BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN KONSEP PROGRAMATIK PERANCANGAN. Kegiatan wisata yang direncanakan pada Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi adalah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN KONSEP PROGRAMATIK PERANCANGAN. Kegiatan wisata yang direncanakan pada Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi adalah"

Transkripsi

1 BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN KONSEP PROGRAMATIK PERANCANGAN Dalam Bab IV akan dijabarkan tentang analisis perencanaan dan perancangan Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi dengan pendekatan Arsitektur Ekologis di Kabupaten Rembang yang meliputi, analisis penentuan lokasi, kegiatan, tata ruang, pemilihan site, pembentukan karakter bangunan, landscape, pola tata massa, tampilan bangunan, struktur konstruksi bangunan, serta utilitas, sebagai berikut 4.1. Rumusan Program Kegiatan Kegiatan wisata yang direncanakan pada Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi adalah 1. Kegiatan Penerimaan 2. Kegiatan Wisata Edukasi a. Edukasi mengenai kompos b. Edukasi mengenai tanaman mangrove c. Edukasi mengenai garam d. Edukasi mengenai tanaman bambu e. Edukasi mengenai biota laut 3. Kegiatan Wisata Rekreatif a. Kegiatan bermain b. Wisata pantai c. Menonton film 3 dimensi 4. Kegiatan Penunjang a. Berbelanja b. Makan dan minum c. Kegiatan khusus ibu dan anak 5. Kegiatan Servis VI - 1

2 4.2 Konsep Pengelompokan Fasilitas Berdasarkan Jenis Kegiatan Fasilitas yang didasarkan pada kegiatan yang direncanakan menurut zona-zona yang telah ditentukan dalam perencanaan dan perancangan Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi. Tabel 6.1 Analisis Pengelompokan Fasilitas Berdasarkan Jenis Kegiatan ZONA KEGIATAN FASILITAS Penerimaan Parkir Pembelian tiket Titik awal kegiatan wisata / santai Servis ME, tempat parkir Loket tiket Open space / plaza Pos satpam/ pos jaga Wisata Edukasi Edukasi mengenai kompos (praktik membuat kompos, Rumah kompos informasi dan display mengenai manfaat, bahanbahan dan lain sebagainya mengenai kompos) Edukasi mengenai Rumah mangrove tanaman mangrove (praktik menanam mangrove, display dan informasi mengenai jenisjenis mangrove, manfaat dan lain-lain tentang tanaman mangrove) Edukasi mengenai garam Rumah garam (display dan informasi mengenai garam, manfaat dan lain sebagainya, melihat proses pembuatan VI - 2

3 Wisata Rekreatif garam tradisional secara langsung) Edukasi mengenai tanaman bambu (display dan informasi mengenai tanaman bambu, praktik pembuatan kerajinan tangan dari bambu) Edukasi mengenai biota laut (informasi mengenai jenis-jenis biota laut beserta contoh biota hidup). Menonton film 3 dimensi (kehidupan bawah laut) Playground anak (kegiatan bermain anak) Kegiatan bermain anak Kegiatan bermain (mencari jalan keluar pada labirin, bersantai, menikmati pemandangan) Rumah bambu Aqua marine Bioskop 3 dimensi Eco children park Kincir angin raksasa, komedi putar Labirin, taman terbuka hijau Kegiatan wisata pantai - Melihat pemandangan - Olah raga - Memancing - Perahu - Jet sky, banana boat, kano - Dermaga - Menikmati VI - 3

4 - Bersantai pemandangan pantai Penunjang Kegiatan berbelanja Makan dan minum Istirahat untuk bayi dan ibu, bersantai dan bermain Toko souvenir Food court Area khusus ibu dan bayi bayi, menyusui Servis Ibadah Metabolisme Pengamanan Mushola Toilet Pos jaga, security Kebersihan Janitor, ruang tenaga kebersihan ME Perawatan kawasan taman rekreasi Istirahat Ruang ME Ruang maintenance Gazebo Administratif Kegiatan mengelola dan mengepalai taman rekreasi Mengurusi bagian keuangan Mengurusi kegiatan operasional Mengurusi kegiatan administrasi Mengurusi kegiatan personalia Mengurusi urusan sekertaris Ruang direktur dan wakil direktur Ruang bagian keuangan Ruang bagian operasional Ruang bagian administrasi Ruang bagian personalia Ruang sekertaris Sumber. Analisis Penulis, 2016 VI - 4

5 4.3. Konsep Pelaku Kegiatan Berikut merupakan pelaku kegiatan dalam perancangan Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi, diantaranya 1. Pengelola a. Pengelola utama b. Mechanical engineeering c. Pemandu d. Tenaga kerja 2. Pengunjung a. Anak-anak b. Dewasa c. Lansia 4.4. Konsep Besaran Ruang Berikut Perkiraan Besaran Ruang yang Direncanakan pada Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi Tabel 6.2 Analisis Besaran Ruang Kelompok Kegiatan Penerimaan No Jenis Ruang Jumlah Kapasitas Luas Total (m 2 ) 1 Main entrance 1 2 bis 2 motor 16,2 2 Loket tiket 6 20 orang 48 3 Ruang informasi 1 4 orang Pengelola, 8 orang pengunjung 9 4 Plaza / open space orang 388,5 5 Parkir pengunjung 1 10 bis, 100 mobil, 200 motor Side entrance 1 1 mobil, 1 motor 7,2 7 Parkir pengelola 1 10 mobil, 30 motor 266,4 8 Ruang istirahat sopir 1 20 orang 40 9 Toilet Total 3.772,3 VI - 5

6 Kelompok Wisata Edukasi Mengenai Kompos No Jenis Ruang Jumlah (unit) Kapasitas Luas Total (m 2 ) 1 Ruang display kompos 1 50 orang 98 2 Ruang membuat kompos 5 50 orang 64 3 Ruang penyimpanan kompos Ruang praktik mengolah sampah 5 50 orang 64 5 Ruang penyimpanan alat dan bahan, dan penyimpanan pupuk organik Kelompok Wisata Edukasi Mengenai Mangrove 3 54,4 Total 541,6 No Jenis Ruang Jumlah (unit) Kapasitas Luas Total (m 2 ) 1 Ruang display mangrove 1 50 orang Ruang pembibitan 1 10 bedeng, 50 orang 211,2 Kelompok Wisata Edukasi Mengenai Garam Total 339,4 No Jenis Ruang Jumlah (unit) Kapasitas Luas Total (m 2 ) 1 Ruang display produk dan panel tentang garam 1 50 orang, 5 meja display, 20 panel 82,5 2 Ruang pengolahan garam 5 50 orang 98,4 3 Tempat pembuatan garam 4 40 orang 58,5 Kelompok Wisata Edukasi Mengenai Bambu Total 250,6 No Jenis Ruang Jumlah (unit) Kapasitas Luas Total (m 2 ) 1 Ruang display bambu dan panel 1 50 orang, 19 meja 102 display, 20 panel 2 Ruang praktik 5 50 orang 64 3 Tempat penyimpanan bahan dan alat bambu 48 Total 229,2 VI - 6

7 Kelompok Wisata Edukasi Mengenai Biota Laut No Jenis Ruang Jumlah (unit) Kapasitas Luas Total (m 2 ) 1 Ruang display biota laut 1 80 orang, 60 aquarium, 20 meja display 152,6 2 Bioskop 3 D Kehidupan Bawah Laut orang 96,4 Total 260 Kelompok Wisata Pantai No Jenis Ruang Jumlah (unit) Kapasitas Luas Total (m 2 ) 1 Dermaga 96 2 Dermaga pemancingan 24 3 Gazebo Locker + ruang bilas 2 toilet, 1 locker 48 5 Kegiatan olah raga air 136,38 6 Perahu + dermaga 6 orang 13,5 Total 373,88 Kelompok Bermain dan Bersantai No Jenis Ruang Jumlah (unit) Kapasitas Luas Total (m 2 ) 1 Eco children park 1 30 anak Kincir angin raksasa 1 24 anak 11,2 3 Komedi Putar 1 48 anak Labirin Taman dan Ruang Terbuka Hijau 1 80 orang 146 Total 767,2 Kelompok Penunjang No Jenis Ruang Jumlah (unit) Kapasitas Luas Total (m 2 ) 1 Toko Souvenir Food court 7 30 seat meja kursi 392,1 3 Ruang khusus ibu dan balita 1 40 orang 70 4 Ruang ATM 8 6,8 Total 683,9 VI - 7

