IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DI SMA NEGERI 4 PALU. Safrul 1 Alri Lande 2 Asep Mahpudz 3. Abstrak

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DI SMA NEGERI 4 PALU. Safrul 1 Alri Lande 2 Asep Mahpudz 3. Abstrak"

Transkripsi

1 1 IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DI SMA NEGERI 4 PALU Safrul 1 Alri Lande 2 Asep Mahpudz 3 Abstrak Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah implementasi nilainilai Pancasila di SMA Negeri 4 Palu? Rumusan masalah adalah mendeskripsiskan implementasi nilai-nilai Pancasila di SMA Negeri 4 Palu. Manfaat penelitian adalah Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengalaman langsung bagi siswa dalam hal Implementasi Nilai-nilai Pancasila.Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi guru-guru PPKn dalam mengembangkan pembelajaran terkait dengan Nilai-nilai Pancasila.Memberikan upaya perbaikan sikap dan perilaku siswa sehingga menunjang prestasi belajar serta minat belajar Siswa..Subyek dalam penelitian ini berjumlah 42 siswa dan 2 orang guru. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi sementara analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Dari data hasil wawancara dan observasi menggunaka analisis kualitatif dengan tahap-tahap reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. disimpulkan bahwa implementasi nilai-nilai Pancasila di SMA Negeri 4 Palu sudah terlaksana dengan baik hal ini dibuktikan oleh hasil angket yang menunjukkan respon yang tinggi terhadap pernyataan positif di setiap sila Pancasila, hasil tersebut dapat dijabarkan sila persila sebagai berikut: Sila ke -1 respon tertinggi pada pernyataan menghargai teman yang sedang beribadah dengan capaian 100%. Sila ke- 2 respon tertinggi pada pernyataan ketika berteman tidak memiliki latar belakang suku/etnis dengan capaian 97%. Sila ke-3 respon tertinggi pada pernyataan menggunakan bahasa indonesia ketika berkomunikasi dengan guru dengan capaian 90%. Sila ke-4 respon tertinggi pada pernyataan selalu mengutamakan musyawarah ketika menggambil keputusan dengan capaian 91%. Sila ke-5 respon tertinggi pada pernytaan ikut senang atas keberhasilan teman dengan capaian 89%. Penerapan nilai-nilai pancasila terdapat pada aturan aturan yang digunakan selama orientasi sekolah mulai penggunaan pakaian, pergaulan sesama teman maupun pergaulan terhadap guru dan warga seolah lainnya. Penanganan terhadap siswa-siswa yang melakukan pelanggaran-pelanggaran di dekolah, ditangani melalui pendekatan kekeluargaan. Kata Kunci : Implementasi; Nilai-nilai Pancasila; SMAN 4 Palu 1 Safrul A mahasiswa Studi PPKn, Universitas Tadulako Sebagai Penulis 1 2 Pembimbing 1Sebagai Penulis 1 3 Pembimbing 2 Sebagai Penulis 2

2 2 1. Latar Belakang Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia menjadi pilar yang penting dalam kehidupan pemerintahan dan masyarakat. Pilar-Pilar itu tercermin dalam tiap-tiap sila Pancasila. Penerapan atau implementasi sila-sila dalam Pancasila merupakan hal yang wajib dilakukan bagi tiap-tiap warga Negara. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ( PPKn ) merupakan mata pelajaran yang bertujuan untuk membentuk watak dan kepribadian Siswa dengan cara menanamkan Nila-nilai yang terkandung dalam Pancasila. SMA Negeri 4 Palu merupakan salah satu sarana pendidikan yang dimana diharapkan dapat membentuk siswa-siswi yang mampu mengembangkan skill (keterampilan) dan bakat serta kemampuan yang dimiliki oleh setiap Siswa tanpa meninggalkan ranah kognitif ( berfikir rasional ), terutama dalam hal berperilaku yang sesuai dengan Nilai-nilai Pancasila. Meskipun telah menerapkan pendidikan, akan tetapi dari segi pelaksanaan Nilai-nilai Pancasila lainnya belum sepenuhnya terlaksana dengan baik oleh Siswa. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan oleh peneliti bahwa, terkait dengan pelaksanaan nilai-nilai Pancasila yang ditunjukan oleh Siswa belum sepenuhnya terlaksana dengan baik sesuai dengan apa yang diharapkan, hal ini tentunya sangat besar pengaruhnya terhadap perilaku seorang siswa. Dari beberapa penjelasan diatas tentunya sudah tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, apalagi dilakukan oleh seorang anak terpelajar yang merupakan generasi muda bangsa. Oleh karena itu sangat diperlukan peran seorang Guru, terutama seorang Guru PPKn dalam memberikan bimbingan, pemahaman, pembelajaran dalam rangka menanamkan serta menerapkan nilai-nilai Pancasila

3 3 dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Implementasi Nilai-nilai Pancasila di SMA Negeri 4 Palu. Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah implementasi nilai-nilai Pancasila di SMA Negeri 4 Palu?. Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah mendeskripsiskan implementasi nilai-nilai Pancasila di SMA Negeri 4 Palu. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengalaman langsung bagi siswa dalam hal Implementasi Nilai-nilai Pancasila. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi guru-guru PPKn dalam mengembangkan pembelajaran terkait dengan Nilai-nilai Pancasila. Memberikan upaya perbaikan sikap dan perilaku siswa sehingga menunjang prestasi belajar serta minat belajar Siswa, sehingga target yang ingin dicapai Sekolah dapat terpenuhi. II. Metodologi Penelitian Seluruh rangkaian penelitian ini dilaksanakan berdasarkan jenis penelitian kualitatif melalui pendekatan deskriptif. Pengertian jenis penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Bogdan dan Taylor dalam Moleong. 2004:3). penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 4 Palu Kelurahan Lere, Kecamatan Palu Barat pada tahun ajaran 2015/2016. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Mei Subyek penelitian merupakan individu, benda atau organisme yang dijadikan sumber informasi yang dibutuhkan dalam pengumpulan data penelitian. Dengan demikian subyek dalam penelitian ini yaitu guru PPKn sejumlah 2 orang dan siswa

4 4 sejumlah 42 orang. Terdiri dari kelas X ( Sepuluh ) yang berjumlah 19 orang dan XI ( Sebelas ) berjumlah 32 orang. Jenis data dalam penelitian ini yaitu : 1) Data Primer adalah data dalam bentuk verbal atau kata-kata yang diucapkan secara lisan, gerak-gerik atau perilaku yang dilakukan oleh subyek yang dapat dipercaya, yakni subyek penelitan atau informan yang berkenaan dengan variabel yang diteliti atau data yang diperoleh dari responden secara langsung (Arikunto, 2010). 4 1) Data sekunder adalah data yang diperoleh dari teknik pengumpulan data yang menunjang data primer. Dalam penelitian ini diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan oleh penulis serta dari studi pustaka. Dapat dikatakan data sekunder ini bisa berasal dari dokumen-dokumen seperti tabel, catatan, foto dan lain-lain (Arikunto, 2010). 5 2) Angket, ditujukan untuk para siswa, dimana di dalamnya terdapat pertanyaan/peryataan mengenai penelitian yang dilakukan, teknik ini dilakukan untuk mengetahui implementasi nilai-nilai Pancasila di lingkungan sekolah. 3) Wawancara, dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung terhadap responden. Wawancara ini ditujukan kepada guru PPKn tentang sikap siswa sebagai pembanding hasil angket siswa, kepala sekolah yang mengetahui program-program sekolah. 4) Dokumentasi, dilakukan dengan pencatatan dokumen-dokumen penting yang berkaitan dengan aspek penelitian. Dengan demikian data yang dikumpulkan 4 Arikunto, Suharsimi (2002) Prosedur Penelitian. Rineka Cipta.Jakarta 5 Arikunto, Suharsimi (2002) Prosedur Penelitian. Rineka Cipta.Jakarta

