf signifikan 0,000. Taraf signifikan 0,000 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan antara dimensi pengamalan dengan variabel well-being. Nilai R hitung menunjukan angka positif, jadi semakin tinggi pengamalan maka semakin tinggi pula well-being. d) Hasil data tambahan hubungan dimensi pengalaman dengan well-being pada komunitas salafi di Jakarta. 67
9 Tabel 11. Hubungan dimensi pengalaman dengan well-being pada komunitas salafi di Jakarta Variabel R hitung Sig Keterangan Dimensi pengalaman dengan well-being 0,394 0,000 Berkorelasi Berdasarkan hasil pengolahan data, dapat dilihat tabel diatas menunjukan nilai hubungan Koefisien Korelasi (Kolom R hitung) antara dimensi pengalaman dengan well-being sebesar 0,394 dengan taraf signifikan 0,000. Taraf signifikan 0,000 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan antara dimensi pengalaman dengan variabel well-being. Nilai R hitung menunjukan angka positif, jadi semakin tinggi pengalaman maka semakin tinggi pula well-being. e) Hasil data tambahan hubungan dimensi pengetahuan dengan well-being pada komunitas salafi di Jakarta. Tabel 12. Hubungan dimensi pengetahuan dengan well-being pada komunitas salafi di Jakarta Variabel R hitung Sig Keterangan Dimensi pengetahuan dengan well-being 0,364 0,000 Berkorelasi Berdasarkan hasil pengolahan data, dapat dilihat tabel diatas menunjukan nilai hubungan Koefisien Korelasi (Kolom R hitung) antara dimensi pengetahuan dengan well-being sebesar 0,364 dengan taraf signifikan 0,000. Taraf signifikan 0,000 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan antara dimensi pengetahuan dengan variabel well-being. Nilai R hitung menunjukan angka positif, jadi semakin tinggi pengetahuan maka semakin tinggi pula well-being. 68
10 4.5 Pembahasan Hasil penelitian pada sampel individu muslim di komunitas salafi Jakarta menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara religiusitas dengan well-being pada komunitas salafi di Jakarta. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian-penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara religiusitas dan wellbeing. Diantaranya adalah teori dari Ellison (dalam Trankle, 2009) yang menjelaskan adanya korelasi antara religiusitas dengan psychological well-being, dimana pada individu dengan religiusitas yang kuat, lebih tinggi tingkat psychological well-being nya. Dalam penelitian ini, penulis mendapati bahwa individu muslim yang kehidupannya berpedoman dan diatur oleh nilai-nilai religiusitas, sehingga hanya memilih pekerjaan yang sesuai syariat Islam saja sebagai sumber penghasilan, ternyata memiliki kesejahteraan yang baik. Hal ini sesuai dengan penelitian Sharabi (2012) yang menyatakan dalam Islam, bekerja tidak hanya untuk mencapai keuntungan materi saja, ada yang lebih penting dari itu, yaitu sebagai bentuk penyembahan untuk mendapatkan ridha Allah. Berdasarkan hasil di atas, dapat dikatakan bahwa individu yang memiliki religiusitas yang baik maka akan mampu mengorganisasikan kehidupannya dengan baik sehingga mengarahkan individu tersebut untuk dapat menggapai kesejahteraan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang menunjukkan bahwa individu yang religius 69
