PENGARUH LABA, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN ARUS KAS TERHADAP KONDISI FINANCIAL DISTRESS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH LABA, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN ARUS KAS TERHADAP KONDISI FINANCIAL DISTRESS"

Transkripsi

1 PENGARUH LABA, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN ARUS KAS TERHADAP KONDISI FINANCIAL DISTRESS (Studi Kasus pada Perusahaan Pertambangan Sub sektor Batubara, Logam, dan Mineral lainnya yang Terdaftar di BEI) Oleh : Linang Yunanto PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA Abstrak Financial distress merupakan tahap penurunan kondisi keuangan yang terjadi sebelum terjadinya kebangkrutan ataupun likuidasi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh laba, pertumbuhan perusahaan, dan arus kas terhadap kondisi financial distress. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan pertambangan sub sektor batubara dan sub sektor logam dan mineral lainnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Sampel ditentukan dengan metode purposive sampling sehingga diperoleh 23 perusahaan sampel. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia yaitu Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah laba, pertumbuhan perusahaan, arus kas, dan financial distress. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi logistik. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa: laba berpengaruh negatif dan signifikan dalam memprediksi kondisi financial distres. Pertumbuhan perusahaan dan arus kas tidak berpengaruh dalam memprediksi kondisi financial distress. Kata kunci: Financial distress, laba, pertumbuhan perusahaan, dan arus kas PENDAHULUAN Indonesia adalah salah satu negara penghasil tambang terbesar di dunia. Hal tersebut membuat Indonesia menjadi salah satu produsen dan eksportir logam, mineral, dan batubara yang diperhitungkan internasional. Namun pada dua tahun terakhir industri pertambangan logam, minerial, dan batubara mengalami kelesuan. Kelesuan industri pertambangan batubara di Indonesia dikarenakan penurunan harga batubara dari tahun 2011 sampai dengan 2015 secara terus-menerus. Kelesuan industri pertambangan logam dan mineral dikarenakan mulai berlaku efektif Undang-Undang Nomor 4 Tahun Penurunan harga batubara terjadi mulai tahun 2011 sampai dengan tahun Penurunan harga batubara disebabkan kelebihan suplai di pasar internasional. Terjadinya kelebihan suplai karena menurunnya permintaan impor batubara dari Cina dan India yang sedang mengalami penurunan ekonomi. Kelebihan suplai batubara juga dikarenakan pemerintah Cina merilis kebijakan pembatasan impor batubara berkalori rendah demi menjaga kelestarian lingkungan. Dampak dari masalah menurunnya harga batubara di atas adalah pendapatan dari penjualan batubara akan menurun dan perolehan laba juga semakin menurun. Jika 1

2 biaya produksi semakin meningkat dan harga penjualan semakin menurun, hal itu dapat menyebabkan kerugian perusahaan. Masalah di atas jika terjadi terus-menerus akan mengakibatkan financial distress bahkan dapat mengakibatkan kebangkrutan perusahaan. Setelah berlakunya Undang- Undang Nomor 4 Tahun 2009 pemegang kontrak karya wajib melakukan pemurnian selambat-lambatnya lima tahun. Kontrak karya terjadi apabila adanya kesepakatan yang dituangkan dalam bentuk suatu perjanjian tertulis antara pemerintah Indonesia dengan kontraktor asing sematamata dan/atau merupakan patungan antara badan hukum asing dengan badan hukum domestik untuk melakukan kegiatan eksploitasi di bidang pertambangan umum dalam jangka waktu tertentu. Undang- Undang Nomor 4 Tahun 2009 mulai berlaku pada 12 Januari 2009 sehingga berlaku efektif pada 12 Januari Setelah berlaku efektif pada 12 Januari 2014 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 memberi dampak negatif untuk industri pertambangan. Dampak negatif terjadi karena di dalam isi Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009, perusahaan pertambangan mineral dan batubara tidak boleh mengekspor mineral mentah (ore). Perusahaan pertambangan mineral dan batubara wajib mengolah dan memurnikan hasil pertambangan di dalam negeri. Dampak dari regulasi ini adalah banyak bahan mentah tambang yang tidak dapat terjual karena tidak boleh mengekspor dan belum bisa membangun fasilitas smelter pemurnian hasil tambang. Oleh sebab itu, pendapatan dari penjualan akan menurun dan perolehan laba juga akan menurun bahkan dapat mengalami kerugian. Karena prospek perusahaan sangat tergantung dari keadaan ekonomi secara keseluruhan yang mempengaruhi perusahaan menghasilkan laba, apabila tidak ditangani secara serius akan berdampak buruk pada perusahaanperusahaan pertambangan. Dampak buruk salah satunya adalah kesulitan keuangan (financial distress) yang akan menimbulkan kebangkrutan perusahaan. Julius (2015) menguji pengaruh financial leverage, firm growth, laba dan arus kas terhadap financial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arus kas berpengaruh untuk memprediksi financial distress. Aminah (2015) menentukan prediksi kondisi financial distress. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arus kas berpengaruh tidak signifikan terhadap prediksi kondisi financial distress pada perusahaan food and beverage. Mas ud dan Srengga (2012) melakukan penelitian mengenai analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arus kas dari aktivitas operasi berpengaruh terhadap kondisi financial distress pada perusahaan Manufaktur. Berdasarkan penelitian di atas peneliti akan menggunakan variabel arus kas karena arus kas tidak konsisten dalam memprediksi kondisi financial distress. Berdasarkan masalah penurunan harga batubara dan kebijakan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 yang berlaku efektif sejak 12 januari 2014 peneliti akan menggunakan variabel laba dan pertumbuhan perusahaan. Alasan peneliti menggunakan variabel laba dan pertumbuhan perusahaan karena dalam kebijakan tersebut mungkin yang sangat berpengaruh dalam perusahaan adalah penjualan dan laba perusahaan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada variabel yang digunakan, perusahaan yang diteliti, dan periode waktu penelitian. Berdasarkan uraian latar belakang di atas peneliti akan melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Laba, Pertumbuhan Perusahaan, Dan Arus Kas Terhadap Kondisi Financial Distres. Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah terdapat pengaruh laba, pertumbuhan perusahaan, dan arus kas terhadap kondisi financial distress pada perusahaan pertambangan sub sektor 2

