dalam menghadapi perubahan lingkungan.
|
|
- Adi Gunawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 11 BAB 2 TINJAUAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1. Tinjauan Teori Kinerja Keuangan 1. Pengertian Kinerja Perusahaan Kinerja perusahaan adalah hasil dari banyak keputusan individual yang dibuat secara terus-menerus oleh manajemen. Oleh karena itu untuk menilai kinerja perusahaan ini perlu dilibatkan analisis dampak keuangan komulatif dan ekonomi dari keputusan, dan mempertimbangkan dengan menggunakan ukuran komulatif. Menurut Irhan Fahmi (2011:2) kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu. Hal ini sangat penting agar sumber daya digunakan secara optimal dalam menghadapi perubahan lingkungan. Sedangkan menurut Djarwanto (2004 : 19): Kinerja adalah tingkat prestasi (kerja) hasil nyata yang kadang kadang digunakan untuk tercapainya hasil positif atau hasil dari banyak keputusan yang dibuat secara terus menerus oleh manajemen untuk mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien. Berdirinya suatu perusahaan untuk mencapai tujuan tertentu, berhasil tidaknya tujuan tersebut tidak mudah untuk dilakukan karena menyangkut aspek 11
2 12 manajemen dan lingkungan perusahaan secara makro. Salah satu cara penilaian tersebut adalah dengan mengukur kinerja keuangan perusahaan. Analisis kinerja perusahaan berdasarkan data keuangan yang dipublikasikan pada laporan keuangan yang dibuat sesuai dengan prinsip akuntansi yang lazim. Kinerja keuangan pada dasarnya merupakan tingkat prestasi atau hasil riil yang telah dicapai oleh perusahaan secara efektif dan efisien. Dalam penelitian ini penulis menggunakan tolak ukur kinerja perusahaan dengan analisa rasio yang membandingkan kinerja keuangan perusahaan pada waktu tertentu dengan rata-rata industri yang sejenis. 2. Tujuan Penilaian Kinerja Keuangan Menurut Mulyadi dan Setyawan (2005: 227) tujuan utama penilaian kinerja adalah untuk memotivasi personal dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam memenuhi tindakan dan hasil yang diinginkan oleh organisasi. Standart perilaku dapat berupa kebijakan manajemen atau rencana formal yang dituangkan dalam anggaran organisasi. Secara umum tujuan penilaian kinerja keuangan adalah sebagai berikut : a. Untuk mengetahui likuiditas yaitu : kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan yang harus dipenuhi atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan di perusahaan. b. Untuk memenuhi tingkat solvabilitas yaitu kemampuan perusahaan untuk mengetahui kewajiban keuangan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
3 13 c. Untuk mengetahui tingkat profitabilitas yaitu kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. d. Aktivitas untuk mengetahui stabilitas usaha yaitu : kemampuan perusahaan dalam melakukan usahanya secara stabil yang diukur dalam mempertimbangkan kemampuan perusahaan dalam membayar beban bunga atas hutang-hutangnya termasuk membayar kembali pokok hutang tepat pada waktunya. Serta kemampuan perusahaan untuk membayar deviden secara teratur pada para pemegang saham. 3. Manfaat Penilaian Kinerja Perusahaan Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penilaian kinerja keuangan perusahaan antara lain: a. Memberikan gambaran yang nyata tentang kekurangan dan kelebihan kondisi keuangan perusahaan. b. Memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pengelolaan kekayaan perusahaan secara keseluruhan. c. Mengidentifikasi lebih awal masalah keuangan yang timbul sebelum terlambat. Menurut Martono dan Harjito (2010:52) mengungkapkan bahwa: kinerja keuangan suatu perusahaan sangat bermanfaat bagi berbagai pihak (stakeholder) seperti investor, kreditur, analis, konsultan keuangan, pialang, pemerintah, dan pihak manajemen sendiri. Gambaran tentang perkembangan keuangan perusahaan dapat diperoleh dengan mengadakan analisis terhadap kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan teknik analisis yang ada sehingga nantinya perusahaan
4 14 dapat mengetahui kemajuan, kemunduran serta kegagalan perusahaan yang menyangkut bidang keuangan Rasio Keuangan 1. Pengertian Analisis Rasio Keuangan Analisis rasio keuangan merupakan bentuk atau cara yang umum digunakan dalam analisa laporan keuangan dengan ketentuan lain diantaranya adalah alat-alat analisis yang selalu digunakan untuk mengukur kekuatan dan kelemahan yang dihadapi perusahaan, sehingga dapat diketahui keadaan dan perkembangan finansial perusahaan tersebut. Analisis rasio keuangan adalah rasio yang menggambarkan suatu hubungan atau petimbangan (mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain (Munawir, 2005:64). Sedangkan menurut Harahap (2007:297) rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dan pos lainnya yang mempunyai hubungan relevan dan signifikan. 2. Keunggulan Serta Keterbatasan Analisis Rasio Keuangan a. Keunggulan Analisis Rasio Analisis rasio mempunyai keunggulan dibandingkan teknik analisis lainnya, diantaranya (Harahap, 2007 : 298 ): 1) Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca dan ditafsirkan. 2) Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit. 3) Mengetahui posisis perusahaan ditengah industri lain.
5 15 4) Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan keputusan dan model prediksi. 5) Lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan perusahaan lain atau melihat perkembangan perusahaan secara periodik. 6) Lebih mudah terlihat trend perusahaan serta melakukan prediksi di masa yang akan datang. b. Kelemahan analisis rasio Disamping keunggulan diatas analisis rasio keuangan juga memiliki kelemahan. Kelemahan tersebut diantaranya (Harahap, 2007: 299): 1) Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan untuk kepentingan pemakainya. 2) Keterbatasan yang dimiliki akuntansi atau laporan keuangan juga menjadi keterbatasan tehnik ini, seperti: a) Bahan perhitungan rasio atau laporan keuangan itu banyak mengandung taksiran atau judgement yang dapat dinilai bias atau subyektif. b) Nilai yang terkandung dalam laporan keuangan dan rasio oleh nilai perolehan ( cost ) bukan harga pasar. c) Klasifikasi dalam laporan keuangan bisa berdampak pada angka rasio. d) Metode pencatatan yang tergambar dalam standar akuntansi bisa diterapkan berbeda oleh perusahaan yang berbeda. 3) Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia maka akan menimbulkan kesulitan menghitung rasio. 4) Sulit jika data yang tersedia tidak sinkron.
