BUKU INFORMASI MENERAPKAN KERJA SAMA DI TEMPAT KERJA H

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BUKU INFORMASI MENERAPKAN KERJA SAMA DI TEMPAT KERJA H"

Transkripsi

1 BUKU INFORMASI MENERAPKAN KERJA SAMA DI TEMPAT KERJA H KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS DIREKTORAT STANDARDISASI KOMPETENSI DAN PROGRAM PELATIHAN Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Lantai 6A Jakarta Selatan

2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI 2 BAB I PENDAHULUAN A. Tujuan Umum B. Tujuan Khusus BAB II MENERJEMAHKAN PERAN DAN TUJUAN KELOMPOK KERJA DALAM ANGKUTAN JALAN... 5 A. Pengetahuan yang diperlukan dalam Menerjemahkan Peran dan Tujuan kelompok kerja dalam angkutan jalan Cara mengidentifikasi Tujuan dan peran kelompok kerja dari sumbersumber yang benar Cara mengidentifikasi dan menyetuju kewenangan dan tanggung jawab kelompok kerja Cara menyepakati Perubahan tujuan dan peran kelompok kerja. 8 B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Menerjemahkan peran dan Tujuan kelompok kerja dalam angkutan jalan C. Sikap Kerja dalam Menerjemahkan Peran dan Tujuan kelompok kerja dalam angkutan jalan BAB III MENGIDENTIFIKASI TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB SETIAP ANGGOTA DALAM KELOMPOK A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Mengidentifikasi tugas dan tanggung jawab setiap anggota dalam kelompok Berkomunikasi dalam kegiatan kelompok menggunakan cara yang efektif dan tepat Memberikan Kontribusi yang efektif dan tepat dalam pertemuan kelompok kerja berdasarkan kompetensi yang dimiliki masing-masing anggota Halaman: 2 dari 32

3 3. Cara membuat catatan atau laporan hasil identifikasi dibuat berdasarkan prosedur yang telah ditetapkan.. 22 B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Mengidentifikasi tugas dan tanggung jawab setiap anggota dalam kelompok C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Mengidentifikasi tugas dan tanggung jawab setiap anggota dalam kelompok BAB IV MELAKSANAKAN TUGAS SESUAI DENGAN TANGGUNG JAWAB DALAM KELOMPOKNYA A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Kontribusi terhadap tugas dan tanggung jawab kelompok diberikan dengan efektif Cara Memberikan Kontribusi Terhadap Tugas Secara Efektif Cara Memberikan Kontribusi Secara Effektif Terhadap Tugas Dan Tanggung Jawab Kelompok Cara Membat Laporan Pelaksanaan Tugas Dan Tanggung Jawab Kelompok Dengan Kenyataan Yang Ada 28 B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Kontribusi terhadap tugas dan Tanggung Jawab Kelompok Diberikan Dengan Efektif C. Sikap Kerja Yang Diperlukan Dalam Kontribusi Terhadap Tugas Dan Tanggung Jawab Kelompok Diberikan Dengan Efektif DAFTAR PUSTAKA A. Dasar Perundang-undangan B. Buku Referensi C. Majalah atau Buletin D. Referensi Lainnya DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN A. Daftar Peralatan B. Daftar Bahan DAFTAR PENYUSUN Halaman: 3 dari 32

4 BAB I PENDAHULUAN A. Tujuan Umum Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu menerapkan kerjasama di tempat kerja. B. Tujuan Khusus Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi ini adalah Menyiapkan kerjasama ditempat kerja ini guna memfasilitasi peserta latih sehingga pada akhir pelatihan diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut : 1. Menerjemahkan peran dan tujuan kelompok kerja dalam angkutan jalan yang meliputi kegiatan mengindentifikasi tujuan dan peran kelompok kerja dari sumber-sumber yang benar, mengidentifikasi dan menyetujui kewenangan dan tanggung jawab kelompok kerja, mengidentifikasi dan menyetujui kewenangan dan tanggung jawab kelompok kerja. 2. Mengidentifikasi tugas dan tanggung jawab setiap anggota dalam kelompok yang meliputi kegiatan bagaimana menggunakan cara yang efektif dan tepat dalam berkomunikasi di kegiatan kelompok, memberikan kontribusi yang efektif dan tepat dalam pertemuan kelompok kerja berdasarkan kompetensi yang dimiliki masing-masing anggota, menetapkan Catatan atau laporan hasil identifikasi yang dibuat sesuai prosedur 3. Melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab dalam kelompoknya yang meliputi kegiatan memberikan kontribusi terhadap tugas dan tanggung jawab kelompok dengan efektif, memberikan kontribusi sesuai dengan kompetensi masing-masing anggota kelompok, membuat laporan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab kelompok sesuai dengan kenyataan yang ada. Halaman: 4 dari 32

5 BAB II MENERJEMAHKAN PERAN DAN TUJUAN KELOMPOK KERJA DALAM ANGKUTAN JALAN A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Menerjemahkan Peran Dan Tujuan Kelompok Kerja Dalam Angkutan Jalan PENGERTIAN Beberapa pengertian yang dipergunakan di dalam unit kompetensi ini, yaitu : a. Tim, adalah sekelompok orang yang bekerja bersama dan saling membantu untuk mencapai tujuan kelompok. b. Pemimpin, adalah orang yang memiliki visi dan misi yang kuat untuk mengatur dan mengarahkan anggota kelompok untuk mencapai tujuan kelompok. c. Motivasi, adalah kekuatan pendorong untuk mencapai tujuan. Ciri-ciri sebuah tim antara lain : - Mempunyai ciri & identitas yg sama - Terdiri atas berbagai latar belakang keahlian - Mengetahui misi, tujuan & sasaran Yg ingin dicapai - Mengetahui misi, tujuan & sasaran Yg ingin dicapai - Merasakan dampak keberhasilan & kegagalan - Saling bekerjasama dlm melaksanakan tugas - Terdiri atas berbagai latar belakang keahlian Karakteristik sebuah tim adalah : - Ada Kesepakatan Terhadap Misi - Semua Anggota Menataati Peraturan Yg Berlaku - Adanya Tugas, Tanggung jawab & Wewenang - Dapat Beradaptasi Terhadap Perubahan - Halaman: 5 dari 32

6 Alam diciptakan oleh Allah (Tuhan) untuk manusia agar saling melakukan komunikasi dan berhubungan satu sama lainnya dengan baik, dan diketahui bahwa semua makhluk yang ada di Bumi ini satu sama lainnya saling ketergantungan yang sering di dalam ilmu sosial dikatakan (INTERDEPENDENCE PRINCFIPLE). Dengan demikian maka dapat diartikan bahwa kerjasama dapat dilihat sebagai alat untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan tertentu misalnya : 1 Peran dan Tujuan kerja sama tim? Kerja sama tim diperlukan untuk memperlancar suatu aktivitas agar hasil yang ingin dicapat dapat optimal serta effisien yang lebih penting adalah tepat waktu. 1.1 Orang tua : Sandang pangan Ilmu yang berguna Akhlak yang baik Hal tesebut di atas antara ibu dan bapak akan mempunyai keawjiban untuk dapat mermberikan yang terbaik kepada anakanaknya. Dimana keduanya saling ada keterkaitan satu sama lainnya agar dapat mencapai suatu tujuan yaitu membesarkan anak sampai dapat berdiri sendiri. Ibu dan bapak mempunyai tugas yang yang berbeda tetapi tujuannya sama. 1.2 Pasangan Akan dapat berjalan satu sama lainnya jika merasa salaing membutuhkan dan saling memberi seperti: Saling memberikan rasa kasih sayang Saling mengisi kekurangan Halaman: 6 dari 32

7 1.2.3 Saling membantu jika tidak dapt dilakukan sendiri Saling mempercayai akan masa depan akan baik jika bekerja sama. 1.3 Managers and Supervisor Akan dapat bekerja dengan baik jika kedua belah pihak saling mengerti akan tugas masing-masing, saling mengerti tersebut perlu dijabarkan secara utuh agar semua pihak tidak ada rasa dijadikan objek melalui sebuah aturan kerja. 1.4 Pemimpin masyarakat dan relawan Akan dapat bekerja jika anata kedua belah pihak sama memahami apa yang menjadi tugas masing-masin di dalam suatu komunitas masyarakat dimana tujuannya adalah membina masyarakat yang adil sejahtera serta makmur dalam menjalani kehidupan secara utuh. 1.5 Guru dan murid Akan dapat bersama-sama mencapai tujuan bahwa guru memberikan sesuatu ilmu yang bermanfaat kepada murid, sementara murid akan menerima sesuatu ilmu yang bermanfaat dari guru, jika kedua belah pihak merasa merka mempunyai suatu keterkaitan untuk mencapai suatu tujuan. Kenapa harus ada kerja sama tim? Di dalam lingkan baru atau pada suatu ruang kerja baru atau adanya pembaharuan perlu dipikirkan beberapa pokok-pokok pikiran yang mengacu kepada : 1 Daya saing Dapat diartikan bahwa apa yang dikerjakan akan menjadi suatu daya saing positif dan membangun Halaman: 7 dari 32

