ANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT MAJEMUK DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS XI MADRASAH ALIYAH NUR EL FALAH KUBANG PETIR SERANG
|
|
- Dewi Hartono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT MAJEMUK DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS XI MADRASAH ALIYAH NUR EL FALAH KUBANG PETIR SERANG Mutoharoh Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Muhammadiyah Tangerang Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tentang penggunaan kalimat majemuk pada karangan narasi siswa kelas XI Madrasah Aliyah Nur El Falah Kubang Petir Serang. Objek penelitian ini adalah siswa kelas XI Marasah Aliyah Nur El Falah Kubang Petir Serang pada tahun ajaran 2014/2015. Fokus dalam penelitian ini adalah karangan narasi siswa kelas XI Madrasah Aliyah Nur El Falah Kubang Petir Serang, sebanyak 25 karangan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik analisis isi. Instrumen yang digunakan penugasan dengan meminta siswa mengarang karangan narasi yang terdapat kalimat majemuk di dalamnya. Untuk menganalisis data peneliti menjadi instrumen utama dibantu dengan tabel kerja. Penelitian ini menemukan 203 kalimat yang terdiri atas 70 kalimat tunggal atau 34,48% dan 133 kalimat majemuk atau 65,52%. Dari kalimat majemuk yang ditemukan diketahui 77 buah atau 57,9% merupakan kalimat majemuk setara, 31 buah atau 23,31% berupa kalimat majemuk bertingkat, 18 buah atau 13,53% berupa kalimat majemuk campuran, dan 7 buah atau 5,26% berupa kalimat majemuk rapatan. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pada umumnya siswa kelas XI Madrasah Aliyah Nur El Falah Kubang Petir Serang mampu menggunakan kalimat majemuk dengan baik dan benar dalam karangannya. Kata kunci : kalimat majemuk, karangan narasi A. Pendahuluan Penelitian ini menekankan penggunaan kalimat majemuk dalam karangan narasi. Karangan narasi merupakan bentuk percakapan atau tulisan yang bertujuan menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman manusia berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu. Berdasarkan rumusan itu jelas bahwa narasi merupakan penyampaian seperangkat peristiwa atau pengalaman tentang diri sendiri, tentang orang lain dengan urutan kronologis tertentu. Sebagai cerita ia bermaksud menceritakan apa yang diketahui dan dialami kepada pembaca atau pendengar dengan tujuan agar mereka dapat mengetahui urutan peristiwa tersebut.
2 Kalimat majemuk merupakan kalimat yang terdiri dari dua atau lebih gabungan kalimat tunggal atau gabungan klausa-klausa sederhana. Dalam hal ini Ba dulu (2005) mengatakan bahwa, Kalimat majemuk adalah kalimat turunan yang terbentuk dari dua atau lebih klausa bebas yang dihubungkan dengan sebuah konektor dan dengan pola intonasi akhir tertentu. 1. Kalimat Majemuk Setara Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang terdiri atas dua kalimat tunggal atau lebih sehingga kalimat yang baru mengandung dua klausa atau lebih. Biasanya kalimat tunggal ini digabungkan dengan kata penghubung yang menunjukkan kesetaraan, seperti : dan, atau, sedangkan, dan tetapi. 2. Kalimat Majemuk Bertingkat Kalimat majemuk bertingkat (subordinasi) adalah kalimat majemuk yang hubungan antara klausa-klausanya tidak sederajat. Salah satu klausa menjadi bagian dari klausa yang lain, atau menduduki fungsi tertentu bagi klausa lain. Klausa yang lebih tinggi kedudukannya disebut klausa induk (induk kalimat), sedangkan klausa yang lebih rendah kedudukannya karena hanya menduduki fungsi tertentu bagi klausa induk, disebut klausa anak (anak kalimat). 3. Kalimat Majemuk Campuran Kalimat majemuk campuran adalah kalimat majemuk yang merupakan gabungan dari kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat, baik rapatan maupun tidak. Hal ini bisa terjadi bila kalimat majemuk itu sekurang-kurangnya terdiri dari tiga klausa sehingga, misalnya terdapat dua klausa setara, yang lain bertingkat; atau sebaliknya. 4. Kalimat Majemuk Setara Rapatan Kalimat majemuk setara rapatan sebenarnya sama saja dengan kalimat majemuk setara, yaitu hubungan antara klausa I dan klausa lainnya setara atau sederajat. Dalam proses penggabungan, unsur-unsur yang sama dirapatkan sehingga bersama-sama membentuk kalimat majemuk setara rapatan. Yang dimaksud merapatkan adalah proses menghilangkan bagian yang
3 sama. Jadi, klausa yang kehilangan bagian yang sama itu bergantung pada klausa yang memiliki bagian itu. Penelitian ini menitikberatkan penggunaan kalimat majemuk setara, bertingkat, campuran, dan kalimat majemuk rapatan dalam karangan narasi siswa kelas XI Madrasah Aliyah Nur El Falah Kubang Petir Serang. Selain menitikberatkan penggunaan kalimat majemuk dalam karangan narasi, peneliti berharap agar siswa dapat mengetahui jenis-jenis kalimat majemuk dan jenis-jenis karangan, karena sepengetahuan peneliti siswa masih belum mampu terhadap penggunaan kalimat majemuk yang akan digunakan dalam mengarang. Kalimat majemuk ini yang sangat rumit, karena dalam kalimat majemuk terbagi dalam beberapa jenis, yaitu kalimat majemuk setara, bertingkat, rapatan dan campuran. Penggunaan kalimat majemuk ini terdapat dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, tepatnya pada tujuan pembelajaran secara khusus pada ranah kebahasaan yakni siswa dapat menggunakan kalimat majemuk dengan baik. Pokok bahasan ini, terdapat pada program pembelajaran kelas XI semester I, dengan kompetensi dasar menulis karangan narasi dengan memperhatikan kalimat majemuk di dalamnya B. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang penggunaan kalimat majemuk dalam karangan narasi siswa kelas XI Madrasah Aliyah Nur El Falah Kubang Petir Serang. Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Aliyah Nur El Falah Kubang Petir Serang. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada semester delapan tahun akademik Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik analisis isi. Objek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Madrasah Aliyah Nur El Falah Kubang Petir Serang, sebanyak 25 siswa. Jumlah populasi dalam penelitian ini berjumlah 125 siswa yang terdiri dari 5 kelas yang masing-masing terdiri dari 25 siswa. Fokus dalam penelitian ini yaitu karangan narasi siswa kelas XI Madrasah Aliyah Nur El Falah Kubang Petir Serang. Pada penelitian ini, penulis mengumpulkan hasil karangan narasi siswa kelas XI Madrasah Aliyah Nur El Falah Kubang Petir Serang yang berjumlah 25 karangan, kemudian penulis mencatat hasil analisis dalam tabel analisis penggunaan kalimat majemuk. Setelah data yang berupa karangan diperoleh, kemudian penulis menganalisis data tersebut. Adapun langkah yang penulis lakukan adalah sebagai berikut.
