BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
|
|
- Suparman Sasmita
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era modernisasi sekarang ini terlihat sekali bahwa keberadaan dan eksistensi kesenian maupun kebudayaan Indonesia mulai terancam. Padahal kebudayaan dan kesenian asli Indonesia merupakan salah satu yang paling bisa dikagumi hampir seluruh masyarakat dunia. Hal ini disebabkan kecenderungan generasi muda di Indonesia saat lebih menggandrungi segala sesuatu yang beraromakan kebudayaan dan kesenian barat. Dewasa ini kebudayaan daerah yang kita miliki sebagai kekayaan budaya bangsa Indonesia hampir punah dari muka bumi ini. Tingkat kepedulian generasi masa kini terhadap kelestarian kebudayaan dan kesenian Indonesia lama-kelamaan kian terkikis. Hal ini dibuktikan dengan makin sedikitnya antusiasme generasi muda untuk menyaksikan dan mempelajari pagelaran kebudayaan seperti pertunjukkan tari, wayang, batik, hingga lukisan. Keberadaan karya seni Jawa kurang mendapat dukungan dari masyarakat, termasuk masyarakat Jawa itu sendiri. Para generasi muda yang semestinya melestarikan kebudayaan dan karya seni Jawa seolah-olah lupa sehingga mereka semua menjadi buta dengan budayanya. Dikuatkan dengan berita mengenai kalimat Orang Jawa yang hilang Jawanya yang oleh masyarakat diartikan orang Jawa hilang sifat-sifat orang Jawa atau orang Jawa tidak mampu lagi menterjemahkan simbol-simbol yang tersembunyi dalam tata cara budaya Jawa. Seperti apa orang Jawa pada masa yang lalu secara totalitas menghadapi kehidupan ini? Menurut analisa penulis, totalitas orang Jawa menghadapi kehidupan ini bersumber pada keseimbangan atau harmoni. Dari penjabaran persoalan di atas, Penulis ingin mengajak masyarakat Jawa untuk kembali menengok keberadaan seni Jawa yang mulai terkikis jaman melalui pertunjukan dan pameran karya seni kontemporer Jawa yang akan mudah masuk 1
2 2 pada kalangan generasi muda saat ini. Meskipun bukan usaha yang mudah, namun kata seorang peneliti budaya, Edi Sedyawati, Kesenian daerah memang sangat membutuhkan pembelaan dari pihak-pihak terkait. Hal itu juga harus di letakan dalam target utama setiap program yang akan di lakukan. Hal tersebut juga menjadi pendukung dari penuturan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf), Sapta Nirwandar yang mengatakan promosi pariwisata Indonesia bisa dilakukan melalui karya seni, khususnya seni kontemporer (artikel: wisatajawa.com). Salah satu solusinya dengan adanya berbagai macam pameran yang dapat mengundang dan membuat masyarakat tertarik untuk datang belajar maupun menjadikan tempat wisata yang memberikan pengaruh positif dengan karya seni baru dengan sentuhan nilai budaya Jawa yang masih dijaga di dalamnya. Sebuah pameran membutuhkan wadah dan fasilitas untuk mendukung kegiatan tersebut. Pada umumnya masyarakat awam mengenal tempat-tempat dengan kegiatan tersebut dengan sebutan galeri. Untuk dapat mempertahankan bahkan mengembangkan eksistensi beragam kegiatan tersebut, diperlukan sebuah ide baru agar selain dapat menjawab persoalan di atas. Penulis merancang sebuah wadah untuk menunjang kegiatan pameran dan pengabdian kepada kebudayaan seni Jawa khususnya bagi seniman dan perupa muda Jawa dengan sebuah konsep dari sebuah wadah baru yakni galeri yang interaktif untuk menginformasikan keberadaan karya seni kontemporer Jawa. Galeri yang direncanakan mengandung tampilan baru untuk dapat menekankan pada ketertarikan generasi muda karena terdapatnya area café di dalamnya. Galeri di Indonesia kerap kali berisikan mengenai karya-karya pelukis terkenal dengan kentalnya cerita bersejarah mengenai peperangan dan kemerdekaan bangsa Indonesia, namun jarang untuk mengangkat sebuah kisah kuno yang mampu menghantar nama Indonesia dengan mengiringi pembentukan kepribadian bangsa melalui berbagai legenda dengan pesan moral yang ada di dalamnya. Padahal di Indonesia, khususnya di Jawa sangat banyak cerita-cerita yang telah menjadi akar tersendiri yang tidak bisa dilepaskan dari ciri khas negeri Indonesia. Hingga jaman saat ini, siapa yang tak kenal Mahabarata? Sebuah epos yang mengisahkan tentang sebuah perang bersaudara di medan Kuruksethra antara
