PREFERENSI PEMILIHAN PRODUK TERNAK SEBAGAI LAUK HARIAN (Studi Kasus di Universitas Wijayakususma) Sulistyaningtyas 1)
|
|
- Sugiarto Susanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PREFERENSI PEMILIHAN PRODUK TERNAK SEBAGAI LAUK HARIAN (Studi Kasus di Universitas Wijayakususma) Sulistyaningtyas 1) ABSTRAK Penelitian mengenai preferensi konsumen di Universitas Wijayakusuma terhadap produk peternakan sebagai sumber protein hewani, meliputi daging, susu, dan telur dengan tujuan untuk mengetahui preferensi para pegawai yang membeli dan mengkonsumsi daging, susu dan telur. Metode yang digunakan adalah dengan menggali informasi dari responden melalui wawancara untuk mengisi kuesioner yang telah dipersiapkan, sedangkan pengambilan sampel dilakukan secara acak dan terstruktur pada enam unit kerja yang ada di lingkungan Universitas Wijayakusuma. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ibu rumah tangga mempunyai peran penting dalam pengambilan keputusan untuk pembelian produk pangan sumber protein hewani dan telur merupakan sumber protein hewani yang lebih banyak dikonsumsioleh responden daripada daging dan susu. Kata Kunci : Preferensi Konsumen, Daging, Susu, Telur, Universitas Wijayakusuma THE PREFERENCES OF CONSUMERS ON ANIMAL PRODUCT AS A DAILY SIDEDISHES ABSTRACT A study was conducted to investigate the preference of consumers in Wijayakusuma university to animal products known as protein sources, namely : meat, milk and egg. The aims of this study were to gather information on preferency of staff who consume these products in this area. Information was collected through direct interview with respondens using a prepared questioners and the respondents were selescted using a stratified random sampling technique. Data were analysed using descriptive analysis. It is concluded from this study that housewife in a family has an important rolein deciding to purchase the protein source foods and eggs were consumed in a great number compared to meat and milk. Key Words : Consumer Preference, Meat, Milk, Egg, Wijayakusuma University PENDAHULUAN Proses pemilihan produk peternakan untuk dikonsumsi oleh masyarakat dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain : a) tingkat perbedaan karakteristik individu, yaitu tingkat pendapatan, pengetahuan, pengalaman, gaya hidup dan komunitas pergaulan; b) pengaruh eksternal, antara lain status sosial keluarga dalam masyarakat, latar belakang budaya dan kebiasaan masyarakat; c) pengaruh lingkungan; d) program kampanye atau promosi baik oleh pemerintah maupun pihak swasta, serta e) pengaruh dari atribut 1) Fakultas Peternakan Universitas Wijayakusuma Purwokerto
2
3 PREFERENSI PEMILIHAN PRODUK (Sulistyaningtyas) (image) yang melekat pada produk itu sendiri, yakni kebersihan, kesehatan, penampilan, kandungan gizi, keamanan, kemudahan diperoleh, rasa, mutu, kualitas,kepraktisan dan harga dari produk tersebut (Setiabudi et al, 1999). Memilih produk peternakan untuk dikonsumsi dalam keluarga selalu berdasarkan atas pertimbangan terhadap pemenuhan kebutuhan gizi untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan daya tahan tubuh dan kecerdasan. Hal ini disebabkan karena hampir semua mengetahui bahwa mengkonsumsi produk tersebut berkaitan erat dengan asupan protein yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Tingkat kecerdasan dalam keluarga atau masyarakat sangat ditentukan oleh seberapa banyak tingkat konsumsi protein hewani yang dimakan dalam waktu tertentu. Peran protein hewani dalam membentuk masyarakat yang sehat, cerdas, produktif dan berkualitas hampir tidak dapat digantikan oleh protein nabati. Sebagaimana diketahui bahwa nilai cerna protein hewani selalu lebih tinggi daripada protein nabati, selain itu dari segi pemanfaataannya oleh tubuh, protein hewani juga jauh lebih baik daripada protein nabati (Hardinsyah dan Martianto, 1992). Diketahui juga bahwa protein hewani yang bermutu tinggi sangat vital dalam pembentukan otak anak sampai berusia dua tahun, karena protein hewani memiliki semua asam amino essensial, oleh sebab itu dapat disebut sebagai protein lengkap. Sumber protein hewani yang sudah lazim dikenal dewasa ini adalah berupa daging, susu dan telur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui preferensi para karyawan dan dosen yang membeli dan mengkonsumsi produk peternakan. MATERI DAN METODE Penelitian ini dilakukan selama bulan Juli tahun 2013 pada enam unit kerja yang ada di lingkungan Universitas Wijayakusuma, yang meliputi unit kerja Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik, Fakultas Peternakan dan unit kerja Kantor Pusat. Data yang dikumpulkan berupa data primer yang diperoleh secara langsung dari wawancara untuk pengisian kuesioner dari pertanyaan yang bersifat tertutup (closed ended question) dan pertanyaan terbuka (open ended question). Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel stratified random sampling, yaitu pengambilan sampel secara acak dari suatu populasi yang telah terbagi dalam suatu lapisan (strata) tertentu yang seragam (Singarimbun dan Effendi, 1995). Metode analisis data yang digunakan adalah analisa deskriptif (Gomez dan Gomez, 1984). Analisis deskriptif digunakan untuk data kualitatif, seperti data karakteristik responden dan preferensi konsumen terhadap konsumsi dari produk ternak. Data kualitatif disajikan dalam bentuk uraian dan tabulasi sederhana untuk mengetahui gambaran umum dari karakteristik responden dan preferensi responden dalam membeli dan mengkonsumsi produk. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil survey yang dilakukan, diperoleh informasi bahwa responden yang dijumpai dan ikut menjadi peserta dalam penelitian ini merupakan orang dewasa dengan rataan usia yang hampir sama di semua unit kerja, yaitu sekitar 48,6 tahun. Kisaran usia dari responden adalah antara 19
