BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 TRANSFORMATOR UMUM Transformator (trafo) merupakan peralatan mesin listrik stasis yang bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik, yang dapat mentransformasikan enegri listrik dari teganan tinggi ke tegangan rendah ataupun sebaliknya. Dalam sistem tenaga listrik, transformator digunakan untuk memindahkan engeri dari satu rangkaian listrik ke rangkaian berikutnya tanpa merubah frekuensi. Pada sistem distribusi, transfrmator digunakan untuk menurunkan tegangan 20kV ke tegangan 400/231 V (untuk sistem fasa tiga). Untuk fungsi tersebut, trafo dapat berupa trafo satu phasa (gambar 2.1) yang secara umum memiliki kapasitas 160 KVA dengan vektor Yzn5 sedangkan trafo tiga fasa ( gambar 2.2) memiliki kapasitas 160 KVA dengan vektor Dyn5 (berdasarkan SPLN 50 tahun 1997, serta SPLN D :2007). Gambar 2.1 trafo satu fasa Gambar 2.2 trafo tiga fasa Pada pemakaian transformator pada sistem distribusi dapat dibagi menjadi tiga diantaranya : 5

2 6 a. Trafo penaik tegangan (step-up) Trafo ini dapat disebut juga sebagai Trafo Daya, trafo ini berfungsi untuk menaikkan tegangan. Trafo ini digunakan untuk menaikkan daya pembangkitan yang kemudian disaluran ke gardu gardu induk. Trafo daya ini biasa digunakan di Gardu Induk Pembangkit dan Gardu Induk Distribusi dimana trafo memiliki kapasitas daya yang besar, untuk Gardu pembangkit memiliki kapasitas daya 150/500 kv dan untuk Gardu Induk Distribusi memiliki kapasitas daya 11,6 / 20 kv Gambar 2.3 transformator step up (transformator daya) b. Trafo penurun tegangan (step-down) Trafo ini dapat disebut juga trafo distribusi, yang berfungsi untuk menurunkan tegangan. Trafo distribusi yang biasa digunakan adalah trafo step down 20kV/400V. Tegangan fasa ke fasa pada sistem jaringan tegangan rendah adalah 380 Volt. Gambar 2.4 single line diagram trafo step down

3 7 Gambar 2.5 transformator dan konstruksi gardu pada gardu tiang Gamabr 2.6 transformator pada gardu beton c. Trafo pengukuran (trafo instrument) Untuk pemasangan alat ukur dan proteksi pada jaringan tegangan tinggi diperlukan trafo pengukuran. Trafo pengukuran ini terdiri dari : 1. Trafo tegangan (Voltage Transformator) Trafo ini berfungsi untuk mentransformasikan dari tegangan tinggi ke tegangan rendah untuk pengukuran atau proteksi dan sebagai isolasi antara sisi tegangan yang diukur atau diproteksikan dengan alat ukurnya atau proteksinya

4 8 (a) (b) Gambar 2.7 transformator tegangan dan simbol transformator tegangan 2. Trafo Arus (Current Transformator) Trafo ini berfungsi untuk mentransformasikan dari arus yang besar ke arus yang kecil untuk pengukuran dan proteksi, sebagai alat isolasi dan penggunaan standart arus pengenal untuk alat sisi sekundernya (a) (b) Gambar 2.8 transformator arus dan simbol transformator arus

5 PRINSIP KERJA TRANSFORMATOR Prinsip kerja trafo adalah berdasarkan induksi elektro mangetik. Untuk memahami prinsip kerja tersebut perhatikan gambar dibawah ini (gambar 2.1) gambar 2.9 Prinsip Kerja Transformator Sisi belitan X1 dan X2 adalah sisi tegangan rendah dan sisi belitan H1 dan H2 adalah sisi tegangan tinggi. Bila salah satu sisi baik tegangan tinggi ataupun sisi tegangan rendah di hubungkan ke sumber tegangan bolak balik maka sisi tersebut akan disebut sebagai sisi primer dan sisi lainnya yang akan dihubungkan dengan beban akan disebut dengan sisi sekunder. Sisi belitan X1 dan X2 dihubungkan dengan sumber tegangan bolak balik sebesar V1 atau sama dengan Vp, maka fluks bolak balik akan di bangkitkan pada inti sebesar Ømax yang melingkar dan menghubungkan belitan kawat primer dengan belitan kawat sekunder serta menghasilkan tegangan induksi (EMF / GGL) baik pada belitan primer sebesar E1 atau sama dengan Ep, maupun pada belitan sekunder sebesar E2 atau sama dengan Es, seperti persamaan berikut E1 = Ep = 4.44 x f x Np x Ømax x 10-8 Volt (2.1) E2 = Es = 4.44 x f x Np x Ømax x 10-8 Volt (2.2) Kemudian karena sifat frekuensi dan fluksnya sama, maka E1 = N1 E2 N2 (2.3)

6 10 Jika rugi rugi trafo tidak diperhitungkan dan efesiensi 100%, maka secara praktis factor daya primer (PF1) sama dengan factor daya sekunder (PF2) sehingga besarnya daya primer sama dengan daya sekunder seperti persamaan berikut : I1 x E1 x PF1 = I2 x E2 x PF2 (2.4) Maka; E1 = I2 E2 I1 (2.5) Sehingga untuk rumus umum perbandingan belitan trafo adalah : E1 = N1 = I2 = a (2.6) E2 N2 I1 Untuk trafo ideal, berlaku persamaan Dimana ; E1 = N1 = Vp = EP (2.7) E2 = N2 = VS = ES (2.8) E1 = V1 E2 = V2 N1 = N1 N2 = N2 Ømax f V1 = VP V2 = VS : tegangan induksi yang dibangkitkan sisi primer (V) : tegangan induksi yang dibangkitkan sisi sekunder (V) : banyak lilitan pada sisi primer : banyaknya lilitan pada sisi sekunder : fluks maximum dalam besaran maxwell : frekuensi arus dan tegangan sistem (Hz) : tegangan sumber yang masuk di primer (Volt) : tegangan sekunder ke beban (Volt) a : rasio transformator (%) PF1 : faktor daya

7 KONSTRUKSI TRANSFORMATOR Suatu transformator terdiri dari beberapa bagian konstruksi yang mempunyai fungsi fungsi masing masing diantaranya: a. Bagian utama b. Peralatan bantu Bagian utama transformator terdiri dari : a. Inti besi Bahan inti besi yang paling banyak digunakan cold-rolled grain oriented (CGO), baja elektrical berbentuk pelat tipis yang dilaminasi dengan silikon. Pada penerapannya, pelat tipis tersebut dapat dikonstruksi secara tersusun (stacked type) atau digulung (wound type) Gambar 2.10 jenis pembentukan inti besi b. Kumparan transformator Beberapa lilitan kawat terisolasi membentuk suatu kumparan dan kumparan tersebut diisolasi baik terhadap inti besi maupun terhadap kumparan lain dengan menggunakan isoalsi padat seperti karton, pertinax. Pada transformator terdapat kumparan primer dan kumparan sekunder, jika kumparan primer dihubungkan dengan tegangan atau arus bolak balik maka pada kumparan tersebut timbul fluks yang akan menimbulkan induksi tegangan, bila pada rangkaian sekunder ditutup (rangkaian beban) maka mengalirlah arus pada kumparan tersebut sehingga kumparan ini berfungsi sebagai alat transformasi tegangan dan arus.

8 12 c. Minyak Transformator Minyak transformator adalah minyak yang berbasis mineral yang digunakan karena keunggulan sifat kimia dan kekuatan dielektrik. Minyak berfungsi sebagai isolasi dan sekaligus media pendingin. Karakteristik minyak transformator dapat dilihat pada tabel 2.1. kualitas minyak akan mempengaruhi sifat insulasi dan pendingin. Tabel 2.1 Karakteristik minyak trafo berdasarkan IEC 60422:2005 No. Parameter Baik Cukup Buruk 1 Warna dan penampakan Clear - Gelap 2 Tegangan tembus [kv/2,5 mm] > < 30 3 Kadar air pada 20 C [mg/kg] < > 25 4 Keasaman [mgkoh/g] < 0,15 0,15-0,30 > 0,30 5 tanδ pada 90 o C <0,1 0,1 0,5 0,5 6 Tahanan jenis pada 90 o C [GΩ.m] >3 0,2-3 < 0,2 7 Sedimen [% berat] < O,02 8 Tegangan antar muka [mn/m] > < 22 9 Titik nyala [ o C] Maks penurunan 13 C Minyak transformator dapat menahan partikel air bergantung pada suhu minyak. Jika minyak pada titik jenuhnya, free water pada bagian bawah transformator. Kekuatan dielektrik akan menurun dengan hadirnya air pada minyak dan direkomendasi untuk dilakukan degasifikasi. Jika kadar air tinggi mengalirkan keluar minyak panas perlu dipertimbangkan walau lebih mahal daripada degasifikasi, karena mengeluarkan juga minyak pada inti besi dan rakitan belitan. Pemerikasaan tegangan tembus dianjurkan 3 tahun pertama setelah transformator dioperasikan. Pada penggantian minyak sebaiknya dilakukan pada kondisi offline dan vakum.jika tangki tidak tahan vakum maka,minyak harus didegasifikasi dan disirkulasi melalui

