BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Local Area Network (LAN) Menurut White, 2012:176: LAN merupakan sebuah komunikasi jaringan yang menghubungkan berbagai perangkat komunikasi data dalam sebuah wilayah berskala kecil dan memiliki kecepatan transmisi data yang tinggi. Semula LAN hanya dapat mentransimisikan paket data pada kecepatan 10 juta bit per detik, namun teknologi LAN yang baru memiliki kecepatan transmisi 10 milliar bit per detik bahkan lebih. Keuntungan LAN yang paling utama adalah pengguna jaringan tersebut dapat saling berbagi hardware dan software resource Topologi Jaringan Menurut McQuerry, 2008:12 17: Topologi jaringan dibagi menjadi 2, yaitu: a. Physical Topology Topologi fisik sebuah jaringan berdasar kepada layout fisik dari perangkat dan juga sistem kabel yang diterapkan. b. Logical Topology Topologi logikal sebuah jaringan berdasar kepada jalur logika yang digunakan untuk berkomunikasi dari satu titik ke titik lain dalam sebuah jaringan Topologi Star Gambar 2.1 Topologi Star (Sumber : Cisco Press ICDN1, p16) 5

2 6 Physical dan Logical Topology terbagi menjadi beberapa kategori, salah satunya adalah Star. Topologi star merupakan topologi yang paling banyak digunakan dalan LAN saat ini, dimana jaringan tersebut dihubungkan oleh satu perangkat sebagai penengah perangkat lain. Kelebihan dari topologi star adalah ketika terjadi masalah pada salah satu kabel, perangkat diluar kabel yang bermasalah tersebut tetap dapat berkomunikasi. Kelemahan dari topologi star adalah ketika perangkat ditengah yang menjadi pusat dari topologi mengalami gangguan, maka jaringan tersebut akan mati Topologi Extended Star Gambar 2.2 Topologi Extended Star (Sumber : Cisco Press ICDN1, p16) Topologi Extended Star merupakan gabungan dari beberapa topologi star dengan sebuah hub atau switch menjadi pusat dalam topologi extended star tersebut. Topologi ini banyak diimplementasikan pada jaringan Enterprise atau Campus yang menggunakan hierarki dalam desain jaringannya. Kelemahan dari topologi extended star sama dengan topologi star, jika perangkat yang berperan sebagai pusat mengalami kegagalan atau gangguan, maka seluruh jaringan akan terisolasi dan tidak dapat saling berkomunikasi. Pengutamaan redundansi merupakan cara untuk mensiasati kelemahan pada topologi extended star.

3 Connection Oriented Protocol (TCP) TCP merupakan protokol yang berjalan pada layer keempat pada OSI Layer (Transport Layer) yang menawarkan koneksi yang reliable, connectionoriented, dan bit-stream service (Peterson & Davie, 2007:29). Komunikasi connection-oriented adalah mode komunikasi data yang memerlukan establishment ke host atau server sebelum data dapat dikirimkan. TCP bersifat reliable karena paket yang hilang atau rusak saat pengiriman, akan direquest penerima agar pengirim mentransmisi ulang paket tersebut TCP Establishment Komunikasi dimulai dengan proses connection establishment ketika seorang client mengontak server untuk membangun koneksi. Setelah proses inisiasi selesai, maka kedua belah pihak akan memulai mengirimkan data. Proses connection establishment disebut juga dengan Three Way Handshake. Gambar 2.3 Langkah-langkah membangun koneksi TCP (Sumber : Interconnecting Cisco Network Devices, Part 1 (ICND1) Second Edition, p75) Menurut McQuerry, 2008: : TCP merupakan protokol yang bersifat connection-oriented, sehingga membutuhkan inisialisasi koneksi

4 8 sebelum melakukan transfer data. Untuk melakukan sinkronisasi kedua belah pihak harus mengirimkan Initial Sequence Number (ISN) yang berada pada header SYN ( synchronize) agar transmisinya dapat terjalin dengan adanya pengiriman ACK (acknowledgement) yang menandakan bahwa transmisi data sudah dapat terhubung. Berikut proses dari Three Way Handshake : 1. Host A memulai koneksi dengan mengirimkan pesan SYN (Synchronize) kepada Host B 2. Ketika menerima paket SYN, host B akan mengembalikan pesan tersebut dengan menambahkan flag SYN-ACK. 3. Setelah host A menerima pesan SYN-ACK, host A akan mengembalikan pesan tersebut dengan pesan ACK. 4. Koneksi akan terbentuk ketika host B menerima pesan ACK yang dikirimkan host A TCP Termination Setelah proses transmisi paket data selesai dan host ingin mengakhiri koneksi, maka proses terminasi akan dilakukan melalui proses four-way message. Koneksi akan diputus ketika kedua belah pihak telah mengirimkan paket FIN, dan menerima ACK.

5 9 Gambar 2.4 Langkah-langkah mengakhiri koneksi TCP (Sumber : CCNA Exploration 4.0 Network Fundamental, Chapter 4) Pada tahap mengakhiri koneksi TCP, salah satu pihak harus menutup setengah dari koneksinya terlebih dahulu. Jika salah satu pihak tersebut mengakhiri koneksi, hal ini berarti tidak ada data yang dikirimkan, host tersebut dapat menerima data dari lawannya.(peterson & Davie, 2007:29) Salah satu host mengirimkan pesan ACK, sebagai tanda bahwa host tersebut mengakhiri koneksinya, sehingga tidak dapat mengirimkan data. Berikut adalah tahapan tahapan dari TCP termination : 1. Host A mengirimkan pesan FIN yang merupakan tanda bahwa host A ingin mengakhiri pengiriman data. 2. Host B yang menerima pesan tersebut tidak langsung memutuskan koneksi, namun berada pada status pasif dan mengirimkan pesan ACK ke host A. Host B akan memasuki keadaan LAST_ACK, dimana paket dari host A tidak akan diterima oleh host B, namun host B tetap dapat mengirimkan paket kepada host A. Jika host B tidak memiliki paket untuk dikirimkan ke host A, maka koneksi dapat diakhiri dengan mengirimkan pesan FIN.

