Upaya Meningkatkan Motivasi Membaca Melalui Layanan Bimbingan Belajar Teknik SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) Pada Siswa

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Upaya Meningkatkan Motivasi Membaca Melalui Layanan Bimbingan Belajar Teknik SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) Pada Siswa"

Transkripsi

1 Upaya Meningkatkan Melalui Layanan Bimbingan Belajar Teknik SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) Pada Siswa Minanur Rohman ( ) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Sebagai bagian integral dalam diri siswa, motivasi memiliki kontribusi paling besar untuk kemajuan siswa menuju aktivitas membaca dan memanfaatkan media-media belajar. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektivitas layanan bimbingan belajar teknik SQ3R dalam meningkatkan motivasi membaca siswa di MTs Bandar Alim Jungpasir Wedung Demak. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan bimbingan dan konseling (PTBK). Berdasarkan hasil prasurvey yang dilakukan di MTs Bandar Alim Demak, dapat disimpulkan bahwa banyak keluhan dari para guru mata pelajaran mengenai animo siswa untuk membaca sangat lemah. Berdasarkan hasil prasurvey tersebut maka perlu dilaksanakan PTBK dengan mengimplementasikan layanan bimbingan belajar teknik SQ3R untuk meningkatkan motivasi membaca siswa. Hasil pelaksanaan tindakan menunjukan motivasi membaca siswa mengalami peningkatan. Rata-rata skor sebelum pelaksanaan tindakan adalah 55% (masuk dalam kategori rendah), setelah siklus 1 adalah 69% (masuk dalam kategori sedang), dan setelah siklus 2 adalah 80,75% (masuk dalam kategori tinggi). Data ini menunjukan bahwa layanan bimbingan belajar teknik SQ3R secara efektif dapat meningkatkan motivasi membaca siswa di MTs Bandar Alim Jungpasir Wedung Demak. Kata Kunci : layanan bimbingan belajar teknik SQ3R, motivasi membaca, siswa MTS PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Membaca merupakan dasar individu untuk dapat menguasai berbagai bidang studi. Dalam membaca seorang individu tidak hanya akan meningkat ketrampilan penguasaan berbagai hal, namun dengan membaca akan memungkinkan individu berprestasi dalam kehidupan pribadi, sosial, ekonomi, hingga untuk memenuhi kebutuhan emosionalnya. Sebagai bagian integral dalam diri siswa, motivasi memiliki kontribusi paling besar untuk kemajuan siswa menuju aktivitas membaca dan memanfaatkan media-media belajar tersebut di atas. MTs Bandar Alim Demak yang merupakan salah satu sekolah yang sedang berkembang hendaknya mampu memenuhi standar pendidikan secara ideal bagi siswanya. Berdasarkan pengamatan guru pembimbing di MTs Bandar Alim demak, banyak keluhan dari para guru mata pelajaran mengenai motivasi siswa untuk membaca sangat lemah. Dari data di perpustakaan, kunjungan siswa untuk melakukan aktivitas membaca buku-buku penunjang juga rendah, padahal buku-buku di perpustakaan tergolong bagus dan memenuhi kriteria buku yang menarik bagi siswa. Layanan BK sebagai pembantu aktualisasi diri siswa dalam masa perkembangannya, terutama dalam hal pengembangan diri di sekolah, haruslah senantiasa peka dan jeli dalam membaca serta merespon dengan secepat mungkin keadaan dan permasalahan yang dialami oleh siswa, baik masalah yang bersifat individual maupun permasalahan siswa yang bersifat umum. Dalam konteks rendahnya motivasi membaca pada diri siswa, merupakan permasalahan siswa yang masuk dalam bidang belajar, 70 JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING

2 sehingga layanan yang tepat diberikan adalah layanan bimbingan belajar. Salah satu teknik dalam layanan bimbingan belajar teknik SQ3R. Teknik SQ3R merupakan salah satu teknik membaca yang mudah dan sederhana serta dapat dengan cepat memahami isi atau makna paparan dalam sebuah bacaan. SQ3R terdiri dari lima komponen, yaitu: (1) membaca sekilas-survey; (2) menyusun pertanyaan-question; (3) mencari jawaban pertanyaan-read; (4) mencatat hal-hal penting-recite; (5) membaca ulang yang belum terungkap-review. Teknik ini dipandang lebih sederhana dan mudah diterapkan, namun demikian selama ini baru dikenal nama saja oleh orang awam, belum pernah mencoba dilakukan penerapan, padahal teknik ini memiliki ketepatan untuk diberlakukan bagi siswa tingkat SMP dibanding dengan teknik-teknik membaca yang lain (Abdillah, 2009:11). Ini berarti bahwa untuk siswa tingkat SMP teknik SQ3R dimungkinkan akan lebih efektif dari pada teknik lainnya, karena materi pelajaran di SMP banyak berisi konsep-konsep atau definisi dalam bidangbidang tertentu. Dari paparan di atas bisa diasumsikan bahwa teknik SQ3R merupakan sarana yang tepat dalam mengentaskan permasalah rendahnya motivasi membaca pada siswa di MTs Bandar Alim Demak. Dengan pelatihan dan pemberian teknik SQ3R diharapkan siswa akan lebih terampil dan mudah dalam melakukan aktivitas membaca, sehingga motivasi dalam membaca akan meningkat. Pada akhirnya penguasaan materi pelajaran akan lebih baik, guna perwujudan prestasi yang maksimal. Tujuan Penelitian a. Mengetahui tingkat motivasi membaca siswa MTs Bandar Alim Demak. b. Mengetahui pelaksanaan bimbingan belajar teknik SQ3R untuk meningkatkan motivasi membaca siswa MTs Bandar Alim Demak. c. Mengetahui hasil pelaksanaan bimbingan belajar teknik SQ3R dalam meningkatkan motivasi membaca siswa MTs Bandar Alim Demak. LANDASAN TEORI Motivasi membaca menurut Nurhadi (2005:115) adalah merupakan seluruh aspek yang mendasari diri individu untuk melakukan aktivitas memahami dan memaknai pada serangkaian data atau simbol maupun kata-kata. Motivasi dapat berupa dorongan-dorongan dasar atau internal dan eksternal individu. Sardiman (2005:67) memperkuat pendapat di atas yaitu dengan menambahkan bahwa motivasi membaca menunjuk pada keseluruhan daya penggerak yang ada pada individu untuk menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan membaca, sehingga diharapkan tujuan akan tercapai. Hasil membaca akan lebih optimal jika ada motivasi yang kuat, makin tepat motivasi yang ada akan semakin berhasil pula aktivitas membaca yang dilakukan. Jadi motivasi akan menentukan intensitas aktivitas membaca bagi siswa. Lebih lanjut Sardiman menambahkan indikator dari motivasi membaca meliputi: 71 JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING

3 a. Adanya rasa tanggung jawab. b. Adanya prestasi yang ingin dicapai. c. Adanya keinginan pengembangan diri. d. Adanya kemandirian diri. Layanan Bimbingan Belajar Teknik SQ3R a. Layanan Bimbingan Belajar Layanan bimbingan belajar menurut Hamalik (2004:195) merupakan salah satu bentuk layanan bimbingan yang penting diselenggarakan di sekolah. Pengalaman menunjukkan bahwa kegagalan-kegagalan yang dialami siswa dalam belajar tidak selalu disebabkan oleh kebodohan atau rendahnya intelegensi. Sering kegagalan itu terjadi disebabkan mereka tidak mendapatkan layanan bimbingan yang memadai. b. Teknik SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) Francis P. Robinson (dalam Sudrajat, 2007:17) menemukan metode membaca yang terdiri dari lima langkah yakni Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R), metode ini merupakan pengembangan dari metode membaca DRTA (Directed, Reading, Thinking, Activity). Adapun dasar dari pengembangan metode ini adalah pendekatan kognitif, yang memandang bahwa membaca adalah proses kognitif. Teknik ini bersifat praktis dan dapat diaplikasikan dalam berbagai pendekatan belajar. Dalam metode SQ3R, sebelum membaca terlebih dahulu bacaan di survey untuk mendapatkan gagasan umum apa yang akan dibaca, kemudian dengan mengajukan berbagai pertanyaan pada diri sendiri yang jawabannya diharapkan terdapat pada bacaan tersebut, pembaca akan lebih mudah memahami bacaan, selanjutnya dengan mengutarakan dengan kata-kata sendiri pokok-pokok pentingnya pembaca akan menguasai dan mengingatnya lebih lama. c. Tahap Pelaksanaan Layanan Bimbingan Belajar Teknik SQ3R Sudrajat (2007:20) menguraikan lima tahapan dalam metode SQ3R yakni sebagai berikut: 1) Survey Dalam melakukan survey, dianjurkan menyiapkan pensil, kertas, dan alat pembuat ciri seperti stabilo untuk menandai bagian-bagian tertentu. Bagian-bagian penting akan dijadikan sebagai bahan pertanyaan yang perlu ditandai untuk memudahkan proses penyusunan daftar pertanyaan yang akan dilakukan pada langkah kedua. 2) Question Langkah kedua yakni menyusun pertanyaan-pertanyaan yang jelas, singkat dan relevan dengan bagian-bagian teks yang telah ditandai pada langkah pertama. Mengajukan pertanyaan sebanyak mungkin terkait isi bacaan yakni dengan cara merubah judul, sub bab judul menjadi pertanyaan yang kemudian pertanyaan ini akan membangkitkan keingintahuan pembaca dengan mencari jawaban yang sesuai denga pertanyaan yang diajukan sebelumnya. 72 JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING

4 3) Read Langkah ketiga adalah membaca secara aktif dalam rangka mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah tersusun. Cara yang digunakan adalah cara membaca kritis, yaitu membaca bagian demi bagian sambil mencari jawaban atas pertanyaan yang berhubungan dengan topik bacaan. Pada tahap ini hendaknya pembaca mengkonsentrasikan penguasaan ide pokok serta detail penting yang mendukung ide pokok. 4) Recite/Recall Langkah keempat yakni menyebutkan atau menceritakan kembali jawaban-jawaban atas pertanyaan yang telah tersusun. Sedapat mungkin diupayakan tanpa membuka catatan jawaban sebagaimana telah dituliskan dalam langkah ketiga. Jika sebuah pertanyaan tidak terjawab, diusahakan tetap terus melanjutkan untuk menjawab pertanyaan berikutnya. 5) Review Pada langkah terakhir ini, dilakukan peninjauan kembali atas seluruh pertanyaan dan jawaban sehingga diperoleh sebuah kesimpulan yang singkat, tetapi dapat menggambarkan seluruh jawaban atas pertanyaan yang telah diajukan. Mengulang hal ini akan menolong untuk tidak cepat lupa, yakni lupa akan apa yang baru saja dibaca dan dipelajari. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan sesuai dengan latar belakang masalah dan tujuan dari penelitian ini, adalah penelitian tindakan (action research). Alasan peneliti menggunakan metode penelitian tindakan, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan bimbingan belajar SQ3R yang dapat meningkatkan motivasi membaca siswa. Untuk mendapatkan jawaban tentang bagaimana pelaksanaan bimbingan belajar SQ3R yang tepat tersebut, perlu dilakukan ujicoba berupa tindakan dari peneliti. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa MTs Bandar Alim Jungpasir Wedung Demak yang memiliki kecenderungan motivasi membaca rendah. Peneliti mengambil 1 kelas sebagai subjek penelitian. Dalam menentukan kelas yang dipilih, peneliti melakukan need assessment terhadap semua kelas yang ada di MTs Bandar Alim Jungpasir Wedung Demak. Peneliti menggunakan observasi dan wawancara. Kelas yang dipilih sebagai subjek penelitian adalah kelas yang memiliki kecenderungan motivasi membaca rendah. Kemudian peneliti menyebarkan angket motivasi membaca untuk mengetahui kondisi awal dari siswa di kelas yang dipilih dan menentukan 10 siswa yang akan menjadi subjek penelitian. Penentuan ke-10 siswa tersebut berdasarkan hasil diskusi dengan guru Bahasa Indonesia dan guru BK. 73 JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING

5 Metode dan Alat Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan langkah yang cukup penting dalam penelitian ilmiah, karena data ini akan digunakan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan melalui angket psikologi, dan melalui observasi. Adapun alat pengumpul data yang digunakan yaitu angket motivasi membaca dan pedoman observasi. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian tindakan ada dua jenis, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif (Suharsimi Arikunto, 2006:49). Data kuantitatif digunakan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan motivasi membaca siswa yang diakomodasi melalui angket motivasi membaca. Data kualitatif digunakan untuk mengetahui proses pelaksanaan layanan bimbingan belajar teknik SQ3R. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tingkat Siswa Sebelum Pelaksanaan Tindakan No. Nama Subjek Perolehan Skor Kategori 1 Ul 80% Tinggi 2 Mr 65% Sedang 3 Mt 65% Sedang 4 Rb 60% Sedang 5 Bp 60% Sedang 6 Om 50% Rendah 7 Aw 45% Rendah 8 Ar 45% Rendah 9 Wb 40% Sangat Rendah 10 Bk 40% Sangat Rendah Rata-rata 55% Rendah Dari tabel di atas tampak bahwa sebelum pelaksanaan bimbingan kelompok ada 1 siswa masuk dalam kategori tinggi, 4 siswa masuk dalam kategori sedang, dan 3 siswa masuk dalam kategori rendah, dan 2 siswa masuk dalam kategori sangat rendah. Rata-rata tingkat motivasi membaca siswa adalah 55%, poin ini masuk dalam kategori rendah. Data tersebut semakin menguatkan asumsi bahwa perlu dilaksanakan bimbingan belajar dengan teknik SQ3R secara ideal agar tingkat motivasi membaca pada siswa bisa ditingkatkan. 74 JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING

6 Tingkat Siswa Setelah Pelaksanaan Siklus 1 No. Nama Subjek Perolehan Skor Kategori 1 Ul 85% Tinggi 2 Mr 75% Tinggi 3 Mt 70% Sedang 4 Rb 70% Sedang 5 Bp 75% Tinggi 6 Om 60% Sedang 7 Aw 65% Sedang 8 Ar 65% Sedang 9 Wb 70% Sedang 10 Bk 55% Rendah Rata-rata 69% Sedang Dari tabel di atas tampak bahwa jumlah siswa yang masuk kategori tinggi ada 3, kategori sedang ada 6, dan kategori rendah ada 1. Rata-rata tingkat motivasi membaca siswa adalah 69%, poin ini masuk dalam kategori sedang. Data ini menunjukan jika ada peningkatan yang signifikan dari motivasi membaca anggota kelompok. Skor tertinggi masih didapat oleh Ul dan skor terendah didapat oleh Bk. Peningkatan tersebut didukung oleh beberapa hal, diantaranya: (1) pemberi tindakan mampu berkomunikasi dengan baik, bersikap terbuka, dan menjadi model bagi anggota kelompok; (2) siswa yang menjadi subjek penelitian mau bersikap aktif dan terbuka; (3) topik yang dibahas sesuai dengan tingkat kebutuhan siswa akan peningkatan motivasi membaca. Tingkat Siswa Setelah Pelaksanaan Siklus 2 No. Nama Subjek Perolehan Skor Kategori 1 Ul 95% Sangat Tinggi 2 Mr 90% Sangat Tinggi 3 Mt 87,5% Sangat Tinggi 4 Rb 80% Tinggi 5 Bp 77,5% Tinggi 6 Om 80% Tinggi 7 Aw 75% Tinggi 8 Ar 77,5% Tinggi 9 Wb 75% Sedang 10 Bk 70% Sedang Rata-rata 80,75% Tinggi 75 JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING

7 Dari tabel di atas tampak bahwa jumlah anggota kelompok yang masuk kategori sangat tinggi ada 3, kategori tinggi ada 5, dan kategori sedang ada 2. Rata-rata tingkat motivasi membaca siswa adalah 80,75%, poin ini masuk dalam kategori tinggi. Data tersebut menunjukan jika peningkatan motivasi membaca terjadi pada semua siswa yang menjadi subjek penelitian. Skor tertinggi masih didapat oleh Ul, dan skor terendah didapat oleh Bk. Ul merupakan siswa yang paling aktif dalam berpendapat. Dia juga mampu menjalin kerjasama yang baik di dalam kelompok. selain Ul, Mr, Mt, Rb, dan Bp juga siswa yang aktif. Siswa yang masih perlu mendapat banyak dorongan adalah Bk. Peningkatan motivasi membaca pada masing-masing anggota kelompok didukung oleh beberapa hal, diantaranya: (1) pemberi layanan sudah mampu menjalankan perannya dengan optimal, baik sebagai perencana kegiatan maupun model bagi siswa; (2) siswa mau bersikap aktif dan terbuka, mereka bisa saling menghargai satu dengan yang lain; (3) model/teknik yang dikembangkan sesuai dengan tingkat kebutuhan siswa. KESIMPULAN a. Sebelum pelaksanaan tindakan tingkat motivasi membaca siswa adalah sebagai berikut: 1 siswa masuk dalam kategori tinggi, 4 siswa masuk dalam kategori sedang, dan 5 siswa masuk dalam kategori rendah. b. Bimbingan belajar teknik SQ3R dilaksanakan dalam 2 siklus. Siklus pertama dengan 2 kali tindakan, dan siklus kedua hanya 1 kali tindakan. c. Tingkat motivasi membaca siswa setelah pelaksanaan tindakan adalah: 3 siswa masuk dalam kategori sangat tinggi, 5 siswa masuk dalam kategori tinggi, dan 2 siswa masuk dalam kategori sedang. Hasil ini menunjukan bahwa bimbingan belajar teknik SQ3R secara efektif dapat meningkatkan motivasi membaca pada siswa di MTS Bandar Alim Demak. DAFTAR PUSTAKA Ahmad Sudrajat SQ3R Metode efektif dan Tepat A741k.web 34net/membacaefektif-sq3r.htm (diunduh 12 Desember 2012). M. Sardiman Interaksi dan Motivasi Mengajar. Jakarta: Gravindo Persada. Nurhadi Bagaimana Meningkatkan Kemampuan Membaca. Jakarta: Gramedia. Oemar Hamalik Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. 76 JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, and Review)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, and Review) 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, and Review) Metode belajar SQ3R dikembangkan oleh Francis P. Robinson di Universitas Ohio Amerika Serikat. Metode SQ3R ini semakin