3 3 Pandawa dan kurawa. Epos yang masuk ke Indonesia pada abad ke-4 sudah sangat terkenal dalam dunia pewayangan di Jawa. Dari bentuk budaya dan seni dari wiracarita Mahabarata itu perlu adanya penonjolan lebih dalam lagi untuk memberikan penilaian secara lebih tinggi dalam pengabadiannya. Oleh karena Mahabarata memiliki pengaruh besar terhadap dunia kasusastraan Jawa, tujuan penulis mengangkat judul Perancangan Interior Karya Seni Kontemporer Jawa dengan mengangkat Epos Mahabarata didasarkan rasa keinginan untuk menciptakan suatu desain yang baru untuk menunjukkan hubungan timbal balik diantara keduanya dan bentuk apresiasi terhadap karya seni Jawa yang belum pernah ada sebelumnya. (Diagram 1.1. Kerangka Latar Belakang dan Permasalahan)
4 Rumusan Masalah 1. Bagaimana merancang sebuah interior Galeri Karya Seni Kontemporer Jawa yang memiliki banyak fungsi untuk memamerkan beragam karya seni dari perupa muda sekaligus menjadi tempat beristirahat / berkumpul yang nyaman bagi para pengunjung khususnya generasi muda. 2. Bagaimana merancang interior Galeri Karya Seni Kontemporer Jawa yang baik bagi semua kalayak pengunjung dengan tata letak dan fasilitas yang dapat meningkatkan keamanan karya seni dan memenuhi kebutuhan kegiatan seni itu sendiri. 3. Bagaimana merancang desain Interior yang sesuai dengan karakter Mahabarata dan mampu berkesinambungan sehingga menonjolkan nilai dari karya seni Jawa itu sendiri serta mampu memberi kepuasan bagi pengunjung lokal hingga internasional. 4. Bagaimana merancang interior sebuah Galeri Karya Seni Kontemporer Jawa yang mampu menunjang produktifitas, nyaman, dan tidak menganggu konsentrasi pengunjung yang melihat pameran maupun pengunjung yang beristirahat / nongkrong Tujuan Penelitian Tujuan utama dari judul Perancangan Interior Galeri Karya Seni Kontemporer Jawa dengan mengangkat Epos Mahabarata adalah untuk memperkenalkan kembali karya nyata dari kesenian dan karya kreatif Jawa serta mengangkatnya menjadi lebih baru dan interaktif bagi semua kalangan khususnya generasi muda jaman sekarang. Tujuan khusus dari perancangan tersebut adalah : 1. Merancang sebuah interior Galeri Karya Seni Kontemporer Jawa yang memiliki banyak fungsi untuk memamerkan beragam karya seni dari perupa muda sekaligus menjadi tempat beristirahat / berkumpul yang nyaman bagi para pengunjung khususnya generasi muda.
5 5 2. Merancang interior Galeri Karya Seni Kontemporer Jawa yang baik bagi semua kalayak pengunjung dengan tata letak dan fasilitas yang dapat meningkatkan keamanan karya seni dan memenuhi kebutuhan kegiatan seni itu sendiri. 3. Merancang desain Interior yang sesuai dengan karakter Mahabarata dan mampu berkesinambungan sehingga menonjolkan nilai dari seni Jawa itu sendiri serta mampu memberi kepuasan bagi pengunjung lokal hingga internasional. 4. Merancang interior sebuah Galeri Karya Seni Kontemporer Jawa yang mampu menunjang produktifitas, nyaman, dan tidak menganggu konsentrasi pengunjung yang melihat pameran maupun pengunjung yang beristirahat / nongkrong Batasan Penelitian Penelitian dilakukan dengan melakukan survei di 3 tempat yang tersebar di Jakarta dan Bandung, yakni Selasar Soenaryo dan Lawangwangi di Bandung serta Galeri Nasional Indonesia di Jakarta. Adapun data yang diteliti dan disurvei adalah: 1. Aktifitas dan fasilitas yang dibutuhkan di sebuah galeri. 2. Pembagian ruang dalam sebuah Galeri karya seni kontemporer. 3. Jumlah pengunjung yang dapat tertampung dan karyawan yang bertugas. 4. Bentuk dan kegiatan dari beraneka ragam pementasan seni Jawa. 5. Hasil karya seni apa saja yang dipamerkan. 6. Cerita dan poin penting dari epos Mahabarata Jawa Metode Penelitian Metode Pengumpulan Data 1. Studi Literatur Studi literatur adalah bentuk pengumpulan data yang berhubungan dengan fungsi, jenis, dan kebutuhan Galeri karya seni pada umumnya sehingga dapat membantu dalam proses peranacangan selanjutnya.