8 2 Harapan tinggi Tingkat keberhasilan yang tinggi 3 Mempercepat Perubahan Dengan melakukan perubahan secara positif dimana terjadinya suatu kesepakatan bersama sehingga akan menghasilkan kerja sama tim yang lebih baik 4.Miningkatkan saling ketergantungan Tidak ada keberhasilan jika sesuatu dikerjakan secara individu sesuatu yang sifat individual akan selalu menemui kesulitan. Karakteristik Team - Harus memiliki tujuan bersama yang jelas. Apapun bentuk tujuannya,usaha untuk mencapai tujuan tersebut merupakan alasan keberadaan suatu team. - Adanya kerjasama untuk mencapai tujuan. Mengapa Team diperlukan? Kualitas keputusan dan tingkat kreatifitas yang dihasilkan oleh sebuah team, jauh lebih baik daripada kualitas dan kreatifitas yang dihasilkan oleh rata-rata individu yang bekerja sendirian. Keuntungan team adalah adanya kekuatan kerjasama. Ciri-ciri Team yang hebat : menciptakan hasil dengan cepat; kreatif; bijaksana; positif konsisten. Salah satu faktor yang membuat sebuah team berfungsi adalah keikutsertaan seluruh anggota team. Halaman: 8 dari 32

9 TUJUAN TIM Tujuan team dinilai baik apabila hasil yang diharapkan tidak dapat diraih oleh usaha seorang saja. Agar seluruh anggota team mengetahui tujuan team maka : 1. Jadikan tujuan singkat, padat, jelas, pasti dan beorientasi pada tindakan. Contoh tujuan team adalah Menciptakan hubungan yang lebih baik antara pelanggan dan perusahaan. Tujuan ini terlalu luas dan dapat menciptakan berbagai arti. Seluruh anggota team harus mengartikan tujuan secara sama. Pernyataan tujuan dapat diperjelas dengan Mengurangi keluhan pelanggan atau Meningkatkan kualitas kepuasan pelanggan. 2. Seluruh anggota team harus mengetahui arti dari tujuan team yang sebenarnya. Hal ini dapat dilakukan dengan menanyakan kepada tiap anggota mengenai tujuan team. Jawaban anggota team akan menunjukkan apa yang sebenarnya menjadi hasil pekerjaan team. 3. Adanya kemungkinan keberhasilan. Team harus percaya bahwa tujuan tersebut dapat dicapai dan merupakan hal yang tepat untuk dilakukan. Tujuan kita hanya dapat diraih dengan bantuan rencana yang dapat dipercaya dan bisa digunakan untuk memimpin tindakan kita dengan bersemangat. Tidak ada jalan lain untuk meraih keberhasilan -Pablo Picasso- B. Keterampilan yang yang Diperlukan dalam Menerjemahkan Peran Dan Tujuan Kelompok Kerja Dalam Angkutan Jalan 1. Mengidentifikasi Tujuan dan peran kelompok dari sumber-sumber yang benar. 2. Mengidentifikasi dan menyetujui kewenangan dan tanggung jawab kelompok kerja 3. Memberi masukan pada saat melakukan perubahan tentang tujuan dan peran kelompok kerja. Halaman: 9 dari 32

10 C. Sikap kerja yang Diperlukan dalam Menerjemahkan Peran Dan Tujuan Kelompok Kerja Dalam Angkutan Jalan 1. Harus cermat, teliti, sesuai dan bertanggungjawab 2. Harus tanggap, betranggung jawab dan dapat dipercaya 3. Harus tanggap, teliti, cermat dan fleksibel Halaman: 10 dari 32

11 BAB III MENGIDENTIFIKASI TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB SETIAP ANGGOTA DALAM KELOMPOK A. Cara berkomunikasi dalam kegiatan kelompok secara efektif dan tepat Pengertian Komunikasi. Komunikasi adalah proses pengiriman dan penerimaan ide, pesan, informasi, atau konsep di tempat kerja, baik di dalam kelompok formal maupun informal perusahaan Berkomunikasi dalam kegiatan kelompok digunakan cara yang efektif dan tepat Sikap kerja yang diperlukan terkait dengan elemen kompetensi ini, yaitu : 1. Aktif mencari informasi tentang pendapat anggota kelompok tentang usaha kelompok 2. Mengetahui cara penanganan masalah 3. Mendelegasikan tugas sesuai dengan kemampuan anggota 4. Memberikan wewenang sesuai dengan kapasitas anggota Halaman: 11 dari 32

12 Keterampilan berkomunikasi mempunyai manfaat yang sangat penting untuk menyampaikan gagasan/idee maupun saran pemikiran kepada pihak lain baik secara individu maupun kelompok. Disamping itu melalui komunikasi yang efektif akan dapat mempengaruhi dan mendorong perubahan sikap maupun tingkah laku pihak lain sehingga akan muncul sikap tertentu yang memacu peningkatan prestasi maupun kualitas kerja atau kualitas produk yang dihasilkan. Setiap individu maupun kelompok mempunyai perbedaan ciri khas (karakteristik) tertentu, oleh karena itu dalam melakukan komunikasi harus efektif. Hal ini banyak dipengaruhi oleh komunikasi maupun media yang digunakan selain kesiapan konunikan dalam pelaksanaan proses komunikasi Pengertian Pada dasarnya komuniksai adalah penyampaian informasi atau pengetahuan antara dua atau lebih individu Macam-macam Informasi Berdasarkan media komunikasi dapat dibedakan Komunikasi verbal, menggunakan bahasa (simbol) Komunikasi nan verbal, menggunakan gerak anggota tubuh atau bahasa signal Berdasarkan adanya umpan balik dibedakan Komunikasi satu arah, pengiriman informasi tidak memperoleh umpan balik Komunikasi dua arah, ada umpan balik yang diterima oleh pengirim informasi Berdasarkan fungsi jiwa yang dilibatkan dalam komunikasi, dibedakan dalam: Komunikasi pada tingkat pikir (dalam proses pelatihan) Komunikasi pada tingkat perasaan Komunikasi pada tingkat pribadi ( contoh di antara sahabat) Halaman: 12 dari 32

13 3.3. Unsur-unsur Komunikasi Proses komunikasi meliputi unsur-unsur sebagai berikut : Sumber (source) Adalah dasar yang digunakan di dalam penyampaian pesan dapat berupa individu (orang), lembaga, buku dan sejenisnya. Apabila salah mengambil sumber maka kemungkinan komunikasi berakibat tidak seperti yang diharapkan Komunikator Adalah seseorang yang menyampaikan berita/informasi kepada orang lain. Waktu komunikator menyampaikan pesan/informasi. Kadang-kadang komunikan dapat menjadi komunikator, dan sebaliknya komunikator dapat menjadi komunikan Syarat-sarat komunikator yang baik adalah : Memiliki kredibilitas yang tinggi Memiliki keterampilan berkomunikasi Memiliki pengetahuan yang luas Memiliki sikap yang baik Memiliki daya tarik / penampilan perilaku Ciri-ciri Komunikator Komunikator yang membangun Mau medengarkan pendapat orang lain dan dia tidak pernah dirinya yang paling benar sendiri. Ingin bekerja sama dan mempertimbangkan sesuatu persoalan dengan sesamanya dan diambil suatu rasa saling pengertian. Tidak selalu mendominasi situasi dan mau mengadakan komunikasi dua arah (TIMBAL BALIK) Komunikator yang mengendalikan Pendapatnya merupakan hal yang paling baik, sehingga ia tidak mau mendengarkan orang lain. Ia menginginkan komunikasi satu arah saja. Halaman: 13 dari 32

14 Komunikator yang melepaskan diri Ia lebih banyak menerima dari hal yang baru Kadang-kadang merasa rendah diri Ia lebih suka mendengar pendapat orang lain, tetapi tidak sungguh-sungguh menanggapinya Sumbangan pikirannya banyak mengandung arti, tetapi ia lebih suka melemparkan tanggung jawab kepada orang lain Komunikator yang menarik diri Ia selalu bersifat pesimis Ia lebih suka melihat keadaan seadanya Ia selalu diam tidak mengajukan reaksi serta mengajukan buah pikirannya Pesan Adalah seluruh hal yang disampaikan oleh komunikator Bentuk-bentuk pesan Informatif memberikan keteranganketerangan dan kemudian komunikasi dapat mengambil kesimpulan sendiri Persuasif bujukan yang membangkitkan pengertian dan kesadaran seseorang bahwa apa yang disampaikan akan memberikan perubahan, yang terjadi adalah atas kehendak sendiri Coersif memaksa dengan menggunakan sangsi-sangsi. Coersif dapat berbentuk perintah dan sebagainya Aliran informasi aliran informasi dapat dibedakan menjadi : Komunikasi ke atas yang berasal dari karyawan/peserta kepada pimpinan/instruktur yang berupa lisan atau tulisan Komunikasi ke bawah para pimpinan Halaman: 14 dari 32

15 terutama strata menengah harus menjalankan keputusan dan kebijaksanaan manajemen kepada karyawan/staf dengan sikap mendorong. Apabila pimpinan menengah tidak setuju dengan kebijaksanaan antara dapat menyatakannya kepada pimpinan atasnya akan tetapi ketidak setujuannya bukan untuk dipublikasikan sebab terikat untuk mendukung kebijaksanaan pimpinan di depan bawahannya Komunikasi Historis yang terjadi antara satu tingkat/jenjang atau unit kerja yang dengan yang lain unit kerja yang lainnya satu level untuk memberikan informasi guna menunjang pencapaian tujuan organisasi/lembaga atau perusahaan Media Penyampaian informasi dilakukan melalui : Alat penyampaian dalam proses instruksional berupa media instruksional, misalnya media cetak, media visual, media auditif, media audio visual Saluran penyampaian disesuaikan dengan informasi yang disampaikan serta indera yang dilibatkan Misalnya : udara, kabel, cahaya Komunikan dari segi sasarannya maka komunikan atau penerima pesan dapat digolongkan dalam 3 jenis sebagai berikut : Komunikan personal (perseorangan) Komunikan kelompok Komunikan massa Hasil akhir dari suatu komunikasi adalah sesuai tidaknya sikap dan tin gkah laku komunikan seperti yang diinginkan. Jika sikap dan tingkah laku komunikan sesuai seperti apa yang diinginkan maka berarti berhasil, deemikian pula sebaliknya. Halaman: 15 dari 32