3 batubara dan sub sektor logam dan mineral lainnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun ?. Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai peneliti adalah: Untuk menguji secara empiris pengaruh laba, pertumbuhan perusahaan, dan arus kas terhadap kondisi financial distress pada perusahaan pertambangan sub sektor batubara dan sub sektor logam dan mineral lainnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS Menurut Platt dan Platt (2002) financial distress adalah tahap penurunan kondisi keuangan yang dialami suatu perusahaan, yang terjadi sebelum terjadinya kebangkrutan ataupun likuidasi. Financial distress pada umumnya ditandai dengan ketidakmampuan perusahaan memenuhi kewajiban-kewajibannya, terutama kewajiban yang bersifat jangka pendek termasuk kewajiban likuiditas, dan juga termasuk kewajiban dalam solvabilitas. Menurut Prihadi (2014) laba merupakan ukuran kinerja suatu perusahaan. Laba yang diperoleh dapat diakumulasikan menjadi saldo. Laba diakumulasikan sebagai laba ditahan atau dibagi sebagai deviden. Sifat saldo laba adalah akumulatif. Saldo laba menunjukkan jumlah laba yang belum dibagi kepada pemilik. Sedangkan menurut Belkaoui (2000) laba akuntansi secara operasional didefinisikan sebagai perbedaan antara pendapatan yang direalisasikan yang berasal dari transaksi suatu periode dan berhubungan dengan biaya historis. Helfert (1997) menyatakan bahwa pertumbuhan perusahaan merupakan dampak arus dana perusahaan dari perubahan operasional yang disebabkan oleh pertumbuhan atau peningkatan volume usaha. Menurut Safrida (2008) pertumbuhan perusahaan sangat diharapkan oleh pihak internal maupun eksternal perusahaan karena pertumbuhan yang baik merupakan tanda bagi perkembangan perusahaan. Dari sudut pandang investor, pertumbuhan suatu perusahaan merupakan tanda perusahaan memiliki aspek yang menguntungkan. Berdasarkan aspek tersebut investor akan mengharapkan perkembangan yang lebih baik dari tingkat pengembalian investasi yang dilakukan. Julius (2015) pertumbuhan perusahaan sebagai pengukur kemampuan perusahaan untuk mempertahankan posisi ekonominya dalam pertumbuhan perekonomian maupun dalam industri atau pasar produk tempatnya beroperasi. Tingginya pertumbuhan perusahaan akan menunjukkan bahwa perusahaan dapat terus meningkatkan ukuran perusahaan dan dapat berekspansi kedepannya. Menurut Elim dan Yusfarita (2010) tingkat pertumbuhan adalah tingkat kenaikan penjualan dari tahun ke tahun, di mana semakin tinggi pertumbuhan perusahaan maka perusahaan akan semakin banyak mengandalkan pada modal eksternal. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi cenderung akan lebih banyak menggunakan hutang dibandingkan dengan perusahaan yang mempunyai pertumbuhan yang lambat. Menurut Harahap (2011) arus kas merupakan suatu laporan yang memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan kas dan pengeluaran kas suatu perusahaan suatu periode tertentu, dengan mengklasifikasikan transaksi pada aktivitas: operasi, investasi, pendanaan. Hubungan Laba dengan Financial Distress Whitaker (1999) dalam Almilia (2006) menyatakan bahwa suatu perusahaan dapat dikatakan dalam kondisi financial distress apabila perusahaan tersebut mempunyai laba bersih negatif selama beberapa tahun. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa jika perusahaan mempunyai laba positif maka perusahaan tersebut dalam kondisi sehat, 3

4 sebaliknya jika perusahaan tersebut mempunyai laba negatif maka perusahaan tersebut dalam kondisi tidak sehat atau mengalami financial distress. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Aminah (2015), Zulandari (2015), Natariasari dan Indarto (2014), dan Wahyuningtyas (2010) menunjukkan bahwa laba berpengaruh terhadap kondisi financial distress. Berdasarkan analisis dan temuan hasil penelitian terdahulu maka hipotesis penelitian dinyatakan sebagai berikut: H1: Laba mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap kondisi financial distress. Hubungan Pertumbuhan Perusahaan dengan Financial Distress Menurut Julius (2015) pertumbuhan perusahaan merupakan kemampuan perusahaan dalam meningkatkan ukurannya. Suatu perusahaan yang sedang berada pada tahap pertumbuhan akan membutuhkan dana yang besar. Kebutuhan dana semakin besar, maka perusahaan akan cenderung menahan sebagian besar labanya. Laba yang ditahan akan digunakan untuk keperluan ekspansi dan pertumbuhan perusahaan itu sendiri. Apabila perusahaan mengalami kegagalan dalam proses ekspansi tersebut, maka akan mengakibatkan beban perusahaan, karena harus menutup pengembalian biaya ekspansi. Semakin besar risiko perusahaan makin besar pula kemungkinan perusahaan itu mengalami kondisi financial distress. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Utami (2013), dan Radiansyah (2013) menunjukkan bahwa pertumbuhan perusahaan mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap financil distress. Berdasarkan analisis dan temuan hasil penelitian terdahulu maka hipotesis penelitian dinyatakan sebagai berikut: H2: Pertumbuhan perusahaan mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap kondisi financial distress. 4 Hubungan Arus Kas dengan Financial Distress Menurut damodaran (1997) dalam Hidayat (2013) salah satu penyebab financial distress adalah kesulitan arus kas. Kesulitan arus kas, disebabkan oleh tidak seimbangnya antara penerimaan yang bersumber dari penjualan dengan pengeluaran untuk pembelanjaan dan terjadinya kesalahan pengelolaan arus kas oleh manajemen dalam pembiayaan operasional perusahaan sehingga arus kas perusahaan berada pada kondisi defisit. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa jika perusahaan memiliki aliran penerimaan kas tinggi maka perusahaan tersebut dikatakan sehat, sebaliknya jika perusahaan memiliki aliran penerimaan kas yang rendah bahkan lebih rendah dari aliran kas keluarnya maka perusahaan tersebut tidak sehat atau sedang mengalami financial distress bahkan mengalami kebangkrutan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Julius (2015), Radiansyah (2013), dan Mas ud dan Srengga (2012) menunjukkan bahwa arus kas berpengaruh terhadap financial distress. Berdasarkan analisis dan temuan hasil penelitian terdahulu maka hipotesis penelitian dinyatakan sebagai berikut: H3: Arus kas mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap kondisi financial distress. METODE PENELITIAN Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan pertambangan sub sektor batubara dan sub sektor logam dan mineral lainnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun yang berjumlah 32 perusahaan. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dengan tujuan untuk mendapatakan sampel yang representatif sesuai kriteria yang ditentukan. Kriteria pruposive sampling yang digunakan antara lain: Perusahaan pertambangan sub sektor batubara dan sub sektor logam dan mineral lainnya yang