4 1. Penulis mengelompokkan data yang telah dianalisis berdasarkan penggunaan kalimat majemuk dengan tanda ceklis ( ) kemudian dimasukkan dalam tabel analisis penggunaan kalimat majemuk. 2. Setelah selesai analisis, penulis menghitung jumlah kalimat majemuk yang terdapat dalam karangan narasi siswa. Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan rumus sebagai berikut : % = n/n x 100% Keterangan : % = persentase yang dicapai n = nilai yang diperoleh N = jumlah seluruh nilai 100nilai standar C. Pembahasan Berdasarkan tabel kerja diperoleh informasi bahwa dari 25 karangan yang dijadikan objek penelitian diperoleh 203 buah kalimat yang di dalamnya terdapat 133 buah kalimat majemuk. Di dalam kalimat tersebut terdapat 4 macam kalimat majemuk yang digunakan siswa, yaitu: kalimat majemuk setara, bertingkat, campuran, dan rapatan. Dari 133 buah kalimat majemuk, terbagi atas kalimat majemuk setara digunakan sebanyak 77 kali atau 57,9%, kalimat majemuk bertingkat digunakan sebanyak 31 kali atau 23,31%, kalimat majemuk campuran digunakan sebanyak 18 kali atau 13,53%, kalimat majemuk rapatan digunakan sebanyak 7 kali atau 5,26%. Bila dimasukkan ke dalam tabel, maka gambarannya sebagai berikut. No. Penggunaan Kalimat Majemuk Jumlah Persentase 1. Setara 77 57,9% 2. Bertingkat 31 23,31% 3. Campuran 18 13,53% 4. Rapatan 7 5,26% Karangan I Berlibur ke Rumah Nenek
5 Analisisis : (1) Libur telah tiba. Kalimat (1) merupakan kalimat tunggal. Analisisis: (1) Libur telah tiba. Kalimat (1) merupakan kalimat tunggal. (2) Ani sangat gembira dan ceria karena ia akan berlibur ke rumah neneknya yang ada di Bandung. (a) Ani sangat gembira dan ceria (b) karena ia akan berlibur ke rumah neneknya yang ada di Bandung. Pola struktur klausa (a) S+P
6 Pola struktur klausa (b) K(S+P+K+K) Klausa (a) merupakan induk kalimat, sedangkan klausa (b) berupa keterangan maka klausa ini berkedudukan sebagai klausa bawahan atau anak kalimat. Melihat hubungan kedua klausa seperti itu, maka kalimat (2) tergolong kalimat majemuk bertingkat. (3) Rumah nenek sangat bagus dan pekarangannya amat luas. (a) Rumah nenek sangat bagus (b) dan pekarangannya amat luas. Klausa (a) mempunyai pola struktur S+P Klausa (b) mempunyai pola struktur S+P Klausa (a) dan klausa (b) mempunyai kesetaraan fungsional klausa, yaitu sama-sama utama. Melihat hubungan kedua klausa itu maka kalimat (3) termasuk kalimat majemuk setara. (4) Setiap libur tiba Ani selalu berlibur ke Bandung, karena ia sangat menyukai pemandangan di sana. (a) Setiap libur tiba Ani selalu berlibur ke Bandung (b) karena ia sangat menyukai pemandangan di sana. Klausa (a) mempunyai pola struktur K+S+P+K Klausa (b) mempunyai pola struktur K(S+P+O+K) Klausa (a) merupakan induk kalimat, sedangkan klausa (b) berupa keterangan maka klausa ini berkedudukan anak kalimat. Melihat hubungan kedua klausa itu maka kalimat (4) merupakan kalimat majemuk bertingkat. (5) Ani pergi ke Bandung, ketika Santi kakaknya sedang pergi bersama temannya. (a) Ani pergi ke Bandung (b) ketika Santi kakaknya sedang pergi bersama temannya. Klausa (a) berpola S+P+K, sedangkan klausa (b) berpola K(S+P+K). Klausa (a) merupakan induk kalimat, sedangkan klausa (b) berupa keterangan maka klausa ini berkedudukan anak kalimat. Melihat hubungan klausa tersebut maka kalimat (5) merupakan kalimat majemuk bertingkat.
7 (6) Ani tidak ingin berlibur bersama kakaknya itu karena mereka selalu bertengkar dan ribut kalau bersama. (a) Ani tidak ingin berlibur bersama kakaknya itu (b) karena mereka selalu bertengkar (c) dan ribut kalau bersama. Klausa (a) bertingkat.berpola S+P+K, klausa (b) berpola K(S+P) dan klausa (c) ada rapatan subjek( mereka selalu tidak disebutkan) dan berpola P. Klausa (a) merupakan induk kalimat, klausa (b) dan (c) merupakan anak kalimat. Melihat hubungan klausa ini maka kalimat (6) merupakan kalimat majemuk. (7) Saat berlibur di sana, Ani selalu membantu neneknya. Analisis : (a) Saat berlibur di sana (b) Ani selalu membantu neneknya. Klausa (a) berpola K+P+K, klausa (b) berpola S+P+O Klausa (a) dan (b) merupakan induk kalimat. Klausa (a) dan (b) mempunyai kesetaraan fungsional klausa yaitu sama-sama utama, maka kalimat (7) adalah kalimat majemuk setara. (8) Setiap pagi Ani memasak nasi dan neneknnya menyirami bunga. (a) Setiap pagi Ani memasak nasi (b) dan neneknya menyirami bunga. Klausa (a) berpola K+S+P+O, dan klausa (b) berpola S+P+O Kalusa (a) dan (b) mempunyai kesetaraan fungsional klausa, yaitu sama-sama utama. Memperhatikan sifat hubungan klausa itu maka kalimat (8) termasuk kalimat majemuk setara. (9) Setelah dua minggu di Bandung Ani minta izin untuk pulang ke Jakarta, karena sebentar lagi ia masuk sekolah. Analisis : (a) Setelah dua minggu di Bandung Ani minta izin Untuk pulang ke Jakarta (b) karena sebentar lagi ia masuk sekolah. Klausa (a) mempunyai pola struktur K+S+P+K
8 Klausa (b) mempunyai pola struktur K(S+P) Klausa (a) merupakan induk kalimat, sedangkan klausa (b) berupa keterangan maka klausa ini berkedudukan anak kalimat. Melihat hubungan klausa tersebut maka kalimat (9) adalah kalimat majemuk bertingkat. (10) Akhirnya Ani berangkat ke Jakarta dan neneknya merasa sedih serta kesepian. (a) Akhirnya Ani berangkat ke Jakarta (b) dan neneknya merasa sedih serta kesepian. Klausa (a) berpola K+S+P+K, dan klausa (b) berpola S+P+P Klausa (a) dan klausa (b) mempunyai kesetaraan fungsional klausa, yaitu sama-sama utama. Melihat hubungan klausa itu maka kalimat (10) termasuk kalimat majemuk setara. Karangan 2 Keluarga Bahagia
9 (1) Andi, Rini, dan Dika adalah tiga bersaudara dari pasangan Hasan dan Aminah. Kalimat (1) mempunyai pola S+P+Pel. Kalimat ini terdiri dari satu klausa maka kalimat (1) merupakan kalimat tunggal. (2) Mereka merupakan keluarga bahagia dan hidupnya sangat sederhana. (a) Mereka merupakan keluarga bahagia (b) dan hidupnya sangat sederhana. Klausa (a) berpola S+P, dan klausa (b) berpola S+P Klausa (a) dan klausa (b) mempunyai kesetaraan fungsional klausa, yaitu sama-sama utama. Memperhatikan sifat hubungan kedua klausa itu maka kalimat (2) termasuk kalimat majemuk setara. (3) Andi duduk di bangku SMP dan Rini duduk di bangku SD, ketika Dika berusia 4 tahun. (a) Andi duduk di bangku SMP (b) dan Rini duduk di bangku SD (c) ketika Dika berusia 4 tahun. Klausa (a) mempunyai pola struktur S+P+K, klausa (b) mempunyai pola struktur S+P+K, dan klausa (c) mempunyai pola struktur K(S+P) Klausa (a) dan klausa (b) merupakan induk kalimat, sedangkan klausa (c) berupa keterangan maka klausa ini berkedudukan anak kalimat. Melihat sifat hubungan ketiga klausa tersebut maka kalimat (3) termasuk kalimat majemuk campuran. (4) Semoga kalian menjadi anak yang baik dan berbakti kepada orang tua, tutur Aminah kepada anak-anaknya. (a) Semoga kalian menjadi anak yang baik (b) dan berbakti kepada orang tua, tutur Aminah kepada anak-anaknya.