16 3.4. Proses Komunikasi Pengertian Proses komunikasi adalah suatu kegiatan antara pengirim dan penerima informasi yang dapat menghasilkan dan menciptakan pengertian dan penerimaan yang sama, serta menghasilkan suatu tindakan yang sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama pula. Proses ini akan lebih jelas dan terarah jika dibahas dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut : Siapa yang mengkomunikasikannya? Who Perseorangan Kelompok Departemen Organisasi Dll Apakah yang hendak dikomunikasikan? What Fakta yang sesungguhnya Suatu teori Suatu pernyataan Suatu pendapat Kepada siapa hendak disampaikan? Whom Perorangan Kelompok Orang yang acuh tak acuh Umum / masyarakat Dll Bagaimana saluran / media komunikasi? How Kata-kata / ceramah Film Radio Percakapan Dll Kenapa dan apa maksudnya? Why Halaman: 16 dari 32

17 Memberitahukan sesuatu Menanyakan sesuatu Mendorong/merangsang Mengajarkan sesuatu Dalam waktu, tempat dan suasana/keadaan bagaimana? When, Where, and under what circum ances) Pelatihan Diskusi Seminar Pekerjaan Dll Apa tanggapannya What the Response Positif Negatif Apa tindakannya What the Action Apakah sudah ada tndakan/aksi penerima? Apakah tindakan/aksi itu sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan pengirim? Tahap Proses Komunikasi Penetapan gagasan atau ide-ide oleh komunikator Pengiriman informasi / gagasan yang telah disusun melalui media komunikasi Penerimaan berita oleh komunikan. Dalam hal komunikan mengadakan interpretasi terhadap berita yang diterima dan melanjutkannya dengan suatu tindakan (response). Halaman: 17 dari 32

18 Gambar 1. Model Proses Komunikasi PENGALAMAN YANG SAMA KOMUNIKATOR INFORMASI SIMBOL SANDI KODE KOMUNIKAN INTERPRESTASI UMPAN BALIK Halaman: 18 dari 32

19 Gambar 2 Mengkoordinasikan tim Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengkoordinasikan dan memberikan kontribusi yang efektif dalam sebuah tim, yaitu : 1. Menetapkan Tugas Tugas yang diberikan kepada anggota tim harus diatur waktu penyelesaiannya. Terkadang tugas yang diberikan kepada anggota tim tidak jelas. Maka itu perlu dikomunikasikan secara verbal dan nonverbal agar mendapatkan kejelasan. Untuk menyempurnakan penjadwalan tugas yang didelegasikan kepada anggota tim, maka perlu dibuat Gantt Chart yang dapat memberikan kejelasan mengenai tenggat waktu yang diperlukan setiap anggota tim untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan kepada mereka. Hal seperti itu perlu dilakukan khususnya ketika tim sedang mengerjakan sebuah proyek yang memerlukan keterpaduan dari setiap anggota tim untuk dapat menyelesaikan tugas tim tepat waktu. Halaman: 19 dari 32

20 2. Konsultasi dengan Anggota Tim Konsultasi dengan anggota tim diperlukan untuk menyelesaikan tugas maupun dalam menghadapi sebuah masalah. Seorang pemimpin adalah seorang problem solver bagi kelompoknya dan orang-orang yang dipimpinnya. Perlu diingat, apabila seorang pemimpin lebih banyak menempatkan dirinya sebagai trouble maker, tentu dsaja kematangan pribadinya sebagai seorang pemimpin perlu dipertanyakan. Salah satu indikator bahwa pemimpin mampu menjadi problem solver ditentukan oleh sejauhmana ia mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya oleh dirinya sendiri ataupun orang lain. Slein itu juga diperlukan konsultasi dengan anggota kelompok lainnya untuk mengetahui kesulitan atau masalah yang sedang dihadapi berhubungan dengan tugas yang dikerjakannya. Dan seorang pemimpin harus menjadi orang yang dapat diandalkan ketika anggota lain menemui masalah dalam tugas yang dikerjakan. Seorang pemimipin harus berani menempatkan dirinya berada di garis depan ketika kelompoknya mengalami masalah. Seorang pemimpin harus berani mengambil keputusan dan mempertanggungjawabkan keputusan yang diambilnya. Bukan melimpahkan tanggung jawab kepada orang lain atau bahkan cept-cepat menyalahkan orang lain. Pemimpin yang memiliki nilai tambah adalah yang mampu mengatasi persoalan dan bertanggung jawab atas keputusannya Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pertemuan kelompok kerja/tim antara lain yaitu : 1. Ditetapkan bahwa pekerjaan harus diselesaikan sesuai rencana Menetapkan jadwal pekerjaan. Mengatur dan membagi pekerjaan sesuai jadwal sehingga selesai sesuai rencana. 2. Tugas-tugas tim dikonsultasikan dengan anggota tim untuk menjamin operasi tim yang efektif dan digunakannya sumber daya yang efisien Halaman: 20 dari 32

21 Melakukan konsultasi untuk pembagian tugas terhadap anggota tim sehingga masing-masing mengetahui tugasnya. Menggunakan sumber daya seefisien mungkin sehingga dapat menghasilkan yang terbaik. 3. Tim dimotivasi untuk mencapai standar sesuai kebutuhan klien Membantu memotivasi tim sehingga dapat bersemangat dalam pekerjaan. Memotivasi tim untuk mencapai standar yang diinginkan klien. 4. Suatu umpan balik bagi tim sehubungan dengan prestasi dari unjuk kerja atau standar pelayanan yang disetujui disediakan Umpan balik diberikan anggota tim agar mencapai suatu prestasi unjuk kerja sesuai standar pelayanan. Memproses umpan balik sehingga dapat digunakan untuk memperbaiki prestasi atau meningkatkan prestasi. Sikap kerja yang terkait dengan elemen kompetensi ini, yaitu : 1. Mencari informasi yang dapat digunakan oleh kelompok untuk mencapai tujuan 2. Membantu anggota yang kesulitan dalam memproses informasi 3. Aktif mencari informasi tentang pendapat anggota kelompok tentang usaha kelompok 4. Berfungsi sebagai mediator dan fasilitatordalam kelompok 5. Mengatasi konflik dalam kelompok Mendelegasikan Tanggung Jawab Tanggung jawab yang didelegasikan harus selalu dipantau pelaksanaan, kinerja dan hasil yang telah dicapai oleh masing-masing anggota kelompok. Prosedur Organisasi Tanggungjawab dan batasan tim dan individu ditetapkan dengan jelas dalam prosedur organisasi. Halaman: 21 dari 32

22 Cara Membuat catatan dalam Mengidentifikasi tugas dan tanggung jawab setiap anggota dalam kelompok - Informasi yang telah ditetapkan sebagai dasar penyusunan laporan dikelompokkan sesuai dengan setiap tahapan kegiatan dalam alur setiap kegiatan - Selanjutnya hasil pengelompokan tersebut disusun dalam tabel sebagai berikut: Tabel 14 Informasi yang Telah Disiapkan Tahapan Kegiatan Laporan Hasil Identifikasi NO. INFORMASI YANG TELAH DISIAPKAN TINDAKAN SELANJUTNYA 1. Identifikasi tugas dan tanggung jawab setiap orang dalam kelompok 2. Identifikasi kewenangan dan tanggung jawab kerja setiap orang dalam kelompok 3. Menyepakati adanya perubahan peran dan tujuan kelompok kerja 4. Memberikan kontribusi yang efektif dalam kelompok kerja Digunakan sebagai dasar penentuan tugas dan tanggung jawab setiap orang Digunakan sebagai bahan kewenangan dan tanggung jawab setiap orang dalam kelompok kerja Digunakan dalam kegiatan adanya perubahan peran dan tujuan kelompok kerja Digunakan sebagai bahan untuk memberikan kontribusi yang efektif dalam kelompok kerja Pendelegasian Tanggung Jawab Tanggung jawab yang didelegasikan kepada masing-masing anggota tim harus dijelaskan dengan sejelas-jelasnya agar tidak menyebabkan salah paham dalam pelaksanaan tugas. Informasi tentang pendelegasian tugas dapat dilakukan secara verbal maupun nonverbal. Mengkomunikasikan Kebijakan Kebijakan, perencanaan, masalah dan solusinya dikomunikasikan dengan jelas dan singkat pada tim. Kebijakan dalam tim dapat dikomunikasikan agar mendapatkan kinerja tim yang diharapkan. Halaman: 22 dari 32