6 10 3. Host A akan memasuki keadaan TIME_WAIT ketika menerima ACK dari host B, dan host A akan mengirimkan ACK kembali ke host B. 4. Host B menerima ACK dari host A dan mengakhiri koneksi TCP/IP Layer Model Menurut McQuerry, 2008:40 42: TCP/IP layer model mirip dengan OSI layer model, masing-masing layer memiliki fungsinya tersendiri. Meskipun dikembangkan oleh organisasi yang berbeda, baik TCP/IP layer model maupun OSI layer model memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk mengorganisir dan mengkomunikasikan komponen yang berperan dalam transmisi paket data. Meskipun OSI layer dikenal secara universal, TCP/IP layer merupakan teknik open standard untuk internet. Application Transport Internet Network Access Gambar 2.5 TCP/IP Layer Model ( Sumber: Interconnecting Cisco Network Devices, Part 1 (ICND1) Second Edition, p41) TCP/IP layer model terdiri dari empat layer, berikut fungsi tiap layernya: (McQuerry, 2008:41) Application Layer Application layer menangani masalah representasi, encoding, dan dialog control, fungsi Application layer pada TCP/IP layer model merupakan kombinasi dari Application, Presentation, dan Session layer pada OSI layer. Transport Layer Transport layer menangani reliabilitas dalam QoS, flow control, dan error correction. Salah satu protokol transport layer ini adalah TCP, dimana TCP menyediakan jaringan komunikasi yang reliable.

7 11 Internet Layer Tujuan dari Internet layer adalah mengirimkan paket dari sumber ke jaringan tujuan tanpa memperhatikan jalur yang akan dilalui. Network Access Layer Network Access layer menangani media dan topologi yang digunakan dalam komunikasi jaringan baik LAN maupun WAN. Network Access layer memiliki fungsi yang sama dengan Physical layer dan Data Link layer dalam OSI layer model Perangkat Jaringan Network Interface Card (NIC) Gambar 2.6 Network Interface Card (NIC) (Sumber : Dasar-dasar Jaringan Komputer Edisi Revisi 2012, p13) Menurut Micro, 2012:12: NIC atau yang biasa disebut dengan LAN Card (Local Area Connector Card) merupakan sebuah perangkat yang diperlukan sebuah komputer agar dapat dihubungkan dengan jaringan melalui media kabel. NIC terhubung ke slot PCI pada motherboard PC. Pada setiap NIC terdapat alamat unik yang berbeda layaknya sidik jari pada manusia, alamat tersebut dikenal dengan MAC (Media Access Control) Address.

8 Switch Gambar 2.7 Switch (Sumber : Dasar-dasar Jaringan Komputer Edisi Revisi 2012, p10) Menurut Micro, 2012:10: Switch merupakan perangkat jaringan yang bekerja pada layer 2 (Data Link Layer) dan beberapa Switch dapat bekerja hingga pada layer 3 (Network Layer) pada OSI layer atau yang dikenal dengan Multilayer Switch. Karena bekerja pada layer 2, switch dapat membaca physical address sebagai alamat tujuan pengiriman paket data dan paket tersebut tidak disebarkan ke semua port (broadcast) melainkan dikirimkan ke port yang mengarah ke perangkat tujuannya (unicast). Pengiriman paket data secara unicast mengurangi traffic jaringan. Berdasarkan pengelolaannya, switch terbagi menjadi 2 jenis, yaitu: manageable dan unmanageable Router Menurut McQuerry, 2008:238: router atau gateway merupakan perangkat jaringan yang menentukan jalur optimal dalam transmisi paket data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Menurut Lowe,2008:57: Sebuah router merupakan perangkat jaringan yang memiliki fungsi yang hampir sama dengan bridge, perbedaannya adalah bridge merupakan perangkat yang bekerja di data link layer, oleh karena itu bridge hanya mengenal alamat MAC dari tiap node jaringan. Sedangkan router merupakan perangkat yang bekerja di network layer, router dapat memeriksa alamat IP dari paket yang melaluinya, dan karena alamat IP memiliki network dan host address, router dapat menentukan darimana pesan tersebut datang atau akan diteruskan. Perbedaan lainnya adalah bridge merupakan perangkat

9 13 yang berstatus transparent dalam jaringan, sedangkan router juga merupakan node yang memiliki alamat IP dan alamat MAC. Hal ini menyatakan bahwa paket data dapat dikirimkan secara langsung ke router, dimana router akan menetapkan bagaimana paket data tersebut ditangani. Dua Fungsi utama router adalah: (McQuerry, 2008:239) Path determination Routing protocol digunakan untuk komunikasi mengenai informasi jaringan terhadap router lain yang terdapat pada routing table. Komunikasi routing protocol tersebut digunakan untuk maintain routing table dan juga memastikan router mengetahui jika ada perubahan dalam jaringan. Packet forwarding Router menggunakan routing table untuk menentukan jalur yang akan digunakan untuk meneruskan / mengirimkan paket data. Router meneruskan / mengirimkan paket data melalui interface jaringan ke jaringan tujuan dengan mengidentifikasi alamat IP tujuan dari paket data tersebut Wireless Router Gambar 2.8 Wireless Router (Sumber : diakses tanggal 06 Oktober 2012) Wireless Router (WRT) merupakan gabungan dari router, switch dan access point. WAP (Wireless Access Point) sendiri menjalankan 2 fungsi. Menurut Lowe, 2008: : Fungsi yang pertama, WAP

10 14 berperan sebagai pusat koneksi dalam jaringan nirkabel, layaknya switch atau hub pada jaringan kabel. Fungsi yang kedua, WAP menghubungkan jaringan nirkabel dengan jaringan kabel. WRT merupakan perangkat yang tepat dalam mengkoneksikan antara jaringan kabel berskala kecil dan jaringan nirkabel ke jaringan internet Routing Menurut McQuerry, 2008:238: routing merupakan proses forwarding paket data antar jaringan atau subjaringan menggunakan perangkat layer 3 pada OSI layer (Network Layer). Proses routing menggunakan routing table, protokol, dan algoritma untuk menentukan jalur paling efisien menuju jaringan tujuan. Routing dibagi menjadi tiga tipe: Static Routing Merupakan tipe routing yang memerlukan konfigurasi informasi rute secara manual. Dynamic Routing Merupakan informasi pada routing tabel yang dibuat secara dinamis, informasi routing tersebut diperoleh dari routing protocol. Default Routing Default route merupakan rute terakhir yang akan digunakan untuk meneruskan paket data menuju jaringan tujuan jika tidak ada rute lain. Default route dapat dikonfigurasi secara manual maupun dipelajari melalui routing protocol.

