BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto, yaitu suatu
|
|
- Sukarno Suhendra Sasmita
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto, yaitu suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut ke belakang yang ditujukan dengan data untuk menentukan faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya suatu kejadian. Pendekatan yang diambil adalah pendekatan kuantitatif, karena dalam mempelajari dan memecahkan masalah melibatkan data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di 17 SMK Bidang Keahlian Bisnis Manajemen di Kabupaten Sleman pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 yaitu bulan Maret Mei SMK yang diteliti adalah SMK Negeri dan Swasta, yaitu SMKN 1 Godean SMKN 1 Tempel, SMKN 1 Depok, SMK Muhammadiyah 2 Moyudan, SMK 17 1 Seyegan, SMK Ma arif 1 Sleman, SMK YPKK 1 Sleman, SMK YPKK 2 Sleman, SMK YPKK 3 Sleman, SMK Muhammadiyah Berbah, SMK Yapemda 1 Sleman, SMK Tarakanita, SMK Muhammadiyah 1 Tempel, SMK Muhammadiyah 1 Turi, SMK Sanjaya Pakem, SMK Hamong Putera 1 Pakem, dan SMK Muhammadiyah Cangkringan. 48
2 49 C. Variabel Penelitian Variabel terikat adalah variabel yang akan dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat penelitian ini adalah Prestasi Belajar Akuntansi (Y) peserta didik kelas X SMK di Kabupaten Sleman. Variabel bebas merupakan variabel yang dapat mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas penelitian ini adalah Kompetensi Pedagogik (X 1 ), Kompetensi Kepribadian (X 2 ), Kompetensi Sosial (X 3 ), dan Kompetensi Profesional (X 4 ) guru berdasarkan persepsi peserta didik. D. Definisi Operasional Definisi operasional dari masing-masing variabel sebagai berikut: 1. Kompetensi Pedagogik guru akuntansi merupakan kemampuan guru dalam menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional dan intelektual; menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik; mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang diampu; menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik; memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran; memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi
3 50 yang dimiliki; berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik; menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar; memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran; serta melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran. 2. Kompetensi Kepribadian guru akuntansi merupakan kemampuan guru dalam bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia; menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlaq mulia dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat; menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa; menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri; dan menjunjung tinggi kode etik profesi guru. 3. Kompetensi Sosial guru akuntansi merupakan kemampuan guru dalam bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi; berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat; beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya.; serta berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.
4 51 4. Kompetensi Profesional guru akuntansi merupakan kemampuan guru dalam menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu; menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu; mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif; mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif; serta memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri. 5. Prestasi Belajar Akuntansi peserta didik merupakan tingkat kemampuan aktual siswa setelah mendapatkan pengalaman belajar suatu bidang studi atau seluruh bidang studi tertentu, yang meliputi kemampuan pengetahuan dan pengertian (kognitif), keterampilan intelektual dan sosial (psikomotorik), dan prestasi dalam bentuk sikap atau nilai (afektif), sebagai hasil dari proses belajar yang dibuktikan melalui tes yang dilaporkan dalam bentuk rata-rata nilai akuntansi di rapor. E. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sampel
5 52 adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi (Sugiyono, 2007: 61-62). Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas X Program Keahlian Akuntansi tahun ajaran 2012/2013 di SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen di Kabupaten Sleman. Populasi berjumlah 885 orang. Karena jumlah populasi melebihi 100 orang, maka penarikan sampel menggunakan sampel secara acak (random sampling). Teknik pengambilan sampel menggunakan rumus Taro Yamane atau Slovin (Riduwan, 2005: 65) sebagai berikut: Dimana: n = N N. d + 1 n : jumlah sampel N : jumlah populasi d 2 : presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 95%) Berdasarkan rumus tersebut diperoleh jumlah sampel 90 orang, dengan perhitungan sebagai berikut: n = N N. d + 1 = 885 (885)0,1 + 1 = 885 = 89,85 90 orang 9,85 Maka ditentukan jumlah masing-masing sampel peserta didik menurut sekolah secara proporsional dengan rumus: =. Dimana: ni : jumlah sampel menurut stratum n : jumlah sampel seluruhnya
6 53 Ni N : jumlah populasi menurut stratum : jumlah populasi seluruhnya Untuk SMKN 1 Godean, perhitungannya sebagai berikut: =. = = 9,66 10 responden Dengan rumus diatas, didapat tabel sampel sebagai berikut; Tabel 7. Penetapan Besar Sampel No. Nama Sekolah Populasi Sampel Keterangan 1 SMKN 1 Godean , SMKN 1 Depok , SMKN 1 Tempel , SMK Muh 2 Moyudan , SMK 17 1 Seyegan , SMK Maarif 1 Sleman , SMK YPKK 1 Sleman , SMK YPKK 2 Sleman , SMK YPKK 3 Sleman , SMK Muhammadiyah Berbah , SMK Yapemda 1 Sleman , SMK Tarakanita 1 1 0, SMK Muhammadiyah ,03 2 Tempel 14 SMK Muhammadiyah 1 Turi , SMK Sanjaya Pakem , SMK Hamong Putera 1 Pakem , SMK Muhammadiyah ,89 6 Cangkringan Total F. Prosedur Pengembangan Instrumen Penelitian Prosedur penelitian merupakan langkah-langkah dalam meneliti. Mula-mula disiapkan latar belakang masalah, perumusan masalah, hipotesis, kemudian melakukan kajian pustaka, membuat kisi-kisi penyusunan instrument, menyusun angket, lalu dijustifikasi oleh dosen
7 54 pembimbing, setelah dinyatakan layak kemudian diujicobakan di SMKN 1 Depok di kelas X Akuntansi II. Hasil ujicoba tersebut dianalisis dengan uji validitas dan reliabilitas instrumen dengan uji Alfa Cronbach. Item yang valid dan reliabel dihimpun menjadi angket yang sudah jadi, kemudian disebarkan kepada sampel penelitian sebenarnya, hasil penyebaran angket tersebut ditabulasikan sesuai variabel yang diteliti. Data berskala Likert langsung diuji dengan analisis korelasi dan regresi, kemudian dimaknai dan disimpulkan. 1. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu angket dan dokumentasi. a. Teknik Angket Menurut Sugiyono (2010: 199) angket (kuesioner) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan tertulis pada responden untuk dijawabnya. Skala instrumen angket yang digunakan adalah skala Likert dengan interval 1 sampai 4. Kisi-kisi intrumen dikembangkan dari Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Angket berupa seperangkat daftar pertanyaan isian untuk mengungkap pendapat peserta didik tentang kompetensi guru akuntansi yang memiliki kontribusi terhadap Prestasi Belajar Akuntansi. Sasaran angket ini adalah peserta didik.
