BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
|
|
- Leony Makmur
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Air Susu Ibu ( ASI) Definisi ASI Air susu ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa, dan garam garam anorganik yang disekresi oleh kelenjar air susu ibu. Penelitian telah membuktikan bahwa ASI merupakan makanan terbaik pada bayi dan dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi sampai usia 6 bulan. WHO menganjurkan pemberian ASI eksklusif, yakni bayi diberi ASI selama 6 bulan pertama tanpa mendapat tambahan apapun. Selama ASI eksklusif pemantauan tumbu kembang bayi harus dilakukan rutin tiap bulan baik posyandu atau di rumah sakit (Tjipta, 2009). ASI adalah standar utama banyak susu formula bayi (Friedman, 2005). ASI eksklusif adalah Pemberian ASI pada bayi tanpa tambahan makanan lainnya ataupun cairan lainnya seperti susu formula, jeruk, madu, teh, air putih dan tanpa tambahan makanan padat apapun seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi dan tim sampai usia enam bulan (Roesli, 2000). Mengingat pentingnya pemberian ASI bagi tumbuh kembang yang optimal baik fisik maupun mental dan kecerdasannya, maka perlu perhatian agar dapat terlaksana dengan benar. Faktor keberhasilan dalam menyusui adalah dengan menyusui secara dini dengan posisi yang benar,teratur dan eksklusif. Oleh karena itu, salah satu yang perlu mendapat perhatian adalah bagaimana ibu dapat tetap memberikan ASI kepada bayinya secara eksklusif sampai 6 (enam) bulan dan dapat dilanjutkan sampai anak berumur 2(dua) tahun. Organisasi Kesehatan Dunia, WHO dan Pemerintah Indonesia mengeluarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 450/MENKES/IV/2004 tentang Pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif pada bayi Indonesia mulai tanggal 7 April 2004 ( Puslitbang Gizi dan Makanan, 2009).
2 Produksi ASI Makanan utama dan pertama bagi bayi adalah ASI, khususnya ASI eksklusif tidak dapat digantikan oleh susu manapun mengingat komposisi ASI yang sangat ideal dan sesuai kebutuhan bayi disetiap saat serta mengandung zat kekebalan yang penting mencegah timbulnya penyakit (Juliani, 2009). Air susu ibu unik, spesifik, dan merupakan cairan nutrisi yang kompleks yang terdiri dari kandungan imunologis dan faktor pertumbuhan. Keunikan kandungan ASI sesuai perubahan kebutuhan bayi selama pertumbuhan dan perkembangan(wagner, 2009). Selama masa gestasi kelenjar mamaria dan payudara, dipersiapkan untuk laktasi (pembentukan susu). Selama kehamilan, konsentrasi estrogen yang tinggi menyebabkan perkembangan duktus yang ekstensif sementara kadar progesteron yang tinggi merangsang pembentukan lobulus alveolus. Peningkatan kosentrasi prolaktin (suatu hormon hipofisis anterior yang dirangsang oleh peningkatan kadar ekstrogen) dan human chorionic somatomammotropin (suatu hormon peptida yang dikeluarkan oleh plasenta) juga ikut berperan alam perkembangan kelenjar mamaria dengan menginduksi pembentukan enzim enzim yang diperlukan untuk menghasilkan susu (Sherwood, 2001). Setelah persalinan, laktasi dipertahankan oleh dua hormon penting: (1) prolaktin, yang bekerja pada epitel alveolus untuk meningkatkan sekresi susu, dan (2) oksitosin, yang menyebabkan penyemprotan susu, hal in mengacu pada ekspulsi paksa susu dari lumen alveolus melalui duktus duktus. Pengeluaran kedua hormon tersebut dirangsang oleh refleks neuroendokrin yang dipicu oleh rangsangan mengisap puting payudara (Sherwood, 2001). Berdasarkan waktu diproduksi, ASI dapat dibagi menjadi 3 yaitu: (Soetjiningsih, 1997) a. Kolostrum Kolostrum merupakan cairan yang pertama kali disekresi oleh kelenjar mama yang mengandung jaringan debris dan sisa - sisa material yang terdapat dalam alveoli dan duktus dari kelenjar mamaria
3 7 sebelum dan segera sesudah melahirkan anak. Kolostrum disekresi oleh kelenjar mamaria dari hari pertama sampai hari ketiga atau keempat, dari masa laktasi. Komposisi kolostrum dari hari ke hari berubah dan merupakan cairan kental yang ideal yang berwarna kekuning-kuningan, lebih kuning dibandingkan ASI matur. Kolostrum juga merupakan suatu laxatif yang ideal untuk membersihkan mekoneum usus bayi yang baru lahir dan mempersiapkan saluran pencernaan bayi untuk menerima makanan selanjutnya. Kandungan protein kolostrum lebih tinggi dibandingkan ASI matur, tetapi berbeda dengan ASI matur dimana protein yang utama adalah kasein, pada kolostrum protein yang utama adalah globulin, sehingga dapat memberikan daya perlindungan tubuh terhadap infeksi. Kolostrum juga lebih banyak mengandung antibodi dibandingkan ASI matur yang dapat memberikan perlindungan bagi bayi sampai 6 bulan pertama. Kadar karbohidrat dan lemaknya jika dibandingkan lebih rendah dibandingkan dengan ASI matur. Total energi lebih rendah dibandingkan ASI matur yaitu 58 kalori/100 ml kolostrum. Dan mengandung vitamin larut lemak lebih tinggi, namun vitamin larut dalam air dapat lebih tinggi atau lebih rendah dari pada ASI matur. Berikut ini merupakan ciri ciri kolostrum : 1. Berwarna kekuning kuningan, lebih kuning dari pada ASI matur. 2. Bila dipanaskan menggumpal, ASI matur tidak. 3. PH lebih alkalis dibandingkan ASI matur. 4. Lemaknya lebih banyak mengandung kolestrol dan lesitin di bandingkan ASI matur. 5. Terdapat trypsin inhibitor, sehingga hidrolisa protein di dalam usus bayi kurang sempurna, yang akan menambah kadar antibodi pada bayi. 6. Volumenya berkisar ml/24 jam.