11 ARP (Address Resolution Protocol) Gambar 2.9 Proses ARP (Sumber : Interconnecting Cisco Network Devices, Part 1 (ICND1) Second Edition, p88) Menurut McQuerry, 2008: : Dalam berkirim data ke host tujuan, host pada jaringan Ethernet (LAN) harus dapat mengetahui alamat fisik (MAC) tujuannya. Protokol ARP membantu melakukan mapping Internet Protocol Address dari host pada jaringan lokal terhadap hardware address ( MAC Address). ARP table membantu untuk memelihara hubungan antara alamat IP dengan alamat MAC yang berkorespondensi dengannya. ARP table digunakan untuk komunikasi dalam jaringan lokal. ARP akan mengirimkan pesan request secara broadcast ke jaringan untuk mengetahui alamat MAC dari alamat IP tujuan jika MAC tujuan tidak terdapat dalam ARP table. Perangkat yang beralamat IP tersebut akan membalas ARP request dengan mengirimkan alamat MAC nya Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) Menurut Welcher, 2004: 16-17: DHCP merupakan cara PC meminta dan diberikan alamat sementara. Alamat sementara yang diberikan memiliki periode

12 16 waktu alamat tersebut dapat digunakan, jika waktu tersebut telah habis, PC dapat meminta perpanjangan waktu penggunaan alamat. Menurut McQuerry, 2008: : Alokasi alamat IP terbagi menjadi 3 mekanisme, yaitu: a. Alokasi Otomatis DHCP memberikan alamat IP secara permanen ke client. b. Alokasi Dinamis DHCP memberikan alamat IP ke client untuk periode waktu tertentu atau hingga client melepaskan alamat IP tersebut. c. Alokasi Manual Alamat IP diberikan berdasarkan konfigurasi yang dilakukan oleh network administrator, dan DHCP digunakan untuk memudahkan pemberian alamat ke client. Alokasi Dinamis merupakan satu-satunya mekanisme yang memungkinkan penggunaan kembali alamat otomatis yang telah tidak digunakan oleh client sebelumnya. Alokasi Dinamis digunakan terutama pada pemberian alamat IP untuk client yang hanya bersifat sementara, contohnya di jaringan publik seperti cafe Network Address Translation (NAT) Menurut IEEE, 2009: 10: NAT merupakan sebuah teknologi yang digunakan untuk memperbanyak ruang alamat IP (Public IP Address). NAT mentranslasi satu atau lebih alamat IP public menjadi satu atau lebih alamat IP private. Menurut Mitchell & Railsback, 2000: 68A: NAT memungkinkan seluruh komputer yang menggunakan alamat IP private memperoleh akses internet Brute Force Brute force adalah metode trial and error yang digunakan oleh program aplikasi untuk memecahkan kode data terenkripsi seperti password atau Data Encryption Standard (DES) keys, melalui cara paksa atau menggunakan

13 17 kekerasan daripada menggunakan strategi intelektual. Sama seperti seorang kriminal mungkin masuk ke celah yang aman dengan mencoba kombinasi banyak kemungkinan, sebuah aplikasi brute force cracking mencoba semua kemungkinan kombinasi karakter secara berurutan. Brute force dianggap sempurna, meskipun memakan waktu yang lama. ( akses tanggal 17 Febuari 2013) Queue Tree Queue tree harus digunakan bila ingin menggunakan data rate allocation berdasarkan protokol, port, kelompok alamat IP, dan lainnya. Pada awalnya aliran paket harus ditandai dengan tanda di bawah / ip firewall mangle dan kemudian menggunakan tanda ini sebagai pengidentifikasi untuk paket mengalir di queue trees. ( akses tanggal 17 Febuari 2013) MikroTik RouterBoard RouterBoard merupakan hardware yang berfungsi sebagai router yang didesain oleh MikroTik dan menggunakan RouterOS sebagai sistem operasinya. Pada seri RouterBoard terdapat istilah tertentu, sebagai contoh RB433 sebagai berikut : Gambar 2.10 Pengkodean dalam MikroTik RouterBoard (Sumber : MikroTik-routeros-RouterBoard.html#.UQN5oh00_d4, diakses tanggal 6 Oktober 2012) Kode lainnya yang terdapat dibagian dibelakang tipe: U - dilengkapi port USB A - Advanced, biasanya level 4 atau diatasnya

14 18 H - High Performance, Prosessor lebih tinggi R - dilengkapi Wireless Card embedded G - dilengkapi port Ethernet Gigabit Metode Konfigurasi Tiga metode konfigurasi MikroTik RouterOS: CLI (Command Line Interface) Gambar 2.11 Tampilan konfigurasi via CLI (Sumber : Learn RouterOS, p30) CLI merupakan konfigurasi router dengan menggunakan text command. Untuk mengakses router via CLI dapat dilakukan melalui beberapa cara, salah satunya adalah telnet dan winbox terminal maupun akses konfigurasi langsung dengan menggunakan monitor dan keyboard Winbox Gambar 2.12 Tampilan Login Winbox (Sumber : Learn RouterOS, p47)

15 19 Gambar 2.13 Tampilan interface Winbox (Sumber : Learn RouterOS, p49) Menurut Burgess, 2009: 46: Software RouterOS memiliki utility yang sangat baik dan gratis, yang memungkinkan untuk mengakses fitur fitur yang tersedia melalui GUI (Graphical User Interface), yaitu Winbox. Interface pada Winbox memiliki fungsi yang hampir sama dengan konfigurasi dengan console (CLI), namun beberapa pengaturan sistem yang advanced dan kritikal tidak dapat dikonfigurasi menggunakan Winbox, contohnya perubahan alamat MAC pada interface.

16 WebFig Gambar 2.14 Tampilan WebFig (Sumber : diakses tanggal 17 Februari 2013) WebFig adalah utility dari RouterOS yang bersifat web based, yang memungkinkan user untuk memonitor, mengkonfigurasi, dan melakukan troubleshooting pada router. WebFig didesain sebagai alternatif dari WinBox, kedua duanya memiliki layout yang sama dan hampir memiliki akses yang sama pada fitur RouterOS. ( tanggal 17 Februari 2013 ) Beberapa tugas yang dapat dilakukan dari WebFig : Melihat dan mengedit konfigurasi akses Menunjukkan status terkini dari router, informasi routing, interface stats, logs, dan masih banyak lagi Troubleshooting dengan menggunakan beberapa tools, seperti : ping, traceroute, packet sniffers, traffic generator, dll)