11 lebih sejahtera dan lebih puas dengan kehidupannya dibandingkan individu yang tidak religius (Saputri, 2013). Dalam Rahman P.A (2012), dimensi keyakinan (akidah) menunjuk pada seberapa tingkat keyakinan seorang muslim terhadap kebenaran ajaran agamanya, salah satunya menyangkut keyakinan tentang Allah, dimana dengan keyakinan tersebut akan menimbulkan perasaan dekat dengan Tuhannya sehingga akan mendatangkan rasa ketenangan dan rasa aman dalam mencari nafkah. Hal ini membuktikan bahwa dalam religiusitas Islam, setiap muslim harus menunjukkan, mencerminkan, dan mempraktekan semua keyakinan Islam yang dinyatakan dalam Al Qur'an dan Hadits untuk mempengaruhi sikap dan perilaku baik mereka (Zahrah, Abdul Hamid, Abdul Rani, & Kamil, 2016). Peribadatan (praktek agama) menunjuk pada seberapa tingkat kepatuhan seorang muslim dalam mengerjakan kegiatan-kegiatan ritual sebagaimana diperintahkan dan dianjurkan oleh agamanya, diantaranya adalah shalat, puasa, zakat, haji, membaca al-qur an, doa, zikir, ibadah qurban, iktikaf di mesjid dan sebagainya. Individu yang melaksanakan ibadah-ibadah tersebut dengan baik dan benar maka akan dapat merasakan ketenangan jiwa, kesehatan fisik, pengendalian emosi yang baik, mengusir kecemasan dan kesedihan dan mendatangkan kesenangan, kesejahteraan dan kehidupan yang baik. Hal ini sejalan dengan penelitian Bastaman (dalam Saputri 2013) yang menyatakan, bahwa individu yang memiliki tingkat religiusitas tinggi lebih mampu memaknai setiap kejadian hidupnya secara positif, sehingga hidupnya menjadi lebih bermakna dan terhindar dari stres maupun depresi. 70
12 Dengan kata lain, seseorang yang menjalankan kegiatan keagamaan, seperti beribadah, berdoa, dan membaca kitab suci agama diasumsikan akan memiliki kondisi psychological well-being yang baik pula. Dimensi pengalaman (atau penghayatan) menunjuk pada seberapa jauh tingkat seorang muslim dalam merasakan dan mengalami perasaan-perasaan dan pengalaman-pengalaman religius. Dalam keberislaman, dimensi ini terwujud dalam perasaan dekat atau akrab dengan Allah, perasaan doa-doanya sering terkabul, perasaan tenteram dan sejahtera karena menuhankan Allah, perasaan bertawakkal (pasrah diri secara positif) kepada Allah, perasaan khusuk ketika melaksanakan shalat atau berdoa, perasaan tergetar ketika mendengar adzan atau ayat-ayat Al-Qur an, perasaan bersyukur kepada Allah, perasaan mendapat pertolongan atau peringatan dari Allah. Individu yang memiliki panghayatan yang baik terhadap ajaran agamanya, misalnya dalam hal shalat khusyuk, maka akan mengarahkan dirinya untuk mencapai kesejahteraan. Hal ini sejalan dengan penelitian Nur Hidayah (2008) yang menyimpulkan bahwa terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara kekhusyukan shalat dengan kebahagiaan. Dimensi pengamalan atau akhlak menunjuk pada seberapa tingkatan seorang muslim berperilaku dimotivasi oleh ajaran-ajaran agamanya, yaitu bagaimana individu berelasi dengan dunianya, terutama dengan manusia lain. Dalam keberislaman, dimensi ini meliputi perilaku suka menolong, bekerja sama, berderma, menyejahterakan dan menumbuhkembangkan orang lain, menegakkan keadilan dan kebenaran, berlaku jujur, memaafkan, menjaga lingkungan hidup, menjaga amanat, 71
13 tidak mencuri, tidak korupsi, tidak menipu, tidak berjudi, tidak meminum-minuman yang memabukkan, mematuhi norma-norma Islam dalam perilaku seksual, berjuang untuk hidup sukses menurut ukuran Islam, dan sebagainya. Salah satu yang terlihat disini adalah sikap memaafkan, dimana menurut Seligman (2002) memaafkan dapat menurunkan stress dan meningkatkan kemungkinan terciptanya kepuasan hidup. individu muslim yang memiliki pengamalan terhadap ajaran agamanya (akhlak) yang baik maka akan mengarahkan hidupnya untuk mencapai kebahagiaan (sejahtera). Dimensi pengetahuan agama atau ilmu menunjuk pada seberapa tingkat pengetahuan dan pemahaman seorang muslim terhadap ajaran-ajaran agamanya, terutama mengenai ajaran-ajaran pokok dari agamanya, sebagaimana termuat dalam kitab