8 Kelompok Servis No Jenis Ruang Jumlah (unit) Kapasitas Luas Total (m 2 ) 1 Mushola + tempat wudlu 4 40 orang 173,6 2 Toilet Gazebo 10 6 orang 75 4 Pos jaga / security 1 2 orang 2,8 5 Ruang petugas security 1 8 orang 15,5 6 Ruang audio visual 1 4 orang 9,5 7 Janitor Ruang tenaga kebersihan 1 20 orang 32,2 9 Tempat pembuangan dan pemilahan sampah 10 Ruang Kepala ME + Ruang Staff ME orang 29,6 11 Ruang maintenance 1 2 orang 5,6 12 Ruang genset + panel 1 2 genset, 5 panel Ruang Pompa 1 82,8 14 Ruang storage 1 15,75 Total 709,35 Kelompok Kegiatan Administrasi No Jenis Ruang Jumlah (unit) Kapasitas Luas Total (m 2 ) 1 Ruang direktur + ruang tamu direktur 1 1 orang, 6 orang tamu 21,6 2 Ruang wakil direktur + ruang tamu wakil direktur 3 Ruang kepala bagian keuangan + staff 1 1 orang, 6 orang tamu 21,6 1 4 orang 21,6 4 Ruang kepala bagian operasional + staff 1 4 orang 21,6 5 Ruang kepala bagian administrasi + staff 1 4 orang 21,6 6 Ruang kepala bagian 1 3 orang 19,8 VI - 8

9 personalia + staff 7 Ruang sekertaris 1 1 orang 6,9 Total 134,7 Sumber. Analisis Penulis, 2016 Tabel 6.3. Rekapitulasi Perhitungan Besaran Ruang No. Jenis Kegiatan Kebutuhan Ruang (m2) 1. Kegiatan Penerimaan 3.772,3 2. Kegiatan Wisata Edukasi 1.502,4 3. Kegiatan Wisata Rekreatif 1.141,08 4. Kegiatan Penunjang 683,9 5. Kegiatan Servis 709,35 6. Kegiatan Administratif 134,7 Total 7.943,73 Sumber. Analisis Penulis, Konsep Penataan Tapak a. Konsep Tapak Tapak terpilih berada pada Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Pasarbanggi, Rembang. Tapak memiliki luas ±3,5 Ha. Batas-batas tapak - Utara : Pantai Pasarbanggi, Laut Jawa. - Timur : Perumahan warga, tambak garam. - Selatan : Jalan Jenderal Sudirman (Merupakan jalur pantura). - Barat : Perumahan warga, tambak garam. VI - 9

10 Hutan mangrove Pasarbanggi Pantai pasarbanggi Tambak Garam Jalan Jenderal Sudirman SITE Gambar 6.1. Kondisi Eksisting Sekitar Tapak Sumber. Analisa dan Dokumentasi Penulis, 2016 b. Konsep Pola Pencapaian Berikut merupakan konsep pencapaian menuju tapak pada perencanaan Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi. VI - 10

11 Site entrance difungsikan sebagai jalur keluar masuk pengelola taman rekreasi pantai pasarbanggi. Main entrance difungsikan sebagai jalur keluar masuk site oleh pengunjung. Gambar 6.2. Analisis Pola Pencapaian Sumber. Analisa dan Dokumentasi Penulis, 2016 Dengan adanya pertimbangan kemudahan akses dan memudahkan visual pengunjung serta menghindari adanya kemacetan yang parah maka peletakan main entrance adalah pada sisi tengah, dan peletakan side entrance berada di pojok. c. Konsep View dan Orientasi 1. Konsep View Menuju Tapak View menuju tapak berasal dari Jalan Jenderal Sudirman, karena merupakan satu-satunya jalan yang dilalui kendaraan, sedangkan wilayah sekitar kawasan terdiri dari tanah kosong yang tidak mungkin menjadi jalur lalu lintas manusia. Main entrance dan fasade kawasan taman rekreasi menjadi point of interest menuju ke arah Jalan Jenderal Sudirman, sehingga mampu menarik minat pengunjung yang melintas. VI - 11

12 Gambar 6.3. Analisis View Menuju Tapak Sumber. Analisa dan Dokumentasi Penulis, Konsep View dari tapak Tanda minus (-) pada gambar berarti view yang ada di sekitar tapak tersebut kurang menarik, yaitu berupa perumahan penduduk serta jalan raya. Sedangkan tanda plus (+) pada gambar berarti view yang ada di sekitar tapak tersebut menarik, yaitu berupa tambak garam serta mangrove Gambar 6.4. Analisis View dari Tapak Sumber. Analisa dan Dokumentasi Penulis, 2016 VI - 12

13 Dapat disimpulkan bahwa - View yang terlihat menarik jika dilihat dari tapak adalah view yang berasal dari arah utara dan sebagian arah timur dan barat. View dari arah utara merupakan kawasan hutan mangrove dan Pantai Pasarbanggi. Sedangkan view dari sebagian arah timur dan barat berasal dari tambak garam. - View yang terlihat kurang menarik jika dari tapak adalah view yang berasal dari arah selatan berupa jalan raya dan kawasan pemukiman dan industri. Begitu juga dengan view dari kawasan pemukiman lainnya dari sebagian arah timur dan barat. 3. Konsep Orientasi Orientasi bangunan menghadap ke arah Jalan Jenderal Sudirman sebagai view menuju tapak yang utama. Bagian main entrance dan fasade bangunan harus didesain semenarik mungkin sehingga menarik perhatian pengguna jalan dan pengunjung. Gambar 6.5. Analisis Orientasi Sumber. Analisa dan Dokumentasi Penulis, 2016 VI - 13

14 d. Konsep Kebisingan Berdasarkan analisis kebisingan, tapak dengan tingkat kebisingan tinggi dijadikan sebagai zona parkir, dan zona penerimaan awal. Tapak dengan tingkat kebisingan sedang digunakan untuk zona penerimaan dalam. Sedangkan tapak dengan tingkat kebisingan rendah digunakan untuk zona administrasi (bangunan kantor) dan zona edukatif dan zona rekreatif. Gambar 6.6. Analisis Kebisingan Sumber. Analisa dan Dokumentasi Penulis, 2016 e. Konsep Faktor Klimatologi (Matahari dan Angin) - Solusi untuk memecah pergerakan angin yaitu dengan pemberian barier berupa vegetasi. Angin datang dari arah utara yang merupakan area tambak garam dan laut. Pada siang hari, angin yang berhembus dari laut ke darat sangat kuat, sehingga pemberian barier menjadi cukup penting sebagai pemecah angin. VI - 14

15 - Respon desain bangunan terhadap angin yaitu dengan memperbanyak bukaan pada arah datangnya angin, sehingga penghawaan alami dapat dioptimalisasi. - Solusi untuk meredam sinar matahari yang panas pada taman rekreasi yang direncanakan yaitu dengan penanaman vegetasi peneduh, serta minimalisasi pemotongan vegetasi yang telah ada sebelumnya pada tapak. - Respon desain bangunan terhadap matahari yaitu dengan memperbanyak bukaan dengan material transparan, sehingga dapat memperbanyak intensitas cahaya matahari yang masuk kedalam ruangan, sedangkan untuk mereduksi sinar matahari yaitu dengan pemberian secondary skin atau tritisan. Gambar 6.7. Analisis Klimatologi Sumber. Analisa dan Dokumentasi Penulis, 2016 VI - 15