9 13 degasifier 3 kali dari volume tangki untuk membantu menghilangkan lembab pada insulasi transformator. d. Bushing Hubungan antara kumparan transformator ke jaringan luar melalui sebuah bushing, sebuah konduktor yang diselubungi oleh isolator. Dam bushing berfungsi penyekat antara konduktor tersebut dengan tangki transformator. Bushing sisi sekunder menggunakan bushing keramik sedangkan jenis bushing primer tergantung dari jenis konstruksi transformator. Transformator pasang luar menggunakan bushing keramik sedangkan transformastor pasang dalam pada umumnya menggunakan plug in bushing. Parameter dalam pemeliharaan bushing primer adalah jarak rambat yang ditentukan oleh tingkat polusi dari lokasi terpasangnya transformator (SPLN 50 : 1979 dan SPLN D : 2007) Gambar 2.11 bushing trafo e. konservator Apabila suatu trafo mempunyai beban yang tinggi atau kenaikan suhu udara luar, maka minyak trafo akan mengembang. Pengembangan minyak ini diterima oleh Conservator expansion tank. Udara diatas permukaan minyak didalam conservator terdesak keluar melalui silica gel dan alat pernapasan udara (air breather) apabila minyak trafo dingin,

10 14 maka udara dari luar akan masuk melalui alat pernapasan, silica gel dan kembali ke conservator. Tinggi rendahnya minyak didalam conservator dapat dilihat dalam gelas pendingin yang menempel pada conservator tersebut. Gambar 2.12 konservator Peralatan bantu a. Alat pernafasan (silica gel) Karena pengaruh naik turunnya beban trafo maupun suhu udara luar, maka suhu minyakpun akan berubah-ubah mengikuti keadaan tersebut. Bila suhu minyak tinggi, minyak akan memuai dan mendesak udara di atas permukaan minyak keluar dari dalam tangki, sebaliknya bila suhu minyak turun, minyak menyusut maka udara luar akan masuk ke dalam tangki. Kedua proses di atas disebut pernapasan trafo. Permukaan minyak trafo akan selalu bersinggungan dengan udara luar yang menurunkan nilai tegangan tembus minyak trafo, maka untuk mencegah hal tersebut, pada ujung pipa penghubung udara luar dilengkapi tabung berisi kristal zat hygroskopis.

11 15 Gambar 2.13 alat pernafasan trafo b. Tap changer (pengubah sadapan) Tap changer merupakan lengkapan yang dipasang pada belitan primer untuk maksud pengaturan tegangan keluaran transformator. Prinsip dasar ptap changer adalah pengaturan jumlah lilitan dari belitan sisi primer. Jenis tap changer yang digunakan off-circuit, sehingga untuk merubah posisi sadapan, transformator harus dalam kondisi tidak bertegangan. Posissi yang ditempatkan oleh pabrikan pada saat pengiriman adalah pada sadapan utama 3. Terminal pengubah sadapan harus terendam minyak, hal ini terkait dengan posisi peletakan transformator khususnya untuk transformator sesuai SPLN 50 : 1997.

12 16 Tabel 2.2 Posisi sadapan (Tap Changer) berdasarkan SPLN No. SPLN SPLN 50 : , , SPLN 50 : SPLN D : , , , , , c. Indikator pada transformator Pada dasarnya setiap transformator dilengkapi dengan indicator, diantaranya : 1. Gelas Penduga atau Oil Level Indikator (OLI) Gelas penduga bisa disebut juga Oil Level Indikator (OLI). Gelas penduga berfungsi memberikan indikasi level tinggi minyak. Keberadaannya diperlukan untuk beberapa komponen dan pengubah sadapan berpotensi mengalami kegagalan tegangan bila tidak terendam minyak. Untuk trafo tipe hermatic, level terpasangnya tap changer merupakan batasan ketinggian minimum. Gambar 2.14 Oil Level Indicator

13 17 2. Oil Temperature Indikator (OTI) Oil Temperature Indikator berfungsi untuk mengetahui kondisi temperature minyak dalam transformator. Dalam pemasangan indikator ini terendam minyak, melalui indikator ini dapat melihat dua rekaman panas yang terjadi di dalam trafo yaitu pada saat trafo sedang beroperasi (jarum hitam) maupun kondisi panas maksimum yang pernah terjadi didalam trafo (jarum merah). Gambar 2.15 Oil Temperatur Indicator 2.3 JENIS TRANSFORMATOR secara umum terdapat dua jenis transformator distribusi yang banyak digunakan pada jaringan distribusi diantaranya: a. Transformator konvensional Bila dipandang dari sisi luar, konstruksi terdiri dari tangki dan konservator. Konservator berfungsi untuk menampung pemuaian minya saat transformator berbeban. Pada gambar 2.4 ini adalah bentuk transformator konvensional Gambar 2.16 transformator konvensional

14 18 Pada transformator konservator, ketika terjadi pemuaian dan penyusutan minyak transformator, konservator difungsikan menampung minyak ketika memuai atau mensuplai minyak ketika minyak menyusut. pada tipe ini, udara luar masih memungkinkan untuk keluar masuk kedalam transformator melalui konservator. untuk mengantisipasi adanya udara luar yang lembab masuk kedalam transformator, maka dilengkapi dengan silica gel air breather untuk menyaring udara luar yang akan masuk ke dalam transformator. Silica gel yang baik ditandai dengan warna biru atau orange sebagai warna awal dan akan berubah menjadi pink atau coklat setelah silica gel jenuh, seperti gambar 2.5 dibawah ini Silica gel Jenuh Silica gel Awal Gambar 2.17 warna awal dan warna jenuh silica gel Silica gel yang telah jenuh dapat direaktivasi dengan cara pemanasan pada suhu C C selama 4 samapi 6 jam untuk menurunkan kadar air ke tingkat 2 % berat dan kembali kewarna awal. Resiko dari tipe ini adalah ketika minyak berinteraksi dengan udara luar, sangat memungkinkan bahwa minyak akan terkontaminasi oleh air yang terkandung dalam udara tersebut. Dapat disimpulkan bahwa kemampuan silika gel dalam menyaring lembab merupakan faktor penentu dalam menjaga kualitas sistem dielektrik. Meningkatnya kadar air di dalam minyak akan menurunkan ketahanan tegangan transformator. Bila nilai tegangan tembus minyak telah berada di bawah ambang batas

15 19 minimal, minyak perlu dipelihara (purifying) untuk menurunkan kadar air dan membuang partikel fisika lainnya, sehingga transformator konvensional perlu pemeriksaan dan pemeliharaan secara reguler. Periode pemeliharaan dan pemeriksaan bergantung pada kondisi lingkungan lokal dan tingkat pembebanan transformator. b. Transformator hermatical Konsep lain dari memproteksi transformator dari udara lembab adalah dengan sistem tangki kedap (hermatically sealed). Pada sistem ini konservator dan sistem pipa untuk hubungan dengan atmosfer luar sudah tidak digunakan lagi. Ada dua jenis sistem hermatik pada transformator distribusi dengan pendekatan teknolagi berbeda yaitu dengan bantalan gas (hermatically sealed inert gas cushion) dan minyak penuh (fully filled) 1. hermatically sealed inert gas cushion sistem hermatik jenis ini menggunakan bentuk tangki rigid dengan menerapkan bantalan gas (nitrogen) pada ruang diatas level minyak. Volume untuk ruang gas diperhitungkan agar mampu mempung ekspansi minyak yang terjadi pada saat beban maksimum. Minyak dan gas berperan bersama-sama dalam membentuk tekanan tangki. Pemanasan minyak oleh rugi-rugi transformator dan peningkatan suhu gas akibat sentuhan dari minyak panas tersebut, ditambah dengan konstruksi tangki yang rigid menyebabkan peningkatan tekanan tangki relatif tinggi. Untuk menjaga keberadaan nitrogen, pembatas tekanan yang digunakan harus dari jenis konstruksi khusus yang tidak mudah membuka oleh tekanan pada beban operasi, namun dapat mereduksi tekanan eksesif saat kondisi gangguan.