8 55 b. Teknik Dokumentasi Teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang jumlah peserta didik dan nilai rata-rata akuntansi dari rapor peserta didik kelas X. 2. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan berupa angket yang berisi butirbutir pertanyaan untuk dijawab oleh responden, disusun berdasarkan indikator-indikator dari variabel penelitian. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likert. yaitu skala yang digunakan untuk mengukur pendapat orang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial, penulisan analisis kuantitatif menggunakan pernyataan/pertanyaan dengan skor sebagai berikut: a. Skor 4 untuk jawaban sangat baik b. Skor 3 untuk jawaban baik c. Skor 2 untuk jawaban kurang baik d. Skor 1 untuk jawaban tidak baik Pengembangan instrumen penelitian disusun dalam kisi-kisi sebagai berikut: Tabel 8. Kisi-kisi Instrumen Kompetensi Pedagogik Komponen 1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, Indikator 1.1 Memahami karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan aspek fisik, intelektual, sosio-emosional, moral, spiritual, dan latar belakang sosialbudaya. 1.2 Mengidentifikasi potensi peserta didik Jumlah butir 6 1 No. Butir 1,2,3,4,5,6. 7,
9 56 Komponen emosional dan intelektual. 2. Menguasai teori belajar dan prinsipprinsip pembelajaran yang mendidik. 3. Mengembangk an kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang diampu. 4. Menyelenggara kan pembelajaran yang mendidik. Indikator dalam mata pelajaran yang diampu. 1.3 Mengidentifikasi bekal-ajar awal peserta didik dalam mata pelajaran yang diampu. 1.4 Mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik dalam mata pelajaran yang diampu. 2.1 Memahami berbagai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik terkait dengan mata pelajaran yang diampu. 2.2 Menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik penbelajaran yang mendidik secara kreatif dalam mata pelajaran yang diampu. 3.1 Memahami prinsip-prinsip pengembangan kurikulum. 3.2 Menentukan tujuan pembelajaran yang diampu. 3.3 Menentukan pengalaman belajar yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diampu. 3.4 Memilih materi pembelajaran yang diampu yang terkait dengan pengalaman belajar dan tujuan pembelajaran. 3.5 Menata materi pembelajaran secara benar sesuai dengan pendekatan yang dipilih dan karakteristik peserta didik. 3.6 Mengembangkan indikator dan instrumen penilaian. 4.1 Memahami prinsip-prinsip perancangan pembelajaran yang mendidik. 4.2 Mengembangkan komponenkomponen rancangan pembelajaran. 4.3 Menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap, baik untuk kegiatan di dalam kelas, laboratorium, maupun lapangan. 4.4 Melaksanakan pembelajaran yang mendidik di kelas, di laboratorium, dan di lapangan dengan memperhatikan Jumlah butir 1 1 No. Butir 8, , ,13, 14,15, 16, ,19, 20,21, 22,23.