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Teknik Pembelajaran SQ3R Metode SQ3R adalah metode membaca untuk memahami dan menguasai isi bacaan dengan langkah-langkah: mensurvai isi (Survey: S), mengajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan salah satu kemampuan terpenting manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan salah satu kemampuan terpenting manusia yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu kemampuan terpenting manusia yang memungkinkan ia unggul atas makhluk-makhluk lain di muka bumi. Bahasa memiliki peran sentral dalam

Lebih terperinci

Tarmizi, Upaya Meningkatkan Kemampuan

Tarmizi, Upaya Meningkatkan Kemampuan Upaya Meningkatkan Kemampuan Belajar Siswa Pelajaran Sejarah dengan Menggunakan Metode SQ3R Pada Pokok Bahasan Perkembangan Pemerintahan Orde Baru Kelas XII - IPA 2 Semester I SMA Negeri Modal Bangsa Tahun

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. tujuan-tujuan dalam pembelajaran tercapai. digunakan, makin efektif pula pencapaian tujuan.

BAB II KAJIAN TEORI. tujuan-tujuan dalam pembelajaran tercapai. digunakan, makin efektif pula pencapaian tujuan. BAB II KAJIAN TEORI A. Konsep Teoretis 1. Metode SQ3R a. Pengertian Metode SQ3R Melakukan proses pembelajaran adalah aktivitas guru seharihari. Seorang guru dalam melakukan pembelajaran harus menentukan

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SQ3R MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SQ3R MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SQ3R MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Oleh: Bambang Riadi Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lama, yaitu pembelajaran berpusat pada guru, sementara siswa yang harus siap

BAB I PENDAHULUAN. lama, yaitu pembelajaran berpusat pada guru, sementara siswa yang harus siap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran geografi masih terpengaruh oleh paradigma pendidikan lama, yaitu pembelajaran berpusat pada guru, sementara siswa yang harus siap diisi sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran juga merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsurunsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN METODE SQ3R PADA SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 2 GATAK, SUKOHARJO

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN METODE SQ3R PADA SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 2 GATAK, SUKOHARJO PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN METODE SQ3R PADA SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 2 GATAK, SUKOHARJO Isminatun 7 SMP Negeri 2 Gatak Kabupaten Sukoharjo A. PENDAHULUAN Salah satu tujuan membaca

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. materi ini mulai dikenalkan dan diajarkan pada semua jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. materi ini mulai dikenalkan dan diajarkan pada semua jenjang pendidikan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Membaca termasuk bagian dari materi Bahasa Indonesia. Membaca adalah bagian dari keterampilan berbahasa yang sangat penting. Dengan membaca seseorang dapat

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Jurusan Fisika FMIPA UNNES Jl. Raya Sekaran, Gunungpati Semarang. Masykur, dkk., Penerapan Metode SQ3R Dalam Pemb 73

PENDAHULUAN. Jurusan Fisika FMIPA UNNES Jl. Raya Sekaran, Gunungpati Semarang. Masykur, dkk., Penerapan Metode SQ3R Dalam Pemb 73 PENERAPAN METODE SQ3R DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN TATA SURYA PADA SISWA KELAS VII SMP Masykur, Siti Khanafiyah, Langlang Handayani Jurusan Fisika

Lebih terperinci

II. TINJAUAN TEORITIS, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA DAN HIPOTESIS. Model Pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan

II. TINJAUAN TEORITIS, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA DAN HIPOTESIS. Model Pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan 8 II. TINJAUAN TEORITIS, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA DAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Konsep Model Pembelajaran Model Pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 14 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia. Subjek penelitian ini adalah siswa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS

BAB II KAJIAN TEORETIS BAB II KAJIAN TEORETIS A. Kajian Teori 1. Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Seseorang dikatakan memahami sesuatu jika telah dapat mengorganisasikan dan mengutarakan kembali yang telah dipelajarinya

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN. MELALUI METODE SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) PADA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN. MELALUI METODE SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) PADA PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI METODE SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) PADA SISWA KELAS IV SDN 03 REJOSARI KECAMATAN DAWE KABUPATEN KUDUS TAHUN AJARAN 2012/2013 SHEFI HUDA

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran Tematik Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang sesuai dengan tahapan perkembangan anak, karakteristik cara anak belajar, konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sektor yang sangat menentukan kualitas suatu bangsa. Kegagalan pendidikan berimplikasi pada gagalnya suatu bangsa dan keberhasilan pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berhubungan dengan dua macam variabel, yaitu variabel bebas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berhubungan dengan dua macam variabel, yaitu variabel bebas BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Penelitian ini berhubungan dengan dua macam variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Menggunakan metode belajar SQ3R merupakan variabel bebas,

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar SUSANTI A

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar SUSANTI A PENERAPAN STRATEGI SURVEY, QUETION, READ, RECITE AND REVIEW (SQ3R) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS IV DI SD NEGERI NGLOROG 5 SRAGEN NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Belajar dan Hasil Belajar Hakikat Belajar Hasil Belajar

BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Belajar dan Hasil Belajar Hakikat Belajar Hasil Belajar BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Belajar dan Hasil Belajar 2.1.1 Hakikat Belajar Belajar adalah perubahan perilaku yang dialami siswa dikarenakan adanya interaksi dengan lingkungannya, Quthb (2005, hal. 14). Belajar