16 20 Gambar 2.18 Hermatically sealed inert gas cushion Busing dan pengubah sadapan yang direkomendasikan untuk menggunakan desain wall mounted (terpasang pada dinding tangki) 2. fully filled konsep hermatik lainnya adalah dengan mengisi seluruh ruang didalam tangki dengan minyak. Sistem ini diterapkan pada tangki yang dikonstruksi dengan sirip pendingin dari pelat corrugated. Bantalan gas tidak digunakan lagi dan perannya dalam menangani ekspansi minyak diambil ahli oleh kelenturan sirip dari pelat fleksibel (corrugated). Penggunaan sirip lentur membuat volume tangki bersifat variable, membesar saat beban tinggi dan kembali mengecil saat beban yang lebih rendah.

17 21 Untuk dapat mengangani kondisi ini, bahan logam pelat dari sirip radiator harus fleksibel namun kuat menahan tekanan tangki. Gambar 2.19 Fully filled 2.4 SISTEM PENDINGINAN TRANSFORMATOR Panas yang ditimbulkan oleh tugi rugi transformator berpotensi merusak ketahanan komponen komponen dari sistem insulasi (kertas atau enameled wire) transformator. Untuk menjaga agar suhu pada semua bagian insulasi selalu berada dibawah batas ketahanan termalnya, maka diperlukan pendinginan. Media yang digunalan pada sistem pendinginan dapat berupa udara atau gas, minyak dan air. Sistem pendingin transformator dapat dikelompokkan sebagai berikut : a. ONAN (oil natural air natural) Ialah pendinginan minyak pada kumparan transformator dan udara sebagai pendingin luar, dimana keduanya bersikulasi secara alami. Jenis ini biasa digunakan untuk transformator dengan kapasitas kecil b. ONAF (oil natural air force) Ialah pendinginan minyak yang bersikulasi secara alami dan udara yang bersikulasi secara paksa yakni menggunakan hembusan kipas angin yang digerakkan oleh motor listrik. Pada umumnya operasi transformator dimulai dari ONAF tetapi hanya sebagian kipas angin yang berputar, apabila suhu transformator meningkat, kipas angin akan berputar secara bertahap

18 22 c. OFAF (oil force air force) Ialah minyak dipompakan dari tangki utama secara paksa melewati udara yang dipaksakan. Pada sistem pendinginan ini, minyak berfungsi sebagai pendingin kumparan transformator yang bersikulasi sedcara paksa dan dengan udara sebagai pendingin luar transformator yang bersikulasi secara paksa d. OFWF (oil force water force) Ialah minyak dipompakan dari tangki utama melewati air pendingin. Pada sistem pendingin ini, minyak sebagai kumparan transformator yang bersikulasi secara paksa dengan air sebagai pendingin luar transformator yang bersikulasi secara paksa. Berikut ini merupakan (tabel 2.3) berisikan klasifikasi tipe pendingin transformator no macam sistem pendingin Tabel 2.3 Tipe Pendingin Transformator Media didalam transformator sirkulasi alami diluar transformator sirkulasi paksa sirkulasi alami sirkulasi paksa 1 AN - - udara - 2 AF Udara 3 ONAN minyak - udara - 4 ONAF minyak - - udara 5 OFAN - Minyak Udara - 6 OFAF - Minyak - Udara 7 OFWF Minyak - Air 8 ONAN / ONAF kombinasi 3 dan 4 9 ONAN / OFAN kombinasi 3 dan 5 10 ONAN / OFAF kombinasi 3 dan 6 11 ONAN / OFWF kombinasi 3 dan 7

19 23 Keterangan: A : air (udara) N : Natural (alamiah) O : Oil (minyak) F : Forced (paksa / tekanan) Media pendingin Kemampuan tahanan isolasi belitan trasformator terhadap panas dibedakan atas jenis isolasi yang digunakan. Tabel 2.4 menunjukkan kelas kelas isolasi dan batas ketahanan terhadap suhu. Pemilihan kelas isolasi untuk belitan secara langsung menentukan batas kapasitas dan umur suatu transformator. Untuk transformator dengan kelas suhu A, seperti halnya kebanyakan transformator distribusi, desain ketahanan termal ditentukan pada suhu ruang maksimum 40 C. Tabel 2.4 Kelas Thermal Insulasi menurut VDE 0532 Kelas Suhu kerja maksimal ( 0 C) Y 90 A 105 E 120 B 130 F 155 H 180 C 180 *(Abdul kadir.transformator.115) Minyak mineral merupakan jenis material yang paling banyak digunakan sebagai pendingin transformator distribusi. Selain berfungsi sebagai media pendingin, minyak mineral juga berfungsi untuk mengisolasi tegangan yang timbul pada setiap bagian-bagian transformator.

20 UMUR TRANSFORMATOR Umur transformator merupakan fungsi dari umur sistem insulasi. Umur insulasi berakhir bila kekuatan mekanikalnya telah menurun hingga 50% kekuatan awal. Pada batas ini transformator masih dapat beroperasi namun rentan terhadap berbagai gangguan. Untuk kelas suhu insulasi, seperti halnya transformator didesain SPLN 17 tahun 1997 (publikasi IEC 354(1972)) penurunan ini dicapai pada (20,55 tahun) bila transformator di operasikan pada kapa sitas penuh secara kontinyu sehingga transformator mempunyai susut umur normal 0,0137 % perhari. Sistem insulasi didesain untuk beroperasi pada suhu belitan rata rata 65 0 C dan suhu belitan hottest-spot 80 0 C diatas suhu ambient rata rata 30 0 C. Dengan kondisi ini suhu operasi transformator diantaranya : a. 65 C kenaikan suhu rata-rata + 30 C suhu ambient = 95 C suhu ratarata belitan b. 80 C kenaikan hottest-spot + 30 C suhu ambient = 110 C suhu hottestspot Sistem insulasi di atas menggunakan material thermal upgraded paper yang merupakan hasil improvement dari material generasi sebelumnya yang mempunyai suhu operasi lebih rendah, yaitu: a. 55 C kenaikan suhu rata-rata + 30 C suhu ambien = 85 C suhu ratarata belitan b. 65 C kenaikan hottest-spot + 30 C suhu ambien = 95 C suhu hottestspot

21 Umur trafo [jam] ,60 tahun ,17 tahun ,55 tahun Suhu [ C] Gambar 2.20 kurva Umur Transformator Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa variasi suhu 7 o C dari batas suhu operasi akan terjadi faktor kelipatan dua. Pada suhu 117 o C, umur transformator akan berkurang separuhnya akibat penuaan progresif oleh suhu tinggi terhadap sistem insulasi sedangkan pada suhu 107 o C umur akan lebih panjang dua kalinya. Selain itu pula, dengan adanya thermal stress yang sangat tinggi tersebut akan merusak kertas isolasi trafo itu sendiri. Pada gambar 2.20 berikut ini merupakan contoh figur kerusakan isolasi trafo (kraft paper) pada suhu C yang terendam dalam mineral oil dengan waktu variable waktu: Gambar 2.21 figur warna penuaan kertas isolasi trafo

22 26 Dapat dilihat bahwa ketika isolasi menerima suhu berlebih (150 0 C), akan mengalami penurunan kualitas yang sangat signifikan dalam waktu kurang dari 6 bulan 2.6 FAKTOR YANG MEMPERCEPAT PENUAAN Secara proses kimiawi, ada tiga mekanisme pada degradasi dan penuaan insulasi transformator, yaitu oksidasi, hydrolysis dan pyrolisis, dengan suhu, air dan oksigen berperan sebagai agen utama. Hydrolysis (dekomposisi akibat reaksi dengan air dan asam) dan pyrolysis merupakan reaksi yang melibatkan suhu, namun tingkat aktivasinya berbeda. Proses pyrolisis akan merusak kertas secara langsung dengan memutus ikatan glukose sedangkan hydrolysis akan mendekomposisi polimer dengan bantuan air dan asam (asam bertindak sebagai katalisator). Oksidasi relatif tidak terkait langsung dengan depolimerisasi selulose, namun beberapa jenis dari proses oksidasi, seperti halnya pada hydrolysis, akan memproduksi sejumlah molekul air. Ketiga mekanisme tersebut berlangsung secara simultan dan membentuk proses berantai, dimana produk dari suatu hasil reaksi akan berkontribusi, mempengaruhi kecepatan, dan menjadi bahan baku dari proses reaksi berikutnya. Selain suhu tinggi, penuaan pada sistem insulasi dapat dipercepat oleh kelembaban dan oksidasi. Pada suhu beban normal, oksidasi dan lembab cenderung lebih berperan dalam merusak sistem insulasi. Hasil dari siklus ini adalah pengningkatan kadar keasaman (acidity) pada minyak, lihat gambar 2.22