10 57 Komponen 5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran. 6. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisas ikan berbagai potensi yang dimiliki. 7. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik. 8. Menyelenggara kan penilaian Indikator standar keamanan yang dipersyaratkan. 4.5 Menggunakan media pembelajaran dan sumber belajar yang relevan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran yang diampu untuk mencapai tujuan pembelajaran secara utuh. 4.6 Mengambil keputusan transaksional dalam pembelajaran yang diampu sesuai dengan situasi yang berkembang. 5.1 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran yang diampu. 6.1 Menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mendorong peserta didik mencapai prestasi secara optimal. 6.2 Menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mengaktualisasikan potensi peserta didik, termasuk kreativitasnya. 7.1 Memahami berbagai strategi berkomunikasi yang efektif, empatik, dan santun, secara lisan, tulisan, dan/atau bentuk lain. 7.2 Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik dengan bahasa yang khas dalam interaksi kegiatan/permainan yang mendidik yang terbangun secara siklikal dari (a) penyiapan kondisi psikologis peserta didik untuk ambil bagian dalam permainan melalui bujukan dan contoh, (b) ajakan kepada peserta didik untuk ambil bagian, (c) respons peserta didik terhadap ajakan guru, dan (d) reaksi guru terhadap respons peserta didik, dan seterusnya. 8.1 Memahami prinsip-prinsip penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar Jumlah butir 1 24 No. Butir 2 25, , ,30, 31,32,
11 58 Komponen dan evaluasi proses dan hasil belajar. 9. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran. 10. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Indikator sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diampu. 8.2 Menentukan aspek-aspek proses dan hasil belajar yang penting untuk dinilai dan dievaluasi sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diampu. 8.3 Menentukan prosedur penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar. 8.4 Mengembangkan instrumen penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar. 8.5 Mengadministrasikan penilaian proses dan hasil belajar secara berkesinambungan dengan menggunakan berbagai instrumen. 8.6 Menganalisis hasil penilaian proses dan hasil belajar untuk berbagai tujuan. 8.7 Melakukan evaluasi proses dan hasil belajar. 9.1 Menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk menentukan ketuntasan belajar. 9.2 Menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk merancang program remedial dan pengayaan. 9.3 Mengkomunikasikan hasil penilaian dan evaluasi kepada pemangku kepentingan. 9.4 Memanfaatkan informasi hasil penilaian dan evaluasi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan Memanfaatkan hasil refleksi untuk perbaikan dan pengembangan pembelajaran dalam mata pelajaran yang diampu Melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dalam mata pelajaran yang diampu. Jumlah butir No. Butir 33,34, ,37, 38, ,41, 42. Total 42 42
12 59 Tabel 9. Kisi-kisi Instrumen Kompetensi Kepribadian Komponen 1. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia. 2. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlaq mulia dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat. 3. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa. 4. Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri. 5. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru. Indikator 1.1 Menghargai peserta didik tanpa membedakan keyakinan yang dianut, suku, adat-istiadat, daerah asal, dan gender. 1.2 Bersikap sesuai dengan norma agama yang dianut, hukum, dan sosial yang berlaku dalam masyarakat, dan kebudayaan nasional Indonesia yang beragam. 2.1 Berperilaku jujur, tegas, dan manusiawi. 2.2 Berperilaku yang mencerminkan ketakwaan dan akhlaq mulia. 2.3 Berperilaku yang dapat diteladan oleh peserta didik dan anggota masyarakat di sekitarnya. 3.1 Menampilkan diri sebagai pribadi mantap dan stabil. 3.2 Menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif, dan berwibawa. 4.1 Menunjukkan etos kerja dan tanggung jawab tinggi. 4.2 Bangga menjadi guru dan percaya pada diri sendiri. 4.3 Bekerja mandiri secara profesional. 5.1 Memahami kode etik profesi guru. 5.2 Menerapkan kode etik profesi guru. 5.3 Berperilaku sesuai dengan kode etik profesi guru. Jumlah No. butir Butir 4 1,2,3, ,6,7. 3 8,9, ,12, 13, ,16, 17,18, 19. Total Tabel 10. Kisi-kisi Instrumen Kompetensi Sosial Komponen 1. Bersikap inklusif, Indikator 1.1 Bersikap inklusif dan objektif terhadap peserta didik, teman sejawat, Jumlah No. butir Butir 3 1,2,3.