4 8 b. Air Susu Masa Peralihan (Masa Transisi) ASI ini merupakan ASI peralihan dari kolostrum menjadi ASI matur. Disekresi dari hari ke-4 hingga hari ke-10 dari masa laktasi, tetapi ada pula yang berpendapat bahwa ASI matur baru akan terjadi pada minggu ke-3 hingga ke-5. ASI transisi ini memiliki kadar protein semakin rendah, sedangkan kadar lemak dan karbohidrat semakin tinggi, dan volumenya semakin meningkat. c. Air Susu Matur ASI matur adalah ASI yang disekresi pada hari ke-10 dan seterusnya, yang memiliki komposisi relatif konstan, tetapi sebagian peneliti berpendapat bahwa baru pada minggu ke-3 sampai ke-5 ASI komposisinya baru konstan. ASI matur merupakan makanan yang dianggap aman bagi bayi, bahkan ada yang mengatakan pada ibu yang sehat ASI merupakan makanan satu-satunya yang diberikan selama 6 bulan pertama bagi bayi. Berikut karakteristik ASI matur : 1. Merupakan cairan putih kekuning - kuningan, karena mengandung kasienat, riboflaum dan karotin. 2. Tidak menggumpal bila dipanaskan. 3. Volume: ml/24 jam. 4. Terdapat faktor faktor anti mikrobakteria, yaitu: a. Antibodi terhadap bakteri dan virus. b. Cell (phagocyle, granulocyle, macrophag, lymhocycle type T) c. Enzim (lysozime, lactoperoxidese) d. Protein (lactoferrin, B12 binding Protein) e. Faktor resisten terhadap staphylococcus. f. Komplemen ( C3 dan C4)
5 Komposisi ASI Kandungan kolostrum berbeda dengan air susu yang matur, karena kandungannya yang berbeda dengan air susu yang matur dan jumlah kolostrum hanya sekitar 1% dalam air susu matur. Kolostrum lebih banyak mengandung imunoglobin A (Ig A), laktoterin dan sel-sel darah putih, yang semuanya sangat penting untuk pertahanan tubuh bayi, terhadap serangan penyakit (infeksi), lebih sedikit mengandung lemak dan laktosa, lebih banyak, mengandung vitamin dan lebih banyak mengandung mineral-mineral natrium (Na) dan seng (Zn) ( Siregar, 2004) Berdasarkan sumber dari Food and Nutrition Board National research Council diperoleh perkiraan komposisi kolostrum, ASI, dan susu sapi untuk setiap 100 ml seperti tertera pada table berikut (Siregar, 2004): Tabel 2.1Komposisi kolostrum, ASI dan susu sapi untuk setiap 100ml Zat zat Gizi Kolostrum ASI Susu Sapi Energi (K Cal) Protein (g) - Kasein /whey - Kasein (mg) - Laktamil bumil (mg) - Laktoferin (mg) - Ig A (mg) Laktosa (g) Lemak (g) 59 2, ,4 2,9 70 0,9 1 : 1, ,3 4,2 65 3,4 1 : 1, ,8 3,9 Vitamin - Vit A (mg) - Vit B1 (mg) - Vit B2 (mg) - Asam Nikotinik (mg) - Vit B6 (mg) - Asam pantotenik - Biotin - Asam folat - Vit B12 - Vit C - Vit D (mg) - Vit Z 151 1, ,06 0,05 0,05 5,9-1, ,6 0,1 0,1 5 0,04 0, ,8 1,3 0,6 1,1 0,02 0,07
6 10 - Vit K - 1,5 6 Mineral - Kalsium (mg) - Klorin (mg) - Tembaga (mg) - Zat besi (ferrum) (mg) - Magnesium (mg) - Fosfor (mg) - Potassium (mg) - Sodium (mg) - Sulfur (mg) Sumber : Food and Nutrition Board National research Council, dalam Siregar, Perbandingan komposisi kolostrum, ASI dan susu sapi dapat dilihat pada tabel 2.1., dimana susu sapi mengandung sekitar tiga kali lebih banyak protein daripada ASI. Sebagian besar dari protein tersebut adalah kasein, dan sisanya berupa protein whey yang larut. Kandungan kasein yang tinggi akan membentuk gumpalan yang relatif keras dalam lambung bayi. Bila bayi diberi susu sapi, sedangkan ASI walaupun mengandung lebih sedikit total protein, namun bagian protein whey nya lebih banyak, sehingga akan membetuk gumpalan yang lunak dan lebih mudah dicerna serta diserap oleh usus bayi(siregar, 2004). Sekitar setengah dari energi yang terkandung dalam ASI berasal dari lemak, yang lebih mudah dicerna dan diserap oleh bayi dibandingkan dengan lemak susu sapi, sebab ASI mengandung lebih banyak enzim pemecah lemak (lipase). Kandungan total lemak sangat bervariasi dari satu ibu ke ibu lainnya, dari satu fase lakatasi air susu yang pertama kali keluar hanya mengandung sekitar 1 2% lemak dan terlihat encer. Air susu yang encer ini akan membantu memuaskan rasa haus bayi waktu mulai menyusui. Air susu berikutnya disebut Hind milk, mengandung sedikitnya tiga sampai empat kali lebih banyak lemak. Ini akan memberikan sebagian besar energi yang dibutuhkan oleh bayi, sehingga penting diperhatikan agar bayi, banyak memperoleh air susu ini (Siregar, 2004)
7 11 Laktosa (gula susu) merupakan satu-satunya karbohidrat yang terdapat dalam air susu murni. Jumlahnya dalam ASI tak terlalu bervariasi dan terdapat lebih banyak dibandingkan dengan susu sapi. Disamping fungsinya sebagai sumber energi, didalam usus sebagian laktosa akan diubah menjadi asam laktat. Didalam usus asam laktat tersebut membantu mencegah pertumbuhan bakteri yang tidak diinginkan dan juga membantu penyerapan kalsium serta mineral-mineral lain. ASI mengandung lebih sedikit kalsium daripada susu sapi tetapi lebih mudah diserap, jumlah ini akan mencukupi kebutuhan untuk bahan-bahan pertama kehidupannya ASI juga mengandung lebih sedikit natrium, kalium, fosfor dan chlor dibandingkan dengan susu sapi, tetapi dalam jumlah yang mencukupi kebutuhan bayi. Apabila makanan yang dikonsumsi ibu memadai, semua vitamin yang diperlukan bayi selama empat sampai enam bulan pertama kehidupannya dapat diperoleh dari ASI. Hanya sedikit terdapat vitamin D dalam lemak susu, tetapi penyakit polio jarang terjadi pada anak yang diberi ASI, bila kulitnya sering terkena sinar matahari. Vitamin D yang terlarut dalam air telah ditemukan terdapat dalam susu, meskipun fungsi vitamin ini merupakan tambahan terhadap vitamin D yang terlarut lemak (Siregar, 2004) ASI juga mengandung prebiotik (oligosakarida) yang menjadi faktor tumbuh bagi koloni probiotik. Penelitian 5 tahun terakhir ini menunjukkan bahwa ASI sebagai sumber utama Bifidobacteria dan Lactobacilli dalam usus bayi yang spesifik meningkatkan perkembangan dan maturasi sistem imun saluran cerna. Bifidobactleria dan Lactobacilli merupakan mikroflora yang normal ditemukan dalam saluran cerna, dapat dikosumsi dalam bentuk suplementasi makanan yang kita kenal dengan nama probiotik. Namun bayi yang mendapat ASI tidak perlu diberikan probiotik ( Tjipta, 2009).