10 Klausa (a) mempunyai pola K+S+P, dan kalusa (b) mempunyai pola P+O+Pel. Klausa (a) dan klausa (b) mempunyai kesetaraan fungsional klausa, yaitu sama-sama utama. Melihat hubungan klausa tersebut maka kalimat (4) merupakan kalimat majemuk setara. (5) Setiap hari minggu tiba, mereka selalu bergotong royong dan membersihkan rumah. (a) Setiap hari minggu tiba, mereka selalu bergotong royong (b) dan membersihkan rumah. Klausa (a) mempunyai pola K+S+P, klausa (b) mempunyai pola P+O Klausa (a) dan klausa (b) mempunyai kesetaraan fungsional klausa, yaitu sama-sama utama. Dengan demikian kalimat (5) adalah kalimat majemuk setara. (6) Andi membersihkan kamar mandi dan Rini mengepel ketika Dika sedang bermain di taman. (a) Andi membersihkan kamar mandi (b) dan Rini mengepel (c) ketika Dika sedang bermain di taman. Klausa (a) mempunyai pola S+P+O, klausa (b) mempunyai pola S+P, dan klausa (c) mempunyai pola K(S+P+K) Klausa (a) dan klausa (b) merupakan induk kalimat, sedangkan klausa (c) berupa keterangan maka klausa ini berkedudukan anak kalimat. Melihat sifat hubungan ketiga klausa tersebut maka kalimat (6) termasuk kalimat majemuk campuran. (7) Setelah semua selesai mereka merasa lelah, tetapi mereka senang melihat rumahnya terlihat bersih dan rapi. (a) Setelah semua selesai mereka merasa lelah (b) tetapi mereka senang (c) melihat rumahnya bersih dan rapi. Klausa (a) mempunyai pola K+S+P, klausa (b) mempunyai pola S+P, dan klausa (c) mempunyai pola P+O+Pel Klausa (a), (b) dan klausa (c) mempunyai kesetaraan fungsional klausa, yaitu sama-sama utama. Dengan demikian kalimat (7) adalah kalimat majemuk setara.
11 Karangan 3 Berlibur ke Taman Buah (1) Pada liburan sekolah kemarin saya dan kakak pergi berlibur ke Taman Buah Mekar Sari. Kalimat ini berpola K+S+P+K. Kalimat ini terdiri dari satu klausa, maka kalimat (1) merupakan kalimat tunggal. (2) Saya bersama kakak pergi ke Taman Buah Mekar Sari, sedangkan ibu dan bapak pergi ke rumah bibi di Tanggerang. (a) Saya bersama kakak pergi ke Taman Buah Mekar Sari (b) sedangkan ibu dan bapak pergi ke rumah bibi di Tanggerang. Klausa (a) mempunyai pola S+K+P+K, dan klausa (b) mempunyai pola S+P+K+K. Klausa (a) dan klausa (b) mempunyai kesetaraan fungsional klausa, yaitu sama-sama utama. Melihat hubungan klausa tersebut maka kalimat (2) merupakan kalimat majemuk setara. (3) Ketika sampai di taman buah, saya berpencar dengan kakak, saya masuk ke taman aneka buah, sedangkan kakak duduk-duduk di bawah pohon yang rindang.