6 16 5) Jika dua perusahaan dibandingkan bisa saja tehnik dan standar akuntansi yang dipakai tidak sama. Oleh karena itu jika dilakukan perbandingan bisa menimbulkan kesalahan Pasar Modal 1. Pengertian Pasar Modal Pada hakekatnya Pasar Modal merupakan suatu kegiatan yang mempertemukan antara penjual dan pembeli dana, adapun yang diperjualbelikan itu dipergunakan untuk jangka panjang atau lebih dari satu tahun. Definisi Pasar Modal menurut Husnan (2006:1), menjelaskan sebagai berikut: Pasar Modal sebagai pasar untuk membagi instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang atau modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, maupun perusahaan swasta. Sedangkan menurut Martono & Harjito (2010:359) pasar modal (capital market) adalah suatu pasar dimana dana-dana jangka panjang baik hutang maupun modal sendiri diperdagangkan. Dana jangka panjang yang diperdagangkan tersebut diwujudkan dalam surat-surat berharga. Jenis surat berharga yang di perjual belikan dipasar modal memiliki jatuh tempo lebih dari satu tahun dan ada yang tidak memiliki jatuh tempo. Pasar modal adalah suatu pengartian abstrak yang mempertemukan dua kelompok yang saling berhadapan tetapi yang berkepentingan saling mengisi, yaitu calon pemodal (investor) dari satu pihak emiten yang membutuhkan dana jangka menengah atau dana jangka panjang dilain pihak, atau dengan kata lain adalah tempat (dalam arti abstrak)
7 17 bertemunya penawaran dan permintaan dana jangka menengah atau dana jangka panjang. 2. Peranan Pasar Modal Peranan pasar modal dalam suatu perekonomian negara menurut Sunariyah (2006:9) adalah sebagai berikut: a. Fungsi tabungan Nilai mata uang cenderung akan turun dimasa yang akan datang. Bagi penabung, metode yang akan digunakan sangat dipengaruhi oleh kemungkinan rugi sebagai akibat penurunan nilai mata uang, inflasi, dan resiko hilang. Apabila seseorang ingin mempertahankan nilai sejumlah uang yang akan dimilikinya, maka perlu mempertimbangkan agar kerugian yang bakal dideritanya tetap minimal. Surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal memberi jalan yang begitu murah dan mudah, tanpa resiko adanya penurunan nilai mata uang untuk menginvestasikan dana. Dengan membeli surat berharga, masyarakat diharapkan bisa mengantisipasi standar hidup yang lebih baik. b. Fungsi kekayaan Pasar modal adalah suatu cara untuk menyimpan kekayaan dalam jangka panjang dan jangka pendek sampai dengan kekayaan tersebut dapat dipergunkan kembali. Cara ini lebih baik karena kekayaan itu tidak mengalami depresiasi (penyusutan) seperti pada aktiva lainnya. Surat berharga mempunyai kekuatan beli pada masa yang akan datang.
8 18 c. Fungsi likuiditas Kekayaan yang disimpan dalam surat-surat berharga, bisa dilikuidasi melalui pasar modal dengan resiko yang lebih kecil dibandingkan dengan aktiva lain. Proses likuidasi surat berharga dengan biaya relatif murah dan lebih cepat. Dengan kata lain, pasar modal adalah ready market untuk melayani pemenuhan likuiditas para pemegang surat berharga. d. Fungsi pinjaman Pasar modal bagi suatu perekonomian negara merupakan sumber pembiayaan pembangunan dari pinjaman yang dihimpun dari masyarakat. Pemerintah lebih mendorong pertumbuhan pasar modal untuk mendapatkan dana yang lebih mudah dan lebih murah, karena melihat kenyataan bahwa pinjaman dari bank dunia mempunyai rate bunga yang relatif tinggi. Selain itu, perusahaan-perusahaan juga menjual obligasi dipasar modal untuk mendapatkan dana dengan biaya bunga rendah dibandingkan dengan bunga di bank. 3. Intrumen Pasar Modal Instrumen Pasar Modal adalah semua efek (sekuritas) yang diperdagangkan baik di bursa maupun diluar bursa. Menurut Kepress No. 52 Tahun 1976, tentang efek sebagai berikut: Efek adalah setiap saham,obligasi atau bukti lainnya, termasuk sertifikat atau surat pengganti serta bukti sementara dari surat tersebut, bukti keuntungan dan surat-surat penjamin, opsi atau hak lainnya untuk memesan atau membeli saham, obligasi, penyartaan dalam modal atau pinjaman lainnya, serta setiap alat yang lazim dikenal sebagai efek.
9 19 Didalam bukunya Tandelilin (2005:4-6) menyatakan bahwa instrumen pasar modal yaitu antara lain: a. Saham Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Dengan memiliki saham suatu perusahaan maka investor akan punya hak terhadap pendapatan dan kekayaan perusahaan setelah dikurangi dengan pembayaran semua kewajiban perusahaan. b. Obligasi Obligasi merupakan sekuritas yang memberikan pendapatan dalam jumlah harga pokok kepada pemiliknya. Meskipun demikian, obligasi bukan tanpa resiko, karena bisa saja obligasi tersebut tidak terbayar kembali akibat kegagalan penerbitan dalam memenuhi kewajibannya. c. Reksa dana (Mutual Fund) Reksa dana merupakan sertifikat yang menjelaskan bahwa pemiliknya menitipkan sejumlah dana kepada perusahaan reksa dana, untuk digunakan sebagai modal berinvestasi baik dipasar modal maupun dipasar uang. d. Instrumen Derivatif Instrumen derivatif merupakan sekuritas yang nilainya merupakan turunan dari suatu sekuritas lain, sehingga nilai instrumen derivatif sangat tergantung dari dari harga sekuritas yang lain yang ditetapkan sebagai patokan Saham 1. Pengertian Saham Saham merupakan bagian dari salah satu efek yang diperjual belikan atau diperdagangkan di pasar modal. Suatu perusahaan dapat menjual hak
10 20 kepemilikannya dalam bentuk saham (stock). Pengertian saham mempunyai definisi yang beragam terdapat berbagai sumber yang menyatakan definisi tentang saham diantaranya menurut Sartono (2005:85) saham adalah suatu jenis surat berharga jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan jangka panjang. Saham adalah surat bukti atau tanda kepemilikan bagian modal suatu perseroan terbatas (Siamat,2006:268). Dalam transaksi jual beli dibursa efek, saham merupakan instrument yang dominan diperdagangkan. Setiap perusahaan yang akan menjual saham kepada para investor mempunyai tujuan yang berbeda-beda. Pada umumnya tujuan perusahaan adalah untuk memperbaiki struktur modal, meningkatkan kapasitas produksi, memperluas pemasaran, memperluas hubungan bisnis,dan meningkatkan kualitas menejemen. 2. Jenis-jenis Saham Saham dapat dibagi ke dalam dua kelompok menurut Riyanto (2005:241): a. Saham Biasa (common stock) Saham biasa adalah saham yang mewakili jumlah kepemilikan dalam suatu perusahaan. Jika perusahaan misalnya memiliki 100 lembar saham dan seseorang memiliki satu perseratus dari perusahaan tersebut. Saham biasa atau common stock memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1) Pemiliknya mempunyai tanggung jawab yang terbatas atas perusahaan, tanggung jawab tersebut adalah sebatas nilai saham yang dimilikinya. 2) Mempunyai hak suara dalam rapat umum pemegang saham.