23 Ketrampilan kerja yang berkaitan dengan elemen kompetensi ini, yaitu : 1. Tanggung jawab dan batasan tim dan individu ditetapkan dengan jelas dalam prosedur organisasi Menetapkan tanggung jawab dan batasan untuk tim dan individu sesuai dengan prosedur organisasi. Menjelaskan tanggung jawab dalam tim dan individu dalam prosedur organisasi. 2. Tanggung jawab yang harus dijalankan di delegasikan dengan jelas Menjelaskan tanggung jawab yang harus dikerjakan tiap personel dengan jelas Pendelegasian tugas harus jelas dan terhadap orang yang tepat. 3. Kebijakan, perencanaan, masalah dan solusinya dikomunikasikan dengan jelas dan singkat pada tim Menjelaskan kebijakan dan perencanaan secara jelas dan singkat sebelum memulai kerja. Masalah dan solusi ditemukan kemudian dijelaskan secara singkat ke tim kerja. Merencanakan Dan Mempersiapkan Kualitas Hasil Kerja Merencanakan dan mempersiapkan kualitas hasil kerja sesuai dengan kualifikasi Nasional Indonesia, Perumusan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Dan Pemahaman Beberapa Kualifikasi yang bersangkutan. Prosedur kualitas yang relevan diindentifikasi dari tempat kerja sesuai kebutuhan Kita sekarang ini hidup dalam kemajuan ilmu dan teknologi serta era globalisasi yang menuntut kualitas sumberdaya manusia yang tinggi dan kualifikasi tertentu. Teknologi maju akan membawa manfaat hanya bila dioperasikan oleh sumberdaya yang berkualitas tinggi pula. Demikian juga globalisasi mendorong persaingan yang sangat tajam antar perusahaan dan antar Negara. Keberhasilan dalam persaingan tersebut sangat ditentukan oleh kualitas atau kompetensi pemberdaya manusia. Globalisasi juga Halaman: 23 dari 32

24 mendorong peningkatan mobilitas teknologi, modal, barang dan jasa serta mobilitas sumberdaya manusia. Hal ini menuntut perlunya standar mutu barang serta standar kualifikasi atau standar kompetensi sumberdaya manusia. Kualifikasi profesionalisme atau kompetensi sumberdaya manusia merupakan akumulasi pengetahuan, keahlian, kemampuan, keterampilan, melalui jalur pendidikan, jalur pelatihan serta dari pengalaman hidup baik itu di lingkungan kerja maupun lingkungan masyarakat pada umumnya serta kemampuan mengembangkan diri pribadi (selfdevelopment). Sesuai dengan Taxonomi Bloom Theory, kemampuan seseorang dalam mengerjakan suatu pekerjaan atau kegiatan merupakan hasil dari proses belajar, baik proses yang sengaja direncanakan, maupun terjadi secara kebetulan. Proses pembelajaran manusia tersebut mencakup tiga aspek yaitu pengetahuan (cognitive), keterampilan (psyschomotor) dan sikap (affective). Indikator kinerja untuk kerja secara individu diidentifikasi Standar kompetensi mencerminkan kemampuan yang dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan dan didukung oleh sikap kerja. Penerapannya mengacu pada unjuk kerja dan syarat kerja. Standar kompetensi meliputi faktor-faktor pendukung seperti pengetahuan dan keterampilan untuk mengerjakan suatu tugas dalam kondisi normal di tempat kerja, serta kemampuan mentransfer dan menerapkan dan pengetahuan pada situasi yang berbeda. Standar kompetensi dapat juga dirumuskan kemampuan yang harus dimiliki seseorang untuk melakukan suatu tugas/pekerjaan yang mempersyaratkan pengetahuan,keterampilan,dan sikap kerja tertentu. Seseorang memiliki kompetensi mampu : o Mengerjakan suatu tugas/pekerjaan tertentu ; o Mengorganisasikan agar pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan ; Halaman: 24 dari 32

25 o Melakukan penyesuaian bila terjadi sesuatau yang berbeda dengan rencana semula ; o Menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk memecahkan masalah dan atau melaksanakan tugas/pekerjaan dengan kondisi yang berbeda. Proses dan perencanaan kerja difasilitasi bagi peningkatan kualitas hasil kerja Kerangka kualifikasi Nasional Indonesia berbasiskan kompetensi dijadikan sebagai acuan nasional dalam mengembangkan program pendidikan dan pelatihan serta dalam proses pembelajaran melalui pengalaman di tempat kerja dan dalam masyarakat. Kerangka Kualifikasi Nasional dimaksudkan menjadi kerangka kerja sistem sertifikasi yang mengintegrasikan sistem sertifikat bidang pendidikan dan sistem sertifikat bidang pelatihan dalam rangka pemberian pengakuan terhadap kompetensi tenaga kerja. B. Keterampilan yang yang Diperlukan dalam Menerjemahkan Peran Dan Tujuan Kelompok Kerja Dalam Angkutan Jalan 1. Berkomunikasi yang effektif dan tepat saat bekerja. 2. Memberikan kontribusi yang efektif berdasarkan kompetensi masing-masing 3. Membuat laporan hasil identifikasi secara teliti dan memperhatikan SOP. C. Sikap kerja yang Diperlukan dalam Menerjemahkan Peran Dan Tujuan Kelompok Kerja Dalam Angkutan Jalan 1. Harus terampil, komunikatif dan sopan 2. Harus tanggap, sabar, komunikatif dan sopan 3. Harus cermat, teliti, dan tekun Halaman: 25 dari 32

26 BAB IV MELAKSANAKAN TUGAS SESUAI DENGAN TANGGUNG JAWAB KELOMPOKNYA A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab kelompok. Pengertian Memberikan Kontribusi Kualitas Hasil Kerja Kita sekarang ini hidup dalam kemajuan ilmu dan teknologi serta era globalisasi yang menuntut kualitas sumberdaya manusia yang tinggi dan kualifikasi tertentu. Teknologi maju akan membawa manfaat hanya bila dioperasikan oleh sumberdaya yang berkualitas tinggi pula. Demikian juga globalisasi mendorong persaingan yang sangat tajam antar perusahaan dan antar Negara. Keberhasilan dalam persaingan tersebut sangat ditentukan oleh kualitas atau kompetensi pemberdaya manusia. Globalisasi juga mendorong peningkatan mobilitas teknologi, modal, barang dan jasa serta mobilitas sumberdaya manusia. Hal ini menuntut perlunya standar mutu barang serta standar kualifikasi atau standar kompetensi sumberdaya manusia. Beberapa pengertian yang dipergunakan di dalam unit kompetensi yaitu : ini, 1. Individual differences adalah sebuah program diklat akan berhasil jika kita memperhatikan individual diference para peserta diklat. Perbedaan individu meliputi faktor fisik maupun psikis. Oleh karena itu dalam perencanaan program diklat harus memperhatikan faktor fisik seperti bentuk dan komposisi tubuh, dan fisik, kemampuan panca indera maupun faktor psikis seperti intelegensi, bakat, minat, kepribadian, motivasi, pendidikan para peserta diklat. Keberhasilan program diklat sangat ditentukan oleh pemahaman karakteristik peserta diklat terkait dengan individual difference. Halaman: 26 dari 32

27 2. Relation to Job analisis adalah untuk memberikan program diklat terlebih dahulu harus diketahui keahlian yang dibutuhkan. Dengan demikian program diklat dapat diarahkan atau ditujukan untuk mencapai keahlian tersebut. Suatu program diklat yang tidak disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja pada keahlian tertentu akan merugikan semua pihak baik masyarakat, industri maupun lembaga penyelenggara diklat itu sendiri. 3. Motivation adalah suatu usaha menimbulkan dorongan untuk melakukan tugas. Sehubungan dengan itu,program diklat sebaiknya dibuat sedemikian rupa agar dapat menimbulkan motivasi bagi peserta. Penumbuhan motivasi itu sangat penting sehingga mampu mendorong peserta untuk mengikuti program diklat dengan baik dan mampu memberikan harapan lebih baik dibidang pekerjaan setelah berhasil menyelesaikan program diklat. 4. Active participation yaitu didalam pelaksanaan program diklat harus diupayakan keaktifan peserta didalam setiap materi yang diajarkan. Pemilihan Materi dan strategi pembelajaran yang tepat oleh para trainer sangat menentukan keberhasilan. Pemberian umpan balik kepada peserta pada setiap komunikasi maupun evaluasi akan semakin mengembangkan motivasi dan pengetahuan yang diperoleh. Penyusunan materi(kurikulum) yang berbasis kompetensi maupun berbasis luas dengan pengembangan aspek kecakapan hidup peserta menjadi kekuatan untuk menarik perhatian dan minat peserta diklat. 5. Selection of trainess yaitu program diklat sebaiknya ditujukan kepada mereka yang berminat dan menunjukkan bakat untuk dpat mengikuti program diklat. Oleh karena ini sangan pentingan dilakukan proses seleksi untuk pelaksanaan program dilakukan. Berbagai macam tes seleksi dapat dilakukan misalnya test potensi akademik. Disampin itu adanya seleksi juga merupakan faktor perangsang untuk meningkatkan image peserta maupun penyelenggara diklat. 6. Selection of trainer adalah pemilihan pemateri/pengajar untuk penyampaian materi diklat harus disesuaikan dengan kualifikasi yang dibutuhkan dan kemampuan mengajar. Seorang trainer yang cakap belum tentu dapat berhasil menyampaikan kepandaiannya kepada orang lain. Oleh karena itu pengajar program diklat haru memiliki kualifikasi dalam bidang pengajaran dan mampu memilih strategi pembelajaran yang tepat dengan memeprhatikan individual difference peserta diklat. Halaman: 27 dari 32