12 (a) Ketika sampai di taman buah, saya berpencar dengan kakak (b) saya masuk ke taman aneka buah (c) sedangkan kakak duduk-duduk di bawah pohon yang rindang. Klausa (a) mempunyai pola K(S+P+Pel), klausa (b) mempunyai pola S+P+K, dan klausa (c) mempunyai pola S+P+K+Pel. Klausa (a) berupa keterangan maka klausa ini berkedudukan anak kalimat, sedangkan klausa (b) dan (c) merupakan induk kalimat. Melihat hubungan ketiga klausa tersebut maka kalimat (3) merupakan kalimat majemuk campuran. (4) Akhirnya hari mulai sore, saya dan kakak langsung pulang ke rumah, kami sampai rumah jam 9 malam. (a) Akhirnya hari mulai sore, saya dan kakak langsung pulang ke rumah (b) kami sampai rumah jam 9 malam. Klausa (a) mempunyai pola K(S+P+K), dan klausa (b) mempunyai pola S+P+K Klausa (a) berupa keterangan maka klausa ini berkedudukan anak kalimat, sedangkan klausa (b) merupakan induk kalimat. Memperhatikan hubungan kedua klausa tersebut maka kalimat (4) termasuk kalimat majemuk bertingkat. (5) Kami sampai di rumah ketika ayah dan ibu sudah tidur. (a) Kami sampai di rumah (b) ketika ayah dan ibu sudah tidur. Klausa (a) berpola S+P+K, dan klausa (b) berpola K(S+P) Klausa (a) merupakan induk kalimat, sedangkan klausa (b) berupa keterangan maka klausa ini berkedudukan anak kalimat. Dengan demikian kalimat (5) adalah kalimat majemuk bertingkat. D. Penutup Melalui penelitian ini ditemukan penggunaan kalimat majemuk dalam karangan narasi siswa kelas XI Madrasah Aliyah Nur El Falah Kubang Petir Serang. Dari 203 kalimat yang di dalamnya terdapat 70 buah kalimat tunggal dan 133 buah kalimat majemuk. Ada 4 macam
13 kalimat majemuk yang digunakan siswa, yaitu terdiri dari kalimat majemuk setara, kalimat majemuk bertingkat, kalimat majemuk campuran, dan kalimat majemuk rapatan. Penelitian ini menemukan 203 kalimat yang terdiri atas 70 kalimat tunggal atau 34,48% dan 133 kalimat majemuk atau 65,52%. Dari kalimat majemuk yang ditemukan diketahui 77 buah atau 57,9% merupakan kalimat majemuk setara, 31 buah atau 23,31% berupa kalimat majemuk bertingkat, 18 buah atau 13,53% berupa kalimat majemuk campuran, dan 7 buah atau 5,26% berupa kalimat majemuk rapatan. Dengan demikian penulis menyimpulkan bahwa pada umumnya siswa kelas XI Madrasah Aliyah Nur El Falah Kubang Petir Serang mampu menggunakan kalimat majemuk dengan baik dan benar. Daftar Pustaka Alwi Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Ba dulu, A.M. et al Morfosintaksis. Jakarta: Rineka Cipta. Chaer, Abdul Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta. Finoza, Lamudin Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Insan Mulia. Gie Dunia Karang Mengarang. Yogyakarta: Liberty. Hatikah, Tika Membina Kompetensi Bersastra dan Berbahasa Indonesia. Bandung: Grafindo. Keraf, Gorys Argumentasi dan Narasi. Bandung: Gramedia Pustaka Utama. Lapoliwa, Hans Klausa Pemerlengkap dalam Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Kanisius. Maryani, Yani Intisari Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung: Pustaka Setya. Parera, J.D Sintaksis. Jakarta: Gramedia. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Panduan EYD dan Tata Bahasa Indonesia. Jakarta: Transmedia. Putrayasa, I.B Analisis Kalimat, Fungsi, Kategori dan Peran. Bandung: Refika Aditama. Semi, Atar Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya. Sugiono Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Wiyanto, Asul Tata Bahasa Sekolah. Jakarta: Grasindo. Walija Kupas Kalimat. Jakarta: FKIP UHAMKA
ANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT MAJEMUK DALAM KARANGAN SISWA KELAS V SDN SOROPADAN 108 LAWEYAN
ANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT MAJEMUK DALAM KARANGAN SISWA KELAS V SDN SOROPADAN 108 LAWEYAN NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra,
Lebih terperinciSMP kelas 7 - BAHASA INDONESIA BAB 3. Teks EksposisiLatihan Soal 3.2
SMP kelas 7 - BAHASA INDONESIA BAB 3. Teks EksposisiLatihan Soal 3.2 1. (1).Aku sudah selesai belajar. (2).Besok aku siap pulang (3).Karena ingin mendapat nilai yang baik,aku lebih Lama belajar dan lebih
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PENGGUNAAN KATA SAMBUNG PADA KARANGAN SISWA SMP N 2 GATAK SUKOHARJO
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN KATA SAMBUNG PADA KARANGAN SISWA SMP N 2 GATAK SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI SISWA KELAS VII SEMESTER II MTs SWASTA SAWAHLUNTO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 FEBRI HARIANITA ABSTRACK
KEMAMPUAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI SISWA KELAS VII SEMESTER II MTs SWASTA SAWAHLUNTO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 FEBRI HARIANITA ABSTRACK Skills students transform interviews into narrative
Lebih terperinciFRASE KETERANGAN WAKTU DALAM KUMPULAN CERPEN MATA YANG ENAK DIPANDANG KARYA AHMAD TOHARI:KAJIAN SINTAKSIS
FRASE KETERANGAN WAKTU DALAM KUMPULAN CERPEN MATA YANG ENAK DIPANDANG KARYA AHMAD TOHARI:KAJIAN SINTAKSIS NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan
Lebih terperinciBAB II POLA DAN TIPE KALIMAT MAJEMUK BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN SISWA KELAS VII SMP DWIJENDRA DENPASAR
BAB II POLA DAN TIPE KALIMAT MAJEMUK BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN SISWA KELAS VII SMP DWIJENDRA DENPASAR Analisis terhadap data kalimat kompleks karangan siswa kelas VII SMP Dwijendra Denpasar ditemukan
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA PENGHUBUNG DALAM KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 BINTAN
ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA PENGHUBUNG DALAM KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 BINTAN ARTIKEL E-JOURNAL Oleh RENIYULIA FITRI NIM 090388201253 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRAINDONESIA
Lebih terperinciOleh: Dwi Astuti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo
ANALISIS KESALAHAN KEBAHASAAN DALAM SURAT DINAS DI KANTOR KECAMATAN PETANAHAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2014 DAN 2015 DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XII SMA DALAM RANGKA PEMBELAJARAN MENULIS SURAT
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENULIS NARASI BERDASARKAN TEKS WAWANCARA SISWA KELAS VII SMPNEGERI 1 SIBERUT SELATAN KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI ARTIKEL ILMIAH
KEMAMPUAN MENULIS NARASI BERDASARKAN TEKS WAWANCARA SISWA KELAS VII SMPNEGERI 1 SIBERUT SELATAN KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI ARTIKEL ILMIAH ARTINA YANTI NPM 09080002 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN
Lebih terperinciKORELASI PENGUASAAN STRUKTUR KALIMAT DENGAN KEMAMPUAN MENGARANG NARASI SISWA KELAS X SMA BUDI MULIA CILEDUG. Evawani Elisa
KORELASI PENGUASAAN STRUKTUR KALIMAT DENGAN KEMAMPUAN MENGARANG NARASI SISWA KELAS X SMA BUDI MULIA CILEDUG Evawani Elisa Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP- UHAMKA Abstrak Penelitian
Lebih terperinciABSTRAK ANALISIS PENGGUNAAN AWALAN DAN KATA DEPAN DALAM KARANGAN SISWA KELAS V SD NEGERI 2 GUNUNG TERANG BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013
ABSTRAK ANALISIS PENGGUNAAN AWALAN DAN KATA DEPAN DALAM KARANGAN SISWA KELAS V SD NEGERI 2 GUNUNG TERANG BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Oleh: SHARA MULYA PEMBUKA Permasalahan yang dibahas dalam
Lebih terperinciFRASE KETERANGAN WAKTU DALAM KUMPULAN CERPEN MATA YANG ENAK DIPANDANG KARYA AHMAD TOHARI:KAJIAN SINTAKSIS
FRASE KETERANGAN WAKTU DALAM KUMPULAN CERPEN MATA YANG ENAK DIPANDANG KARYA AHMAD TOHARI:KAJIAN SINTAKSIS SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENULIS LAPORAN PERJALANAN DALAM BENTUK PARAGRAF DESKRIPSI SISWA KELAS VIII SEMESTER I SMPN 3 X KOTO SINGKARAK TAHUN PELAJARAN 2013/2014
KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN PERJALANAN DALAM BENTUK PARAGRAF DESKRIPSI SISWA KELAS VIII SEMESTER I SMPN 3 X KOTO SINGKARAK TAHUN PELAJARAN 2013/2014 KAMELITA RINI WIRASTY. B,S.S., M.Pd. ZULFIKARNI, M.Pd.