13 60 Komponen bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi 2. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat. 3. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya. 4. Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profes lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain. Indikator dan lingkungan sekitar dalam melaksanakan pembelajaran. 1.2 Tidak bersikap diskriminatif terhadap peserta didik, teman sejawat, orang tua peserta didik, dan lingkungan sekolah karena perbedaan agama, suku, jenis kelamin, latar belakang keluarga, dan status sosial-ekonomi. 2.1 Berkomunikasi dengan teman sejawat dan komunitas ilmiah lainnya secara santun, empatik, dan efektif. 2.2 Berkomunikasi dengan orang tua peserta didik dan masyarakat secara santun, empatik, dan efektif tentang program pembelajaran dan kemajuan peserta didik. 2.3 Mengikutsertakan orang tua peserta didik dan masyarakat dalam program pembelajaran dan dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik. 3.1 Beradaptasi dengan lingkungan tempat bekerja dalam rangka meningkatkan efektivitas sebagai pendidik. 3.2 Melaksanakan berbagai program dalam lingkungan kerja untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan di daerah yang bersangkutan. 4.1 Berkomunikasi dengan teman sejawat, profesi ilmiah, dan komunitas ilmiah lainnya melalui berbagai media dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran. 4.2 Mengkomunikasikan hasil-hasil inovasi pembelajaran kepada komunitas profesi sendiri secara lisan dan tulisan maupun bentuk lain. Jumlah butir No. Butir 3 4,5,6. 3 7,8, ,11, ,14, 15. Total 15 15
14 61 Tabel 11. Kisi-kisi Instrumen Kompetensi Profesional Komponen 1. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu. 2. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu. 3. Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif. 4. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif 5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri. Indikator 1.1 Menguasai struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran akuntansi. 1.2 Memahami langkah-langkah kerja akuntansi. 1.3 Menunjukkan manfaat mata pelajaran akuntansi. 2.1 Memahami standar kompetensi mata pelajaran yang diampu. 2.2 Memahami kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu. 2.3 Memahami tujuan pembelajaran yang diampu. 3.1 Memilih materi pembelajaran yang diampu sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik. 3.2 Mengolah materi pelajaran yang diampu secara kreatif sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik. 4.1 Melakukan refleksi terhadap kinerja sendiri secara terus-menerus. 4.2 Memanfaatkan hasil refleksi dalam rangka peningkatan keprofesionalan. 4.3 Melakukan penelitian tindakan kelas untuk peningkatan keprofesionalan. 4.4 Mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber. 5.1 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam berkomunikasi. 5.2 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengembangan diri. Jumlah butir No. Butir 1,2,3. 4,5. 6,7 3 8,9, ,12, 13, ,16, 17, ,20, 21 Total 21 21
15 62 G. Validitas dan Reliabilitas Instrumen 1. Validitas Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Instrumen yang telah dibuat dikonsultasikan kepada dosen pembimbing guna mengukur validitas konstruk. Validitas isi diketahui dengan uji validitas. Validitas dihitung dengan rumus korelasi product moment dengan angka kasar oleh Pearson (Suharsimi Arikunto, 2006:170). = N XY ( X)( Y) N X 2 ( X 2 ) N Y 2 ( Y 2 ) Keterangan: : koefisien korelasi antara variabel X dan Y XY : jumlah perkalian X dengan Y X : skor rata-rata dari X Y : skor rata-rata dari Y N : banyaknya subjek/responden Jika harga r hitung dikonsultasikan dengan r tabel pada taraf signifikansi 5%, r hitung lebih besar atau sama dengan r tabel maka butir soal valid, dan jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka butir tidak valid. Butir-butir yang digunakan dalam pengumpulan data adalah butir yang valid. Jika instrumen valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya (r) sebagai berikut: Antara 0,800 1,000 : sangat tinggi
16 63 Antara 0,600 0,799 Antara 0,400 0,599 Antara 0,200 0,399 Antara 0,000 0,199 : tinggi : cukup tinggi : rendah : sangat rendah (tidak valid) Perhitungan uji validitas menggunakan program SPSS 16.0 for Windows. Kriteria untuk pengambilan keputusan dalam menentukan valid atau tidaknya butir adalah dengan membandingkan r hitung dengan r tabel. a. Variabel Kompetensi Pedagogik Sampel berjumlah 30, dengan signifikansi 5%, maka dengan demikian r tabel adalah 0,361. Dari hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel Kompetensi Pedagogik (X 1 ) diperoleh kesimpulan bahwa dari 42 butir terdapat 27 butir yang dinyatakan valid yaitu butir nomor 1,2,5,8,10,11,13,14,16, 19,20,22,24,25,26,27,28,29,31,33,34,35,37,38,39,40, dan 42. Sedangkan butir yang tidak valid 13, yaitu nomor 3,4,6,7,9, 12,15,17,18,21,23,30,32,36, dan 41. b. Variabel Kompetensi Kepribadian Dari hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel Kompetensi Kepribadian (X 2 ) diperoleh kesimpulan bahwa dari 19 butir terdapat 14 butir yang dinyatakan valid yaitu nomor 1,2,3,4,6,7,8,9,12,13,14,15, 16, dan 18. Sedangkan butir yang tidak valid yaitu nomor 5,10,11,17, dan 19.
17 64 c. Variabel Kompetensi Sosial Dari hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel Kompetensi Sosial (X 3 ) diperoleh kesimpulan bahwa dari 15 butir terdapat 12 butir yang dinyatakan valid yaitu nomor 1,2,3,4,5,6,8,10,11,12,13, dan 15. Sedangkan yang tidak valid yaitu nomor 7,9, dan 14. d. Variabel Kompetensi Profesional Dari hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel Kompetensi Profesional (X 4 ) diperoleh kesimpulan bahwa dari 21 butir terdapat 17 butir yang dinyatakan valid yaitu 1,2,3,4,5,8,9,10, 11,12,13,14,16,17,18,20, dan 21. Sedangkan yang tidak valid yaitu nomor 3,7,15 dan 19. Tabel 12. Validitas Angket No. Variabel Jumlah Semula Nomor Butir Gugur 1 Kompetensi 42 3,4,6,7,9,12,15, Pedagogik 17,18,21,23,30, 32,36, dan Kompetensi 19 5,10,11,17, dan Kepribadian 19 3 Kompetensi Sosial 4 Kompetensi Profesional Jumlah Jumlah Gugur Valid ,9, dan ,7,15 dan Jumlah Butir-butir pernyataan yang gugur tidak diikutsertakan dalam pengambilan data penelitian.