4 MEDIA PETERNAKAN, Vol 13, Nomor 2, Agustus 2011: yang termuda berada di unit kerja Fakultas Hukum dengan usia rata-rata 45,7 tahun dan yang tertua berusia 60 tahun berada di Fakultas Ekonomi. Semua responden mempunyai tingkat pendidikan yang cukup bervariasi dan mewakili semua jenjang mulai dari tingkat Sekolah Dasar sampai dengan Pascasarjana. Namun terlihat bahwa jumlah terbanyak, yaitu 54 % dari responden mempunyai tingkat pendidikan Strata dua, 25 % tingkat sarjana,13 % tingkat di SMU, dan sisanya adalah tamatan SMP dan SD. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan dan dosen Universitas Wijayakusuma yang membeli makanan sumber protein hewani mempunyai latar belakang pendidikan yang memadai, sehingga besar kemungkinan juga mempunyai pengetahuan yang cukup tentang manfaat dari jenis makanan tersebut. Lebih dari separuh responden (89 %) adalah merupakan tenaga kerja swasta dan hanya 11 % yang merupakan pegawai negeri sipil (PNS). Rataan jumlah anggota keluarga dari keseluruhan responden adalah sebanyak 4,73 orang, yaitu pada umumnya terdiri dari Ayah dan Ibu serta 2 orang anak dengan tambahan anggota keluarga (kalau ada) yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga dan beberapa orang saudara dekat yang ikut tinggal bersama dalam keluarga tersebut. Lebih dari separuh responden (55,7 %) mempunyai keluarga tergolong keluarga kecil dengan jumlah hanya 4 orang dan sebanyak 37,2 % responden termasuk keluarga kategori sedang dengan jumlah anggota keluarga sebanyak 5 7 orang. Sisanya sebanyak 7,10 % adalah responden dengan anggota keluarga cukup besar yaitu berjumlah 8 orang. Rataan tingkat pendapatan keluarga responden adalah sebesar Rp per 20 bulan dengan rataan tingkat pengeluaran untuk belanja bahan makanan sebesar Rp per bulan. Rataan pendapatan tertinggi adalah sebesar Rp per bulan, dimiliki oleh responden pada unit kerja Fakultas Hukum. Berdasarkan besarnya penghasilan responden diketahui bahwa makanan sumber protein hewani selalu dibeli walaupun responden mempunyai penghasilan relatif kecil, yaitu dengan pendapatan dibawah dua juta per bulan. Kenyataan ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden tentang manfaat jenis makanan ini cukup baik dan hampir semua merasa perlu untuk mengkonsumsinya agar tubuh tetap sehat denganngizi yang cukup. Konsumsi protein hewani Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa kebanyakan responden lebih menyukai telur sebagai makanan sumber protein hewani dengan jumlah keseluruhan responden yang menyatakan hal tersebut adalah sebanyak 43,3 %. Susu hanya disukai oleh sebanyak 29,7 % responden, namun angka ini sedikit lebih tinggi daripada yang menyukai daging (27,0 %). Daging lebih banyak disukai oleh responden pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, namun kurang disukai oleh responden pada unit kerja Kantor Pusat. Selanjutnya telur dikonsumsi oleh hampir semua responden pada semua unit kerja, namun paling banyak dikonsumsi oleh karyawan dan dosen pada unit kerja Fakultas Teknik. Rataan jumlah daging yang dikonsumsi oleh masing-masing keluarga responden adalah sebanyak 4,76 kg per bulan atau setara dengan 1,02 kg/orang/bulan atau 12,04 kg/orang/tahun. Tingkat konsumsi daging ini adalah lebih banyak daripada yang
5 PREFERENSI PEMILIHAN PRODUK (Sulistyaningtyas) direkomendasikan yaitu sebesar 10,3 kg/orang/tahun (LIPI,2004). Rataan jumlah susu yang dikonsumsi responden adalah sebanyak 2,64 liter/keluarga/bulan atau 0,55 liter/orang/bulan dan setara dengan 6,6 kg/orang/tahun. Tingkat konsumsi susu sedikit lebih rendah daripada yang direkomendasikan, yaitu sebanyak 7,20 kg/orang/tahun. Jumlah konsumsi telur rata-rata oleh responden dalam satu tahun adalah sebanyak 13,0 kg/orang/tahun. Apabila dibandingkan dengan jumlah yang direkomendasikan dengan nilai sebanyak 6,5 kg/orang/tahun, maka terlihat bahwa jumlah konsumsi telur dua kali lipatnya. Lebih dari separuh responden (57,5 %) hanya mengkonsumsi daging dengan jumlah kurang dari 10 kali per bulan, sehingga termasuk kategori rendah (Tabel 2). Hanya sedikit responden (5,30 %) yang mengkonsumsi daging lebih dari 20 kali per bulan, sedangkan selebihnya (37,2 %) mengkonsumsi daging dengan kategori sedang, yaitu sebanyak kali per bulan. Jumlah responden yang termasuk kategori ini paling banyak terdapat di unit kerja Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Mayoritas responden mengkonsumsi susu dengan kategori rendah (62,2 %) ( < 10 kali/bulan). Namun jumlah responden yang termasuk kategori tinggi (>20 kali/bulan) jauh lebih banyak daripada yang termasuk kategori sedang (10 20 kali/bulan). Responden tersebut berasal dari unit kerja Fakultas Hukum. Jumlah responden yang mengkonsumsi telur dengan kategori sedang hampir mencapai separuh (46,7%) dari responden yang diwawancarai, dengan jumlah terbanyak berada di unit kerja Fakultas Teknik. Sedangkan responden yang mengkonsumsi telur kurang dari 10 kali/bulan berjumlah lebih dari 37,0 persen. Hanya sebagian kecil (16,3 %) responden yang mengkonsumsi telur sebanyak lebih dari 20 kali/bulan. Sehubungan dengan pertanyaan mengenai tingkat alasan mengkonsumsi bahan makanan sumber protein hewani, diperoleh informasi bahwa lebih dari separuh responden mengatakan alasan utama mengkonsumsi makanan tersebut adalah karena kandungan gizi yang sangat baik untuk kesehatan. Setelah itu harga yang terjangkau, rasa enak, kemudahan untuk memperoleh, kecepatan dalam penyajian dan sebagainvariasi dari lauk pauk. Pembelian makanan sumber protein hewani Dalam penentuan untuk pembelian makanan sumber protein hewani diperoleh informasi dari responden bahwa yang memutuskan untuyk membeli makanan tersebut adalah ibu atau isteri (73,7 %). Namun seluruh anggota keluarga juga sering ikut serta dalam memutuskan pembelian makanan ini, akan tetapi peran Ayah dan anak sangat sedikit dalam hal ini. Selain itu kebanyakan pembelian makanan ini telah direncanakan sebelum berangkat ke pasar (59,2 %), walaupun kadang-kadang juga dapat dipengaruhi oleh situasi pada saat belanja di pasar (35,7 %). Pada umumnya responden berusaha untuk mencari produk yang diinginkan di tempat lain jika tidak ditemukan di tempat yang biasa, namun sebagian (46,2 %) ada juga yang membeli produk lain yang ada dan hanya sebagian kecil (3,10 %) yang tidak jadi membelinya. Ternyata juga bahwa hampir semua responden (79,7 %) mempunyai 21