11 21 3) Adanya hak menuntut apabila terjadi kebangkrutan perusahaan mengalami kepailitan maka pemegang saham dapat menuntut pembayaran atas saham setelah semua kewajiban perusahaan terhadap pihak lain dipenuhi. 4) Hak atas pembagian deviden, pembagian deviden ini biasanya ditetapkan dalam rapat umum pemegang saham dari laba bersih disisihkan untuk cadangan dan dana lainnya, maka sisanya dibagikan kepada deviden. b. Saham Preferen (preferred stock) Saham preferen adalah saham yang memberikan hak untuk mendapatkan deviden dahulu dari saham biasa, disamping itu mempunyai preferensi untuk mengajukan usul pencalonan direksi atau komisaris. Saham preferen atau preferred stock memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1) Masing-masing pemegang saham preferen mempunyai deviden yang ditentukan dan disetujui oleh kedua belah pihak yaitu pemegang saham dan manajemen. 2) Mempunyai hak untuk menerima deviden terlebih dahulu sebelum pemegang saham biasa dibayarkan. 3) Pemegang saham tidak mempunyai hak suara meskipun pemegang saham diperbolehkan hadir dalam rapat umum pemegang saham. 3. Penilaian Saham Menurut Tandelilin (2005:183) dalam penilaian saham dikenal adanya tiga jenis nilai, yaitu: nilai buku, nilai pasar, nilai intrinsik saham. Nilai buku merupakan nilai yang dihitung berdasarkan pembukuaan peruasahaan penerbit
12 22 saham (emiten). Nilai pasar adalah nilai saham di pasar, yang ditunjukkan oleh harga saham tersebut dipasar. Sedangkan nilai intrinsic atau dikenal sebagai nilai teoritis adalah nilai saham yang sebenarnya atau seharusnya terjadi. Investor berkepentingan untuk mengetahui ketiga nilai tersebut sebagai informasi penting dalam pengambilan keputusan investasi yang tepat. Dalam membeli atau menjual saham, investor akan membandingkan nilai intrinsic dengan nilai pasar saham bersangkutan. Jika nilai pasar suatu saham lebih tinggi dari nilai intrinsiknya, berarti saham tersebut tergolong mahal (overvalue). Dalam situasi seperti ini investor tersebut bisa mengambil keputusan untuk menjual saham tersebut. Sebaliknya jika nilai pasar saham dibawah nilai intrinsiknya, berarti saham tersebut tergolong murah (undervalue), sehingga dalam situasi seperti ini investor sebaiknya membeli saham tersebut. 4. Harga Pasar Saham Harga pasar saham merupakan harga yang ada dipasar sekunder dimana pada pasar tersebut terjadi tawar menawar harga atas suatu efek yang diperjual belikan di bursa efek. Sedangkan berdasarkan kamus pasar modal memberikan definisi khusus untuk harga pasar saham yaitu nilai pasar sekuritas yang ditentukan berdasarkan kurs resmi terakhir (IAI,2005:21). Dapat dikatakan bahwa harga pasar saham tergantung pada kekuatan permintaan dan penawaran saham di pasar modal sesuai dengan motif perilaku yang dimiliki investor. Dalam pasar modal yang efisien semua sekuritas diperjual belikan pada harga pasar. Harga pasar saham akan selalu berfluktuasi
13 23 dari hari ke hari dan hal ini akan berlangsung selama saham tersebut masih listing atau terdaftar di pasar sekunder. Jika perusahaan yang mengeluarkan saham (emiten) telah go public, maka pemilik perusahaan adalah masyarakat luas yang memiliki saham perusahaan tersebut. Tujuan memiliki saham suatu perusahaan antara lain adalah ingin memperoleh dividen, deviden akan diberikan oleh emiten apabila perusahaan tersebut akan memperoleh laba ( laba dalam hal ini adalah laba setelah pajak) dan sebagian dibagikan sebagai deviden kepada para pemegang saham dan sebagaian lagi ditahan oleh perusahaan (disebut laba ditahan). Apabila laba yang diperoleh kecil, maka deviden yang akan dibagikan juga kecil. Oleh karena itu agar para pemegang saham dapat menikmati deviden yang besar, maka manajemen perusahaan juga akan berusaha untuk memperoleh laba yang sebesar-besarnya guna meningkatkan kemampuan membayar deviden. Tinggi rendahnya harga saham banyak dipengaruhi oleh kondisi emiten. Salah satu faktor yang mempengaruhi harga saham adalah kemampuan perusahaan membayar deviden, besarnya deviden ini akan mempengaruhi harga sahamnya. Apabila deviden yang dibayar tinggi, maka harga saham cenderung tinggi, sehingga nilai perusahaan juga tinggi sebaliknya bila deviden yang dibayarkan kecil, maka harga saham perusahaan tersebut juga rendah, sehingga nilai perusahaan rendah (Martono dan Harjito, 2010:3 ). 5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham Menurut Sunariyah (2006:13), faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham adalah :
