BAB III METODOLOGI PENELITIAN
|
|
- Yenny Lesmana
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Gambaran Umum Perusahaan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Sejarah Singkat Perusahaan PT Berlian Laju Tanker Tbk. (Perseroan) berdiri dengan nama PT Bhaita Laju Tanker pada tahun 1981 berdasarkan Akta No. 60 tanggal 12 Maret Perseroan mengawali usahanya dengan 2 kapal tanker minyak yang berbobot total DWT dan kemudian dengan Akta No. 4 tanggal 5 September 1988 resmi berganti nama menjadi PT Berlian Laju Tanker yang berkantor pusat di Wisma Bina Surya Group (BSG) Lt. 10 Jl. Abdul Muis No. 40 Jakarta. Usaha Perseroan dalam menyediakan jasa angkutan muatan cair berkembang dengan pesat. Perkembangan dalam industri petrokimia dan minyak nabati juga semakin membuka peluang bagi Perseroan untuk memperluas cakupan usahanya. Oleh karena itu, pada tahun 1986 Perseroan memutuskan untuk memperluas
2 45 cakupan muatan cair yang dilayani, antara lain meliputi bahan kimia, bahan bakar gas cair (LPG) dan minyak nabati. Pada tahun 1990, Perseroan menjadi perusahaan pelayaran pertama di Indonesia yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Perseroan memiliki jaringan internasional yang luas dalam hal pengoperasian, penjualan dan pemasaran. Dalam menjalankan usaha di sebagian besar pasar utama para klien, Perseroan meyakini pentingnya mempertahankan kontrol usaha dan menghubungkan klien lebih dekat dengan jangkuan operasional Perseroan. Selain kantor-kantor operasional di Jakarta, Singapura, Hongkong, Bangkok, Taiwan, Shanghai dan Beijing, Perseroan juga memiliki kantor-kantor pemasaran di Dubai, untuk melayani para pelanggan di Timur Tengah, Mumbai, untuk melayani pelanggan di Asia Selatan dan Glasgow, untuk melayani pelanggan di Eropa. Dengan mempertimbangkan skala usaha dan posisi Perseroan sebagai perusahaan pelayaran internasional, pada tanggal 30 Oktober 2006 Perseroan menjadi perusahaan Indonesia pertama yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Singapura (Singapore Exchange Securities Trading Ltd). Singapura sejak lama telah dikenal sebagai pusat pelayaran antar negara dan sebagai pusat perdagangan dan ekonomi Asia Tenggara dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan Perseroan di masa depan.
3 46 Perkembangan usaha yang demikian pesat telah membawa Perseroan menjadi salah satu penyedia jasa angkutan laut khusus muatan cair terbesar di Indonesia dan di Asia. Sampai akhir 2006, Perseroan mengoperasikan 59 kapal tanker berbobot total 1,52 juta DWT dengan 13 diantaranya adalah kapal sewa. Dengan mengakuisisi Chembulk Tankers LLC pada akhir tahun 2007, Perseroan mampu menyediakan jasa transportasi ke seluruh dunia, termasuk kawasan Eropa, Amerika Selatan, Amerika Utara, Timur Tengah, Asia Selatan, Asia Tenggara, Australia dan Asia Timur/Timur Jauh dan Australia. Selain memiliki armada kapal yang tangguh dan modern, Perseroan juga ditunjang dengan awak kapal yang terlatih, berpengalaman dan bersetifikasi Internasional. Hingga akhir 2007, Perseroan mengoperasikan 78 kapal tanker dengan total tonase 1,88 juta DWT, 18 kapal tanker di antaranya merupakan kapal sewa. Melalui semboyan Mengangkut dengan Selamat, Kompetitif dan Tepat Waktu, Perseroan senantiasa berkomitmen untuk memberikan pelayanan bermutu kepada setiap pelanggannya. Komitmen ini diwujudkan melalui pemenuhan standar keselamatan internasional (International Safety Management Code/ISM Code), standar ISO 9001:2000, standar ISO 14004:2004 dan standar OHSAS 18001:1999. Komitmen Perseroan untuk memberikan pelayanan terbaik dan mematuhi standar tertinggi diyakini akan
4 47 dapat menjamin kelangsungan bisnis Perseroan hingga masa datang. PT Berlian Laju Tanker Tbk. bergerak di bidang angkutan laut, khususnya pengakutan muatan cair. Jenis muatan cair tersebut antara lain: Minyak (minyak mentah, bahan bakar dan jenis lainnya) Pelumas (pelumas dasar dan aditif) Kimia cair (organik dan non-organik) Gas cair (LPG, propylene, propane dan gas-gas bertekanan lainnyaa) Minyak nabati dan hewani Kegiatan usaha utama Perseroan dapat dikategorikan menjadi beberapa bidang usaha, yaitu: Penyewaan Kapal (Time Charter) Perseroan menyewakan kapal-kapal kepada pihak ketiga secara Short Term Time Charter, Medium Term Time Charter dan Long Term Time Charter. Pengoperasian Kapal
5 48 Perseroan menyewakan ruang mautan kapal kepada pihak ketiga dan kapal yang dioperasikan adalah kapal-kapal milik Perseroan serta kapal yang disewa dari pihak ketiga. Muatan yang diangkut berasal dari spot market dan Contract Of Affeightment (COA). COA merupakan kontrak pengangkutan dengan jumlah muatan tertentu untuk periode waktu tertentu. Jasa Keagenan Kapal Kapal-kapal asing yang mengunjugi pelabuhan Indonesia diwajibkan untuk menunjuk Perusahaan Indonesia untuk bertindak selaku agen. Pada bidang usaha ini, Perseroan bertindak sebagai agen bagi banyak kapal asing. Beberapa perusahaan pelayaran terkemuka di dunia yang armadanya sering melakukan aktivitas bisnis di pelabuhan Indonesia telah menunjuk Perseroan sebagai agen untuk mengurus perizinan, pelabuhan dan pemasokan keperluan-keperluan kapal, seperti bahan bakar, air tawar, suku cadang, perbaikan dan lain-lain. Selain memberikan kontribusi yang menguntungkan bagi pendapatan Perseroan, kegiatan keagenan ini juga akan memperluas jaringan kerja sama Perseroan dengan perusahaan pelayaran di luar negeri. Penyewaan tangki penyimpanan di darat Proses bongkar muat muatan cair di pelabuhan membutuhkan tanki-tanki penampung di darat yang digunakan sebagai tempat