6 6 2. Survei Lapangan Survei lapangan ditbutuhkan untuk mendapatkan data informasi yang lebih lengkap mengenai Galeri karya seni. Data-data yang mencakup foto, aktifitas di dalam galeri, didapatkan melalui pengamatan mendetail di lapangan. 3. Wawancara Wawancara dilakukan untuk mendapatkan sebuah informasi mengenai Galeri seni dan budaya yang akan disurvei. Informasi tersebut berupa apa saja yang dibutuhkan dalam pengaturan tata letak ruang dan kebutuhan-kebutuhan lainnya Metode Perancangan Setelah pengumpulan data dilakukan maka kemudian dilakukan penganalisaan masalah yang terdapat dari beberapa macam galeri atau tempat yang berhubungan dengan pameran karya seni. Penganalisaan segala macam permasalahan yang didapat yang akan sangat berguna dalam proses perancangan Galeri Karya Seni Kontemporer Jawa nantinya. Kemudian setelah analisa permasalahan selesai dilanjutkan dengan membuat program ruang yang terdiri dari diagram matriks, total program ruang, diagram bubble, dan hubungan antar ruang. Selanjutnya setelah itu mulailah masuk proses mengkonsep. Konsep merupakan bagian penting dalam perancangan sebuah interior. Dengan konsep yang telah ditentukan dengan matang, maka perancangan sebuah interior akan terarah baik dan memiliki makna bagi pengunjung atau orang yang berada di dalamnya. Perancangan interior dapat dimulai setelah konsep didapatkan, yaitu perancangan layout. Perancangan layout melalui berbagai pertimbangan seperti kebutuhan fasilitas dan aktifitas dari pihak-pihak terkait dan disusul dengan six plans. Hingga selanjutnya membuat gambar kerja yang berisikan juga gambar elevasi, detail konstruksi, dan lain sebagainya. Setelah perancangan gambar kerja selesai, maka untuk dapat memberikan gambaran nyata dari perancangan interior yang telah diterapkan,
7 7 akan berlanjut pada pembuatan 3D ruangan-ruangan yang mampu menjual dan menonjolkan desain yang ada Tinjauan Pustaka Pada bagian ini dikemukakan mengenai teori-teori dan penelitian terdahulu yang relevan dengan variabel-variabel yang akan diteliti. Selain itu juga diuraikan mengenai pengembangan hipotesis berdasarkan konsep serta teori yang ada Pasang Surut Budaya Jawa Menurut Tomasouw (1986:1.2), budaya adalah gaya hidup manusia biasa yang menyangkut nilai-nilai, keyakinan, dan prasangka yang dimiliki bersama oleh sebuah masyarakat dalam wadah kebahasaan dan kelompok sosial tertentu yang membedakannya dengan kelompok yang lain. Maka sebab itu Budaya tidak saja menyangkut apa yang tampak pada permukaan. Eratnya budaya Jawa terhadap pandangan masyarakat mancanegara membuat kesan seakan beratnya beban untuk tetap mempertahkan segala aspek yang menyangkup budaya Jawa seperti contoh dari segi seni dan karyanya. Sementara, seperti yang dikatakan Larson (1984), bahwa budaya adalah cetak biru sebuah masyarakat. Budaya memberi petunjuk bagaimana orang-orang dalam sebuah masyarakat bersikap dan berperilaku sesuai ulasan dari Tomasouw (1986:1.3). Singkatnya, budayalah yang akan mampu menyatukan orang-orang di dalam sebuah masyarakat bahkan akan dapat memberikan ikatan tersendiri antar orang-orang yang masih mampu memahami budaya tersebut. Salah satu yang menarik dari permasalahan ini, polemik kesadaran masyarakat Jawa dikenal dengan hilang jawanya menuai kata-kata menarik dari Alam,(1981) dengan penjelasan maksud dari hilang jawanya adalah hilang sifat-sifat jawanya. Seharusnya masyarakat Jawa mampu mempertahankan konsistensi dari budaya yang menjadi miliknya seperti yang dinyatakan Mulder (1984), betapapun dengan berubahnya jaman, kebudayaan dan identitas Jawa yang dasariah tidaklah banyak berubah. Namun saat ini ditemukannya berbeda dari harapan tersebut.
8 Karya Seni Kontemporer Jawa Pengertian seni kontemporer dilihat dari etiomologi atau sejarah katanya terdiri dari dua kata co dan tempo. Dimana co bermakna bersama dan tempo artinya waktu. Maka secara harafiah dapat dinyatakan sebagai seni yang berjalan sebagai refleksi waktu yang sedang dilakoni. Menurut buku yang ditulis Margono,dkk (2007) yang dimaksud dengan karya seni rupa kontemporer adalah karya seni rupa yang pemunculannya lebih dipengaruhi oleh waktu dimana karya seni tersebut diciptakan. Oleh karena itu, karya seni rupa kontemporer adalah masalahmasalah yang berkaitan dengan situasi dan kondisi saat di mana karya tersebut diciptakan. Karya seni rupa kontemporer dapat berupa karya seni lukis, seni patung, dan karya seni instalasi. Karya-karya tersebut diciptakan untuk kepentingan ekspresi pribadi seniman dalam mengungkapkan daya fantasi, imajinasi, maupun cita-cita dan harapan. Ada beberapa karya seni rupa modern yang dapat digolongkan ke dalam seni kontemporer. Akan tetapi, tidak semua karya seni modern dapat disebut karya seni kontemporer. Pemunculan karya seni rupa kontemporer lebih dipengaruhi oleh waktu sehingga situasi dan kondisi yang terjadi ketika karya tersebut dibuat akan terasa mewarnai karya kontemporer. Ide atau gagasan tersebut muncul untuk menanggapi sesuatu yang terjadi. Perkembangan ilmu pengetahuan 1. Perkembangan kebebasan pribadi 2. Perkembangan teknologi 3. Perkembangan apresiasi masyarakat 4. Reaksi terhadap kemapanan (Nurhadiat, 2004) Fungsi dan tujuan karya seni rupa kontemporer sendiri dibagi menjadi antara lain: 1. Memberi warna baru terhadap kebutuhan manusia baik secara fisik maupun psikis.