18 65 2. Reliabilitas Reliabilitas sama dengan konsistensi atau keajegan. Suatu instrumen penelitian dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi, apabila tes yang dibuat mempunyai hasil konsistens dalam mengukur yang hendak diukur. Untuk mengukur reliabilitas dalam penelitian ini digunakan model internal consistency (konsistensi internal). Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan Rumus Cronbach s Alpha (Suharsimi Arikunto, 2006: 196) sebagai berikut: 11 = ( 1) Keterangan: 11 : reliabilitas instrumen : banyaknya butir pertanyaan 2 : jumlah varians butir 2 : varians total Adapun interpretasi koefisien Alpha menggunakan kategori menurut Suharsimi Arikunto (2001:233) yaitu: Tabel 13. Standar Interpretasi Reliabilitas Rentang Nilai Interpretasi 0,00 0,19 Sangat rendah 0,20 0,39 Rendah 0,40 0,59 Agak rendah 0,60 0,79 Tinggi 0,80 1,00 Sangat tinggi
19 66 Uji Reliabilitas instrumen menggunakan SPSS 16.0 for Windows, sehingga diperoleh Cronbach;s Alpha tiap variabel sebagai berikut: Tabel 14. Reliabilitas Angket No. Instrumen untuk variabel Cronbach s Alpha Interpretasi 1 Kompetensi Pedagogik 0,748 Tinggi 2 Kompetensi Kepribadian 0,726 Tinggi 3 Kompetensi Sosial 0,735 Tinggi 4 Kompetensi Profesional 0,764 Tinggi Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa instrument untuk masing-masing variabel dinyatakan reliabel untuk digunakan dalam penelitian ini. H. Teknik Analisis Data 1. Uji Prasyarat Analisis Penelitian ini menggunakan analisis regresi, untuk itu perlu dilakukan pengujian persyaratan analisis yang berupa: a. Uji Linieritas Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebas mempunyai hubungan yang linier atau tidak terhadap variabel terikatnya. Rumus yang digunakan dalam uji linearitas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: =
20 67 Keterangan : Freg : harga bilangan F untuk garis linear RKreg : rerata kuadrat regresi RK res : rerata kuadrat residu (Sutrisno Hadi, 2004: 13) Bila harga F hitung lebih kecil dari harga F tabel pada taraf signifikansi 5% berarti hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dinyatakan linier. b. Uji Multikoliniearitas Pengujian ada tidaknya multikolinieritas antar variabel bebas dilakukan dengan menyelidiki besarnya interkorelasi antar variabel bebas. Uji ini menggunakan rumus korelasi product moment. Interpretasinya adalah jika harga interkorelasi antar variabel bebas lebih besar atau sama dengan 0,800 berarti terjadi multikolinieritas, maka penggunaan teknik analisis regresi tidak dapat dilanjutkan. Jika sebaliknya berarti tidak terjadi multikolinieritas, sehingga penggunaan teknik analisis regresi dapat dilanjutkan. 2. Analisis Data a. Analisis Bivariat Untuk menjawab hipotesis kesatu, kedua, ketiga, dan keempat digunakan analisis regresi linier sederhana. Langkahlangkahnya sebagai berikut: 1) Mencari persamaan garis regresi satu prediktor Y = a + bx
21 68 Dimana: Y : nilai yang diprediksikan a : konstanta atau bila harga X=0 (harga konstan) b : angka arah atau koefisien regresi X : nilai variabel independen (Sugiyono,2010: 262) 2) Mencari korelasi antar prediktor dengan kriterium = N ( )( ) N 2 ( 2 ) N 2 ( 2 ) Keterangan: : koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y : jumlah perkalian X dengan Y : variabel bebas y : variabel terikat N : banyaknya subjek/responden Tabel 15. Pedoman Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 0,199 Sangat rendah 0,20 0,399 Rendah 0,40 0,599 Cukup kuat 0,60 0,799 Kuat 0,80 1,000 Sangat kuat Sumber: Sugiyono (2007: 231) 3) Uji signifikansi koefisien korelasi Uji ini untuk mengetahui makna hubungan variabel X terhadap Y. Rumus yang dipakai sebagai berikut: = r n 2 1 Harga ini selanjutnya dikonsultasikan dengan t tabel. Jika t hitung sama atau lebih besar dari t tabel pada taraf signifikansi 5% berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Sebaliknya, jika t
22 69 hitung lebih kecil dari t tabel dengan taraf signifikansi 5% maka pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat tidak signifikan (Sugiyono, 2010: 257). 4) Menghitung koefisien determinasi Untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y digunakan koefisien determinan. Derajat koefisien determinasi dicari dengan rumus sebagai berikut: KP = x 100% b. Analisis Multivariat Analisis yang dipakai adalah analisis korelasi ganda dan dilanjutkan dengan analisis regresi ganda dengan empat prediktor. Analisis ini adalah untuk menjawab hipotesis kelima. Langkahlangkah analisis data meliputi: 1) Membuat persamaan garis regresi dengan empat prediktor dengan rumus: Dimana: = Y (topi) : subjek variabel terikat yang diproyeksikan X : variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu yang diprediksikan A : nilai konstanta harga Y, jika X=0. B : nilai arah sebagai penentu prediksi yang menunjukkan nilai peningkatan atau penurunan dari variabel Y. 2) Menghitung korelasi ganda 4 prediktor 3) Menghitung koefisien determinasi