Lebih terperinci

METODE SQ3R. Dra. Lilis Siti Sulistyaningsih, M. Pd. Universitas Pendidikan Indonessia

METODE SQ3R. Dra. Lilis Siti Sulistyaningsih, M. Pd. Universitas Pendidikan Indonessia METODE SQ3R Dra. Lilis Siti Sulistyaningsih, M. Pd. Universitas Pendidikan Indonessia A. Pengertian Metode SQ3R Sering kita mengalami kesulitan dalam memahami sebuah buku atau bahan bacaan lainnya. Tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Bahasa Indonesia secara umum mempunyai fungsi sebagai alat komunikasi sosial. Pada dasarnya bahasa erat kaitannya dengan kehidupan manusia. Manusia sebagai anggota

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SQ3R. Baiq Corlina Mahdawati 1 Revised: 08/03/2017

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SQ3R. Baiq Corlina Mahdawati 1 Revised: 08/03/2017 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SQ3R Baiq Corlina Mahdawati 1 baiqcorlina9@gmail.com Received: 03/01/2017 Revised: 08/03/2017 Aproved: 10/03/2017 Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN GAGASAN UTAMA PADA TEKS ARGUMENTASI MENGGUNAKAN TEKNIK SQ3R PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 JEPON

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN GAGASAN UTAMA PADA TEKS ARGUMENTASI MENGGUNAKAN TEKNIK SQ3R PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 JEPON PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN GAGASAN UTAMA PADA TEKS ARGUMENTASI MENGGUNAKAN TEKNIK SQ3R PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 JEPON KABUPATEN BLORA TAHUN AJARAN 2008/2009 SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi

Lebih terperinci

Sugiyono 37 PENDAHULUAN

Sugiyono 37 PENDAHULUAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI MELAPORKAN ISI BUKU MELALUI PENDEKATAN KOMUNIKATIF METODE SQ2R PADA SISWA KELAS 6 SDN KRAMAT SUKOHARJO 03 JEMBER Sugiyono 37 Abstrak. Penelitian Tindakan

Lebih terperinci

Wawat Suryati STKIP-PGRI Bandar Lampung ABSTRAK

Wawat Suryati STKIP-PGRI Bandar Lampung ABSTRAK Wawat Suryati STKIP-PGRI Bandar Lampung ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh penerapan metode pembelajaran PQ4R pada hasil belajar siswa dengan mengambil pokok bahasan program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memecahkan masalah pembelajaran keterampilan membaca yang ada di kelas VA SD Negeri 2 Metro Utara. Penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap kegiatan pembelajaran tidak pernah terlepas dari kegiatan membaca dan menulis. Setiap siswa diharapkan dapat melakukan kegiatan tersebut dengan baik

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. Pembahasan pada Bab II ini terdiri dari tinjauan pustaka, hasil penelitian yang

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. Pembahasan pada Bab II ini terdiri dari tinjauan pustaka, hasil penelitian yang II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS Pembahasan pada Bab II ini terdiri dari tinjauan pustaka, hasil penelitian yang relevan, kerangka pikir, dan hipotesis penelitian. Sebelum membuat analisis

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN 21 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian menggambarkan rancangan penelitian yang meliputi prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh dengan cara apa data tersebut diperoleh

Lebih terperinci

Transkrip Video Modul 2.2. Kursus Membaca Cepat Online

Transkrip Video Modul 2.2. Kursus Membaca Cepat Online Transkrip Video Modul 2.2. Kursus Membaca Cepat Online http://www.membacacepat.com Modul 2 Bagian 2 Membaca Aktif dan Kritis Terima kasih Anda telah bergabung kembali bersama saya, Muhammad Noer dalam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI A.

BAB II KAJIAN TEORI A. BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 1. Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Berpikir kritis adalah berpikir yang berhubungan dengan apa yang seharusnya dipercaya atau dilakukan setiap situasi atau peristiwa.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, pendekatan yang dipilih dan digunakan yaitu pendekatan kuntitatif. Pendekatan kuantitatif menekankan kepada fenomenafenomena objektif

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Melalui Bimbingan Kelompok Pada Siswa

Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Melalui Bimbingan Kelompok Pada Siswa Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Melalui Bimbingan Kelompok Pada Siswa Endang Sampurnawati (09220037) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Motivasi merupakan faktor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kamaludin Gumilar, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kamaludin Gumilar, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sarana komunikasi bagi manusia, melalui bahasa orang dapat menyampaikan dan menerima informasi. Berbahasa merupakan suatu proses interaktif

Lebih terperinci

Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016

Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016 Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016 Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Sistem Ekskresi Melalui Penerapan Model Pembelajaran SQ4R Bagi Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Cepiring Semester

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE SQ3R DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SD NEGERI TRIREJO

PENERAPAN METODE SQ3R DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SD NEGERI TRIREJO PENERAPAN METODE SQ3R DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SD NEGERI TRIREJO Yuni Ambarsari 1, Suhartono 2, Imam Suyanto 3 PGSD FKIP UNS Surakarta Jl Kepodang 67 A Panjer Kebumen

Lebih terperinci

BAB III 3. METODE PENELITIAN

BAB III 3. METODE PENELITIAN BAB III 3. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis, Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) istilah dalam Bahasa

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 PONTIANAK

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 PONTIANAK SOSIAL HORIZON: Jurnal Pendidikan Sosial ISSN 2407-5299 UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 PONTIANAK Rustam Program Studi Bimbingan

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi PENINGKATAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF DENGAN MENGGUNAKAN METODE SQ3R PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIIA SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN SQ3R ( SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN SQ3R ( SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN SQ3R (SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA Anggun Dwi Setya P 1, Rukayah 2, Yulianti

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS

BAB II KAJIAN TEORETIS BAB II KAJIAN TEORETIS A. Kajian Teori 1. Kemampuan Koneksi Matematis Dalam dunia pendidikan terutama dalam pembelajaran matematika kemampuan menghubungkan suatu materi yang satu dengan materi yang lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah dasar (SD) ditujukan untuk memberikan pengetahuan dan latihan pada siswa agar mereka mampu