6 MEDIA PETERNAKAN, Vol 13, Nomor 2, Agustus 2011: keinginan untuk selalu membeli produk ini walaupun harganya naik, walaupun sebagian (19,0 %) ada yang beralih untuk mencari produk lain dan hanya sebagian kecil (1,30 %) yang memutuskan untuk tidak jadi membeli produk tersebut. Hal ini makin memperkuat pendapat bahwa kebanyakan responden mempunyai pengetahuan yang cukup luas tentang manfaat dari makanan sumber protein hewani. Selain itu mungkin juga berhubungan dengan tingkat penghasilan yang cukup memadai untuk dapat atau mampu membeli jenis produk tersebut. KESIMPULAN 1. Hampir semua responden mempunyai pengetahuan yang cukup luas tentang manfaat atau kegunaan dalam mengkonsumsi makanan sebagai sumber protein hewani. Ibu rumah tangga atau isteri mempunyai peran yang lebih tinggi dalam hal pembuatan keputusan untuk pembelian produk sumber protein hewani. 2. Tingkat konsumsi daging dan telur termasuk lebih tinggi daripada angka yang direkomendasikan. Telur merupakan sumber protein hewani yang lebih banyak dikonsumsi oleh responden dibandingkan dengan daging dan susu. DAFTAR PUSTAKA Gomez, K.A. dan A.A. Gomez Statistical Procedures for Agricultural Research, 2 nd Edition. Jhon Willey and Sons, New York. Hardinsyah dan D. Martianto Gizi Terapan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Dirjen Pendidikan Tinggi. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi, Institut Pertanian Bogor. LIPI Angka Kecukupan Gizi Bagi Orang Dewasa. Lokakarya Nasional Widya Karya Pangan dan Gizi VIII. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jakarta. Setiabudi, D., H. Wijayanti, E. Basuno dan Winugroho Karakteristik Pasar dan Pola Konsumsi Ternak Potong di DKI Jakarta. Laporan Hasil Pengkajian. Instansi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian, Jakarta. Singarimbun dan Effendi Metode Penelitian Survai. LP3ES, Jakarta 22
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP PRODUK PETERNAKAN DI WILAYAH PERKOTAAN DKI JAKARTA
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP PRODUK PETERNAKAN DI WILAYAH PERKOTAAN DKI JAKARTA (Analysis of the Preferences of Consumers on Animal Products in Jakarta) BACHTAR BAKRIE
Lebih terperinciPola Konsumsi Daging Ayam Broiler pada Rumah Tangga di Perumahan Bereng Kalingu I di Kelurahan Kereng Bangkirai Kota Palangka Raya
Pola Konsumsi Daging Ayam Broiler pada Rumah Tangga di Perumahan Bereng Kalingu I di Kelurahan Kereng Bangkirai Kota Palangka Raya Broiler Meat Consumption Pattern of Households in Bereng Kalingu I, Kereng
Lebih terperinciHubungan Faktor Sosial Ekonomi Dengan Tingkat Permintaan Daging Sapi Di Pasar Boja Kecamatan Boja Kabupaten Kendal
On Line at : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj Hubungan Faktor Sosial Ekonomi Dengan Tingkat Permintaan Daging Sapi Di Pasar Boja Kecamatan Boja Kabupaten Kendal (The Relationship of Social
Lebih terperinciKESUKAAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK OLAHAN DAGING SAPI DI KOTA MANOKWARI
KESUKAAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK OLAHAN DAGING SAPI DI KOTA MANOKWARI Lukas Y. Sonbait Fakultas Peternakan Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Negeri Papua Jl. Gunung Salju, Amban, Manokwari Papua
Lebih terperinciPERILAKU KONSUMSI SUSU PADA KONSUMEN KELUARGA DI WILAYAH BABAKAN KECAMATAN DRAMAGA BOGOR SKRIPSI ABDIK DESTRIANA
PERILAKU KONSUMSI SUSU PADA KONSUMEN KELUARGA DI WILAYAH BABAKAN KECAMATAN DRAMAGA BOGOR SKRIPSI ABDIK DESTRIANA PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI INDUSTRI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciPreferensi Dan Persepsi Konsumsi Produk Nugget Sebagai Alternatif Konsumsi Daging Ayam Pada Masyarakat Di Kecamatan Secang Kabupaten Magelang
Preferensi Dan Persepsi Konsumsi Produk Nugget Sebagai Alternatif Konsumsi Daging Ayam Pada Masyarakat Di Kecamatan Secang Kabupaten Magelang (Preference and Perception of Chicken Nugget As An Alternative
Lebih terperinciKarakteristik Keluarga : Besar Keluarga Pendidikan Suami Pekerjaan Suami Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga. Persepsi Contoh terhadap LPG
KERANGKA PEMIKIRAN Program konversi minyak tanah ke LPG dilakukan melalui pembagian paket LPG kg beserta tabung, kompor, regulator dan selang secara gratis kepada keluarga miskin yang jumlahnya mencapai.
Lebih terperinciPENDAHULUAN. tahun 2004, konsumsi protein sudah lebih besar dari yang dianjurkan yaitu
1 I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pola konsumsi pangan pokok di Indonesia masih berada pada pola konsumsi tunggal, yaitu beras. Tingginya ketergantungan pada beras tidak saja menyebabkan ketergantungan
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PENDAPATAN RUMAH TANGGA TERHADAP KONSUMSI DAGING DAN TELUR DI KECAMATAN SULUUN TARERAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN
ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN RUMAH TANGGA TERHADAP KONSUMSI DAGING DAN TELUR DI KECAMATAN SULUUN TARERAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN Elvis. F Weol*, B. Rorimpandey**, G. D. Lenzun**, dan E. K. M. Endoh**
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Daging Sapi Daging berasal dari hewan ternak yang sudah disembelih. Daging tersusun dari jaringan ikat, epitelial, jaringan-jaringan syaraf, pembuluh darah dan lemak. Jaringan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. salah satu cara memperbaiki keadaan gizi masyarakat (Stanton, 1991).