5 terdaftar di BEI tahun , Perusahaan pertambangan sub sektor batubara dan sub sektor logam dan mineral lainnya yang selalu menerbitkan anual report auditan di BEI tahun , Perusahaan pertambangan sub sektor batubara dan sub sektor logam dan mineral lainnya yang melakukan penjualan pada periode Setelah dilakukan pruposive sampling diperoleh 23 perusahaan untuk dijadikan sampel dalam penelitian. Financial Distress Financial distress dalam penelitian ini menggunakan definisi Asquith (1994) yang menyatakan bahwa perusahaan yang menalami financial distress adalah perusahaan yang memiliki interest coverage ratio (ICR) kurang dari 1 (satu). ICR dihitung dengan membandingkan (EBIT) terhadap biaya bunga. Variabel financial distress dinyatakan dalam bentuk dummy, nilai 1 (satu) untuk perusahaan dalam kondisi financial distress. Sedangkan nilai 0 (nol) untuk perusahaan dalam kondisi non financial distress. ICR = Laba Dalam perhitungan laba penelitian ini menggunakan rasio laba terhadap total asset yaitu laba sebelum pajak (EBT) dibagi dengan total asset (Kadir, 2014). Laba = Pertumbuhan Perusahaan Dalam penelitian ini pertumbuahan perusahaan diukur menggunakan rasio pertumbuhan penjualan. Harahap (2008) merumuskan pertumbuhan penjualan sebagai berikut; jumlah penjualan suatu periode dikurangi jumlah penjualan tahun sebelumnya dibagi penjualan tahun sebelumnya. Sales Firm = Arus Kas Arus kas adalah aliran kas masuk dan aliran kas keluar. Dalam perhitungan arus kas menggunakan rasio arus kas dari aktivitas operasi terhadap total aset yaitu total arus kas operasi dibagi dengan total aktiva (Aminah, 2015). Arus Kas = TEKNIK ANALISIS DATA Metode analisis yang diguakan dalam penelitian ini adalah regresi logistik. Regresi logistik adalah regresi yang digunakan untuk menguji apakah probabilitas terjadinya variabel dependen dapat diprediksi dengan variabel independen. Metode ini digunakan untuk penelitian yang variabel dependen-nya bersifat kategorikal dan variabel independen-nya campuran antara metrik dan nonmetrik. Teknik analisis dalam mengolah data ini tidak memerlukan lagi uji normalitas dan uji asumsi klasik pada variabel bebasnya (Ghozali, 2011). Analisis regresi logistik digunakan untuk menguji apakah variabel-variabel laba, pertumbuhan perusahaan, dan arus kas berpengaruh terhadap kondisi financial distress. Model analisisnya sebagai berikut: Ln ( ) = + EBT εi Langkah-langkah dalam pengujian regresi logistik adalah sebagai berikut (Ghozali, 2011): Menilai Kelayakan Model regresi (Goodness of Fit Test) Kelayakan model regersi dinilai menggunakan Hosmer and Lemeshow s Goodness of Fit Test. Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow s Goodness of Fit Test sama dengan atau kurang dari 0,05 maka hipotesis nol ditolak yang berarti ada perbedaan signifikan antara model dengan nilai observasinya sehingga Goodness Fit model tidak baik karena model tidak dapat memprediksi observasinya. Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow s Goodness of Fit Test lebih besar dari 0,05 maka hipotesis nol diterima dan berarti model mampu memprediksi nilai 5

6 observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya (Ghozali, 2011). Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit) Dalam menilai kelayakan keseluruhan model, dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain: Chi Square ( ) Tes statistik chi square digunakan berdasarkan pada fungsi likelihood pada estimasi model regresi. Penggunaan nilai untuk keseluruhan model terhadap data dilakukan dengan membandingkan nilai - 2Log Likehood pada saat model hanya memasukkan konstanta dengan nilai -2Log Likehood (Block Number = 0) dengan pada saat mode memasukkan konstanta dan variabel bebas -2Log Likehood (Block Number = 1). Apabila nilai -2Log Likehood (Block Number = 0) lebih besar dari nilai -2Log Likehood (Block Number = 1), maka keseluruhan model menunjukkan model regresi yang baik. Penurunan Log Likehood menunjukkan model semakin baik (Ghozali, 2011) Koefisien Determinan (Naglkerke R Square) Naglkerke R Square merupakan pengujian untuk mengetahui seberapa besar variabel independen mampu menjelaskan dan mempengaruhi variabel dependen. Nilai Naglkerke R Square bervariasi antara 1 (satu) sampai dengan 0 (nol). Jika nilai Naglkerke R Square semakin mendekati 1 maka model dianggap semakin goodness of fit, sementara jika semakin mendekati 0 maka model dianggap tidak goodness of fit (Ghozali, 2011). Tabel Klasifikasi Tabel Klasifikasi digunakan untuk menghitung nilai estimasi yang benar (correct) dan salah (incorrect). Pada kolom terdapat dua nilai prediksi dari variabel dependen yaitu financial distress dan non financial distress, sedangkan pada baris menunjukkan nilai observasi sesungguhnya dari variabel dependen. Pada model sempurna, maka semua kasus akan berada pada diagonal dengan ketetapan peramalan 100% (Ghozali, 2011). Menguji Koefisien regresi Pada regresi logistik digunakan uji wald untuk menguji signifikansi konstanta setiap variabel independen yang masuk ke dalam model. Oleh karena itu, apabila uji wald terlihat signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka koefisien regresi adalah signifikan pada tingkat kepercayaan 5%. Uji wald, digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap kemungkinan perusahaan berada pada kondisi financial distress (Ghozali, 2011). HASIL ANALISIS DATA Hasil Uji Kelayakan Model Regresi Hosmer and Lemeshow Test Step Chi-square Df Sig. 1 1, ,987 Sumber: Data Sekunder diolah, 2017 Berdasarkan table Homser and Lemeshow Test diperoleh nilai Chi-square sebesar 1,340 dengan probabilitas signifikan sebesar 0,987 yang nilainya jauh lebih besar dari 0,05. Dengan tingkat signifikan lebih besar dari 0,05 maka hipotesis nol diterima, berarti tidak ada perbedaan antara model dengan data sehingga model dikatakan fit. Hasil Uji Keseluruhan Model -2 Log Likelihood pada Block 0 dan Block 1 Interatio n -2 Like likelihood Interatio n -2 Like likelihood Step 0 61,578 Step 1 10,987 Sumber: Data Sekunder diolah, 2017 Berdasarkan tabel di atas, pada Block Number = 0 (Beginning Block) yaitu model awal dengan konstanta tanpa memasukkan variabel bebasnya diperoleh nilai -2 Log Likelihood sebesar 61,578. Sedangkan Block Number = 1 (Method = Enter) yaitu model akhir dengan memasukkan konstanta dan variabel bebas, 6