6 49 penyimpanan sementara sebelum muatan cair tersebut diangkut oleh kapal tanker atau didistribusikan ke tempat pemprosesan. Perseroan memiliki beberapa tanki darat yang disewakan kepada pemilik muatan cair. Berikut adalah visi dan misi dari PT Berlian Laju Tanker Tbk. : VISI Untuk menjadi Perusahaan Pelayaran Multinasional terkemuka baik dalam perdagangan dalam negeri maupun Internasional dengan memperkerjakan sumber daya yang memiliki keunggulan bersaing agar dapat memberikan layanan yang berkualitas tinggi. MISI Untuk melayani kepentingan publik dan kebutuhan pelanggan dengan melakukan pencegahan kehilangan jiwa, kecelakaan di laut dan pencemaran lingkungan. Tonggak penting perjalanan PT Berlian Laju Tanker Tbk. adalah sebagai berikut: 1981 Perseroan didirikan, dimulai dengan penyewaan dua tanker untuk Pertamina Mulai mengangkut bahan kimia cair untuk beberapa pabrik kimia besar Penawaran umum saham perdana PT Berlian laju Tanker di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (Sekarang sudah bergabung menjadi Bursa Efek Jakarta) 1998 Membeli Asean Maritime Corp, termasuk anak usahanya Gold Bridge Shipping Corp, yang memiliki tujuh tanker kimia. Akuisisi
7 50 ini ditujukan untuk mempercepat pertumbuhan usaha Perseroan di Asia Timur Jauh dan China Memperluas usaha ke Timur Tengah dan India Membuka kantor perwakilan di Glasgow untuk mendorong pertumbuhan usaha di Eropa Menerbitkan obligasi konversi dengan nilai nominal US$ 50 juta, yang dicatatkan di Singapore Exchange Securities Trading Limited Membuka kantor di Dubai Mencatatkan saham di SGX-ST, untuk menjadi perusahaan pertama yang tercatat di bursa Indonesia dan Singapura. Perseroan menjadi penyedia jasa transportasi terbesar dalam pengangkutan bahan kimia antar negara asia dan terbesar ketiga di dunia untuk armada tanker kimia ukuran di bawah DWT Membuka kantor di Mumbai. Menerbitkan Obligasi Konversi kedua bernilai nominal US$ dan wesel bayar (Guaranteed Senior Notes) bernilai US$ , dicatatkan di Bursa Efek Singapura. Menerbitkan Obligasi Berlian Laju Tanker III senilai Rp 700 miliar dan Sukuk Ijarah Berlian Laju Tanker senilai Rp 200 miliar, dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Mengakuisisi Chembulk Tankers LLC-USA, yang mengoperasikan 16 kapal kimia besar. Dengan akuisisi ini, Perseroan menjadi
8 51 penyedia jasa transportasi kelautan ketiga terbesar di dunia untuk segmen pengakutan bahan kimia Membuka kantor pemasaran di Sao Paolo, Brasil, untuk lebih dalam menembus pasar Amerika Selatan. Pada akhir 2008, Perseroan sekarang beroperasi di semua wilayah pasar utama di dunia dengan armada yang terdiri dari 88 kapal (61 tanker kimia, 14 tanker minyak, 2 tanker gas dan 1 FPSO) dan total kapasitas angkut berbobot mati sekitar 2 juta ton Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 22 Januari 1990, Perseroan memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan RI dengan SK No. S1-076/SHM/MK.01/1990 untuk menawarkan sahamnya kepada masyarakat melalui Bursa Efek Indonesia yang sebelumnya dikenal dengan nama Bursa Efek Jakarta dan Surabaya seharga Rp setiap sahamnya. Saham-saham tersebut telah tercatat pada Bursa Efek di Indonesia pada tanggal 26 Maret Perseroan telah 3 (tiga) kali melakukan Penawaran Umum Terbatas diisertai dengan Pre-emptive Rights yaitu di tahun 1993, 1998 dan Selain itu, beberapa langkah strategis telah diambil Perseroan di pasar modal tersebut, misalnya pembagian Saham Bonus sebagai penghargaan Perseroan kepada para pemegang saham dan Pemecahan Nilai Saham (Stock Split) yang
9 52 dimaksudkan untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham Perseroan. PT Berlian Laju Tanker Tbk. merupakan perusahaan perkapalan pertama yang terdaftar pada Bursa Efek Jakarta. Pada tanggal 27 Januari 1993, Perseroan memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif atas Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham No. S-109A/PM/1993 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) untuk mengadakan Penawaran Umum Terbatas I kepada para pemegang saham sejumlah saham seharga Rp setiap saham. Saham-saham tersebut telah tercatat pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 24 Mei Pada tanggal 12 Mei 2003, Perseroan memperoleh pernyataan efektif dari ketua Bapepam dengan surat No. S-1006/PM/2003 untuk melakukan Penawaran Umum Obligasi Berlian Laju Tanker II dan Obligasi Syariah Mudharabah kepada masyarakat dengan total keseluruhan sebesar Rp pada tanggal 31 Desember 2007, saham sejumlah telah tercatat di Bursa Efek di Indonesia. Pada tanggal 30 Oktober 2006, Perseroan mencatatkan penjualan sahamnya di Singapore Exchange Securities Trading Limited sebagai basis untuk memperluas akses ke pasar modal luar negeri. Di awal tahun 2007, Perseroan juga telah berhasil menerbitkan