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R) PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R) Lilik Eko Setyawan 1), Retno Winarni 2), Matsuri 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN PERTEMANAN SISWA KELAS VIII C DI SMP NEGERI 4 PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015

EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN PERTEMANAN SISWA KELAS VIII C DI SMP NEGERI 4 PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015 Artikel Skripsi EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN PERTEMANAN SISWA KELAS VIII C DI SMP NEGERI 4 PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. aktifitas yang bersifat fisik maupun mental. Dalam kegiatan belajar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. aktifitas yang bersifat fisik maupun mental. Dalam kegiatan belajar 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aktivitas Belajar Siswa 1. Pengertian aktivitas siswa dalam proses pembelajaran Menurut Sardiman (2001), yang dimaksud aktifitas belajar adalah aktifitas yang bersifat fisik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah diharapkan mampu. memfasilitasi proses pembelajaran yang efektif kepada para siswa guna

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah diharapkan mampu. memfasilitasi proses pembelajaran yang efektif kepada para siswa guna BAB I PENDAHULUAN Pada Bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan asumsi penelitian. A. Latar Belakang Masalah Sebagai lembaga pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Permendikbud No. 103 Tahun 2014, pembelajaran adalah proses interaksi antarpeserta didik dan antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu

Lebih terperinci

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA Modul ke: 05 Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id MATA KULIAH BAHASA INDONESIA MEMBACA UNTUK MENULIS SUPRIYADI, S.Pd., M.Pd. HP. 0815 1300 7353/ 0812 9479 4583 E-Mail:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelaksanaan pendidikan di sekolah memiliki tiga variabel yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelaksanaan pendidikan di sekolah memiliki tiga variabel yang sangat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaksanaan pendidikan di sekolah memiliki tiga variabel yang sangat berkaitan. Ketiga variabel tersebut adalah kurikulum, guru, dan proses belajar mengajar. dalam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kegiatan untuk membelajarkan peserta didik (Warsita, 2008: 85).

I. PENDAHULUAN. kegiatan untuk membelajarkan peserta didik (Warsita, 2008: 85). 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran adalah suatu usaha untuk membuat peserta didik belajar atau suatu kegiatan untuk membelajarkan peserta didik (Warsita, 2008: 85). Model Pembelajaran adalah

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN SQ3R

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN SQ3R PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN SQ3R Fitrianto Eko Subekti dan Wanda Nugroho Yanuarto FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto Abstract: The aim

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh. 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA Oleh Bustaman Asis Abstrak Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII - C SMP MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII - C SMP MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII - C SMP MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

Nurdia Artu. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Nurdia Artu. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SDN Pembina Liang Melalui Penerapan Strategi Survey Questions Reading Recite Review (SQ3R) Nurdia Artu Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI PENUMBUHAN MINAT MEMBACA BUKU BUKU FISIKA SISWA SMA NEGERI 1 WONOGIRI TAHUN 2011/2012

PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI PENUMBUHAN MINAT MEMBACA BUKU BUKU FISIKA SISWA SMA NEGERI 1 WONOGIRI TAHUN 2011/2012 PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI PENUMBUHAN MINAT MEMBACA BUKU BUKU FISIKA SISWA SMA NEGERI 1 WONOGIRI TAHUN 2011/2012 Suparjo (SMAN 1 Wonogiri, Jl. PerwakilanNo.24 Wonogiri) Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang kita pakai sehari-hari dan juga

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang kita pakai sehari-hari dan juga 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang kita pakai sehari-hari dan juga bahasa resmi negara kita. Bahasa Indonesia adalah salah satu mata pelajaran yang terdapat

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KONSEP DIRI SISWA YANG MEMILIKI PRESTASI BELAJAR RENDAH DI KELAS VIII SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI

IDENTIFIKASI KONSEP DIRI SISWA YANG MEMILIKI PRESTASI BELAJAR RENDAH DI KELAS VIII SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI IDENTIFIKASI KONSEP DIRI SISWA YANG MEMILIKI PRESTASI BELAJAR RENDAH DI KELAS VIII SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI Rabiatun Nurhasanah Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jambi E-mail : rabiatunnurhasanah@gmail.com

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Pendidikan merupakan sektor yang sangat menentukan kualitas suatu bangsa. Kegagalan pendidikan berimplikasi pada gagalnya suatu bangsa

PENDAHULUAN Pendidikan merupakan sektor yang sangat menentukan kualitas suatu bangsa. Kegagalan pendidikan berimplikasi pada gagalnya suatu bangsa PENERAPAN METODE SURVEY-QUESTION-READ-RECITE-REVIEW (SQ3R) DENGAN MEDIA CETAK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF PADA SISWA KELAS IV SDN TANJUNGMERU TAHUN AJARAN 2015/2016 Ulsana Puji Lestari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari suatu generasi ke generasi berikutnya melalui pelatihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa, sehingga diperlukan suatu pendidikan yang berkualitas. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa, sehingga diperlukan suatu pendidikan yang berkualitas. Pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aspek penting bagi kehidupan manusia. Melalui proses pendidikan manusia dapat mengembangkan berbagai kemampuan yang ada dalam dirinya. Dalam

Lebih terperinci

Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta 1)

Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta 1) UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 3, November 2014 UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, DAN REVIEW SISWA KELAS VIIB SMP

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Kustanti Prasetyaningtyas SMP Negeri 1 Wongsorejo Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Kustanti Prasetyaningtyas SMP Negeri 1 Wongsorejo Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur Dinamika Vol. 5, No. 3, Januari 215 ISSN 854-2172 PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK SMP Negeri 1 Wongsorejo Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur Abstrak Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu aspek penting bagi kehidupan. Auliya

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu aspek penting bagi kehidupan. Auliya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu aspek penting bagi kehidupan. Auliya (2013:1) menyatakan, Pentingnya orang belajar matematika tidak terlepas dari perannya dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran IPA yang memberikan landasan melalui pengetahuan serta

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran IPA yang memberikan landasan melalui pengetahuan serta 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Materi biologi di Madrasah Tsanawiyah (MTs) merupakan bagian dari pelajaran IPA yang memberikan landasan melalui pengetahuan serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi.