5 5 peneliti dalam penelitian ini yaitu peraturan sekolah. Data yang terkumpul melalui angket akan disajikan melalui tabel dengan cara persentase. Deskriptif presentase ini diolah dengan cara frekuensi dibagi dengan jumlah responden dan dikali 100%. (Sudjana, 2001) 6. Sedangkan data yang terkumpul melalui wawancara dan dokumentasi akan dianalisis secara kualitatif, meliputi tiga kegiatan yang berlangsung bersamaan yaitu: mereduksikan data, menyajikan data, dan verifikasi data/penyimpulan. (Sugiyono, 2013) 7 III. Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil Penelitian Selain melakukan observasi terhadap subyek yang diteliti, peneliti juga melakukan pengumpulan data dengan cara menyebarkan angket atau kuisioner kepada siswa-siswa SMA Negeri 4 sebagai subyek penelitian. Berdasarkan angket yang telah disebarkan kepada siswa, hasil analisis dapat dilihat pada tabel di bawah ini: 6 Sudjana, N. (1996) Metode Penelitian. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 7 Sugiono (2010). Metode Penelitian Pendidikan Kualitatif dan D & D. Alfabeth : Bandung

6 6 Tabel 4.1 Tanggapan Siswa Terhadap Implementasi Nilai-nilai Pancasila pada Sila ke- I NO Pernyataan Jumlah Persentasi (%) 1. Melaksanakan ajaran Agama/Ibadah di rumah % dan sekolah 2. Melaksanakan ibadah hanya ketika berada % disekolah 3. Menghargai teman yang sedang beribadah, tidak mengganggu % 4. Merasa terganggu melihat teman 55 32% melaksanakan ibadah Rata-rata ,37 Berdasarkan tabel 4.1 bahwa respon tertinggi siswa di SMA Negeri 4 Palu dalam hal penghargaan terhadap teman ketika sedang beribadah, yaitu 100%. Respon yang terendah adalah pada pernyaatan siswa merasa terganggu ketika melihat teman sedang beribadah dengan persentase 55%. Tabel 4.2 Tanggapan Siswa Terhadap Implementasi Nilai-nilai Pancasila pada Sila ke- 2 NO Pernyatan Jumlah Persentasi % 1. berteman tidak memilih latar belakang % suku/ etnis 2. memilih teman satu suku 62 36% 3. turut berpartisipasi membantu teman % yang terkena musibah 4. enggan membantu teman yang tertimpa 56 33% musibah Rata-rata 108,75 64,72 Berdasarkan tabel 4.2 bahwa reson siswa yang tertinggi di SMA Negeri 4 Palu ketika berteman tidak memilih latar belakang agama maupun Suku sangat baik

7 7 dengan persentase 97%, kemudian respon terrendah pada pernyataan enggan membantu teman yang tertimpa musibah kurang dengan persentase 56%. Tabel 4.3 Tanggapan Siswa Terhadap Implementasi Nilai-nilai Pancasila pada Sila ke- 3 No Pernyatan Jumlah Persentasi % 1. menggunakan bahasa Indonesia pada % percakapan sehari-hari 2. menggunakan bahasa Indonesia ketika berbicara % dengan guru. 3. lebih mementingkan kepentingan sekolah dari % pada pribadi 4. enggan melaksanakan hasil musawarah 59 35% Rata-rata 116,75 69,48 Berdasarkan tabel 4.3 bahwa respon tertinggi siswa di SMA Negeri 4 Palu dalam hal meggunakan bahasa Indonesia ketika berbicara dengan guru dengan persentase 90%, kemudian respon terendah adalah enggan melaksanakan hasil musyawarah sangat kurang dengan pengan persentase 35%. Tabel 4.4 Tanggapan Siswa Terhadap Implementasi Nilai-nilai Pancasila pada Sila ke- 4 NO Pernyatan Jumlah Persentasi % 1, selalu menggutamakan musyawarah ketika % menggambil keputusan 2. selalu mengambil keputusan sendiri 80 47% 3. selalu menerima saran dari teman % 4. enggan mendengarkan pendapat teman 67 39% Rata-rata 112,25 66,81 Berdasarkan tabel 4.4 bahwa respon tertinggi siswa di SMA Negeri 4 Palu selalu mengutamakan musyawarah ketika mengambil keputusan dengan persentase

8 8 91%, kemudian respon terendah enggan mendengarkan pendapat dari teman sangat kuran dengan persentase 39%. Tabel 4.5 Tanggapan Siswa Terhadap Implementasi Nilai-nilai Pancasila pada Sila ke- 5 NO Pernyatan Jumlah Persentasi % 1. suka menggunakan barang-barang mewah % 2. suka menggunakan barang sesuai kebutuhan % 3. ikut senang atas keberhasilan teman % 4. suka bersikap tidak adil terhadap teman 70 41% Rata-rata ,66 Berdasarkan tabel 4.5 bahwa respon tertinggi siswa di SMA Negeri 4 Palu kemudian ikut senang atas keberhasilan teman dengan persentase 89%, kemudian repon terrendah adalah suka bersikap tidak adil terhadap teman sangat kurang dengan persentase 41%. Selain angket disebarkan kepada Siswa peneliti juga melakukan wawancara untuk mendapatkan informasi mengenai implementasi nilai-nilai Pancasila terhadap kepala sekolah dan 2 orang Guru PPKn yaitu ibu Minarni S.Pd dan ibu Warni S.Pd. Berdasarkan hasil wawancara dengan 2 orang Guru dan kepala Sekolah dapat dideskripsikan Bahwa: Bahwa pelaksanaan nilai-nilai Pancasila di sekolah sudah sudah diterapkan dari awal oleh sekolah SMA Negari 4 Palu dari sebelum siswa masuk, artinya ini merupakan salah satu termasuk dari program sekolah yang harus ditaati setiap Siswa yang masuk ke SMA Negeri 4 Palu. Meskipun masih ada beberapa diantara siswa-siswi yang belum melaksanakannya, seperti siswa masih sering di temukan tidak mengerjakan shallat zuhur ketika mereka di sekolah, sering bolos mata

9 9 pelajaran, tidak mengerjakan tugas, terlambat datang kesekolah, kurangnya toleransi antar umat beragama, perkelahian antar siswa. Guru menyikapi perbedaan diantara siswa baik perbedaan suku maupun agama dengan cara mengajarkan toleransi kepada siswa. Toleransi beragama sangat penting artinya untuk diterpkan diantar siswa yang multi suku maupun agama. Dengan adanya toleransi yang terjalin diantar siswa, siswa akan saling menghargai dalam perbedaan baik agama maupun Suku. Toleransi terhadap umat beragama baik dalam kegiatan belajar mengajar maupun diluar proses belajar mengajar. Guru berupaya agar nilai-nilai Pancasila selalu diamalkan oleh siswa dalam lingkungan sekolah upaya yang dimaksud adalah semua materi ppkn selalu saja dikaitkan dengan nilai-nilai pancasila. Salah satu upaya yang dilakukan seorang guru yaitu dengan selalu membiasakan melakukan perbuatan-perbuatang yang berkaitan dengan penananman Nilai-niai Pancasila, contoh, dengan membiasakan sebelum mulai pelajaran dibiasakan dengan diawali berdoa menurut keyakinan dan kepercayaannya masing-masing, mengucapkan salam ketika bertemu dengan guru maupun antar sesama teman. Pembahasan Berdasarkan data yang dianalisis dari hasil angket pembahasan tentang pengamalan Nilai-nilai Pancasila sebagai berikut. Implementasi Nilai-nilai Pancasila sila I (Ketuhanan Yang Maha Esa) berdasarkan hasil angket terhadap siswa siswa SMAN 4 Palu respon tertinggi yaitu penghargaan ketika teman beribadah mencapai 100%, mengandung nilainilai yang akan dicapai yaitu mewujudkan kepercayaan dan ketaqwaan kepada