1.1 Latar belakang I. PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan zaman, kesadaran masyarakat terhadap pentingnya mengkonsumsi pangan yang bergizi tinggi sudah semakin baik. Kesadaran ini muncul dikarenakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di Kecamatan Tilamuta Kabupaten Boalemo. Penentuan lokasi ditentukan secara purposive sampling. berdasarkan pertimbangan
Lebih terperinciPENANGGULANGAN GIZI BURUK MELALUI ANALISIS SIKAP DAN KEBIASAAN IBU DALAM PENGATURAN MAKANAN KELUARGA
Jurnal Gizi dan Pangan, 2011, 6(1): 84-89 Journal of Nutrition and Food, 2011, 6(1): 84-89 PENANGGULANGAN GIZI BURUK MELALUI ANALISIS SIKAP DAN KEBIASAAN IBU DALAM PENGATURAN MAKANAN KELUARGA (Preventing
Lebih terperinciPENGARUH PENDAPATAN RUMAH TANGGA TERHADAP KONSUMSI DAGING (SAPI, BABI DAN AYAM ) DI DESA SEA I KECAMATAN PINELENG
PENGARUH PENDAPATAN RUMAH TANGGA TERHADAP KONSUMSI DAGING (SAPI, BABI DAN AYAM ) DI DESA SEA I KECAMATAN PINELENG Richie A. F. Osak*,V.V.J. Paneleween**, J. Pandey**, I. D.R. Lumenta** Fakultas Peternakan
Lebih terperinciPENDAPATAN TENAGA KERJA KELUARGA PADA USAHA TERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN
M. Handayani, dkk Pendapatan Tenaga Kerja... PENDAPATAN TENAGA KERJA KELUARGA PADA USAHA TERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN FAMILY LABOUR INCOME ON CATTLE FARMING IN TOROH SUBDISTRICT
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sikambing B, Kecamatan Medan Sunggal, Kabupaten Kota Medan. Lokasi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Pemilihan Daerah Sampel dan Waktu Penelitian Daerah penelitian tentang permintaan daging sapi yaitu di Kelurahan Sei Sikambing B, Kecamatan Medan Sunggal, Kabupaten
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP HARGA ( PRICE ) SUSIN DI KABUPATEN SINJAI (Studi Kasus di Desa Gunung Perak) ABSTRACT
Jurnal Ilmu dan Industri Peternakan 1(1):56-62,2013 ISSN. 2355-0732 ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP HARGA ( PRICE ) SUSIN DI KABUPATEN SINJAI (Studi Kasus di Desa Gunung Perak) Wahyudir Kadir
Lebih terperinciAnimal Agricultural Journal, Vol. 2. No. 2, 2013, p 1-7 Online at :
Animal Agricultural Journal, Vol. 2. No. 2, 2013, p 1-7 Online at : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU DALAM PEMANFAATAN TEKNOLOGI INSEMINASI BUATAN PADA PETERNAK
Lebih terperinciSTUDI KUALITAS TELUR AYAM RAS DI PASAR TRADISIONAL KOTA MANADO. Hearty Salatnaya
STUDI KUALITAS TELUR AYAM RAS DI PASAR TRADISIONAL KOTA MANADO Hearty Salatnaya Program Studi Agroekoteknologi, Sekolah Tinggi Pertanian Kewirausahaan, Banau, Halmahera Barat. e-mail: hearty_salatnaya@yahoo.com
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional study, yaitu data dikumpulkan pada satu waktu yang tidak berkelanjutan untuk menggambarkan
Lebih terperinciBEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAGING AYAM BROILER PADA RUMAH TANGGA DI KECAMATAN IDI RAYEUK KABUPATEN ACEH TIMUR
BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAGING AYAM BROILER PADA RUMAH TANGGA DI KECAMATAN IDI RAYEUK KABUPATEN ACEH TIMUR Ahmad Ridha Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Samudra Email : achmad.ridha@gmail.com
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA PRODUKSI AGROINDUSTRI TAHU DI DESA PANDANSARI KECAMATAN AJIBARANG KABUPATEN BANYUMAS
ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA PRODUKSI AGROINDUSTRI TAHU DI DESA PANDANSARI KECAMATAN AJIBARANG KABUPATEN BANYUMAS Wiji Santoso, Pujiati Utami, dan Dumasari Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciAnalisis Perkembangan Harga Protein Hewani Asal Ternak dan Bahan Pakan Ternak di Kota Padang Tahun 2012
Jurnal Peternakan Indonesia, Oktober 2014 Vol. 16 (3) ISSN 1907-1760 Analisis Perkembangan Harga Protein Hewani Asal Ternak dan Bahan Pakan Ternak di Kota Padang Tahun 2012 Price Trend Analysis of Animal
Lebih terperinciANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM MELAKUKAN TRADISIONAL DAN PASAR MODERN KABUPATEN JEMBER SKRIPSI
ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN DAGING SAPI DI PASAR TRADISIONAL DAN PASAR MODERN KABUPATEN JEMBER SKRIPSI Oleh Dian Ayuningtias NIM. 071510201006 JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
Lebih terperinciSIKAP KONSUMEN TERHADAP PRODUK TAHU KUNING DI KOTA KEDIRI (Studi Kasus Tahu Kuning Merek LTT)
1 SIKAP KONSUMEN TERHADAP PRODUK TAHU KUNING DI KOTA KEDIRI (Studi Kasus Tahu Kuning Merek LTT) Dhygia Pharestyna F.T, Sugiharti Mulya Handayani, dan Bekti Wahyu Utami Program Studi Agribisnis Universitas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Potensi sumberdaya perikanan Indonesia sangat besar dimana luas perairan Indonesia sebesar 2 per 3 luas daratan. Luas wilayah daratan Indonesia mencakup 1.910.931,32
Lebih terperinciANALISIS PERMINTAAN PRODUK PETERNAKAN DI DESA TAWAANG KECAMATAN TENGA KABUPATEN MINAHASA SELATAN
ANALISIS PERMINTAAN PRODUK PETERNAKAN DI DESA TAWAANG KECAMATAN TENGA KABUPATEN MINAHASA SELATAN Reynol Loho*, B. Rorimpandey**, M. T. Massie**, N. Santa** Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi,
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh
METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yaitu pengamatan yang dilakukan sekaligus pada satu waktu. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret
Lebih terperinciPERSEPSI KONSUMEN TENTANG MUTU PELAYANAN DAN PRODUK STEAK DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGKONSUMSI (Kasus di Restoran Obonk Steak & Ribs Bogor)