sucinya. Dalam keberislaman, dimensi ini menyangkut pengetahuan tentang isi Al-Qur an, pokok-pokok ajaran yang harus diimani dan dilaksanakan (rukun iman dan rukun Islam), hukum-hukum Islam, sejarah Islam, dan sebagainya. Individu muslim yang memiliki pengetahuan yang baik tentang agamanya maka akan memudahkannya untuk melaksanakan ibadah dengan baik dan benar, sehingga ibadah itu dapat memberi dampak positif pada kehidupannya dan mencapai kesejahteraan. Kelima dimensi religiusitas ini membuat individu muslim yang menjalankan Islam dengan tuntunan syariat, merasa semua yang diberikan Allah pada kehidupannya adalah baik, sehingga individu tersebut merasa senang. Hal ini menyebabkan psychological well-being nya menjadi tinggi. 72
BAB III METODE PENELITIAN. Persis (Pajagalan), Mesjid Salman (Ganesha, ITB), Mesjid LDII (Riung
47 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian Lokasi pada penelitian ini adalah di beberapa mesjid yang tersebar di Kota Bandung, diantaranya Mesjid Daarutauhid (Geger Kalong),
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu suatu pendekatan yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional. Penelitian korelasional adalah penelitian yang bertujuan untuk menemukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan
30 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan dengan permasalahan yang diteliti, untuk menjelaskan hubungan antara religiusitas dengan sikap terhadap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
29 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini metode yang digunakan oleh peneliti adalah metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif ini menggunakan pendekatan korelasional
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS HASIL Gambaran umum responden. bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai identitas responden.
BAB 4 ANALISIS HASIL 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran umum responden Responden dalam penelitian ini adalah anggota dari organisasi nonprofit yang berjumlah 40 orang. Pada bab ini akan dijelaskan tentang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Rancangan penelitian menggunakan metode penelitian kuantitatif, maksud dari metode penelitian ini adalah penelitian yang identik dengan pendekatan deduktif
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS
11 BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Psychological Well-Being 1. Konsep Psychological Well-Being Psychological well-being (kesejahteraan psikologi) dipopulerkan oleh Ryff pada tahun 1989. Psychological well-being
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan kuantitatif, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan
Lebih terperinciBAB III PENYAJIAN DATA LAPANGAN. A. Gambaran Umum Majelis Ta lim Masjid Nur sa id 1. Sejarah berdirinya Majelis Ta lim
69 BAB III PENYAJIAN DATA LAPANGAN A. Gambaran Umum Majelis Ta lim Masjid Nur sa id 1. Sejarah berdirinya Majelis Ta lim Dengan berdirinya komplek Perumahan Villa Citra Bandar Lampung, terbentuklah PKK
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Forgiveness 2.1.1. Definisi Forgiveness McCullough (2000) bahwa forgiveness didefinisikan sebagai satu set perubahan-perubahan motivasi di mana suatu organisme menjadi semakin
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. penelitian. Penyusunan desain penelitian merupakan tahap perencanaan penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Menurut Alsa (2011 : 18) desain atau rancangan penelitian dipakai untuk menunjuk pada rencana peneliti tentang bagaimana ia akan melaksanakan penelitian.