10 10 Tuhan Yang Maha Esa, saling menghormati kebebasan menjalankan dan memeluk agama sesuai dengan kenyakinan, dan saling menghormati dan bekerja sama antar umat beragama. Hal ini sesuai dengan pendapat kusumaatdja (2000) yang mengatakan bahwa tidak boleh ada produk hukum nasional yang bertentangan dengan agama atau menolak atau bermusuhan dengan agama. Artinya agama harus menjadi yang utama dalam segala hal dikehidupan ini. Agama bukanlah sesuatu yang akan mengakibatkan permusuhan tapai agama harus dijadikan alat pemersatu melalui tali toleransi. Implementasi Nilai-nilai Pancasila sila II (Kemanusiaan yang adil dan beradab) berdasarkan hasil angket terhadap siswa siswa SMAN 4 Palu respon tertinggi yaitu ketika berteman tidak memilih latar belakang agama maupun suku yaitu sebesar 100% hasil ini menartikan bahwa siswa SMAN 4 Palu sangat toleran terhadap teman. Hal ini sependapat dengan apa yang dikemukakan oleh Kaelan & Zubaidi (2010), bahwa nilai kebaikan atau nilai moral adalah nilai yang bersumber pada unsur kehendak (will,wollen,karsa)manusia. Artinya menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan mengajarkan untuk menghormati harkat dan martabat manusia dan menjamin hak-hak asasi manusia akan terwujud jika didasari pada kesadaran bahwa manusia adalah sederajat. Implementasi nilai-nilai Pancasila pada sila ke III (Persatuan Indonesia) yaitu rasa bangga menjadi warga negara Indonesia. Hal ini dapat dilihat dengan kebiasaan siswa yang menggunakan bahasa indonesia ketika berkomunikasi dengan guru, hasil berdasarkan angket menunjukkan rsepon tertinggi yaitu 90%. Tidak hanya cinta kepada tanah air dan rasa bangga menjadi warga negara Indonesia saja, melainkan juga memajukan pergaulan demi persatuan dan

11 11 kesatuan bangsa yang berbhinneka Tunggal Ika.. Hal ini sependapat dengan apa yang diungkapkan oleh Lasiyo dan Yuwono dalam Daroeso (1989) menyatakan bahwa kedudukan Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia berarti Pancasila dapat menghidupkan bangsa Indonesia. Artinya kemajemukn yang dimiliki oleh bangsa indonesia akan menjadi semangat persatuan yang bersumber pada Pancasila. Implementasi nilai-nilai Pancasila sila IV (Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan) berdasarkan hasil angket dari siswa-siswa SMAN 4 Palu respon tertinggi adalah selalu mengutamakan musyawara ketika menggambil keputusan yaitu 91% hasil ini menunjukkan adanya kesadaran siswa terhadap pentingnya musyawara agar keputusan yang diambil merupakan keputusan bersama bukan keputusan individu atau golongan. Hal ini sependapat dengan apa yang diungkapkan oleh Soegito (2006), bahwa etika Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara salah satunya yaitu Etika Politik dan Pemerintahan dimaksudkan untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih, efisien, dan efektif serta menumbuhkan suasana politik yang demokratis dalam bentuk sikap yang bertata krama dalam perilaku politik toleransi, tidak berpura-pura, tidak arogan, jauh dari sikap munafik serta tidak melakukan kebohongan publik, tidak manipulatif dan berbagai tindakan yang tidak terpuji lainya Untuk dapat mengutamakan kepentingan umum maka setiap masalah diselesaikan dengan cara musyawarah mufakat salah satunya ialah dalam pergantian kepengurusan osis dengan harapan apa yang telah menjadi keputusan dapat dilaksanakan secara bijak sebagai wujud melaksanakan apa yang telah disepakati bersama dan keputusan tersebut dapat dipertanggung jawabkan.

12 12 Implementasi nilai-nilai Pancasila sila V (Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia) berdasarkan hasil angket dari siswa-siswa SMAN 4 Palu, respon tertinggi pada pernyataan ikut senang terhadap keberhasilan teman yaitu mencapai 89 % artinya adanya saling mendukung sesama teman dan mengakui kelebihan yang dimiliki oleh teman lain. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian dari Susanti (2013). Artinya bahwa keadilan sosial bagi seluruh Indonesia menunjukkan bahwa manusia Indonesia menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam masyarakat Indonesia. Keadilan sosial juga memiliki arti unsur pemerataan, persamaan dan kebebsan yang bersifat komunial. Mengimplementasikan Nilai-nilai Pancasila bagi siswa SMAN 4 Palu merupakan hal yang tidak sulit, karena semua aspek kegiatan maupun aturan yang ada disekolah mengandung nilai-nilai dalam Pancasila dari sila I sampai dengan sila V. Hal ini sependapat dengan apa yang dikemukakan oleh Kaelan (2002) dimana pelaksanaan Pancasila secara subjektif adalah pelaksanaan Pancasila pada setiap individu, perseorangan termasuk pada penyelenggaraan negara dalam hidup bersama yaitu berbangsa dan bernegara. Hasil angket di atas didukung oleh hasil wawancara yang dilakukan terhadap kepala sekolah SMAn 4 Palu yang mengatakan bahwa Bahwa pelaksanaan nilai-nilai Pancasila di sekolah sudah sudah diterapkan dari awal oleh sekolah SMA Negari 4 Palu dari sebelum siswa masuk, artinya ini merupakan salah satu termasuk dari program sekolah yang harus ditaati setiap Siswa yang masuk ke SMA Negeri 4 Palu. Meskipun masih ada beberapa diantara siswa-siswi yang belum melaksanakannya, seperti siswa masih sering di temukan tidak

13 13 mengerjakan shallat zuhur ketika mereka di sekolah, sering bolos mata pelajaran, tidak mengerjakan tugas, terlambat datang kesekolah, kurangnya toleransi antar umat beragama, perkelahian antar siswa. IV. Kesimpulan dan Saran 1) Kesimpulan Memperhatikan hasil penelitian yang telah dipaparkan secara mendalam pada bagian terdahulu, maka dapat disimpulkan bahwa implementasi nilai-nilai Pancasila di SMA Negeri 4 Palu sudah terlaksana dengan baik hal ini dibuktikan oleh hasil angket yang menunjukkan respon yang tinggi terhadap pernyataan positif di setiap sila Pancasila, hasil tersebut dapat dijabarkan sila persila sebagai berikut: 1) Sila ke -1 respon tertinggi pada pernyataan menghargai teman yang sedang beribadah dengan capaian 100%. 2) Sila ke- 2 respon tertinggi pada pernyataan ketika berteman tidak memiliki latar belakang suku/etnis dengan capaian 97%. 3) Sila ke-3 respon tertinggi pada pernyataan menggunakan bahasa indonesia ketika berkomunikasi dengan guru dengan capaian 90%. 4) Sila ke-4 respon tertinggi pada pernyataan selalu mengutamakan musyawarah ketika menggambil keputusan dengan capaian 91%. 5) Sila ke-5 respon tertinggi pada pernytaan ikut senang atas keberhasilan teman dengan capaian 89%. Implementasi nilai-nilai Pancasila sudah diterapakan dari pertama siswa masuk. Penerapan nilai-nilai pancasila terdapat pada aturan aturan yang digunakan selama orientasi sekolah mulai penggunaan pakaian, pergaulan