14 24 a. Faktor internal perusahaan Merupakan faktor yang berhubungan dengan kebijakan internal pada suatu perusahaan beserta kinerja yang telah dicapai. Hal ini berkaitan dengan hal-hal yang seharusnya dapat dikendalikan oleh manajemen. b. Prospek perusahaan dimasa yang akan datang. Diartikan sebagai perkembangan penjualan, laba dan aktiva. Hal tersebut menunjukkan seberapa besar perusahaan mampu mengembangkan usahanya dan sejauh mana perusahaan mampu mengubah pertumbuhan penjualan dan operasi kedalam kenaikan penghasilan perusahaan. c. Kinerja manajemen perusahaan Kemampuan manajemen perusahaan dalam mengendalikan perusahaan secara efektif sesuai dengan potensi relatif aktiva (harga) yang dikelolanya. Prestasi perusahaan penting bagi investor untuk menumbuhkan kepercayaan terhadap hasil pengembalian yang mampu dihasilkan oleh perusahaan tersebut sesuai dengan harapan investor. d. Deviden yang dibayarkan Berdasarkan teori, deviden berpengaruh dalam menentukan harga saham. Harga saham adalah nilai sekarang yang diharapkan dimasa yang akan datang terdapat hubungan yang positif antara pengumuman-pengumuman yang dihubungakan dengan kenaikan deviden atau penurunan terhadap harga saham. e. Faktor Eksternal Faktor eksternal yaitu hal-hal diluar kemampuan perusahaan atau diluar kemampuan manajemen, misalnya :
15 25 1) Psikologi pasar Selama pergerakan pasar bullish dan bearish semua investor secara psikologi dapat berubah-ubah perilakunya dari pesimis dan penuh rasa takut menjadi berharap dan semakin percaya diri. Pada kondisi pasar modal yang lesu (bearish), isu-isu dapat menjatuhkan harga saham. Tetapi pada kondisi pasar modal yang bergairah (bullish) isu-isu tidak mempengaruhi harga saham. 2) Laju inflasi yang tingi Dalam suatu perekonomian manapun didunia ini nilai mata uang tidak pernah ada yang stabil, bahkan dalam perekonomian yang sulit mempertahankan kestabilan nilai mata uang. Disisi lain harga-harga barang dan jasa cenderung mengalami kenaikan yang disebut inflasi. Keadaan semacam ini akan mengakibatkan daya beli mata uang tersebut manjadi turun dan akhirnya nilai hasil suatu sekuritas juga menurun. Sedangkan menurut Warsono (2006:13), faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham adalah tingkat pertumbuhan perusahaan. Suatu perusahaan dapat tumbuh atau menjadi besar karena beberapa cara, diantaranya sebagai berikut : a. Keberhasilan menarik pinjaman secara besar-besaran yang dipakai untuk membelanjai proyek-proyek baru. b. Menerbitkan saham baru sebagai sumber pembelanjaan ekspansi. c. Mengakuisisi perusahaan lain, sehingga aktiva perusahaan mendadak melonjak.
16 26 Cara lain untuk mengembangkan pertumbuhan perusahaan yaitu dengan pengembangan perusahaan secara internal, yang dilakukan dengan memanfaatkan dana yang sudah ada. Cara ini dilakukan oleh manajemen dengan cara menahan sebagaian laba yang sebelumnya diperoleh dan dipakainya untuk mengembangkan perusahaan. Adapun faktor fundamental yang diteliti kali ini antara lain: a. Earning Per Share (EPS) Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2008:195) Earning Per Share (EPS) merupakan rasio yang menunjukkan bagian laba untuk setiap saham. EPS menggambarkan profitabilitas perusahaan yang tergambar pada setiap lembar saham. Semakin tinggi nilai EPS tentu saja menyababkan semakin besar laba dan kemungkinan peningkatan jumlah deviden yang akan diterima pemegang saham. EPS dapat dihitung dengan rumus berikut: Laba Bersih EPS = Jumlah saham Hal ini menunjukkan bahwa meningkatnya EPS maka harga saham cenderung naik, sedangkan ketika EPS menurun maka harga saham ikut juga menurun. 2) Return On Total Asset (ROA) ROA merupakan rasio keuangan yang banyak digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan, khususnya menyangkut profitabilitas perusahaan. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat asset tertentu (Hanafi dan Halim, 2007:84). ROA juga sering disebut juga sebagai ROI (Return on invesment). ROA dapat dihitung dengan rumus berikut:
17 27 ROA = Laba Bersih TotalAset Tinggi rendahnya ROA tergantung pada pengelolaan aset perusahaan oleh manajemen yang mengambarkan efisiensi dari operasional perusahaan. ROA yang tinggi menunjukkan kemampuan perusahaan dalam pengelolaan aset secara efisien, sehingga aset yang dimiliki dapat menghasilkan hasil yang optimal yang akan berpengaruh pada kenaikan harga saham dan sebaliknya ROA yang rendah menunjukkan ketidak mampuan pengelolaan aset secara efisien misalnya banyaknya aset perusahaan yang menganggur, investasi dalam persediaan terlalu banyak dan lain-lain. 3) Price Earning Ratio (PER) Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2008:198) PER menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Semakin kecil nilai PER maka semakin murah saham tersebut untuk dibeli, sebaliknya semakin tinggi berarti semakin mahal. PER dapat dihitung dengan rumus berikut: PER = Harga Saham EPS Perusahaan yang diharapkan akan tumbuh tinggi (mempunyai prospek yang baik) mempunyai PER yang tinggi, sebaliknya perusahaan yang diharapkan mempunyai pertumbuhan rendah akan mempunyai PER yang rendah. Dari segi investor, PER yang terlalu tinggi barang kali tidak menarik karena harga saham barang kali tidak akan naik lagi, yang berarti kemungkinan memperoleh capital gain akan lebih kecil (Hanafi dan Halim, 2007:85).