PERSEPSI KONSUMEN TENTANG MUTU PELAYANAN DAN PRODUK STEAK DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGKONSUMSI (Kasus di Restoran Obonk Steak & Ribs Bogor) SKRIPSI DISTI LASTRIANI PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN
Lebih terperinciHUBUNGAN PERILAKU KOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN DIVISI PRODUKSI ( Studi Kasus di Divisi Produksi Susu Bubuk PT. Indomilk Jakarta )
HUBUNGAN PERILAKU KOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN DIVISI PRODUKSI ( Studi Kasus di Divisi Produksi Susu Bubuk PT. Indomilk Jakarta ) SKRIPSI SETYO UTOMO PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
digilib.uns.ac.id 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia selain sebagai negara maritim juga sekaligus sebagai negara kepulauan terbesar di dunia. Artinya bahwa Indonesia merupakan negara yang paling
Lebih terperinciAnalisis Faktor Harga, Umur dan Pendapatan Konsumen Terhadap Permintaan Daging Babi pada Pasar Tradisional Kuala Kurun Kabupaten Gunung Mas
Analisis Faktor Harga, Umur dan Pendapatan Konsumen Terhadap Permintaan Daging Babi pada Pasar Tradisional Kuala Kurun Kabupaten Gunung Mas Analysis of The Price Factor, Age and Income of Consumers Towards
Lebih terperinciANALISIS PREFERENSI DAN POLA KONSUMSI DAGING KERBAU PADA KONSUMEN RUMAH TANGGA DI KABUPATEN PANDEGLANG
ANALISIS PREFERENSI DAN POLA KONSUMSI DAGING KERBAU PADA KONSUMEN RUMAH TANGGA DI KABUPATEN PANDEGLANG Burhanuddin, S. Masithoh & J. Atmakusuma Junrsan Sosial Ekonomi Industri Peternakan, Fakultas Peternakan
Lebih terperinciBAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1 Karakteristik Umum Konsumen BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN Tahu Djadi Sari yang dibeli oleh konsumen bertujuan untuk dikonsumsi oleh keluarganya/rumah tangga. Hal ini dikarenakan tahu yang dijual oleh
Lebih terperinciANALISIS POTENSI TENAGA KERJA DALAM KELUARGA UNTUK PENGEMBANGAN USAHATERNAK SAPI PERAH DI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG
ANALISIS POTENSI TENAGA KERJA DALAM KELUARGA UNTUK PENGEMBANGAN USAHATERNAK SAPI PERAH DI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG SKRIPSI AYU PRIHARDHINI SEPTIANINGRUM PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan dasar dan pokok yang dibutuhkan oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan dasar dan pokok yang dibutuhkan oleh manusia guna memenuhi asupan gizi dan sebagai faktor penentu kualitas sumber daya manusia. Salah satu
Lebih terperinciI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu sub sektor pertanian yang mempunyai potensi yang sangat baik untuk menopang pembangunan pertanian di Indonesia adalah subsektor peternakan. Di Indonesia kebutuhan
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
15 METODOLOGI PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan desain crossecsional study, semua data yang dibutuhkan dikumpulkan dalam satu waktu (Singarimbun & Effendi 2006).
Lebih terperinciFaktor- Faktor yang Mempengaruhi Masyarakat Membeli Daging Ayam Boiler di Kabupaten Bangli
Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Masyarakat Membeli Daging Ayam Boiler di Kabupaten Bangli I GUSTI NGURAH YURI PUTRA, MADE SUDARMA, DAN A.A.A WULANDIRA SDJ Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anak Pra-Sekolah Anak pra-sekolah / anak TK adalah golongan umur yang mudah terpengaruh penyakit. Pertumbuhan dan perkembangan anak pra-sekolah dipengaruhi keturunan dan faktor
Lebih terperinciPENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN MAHASISWI USU TERHADAP PEMENUHAN KECUKUPAN KALSIUM HARIAN. Oleh: ESTER SIBUEA
PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN MAHASISWI USU TERHADAP PEMENUHAN KECUKUPAN KALSIUM HARIAN Oleh: ESTER SIBUEA 070100092 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010 PENGETAHUAN, SIKAP, DAN
Lebih terperinciAnalisis Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Produk Kaki Naga (Studi Kasus di CV. Bening Jati Anugrah, Kabupaten Bogor)
Jurnal Perikanan Kelautan Vol. VII No. 1 /Juni 216 (66-74) Analisis Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Produk Kaki Naga (Studi Kasus di CV. Bening Jati Anugrah, Kabupaten Bogor) Esa Khoirinnisa,
Lebih terperinciPERSEPSI SANTRI DALAM KEPUTUSAN MENGKONSUMSI SUSU KAMBING
PERSEPSI SANTRI DALAM KEPUTUSAN MENGKONSUMSI SUSU KAMBING (Studi Kasus di Pondok Pesantren Modern Sahid Desa Gunung Menyan Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor) SKRIPSI ROSA SAMROTUL FAUZAH PROGRAM STUDI
Lebih terperinciAnalisis Biaya dan keuntungan...simon pardede
ANALISIS BIAYA DAN KEUNTUNGAN USAHA PETERNAKAN BABI RAKYAT DI DESA CIGUGUR, KECAMATAN CIGUGUR, KABUPATEN KUNINGAN JAWA BARAT Simon Pardede* Universitas Padjadjaran *Alumni Fakultas Peternakan Unpad Tahun
Lebih terperinciPreferensi Konsumen Terhadap Produk Olahan Daging Sapi Di Kota Sorong. (Consumer Preferency Level on Beef Product in Sorong) ABSTRACT
Jurnal Ilmu Peternakan, Desember 2008, hal. 87 93 ISSN 1907 2821 Vol. 3 No.2 Preferensi Konsumen Terhadap Produk Olahan Daging Sapi Di Kota Sorong (Consumer Preferency Level on Beef Product in Sorong)
Lebih terperinciANALISIS PERMINTAAN DAGING AYAM BROILER KONSUMEN RUMAH TANGGA DI KECAMATAN PAMULANG TANGERANG SKRIPSI YANNUAR INDARSYAH
ANALISIS PERMINTAAN DAGING AYAM BROILER KONSUMEN RUMAH TANGGA DI KECAMATAN PAMULANG TANGERANG SKRIPSI YANNUAR INDARSYAH PROGRAM STUD1 SOSIAL EKONORlI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR.