14 14 sesama teman maupun pergaulan terhadap guru dan warga seolah laainnya.implementasi nilai-nilai Pancasila di SMA Negeri 4 sudah diterapkan pula pada saat proses pembelajaran, cara berorganisasi maupun melalui program peringatan hari-hari besar. Penanganan terhadap siswa-siswa yang melakukan pelanggaran-pelanggaran di dekolah, ditangani melalui pendekatan kekeluargaan. 2 Saran 1) Bagi sekolah sebagai salah satu pihak yang bertanggung jawab terhadap implementasi nilai-nilai pancasila di sekolah, pihak sekolah memberikan dukungan berupa program-program yang berkaitan dengan implementasi nilai-nilai Pancasila terhadap siswanya. 2) Bagi Guru harus memberikan teladan terhadap siswa tentang implementasi nilai-nilai Pancasila di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat. 3) Bagi orang tua semestinya ikut mendukung imlementasi nilai-nilai Pancasila baik di sekolah maupun di rumah. 4) Bagi siswa agar senantiasa membiasakan diri untuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari..

15 15 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S (2002) Prosedur Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta. Kaelan (2002) Filsafat Pancasila Pandangan Hidup Bangsa Indonesia. Paradigma.Yogyakarta. Moleong, J (2004) Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung. Sudjana, N. (1996) Metode Penelitian. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sugiono (2010). Metode Penelitian Pendidikan Kualitatif dan D & D. Alfabeth : Bandung.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN by DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd PERTEMUAN KE-2

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN by DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd PERTEMUAN KE-2 PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN by DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd PERTEMUAN KE-2 Substansi Hak dan Kewajiban asasi Manusia dalam Pancasila PANCASILA UNDANG UNDANG DASAR 1945 PASAL 28A -28J UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

Soal Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila. 2) Bacalah dengan seksama setiap butir pertanyaan

Soal Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila. 2) Bacalah dengan seksama setiap butir pertanyaan 88 Lampiran 1. Instrumen Penelitian Soal Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila Nama : No Absen : Kelas : Petunjuk Soal 1) Isilah identitas nama anda dengan benar 2) Bacalah dengan seksama setiap butir pertanyaan

Lebih terperinci

PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA. Modul ke: 03TEKNIK. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU

PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA. Modul ke: 03TEKNIK. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU Modul ke: PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA Fakultas 03TEKNIK Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU Tujuan Instruksional Khusus Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan dapat: 1. Mengetahui

Lebih terperinci

HAKIKAT PANCASILA TUGAS AKHIR. Disusun oleh : Sani Hizbul Haq Kelompok F. Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma.

HAKIKAT PANCASILA TUGAS AKHIR. Disusun oleh : Sani Hizbul Haq Kelompok F. Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma. HAKIKAT PANCASILA TUGAS AKHIR Disusun oleh : Sani Hizbul Haq 11.11.5585 Kelompok F Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma. JURUSAN S1 TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM

Lebih terperinci

Bartima Oktavia Bahar Nim: E

Bartima Oktavia Bahar Nim: E Tugas : 45 BUTIR-BUTIR PANCASILA Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mata kuliah Pendidikan Pancasila Semester Genap Disusun Oleh : Bartima Oktavia Bahar Nim: E51116302 Departemen Antropologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila tidak terbentuk begitu saja dan bukan hanya diciptakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila tidak terbentuk begitu saja dan bukan hanya diciptakan oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbicara masalah ideologi bangsa Indonesia, tentu tidak terlepas dari Pancasila. Sebagai dasar filsafat serta ideologi bangsa dan negara Indonesia, Pancasila

Lebih terperinci

dengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai

dengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan cara untuk mencerdaskan bangsa yang sesuai dengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai tujuan pendidikan nasional.

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Kebudayaan Indonesia Akar dari Pancasila STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Disusun Oleh: Nama : Alif Rizki Andriawan NIM : 11.11.5193 Kelompok Prodi dan Jurusan : E : S1 TI Dosen Pembimbing : Abidarin Rosidi, Dr,

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Pancasila dan Implementasinya

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Pancasila dan Implementasinya Modul ke: PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Pancasila dan Implementasinya Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Hubungan Masyarakat Ramdhan Muhaimin, M.Soc.Sc Sub Bahasan 1.Sejarah Lahirnya Pancasila 2.Pancasila

Lebih terperinci

Pancasila dan Budaya. STMIK Amikom Yogyakarta. oleh : Rossidah ( Kelompok A ) D3 Manajemen Informatika. pembimbing :

Pancasila dan Budaya. STMIK Amikom Yogyakarta. oleh : Rossidah ( Kelompok A ) D3 Manajemen Informatika. pembimbing : Pancasila dan Budaya STMIK Amikom Yogyakarta oleh : Rossidah 11. 02. 8043 ( Kelompok A ) D3 Manajemen Informatika pembimbing : Drs. M. Kalis Purwanto, MM 1 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL DAFTAR ISI i ii BAB

Lebih terperinci

Hak Asasi Manusia Dalam Pancasila

Hak Asasi Manusia Dalam Pancasila Hak Asasi Manusia Dalam Pancasila DISUSUN OLEH: NAMA : LUCKY WAHYU P NIM : 11.11.4996 JURUSAN : S1 TI DOSEN : Tahajudin Sudibyo,Drs DISUSUN UNTUK MEMENUHI SYARAT MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA STMIK

Lebih terperinci

PILAR KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGAR

PILAR KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGAR PILAR KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGAR EMPAT PILAR Pancasila UUD 1945 NKRI Bhineka Tunggal Ika KARAKTER Unsur kunci: komitmen, kata2 dpt dipegang, keputusan demi kebaikan bersama Memperlakukan sesama dgn

Lebih terperinci

Pancasila; sistem filsafat dan ideologi Negara

Pancasila; sistem filsafat dan ideologi Negara Pancasila; sistem filsafat dan ideologi Negara FILSAFAT PANCASILA Filsafat Harafiah; mencintai kebijaksanaan, mencintai hikmat atau mencintai pengetahuan. Filsafat Pancasila; refleksi kritis dan rasional

Lebih terperinci

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PERTEMUAN KE 8 OLEH : TRIYONO, SS. MM. STTNAS YOGYAKARTA Pancasila Material ; Filsafat hidup bangsa, Jiwa bangsa, Kepribadian bangsa, Sarana tujuan hidup bangsa, Pandangan

Lebih terperinci

Pendidikan Pancasila. Makna dan Aktualisasi Sila Ketuahanan Yang Maha Esa Dalam Kehidupan Bernegara pada Bidang Politik ekonomi, sosial dan hankam

Pendidikan Pancasila. Makna dan Aktualisasi Sila Ketuahanan Yang Maha Esa Dalam Kehidupan Bernegara pada Bidang Politik ekonomi, sosial dan hankam Modul ke: Pendidikan Pancasila Makna dan Aktualisasi Sila Ketuahanan Yang Maha Esa Dalam Kehidupan Bernegara pada Bidang Politik ekonomi, sosial dan hankam Fakultas EKONOMI Dr. Saepudin S.Ag. M.Si. Program