18 Hubungan Kinerja Keuangan Harga Saham Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu mengalami kenaikan, maka investor atau calon investor menilai bahwa peruasahaan berhasil dalam mengelola usahanya. Kepercayaan investor atau calon investor sangat bermanfaat bagi emiten, karena semakin banyak orang yang percaya terhadap emiten maka keinginan untuk berinvestasi pada emiten semakin kuat. Semakin banyak permintaan terhadap saham suatu emiten maka dapat menaikkan harga saham tersebut. Jika harga saham yang tinggi dapat dipertahankan maka kepercayaan investor atau calon investor terhadap emiten juga semakin tinggi dan hal ini dapat menaikkan nilai emiten. Sebaliknya, jika harga saham mengalami penurunan terus-menerus berarti dapat menurunkan nilai emiten dimata investor atau calon investor (Zuliarni, 2012, 36-48). Investor sebelum berinvestasi terlebih dahulu akan melihat laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Kondisi keuangan perusahaan tercermin dalam rasio-rasio keuangan diantaranya rasio likuiditas, profitabilitas, solvabilitas, aktivitas serta rasio pasar modal. Apabila kondisi keuangan perusahaan yang bersangkutan yang tercermin dalam rasio-rasio keuangan itu baik, maka investor akan mendapatkan return yang tinggi karena perusahaan memperoleh laba. Kondisi perusahaan dalam hal ini diartikan sebagai kinerja keuangan perusahaan. Kinerja perusahaan merupakan suatu hal yang sangat penting, karena kinerja perusahaan berpengaruh dan dapat digunakan sebagai alat untuk mengetahui apakah perusahaan mengalami perkembangan atau sebaliknya. Ukuran kinerja perusahaan yang paling lama dan paling banyak digunakan adalah kinerja keuangan yang diukur dari laporan keuangan perusahaan. kinerja keuangan dalam penelitian ini diukur melalui rasio return on asset, earning per share dan price earning ratio.
19 29 Rasio-rasio tersebut merupakan indikator yang amat penting bagi para pemegang saham atau investor dalam menilai seberapa baik manajemen menggunakan sumber daya perusahaan yang kemudian mengarah pada seberapa menguntungkannya investor dalam memperoleh return saham atas investasi yang mereka lakukan pada perusahaan tersebut. Bertambahnya permintaan akan saham pada perusahaan tersebut menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan cukup kuat dengan prospek jangka panjang yang baik. Demikian sebaliknya, harga saham akan semakin menurun apabila permintaan saham tersebut menurun Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan beberapa factor kinerja keuangan yang dihubungkan dengan prediksi harga saham telah dilakukan oleh beberapa peneliti. Penelitian pertama dilakukan oleh Zuliarni (2012; 36-48) yang melakukan penelitian berkenaan dengan Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Mining And Mining Service Di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian tersebut kinerja keuangan yang diukur dengan menggunakan variabel Return On Asset (ROA), Price Earning Ratio (PER) dan Dividend Payout Ratio (DPR), sedangkan variabel dependen adalah harga saham. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 10 perusahaan mining and mining service di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode penelitian yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu dengan menggunakan metode purposive sampling. Teknik snalisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda. Hasil pengujian secara parsial (uji t) menunjukkan bahwa hanya dua variabel yaitu ROA dan PER yang berpengaruh signifikan positif terhadap harga saham, sedangkan DPR tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
20 30 Sedangkan secara simultan (uji F) menunjukkan bahwa ROA, PER dan DPR secara bersama-sama berpengaruh terhadap harga saham. Sedangkan penelitian kedua dilakukan oleh Artatik (2007) Yusirawanto (2006) tentang Pengaruh Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), Financial Laverage (FL) dan Return on Equity (ROE) Terhadap Harga Saham Perusahaan Otomotif di Bursa Efek Surabaya. Hasil penelitian secara parsial menunjukkan variabel EPS dan PER mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham sedangkan FL berpengaruh positif namun tidak signifikan dan ROE berpengaruh negatif namun signifikan. Hasil pengujian secara simultan menunjukkan variabel EPS, PER, FL, dan ROE bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga saham. Tabel 3 Persamaan dan Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu NO 1 2 Nama Penelitian Zuliarni (2012;36-38) Judul : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Mining And Mining Service Di Bursa Efek Indonesia (BEI). Artatik (2007). Judul: Pengaruh Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), Financial Laverage (FL) dan Return on Equity (ROE) Terhadap Harga Saham Perusahaan Otomotif di Bursa Efek Surabaya. Persamaan - Menggunakan variabel kinerja keuangan sebagai veriabel independen - Menggunakan metode purposive sampling. - Menggunakan variable dependen. persamaan menggunakan pengaruh variable dependen. Perbedaan Dalam peneliatian yang dilakukan oleh Zuliarni ini digunakan 10 perusahaan mining dan mining serviced BEI dengan periode Sedangkan dalam penelitian ini sebagai objek adalah 3 perusahaan rokok yang terdaftar di BEI. A.objek yang diteliti menggunakan perbedaan harga saham Perusahaan Otomotif di Bursa Efek Surabaya.sedangkan objek yang diteliti menggunakan perbedaan harga saham Perusahaan Rokok yang terdftar di BEI.
21 Rerangka Pemikiran Kinerja keuangan perusahaan dapat menjadi petunjuk arah naik turunnya harga saham suatu perusahaan. Membeli saham adalah membeli sebagian suatu kekayaan atau keuntungan perusahaan serta hak-hak lain yang melekat padanya. Oleh karena itu, harga saham lebih banyak ditentukan oleh reputasi atau performance perusahaan itu sendiri dibandingkan faktor-faktor lainnya. Investor memerlukan informasi tentang perusahaan yang diperlihatkan oleh laporan keuangan berupa rasio keuangan. Rasio-rasio keuangan tersebut merupakan indikator yang amat penting bagi para pemegang saham atau investor dalam menilai seberapa baik manajemen menggunakan sumber daya perusahaan yang kemudian mengarah pada seberapa menguntungkannya investor dalam memperoleh return saham atas investasi yang mereka lakukan pada perusahaan tersebut. Bertambahnya permintaan akan saham pada perusahaan tersebut menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan cukup kuat dengan prospek jangka panjang yang baik. Demikian sebaliknya, harga saham akan semakin menurun apabila permintaan saham tersebut menurun. Return On Asset Earning Per Share Harga Saham Price Earning Ratio Gambar 1 Rerangka Pemikiran
22 Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. (Sugiyono, 2007:51) Berdasarkan rumusan masalah, tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini serta tinjauan teori yang telah diuraikan sebelumnya, maka hipotesis yang dapat diajukan dalam penelitian ini adalah: 1. Kinerja keuangan yang diproksi melalui return on asset, earning per share, price earning ratio secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap harga saham Perusahaan Rokok yang terdaftar di BEI. 2. Kinerja keuangan yang diproksi melalui return on asset earning per share, price earning secara parsial berpengaruh signifikan terhadap harga saham Perusahaan Rokok yang terdaftar di BEI.