17 Fitur MikroTik MikroTik dapat melakukan hampir semua fungsi networking dan beberapa fungsi server, fitur-fitur tersebut antara lain: 1. IP Routing IP Routing adalah proses untuk meneruskan paket berdasarkan alamat IP dari satu jaringan menuju ke jaringan lain. Agar dapat menentukan tujuan kemana router meneruskan paket, diperlukan routing table yang terdapat pada memory router. Routing Table ini dapat ditambahkan secara manual dengan static routing, atau dengan Routing protocol (RIP, OSPF, BGP, EIGRP, dll). ( akses tanggal: 22 Januari 2013). Fitur fitur yang terdapat pada MikroTik adalah : Static Route, Policy Route, RIP (Routing Information Protocol), OSPF (Open Shortest Path First), BGP (Boundary Gateway Protocol) 2. Interfaces Ethernet: V35, G703, ISDN (Integrated Service Digital Network), Dial Up Modem. Wireless: PTP (Point-to-Point), PTMP (Point to Multipoint), Nstream,WDS (Wireless Distribution System). Bridge, Bonding, STP (Spanning Tree Protocol), RSTP (Rapid Spanning Tree Protocol). Tunnel:EoIP (Ethernet Over IP), IPSec (IP Security), IPIP, L2TP (Layer 2 Tunneling Protocol), PPPoE (Point to Point Protocol Over Ethernet), PPTP (Point-to-Point Tunneling Protocol), VLAN (Virtual LAN), MPLS (Multi Protocol Label Switching), OpenVPN.

18 22 3. Firewall Firewall merupakan skema yang dirancang untuk mencegah pengguna yang tidak sah dalam mendapatkan akses menuju ke komputer atau ke jaringan komputer. Firewall bertindak sebagai gerbang yang mempunyai tugas yntuk memeriksa paket yang masuk dan keluar. Paket tersebut memiliki informasi berupa source (alamat IP asal) dan destination (alamat IP tujuan). Beberapa aturan diterapkan pada firewall akan menyatakan alamat dari network mana yang dapat masuk atau keluar. (Ty, 2000:2) Fitur firewall pada MikroTik : Mangle, NAT (Network Address Translation), Address List, Rules. 4. Bandwidth Management / Control Bandwidth Management / Control adalah sebuah set mekanisme yang mengontrol alokasi data rata-rata, variabel delay, pengiriman yang tepat waktu, dan kehandalan pengiriman ( akses tanggal: 22 Januari 2013) Beberapa metode yang dapat dilakukan oleh MikroTik: HTB (Hierarchical Token Budget), PFIFO (Packet First-In First-Out), BFIFO (Bytes First-In First-Out), SFQ (Stochastic Fairness Queueing), PCQ (Per Connection Queue), RED (Random Early Detect). 5. Services Web Proxy, Hotspot, DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol), IP Pool, DNS Server. 6. AAA (Authentication, Authorization, and Accounting) AAA merupakan security framework dimana seorang network administrator dapat mengontrol hak user dalam mengakses service

19 23 tertentu, dan besar resource yang telah digunakan. (Wolsefer,2005:2) Tugas tugas protokol AAA : Authentication Authentication adalah akses kontrol menuju network resources (server, user, printer, dan alat jaringan lainnya) dari remote user (user yang mengakses resources tersebut melalui dial-up, ISDN, DSL, dll). Authorization Authorization berguna untuk mengetahui apakah sebuah entitas berhak untuk melakukan aksi yang ingin dilakukannya, seperti: mendapatkan alamat IP, menyalakan filter untuk menentukan aplikasi atau protokol, dll. Accounting Accounting menyediakan service yntuk mendapatkan informasi mengenai konsumsi yang dilakukan oleh end user. Tahap selajutnya setelah mendapatkan informasi tersebut, dapat dilakukan beberapa proses antara lain: billing, auditing, dan capacity-planning. (Metz, 1999:75-79) Fitur fiturnya antara lain : PPP, Radius Client, User Manager IP Accounting, Traffic Flow 7. Diagnostic Tools & Scripting Network monitoring adalah sistem yang secara konstan memonitor sebuah jaringan komputer jika terjadi masalah atau kegagalan. Banyak masalah umum yang terjadi pada jaringan komputer, seperti: kegagalan perangkat jaringan, modem yang terkunci, atau masalah pada service provider. Masalah masalah tersebut dapat dianalisis dan didiagnosa

20 24 secara remote dengan menggunakan network monitoring software. (Yaryan, 2010:30,32) Fitur pada MikroTik adalah : Ping, Tracert, Network Monitoring, Traffic Monitoring, Scheduler, Scripting. 8. VRRP VRRP (Virtual Router Redundancy Protocol) merupakan protokol jaringan komputer yang menyediakan IP yang tersedia secara otomatis kepada host yang berpartisipasi di dalam VRRP. Protokol ini dapat meningkatkan availabilitas dan reliabilitas pada jaringan. Hal ini dapat terjadi karena terdapat virtual router, antara lain: master dan backup router. Jika salah satu virtual server mengalami kegagalan, maka virtual server yang lainnya akan secara otomatis menggantikan tugasnya. (Cross, 2003:1-3)

INTERNETWORKING MIKROTIK ROUTER. Politeknik Cilacap 2014

INTERNETWORKING MIKROTIK ROUTER. Politeknik Cilacap 2014 INTERNETWORKING MIKROTIK ROUTER Politeknik Cilacap 2014 Apa itu Router?? Router adalah sebuah perangkat jaringan yang dapat menghubungkan beberapa jaringan, baik jaringan yang sama maupun yang berbeda

Lebih terperinci

ANALISIS PACKET LOAD BALANCING dengan EMPAT INTERFACE pada ROUTER MIKROTIK RB1100 dan RB1000 MENGGUNAKAN PROTOKOL ROUND ROBIN.

ANALISIS PACKET LOAD BALANCING dengan EMPAT INTERFACE pada ROUTER MIKROTIK RB1100 dan RB1000 MENGGUNAKAN PROTOKOL ROUND ROBIN. TUGAS AKHIR ANALISIS PACKET LOAD BALANCING dengan EMPAT INTERFACE pada ROUTER MIKROTIK RB1100 dan RB1000 MENGGUNAKAN PROTOKOL ROUND ROBIN. Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar

Lebih terperinci

BAB III TEORI PENUNJANG. 1. Menjadikan PC biasa memiliki fungsi router yang Lengkap. 3. Hardware untuk jaringan (terutama wireless).