Lebih terperinci

MAKALAH HAK ASASI MANUSIA DALAM PANCASILA HAK ASASI MANUSIA

MAKALAH HAK ASASI MANUSIA DALAM PANCASILA HAK ASASI MANUSIA MAKALAH HAK ASASI MANUSIA DALAM PANCASILA HAK ASASI MANUSIA DISUSUN OLEH Nama : Brian kristover NIM : 11.11.5282 Kelompok : E Program Studi : S1 Jurusan : Teknik Informatika Dosen Pembimbing : Dr Abidarin

Lebih terperinci

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Kompetensi Inti 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai

Lebih terperinci

2 Menetapkan : 3. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik I

2 Menetapkan : 3. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik I BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1423. 2015 KEMENLU. Kode Etik. Pegawai. PERATURAN MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI KEMENTERIAN LUAR NEGERI DENGAN

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KEGIATAN KEPRAMUKAAN (Studi Kasus Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013)

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KEGIATAN KEPRAMUKAAN (Studi Kasus Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013) IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KEGIATAN KEPRAMUKAAN (Studi Kasus Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 83 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 83 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 83 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMBENTUKAN DESA PANCASILA DI KABUPATEN CILACAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA VANDALISME DAN HUBUNGANNYA DENGAN PELANGGARAN PENGAMALAN PANCASILA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA NAMA : IMRO ATUL ARIFAH NIM : 11.11.5183 KELOMPOK : E PRODI/ JURUSAN: S1/ TEKNIK

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI MORAL SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA DALAM ETIKA PROFESI GURU DI SMP NEGERI 2 BOYOLALI

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI MORAL SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA DALAM ETIKA PROFESI GURU DI SMP NEGERI 2 BOYOLALI IMPLEMENTASI NILAI-NILAI MORAL SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA DALAM ETIKA PROFESI GURU DI SMP NEGERI 2 BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA K E T E T A P A N MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : II/MPR/1978 TENTANG PEDOMAN PENGHAYATAN DAN PENGAMALAN PANCASILA (EKAPRASETIA PANCAKARSA) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MAJELIS

Lebih terperinci

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PERTEMUAN KE 8 OLEH : TRIYONO, SS. MM. STTNAS YOGYAKARTA Pancasila Material ; Filsafat hidup bangsa, Jiwa bangsa, Kepribadian bangsa, Sarana tujuan hidup bangsa, Pandangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses yang ditempuh oleh peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses yang ditempuh oleh peserta didik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah proses yang ditempuh oleh peserta didik melalui proses pembelajaran dengan tujuan untuk memperoleh berbagai ilmu berupa pengetahuan,

Lebih terperinci

Nilai-Nilai Pancasila

Nilai-Nilai Pancasila Nilai-Nilai Pancasila Disusun Oleh: Puji Dwi Hartanto 11.11.5191 Kelompok E Pembimbing: DR.Abidarin Rosyidi, MMa STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA Kata Pengantar Puji dan syukur senantiasa saya panjatkan kehadirat

Lebih terperinci

BUTIR BUTIR PANCASILA YANG TERBARU BESERTA CONTOH PENGAMALAN

BUTIR BUTIR PANCASILA YANG TERBARU BESERTA CONTOH PENGAMALAN BUTIR BUTIR PANCASILA YANG TERBARU BESERTA CONTOH PENGAMALAN Butir butir Pancasila yang dahulu ada 36 butir sekarang diubah menjadi 45 butir pancasila. Dan sekarang ini masyarakat banyak yang belum tahu

Lebih terperinci

SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA DAN BUTIR PENGAMALAN PANCASILA

SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA DAN BUTIR PENGAMALAN PANCASILA TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA DAN BUTIR PENGAMALAN PANCASILA Disusun oleh: Nama : Gigih Fajar Kurniawan Nim : 11.11.5519 Kelompok Jurusan Nama Dosen : F : S1-TI :Abidarin

Lebih terperinci

MEMBANGUN KARAKTER MELALUI INTERNALISASI NILAI-NILAI PANCASILA DI LINGKUNGAN KELUARGA. Listyaningsih

MEMBANGUN KARAKTER MELALUI INTERNALISASI NILAI-NILAI PANCASILA DI LINGKUNGAN KELUARGA. Listyaningsih MEMBANGUN KARAKTER MELALUI INTERNALISASI NILAI-NILAI PANCASILA DI LINGKUNGAN KELUARGA Listyaningsih Emai: listyaningsih@unesa.ac.id Universitas Negeri Surabaya ABSTRAK Dalam rangka membangun karakter setiap

Lebih terperinci

PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA

PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA Modul ke: 03 Fakultas Udjiani EKONOMI DAN BISNIS A. Sejarah Lahirnya Pancasila B. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia C. Implementasi Pancasila dalam Kehidupan

Lebih terperinci

Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam permusywaratan/perwakilan

Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam permusywaratan/perwakilan Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam permusywaratan/perwakilan kerakyatan adalah bersifat cita-cita kefilsafatan, yaitu bahwa negara adalah untuk keperluan rakyat. Oleh karena itu maka

Lebih terperinci

2.4 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Sebagai pendangan hidup bangsa Indonesia,

2.4 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Sebagai pendangan hidup bangsa Indonesia, 2.4 Uraian Materi 2.4.1 Pengertian dan Hakikat dari Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Sebagai pendangan hidup bangsa Indonesia, Pancasila berarti konsepsi dasar tentang kehidupan yang

Lebih terperinci

Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan Modul ke: Pendidikan Kewarganegaraan Berisi tentang Pancasila, Ideologi Negara, Implementasi Pancasila di Negara Indonesia. Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom Program Studi

Lebih terperinci

KEDUDUKAN DAN FUNGSI PANCASILA

KEDUDUKAN DAN FUNGSI PANCASILA KEDUDUKAN DAN FUNGSI PANCASILA Tugas Akhir Pendidikan Pancasila NAMA :YULI NURCAHYO NIM : 11.11.5420 KELOMPOK : E JURUSAN : S1 TEKNIK INFORMATIKA DOSEN : Dr. Abidarin Rosyidi M.Ma JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang serius jika tidak segera dicarikan jalan keluar.

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang serius jika tidak segera dicarikan jalan keluar. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya karakter akan nampak pada sikap dan perilaku seseorang. Karakter yang baik sangat penting dimiliki oleh semua siswa, karena mereka adalah generasi penerus

Lebih terperinci

I. Hakikat Pancasila. 1. Pancasila sebagai dasar Negara

I. Hakikat Pancasila. 1. Pancasila sebagai dasar Negara I. Hakikat Pancasila Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Berbagai permasalahan yang terjadi pada bangsa kita saat ini sangatlah

I. PENDAHULUAN. Berbagai permasalahan yang terjadi pada bangsa kita saat ini sangatlah 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbagai permasalahan yang terjadi pada bangsa kita saat ini sangatlah kompleks, salah satunya karena lemahnya pemahaman para generasi muda sebagai generasi penerus bangsa

Lebih terperinci

Memahami Budaya dan Karakter Bangsa

Memahami Budaya dan Karakter Bangsa Memahami Budaya dan Karakter Bangsa Afid Burhanuddin Kompetensi Dasar: Memahami budaya dan karakter bangsa Indikator: Menjelaskan konsep budaya Menjelaskan konsep karakter bangsa Memahami pendekatan karakter