Lebih terperinciKEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI BERDASARKAN MEDIA GAMBAR SERI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 KUNDUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013
KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI BERDASARKAN MEDIA GAMBAR SERI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 KUNDUR TAHUN PELAJARAN 212/213 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh Ermawati Nim 93882189 JURUSAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciPENGGUNAAN KONJUNGSI DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SIBERUT SELATAN E- JURNAL ILMIAH
PENGGUNAAN KONJUNGSI DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SIBERUT SELATAN E- JURNAL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1) MORGENTINA
Lebih terperinciMODUL 4. Kalimat Efektif Kerja belum selesai, belum apa-apa (Chairil Anwar) ABSTRAK
MODUL 4 Kalimat Efektif Kerja belum selesai, belum apa-apa (Chairil Anwar) ABSTRAK Modul 4 memuat materi kalimat efektif. Kalimat efektif adalah materi lanjutan dari modul sebelumnya, yaitu tata kalimat
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN WORD FLOW PADA SISWA KELAS XI SMK MA ARIF 9 KEBUMEN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN WORD FLOW PADA SISWA KELAS XI SMK MA ARIF 9 KEBUMEN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Oleh: Muslimah Kurniawati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA DEPAN DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS VIII MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013
ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA DEPAN DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS VIII MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh DWI YULIARTIKA WIGATI NIM 090388201075
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENGGUNAKAN KALIMAT EFEKTIF PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 8 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013
KEMAMPUAN MENGGUNAKAN KALIMAT EFEKTIF PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 8 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh Nana Suriyana NIM 090388201211
Lebih terperinciJURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2014
KEMAHIRAN MENULIS CERITA MELALAUI BUKU HARIAN SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 3 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh
Lebih terperinciANALISIS KELAS KATA DAN POLA KALIMAT PADA TULISAN CERITA PENDEK SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH
ANALISIS KELAS KATA DAN POLA KALIMAT PADA TULISAN CERITA PENDEK SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana
Lebih terperinciKata kunci: paragraf deskripsi, metode pembelajaran di luar ruang kelas
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI DENGAN METODE PEMBELAJARAN DI LUAR RUANG KELAS (OUTDOOR STUDY) PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 2 PURWOREJO TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013 Oleh: Taufiq Khoirurrrohman
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal
Lebih terperinciANALISIS STRUKTUR FUNGSIONAL PADA PERIBAHASA INDONESIA: TINJAUAN SINTAKSIS
ANALISIS STRUKTUR FUNGSIONAL PADA PERIBAHASA INDONESIA: TINJAUAN SINTAKSIS SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Disusun
Lebih terperinciARTIKEL E-JOURNAL. Oleh. Arif Wijaya NIM JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ISLAM TERPADU ALMADINAH TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh Arif Wijaya
Lebih terperinciANALISIS STRUKTUR PARAGRAF DALAM KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS VII DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN
ANALISIS STRUKTUR PARAGRAF DALAM KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS VII DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2014-2015 ARTIKEL E-JOURNAL diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciBASINDO Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya Vol 1 No 1 - April 2017 (14-24)
BASINDO Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya Vol 1 No 1 - April 2017 (14-24) PERILAKU BENTUK VERBA DALAM KALIMAT BAHASA INDONESIA TULIS SISWA SEKOLAH ARUNSAT VITAYA, PATTANI, THAILAND
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KOTA TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN
ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KOTA TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Artikel E-Jurnal Oleh DHARUL NIM 100388201252 PRODI
Lebih terperinciOleh: Mukhlisotun Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DARI TEKS WAWANCARA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN METODE KOOPERATIF MODEL THINK-PAIR SHARE PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 10 PURWOREJO TAHUN AJARAN 2013/2014
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. siswa kelas X SMA N 1 Pejagoan ada 3 (tiga), yaitu (1) paragraf pembuka, (2)
BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. 1. Macam-macam paragraf yang terdapat pada karangan narasi berbahasa Jawa siswa kelas
Lebih terperinciPengukuran Waktu. Tema: Kegiatan Sehari-hari
Pengukuran Waktu Tema: Kegiatan Sehari-hari Setiap hari Ami bangun pagi. Saat Ami bangun, ibu sedang menyiapkan sarapan pagi. Ayah sedang membersihkan halaman. Setelah mandi, Ami segera sarapan. Sebelum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesat pada era globalisasi membawa perubahan yang sangat radikal. Perubahan itu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan teknologi, komunikasi dan informasi yang berkembang begitu pesat pada era globalisasi membawa perubahan yang sangat radikal. Perubahan itu telah berdampak
Lebih terperinciFerawati
KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 17 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh Ferawati 100388201187
Lebih terperinciKESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA TITIK DAN KOMA DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR
KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA TITIK DAN KOMA DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR Enung Siti Nurjanah, Aan Kusdiana, Seni Apriliya Program S-1 PGSD Universitas Pendidikan Indonesia Kampus
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEMBACA DAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 4 BINTAN TAHUN AJARAN
HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEMBACA DAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 4 BINTAN TAHUN AJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh YULIA HASTUTI NIM 100388201181
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kepustakaan yang Relevan Mempertanggungjawabkan hasil penelitian bukanlah pekerjaan mudah. Seorang penulis harus mempertanggungjawabkan hasil penelitiannya disertai data-data
Lebih terperinciOleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo
ANALISIS KESALAHAN KEBAHASAAN PADA HASIL KARANGAN SISWA KELAS X SMK TAMTAMA KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS X SMA Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENYUSUN KARANGAN ARGUMENTASI OLEH SISWA KELAS XI SMK NEGERI 4 GORONTALO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 OLEH RAHMAT BULOYO NIM