9 9 2. Meningkatkan popularitas para seniman, karena seni modern selalu menyertakan nama senimannya pada setiap karya yang diciptakan. 3. Memberikan kemudahan masyarakat karena banyak penemuanpenemuan baru dari hasil eksperimen para seniman modern. Namun seiring berjalannya jaman, agar kesenian dari seniman muda masyarakat Jawa yang terkadang dianggap sebagai seni rakyat / kreasi asing, perlu wadah untuk menerima dan mengangkat karya-karya tersebut untuk diterima sama pentingnya seperti karya yang terdahulu. Maka dari itu perlu munculnya galeri dengan wajah baru dengan nama dan aktifitas yang lebih interaktif Melindungi dan Menjaga Eksistensi Budaya Jawa Perlunya menjaga sebuah kelestarian karya seni di Indonesia khususnya pada salah satu budaya yakni budaya Jawa tertuju pada peraturan yang mendukung hal tersebut. Pada tahun 1997 UNESCO menyusun peraturan mengenai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity (Karya-karya Agung Lisan dan Tak Benda Warisan Manusia). Tujuan peraturan itu adalah untuk : 1. meningkatkan kesadaran masyarakat dunia terhadap warisan budaya tak benda, 2. mengevaluasi dan mendaftar situs dan warisan budaya tak benda, 3. membangkitkan semangat pemerintah negara agar mengambil tindakan-tindakan hukum dan administrasi untuk melestarikan warisan budaya tak benda, 4. mengikutsertakan seniman setempat dalam dokumentasi pelestarian dan pengembangan warisan budaya tak benda (Wibisono, 2009) Dalam menjalankan profesinya, seorang perancang interior, sebagaimana halnya pula seorang arsitek dituntut memiliki konsep desain, analisis teknis, dan gambar kerja terukur. Dengan demikian diharapkan terdapat nilai lebih bahkan dapat mencapai tujuan inti dari perancangan interior sebuah galeri seni berdasarkan budaya Jawa.
10 Pengangkatan Epos Mahabarata Pentingnya mengangkat suatu desain dengan pencitraan salah satu ikon dari budaya Jawa itu akan menambah nilai positif pada perancangan sebuah interior Galeri Karya Seni dan Budaya Jawa. Hal ini juga beralaskan alasan yang kuat yang diambil dari cuplikan cerita sejarah masa lalu. Seperti yang diulas Sachari (2007), terdapat kebiasaan selama pemerintahan Orde Baru untuk meminta petunjuk kepada kepala Negara (Soeharto). Soeharto sebagai orang Jawa, kerap mengusulkan desain dan nama-nama yang bernuansa kejawaan untuk karya-karya yang bersifat monumental. Termasuk pula dalam merancang kerajinan yang bertema budaya Indonesia. Terdapat banyak cerita-cerita rakyat, legenda, maupun mitos yang meraih banyak perhatian masyarakat Indonesia khususnya yang menjadi cirikhas budaya Jawa, yakni wiracarita Ramayana, Mahabarata, dan lain sebagainya. Namun epos terbesar pada masa itu dan sangat terkenal dengan pagelaran wayangnya yaitu Mahabarata. Pudjosoebroto (1978) mengemukakan crita pokok dari Mahabarata tersebut mengenai peperangan antara Kurawa sebagai keturunan Kuru, dengan Pandawa sebagai keturuna Bhara. Di sejumlah candi di Jawa, khsususnya Jawa Tengah dan Jawa TImur memuat relief/patung yang menggambarkan kegagahan burung garuda yang dimuat dalam kitab Mahabarata dan tertuang dalam relief / patung di candi tersebut. Seperti yang diulas pula oleh Sachari (2007), benda-benda perabotan sehari-hari masyarakat Jawa kuno, seperti lampu gantung, pengetuk pintu, hingga lampu pelita sebagian besar menggunakan hiasan dari burung garuda yang ada di Mahabarata sebagai unsur estetik maupun bagian utama dari barang-barang itu. Selain itu, diterapkan pula dalam peraga wayang kulit dan sejumlah motif kain batik tradisional. Oleh karenanya Mahabarata memiliki keunikan dan keagungan tersendiri dengan nilai-nilai kehidupan di dalamnya yang diharapkan mampu membungkus dan mengagungkan kembali karya seni dan budaya Jawa.