NASKAH PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi. NASKAH PUBLIKASI PENGARUH INTENSITAS BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA DALAM PELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS SMA NEGERI 3 WONOGIRI TAHUN AJARAN 2015/2016 Usulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan anugerah yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa kepada setiap makhluknya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan anugerah yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa kepada setiap makhluknya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan anugerah yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa kepada setiap makhluknya. Bahasa sebagai alat komunikasi seseorang dengan yang lainnya menjadikan

Lebih terperinci

Sabran, Kemampuan Roll Depan, Metode Tutor Sebaya

Sabran, Kemampuan Roll Depan, Metode Tutor Sebaya 1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN ROLL DEPAN SISWA KELAS IV MELALUI METODE TUTOR SEBAYA DI SDN 20 BIAU KABUPATEN BUOL Sabran Hendrik Mentara Hendriana Sri Rejeki Pendidikan Olahraga FKIP Universitas Tadulako Kampus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa merupakan salah satu pemersatu bangsa. Melalui bahasa manusia dapat berinteraksi dengan manusia lainnya karena manusia merupakan makhluk sosial yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Melya Dwi Gardiantari, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Melya Dwi Gardiantari, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Abad ke-21 dikenal dengan abad pengetahuan karena pengetahuan akan menjadi landasan utama segala aspek kehidupan. Di abad 21 ini kemampuan belajar, kemampuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berpikir kritis dan kreatif untuk memecahkan masalah dalam

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berpikir kritis dan kreatif untuk memecahkan masalah dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengajaran mata pelajaran fisika di SMA dimaksudkan sebagai sarana untuk melatih para siswa agar dapat menguasai pengetahuan, konsep dan prinsip fisika, memiliki

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN DKKTGB SISWA X TGB SMK NEGERI 4 SUKOHARJO

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN DKKTGB SISWA X TGB SMK NEGERI 4 SUKOHARJO PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN DKKTGB SISWA X TGB SMK NEGERI 4 SUKOHARJO Dewi Septyarini, Waluyo*), dan Aryanti Nurhidayati*) Program

Lebih terperinci

Rasiman 1, Wahyu Widayanto 2. Abstrak

Rasiman 1, Wahyu Widayanto 2. Abstrak PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI LINGKARAN BAGI SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 1 KARANGAWEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2008/2009 Rasiman 1, Wahyu Widayanto

Lebih terperinci

Oleh: Asis Nuansa Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta 2015 ABSTRAK

Oleh: Asis Nuansa Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta 2015 ABSTRAK UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION PADA SISWA KELAS VIIIA MTS SUDIRMAN GETASAN KAB. SEMARANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cita-cita dan kesuksesan dalam belajar. Clouder (Rüştü Yeşil, 2013: 2)

BAB I PENDAHULUAN. cita-cita dan kesuksesan dalam belajar. Clouder (Rüştü Yeşil, 2013: 2) 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini, tanggung jawab belajar mempunyai peranan yang sangat penting dalam mengarahkan kehidupan siswa untuk meraih cita-cita dan kesuksesan

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI SQ3R TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 MALANG

PENGARUH STRATEGI SQ3R TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 MALANG PENGARUH STRATEGI SQ3R TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 MALANG 1) Faricha Alfin Afdila adalah mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM), Malang. Artikel ini diangkat dari Skripsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Berdasarkan pengamatan awal sebelum dilakukan tindakan diketahui bahwa pembelajaran pemahaman membaca dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia yang

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR Harfin Lanya Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Madura Alamat : Jalan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE STAD PADA MATERI AJAR PENGGUNAAN ATURAN SINUS, COSINUS, DAN RUMUS LUAS SEGITIGA. Tino Santigiarti

PENERAPAN METODE STAD PADA MATERI AJAR PENGGUNAAN ATURAN SINUS, COSINUS, DAN RUMUS LUAS SEGITIGA. Tino Santigiarti Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, April 2016 ISSN 2087-3557 PENERAPAN METODE STAD PADA MATERI AJAR PENGGUNAAN ATURAN SINUS, COSINUS, DAN RUMUS LUAS SEGITIGA SMA Negeri 1 Ulujami

Lebih terperinci

Peningkatan Keaktifan Belajar Subtema Kerjasama Ekonomi Internasional melalui Pendekatan Ekspositori pada Siswa Kelas IX

Peningkatan Keaktifan Belajar Subtema Kerjasama Ekonomi Internasional melalui Pendekatan Ekspositori pada Siswa Kelas IX Peningkatan Keaktifan Belajar Subtema Kerjasama Ekonomi Internasional melalui Pendekatan Ekspositori pada Siswa Kelas IX Ta awan (1) 1 SMP Negeri 1 Blitar, Email: 1 d_shin13@yahoo.com ABSTRAK Siswa di

Lebih terperinci

Hubungan Antara Pemberian Motivasi Belajar Dari Orangtua Dengan Prestasi Belajar IPS/ Sejarah Bagi Peserta Didik

Hubungan Antara Pemberian Motivasi Belajar Dari Orangtua Dengan Prestasi Belajar IPS/ Sejarah Bagi Peserta Didik Hubungan Antara Pemberian Motivasi Belajar Dari Orangtua Dengan Prestasi Belajar IPS/ Sejarah Bagi Peserta Didik Umiyatun (0614052) Mahasiswa Pendidikan Sejarah IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Latar belakang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di kelas V SD N Kebowan 01 yang berlokasi di dusun Jombor desa Kebowan, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA TEKS ARGUMENTASI DENGAN TEKNIK SQ3R PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 GATAK SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2009/2010