KEMAMPUAN MENYUSUN KARANGAN ARGUMENTASI OLEH SISWA KELAS XI SMK NEGERI 4 GORONTALO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 OLEH RAHMAT BULOYO NIM 311 407 049 UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA JURUSAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anita Dahlan, 2015
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menulis merupakan kegiatan yang dapat dipandang sebagai suatu keterampilan, proses berpikir, kegiatan transformasi dan, sebuah proses. (Resmini, 2010: 221). Kemampuan
Lebih terperinciANALISIS TUTURAN IMPERATIF PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO DALAM KOMPAS.COM SKRIPSI. Oleh YAYU LESTARININGSIH NIM
ANALISIS TUTURAN IMPERATIF PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO DALAM KOMPAS.COM SKRIPSI Oleh YAYU LESTARININGSIH NIM 09340037 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH JURUSAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciANALISIS SK DAN KD PADA STANDAR ISI MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA BERDASARKAN KETERAMPILAN BERBAHASA, ILMU KEBAHASAAN, DAN ILMU KESASTRAAN
ANALISIS SK DAN KD PADA STANDAR ISI MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA BERDASARKAN KETERAMPILAN BERBAHASA, ILMU KEBAHASAAN, DAN ILMU KESASTRAAN (Analisis isi SK dan KD Mendengarkan, Berbicara, Membaca,
Lebih terperincikegiatan sehari hari pelajaran 2
pelajaran 2 kegiatan sehari hari semua anak senang bermain anak anak bermain setiap hari bermain membuat hati senang bermain boleh saja asal jangan lupa belajar kegiatan sehari hari 17 mengenal tanda baca
Lebih terperinciJalan ke Taman Safari Pantai yang Indah
Wini Yati IV B Jalan ke Taman Safari Waktu itu aku berlibur ke Taman Safari. Aku diberi oleh ayah dan ibu sebuah sepeda. Aku merasa senang. Aku senang pulang ke rumah dengan sepeda. Karya: Riska Ayu Pantai
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN EJAAN DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA SWASTA TAMAN SISWA BINJAI TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017
ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN EJAAN DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA SWASTA TAMAN SISWA BINJAI TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 Oleh Nurul Fajarya Drs. Azhar Umar, M.Pd. Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciPENGARUH PENGUASAAN KOMPETENSI SINTAKSIS TERHADAP PRODUKSI KALIMAT EFEKTIF PADA KARANGAN EKSPOSISI
PENGARUH PENGUASAAN KOMPETENSI SINTAKSIS TERHADAP PRODUKSI KALIMAT EFEKTIF PADA KARANGAN EKSPOSISI Fitri Rahmawati Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS, Universitas Pendidikan Indonesia
Lebih terperinciMAKALAH. Oleh NURDIANTI
MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK CERITA PERMULAAN DISKUSI (DISCUSSION STARTER STORY) DI KELAS VII SMPN 1 SUKAWENING TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH Oleh NURDIANTI 10.21.0892
Lebih terperinciBentuk Tuturan Imperatif Bahasa Indonesia dalam Interaksi Guru-Siswa di SMP Negeri 1 Sumenep
Andriyanto, Bentuk Tuturan Imperatif Bahasa Indonesia... 9 Bentuk Tuturan Imperatif Bahasa Indonesia dalam Interaksi Guru-Siswa di SMP Negeri 1 Sumenep Andriyanto Bahasa Indonesia-Universitas Negeri Malang
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA
ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA Oleh: Ige Janet L. W. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan
Lebih terperinciKEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI BERDASARKAN LIRIK LAGU SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013.
KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI BERDASARKAN LIRIK LAGU SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013. ARTIKEL E-JOURNAL Oleh Ispurwaningrum Nim 080320717088 JURUSAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciANALISIS PENANDA KOHESI DAN KOHERENSI PADA KARANGAN. NARASI SISWA KELAS VIII MTs AL-HIDAYAH GENEGADAL TOROH GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013
ANALISIS PENANDA KOHESI DAN KOHERENSI PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VIII MTs AL-HIDAYAH GENEGADAL TOROH GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI LIFATATI ASRINA A 310 090 168 PENDIDIKAN BAHASA
Lebih terperinciKETEPATAN PENGGUNAAN BAHASA PADA BUKU TEKS BAHASA INDONESIA EKSPRESI DIRI DAN AKADEMIK SMA KELAS XI KURIKULUM 2013 ARTIKEL SKRIPSI
KETEPATAN PENGGUNAAN BAHASA PADA BUKU TEKS BAHASA INDONESIA EKSPRESI DIRI DAN AKADEMIK SMA KELAS XI KURIKULUM 2013 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Penulisan Skripsi guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Oleh: Pebrina Pakpahan
ARTIKEL ILMIAH Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014 Oleh: Pebrina Pakpahan A1B110064 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS IV MELALUI MODEL DIRECT WRITING ACTIVITIES DI SDN 08 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS IV MELALUI MODEL DIRECT WRITING ACTIVITIES DI SDN 08 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT Silvia Anggraini 1, Yetty Morelent 2, Rona Taula Sari 2 1 Mahasiswa
Lebih terperinciketertiban biasakanlah mematuhi tata tertib tata tertib melatih sikap disiplin sejak kecil kita disiplin sudah besar jadi orang berguna
tema 5 ketertiban gambar 5.1 masuk kelas dengan tertib biasakanlah mematuhi tata tertib tata tertib melatih sikap disiplin sejak kecil kita disiplin sudah besar jadi orang berguna kamu harus mampu setelah
Lebih terperinciARTIKEL E-JOURNAL. Oleh: YALDI NIM
ANALISIS PENGGUNAAN TANDA BACA TITIK DAN KOMA PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 9 TANJUNGPINANG TAHUN AJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh: YALDI NIM 090388201353
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki berbagai rubrik berita maupun iklan, yakni rubrik berita utama (coverstory),
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Surat kabar atau tabloid adalah lembaran-lembaran kertas yang tertuliskan berita (Alwi, 2007: 1109). Berita sendiri dapat diartikan sebagai laporan tercepat
Lebih terperinciKEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 4 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN
KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 4 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh SARI JAMANIAH NIM 100388201239
Lebih terperinciWaktu gu Bahasan Instruksional Dosen Mahasiswa Teori Diskusi Total LCD 2,3,8,16. menyimak LCD menjelaskan menyimak LCD 11.
GARIS-GARIS PROGRAM PENGAJARAN (KULIAH) MATA KULIAH BAHASA INDONESIA Mata Kuliah : Bahasa Indonesia Bobot SKS : 2 (1-1) TIU : Setelah mengikuti kuliah Bahasa Indonesia, mahasiswa diharapkan dapat menggunakan
Lebih terperinciWaktu gu Bahasan Instruksional Dosen Mahasiswa Teori Diskusi Total LCD 2,3,8,16
GARIS-GARIS PROGRAM PENGAJARAN (KULIAH) MATA KULIAH BAHASA INDONESIA Mata Kuliah : Bahasa Indonesia Bobot SKS : 2 (1-1) TIU : Setelah mengikuti kuliah Bahasa Indonesia, mahasiswa diharapkan dapat menggunakan
Lebih terperinciPerbandingan Sintaksis dalam Karangan Narasi Siswa Kelas Tinggi SD Negeri Gotakan, Kulon Progo, D. I. Yogyakarta
Perbandingan Sintaksis dalam Karangan Narasi Siswa Kelas Tinggi SD Negeri Gotakan, Kulon Progo, D. I. Yogyakarta Oleh: M. Agustina Sri Wahyuni FBS Universitas Negeri Yogyakarta m.agustinasriwahyuni@yahoo.co.id
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : kesalahan kebahasaan, surat dinas, pemerintahan desa grugu.