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden merupakan ciri yang menggambarkan identitas
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Karakteristik responden merupakan ciri yang menggambarkan identitas responden yang membedakan antara satu responden dengan responden yang lain.. Karakteristik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan manusia sangat penting untuk mengonsumsi protein yang berasal dari hewani maupun nabati. Protein dapat diperoleh dari susu, kedelai, ikan, kacang polong
Lebih terperinciIII. PANGAN ASAL TERNAK DAN PERANANNYA DALAM PEMBANGUNAN SUMBERDAYA MANUSIA
III. PANGAN ASAL TERNAK DAN PERANANNYA DALAM PEMBANGUNAN SUMBERDAYA MANUSIA A. Pengertian Pangan Asal Ternak Bila ditinjau dari sumber asalnya, maka bahan pangan hayati terdiri dari bahan pangan nabati
Lebih terperinciGambar 3 Hubungan ketahanan pangan rumahtangga, kondisi lingkungan, morbidity, konsumsi pangan dan status gizi Balita
22 KERANGKA PEMIKIRAN Status gizi yang baik, terutama pada anak merupakan salah satu aset penting untuk pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan
Lebih terperinciDAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... ABSTRACT... DAFTAR TABEL... DAFTAR ILUSTRASI... DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI Bab KATA PENGANTAR... ABSTRAK... ABSTRACT... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR ILUSTRASI... DAFTAR LAMPIRAN... iv vi vii viii x xii xiii I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Identifikasi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh
19 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini bersifat deskriptif dan menggunakan metode survey dengan desain cross sectional study. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 6 Bogor. Penentuan
Lebih terperinciPROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2016
1 PERILAKU, PERSEPSI, DAN HAMBATAN MEMINUM SUSU PADA ORANG USIA DEWASA DI KAWASAN PEDURUNGAN TENGAH SEMARANG BEHAVIOR, PERCEPTION, AND BARRIERS TO DRINK MILK AMONG ADULTS PEOPLE IN PEDURUNGAN TENGAH AREA
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. pembangunan Nasional. Ketersediaan pangan yang cukup, aman, merata, harga
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Peningkatan ketahanan pangan Nasional pada hakekatnya mempunyai arti strategis bagi pembangunan Nasional. Ketersediaan pangan yang cukup, aman, merata,
Lebih terperinciKonsumsi Pangan. Preferensi Pangan. Karakteristik Makanan:
23 KERANGKA PEMIKIRAN Menurut Suhardjo (1989), latar belakang sosial budaya mempengaruhi pemilihan jenis pangan melalui dua cara yaitu informasi mengenai gizi dan preferensi berdasarkan konteks dua karakteristik
Lebih terperinciPENGARUH PREFERENSI BELANJA KONSUMEN TERHADAP PERKEMBANGAN PASAR CIPUTAT DI KOTA TANGERANG SELATAN
PENGARUH PREFERENSI BELANJA KONSUMEN TERHADAP PERKEMBANGAN PASAR CIPUTAT DI KOTA TANGERANG SELATAN Nurul Handayani, Kuswanto Nurhadi, dan Erma Fitria Rini Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas
Lebih terperinciPenggunaan Tenaga Kerja Keluarga Petani Peternak Itik pada Pola Usahatani Tanaman Padi Sawah di Kecamatan Air Hangat Kabupaten Kerinci
Penggunaan Tenaga Kerja Keluarga Petani Peternak Itik pada Pola Usahatani Tanaman Padi Sawah di Kecamatan Air Hangat Kabupaten Kerinci Fatati 1 Intisari Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan
Lebih terperinci"4 ANALISIS PERILAKU KONSUMEN WANITA BEKERJA. DALAM PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN SUSU LOWmON FAT (Studi Kasus di Pasar Swalayan Hero Bogor)
"4 ANALISIS PERILAKU KONSUMEN WANITA BEKERJA DALAM PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN SUSU LOWmON FAT (Studi Kasus di Pasar Swalayan Hero Bogor) PROGRAM STUD1 SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN
Lebih terperinciPERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP BERAS ORGANIK DI KOTA MALANG PENDAHULUAN
P R O S I D I N G 303 PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP BERAS ORGANIK DI KOTA MALANG Lia Rohmatul Maula 1, Bambang Siswadi 2, Sri Hindarti 3 1) Mahasiswa Program Pascasarjana, Fakultas Pertanian, Universitas
Lebih terperinciNugraha Setiawan Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran
JURNAL ILMU TERNAK, JUNI 2006, VOL 6 NO. 1, 68 74 Perkembangan Konsumsi Protein Hewani di Indonesia: Analisis Hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional 2002-2005 (The Trend of Animal Protein Consumption in
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh
20 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study, karena data dikumpulkan pada satu waktu dan tidak berkelanjutan dengan sampel yang dipilih khusus
Lebih terperinciPerkembangan Konsumsi Protein Hewani di Indonesia: Analisis Hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional
Perkembangan Konsumsi Protein Hewani di Indonesia: Analisis Hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional 2002-2005 Nugraha Setiawan Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran Abstark. Tulisan ini bertujuan mengkaji
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sarapan Pagi Sarapan pagi adalah makanan atau minuman yang memberikan energi dan zat gizi lain yang dikonsumsi pada waktu pagi hari. Makan pagi ini penting karena makanan yang
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional study, dilakukan di SDN 09 Pagi Pademangan Barat Jakarta Utara. Pemilihan lokasi sekolah dasar dilakukan secara
Lebih terperinciPENGETAHUAN IBU DALAM PEMENUHAN GIZI TERHADAP TUMBUH KEMBANG BALITA DI PUSKESMAS LAK-LAK KUTACANE ACEH TENGGARA
PENGETAHUAN IBU DALAM PEMENUHAN GIZI TERHADAP TUMBUH KEMBANG BALITA DI PUSKESMAS LAK-LAK KUTACANE ACEH TENGGARA Elfi Manya Sari *, Reni Asmara Ariga ** * Mahasiswa Fakustas Keperawatan USU ** Dosen Departemen
Lebih terperinciMETODE Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh
35 METODE Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Desain studi yang digunakan pada penelitian ini adalah studi observasional cross sectional, yaitu studi epidemiologi yang mempelajari prevalensi. distribusi.