Lebih terperinci

NILAI-NILAI DAN NORMA BERAKAR DARI BUDAYA BANGSA INDONESIA

NILAI-NILAI DAN NORMA BERAKAR DARI BUDAYA BANGSA INDONESIA NILAI-NILAI DAN NORMA BERAKAR DARI BUDAYA BANGSA INDONESIA Diajukan oleh: Muhammad choirul mustain 11.11.4897 Kelompok D(S1-TI) Dosen: Tahajudin S, Drs Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Akhir Mata Kuliah

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA Disusun Oleh : Nama NIM Kelompok Program Studi/ Jurusan Nama Dosen : : : : : Doni Saputra.P 11.11.5553 F S1/Teknik Informatika Abidarin Rosidi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu topik yang menarik untuk dibahas, karena

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu topik yang menarik untuk dibahas, karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu topik yang menarik untuk dibahas, karena pendidikan adalah upaya manusia untuk memperluas dan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dalam

Lebih terperinci

tercantum Meskipun yaitu : Indonesia Limaa berikut: Rakyat. Dia Pancasila yang dasar Sekarang S Setelah Rumusan

tercantum Meskipun yaitu : Indonesia Limaa berikut: Rakyat. Dia Pancasila yang dasar Sekarang S Setelah Rumusan PANCASILAA Perisai Pancasila menampilkan lima lambang Pancasila Pancasilaa adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañcaberarti lima dan śīla berarti

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP

PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP DISUSUN OLEH: Nama :Vincensius. P. Palimbong NIM : 11.11.5009 Kelompok : D Jurusan : TI (Teknik Informatika) TUGAS DIBUAT UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN MATAKULIAH PANCASILA

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Modul ke: PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA Fakultas TEKNIK Martolis, MT Program Studi Teknik Mesin TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS; MENGETAHUI SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA MENJELASKAN

Lebih terperinci

FAKTOR SOSIOLOGIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS X SMA PGRI 1 PADANG

FAKTOR SOSIOLOGIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS X SMA PGRI 1 PADANG FAKTOR SOSIOLOGIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS X SMA PGRI 1 PADANG Desi Kurnia Ningsih 1 Erianjoni, M.Si 2 Erningsih, S.Sos 3 Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP

Lebih terperinci

Modul ke: Fakultas TEKNIK. Program Studi SIPIL.

Modul ke: Fakultas TEKNIK. Program Studi SIPIL. Modul ke: 12 Fakultas TEKNIK AKTUALISASI SILA KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAH KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN ( DALAM BIDANG POLITIK, EKONOMI, SOSIAL BUDAYA, HANKAM HUKUM DAN HAM )

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA Disusun Oleh : Nama NIM Kelompok Program Studi/ Jurusan Nama Dosen : : : : : SUHENDRA JUNIAR A. 11.11.5565 F S1/Teknik Informatika Abidarin

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kesimpulan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran dari semua

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kesimpulan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran dari semua BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Kesimpulan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran dari semua hasil temuan penelitian sesuai dengan perumusan masalah, pertanyaan penelitian, dan hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan wahana pendidikan formal dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai peserta didik yang mampu melahirkan nilai-nilai pancasila

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses pembentukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses pembentukan budi-pekerti dan akhlak-iman manusia secara sistematis, baik aspek ekspresifnya yaitu

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI SUMBER NILAI

PANCASILA SEBAGAI SUMBER NILAI PANCASILA SEBAGAI SUMBER NILAI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA NAMA : HERDIKA PRASTOWO NO.MAHASISWA : 11.02.8132 KELOMPOK PROGRAM STUDI NAMA DOSEN : A : D3 MANAJEMEN

Lebih terperinci

PANCASILA PENJABARAN NILAI-NILAI PANCASILA

PANCASILA PENJABARAN NILAI-NILAI PANCASILA PANCASILA PENJABARAN NILAI-NILAI PANCASILA 1 1. SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA a. Percaya & Taqwa Kpd Tyme Sesuai Dgn Agama & Kepercayaannya Masing2 Menurut Dsr Kemanusiaan Yg Adil Dan Beradab b. Hormat

Lebih terperinci

BERPERILAKU PANCASILA

BERPERILAKU PANCASILA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA MAKALAH PANCASILA BERPERILAKU PANCASILA DISUSUN OLEH : NAMA : EKO RAHMANTO NPM : 11.01.2979 KELOMPOK PRODI : B : PENDIDIKAN PANCASILA JURUSAN : D3 - TEKHIK INFORMATIKA 03 NAMA DOSEN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan suatu upaya penanaman nilai-nilai karakter

I. PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan suatu upaya penanaman nilai-nilai karakter I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan karakter merupakan suatu upaya penanaman nilai-nilai karakter kepada generasi penerus bangsa yang berakar pada nilai karakter dari budaya bangsa dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan bagi manusia tidak mengenal batas umur, jenis kelamin ras dan agama.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan bagi manusia tidak mengenal batas umur, jenis kelamin ras dan agama. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pendidikan bagi manusia tidak mengenal batas umur, jenis kelamin ras dan agama. Pendidikan tidak mengenal batas-batas pendidikan informal, formal, maupun non

Lebih terperinci

PENDIDIKAN PANCASILA

PENDIDIKAN PANCASILA Modul ke: PENDIDIKAN PANCASILA Makna dan Aktualisasi Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan dalam kehidupan bernegara Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Oni Tarsani,

Lebih terperinci

PANCASILA. Implementasi Sila Keempat dan Kelima. Disampaikan pada perkuliahan Pancasila kelas PKK. H. U. Adil Samadani, SS., SHI.,, MH.

PANCASILA. Implementasi Sila Keempat dan Kelima. Disampaikan pada perkuliahan Pancasila kelas PKK. H. U. Adil Samadani, SS., SHI.,, MH. Modul ke: PANCASILA Implementasi Sila Keempat dan Kelima Disampaikan pada perkuliahan Pancasila kelas PKK Fakultas Teknik H. U. Adil Samadani, SS., SHI.,, MH. Program Studi Teknik Industri www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

KEMAMPUAN GURU PKn DALAM MEMBINA KARAKTER SISWA DI SMP NEGERI 16 SIGI. Linda Agustina 1 Jamaludin 2 Hasdin 3 ABSTRAK

KEMAMPUAN GURU PKn DALAM MEMBINA KARAKTER SISWA DI SMP NEGERI 16 SIGI. Linda Agustina 1 Jamaludin 2 Hasdin 3 ABSTRAK 1 KEMAMPUAN GURU PKn DALAM MEMBINA KARAKTER SISWA DI SMP NEGERI 16 SIGI Linda Agustina 1 Jamaludin 2 Hasdin 3 ABSTRAK Tujuan penelitian mengetahui kemampuan guru PKn dalam membina karakter siswa di SMP

Lebih terperinci

PENGERTIAN DEMOKRASI Demokrasi berasal dari kata Yunani demos dan kratos. Demos artinya rakyat. kata kratos berarti pemerintahan.