7 nilai -2 Log Likelihood turun menjadi 10,987. Penurunan nilai -2 Log Likelihood di atas menunjukkan bahwa model regresi layak digunakan. Model Summary Step -2 Log likelihood Cox & Snell R Square Nagelkerk e R Square 1 10,987 a 0,667 0,904 Sumber: Data Sekunder diolah, 2017 Berdasarkan tabel di atas, nilai Nagelkerke R Square sebesar 0,904 dapat diartikan bahwa 90,4 persen variabel terkait dapat dijelaskan oleh variabel bebas, sedangkan sisanya sebesar 9,6 persen dipengaruhi oleh variabel lain diluar model. Hasil diatas nilai nagelkerke R Square mendekati 1 maka model dianggap goodness of fit. Classification Table a Berdasarkan tabel klasifikasi, menurut prediksi perusahaan yang mengalami financial distress adalah 18(1+17) perusahaan, sedangkan menurut observasi sesungguhnya perusahaan yang mengalami financial disress sebanyak 17 perusahaan. Maka ketepatan model ini adalah 17/18 atau 94,4 persen. Menurut prediksi perusahaan yang mengalami non financial distress adalah 28(27+1) perusahaan, sedangkan menurut observasi sesungguhnya perusahaan yang mengalami non financial distress sebanyak 27 perusahaan. Maka ketetapan model ini adalah 27/28 atau 96,4 persen. Uji Analisis Regresi Logistik B S.E. Wald Df Sig X1-86,546 39,535 4, ,029 X2-1,615 3,445 0,22 1 0,639 X3 27,66 21,402 1,67 1 0,196 Cons -3,208 2,303 1,94 1 0,164 Pengujian dilakukan dengan regresi logistik untuk menguji ada tidaknya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Berdasarkan tabel di atas diperoleh persamaan regresi logistik sebagai berikut: Y= -3,208 + (-86,546)X1 + (-1,615)X2 + (27,660)X3 Angka yang dihasilkan dari pengujian tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Konstanta (a) Berdasarkan tabel di atas, dari hasil uji analisis regresi logistik dapat dilihat konstanta sebesar -3,208 menunjukkan bahwa tanpa adanya pengaruh dari variabel bebas yaitu laba, pertumbuhan perusahaan, dan arus kas maka probabilitas financial distress akan menurun sebesar 3,208. Laba (X1) Berdasarkan table di atas, Laba mempunyai nilai signifikan sebesar 0,029 < 0,05. Dan nilai wald test menunjukkan angka 4,792 yang lebih besar dibandingkan dengan X tabel df 1 yaitu sebesar 3,841. Nilai signifikan yang berada dibawah 0,05 dan nilai wald test berada diatas nilai X tabel menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan laba terhadap kondisi financial distress. Hal ini menunjukkan bahwa pada model regresi logistik hipotesis 1 diterima. Koefisien regresi laba mempunyai nilai sebesar - 86,546 yang artinya jika variabel laba meningkat sebesar satu satuan maka probabilitas financial distress akan mengalami penurunan sebesar 86,546, dengan anggapan bahwa variabel lainnya tetap. Pertumbuhan Perusahaan (X2) Berdasarkan tabel di atas, Pertumbuhan perusahaan mempunyai nilai signifikan sebesar 0,639 > 0,05. Dan nilai wald test menunjukkan angka 0,220 yang lebih kecil dibandingkan dengan X tabel df 1 yaitu sebesar 3,841. Nilai signifikan yang berada di atas 0,05 dan nilai wald test berada di bawah nilai X tabel menunjukkan tidak adanya pengaruh yang signifikan pertumbuhan perusahaan terhadap kondisi financial distress. Hal ini menunjukkan bahwa pada model regresi logistik hipotesis 2 ditolak. Arus Kas (X3) Berdasarkan tabel di atas, Arus kas mempunyai nilai signifikan sebesar 0,196 > 0,05. Dan nilai wald test menunjukkan angka 1,670 yang lebih kecil dibandingkan 7

8 dengan X tabel df 1 yaitu sebesar 3,841. Nilai signifikan yang berada diatas 0,05 dan nilai wald test berada di bawah nilai X tabel menunjukkan tidak ada pengaruh yang signifikan pertumbuhan perusahaan terhadap kondisi financial distress. Hal ini menunjukkan bahwa pada model regresi logistik hipotesis 3 ditolak. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Pengaruh Laba terhadap Financial Distress Hasil uji regresi logistik menunjukkan bahwa laba berpengaruh negatif dan signifikan terhadap financial distress pada perusahaan pertambangan sub sektor batubara dan sub sektor logam dan mineral lainnya. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Aminah (2015), Natariasari & Indarto (2014), dan Wahuningtyas (2010) yang menunjukkan bahwa laba berpengaruh signifikan terhadap financial distress. Penelitian ini sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa suatu perusahaan dapat dikatakan dalam kondisi financial distress apabila perusahaan tersebut mempunyai laba bersih negatif selama beberapa tahun. Alasan dierolehnya hasil yang negatif dan signifikan karena kondisi keuangan pada perusahaan tergantung dengan perolehan laba yang diterima. Jika perusahaan selalu memperoleh laba maka semakin kecil resiko perusahaan tersebut dalam kondisi financial distress. Jika perusahaan tidak memperoleh laba atau memperoleh laba negatif selama beberapa periode maka resiko terjadinya kondisi financial distress semakin besar. Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap Financial Distress Hasil uji regresi logistik menunjukkan bahwa pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap financial distress pada perusahaan pertambangan sub sektor batubara dan sub sektor logam dan mineral lainnya. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Julius (2015) yang menunjukkan bahwa pertumbuhan perusahaan tidak mempunyai pengaruh terhadap kondisi financil distress. Penelitian ini tidak sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa semakin rendah pertumbuhan perusahaan maka semakin tinggi risiko perusahaan dalam kondisi financial distress. Alasan diperoleh hasil yang tidak signifikan karena turunnya penjualan dari tahun ke tahun tidak langsung berpengaruh terhadap kondisi financial distres, tetapi hanya mempengaruhi besarnya laba yang diperoleh. Naiknya penjualan dari tahun ke tahun jika perusahaan tersebut sudah berada pada kondisi financial distress juga tidak akan mengubah kondisi menjadi non financial distress tetapi hanya memperkecil kondisi financial distress. Pengaruh Arus Kas terhadap Financial Distress Hasil uji regresi logistik menunjukkan bahwa arus kas tidak berpengaruh terhadap kondisi financial distress pada perusahaan pertambangan sub sektor batubara dan sub sektor logam dan mineral lainnya. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Aminah (2015), dan Wahyuningtyas (2010) yang menunjukkan bahwa arus kas tidak berpengaruh signifikan terhadap kondisi financial distress. Penelitian ini tidak sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa salah satu penyebab financial distress adalah kesulitan arus kas. Kesulitan arus kas disebabkan oleh tidak seimbangnya antara aliran penerimaan kas yang bersumber dari penjualan dengan aliran pengeluaran kas untuk pembelanjaan dalam pembiayaan operasional perusahaan sehingga arus kas perusahaan berada pada kondisi defisit. Alasan diperoleh hasil yang tidak signifikan karena aliran penerimaan kas maupun pengeluaran kas pada aktivitas operasi tidak menentu. Aliran penerimaan kas lebih besar dari aliran pengeluaran kas tetapi perusahaan berada pada kondisi financial distress, dan sebaliknya aliran penerimaan kas lebih kecil dari aliran pengeluaran kas tetapi perusahaan tersebut tidak berada pada kondisi financial 8