10 53 Guaranteed Notes serta Obligasi Konversi Kedua, yang juga didaftarkan di Singapore Exchange Securities Trading Limited dan menerbitkan Obligasi Rupiah ketiga serta Sukuk Ijarah yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. 3.2 Desain Penelitian Jenis penelitian dalam penulisan ini adalah jenis penelitian deskriptif. Penelitian yang bersifat deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain. Penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan, mencatat, menganalisis dan menginterprestasikan kondisi-kondisi yang sekarang ini terjadi atau ada. Dengan kata lain, penelitian deskriptif bertujuan untuk memperoleh informasi-informasi mengenai keadaan saat ini dan melihat kaitan antara variable-variabel yang ada. 3.3 Metode Pengumpulan Data Penulisan skripsi ini merupakan penelitian bisnis deskriptif maka teknik terbaik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan penelitian kepustakan (library research) dan observasi. Penelitian kepustakan yaitu suatu penelitian dimana bahan penelitian diperoleh dari
11 54 buku-buku yang berkaitan dan ada hubungannya dengan judul skripsi yang dibahas. Dengan kata lain, metode seperti ini bersifat teoritis. Observasi merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengamati secara langsung obyek yang berkaitan dengan penelitian. 3.4 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini berupa data sekunder yang terdiri dari : a) Neraca PT Berlian Laju Tanker Tbk. dari tahun 2006, 2007, 2008 dan b) Laporan Laba Rugi PT Berlian Laju Tanker Tbk. dari tahun 2006, 2007, 2008 dan Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari pihak internal perusahaan dan juga beberapa data dari yang telah diaudit. 3.5 Variabel dan Pengukurannya Dalam penyusunan skripsi ini, untuk mengukur dan menganalisis kinerja keuangan digunakan variable sebagai berikut: Aktiva Lancar (Current Assets) Persediaan (Inventory)
12 Hutang/Kewajiban Tidak Lancar (Noncurrent Liabilities) Hutang / Kewajiban Lancar (Current Liabilities) Aktiva (Assets) Total Modal (Total Equity) Pendapatan (Revenue) Aktiva Tetap (Fixed Assets) Piutang (Receivable) Pendapatan/Laba Bersih (Net Income) Pengukuran variable-variabel tersebut di atas diukur dengan skala rasio. 3.6 Definisi Operasional Variabel Variabel-variabel sebagaimana disebutkan dalam sub bab 3.5 tersebut diatas mempunyai definisi berdasarkan catatan atas laporan keuangan PT Berlian Laju Tanker Tbk. adalah sebagai berikut: Aktiva Lancar (Current Assets) Aktiva lancar adalah aktiva yang dapat dicairkan menjadi uang tunai dalam kurun waktu kurang dari satu tahun.
13 56 Aktiva lancar pada neraca PT Berlian Laju Tanker Tbk. meliputi kas dan setara dengan kas, deposito berjangka, investasi tersedia untuk dijual, piutang usaha (pihak hubungan istimewa dan pihak ketiga), piutang lain-lain, persediaan, uang muka, pajak dibayar dimuka dan biaya dibayar dimuka Persediaan (Inventory) Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah Hutang / Kewajiban Tidak Lancar (Noncurrent Liabilities) Kewajiban tidak lancar pada neraca PT Berlian Laju Tanker Tbk. terdiri dari hutang jangka panjang, obligasi, hutang lain-lain jangka panjang, kewajiban imbalan pasca kerja, instrumen keuangan derivatif dan obligasi konversi Hutang/Kewajiban Lancar (Current Liabilities) Kewajiban lancar pada neraca PT Berlian Laju Tanker Tbk. terdiri dari hutang bank, hutang usaha (pihak hubungan istimewa dan pihak ketiga), hutang lain-lain, hutang dividen, hutang pajak, biaya masih harus dibayar, pendapatan diterima dimuka dan hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun (bank) Aktiva Tidak Lancar ( Noncurrent Assets)
14 57 Aktiva tidak lancar pada neraca PT Berlian Laju Tanker Tbk. meliputi investasi pada perusahaan asosiasi, piutang lain-lain jangka panjang, aktiva tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan, uang muka pembelian aktiva tetap, uang jaminan, goodwill, beban tangguhan dan instrument keuangan derivatif Total Modal (Total Equity) Modal merupakan selisih aktiva dan kewajiban yang ada pada perusahaan Pendapatan (Revenue) Pendapatan pada Laporan Laba Rugi PT Berlian Laju Tanker Tbk. mencakup pendapatan atas sewa kapal dan pengoperasian kapal perusahaan Aktiva Tetap (Fixed Assets) Aktiva tetap PT Berlian Laju Tanker Tbk. mencakup tanah, kapal dan peralatan, tangki minyak, kendaraan, perabotan kantor, peralatan kantor dan mess (bangunan) Piutang (Receivable) Piutang pada neraca PT Berlian Laju Tanker Tbk. terbagi menjadi piutang usaha dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan pihak ketiga.