8 Keunggulan Asi dan Manfaat Menyusui Keunggulan dan manfaat menyusui dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu: aspek gizi, aspek imunologik, aspek psikologi, aspek kecerdasan, neurologis, ekonomis dan aspek penundaan kehamilan (Depkes RI, 2001). 1. Aspek Gizi. Manfaat kolostrum antara lain: a. Kolostrum mengandung zat kekebalan terutama IgA untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi terutama diare. b. Jumlah kolostrum yang diproduksi bervariasi tergantung dari hisapan bayi pada hari-hari pertama kelahiran. Walaupun sedikit namun cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi. Oleh karena itu, kolostrum harus diberikan pada bayi. c. Kolostrum mengandung protein, vitamin A yang tinggi dan mengandung karbohidrat dan lemak rendah, sehingga sesuai dengan kebutuhan gizi bayi pada hari-hari pertama kelahiran. d. Membantu mengeluarkan mekonium yaitu kotoran bayi yang pertama berwarna hitam kehijauan. Manfaat ASI berdasarkan komposisinya antara lain: a. ASI mudah dicerna, karena selain mengandung zat gizi yang sesuai, juga mengandung enzim-enzim untuk mencernakan zatzat gizi yang terdapat dalam ASI tersebut. b. ASI mengandung zat-zat gizi berkualitas tinggi yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan bayi/anak. c. Selain mengandung protein yang tinggi, ASI memiliki perbandingan antara Whei dan Casein yang sesuai untuk bayi. Rasio Whei dengan Casein merupakan salah satu keunggulan ASI dibandingkan dengan susu sapi. ASI mengandung whey lebih banyak yaitu 65:35. Komposisi ini menyebabkan protein ASI lebih mudah diserap. Sedangkan pada susu sapi
9 13 mempunyai perbandingan Whey :Casein adalah 20 : 80, sehingga tidak mudah diserap. Selain itu, ASI kaya akan komposisi Taurin, DHA dan AA. Taurin adalah sejenis asam amino kedua yang terbanyak dalam ASI yang berfungsi sebagai neurotransmitter dan berperan penting untuk proses maturasi sel otak. Percobaan pada binatang menunjukkan bahwa defisiensi taurin akan berakibat terjadinya gangguan pada retina mata. Decosahexanoic Acid (DHA) dan Arachidonic Acid (AA) adalah asam lemak tak jenuh rantai panjang (polyunsaturated fatty acids) yang diperlukan untuk pembentukan sel-sel otak yang optimal. Jumlah DHA dan AA dalam ASI sangat mencukupi untuk menjamin pertumbuhan dan kecerdasan anak. Disamping itu DHA dan AA dalam tubuh dapat dibentuk/disintesa dari substansi pembentuknya (precursor) yaitu masing-masing dari Omega 3 (asam linolenat) dan Omega 6 (asam linoleat). 2. Aspek Imunologik a. ASI mengandung zat anti infeksi, bersih dan bebas kontaminasi. b. Immunoglobulin A (Ig.A) dalam kolostrum atau ASI kadarnya cukup tinggi. Sekretori Ig.A tidak diserap tetapi dapat melumpuhkan bakteri patogen E. coli dan berbagai virus pada saluran pencernaan. c. Laktoferin yaitu sejenis protein yang merupakan komponen zat kekebalan yang mengikat zat besi di saluran pencernaan. d. Lisosim, enzim yang melindungi bayi terhadap bakteri (E. coli dan salmonella) dan virus. Jumlah lisosim dalam ASI 300 kali lebih banyak daripada susu sapi. e. Sel darah putih pada ASI pada 2 minggu pertama lebih dari 4000 sel per mil. Terdiri dari 3 macam yaitu: Brochus-Asociated
10 14 Lympocyte Tissue (BALT) antibodi pernafasan, Gut Asociated Lympocyte Tissue (GALT) antibodi saluran pernafasan, dan Mammary Asociated Lympocyte Tissue (MALT) antibodi jaringan payudara ibu. f. Faktor bifidus, sejenis karbohidrat yang mengandung nitrogen, menunjang pertumbuhan bakteri lactobacillus bifidus. Bakteri ini menjaga keasaman flora usus bayi dan berguna untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang merugikan. 3. Aspek Psikologik a. Meningkatkan rasa percaya diri ibu untuk menyusui, bahwa ibu mampu menyusui dengan produksi ASI yang mencukupi untuk bayi. b. Interaksi ibu dan bayi, pertumbuhan dan perkembangan psikologik bayi tergantung pada kesatuan ibu-bayi tersebut. c. Pengaruh kontak langsung ibu - bayi, ikatan kasih sayang ibu - bayi terjadi karena berbagai rangsangan seperti sentuhan kulit (skin to skin contact). Bayi akan merasa aman dan puas karena bayi merasakan kehangatan tubuh ibu. 4. Aspek Kecerdasan a. Interaksi ibu-bayi dan kandungan nilai gizi ASI sangat dibutuhkan untuk perkembangan sistem saraf otak yang dapat meningkatkan kecerdasan bayi. b. Penelitian menunjukkan bahwa IQ pada bayi yang diberi ASI memiliki IQ point 4.3 point lebih tinggi pada usia 18 bulan, 4-6 point lebih tinggi pada usia 3 tahun, dan 8.3 point lebih tinggi pada usia 8.5 tahun, dibandingkan dengan bayi yang tidak diberi ASI.
11 15 5. Aspek Neurologis Dengan menghisap payudara, koordinasi syaraf menelan, menghisap dan bernafas yang terjadi pada bayi baru lahir dapat lebih sempurna. 6. Aspek Ekonomis Dengan menyusui secara eksklusif, ibu tidak perlu mengeluarkan biaya untuk makanan bayi sampai bayi berumur 6 bulan. Dengan demikian akan menghemat pengeluaran rumah tangga untuk membeli susu formula dan peralatannya. 7. Aspek Penundaan Kehamilan Dengan menyusui secara eksklusif dapat menunda haid dan kehamilan, sehingga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi alamiah yang secara umum dikenal sebagai Metode Amenorea Laktasi (MAL) Manajemen Laktasi Manajemen laktasi adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk menunjang keberhasilan menyusui. Dalam pelaksanaannya terutama dimulai pada masa kehamilan, segera setelah persalinan dan pada masa menyusui selanjutnya (Arifin Siregar, 2004). Adapun upaya-upaya yang dilakukan adalah sebagai berikut(arifin Siregar, 2004): a. Pada masa Kehamilan (antenatal): 1. Memberikan penerangan dan penyuluhan tentang manfaat dan keunggulan ASI, manfaat menyusui baik bagi ibu maupun bayinya, disamping bahaya pemberian susu botol. 2. Pemeriksaan kesehatan, kehamilan dan payudara/keadaan putting susu, apakah ada kelainan atau tidak. Disamping itu perlu dipantau kenaikan berat badan ibu hamil. 3. Perawatan payudara mulai kehamilan umur enam bulan agar ibu mampu memproduksi dan memberikan ASI yang cukup.
12 16 4. Memperhatikan gizi/makanan ditambah mulai dari kehamilan trimester kedua sebanyak 1 1/3 kali dari makanan pada saat belum hamil. 5. Menciptakan suasana keluarga yang menyenangkan. Dalam hal ini perlu diperhatikan keluarga terutama suami kepada istri yang sedang hamil untuk memberikan dukungan dan membesarkan hatinya. b. Pada masa segera setelah persalinan (prenatal): 1. Ibu dibantu menyusui 30 menit setelah kelahiran dan ditunjukkan cara menyusui yang baik dan benar, yakni mengenai posisi dan cara melekatkan bayi pada payudara ibu. 2. Membantu terjadinya kontak langsung antara bayi-ibu selama 24 jam sehari agar menyusui dapat dilakukan tanpa jadwal. 3. Ibu nifas diberikan kapsul vitamin A dosis tinggi ( S1) dalam waktu dua minggu setelah melahirkan. c. Pada masa menyusui selanjutnya (post-natal). 1. Menyusui dilanjutkan secara eksklusif selama 6 bulan pertama usia bayi, yaitu hanya memberikan ASI saja tanpa makanan/minuman lainnya. 2. Perhatikan gizi/makanan ibu menyusui, perlu makanan 1 ½ kali lebih banyak dari biasa dan minum minimal 8 gelas sehari. 3. Ibu menyusui harus cukup istirahat dan menjaga ketenangan pikiran dan menghindarkan kelelahan yang berlebihan agar produksi ASI tidak terhambat. 4. Pengertian dan dukungan keluarga terutama suami penting untuk menunjang keberhasilan menyusui. 5. Rujuk ke posyandu atau puskesmas atau petugas kesehatan apabila ada permasalahan menyusui seperti payudara bengkak disertai demam.