9 distress. Berkaitan dengan laba, mengapa laba berpengaruh signifikan terhadap kondisi financial distress tetapi arus kas operasi tidak, karena arus kas dari aktivitas operasi besar kecilnya tidak sama dengan laba/rugi operasi. Pendapatan yang diterima dan biaya-biaya yang dikeluarkan pada laporan laba/rugi tidak selalu sama dengan penerimaan dan pembayaran pada laporan arus kas dari aktivitas operasi. Laba operasi negatif tetapi arus kas dari aktivitas operasi positif, dan sebaliknya laba operasi positif tetapi arus kas dari aktivitas operasi negatif. PENUTUP Simpulan Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai signifikan laba terhadap financial distress sebesar 0,029 lebih kecil dari alpha 0,05, berarti bahwa laba dapat digunakan dalam memprediksi kondisi financial distress pada perusahaan pertambangan sub sektor batubara dan sub sektor logam dan mineral lainnya yang terdaftar di BEI tahun Dengan demikian, semakin tinggi laba maka probabilitas perusahaan mengalami financial distress semakin kecil. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai signifikan pertumbuhan perusahaan terhadap financial distress sebesar 0,639 lebih besar dari alpha 0,05 dan nilai signifikan arus kas terhadap financial distress sebesar 0,196 lebih besar dari alpha 0,05. Hasil analisi dapat diartikan bahwa Pertumbuhan perusahaan dan arus kas tidak dapat digunakan dalam memprediksi kondisi financial distress pada perusahan pertambangan sub sektor batubara dan sub sektor logam dan mineral lainnya yang terdaftar di BEI tahun Saran Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya memperluas atau menambah objek penelitian agar hasil penelitian dapat digunakan pada perusahaan lain dan tidak hanya digunakan pada perusahaan pertambangan sub sektor batubara dan sub sektor logam dan mineral lainnya. Bagi investor, sebaiknya harus teliti dalam menganalisa perusahaan yang mempunyai resiko mengalami financial distress sehingga keputusan investasi dapat menghasilkan keuntungan sesuai yang diharapkan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara menganalisis laba karena dalam penelitian ini variabel tersebut memiliki pengaruh yang signifikan. Bagi pemerintah, sebaiknya mengkaji ulang regulasi Undang Undang Nomor 4 Tahun 2009 karena menyebabkan banyak perusahaan pertambangan sub sektor batubara dan sub sektor logam dan mineral lainnya berada dalam kondisi financial distress bahkan mengalami kebangkrutan. Tindak Lanjut Penelitian ini terbatas tahun pengamatan dikarenakan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 berlaku efektif pada tahun 2014 sehingga peneliti hanya dapat mengambil tahun sampel pengamatan 2 tahun ( ). Keterbatasan sampel penelitian membuat hasil penelitian kurang maksimal. Oleh karena itu, penelitian selanjutnya diharapkan menambah tahun pengamatan agar hasilnya lebih maksimal. Peneliti ini hanya memakai tiga variabel independen, yaitu laba, pertumbuhan perusahaan, dan arus kas sehingga model dalam penelitian ini mampu menjelaskan variasi dalam variabel dependen sebesar 90,4 %. Oleh karena itu, penelitian selanjutnya diharapkan untuk menambah variabel independen lain misalnya ukuran perusahaan, status dewan komisaris, atau perputaran persediaan agar presentasi model yang dijelaskan lebih tinggi dan maksimal. DAFTAR PUSTAKA Abdul Kadir Analisis Laba dan Arus Kas dalam Memprediksi Financial Distress pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmu sosial, Vol 6, No 2. 9