PERANCANGAN INTERIOR GALERI KARYA SENI KONTEMPORER JAWA DENGAN MENGANGKAT EPOS MAHABARATA
PERANCANGAN INTERIOR GALERI KARYA SENI KONTEMPORER JAWA DENGAN MENGANGKAT EPOS MAHABARATA Jessica Bernadetta Setiadarma Jurusan Desain Interior Universitas Bina Nusantara, 08985064119 bernadetta_oe@yahoo.com
Lebih terperinciSANGGAR SENI TARI DAN BUDAYA INDONESIA
SANGGAR SENI TARI DAN BUDAYA INDONESIA PROPOSAL PENGAJUAN PROYEK TUGAS AKHIR AGNES DWI ASTUTI 1501189665 SCHOOL OF DESIGN DESAIN INTEIOR UNIVERSITAS BINA NUSANTARA 2015 SANGGAR SENI TARI DAN BUDAYA INDONESIA
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebudayaan adalah kekayaan warisan yang harus tetap dijaga, dan dilestarikan dengan tujuan agar kebudayaan tersebut bisa bertahan terus menerus mengikuti perkembangan
Lebih terperinciI. 1. Latar Belakang I Latar Belakang Pengadaan Proyek
BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang I. 1. 1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Batik merupakan gabungan dari dua kata dalam bahasa Jawa yaitu amba yang berarti menulis dan tik yang berarti titik. Batik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang mempunyai keanekaragaman budaya dan komunitas masyarakat yang unik seperti ras, suku, agama, dan etnis. Kebudayaan di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seni merupakan bagian dari kebudayaan yang lahir dari hasil budi daya manusia dengan segala keindahan, dan kebebasan berekspresi dari manusia sendiri. Seiring dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Di Indonesia seni dan budaya merupakan salah satu media bagi masyarakat maupun perseorangan untuk saling berinteraksi satu sama lain. Dengan adanya arus globalisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya atau kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat, bahwa segala sesuatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia seperti wayang, batik, keris, angklung, reog. Wayang adalah salah satu
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia memiliki banyak kesenian daerah yang menjadi warisan budaya Indonesia seperti wayang, batik, keris, angklung, reog. Wayang adalah salah satu bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Museum Budaya Dayak Di Kota Palangka Raya Page 1
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. LATAR BELAKANG EKSISTENSI PROYEK Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Keunikan yang dimiliki Indonesia tak hanya merupakan negara yang terdiri dari ribuan pulau, namun juga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masakan Indonesia merupakan pencerminan beragam budaya dan tradisi yang berasal dari kepulauan Nusantara yang terdiri dari sekitar 6.000 pulau dan memegang peran penting
Lebih terperinci1.6 Manfaat a. Melestarikan batik sebagai warisan kekayaan budaya indonesia. b. Menambah pengetahuan masyarakat tentang batik.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Batik merupakan kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perkembangan batik nusantara pun ditandai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Batik merupakan kerajinan bernilai seni tinggi dan menjadi salah satu warisan budaya Indonesia. Kain batik yang memiliki corak yang beragam serta teknik pembuatannya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya Indonesia memiliki kekayaan budaya yang berlimpah dan beragam. Namun dengan kekayaan budaya yang Indonesia miliki ternyata tidak memberikan bukti nyata
Lebih terperinciPUSAT INFORMASI BATIK di BANDUNG BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN PUSAT INFORMASI BATIK di BANDUNG 1.1. Latar Belakang Bangsa yang maju adalah bangsa yang menghargai dan bangga akan kebudayaannya sendiri. Dari kebudayaan suatu bangsa bisa dilihat kemajuan
Lebih terperinciberpengaruh terhadap gaya melukis, teknik pewarnaan, obyek lukis dan lain sebagainya. Pembuatan setiap karya seni pada dasarnya memiliki tujuan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini masyarakat Indonesia secara umum kian menurun tingkat ketertarikannya dengan dunia seni, khususnya pada dua cabang seni murni yaitu seni lukis dan seni
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN Indonesia adalah Negara dengan latar belakang budaya yang majemuk. mulai dari kehidupan masyarakat, sampai pada kehidupan budayanya. Terutama pada budaya keseniannya.
Lebih terperinciPASAR SENI DI YOGYAKARTA
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PASAR SENI DI YOGYAKARTA Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh Gelar Sarjana Teknik DIAJUKAN OLEH : LOKA SANGGANEGRA L 201
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. Pos Indonesia yang selanjutnya disebut Kantor Pos merupakan badan usaha milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang layanan sarana komunikasi seperti mengirimkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki kain tradisi yang sangat beragam. Terdapat kain tradisi disetiap daerah dan memiliki perbedaan atau keunikan masing-masing disetiap daerahnya. Dewasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah mahluk yang tidak lepas dari masa lampau dalam menjalani masa kini dan masa yang akan datang dan tidak mungkin lepas dari budayanya sendiri. Sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang kaya akan seni dan budayanya. Hal itu telihat dari keberagaman suku yang dimiliki Bangsa Indonesia, mulai dari cara hidup
Lebih terperinciPERANCANGAN INTERIOR PADA PUSAT KEBUDAYAAN BETAWI DIJAKARTA PROPOSAL PENGAJUAN PROYEK TUGAS AKHIR YULI HELVINA
PERANCANGAN INTERIOR PADA PUSAT KEBUDAYAAN BETAWI DIJAKARTA PROPOSAL PENGAJUAN PROYEK TUGAS AKHIR YULI HELVINA 1501204956 SCHOOL OF DESIGN INTERIOR DESIGN DEPARTMENT UNIVERSITAS BINA NUSANTARA 2015 2 BAB
Lebih terperinciSumber: data pribadi
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang I.1.1. Kerajinan Indonesia Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki populasi terbesar di dunia. Indonesia sangat kaya jika dibandingkan dengan negara lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Potensi Kota Yogyakarta Sebagai Kota Budaya Dan Seni
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Potensi Kota Yogyakarta Sebagai Kota Budaya Dan Seni Kota Yogyakarta merupakan kota yang terkenal dengan anekaragam budayanya, seperti tatakrama, pola hidup yang
Lebih terperinciTengah berasal dari sebuah kota kecil yang banyak menyimpan peninggalan. situs-situs kepurbakalaan dalam bentuk bangunan-bangunan candi pada masa