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
8 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pasar Modal dan Go Public 1. Pengertian Pasar Modal dan Go Public Pasar modal merupakan suatu lembaga yang bergerak disektor
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pasar Modal 1. Pengertian Pasar Modal Pada hakekatnya Pasar Modal merupakan suatu kegiatan yang mempertemukan antara penjual
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pasar Modal Ada bermacam-macam pengertian pasar modal, namun pada dasarnya pengertian pasar modal adalah sama. Dibawah ini ada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dari periode ke
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dari periode ke periode, hal ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah saham yang ditransaksikan dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Harga saham a. Pengertian saham Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Saham Saham merupakan salah satu instrument pasar keuangan yang paling banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai jenis tabungan di bank, digunakan untuk modal usaha sendiri maupun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era sekarang ini para pemilik modal dapat memilih beberapa alternatif untuk menginvestasikan modalnya. Dana yang tersedia dapat disimpan dalam bentuk berbagai jenis
Lebih terperinciBAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis
10 BAB 2 Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pasar Modal a. Pengertian Pasar Modal Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu tempat bertemunya para penjual dan pembeli
Lebih terperinciPENGARUH CURRENT RATIO
PENGARUH CURRENT RATIO, EARNINGS PER SHARE DAN RASIO PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010 2014 AHSAN ARYA GUNA NPM: 141090292 Mahasiswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam resiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rasio Lancar (Current Ratio) Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan kewajiban jangka pendek dengan sumber dana jangka pendek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah bursa saham di Jakarta yang merupakan bursa tempat dimana orang memperjualbelikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu mengalami kenaikan maka investor atau
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pasar Modal 1. Pengertian Pasar Modal Menurut Tandelilin (2010:26) pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Harga Saham Saham adalah salah satu bentuk efek yang diperdagangkan dalam pasar modal. Saham merupakan surat berharga sebagai tanda pemilikan atas perusahaan penerbitnya. Saham
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini setiap negara harus mampu mengacu pada pembangunan dan perekonomian. Pasar modal memiliki peran yang penting dalam kegiatan perekonomian
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORI DAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Pasar Modal 1. Pengertian Pasar Modal Pasar modal merupakan sarana pembentukan modal dan akumulasi dana yang diarahkan untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Saham a. Pengertian Saham Saham adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikan perusahaan sehingga pemegang saham memiliki hak klaim atas dividen atau
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Manajemen Keuangan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan Suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang dikehendaki, perusahaan harus menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik. Manajemen
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraiaan Teoritis 2.1.1 Pengertiaan Saham Saham adalah tanda bukti kepemilikan atau penyertaan pemegangnya atas perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut (emiten). Saham juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber daya alam hayati maupun sumber daya alam non hayati. Sumber daya alam hayati terdiri dari sumber
Lebih terperinciPENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) DAN DIVIDEND PAYOUT RATIO (DPR) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Astra International, Tbk)
PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) DAN DIVIDEND PAYOUT RATIO (DPR) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Astra International, Tbk) Oleh RUSLI KARYANA NPM. 083403153 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya pasar keuangan ( financial market) merupakan. pendek, dapat melakukan pada pasar uang ( money market), karena
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pasar keuangan ( financial market) merupakan pasar yang dibutuhkan oleh para investor yang inginmenginvestasikan dananya, baik dalam bentuk investasi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS Pengertian Rasio Harga Laba (Price Earning Ratio (PER))
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Rasio Harga Laba (Price Earning Ratio (PER)) 2.1.1.1 Pengertian Rasio Harga Laba (Price Earning Ratio (PER)) Ketika suatu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat diantaranya dividen dan capital gain. Dividend merupakan bagian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Saham Menurut Anoraga, Pakarti (2006:54) pengertian saham dapat diartikan sebagai tanda penyertaan modal pada suatu perseroan terbatas dan memiliki manfaat
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Harga Saham Saham adalah salah satu bentuk efek yang diperdagangkan dalam pasar modal. Saham merupakan surat berharga sebagai tanda pemilikan atas perusahaan penerbitnya. Saham
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. TEORI-TEORI 1. Pengertian Laporan Keuangan Menurut Khasmir (2009:7) laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang pada akhir-akhir ini menarik minat para investor. Tujuan semua investasi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia, saham adalah salah satu instrumen pasar modal yang diminati oleh para investor, terutama penanaman investasi saham diperusahaan manufaktur yang
Lebih terperinciPENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE
PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2003-2005 SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pasar Modal 2.1.1.1 Pengertian Pasar Modal Menurut Sunariyah (2011:4) mengemukakan bahwa pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. dimana pertumbuhan tersebut sejalan dengan era globalisasi ekonomi. Dengan
1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN Perekonomian di Indonesia mengalami pertumbuhan dari waktu ke waktu, dimana pertumbuhan tersebut sejalan dengan era globalisasi ekonomi. Dengan semakin bertumbuhnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah untuk mendapatkan dana dari masyarakat yang dapat digunakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan dari perusahaan mendaftarkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia adalah untuk mendapatkan dana dari masyarakat yang dapat digunakan untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. asimetri informasi antara perusahaan dan pihak luar. Asimetri informasi dapat
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Teori Sinyal (Signalling Theory) Teori sinyal (signalling theory) menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai dorongan untuk memberikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu yang menjadi acuan pada penelitian ini adalah: 2.1.1 Widayanti dan Haryanto (2013) Penelitian Widayanti dan Haryanto (2013)
Lebih terperinciANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN
1 ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN 2003-2007 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Syarat-syarat Guna Memenuhi Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham juga berarti sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seorang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Harga saham Saham adalah salah satu bentuk efek yang diperdagangkan dalam pasar modal. Saham merupakan surat berharga sebagai tanda pemilikan atas perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2006) Saham dapat didefenisikan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. URAIAN TEORITIS 1. Saham a. Pengertian saham Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2006) Saham dapat didefenisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan hukum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka akan semakin meningkat pula upaya berbagai perusahaan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan perekonomian yang didukung oleh peningkatan komunikasi maka akan semakin meningkat pula upaya berbagai perusahaan untuk mengembangkan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Nilai Perusahaan Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan, yang sering dikaitkan dengan harga saham.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terbukti dengan meningkatnya jumlah perusahaan yang listing di Bursa Efek
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar Modal memiliki peran penting dalam kegiatan ekonomi suatu Negara termasuk Indonesia. Melalui Pasar Modal, perusahaan dapat memperoleh dana tambahan dari investor
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Manajemen Keuangan a. Definisi Manajemen Keuangan Salah satu fungsi perusahaan yang penting bagi keberhasilan usaha suatu perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal mempunyai peranan sangat penting dalam perekonomian suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus fungsi keuangan. Pasar
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun. Bentuk instrumen di pasar
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal 2.1.1 Pengertian Pasar Modal Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Harga Saham Saham adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikan atas perusahaan sehingga pemegang saham memiliki hak klaim atas dividen atau distribusi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Fakhrudin (2006:6), saham (stock atau share) dapat didefinisikan sebagai tanda
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Saham a. Pengertian saham Sekuritas yang umumnya lebih dikenal masyarakat dan cukup populer untuk diperjualbelikan di pasar modal adalah saham. Menurut Darmadji
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Struktur Modal Struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang dengan modal sendiri (Riyanto,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu lembaga keuangan non bank, pasar modal berfungsi sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal telah dikenal luas oleh sebagian masyarakat terutama oleh para usahawan. Begitu pula dengan pasar modal di Indonesia. Sebagai salah satu lembaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan banyak cara, salah satunya dengan mengetahui tingkat perkembangan dunia pasar modal dan industri-industri
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang dapat memberikan kontribusi pada harga saham yang dapat berpengaruh pada Bursa Efek Indonesia.