16 f. Konsep Penzoningan Akhir Zona rekreatif pantai Zona rekreatif Zona edukatif Zona penerimaan dalam Zona penerimaan luar Gambar 6.8. Penzoningan Akhir Sumber. Analisa dan Dokumentasi Penulis, 2016 Berikut merupakan konsep penzoningan akhir pada Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi a. Terdapat 2 zona utama pada Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi, yaitu zona luar dan zona dalam. Zona luar terdiri dari zona penerimaan luar, zona parkir pengunjung dan zona penunjang, serta zona parkir pengelola dan zona kantor pengelola. Zona dalam meliputi zona penerimaan dalam, zona edukatif bambu, zona edukatif garam, zona edukatif sampah, zona edukatif mangrove, zona edukatif biota laut, zona rekreatif anak, zona taman dan ruang terbuka hijau, zona servis dan zona rekreatif pantai. b. Zona penerimaan, zona parkir pengunjung dan zona penunjang berada pada lokasi tapak dekat dengan jalan raya. Hal ini dimaksudkan untuk kemudahan akses pengunjung keluar masuk kawasan taman rekreasi. Zona penunjang ditempatkan pada zona luar adalah untuk memudahkan pengunjung melakukan transaksi seperti berbelanja oleh-oleh dan melakukan pengambilan uang di mesin atm lebih mudah tanpa harus masuk ke zona dalam. Khusus untuk zona penerimaan diletakkan pada tengah-tengah adalah dimaksudkan sebagai point of interest kawasan. VI - 16

17 c. Antar zona dalam dihubungkan oleh sistem sirkulasi yang sekaligus menjadi pembatas ruang antar zona Konsep Bentuk dan Tatanan Konsep Landscape a. Konsep Gubahan Massa Landscape Berikut merupakan konsep gubahan massa pada Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi yang direncanakan. b. Konsep Sirkulasi 1. Sirkulasi luar kawasan Sirkulasi luar bangunan dibagi berdasarkan pengguna, yaitu antara pengunjung dan pengelola Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi. Berikut merupakan uraiannya Sirkulasi pengunjung menuju Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi, dibagi berdasarkan moda yang digunakan Sirkulasi pengunjung dengan kendaraan mobil dan bis Sirkulasi kendaraan mobil dan bis berasal dari Jalan Jenderal Sudirman, kemudian masuk melalui main entrance, melewati pos jaga dan pengambilan tiket parkir mobil dan bis menuju ke sirkulasi khusus mobil dan bis dan berakhir pada parkir mobil dan bis. Sirkulasi pengunjung dengan kendaraan sepeda motor Sirkulasi pengunjung dengan kendaraan sepeda motor berasal dari Jalan Jenderal Sudirman, kemudian masuk melalui main entrance, melewati pos jaga dan loket tiket parkir khusus sepeda motor, menuju sirkulasi khusus kendaraan sepeda motor dan berakhir pada parkir. Sirkulasi pengunjung dengan berjalan kaki (pedestrian) Sirkulasi untuk pejalan kaki menggunakan pencapaian langsung menuju bangunan. Sirkulasi ini dibedakan dengan sirkulasi mobil dan bis serta sepeda motor untuk memberikan kenyamanan kepada pejalan kaki. VI - 17

18 Sirkulasi khusus pejalan kaki dengan pedestrian yang memiliki perbedaan ketinggian ±25 cm diatas sirkulasi kendaraan bermotor. Sirkulasi pengelola menuju kantor pengelola Sirkulasi pengelola dengan kendaraan mobil Berasal dari jalan jenderal sudirman, kemudian masuk melalui side entrance, melewati pos jaga dan melalui jalur khusus kendaraan mobil, berakhir pada tempat parkir. Sirkulasi pengelola dengan kendaraan sepeda motor Kendaraan pengelola yang berasal dari Jalan Jenderal Sudirman masuk melalui side entrance, melewati pos jaga dan melalui jalur khusus kendaraan sepeda motor kemudian berakhir pada tempat parkir. Sirkulasi pengelola dengan berjalan kaki Menggunakan pencapaian langsung menuju bangunan, dengan menggunakan pedestrian yang terpisah dari sirkulasi kendaraan. 2. Sirkulasi dalam kawasan Menggunakan sirkulasi horizontal karena merupakan bangunan tidak bertingkat. Diantaranya a) Sirkulasi Horizontal Pintu masuk - Gate utama menuju taman rekreasi berada pada bagian sentral dengan bentuk lengkung yang menjorok ke depan, sehingga memberi kesan penerimaan. Gate utama merupakan ruang peralihan antara kawasan luar dan kawasan dalam taman rekreasi. Gate dilindungi oleh kanopi pelindung. - Pintu masuk pada bangunan-bangunan pada taman rekreasi cenderung berbentuk menjorok ke depan sebagai kesan penerimaan, dengan kanopi yang menaungi serta sebagai tempat cheking tiket. Pencapaian bangunan Pola pencapaian menuju pintu masuk bangunan-bangunan pada Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi adalah pencapaian langsung, sehingga lebih efisien dan memudahkan pengunjung mencapai bangunan. VI - 18

19 Jalur penghubung antar zona Penggunaan pola organik pada sirkulasi, sehingga menciptakan suatu sirkulasi yang dinamis dan cenderung berpola lengkung-lengkung. Sirkulasi pada zona servis Sirkulasi pada zona servis cenderung menggunakan pola linier, sehingga mempercepat dan memudahkan pengunjung untuk mencapainya. Sirkulasi sepeda Pada area Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi terdapat jalur bagi pengguna sepeda yang merupakan salah satu fasilitas yang disediakan. Sirkulasi sepeda terdapat disekeliling tepi taman rekreasi, dan merupakan salah satu unsur lansekap pembatas taman rekreasi dengan kawasan luar taman rekreasi. Sirkulasi sepeda dibuat lebih rendah ±20 cm dibanding pedestrian. Dermaga Dermaga merupakan salah satu sirkulasi dalam kawasan taman rekreasi yang menghubungkan antara daratan dan laut, sehingga ketika pantai mengalami pasang, pengunjung masih dapat mengakses pantai dengan mudah. Gambar 6.9. Dermaga Perahu, Kano, Jet Sky, dan Banana Boat Sumber. VI - 19

20 Gambar Dermaga Untuk Memancing atau Menikmati Pemandangan Sumber. b) Sirkulasi Vertikal Ramp Ramp pada taman rekreasi berada pada plaza / open space sebagai ruang penerimaan dalam, karena kontur pada plaza / open space dibuat lebih tinggi dibanding tempat lainnya. Terdapat ramp pada beberapa tempat yang di berikan fill atau penambahan tinggi kontur pada lokasi tersebut. Tangga Tangga diletakkan pada sirkulasi dari dan menuju ke open space. Selain itu, terdapat pula tangga pada foodcourt lantai 2 sebagai sirkulasi vertikal. Gambar Tangga Menuju Open Space Sumber. VI - 20