15 Pendapatan/Laba Bersih (Net Income) Pendapatan bersih adalah apa yang dihasilkan perusahaan selama periode tertentu, yang ditambahkan di dalam neraca dan meningkatkan modal pemegang saham. Pendapatan bersih ini disebut pula laba bersih (net profit) dan pendapatan bersih (net earnings). 3.7 Metode Analisis Data Pada penelitian ini digunakan metode penelitian deskriptif dengan metode analisis data yang dipakai adalah analisis kuantitatif dan kualitatif. Analisis deskriptif kuantitatif adalah analisis data dengan berdasarkan pada angka-angka, porsentase, frekuensi, rata-rata, diagram atau grafik dimana untuk mengolahnya dapat digunakan statistik deskriptif. Analisis deskriptif kualitatif adalah analisis berdasarkan pada pernyataan keadaan dan ukuran kualitas. Langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan analisis kinerja keuangan pada PT Berlian Laju Tanker Tbk. yaitu dengan menggunakan metode maupun teknik sebagai berikut:
16 Metode Analisis Keuangan, yaitu mengukur variabel-variabel laporan keuangan dengan skala rasio dan porsentase baik dengan teknik analisis rasio likuiditas, solvabilitas (leverage), aktivitas maupun rentabilitas (profitabilitas). Perhitungan masing-masing rasio dalam analisis rasio keuangan menggunakan rumus sebagai berikut: a. Rasio Likuiditas 1) Rasio Lancar (Current Ratio) Current Ratio = Current Asset Current Liabilities 2) Rasio Cepat (Quick Ratio) Quick Ratio = Current Asset Inventories Current Liabilities
17 60 b. Rasio Solvabilitas (Leverage) 1) Rasio Hutang (Debt Ratio) Debt Ratio = Total Debt x 100% Total Assets 2) Rasio Hutang terhadap Modal (Total Debt to Equity Ratio/DER) Total DER = Total Debt x 100% Equity c. Rasio Aktivitas 1) Rasio Perputaran Jumlah Aktiva (Total Assets Turnover Ratio) Total Assets Turnover Ratio = Sales Total Assets 2) Rasio Perputaran Piutang (Receivable Turnover Ratio) Total Receivable Turnover Ratio = Sales Net Fixed Assets
18 61 3) Rasio Penagihan Rata-rata (Average Collection Turnover Ratio) Total Average Collection Turnover = Receivables x 360 hr Sales d. Rasio Profitablitas/Rentabilitas 1) Rasio Pengembalian atas Total Aktiva (Return on Assets Ratio/ROA) Return on Assets Ratio = Net Income x 100% Total Assets 2) Rasio Hasil Pengembalian atas Modal (Return on Equity Ratio/ROE) Return on Equity Ratio = Net Income x 100% Equity 3) Rasio Margin Laba Bersih (Net Profit Margin Ratio) Net Profit Margin Ratio = Net Income x 100% Sales
19 Metode Analisis Du Pont, yaitu mengukur variable-variabel laporan keuangan dengan skala rasio dan prosentase terhadap perkembangan ROE perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktivanya (ROA) dan dalam memberikan keuntungan bagi para pemegang saham. Perhitungan rasio dalam analisis Du Pont menggunakan rumus sebagai berikut: Equity Multiplier = Total Asset Equity dimana tingkat pengembalian atas aktiva (Return on Assets/ROA) atau dikenal juga dengan sebutan Tingkat Pengembalian Investasi (Return on Invesment/ROI) dihitung dengan rumus sebagai berikut: ROA / ROI = %Earning After Tax X Total Assets Turnover Berikut adalah gambar diagram Du Pont:
BAB 3 OBJEK DAN METODA PENELITIAN
BAB 3 OBJEK DAN METODA PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian PT. Berlian Laju Tanker Tbk bergerak di bidang angakatan laut, khususnya pengangkutan muatan cair. Jenis muatan cair tersebut antara lain ; 1. Kimia
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. skripsi ini, mengggunakan buku acuan Manajemen Keuangan: Prinsip
63 Gambar 3.1 : Diagram Du Pont (Harahap, Sofyan Sari:2004) BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Rasio Keuangan Seluruh perhitungan rasio keuangan yang dilakukan untuk penulisan skripsi ini,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan hal yang sangat membantu terhadap suatu keputusan yang diambil karena kinerja keuangan akan menunjukkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Objek yang dipilih adalah PT Mitra Adiperkasa Tbk. PT Mitra Adiperkasa Tbk adalah perusahaan yang bergerak dalam operasi berbagai merek toko ritel
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan media yang penting untuk menilai prestasi serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat mengambil suatu keputusan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Indofarma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas perusahaan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh modal yang semurah murahnya dan menggunakan seefektif, seefisien,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Kalbe Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas perusahaan
Lebih terperinciBAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS
BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS Bab ini memuat input data dan hasil perhitungan rasio, pembandingan dengan rasio rata-rata industri tambang serta analisisnya. 3.1. Perhitungan Sebelum melakukan perhitungan
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Dalam dunia bisnis, tingginya tingkat persaingan membuat setiap perusahaan akan senantiasa meningkatkan kinerjanya agar dapat bertahan. Oleh karena itu, setiap perusahaan akan selalu berusaha memperoleh
Lebih terperinciAnalisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun
Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun 2007-2010 Tugas Manajemen Keuangan Lanjutan Dosen: Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME Oleh: Junita Nelly Panjaitan NIM. 127019020 Kelas A Pararel
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan hal yang sangat membantu terhadap suatu keputusan yang diambil karena kinerja keuangan akan menunjukkan
Lebih terperinciLampiran 1. Rasio Market PT. Indoritel Makmur Internasional Tbk dan PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk Tahun 2013 dan 2014.