28 7. rainer training yaitu kompetensi trainer juga perlu ditingkatakan. Untuk itu mengingat trainer menjadi ujung btombak dalam keberhasilan program diklat maka sebelum mengemban tanggung jawab untuk memberkan pelatihan maka para trainer harus diberikan pendidikan sebagai pelatih. 8. Training methods adalah metode yang digunakan dalam program diklat harus sesuai dengan jenis diklat yang diberikan. Strategi pembelajaran menadi senjata utama dalam keberhasilan program diklat. Informasi masing-masing elemen kompetensi Merencanakan Dan Mempersiapkan Kualitas Hasil Kerja Merencanakan dan mempersiapkan kualitas hasil kerja sesuai dengan kualifikasi Nasional Indonesia, Perumusan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Dan Pemahaman Beberapa Kualifikasi yang bersangkutan. Prosedur kualitas yang relevan diindentifikasi dari tempat kerja sesuai kebutuhan Kita sekarang ini hidup dalam kemajuan ilmu dan teknologi serta era globalisasi yang menuntut kualitas sumberdaya manusia yang tinggi dan kualifikasi tertentu. Teknologi maju akan membawa manfaat hanya bila dioperasikan oleh sumberdaya yang berkualitas tinggi pula. Demikian juga globalisasi mendorong persaingan yang sangat tajam antar perusahaan dan antar Negara. Keberhasilan dalam persaingan tersebut sangat ditentukan oleh kualitas atau kompetensi pemberdaya manusia. Globalisasi juga mendorong peningkatan mobilitas teknologi, modal, barang dan jasa serta mobilitas sumberdaya manusia. Hal ini menuntut perlunya standar mutu barang serta standar kualifikasi atau standar kompetensi sumberdaya manusia. Kualifikasi profesionalisme atau kompetensi sumberdaya manusia merupakan akumulasi pengetahuan, keahlian, kemampuan, keterampilan, melalui jalur pendidikan, jalur pelatihan serta dari pengalaman hidup baik itu di lingkungan kerja maupun lingkungan masyarakat pada umumnya serta kemampuan mengembangkan diri pribadi (self-development). Halaman: 28 dari 32

29 Sesuai dengan Taxonomi Bloom Theory, kemampuan seseorang dalam mengerjakan suatu pekerjaan atau kegiatan merupakan hasil dari proses belajar, baik proses yang sengaja direncanakan, maupun terjadi secara kebetulan. Proses pembelajaran manusia tersebut mencakup tiga aspek yaitu pengetahuan (cognitive), keterampilan (psyschomotor) dan sikap (affective). Indikator kinerja untuk kerja secara individu diidentifikasi Standar kompetensi mencerminkan kemampuan yang dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan dan didukung oleh sikap kerja. Penerapannya mengacu pada unjuk kerja dan syarat kerja. Standar kompetensi meliputi faktor-faktor pendukung seperti pengetahuan dan keterampilan untuk mengerjakan suatu tugas dalam kondisi normal di tempat kerja, serta kemampuan mentransfer dan menerapkan dan pengetahuan pada situasi yang berbeda. Standar kompetensi dapat juga dirumuskan kemampuan yang harus dimiliki seseorang untuk melakukan suatu tugas/pekerjaan yang mempersyaratkan pengetahuan,keterampilan,dan sikap kerja tertentu. Seseorang memiliki kompetensi mampu : o Mengerjakan suatu tugas/pekerjaan tertentu ; o Mengorganisasikan agar pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan ; o Melakukan penyesuaian bila terjadi sesuatau yang berbeda dengan rencana semula o Menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk memecahkan masalah dan atau melaksanakan tugas/pekerjaan dengan kondisi yang berbeda. Halaman: 29 dari 32

30 Proses dan perencanaan kerja difasilitasi bagi peningkatan kualitas hasil kerja Kerangka kualifikasi Nasional Indonesia berbasiskan kompetensi dijadikan sebagai acuan nasional dalam mengembangkan program pendidikan dan pelatihan serta dalam proses pembelajaran melalui pengalaman di tempat kerja dan dalam masyarakat. Kerangka Kualifikasi Nasional dimaksudkan menjadi kerangka kerja sistem sertifikasi yang mengintegrasikan sistem sertifikat bidang pendidikan dan sistem sertifikat bidang pelatihan dalam rangka pemberian pengakuan terhadap kompetensi tenaga kerja. B. Keterampilan yang yang Diperlukan dalam Menerjemahkan Peran Dan Tujuan Kelompok Kerja Dalam Angkutan Jalan 1. Melakukan tugas secara efektif sesuai tugas dan tanggung jawab. 2. Memberikan tanggapan terhadap kelompok 3. Membuat laporan sesuai kegiatan yang dilakukan. C. Sikap kerja yang Diperlukan dalam Menerjemahkan Peran Dan Tujuan Kelompok Kerja Dalam Angkutan Jalan 1. Harus cermat, teliti, taat asas dan bertanggungjawab 2. Harus teliti, bertanggung jawab dan memperhatikan SOP 3. Harus cermat, teliti dan taat asas Halaman: 30 dari 32

31 DAFTAR PUSTAKA A. Dasar Perundang-undangan 1. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan 2. Undang-undang Nomor 39 Tahun 2004 Tentang Penempatan dan Perlindungan 3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia 4. Peraturan Pemerintah Reublik Indonesia Nomor 31 Tahun 2006 Tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional 5. Keputusan Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia, Nomor 181/LATTAS/XII/2013 Tentang Pedoman Penyusunan Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi B. Buku Referensi 1. Kementerian Tenaga Kerja RI, Pedoman Penyusunan Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi, Jakarta, lalu lintas dan pelanggaran lalu lintas 3. Pedoman penysunan modul Pelatihan Berbasis Kompetensi, Stankomproglat, Kemenakertrans R.I C. Majalah atau Buletin 1. D. Referensi Lainnya 1. Browsing Internet, Tepat untuk Lansia. 12 Mei 2014 pukul Browsing Internet, htt;:// alat dan lansia berolahraga, 10 Mei 2014 pukul Halaman: 31 dari 32

32 DAFTAR PENYUSUN MODUL NO. NAMA PROFESI 1. Ir. Syaiful Sahar, M.Si Sekretaris Lembaga Sertifikasi Profesi Lalu Lintas Angkutan Jalan (LSP LLAJ) 2. Dosen Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) Bekasi Halaman: 32 dari 32

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENERAPKAN KERJASAMA DI TEMPAT KERJA H

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENERAPKAN KERJASAMA DI TEMPAT KERJA H MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENERAPKAN KERJASAMA DI TEMPAT KERJA KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS DIREKTORAT STANDARDISASI

Lebih terperinci

BUKU PENILAIAN MENERAPKAN KERJA SAMA DI TEMPAT KERJA H

BUKU PENILAIAN MENERAPKAN KERJA SAMA DI TEMPAT KERJA H UKU PENILAIAN MENERAPKAN KERJA AMA DI TEMPAT KERJA H.494250.002.01 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANMIGRAI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITA DIREKTORAT TANDARDIAI KOMPETENI DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipertemukan satu sama lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun informal.

BAB I PENDAHULUAN. dipertemukan satu sama lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun informal. BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Diantara elemen tersebut adalah instruktur atau pendidik, materi ajar, metode, tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Diantara elemen tersebut adalah instruktur atau pendidik, materi ajar, metode, tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang Sisdiknas No 20 tahun 2003, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mempunyai dampak yang besar terhadap perkembangan dunia usaha dan semakin tajamnya tingkat persaingan.

Lebih terperinci

KOMUNIKASI EFEKTIF EFEK KOGNISI EFEK KONASI UMPAN BALIK

KOMUNIKASI EFEKTIF EFEK KOGNISI EFEK KONASI UMPAN BALIK KOMUNIKASI EFEKTIF EFEK KOGNISI KOMUNIKATOR PESAN SALURAN KOMUNIKATE EFEK EFEK AFEKSI EFEK KONASI UMPAN BALIK POSITIF NETRAL NEGATIF 1 KOMUNIKASI SUATU PROSES DI MANA SUATU GAGASAN DIALIHKAN DARI SUMBER

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada organisme biologis dan psikis yang diperlukan dalam hubungan manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada organisme biologis dan psikis yang diperlukan dalam hubungan manusia BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Belajar 1. Defenisi Belajar pada hakikatnya adalah penyempurnaan potensi atau kemampuan pada organisme biologis dan psikis yang diperlukan dalam hubungan manusia dengan dunia

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA. kinerja atau keberhasilan organisasi. Pokok kepemimpinan adalah cara untuk

II TINJAUAN PUSTAKA. kinerja atau keberhasilan organisasi. Pokok kepemimpinan adalah cara untuk 13 II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gaya Kepemimpinan 2.1.1. Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan merupakan salah satu unsur yang sangat menentukan kinerja atau keberhasilan organisasi. Pokok kepemimpinan adalah

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PELAYANAN PELANGGAN KLASTER (SERVICE EXCELLENCE) KODE PROGRAM PELATIHAN : K II.01

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PELAYANAN PELANGGAN KLASTER (SERVICE EXCELLENCE) KODE PROGRAM PELATIHAN : K II.01 PELATIHAN BERBASIS PELAYANAN PELANGGAN KLASTER (SERVICE EXCELLENCE) KODE PROGRAM PELATIHAN : K.74.9.0.1.2.38.II.01 DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Pemimpin merupakan orang yang mempunyai kemampuan untuk. mempengaruhi sekelompok orang dalam usaha mencapai tujuan organisasi dan

I PENDAHULUAN. Pemimpin merupakan orang yang mempunyai kemampuan untuk. mempengaruhi sekelompok orang dalam usaha mencapai tujuan organisasi dan 1 I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pemimpin merupakan orang yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi sekelompok orang dalam usaha mencapai tujuan organisasi dan mengarahkan para pegawai

Lebih terperinci

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF KOMUNIKASI YANG EFEKTIF Oleh: Muslikhah Dwihartanti Disampaikan pada kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun 2004 Penyuluhan tentang Komunikasi yang Efektif bagi Guru TK di Kecamatan Panjatan A. Pendahuluan

Lebih terperinci

24/03/ Sumber 2. Komunikator 3. Pesan (message) 4. Chanel (saluran) 5. Penerima(komunikan) 6. Effect (hasil) 7.