21 c. Konsep Elemen Pembentuk Landscape Soft Material Soft material yang dimaksud dalam perencanaan dan perancangan Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi adalah tanaman dan air. Tanaman berfungsi sebagai filter debu dan udara kotor, barier terhadap kebisingan dan sinar matahari, meningkatkan kualitas iklim mikro, mengurangi jumlah CO 2 dan bau, sebagai agen penyimpan air tanah, mencegah abrasi pantai serta menambah nilai estetika. Elemen air berfungsi untuk menciptakan efek alami berupa suasana sejuk dan nyaman serta menambah nilai estetika. 1. Pemilihan Vegetasi Vegetasi yang berfungsi sebagai peneduh / pelindung Vegetasi peneduh yang direncanakan diantaranya pohon flamboyan dan pohon angsana. Vegetasi yang berfungsi sebagai penunjuk / pengarah Vegetasi penunjuk arah yang direncanakan yaitu pohon palem raja. Vegetasi yang menghasilkan buah-buahan pembentuk ekosistem Vegetasi yang direncanakan antara lain pohon jamblang (duwet), pohon sawo kecik dan pohon sawo manila. Vegetasi yang berfungsi sebagai penghias Vegetasi penghias yang direncanakan diantaranya pohon soka, pohon tagetes, pohon lantana, dan pohon kana. Vegetasi yang berfungsi sebagai pengikat massa Vegetasi pembentuk massa yang direncanakan yaitu azalea bulat, pucung merah dan tanaman teh-tehan. Vegetasi yang berfungsi sebagai penyaring udara Vegetasi penyaring udara diantaranya lidah mertua, palem kuning, dan lili paris. Vegetasi yang berfungsi sebagai cover ground Vegetasi yang direncanakan yaitu rumput jepang dan rumput gajah mini, dimana kedua jenis rumput ini kuat saat diinjak. VI - 21

22 2. Air Mancur Air mancur merupakan salah satu soft material yang digunakan pada area taman sebagai salah satu unsure estetika, serta memberikan efek alami dan menenangkan bagi pengunjung. 3. Kolam Buatan Kolam buatan merupakan salah satu soft material yang diterapkan di beberapa titik pada taman rekreasi. Kolam buatan juga digunakan sebagai unsur landscape yang membatasi antara kawasan taman rekreasi dengan bagian luar taman rekreasi. Hard Material Hard material pada taman rekreasi pantai pasarbanggi diantaranya 1. Tempat sampah Tempat sampah diletakkan pada tiap titik kawasan. Tempat sampah digolongkan dalam 2 jenis yaitu tempat sampah organik dan sampah non organik, sehingga mudah dilakukan pemilahan dan pengelolaan sampah. 2. Papan Petunjuk Arah Papan petunjuk arah memudahkan pengunjung untuk mengetahui lokasi pada zona-zona di Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi. 3. Bangku Taman Bangku taman berfungsi sebagai tempat peristirahatan bagi pengunjung atau sekedar untuk duduk-duduk. Bangku tersebut diletakkan pada ruang terbuka hijau dan taman. 4. Gazebo Gazebo berfungsi sebagai tempat istirahat bagi pengunjung. Gazebo diletakkan pada beberapa titik jalur sirkulasi, sehingga dapat menampung pengunjung yang lelah atau jika tiba-tiba turun hujan. 5. Material Perkerasan Perkerasan jalan yang sesuai dengan prinsip ekologis adalah perkerasan jalan yang tidak menutup total tanah, sehingga masih bisa VI - 22

23 menjadi area resapan air hujan. Material perkerasan yang sesuai dengan prinsip ekologis tersebut yaitu grass block ataupun batu alam dengan desain sedemikian rupa sehingga menyisakan celah untuk resapan air hujan. 6. Pergola Pada beberapa titik area sirkulasi diletakkan pergola sebagai barier sinar matahari terhadap pejalan kaki. Pergola terbuat dari material kayu, atau bambu dengan tanaman rambat sebagai penambah nilai estetis sekaligus meminimalisasi panas matahari yang mengenai pejalan kaki. d. Konsep Sistem Perparkiran Tempat parkir menggunakan sistem parkir menyudut untuk efisiensi tempat dan kemudahan akses keluar masuk, yaitu dengan sistem menyudut 45 o Konsep Bangunan a. Konsep Bentuk Dasar Bangunan Bentuk bangunan yang atraktif dengan menyesuaikan iklim tropis tapak. Secara tidak langsung menjadikan bentuk bangunan yang direncanakan dan dirancang dapat menjadi bangunan hemat energi. Bentuk dasar bangunan atap lengkung dengan penerapan prinsip hemat energi, sehingga menarik secara estetika dan terlihat lebih dinamis, namun tetap memperhatikan sisi ekologis. Gambar Bentuk Bangunan Atap Lengkung Sumber. VI - 23

24 b. Konsep Pemilihan Warna, Material dan Finishing 1. Warna Warna yang direncanakan untuk digunakan pada taman rekreasi yang direncanakan adalah warna-warna cerah yang menarik perhatian, serta dengan warna natural sehingga memberi kesan nyaman dan tenang. 2. Material Bangunan dan Dermaga Bangunan utama (wahana dan bangunan kantor) - Adapun material yang diterapkan pada bangunan wahana terdiri dari material dinding bata merah, dengan material kayu dan bambu sebagai aksen. - Bangunan kantor sepenuhnya menggunakan material dinding bata merah ekspos. Bangunan Penunjang (toilet, gazebo, mushola dan food court) - Material yang diterapkan pada toilet yaitu material kayu bekas pakai untuk bagian luar yang tidak berhubungan dengan air, sedangkan bagian bangunan yang terkena air menggunakan material dinding. - Material yang direncanakan untuk diterapkan pada gazebo adalah kayu ataupun bambu. Atap berupa roof garden, sehingga memberikan keuntungan berupa peningkatan kualitas ekologi dan dapat meningkatkan jumlah ruang terbuka hijau. - Material yang diterapkan pada bangunan mushola berupa material kayu, dan untuk material tempat wudhu menggunakan dinding batu bata. - Material yang direncanakan diterapkan pada food court dan dapur food court yaitu material dinding bata ekspos. Material Dermaga Material utama pada dermaga yaitu berupa kayu jenis ulin yang semakin kuat jika terkena air. Diutamakan untuk material kayu ulin bekas pakai. VI - 24

25 3. Finishing Bangunan utama (wahana dan bangunan kantor) - Finishing yang diterapkan pada bangunan wahana yaitu batu bata ekspos maupun finishing berupa cat dan finishing berupa acian. - Bangunan kantor menggunakan finishing cat dinding, baik untuk eksterior maupun interiornya. Bangunan Penunjang (toilet, gazebo, mushola dan food court) - Finishing pada toilet berupa keramik bekas pakai yang diterapkan pada dinding maupun lantainya. - Gazebo menggunakan finishing berupa kayu atau bambu ekspos dengan lapisan anti rayap, serangga dan jamur. - Finishing pada bangunan mushola berupa material kayu ekspos, dan untuk finishing tempat wudhu menggunakan finishing keramik bekas pakai pada dindingnya. - Finishing pada food court yaitu berupa cat dinding. c. Konsep Interior Bangunan a. Plafond Penerapan plafond ekspos kayu pallet atau jati belanda bekas peti kemas, dengan pola memanjang. Gambar Plafond Ekspos Jati Belanda Sumber. VI - 25

26 b. Lantai Interior lantai pada bangunan taman rekreasi menggunakan beton cor ekspos sebagai finishing. Gambar Lantai dengan Beton Ekspos Sumber. arafuru.com c. Dinding Dinding pada interior bangunan didesain dengan menggunakan dinding batu bata ekspos atau dinding batu bata dengan finishing cat. Gambar Dinding Bata Ekspos Sumber. batamerahjumbo.wordpress.com 4.7. Konsep Sistem Struktur a. Konsep Sub Structure Pondasi yang digunakan yaitu pondasi menerus batu kali dan pondasi setempat. Pondasi setempat digunakan pada bangunan dengan material dinding berupa kayu. VI - 26

27 b. Konsep Super Structure Super structure yang tepat diterapkan pada bangunan gedung tidak bertingkat maupun bangunan tingkat rendah yaitu struktur portal berupa kolom dan balok, karena bangunan tidak bertingkat. c. Konsep Upper Structure Menggunakan sistem struktur rangka batang (truss frame) Konsep Utilitas a. Konsep Sistem Jaringan Listrik Penggunaan listrik pada taman rekreasi yang direncanakan berasal dari 1. PLN 2. Genset 3. Solar Cell b. Konsep Sistem Air Bersih Kebutuhan air bersih pada taman rekreasi yang direncanakan diperoleh melalui pengadaan air bersih dengan air tanah melalui sumur air dangkal, PDAM, serta penampungan air hujan. - Air sumur dangkal - Distribusi air PDAM - Air hujan c. Konsep Sistem Air Kotor Sisten air kotor meliputi air buangan dari toilet, tempat wudhu, dan restoran atau food court Tempat wudhu Saluran drainase / kanal pada tanaman Tanaman Skema 6.1. Jaringan Air Kotor dari Tempat Wudhu Sumber. Studio Perancangan Arsitektur 04 VI - 27

28 WC Septic Tank Peresapan Reol Skema 6.2. Jaringan Air Kotor dari WC Sumber. Struktur Konstruksi Bangunan Gedung 01 Toilet Bak Kontrol Bak IPAL Skema 6.3. Jaringan Air Kotor dari Toilet Sumber. Studio Perancangan Arsitektur 04 Dapur Bak Penangkap Lemak Bak IPAL Skema 6.4. Jaringan Air Kotor dari Toilet Sumber. Studio Perancangan Arsitektur 04 d. Konsep Limbah Sampah Pengolahan limbah pada taman rekreasi yang direncanakan yaitu dengan memisahkan antara sampah organik dan sampah non organik. Skema 6.5. Pengolahan Limbah Sampah Sumber. Analisa Penulis, 2016 e. Konsep Sistem Penanggulangan Kebakaran Sistem penanggulangan kebakaran yang direncanakan pada taman rekreasi yang direncanakan diantaranya, 1. Detector kebakaran 2. Sprinkle 3. APAR (Alat Pemadam Kebakaran Ringan) VI - 28

29 4. Hydrant 5. Sistem alarm kebakaran f. Analisis Sistem Penghawaan Adapun sistem penghawaan yang direncanakan pada Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi meliputi penghawaan alami dan penghawaan buatan. 1. Penghawaan alami 2. Penghawaan buatan AC split Exhaust fan g. Konsep Sistem Pencahayaan 1. Pencahayaan alami Skylight Bukaan dengan material kaca Barier / shading pada bangunan 2. Pencahayaan Buatan Pencahayaan buatan yang direncanakan pada Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi merupakan pencahayaan buatan hemat energi., diantaranya Lampu CFL Lampu LED h. Konsep Sistem Keamanan CCTV akan ditempatkan pada beberapa titik bangunan, dan area sirkulasi. CCTV terdiri dari CCTV indoor dan outdoor. VI - 29

30 i. Konsep Sistem Komunikasi dan Sound System a. Telekomunikasi Menggunakan jaringan Telkom berupa telfon dan wifi pada bangunan kantor, loket tiket maupun ruang informasi untuk keperluan promosi dan pemesanan tiket. b. Sound system Sound system ditempatkan pada beberapa titik di dalam kawasan guna memberikan informasi maupun background music kepada pengunjung Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi yang direncanakan. j. Konsep Sistem Penangkal Petir Menggunakan sistem penangkal petir faraday karena jangkauan lebih luas. VI - 30

BAB V ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN REKREASI PANTAI PASARBANGGI

BAB V ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN REKREASI PANTAI PASARBANGGI BAB V ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN REKREASI PANTAI PASARBANGGI Dalam Bab IV akan dijabarkan tentang analisis perencanaan dan perancangan Taman Rekreasi Pantai Pasarbanggi dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan BAB 6 HASIL RANCANGAN 6.1 Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan 6.1.1 Bentuk Tata Massa Konsep perancangan pada redesain kawasan wisata Gua Lowo pada uraian bab sebelumnya didasarkan pada sebuah

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar perancangan Pusat Studi dan Budidaya Tanaman Hidroponik ini adalah Arsitektur Ekologis. Adapun beberapa nilai-nilai Arsitektur Ekologis

Lebih terperinci

5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep perancangan mengacu pada karakteristik arsitektur organik, yaitu 1. Bukan meniru bentuk dari alam tapi mengembangkan prinsip yang ada di alam Mengembangkan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek wisma atlet ini menggunakan pendekatan behavior/perilaku sebagai dasar perencanaan dan perancangan.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Yang menjadi dasar dari perencanaan dan perancangan Mesjid di Kebon Jeruk adalah : Jumlah kapasitas seluruh mesjid pada wilayah

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini BAB VI HASIL RANCANGAN Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini memiliki sebuah konsep berasal dari obyek yang dihubungkan dengan baju muslim yaitu Libasuttaqwa (pakaian taqwa)

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN BAB VI HASIL PERANCANGAN Hasil perancangan merupakan aplikasi dari konsep ekowisata pada pengembangan kawasan agrowisata sondokoro yang meliputi bebera aspek, diantaranya: 6.1. Dasar Pengembangan Dasar

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Makro 5.1.1 Site terpilih Gambar 5.1 Site terpilih Sumber : analisis penulis Site terpilih sangat strategis dengan lingkungan kampus/ perguruan tinggi

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil perancangan dari kawasan wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil perancangan dari kawasan wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik BAB VI HASIL PERANCANGAN Hasil perancangan dari kawasan wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik mengaplikasikan konsep metafora gelombang yang dicapai dengan cara mengambil karakteristik dari gelombang

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Rumusan konsep ini merupakan dasar yang digunakan sebagai acuan pada desain studio akhir. Konsep ini disusun dari hasil analisis penulis dari tinjauan pustaka

Lebih terperinci

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep program dasar perencanaan dan perancangan yang merupakan hasil dari pendekatan perencanaan dan perancangan, yang berupa segala sesuatu mengenai kebutuhan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya 165 BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1. Dasar Rancangan Hasil perancangan diambil dari dasar penggambaran konsep dan analisa yang terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya sebagai

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Topik dan Tema Proyek Hotel Kapsul ini menggunakan pendekatan sustainable design sebagai dasar perencanaan dan perancangan.

Lebih terperinci

Zona lainnya menjadi zona nista-madya dan utama-madya.

Zona lainnya menjadi zona nista-madya dan utama-madya. 6.1 KONSEP ZONASI 5.1.1 Zonasi Bangunan zona. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Zonasi pada bangunan mengikuti prinsip sanga mandala dan dibagi menjadi 9 Gambar 5. 2 Pembagian 9 Zona Sanga Mandala

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Program Perencanaan Didasari oleh beberapa permasalahan yang ada pada KOTA Kudus kususnya dibidang olahraga dan kebudayaan sekarang ini, maka dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. yang mampu mengakomodasi kebutuhan dari penghuninya secara baik.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. yang mampu mengakomodasi kebutuhan dari penghuninya secara baik. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Pemikiran yang melandasi perancangan dari bangunan kostel ini adalah adanya kebutuhan akan hunian khususnya kos-kosan bertaraf

Lebih terperinci

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Konsep dasar rancangan yang mempunyai beberapa fungsi antara lain: 1.

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Konsep dasar rancangan yang mempunyai beberapa fungsi antara lain: 1. BAB 6 HASIL RANCANGAN 6.1 Desain Konsep Dasar Konsep dasar rancangan yang mempunyai beberapa fungsi antara lain: 1. Primer sebagai pusat informasi dan edukatif, 2. Sekunder merupakan penjabaran fungsi

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Konsep tersebut berawal dari tema utama yaitu Analogy pergerakan air laut, dimana tema

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Konsep tersebut berawal dari tema utama yaitu Analogy pergerakan air laut, dimana tema BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Hasil Rancangan Kawasan Perancangan Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di Kabupaten Tuban ini memakai konsep Sequence (pergerakan dari satu tempat ketempat lain sepanjang

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental,

BAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental, BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Dasar perancangan Hasil perancangan sentra industri batu marmer adalah penerapan dari tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental, Social dan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. Konsep Perancangan Makro V.1.1. Konsep Manusia Pelaku kegiatan di dalam apartemen adalah: 1. Penyewa meliputi : o Kelompok orang yang menyewa unit hunian pada apartemen yang

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Gedung pusat kebugaran ini direncanakan untuk menjadi suatu sarana yang mewadahi kegiatan olahraga, kebugaran, dan relaksasi. Dimana kebutuhan masyarakat

Lebih terperinci

LP3A REDESAIN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL TIPE B BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL

LP3A REDESAIN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL TIPE B BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL 5.1. Pendekatan Perancangan 5.1.1. Kelompok Pelaku Kegiatan Pelaku yang ada di Terminal Bus Bahurekso yaitu: a) Pemimmpin

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Building form Bentuk dasar yang akan digunakan dalam Kostel ini adalah bentuk persegi yang akan dikembangkan lebih lanjut.

Lebih terperinci

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1. Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Program Ruang BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Kegiatan Penerima Ruang Kapasitas Indoor & tertutup (m 2 terbuka (m 2 ) ) Plaza 800 org

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. dalam perancangan yaitu dengan menggunakan konsep perancangan yang mengacu

BAB VI HASIL RANCANGAN. dalam perancangan yaitu dengan menggunakan konsep perancangan yang mengacu 153 BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Dasar Rancangan Di dalam perancangan Sekolah Seni Pertunjukan Tradisi Bugis terdapat beberapa input yang dijadikan dalam acuan perancangan. Aplikasi yang diterapkan dalam

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. tema perancangan dan karakteristik tapak, serta tidak lepas dari nilai-nilai

BAB V KONSEP PERANCANGAN. tema perancangan dan karakteristik tapak, serta tidak lepas dari nilai-nilai BAB V KONSEP PERANCANGAN Konsep perancangan ini pada dasarnya diperoleh dari hasil analisis pada bab analisis perancangan yang kemudian disimpulkan (sintesis). Sintesis di dapat berdasarkan pendekatan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN IV.1 KONSEP TAPAK DAN RUANG LUAR IV.1.1 Pengolahan Tapak dan Ruang Luar Mempertahankan daerah tapak sebagai daerah resapan air. Mempertahankan pohon-pohon besar yang ada disekitar

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN A. KONSEP PERUANGAN 1. Konsep Kebutuhan Ruang Berdasarkan analisa pola kegiatan dari pelaku pusat tari modern, mak konsep kebutuhanruang pada area tersebut adalah

Lebih terperinci

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bagi Anak Putus Sekolah Di Sidoarjo dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin menurun.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Dalegan di Gresik ini adalah difraksi (kelenturan). Konsep tersebut berawal dari

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Dalegan di Gresik ini adalah difraksi (kelenturan). Konsep tersebut berawal dari BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar yang digunakan dalam perancangan kawasan wisata Pantai Dalegan di Gresik ini adalah difraksi (kelenturan). Konsep tersebut berawal dari

Lebih terperinci

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar Gambar 5.1 Skema Site Plan

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar Gambar 5.1 Skema Site Plan BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar 5.1.1 Konsep Site Plan Dalam standarnya, area parkir pengunjung harus berada di bagian depan site agar terlihat langsung dari jalan. Untuk itu, area parkir diletakkan

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru. BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Beberapa hal yang menjadi dasar perencanaan dan perancangan Asrama Mahasiwa Bina Nusantara: a. Mahasiswa yang berasal dari

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. kendaraan dan manusia akan direncanakan seperti pada gambar dibawah ini.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. kendaraan dan manusia akan direncanakan seperti pada gambar dibawah ini. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 Pintu Masuk Kendaraan dan Manusia Dari analisa yang telah dibahas pada bab sebelumnya pintu masuk kendaraan dan manusia akan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Pusat Rekreasi Peragaan IPTEK ini terletak di Batu,karena

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Pusat Rekreasi Peragaan IPTEK ini terletak di Batu,karena BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Desain Kawasan 6.1.1 Rancangan Obyek Dalam Tapak Perancangan Pusat Rekreasi Peragaan IPTEK ini terletak di Batu,karena kesesuian dengan fungsi dan kriteria obyek perancangan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. KONSEP DASAR PERANCANGAN Dalam konsep dasar pada perancangan Fashion Design & Modeling Center di Jakarta ini, yang digunakan sebagai konsep dasar adalah EKSPRESI BENTUK dengan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan V.1.1 Konsep Manusia Pelaku Kegiatan No. Pelaku 1. Penghuni/Pemilik Rumah Susun 2. Pengunjung Rumah Susun 3. Pengunjung Pasar Tradisional

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN AREA PENDIDIKAN R. PUBLIK. Gambar 3.0. Zoning Bangunan Sumber: Analisa Penulis

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN AREA PENDIDIKAN R. PUBLIK. Gambar 3.0. Zoning Bangunan Sumber: Analisa Penulis BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 4.1. Konsep Perencanaan 4.1.1. Konsep Zoning Tapak AREA PENDIDIKAN R. PUBLIK Gambar 3.0. Zoning Bangunan Sumber: Analisa Penulis Kawasan Sekolah Seni Rupa untuk

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan dengan Tema Arsitektur Bioklimatik Konsep perancangan pada Malang Distro Park ini menggunakan tema arsitektur bioklimatik yang mengedepankan : a. Prinsip

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Dasar Pendekatan Metode pendekatan ditujukan sebagai acuan dalam penyusunan landasan perencanaan dan perancangan arsitektur. Dengan metode pendekatan diharapkan

Lebih terperinci

Jenis dan besaran ruang dalam bangunan ini sebagai berikut :

Jenis dan besaran ruang dalam bangunan ini sebagai berikut : BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Pemikiran yang melandasi perancangan mixed use building adalah kebutuhan akan hunian yaitu rumah susun bagi masyarakat menengah

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan Gambar 5.1 Lokasi Proyek Luas total perancangan Luas bangunan : 26976 m 2 Luas tapak : 7700 m 2 KDB 60% : 4620 m 2

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan 5.1.1 Program Ruang Topik dari proyek ini adalah perilaku atlet, dengan tema penerapan pola perilaku istirahat atlet

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang. BAB V KONSEP V. 1. KONSEP DASAR PERENCANAAN Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di awal, maka konsep dasar perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Menciptakan sebuah ruang

Lebih terperinci

Asrama Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Asrama Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1. Konsep perencanaan 6.1.1. Pelaku dan kategori kebutuhan ruang, dan Besaran Ruang. 6.1.1.1. Pelaku Dan Kategori Kebutuhan Ruang Dari analisis yang telah dilakukan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik, BAB VI HASIL RANCANGAN Perancangan Museum Anak-Anak di Kota Malang ini merupakan suatu wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik, serta film untuk anak-anak. Selain sebagai

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. lingkungan maupun keadaan lingkungan saat ini menjadi penting untuk

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. lingkungan maupun keadaan lingkungan saat ini menjadi penting untuk BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Lingkungan Setelah melakukan analisis lingkungan, maka konsep lingkungan yang diterapkan adalah Konsep Interaksi. Konsep Interaksi merupakan konsep

Lebih terperinci

SMK PERTANIAN DI TAWANGMANGU DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGIS

SMK PERTANIAN DI TAWANGMANGU DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGIS KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SMK PERTANIAN DI TAWANGMANGU DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGIS TUGAS AKHIR Diajukan sebagai Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Universitas Sebelas

Lebih terperinci

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2 BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH AKULTURASI BUDAYA KAMPUNG LAYUR 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Program Berdasarkan analisa mengenai kebutuhan dan besaran ruang pada Rumah Akulturasi

Lebih terperinci

TEMA DAN KONSEP. PUSAT MODE DAN DESAIN Tema : Dinamis KONSEP RUANG KONSEP TAPAK LOKASI OBJEK RANCANG

TEMA DAN KONSEP. PUSAT MODE DAN DESAIN Tema : Dinamis KONSEP RUANG KONSEP TAPAK LOKASI OBJEK RANCANG TEMA DAN KONSEP T E M A Trend dalam berpakaian dari tahun ke tahun akan TEMA terus berputar, dan akan berkembang lagi seiring berjalannya waktu eksplorasi tentang suatu pergerakan progressive yang selalu

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan sesama mahasiswa. tinggal sementara yang aman dan nyaman. keberlanjutan sumber daya alam.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan sesama mahasiswa. tinggal sementara yang aman dan nyaman. keberlanjutan sumber daya alam. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Umum Perancangan V.1.1. Dasar Perancangan Asrama Mahasiswa Binus University merupakan bangunan hunian yang bersifat sosial, edukatif dan tidak komersial.

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. a. Aksesibilitas d. View g. Vegetasi

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. a. Aksesibilitas d. View g. Vegetasi BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Penjelasan konsep dibagi menjadi dua bagian yaitu: A. Konsep Tapak yang meliputi: a. Aksesibilitas d. View g. Vegetasi b. Sirkulasi e. Orientasi c. Lingkungan f. Skyline

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur Tropis merupakan salah satu bentuk arsitektur yang dapat memahami kondisi iklim tropis beserta permasalahannya.

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Perancangan 5.1.1 Aspek Fungsional Pengelompokan berdasarkan area aktivitas besar : Pelatihan pelatihan kerja (teori&praktek) uji sertifikasi,informasi

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan

BAB VI HASIL RANCANGAN. Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan BAB VI HASIL RANCANGAN Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan perancangan. Batasan-batasan perancangan tersebut seperti: sirkulasi kedaraan dan manusia, Ruang Terbuka Hijau (RTH),

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Perancangan Gumul Techno Park di Kediri ini menggunakan konsep

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Perancangan Gumul Techno Park di Kediri ini menggunakan konsep BAB VI HASIL PERANCANGAN Perancangan Gumul Techno Park di Kediri ini menggunakan konsep Representasi Citra High Tech Architecture yang berkaitan erat dengan aspek teknologi kekinian atau modernisasi. konsep

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. Hasil rancangan adalah output dari semua proses dalam bab sebelumnya

BAB VI HASIL RANCANGAN. Hasil rancangan adalah output dari semua proses dalam bab sebelumnya BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Hasil Rancangan Hasil rancangan adalah output dari semua proses dalam bab sebelumnya yang telah dijelaskan, sebuah hasil yang menjawab permasalahan dalam suatu perancangan melalui

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya. aktivitas sehari-hari. mengurangi kerusakan lingkungan.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya. aktivitas sehari-hari. mengurangi kerusakan lingkungan. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Umum Perancangan V.1.1. Dasar Perancangan Rusun dan pasar di Jakarta Barat merupakan bangunan yang bersifat sosial dan komersial dimana bangunan nantinya

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN Konsep perancangan merupakan proses pengambilan keputusan dalam melakukan desain pengembangan kawasan Agrowisata berdasarkan analisis perancangan. Konsep perancangan tersebut di

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. marmer adalah Prinsip Sustainable Architecture menurut SABD yang terangkum

BAB V KONSEP. marmer adalah Prinsip Sustainable Architecture menurut SABD yang terangkum BAB V KONSEP 5.1 Konsep Dasar Konsep dasar yang digunakan dalam perancangan sentra industri batu marmer adalah Prinsip Sustainable Architecture menurut SABD yang terangkum dalam Three Dimension Sustainability:

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Rancangan Kawasan Setelah beberapa proses sebelumnya rancangan kawasan adalah salah satu hasil yang didapat dari proses perumusan masalah, analisis, dan konsep. Rancangan kawasan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. 5.1 Konsep Tapak Bangunan Pusat Pengembangan dan Pelatihan Mesin Industri Zoning

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. 5.1 Konsep Tapak Bangunan Pusat Pengembangan dan Pelatihan Mesin Industri Zoning Handrail diperlukan di kedua sisi tangga dan harus ditancapkan kuat ke dinding dengan ketinggian 84.64 cm. 6. Pintu Ruangan Pintu ruang harus menggunakan panel kaca yang tingginya disesuaikan dengan siswa,

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Perencanaan dasar pengunaan lahan pada tapak memiliki aturanaturan dan kriteria sebagai berikut :

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Perencanaan dasar pengunaan lahan pada tapak memiliki aturanaturan dan kriteria sebagai berikut : BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Bangunan Untuk mendukung tema maka konsep dasar perancangan yang digunakan pada Pasar Modern adalah mengutamakan konsep ruang dan sirkulasi dalam bangunannya,

Lebih terperinci

Gambar 5.1. Zoning Ruang (sumber:konsep perancangan.2012)

Gambar 5.1. Zoning Ruang (sumber:konsep perancangan.2012) BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Konsep Dasar Konsep dasar mengambil dari prinsip tema yang telah dipertajam sehingga mendapatkan sebuah konsep dasar yaitu save the land surface. Save the land surface mempunyai

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki BAB V KONSEP 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 Pencapaian Pejalan Kaki Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki Sisi timur dan selatan tapak terdapat jalan utama dan sekunder, untuk memudahkan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 konsep Dasar 5.1.1 Tata Letak Bangunan Gate entrance menuju Fasilitas Wisata Agro terletak di jalan akses masuk wisata Kawah Putih, dengan pertimbangan aksesibilitas jalan

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU Program perencanaan dan perancangan Terminal Tipe B di Kawasan Stasiun Depok Baru merupakan hasil analisa dari pendekatan-pendekatan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. Hasil perancangan diambil dari dasar penggambaran konsep yang terdapat

BAB VI HASIL RANCANGAN. Hasil perancangan diambil dari dasar penggambaran konsep yang terdapat BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1. Dasar Rancangan Hasil perancangan diambil dari dasar penggambaran konsep yang terdapat pada Bab V yaitu, konsep from nature to nature yang sesuai dengan prinsip prinsip green

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi.

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi. BAB V KONSEP V.1. KONSEP DASAR PERENCANAAN Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada awalnya, maka konsep dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. membuat suatu bangunan

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Aktivitas Utama Ruang Jumlah Kapasitas Luas (m 2 ) Entrance hall dan ruang tiket

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Aktivitas Utama Ruang Jumlah Kapasitas Luas (m 2 ) Entrance hall dan ruang tiket BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1. Program Ruang a. Aktivitas Utama Aktivitas Utama Ruang Jumlah Kapasitas Luas (m 2 ) Entrance hall

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1. Tujuan Perencanaan dan Perancangan a. Merancang bangunan Showroom dan Service Station Vespa di Semarang yang mengakomodasi segala

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. a. Memberikan ruang terbuka hijau yang cukup besar untuk dijadikan area publik.

BAB V KONSEP. a. Memberikan ruang terbuka hijau yang cukup besar untuk dijadikan area publik. BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tapak Setelah merangkum hasil dari analisa dan studi tema maka dijadikan acuan untuk mengeluarkan konsep tapak dengan pendekatan ruang publik dengan cara sebagai berikut: a. Memberikan

Lebih terperinci

Sampit. Desain Shopping Arcade ini juga merespon akan natural setting, Dalam aktivitas urban, desain Shopping Arcade dapat menjadi

Sampit. Desain Shopping Arcade ini juga merespon akan natural setting, Dalam aktivitas urban, desain Shopping Arcade dapat menjadi ZDhoppinq Arcade Mahendrata - 015 12131 X BAB IV LAPORAN PERANCANGAN 4.1 Perkembangan desain 4.1.1 Kriteria Desain Shopping Arcade Desain Shopping Arcade yang dirancang di kota Sampit ini merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB V I KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dari permasalahan Keberadaan buaya di Indonesia semakin hari semakin

BAB V I KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dari permasalahan Keberadaan buaya di Indonesia semakin hari semakin BAB V I KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN Pusat pembudidayaan dan wisata penangkaran buaya dirancang berangkat dari permasalahan Keberadaan buaya di Indonesia semakin hari semakin menurun. Hal

Lebih terperinci

BAB VI Konsep Perencanaan dan Perancangan Studio Film di Yogyakarta

BAB VI Konsep Perencanaan dan Perancangan Studio Film di Yogyakarta BAB VI Konsep Perencanaan dan Perancangan Studio Film di Yogyakarta 6.1. Konsep Perencanaan 6.1.1. Konsep Zoning Massa Berdasarkan hasil analisis pada Bab V, kawasan Studio Film di Yogyakarta terbagi atas

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN BAB VI HASIL RANCANGAN Perancangan wisata budaya dan karapan sapi Madura di sini mengintegrasikan antara tema regionalisme, karakter umum orang Madura (jujur, terbuka dan tegas) dan wawasan keislaman sebagai

Lebih terperinci

4 BAB IV KONSEP PERANCANGAN

4 BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4 BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Konsep Fungsi Dalam merancang sebuah bangunan, hal yang utama yang harus diketahui adalah fungsi bangunan yang akan dirancang, sehingga terciptalah bangunan dengan desain

Lebih terperinci

BAB V 5.1. Konsep Dasar Konsep dasar dari perancangan Pusat Rehabilitasi Medik ini adalah menciptakan suasana nyaman yang membuat pasien merasa baik. Artinya jika pasien merasa baik, maka pasien akan lebih

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Hasil Rancangan Kawasan Kompleks kawasan smart masjid terbagi atas beberapa massa yang terdiri dari bangunan masjid, penitipan anak, kantin dan bussiness center. Dalam penataan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP. 4.1 Ide Awal

BAB IV KONSEP. 4.1 Ide Awal BAB IV KONSEP 4.1 Ide Awal Kawasan Manggarai, menurut rencana pemprov DKI Jakarta akan dijadikan sebagai kawasan perekonomian yang baru dengan kelengkapan berbagai fasilitas. Fasilitas utama pada kawasan

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN 5.1 Program Dasar Perencanaan Program dasar perencanaan Tempat Istirahat KM 166 di Jalan Tol Cipoko-Palimanan

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN FASILITAS TRANSPORTASI INTERMODA BSD

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN FASILITAS TRANSPORTASI INTERMODA BSD BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN FASILITAS TRANSPORTASI INTERMODA BSD BSD INTERMODAL TRANSPORT FACILITY 3.1 Program Dasar Perencanaan Program Dasar Perencanaan mengenai Fasilitas Transportasi

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan Green design merupakan sebuah terapan konsep bangunan yang dapat menyelesaikan atau memahami permasalahan sebuah bangunan.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN 160 BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Konsep dasar yang di gunakan dalam perancangan ini adalah konsep yang berlandaskan pada tema sustainable building. Perancangan ini mengambil prinsip sustainable

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP 5.1 Dasar Pendekatan Kolam Renang Universitas Diponegoro merupakan kolam renang tipe C. Program perencanaannya berdasarkan pada tinjauan

Lebih terperinci

BAB IV PROGRAM ARSITEKTUR

BAB IV PROGRAM ARSITEKTUR BAB IV PROGRAM ARSITEKTUR 3.4 Konsep Program 3.1.3 Aspek Citra Citra yang akan ditampilkan pada bangunan Sekolah Tinggi Ilmu Pariwisata ini yaitu Aristektur Regionalisme, dimana bangunan yang akan didesain

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur yang didasarkan dengan perilaku manusia merupakan salah satu bentuk arsitektur yang menggabungkan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Dasar Perancangan Perancangan Wisata Bahari Di Pantai Boom Tuban ini merupakan sebuah rancangan arsitektur yang didasarkan oleh tema Extending Tradition khususnya yaitu dari

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN PASAR. event FESTIVAL. dll. seni pertunjukan

BAB V KONSEP PERANCANGAN PASAR. event FESTIVAL. dll. seni pertunjukan BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Konsep Dasar Konsep dasar pada perancangan Pasar Astana Anyar ini merupakan konsep yang menjadi acuan dalam mengembangkan konsep-konsep pada setiap elemen perancangan arsitektur

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API PEMALANG DI KABUPATEN PEMALANG

PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API PEMALANG DI KABUPATEN PEMALANG KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API PEMALANG DI KABUPATEN PEMALANG TUGAS AKHIR Diajukan sebagai Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Universitas Sebelas

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan V.1.1 Kebutuhan Luas Ruangan Gedung Asrama Putri Ruang Standart Sumber Kapasitas Jumlah Luas (m 2 ) Unit 2 orang 12,25 m 2 / kmr Asumsi

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN PERENCANAAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN PERENCANAAN BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN PERENCANAAN 5.1.Konsep Umum Konsep umum bangunan redesain adalah peningkatan kualitas dan fungsi pasar menjadi pasar objek wisata serta menjadi ikon baru kota Salatiga dengan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. mengasah keterampilan yaitu mengambil dari prinsip-prinsip Eko Arsitektur,

BAB V KONSEP. mengasah keterampilan yaitu mengambil dari prinsip-prinsip Eko Arsitektur, BAB V KONSEP 5.1 Konsep Dasar Konsep dasar yang digunakan dalam perancangan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bagi Anak Putus Sekolah sebagai tempat menerima pendidikan dan mengasah keterampilan yaitu mengambil

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERANCANGAN BAB VI KONSEP PERANCANGAN 6.1 Konsep Utama Perancanaan Youth Center Kota Yogyakarta ini ditujukan untuk merancang sebuah fasilitas pendidikan non formal untuk menghasilkan konsep tata ruang dalam dan luar

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Surakarta, Desember Penulis

KATA PENGANTAR. Surakarta, Desember Penulis KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya, serta atas izinnya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini yang berjudul Redesain Gelanggang

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN Hasil Perancangan Tata Masa dalam tapak. mengambil objek Candi Jawa Timur (cagar budaya)sebagai rujukannya, untuk

BAB VI HASIL PERANCANGAN Hasil Perancangan Tata Masa dalam tapak. mengambil objek Candi Jawa Timur (cagar budaya)sebagai rujukannya, untuk BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1. HasilPerancanganTapak 6.1.1 Hasil Perancangan Tata Masa dalam tapak Pada PerancanganPusat Industri Jajanan di Sanan Kota Malang ini mengambil objek Candi Jawa Timur (cagar

Lebih terperinci

PENGENALAN OBJEK. SIDANG TUGAS AKHIR SEKOLAH TINGGI MODE SURABAYA Tema HAUTE COUTURE Cherry Candsevia Difarissa

PENGENALAN OBJEK. SIDANG TUGAS AKHIR SEKOLAH TINGGI MODE SURABAYA Tema HAUTE COUTURE Cherry Candsevia Difarissa PENGENALAN OBJEK LATAR BELAKANG PEMILIHAN OBJEK Perkembangan dunia mode yang begitu pesat, kompetitif dan selalu berubah Mode menjadi salah satu gaya hidup (lifestyle) Antusiasme masyarakat terhadap mode

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1. Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Program Ruang Pasar Yaik Semarang Program ruang pasar Yaik Semarang berdasarkan hasil studi

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAWASAN KERAJINAN GERABAH KASONGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAWASAN KERAJINAN GERABAH KASONGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAWASAN KERAJINAN GERABAH KASONGAN V.1 Strategi Karena batasan luas yang besar maka pengembangan kawasan kerajinan gerabah membutuhkan pembagian pengembangan menjadi

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik BAB V KONSEP V. 1. Konsep Dasar Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik tolak pada konsep perancangan yang berkaitan dengan tujuan dan fungsi proyek, persyaratan bangunan dan ruang

Lebih terperinci