13 17 6. Menghubungi kelompok pendukung ASI terdekat untuk meminta pengalaman dari ibu-ibu lain yang sukses menyusui bagi mereka. 7. Memperhatikan gizi/makanan anak, terutama mulai bayi 6 bulan, berikan MP ASI yang cukup baik kuantitas maupun kualitas Inisiasi Menyusu Dini Inisiasi menyusu dini (IMD) adalah proses bayi menyusu segera setelah dilahirkan, di mana bayi dibiarkan mencari puting susu ibunya sendiri (tidak disodorkan ke puting susu). Inisiasi menyusu dini akan sangat membantu dalam keberlangsungan pemberian ASI eksklusif (ASI saja) dan lama menyusui. Dengan demikian, bayi akan terpenuhi kebutuhannya hingga usia 2 tahun, dan mencegah anak kurang gizi. Pemerintah Indonesia mendukung kebijakan WHO dan Unicef yang merekomendasikan inisiasi menyusu dini sebagai tindakan penyelamatan kehidupan, karena inisiasi menyusu dini dapat menyelamatkan 22 persen dari bayi yang meninggal sebelum usia satu bulan. Menyusui satu jam pertama kehidupan yang diawali dengan kontak kulit antara ibu dan bayi dinyatakan sebagai indikator global. Ini merupakan hal baru bagi Indonesia, dan merupakan program pemerintah, sehingga diharapkan semua tenaga kesehatan di semua tingkatan pelayanan kesehatan baik swasta, maupun masyarakat dapat mensosialisasikan dan melaksanakan mendukung suksesnya program tersebut, sehingga diharapkan akan tercapai sumber daya Indonesia yang berkualitas (Seksi Gizi Departemen Kesehatan Kabupaten Kulon Progo Yogyakarta, 2009). Berikut ini adalah proses inisiasi menyusu dini: 1. Dalam proses melahirkan, ibu disarankan untuk mengurangi/tidak menggunakan obat kimiawi. Jika ibu menggunakan obat kimiawi terlalu banyak, dikhawatirkan akan terbawa ASI ke bayi yang nantinya akan menyusu dalam proses inisiasi menyusu dini.
14 18 2. Para petugas kesehatan yang membantu ibu menjalani proses melahirkan, akan melakukan kegiatan penanganan kelahiran seperti biasanya. Begitu pula jika ibu harus menjalani operasi caesar. 3. Setelah lahir, bayi secepatnya dikeringkan seperlunya tanpa menghilangkan vernix (kulit putih). Vernix (kulit putih) menyamankan kulit bayi. 4. Bayi kemudian ditengkurapkan di dada atau perut ibu, dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu. Untuk mencegah bayi kedinginan, kepala bayi dapat dipakaikan topi. Kemudian, jika perlu, bayi dan ibu diselimuti. 5. Bayi yang ditengkurapkan di dada atau perut ibu, dibiarkan untuk mencari sendiri puting susu ibunya (bayi tidak dipaksakan ke puting susu). Pada dasarnya, bayi memiliki naluri yang kuat untuk mencari puting susu ibunya. 6. Saat bayi dibiarkan untuk mencari puting susu ibunya, Ibu perlu didukung dan dibantu untuk mengenali perilaku bayi sebelum menyusu. Posisi ibu yang berbaring mungkin tidak dapat mengamati dengan jelas apa yang dilakukan oleh bayi. 7. Bayi dibiarkan tetap dalam posisi kulitnya bersentuhan dengan kulit ibu sampai proses menyusu pertama selesai. 8. Setelah selesai menyusu awal, bayi baru dipisahkan untuk ditimbang, diukur, dicap, diberi vitamin K dan tetes mata. 9. Ibu dan bayi tetap bersama dan dirawat-gabung. Rawat-gabung memungkinkan ibu menyusui bayinya kapan saja si bayi menginginkannya, karena kegiatan menyusu tidak boleh dijadwal. Rawat-gabung juga akan meningkatkan ikatan batin antara ibu dengan bayinya, bayi jadi jarang menangis karena selalu merasa dekat dengan ibu, dan selain itu dapat memudahkan ibu untuk beristirahat dan menyusui.
15 Cara Memberikan ASI Langkah langkah menyusui yang benar adalah sebagai berikut (Sarwono, 2008): 1. Cuci tangan dengan air yang bersih. 2. Ibu duduk dengan santai, kaki tidak boleh mengantung. 3. Perah sedikit ASI dan oleskan ke puting dan areola sekitarnya. Manfaatnya adalah sebagai desinfektan dan menjaga kelembaban puting susu. 4. Posisikan bayi yang benar a. Bayi dipegang dengan satu lengan. Kepala bayi diletakkan dekat lengkungan siku ibu, bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu. b. Perut bayi menempel ke tubuh ibu c. Mulut bayi berada di depan puting ibu d. Lengan yang di bawah merangkul tubuh ibu, jangan berada di antara tubuh ibu dan bayi. Tangan yang di atas berada dalam satu garis lurus. 5. Bibir bayi dirangsang dengan puting ibu dan akan membuka lebar, kemudian dengan cepat kepala bayi diletakkan ke payudara ibu dan puting serta areola dimasukkan ke dalam mulut bayi. 6. Cek apakah perlekatan sudah benar a. Dagu menempel ke payudara ibu b. Mulut terbuka lebar c. Sebagian besar areola terutama yang berada di bawah, masuk ke dalam mulut bayi d. Bibir bayi terlipat ke luar e. Pipi bayi tidak boleh kempot ( karena bayi tidak menghisap, tetapi memerah ASI) f. Tidak boleh terdengar bunyi decak, hanya boleh terdengar bunyi menelan
16 20 g. Ibu tidak kesakitan h. Bayi tenang 7. Pemberian ASI ad libitium jangan dijadwal. Pada hari hari pertama ASI belum banyak sehingga bayi akan sering meminta menyusu. Apabila ASI sudah banyak bayi akan mengatur sendiri kapan ia ingin menyusu. Pada hari hari pertama menyusu dari satu payudara antara 5-10 menit dan boleh dari kedua payudara karena ASI belum banyak. Setelah ASI banyak bayi perlu menggosokkan salah satu payudara baru menyusu pada payudara lainnya. Untuk penyusuan berikut mulai dari payudara yang belum kosong. Penggosongan payudara setiap kali menyusui mempunyai tiga keuntungan: a. Merupakan umpan balik untuk merangsang pembentukan ASI kembali b. Mencegah terjadi bendungan ASI dan komplikasinya c. Bayi mendapatkan komposisi ASI yang lengkap ( susu awal dan susu akhir) 8. Tidak memberikan minuman lain sebelum ASI keluar. Bayi sehat cukup bulan mempunyai cadangan cairan dan energi yang dapat mempertahankan metabolismenya selama 72 jam, dengan hisapan bayi yang terus menerus maka kolostrum akan cepat keluar. Pemberian minuman lain sebelum ASI keluar akan mengurangi keinginan bayi untuk menghisap, dengan akibat pengeluaran ASI tertunda ASI Perah Untuk bayi bayi yang belum bisa menghisap ( bayi prematur/ bayi sakit), ibu dapat diajarkan cara memerah ASI. Memerah ASI dapat dimulai 6 jam setelah melahirkan dan dilakukan paling kurang 5 kali dalam 24 jam ( Sarwono, 2008). a. Cara memerah ASI :
17 21 1. Cuci tangan yang bersih 2. Siapkan wadah yang bermulut lebar yang mempunyai tutup dan telah direbus. 3. Bentuk jari telunjuk dan ibu jari seperti membentuk hauruf C dan diletakkan di batas areola mama. Tekan jari telunjuk dan ibu jari ke arah dada ibu kemudian perah dan dilepas. Gerakan perah dan lepas dilakukan berulang. b. Cara menyimpan ASI perah : 1. ASI perah dapat disimpan pada suhu ruangan selama 6 8 jam. 2. Di dalam lemari es pendingin ( 4 0 C) tahan 2 x 24 jam. 3. Di dalam lemari es pembeku (- 4 0 C ) tahan sampai beberapa bulan. c. Cara memberikan ASI perah : 1. ASI yang sudah disimpan di dalam lemari pendingin,sebelum diberikan kepada bayi perlu dihangatkan dengan merendam dalam air panas. 2. ASI yang sudah dihangatkan bila bersisa tidak boleh dikembalikan ke dalam lemari es. Oleh karena itu, hangatkanlah ASI secukupnya sebanyak yang kira kira bisa dihabiskan oleh bayi dalam sekali minum. 3. ASI yang disimpan di lemari pembeku perlu dipindahkan ke lemari pendingin untuk mencairkannya sebelum dihangatkan. 4. ASI perah sebaiknya tidak diberikan dengan botol karena akan mengganggu penyusuan langsung dari payudara, berikanlah dengan menggunakan sendok atau cangkir. Menghisap dari botol berbeda dengan menyusu dari ibu.