24/03/ Sumber 2. Komunikator 3. Pesan (message) 4. Chanel (saluran) 5. Penerima(komunikan) 6. Effect (hasil) 7. By Yetti Wira Citerawati SY 1. Sumber 2. Komunikator 3. Pesan (message) 4. Chanel (saluran) 5. Penerima(komunikan) 6. Effect (hasil) 7. Tanggapan balik Sumber dasar yg digunakan dlm penyampaian pesan dan

Lebih terperinci

WE CANNOT NOT COMMUNICATE

WE CANNOT NOT COMMUNICATE 1 WE CANNOT NOT COMMUNICATE (Bateson, 1972) Komunikasi adalah prasyarat kehidupan Manusia, Fakta : KESIMPULAN : 1. Individu menghabiskan 70% dari waktu mereka untuk berkomunikasi menulis, membaca, berbicara,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi Pengertian komunikasi secara umum (Uchjana, 1992:3) dapat dilihat dari dua sebagai: 1. Pengertian komunikasi secara etimologis Komunikasi berasal dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cenderung hidup dan terlibat di dalam anggota kemasyarakatan. Organisasi di dalam

BAB I PENDAHULUAN. cenderung hidup dan terlibat di dalam anggota kemasyarakatan. Organisasi di dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kehidupan sehari-hari manusia tidak pernah lepas dari kehidupan berorganisasi karena pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial yang cenderung hidup

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sekretaris Menurut Waworuntu dalam Saiman (2002:24-25), bahwa kata sekretaris yang biasa kita baca dan temui pada berbagai literatur berasal dari bahasa latin, yaitu sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan tugas dan penyelenggaraan pemerintahan, dipengaruhi oleh

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan tugas dan penyelenggaraan pemerintahan, dipengaruhi oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada sebuah organisasi pemerintahan, kesuksesan atau kegagalan dalam pelaksanaan tugas dan penyelenggaraan pemerintahan, dipengaruhi oleh kepemimpinan, melalui kepemimpinan

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG BEKERJASAMA DENGAN REKAN KERJA NO. KODE : BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. datang. Pada undang-undang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003,

I PENDAHULUAN. datang. Pada undang-undang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003, 1 I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu cara untuk mempersiapkan suatu bangsa melalui kegiatan pembelajaran sebagai bekal untuk kehidupan di masa yang akan datang. Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melainkan pada keunggulan sumber daya manusia (SDM), yaitu tenaga

BAB I PENDAHULUAN. melainkan pada keunggulan sumber daya manusia (SDM), yaitu tenaga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keunggulan suatu bangsa tidak lagi bertumpu pada kekayaan alam, melainkan pada keunggulan sumber daya manusia (SDM), yaitu tenaga terdidik yang mampu menjawab tantangan-tantangan

Lebih terperinci

KOMUNIKASI ORGANISASI TIM DOSEN PERPUSINFO

KOMUNIKASI ORGANISASI TIM DOSEN PERPUSINFO KOMUNIKASI ORGANISASI TIM DOSEN PERPUSINFO PENGANTAR MANUSIA ADALAH MAKHLUK SOSIAL YANG MEMBUTUHKAN ORANG LAIN ATAU SEKELOMPOK ORANG UNTUK BERINTEGRASI DALAM KEHIDUPANNYA MANUSIA MEMBUTUHKAN KOMUNIKASI

Lebih terperinci

TANTANGAN PUSTAKAWAN INDONESIA MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN. Sri Suharmini Wahyuningsih 1 Abstrak

TANTANGAN PUSTAKAWAN INDONESIA MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN. Sri Suharmini Wahyuningsih 1 Abstrak TANTANGAN PUSTAKAWAN INDONESIA MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN Sri Suharmini Wahyuningsih 1 minuk@ut.ac.id Abstrak Kesepakatan pemimpin ASEAN dalam memajukan masyarakat agar dapat mengembangan perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hakekat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat seluruhnya. Keberhasilan pembangunan tidak lagi diukur dari

Lebih terperinci

Team Building & Manajeman Konflik

Team Building & Manajeman Konflik Team Building & Manajeman Konflik www.kahlilpooh.wordpress.com SEMUA TENTANG PASKIBRA, PASKIBRAKA & OSIS KOTA MAGELANG PERSAHABATAN, YANG MERUPAKAN IKATAN SUCI, AKAN LEBIH SAKRAL DENGAN ADANYA KESULITAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membentuk dan mendewasakan serta menanamkan nilai-nilai kemanusiaan yang

BAB I PENDAHULUAN. membentuk dan mendewasakan serta menanamkan nilai-nilai kemanusiaan yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dan Pembelajaran adalah proses kegiatan yang bertujuan untuk membentuk dan mendewasakan serta menanamkan nilai-nilai kemanusiaan yang dikembangkan

Lebih terperinci

Pengantar Ilmu Komunikasi

Pengantar Ilmu Komunikasi MODUL PERKULIAHAN Pengantar Ilmu Komunikasi Ruang Lingkup Komunikasi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh FIKOM Marcomm 03 85001 Deskripsi Pokok bahasan pengantar ilmu komunikasi membahas

Lebih terperinci

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI PANDUAN UJI KOMPETENSI KLASTER FOTOGRAFER MADYA LSP TIK INDONESIA Jl. Pucang Anom Timur 23 Surabaya 60282, Jawa Timur Telp: +62 31 5019775 Fax: +62 31 5019776 Daftar Isi 1. Latar Belakang... 2 2. Persyaratan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. prestasi kerja atau pelaksanaan kerja atau hasil unjuk kerja. Kinerja adalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. prestasi kerja atau pelaksanaan kerja atau hasil unjuk kerja. Kinerja adalah BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Dosen 2.1.1 Definisi Kinerja Dosen Kinerja adalah performace atau unjuk kerja. Kinerja juga dapat diartikan prestasi kerja atau pelaksanaan kerja atau hasil unjuk kerja.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu dengan individu lainnya dimana individu sebagai komunikator. memperlakukan komunikannya secara manusiawi dan menciptakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. satu dengan individu lainnya dimana individu sebagai komunikator. memperlakukan komunikannya secara manusiawi dan menciptakan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Human Relations merupakan suatu hubungan yang terjalin antara individu satu dengan individu lainnya dimana individu sebagai komunikator memperlakukan komunikannya secara

Lebih terperinci

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI. kualitas sumber daya manusianya melalui penyelenggaraan diklat secara terus

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI. kualitas sumber daya manusianya melalui penyelenggaraan diklat secara terus PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI Oleh, Drs. Idris, M.Si Agar tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan ekonomis, maka salah satu strategi manajemen yang ditempuh adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan organisasi mengatasi berbagai tantangan dan berhasil

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan organisasi mengatasi berbagai tantangan dan berhasil 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Keberhasilan organisasi mengatasi berbagai tantangan dan berhasil meraih kesuksesan bergantung pada berbagai faktor. Misalnya mengelola sumber daya manusia

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing di

I. PENDAHULUAN. rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing di I. PENDAHULUAN A. LatarBelakang Masalah Keberhasilan suatu organisasi sangat tergantung pada kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlibat di dalam organisasi tersebut. Untuk itu dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

penting. Keberhasilan suatu proyek pertama-tama sangat dipengaruhi oleh ketepatan

penting. Keberhasilan suatu proyek pertama-tama sangat dipengaruhi oleh ketepatan BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Tinjauan Umum Peranan Manajer Proyek dalam industri jasa konstruksi adalah sangat penting. Keberhasilan suatu proyek pertama-tama sangat dipengaruhi oleh ketepatan pemilihan

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG BEKERJASAMA DENGAN REKAN KERJA NO. KODE : BUKU KERJA DAFTAR ISI DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kepemimpinan selalu diperlukan sebagai aktivitas untuk. mempengaruhi, menggerakkan dan mengarahkan tindakan individu atau

BAB I PENDAHULUAN. Kepemimpinan selalu diperlukan sebagai aktivitas untuk. mempengaruhi, menggerakkan dan mengarahkan tindakan individu atau 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepemimpinan selalu diperlukan sebagai aktivitas untuk mempengaruhi, menggerakkan dan mengarahkan tindakan individu atau kelompok untuk mencapai tujuan yang

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1. Kondisi Empiris Perkuliahan Strategi Pembelajaran Selama ini

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1. Kondisi Empiris Perkuliahan Strategi Pembelajaran Selama ini BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. SIMPULAN Berdasarkan temuan dan analisis data yang diperoleh dari kegiatan studi pendahuluan, uji coba model, dan uji validasi model, serta pembahasan penelitian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia sedang mengalami kemajuan yang sangat pesat.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia sedang mengalami kemajuan yang sangat pesat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan di Indonesia sedang mengalami kemajuan yang sangat pesat. Terbukti dengan adanya pembangunan pada sektor pendidikan seperti munculnya sekolah-sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup ini selalu melakukan komunikasi antar sesamanya. Manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup ini selalu melakukan komunikasi antar sesamanya. Manusia dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah suatu hal atau kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan makhluk hidup. Komunikasi dilakukan oleh manusia, hewan, dan makhluk hidup

Lebih terperinci

Pengertian Komunikasi

Pengertian Komunikasi Pengertian Komunikasi Komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang berarti sama atau menjadi milik bersama. Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang

Lebih terperinci

TESIS. Oleh Oleh : Edy Pramono NIM : P

TESIS. Oleh Oleh : Edy Pramono NIM : P PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN TERHADAP EFEKTIFITAS LAYANAN PENERBITAN AKTA KELAHIRAN DAN PERKAWINAN DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA SURAKARTA TESIS Oleh Oleh : Edy

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA 75 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Analisis data adalah bagian dari tahap penelitian kualitatif yang berguna untuk menelaah data yang telah diperoleh peneliti dari informan maupun dari lapangan.