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
8 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini
BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Sebuah negara yang memiliki keuangan yang kuat dan modern, berarti telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini menjadi sangat di
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal Pasar modal dapat digunakan sebagai tempat menjual saham bagi perusahaan yang memerlukan dana, begitu juga investor dapat membeli surat berharga di pasar modal.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham merupakan instrumen keuangan yang paling diminati. masyarakat dan populer untuk diperjualbelikan di pasar modal.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Saham a. Pengertian Saham Saham merupakan instrumen keuangan yang paling diminati masyarakat dan populer untuk diperjualbelikan di pasar modal. Saham (stock
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Seiring dengan laju perekonomian Indonesia yang terus mengalami
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Seiring dengan laju perekonomian Indonesia yang terus mengalami perkembangan maka persaingan pun akan semakin meningkat. Dalam persaingan tersebut perusahaan terdorong
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Suatu perusahaan diharapkan dapat terus berkembang. Sementara pengembangan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan diharapkan dapat terus berkembang. Sementara pengembangan tersebut membutuhkan modal. Modal itu sendiri menjadi salah satu aspek penting dalam perusahaan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. tiga laporan utama, (1) Neraca, (2) Laporan laba rugi, dan (3) Laporan arus kas
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil tindakan pembuatan dan peringkasan data keuangan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. aktiva, baik langsung maupun tidak langsung dengan harapan mendapatkan
8 BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Investasi di Pasar Modal Investasi merupakan kegiatan menanamkan modal pada satu atau lebih aktiva, baik langsung maupun tidak langsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. selisih antara harga beli dan harga jual saham, sedangkan yield merupakan cash. biasanya dalam bentuk deviden (Jones, 2002:124).
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Pasar modal memiliki peranan penting dalam memfasilitasi kegiatan perekonomian suatu negara. Pasar modal memberikan sarana utama dalam mempertemukan investor sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencari keuntungan sebesar-besarnya demi menyejahterakan karyawan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini persaingan dalam dunia bisnis semakin tinggi. Semakin banyak perusahaan baru yang muncul untuk bersaing dengan perusahaan lama. Tujuan perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan posisi keuangan mempunyai arti yang sangat penting bagi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan posisi keuangan mempunyai arti yang sangat penting bagi perusahaan. Untuk melihat sehat tidaknya suatu perusahaan tidak hanya dapat dinilai dari
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Sharpe et al (dalam, Setiyono 2016) pengumuman informasi
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 1. a 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Teori Persinyalan (Signaling Theory) Menurut Sharpe et al (dalam, Setiyono 2016) pengumuman informasi akuntansi memberikan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang
14 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modal Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa di perjual belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pergerakan harga saham industri farmasi di Bursa Efek Indonesia mulai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Pergerakan harga saham industri farmasi di Bursa Efek Indonesia mulai dari tahun 2010 2014 mengalami peningkatan sekitar 6-7 persen. Hal ini disebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting bagi suatu negara. Hal ini dikarenakan pasar modal mempunyai fungsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu lembaga yang memiliki peran sangat penting bagi suatu negara. Hal ini dikarenakan pasar modal mempunyai fungsi utama, yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjual belikan sekuritas.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana untuk melakukan ekspansi, memperbaiki struktur modal, meluncurkan produk baru atau untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat. Persaingan perusahaan bisa
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemunculan berbagai dunia usaha baik skala kecil maupun besar sudah merupakan fenomena yang biasa. Fenomena ini mengakibatkan tingkat persaingan antar perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk pendanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan fungsi keuangan. Sebagai fungsi ekonomi, pasar modal
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan suatu negara dapat diukur salah satunya dengan melihat perkembangan pasar modal dan industri surat berharga di negara tersebut. Menurut Aji (2002)
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. Rinati (2009) melakukan penelitian yang berudul Pengaruh Net Profit
BAB II URAIAN TEORITIS A.Penelitian Terdahulu Rinati (2009) melakukan penelitian yang berudul Pengaruh Net Profit Margin (NPM), Return On Assets (ROA), dan Return On Equity (ROE) terhadap harga saham pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana serta menawarkan surat berharga dengan cara listing
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan sebuah tempat bagi perusahaan yang membutuhkan dana serta menawarkan surat berharga dengan cara listing terlebih dahulu terhadap badan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi pada saat ini pertumbuhan perekonomian berkembang pesat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi pada saat ini pertumbuhan perekonomian berkembang pesat khususnya dalam dunia bisnis. Dalam suatu negara perekonomian dapat diukur dengan berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dana ke dalam lembaga investasi dan atau suatu benda dengan harapan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan kegiatan penanaman modal oleh investor atau pemilik dana ke dalam lembaga investasi dan atau suatu benda dengan harapan mendapatkan keuntungan pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah memberikan beberapa kemudahan untuk dapat lebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan dunia usaha dalam situasi perekonomian saat ini semakin lama semakin ketat. Hal ini dikarenakan banyak perusahaan yang berkembang cukup pesat dengan
Lebih terperincisejarah perusahaan. untuk melanjutkan operasi Teknik-Teknik Analisis Laporan Keuangan teknik yang lazim dipakai yaitu:
merupakan jumlah laba ditahan tahunan untuk setiap tahun dari sejarah perusahaan. d. Laporan Arus Kas Arus Kas Aktual, yang berlawanan dengan laba bersih akuntansi, yang dihasilkan oleh perusahaan selama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagai sumber dana ekstern pasar modal merupakan suatu pengertian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sebagai sumber dana ekstern pasar modal merupakan suatu pengertian abstrak yang mempertemukan dua kelompok yang berhadapan tetapi yang kepentingannya saling