23 70 4) Uji signifikasi koefisien regresi ganda dengan uji F = 2 ( 1) 1 2 Keterangan: : harga F garis regresi N : cacah kasus M : cacah prediktor R : koefisien korelasi antara kriterium dengan prediktor-prediktor (Sutrisno Hadi, 2007: 23) 5) Mengetahui seberapa besar sumbangan setiap variabel terhadap kriterium digunakan rumus: a) Sumbangan Relatif (SR%) Sumbangan relatif menunjukkan besarnya sumbangan secara relatif setiap prediktor terhadap kriterium untuk keperluan prediksi. % = (100%) Keterangan: % : sumbangan relatif dari suatu prediktor : koefisien prediktor : jumlah produk antara X dan Y : jumlah kuadrat total (Sutrisno Hadi, 2004: 38) b) Sumbangan Efektif (SE%) Sumbangan efektif digunakan untuk mengetahui besarnya sumbangan secara efektif masing-masing
24 71 prediktor terhadap kriterium dengan tetap memperhitungkan variabel bebas lain di luar yang diteliti. % = % 2 Keterangan: : sumbangan efektif dari suatu prediktor : sumbangan relatif dari suatu prediktor 2 : koefisien korelasi antara kriterium prediktor (Sutrisno Hadi, 2004: 39)
STANDAR KOMPETENSI GURU (Permendiknas No. 16 Tahun 2007)
STANDAR KOMPETENSI (Permendiknas No. 16 Tahun 2007) Standar Kompetensi Guru Mata Pelajaran di SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK* KOMPETENSI INTI Kompetensi Pedagodik 1. Menguasai karakteristik peserta
Lebih terperinciPermendiknas No.16 Tahun 2007 Standar Kualifikasi Akademik Dan Kopetensi Guru
Permendiknas No.16 Tahun 2007 Standar Kualifikasi Akademik Dan Kopetensi Guru DIREKTORAT PEMBINAAN SMA DITJEN MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL KUALIFIKASI AKADEMIK
Lebih terperinciNo. KOMPETENSI INTI GURU KOMPETENSI GURU TK/ PAUD Kompetensi Pedagodik
STANDAR KOMPETENSI GURU PAUD/TK/RA No. KOMPETENSI INTI GURU KOMPETENSI GURU TK/ PAUD Kompetensi Pedagodik Menguasai karakteristik peserta 1. Memahami karakteristik peserta didik usia didik dari aspek fisik,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kountur (Wiwid, 2006:48) Penelitian deskriftif adalah jenis penelitian yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Ronny Kountur (Wiwid, 2006:48) Penelitian deskriftif adalah jenis
Lebih terperinciBAB IV STANDAR KOMPETENSI GURU. Setelah membaca materi ini mahasiswa diharapkan memahami standar
Profesi Keguruan Rulam Ahmadi BAB IV STANDAR KOMPETENSI GURU A. Kompetensi Dasar Setelah membaca materi ini mahasiswa diharapkan memahami standar kompetensi guru yang meliputi guru PAUD/TK/RA, guru SD/MI,
Lebih terperinciKISI- KISI UJI KOMPETENSI GURU (UKG)
KISI- KISI UJI KOMPETENSI GURU (UKG) MATA PELAJARAN JENJANG PENDIDIKAN : BIOLOGI : SMK Standar Guru Standar Isi Indikator Esensial Inti Guru Mapel Standar Pedagodik 1. Menguasai karakteristik peserta didik
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI GURU KELAS SD/MI
STANDAR KOMPETENSI GURU KELAS SD/MI Disajikan pada kegiatan PPM Di UPTD BALEENDAH KAB BANDUNG Oleh BABANG ROBANDI JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Makna Kompetensi
Lebih terperinciMATA KULIAH PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU. Dr. Ali Mustadi, M. Pd NIP
MATA KULIAH PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU Dr. Ali Mustadi, M. Pd NIP 19780710 200801 1 012 CAKUPAN KAJIAN Pengertian dan cakupan kompetensi guru Kebijakan pemerintah tentang kompetensi guru Analisis berbagai
Lebih terperincikompetensi profesional, dan kompetensi sosial.
BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Kompetensi Guru Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto, yaitu Penelitian untuk
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu semua data yang diperoleh diwujudkan dalam bentuk angka. Penelitian ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian ex post facto. Menurut
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian ex post facto. Menurut Kerlinger dalam Emzir (2010: 119) penelitian ini disebut dengan penelitian ex post facto,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian Penelitian ini ditinjau dari jenis data dan analisisnya termasuk
40 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini ditinjau dari jenis data dan analisisnya termasuk penelitian kuantitatif. Disebut kuantitatif, karena data penelitian berupa angka-angka
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 4 Yogyakarta. Waktu. penelitian pada bulan November 2013 Mei 2014.
BAB III METODE PEELITIA A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA egeri 4 ogyakarta. Waktu penelitian pada bulan ovember 013 Mei 014. B. Jenis Penelitian Berdasarkan pendekatannya,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Adapun metode penelitian yang digunakan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian tentang pengaruh kompetensi guru terhadap motivasi belajar siswa ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Adapun metode penelitian yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian korelasional. Penelitian korelasional adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada-tidaknya hubungan antara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan metode survei dan jenis penelitian Ex Post Facto, yaitu
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menguji pengaruh (regresi) dengan menggunakan metode survei dan jenis penelitian Ex Post Facto, yaitu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto. Sukardi (2008: 165)
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto. Sukardi (2008: 165) menyatakan bahwa penelitian ex-post facto merupakan penelitian dimana variabel bebas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian melainkan hanya menggunakan fakta pada diri responden.