10 Asquith, P., Gertner, R., dan Scharfstein, D Anatomy Of Financial Distress: An Examination Of Junk- Bond Issuers*. The Quarterly Journal of Economic, Vol 109, Issue 3. Bagus Radiansyah Pengaruh Efisiensi Operasi, Arus Kas Operasi, dan Pertumbuhan Perusahaan dalam Memprediksi Financial Distress. ISSUE, Vol 2, No 1. Eli Safrida Pengaruh Struktur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur di Bursa efek Jakarta. Tesis. Medan: Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. Elim, M. A., dan Yusfarita Pengaruh Struktur Aktiva, Tingkat Pertumbuhan Penjualan, dan ROA terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. EFEKTIF Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Vol 1, No1. Fitria Wahyuningtyas Penggunaan Laba dan Arus Kas untuk Memprediksi Kondisi Financal Distress (Studi Kasus pada Perusahaan bukan Bank yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun ). Semarang: Universitas Diponegoro. Frans Julius Pengaruh Financial Leverage, Firm Growth, Laba, dan Arus Kas Terhadap Financial Distress. JOM Fekon, Vol 4, No 1. Ghozali, I Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: BP Universitas Diponegoro. Harahap, S Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Helfert, E. A., dan Sumiharti, Y(ed) Keuangan-Teknik Analisis. Jakarta: Erlangga.. Luciana Spica Almilia Prediksi Kondisi Financial Distress Perusahaan Go-Public dengan Menggunakan Analisis Multinominal Logit. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol 7 No 1. Mas ud, I., dan Srengga, R. M "Analisis Rasio Keuangan untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress Perusahaan Manufaktur yang Tredaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi Universitas Jember, Vol 10, No 2. Mesisti Utami Pengaruh Aktivitas, Leverage, dan Pertumbuhan Perusahaan dalam Memprediksi Financial Distress. ISSUE, Vol 1, No 3. Muhammad Aris Hidayat Prediksi Financial Distress Perusahaan Manufaktur di Indonesia. Semarang: Universitas Diponegoro. Natariasari, R., dan Indarto, M Manfaat Laba dan Arus Kas untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress. Jurnal Sosial Ekonomi Pembangunan, Vol 4, No 11. Nining Zulandari Analisis Pengaruh Model Laba dan Model Arus Kas dalam Memprediksi Kondisi Financial Distres pada Perusahaan Transportasi yang Terdaftar di bursa Efek indonesia. Padang: Universitas Andalas. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara. Platt, H. D dan Platt, M. B Predicting Corporate Financial Distress: Reflections on Chice-Based Sample Bias. Journal of Economics and Finance, Vol 26, No 2. Siti Aminah Manfaat Laba dan Arus Kas dalam Menentukan Prediksi Kondisi Financial Distress. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, Vol 4, No 5. Toto Prihadi Analisis Laporan Keuangan: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: PPM. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. 10

11 11

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Pada sampel penelitian yang digunakan yaitu seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian yang diteliti adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015. B. Jenis Data Jenis data pada penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan variabel-variabel untuk melakukan analisis data.

BAB III METODA PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan variabel-variabel untuk melakukan analisis data. BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Operasionalisasi Variabel Dalam penelitian ini digunakan variabel-variabel untuk melakukan analisis data. Variabel tersebut terdiri dari variabel terikat (dependent variable)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. PT Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id), IDX Statistics Book, Indonesian

BAB III METODE PENELITIAN. PT Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id), IDX Statistics Book, Indonesian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik dokumentasi dari data-data yang dipublikasikan oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pemilihan sampel menggunakan metode sampel bertujuan (purposive sampling), dimana

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pemilihan sampel menggunakan metode sampel bertujuan (purposive sampling), dimana BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A.Karakteristik Data Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah 139 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) berdasarkan tingkat total

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan sektor konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek pada penelitian ini adalah perusahaan sektor manufaktur yang

BAB III METODE PENELITIAN. Objek pada penelitian ini adalah perusahaan sektor manufaktur yang BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Objek pada penelitian ini adalah perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2014. B. Teknik Sampling Sampel dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian untuk penulisan skripsi ini berlangsung pada 1 Maret 2016 s.d selesai yang dilakukan di Jakarta. B. Desain penelitian Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh solvabilitas, leverage, profitabilitas, dan likuiditas terhadap peringkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek dan Obyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2012 sampai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2012. Pemilihan sampel dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan pada variabel Profitabilitas,

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan pada variabel Profitabilitas, 39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang lebih menekankan pada pengujian teori-teori melalui variabel-variabel penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini yaitu seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini yaitu seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Subjek penelitian ini yaitu seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan manufaktur yang telah go public berjenis miscellaneous industry dan data diperoleh dari Bursa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Populasi adalah kumpulan darimana sampel yang dipilih (Cochran : 2005). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel yang diambil yaitu perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFATUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA DIAN MARWATI

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFATUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA DIAN MARWATI ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFATUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA DIAN MARWATI UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG ABSTRAK Tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. secara tidak langsung atau melalui media perantara, Sumber-sumber data dapat

BAB III METODE PENELITIAN. secara tidak langsung atau melalui media perantara, Sumber-sumber data dapat BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sumber Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan data sekunder karena data diperoleh secara tidak langsung atau melalui media perantara, Sumber-sumber data dapat diperoleh

Lebih terperinci

BAB III Metode Penelitian. Hubungan ini dapat berupa hubungan biasa (korelasi), maupun hubungan. kausalitas (sebab-akibat) (Ulum & Juanda, 2016).

BAB III Metode Penelitian. Hubungan ini dapat berupa hubungan biasa (korelasi), maupun hubungan. kausalitas (sebab-akibat) (Ulum & Juanda, 2016). BAB III Metode Penelitian A. Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini ialah penelitian asosiatif. Penelitian Asosiatif adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen yaitu dengan mengendalikan independent variable yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen yaitu dengan mengendalikan independent variable yang akan 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian Kausal Desain penelitian kausal digunakan untuk membuktikan hubungan antara sebab dan akibat dari beberapa variabel. Penelitian kausal biasanya

Lebih terperinci

: Dian Lesmana NPM : Dosen Pembimbing : Dr. Dionysia Kowanda, SE., MMSi

: Dian Lesmana NPM : Dosen Pembimbing : Dr. Dionysia Kowanda, SE., MMSi PENGARUH LIKUIDITAS, KESEMPATAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP AKTIVITAS HEDGING DENGAN INSTRUMEN DERIVATIF (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut (Sugiyono, 2007) dilihat dari sumber perolehannya data dapat dibagi

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut (Sugiyono, 2007) dilihat dari sumber perolehannya data dapat dibagi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sumber Data Menurut (Sugiyono, 2007) dilihat dari sumber perolehannya data dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu: 1. Data Primer Merupakan data penelitian yang diperoleh secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015 yang per 10 Agustus 2016 berjumlah 143 perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk ke dalam jenis penelitian asosiatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk ke dalam jenis penelitian asosiatif yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini masuk ke dalam jenis penelitian asosiatif yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan sebab akibat antara dua atau lebih variabel sehingga suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Periode penelitian yang akan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Pada table 4.1 diatas menunjukan bahwa hasil uji statistik deskriptif untuk

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Pada table 4.1 diatas menunjukan bahwa hasil uji statistik deskriptif untuk BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Tabel 4.1 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation IS 81 0 1.23.426 SIZE 81 4.8932 7.4245 6.171004.6447805 NPM 81.0002.2895.093994.0754724