23 27 CO 2 CO H 2O Oksidasi selulose Oksidasi minyak H 2O Suhu tinggi O 2 Asam Hydrolysis Pyrolysis Depolimerisasi Pemecahan levoglucosane Dehidrasi Fragmentasi levoglucosane Furan Asam CO 2 CO H 2O î 2 Gambar 2.22 Proses Oksidasi, hydrolisi dan pyrolisis Kadar keasaman mempunyai korelasi terhadap pembentukan sludge (endapan), yang keberadaanya akan merusak kemampuan heat transfer minyak. Asam akan membentuk sludge yang menetap pada belitan transformator, menghasilkan berkurangnya kemampuan minyak dalam mendisipasi panas. Suhu operasi belitan yang menjadi lebih panas akan membentuk lebih banyak sludge dan menimbulkan lebih panas lagi. Kadar asam yang tinggi dan pengingkatan suhu operasi akan mempercepat pemburukan kualitas insulasi minyak. 2.7 PENGAMAN TRANSFORMATOR Hubung singkat dan arus lebih yang terjadi di sepanjang jaringan yang dipasok oleh transformator, dapat menimbulkan stress thermal dan mekanial pada struktur belitan transformator. Arus gangguan yang mengalir dalam durasi tertentu pada belitan, menimbulkan panas tinggi yang merusak sistem isolasi dan dielektrik dan menyebakan penuaan dipercepat. Oleh karena iitu, pemilihan rating pengaman pun harus dilakukan secara cepat

24 28 dan tepat sesuai dengan kapasitas transformator (rating proteksi tidak terlalu besar atau kecil) Tabel 2.5 dan 2.6 merupakan rekomendasi pemilihan rating proteksi sisi primer berdasarkan IEC 282-2(1974) jenis letupan yang digunakan untk trafo pasang luar dan standar IEC (1970) jenis pembatas arus / current limiting (HRC) untuk trafo pasang dalam Tabel 2.5 rekomendasi pemilihan rating pelebur untuk trafo pasang dalam Keterangan : Tipe H : pelebur tahan surya Tipe T : pelebur tipe lambat Tipe K : pelebut tipe cepat Tabel 2.6 rekomendasi pemilihan rating pelebur untuk trafo pasang luar trafo distribusi arus pengenal (A) tiga fasa 20 KV daya pengenal arus pengenal tipe T tipe K (KVA) (A) min maks min maks 50 1, ,3 6, ,8867 6,3 8 6, , , ,5

25 , , , , , , , ,5 31, , , , Garis batas ketahanan pelebur (menurut SPLN diatas) bagi trafo distribusi umum ditentukan oleh titik titik berikut : a. 2 x In selama 100 detik : arus beban lebih b. 12 x In selama 0,1 detik : arus inrush trafo c. 25 x In selama 2 detik : arus hubung singkat d. 2.8 PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR Pemeliharaan adalah peningkatan kehandalan yang dilakukan dalam melaksanakan kegiatan untuk menjaga kondisi sebuah peralatan agar dapat melakukan fungsinya. Pemeliharan akan dapat meningkatkan kehandalan dan efesiensi maksimal pada biaya serendah rendahnya, dengan demikian akan dicapai optimalisasi peralatan melakukan aktivitas pengelolahan peralatan Jenis jenis pemeliharaan Dalam pelaksamaannya kegiatan pemeliharan transformator distribusi di bagi menjadi tiga jenis pemeliharaan diantaranya : a. Pemeliharaan preventive Pemeliharaan preventive adalah kegiatan pemeliharan untuk mencegah terjadinya kerusakan peralatan yang lebih parah dan untuk mempertahankan unjuk kerja transformator agar tetap beroperasi dengan kehandalan dan efesiensi yang tinggi. Dalam pelaksanaannya pemeliharaan ini diawali dengan pemeriksaan untuk diikuti dengan rekomendasi dari hasil tersebut. adapun kegiatan pemliharan preventive diantaranya : pembersihan fisik

26 30 dari kotoran, pemeriksaan kondisi baut baut pada bushing, pemeriksaan indikasi minyak transformator. b. Pemeliharaan berdasarkan kondisi Pemeliharan berdasarkan kondisi adalah pemeliharan transformator distribusi yang dilakukan untuk mengetahui kondisi trafo untuk kemudian di prediksi kemungkinan kerusakan yang terjadi sehingga dapat dilakukan pemeliharaan. Adapun aktifitas dari pemeliharan berdasarkan kondisi antara lain pengukuran tahanan pembumian, pengujian temperature dengan thermovision. c. Pemeliharaan korektif Pemeliharaan korektif adalah tindakan perbaikan transformator distribusi yang diakibatkan terjadinya gangguan. Adapun aktifitas pemeliharan korektif diantaranya : pergantian komponen atau aksesoris transformator, pengencangan atau pergantian sambungan (konektor) bushing

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Proses Penyaluran Tenaga Listrik Ke Pelanggan Didalam dunia kelistrikan sering timbul persoalan teknis, dimana tenaga listrik dibangkitkan pada tempat-tempat tertentu, sedangkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI Generator Transformator Pemutus Tenaga Distribusi sekunder Distribusi Primer BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Proses Penyaluran Tenaga Listrik Ke Pelanggan Didalam dunia kelistrikan sering timbul persoalan teknis,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Transformator Transformator merupakan peralatan mesin listrik statis yang bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik, yang dapat mentransformasikan energi listrik dari

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Gardu Distribusi Pengertian Umum Gardu Distribusi tenaga listrik adalah suatu bangunan gardu listrik berisi atau terdiri dari instalasi Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Menengah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Proses Penyaluran Tenaga Listrik Ke Pelanggan Didalam dunia kelistrikan sering timbul persoalan teknis, dimana tenaga listrik dibangkitkan pada tempat-tempat tertentu, sedangkan

Lebih terperinci

BAB III. Tinjauan Pustaka

BAB III. Tinjauan Pustaka BAB III Tinjauan Pustaka 3.1 Pengertian Sistem Distribusi Tenaga Listrik Sistem Distribusi Merupakan Bagian dari sistem tenaga listrik.sistem distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari

Lebih terperinci

BAB II PRINSIP DASAR TRANSFORMATOR

BAB II PRINSIP DASAR TRANSFORMATOR BAB II PRINSIP DASAR TRANSFORMATOR 2.1 UMUM Transformator (trafo ) merupakan piranti yang mengubah energi listrik dari suatu level tegangan AC lain melalui gandengan magnet berdasarkan prinsip induksi

Lebih terperinci

TRANSFORMATOR DAYA & PENGUJIANNYA

TRANSFORMATOR DAYA & PENGUJIANNYA TRANSFORMATOR DAYA & PENGUJIANNYA Transformator tenaga adalah suatu peralatan tenaga listrik yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga/daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya

Lebih terperinci

APLIKASI LISTRIK MAGNET PADA TRANSFORMATOR 2012 APLIKASI LISTRIK MAGNET PADA TRANSFORMATOR

APLIKASI LISTRIK MAGNET PADA TRANSFORMATOR 2012 APLIKASI LISTRIK MAGNET PADA TRANSFORMATOR APLIKASI LISTRIK MAGNET PADA TRANSFORMATOR OLEH : KOMANG SUARDIKA (0913021034) JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA TAHUN AJARAN 2012 BAB

Lebih terperinci

BAB III PENGAMBILAN DATA

BAB III PENGAMBILAN DATA BAB III PENGAMBILAN DATA Didalam pengambilan data pada skripsi ini harus di perhatikan beberapa hal sebagai berikut : 3.1 PEMILIHAN TRANSFORMATOR Pemilihan transformator kapasitas trafo distribusi berdasarkan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI KONDISI KESEHATAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI

TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI KONDISI KESEHATAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI KONDISI KESEHATAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI (Studi Kasus di PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya Dan Tangerang) Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar

Lebih terperinci

BAB II TRANSFORMATOR DISTRIBUSI DAN SISTEM PENGAMANNYA

BAB II TRANSFORMATOR DISTRIBUSI DAN SISTEM PENGAMANNYA BAB II TRANSFORMATOR DISTRIBUSI DAN SISTEM PENGAMANNYA BAB II TRANSFORMATOR DISTRIBUSI DAN SISTEM PENGAMANNYA 2.1 Umum Transformator merupakan suatu perangkat listrik yang berfungsi untuk mentransformasikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem tenaga listrik DC Arus listrik searah dikenal dengan singkatan DC (Direct Current). Sesuai dengan namanya listrik arus searah itu mengalir ke satu jurusan saja dalam

Lebih terperinci

TRANSFORMATOR. 1. Pengertian Transformator

TRANSFORMATOR. 1. Pengertian Transformator TRANSFORMATOR 1. Pengertian Transformator Transformator atau transformer atau trafo adalah komponen elektromagnet yang dapat mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lain. Selain itu tranformator

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISA PENYELESAIAN GANGGUAN TRAFO DISTRIBUSI DENGAN METODE RCPS (ROOT CAUSE PROBLEM SOLVING)