PENGERTIAN DEMOKRASI Demokrasi berasal dari kata Yunani demos dan kratos. Demos artinya rakyat. kata kratos berarti pemerintahan. PENGERTIAN DEMOKRASI Demokrasi berasal dari kata Yunani demos dan kratos. Demos artinya rakyat. kata kratos berarti pemerintahan. Jadi, demokrasi berarti pemerintahan rakyat,yaitu pemerintahan yang rakyatnya

Lebih terperinci

YODI PERMANA PENGAMALAN PANCASILA PENDIDIKAN PANCASILA JURUSAN SISTEM INFORMASI

YODI PERMANA PENGAMALAN PANCASILA PENDIDIKAN PANCASILA JURUSAN SISTEM INFORMASI TUGAS AKHIR YODI PERMANA 11.12.5667 PENGAMALAN PANCASILA PENDIDIKAN PANCASILA JURUSAN SISTEM INFORMASI DOSEN : Drs. Muhammad Idris P, M PENDAHULUAN Sebagai warga negara yang setia pada nusa dan bangsa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekarang merupakan persoalan yang penting. Krisis moral ini bukan lagi

BAB I PENDAHULUAN. sekarang merupakan persoalan yang penting. Krisis moral ini bukan lagi BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Pendidikan karakter merupakan proses pembentukan karakter yang memberikan dampak positif terhadap perkembangan emosional, spiritual, dan kepribadian seseorang. Oleh sebab

Lebih terperinci

INTI SILA PERTAMA SAMPAI INTI SILA KELIMA

INTI SILA PERTAMA SAMPAI INTI SILA KELIMA 1 INTI SILA PERTAMA SAMPAI INTI SILA KELIMA 1. Arti Penting Keberadaan Pancasila Pancasila sebagai dasar negara adalah sebuah harga mati Yang tidak boleh di tawar lagi. Bukan tidak mungkin, apabila ada

Lebih terperinci

Disusun Oleh: SRITOMI YATUN A

Disusun Oleh: SRITOMI YATUN A PENGEMBANGAN KARAKTER KREATIF DAN DISIPLIN PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus Kelas X Seni Lukis SMK Negeri 9 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015) NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu sendi kehidupan. Melalui pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu sendi kehidupan. Melalui pendidikan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu sendi kehidupan. Melalui pendidikan, kecerdasan dan keterampilan manusia lebih terasah dan teruji dalam menghadapi dinamika kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan karakter siswa yang diharapkan bangsa

Lebih terperinci

STUDI TENTANG IMPLEMENTASI NILAI-NILAI BUDI PEKERTI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 21 PEKANBARU

STUDI TENTANG IMPLEMENTASI NILAI-NILAI BUDI PEKERTI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 21 PEKANBARU STUDI TENTANG IMPLEMENTASI NILAI-NILAI BUDI PEKERTI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 21 PEKANBARU DRS. AHMAD EDDISON, M.Si. Dosen Program Studi PPKn FKIP Universitas Riau, Pekanbaru, Riau E-mail: ahmadeddison@gmail.com

Lebih terperinci

PERAN PANCASILA SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA

PERAN PANCASILA SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA PERAN PANCASILA SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA Nama : Nurina jatiningsih NIM : 11.11.4728 Kelompok Jurusan Dosen : C : S1 Teknik Informatika : Drs. Tahajudin Sudibyo STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012 ABSTRAK

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA HAK ASASI MANUSIA DALAM PANCASILA DOSEN PENGAMPU : HARI SUDIBYO S.KOM UNTUK MEMENUHI SALAH SATU SYARAT MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA NAMA: HERI SANTOSO NIM: 11.11.5151

Lebih terperinci

PANCASILA. Makna dan Aktualisasi Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan

PANCASILA. Makna dan Aktualisasi Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan PANCASILA Modul ke: Makna dan Aktualisasi Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Program

Lebih terperinci

SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA

SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ESTI HADI KUSMAWAN 11.02.7914 11.D3MI.01 DOSEN: BPK. KALIS PURWANTO [Type text] Page 1 ABSTRAK Sistem Ekomomi Pancasila

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012 STMIK AMIKOM Yogyakarta NAMA : Listia Fitriani NIM : 11.01.2931 Kelompok : B Program Studi : Diploma 3 Jurusan : Teknik Informatika Dosen

Lebih terperinci

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK Modul ke: 13 Fakultas DESAIN SENI KREATIF Pancasila Dan Implementasinya Bagian III Pada Modul ini kita membahas tentang keterkaitan antara sila keempat pancasila dengan proses pengambilan keputusan dan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA BAGI SISWA DI ERA GLOBALISASI

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA BAGI SISWA DI ERA GLOBALISASI CITIZENSHIP: Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA BAGI SISWA DI ERA GLOBALISASI Ambiro Puji Asmaroini Abstrak alam rangka mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi

Lebih terperinci

PANCASILA Sebagai Paradigma Kehidupan

PANCASILA Sebagai Paradigma Kehidupan Modul ke: 14Fakultas Ekonomi dan Bisnis PANCASILA Sebagai Paradigma Kehidupan Panti Rahayu, SH, MH Program Studi Manajemen Pancasila sebagai Paradigma Pancasila sebagai paradigma dimaksudkan bahwa Pancasila

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI TUGAS AKHIR

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI TUGAS AKHIR disusun oleh Rosyied Hamidy 11.11.5633 KELOMPOK PANCASILA F Dr. Abidarin Rosidi, M.Ma. STRATA 1 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. karakter di Sekolah Dasar Negeri 2 Botumoputi Kecamatan Tibawa Kabupaten

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. karakter di Sekolah Dasar Negeri 2 Botumoputi Kecamatan Tibawa Kabupaten A. Deskripsi Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengelolaan pendidikan karakter di Sekolah Dasar Negeri 2 Botumoputi Kecamatan Tibawa

Lebih terperinci

BAHAN TAYANG MODUL 11 SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2016/2017 RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH.

BAHAN TAYANG MODUL 11 SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2016/2017 RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Modul ke: 11 Fakultas TEKNIK PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA SILA KETIGA PANCASILA KEPENTINGAN NASIONAL YANG HARUS DIDAHULUKAN SERTA AKTUALISASI SILA KETIGA DALAM KEHIDUPAN BERNEGARA ( DALAM BIDANG POLITIK,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pendidikan mampu manghasilkan manusia sebagai individu dan

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pendidikan mampu manghasilkan manusia sebagai individu dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional harus mencerminkan kemampuan sistem pendidikan nasional untuk mengakomodasi berbagi tuntutan peran yang multidimensional.

Lebih terperinci

5 Contoh Sikap dan Perbuatan yang Mencerminkan Usaha Pelestarian Lingkungan Hidup sebagai Pengamalan Pancasila

5 Contoh Sikap dan Perbuatan yang Mencerminkan Usaha Pelestarian Lingkungan Hidup sebagai Pengamalan Pancasila 5 Contoh Sikap dan Perbuatan yang Mencerminkan Usaha Pelestarian Lingkungan Hidup sebagai Pengamalan Pancasila Disusun Oleh : Kelompok 2 Kelas : XII IPA 3 Devi Elfiani (07) Dhea Gita Fitri (08) Mahendra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wadah yang didalamnya terdapat suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wadah yang didalamnya terdapat suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu wadah yang didalamnya terdapat suatu proses kegiatan berfungsi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Keberhasilan dalam dunia

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2004 TENTANG PEMBINAAN JIWA KORPS DAN KODE ETIK PEGAWAI NEGRI SIPIL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2004 TENTANG PEMBINAAN JIWA KORPS DAN KODE ETIK PEGAWAI NEGRI SIPIL PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2004 TENTANG PEMBINAAN JIWA KORPS DAN KODE ETIK PEGAWAI NEGRI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Pegawai Negri Sipil yang kuat,

Lebih terperinci

PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013)

PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013) PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terpelajar dengan sendirinya berbudaya atau beradab. Namun kenyataan

BAB I PENDAHULUAN. terpelajar dengan sendirinya berbudaya atau beradab. Namun kenyataan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Membentuk manusia untuk berbudaya atau beradab itu lebih mudah jika ia terdidik atau terpelajar. Hal ini tidak berarti bahwa manusia yang terdidik dan terpelajar

Lebih terperinci

PERANAN PEMUDA KARANG TARUNA DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN PANCASILA SILA KELIMA DI RT.07 RW

PERANAN PEMUDA KARANG TARUNA DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN PANCASILA SILA KELIMA DI RT.07 RW PERANAN PEMUDA KARANG TARUNA DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN PANCASILA SILA KELIMA DI RT.07 RW.03 DUSUN SEGULUNG, DESA SEGULUNG, KECAMATAN DAGANGAN, KABUPATEN MADIUN TAHUN 2015 Toni Susanto Abstrak Padakarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Undang-undang itu menjelaskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Undang-undang itu menjelaskan bahwa: 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Nasional yang berakar pada kebudayaan Bangsa Indonesia, yaitu berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 mengusahakan untuk mencerdaskan kehidupan pendidikan nasional.