18 Masalah Masalah yang Dihadapi Ibu Menyusui Masalah masalah yang sering dihadapi ibu yang menyusui adalah : 1. Hisapan yang sangat kuat Hisapan yang sangat kuat dapat menyebabkan rasa yang sangat tidak nyaman bagi ibu. Penting sekali untuk kembali menyakinkan ibu bahwa isapan yang kuat ini biasanya hanya berlangsung dalam jam. Penanganannya adalah (Schwartz, 2005): a. Tetap menyusui dengan sering. b. Kompres hangat atau mandi sebelum menyusui dapat mengurangi rasa tidak nyaman ini c. Payudara dikompres dengan es setelah menyusui. d. Pemberian Parasetamol dengan atau tanpa kodein dosis rendah untuk menghilangkan rasa tidak nyaman. e. Jika menggunakan pompa payudara, sebaiknya hanya sedikit ASI saja yang boleh dipompa untuk menghindari meningkatnya produksi ASI. 2. Puting Susu yang Nyeri/ Retak/ Berdarah Penanganannya adalah (William, 2005): a. Mengevalusi kembali posisi bayi pada puting susu. Puting susu yang tidak masuk secara tepat dalam mulut bayi merupakan penyebab paling umum rasa nyeri pada puting susu. b. Puting terpajan udara. c. Pertama tama berikanlah ASI dari payudara yang paling sedikit terasa nyeri / retak / berdarah. d. Minumlah parasetamol 20 menit sebelum menyusui ( tetapi hanya setiap 4 jam).
19 23 e. Pada puting yang retak, oleskan ASI yang sudah ditampung dan dibiarkan mengering. Tindakan ini akan menghasilkan penyembuhan yang dramatis f. Berikan ASI yang sudah ditampung secara manual terlebih dahulu (untuk menenangkan ibu yang terlalu bersemangat dalam memberi ASI). g. Pada kasus yang berat, hentikan dahulu pemberian ASI dan pemompaan ASI pada putting yang nyeri / retak / berdarah untuk sementara waktu. 3. Duktus Alveolaris (Milk Duct) yang Tersumbat / Mastitis Duktus alveolaris yang tersumbat (galaktokel) menunjukkan adanya suatu pembengkakan yang keras, bulat atau linier yang persisten, biasanya terdapat pada kuadran lateral dan inferior payudara. Penanganannya adalah (William, 2005): a. Gunakanlah tekanan yang hangat, lembab pada payudara selama 20 menit sebelum menyusui. b. Sewaktu melakukan tekanan, pijatlah payudara dari proksimal ke distal (kearah puting), dengan memusatkan pada daerah yang terkena. c. Seringlah menyusui (setiap 1,5 2 jam) selama paling sedikit 10 menit pada setiap payudara. Menyusu pada sisi yang terkena terlebih dahulu sampai sumbatannya hilang. Posisikan bayi dengan dagu menghadap ke daerah yang terkena ( kauadran ini akan kosong dengan baik). Diperlukan beberapa kali menyusui untuk mengosongkan duktus yang tersumbat. 4. Penambahan Berat Badan Awal yang Buruk Bayi cukup bulan yang diberi ASI, secara normal akan kehilangan berat lahirnya sebesar % selama beberapa hari pertama kehidupan, tetapi seharusnya berat badannya akan kembali normal pada
20 24 2 minggu. Menelepon atau melakukan kunjungan pada pasien dalam 42 jam setelah pulang dari rumah sakit merupakan hal yang penting untuk mendeteksi masalah secara dini. Ibu harus ditanyai tentang (Schwartz, 2005): a. Frekuensi dan lamanya menyusui. b. Tanda tanda laktasi yang berhasil (misalnya, berkurangnya kepenuhan payudara setelah menyusui, keluarnya ASI dan hilangnya rasa tidak nyaman pada putting setelah mulut bayi melekat erat pada puting). c. Bayi yang normal berkemih 6 8 kali sehari. d. Seringnya buang air besar dalam sehari (3-4 kali per hari pada hari ke-3 sampai ke-4, 4-6 kali per hari pada hari ke- 4 sampai ke-6, 8-10 per hari dari usia1 minggu hingga 1 bulan. e. Apakah bayi terlihat pulas atau mengantuk setelah disusui Konsep Pengetahuan Perilaku dalam bentuk pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui mengenai hal sesuatu. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior) (Notoatmodjo, 2003). Hasil penelitian Rogers (1974) dalam Notoatmodjo (2003), mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru (berperilaku baru), didalam diri orang tersebut menjadi proses yang berurutan yakni: a. Awareness (kesadaran), dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (objek). b. Interest, dimana orang merasa tertarik terhadap stimulus atau objek tersebut. Di sini sikap subjek sudah mulai timbul.
21 25 c. Evaluation (menimbang-nimbang) terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi. d. Trial, dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh stimulus. e. Adoption, dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus. Pengetahuan yang dicakup di dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkat, yakni: (Notoatmodjo, 2003) 1. Tahu (Know) 2. Memahami (Comprehension) 3. Aplikasi (Application) 4. Analisis (Analysis) 5. Sintesis (Synthesis) 6. Evaluasi (Evaluation)
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan 2.1.1 Definisi Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan
Lebih terperinciMENGAPA IBU HARUS MEMBERIKAN ASI SAJA KEPADA BAYI
1 AIR SUSU IBU A. PENDAHULUAN Dalam rangka pekan ASI (Air Susu Ibu) yang jatuh pada minggu I bulan Agustus Tahun 2012 ini, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur berupaya untuk memberikan informasi yang memadai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu 1. Pengertian ASI ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, lactose dan garamgaram organic yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu sebagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ASI Eksklusif 1. Pengertian ASI Eksklusif Pemberian ASI Eksklusif adalah bayi hanya diberi air susu ibu saja tanpa tambahan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jenis Makan Bayi 06 bulan 2.1.1. Air Susu Ibu ASI mengandung semua zat gizi untuk membangun dan penyediaan energi dalam susunan yang diperlukan. ASI tidak memberatkan fungsi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Air Susu Ibu (ASI) Air Susu Ibu (ASI) adalah emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam anorganik yang disekresikan oleh kedua belah kelenjar payudara
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ASI Eksklusif 1. Pengertian ASI Eksklusif Menurut Prasetyono (2009), yang dimaksud dengan pemberian ASI Eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja selama 6 bulan tanpa tambahan
Lebih terperinciMelindungi kesehatan ibu :
KONSELING MENYUSUI 1/1 MANFAAT MENYUSUI A S I Zat-zat gizi yang lengkap Mudah di cerna, diserap secara efesien Melindungi terhadap infeksi MENYUSUI Membantu bonding dan perkembangan Membantu menunda kehamilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengetahui pengetahuan yang baik tentang pentingnya dan manfaat kolostrom
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Primigravida merupakan ibu yang baru hamil untuk pertama kalinya (Chapman, 2006). Biasanya ibu hamil yang baru pertama kali hamil belum mengetahui pengetahuan yang
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan Pengetahuan (knowledge) merupakan hasil dari tahu dan pengalaman seseorang dalam melakukan penginderaan terhadap suatu rangsangan tertentu. Pengetahuan atau kognitif
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 ASI 2.1.1.1 Definisi ASI Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam anorganik yang di sekresi oleh kelenjar
Lebih terperinciMANFAAT ASI BAGI BAYI
HO4.2 MANFAAT ASI BAGI BAYI ASI: Menyelamatkan kehidupan bayi. Makanan terlengkap untuk bayi, terdiri dari proporsi yang seimbang dan cukup kuantitas semua zat gizi yang diperlukan untuk kehidupan 6 bulan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan di bahas yang pertama mengenai ASI Eksklusif, air susu ibu yang meliputi pengertian ASI, komposisi asi dan manfaat asi. Kedua mengenai persepsi yang meliputi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Susu Ibu (ASI) 2.1.1 Definisi ASI Menurut WHO (2005) dalam Kementerian Kesehatan (2014), ASI eksklusif berarti pemberian ASI saja tanpa makanan atau minuman lain (bahkan
Lebih terperinciBAB II. Tinjauan Pustaka. respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar).
BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Konsep Perilaku 2.1.1 Pengertian Perilaku menurut Skinner (1938) seorang ahli psikologi adalah respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Oleh karena
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN ASI EKSKLUSIF
SATUAN ACARA PENYULUHAN ASI EKSKLUSIF Pokok Bahasan : Keperawatan Maternitas Sub Pokok Bahasan : ASI Eksklusif Tempat : Puskesmas Turen Sasaran : Masyarakat yang berobat di Puskesmas Turen Tanggal : Waktu
Lebih terperinciIII.Materi penyuluhan a. Pengertian nifas b. Tujuan perawatan nifas c. Hal-hal yang perlu diperhatikan masa nifas d. Perawatan masa nifas
SATUAN ACARA PENYULUHAN Topik : Perawatan Masa Nifas Hari Tanggal : Waktu : Sasaran : Ibu nifas Tempat : I. Latar belakang Masa nifas dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI) 1. Pengertian ASI Air susu Ibu (ASI) mengandung semua bahan yang diperlukan bayi, mudah dicerna, memberi perlindungan terhadap infeksi, selalu segar, bersih
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN
BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1. Pengetahuan 2.1.1. Definisi Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil kata dasar "tahu" dan terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI
BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Tinjauan Teori Pengetahuan a. Pengertian Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang mengadakan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. garam organik yang disekresikan oleh kedua belah kelenjar payudara ibu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ASI 1. Definisi ASI Air susu ibu (ASI) adalah suatu lemak dalam larutan protein, laktose dan garam organik yang disekresikan oleh kedua belah kelenjar payudara ibu (Ambarwati.,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penuh perjuangan bagi ibu yang menyusui dan bayinya (Roesli, 2003).
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proses menyusui memang proses alami bagi setiap wanita yang melahirkan, tetapi tidak jarang proses ini menjadi begitu membingungkan dan penuh perjuangan bagi ibu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. protein, laktosa dan garam-garam organik yang disekresi oleh kedua belah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam organik yang disekresi oleh kedua belah payudara ibu, sebagai makanan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi Untuk hidup dan meingkatkan kualitas hidup, setiap orang memerlukan 5 kelompok zat gizi (Karbohidrat, Protein, Lemak, Vitamin dan Mineral) dalam jumlah yang cukup,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Air Susu Ibu Air susu ibu (ASI) adalah makanan pertama alami untuk bayi yang memberikan energi dan nutrisi yang dibutuhkan bayi pada
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini diuraikan tiga konsep besar yang terkait dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu pengetahuan, ibu menyusui dan ASI Eksklusif. Konsep pengetahuan diuraikan berdasarkan
Lebih terperinciBAB II TUNJAUAN PUSTAKA
BAB II TUNJAUAN PUSTAKA A. ASI Eksklusif 1. Definisi ASI Eksklusif adalah pemberian ASI (air susu ibu) sedini mungkin setelah persalinan, di berikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan lain, walaupun
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengandung antibodi dan lebih dari 100 zat gizi, seperti AA, DHA taurin, dan
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ASI Eksklusif 1. Definisi Air Susu Ibu (ASI) merupakan pilihan terbaik bagi bayi karena didalamnya mengandung antibodi dan lebih dari 100 zat gizi, seperti AA, DHA taurin,
Lebih terperinciLAMPIRAN KUESIONER Identitas Pengetahuan
LAMPIRAN KUESIONER Identitas 1. Nama : 2. Alamat : 3. Umur : a. < 20 tahun b. 20-30 tahun c. 31-40 tahun d. > 40 tahun 4. Pendidikan formal terakhir : a. Tidak sekolah atau tidak tamat SD b. SD / sederajat
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) ASI Ekslusif 6 Bulan
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) ASI Ekslusif 6 Bulan Bidang Studi Topik Subtopik Sasaran : Ilmu keperawatan : Keperawatan maternitas : Asi eksklusif 6 bulan : Masyarakat Jam : 11:00 11.20 Hari/Tangga : Kamis/18
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. anak yang kemudian diterapkan diseluruh belahan dunia yang berisi tentang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang World Health Organization (WHO) mengeluarkan standar pertumbuhan anak yang kemudian diterapkan diseluruh belahan dunia yang berisi tentang pentingnya pemberian air susu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dini adalah bayi mulai menyusu sendiri segera setelah lahir. Sebenarnya bayi manusia
18 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Inisiasi Menyusu Dini 1. Definisi Inisiasi Menyusu Dini Inisiasi menyusu dini (early initiation/ the best crawl) atau permulaan menyusu dini adalah bayi mulai menyusu sendiri
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGERTIAN ASI EKSKLUSIF ASI adalah satu satunya makanan bayi yang paling baik, karena mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi yang sedang dalam tahap
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ASI (Air Susu Ibu) 1. Pengertian Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik bagi bayi sampai kira kira bayi berumur 6 bulan, dan ASI mempunyai banyak manfaatnya. Karena itu penting
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. ditentukan oleh ketersediaan zat gizi dalam jumlah cukup dan dalam. penyerapan, dan penggunaan zat-zat tersebut (Triaswulan, 2012)
7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Satus Gizi Bayi Status gizi diartikan sebagai status kesehatan yang dihasilkan oleh keseimbangan antara kebutuhan dan masukan zat gizi. Status gizi sangat ditentukan oleh ketersediaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. tergantng dari motif yang dimiliki (Taufik, 2007). menggerakkan kita untuk berperilaku tertentu. Oleh karena itu, dalam
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN A. Motivasi 1. Pengertian Motivasi adalah dorongan yang dapat menimbulkan perilaku tertentu yang terarah kepada pencapaian suatu tujuan tertentu untuk mencapai tujuan. Perilaku
Lebih terperinciPEMBERLAKUAN PEDOMAN PELAYANAN ASI EKSKLUSIF DAN INISIASI MENYUSUI DINI (IMD) DI RUMAH SAKIT BERSALIN (RSB) ASIH DIREKTUR RUMAH SAKIT BERSALIN ASIH,
PEDOMAN ASI EKSKLUSIF DAN INISIASI MENYUSUI DINI (IMD) RUMAH SAKIT BERSALIN KOTA METRO TAHUN 2014 KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT BERSALIN ASIH NOMOR : TENTANG : PEMBERLAKUAN PEDOMAN PELAYANAN ASI EKSKLUSIF
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. parameter utama kesehatan anak. Hal ini sejalan dengan salah satu. (AKB) dinegara tetangga Malaysia berhasil mencapai 10 per 1000
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan suatu indikator penting untuk menggambarkan kesehatan masyarakat dan merupakan salah satu parameter utama kesehatan anak.