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak periode tahun 2013-2014. B. Jenis Data Data yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek penelitian yang menjadi sampel penelitian ini adalah perusahaanperusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan mempublikasikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang terdaftar

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang terdaftar BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2010-2014. Teknik pengampilan sampel dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jenis perusahaan seluruh sektor manufaktur. Data yang digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jenis perusahaan seluruh sektor manufaktur. Data yang digunakan dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini penulis memakai data laporan keuangan audit perusahaan yang masuk dalam Bursa Efek Indonesia yang tergolong kedalam jenis

Lebih terperinci

1 BAB V KESIMPULAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh likuiditas,

1 BAB V KESIMPULAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh likuiditas, 1 BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh likuiditas, profitabilitas, dan leverage terhadap kondisi financial distress. Berdasarkan hasil analisis 116 sampel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

Moh. Halim Staf Pengajar FE Unmuh Jember

Moh. Halim Staf Pengajar FE Unmuh Jember Penggunaan Laba Dan Arus Kas Untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress (Studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2013-2014) Moh. Halim Staf Pengajar FE Unmuh Jember Email:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 KERANGKA PENELITIAN VARIABEL INDEPENDEN VARIABEL DEPENDEN KUALITAS AUDIT (X1) OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA (X2) OPINI AUDITOR TENTANG GOING CONCERN (Y) PREDIKSI KEBANGKRUTAN

Lebih terperinci

Disusun oleh: Nama : Ridwan Rifai NPM : Jurusan : Akuntansi / S1 Pembimbing : Dr. Widyatmini

Disusun oleh: Nama : Ridwan Rifai NPM : Jurusan : Akuntansi / S1 Pembimbing : Dr. Widyatmini JUDUL SKRIPSI : ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, FINANCIAL LEVERAGE, HARGA SAHAM DAN PAJAK TERHADAP TINDAKAN INCOME SMOOTHING PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Disusun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian untuk skripsi ini berlangsung pada Maret 2016 s.d selesai yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian untuk skripsi ini berlangsung pada Maret 2016 s.d selesai yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian untuk skripsi ini berlangsung pada Maret 2016 s.d selesai yang dilakukan pada perusahaan manufaktur pada sektor industri dasar dan kimia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menerbitkan Annual Report dan Sustainability Report yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. menerbitkan Annual Report dan Sustainability Report yang terdaftar di Bursa BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek / Subyek Penelitian Obyek penelitian adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015. Sampel dalam penelitian adalah perusahaan yang menerbitkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. resmi pemerintahan daerah yang terdapat di internet. Horizon waktu yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. resmi pemerintahan daerah yang terdapat di internet. Horizon waktu yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah dalam penelitian ini adalah asosiatif kausal yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan yang bersifat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek atau Subjek Penelitian Objek Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan yaitu laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dimana data yang digunakan sebanyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 POPULASI DAN SAMPEL Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan)/individuindividu) yang karakteristiknya hendak diduga (Subagyo dan Djarwanto, 2012: 93).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data 1. Karakteristik Data Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan enam variabel indenpenden yaitu Quick Ratio (QR), Banking

Lebih terperinci

Artikel. oleh. Pembimbing ll. Pembimbing I. Persetujuan Pembimbing

Artikel. oleh. Pembimbing ll. Pembimbing I. Persetujuan Pembimbing Persetujuan Pembimbing Artikel ANALISIS PROFITABILITAS DAN DEBT TO EQUITY RAT'O TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA oleh IRHAM K. ABDURRAHMAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sehingga analisis deskriptif dipisahkan dari variabel lain. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sehingga analisis deskriptif dipisahkan dari variabel lain. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Penelitian menggunakan lima variabel independen dan satu variabel dependen. Dari kelima variabel tersebut terdapat satu buah variabel yaitu reputasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Peneliti melakukan penelitian pada bulan Desember 2010. Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti melakukan penelitian di Pojok Bursa Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Sampel dan Data Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar pada tahun 2008-2012 di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PRAKTIK MANAJEMEN LABA, PRICE EARNING RATIO,

PENGARUH PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PRAKTIK MANAJEMEN LABA, PRICE EARNING RATIO, PENGARUH PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PRAKTIK MANAJEMEN LABA, PRICE EARNING RATIO, DAN PEMBERIAN OPINI TAHUN SEBELUMNYA TERHADAP PENERIMAAN OPINI GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum dan Obyek Penelitian Pada variabel penelitian ini terdapat variabel dummy sehingga dalam mengolah data menggunakan analisis regresi logistik yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel dependen merupakan variabel dengan ketertarikan utama dari

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel dependen merupakan variabel dengan ketertarikan utama dari BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Variabel Dependen Variabel dependen merupakan variabel dengan ketertarikan utama dari peneliti, dimana faktor keberadaannya dipengaruhi

Lebih terperinci

PENGARUH AKTIVITAS, LEVERAGE

PENGARUH AKTIVITAS, LEVERAGE PENGARUH AKTIVITAS, LEVERAGE DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DALAM MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2013-2015) Oleh : Aprilyandhika Putri Wulansari

Lebih terperinci

Sandi Prianggoro / Pembimbing Sundari., SE.,MM

Sandi Prianggoro / Pembimbing Sundari., SE.,MM PENGARUH UKURAN KAP, QUICK RATIO, TOTAL DEBT TO ASSET RATIO, TOTAL DEBT TO EQUITY RATIO, RETURN ON ASSET, DAN AUDITOR CHANGES TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN TRANSPORTASI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan dan hipotesis penelitian, penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan dan hipotesis penelitian, penelitian ini digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Model Penelitian Berdasarkan permasalahan dan hipotesis penelitian, penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, tujuannya

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini mendeskripsikan bagaimana pengujian dilaksanakan. Maka dari itu bab ini akan menjabarkan mengenai variabel-variabel yang digunakan yang terdiri atas variabel dependen dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1 Gambaran Populasi dan Sampel Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang bergerak di industri consumer goods yang ada di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan manufaktur yang termasuk dalam BEI (Bursa Efek Indonesia) tahun 2013-2015 yang laporan keuangannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah bank syariah Bank Umum Syariah (BUS) yang terdaftar di BI pada tahun 2009-2012. Penentuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memilih sampel seluruh perusahaan di BEI periode adalah karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memilih sampel seluruh perusahaan di BEI periode adalah karena 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2013. Alasan penulis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIA HASIL DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV ANALISIA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Dari 144 perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