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini ditinjau dari jenis data dan analisisnya termasuk penelitian kuantitatif. Penelitian ini tidak ada perlakuan kepada variabel penelitian melainkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Desain Penelitian Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex post facto yang berarti sesudah fakta, maksudnya penelitian yang dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian itu. Desain penelitian dapat
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Nasution (1991:40) menyatakan bahwa: desain penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. tersebut diolah untuk dapat dibaca menjadi sebuah hasil penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Dimana penelitian ini menyajikan data berupa angka. Selanjutnya angka tersebut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Swasta se-kabupaten. Karanganyar. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MTs Swasta se-kabupaten Karanganyar. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013 sampai dengan selesai. Peneliti
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini menggunakan Explanatory Survey Method dimana penelitian ini dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. persepsi siswa tentang pemberian tugas dengan hasil belajar IPS siswa
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat korelasional karena penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara minat belajar dan persepsi siswa tentang pemberian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial
48 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan, maka jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial adalah penelitian
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PROFESI GURU SD/MI. Udin S. Sa ud, Ph.D
PENGEMBANGAN PROFESI GURU SD/MI Oleh: Udin S. Sa ud, Ph.D UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA PENGERTIAN PROFESI Suatu pekerjaan tertentu (a particular business) yang menuntut persyaratan khusus dan istimewa
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat non eksperimental. Penelitian kuantitatif yang digunakan menggunakan rumusan masalah asosiatif,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. adalah metode penelitian ex-post facto, yaitu penelitian yang dilakukan untuk
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Ditinjau dari sifatnya, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian ex-post facto, yaitu penelitian yang dilakukan untuk meneliti
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang
70 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki peritiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut
Lebih terperinciObyek dari penelitian ini adalah guru-guru di Sekolah Menengah Kejuruan. Negeri di Kabupaten Tabanan yang sudah memiliki sertifikat pendidik
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek penelitian Obyek dari penelitian ini adalah guru-guru di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Kabupaten Tabanan yang sudah memiliki sertifikat pendidik profesional yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. korelasi, karena data penelitian ini berupa angka-angka. Hal ini sesuai dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif korelasi, karena data penelitian ini berupa angka-angka. Hal ini sesuai dengan pendapat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Pendekatan ilmiah adalah kegiatan penelitian
58 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode penelitian merupakan pendekatan ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Pendekatan ilmiah adalah kegiatan penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada
58 BAB III METODE PENELITIAN 3. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan korelasional. Menurut Arikunto (00:70) pendekatan korelasional adalah penelitian yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Mojolaban. Adapun alasan pemilihan tempat tersebut sebagai lokasi penelitian karena tingkat
Lebih terperinciStandard Guru Penjas Nasional (Rumusan BSNP)
Standar Guru Penjas Standard Guru Penjas Nasional (Rumusan BSNP) 1. Kompetensi Pedagogik 2. Kompetensi Kepribadian 3. Kompetensi Sosial 4. Kompetensi Profesional Kompetensi Pedagogik Menguasai karakteristik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan
58 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan metode exposed facto. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sugiyono (2009:115).
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu. menggunakan angka-angka untuk menyimpulkan hasil penelitian.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu menggunakan angka-angka untuk menyimpulkan hasil penelitian. penelitian ini termasuk penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
51 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Desain penelitian ini bersifat expost facto karena mengungkap data yang sudah ada pada diri responden. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian sebagai pedoman dan cara-cara (metode) berkaitan dengan kegiatan
59 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini dikemukakan beberapa hal berkaitan dengan metode penelitian sebagai pedoman dan cara-cara (metode) berkaitan dengan kegiatan penelitian hingga dapat di peroleh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang bertujuan untuk memecahkan masalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENILITIAN
BAB III METODE PENILITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena hasil dari pengamatan dikonversikan ke dalam angka-angka sehingga analisis yang digunakan adalah analisis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan salah satu dari tindakan yang dapat dikatakan sebagai tindakan dalam mencari kebenaran dengan menggunakan pendekatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif, karena bertujuan menggambarkan keadaan atau fenomena yang terjadi di lapangan. Menurut Suharsimi Arikunto (2010:
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. kelas VIII SMP Negeri 3 Pesisir Utara Tahun Pelajaran 2012/2013. Untuk
III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data yang empirik tentang pengaruh disiplin belajar dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar ekonomi siswa
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan teoritis pada Bab II, maka langkah berikutnya pada Bab III ini adalah menguji
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI GURU
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI GURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang ingin
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian adalah suatu kaidah tentang tata cara mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data secara sistematis dan terarah agar penelitian dapat
Lebih terperinciKISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN
KISI-KISI MATERI PLPG PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN STANDAR GURU No Kompetensi Utama INTI GURU GURU MATA PELAJARAN INDIKATOR PENCAPAIAN 1 Pedagogik 1. Menguasai karakteristik peserta didik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PEELITIA A. Jenis Penelitian Penelitian tentang Persepsi siswa tentang kreativitas guru dalam pembelajaran pengaruhnya terhadap prestasi belajar PAI di SD Pabeyan Tambakboyo Tuban adalah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 014 di SMKN 1 Bojong Picung Tahun Ajaran 014/015. B. Populasi Penelitian Populasi yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan
37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan dapat memperoleh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dengan permasalahan yang dihadapinya. Adapun metode penelitian yang
50 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Di dalam penelitian ilmiah diperlukan adanya suatu metode penelitian yang tepat dan sesuai dengan permasalahan yang dihadapinya. Adapun metode penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan, angkatan 2010.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. Pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan, angkatan 010.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian untuk memperolah
Lebih terperinciKISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU TAHUN Kompetensi Guru Mata Pelajaran (Kompetensi Dasar)
KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU TAHUN 2012 Mata Pelajaran Jenjang : TEKNIK KIMIA : SMA/MA SMK/MAK KOMPETENSI PEDAGOGIK PAKET A No. 1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung pada semester
23 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/ 2013. B. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rangkaian sistematis dari penjelasan secara rinci tentang keseluruhan rencana penelitian mulai dari perumusan masalah, tujuan,
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofi dan ideologi pernyataan isu
61 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam Pedoman Operasional Penulisan Skripsi disebutkan bahwa Desain penelitian ini menjelaskan metode penelitian yang digunakan dan bagaimana prosedur
Lebih terperinciKISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN MATEMATIKA
KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN MATEMATIKA Standar Kompetensi Guru (SKG) 1.1 Memahami karakteristik Menguasai karakteristik peserta didik yang berkaitan peserta didik dari aspek dengan aspek fisik,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang ada. Data yang terkumpul diwujudkan dalam bentuk angka-angka. akan menunjukkan sejauh mana dua hal saling berhubungan.