Lebih terperinciTINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG NUTRISI YANG DAPAT MENINGKATKAN PRODUKSI ASI DI BPS EDI SURYANINGRUM GODEAN SLEMAN YOGYAKARTA
38 Media Ilmu Kesehatan Vol. 5, No., Agustus 06 TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG NUTRISI YANG DAPAT MENINGKATKAN PRODUKSI ASI DI BPS EDI SURYANINGRUM GODEAN SLEMAN YOGYAKARTA Lisa Novita Sari, Eva
Lebih terperinciJurnal Agrisistem, Juni 2007, Vol 3 No. 1 ISSN
Jurnal Agrisistem, Juni 007, Vol No. 1 ISSN 18580 ANALISIS MARGIN PEMASARAN TELUR ITIK DI KELURAHAN BORONGLOE, KECAMATAN BONTOMARANNU, KABUPATEN GOWA Margin analyse of duck egg marketing in Kelurahan Borongloe,
Lebih terperinciAnalisis Preferensi...Rizky Febrianggia
ANALISIS PREFERENSI DAN SIKAP KONSUMEN AKHIR DI RUMAH MAKAN SATE DOMBA (Survei di berbagai Rumah Makan Sate Domba di Wilayah Cibeunying Kota Bandung) Rizky Febrianggia*, Sri Rahayu, dan Hasni Arief Universitas
Lebih terperinciAGRIC Vol.22, No. 1, Juli 2010:67-74 PENDAHULUAN
PENDAHULUAN Ketahanan pangan merupakan pilar bagi pembentukan sumberdaya manusia dan generasi yang berkualitas yang diperiukan untuk membangun daya saing bangsa dalam era globalisasi. Ketahanan pangan
Lebih terperinciANALISIS PERILAKU KONSUMEN DAN ATRIBUT IDEAL MAKANAN TRADISIONAL GEPUK DAN IKAN BALITA KARUHUN SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI PEMASARAN
ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DAN ATRIBUT IDEAL MAKANAN TRADISIONAL GEPUK DAN IKAN BALITA KARUHUN SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI PEMASARAN Oleh : Husnul Chotimah A07400149 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pola konsumsi pangan di Indonesia saat ini belum sesuai dengan. Harapan (PPH) merupakan rumusan komposisi pangan yang ideal yan g
xiv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pola konsumsi pangan di Indonesia saat ini belum sesuai dengan pola pangan harapan ideal seperti yang tertuang dalam PPH. Pola Pangan Harapan (PPH) merupakan rumusan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n1 = = 35. n2 = = 32. n3 =
17 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yang dilakukan di perguruan tinggi penyelenggara Beastudi Etos wilayah Jawa Barat yaitu
Lebih terperinciPOLA PERDAGANGAN MASUKAN DAN KELUARAN USAHA TERNAK AYAM RAS"
POLA PERDAGANGAN MASUKAN DAN KELUARAN USAHA TERNAK AYAM RAS" Oleh : Imas Nur ' Aini21 Abstrak Usaha peternakan ayam ras yang telah berkembang dengan pesat ternyata tidak disertai dengan perkembangan pemasaran
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan peningkatan rata-rata pendapatan masyarakat Indonesia. Meningkatnya
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sub-sektor peternakan memiliki nilai strategis dalam memenuhi kebutuhan makanan yang terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, dan peningkatan rata-rata
Lebih terperinciSTUDI TENTANG POLA KONSUMSI PANGAN SUMBER PROTEIN HEWANI ASAL TERNAK PADA MAHASISWA FAKULTAS PERTANIAN UNPATTI
Volume IX Nomor 1 STUDI TENTANG POLA KONSUMSI PANGAN SUMBER PROTEIN HEWANI ASAL TERNAK PADA MAHASISWA FAKULTAS PERTANIAN UNPATTI (Study On Protein Consumption Pattern Of Animal Protein On Students Of The
Lebih terperinciJurnal AGRIBISNIS Vol. X (3) September 2011
BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH PERMINTAAN TELUR AYAM RAS OLEH KONSUMEN DI PASAR PA BAENG-BAENG, MAKASSAR. (Some Factors Affecting Broiler Eggs Number of Requests By Consumers On-Baeng Pa'baeng
Lebih terperinciANALYSIS OF CONSUMER SATISFACTION IN BUYING PRIMA AND GUN MEATBALLS AT MALANG
ANALYSIS OF CONSUMER SATISFACTION IN BUYING PRIMA AND GUN MEATBALLS AT MALANG R.A Era Nuari Citra Ningrat 1), Budi Hartono 2) and Bambang Ali Nugroho 2) 1 Student at Faculty of Animal Husbandry, Brawijaya
Lebih terperinciPEMODELAN VARIABEL-VARIABEL PENGELUARAN RUMAH TANGGA UNTUK KONSUMSI TELUR ATAU SUSU DI KABUPATEN MAGELANG MENGGUNAKAN REGRESI TOBIT
PEMODELAN VARIABEL-VARIABEL PENGELUARAN RUMAH TANGGA UNTUK KONSUMSI TELUR ATAU SUSU DI KABUPATEN MAGELANG MENGGUNAKAN REGRESI TOBIT SKRIPSI Disusun Oleh : VILIYAN INDAKA ARDHI 24010211140090 JURUSAN STATISTIKA
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PENJUALAN AYAM RAS PEDAGING DI PASAR MASOMBA KOTA PALU
e-j. Agrotekbis 3 (4) : 543-546, Agustus 2015 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PENJUALAN AYAM RAS PEDAGING DI PASAR MASOMBA KOTA PALU Analysis of Income and Feasibility of Broiler
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI DAGING AYAM (Studi Kasus: Pasar Sei Kambing, Medan)
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI DAGING AYAM (Studi Kasus: Pasar Sei Kambing, Medan) Muhammad Febri Anggian Siregar, Iskandarini, Hasman Hasyim Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian,
Lebih terperinciGambar 1. Kerangka pemikiran tingkat kecukupan energi zat gizi anak usia sekolah Keterangan : = Variabel yang diteliti = Hubungan yang diteliti
KERANGKA PEMIKIRAN Usia sekolah adalah periode yang sangat menentukan kualitas seorang manusia dewasa nantinya. Kebutuhan gizi pada masa anak-anak harus dipenuhi agar proses pertumbuhan dan perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan peradaban dan pola berpikir manusia,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan peradaban dan pola berpikir manusia, banyak sekali makanan yang unik dipasaran saat ini. Kebutuhan pangan adalah kebutuhan yang
Lebih terperinci(The Role of Marketing Agencies in Eggs Selling at Layer Farmers in Indonesia: A Case Study in West Java, Bali and South Sulawesi)
PERANAN BEBERAPA LEMBAGA PEMASARAN DALAM PENJUALAN TELUR PADA PETERNAK AYAM RAS PETELUR DI INDONESIA: STUDI KASUS DI JAWA BARAT, BALI DAN SULAWESI SELATAN (The Role of Marketing Agencies in Eggs Selling
Lebih terperinciVI. KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN DAN PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN MOCI KASWARI LAMPION. mengetahui, mengenal serta mengkonsumsi moci Kaswari Lampion.