FITRI MARFUNGATUN. Kata Kunci: Financial Distress, Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage

FITRI MARFUNGATUN. Kata Kunci: Financial Distress, Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage PENGARUH RASIO PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP KONDISI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA FITRI MARFUNGATUN 13133100050 Abstrak: Financial

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan yang termasuk dalam kelompok industri manufaktur di Bursa Efek Indonesi (BEI) tahun

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. sekunder, yaitu laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan non keuangan

BAB III METODA PENELITIAN. sekunder, yaitu laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan non keuangan 22 BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan untuk keperluan analisis dalam penelitian ini berupa data sekunder, yaitu laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan non

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. publik tahun yang diperoleh dengan cara mendownload melalui

BAB III. Metode Penelitian. publik tahun yang diperoleh dengan cara mendownload melalui BAB III Metode Penelitian A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini meggunakan data sekunder berupa laporan keuangan auditan perusahaan manufaktur sektor aneka industri yang terdaftar sebagai perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. menunjukkan adanya financial distress pada perusahaan-perusahaan manufaktur

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. menunjukkan adanya financial distress pada perusahaan-perusahaan manufaktur 53 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan menguji faktor rasio keuangan yang dapat menunjukkan adanya financial distress pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Analisis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan adalah perusahaan yang termasuk dalam kelompok industri pertambangan di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 61 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan triwulan yang terdiri dari neraca, laporan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Februari 2016, pengambilan data dilakukan secara online dari Indonesia Stock

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Februari 2016, pengambilan data dilakukan secara online dari Indonesia Stock BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu pada penelitian ini dimulai pada bulan September sampai dengan Februari 2016, pengambilan data dilakukan secara online dari Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dijelaskan gambaran hasil penelitian, hasil pengujian hipotesis hipotesis, dan pembahasan. Ketiga bagian tersebut dijelaskan secara terpisah. Hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dan sampel dari penelitian ini adalah perusahaan go public sektor

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dan sampel dari penelitian ini adalah perusahaan go public sektor BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sampel dan Data Penelitian Populasi dan sampel dari penelitian ini adalah perusahaan go public sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Metode yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pengkajian dan Analisis Data 1. Statistik deskriptif Penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia sebagai sampel penelitian. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.. Deskripsi Objek Penelitian Kemampuan laba (profitabilitas) merupakan hasil akhir bersih dari berbagai kebijakan dan keputusan manajemen. Rasio kemampulabaan akan memberikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ikatan Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI), Forum for Corporate

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ikatan Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI), Forum for Corporate 68 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum National Center for Sustainability Reporting (NCSR) adalah organisasi non-profit yang didirikan pada tahun 2005 oleh lima organisasi terkemuka, yaitu Ikatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama 2012 sampai 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama 2012 sampai 2014. BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama 2012 sampai 2014. B. Teknik Pengambilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan pengujian hipotesis (hypothesis testing) yang menjelaskan sifat dari hubungan tertentu, memahami perbedaan antara kelompok atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) serta diperingkat oleh Pefindo. Data peringkat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan yang telah diaudit dari perusahaan manufaktur yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Perusahaan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indoneisa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif kausal. Penelitian asosiatif kausal berguna untuk menganalisis pengaruh antara satu variabel dengan variabel

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI) atau idx.com dan website masing-masing perusahaan. Objek dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah data sekunder, dan

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah data sekunder, dan 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sumber Data Sumber data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah data sekunder, dan diperoleh dari: 1. Situs Bursa Efek Indonesia: www.idx.co.id 2. Buku-buku atau artikel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Djarwanto, 2012: 93). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh

BAB III METODE PENELITIAN. Djarwanto, 2012: 93). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 POPULASI DAN SAMPEL Populasi atau universe adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuansatuan)/individu-individu) yang karakteristiknya hendak diduga (Subagyo dan Djarwanto,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. statistik deskriptif untuk memperoleh gambaran atau deskripsi variabel-variabel

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. statistik deskriptif untuk memperoleh gambaran atau deskripsi variabel-variabel 43 BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Statistik Deskriptif Sebelum dilakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan analisis statistik deskriptif untuk memperoleh gambaran atau deskripsi variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analisis, yaitu dengan cara memusatkan diri pada masalah yang aktual, mengumpulkan data yang relevan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Menurut Sugiyono (2009) populasi merupakan obyek/subyek yang di generalisasi oleh peneliti untuk menetapkan karakteristik dan kualitas tertentu sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengertian populasi menurut Sekaran (2009:262) sebagai berikut: Refers to

BAB III METODE PENELITIAN. Pengertian populasi menurut Sekaran (2009:262) sebagai berikut: Refers to BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Pengertian populasi menurut Sekaran (2009:262) sebagai berikut: Refers to the entire group of people, events, or things of interest that the researcher

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Objek dari penelitian dalam skripsi ini adalah seluruh perusahaan go public yang

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Objek dari penelitian dalam skripsi ini adalah seluruh perusahaan go public yang BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitian Objek dari penelitian dalam skripsi ini adalah seluruh perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2010 yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif yaitu penelitian yang menggunakan pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah mengambil data 120 laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tiga

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Populasi dan Sampel Penelitian Analisis Statistik Deksriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, rata-rata

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas, yaitu penelitian yang

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas, yaitu penelitian yang BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan serta pengaruh antara dua variabel atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah perusahaan sektor non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan menerbitkan obligasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebelumnya, dan reputasi KAP terhadap opini audit going concern pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebelumnya, dan reputasi KAP terhadap opini audit going concern pada BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menguraikan hasil penelitian mengenai pengaruh dari ukuran perusahaan, debt default, kondisi keuangan perusahaan, opini audit tahun sebelumnya, dan reputasi

Lebih terperinci

Nama : Farisah Hasniar NPM : Fakultas : Ekonomi Jurusa : Akuntansi Dosen Pembimbing : Dr. Widyatmini

Nama : Farisah Hasniar NPM : Fakultas : Ekonomi Jurusa : Akuntansi Dosen Pembimbing : Dr. Widyatmini FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2007-2011) Nama : Farisah Hasniar NPM

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif GC

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif GC BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan diuraikan mengenai statistik deksriptif dari penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek/Obyek Penelitian Populasi penelitian ini terdiri dari semua perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data panel. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data panel. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif yang menggunakan data panel. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan. Perusahaan yang menjadi penelitian

Lebih terperinci