TUGAS AKHIR ANALISA PENYELESAIAN GANGGUAN TRAFO DISTRIBUSI DENGAN METODE RCPS (ROOT CAUSE PROBLEM SOLVING) TUGAS AKHIR ANALISA PENYELESAIAN GANGGUAN TRAFO DISTRIBUSI DENGAN METODE RCPS (ROOT CAUSE PROBLEM SOLVING) Di PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya Dan Tangerang Area Ciputat Posko Cinere Diajukan

Lebih terperinci

PEMELIHARAAN PENTANAHAN PADA PENTANAHAN ABSTRAK

PEMELIHARAAN PENTANAHAN PADA PENTANAHAN ABSTRAK PEMELIHARAAN PENTANAHAN PADA PENTANAHAN Soehardi, Sabari D3 Teknik Elektro Politeknik Harapan Bersama Jl Dewi Sartika No 71 Tegal Telp/Fax (0283) 352000 ABSTRAK Dilapangan dijumpai juga kasus Pentanahan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Transformator, Susut Umur

ABSTRAK. Kata Kunci : Transformator, Susut Umur ABSTRAK Susut umur pada transformator dipengaruhi oleh isolasi belitan transformator dan minyak transformator. Salah satu kerusakan atau kegagalan isolasi dari minyak transformator diakibatkan dari perubahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain, melalui suatu

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. dan 1997, serta SPLN D : 2007)

BAB IV PEMBAHASAN. dan 1997, serta SPLN D : 2007) BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Transformator Distribusi 4.1.1 Umum Pada sistem distribusi, Transformator digunakan untuk menurunkan tegangan penyaluran 20 kv ke tegangan pelayanan 400 / 231 V. Untuk fungsi tersebut,

Lebih terperinci

BAB II GARDU TRAFO DISTRIBUSI

BAB II GARDU TRAFO DISTRIBUSI BAB II GARDU TRAFO DISTRIBUSI II.1 Umum Gardu trafo distribusiberlokasi dekat dengan konsumen. Transformator dipasang pada tiang listrik dan menyatu dengan jaringan listrik. Untuk mengamankan transformator

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Transformator Transformator atau transformer atau trafo adalah suatu peralatan listrik elektromagnetik statis yang berfungsi untuk memindah dan mengubah energi listrik

Lebih terperinci

BAB II TRANSFORMATOR DISTRIBUSI DAN SISTEM PENGAMANNYA

BAB II TRANSFORMATOR DISTRIBUSI DAN SISTEM PENGAMANNYA BAB II TRANSFORMATOR DISTRIBUSI DAN SISTEM PENGAMANNYA 2.1 Umum Transformator merupakan suatu perangkat listrik yang berfungsi untuk mentransformasikan tegangan dan arus dari sisi primer ke sisi sekunder

Lebih terperinci

Kerja Praktek PT.Petrokimia Gresik 1

Kerja Praktek PT.Petrokimia Gresik 1 Makalah seminar kerja praktek PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR DAYA GARDU INDUK 150 KV PT.PETROKIMIA GRESIK Joko Susilo, Abdul Syakur Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof.

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. ANALISA PENGGUNAAN DAN PENYETINGAN RELAI DIFFERENSIAL PADA TRAFO STEP UP 11,5/150 kv di PLTGU BLOK I U.P MUARA KARANG

TUGAS AKHIR. ANALISA PENGGUNAAN DAN PENYETINGAN RELAI DIFFERENSIAL PADA TRAFO STEP UP 11,5/150 kv di PLTGU BLOK I U.P MUARA KARANG TUGAS AKHIR ANALISA PENGGUNAAN DAN PENYETINGAN RELAI DIFFERENSIAL PADA TRAFO STEP UP 11,5/150 kv di PLTGU BLOK I U.P MUARA KARANG Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam mencapai gelar Sarjana Strata

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Sistem Distribusi Tenaga Listrik Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik. Sistem distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Transformator merupakan suatu peralatan listrik yang berfungsi untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. Transformator merupakan suatu peralatan listrik yang berfungsi untuk II. TINJAUAN PUSTAKA A. Transformator Transformator merupakan suatu peralatan listrik yang berfungsi untuk memindahkan dan mengubah tenaga listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya,

Lebih terperinci

PEMELIHARAAN TRAFO 1 PHASA 50 KVA

PEMELIHARAAN TRAFO 1 PHASA 50 KVA PEMELIHARAAN TRAFO 1 PHASA 50 KVA Soehardi ABSTRAK Dilapangan dijumpai juga kasus trafo-trafo yang bermasalah, baik dari awal perencanaan, prosedur pemeliharaan bahkan pemeliharaan yang kurang baik sehingga

Lebih terperinci

BAB III FORMULASI PENENTUAN SUSUT UMUR TRANSFORMATOR DISTRIBUSI

BAB III FORMULASI PENENTUAN SUSUT UMUR TRANSFORMATOR DISTRIBUSI BAB III FORMULASI PENENTUAN SUSUT UMUR TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 3.1 Pendahuluan Pada bab ini akan diformulasikan hubungan antara kenaikan suhu yang melebihi batas - batas kemampuan isolasi dengan susutnya

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PEMELIHARAN GARDU DISTRIBUSI

LAPORAN AKHIR PEMELIHARAN GARDU DISTRIBUSI LAPORAN AKHIR PEMELIHARAN GARDU DISTRIBUSI Oleh: OFRIADI MAKANGIRAS 13-021-014 KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI MANADO 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1

Lebih terperinci

STUDI PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP SUSUT UMUR TRANSFORMATOR DAYA (APLIKASI PADA GARDU INDUK PEMATANGSIANTAR)

STUDI PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP SUSUT UMUR TRANSFORMATOR DAYA (APLIKASI PADA GARDU INDUK PEMATANGSIANTAR) STUDI PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP SUSUT UMUR TRANSFORMATOR DAYA (APLIKASI PADA GARDU INDUK PEMATANGSIANTAR) Junedy Pandapotan Eddy Warman Konsentrasi Teknik Energi Listrik Departemen Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek PEMELIHARAAN TRAFO DISTRIBUSI. Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang

Makalah Seminar Kerja Praktek PEMELIHARAAN TRAFO DISTRIBUSI. Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang Makalah Seminar Kerja Praktek PEMELIHARAAN TRAFO DISTRIBUSI Agung Aprianto. 1, Ir. Agung Warsito, DHET. 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Pembangkit istrik Tenaga Panas Bumi (PTP) Kamojang PT. Indonesia Power UPJP Kamojang memiliki 3 pembangkit yang menggunakan panas bumi sebagai energi primernya. Pembangkit tersebut

Lebih terperinci

Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu

Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu TRANSFORMATOR 1.PengertianTransformator Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain,

Lebih terperinci

PEMELIHARAAN MINYAK TRANSFORMATOR PADA MINYAK TRANSFORMATOR NOMOR 4 DI GARDU INDIK KEBASEN ABSTRAK

PEMELIHARAAN MINYAK TRANSFORMATOR PADA MINYAK TRANSFORMATOR NOMOR 4 DI GARDU INDIK KEBASEN ABSTRAK PEMELIHARAAN MINYAK TRANSFORMATOR PADA MINYAK TRANSFORMATOR NOMOR 4 DI GARDU INDIK KEBASEN Yudi Yantoro, Sabari D3 Teknik Elektro Politeknik Harapan Bersama Jl Dewi Sartika No 71 Tegal Telp/Fax (0283)

Lebih terperinci

PEMELIHARAAN ALMARI KONTROL

PEMELIHARAAN ALMARI KONTROL PEMELIHARAAN ALMARI KONTROL Yudi Yantoro,Sabari D3 Teknik Elektro Politeknik Harapan Bersama Jl Dewi Sartika No 71 Tegal Telp/Fax (0283) 352000 ABSTRAK Dilapangan dijumpai juga kasus Almari Kontrol Transformator-Almari

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek ON LOAD TAP-CHANGING PADA FURNACE TRANSFORMATOR

Makalah Seminar Kerja Praktek ON LOAD TAP-CHANGING PADA FURNACE TRANSFORMATOR Makalah Seminar Kerja Praktek ON LOAD TAP-CHANGING PADA FURNACE TRANSFORMATOR Oleh: Radiktyo Nindyo S (L2F 005 572) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Abstrak Salah satu peralatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Transformator Tenaga Transformator tenaga adalah merupakan suatu peralatan listrik statis yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga / daya listrik arus bolak-balik dari tegangan

Lebih terperinci

TRANSFORMATOR DAYA. Dikumpulkan dalam rangka mengerjakan tugas kelompok, mata kuliah Sistem Transmisi dan Gardu Induk.