Lebih terperinciBab 3 Inisiasi Menyusu Dini dan ASI Eksklusif sebagai Modal Pembangunan Sumber Daya Manusia
Bab 3 Inisiasi Menyusu Dini dan ASI Eksklusif sebagai Terciptanya SDM yang berkualitas secara ilmiah telah dibuktikan berkaitan dengan kecukupan gizi sejak awal periode kehidupan manusia. Beberapa hasil
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. melindunginya dalam melawan serangan penyakit. Keseimbangan zat zat gizi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Susu Ibu (ASI) 2.1.1 Pengertian ASI ASI adalah makanan alami pertama untuk bayi dan menyediakan semua vitamin, nutrisi dan mineral yang diperlukan bayi untuk pertumbuhan
Lebih terperinciCara Mencuci Tangan yang Benar
Cara Mencuci Tangan yang Benar TUJUAN : 1. Menjaga kebersihan 2. Mencegah terjadinya penularan atau perpindahan kuman 6 Langkah Cuci Tangan 1. Gunakan air bersih dari air yang mengalir untuk membasahi
Lebih terperinciBagaimana Memberikan Makan Bayi Setelah Usia 6 Bulan
Berikan Makan Lebih Banyak Selagi Bayi Tumbuh HalHal Yang Perlu Diingat Mulai beri makan di usia Usia antara 6 bulan sampai 2 tahun, seorang anak perlu terus disusui. Bila Anda tidak menyusui, beri makan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Inisiasi Menyusu Dini (IMD) atau permulaan menyusui dini adalah bayi mulai menyusui sendiri segera setelah lahir (Roesli, 2008). Inisiasi
Lebih terperinciRINA HASNIYATI, SKM, M.Kes
RINA HASNIYATI, SKM, M.Kes PENDAHULUAN Bayi : Umur 0-12 bulan Bayi Cukup Bulan (Full term) Usia kehamilan Berat Badan Tinggi Badan : 270 290 hari : 2,7 3,2 kg : 48 50 cm 2. Bayi Prematur 3. Bayi BBLR Masa
Lebih terperinciMATERI PENYULUHAN ASI EKSLUSIF OLEH : dr.rizma Alfiani Rachmi
MATERI PENYULUHAN ASI EKSLUSIF OLEH : dr.rizma Alfiani Rachmi Pengertian ASI (Air Susu Ibu) ASI (Air Susu Ibu) adalah makanan alamiah berupa cairan Dengan kandungan gizi yang cukup dan sesuai untuk kebutuhan
Lebih terperinciKETERAMPILAN TEKNIK MENYUSUI
BUKU PANDUAN KETERAMPILAN TEKNIK MENYUSUI Diberikan pada Mahasiswa Semester IV Tahun Akademik 2014-2015 Tim Penyusun dr. A. Dwi Bahagia, Ph.D, SpA(K) dr. Ema Alasiry, SpA(K), IBCLC Editor dr. Elizabet
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. laktosa dan garam-garam organik yang di sekresi oleh kedua kelenjar
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu (ASI) 1. Pengertian ASI Air Susu Ibu adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam organik yang di sekresi oleh kedua kelenjar mamae dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air Susu Ibu (ASI) adalah susu yang diproduksi oleh manusia untuk konsumsi bayi dan adalah sumber gizi utama bayi yang belum dapat mencerna makanan padat.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. menempuh, menemui, mengarungi, menyebrangi, menanggung, mendapat,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengalaman Pengalaman adalah kata dasarnya alami yaitu mengalami, melakoni, menempuh, menemui, mengarungi, menyebrangi, menanggung, mendapat, menyelami dan merasakan (Endarmoko,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGERTIAN ASI PADA BAYI BARU LAHIR ASI adalah satu-satunya makanan bayi yang paling baik, karena mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi yang sedang dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI
BAB II TINJAUAN TEORI A. TINJAUAN TEORI 1. Asi Eksklusif a. Definisi ASI eksklusif adalah bayi yang hanya diberi ASI saja tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Notoadmodjo, 2005). Lawrence Green dalam Notoatmodjo a. Faktor Predisposisi (Presdisposing factor)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilaku Perilaku adalah semua kagiatan atau aktifitas manusia, baik yang dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati pihak luar (Notoadmodjo, 2005).
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. karakteristik ibu menyusui, teknik menyusui dan waktu menyusui. Menurut WHO/UNICEF Tahun 2004 menyusui adalah suatu cara yang
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Untuk Menyusui Tinjauan tentang menyusui meliputi definisi menyusui, manfaat menyusui, karakteristik ibu menyusui, teknik menyusui dan waktu menyusui. 2.1.1 Definisi
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DENGAN WAKTU PENGELUARAN KOLOSTRUM
PENELITIAN HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DENGAN WAKTU PENGELUARAN KOLOSTRUM Helmi Yenie* dan Mugiati* *Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang Peraturan Pemerintah (PP) No.33/2012 mengenai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, penginderaan terjadi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Pengetahuan 1. Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah kemampuan seseorang untuk mengingat fakta, simbol, prosedur dan teori. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan
19 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman lain. ASI Eksklusif diberikan sampai 6 bulan pertama kehidupan. Manfaat dari pemberian
Lebih terperinciTeknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi. Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan.
Pengertian Teknik Menyusui Yang Benar Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Perinasia, 1994). Pembentukan dan Persiapan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ASI 1. Defenisi ASI ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa, dan garam-garam anorganik yang disekresi oleh kelenjar mammae ibu, yang berguna bagi makanan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bayi Baru Lahir Bayi baru lahir disebut juga dengan neonatus merupakan individu yang sedang bertumbuh dan baru saja mengalami trauma kelahiran. Serta harus dapat melakukan
Lebih terperinciASI ADALAH ANUGERAH LUAR BIASA YANG DIBERIKAN TUHAN KEPADA MANUSIA KENAPA BANYAK ORANG TUA TIDAK MEMBERIKAN ASI
ASI ADALAH ANUGERAH LUAR BIASA YANG DIBERIKAN TUHAN KEPADA MANUSIA KENAPA BANYAK ORANG TUA TIDAK MEMBERIKAN ASI Padahal kita tahu Manfaat ASI bagi bayi Sebagai nutrisi Meningkatkan kecerdasan Meningkatkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Susu Ibu (ASI) 2.1.1 Pengertian ASI Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktose (gula) dan garam organik yang diproduksi karena pengaruh
Lebih terperinciUniversitas Indonesia
17 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anatomi Payudara 8 Untuk mempertahankan kelangsungan hidup keturunannya, organ payudara menjadi sumber utama dari kehidupan, karena air susu ibu (ASI) adalah makanan bayi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Inisiasi Menyusu Dini 1. Pengertian Inisiasi Menyusu Dini Inisiasi menyusu dini (early initiation/ the best crawl) atau permulaan menyusu dini adalah bayi mulai menyusu sendiri
Lebih terperinciB. MANFAAT ASI EKSKLUSIF
ASI EKSKLUSIF A. PENGERTIAN Menurut WHO, ASI Eksklusif adalah air susu ibu yang diberikan pada enam bulan pertama bayi baru lahir tanpa adanya makanan pendamping lain. ( www.tabloid- nakita.com, 2005 )
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) eksklusif adalah air susu yang diberikan kepada bayi sejak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) eksklusif adalah air susu yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama enam bulan, tanpa menambahkan dan/atau mengganti dengan makanan atau
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Air Susu Ibu (ASI) BAB II TINJAUAN PUSTAKA Air susu ibu (ASI) adalah cairan putih yang dihasilkan oleh kelenjar payudara ibu melalui proses menyusui. Air susu ibu merupakan makanan yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang paling mahal sekalipun (Yuliarti, 2010). ASI eksklusif merupakan satu-satunya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ASI adalah makanan yang sempurna untuk bayi. Kandungan gizi yang tinggi dan adanya zat kebal didalamnya membuat ASI tidak tergantikan oleh susu formula yang paling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai makanan utama bayi. Pada awal kehidupan, seorang bayi sangat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa, dan garam organik yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu, sebagai makanan utama bayi. Pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lebih selama tahun kedua. ASI juga menyediakan perlindungan terhadap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air susu ibu (ASI) menyediakan nutrisi lengkap bagi bayi. ASI mengandung protein, mineral, air, lemak, serta laktosa. ASI memberikan seluruh kebutuhan nutrisi dan energi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. reproduksi kembali ke keadaan sebelum masa hamil (Reeder, 2011). Masa ini