Lebih terperinci

budaya, alam sekitar, dan meningkatkan pengetahuan peserta didik untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dan untuk mengembangkan

budaya, alam sekitar, dan meningkatkan pengetahuan peserta didik untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dan untuk mengembangkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah sarana yang sangat penting dalam pembangunan nasional, karena dengan pendidikan dapat menciptakan sumber daya manusia berkualitas yang mampu

Lebih terperinci

MAKALAH KEPEMIMPINAN / LEADERSHIP Makalah Kepemimpinan Leadership Gratis Dipersembahkan oleh : www.tipspublicspeaking.net TipsPublicSpeaking.NET adalah website berisi cara belajar public speaking secara

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Komunikasi Dalam bukunya, Effendy (2007) mengutip perkataan Lasswell bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi adalah dengan menjelaskan pertanyaan : who says what in

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bila organisasi dapat mengidentifikasikan kualitas-kualitas yang berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. Bila organisasi dapat mengidentifikasikan kualitas-kualitas yang berhubungan BAB I PENDAHULUAN I.I. Latar Belakang Pemimpin dapat mempengaruhi moral, kepuasan kerja, keamanan, kualitas kehidupan kerja dan terutama tingkat prestasi suatu organisasi. Kemampuan dan keterampilan dalam

Lebih terperinci

FORMAT DAFTAR PERTANYAAN ANALISIS JABATAN

FORMAT DAFTAR PERTANYAAN ANALISIS JABATAN 2013, No.1516 12 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37/PERMEN-KP/2013 TENTANG PEDOMAN ANALISIS JABATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN FORMAT

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai dan temuan hasil

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai dan temuan hasil 422 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai dan temuan hasil penelitian, maka pada bab lima ini dikemukakan tentang simpulan hasil penelitian pengembangan

Lebih terperinci

Sesuai dengan tujuan pendidikan yang berbunyi :

Sesuai dengan tujuan pendidikan yang berbunyi : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam usahanya meningkatkan kualitas dan martabat hidupnya, ia akan selalu berusaha meningkatkan kemampuan dirinya. Usaha terpenting yang dilakukan adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab menjalankan kegiatan administrasi sehari-hari. Dengan tidak

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab menjalankan kegiatan administrasi sehari-hari. Dengan tidak 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepala Madrasah adalah unsur pelaksana administrasi dengan tugas dan tanggung jawab menjalankan kegiatan administrasi sehari-hari. Dengan tidak mengecilkan arti keterlibatan

Lebih terperinci

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL. Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Tujuan

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL. Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Tujuan PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL Bab I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Tujuan Peraturan ini dibuat dengan tujuan menjalankan fungsi pengendalian internal terhadap kegiatan perusahaan dengan sasaran utama keandalan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar Matematika Prestasi belajar tidak dapat dipisahkan dari masalah belajar. Pada dasarnya, prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Anggun Sulistyaningsih, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Anggun Sulistyaningsih, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Keberadaan sumber daya manusia dalam suatu organisasi merupakan aset yang berharga bagi organisasi itu sendiri. Keberhasilan suatu organisasi ditentukan dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada tingginya tingkat persaingan, memberi kesadaran kepada semua pihak bahwa

BAB I PENDAHULUAN. pada tingginya tingkat persaingan, memberi kesadaran kepada semua pihak bahwa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat berdampak pada tingginya tingkat persaingan, memberi kesadaran kepada semua pihak bahwa perubahan diberbagai

Lebih terperinci

Negeri 2 Teupah Barat Kabupaten Simeulue Tahun Pelajaran 2014/2015. Oleh: PARIOTO, S.Pd 1 ABSTRAK

Negeri 2 Teupah Barat Kabupaten Simeulue Tahun Pelajaran 2014/2015. Oleh: PARIOTO, S.Pd 1 ABSTRAK 145 Upaya Meningkatkan Kualitas Guru Melalui Konsep Pembelajaran Learning Together Di Sma Negeri 2 Teupah Barat Kabupaten Simeulue Tahun Ajaran 2014/ /2015 Oleh: PARIOTO, S.Pd 1 ABSTRAK Pembelajaran learning

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS PEMBINAAN KOMPETENSI KELOMPOK KERJA NO. KODE : - I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI

Lebih terperinci

BAB I- Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi era globalisasi saat ini, banyak tantangan harus dihadapi oleh

BAB I- Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi era globalisasi saat ini, banyak tantangan harus dihadapi oleh BAB I- Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitihan Menghadapi era globalisasi saat ini, banyak tantangan harus dihadapi oleh perusahaan dalam rangka memenangkan persaingan. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang

BAB IV ANALISIS DATA. A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang 80 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang bermanfaat untuk menelaah data yang telah diperoleh dari beberapa informan yang telah dipilih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wilayah tanah air Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. wilayah tanah air Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada hakekatnya pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang adil makmur materiil dan spiritual yang merata di seluruh wilayah tanah air

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setiap perusahaan harus bersaing dengan perusahaan perusahaan dari seluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN. setiap perusahaan harus bersaing dengan perusahaan perusahaan dari seluruh dunia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era perdagangan bebas, persaingan dunia usaha semakin ketat di mana setiap perusahaan harus bersaing dengan perusahaan perusahaan dari seluruh dunia. Didalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan jaman dan ilmu pengetahuan serta teknologi yang semakin pesat sekarang ini, menyebabkan semakin berkembangnya dunia pendidikan. Diperlukan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN TEORI HASIL PENELITIAN. 1. Indikator dan tujuan rencana pelaksanaan pembelajaran berbasis

BAB V PEMBAHASAN DAN TEORI HASIL PENELITIAN. 1. Indikator dan tujuan rencana pelaksanaan pembelajaran berbasis 67 BAB V PEMBAHASAN DAN TEORI HASIL PENELITIAN A. Pembahasan 1. Indikator dan tujuan rencana pelaksanaan pembelajaran berbasis karakter di SMP Muhammadiyah 3 Ampel Boyolali Perencanaan adalah proses dasar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk I. PENDAHULUAN Pada Bab I ini akan membahas beberapa hal mengenai: latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk memahami kebermaknaan penelitian ini, maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan penting dalam menciptakan masyarakat yang cerdas, damai, terbuka dan demokratis. Pendidikan dari segi kehidupan dirasakan sangat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dari suatu organisasi atau perusahaan adalah memiliki citra

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dari suatu organisasi atau perusahaan adalah memiliki citra BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan dari suatu organisasi atau perusahaan adalah memiliki citra (image) yang baik di semua aspek yang terkait atau berhubungan dengan organisasi atau

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1 Sekolah : SMK NEGERI 1 INDRAMAYU Mata Pelajaran : Korespondensi Kelas/Semester : X /1 Materi Pembelajaran : Dasar-dasar Komunikasi : 6 x 5 JP (90 x ) A. Kompetensi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 11 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Peningkatan Aktivitas Siswa Keberhasilan siswa dalam belajar bergantung pada aktivitas yang dilakukannya selama proses pembelajaran, sebab pada prinsipnya belajar adalah berbuat,

Lebih terperinci

PROFESSIONAL IMAGE. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations.