Lebih terperinciTabel 13 : Rekapitulasi angket indikator variabel y pengalaman religiusitas santri BAB I PENDAHULUAN
14 Tabel 13 : Rekapitulasi angket indikator variabel y pengalaman..... 98 Tabel 14 : Pengaruh intensitas santri dalam kegiatan pendidikan pesantren dengan religiusitas santri... 101 BAB I PENDAHULUAN Bab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kebahagiaan. Kebahagian di dalam hidup seseorang akan berpengaruh pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam menjalani kehidupannya senantiasa selalu mendambakan kebahagiaan. Kebahagian di dalam hidup seseorang akan berpengaruh pada kesejahteraan psikologis
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KEBAHAGIAAN OTENTIK (AUTHENTIC HAPPINESS) PADA MAHASISWA
NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KEBAHAGIAAN OTENTIK (AUTHENTIC HAPPINESS) PADA MAHASISWA Oleh: DAFIT MUHAMMAD MUSLIM FUAD NASHORI PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU
Lebih terperinciKONTRIBUSI RELIGIUSITAS TERHADAP PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA MAHASISWA
KONTRIBUSI RELIGIUSITAS TERHADAP PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA MAHASISWA WIDYA ANDINI ABSTRAK Kebahagian (happiness) merupakan hasil dari kesejahteraan psikologis dan merupakan tujuan tertinggi yang ingin
Lebih terperinciBAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Gambaran Tingkat Stres Berkendara
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Temuan dan Pembahasan Penelitian Pada bab ini peneliti akan mendeskripsikan temuan ataupun hasil penelitian variabel stres berkendara dan disiplin berlalu lintas. Data yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Imitasi Perilaku Keagamaan. meniru orang lain. Imitasi secara sederhana menurut Tarde (dalam Gerungan,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Imitasi Perilaku Keagamaan 1. Pengertian Imitasi Kehidupan anak-anak pada dasarnya banyak dilakukan dengan meniru atau yang dalam psikologi lebih dikenal dengan istilah imitasi.
Lebih terperinciMemacu Diri Agar Istiqomah Beribadah
Memacu Diri Agar Istiqomah Beribadah Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????,?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian sesuai dengan data yang diperoleh. Pembahasan diawali dengan memberikan gambaran umum subjek penelitian, pelaksanaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penilitian harus mengikuti langkah-langkah
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan faktor penting yang sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian. Kegiatan penilitian harus mengikuti langkah-langkah kerja sehingga dalam pelaksanaannya
Lebih terperinciSW Indrawati, Sri Maslihah, Anastasia Wulandari.
STUDI TENTANG RELIGIUSITAS, DERAJAT STRES DAN STRATEGI PENANGGULANGAN STRES (COPING STRES) PADA PASANGAN HIDUP PASIEN GAGAL GINJAL YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISA ABSTRAK SW Indrawati, Sri Maslihah,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Universitas Bina Nusantara yang sedang mengerjakan skripsi. Penyebaran
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Responden Responden terdiri dari 200 orang dan merupakan mahasiswa Universitas Bina Nusantara yang sedang mengerjakan skripsi. Penyebaran rentang usia responden
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Singkat Fakultas Psikologi UIN MALIKI Malang
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat Fakultas Psikologi UIN MALIKI Malang Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN MALIKI)
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah suatu metode untuk menguji
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA
BAB IV ANALISIS DATA A. Pengujian Hipotesis Pada penelitian yang bersifat inferensial, yang umumnya melakukan pendekatan analisis kuantitatif, diperlukan suatu prediksi mengenai jawaban terhadap pertanyaan
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sosial Pucang Gading Semarang dengan kriteria sebagai berikut: 1).