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Propinsi Jawa Tengah yang merupakan salah satu Daerah Tujuan Wisata ( DTW ) Propinsi di Indonesia, memiliki keanekaragaman daya tarik wisata baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu dari sekian banyak negara di dunia yang kaya akan kebudayaan. Kebudayaan di Indonesia tersebar di hampir semua aspek kehidupan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bandung adalah salah satu kota besar di Indonesia dan merupakan Ibukota Provinsi Jawa Barat yang banyak menyimpan berbagai sejarah serta memiliki kekayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesenian dan Pariwisata merupakan dua kegiatan yang saling memiliki keterkaitan yang sangat kuat. Dalam konteks pariwisata telah menjadi atraksi atau daya tarik wisata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Wayang merupakan salah satu seni budaya yang cukup populer di antara banyak karya seni budaya yang lainnya. Seni budaya wayang dinilai cukup kompleks, karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pusat Seni Rupa di Yogyakarta dengan Analogi Bentuk Page 1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Pengertian judul Pusat : merupakan Pokok Pangkal atau yang menjadi pumpunan(berbagai, urus hal,dsb) (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990) Seni : Keahlian membuat karya yang bermutu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin maju dan modern serta meningkatnya akan ilmu pengetahuan menuntut manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup yang modern. Maka perkembangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jawa Barat dikenal sebagai Kota Parahyangan/Tatar Sunda, yang berarti tempat para Rahyang/Hyang bersemayam. Menurut cerita cerita masyarakat kuno, Tatar Parahyangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia yang memiliki nilai-nilai luhur. Wayang tidak hanya secara artistik memiliki kualitas
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia internasional mengakui wayang sebagai produk budaya dan kesenian asli Indonesia yang memiliki nilai-nilai luhur. Wayang tidak hanya secara artistik memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Keadaan Museum di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 Keadaan Museum di Indonesia Keberadaan museum di dunia dari zaman ke zaman telah melalui banyak perubahan. Hal ini disebabkan oleh berubahnya fungsi dan tugas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan ujung tombak bagi kemajuan perekonomian negara. Pariwisata juga bertanggung jawab untuk membawa citra bangsa ke dunia Internasional. Semakin tinggi
Lebih terperinciBAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Data Produk
BAB II IDENTIFIKASI DATA A. Data Produk 1. Sejarah SuryoArt Craft Agus Suryono dulu adalah seorang desain interior dan properti kemudian menjadi karyawan perbankan, pada tahun 2011 pak Suryono memutuskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan wayang sebagai salah satu aset berharga budaya Indonesia yang perlu dijaga kelestariannya. Wayang sudah diakui oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek Pelestarian budaya bukan hanya yang berhubungan dengan masa lalu, namun justru membangun masa depan yang menyinambungkan berbagai potensi masa lalu
Lebih terperincibanyaknya peninggalan sejarah dan kehidupan masyarakatnya yang memiliki akar budaya yang masih kuat, dalam kehidupan sehari-hari seni dan budaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap bangsa memiliki ciri dan kebiasaan yang disebut kebudayaan, menurut Koentjaraningrat (1974), Kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Budaya bangsa Indonesia adalah budaya yang memiliki banyak keragaman
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya bangsa Indonesia adalah budaya yang memiliki banyak keragaman karya seni tradisional. Diantaranya, karya seni lukis tradisional yang berkembang disetiap daerah.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. agama dan lain lain. Bila hal tersebut dikaji lebih jauh, akan mengandung ajaran dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Negara yang terdiri dari berbagai macam suku, budaya, dan adat istiadat. Indonesia terdiri dari 33 provinsi, dengan kata lain terdapat banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keanekaragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Dalam masyarakatnya yang majemuk, tentunya masyarakat Indonesia juga memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Eksistensi Proyek
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Latar Belakang Eksistensi Proyek Indonesia merupakan negara yang kaya akan produk seni. Berbagai produk seni yang khas dapat ditemukan di hampir seluruh daerah
Lebih terperinciproduktifitas,efisiensi kebutuhan fisik bagi pengguna.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seni adalah bagian yang sangat penting dari sebuah kebudayaan yang mana memiliki suatu peran terhadap kondisi mental dan spiritual manusia. Salah satu bentuknya adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Angklung merupakan salah satu instrumen yang berasal dari tanah Sunda, Jawa Barat. Angklung merupakan salah satu instrumen tradisional yang berasal dari material Bambu.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang LATAR BELAKANG TUJUAN LATAR BELAKANG. Eksistensi kebudayaan Sunda 4 daya hidup dalam kebudayaan Sunda
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang LATAR BELAKANG TUJUAN LATAR BELAKANG Eksistensi kebudayaan Sunda 4 daya hidup dalam kebudayaan Sunda KONSERVASI PARTISIPASI KOMUNITAS SUNDA TAMAN BUDAYA SUNDA METODE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seni merupakan bagian dari kebudayaan yang lahir dari hasil budi daya manusia. Dengan segala keindahan, dan kebebasan ekspresi dari manusia sendiri. Seiring dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang LAPORAN TUGAS AKHIR
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beragam budaya dan tradisi Indonesia membuat banyaknya kerajinan tradisional di Indonesia. Contohnya yang saat ini lagi disukai masyarakat Indonesia yaitu kerajinan
Lebih terperinciPUSAT SENI DAN KERAJINAN KOTA YOGYAKARTA