BAB III TEORI PENUNJANG. 1. Menjadikan PC biasa memiliki fungsi router yang Lengkap. 3. Hardware untuk jaringan (terutama wireless). 7 BAB III TEORI PENUNJANG 3.1 Pengenalan Mikrotik Software Router untuk PC (x86, AMD, dll) RouterOS 1. Menjadikan PC biasa memiliki fungsi router yang Lengkap. 2. Diinstall sebagai Operating System, tidak

Lebih terperinci

MODUL KONFIGURASI MIKROTIK

MODUL KONFIGURASI MIKROTIK MODUL KONFIGURASI MIKROTIK GATEWAY INTERNET BANDWITH MANAGEMENT HOTSPOT DHCP SERVER FIREWALL Oleh: Andi Junaedi MIKROTIK Mikrotik ialah kependekan Mikrotikls Artinya: network kecil dalam bahasa Latvia

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI VLAN PADA MIKROTIK

IMPLEMENTASI VLAN PADA MIKROTIK Nama : Krisno Tri Prasetyo NIM : 13111007 Kelas : 22 Tanggal : 10 Juni 2015 IMPLEMENTASI VLAN PADA MIKROTIK A. DEFINISI 1. VLAN VLAN merupakan suatu model jaringan yang tidak terbatas pada lokasi fisik

Lebih terperinci

Tugas Jaringan Komputer

Tugas Jaringan Komputer Tugas Jaringan Komputer Soal 1. Jelaskan perbedaan antara model jaringan OSI dan TCP/IP 2. Jelaskan fungsi tiap layer pada model TCP/IP! 3. Apa yang dimaksud Protocol? 4. Jelaskan tentang konsep class

Lebih terperinci

TCP DAN UDP. Budhi Irawan, S.Si, M.T

TCP DAN UDP. Budhi Irawan, S.Si, M.T TCP DAN UDP Budhi Irawan, S.Si, M.T LAPISAN TRANSPOR adalah Lapisan keempat dari Model Referensi OSI yang bertanggung jawab untuk menyediakan layanan-layanan yang dapat diandalkan kepada protokol-protokol

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Sistem Dalam pengerjaan tugas akhir ini, penulis menggunakan lima kondisi sistem, dari yang menggunakan routing table biasa, sampai yang menggunakan metode

Lebih terperinci

Protokol Jaringan JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom

Protokol Jaringan JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom Protokol Jaringan JARINGAN KOMPUTER Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom Overview Konsep Jaringan Komputer Protokol Jaringan Physical Layer Data Link Layer Konsep Lan Network Layer Ip Address Subnetting Ip Version

Lebih terperinci

Penelusuran Data Melalui Jaringan Internet

Penelusuran Data Melalui Jaringan Internet Penelusuran Data Melalui Jaringan Internet Tulisan ini berdasarkan CCNA Exploration 4.0 : Network Fundamentals Berikut ini akan digambarkan sebuah transfer data sederhana antara dua host melewati sebuah

Lebih terperinci

NAMA : SUSILO KELAS : 22 NIM : TANGGAL : 10 JUNI 2015

NAMA : SUSILO KELAS : 22 NIM : TANGGAL : 10 JUNI 2015 NAMA : SUSILO KELAS : 22 NIM : 13111039 TANGGAL : 10 JUNI 2015 1. Penjelasan fitur Mikrotik RouterOS -Firewall Adalah suatu sistem perangkat lunak yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. melakukan pengiriman dan penerimaan (meski path itu berupa wireless). (Tittel,

BAB 2 LANDASAN TEORI. melakukan pengiriman dan penerimaan (meski path itu berupa wireless). (Tittel, 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Topologi Topologi adalah tipe-tipe physical path yang menghubungkan unit yang melakukan pengiriman dan penerimaan (meski path itu berupa wireless). (Tittel, 2002:50). Topologi

Lebih terperinci

TK 2134 PROTOKOL ROUTING

TK 2134 PROTOKOL ROUTING TK 2134 PROTOKOL ROUTING Materi Minggu ke-1: Internetworking Devie Ryana Suchendra M.T. Teknik Komputer Fakultas Ilmu Terapan Semester Genap 2015-2016 Internetworking Topik yang akan dibahas pada pertemuan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. klasifikasi jaringan komputer, topologi jaringan, protokol jaringan, Internet, firewall,

BAB 2 LANDASAN TEORI. klasifikasi jaringan komputer, topologi jaringan, protokol jaringan, Internet, firewall, 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Pada bagian ini, akan dijelaskan mengenai pengertian dari jaringan komputer, klasifikasi jaringan komputer, topologi jaringan, protokol jaringan, Internet, firewall,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Jaringan computer merupakan sekelompok computer otonom yang saling

BAB III LANDASAN TEORI. Jaringan computer merupakan sekelompok computer otonom yang saling BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Jaringan Komputer Jaringan computer merupakan sekelompok computer otonom yang saling dihubungkan satu sama lainnya, menggunakan suatu media dan protocol komunikasi

Lebih terperinci

SISTEM MANAJEMEN HOTSPOT DI POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN MENGGUNAKAN MIKROTIK ROUTER OS

SISTEM MANAJEMEN HOTSPOT DI POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN MENGGUNAKAN MIKROTIK ROUTER OS SISTEM MANAJEMEN HOTSPOT DI POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN MENGGUNAKAN MIKROTIK ROUTER OS Arifin Noor Asyikin (1), Noor Saputera (1) dan Edi Yohanes (1) (1) Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Politeknik

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SENTRALISASI DAN POLIS JARINGAN PADA YAYASAN KARYA SANG TIMUR PERWAKILAN JAKARTA-BANTEN SKRIPSI.

ANALISIS DAN PERANCANGAN SENTRALISASI DAN POLIS JARINGAN PADA YAYASAN KARYA SANG TIMUR PERWAKILAN JAKARTA-BANTEN SKRIPSI. ANALISIS DAN PERANCANGAN SENTRALISASI DAN POLIS JARINGAN PADA YAYASAN KARYA SANG TIMUR PERWAKILAN JAKARTA-BANTEN SKRIPSI Disusun oleh : Ricky Lovina 1301049202 Tommy WIjaya 1301049480 Kelvin Hendiko Sutedjo

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori umum 2.1.1 Jenis Jaringan A. Berdasarkan Area Berdasarkan luas area, jaringan dibagi lagi menjadi 4 bagian yaitu Local Area Network (LAN), Metropolitan Area Network (MAN),

Lebih terperinci

KATA Halaman 1 dari 12

KATA Halaman 1 dari 12 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa memberikan kemudahan dalam menyelesaikan segala tantangan sehingga penulis dapat menyelesaikan buku Roadmap Sukses Sertifikasi CCNA