TRANSFORMATOR DAYA. Dikumpulkan dalam rangka mengerjakan tugas kelompok, mata kuliah Sistem Transmisi dan Gardu Induk. TRANSFORMATOR DAYA Dikumpulkan dalam rangka mengerjakan tugas kelompok, mata kuliah Sistem Transmisi dan Gardu Induk. Disusun Oleh: 1. Arief Nurrahman (02964) 2. R. Maulana S.H (04156 ) 3. Sandi Sulaiman

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Transformator Transformator atau trafo adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik

Lebih terperinci

STUDI PENGGUNAAN SISTEM PENDINGIN UDARA TEKAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI TRANSFORMATOR PADA BEBAN LEBIH

STUDI PENGGUNAAN SISTEM PENDINGIN UDARA TEKAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI TRANSFORMATOR PADA BEBAN LEBIH STUDI PENGGUNAAN SISTEM PENDINGIN UDARA TEKAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI TRANSFORMATOR PADA BEBAN LEBIH (Aplikasi pada PLTU Labuhan Angin, Sibolga) Yohannes Anugrah, Eddy Warman Konsentrasi Teknik Energi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 15 BAB III LANDASAN TEORI Tenaga listrik dibangkitkan dalam Pusat-pusat Listrik seperti PLTA, PLTU, PLTG, PLTP dan PLTD kemudian disalurkan melalui saluran transmisi yang sebelumnya terlebih dahulu dinaikkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain, melalui

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Transformator Transformator atau transformer atau trafo adalah suatu peralatan listrik elektromagnetik statis yang berfungsi untuk memindah dan mengubah energi listrik

Lebih terperinci

PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR DAYA PADA GARDU INDUK 150 kv SRONDOL PT. PLN (PERSERO) P3B JAWA BALI REGION JAWA TENGAH DAN DIY UPT SEMARANG

PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR DAYA PADA GARDU INDUK 150 kv SRONDOL PT. PLN (PERSERO) P3B JAWA BALI REGION JAWA TENGAH DAN DIY UPT SEMARANG PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR DAYA PADA GARDU INDUK 150 kv SRONDOL PT. PLN (PERSERO) P3B JAWA BALI REGION JAWA TENGAH DAN DIY UPT SEMARANG Hadha Alamajibuwono 1, Dr. Ir. Hermawan, DEA 2 1 Mahasiswa dan 2

Lebih terperinci

BAB II TRANSFORMATOR. magnet dan berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik.

BAB II TRANSFORMATOR. magnet dan berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. BAB II TRANSFORMATOR II.1 Umum Transformator atau trafo adalah suatu peralatan listrik yang dapat memindahkan energi listrik atau memindahkan dan mengubah energi listrik bolakbalik dari satu level ke level

Lebih terperinci

Zuhal, Dasar Teknik Tenaga Listrik dan Elektronika Daya, Jakarta, 1995,

Zuhal, Dasar Teknik Tenaga Listrik dan Elektronika Daya, Jakarta, 1995, 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Transformator Transformator merupakan suatu peralatan listrik elektromagnetik statis yang berfungsi untuk memindahkan dan mengubah daya listrik dari suatu rangkaian listrik

Lebih terperinci

STUDI SUSUT UMUR TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 20 kv AKIBAT PEMBEBANAN LEBIH DI PT.PLN (PERSERO) KOTA PONTIANAK

STUDI SUSUT UMUR TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 20 kv AKIBAT PEMBEBANAN LEBIH DI PT.PLN (PERSERO) KOTA PONTIANAK STUDI SUSUT UMUR TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 20 kv AKIBAT PEMBEBANAN LEBIH DI PT.PLN (PERSERO) KOTA PONTIANAK Parlindungan Gultom 1), Ir. Danial, MT. 2), Managam Rajagukguk, ST, MT. 3) 1,2,3) Program Studi

Lebih terperinci

STUDI PERKIRAAN UMUR TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 160 kva MENGGUNAKAN METODE TINGKAT TAHUNAN PADA PT.PLN (PERSERO) APJ CIREBON

STUDI PERKIRAAN UMUR TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 160 kva MENGGUNAKAN METODE TINGKAT TAHUNAN PADA PT.PLN (PERSERO) APJ CIREBON STUDI PERKIRAAN UMUR TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 160 kva MENGGUNAKAN METODE TINGKAT TAHUNAN PADA PT.PLN (PERSERO) APJ CIREBON Anggi Adipriyatna Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Universitas 17 Agustus 1945

Lebih terperinci

BAB IV OPTIMALISASI BEBAN PADA GARDU TRAFO DISTRIBUSI

BAB IV OPTIMALISASI BEBAN PADA GARDU TRAFO DISTRIBUSI BAB IV OPTIMALISASI BEBAN PADA GARDU TRAFO DISTRIBUSI 4.1 UMUM Proses distribusi adalah kegiatan penyaluran dan membagi energi listrik dari pembangkit ke tingkat konsumen. Jika proses distribusi buruk

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENGARUH TEMPERATUR TERHADAP MASA GUNA DAN PEMBEBANAN DARURAT TRANSFORMATOR DAYA TESIS

UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENGARUH TEMPERATUR TERHADAP MASA GUNA DAN PEMBEBANAN DARURAT TRANSFORMATOR DAYA TESIS UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENGARUH TEMPERATUR TERHADAP MASA GUNA DAN PEMBEBANAN DARURAT TRANSFORMATOR DAYA TESIS DEWANTO INDRA KRISNADI 09 06 57 77 66 FAKULTAS TEKNIK PROGRAM MAGISTER TEKNIK ELEKTRO

Lebih terperinci

ISOLASI TEGANGAN TINGGI Bahan Listrik Bahan listrik merupakan elemen yang paling di dalam penyaluran dan penggunaan enaga listrik.

ISOLASI TEGANGAN TINGGI Bahan Listrik Bahan listrik merupakan elemen yang paling di dalam penyaluran dan penggunaan enaga listrik. ISOLASI TEGANGAN TINGGI Bahan Listrik Bahan listrik merupakan elemen yang paling di dalam penyaluran dan penggunaan enaga listrik. Bahan listrik terdiri dari konduktor, semikonduktor dan isolator. Bagi

Lebih terperinci

PEMAKAIAN DAN PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR ARUS (CURRENT TRANSFORMER / CT)

PEMAKAIAN DAN PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR ARUS (CURRENT TRANSFORMER / CT) PEMAKAIAN DAN PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR ARUS (CURRENT TRANSFORMER / CT) Oleh : Agus Sugiharto Abstrak Seiring dengan berkembangnya dunia industri di Indonesia serta bertambah padatnya aktivitas masyarakat,

Lebih terperinci

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. Pusat tenaga listrik umumnya terletak jauh dari pusat bebannya. Energi listrik

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. Pusat tenaga listrik umumnya terletak jauh dari pusat bebannya. Energi listrik BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK 2.1. Umum Pusat tenaga listrik umumnya terletak jauh dari pusat bebannya. Energi listrik yang dihasilkan pusat pembangkitan disalurkan melalui jaringan transmisi.

Lebih terperinci

PEMELIHARAAN RELE PENGAMAN PADA TRANSFORMATOR. Yudi Yantoro, Sabari

PEMELIHARAAN RELE PENGAMAN PADA TRANSFORMATOR. Yudi Yantoro, Sabari PEMELIHARAAN RELE PENGAMAN PADA TRANSFORMATOR Yudi Yantoro, Sabari D3 Teknik Elektro Politeknik Harapan Bersama Jl Dewi Sartika No 71 Tegal Telp/Fax (0283) 352000 ABSTRAK Dilapangan dijumpai juga kasus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang lain, melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang lain, melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Transformator Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain,

Lebih terperinci

BAB II TRANSFORMATOR DAYA DAN PENGUBAH SADAPAN BERBEBAN. Tenaga listrik dibangkitkan dipusat pusat listrik (power station) seperti

BAB II TRANSFORMATOR DAYA DAN PENGUBAH SADAPAN BERBEBAN. Tenaga listrik dibangkitkan dipusat pusat listrik (power station) seperti 6 BAB II TRANSFORMATOR DAYA DAN PENGUBAH SADAPAN BERBEBAN 2.1 Sistem Tenaga Listrik Tenaga listrik dibangkitkan dipusat pusat listrik (power station) seperti PLTA, PLTU, PLTD, PLTP dan PLTGU kemudian disalurkan

Lebih terperinci

BAB III METODE EVALUASI PENGUJIAN BELITAN TRAFO DISTRIBUSI

BAB III METODE EVALUASI PENGUJIAN BELITAN TRAFO DISTRIBUSI BAB III METODE EVALUASI PENGUJIAN BELITAN TRAFO DISTRIBUSI 3.1 Analisa Kondisi Trafo Dalam Keadaan Offline Analisa offline merupakan analisa yang diperlukan untuk mengetahui kondisi kesehatan trafo distribusi