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PUSAT SENI DAN KERAJINAN KOTA YOGYAKARTA DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN GUNA MEMPEROLEH GELAR SARJANA TEKNIK DIAJUKAN OLEH: IGNASIUS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki era globalisasi, arus penyampaian informasi berkembang dengan cepat, apalagi didukung dengan teknologi canggih melalui berbagai media. Globalisasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan memasak timbul karena adanya kebutuhan manusia yang tidak bisa lepas akan makanan. Teori Hierarki Kebutuhan Maslow menjelaskan bahwa makhluk hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN FAJRI BERRINOVIAN 12032
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang I.1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Banyak orang merasa bingung mengisi hari libur mereka yang hanya berlangsung sehari atau dua hari seperti libur pada sabtu dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Makanan modern yang beredar tersebut menarik minat para generasi muda
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Negara yang mempunyai identitas budaya yang sangat beragam. Namun pada saat ini identitas tersebut mulai pudar karena adanya pengaruh globalisasi
Lebih terperinciGEDUNG WAYANG ORANG DI SOLO
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR GEDUNG WAYANG ORANG DI SOLO Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik diajukan oleh : ANANG MARWANTO NIM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pemilihan Project
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Pemilihan Project Pada zaman sekarang ini, manusia selalu memperoleh tekanan untuk bertahan hidup. Tekanan untuk bertahan hidup ini mendorong manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nilai nasionalisme dan kecintaan terhadap bangsa sendiri merupakan hal yang penting untuk dimiliki oleh warga negara. Hal ini tidak terlepas dari kepedulian kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Kusrianto, Adi Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi Offset halaman
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1. Sejarah Perkembangan Desain Komunikasi Visual di Dunia Pada awalnya, media desain grafis hanya terbatas pada media cetak dwi matra. Namun, seiring dengan perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada Bab I ini akan dijabarkan mengenai latar belakang Galeri Kain Tenun Endek di Kota Denpasar, rumusan masalah, tujuan, dan metode penelitian yang digunakan. 1.1 Latar Belakang Kebudayaan
Lebih terperinciUNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan budaya. Keberagaman budaya yang ada di Indonesia tidak terhitung nilainya, mulai dari suku, bahasa, tarian, nyayian,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dan kesatuan suatu bangsa dapat ditentukan dari aspek- aspek
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dan kesatuan suatu bangsa dapat ditentukan dari aspek- aspek nilai budaya dan tingkat peradabannya. Warisan budaya Indonesia yang berupa adat istiadat,
Lebih terperinci2015 PERKEMBANGAN KESENIAN BRAI DI KOTA CIREBON TAHUN
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kesenian tradisional yang tumbuh dan berkembang di Jawa Barat memiliki jenis yang beragam. Keanekaragaman jenis kesenian tradisional itu dalam perkembangannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Yunita, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kesenian merupakan hasil dari kebudayaan manusia yang dapat didokumentasikan atau dilestarikan, dipublikasikan dan dikembangkan sebagai salah salah satu upaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan nasional dan kebudayaan. daerah. Kebudayaan nasional Indonesia merupakan puncak puncak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepulauan Nusantara terdiri atas aneka warna kebudayaan dan bahasa. Keaneka ragaman kebudayaan dari berbagai suku bangsa yang ada di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Budaya merupakan cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh kelompok masyarakat dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbetuk dari banyak unsur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Provinsi Jawa Barat yang lebih sering disebut sebagai Tatar Sunda dikenal
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Provinsi Jawa Barat yang lebih sering disebut sebagai Tatar Sunda dikenal memiliki warisan budaya yang beranekaragam. Keanekaragaman budayanya itu tercermin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Batik merupakan kain khas masyarakat Indonesia. Batik ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009 yang juga ditetapkan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia di jaman dahulu. Mahabharata berasal dari kata maha yang berarti
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kesusastraan Indonesia kuno terdapat epos besar, yaitu kisah Mahabharata, yang pada awalnya ditulis dalam bahasa Sansekerta dimana menurut Nyoman (2014) dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada abad ini gerak perubahan zaman terasa semakin cepat sekaligus semakin padat. Perubahan demi perubahan terus-menerus terjadi seiring gejolak globalisasi yang kian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu Negara perairan yang luas dan terdiri dari beribu pulau di dalamnya. Wilayah Indonesia yang luas dan tersebar, membuat indonesia kaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya Sunda kini tengah menghadapi tantangan besar dalam proses regenerasi budaya. Banyak faktor yang mempengaruhinya, di antaranya terjadi degradasi nilai budaya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Secara universal, seni pertunjukan adalah karya seni yang melibatkan aksi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perancangan Interior Secara universal, seni pertunjukan adalah karya seni yang melibatkan aksi individu maupun kelompok di tempat dan waktu tertentu, biasanya memiliki
Lebih terperinciPENCIPTAAN SERAGAM BATIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Batik merupakan salah satu warisan leluhur Indonesia yang telah dikenal secara luas oleh masyarakat Indonesia, tetapi banyak masyarakat yang belum mengerti
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Negara kita Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat besar, dan juga memiliki garis pantai yang sangat indah. Salah satu pulau yang mempunyai garis pantai yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN HAKIKAT PASAR KERAJINAN DAN SENI
BAB II TINJAUAN HAKIKAT PASAR KERAJINAN DAN SENI 2.1 PENGERTIAN PASAR KERAJINAN DAN SENI Pasar dalam arti sempit adalah tempat dimana permintaan dan penawaran bertemu ( http://id.wikipedia.org/ : 7/9/2009