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan VPN Untuk menghubungkan jaringan PT. Finroll dan perusahaan relasinya maka perlu adanya proses tunneling antar perusahaan tersebut. Dikarenakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum 2.1.1. Jenis-Jenis Jaringan Local Area Network (LAN) Local Area Network (LAN) secara umum adalah jaringan privat yang menghubungkan perkantoran, gedung atau kampus.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisikan tentang teori-teori pendukung yang diperlukan untuk mendukung dalam penyelesaian skripsi ini. Teori-teori yang dituliskan pada bab ini yaitu mengenai jaringan komputer,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Router Router adalah peralatan yang bekerja pada kayer 3 Open System Interconnection (OSI) dan sering digunakan untuk menyambungkan jaringan luas Wide Area Network (WAN) atau

Lebih terperinci

TUGAS JARKOM. *OSI Layer dan TCP/IP* A. OSI layer

TUGAS JARKOM. *OSI Layer dan TCP/IP* A. OSI layer TUGAS JARKOM *OSI Layer dan TCP/IP* A. OSI layer Pengertian model OSI (Open System Interconnection) adalah suatu model konseptual yang terdiri atas tujuh layer, yang masing-masing layer tersebut mempunyai

Lebih terperinci

Networking Model. Oleh : Akhmad Mukhammad

Networking Model. Oleh : Akhmad Mukhammad Networking Model Oleh : Akhmad Mukhammad Objektif Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. Mengidentifikasi dan mengatasi problem

Lebih terperinci

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa memahami konsep gateway 2. Siswa memahami skema routing 3. Siswa memahami cara kerja router 4. Siswa mampu melakukan konfigurasi static routing B. DASAR TEORI 1. Routing

Lebih terperinci

DASAR-DASAR NETWORKING MODEL-MODEL REFERENSI

DASAR-DASAR NETWORKING MODEL-MODEL REFERENSI DASAR-DASAR NETWORKING MODEL-MODEL REFERENSI Ada 3 elemen dasar dalam komunikasi : 1. Sumber Pesan (Message Source) 2. Saluran/Media Perantara (Channel) 3. Tujuan Pesan (Message Destination) Gambar 1.

Lebih terperinci

Simulasi Jaringan Komputer dengan Cisco Packet Traccer. Kelompok Studi Teknik Komputer dan Jaringan SMK Negeri 4 Kota Gorontalo KST

Simulasi Jaringan Komputer dengan Cisco Packet Traccer. Kelompok Studi Teknik Komputer dan Jaringan SMK Negeri 4 Kota Gorontalo KST Simulasi Jaringan Komputer dengan Cisco Packet Traccer Kelompok Studi Teknik Komputer dan Jaringan SMK Negeri 4 Kota Gorontalo KST - 2013 Jaringan & Komputer? Jaringan : Hubungan antara satu atau lebih

Lebih terperinci

Refrensi OSI

Refrensi OSI Refrensi OSI Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh International Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data

Lebih terperinci

LAPISAN JARINGAN (NETWORK LAYER) Budhi Irawan, S.Si, M.T

LAPISAN JARINGAN (NETWORK LAYER) Budhi Irawan, S.Si, M.T LAPISAN JARINGAN (NETWORK LAYER) Budhi Irawan, S.Si, M.T PENDAHULUAN Fungsi lapisan network adalah mengirimkan paket dari sumber ke tujuan. Ketika paket dikirimkan maka lapisan network akan memanfaatkan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 PERALATAN YANG DIBUTUHKAN Pada tahap ini dilakukan implementasi sistem yang meliputi spesifikasi sistem untuk perangkat keras dan perangkat lunak pada sistem jaringan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Packet Tracer adalah sebuah perangkat lunak (software) simulasi jaringan

BAB III LANDASAN TEORI. Packet Tracer adalah sebuah perangkat lunak (software) simulasi jaringan BAB III LANDASAN TEORI Pada bab tiga penulis menjelaskan tentang teori penunjang kerja praktik yang telah di kerjakan. 3.1 PACKET TRACER Packet Tracer adalah sebuah perangkat lunak (software) simulasi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Komputer berasal dari istilah Latin computare yang kemudian diartikan dalam

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Komputer berasal dari istilah Latin computare yang kemudian diartikan dalam BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian Komputer Komputer berasal dari istilah Latin computare yang kemudian diartikan dalam bahasa Inggeris yaitu to compute atau to reckon yang berarti hitung, sehingga

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM Perancangan Topologi Jaringan Komputer VPN bebasis L2TP dan IPSec

PERANCANGAN SISTEM Perancangan Topologi Jaringan Komputer VPN bebasis L2TP dan IPSec BAB 4. PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan menjelaskan tahap perancangan sistem Virtual Private Network (VPN) site-to-site berbasis L2TP ( Layer 2 Tunneling Protocol) dan IPSec (Internet Protocol Security),

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. MikroTikls atau yang lebih di kenal dengan Mikrotik didirikan tahun 1995

BAB III LANDASAN TEORI. MikroTikls atau yang lebih di kenal dengan Mikrotik didirikan tahun 1995 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Mikrotik MikroTikls atau yang lebih di kenal dengan Mikrotik didirikan tahun 1995 bertujuan mengembangkan sistem ISP dengan wireless. Mikrotik saat ini telah mendukung

Lebih terperinci

PRAKTIKUM ROUTING STATIK

PRAKTIKUM ROUTING STATIK PRAKTIKUM ROUTING STATIK A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa memahami konsep gateway 2. Siswa memahami skema routing 3. Siswa memahami cara kerja router 4. Siswa mampu melakukan konfigurasi static routing

Lebih terperinci

MODUL 10 Multi Protocol Label Switching (MPLS)

MODUL 10 Multi Protocol Label Switching (MPLS) MODUL 10 Multi Protocol Label Switching (MPLS) A. TUJUAN 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep MPLS 2. Mahasiswa memahami cara kerja jaringan MPLS 3. Mahasiswa mampu menganalisa performansi antara

Lebih terperinci

BAB 2: INTRODUCTION TCP/IP

BAB 2: INTRODUCTION TCP/IP BAB 2: INTRODUCTION TCP/IP Reza Aditya Firdaus Cisco Certified Network Associate R&S Introduction to TCP/IP DoD (Departement of Defense) dibanding dengan OSI OSI Model Application Presentation Session

Lebih terperinci

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan 1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan mengatasi problem yang terjadi dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

Pendahuluan. 0Alamat IP berbasis kepada host dan network. 0Alamat IP berisi informasi tentang alamat network dan juga alamat host