KESALAHAN KEBAHASAAN PADA SURAT DINAS YANG DIBUAT OLEH PEMERINTAHAHAN DESA GRUGU KECAMATAN KALIWIRO KABUPATEN WONOSOBO TAHUN 2011 DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN MENULIS DI SEKOLAH Oleh: Desi Ria
Lebih terperinciSRI KURNIA DEWI. Abstrak
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 PEMATANG SIANTAR TAHUN PEMBELAJARAN 2010/2011 SRI KURNIA DEWI Abstrak
Lebih terperinciANALISIS KELAS KATA DAN POLA KALIMAT PADA TULISAN CERITA PENDEK SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI SKRIPSI
ANALISIS KELAS KATA DAN POLA KALIMAT PADA TULISAN CERITA PENDEK SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Oleh: YESI NUR
Lebih terperinciARTIKEL E-JOURNAL. Oleh. Mashuri NIM
ANALISIS KESALAHAN TANDA BACA PADA KARANGAN NARASI MAHASISWA FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG TAHUN AKADEMIK 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh Mashuri NIM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di masyarakat seperti organisasi sosial. Di dalam kelompok itu, manusia selalu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang disadari atau tidak, selalu hidup berkelompok dan saling membutuhkan satu sama lain. Kelompok tersebut dimulai dari suatu
Lebih terperinciGARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN M.K. BAHASA INDONESIA (MKU)
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN M.K. BAHASA INDONESIA (MKU) Mata Kuliah : Bahasa Indonesia Bobot SKS : 2 (1-1) TIU : Mahasiswa mampu menuangkan gagasan ke dalam tulisan ilmiah dengan menggunakan bahasa
Lebih terperinciRahmad Kartolo Silitonga Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan USI
Analisis Kemampuan Menggunakan Konjungsi dalam Menulis Kalimat Majemuk Siswa Kelas X SMK Swasta TPI Al-Hasanah Pematang Bandar Tahun Pelajaran 2014/2015 Rahmad Kartolo Silitonga Dosen Fakultas Keguruan
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENYUSUN KALIMAT MENJADI PARAGRAF SISWA KELAS V SD NEGERI2 LAMPASEH KABUPATEN ACEH BESAR. Dina Rizkina, Adnan, M. Yamin
FKIP Unsyiah Volume 2 Nomor 1, 12-21 Januari 2017 KEMAMPUAN MENYUSUN KALIMAT MENJADI PARAGRAF SISWA KELAS V SD NEGERI2 LAMPASEH KABUPATEN ACEH BESAR Dina Rizkina, Adnan, M. Yamin dinarizkina93@yahoo.co.id
Lebih terperinciANALISIS STRUKTUR KALIMAT PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 2 KARTASURA, SUKOHARJO SKRIPSI
ANALISIS STRUKTUR KALIMAT PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 2 KARTASURA, SUKOHARJO SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra
Lebih terperinciPEMAKAIAN KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM BUKU TEKS SEKOLAH DASAR. oleh. Nunung Sitaresmi. Abstrak
PEMAKAIAN KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM BUKU TEKS SEKOLAH DASAR oleh Nunung Sitaresmi Abstrak Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pemakaian jenis kalimat bahasa Indonesia dalam buku teks Sekolah
Lebih terperinciOleh Septia Sugiarsih
Oleh Septia Sugiarsih satuan kumpulan kata yang terkecil yang mengandung pikiran yang lengkap. Conth: Saya makan nasi. Definisi ini tidak universal karena ada kalimat yang hanya terdiri atas satu kata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia dalam kehidupannya mulai dari bangun tidur, melakukan aktivitas, menyampaikan pendapat dan informasi melalui bahasa.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan hal penting yang perlu dipelajari karena bahasa mempunyai fungsi dan peranan yang besar dalam kehidupan manusia. Fungsi bahasa utama yaitu sebagai alat
Lebih terperincidengan penuh hormat. rumah. mata.
Kegiatan Norma-norma di Masyarakat Perhatikan cerita berikut baik-baik. Alin dan Keluarganya Alin sekarang duduk di kelas III. Ia tinggal bersama kedua orangtuanya. Keluarga Alin hidup dengan disiplin.
Lebih terperinciANALISIS STRUKTUR FUNGSIONAL PADA PERIBAHASA INDONESIA: TINJAUAN SINTAKSIS
ANALISIS STRUKTUR FUNGSIONAL PADA PERIBAHASA INDONESIA: TINJAUAN SINTAKSIS NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciKegiatan Sehari-hari
Bab 1 Kegiatan Sehari-hari Kegiatan Sehari-hari 1 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini kamu diharapkan mampu: 1) membuat daftar kegiatan sehari-hari berdasarkan penjelasan guru; 2) menceritakan
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 9 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013 E- JOURNAL
KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 9 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013 E- JOURNAL Oleh Elpita Sahara NIM 090388201 085 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA
Lebih terperincianak manis D M sebatang rokok kretek M D M sebuah rumah mewah M D M seorang guru M D
Sintaksis adalah bagian dari tata bahasa yang mempelajari proses pembentukan kalimat, atau yang menganalisis kalimat atas bagian-bagiannya. Kalimat ialah kesatuan bahasa atau ujaran yang berupa kata atau
Lebih terperinciKata menduduki posisi yang sangat penting, dalam keterampilan berbahasa. Hal ini didukung oleh pendapat Keraf (2003:10) yang menyatakan bahwa,
HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DAN KALIMAT EFEKTIF DENGAN KEMAMPUAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI KARANGAN NARASI OLEH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 LUBUK PAKAM TAHUN PEMBELAJARAN 2010/2011 AMANDA REYNA
Lebih terperinciBunga Lestari Dr. Wisman Hadi, M.Hum. ABSTRAK
0 KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF BERBAGAI JENIS WACANA DALAM NASKAH SOAL UJIAN NASIONAL OLEH SISWA KELAS IX SMP SWASTA BANDUNG SUMATERA UTARA TAHUN PEMBELAJARAN2017/2018 Bunga Lestari (bungalestariyy@gmail.com)
Lebih terperinciARTIKEL E-JOURNAL. Oleh HERIZAN NIM JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA ASPEK KESATUAN PARAGRAF SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MAITREYAWIRA TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh HERIZAN NIM 090388201131
Lebih terperinciKEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013
KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOERNAL Oleh KAMMILAH NIM 090388201167 JURUSAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciHubungan kemampuan membaca skema dengan kemampuan menulis paragraf persuasive oleh Siswa Kelas XI SMA Swasta Katolik Budi Murni 2. Verawaty R.