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah Lansia penerima manfaat Unit Rehabilitasi Sosial Pucang Gading Semarang dengan kriteria sebagai berikut: 1). Beragama
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Subjek yang berpartisipasi dalam penelitian ini adalah ibu muda yang baru saja menjalani proses persalinan dan memeriksakan diri di Puskesmas
Lebih terperinci4. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA
41 4. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian dan interpretasinya. Pembahasan dalam bab 4 ini meliputi gambaran umum partisipan, ada tidaknya hubungan antara sikap terhadap
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian terdiri dari dua variabel, yaitu variabel bimbingan konseling agama
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Variabel Penelitian Dalam metode penelitian penulis menjelaskan bahwa variabel penelitian terdiri dari dua variabel, yaitu variabel bimbingan konseling agama Islam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ayat di atas bermakna bahwa setiap manusia yang tunduk kepada Allah
BAB I PENDAHULUAN Dalam Firman-Nya Al-Qalam ayat 43 : A. Latar Belakang Masalah (dalam keadaan) pandangan mereka tunduk ke bawah, lagi mereka diliputi kehidupan. Dan sesungguhnya mereka dahulu (di dunia)
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
31 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profile Subyek Penelitian 4.1.1 Profil Subyek Berdasarkan Jurusan Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner motivasi sebanyak mahasiswa dengan gambaran jurusan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA LANSIA MUSLIM NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA LANSIA MUSLIM NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN BERPIKIR POSITIF PADA REMAJA PUTRI
NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN BERPIKIR POSITIF PADA REMAJA PUTRI Oleh: FRIDA CORRY OCTARINA H. FUAD NASHORI PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Penelitian korelasional bertujuan
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini, desain yang digunakan adalah desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Penelitian korelasional bertujuan menyelidiki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. itu kebahagiaan juga meliputi penilaian seseorang tentang hidupnya.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Umumnya manusia dalam kehidupannya mencari ketenangan dan kebahagiaan, tetapi apa bahagia itu, dimana tempatnya, bagaimana cara memperolehnya, hampir semua orang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Tarunatama Getasan yang beralamat di Jalan Raya Salatiga-Kopeng KM. 09 Kecamatan Getasan
Lebih terperinciBeribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya
Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Uji Asumsi. Sebelum melakukan analisis dengan menggunakan analisis regresi,
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Asumsi Sebelum melakukan analisis dengan menggunakan analisis regresi, terlebih dahulu perlu dilakukan uji asumsi terhadap data penelitian. Uji asumsi yang dilakukan
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Sebelum dilakukan analisis statistik dengan menggunakan product moment dari Pearson, maka dilakukan uji asumsi normalitas dan linearitas. 1. Uji Asumsi Uji
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. hasilnya (Suharsimi, 2002:10). Creswel dalam Asmadi Alsa menjelaskan bahwa
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang menggunakan angka, mulai
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Responden Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Fakultas Ushuluddin di IAIN Tulungagung. Populasi yang ada berjumlah 75 mahasiswa.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Penelitian Karakteristik responden dilihat berdasarkan tahun angkatan dan program studi. Tabel 4.1 Karakteristik Responden Penelitian Tahun
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
65 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Sedangkan metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
BAB IV PEMBAHASA HASIL PEELITIA Pada bab ini akan diuraikan hubungan masing-masing variabel pelatihan dan motivasi terhadap penguasaan keterampilan kerja. Untuk menguji hipotesa dan menghitung seberapa
Lebih terperinciBAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Deskripsi Data Penelitian. Sebelum skala disebarkan kepada responden, terlebih dahulu
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Deskripsi Data Penelitian Sebelum skala disebarkan kepada responden, terlebih dahulu diujicobakan dulu sebagai instrumen skala. Hal ini bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEPUASAN PERKAWINAN. alasan ekonomi dan atau reproduksi (Gladding, 2012: 434).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEPUASAN PERKAWINAN 1. Pengertian Kepuasan Perkawinan Kepuasan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2010: 129) merupakan perasaan senang, lega, gembira karena hasrat, harapan