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Pengamalan dan penghayatan pancasila serta jalur-jalur yang digunakan dalam penerapan pengamalan pancasila 1 3 NAMA : Muhammad iqbal NIM : 11.11.5437 Kelas : E Ruangan : Citra 2 Dosen : Dr. Abidarin Rosidi,M.Ma

Lebih terperinci

Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan PERAN GURU DALAM MENANAMKAN KARAKTER SEMANGAT KEBANGSAAN DAN CINTA TANAH AIR (Studi Kasus Semua Guru Selain Guru Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di SMP Negeri 2 Colomadu, Kecamatan

Lebih terperinci

Tugas Akhir. STMIK AMIKOM Yogyakarta Taufik Rizky Afrizal. Kelompok I. S1 Sistem Informasi. Drs. Muhammad Idris P, MM

Tugas Akhir. STMIK AMIKOM Yogyakarta Taufik Rizky Afrizal. Kelompok I. S1 Sistem Informasi. Drs. Muhammad Idris P, MM Tugas Akhir STMIK AMIKOM Yogyakarta 2011 11.12.6036 Taufik Rizky Afrizal Kelompok I S1 Sistem Informasi Drs. Muhammad Idris P, MM HAK ASASI MANUSIA DALAM PANCASILA ABSTRAK Dalam makalah yang membahas abstrak

Lebih terperinci

Disusun oleh : Passadewa NIM : Kelompok : Hak Asasi Program Studi : S1 Jurusan : Sistem Informasi Nama Dosen

Disusun oleh : Passadewa NIM : Kelompok : Hak Asasi Program Studi : S1 Jurusan : Sistem Informasi Nama Dosen PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA Disusun oleh : Passadewa NIM : 11.12.5793 Kelompok : Hak Asasi Program Studi : S1 Jurusan : Sistem Informasi Nama Dosen : Drs. Muhammad Idri P.MM KATA PENGANTAR Puji syukur

Lebih terperinci

1. Pancasila sbg Pandangan Hidup Bangsa

1. Pancasila sbg Pandangan Hidup Bangsa 1. Pancasila sbg Pandangan Hidup Bangsa Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dalam perjuangan untuk mencapai kehidupan yang lebih sempurna, senantiasa memerlukan nilai-nilai luhur yang dijunjungnya

Lebih terperinci

om KOMPETENSI INTI 13. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

om KOMPETENSI INTI 13. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu. www.kangmartho.c om KOMPETENSI INTI 13. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu. (PKn) Pengertian Mata PelajaranPendidikan Kewarganegaraan

Lebih terperinci

PANCASILA. AKTUALISASI NILAI PANCASILA : Implementasi Sila Pertama dalam kaitan dengan Pembangunan Manusia Seutuhnya. Dr. Achmad Jamil M.Si.

PANCASILA. AKTUALISASI NILAI PANCASILA : Implementasi Sila Pertama dalam kaitan dengan Pembangunan Manusia Seutuhnya. Dr. Achmad Jamil M.Si. PANCASILA Modul ke: 11Fakultas Ekonomi dan Bisnis AKTUALISASI NILAI PANCASILA : Implementasi Sila Pertama dalam kaitan dengan Pembangunan Manusia Seutuhnya Dr. Achmad Jamil M.Si Program Studi S1 Manajemen

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA TUGAS AKHIR PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA Disusun oleh : Nama : Virsanima Fernanado NIM : 11. 12. 5449 Kelompok : G Jurusan : Sistem Informatika Dosen : M. Ayub Pramana, SH JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH

Lebih terperinci

M E M U T U S K A N : Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PEMBINAAN JIWA KORPS DAN KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL. B A B I KETENTUAN UMUM

M E M U T U S K A N : Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PEMBINAAN JIWA KORPS DAN KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL. B A B I KETENTUAN UMUM PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2004 TENTANG PEMBINAAN JIWA KORPS DAN KODE ETIK PEGAWAI NEGRI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Pegawai Negri Sipil yang kuat,

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN PANDANGAN HIDUP BANGSA INDONESIA. Dosen Pembimbing: Mohammad Idris. P, Drs, MM

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN PANDANGAN HIDUP BANGSA INDONESIA. Dosen Pembimbing: Mohammad Idris. P, Drs, MM TUGAS AKHIR MAKALAH PANCASILA PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN PANDANGAN HIDUP BANGSA INDONESIA Dosen Pembimbing: Mohammad Idris. P, Drs, MM Disusun Oleh: Hesti Andriani Rahayu 11.12.6067 S1-SI STMIK

Lebih terperinci

2011, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 124, Tambahan Lem

2011, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 124, Tambahan Lem No.449, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Kode Etik. Prinsip. Sanksi. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses pembentukan budi-pekerti dan akhlak-iman manusia seacara sistematis, baik aspek ekspresifnya yaitu kegairahan,

Lebih terperinci

IKATAN KELUARGA ALUMNI STAR BPKP PERATURAN KETUA IKA STAR BPKP NOMOR. TAHUN 2017 TENTANG KODE ETIK IKA STAR BPKP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

IKATAN KELUARGA ALUMNI STAR BPKP PERATURAN KETUA IKA STAR BPKP NOMOR. TAHUN 2017 TENTANG KODE ETIK IKA STAR BPKP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA IKATAN KELUARGA ALUMNI STAR BPKP PERATURAN KETUA IKA STAR BPKP NOMOR. TAHUN 2017 TENTANG KODE ETIK IKA STAR BPKP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA IKA STAR BPKP, Menimbang Mengingat : bahwa untuk

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN TERHADAP PERKEMBANGAN MORAL ANAK Di KELOMPOK B3 TK NEGERI PEMBINA PALU. Zulfitri 1

PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN TERHADAP PERKEMBANGAN MORAL ANAK Di KELOMPOK B3 TK NEGERI PEMBINA PALU. Zulfitri 1 1 PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN TERHADAP PERKEMBANGAN MORAL ANAK Di KELOMPOK B3 TK NEGERI PEMBINA PALU Zulfitri 1 ABSTRAK Permasalah pokok dalam penelitian ini adalah perkembangan moral anak belum berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gejolak dalam dirinya untuk dapat menentukan tindakanya.

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gejolak dalam dirinya untuk dapat menentukan tindakanya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usia anak-anak merupakan usia yang sangat penting dalam perkembangan psikis seorang manusia. Pada usia anak-anak terjadi pematangan fisik yang siap merespon apa yang

Lebih terperinci