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masa pascapartum (nifas) merupakan suatu masa antara melahirkan sampai organorgan reproduksi kembali ke keadaan sebelum masa hamil (Reeder, 2011). Masa ini dimulai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuan ibu memberi Air Susu Ibu (ASI) tidak datang secara tiba-tiba. Ada
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menyusui adalah suatu proses yang terjadi secara alami, sehingga jarang sekali ibu yang gagal atau tidak mampu menyusui bayinya. Meskipun demikian, menyusui juga perlu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ASI Eksklusif 1. Pengertian ASI Eksklusif Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik bagi bayi terutama pada bulan-bulan pertama kehidupan.asi eksklusif atau lebih tepat pemberian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan terpisah satu sama lain oleh jaringan lemak. Tiap lobus terdiri dari lobuli
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Praktek Menyusui Pada seorang ibu payudara terdiri dari 15-24 lobi yang terletak radiar dan terpisah satu sama lain oleh jaringan lemak. Tiap lobus terdiri dari lobuli yang terdiri
Lebih terperinciThe 4 th Univesity Research Coloquium 2016 PIJAT OKSITOSIN UNTUK MEMPERLANCAR ASI PADA IBU PASCA PERSALINAN DI KABUPATEN KUDUS
PIJAT OKSITOSIN UNTUK MEMPERLANCAR ASI PADA IBU PASCA PERSALINAN DI KABUPATEN KUDUS Umi Faridah Jurusan Keperawatan, Stikes Muhammadiyah Kudus Email: umifaridah@stikesmuhkudus.ac.id Abstract ASI dapat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Inisiasi Menyusui Dini 1. Pengertian Inisiasi menyusui dini (early initation) atau permulaan menyusu dini adalah bayi mulai menyusu sendiri setelah lahir. Cara bayi melakukan
Lebih terperinciLAPORAN PENELITIAN PNBP PSPD UNIB
BIDANG ILMU KESEHATAN LAPORAN PENELITIAN PNBP PSPD UNIB PENGARUH KARAKTERISTIK IBU DAN SOSIAL BUDAYA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI DESA PEKIK NYARING KECAMATAN PONDOK KELAPA
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pada ibu primipara. Masalah-masalah menyusui yang sering terjadi adalah puting
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah-masalah yang sering terjadi pada menyusui, terutama terdapat pada ibu primipara. Masalah-masalah menyusui yang sering terjadi adalah puting susu lecet, payudara
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dimana bayi dibiarkan mencari puting susu ibunya sendiri (tidak disodorkan ke
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Inisiasi Menyusu Dini Inisiasi Menyusu Dini adalah proses bayi menyusu segera setelah dilahirkan, dimana bayi dibiarkan mencari puting susu ibunya sendiri (tidak disodorkan
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI), KONSUMSI GIZI, DAN KELENGKAPAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) TERHADAP STATUS GIZI BAYI
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Kode:... PENGARUH PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI), KONSUMSI GIZI, DAN KELENGKAPAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) TERHADAP STATUS GIZI BAYI Nama responden :... Nomor contoh :... Nama
Lebih terperinciPeran ASI Bagi Tumbuh Kembang Anak
v Peran ASI Bagi Tumbuh Kembang Anak Speaker: dr. FALLA ADINDA BIOGRAFI dr. Fala Adinda Pringgayuda Dokter Laktasi sertifikasi SELASI (Sentra Laktasi Indonesia) Head consultant doctor PT Pathlab Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional salah satu tujuannya yaitu membangun sumber
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan nasional salah satu tujuannya yaitu membangun sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas agar tercipta masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur. SDM yang
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. kontasepsi, asupan nutrisi. Perawatan payudara setelah persalinan (1-2) hari, dan
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa nifas adalah (puerperium) adalah masa setelah partus selesai dan berakhir setelah kira kira 6 minggu yang berlangsung antara berakhirnya organ-organ reproduksi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan Ibu Tentang ASI 2.1.1 Pengertian Pengetahuan Ibu Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, pengetahuan adalah sesuatu yang berkaitan dengan proses pembelajaran. Proses
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. membuktikan bahwa ASI merupakan makanan terbaik pada bayi dan dapat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 ASI Eksklusif 2.1.1 Pengertian Air susu ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa, dan garam garam anorganik yang disekresi oleh kelenjar air susu ibu.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air susu ibu (ASI) 1. Pengertian ASI eksklusif adalah Pemberian ASI pada bayi tanpa tambahan makanan lainnya ataupun cairan lainnya seperti susu formula, jeruk, madu, teh, air
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN PERILAKU IBU YANG MEMILIKI BAYI DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA MATSUM TAHUN 2015
KUESIONER PENELITIAN PERILAKU IBU YANG MEMILIKI BAYI DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA MATSUM TAHUN 2015 Identitas Responden No. Responden : Nama Responden : Alamat Responden
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman lain atau disebut dengan ASI Eksklusif dapat memenuhi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air susu ibu (ASI) merupakan makanan terbaik bagi bayi serta mempunyai nilai gizi yang paling tinggi dibandingkan dengan makanan bayi yang dibuat manusia atau susu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu Sejak lahir makanan pokok bayi adalah Air Susu Ibu. Air Susu Ibu merupakan makanan paling lengkap, karena mengandung zat pati, protein, lemak, vitamin dan mineral.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan berkembang menjadi anak yang sehat dan cerdas (Depkes RI, 1996).
45 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Air Susu Ibu (ASI) Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan yang paling mudah dicerna dan yang terbaik bagi bayi karena dapat memenuhi seluruh kebutuhan zat gizi untuk tumbuh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ASI (Air Susu Ibu) 1. Pengertian ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa tambahan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, dan tanpa tambahan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ASI Ekslusif 1. Defenisi ASI Ekslusif ASI ekslusif adalah pemberian hanya ASI saja kepada bayi tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN KASUS. menyusu sendiri pada ibu dalam satu jam pertama kelahirannya (Roesli,
BAB II TINJAUAN KASUS A. Inisiasi Menyusu Dini (IMD) 1. Pengertian Inisiasi menyusu dini (IMD) dalam istilah asing sering di sebut early inisiation adalah memberi kesempatan pada bayi baru lahir untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan a. Pengertian Pengetahuan merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan
Lebih terperinciGIZI SEIMBANG IBU MENYUSUI. RINA HASNIYATI, SKM, M.Kes
GIZI SEIMBANG IBU MENYUSUI RINA HASNIYATI, SKM, M.Kes Menyusui adalah : Memberikan makanan dan minuman kepada bayi pada awal masa kehidupannya Di Indonesia kurang populer??? Ibu yang memberi ASI ekslusif
Lebih terperinci1. ASUHAN IBU SELAMA MASA NIFAS
1. ASUHAN IBU SELAMA MASA NIFAS Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, berlangsung kirakira 6 minggu. Anjurkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Colostrum merupakan bagian dari ASI yang penting untuk diberikan pada
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Colostrum merupakan bagian dari ASI yang penting untuk diberikan pada kehidupan pertama bayi, karena colostrum mengandung Zat kekebalan tubuh terutama immunoglobulin
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN
PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KOTA BANDAR LAMPUNG Nadia Ulfa Taradisa*,Tumiur Sormin **, Musiana** *Alumni Jurusan Keperawatan Poltekkes Tanjungkarang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun yang dinyatakan dalam kelahiran hidup pada tahun yang sama. kematian (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2016).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu indikator derajat kesehatan masyarakat suatu negara dapat dilihat dari Angka Kematian Bayi (AKB) dari negara tersebut. AKB menggambarkan jumlah penduduk
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Inisiasi Menyusu Dini atau disingkat sebagai IMD merupakan program
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) 2.1.1. Pengertian Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Inisiasi Menyusu Dini atau disingkat sebagai IMD merupakan program yang sedang gencar dianjurkan
Lebih terperinci