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pasar Modal 2.1.1.1 Pengertian Pasar Modal Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang terdapat di neraca. Menurut Munawir (2004:32) solvabilitas menunjukkan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Solvabilitas 1. Pengertian Solvabilitas Solvabilitas merupakan perbandingan antara kewajiban terhadap akun lain yang terdapat di neraca. Menurut Munawir (2004:32) solvabilitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. alternatif bagi perusahaan (Lubis, 2006). Dari sudut pandang ekonomi, pasar modal
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal memiliki peran penting dalam kegiatan ekonomi terutama di negara-negara yang menganut sistem ekonomi pasar. Pasar modal telah menjadi salah satu sumber
Lebih terperinciBab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan perekonomian di Indonesia tidak dapat terlepas dari sektor perbankan, khususnya peran perbankan sebagai sumber pembiayaan industri dalam negeri. Oleh karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana berinvestasi bagi masyarakat dalam instrument keuangan seperti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal sebagai sumber alternatif lain karena mempunyai peran sebagai sarana berinvestasi bagi masyarakat dalam instrument keuangan seperti saham, reksadana, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan ekonomi adalah salah satu aspek penting di dalam suatu negara dalam
BAB I 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN Pembangunan ekonomi adalah salah satu aspek penting di dalam suatu negara dalam menjaga stabilitasnya. Dengan pembangunan ekonomi yang tinggi, maka masyarakat suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tertentu (Jogiyanto,2003). Investasi ke dalam produksi yang efisien dapat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi merupakan penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan dalam produksi yang efisien selama periode waktu yang tertentu (Jogiyanto,2003). Investasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dana tersebut ke berbagai sektor yang produktif. Pasar modal dalam fungsi ekonominya menyediakan fasilitas untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan suatu negara dapat diukur salah satunya dengan melihat perkembangan pasar modal dan industri surat berharga di negara tersebut. Menurut Husnan (2001),
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. badan perseroan terhadap suatu perusahaan.wujud saham adalah selembar kertas
II. LANDASAN TEORI 2.1 Saham Saham adalah surat berharga yang merupakan tanda kepemilikan seseorang atau badan perseroan terhadap suatu perusahaan.wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. investor/pemilik modal. Media yang digunakan perusahaan dalam menjual
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya, setiap perusahaan selalu membutuhkan dana dalam membiayai kegiatan operasionalnya, dana tersebut dapat diperoleh dari beberapa sumber, pertama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) guna menjual saham
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan penunjang pertumbuhan riil ekonomi secara keseluruhan, melalui pasar modal perusahaan dapat memperoleh dana untuk melakukan kegiatan perekonomiannya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana (investor), dapat menyalurkan dananya dengan berinvestasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa
Lebih terperincimenyebabkan harga saham tinggi (Dharmastuti, 2004:17-18). sebagaimana yang diharapkan oleh pemegang saham.
Untuk mengetahui laba yang diperoleh perusahaan dengan menghitung Laba Per Lembar saham (Earning Per Share)/EPS. EPS merupakan perbandingan antara pendapatan yang dihasilkan (laba bersih) dan jumlah saham
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan gambaran dari kondisi keuangan dalam sebuah perusahaan. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dapat memilih alternatif investasi pada berbagai sekuritas yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan berkembangnya perekonomian, banyak perusahaan memerlukan dana yang cukup besar untuk melakukan ekspansi usaha. Dana tersebut dapat diperoleh
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Investasi di pasar modal merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh oleh
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Investasi di pasar modal merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh oleh perusahaan dalam meningkatkan laba. Jenis Investasi sangat beragam, dengan banyaknya
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. secara global. Salah satu jenis investasi adalah investasi saham. Investasi
BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Investasi Tidak sedikit orang yang mau melakukan investasi karena kebutuhan hidup yang semakin meningkat, penurunan produktifitas serta ketidakstabilan situasi ekonomi secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu Negara dapat dilihat dan diukur melalui berbagai cara, salah satunya dengan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan serta kemajuan teknologi yang sangat pesat dapat memudahkan suatu perusahaan untuk berinvestasi di pasar modal, sebagaimana diketahui pasar modal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pasar modal. Dengan adanya pasar modal para investor dapat melakukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal mempunyai peranan sangat penting dalam perekonomian suatu negara, hal ini dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus fungsi keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal pada hakekatnya adalah pasar yang tidak berbeda jauh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak terjadinya krisis moneter pada tahun 1998, menyebabkan begitu banyak perusahaan manufaktur bertumbangan. Salah satu alternatif bagi perusahaan untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pesatnya perkembangan perusahaan-perusahaan di Indonesia menyebabkan meningkatnya kebutuhan perusahaan akan dana yang lebih besar. Sumber pendanaan ini
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Menurut Rusdin (2005:68-74),
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Saham 1.1 Pengertian Saham Saham merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling populer. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi semakin ketat dan kompetitif. Kondisi ini menuntut sebuah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini dunia usaha dihadapkan pada kondisi persaingan yang menjadi semakin ketat dan kompetitif. Kondisi ini menuntut sebuah perusahaan harus mampu beradaptasi dan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Laporan tahunan (annual report) adalah suatu laporan resmi mengenai keadaaan
9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Laporan Tahunan Perusahaan Laporan tahunan (annual report) adalah suatu laporan resmi mengenai keadaaan keuangan emiten dalam jangka waktu satu tahun. Termasuk di dalam laporan
Lebih terperinci