L A M P I R A N 41 Lampiran 1. Rasio Market PT. Indoritel Makmur Internasional Tbk dan PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk Tahun 2013 dan 2014. 2013 MARKET RATIO PER 31,09 31,56 DY 2% 3% PBV 1,58 6,52 2014
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
51 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas analisa kinerja keuangan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. dan kemudian dilakukan penelitian berdasarkan teori-teori dan konsep yang tercantum
Lebih terperinciManajemen Keuangan. Memahami Kondisi dan Kinerja Keuangan Perusahaan. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Manajemen Keuangan Modul ke: Memahami Kondisi dan Kinerja Keuangan Perusahaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Basharat Ahmad Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Materi Pembelajaran Analisa Rasio Keuangan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian
58 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Analisis Rasio Keuangan PT. XYZ Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kondisi keuangan dan hasil
Lebih terperinciLampiran 1. Neraca Konsolidasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk
Lampiran 1. Neraca Konsolidasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk L1 ASET PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008, 2009, DAN 2010 Periode Analisis Horizontal
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Ace Hardware Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas PT Ace Hardware Indonesia Tbk bila dilihat dari current
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Simpulan rinci yang didapatkan dari perhitungan analisis rasio keuangan yang telah dilakukan sebagai salah satu dasar penilaian kinerja keuangan pada PT Ace Hardware Indonesia
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menilai perkembangan kinerja keuangan Haneda Decorations adalah dengan melakukan analisis terhadap
Lebih terperinciNeraca Konsolidasi PT. GUDANG GARAM, Tbk.
L1 Neraca Konsolidasi PT. GUDANG GARAM, Tbk. Periode Analisis Horisontal Analisis Vertikal 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 ASET ASET LANCAR Kas dan Setara Kas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keputusan investasi perusahaan, dimana pada setiap sumber pendanaan ada biaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan dalam mencapai tujuan yang diinginkan membutuhkan sumber pembiayaan yang dapat diperoleh melalui pembiayaan internal dan pembiayaan eksternal. Keputusan
Lebih terperinciLAMPIRAN. 1. Ikhtisar Laporan Keuangan PT. Holcim Indonesia Tbk
LAMPIRAN 1. Ikhtisar Laporan Keuangan PT. Holcim Indonesia Tbk Tabel 1.1 Neraca Konsolidasi PT. Holcim Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan (Disajikan dalam Jutaan Rupiah) AKTIVA ASET LANCAR Kas dan Setara
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan 1. Pelaksanaan Analisis Laporan Keuangan Pada Perusahaan Industri Kertas 1) PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Analisis laporan keuangan pada PT. Indah Kiat Pulp & Paper
Lebih terperinciANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK.
ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK. Nama : Annisa Damayanti Puspitasari NPM : 21213127 Kelas : 3EB03 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dini
Lebih terperinciBAB IV. Analisis dan Pembahasan. dan 2012 terdapat analisis keuangan sebagai berikut :
BAB IV Analisis dan Pembahasan Berdasarkan laporan keuangan PT. Astra Internasional pada tahun 2011 dan 2012 terdapat analisis keuangan sebagai berikut : 1. Rasio Likuiditas Rasio ini menunjukkan kemampuan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. PT. Kimia Farma Tbk merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang
BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1 Simpulan PT. Kimia Farma Tbk merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang bergerak di bidang industri farmasi dimana kegiatan utamanya menyediakan produk dan jasa pelayanan
Lebih terperinciRASIO LAPORAN KEUANGAN
RASIO LAPORAN KEUANGAN NERACA (BALANCED SHEET) Terdiri dari elemen pokok : Asset, Hutang, dan Modal. Pengukuran terhadap elemen-elemen Neraca biasanya menggunakan historical cost LAPORAN RUGI-LABA (INCOME
Lebih terperinciANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN 2008-2012 NAMA : DEWI KUSUMASTUTI KELAS : 3EB15 NPM : 21210905 FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI Latar Belakang Masalah Analisis laporan
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Sebagai akhir dari penelitian ini, disampaikan beberapa kesimpulan dan saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan. 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.