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Karena hanya menggambarkan suatu keadaan, gambaran umum,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan.1 Sedangkan penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis
Lebih terperinciKOMPETENSI PENDIDIK (GURU PAUD, GURU PENDAMPING, GURU PENDAMPING MUDA) 1 KOMPETENSI GURU PAUD
LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 137 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI KOMPETENSI PENDIDIK (GURU PAUD, GURU PENDAMPING, GURU
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan
55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif korelasional. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan angka,
Lebih terperinciAnalisis Kebutuhan Pelatihan Kompetensi Guru Sekolah Dasar di Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang
Analisis Kebutuhan Pelatihan Kompetensi Guru Sekolah Dasar di Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang Aah Ahmad Syahid, M.Pd. Universitas Pendidikan Indonesia Email: syahid@upi.edu ABSTRAK Analisis kebutuhan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran pembinaan guru
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran pembinaan guru oleh kepala sekolah, kompetensi pedagogik guru dan mutu proses pembelajaran serta pengaruh
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI GURU
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI GURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 1. Tempat Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 14 Surakarta kelas VII Tahun Pelajaran 2015/2016.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti memilih tempat penelitian di SMA Negeri 1 Tawangsari, yang terletak di Jalan Patimura No.
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X, No. 1, Tahun 2012 Risma Istiarini & Sukanti Halaman
PENGARUH SERTIFIKASI GURU DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU SMA NEGERI 1 SENTOLO KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2012 Oleh : Risma Istiarini 1 Sukanti 2 Abstrak Penelitian ini dilakukan dengan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Suharsimi Arikunto dalam S. Vianita Zulyan (2014: 80) menjelaskan bahwa Metode
Lebih terperinciPENGARUH KEMAMPUAN MEMORI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012
PENGARUH KEMAMPUAN MEMORI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 011/01 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian deskriptif. Penelitian yang dimaksud bersifat menjelaskan hubungan kausal dan pengujian hipotesis. Penelitian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post facto dan survey. Tujuan penelitian verifikatif yaitu untuk menentukan tingkat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rencana dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan
Lebih terperinciMATA PELAJARAN : BAHASA DAERAH JENJANG PENDIDIKAN : SMP/M Ts/SMA/SMK/MA
MATA PELAJARAN : BAHASA DAERAH JENJANG PENDIDIKAN : SMP/M Ts/SMA/SMK/MA Kompetensi Paedagogi Menguasai karakteristik aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual Memahami
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang mempengaruhi dan variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi. Variabel
69 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan prosedur penelitian deskriptif inferensial dengan membedakan variabel ke dalam variabel bebas yaitu variabel
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini mengenai pengaruh keragaman tenaga kerja (workforce diversity) terhadap kinerja karyawan bagian pemeliharaan (maintenance section)
Lebih terperinciberdasarkan variabel yang sudah ditentukan.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian survei, yaitu penelitian yang bertujuan memberikan gambaran fenomena yang diamati dengan lebih mendetail, misalnya disertai
Lebih terperinciIII METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan. Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung.
44 III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung.. Waktu Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. hendaknya metode penulisan dengan memperhatikan kesesuaian antara objek yang
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara atau prosedur untuk mengetahui dan mendapatkan data dengan tujuan tertentu yang menggunakan teori dan konsep yang bersifat empiris, rasional
Lebih terperinciKISI KISI TIK. SI/SK Kompetensi Guru Mapel KD Indikator
KISI KISI TIK Standar Kompetensi Kompetensi Utama SI/SK Kompetensi Guru Mapel KD Indikator Esensial PEDAGOGIK 1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik,moral, spiritual, sosial, kultural,emosional,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dilaksanakanya penelitian guna memperoleh data yang diperlukan. Penelitian ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian 1. Variabel Penelitian Untuk menguji hipotesis penelitian, akan dilakukan pengidentifikasian variabel-variabel yang diambil dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. data-data numeral atau angka-angka. Menurut Arikunto (2004) bahwa penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu suatu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Devinisi Operasional Penelitian, (C) Subjek Penelitian, Populasi dan Sampel (D)
87 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Dalam bab ini peneliti akan menjelaskan tentang metode yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi: (A) Identifikasi Variabel Penelitian,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dilihat dari jenis penelitian, penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki sejauh mana
Lebih terperinciSUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATERI PEDAGOGIK
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATERI PEDAGOGIK BAB I PENDAHULUAN Prof Dr Sunardi, MSc Dr Imam Sujadi, MSi KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2016
Lebih terperinciBAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode
BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode asosiatif korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif korelasional
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian dapat diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Ditinjau dari objeknya, penelitian yang dilakukan penulis termasuk penelitian lapangan (field research), karena data-data yang diperlukan untuk penyusunan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian mengenai korelasi persepsi peserta didik tentang mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dengan ketaatan beribadah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kerangka dan tujuan organisasi.masalah kompetensi itu menjadi penting,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Kompetensi atau competency adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu tugas/pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI GURU
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI GURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode kuasi eksperimen. Dalam penelitian ini tidak semua variabel
Lebih terperinciSTANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI INSTRUKTUR
SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 90 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI DAN KOMPETENSI INSTRUKTUR PADA KURSUS DAN PELATIHAN STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian Jenis penelitian yang penulis lakukan ialah dalam kategori penelitian kuantitatif lapangan yang menggunakan metode ex-post facto. Metode ex-post
Lebih terperinciB. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis dan desain penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat
Lebih terperinciPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA SMKN 1 MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012
PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA SMKN 1 MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Oleh Mizan Ibnu Khajar ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinci