BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS"

Transkripsi

1 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat serta analisis dari hasil pengujian. Tujuan dilakukan pengujian adalah mengetahui sejauh mana kinerja hasil perancangan sistem forensik digital yang telah dijelaskan pada Bab III dan mengetahui tingkat keberhasilan terhadap spesifikasi yang telah diajukan. Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian tiap modul yang telah direalisasikan serta pengujian kinerja alat secara keseluruhan Pengujian Perangkat Keras Modul-modul yang akan diuji meliputi : 1. Modul pengendali mikro AT89S Modul GPS PMB Modul Accelorometer/Magnetometer CMPS10 4. Modul sensor Hall 5. Modul MMC reader Pengujian Modul Pengendali mikro AT89s8253 Pengujian modul ini dilakukan dengan memberikan instruksi sederhana menuju port keluaran. Pengujian port keluaran dilakukan dengan melakukan pengukuran pada tiap titik port keluaran. Instruksi pengujian yang diberikan: MOV P0,# B //P0 pengujian Port P0 MOV P1,# B //P1 pengujian Port P1 MOV P2,# B //P2 pengujian Port P2 MOV P3,# B //P3 pengujian Port P3 Setelah instruksi diberikan, langkah berikutnya melakukan pengukuran pada tiap port menggunakan voltmeter Krisbow dengan skala 0 5V, jika didapatkan tegangan terukur berkisar +5Volt maka Port terukur diasumsikan berlogika 1 seperti tampak pada Gambar 4.1 dan sebaliknya jika didapatkan pengukuran 0Volt maka keluaran diasumsikan berlogika 0 seperti tampak pada Gambar 4.2. Jika pengukuran keluaran 22

2 23 diperoleh keluaran yang sama dengan instruksi yang diberikan artinya port sudah dapat berfungsi sesuai yang diharapkan. Gambar 4.1 Pengujian keluaran port berlogika 1 Gambar 4.2 Pengujian keluaran port berlogika 0 Tabel 4.1 Pengujian port pengendali mikro PORT Instruksi(Mov) Keluaran(terukur) P P P P Berdasarkan dari tabel pengujian keluaran, didapat bahwa modul pengendali mikro dapat memberikan respon sesuai yang di inginkan.

3 Pengujian Modul GPS-PMB688 Pengujian modul ini dilakukan dengan menyusun koneksi pin dalam konfigurasi UART dengan baudrate 4800bps (8bit data, no parity,1 stop bit), interkoneksi dapat dilihat seperti tampak pada Gambar 4.3. Protokol yang dipergunakan untuk mengakses modul ini menggunakan protokol NMEA0283. Data pengukuran yang akan diambil adalah data dengan format fix data GGA dengan akurasi sekitar 5meter. Hasil Pengujian dapat dilihat pada Tabel 4.2, pengujian dilakukan di lingkungan UKSW-Salatiga. Tabel 4.2 Hasil Pengujian modul GPS Push Data yang terbaca Encoding $GPGGA, , ,S, UTC Time=12:35: ,E,1,07,1.0,626.7,M,,*47 Latitude= S Longitude= E Altitude=626.7meter Gambar 4.3 Tampilan LCD pembacaan sensor GPS-PMB688 UTC(Universal Time Coordinated) time atau GMT jika dikonversikan menjadi WIB(Waktu Indonesia Barat) maka harus ditambahkan 7jam kedepan. Contoh jika UTC time didapati= maka waktu WIB adalah= Dari pengujian yang sudah dilakukan, prosedur pengambilan data dapat dilakukan dengan baik dan praktis karena mode yang dipake modul adalah mode push data sehingga data terbaru akan selalu diupdate tanpa perlu memberikan instruksi tertentu.

4 Pengujian Modul Accelorometer/Magnetometer CPMS10 Pengujian pada sensor ini dilakukan dengan melakukan koneksi antarmuka secara I2C, sebetulnya disediakan tiga pilihan interkoneksi yaitu : I2C, PWM dan UART. Dikarenakan UART sudah dipergunakan untuk koneksi data antara GPS dengan pengendali mikro dan PWM dirasa kurang praktis, maka dipilih mode I2C. Untuk proses lokasi pengambilan data, posisi data arah/kompas diambil dari alamat register 2d-3d, dengan format word dengan panjang data 16bit data dengan batas jarak pengukuran Untuk data kemiringan depan (Pitch) diambil pada lokasi register 4d dengan range 0+/-85, sementara untuk kemiringan samping (Roll) diambil pada lokasi register 5d dengan range 0+/-85. Untuk data mentah accelerometer 3 sumbu diambil pada register 16d-17d (Sumbu-X), register 18d-19d (Sumbu-Y) dan register 20d-21d (Sumbu-Z) dengan masing-masing ketelitian tiap axis hingga 16bit(65536). Pengujian kompas dapat dilihat pada Tabel 4.3, pengujian pitch dapat dilihat pada Tabel 4.4 dan pengujian roll dapat dilihat pada Tabel 4.5. Tabel 4.3 Pengujian kompas/arah Posisi Pembacaan Sensor Pembanding(Android app: Ralat(%) Nice Compass ) Utara Timur Selatan Barat Ralat Maksimal: 0.4 Tabel 4.4 Pengujian pitch/kemiringan depan belakang Kemiringan Pembacaan Sensor Pembanding(Android Ralat(%) app: Inclinometer ) Ralat Maksimal: 0.625

5 26 Tabel 4.5 Pengujian roll/kemiringan kanan kiri Kemiringan Pembacaan sensor Pembanding(Android Ralat(%) app: Inclinometer ) Ralat Maksimal: Gambar 4.4 Tampilan LCD pembacaan sensor CMPS10 Pengujian yang diharapkan sensor dapat mendeteksi perubahan kemiringan kanan/kiri(roll) maupun perubahan kemiringan depan/belakang(pitch). Dari hasil pengujian yang dilakukan modul CMPS10 dapat berfungsi sesuai yang diharapkan dengan ralat magnetometer sebesar 0.4% dan ralat accelerometer sebesar 0.625%. Modul ini memiliki kelebihan tersendiri dikarenakan menggunakan interface I2C yang praktis dan data keluaran sudah berupa format data konversi digital Pengujian Modul sensor Hall(A3210) Pada pengujian ini Hall sensor dipasangkan dengan sumber magnet batang (dengan ukuran sekitar 100x80x20mm), jarak sensor dengan magnet sekitar 2-5cm.

6 27 Pengujian dilakukan dengan menempatkan sensor hall pada rangka sepeda motor (dalam uji coba ini dipergunakan roda miniatur) dan sumber magnetik menempel pada roda miniatur. Perhitungan jarak tempuh dihitung dari diameter roda dimana sensor dipasang. Kegunaan sensor ini adalah untuk mengukur kecepatan dan jarak tempuh kendaraan. Gambar 4.5 Pemasangan sensor hall pada roda miniatur Untuk hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 4.6 Tabel 4.6 Hasil pengujian sensor hall-a3210 Posisi Magnet Terhadap Sensor Keluaran Pin3(Output) Mendekat 1 Menjauh 0 Dari pengujian yang sudah dilakukan, menunjukkan bahwa sensor ini dapat dipergunakan sesuai dengan kebutuhan. Pada percobaan di asumsikan 1putaran menempuh 1,5m dihitung dari keliling lingkaran karena ditempatkan pada roda berdiameter 45cm. Untuk ukuran lain asumsi juga berbeda Pengujian Modul MMC reader Pada bagian ini pengujian dilakukan dengan mencoba mengisi register 0h-3h dengan 4byte kode ASCII= YOYO, kemudian dilakukan proses reverse/pembacaan

7 28 balik, jika didapatkan kode ASCII yang sama maka modul sudah dapat berfungsi/diakses dengan baik. Tabel pengujian dapat dilihat pada Tabel 4.7 Tabel 4.7 Pengujian MMC reader Address Write Read 0h Y Y 1h O O 2h Y Y 3h O O Untuk satu paket data atau setiap 1m yang disimpan terdiri dari : 2Byte (header) + 55Byte (data sensor) + 2Byte (footer) = 59Byte Jadi perkiraan penggunaan kapasitas memory untuk 3.000Km ( m) : 59 x = Byte (177Mbyte) Dari pengujian yang sudah dilakukan menunjukkan modul MMC dengan protokol transfer data SPI dapat digunakan untuk pembacaan dan penulisan pada MMC Pengujian Modul Catu Daya Alat Pada bagian ini merancang sistem pencatu daya untuk alat, dari tegangan aki motor 12V di turunkan tegangannya menjadi 5V untuk mengaktifkan alat. Dan dari 12V bisa di peroleh 5V. Gambar 4.6 Pengujian catu daya alat dari aki motor Dari pengujian alat bisa langsung dicatu oleh aki motor yang menyala.

8 Pengujian Dimensi dan Bobot Perangkat Berdasarkan spesifikasi yang diajukan, dimensi alat adalah 15cm x 10cm x 5cm dan bobotnya 0,5kg. Untuk mengetahui berat dari unit yang direalisasikan dipergunakan timbangan Kenmaster. Hasil pengukuran dimensi adalah 14,5cmx9,5cmx5cm dan bobot sekitar 290 gram, jadi dimensi dan bobot yang didapatkan ternyata bisa lebih kecil dan lebih ringan dari spesifikasi yang diharapkan Pengujian Aplikasi pada PC Aplikasi desktop dirancang menggunakan aplikasi pengembang Delphi.7, aplikasi dapat dijalankan dengan mudah tanpa perlu melakukan proses instalasi. Aplikasi dapat dijalankan pada sistem operasi Windows XP dan Windows 7. Pengujian pertama yang dilakukan adalah pengujian alat pada kondisi perjalanan normal dan pengukuran continue pada jarak 200m dengan 1 tikungan, tabel pengujian dapat dilihat pada Tabel 4.8, kemudian untuk hasil pengujian dalam bentuk grafik dilihat pada Gambar 4.7, Gambar 4.8, Gambar 4.9, Gambar Titik uji dimulai dari Depan Apotik.Wahid Salatiga (Jendral Sudirman) menuju Klenteng Hok Tek Bio Salatiga (Sukowati) berjarak sekitar 200m. Tabel 4.8 Pengujian Kondisi Normal Langkah (meter) WIB time Lat Long Alt(m) Orientasi Kompas 1 9:22: S E NW 2 9:22: S E NW 3 9:22: S E NW 4 9:22: S E NW 5 9:22: S E NW 6 9:22: S E NW 7 9:22: S E NW 8 9:22: S E NW 9 9:22: S E NW

9 :22: S E NW 11 9:22: S E NW 12 9:22: S E NW 13 9:22: S E NW 14 9:22: S E NW 15 9:22: S E NW 16 9:22: S E NW 17 9:22: S E NW 18 9:22: S E NW 19 9:22: S E NW 20 9:22: S E NW 21 9:22: S E NW 22 9:22: S E NW 23 9:22: S E NW 24 9:22: S E NW 25 9:22: S E NW 26 9:22: S E NW 27 9:22: S E NW 28 9:22: S E NW 29 9:22: S E NW 30 9:22: S E NW 31 9:22: S E NW 32 9:22: S E NW 33 9:22: S E NW 34 9:22: S E NW 35 9:22: S E NW 36 9:22: S E NW 37 9:22: S E NW 38 9:22: S E NW 39 9:22: S E NW 40 9:22: S E NW 41 9:22: S E NW

10 :22: S E NW 43 9:22: S E NW 44 9:22: S E NW 45 9:22: S E NW 46 9:22: S E NW 47 9:22: S E NW 48 9:22: S E NW 49 9:22: S E NW 50 9:22: S E NW 51 9:22: S E NW 52 9:23: S E NW 53 9:23: S E NW 54 9:23: S E NW 55 9:23: S E NW 56 9:23: S E NW 57 9:23: S E NW 58 9:23: S E NW 59 9:23: S E NW 60 9:23: S E NW 61 9:23: S E NW 62 9:23: S E NW 63 9:23: S E NW 64 9:23: S E NW 65 9:23: S E NW 66 9:23: S E NW 67 9:23: S E NW 68 9:23: S E NW 69 9:23: S E NW 70 9:23: S E NW 71 9:23: S E NW 72 9:23: S E NW 73 9:23: S E NW

11 :23: S E NW 75 9:23: S E NW 76 9:23: S E NW 77 9:23: S E NW 78 9:23: S E NW 79 9:23: S E NW 80 9:23: S E NW 81 9:23: S E NW 82 9:23: S E NW 83 9:23: S E NW 84 9:23: S E NW 85 9:23: S E NW 86 9:23: S E NW 87 9:23: S E NW 88 9:23: S E NW 89 9:23: S E NW 90 9:23: S E NW 91 9:23: S E NW 92 9:23: S E NW 93 9:23: S E NW 94 9:23: S E NW 95 9:23: S E NW 96 9:23: S E W 97 9:23: S E W 98 9:23: S E W 99 9:23: S E W 100 9:23: S E W 101 9:23: S E W 102 9:23: S E W 103 9:23: S E W 104 9:23: S E W 105 9:23: S E W

12 :23: S E W 107 9:23: S E W 108 9:23: S E W 109 9:23: S E W 110 9:23: S E W 111 9:23: S E W 112 9:23: S E W 113 9:23: S E W 114 9:23: S E W 115 9:23: S E W 116 9:23: S E W 117 9:23: S E W 118 9:23: S E W 119 9:23: S E W 120 9:23: S E W 121 9:23: S E W 122 9:23: S E W 123 9:23: S E W 124 9:23: S E W 125 9:23: S E W 126 9:23: S E W 127 9:23: S E W 128 9:23: S E W 129 9:23: S E W 130 9:23: S E W 131 9:23: S E W 132 9:23: S E W 133 9:23: S E W 134 9:23: S E W 135 9:23: S E W 136 9:23: S E W 137 9:23: S E W

13 :23: S E W 139 9:23: S E W 140 9:23: S E W 141 9:23: S E W 142 9:23: S E W 143 9:23: S E W 144 9:23: S E W 145 9:23: S E W 146 9:23: S E W 147 9:23: S E W 148 9:23: S E W 149 9:23: S E W 150 9:23: S E W 151 9:23: S E W 152 9:23: S E W 153 9:23: S E W 154 9:23: S E W 155 9:23: S E W 156 9:23: S E W 157 9:23: S E W 158 9:23: S E W 159 9:23: S E W 160 9:23: S E W 161 9:23: S E W 162 9:23: S E W 163 9:23: S E W 164 9:23: S E W 165 9:23: S E W 166 9:23: S E W 167 9:23: S E W 168 9:23: S E W 169 9:23: S E W

14 :23: S E W 171 9:23: S E W 172 9:23: S E W 173 9:23: S E W 174 9:23: S E W 175 9:23: S E W 176 9:23: S E W 177 9:23: S E W 178 9:23: S E W 179 9:23: S E W 180 9:23: S E W 181 9:23: S E W 182 9:23: S E W 183 9:23: S E W 184 9:23: S E W 185 9:23: S E W 186 9:23: S E W 187 9:23: S E W 188 9:23: S E W 189 9:23: S E W 190 9:23: S E W 191 9:23: S E W 192 9:23: S E W 193 9:23: S E W 194 9:23: S E W 195 9:23: S E W 196 9:23: S E W 197 9:23: S E W 198 9:23: S E W 199 9:23: S E W 200 9:23: S E W

15 36 Gambar 4.7 Grafik kecepatan (V) sebagai fungsi jarak (d) Gambar 4.8 Grafik percepatan (Ag) sebagai fungsi jarak (d) Gambar 4.9 Grafik pitch (P) sebagai fungsi jarak (d)

16 37 Gambar 4.10 Grafik roll (R) sebagai fungsi jarak (d) Untuk pengujian tabrakan dilakukan dengan melakukan simulasi menggunakan sepeda yang sengaja ditabrakkan. Tabel 4.9 Pengujian Kondisi Tabrakan Langkah (meter) WIB time Lat Long Alt(m) Orientasi Kompas 1 10:53: S E W 2 10:53: S E W 3 10:53: S E W 4 10:53: S E NW Gambar 4.11 Grafik kecepatan (V) sebagai fungsi jarak (d) [kondisi tabrakan]

17 38 Gambar 4.12 Grafik percepatan (Ag) sebagai fungsi jarak (d) [kondisi tabrakan] Gambar 4.13 Grafik pitch (P) sebagai fungsi jarak (d) [kondisi tabrakan] Gambar 4.14 Grafik roll (R) sebagai fungsi jarak (d) [kondisi tabrakan]

18 39 Untuk pengujian jatuh sendiri juga dipergunakan simulasi menggunakan sepeda yang di dorong dan dibiarkan jatuh begitu saja. Tabel 4.10 Pengujian Kondisi Jatuh Sendiri Langkah (meter) WIB time Lat Long Alt(m) Orientasi Kompas 1 11:14: S E W 2 11:14: S E W 3 11:14: S E SW 4 11:14: S E NW 5 11:14: S E N Gambar 4.15 Grafik kecepatan (V) sebagai fungsi jarak (d) [kondisi jatuh sendiri] Gambar 4.16 Grafik percepatan(ag) sebagai fungsi jarak(d)[kondisi jatuh sendiri]

19 40 Gambar 4.17 Grafik pitch (P) sebagai fungsi jarak (d) [kondisi jatuh sendiri] Gambar 4.18 Grafik roll (R) sebagai fungsi jarak (d) [kondisi jatuh sendiri] Untuk pengujian jarak jauh, alat diuji pada rute perjalanan yang dilakukan secara berkala sebanyak 9kali, titik awal pengujian diawali dari pintu masuk perbatasan Salatiga-Semarang menuju Tugu Muda Semarang dan kembali menuju pintu perbatasan Salatiga-Semarang. Jarak tempuh Pintu Perbatasan menuju Tugu Muda ditempuh sejauh 60.3km, jika dilakukan pulang-pergi maka jarak yang sudah ditempuh adalah 120.6km. Pengujian ini dilakukan berkala hingga 9kali dengan rute perjalanan yang sama sehingga total perjalanan yang sudah ditempuh km. Untuk rute jauh hanya di tunjukkan dua pengujian saja karena jika menampilkan semua akan terlalu banyak seperti di jelaskan pada bagian pengujian MMC reader, sehingga di ambil pengujian pertama diambil pada Km ke:483km(meninggalkan

20 41 Salatiga) dan yang kedua pada Km ke:1026km(meninggalkan Tugu Muda). Pengujian pertama dapat dilihat pada grafik Gambar 4.19, 4.20, 4.21 dan 4.22 dan pengujian kedua dapat dilihat pada grafik Gambar 4.23, 4.24, 4.25, Gambar 4.19 Grafik kecepatan (V) sebagai fungsi jarak (d) [jarak jauh I] Gambar 4.20 Grafik percepatan (Ag) sebagai fungsi jarak (d) [jarak jauh I]

21 42 Gambar 4.21 Grafik pitch (P) sebagai fungsi jarak (d) [jarak jauh I] Gambar 4.22 Grafik roll (R) sebagai fungsi jarak (d) [jarak jauh I] Pengujian kedua jarak jauh 1026Km sebagai berikut : Gambar 4.23 Grafik kecepatan (V) sebagai fungsi jarak (d) [jarak jauh II]

22 43 Gambar 4.24 Grafik percepatan (Ag) sebagai fungsi jarak (d) [jarak jauh II] Gambar 4.25 Grafik pitch (P) sebagai fungsi jarak (d) [jarak jauh II] Gambar 4.26 Grafik roll (R) sebagai fungsi jarak (d) [jarak jauh II]

23 44 1. Untuk grafik Kecepatan, jika amplitudo semakin tinggi terhadap sumbu pusat maka dapat diartikan kecepatan kendaraan yang terukur semakin tinggi. Akan tetapi seperti pada Gambar 4.19 terkadang sensor hall kurang akurat pada saat kecepatan tinggi. 2. Untuk grafik Percepatan, jika amplitudo semakin tinggi terhadap sumbu pusat maka dapat diartikan percepatan kendaraan yang terukur semakin tinggi. Pada grafik ini akan terlihat perubahan drastis saat terjadi perubahan kecepatan mendadak (pengereman, penambahan kecepatan dengan cepat, dan saat terjadi benturan) 3. Untuk grafik Pitch, jika amplitudo bergerak positif terhadap sumbu pusat maka terjadi kemiringan kearah depan, jika amplitudo bergerak negatif dapat diartikan terjadi kemiringan kearah belakang. 4. Untuk grafik Roll, jika amplitude bergerak positif terhadap sumbu pusat maka terjadi kemiringan kearah kiri, jika amplitudo bergerak negatif dapat diartikan terjadi kemiringan kearah kanan. Secara keseluruhan berdasar hasil pengujian yang sudah dilakukan pada sub bab sebelumnya, alat dapat bekerja dengan baik dalam mencatat kecepatan, jarak tempuh, koordinat, orientasi, kemiringan dan percepatan kendaraan dan juga menampilkan hasil penyimpanan dari MMC kedalam aplikasi PC berbasis Windows. Untuk lebih jelas mengenai cara pemakaian alat dan aplikasi dapat dilihat pada Lampiran B tentang petunjuk pemakaian.

SISTEM FORENSIK DIGITAL PADA SEPEDA MOTOR

SISTEM FORENSIK DIGITAL PADA SEPEDA MOTOR SISTEM FORENSIK DIGITAL PADA SEPEDA MOTOR Daniel Santoso, F. Dalu Setiaji, Jonathan Tanzil R. SISTEM FORENSIK DIGITAL PADA SEPEDA MOTOR Daniel Santoso 1, F. Dalu Setiaji 2, Jonathan Tanzil R. 3 Program

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi sistem yang telah dibuat dalam skripsi ini. Secara umum cara kerja alat dapat dijelaskan sebagai berikut: 3. Cara Kerja

Lebih terperinci

Sistem Forensik Digital pada Sepeda Motor. Oleh. Jonathan Tanzil Rahardjo NIM :

Sistem Forensik Digital pada Sepeda Motor. Oleh. Jonathan Tanzil Rahardjo NIM : Sistem Forensik Digital pada Sepeda Motor Oleh Jonathan Tanzil Rahardjo NIM : 612006010 Skripsi Untuk melengkapi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Teknik Elektro Konsentrasi Teknik Elektronika

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Kecepatan

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Kecepatan BAB II DASAR TEORI Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan pada Bab I, tujuan skripsi ini adalah merancang sistem forensik digital pada kendaraan bermotor khususnya disini sepeda motor.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM HARDWARE DAN SOFTWARE

BAB III PERANCANGAN SISTEM HARDWARE DAN SOFTWARE BAB III PERANCANGAN SISTEM HARDWARE DAN SOFTWARE 3. 1 UMUM Sistem peringatan dini tsunami merupakan sistem yang dirancang untuk memberikan informasi data terjadinya gempa yang mengarah pada prediksi adanya

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS. 23,2 cm merupakan jarak untuk 1 sinyal pulsa yang dihasilkan oleh sensor Vehicles Speed. Dimana angka ini didapat dari:

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS. 23,2 cm merupakan jarak untuk 1 sinyal pulsa yang dihasilkan oleh sensor Vehicles Speed. Dimana angka ini didapat dari: BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dijelaskan pengujian dari sensor yang digunakan, dan kemudian akan dilakukan analisis dari data yang didapat tersebut. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian dan analisis dari alat yang telah dibuat. Pengujian meliputi pengujian gerak kursi roda elektrik, pengujian cepatan kursi roda

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Atmel (www.atmel.com).

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Atmel (www.atmel.com). BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Proses pengendalian mobile robot dan pengenalan image dilakukan oleh microcontroller keluarga AVR, yakni ATMEGA128

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan sistem dari perangkat keras, serta perangkat lunak robot. 3.1. Gambaran Sistem Sistem yang direalisasikan dalam skripsi ini

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem berikut: Secara umum sistem yang dibangun dijelaskan dalam diagram blok sistem 6 1 Baterai Sensor: - GPS 2 Sensor Suhu dan Kelembapan 4 Mikrokontroler

Lebih terperinci

SELF-STABILIZING 2-AXIS MENGGUNAKAN ACCELEROMETER ADXL345 BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8

SELF-STABILIZING 2-AXIS MENGGUNAKAN ACCELEROMETER ADXL345 BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8 SELF-STABILIZING 2-AXIS MENGGUNAKAN ACCELEROMETER ADXL345 BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8 I Nyoman Benny Rismawan 1, Cok Gede Indra Partha 2, Yoga Divayana 3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat serta analisis dari hasil pengujian. Tujuan dilakukan pengujian adalah mengetahui sejauh mana kinerja hasil perancangan wireless

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab tiga ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan pada alat ini. Dimulai dari uraian perangkat keras lalu uraian perancangan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4. 1 UMUM Perancangan Mikrokontroler Sebagai Pemroses Data Sistem Informasi Tsunami merupakan suatu sistem yang mampu memberikan informasi secara real time posisi dari buoy

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian dan analisis dari setiap modul yang mendukung sistem secara keseluruhan. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah

Lebih terperinci

BAB II ROBOT PENYAPU LANTAI

BAB II ROBOT PENYAPU LANTAI BAB II ROBOT PENYAPU LANTAI Bab ini menjelaskan gambaran keseluruhan dari robot penyapu lantai yang akan dibuat seperti ditunjukkan Gambar 2.1. Secara fisik, robot penyapu lantai ini terdiri dari bagian

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Perangkat Keras (Hardware)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Perangkat Keras (Hardware) BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras yang dihasilkan berupa modul atau alat pendeteksi

Lebih terperinci

DQI 06 DELTA DATA ACQUISITION INTERFACE V.06

DQI 06 DELTA DATA ACQUISITION INTERFACE V.06 DQI 06 DELTA DATA ACQUISITION INTERFACE V.06 Spesifikasi Dapat dialamati hingga 256 modul Resolusi ADC 16 bit Onboard Power Regulator 6 30VDC 1Kb I2C Serial EEPROM UART Port Data sensor dapat dikirim secara

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI Halaman HALAMAN PENGESAHAN... i ABSTRAKSI... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xiv DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN... xv BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 21 BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1 Gambaran umum Perancangan sistem pada Odometer digital terbagi dua yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perancangan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem Diagram blok dari sistem yang dirancang terdiri dari bagian sensor, ADC, komputer client dan komputer server beserta perangkat lunaknya, seperti yang

Lebih terperinci

APLIKASI SENSOR KOMPAS UNTUK PENCATAT RUTE PERJALANAN ABSTRAK

APLIKASI SENSOR KOMPAS UNTUK PENCATAT RUTE PERJALANAN ABSTRAK APLIKASI SENSOR KOMPAS UNTUK PENCATAT RUTE PERJALANAN Frederick Sembiring / 0422168 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, Jl. Prof.Drg.Suria Sumantri, MPH no.65, Bandung,

Lebih terperinci

Prototype Payload Untuk Roket Uji Muatan

Prototype Payload Untuk Roket Uji Muatan Prototype Payload Untuk Roket Uji Muatan Jalimin / 0522122 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, Jln. Prof. Drg. Surya Sumantri 65, Bandung 40164, Indonesia Email : phaikia_bin@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Dimensi : 30 x 22 x 9CM, Bobot 2.4 Kg. Display : layar LCD 16 x 2 karakter, 71.2 x 25.2 mm, 6.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Dimensi : 30 x 22 x 9CM, Bobot 2.4 Kg. Display : layar LCD 16 x 2 karakter, 71.2 x 25.2 mm, 6. BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 41 Spesifikasi sistem Dimensi : 30 x 22 x 9CM, Bobot 24 Kg Display : layar LCD 16 x 2 karakter, 712 x 252 mm, 65 inchi Processor : Microcontroller with 128K Bytes, Clock

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 27 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Umum Didalam perancangan alat dirancang sebuah alat simulator penghitung orang masuk dan keluar gedung menggunakan Mikrokontroler Atmega 16. Inti dari cara

Lebih terperinci

DESAIN DAN IMPLEMETASI GRID-BASED MAP SEBAGAI SISTEM PENGENALAN POSISI PADA KONTES ROBOT PEMADAM API INDONESIA (KRPAI) DIVISI BERODA

DESAIN DAN IMPLEMETASI GRID-BASED MAP SEBAGAI SISTEM PENGENALAN POSISI PADA KONTES ROBOT PEMADAM API INDONESIA (KRPAI) DIVISI BERODA DESAIN DAN IMPLEMETASI GRID-BASED MAP SEBAGAI SISTEM PENGENALAN POSISI PADA KONTES ROBOT PEMADAM API INDONESIA (KRPAI) DIVISI BERODA Publikasi Jurnal Skripsi Disusun Oleh : NUR ISKANDAR JUANG NIM : 0910630083-63

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Sepeda merupakan salah satu alat transportasi yang mudah dipakai dan harganya terjangkau bagi kalangan menengah ke bawah. Sebagai alat transportasi, sepeda sering digunakan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Bab ini akan membahas mengenai pengujian dan analisis pada alat Pengendali Ketinggian Meja Otomatis Dengan Kontrol Smartphone Android Menggunakan Media Koneksi Bluetooth.

Lebih terperinci

Identifikasi Menggunakan RFID

Identifikasi Menggunakan RFID Identifikasi Menggunakan RFID Radio Frequency Identification (RFID) adalah suatu metoda penyimpan dan mengambil kembali data melalui gelombang radio menggunakan suatu peralatan yang disebut RFID tags atau

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan sistem dan realisasi perangkat keras, konstruksi fisik dan perangkat lunak dari setiap modul yang mendukung alat secara keseluruhan.

Lebih terperinci

Perancangan dan Realisasi Robot Waypoint Berbasis GPS

Perancangan dan Realisasi Robot Waypoint Berbasis GPS Perancangan dan Realisasi Robot Waypoint Berbasis GPS Disusun oleh: Nama : Daniel Octa Vianus Nrp : 0822076 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,, Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri, MPH no.65, Bandung,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK 4.1 Pengukuran Alat Pengukuran dilakukan untuk melihat apakah rangkaian dalam sistem yang diukur sesuai dengan spesifikasi

Lebih terperinci

Sistem Monitoring Sudut Hadap Payload terhadap Titik Peluncuran Roket

Sistem Monitoring Sudut Hadap Payload terhadap Titik Peluncuran Roket 1 Sistem Monitoring Sudut Hadap Payload terhadap Titik Peluncuran Roket Cholik Hari Wahyudi, Mochammad Rif an, ST., MT., dan Ir. Nurussa adah, MT. Abstrak Payload atau muatan roket merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari alat peraga Oscillating Water Column. 3.1. Gambaran Alat Alat yang

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Bab ini akan menjelaskan tentang perancangan, gambaran sistem serta realisasi perangkat keras maupun perangkat lunak yang digunakan pada tongkat tunanetra. 3.1. Gambaran Alat Alat

Lebih terperinci

= t t... (1) HASIL DAN PEMBAHASAN

= t t... (1) HASIL DAN PEMBAHASAN 10 bertujuan untuk melihat lama pengiriman data dari klien (perumahan) hingga ke pos pemantauan. Waktu respon sistem dihitung dengan menggunakan fungsi sebagai berikut: t respon = t t... (1) server klien

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. ATMega16

BAB III PERANCANGAN SISTEM. ATMega16 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Parancangan Sistem Blok diagram dari sistem yang dibuat pada perancangan Tugas Akhir ini terbagi menjadi 2 bagian, yaitu bagian pengirim dan bagian penerima pada komputer

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 29 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Blok Diagram Sistem Blok diagram sistem absensi ini dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini. Gambar 3.1. Diagram Blok Sistem Fungsi fungsi dari blok diatas adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global.

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global. BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global. Gambar

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Sistem Gambaran sistem dapat dilihat pada blok diagram sistem di bawah ini : Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem Berdasarkan blok

Lebih terperinci

2 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2015 hingga Oktober 2015

2 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2015 hingga Oktober 2015 10 2 METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2015 hingga Oktober 2015 di Laboratorium Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro, Universitas Lampung.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Uraian Umum Dalam perancangan alat akses pintu keluar masuk menggunakan pin berbasis mikrokontroler AT89S52 ini, penulis mempunyai pemikiran untuk membantu mengatasi

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM 4.1 Analisis dan Pengujian Analisis merupakan hal penting yang harus dilakukan untuk mengetahui bagaimana hasil dari sistem yang telah dibuat dapat berjalan sesuai

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS 4.1 Pengukuran Jarak Dengan Sensor Ultrasonik Pengujian dilakukan pada sensor ultrasonik PING))), untuk menentukan jarak sensor terhadap dinding. Data yang diambil merupakan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengertian Umum Sistem yang dirancang adalah sistem yang berbasiskan mikrokontroller dengan menggunakan smart card yang diaplikasikan pada Stasiun Kereta Api sebagai tanda

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 37 BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 4.1 Tujuan Pengukuran dan Pengujian Pengukuran dan pengujian alat bertujuan agar dapat diketahui sifat dan karakteristik tiap blok rangkaian dan fungsi serta cara kerja

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN. Berikut ini adalah diagram blok rangkaian secara keseluruhan dari sistem alat ukur curah hujan yang dirancang.

BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN. Berikut ini adalah diagram blok rangkaian secara keseluruhan dari sistem alat ukur curah hujan yang dirancang. BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN Pada bab ini akan dibahas tentang skema rangkaian dari sistem alat ukur tingkat curah hujan secara keseluruhan, analisis perangkat keras, pengolahan data di software dan analisis

Lebih terperinci

Sistem Keamanan Pintu Gerbang Berbasis AT89C51 Teroptimasi Basisdata Melalui Antarmuka Port Serial

Sistem Keamanan Pintu Gerbang Berbasis AT89C51 Teroptimasi Basisdata Melalui Antarmuka Port Serial Rustam Asnawi, Octa Heriana, Sistem Keamanan Pintu Gerbang Berbasis AT89C51 Teroptimasi Sistem Keamanan Pintu Gerbang Berbasis AT89C51 Teroptimasi Basisdata Melalui Antarmuka Port Serial Rustam Asnawi

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian dan analisa perangkat keras, perangkat lunak, kesatuan sistem secara keseluruhan serta eksperimen yang dilakukan untuk membuktikan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1. Smartphone Android Sony Xperia Mini st15i

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1. Smartphone Android Sony Xperia Mini st15i BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas beberapa teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merealisasikan sistem. 2.1.Kemampuan Mendasar Robot Penyerang Humanoid Soccer Selain kemampuan dasar

Lebih terperinci

DT-51 Application Note

DT-51 Application Note DT-51 Application Note AN73 Pengukur Jarak dengan Gelombang Ultrasonik Oleh: Tim IE Aplikasi ini membahas perencanaan dan pembuatan alat untuk mengukur jarak sebuah benda solid dengan cukup presisi dan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA Pada bab ini akan dibahas tentang pengujian dan pengoperasian Sistem Pemantau Ketinggian Air Cooling Tower di PT. Dynaplast. Pengujian dan pengoperasian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan argo becak motor berbasis arduino dan GPS ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan tersebut

Lebih terperinci

Application Note. Oleh: Tim Digiware dan Hadid T.B. - Sihmanto - Idam F.R. (Institut Teknologi Sepuluh Nopember)

Application Note. Oleh: Tim Digiware dan Hadid T.B. - Sihmanto - Idam F.R. (Institut Teknologi Sepuluh Nopember) Application Note CMPS03 Devantech Magnetic Compass AN-09 Oleh: Tim Digiware dan Hadid T.B. - Sihmanto - Idam F.R. N (Institut Teknologi Sepuluh Nopember) avigasi sangatlah penting untuk semua benda bergerak,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Pemotong Rumput Lapangan Sepakbola Otomatis dengan Sensor Garis dan Dinding ini, terdapat beberapa masalah

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai implementasi dan evaluasi pada saat melakukan perancangan Standalone AVR Programmer. Berikut ini adalah beberapa cara implementasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Pustaka 1. Perancangan Telemetri Suhu dengan Modulasi Digital FSK-FM (Sukiswo,2005) Penelitian ini menjelaskan perancangan telemetri suhu dengan modulasi FSK-FM. Teknik

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Bab ini menjelaskan tentang spesifikasi sistem yang digunakan dari hasil penelitian, prosedur penggunaan alat, dan evaluasi sistem dari data yang di dapat. 4.1 Spesifikasi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang dipakai pada skripsi ini. 3.1. Perancangan dan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menggunakan serial port (baudrate 4800bps, COM1). Menggunakan Sistem Operasi Windows XP.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menggunakan serial port (baudrate 4800bps, COM1). Menggunakan Sistem Operasi Windows XP. BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian yang berupa spesifikasi sistem, prosedur operasional penggunaan program, dan analisa sistem yang telah dibuat. 4.1 Spesifikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA Pada bab ini, akan dibahas pengujian alat mulai dari pengujian alat permodul sampai pengujian alat secara keseluruhan. Pengujian tersebut akan dilakukan secara bertahap dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman sekarang yang semakin modern, persaingan pun semakin ketat. Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini yang semakin berkembang khususnya dibidang telekomunikasi,

Lebih terperinci

TAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika

TAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika TAKARIR AC (Alternating Current) Adalah sistem arus listrik. Sistem AC adalah cara bekerjanya arus bolakbalik. Dimana arus yang berskala dengan harga rata-rata selama satu periode atau satu masa kerjanya

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1 menunjukkan silabus alur pembelajaran. Pengenalan lingkungan Kit SIM908 EVB dan instruksi AT SMS GPS

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1 menunjukkan silabus alur pembelajaran. Pengenalan lingkungan Kit SIM908 EVB dan instruksi AT SMS GPS BAB III PERANCANGAN Bab III berisi tentang alur pembelajaran dan format pedoman. Selain itu juga mencakup deskripsi pembahasan setiap pedoman dan keterkaitan antar satu pedoman dengan pedoman yang lain.

Lebih terperinci

DT-51 Application Note

DT-51 Application Note DT-51 Application te AN92 GPS Navigator Oleh: Tim IE GPS atau Global Positioning System telah lama digunakan oleh pihak militer sebagai alat navigasi pasukan, pesawat tempur, dan lain-lain. Saat ini GPS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap sebuah fitur tambahan pada alat transportasi. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap sebuah fitur tambahan pada alat transportasi. Salah satu BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada era teknologi ini sudah banyak alat yang diciptakan untuk mempermudah aktifitas atau kinerja pada manusia. Bahkan pada dunia elektronikapun sudah bukan sebagai

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada Bab IV ini menjelaskan tentang spesifikasi sistem, rancang bangun

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada Bab IV ini menjelaskan tentang spesifikasi sistem, rancang bangun BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada Bab IV ini menjelaskan tentang spesifikasi sistem, rancang bangun keseluruhan sistem, prosedur pengoperasian sistem, implementasi dari sistem dan evaluasi hasil pengujian

Lebih terperinci

DT-SENSE. IR Proximity Detector

DT-SENSE. IR Proximity Detector DT-SENSE IR Proximity Detector Trademarks & Copyright AT, IBM, and PC are trademarks of International Business Machines Corp. Windows is a registered trademark of Microsoft Corporation. Pentium is a trademark

Lebih terperinci

GPS Starter Kit Application Note AN GPS - GPS Navigator. Oleh: Tim IE

GPS Starter Kit Application Note AN GPS - GPS Navigator. Oleh: Tim IE GPS Starter Kit Application te AN GPS - GPS Navigator Oleh: Tim IE GPS atau Global Positioning System telah lama digunakan oleh pihak militer sebagai alat navigasi. Saat ini teknologi GPS telah dapat dikonsumsi

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENGUJIAN AN ANALISA ATA Pada bab ini akan dibahas tentang pengujian dan pengoperasian Sistem Pendeteksi Kebocoran Gas pada Rumah Berbasis Layanan Pesan Singkat yang telah selesai dirancang. Pengujian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, banyak terjadi kecelakaan didunia pertransportasian. Salah satunya dalam industri perkeretaapian. Salah satu penyebab banyaknya kecelakaan adalah disebabkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir dilaksanakan mulai Agustus 2015

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir dilaksanakan mulai Agustus 2015 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilaksanakan mulai Agustus 2015 sampai Desember 2015 (jadwal dan aktifitas penelitian terlampir), bertempat di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN Gambaran Alat

BAB III PERANCANGAN Gambaran Alat BAB III PERANCANGAN Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai perancangan dan realisasi sistem indikator peringatan berbelok dan perlambatan pada helm sepeda dengan menggunakan android smartphone sebagai

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Dalam bab ini akan dibahas pengujian beserta hasil pengujian dari piranti yang telah dirancang dan dibuat. Melalui penujian-pengujian berikut ini akan diperlihatkan apakah

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada skripsi ini dilakukan beberapa pengujian dan percobaan untuk mendapatkan hasil rancang bangun Quadcopter yang stabil dan mampu bergerak mandiri (autonomous). Pengujian

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 Tujuan Tujuan dari pengujian alat pada tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kinerja sistem yang telah dibuat dan untuk mengetahui penyebabpenyebab ketidaksempurnaan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Perancangan sistem dilakukan dari bulan Juli sampai Desember 2012, bertempat di

III. METODE PENELITIAN. Perancangan sistem dilakukan dari bulan Juli sampai Desember 2012, bertempat di III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Perancangan sistem dilakukan dari bulan Juli sampai Desember 2012, bertempat di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro, Jurusan Teknik Elektro, Universitas

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menerapkan Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menerapkan Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai implementasi dan evaluasi pada saat menerapkan Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan Controller Board ARM2368.

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Seperti yang telah disampaikan pada bab sebelumnya, pada penelitian ini

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Seperti yang telah disampaikan pada bab sebelumnya, pada penelitian ini 46 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Seperti yang telah disampaikan pada bab sebelumnya, pada penelitian ini kami menitikberatkan pada pengunaan GPS sebagai sistem perekam posisi koordinat yang dilalui selama berkendara

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Sistem Sistem ini bertujuan untuk mengambil data sudut kemiringan tubuh bagian tulang belakang, dirancang dengan accelerometer dan gyro yang dapat dimanfaatkan sebagai

Lebih terperinci

SST-21 MOVING SIGN CONTROLLER SYSTEM

SST-21 MOVING SIGN CONTROLLER SYSTEM SST-21 MOVING SIGN CONTROLLER SYSTEM Deskripsi SST-21 adalah merupakan modul sistem kontrol moving sign atau matrix LED di mana proses pengaturan scanning LED dan animasi dilakukan oleh modul ini. Pengguna

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM 4.1 Pengujian Perangkat Yang Digunakan Sebelum melakukan pengujian sistem secara keseluruhan, terlebih dahulu harus dilakukan pengujian perangkat-perangkat yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil pengujian minimum sistem ditunjukkan pada tabel 4.1.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil pengujian minimum sistem ditunjukkan pada tabel 4.1. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengujian Minimum Sistem 4.1.1. Hasil Pengujian Hasil pengujian minimum sistem ditunjukkan pada tabel 4.1. Tabel 4.1. Hasil Pengujian Minimum Sistem Tiap Node Node ke-

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4. a Batasan masalah pembuatan tugas akhir ini adalah terbatas pada sistem kontrol bagaimana solar cell selalu menghadap kearah datangnya sinar matahari, analisa dan pembahasan

Lebih terperinci

Bab IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA

Bab IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA 51 Bab IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA Dalam perancangan perangkat keras dan perangkat lunak suatu sistem yang telah dibuat ini dimungkinkan terjadi kesalahan karena faktor-faktor seperti human error, proses

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Proses pengendalian mobile robot dan pengenalan image dilakukan oleh microcontroller keluarga AVR, yakni ATMEGA

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Mikrokontroler ATMEGA Telepon Selular User. Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

BAB III PERANCANGAN. Mikrokontroler ATMEGA Telepon Selular User. Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem BAB III PERANCANGAN 3.1 Prnsip Kerja Sistem Sistem yang akan dibangun, secara garis besar terdiri dari sub-sub sistem yang dikelompokan ke dalam blok-blok seperti terlihat pada blok diagram pada gambar

Lebih terperinci

Kontrol Keseimbangan Robot Mobil Beroda Dua Dengan. Metode Logika Fuzzy

Kontrol Keseimbangan Robot Mobil Beroda Dua Dengan. Metode Logika Fuzzy SKRIPSI Kontrol Keseimbangan Robot Mobil Beroda Dua Dengan Metode Logika Fuzzy Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program S-1 Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL. keras dan perangkat lunak serta unjuk kerja dari suatu prototipe alat kontrol

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL. keras dan perangkat lunak serta unjuk kerja dari suatu prototipe alat kontrol BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL 4.1. Pembahasan Pembuatan proyek akhir ini bertujuan untuk merealisasikan perangkat keras dan perangkat lunak serta unjuk kerja dari suatu prototipe alat kontrol suhu dan kelembaban

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM Bab ini akan membahas tentang pengujian dan analisa system yang telah dirancang. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui respon kerja dan system secara keseluruhan.

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini, akan dibahas mengenai pengujian alat serta analisis dari hasil pengujian. Tujuan dilakukan pengujian adalah mengetahui sejauh mana kinerja hasil perancangan

Lebih terperinci

DT-AVR Application Note

DT-AVR Application Note DT-AVR DT-AVR Application Note AN225 Running Away Game Controlled With Accelerometer And Gyroscope Oleh: Tim IE Perangkat elektronika telah banyak berkembang dan dilengkapi dengan berbagai sensor. Salah

Lebih terperinci

PERANCANGAN ROBOT OKTAPOD DENGAN DUA DERAJAT KEBEBASAN ASIMETRI

PERANCANGAN ROBOT OKTAPOD DENGAN DUA DERAJAT KEBEBASAN ASIMETRI Asrul Rizal Ahmad Padilah 1, Taufiq Nuzwir Nizar 2 1,2 Jurusan Teknik Komputer Unikom, Bandung 1 asrul1423@gmail.com, 2 taufiq.nizar@gmail.com ABSTRAK Salah satu kelemahan robot dengan roda sebagai alat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Lampung dan di Masjid Al Wasi i Universitas Lampung dimulai pada bulan Maret

III. METODE PENELITIAN. Lampung dan di Masjid Al Wasi i Universitas Lampung dimulai pada bulan Maret 1 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian yang akan dilakukan ini dilaksanankan di laboratorium Elektronika Dasar Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN THERMOHYGROMETER DIGITAL MENGGUNAKAN SISTEM MIKROPENGENDALI ARDUINO DAN SENSOR DHT22

RANCANG BANGUN THERMOHYGROMETER DIGITAL MENGGUNAKAN SISTEM MIKROPENGENDALI ARDUINO DAN SENSOR DHT22 E.14 RANCANG BANGUN THERMOHYGROMETER DIGITAL MENGGUNAKAN SISTEM MIKROPENGENDALI ARDUINO DAN SENSOR DHT22 Arief Hendra Saptadi *, Danny Kurnianto, Suyani Program Studi DIII Teknik Telekomunikasi Sekolah

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SMART VEHICLE UNTUK MENDETEKSI DINI KECELAKAAN DENGAN PELAPORAN VISUAL PADA GOOGLE MAPS

RANCANG BANGUN SMART VEHICLE UNTUK MENDETEKSI DINI KECELAKAAN DENGAN PELAPORAN VISUAL PADA GOOGLE MAPS RANCANG BANGUN SMART VEHICLE UNTUK MENDETEKSI DINI KECELAKAAN DENGAN PELAPORAN VISUAL PADA GOOGLE MAPS [1] Rizka Adhitia Fathan Susetiyo, [2] Dedi Triyanto, [3] Suhardi [1][2][3] Jurusan Sistem Komputer,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. berasal dari motor. Selain kuat rangka juga harus ringan. Rangka terdiri dari beberapa bagian yaitu:

BAB III PERANCANGAN ALAT. berasal dari motor. Selain kuat rangka juga harus ringan. Rangka terdiri dari beberapa bagian yaitu: BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Rangka Drone Rangka atau frame merupakan struktur yang menjadi tempat dudukan untuk semua komponen. Rangka harus kaku dan dapat meminimalkan getaran yang berasal dari motor.

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI AREA PARKIR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16

SISTEM INFORMASI AREA PARKIR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 SISTEM INFORMASI AREA PARKIR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 Alfa Anindita. [1], Sudjadi [2], Darjat [2] Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 31 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Air ditampung pada wadah yang nantinya akan dialirkan dengan menggunakan pompa. Pompa akan menglirkan air melalui saluran penghubung yang dibuat sedemikian

Lebih terperinci

2 TINJAUAN PUSTAKA. Unmanned Surface Vehicle (USV) atau Autonomous Surface Vehicle (ASV)

2 TINJAUAN PUSTAKA. Unmanned Surface Vehicle (USV) atau Autonomous Surface Vehicle (ASV) 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Unmanned Surface Vehicle (USV) Unmanned Surface Vehicle (USV) atau Autonomous Surface Vehicle (ASV) merupakan sebuah wahana tanpa awak yang dapat dioperasikan pada permukaan air.

Lebih terperinci