44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. HM Sampoerna Tbk, didirikan di Indonesia pada tanggal 19 Oktober 1963 berdasarkan Akta Notaris Anwar Mahajudin, S.H., No. 69.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian 1. Pengertian Property dan Real Estate Menurut buku Realestate Sebuah Konsep Ilmu dan Problem Pengembang di Indonesia ( Budi Santoso,2000) definisi real estate adalah
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN IV.1. Analisis Rasio Keuangan Sebelum Merger Pada tahun 2006 PT. Energi Mega Persada, Tbk memberitahukan kepada publik tentang rencana perusahaan untuk melakukan merger dengan
Lebih terperinciPT BENTOEL INTER LAPORAN POSISI KE 200 KETERANGAN 2009 ASSET ASSET LANCAR kas dan setara kas 84,310,801,719 piutang usaha pihak ketiga
PT BENTOEL INTER LAPORAN POSISI KE 200 KETERANGAN 2009 ASSET ASSET LANCAR kas dan setara kas 84,310,801,719 piutang usaha pihak ketiga 174,309,061,823 pihak relasi piutang lain - lain pihak hubungan istimewa
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. Kimia Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Astra Agro
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Astra Agro Lestari Tbk. yang selanjutnya dibandingkan dengan PT. PP London Sumatra Tbk. dengan menggunakan
Lebih terperinciANALISIS EKONOMI, KEUANGAN PERUSAHAAN & INVESTASI ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN
ANALISIS EKONOMI, KEUANGAN PERUSAHAAN & INVESTASI ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN Didukung Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower II Lantai 1, Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53, Jakarta Selatan 12190 Telp
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Disini penulis akan menyimpulkan hasil kinerja PT Telkom Tbk dan PT Indosat Tbk yang keduanya merupakan perusahaan yang terdaftar di BEJ setelah dianalisis dengan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Salah satu cara untuk mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan adalah dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan tersebut. Analisis yang dilakukan
Lebih terperinciPROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR Mata Kuliah : Manajemen Keuangan Agribisnis Semester : IV Pertemuan Ke : 3 Pokok Bahasan : Analisis Laporan Keuangan Dosen :
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) yang terdapat
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat penelitian Penelitian ini dilakukan dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) yang terdapat di www.idx.co.id. Periode laporan keuangan dan laporan tahunan yang digunakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Asset a. Pengertian Asset Asset merupakan bentuk penanaman modal perusahaan. Bentuknya dapat berupa harta kekayaan atau atas kekayaan atau jasa yang dimiliki
Lebih terperinciBab 9 Teori Rasio Keuangan
D a s a r M a n a j e m e n K e u a n g a n 123 Bab 9 Teori Rasio Keuangan Mahasiswa diharapkan dapat memahami mengenai jenis dan pembagian laporan keuangan serta mengerti tentang perhitungan tentang rasio
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan Kinerja keuangan merupakan hasil kegiatan operasi perusahaan yang disajikan dalam bentuk angka-angka keuangan. Hasil kegiatan perusahaan periode saat ini harus
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. seluruh kewajiban lancarnya. Rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Rasio Likuiditas Sebelum dan Sesudah memperoleh Sistem Manajemen Mutu Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajiban lancarnya.
Lebih terperinciANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2016
ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK Nama : Bella Gusita Aritonang NPM : 21213693 Kelas : 3EB03 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dini Yartiwulandari,
Lebih terperinciDAFTAR ISI KATA PENGANTAR. DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN i iii vi vii viii I. PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Identifikasi Masalah 5 C. Batasan Masalah 6 D. Rumusan Masalah.
Lebih terperinciBAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS RASIO FINANSIAL PT. ANEKA TAMBANG,Tbk PERIODE
27 BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS RASIO FINANSIAL PT. ANEKA TAMBANG,Tbk PERIODE 2003-2006 Pada bab sebelumnya telah dijelaskan tentang pengertian dari rasio finansial dan fungsinya didalam mengevaluasi
Lebih terperinciBab 3 Analisis Rasio Keuangan
M a n a j e m e n K e u a n g a n & P r a k 27 Bab 3 Analisis Rasio Keuangan Mahasiswa memahami mengenai jenis laporan keuangan dan mengerti tentang rasio keuangan yang dapat digunakan sebagai kebijaksanaan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. dan interprestasi terhadap laporan keuangan badan yang bersangkutan.
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Pada bab sebelumnya di jelaskan bahwa laporan keuangan merupkan sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kondisi keuangan dan hasil usaha suatu badan
Lebih terperinciHasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode
Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode tertentu. Dengan melihat laporan keuangan suatu perusahaan
Lebih terperinci1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900
NERACA KONSOLIDASI` PER 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 3 CATATAN ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c, 2l, 4, 24 Rp 3,111,393,145 Rp 1,677,351,069 Investasi jangka pendek 2d, 5 5,348,940,000 6,606,593,125
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Laporan Keuangan Dalam menganalisis permohonan kredit modal kerja, peneliti menggunakan data dari aspek keuangan yaitu menggunakan rasio keuangan dan metode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja perusahaan dapat kita lihat melalui laporan keuangan yang memperlihatkan kondisi keuangan pada periode tertentu. Salah satu laporan keuangan adalah neraca yang
Lebih terperinciLatar Belakang Masalah. 1. Keuangan Perusahaan 2. Laporan Keuangan 3. Penilaian Kinerja Perusahaan
ANALISA LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN MELALUI TINGKAT LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, AKTIVITAS, DAN PROFITABILITAS PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK Nama Jurusan Pembimbing : Fika Fitrianti
Lebih terperinciAnalisis Laporan Keuangan
Bahan Kuliah Manajemen Keuangan Bisnis I Pertemuan IV Analisis Laporan Keuangan Dosen : Suryanto, SE., M.Si Analisis Laporan Keuangan Analisis Indeks Analisis Common Size Analisis Rasio Keuangan Analisis
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari analisis laporan keuangan yang telah dilakukan, berikut adalah kesimpulan hasil perbandingan kinerja tiga perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) :
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) : Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa
Lebih terperinciANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. ANTAM Tbk. : Joko Prayitno NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing :Dr. Emmy Indrayani
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. ANTAM Tbk. Nama : Joko Prayitno NPM : 24213668 Jurusan : Akuntansi Pembimbing :Dr. Emmy Indrayani Latar Belakang Masalah Untuk mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan 1. Analisis laporan keuangan pada perusahaan PT. Kimia Farma Tbk, PT. Kalbe Farma Tbk, dan PT. Schering-Plough Indonesia Tbk, telah dilaksanakan secara efektif. Hal
Lebih terperinciBAB IV RASIO KEUANGAN
BAB IV RASIO KEUANGAN 1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio) A. Rasio Lancar (Current Ratio) Aktiva Lancar Current Ratio = -------------------------- Hutang Lancar Rasio lancar sangat berguna untuk mengukur
Lebih terperinciANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PADA PT. UNILEVER INDONESIA Tbk PERIODE
ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PADA PT. UNILEVER INDONESIA Tbk PERIODE 2011-2015 Disusun oleh : Nama : Dilla Marta Yulia NPM : 22213462 Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing : Bani Zamzami,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan bab sebelumnya dengan menggunakan teknik analisis laporan keuangan, yaitu analisis horizontal, analisis vertikal, dan analisis rasio, dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berinvestasi di pasar modal. Mulai dari pengusaha, pegawai, buruh,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era modern seperti saat ini banyak masyarakat indonesia yang ingin berinvestasi di pasar modal. Mulai dari pengusaha, pegawai, buruh, mahasiswa, bahkan pelajar.