Hubungan kemampuan membaca skema dengan kemampuan menulis paragraf persuasive oleh Siswa Kelas XI SMA Swasta Katolik Budi Murni 2 Simalingkar Medan Tahun Pembelajaran 2009/2010. Verawaty R. Sitorus ABSTRAK
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI PEMAKAIAN PREPOSISI PADA KOLOM POS PEMBACA DI HARIAN SOLOPOS SKRIPSI
NASKAH PUBLIKASI PEMAKAIAN PREPOSISI PADA KOLOM POS PEMBACA DI HARIAN SOLOPOS SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
PERBEDAAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANTARA ANAK USIA 10-12 TAHUN YANG DIDIDIK ORANG TUA DAN ANAK YANG DIDIDIK SAUDARA DI DESA KEDUNGWINONG KECAMATAN SUKOLILO KABUPATEN PATI NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA TEKS NASKAH DRAMA UNTUK PENINGKATAN MENULIS NARASI PADA SISWA KELAS X SMK PN 2 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013
PENGGUNAAN MEDIA TEKS NASKAH DRAMA UNTUK PENINGKATAN MENULIS NARASI PADA SISWA KELAS X SMK PN 2 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Oleh: Asih Purwasih Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF PADA AMANAT UPACARA GURU SMK KESEHATAN WIDYA TANJUNGPINANG TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL E-JOURNAL
ANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF PADA AMANAT UPACARA GURU SMK KESEHATAN WIDYA TANJUNGPINANG TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL E-JOURNAL KARMILA NIM 110388201058 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Lebih terperinciII. KAJIAN PUSTAKA. mengungkapkan pikiran yang utuh (Alwi, 2003:311). Dalam wujud lisan, kalimat
9 II. KAJIAN PUSTAKA A. Kalimat Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh (Alwi, 2003:311). Dalam wujud lisan, kalimat ditandai dengan nada
Lebih terperinciEFEKTIVITAS METODE DISKURSUS MULTY REPRECENTACY
EFEKTIVITAS METODE DISKURSUS MULTY REPRECENTACY (DMR) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA SWASTA R.A. KARTINI TEBING TINGGI TAHUN PEMBELAJARAN 2010/2011. Lini Afriani Sinaga
Lebih terperinciAbstrak. Kata kunci :, Karangan, Kemahiran. Menulis, Narasi, Media Realia. Abstract
Kemahiran Menulis Karangan Narasi dengan Menggunakan Media Realia Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 24 Bintan Tahun Pelajaran 2012-2013 oleh Mimi Sutri. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi siswa Kelas X SMA Negeri 2. Tanah Sepenggal Kabupate Bungo Tahun Ajaran 2013/2014
ARTIKEL ILMIAH Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi siswa Kelas X SMA Negeri 2 Tanah Sepenggal Kabupate Bungo Tahun Ajaran 2013/2014 Oleh: Febriyeni A1B110019 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciPERBANDINGAN MORFEM TERIKAT BAHASA INDONESIA DENGAN MORFEM TERIKAT BAHASA MELAYU SUBDIALEK KECAMATAN LINGGA UTARA KABUPATEN LINGGA ARTIKEL E-JOURNAL
PERBANDINGAN MORFEM TERIKAT BAHASA INDONESIA DENGAN MORFEM TERIKAT BAHASA MELAYU SUBDIALEK KECAMATAN LINGGA UTARA KABUPATEN LINGGA ARTIKEL E-JOURNAL NURATMAN NIM 100388201104 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA
Lebih terperinciTINDAK TUTUR PUJIAN DALAM INTERAKSI PEMBELAJARAN DI PKBM AL-ISLAMIYAH DESA AWAR-AWAR KECAMATAN ASEMBAGUS KABUPATEN SITUBONDO SKRIPSI
TINDAK TUTUR PUJIAN DALAM INTERAKSI PEMBELAJARAN DI PKBM AL-ISLAMIYAH DESA AWAR-AWAR KECAMATAN ASEMBAGUS KABUPATEN SITUBONDO SKRIPSI OLEH MARITA AWWALIYAH MAGHFIRAH NIM 09340035 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciTATA BAHASA BAKU BAHASA INDONESIA ADITYA PERDANA ANI MINARTI BUDY ROMDHANI
TATA BAHASA BAKU BAHASA INDONESIA ADITYA PERDANA ANI MINARTI BUDY ROMDHANI 1. Pengertian Verba 2. Verba Dasar 3. Verba Turunan 4. Verba Majemuk VERBA . Pengertian Kalimat Kalimat adalah satuan bahasa
Lebih terperinciKemampuan Menggunakan Kalimat Efektif Dalam Mengungkapkan Pengalaman Oleh Siswa Kelas VII SMP TPI Al-Hasanah Pematang Bandar
Kemampuan Menggunakan Kalimat Efektif Dalam Mengungkapkan Pengalaman Oleh Siswa Kelas VII SMP TPI Al-Hasanah Pematang Bandar Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan USI Abstrak Tujuan penelitian ini
Lebih terperinciVerawaty R. Sitorus. Kata Kunci. Membaca Skema, Paragraf Persuasif, SMA Budi Murni
Hubungan kemampuan membaca skema dengan kemampuan menulis paraggraf persuasive oleh Siswa Kelas XI SMA Swasta Katolik Budi Murni 2 Simalingkar Medan Tahun Pembelajaran 2009/2010. Verawaty R. Sitorus ABSTRAK
Lebih terperinciTINDAK TUTUR DALAM BERCERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 CIAMIS
TINDAK TUTUR DALAM BERCERITA Oleh Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK Berdasarkan observasi penulis saat melakukan kegiatan PPL. Anak terlihat cenderung pasif melakukan kegiatan
Lebih terperinciOleh : Arief Wisnu Indaryanto Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK LATIHAN TERBIMBING MELALUI MEDIA GAMBAR KARIKATUR PADA SISWA KELAS VII SMPN 3 BINANGUN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Oleh : Arief Wisnu Indaryanto
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 1. Jenis makna konotatif yang terdapat dalam antologi cerkak majalah Djaka
BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan pembahasan yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya, diambil kesimpulan sebagai berikut. 1. Jenis makna konotatif yang terdapat dalam antologi cerkak majalah Djaka
Lebih terperinciARTIKEL E-JOURNAL OLEH EGGA MILASA NIM
ARTIKEL E-JOURNAL OLEH EGGA MILASA NIM 090388201078 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2013 Kemahiran
Lebih terperinciRISKI EKA AFRIANTI NIM
ANALISIS KESALAHAN FRASE PADA KARANGAN NARASI MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI ARTIKEL E-JOURNAL diajukan untuk memenuhi
Lebih terperinci