Lebih terperinci

BAB IV PERAWATAN TRANSFORMATOR TENAGA 150 KV DI GARDU INDUK APP DURIKOSAMBI

BAB IV PERAWATAN TRANSFORMATOR TENAGA 150 KV DI GARDU INDUK APP DURIKOSAMBI BAB IV PERAWATAN TRANSFORMATOR TENAGA 150 KV DI GARDU INDUK APP DURIKOSAMBI 4.1 Trafo Step Up 150 kv PT. PLN Durikosambi Gardu Induk Durikosambi berjenis gardu induk Switchyard, yakni gardu induk yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Transformator Trafo atau yang sering bisa disebut dengan Transformator adalah alat yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan bolak - balik (AC). Transformator

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI. lain, melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi

BAB 2 DASAR TEORI. lain, melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi BAB DASAR TEORI. Umum Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian ke rangkaian listrik yang lain, melalui suatu gandengan magnet

Lebih terperinci

Pemeliharaan Trafo Distribusi

Pemeliharaan Trafo Distribusi Pemeliharaan Trafo Distribusi TRANSFORMATOR TRANSFORMATOR SEBAGAI SALAH SATU PERALATAN LISTRIK PADA DASARNYA DALAM PENGOPERASIANYA MEMBUTUHKAN LEBIH SEDI- KIT PEMELIHARAAN BILA DI- BANDINGKAN PERALATAN

Lebih terperinci

PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS ISOLASI MINYAK TRANSFORMATOR FASILITAS GEDUNG REKTORAT UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA

PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS ISOLASI MINYAK TRANSFORMATOR FASILITAS GEDUNG REKTORAT UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA Urip Mudjiono & Edy Prasetyo Hidayat, Pengujian Tegangan Tembus... 99 PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS ISOLASI MINYAK TRANSFORMATOR FASILITAS GEDUNG REKTORAT UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA Oleh: Urip Mudjiono

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Radiator Radiator memegang peranan penting dalam mesin otomotif (misal mobil). Radiator berfungsi untuk mendinginkan mesin. Pembakaran bahan bakar dalam silinder mesin menyalurkan

Lebih terperinci

STANDAR KONSTRUKSI GARDU DISTRIBUSI DAN KUBIKEL TM 20 KV

STANDAR KONSTRUKSI GARDU DISTRIBUSI DAN KUBIKEL TM 20 KV STANDAR KONSTRUKSI GARDU DISTRIBUSI DAN KUBIKEL TM 20 KV JENIS GARDU 1. Gardu Portal Gardu Distribusi Tenaga Listrik Tipe Terbuka ( Out-door ), dengan memakai DISTRIBUSI kontruksi dua tiang atau lebih

Lebih terperinci

BAB II TRANSFORMATOR TENAGA

BAB II TRANSFORMATOR TENAGA BAB II TRANSFORMATOR TENAGA 2.1 Pengertian Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Distribusi Tenaga Listrik Sistem Tenaga Listrik adalah sistem penyediaan tenaga listrik yang terdiri dari beberapa pembangkit atau pusat listrik terhubung satu dengan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... ii HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING...iii HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PENGUJI...iv

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... ii HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING...iii HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PENGUJI...iv DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL...... ii HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING...iii HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PENGUJI...iv MOTTO...v KATA PENGANTAR...vi PERSEMBAHAN...vii DAFTAR ISI...viii DAFTAR GAMBAR...

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR BAGIAN RAT PLTU UNIT 3 PT. INDONESIA POWER UP SEMARANG

Makalah Seminar Kerja Praktek PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR BAGIAN RAT PLTU UNIT 3 PT. INDONESIA POWER UP SEMARANG Makalah Seminar Kerja Praktek PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR BAGIAN RAT PLTU UNIT 3 PT. INDONESIA POWER UP SEMARANG Akbar Rama Dhanara. 1, Ir. Tejo Sumakdi, MT. 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan Teknik Elektro,

Lebih terperinci

BAB II ISOLASI CAIR. Bahan isolasi cair digunakan pada peralatan-peralatan listrik seperti

BAB II ISOLASI CAIR. Bahan isolasi cair digunakan pada peralatan-peralatan listrik seperti BAB II ISOLASI CAIR II.1. Umum Bahan isolasi cair digunakan pada peralatan-peralatan listrik seperti transformator, kapasitor, dan pemutus daya (circuit breaker). Selain sebagai isolasi juga berfungsi

Lebih terperinci

Politeknik Negeri Sriwijaya

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Pada saat ini dan masa-masa yang akan datang kebutuhan listrik untuk industry maupun perusahaan jasa semakin meningkat. disamping itu penggunaan peralatan yang canggih

Lebih terperinci

BAB II TRANSFORMATOR. elektromagnet. Pada umumnya transformator terdiri atas sebuah inti yang terbuat

BAB II TRANSFORMATOR. elektromagnet. Pada umumnya transformator terdiri atas sebuah inti yang terbuat BAB II TRANSFORMATOR 2.1 UMUM Transformator merupakan suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkain listrik ke rangkaian listrik lainnya melalui suatu

Lebih terperinci

TRANSFORMATOR TEGANGAN DAN PEMELIHARAANYA PADA PT. PLN (PERSERO) PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN REGION JAWA TENGAH & DIY

TRANSFORMATOR TEGANGAN DAN PEMELIHARAANYA PADA PT. PLN (PERSERO) PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN REGION JAWA TENGAH & DIY TRANSFORMATOR TEGANGAN DAN PEMELIHARAANYA PADA PT. PLN (PERSERO) PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN REGION JAWA TENGAH & DIY Fajar Romi Al Mubarok. 1, Ir. Agung Warsito, DHET. 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Identifikasi Kondisi Kesehatan Transformator Distribusi. awal yang harus dilakukan dalam penentuan kegiatan pemeliharaan Trafo

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Identifikasi Kondisi Kesehatan Transformator Distribusi. awal yang harus dilakukan dalam penentuan kegiatan pemeliharaan Trafo BAB I PEMBAHASAN 4.1 Identifikasi Kondisi Kesehatan Transformator Distribusi Identifikasi kondisi kesehatan Transformator distribusi merupakan langkah awal yang harus dilakukan dalam penentuan kegiatan

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMELIHARAAN TRAFO DISTRIBUSI DI PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG AREA CIKOKOL

LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMELIHARAAN TRAFO DISTRIBUSI DI PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG AREA CIKOKOL LAPORAN KERJA PRAKTEK PEMELIHARAAN TRAFO DISTRIBUSI DI PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG AREA CIKOKOL Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata

Lebih terperinci

BAB IV PEMELIHARAAN TRAFO DISTRIBUSI

BAB IV PEMELIHARAAN TRAFO DISTRIBUSI BAB IV PEMELIHARAAN TRAFO DISTRIBUSI 4.1 Pengerian dan Tujuan Pemeliharaan Pemeliharaan peralatan listrik tegangan tinggi adalah serangkaian tindakan atau proses kegiatan untuk mempertahankan kondisi dan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Sebuah transformator dapat dibebani secara terus menerus sesuai dengan kemampuan nominalnya. Pada prakteknya sangat jarang terjadi pembebanan sebuah transformator secara terus menerus pada nominalnya.

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR DAYA PADA PLTGU TAMBAK LOROK UNIT 2 PT. INDONESIA POWER UBP SEMARANG

Makalah Seminar Kerja Praktek PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR DAYA PADA PLTGU TAMBAK LOROK UNIT 2 PT. INDONESIA POWER UBP SEMARANG Makalah Seminar Kerja Praktek PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR DAYA PADA PLTGU TAMBAK LOROK UNIT 2 PT. INDONESIA POWER UBP SEMARANG Yunius Fadli Firdaus. 1, Ir. Agung Warsito, DHET. 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN DAN PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR DAYA PADA GARDU INDUK 150 kv SRONDOL

ANALISIS PENGUKURAN DAN PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR DAYA PADA GARDU INDUK 150 kv SRONDOL Makalah Seminar Kerja Praktek ANALISIS PENGUKURAN DAN PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR DAYA PADA GARDU INDUK 150 kv SRONDOL Gunara Fery Fahnani. 1, Karnoto ST, MT. 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan Teknik Elektro,

Lebih terperinci

PEMELIHARAAN TRAFO ARUS (CT) PADA PADA GARDU INDUK 150 KV PT. PLN (PERSERO) P3B JB REGION JAWA TENGAH DAN DIY UNIT PELAYANAN TRANSMISI SEMARANG

PEMELIHARAAN TRAFO ARUS (CT) PADA PADA GARDU INDUK 150 KV PT. PLN (PERSERO) P3B JB REGION JAWA TENGAH DAN DIY UNIT PELAYANAN TRANSMISI SEMARANG PEMELIHARAAN TRAFO ARUS (CT) PADA PADA GARDU INDUK 150 KV PT. PLN (PERSERO) P3B JB REGION JAWA TENGAH DAN DIY UNIT PELAYANAN TRANSMISI SEMARANG Aditya Teguh Prabowo 1, Agung Warsito 2 1 Mahasiswa dan 2