Lebih terperinci: Ahmad Zaky Mubarok NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Sigit Sukmono, SE., MM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2015
ANALISIS FUNDAMENTAL SEBAGAGAI DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI PADA PERUSAHAAN FARMASI PT. KALBE FARMA TBK, PT KIMIA FARMA TBK DAN PT. MERCK TBK. Nama : Ahmad Zaky Mubarok NPM : 20212494 Jurusan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Saham 2.1.1 Pengertian Saham Saham merupakan salah satu instrumen pasar modal yang paling diminati investor karena memberikan tingkat keuntungan yang menarik. Saham dapat didefinisikan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Likuiditas Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat efisiensi dari
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Analisis Efisiensi. Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat efisiensi dari penggunaan modal kerja yang dioperasikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Jogianto (2003:109), return merupakan hasil yang diperoleh dari
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Stock Return a. Pengertian Stock Return Menurut Jogianto (2003:109), return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Menurut Hardiningsih (2000:284),
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
20 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Pengertian manajemen keuangan menurut beberapa pendapat, yaitu: Segala aktifitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Tingkat kompetisi bisnis pada masa ini semakin ketat dikarenakan adanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tingkat kompetisi bisnis pada masa ini semakin ketat dikarenakan adanya era perdagangan bebas atau globalisasi. Dalam menghadapi era perdagangan bebas tersebut,
Lebih terperinciAKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2e,4, Penyertaan sementara 2c,2f,
NERACA KONSOLIDASIAN (UNAUDITED) AKTIVA Catatan 2008 2007 AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2e,4,43 10.942.829 10.828.433 Penyertaan sementara 2c,2f,43 182.685 188.139 Piutang usaha 2c,2g,5,36,43 Pihak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Analisis Rasio Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Analisis rasio adalah suatu metode Analisis untuk mengetahui hubungan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi
Lebih terperinciNAMA PERUSAHAAN : ALAMAT : KODE POS : TELPON : PERIODE AKUNTANSI :
NAMA PERUSAHAAN : ALAMAT : KODE POS : TELPON : PERIODE AKUNTANSI : TANGGAL : 2 BULAN : 1 TAHUN : 2008 SINTENREMEN.COM PERUSAHA DAFTAR AKUN Per : 02 Januari 2008 NO AKUN NAMA AKUN SALDO AWAL 1111 Kas di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti saat ini, dimana persaingan usaha sangat ketat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti saat ini, dimana persaingan usaha sangat ketat perusahaan membutuhkan tambahan modal yang besar untuk menunjang kinerja operasional
Lebih terperinciBab 2: Analisis Laporan Keuangan
Bab 2: Analisis Laporan Keuangan Pentingnya analisis laporan keuangan dan pihak pihak yang berkepentingan. Macam laporan keuangan. Analisis rasio keuangan. Keterbatasan analisis laporan keuangan. Pentingnya
Lebih terperinciManajemen Keuangan. Perencanaan Keuangan Jangka Panjang Perusahaan. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen
Manajemen Keuangan Modul ke: Perencanaan Keuangan Jangka Panjang Perusahaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Basharat Ahmad Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Perencanaan Keuangan Berkaitan dengan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. SURAT PERNYATAAN RIWAYAT HIDUP. KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR ISTILAH.