VI. KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN DAN PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN MOCI KASWARI LAMPION 6. Karakteristik Umum Responden Karakteristik umum responden dalam penelitian ini dilihat dari jenis kelamin, alamat,
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang. sebuah informasi produk agar mudah dipahami oleh konsumen. Label
PENDAHULUAN Latar Belakang Label merupakan salah satu alat komunikasi untuk menyampaikan sebuah informasi produk agar mudah dipahami oleh konsumen. Label yang disusun secara baik akan memudahkan konsumen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsumsi pangan hewani seperti daging, telur, susu dan ikan (Jafrinur, 2006).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kecukupan pangan dan gizi adalah suatu hal yang sangat penting sekali karena itu pembangunan peternakan diarahkan untuk memenuhi kecukupan pangan dan gizi masyarakat
Lebih terperinciKARAKTERISTIK KONSUMEN RESTORAN MIRA SARI
VI KARAKTERISTIK KONSUMEN RESTORAN MIRA SARI 6.1. Karekteristik Umum Responden Konsumen yang berkunjung ke Restoran Mira Sari memiliki latar belakang yang berbeda-beda, baik dari segi sosial maupun ekonomi.
Lebih terperinciB. Suryanto Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro, Semarang ABSTRAK ABSTRACT
PROFITABILITAS USAHA JAGAL SAPI DI KABUPATEN PATI PROPINSI JAWA TENGAH [TheProfitability of Cattle-Slaughtering Business in Pati Regency Central Java Province] B. Suryanto Fakultas Peternakan Universitas
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERKAITAN DENGAN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN PEDAGANG KAKILIMA (Kasus Pedagang Kakilima Pemakai gerobak Usaha Makanan Di Kota Bogor)
JURNAL P ENYULUHAN ISSN: 1858-2664 Juni 2006, Vol. 2, No. 2 Abstract FAKTOR-FAKTOR YANG BERKAITAN DENGAN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN PEDAGANG KAKILIMA (Kasus Pedagang Kakilima Pemakai gerobak Usaha Makanan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain Penelitian Teknik Penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional study. Cross sectional study dilakukan untuk mengidentifikasi dan menganalisis karakteristik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penduduk. Salah satu sumber bahan pangan berasal dari hewani, seperti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan dasar bagi manusia yang permintaannya semakin meningkat seiring dengan perkembangan jumlah penduduk. Salah satu sumber bahan pangan berasal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menerapkan pola hidup sehat merupakan hal yang sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia. Hidup dengan cara sehat sangat baik untuk kesehatan
Lebih terperinciM. Yogie Nugraha 1), Edison 2), and Syahrul 2) Abstract
The Effect of Addition of Tempe Powder on Consumer Acceptance, Protein, and NPN Composition of fish Protein Concentrate Prepared from Pangasius Catfish (Pangasiushypopthalmus) By M. Yogie Nugraha 1), Edison
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DALAM MEMBELI TELUR ASIN CHOZIN DAN RAHAYU DI KECAMATAN BABAT KABUPATEN LAMONGAN
ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DALAM MEMBELI TELUR ASIN CHOZIN DAN RAHAYU DI KECAMATAN BABAT KABUPATEN LAMONGAN ANALYSIS OF EFFECT MARKETING MIX ON PURCHASING DECISION
Lebih terperinciANALISIS HARGA DAN ELASTISITAS PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI KABUPATEN LANGKAT SKRIPSI
ANALISIS HARGA DAN ELASTISITAS PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI KABUPATEN LANGKAT SKRIPSI Oleh: SUCI ASDIANA REZEKI 100306024 PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2015 ANALISIS
Lebih terperinciHUBUNGAN UMUR SIMPAN DENGAN PENYUSUTAN BOBOT, NILAI HAUGH UNIT, DAYA DAN KESTABILAN BUIH PUTIH TELUR ITIK TEGAL PADA SUHU RUANG SKRIPSI ROSIDAH
HUBUNGAN UMUR SIMPAN DENGAN PENYUSUTAN BOBOT, NILAI HAUGH UNIT, DAYA DAN KESTABILAN BUIH PUTIH TELUR ITIK TEGAL PADA SUHU RUANG SKRIPSI ROSIDAH PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN
Lebih terperinciTINGKAT KONSUMSI DAN POLA KONSUMSI BERAS MASYARAKAT KOTA MEDAN
TINGKAT KONSUMSI DAN POLA KONSUMSI BERAS MASYARAKAT KOTA MEDAN Nora Elfrida Silalahi *), Dr.Ir.Salmiah,M.S **), Ir.M.Jufri,M.Si **) Alumni Program Studi Agribisnis *), dan Staf Pengajar **) Program Studi
Lebih terperinciAnalisis kualitas pelayanan (service quality) terhadap kepuasan konsumen pada rumah makan sop ayam Pak Min Klaten di Malang
Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan 23 (1): 30-34 ISSN: 0852-3581 Fakultas Peternakan UB, http://jiip.ub.ac.id/ Analisis kualitas pelayanan (service quality) terhadap kepuasan konsumen pada rumah makan sop ayam
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan siap untuk dimakan disebut makanan. Makanan adalah bahan pangan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan dasar paling utama bagi manusia adalah kebutuhan pangan. Pangan diartikan sebagai segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun
Lebih terperinci