PROFESSIONAL IMAGE. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations. Modul ke: PROFESSIONAL IMAGE Fakultas FIKOM Kompetensi komunikasi PR: Motivasi yang positif dan membangun komunikasi efektif dua arah dengan Tuhan, diri sendiri, orang lain. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Belajar dan pembelajaran merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan

BAB II LANDASAN TEORI. Belajar dan pembelajaran merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pembelajaran Kooperatif Belajar dan pembelajaran merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Dengan belajar manusia dapat mengembangkan potensi-potensi

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG DRAFT PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG PENYELENGGARAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan wahana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana tercantum dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (2003:

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F l 08 05

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F l 08 05 MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F.45 4 0 5 2 1 01 l 08 05 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. utama dalam pembangunan pendidikan, khususnya yang diselenggarakan

BAB I PENDAHULUAN. utama dalam pembangunan pendidikan, khususnya yang diselenggarakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Guru merupakan komponen yang paling menentukan dalam sistem pendidikan secara keseluruhan, yang harus mendapat perhatian sentral, pertama dan utama. Figur

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI NOMOR : KEP.218/LATTAS/XII/2012

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI NOMOR : KEP.218/LATTAS/XII/2012 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav 51 Lt. 6A Telepon (021) 52961311, Faximile (021) 52960456 Jakarta

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA. oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : ) berjudul Quality of Communication

BAB II STUDI PUSTAKA. oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : ) berjudul Quality of Communication BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian pertama yang dijadikan bahan acuan adalah tulisan yang disusun oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : 469-487) berjudul Quality of Communication Experience:

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. lain. Menurut Supratiknya (1995:9) berkomunikasi merupakan suatu

I. PENDAHULUAN. lain. Menurut Supratiknya (1995:9) berkomunikasi merupakan suatu I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Hakikat manusia adalah sebagai makhluk sosial, oleh karena itu setiap manusia tidak lepas dari kontak sosialnya dengan masyarakat, dalam pergaulannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen adalah pengelolaan usaha, kepengurusan, ketatalaksanaan,

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen adalah pengelolaan usaha, kepengurusan, ketatalaksanaan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manajemen adalah pengelolaan usaha, kepengurusan, ketatalaksanaan, penggunaan sumberdaya manusia dan sumber daya alam secara efektif untuk mencapai sasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial, yang satu sama lainnya saling

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial, yang satu sama lainnya saling BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial, yang satu sama lainnya saling berinteraksi, dan dalam proses interaksi tersebut dibutuhkan suatu komunikasi yang baik diantara

Lebih terperinci

BUKU INFORMASI MELAKUKAN KOMUNIKASI DENGAN REKAN KERJA DI LINGKUNGAN SOSIAL YANG BERAGAM F I 08 02

BUKU INFORMASI MELAKUKAN KOMUNIKASI DENGAN REKAN KERJA DI LINGKUNGAN SOSIAL YANG BERAGAM F I 08 02 BUKU INFORMASI MELAKUKAN KOMUNIKASI DENGAN REKAN KERJA DI LINGKUNGAN SOSIAL YANG BERAGAM F.454052101 I 08 02 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam pendekatan pengajaran, yang semula lebih banyak bersifat tekstual berubah

BAB I PENDAHULUAN. dalam pendekatan pengajaran, yang semula lebih banyak bersifat tekstual berubah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berlakunya kurikulum 2004 berbasis kompetensi, yang telah direvisi melalui Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut perubahan paradigma dalam pendidikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Pengertian Pemimpin dan Kepemimpinan Pemberian definisi antara pemimpin dan kepemimpinan tidak dapat disamakan. Oleh karena pemimpin merupakan individunya

Lebih terperinci

1. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara kepemimpinan kepala

1. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara kepemimpinan kepala 108 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data, temuan dan pembahasan penelitian maka dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut. 1. Terdapat hubungan yang signifikan

Lebih terperinci

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI PANDUAN UJI KOMPETENSI KLASTER JOURNALISM PHOTOGRAPHY LSP TIK INDONESIA Jl. Pucang Anom Timur 23 Surabaya 60282, Jawa Timur Telp: +62 31 5019775 Fax: +62 31 5019776 Daftar Isi 1. Latar Belakang... 2 2.

Lebih terperinci

2017, No tentang Kode Etik Pegawai Badan Keamanan Laut; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembara

2017, No tentang Kode Etik Pegawai Badan Keamanan Laut; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembara No.1352, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAKAMLA. Kode Etik Pegawai. PERATURAN KEPALA BADAN KEAMANAN LAUT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI BADAN KEAMANAN LAUT DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saat ini, tidak hanya berkecimpung dalam pekerjaan teknis keadministratifan atau

BAB I PENDAHULUAN. saat ini, tidak hanya berkecimpung dalam pekerjaan teknis keadministratifan atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peran sekretaris di era globalisasi semakin penting dan strategis. Sekretaris saat ini, tidak hanya berkecimpung dalam pekerjaan teknis keadministratifan atau mendampingi

Lebih terperinci

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA. PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDlDlKAN DAN PELATIHAN TEKNIS PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PEGAWAI NEGERI SlPlL

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA. PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDlDlKAN DAN PELATIHAN TEKNIS PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PEGAWAI NEGERI SlPlL BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDlDlKAN DAN PELATIHAN TEKNIS PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PEGAWAI NEGERI SlPlL PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 27 TAHUN 2011 TANGGAL

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DAN PENERAPAN BUDAYA KERJA ORGANISASI. Oleh: Muslikhah Dwihartanti

KOMUNIKASI DAN PENERAPAN BUDAYA KERJA ORGANISASI. Oleh: Muslikhah Dwihartanti KOMUNIKASI DAN PENERAPAN BUDAYA KERJA ORGANISASI Oleh: Muslikhah Dwihartanti Abstrak Lahirnya sebuah organisasi selalu didukung oleh tiga unsur yang saling berhubungan, yaitu manusia, kerjasama, dan tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tekhnologi yang semakin cepat telah membawa perubahan-perubahan dan

BAB I PENDAHULUAN. Tekhnologi yang semakin cepat telah membawa perubahan-perubahan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Derasnya arus globalisasi dan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi yang semakin cepat telah membawa perubahan-perubahan dan menciptakan paradigma baru di dalam

Lebih terperinci

Materi 10 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Team

Materi 10 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Team Materi 10 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Team Anda mungkin memiliki banyak pengalaman bekerja dalam kelompok, seperti halnya tugas kelompok, tim olahraga dan lain sebagainya. Kelompok kerja merupakan

Lebih terperinci

RESPON GURU TERHADAP VISI SUPERVISI

RESPON GURU TERHADAP VISI SUPERVISI RESPON GURU TERHADAP VISI SUPERVISI A. PENTINGNYA MASALAH Pendidikan dimasa desentralisasi berbeda dengan sentralisasi. Pada masa sentralisasi segala sesuatu seperti bangunan sekolah, kurikulum, jumlah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dibutuhkan masyarakat. Saat ini ada beragam media yang memberikan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dibutuhkan masyarakat. Saat ini ada beragam media yang memberikan informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Media massa merupakan sarana menyebarkan informasi kepada masyarakat. Oleh karena itu, media massa memiliki peranan penting dalam penyebaran informasi yang dibutuhkan

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PEMANDU WISATA PANJAT TEBING UTAMA

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PEMANDU WISATA PANJAT TEBING UTAMA BERBASIS PEMANDU WISATA PANJAT TEBING UTAMA KODE PROGRAM : P.93.223.0.0.1.1.VI.01 KEMENTERIAN TENAGA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN DAN PRODUKTIVITAS Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.51

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU TENAGA PENDIDIK DI SDI HIDAYATULLAH SEMARANG

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU TENAGA PENDIDIK DI SDI HIDAYATULLAH SEMARANG BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU TENAGA PENDIDIK DI SDI HIDAYATULLAH SEMARANG Sebagaimana yang telah tercantum dalam Bab I bahwa tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kondisi

Lebih terperinci

KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH

KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH Kompetensi Kepribadian 1. Memiliki integritas kepribadian yang kuat sebagai pemimpin : Selalu konsisten dalam berfikir, bersikap, berucap, dan berbuat dalam setiap melaksanakan

Lebih terperinci

BAB XI LAYANAN KEGIATAN EKSTRA KURIKULER

BAB XI LAYANAN KEGIATAN EKSTRA KURIKULER BAB XI LAYANAN KEGIATAN EKSTRA KURIKULER A. Pengertian Kegiatan Ekstrakurikuler. Ada beberapa pengertian kegiatan ekstrakurikuler(ekskul) seperti dijelaskan berikut ini : 1. Kegiatan tambahan di luar struktur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada mutu output pengajarannya. Bila seluruh guru menunjukkan. pemimpin pengajaran yang bertanggung jawab untuk pencapaian tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. pada mutu output pengajarannya. Bila seluruh guru menunjukkan. pemimpin pengajaran yang bertanggung jawab untuk pencapaian tujuan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manajemen pembelajaran merupakan salah satu faktor dan indikator terpenting dalam pendidikan karena sekolah merupakan tempat pembelajaran. Dalam proses belajar

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kode Modul F45.QAE Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer

DAFTAR ISI. Kode Modul F45.QAE Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 BAB I STANDAR KOMPETENSI... 2 1.1 Kode Unit... 2 1.2 Judul Unit... 2 1.3 Deskripsi Unit... 2 1.4 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja... 2 1.5 Batasan Variabel... 3 1.6

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menuntut ilmu adalah kewajiban setiap manusia yang telah dimulai sejak dari buaian hingga liang lahat. Oleh sebab itu, setiap manusia wajib untuk belajar baik

Lebih terperinci

PENTINGNYA KOMUNIKASI

PENTINGNYA KOMUNIKASI KOMUNIKASI Peran Komunikasi Pengertian Komunikasi Proses Komunikasi Kontinum Komunikasi Dalam Perilaku Organisasi Media Komunikasi Komunikasi Nonverbal Komunikasi Antar Pribadi PENTINGNYA KOMUNIKASI Barnard

Lebih terperinci

Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, identifikasi dan

Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, identifikasi dan BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, identifikasi dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, definisi operasional dan metode penelitian. A. Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Indonesia sebagai suatu bangsa yang sedang giat-giatnya

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Indonesia sebagai suatu bangsa yang sedang giat-giatnya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah kunci sukses tidaknya suatu bangsa dalam pembangunan. Indonesia sebagai suatu bangsa yang sedang giat-giatnya melakukan pembangunan di segala

Lebih terperinci