DAFTAR ISI Halaman SURAT PERNYATAAN RIWAYAT HIDUP. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL. DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR ISTILAH. i ii iv vi viii x xi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. 1 1.2 Perumusan Masalah.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja perusahaan dalam suatu periode produksi perlu dilakukan evaluasi untuk melihat dan mengetahui pencapaian yang telah dilakukan perusahaan baik dari
Lebih terperinciLampiran 1 DATA ANALISIS RASIO AKTIVITAS. A. Inventory Turnover Periode Tahun (Dalam Jutaan Rupiah) 2007 DESCRIPTION TMS SIK TMS SIK
Lampiran 1 DATA ANALISIS RASIO AKTIVITAS A. Inventory Turnover Periode Tahun Harga Pokok Penjualan 3.722.189 1.437.527 4.289.118 1.451.990 Persediaan Rata-rata 208.299 123.812 199.601 111.474 Inventory
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tak kalah baik dari pelaku usaha pendahulunya. Hal ini mendorong para pelaku
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Belakangan ini persaingan dalam dunia ekonomi semakin meningkat karena munculnya berbagai pelaku usaha dalam berbagai segmen industri dengan sumber daya
Lebih terperinciANALISIS RASIO KEUANGAN PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY TBK. BERDASARKAN LAPORAN KEUANGAN PERIODE
107 ANALISIS RASIO KEUANGAN PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY TBK. BERDASARKAN LAPORAN KEUANGAN PERIODE 2010 2014 Oleh : Yosefa Program Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Katolik Parahyangan
Lebih terperinciANALISIS RASIO KEUANGAN
ANALISIS RASIO KEUANGAN 1. Pentingnya Analisis Laporan Keuangan Untuk dapat memperoleh gambaran tentang perkembangan keuangan (financial) suatu perusahaan kita perlu mengadakan interpretasi atau analisis
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pada dasarnya pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk
Lebih terperinciCARA MEMBACA PROSPEKTUS DAN LAPORAN KEUANGAN
CARA MEMBACA PROSPEKTUS DAN LAPORAN KEUANGAN PROSPEKTUS Prospektus merupakan informasi atau dokumen penting dalam proses penawaran umum, baik saham maupun obligasi. Dalam prospektus terdapat banyak informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Sedangkan bagi investor atau pemegang saham baik itu individu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal memiliki peran penting dalam kemajuan perekonomian suatu negara, karena pasar modal merupakan salah satu sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka kesimpulan yang dapat
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Sebagai akhir dari penulisan dalam bab ini, disampaikan beberapa kesimpulan dan saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan. 6.1. Kesimpulan Berdasarkan
Lebih terperinciMETADATA INFORMASI DASAR
METADATA INFORMASI DASAR 1 Nama Data : Indikator Sektor Korporasi 2 Penyelenggara Statistik : Departemen Statistik, Bank Indonesia 3 Alamat : Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 4 Contact : Divisi Statistik
Lebih terperinciprofitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio solvabilitas. Salah satu indikator penting dalam penilaian prospek sebuah perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal atau pasar ekuitas (equity market) adalah tempat bertemu antara pembeli dan penjual dengan risiko untung dan rugi. Pasar modal merupakan sebuah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. khususnya bagi pemegang saham sebagai pemilik perusahaan, dengan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan perusahaan didirikan adalah mendapatkan laba yang maksimal khususnya bagi pemegang saham sebagai pemilik perusahaan, dengan memanfaatkan seluruh sumber
Lebih terperinciANALISIS KEUANGAN. o o
ANALISIS KEUANGAN Analisis rasio keuangan merupakan dasar untuk menilai dan menganalisa prestasi operasi perusahaan. Analisis rasio keuangan juga dapat digunakan sebagai kerangka kerja perencanaan dan
Lebih terperinciLAPORAN KEUANGAN DEPRESIASI
LAPORAN KEUANGAN www.mercubuana.ac.id DEPRESIASI PENGERTIAN Laporan keuangan merupakan hasil pencatatan transaksi yang terjadi pada periode tertentu yang berguna untuk evaluasi dan perencanaan. Laporan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 Analisis Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini dalam suatu periode tertentu (Kasmir,
Lebih terperinciMAKMUR Tbk Periode 2009, 2010 dan 2011)
ANALISIS RASIO KEUANGAN LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, LEVERAGE DAN SIZE PERUSAHAAN PADA KINERJA KEUANGAN PT.INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk (Studi Kasus pada PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk Periode 2009, 2010 dan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
8 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab 4 yaitu penilaian kinerja keuangan PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk yang akan dibandingkan dengan rata-rata
Lebih terperinciNama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13
ANALISA KINERJA KEUANGAN PT. PEGADAIAN Tbk BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS Nama : Martha Romadoni NPM : 16209473 Kelas : 3EA13 LATAR BELAKANG Mengingat pegadaian merupakan
Lebih terperinciPROGRAM MAGISTER STUDI EKONOMI MANAJEMEN
PROGRAM MAGISTER STUDI EKONOMI MANAJEMEN MODUL ANALISA LAPORAN KEUANGAN (THE ANALYSIS OF FINANCIAL STATEMENT ) TUJUAN 1. BAGI KREDITOR : untuk melihat kemampuan borrower pada saat ini atau prospeksnya
Lebih terperinciANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk PERIODE 31 DESEMBER
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk PERIODE 31 DESEMBER 2012 2014 Disusun oleh : Nama : Desyria Pratiwi NPM : 21212913 Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing : Susanti Usman, SE.,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dan kreditor membuat keputusan investasi dan kredit yang baik (white et
BAB II LANDASAN TEORI A. Rasio keuangan 1. Rasio Keuangan dan Manfaat Rasio keuangan digunakan untuk membandingkan resiko dan tingkat imbal hasil dari berbagai perusahaan untuk membantu investor dan kreditor
Lebih terperinciBab 1 Analisis Penggunaan Rasio Keuangan
M a n a j e m e n K e u a n g a n 1 Bab 1 Analisis Penggunaan Rasio Keuangan Mahasiswa diharapkan dapat memahami, menguasai teori terkait dan menjelaskan jenis dan pengertian rasio keuangan, metode perbandingan
Lebih terperinci