Lebih terperinci53. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB A)
53. Mata Pelajaran Seni Budaya dan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB A) A. Latar Belakang Muatan seni budaya dan keterampilan sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik
Lebih terperinciUniversitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesenian adalah bagian dari budaya dan merupakan sarana yang digunakan untuk mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia. Indonesia sebagai Negara Kepulauan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara kita terdiri dari bermacam-macam suku bangsa yang terbentang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara kita terdiri dari bermacam-macam suku bangsa yang terbentang mulai dari ujung barat sampai timur. Setiap wilayah mempunyai kebudayaan yang khas sebagai lambang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari berbagai macam suku, yang memiliki seni budaya, dan adat istiadat, seperti tarian tradisional. Keragaman yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini kata modern merupakan kata yang tidak asing lagi didengar, terutama dalam dunia arsitektur. Hal ini yang kemudian memunculkan sebuah arsitektur yang disebut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Lokasi Solo baru adalah daerah bagian selatan dan sebelah utara kota Surakarta jawa tengah untuk daerah ini bertepatan dengan kabupaten Sukoharjo daerah ini dulunya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERANCANGAN Seiring dengan kemajuan zaman, tradisi dan kebudayaan daerah yang pada awalnya dipegang teguh, di pelihara dan dijaga keberadaannya oleh setiap suku, kini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan sejarah beserta peninggalannya. Candi merupakan salah satu peninggalan bersejarah yang tidak dapat lepas nilai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang ini, penggemar sepeda motor gede atau moge, jumlahnya semakin bertambah seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang meningkat dan kebutuhan masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi dari sekian banyak provinsi di Indonesia yang memiliki budaya yang kental. Banyak kebudayaan yang tertinggal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Pesatnya perkembangan zaman kearah yang lebih modern dan diikuti dengan perkembangan teknologi serta ilmu pengetahuan, kian menuntut masyarakat memenuhi
Lebih terperinciMUSEUM WAYANG NUSANTARA DI SURAKARTA
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR MUSEUM WAYANG NUSANTARA DI SURAKARTA Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik diajukan oleh : JOKO ISWANTO
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gudang tempat menyimpan barang-barang antik seperti anggapan
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, museum-museum baik di Indonesia maupun di dunia telah mengalami suatu perkembangan. Museum tidak lagi ingin disebut sebagai gudang tempat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rempah-rempah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan dan kebutuhan manusia di dunia. Kehidupan masyarakat Indonesia pun sangat dekat dengan beragam
Lebih terperinciBAB 2 DATA DAN ANALISA. 2.1 SUMBER DATA Adapun sumber data yang akan digunakan untuk proyek tugas akhir ini berasal dari :
3 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 SUMBER DATA Adapun sumber data yang akan digunakan untuk proyek tugas akhir ini berasal dari : Internet Wawancara dengan owner Survey terhadap target audience 2.2 DATA UMUM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang belum terlalu terpublikasi. dari potensi wisata alamnya, Indonesia jauh lebih unggul dibandingkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut beberapa data statistik dan artikel di berbagai media, pariwisata di Indonesia sejauh ini dapat dikatakan kurang dikenal di mancanegara, maupun di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sektor perdagangan, sektor perekonomian, dan sektor transportasi. Dari segi. transportasi, sebelum ditemukannya mesin, manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kereta Kuda dalam perkembangannya telah ada ketika manusia mulai melakukan aktivitas produksi yang tidak dapat dipenuhi dari hasil produksinya sendiri. Hal ini dikarenakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009 sebagai Masterpiece of Oral and
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di dunia internasional, batik Indonesia telah mendapatkan penghargaan dari UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009 sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Wukirsari Sebagai Desa Penghasil Kerajinan Tangan
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 1.1. Wukirsari Sebagai Desa Penghasil Kerajinan Tangan Desa Wukirsari merupakan salah satu desa sentra kerajinan di Kecamatan Imogiri yang mampu menghasilkan berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karya dihasilkan dari imajinasi dan temporer seniman. Batasan dari cetak tradisional,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni grafis tradisional ditengah arus kemajuan dibidang percetakan. Cetak tradisional mampu mempertahankan eksistensinya di masyarakat, karena sebuah karya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pusat Pelestarian Kesenian Wayang Kulit Tradisional Bali di Kabupaten Badung 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bali sebuah pulau kecil dengan beribu keajaiban di dalamnya. Memiliki keanekaragaman yang tak terhitung jumlahnya. Juga merupakan sebuah pulau dengan beribu kebudayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. I.1.1 Latar belakang proyek
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I.1.1 Latar belakang proyek Dalam dekade terakhir pelayanan SPA telah berkembang pesat baik di luar maupun dalam negeri sebagai upaya pelayanan kesehatan. Perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesenian produk asli bangsa Indonesia. Kesenian wayang, merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang sangat kaya dengan aneka ragam kebudayaan dan tradisi. Potensi merupakan model sebagai sebuah bangsa yang besar. Kesenian wayang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi 1.1.1 Sejarah Cafe Lawangwangi Cafe Lawangwangi Creative Space merupakan salah satu tempat dimana para seniman dapat memamerkan sekaligus menjual hasil
Lebih terperinci