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik dan pembuatan mekanik turbin. Sedangkan untuk pembuatan media putar untuk

Lebih terperinci

FORUM TEKNOLOGI Vol. 06 No. 3 DIELECTRIC BREAKDOWN MINYAK PADA TRANSFORMATOR PLN 2 PPSDM MIGAS. Oleh : Ahmad Nawawi ABSTRAK

FORUM TEKNOLOGI Vol. 06 No. 3 DIELECTRIC BREAKDOWN MINYAK PADA TRANSFORMATOR PLN 2 PPSDM MIGAS. Oleh : Ahmad Nawawi ABSTRAK DIELECTRIC BREAKDOWN MINYAK PADA TRANSFORMATOR PLN 2 PPSDM MIGAS Oleh : Ahmad Nawawi ABSTRAK Seperti yang telah kita ketahui bersama, listrik merupakan kebutuhan vital bagi kehidupan manusia, tak terkecuali

Lebih terperinci

Transformator Daya dan Cara Pengujiannya

Transformator Daya dan Cara Pengujiannya Transformator Daya dan Cara Pengujiannya Transformator tenaga adalah suatu peralatan tenaga listrik yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga/daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya

Lebih terperinci

REKONDISI TRANSFORMATOR UNTUK MENGATASI MENURUNNYA KEMAMPUAN ISOLASI PADA TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 20 kv

REKONDISI TRANSFORMATOR UNTUK MENGATASI MENURUNNYA KEMAMPUAN ISOLASI PADA TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 20 kv REKONDISI TRANSFORMATOR UNTUK MENGATASI MENURUNNYA KEMAMPUAN ISOLASI PADA TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 20 kv (Transformer Recondition in order to overcome Reduction of Insulation Performance in Distribution

Lebih terperinci

BAB 10. Proteksi relay / peralatan yang digunakan tergantung pada ukuran, kepentingan dan konstruksi (tekan changer jenis) dari trafo.

BAB 10. Proteksi relay / peralatan yang digunakan tergantung pada ukuran, kepentingan dan konstruksi (tekan changer jenis) dari trafo. MINGGU XII Transformer protection Types of protection Thermal Overload protection Over-flux protection BAB 10 10.1 Proteksi Transformator Transformator daya yang paling mahal yaitu elemen tunggal sistem

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek ANALISA JENIS KEGAGALAN TRANSFORMER BERDASARKAN HASIL UJI DGA DENGAN METODE ROGER S RATIO PLTU TAMBAK LOROK

Makalah Seminar Kerja Praktek ANALISA JENIS KEGAGALAN TRANSFORMER BERDASARKAN HASIL UJI DGA DENGAN METODE ROGER S RATIO PLTU TAMBAK LOROK Makalah Seminar Kerja Praktek ANALISA JENIS KEGAGALAN TRANSFORMER BERDASARKAN HASIL UJI DGA DENGAN METODE ROGER S RATIO PLTU TAMBAK LOROK Muhammad Faishal A. R. (L2F 007 051) Jurusan Teknik Elektro Universitas

Lebih terperinci

1. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi

1. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi perubahan medan magnetik dapat menimbulkan perubahan arus listrik (Michael Faraday) Fluks magnetik adalah banyaknya garis-garis medan magnetik yang menembus permukaan bidang secara tegak lurus GGL induksi

Lebih terperinci

TRAFO. Induksi Timbal Balik

TRAFO. Induksi Timbal Balik DASAR TENAGA LISTRIK 23 TRAFO Induksi Timbal Balik Trafo adalah alat elektromagnetik yang memindahkan tenaga listrik dari satu sirkuit ke sirkuit lainnya dengan induksi timbal balik. Trafo satu fasa mempunyai

Lebih terperinci

Laporan Praktikum Fisika Transformator. Disusun Oleh : 1 Bindra Jati. (02) 2 Dwi Puspita A. (07) 3 Lida Puspita N. (13) 4 Mutiara Salsabella.

Laporan Praktikum Fisika Transformator. Disusun Oleh : 1 Bindra Jati. (02) 2 Dwi Puspita A. (07) 3 Lida Puspita N. (13) 4 Mutiara Salsabella. Laporan Praktikum Fisika Transformator Disusun Oleh : Bindra Jati. (02) 2 Dwi Puspita A. (07) 3 Lida Puspita N. (3) 4 Mutiara Salsabella. (6) Kelas/Tahun Ajaran : XII IPA 2 205/206 LANDASAN TEORI Transformator

Lebih terperinci

Pengujian Transformator

Pengujian Transformator Pengujian Transformator Pengujian transformator dilaksanakan menurut SPLN 50-1982 dengan melalui tiga macam pengujian, sebagaimana diuraikan juga dalam IEC 76 (1976), yaitu : - Pengujian Rutin Pengujian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Transformator Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik bolak-balik dari satu level ke level tegangan yang lain,

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. gesekan antara moekul-molekul cairan satu dengan yang lain. Suatu cairan yang

BAB II DASAR TEORI. gesekan antara moekul-molekul cairan satu dengan yang lain. Suatu cairan yang BAB II DASAR TEORI 2.1. Definisi Viskositas Viskositas dapat dinyatakan sebagai tahanan aliran fluida yang merupakan gesekan antara moekul-molekul cairan satu dengan yang lain. Suatu cairan yang mudah

Lebih terperinci

Bab 3. Teknik Tenaga Listrik

Bab 3. Teknik Tenaga Listrik Bab 3. Teknik Tenaga Listrik Teknik Tenaga Listrik ialah ilmu yang mempelajari konsep dasar kelistrikan dan pemakaian alat yang asas kerjanya berdasarkan aliran elektron dalam konduktor (arus listrik).

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1 Tiga Bagian Utama Sistem Tenaga Listrik untuk Menuju Konsumen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1 Tiga Bagian Utama Sistem Tenaga Listrik untuk Menuju Konsumen BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Distribusi Pada dasarnya, definisi dari sebuah sistem tenaga listrik mencakup tiga bagian penting, yaitu pembangkitan, transmisi, dan distribusi, seperti dapat terlihat

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek ONLINE PREVENTIVE MAINTENANCE TRANSFORMATOR TENAGA PADA PLTGU TAMBAK LOROK BLOK I

Makalah Seminar Kerja Praktek ONLINE PREVENTIVE MAINTENANCE TRANSFORMATOR TENAGA PADA PLTGU TAMBAK LOROK BLOK I Makalah Seminar Kerja Praktek ONLINE PREVENTIVE MAINTENANCE TRANSFORMATOR TENAGA PADA PLTGU TAMBAK LOROK BLOK I Amalia Saraswati 1., Karnoto, ST. MT. 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK SISTEM PROTEKSI DAN FUNGSI SISTEM PROTEKSI TRANSFORMATOR DISTRIBUSI PADA FURNACES Dinas Perawatan Listrik Pabrik Baja Lembar Panas ( Hot Strip Mill ) PT. Krakatau Steel (PERSERO)

Lebih terperinci

Frekuensi yang digunakan berkisar antara 10 hingga 500 khz, dan elektrode dikontakkan dengan benda kerja sehingga dihasilkan sambungan la

Frekuensi yang digunakan berkisar antara 10 hingga 500 khz, dan elektrode dikontakkan dengan benda kerja sehingga dihasilkan sambungan la Pengelasan upset, hampir sama dengan pengelasan nyala, hanya saja permukaan kontak disatukan dengan tekanan yang lebih tinggi sehingga diantara kedua permukaan kontak tersebut tidak terdapat celah. Dalam

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA II.1 UMUM Faraday menemukan hukum induksi elektromagnetik pada tahun 1831 dan Maxwell memformulasikannya ke hukum listrik (persamaan Maxwell) sekitar tahun 1860. Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan tentang gangguan pada sistem tenaga listrik, sistem proteksi tenaga listrik, dan metoda proteksi pada transformator daya. 2.1 Gangguan dalam Sistem Tenaga

Lebih terperinci

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1) MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1) 1. 1. SISTEM TENAGA LISTRIK 1.1. Elemen Sistem Tenaga Salah satu cara yang paling ekonomis, mudah dan aman untuk mengirimkan energi adalah melalui

Lebih terperinci

TRANSFORMATOR. Bagian-bagian Tranformator adalah : 1. Lilitan Primer 2. Inti besi berlaminasi 3. Lilitan Sekunder

TRANSFORMATOR. Bagian-bagian Tranformator adalah : 1. Lilitan Primer 2. Inti besi berlaminasi 3. Lilitan Sekunder TRANSFORMATOR PENGERTIAN TRANSFORMATOR : Suatu alat untuk memindahkan daya listrik arus bolak-balik dari suatu rangkaian ke rangkaian lainnya secara induksi elektromagnetik (lewat mutual induktansi) Bagian-bagian

Lebih terperinci