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA TEKS ARGUMENTASI DENGAN TEKNIK SQ3R PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 GATAK SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2009/2010 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA TEKS ARGUMENTASI DENGAN TEKNIK SQ3R PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 GATAK SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA SEKILAS DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PREVIEW, READ, REVIEW (P2R) SISWA KELAS IV SD KARTIKA 1-10 PADANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA SEKILAS DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PREVIEW, READ, REVIEW (P2R) SISWA KELAS IV SD KARTIKA 1-10 PADANG PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA SEKILAS DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PREVIEW, READ, REVIEW (P2R) SISWA KELAS IV SD KARTIKA 1-10 PADANG Isnaini Diah Purnama 1, Syofiani 2, Gusnetti 2 1) Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membaca sangat diperlukan setiap orang agar ia dapat mentransfer semua ilmu

BAB I PENDAHULUAN. membaca sangat diperlukan setiap orang agar ia dapat mentransfer semua ilmu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya keterampilan membaca sangat memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, karena pengetahuan apapun tidak dapat dipisahkan dari kegiatan membaca. Hal

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMPULKAN ISI CERITA MELALUI METODE PEMBELAJARAN SQ3R (SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMPULKAN ISI CERITA MELALUI METODE PEMBELAJARAN SQ3R (SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMPULKAN ISI CERITA MELALUI METODE PEMBELAJARAN SQ3R (SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW) Ari Wahyu Kusumajati 1), Retno Winarni 2), Karsono 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas

Lebih terperinci

Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Stad (Student Teams Achievement Division)...

Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Stad (Student Teams Achievement Division)... 25 PENGARUH PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) DALAM LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL TERHADAP KETERAMPILAN BELAJAR SISWA DALAM MEMBACA DENGAN TEKNIK SQ3R (Studi

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR),

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR), BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentuk, manifestasinya mutlak diperlukan oleh para pendidik khususnya para

BAB I PENDAHULUAN. bentuk, manifestasinya mutlak diperlukan oleh para pendidik khususnya para BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil

Lebih terperinci

EFFORTS TO IMPROVE STUDENT LEARNING ACTIVITIES THROUGH THE PROVISION OF INFORMATION SERVICES IN SMPN 2 METRO IN LESSON 2013/2014.

EFFORTS TO IMPROVE STUDENT LEARNING ACTIVITIES THROUGH THE PROVISION OF INFORMATION SERVICES IN SMPN 2 METRO IN LESSON 2013/2014. GUIDENA Efforts Volume 6to Number Improve 1, Page Student 70 77, Learning June 2016 Activities GUIDENA Journal of Guidance and Counseling ISSN : Print 2088-9623 Online 2442-7802 J O U R N A L EFFORTS TO

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL...

DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i NOTA PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii PENGESAHAN SKRIPSI... iii PERNYATAAN... iv MOTTO... v PERSEMBAHAN... vi KATA PENGANTAR... viii ABSTRAK... x DAFTAR ISI... xi DAFTAR GAMBAR...

Lebih terperinci

Agus Purwanto SMP 5 Kudus

Agus Purwanto SMP 5 Kudus Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA dengan Menggunakan Metode Examples Non Examples Di Kelas VIIh SMP 5 Kudus Semester II Tahun Pelajaran 2014 / 2015 Agus Purwanto SMP

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. untuk memperoleh kesan-kesan yang dikehendaki, yang disampaikan penulis

II. LANDASAN TEORI. untuk memperoleh kesan-kesan yang dikehendaki, yang disampaikan penulis II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Membaca Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh seseorang untuk memperoleh kesan-kesan yang dikehendaki, yang disampaikan penulis melalui media

Lebih terperinci

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar)

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar) PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar) Siti Halimatus Sakdiyah, Didik Iswahyudi Universitas Kanjuruhan Malang halimatus@unikama.ac.id,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hipotesis penelitian; f) kegunaan penelitian; g) penegasan istilah.

BAB I PENDAHULUAN. hipotesis penelitian; f) kegunaan penelitian; g) penegasan istilah. 1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini memuat tentang: a) latar belakang masalah; b) identifikasi dan pembatasan masalah; c) rumusan masalah; d) tujuan penelitian; hipotesis penelitian; f) kegunaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat berguna dalam kehidupan sehari hari pada peserta didik dan. Madrasah Ibtidaiyah sudah terpetakan menjadi empat SK yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. sangat berguna dalam kehidupan sehari hari pada peserta didik dan. Madrasah Ibtidaiyah sudah terpetakan menjadi empat SK yaitu : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang penting untuk diajarkan di Madrasah Ibtidaiyah karena bahasa indonesia sangat berguna dalam kehidupan sehari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan suatu siklus dan digambarkan pada diagram berikut : Gambar2. Alur Pelaksanaan PTK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan suatu siklus dan digambarkan pada diagram berikut : Gambar2. Alur Pelaksanaan PTK BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Alur Penelitian Penelitian dilakukan dengan mengacu pada desain yang terdiri dari empat komponen yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi/ pengamatan dan refleksi.

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MEMBACA KRITIS TEKS EDITORIAL DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIN SQ3R PADA SISWA KELAS XI IPA 4 SMAN 14 GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012 MAKALAH

PEMBELAJARAN MEMBACA KRITIS TEKS EDITORIAL DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIN SQ3R PADA SISWA KELAS XI IPA 4 SMAN 14 GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012 MAKALAH PEMBELAJARAN MEMBACA KRITIS TEKS EDITORIAL DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIN SQ3R PADA SISWA KELAS XI IPA 4 SMAN 14 GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012 MAKALAH Oleh SRI CAHYANA 10.21.0427 PROGRAM STUDI BAHASA DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) bertujuan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Pendidikan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) bertujuan untuk memberikan bekal kemampuan dasar sebagai perluasan pengetahuan yang diperoleh di Sekolah Dasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Interpersonal Siswa Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN. Interpersonal Siswa Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan salah satu masa dalam dalam rentang kehidupan yang dilalui oleh individu. Masa ini merupakan periode kehidupan yang penting dalam perkembangan

Lebih terperinci