Lebih terperinciBAB 4 Analisis Hasil
BAB 4 Analisis Hasil Pada bagian ini, peneliti akan menjelaskan gambaran umum responden, uji normalitas dan pembahasan hasil penelitian. 4.1 Gambaran umum responden Responden pada penelitian ini adalah
Lebih terperinciHUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN KONTROL DIRI PADA ANGGOTA INTELKAM POLRES CILACAP. Oleh : Fajar Kurniawan*) Retno Dwiyanti**) ABSTRAK
HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN KONTROL DIRI PADA ANGGOTA INTELKAM POLRES CILACAP Oleh : Fajar Kurniawan*) Retno Dwiyanti**) ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara religiusitas dengan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Dan Rancangan Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dan Rancangan Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kota Magelang terletak di tengah-tengah Kabupaten Magelang,
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Kota Magelang terletak di tengah-tengah Kabupaten Magelang, wilayah provinsi Jawa Tengah dan memiliki posisi strategis karena berada di tengah-tengah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No.23 Grobogan, telpon : (0292) Subyek penelitian adalah siswa kelas X
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Subyek Penelitian SMA Negeri 1 Grobogan berdiri sejak tahun 1976 di Jl. Pangeran Puger No.23 Grobogan, telpon : (0292) 421321. Subyek penelitian adalah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
56 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian sesuai dengan data yang diperoleh. Pembahasan diawali dengan pemberian gambaran subjek penelitian, pelaksanaan penelitian,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian a. Gambaran Singkat Fakultas Psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Fakultas Psikologi Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian yang bersifat kuantitatif, karena menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa. Karena angka tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (supernatural) (Jalaluddin, 2002). Manusia di mana pun berada dan bagaimana pun
BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Masalah Sejak dilahirkan manusia telah dianugerahkan potensi beragama. Potensi ini berupa kecenderungan untuk tunduk dan mengabdi kepada sesuatu yang adikodrati (supernatural)
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab 4 ini akan dipaparkan mengenai gambaran demografis responden, gambaran tingkat self-esteem dan faktor yang mempengaruhi konformitas, hasil utama penelitian dan analisa
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS KORELASI KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PAI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PAI SISWA SMP MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN
BAB IV ANALISIS KORELASI KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PAI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PAI SISWA SMP MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN A. Analisis Data Kompetensi Kepribadian Guru PAI SMP Muhammadiyah Pekajangan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian 4.1.1 Lokasi Penelitian UKSW adalah salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Salatiga. Terletak di jalan Diponegoro No. 52 60 Salatiga yang terdiri
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No. 17 Turen, kecamatan Turen, kabupaten malang, provinsi Jawa timur.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian dilaksanakan di sekolah Menengah pertama (SMP) Ahmad Yani Turen Malang yang terletak di Jalan Jenderal Ahmad Yani No.
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS HASIL. Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Binus
BAB 4 ANALISIS HASIL 4.1 Profil Subjek Penelitian Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Binus University angkatan 2011 dan angkatan 2012 dengan hasil yang mengisi 124 orang.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. para penyandang cacat netra di Jawa Timur. pelayanan rehabilitasi sosial kepada para penyandang cacat netra di Jawa
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Deskripsi Lokasi Penelitian UPT Rehabilitasi Sosial Cacat Netra Malang merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah pada Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur yang mempunyai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian atau desain penelitian adalah penjelasan mengenai berbagai komponen yang akan digunakan peneliti serta kegiatan yang akan dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar,
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitif. Penelitian kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berorientasi pada pengembangan, pembelajaran dan pengajaran al-qur an,
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Objek Penelitian JQH (Jam iyyatul Qurro wal Huffadz) merupakan sebuah oranisasi yang berorientasi pada pengembangan, pembelajaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN III.1 Identifikasi Variabel Penelitian Variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel I : Pet Attachment 2. Variabel II : Well-being
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KEBAHAGIAAN PADA SISWA SISWI DI SMA MUHAMMADIYAH 1 KLATEN NASKAH PUBLIKASI. Diajukan kepada Fakultas Psikologi
HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KEBAHAGIAAN PADA SISWA SISWI DI SMA MUHAMMADIYAH 1 KLATEN NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Derajat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. diskriptif dengan pendekatan mixed methods. Menurut Sarwono mixed. empiris dan menjawab rumusan masalah 1
51 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dilihat dari jenisnya, Penelitian ini menggunakan jenis penelitian diskriptif dengan pendekatan mixed methods. Menurut Sarwono mixed methods
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian berdasarkan jenis kelamin, usia dan IPK dapat dilihat pada tabel 4.1, 4.2, 4.3. Tabel 4.1
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Mahasiswa Fakultas Bahasa dan Sastra yang menjadi anggota lembaga kemahasiswaan periode 2012/2013 berjumlah 49 orang mahasiswa. Deskripsi subjek
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengunakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang banyak
68 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengunakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang banyak menggunakan angka,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Grobogan dengan jumlah populasi 185 siswa. Sebagai responden penelitian
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 2 Geyer Kabupaten Grobogan dengan jumlah populasi 185 siswa. Sebagai responden penelitian diambil
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab 4 ini peneliti akan membahas tentang sampel penelitian, hasil pengolahan data, dan analisa data hasil penelitian. 4.1. Profil Responden Sampel penelitian berjumlah 100
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Tingkat Kebersyukuran Orang Tua yang Memiliki
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian Terlampir B. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Tingkat Kebersyukuran Orang Tua yang Memiliki Anak Autis Tingkat kebersyukuran orang tua
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini memberikan gambaran tentang pola asuh orang tua dan motivasi berprestasi yang dimiliki oleh anak. Sebelum melaksanakan
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sesuai dengan permasalahan yang diteliti (sejauh mana
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Deskripsi Subjek Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang diteliti (sejauh mana pengaruh Intensitas mengikuti bimbingan agama Islam terhadap kecerdasan emosional
Lebih terperinciBab IV Hasil dan Pembahasan. Hasil Analisis Deskriptif. Deskripsi data dilakukan untuk mengkategorikan kelompok
51 Bab IV Hasil dan Pembahasan Hasil Penelitian Hasil Analisis Deskriptif. Deskripsi data dilakukan untuk mengkategorikan kelompok subjek penelitian atau mengetahui karakteristik data yang berkaitan dengan
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS HASIL
BAB 4 ANALISIS HASIL 4.1 Gambaran Umum Subjek Pada bagian ini peneliti akan memaparkan gambaran umum dari subjek penelitian yang dilakukan di kantor pusat PT. Bank X. Dari 200 kuesioner yang telah disebar,
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden terdiri dari 101 orang yang terdiri dari 26 laki-laki (25,74 %), dan
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden Responden terdiri dari 101 orang yang terdiri dari 26 laki-laki (25,74 %), dan 75 wanita (74,25 %) merupakan mahasiswa jurusan psikologi pada Universitas
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun
BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian ini adalah penelitian populasi, sehingga tidak digunakan sampel untuk mengambil data penelitian. Semua populasi dijadikan subyek penelitian. Subyek dalam
Lebih terperinciMelanggengkan Ketaatan Pasca Ramadhan
Melanggengkan Ketaatan Pasca Ramadhan Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????????????????????????
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. berpengaruh terhadap minat membayar zakat di Badan Amil. Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Gresik.
BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Pengaruh secara simultan Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa variabel bebas yakni religiusitas (X 1 ), gaji (X 2 ) dan kepercayaan (X 3 )
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah MA Darussalam Agung Kota Malang. mengembangkan pendidikan di Kedungkandang didirikanlah Madrasah
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian 1. Sejarah MA Darussalam Agung Kota Malang Berawal dari pemikiran dan kemauan yang kuat untuk mengembangkan pendidikan di Kedungkandang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Motivasi Berprestasi. kebutuhan untuk mengerjakan atau melakukan kegiatannya lebih baik dari
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Motivasi berprestasi A. Motivasi Berprestasi Menurut Soekidjo (2009: 117), secara naluri setiap orang mempunyai kebutuhan untuk mengerjakan atau melakukan kegiatannya
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. data normal atau tidak. Alat yang digunakan adalah One Sample. Uji normalitas pada skala subjective well-being
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Asumsi Sebelum melakukan uji hipotesis, peneliti terlebih dahulu melakukan uji asumsi, yang terdiri dari uji normalitas dan uji linieritas. a. Uji
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. A. Persepsi Remaja Akhir tentang Pemilihan Jodoh Berdasarkan Sunnah Nabi
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Persepsi Remaja Akhir tentang Pemilihan Jodoh Berdasarkan Sunnah Nabi Adapun hasil pengolahan angket yang diperoleh dari remaja akhir di Karang Taruna Kelurahan Batu Gadang Kecamatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkawinan selalu dianggap sebagai hal yang memuaskan dan berharga, namun dalam sebuah hubungan baik itu perkawinan maupun hubungan
BAB I PENDAHULUAN I.A.Latar Belakang Masalah Perkawinan selalu dianggap sebagai hal yang memuaskan dan berharga, namun dalam sebuah hubungan baik itu perkawinan maupun hubungan interpersonal lainnya, masalah
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Deskripsi Subjek Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang diteliti (sejauh mana pengaruh intensitas mengikuti pengajian selapanan terhadap peningkatan akhlak
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMK Negeri 1 Salatiga merupakan salah satu dari 3 SMK Negeri yang
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Subjek Penelitian SMK Negeri 1 Salatiga merupakan salah satu dari 3 SMK Negeri yang ada di Kota Salatiga. SMK Negeri 1 Salatiga terletak di Jln. Nakula
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian Lokasi pada penelitian ini adalah di beberapa Sekolah Menengah Atas dan sederajat yang tersebar di Kota Bandung. Adapun populasinya
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian
37 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan di dua lokasi yaitu di kampus program studi Teknik Sipil Universitas
Lebih terperinciUmrah dan Haji Sebagai Penebus Dosa
Umrah dan Haji Sebagai Penebus Dosa Khutbah Pertama:?????????????????????????????????,?????????????????????????????????,????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????,????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????,????????????????????????????????,??????????????????????????????,?????????????????????????,???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. bagian, jenis kelamin, usia, pendidikan dan lama bekerja. responden atas kuesioner yang dibagikan.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Kartakteristik Responden Untuk memperoleh gambaran tentang karakteristik individu karyawan Hard Rock Café Jakata. Berikut ini akan dikemukakan identitas responden
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN A. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN Identifikasi variabel penelitian digunakan untuk menguji hipotesa penelitian. Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini ialah: Variabel
Lebih terperinciBAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN PENELITIAN. Tabel 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian. Identitas Subjek Frekuensi Presentase.
42 BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Pada sub-bab ini dibahas mengenai gambaran subjek penelitian meliputi jumlah dan presentase berdasarkan jenis kelamin, usia,
Lebih terperinciHasil Pengujian Chi-Squere. 1. Hubungan Jenis Kelamin dan Kondisi Kerja
LAMPIRAN 93 Lampiran 1 Hasil Pengujian Chi-Squere 1. Hubungan Jenis Kelamin dan Kondisi Kerja Nominal by Nominal Contingency Coefficient.383.001 H0: tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan kondisi
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KECENDERUNGAN PERILAKU DELIKUEN SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KECENDERUNGAN PERILAKU DELIKUEN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Responden Subyek yang berpartisipasi dalam penelitian ini adalah Karyawan yang bekerja di PT.Bank X, peneliti mengumpulkan sampel sebanyak 50 orang subyek Karyawan
Lebih terperinciUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN KEBERMAKNAAN HIDUP PADA SANTRI PANTI ASUHAN KELUARGA YATIM MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ushuluddin
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keterampilan membaca nyaring dengan pemahaman bacaan siswa kelas II SD
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara keterampilan membaca nyaring dengan pemahaman
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. dilaporkan dalam tabel 4.1 ; 4.2 ; 4.3 berikut ini : Tabel 4.1 Disribusi responden menurut kelompok umur
BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian ini dilaksanakan di 17 sekolah SMA dan SMK di kota Salatiga yang berjumlah 48 orang guru pembimbing. Deskripsi guru pembimbing berdasarkan
Lebih terperinci