Pendahuluan. 0Alamat IP berbasis kepada host dan network. 0Alamat IP berisi informasi tentang alamat network dan juga alamat host Pendahuluan 0Alamat IP berbasis kepada host dan network 0Host: apa saja yang dapat menerima dan mengirim paket. Misal router, workstation 0 Host terhubung oleh satu (atau beberapa) network 0Alamat IP berisi

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN... 91

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN... 91 DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... II HALAMAN PERSEMBAHAN... III KATA PENGANTAR... IV DAFTAR ISI...VII DAFTAR TABEL... IX DAFTAR GAMBAR... X DAFTAR SINGKATAN...XII INTISARI... XIV ABSTRACT... XV BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB 2. LANDASAN TEORI

BAB 2. LANDASAN TEORI BAB 2. LANDASAN TEORI 2.1 Mikrotik RouterOS Mikrotik adalah sebuah perusahaan yang berasal dari Latvia, perusahaan ini di bangun pada tahun 1996 untuk mengembangkan perangkat router dan wireless untuk

Lebih terperinci

VPN (Virtual Private Network)

VPN (Virtual Private Network) VPN (Virtual Private Network) VPN merupakan metode untuk membangun jaringan yang menghubungkan antar node jaringan secara aman / terenkripsi dengan memanfaatkan jaringan publik (Internet / WAN). Beberapa

Lebih terperinci

Pengertian TCP IP, Konsep Dasar Dan Cara Kerja Layer TC IP

Pengertian TCP IP, Konsep Dasar Dan Cara Kerja Layer TC IP Pengertian TCP IP, Konsep Dasar Dan Cara Kerja Layer TC IP Pengertian TCP/IP adalah protokol komunikasi untuk komunikasi antara komputer di Internet. TCP/IP singkatan Transmission Control Protocol / Internet

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN UJI COBA. untuk menghadapi permasalahan yang ada pada jaringan BPPT adalah dengan

BAB 4 PERANCANGAN DAN UJI COBA. untuk menghadapi permasalahan yang ada pada jaringan BPPT adalah dengan BAB 4 PERANCANGAN DAN UJI COBA 4.1 Perancangan Prototype Jaringan Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumya, solusi yang diberikan untuk menghadapi permasalahan yang ada pada jaringan BPPT adalah

Lebih terperinci

ROUTER DAN BRIDGE BERBASIS MIKROTIK. Oleh : JB. Praharto ABSTRACT

ROUTER DAN BRIDGE BERBASIS MIKROTIK. Oleh : JB. Praharto ABSTRACT ROUTER DAN BRIDGE BERBASIS MIKROTIK Oleh : JB. Praharto ABSTRACT Sistem yang digunakan untuk menghubungkan jaringan-jaringan. Perangkat yang berfungsi dalam komunikasi WAN atau menghubungkan dua network

Lebih terperinci

REVIEW MODEL OSI DAN TCP/IP

REVIEW MODEL OSI DAN TCP/IP REVIEW MODEL OSI DAN TCP/IP A. Dasar Teori Apa itu jaringan komputer? Jaringan Komputer adalah sebuah sistem yang terdiri dari dua atau lebih komputer yang saling terhubung satu sama lain melalui media

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rochandi Wirawan (2011), bertujuan untuk melakukan perbandingan terhadap kemampuan dari dua buah protokol

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Umum 2.1.1 Klasifikasi Jaringan Komputer 2.1.1.1 Klasifikasi Jaringan Berdasarkan Tipe Transmisi Secara umum ada dua jenis teknologi transmisi yaitu broadcast network dan

Lebih terperinci

Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Konfigurasi Router

Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Konfigurasi Router Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Konfigurasi Router Nama : Ria Permata Sari NIM : 1107020 Prodi : Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang 2013 A.

Lebih terperinci

adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data

adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya

Lebih terperinci

MODUL 10 Multi Protocol Label Switching (MPLS)

MODUL 10 Multi Protocol Label Switching (MPLS) MODUL 10 Multi Protocol Label Switching (MPLS) A. TUJUAN 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep MPLS 2. Mahasiswa memahami cara kerja jaringan MPLS 3. Mahasiswa mampu menganalisa performansi antara

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan jaringan komputer lokal,

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan jaringan komputer lokal, BAB III PERANCANGAN 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan jaringan komputer lokal, dimana jaringan komputer ini menggunakan NAT Server yang berada dalam fitur Router OS Mikrotik,

Lebih terperinci

TK 2134 PROTOKOL ROUTING

TK 2134 PROTOKOL ROUTING TK 2134 PROTOKOL ROUTING Materi Minggu ke-3 & 4: Konsep Routing Devie Ryana Suchendra M.T. Teknik Komputer Fakultas Ilmu Terapan Semester Genap 2015-2016 Konsep Routing Topik yang akan dibahas pada pertemuan

Lebih terperinci

Gambar 1 : Simple Data Transfer

Gambar 1 : Simple Data Transfer Berikut ini adalah aliran data pada Internetwork. Gambar 1 : Simple Data Transfer Gambar diatas menunjukan transfer data secara sederhana dan gambar-gambar dibawah akan menjelaskan bagaimana data di proses

Lebih terperinci

Tugas Jaringan Komputer

Tugas Jaringan Komputer Tugas Jaringan Komputer SOAL 1. Jelaskan perbedaan antara dua model jaringan computer: OSI model dan TCP/IP model! 2. Jelaskan fungsi tiap layer pada model TCP/IP! 3. Apa yang dimaksud dengan protocol?

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi data. router dengan kabel Unshielded Twisted Pair sebagai (UTP) Topologi jaringan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi data. router dengan kabel Unshielded Twisted Pair sebagai (UTP) Topologi jaringan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Topologi star terdapat perangkat pengendali yang berfungsi sebagai pengatur dan pengendali komunikasi data. router dengan kabel Unshielded Twisted Pair sebagai

Lebih terperinci

PEMANTAUAN PACKET FRAME MENGGUNAKAN WINBOX DI PT. MEDIA NUSA PRADANA

PEMANTAUAN PACKET FRAME MENGGUNAKAN WINBOX DI PT. MEDIA NUSA PRADANA PEMANTAUAN PACKET FRAME MENGGUNAKAN WINBOX DI PT. MEDIA NUSA PRADANA Nama : Eduard Pamalo NIM : 1A113882 Jurusan : Sistem Informasi Pembimbing : Dr.ANA KURNIAWATI,ST., MMSI BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Load Balancing Load balancing adalah teknik untuk mendistribusikan beban trafik pada dua atau lebih jalur koneksi secara seimbang, agar trafik dapat berjalan optimal, dan

Lebih terperinci

BAB III PEDOMAN PEDOMAN

BAB III PEDOMAN PEDOMAN BAB III PEDOMAN PEDOMAN 3.1. Alur Pembelajaran Pedoman yang dibuat terdiri dari dua bagian, yaitu bagi praktikan dan bagi pengajar. Pada dasarnya, pedoman bagi praktikan dan bagi pengajar memiliki konten

Lebih terperinci

Proposal Penawaran Training Networking SMK TKJ. Pesantren Networkers Mengajar

Proposal Penawaran Training Networking SMK TKJ. Pesantren Networkers Mengajar Proposal Penawaran Training Networking SMK TKJ Pesantren Networkers Mengajar Pesantren Networkers IDN Pesantren Networkers merupakan salah satu program IDN (ID-Networkers) untuk membantu lulusan SMK maupun

Lebih terperinci

Cara Setting IP Address DHCP di

Cara Setting IP Address DHCP di Cara Setting IP Address DHCP di komputer/laptop Anda: Cara Setting IP Address DHCP di komputer/laptop Anda Berikut beberapa langkah mudah untuk mensetting ip address model manual ke model DHCP di komputer/laptop

Lebih terperinci

Agenda. Protokol TCP/IP dan OSI Keluarga Protokol TCP/IP

Agenda. Protokol TCP/IP dan OSI Keluarga Protokol TCP/IP Agenda Protokol TCP/IP dan OSI Keluarga Protokol TCP/IP 2 Protokol Definisi : A rule, guideline, or document which guides how an activity should be performed. Dalam ilmu komputer, protokol adalah konvensi

Lebih terperinci

Lapisan Jaringan (Network Layer)

Lapisan Jaringan (Network Layer) Materi: Lapisan Jaringan (Network Layer) Nama Kelompok: 1. Achmad Maulana (10110078) 2. Erlina (12110403) 3. Gina Majesta (13110009) 4. Vera Indah Septiyani (18110354) Kelas: 3KA35 Lapisan Jaringan (Network

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Skenario Uji Coba Dengan rancangan jaringan yang telah dibuat, perlu dilakukan uji coba untuk membuktikan bahwa rancangan load balancing dan failover tersebut dapat berjalan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Sistem Untuk dapat melakukan implementasi maka diperlukan perangkat Hardware dan Software yang digunakan. Hardware - Router Wifi Mikrotik RB951 - Modem ISP Utama

Lebih terperinci

ROUTING. Melwin Syafrizal Daulay, S.Kom.,., M.Eng.

ROUTING. Melwin Syafrizal Daulay, S.Kom.,., M.Eng. ROUTING Melwin Syafrizal Daulay, S.Kom.,., M.Eng. Apa itu Routing? Proses pengambilan keputusan melalui gateway yang mana paket harus dilewatkan Routing dilakukan untuk setiap paket yang dikirimkan dari

Lebih terperinci

Pendahuluan Jaringan komputer adalah kumpulan dua atau lebih dari komputer yang saling berhubungan satu sama lain. Kebutuhan yang diperlukan dalam kon

Pendahuluan Jaringan komputer adalah kumpulan dua atau lebih dari komputer yang saling berhubungan satu sama lain. Kebutuhan yang diperlukan dalam kon Topologi Jaringan Pendahuluan Jaringan komputer adalah kumpulan dua atau lebih dari komputer yang saling berhubungan satu sama lain. Kebutuhan yang diperlukan dalam koneksi jaringan : Koneksi secara fisik

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 Jaringan Komputer Jaringan komputer dapat diartikan sebagai dua atau lebih komputer beserta perangkat-perangkat lain yang dihubungkan agar dapat

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 47 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem 4.1.1. Perangkat Keras Perangkat keras atau hardware terpenting yang dipakai untuk membuat perubahan pada topologi jaringan SMA St. Kristoforus

Lebih terperinci

TRANSPORT LAYER. Aplikasi dan Operasi pada TCP dan UDP

TRANSPORT LAYER. Aplikasi dan Operasi pada TCP dan UDP TRANSPORT LAYER Aplikasi dan Operasi pada TCP dan UDP Transport Layer melakukan segmentasi dan menyatukan kembali data yang tersegmentasi menjadi suatu arus data. Layanan-layanan yang terdapat di transport

Lebih terperinci

SILABUS MATAKULIAH. Revisi : 1 Tanggal Berlaku : 1 September 2013

SILABUS MATAKULIAH. Revisi : 1 Tanggal Berlaku : 1 September 2013 SILABUS MATAKULIAH Revisi : 1 Tanggal Berlaku : 1 September 2013 A. Identitas 1. Nama Matakuliah : A22.53205/ Sistem Operasi dan Jaringan Komputer 2. Program Studi : Teknik Informatika-D3 3. Fakultas :

Lebih terperinci

Tunnel dan Virtual Private Network

Tunnel dan Virtual Private Network Tunnel dan Virtual Private Network Tunnel Tunnel di dalam dunia jaringan diartikan sebagi suatu cara untuk meng enkapsulasi atau membungkus paket IP didalam paket IP yang lain. Dimana titik dibelakang

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI STATIC NAT TERHADAP JARINGAN VLAN MENGGUNAKAN IP DYNAMIC HOST CONFIGURATION PROTOCOL (DHCP)

IMPLEMENTASI STATIC NAT TERHADAP JARINGAN VLAN MENGGUNAKAN IP DYNAMIC HOST CONFIGURATION PROTOCOL (DHCP) Jurnal Ilmiah Informatika Volume 1 No. 1 / Desember 26 IMPLEMENTASI STATIC NAT TERHADAP JARINGAN VLAN MENGGUNAKAN IP DYNAMIC HOST CONFIGURATION PROTOCOL (DHCP) Juwanda Natali 1), Fajrillah 2), T.M.Diansyah

Lebih terperinci

SILABUS JARINGAN KOMPUTER LANJUT

SILABUS JARINGAN KOMPUTER LANJUT RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : A22.53205 / Sistem Operasi dan Jaringan Komputer Lanjut Revisi ke : 1 Satuan Kredit Semester : 4 SKS Tgl revisi : Juni 2013

Lebih terperinci

NETWORK LAYER MATA KULIAH: JARINGAN KOMPUTER DISUSUN OLEH: MAYLANI LESTARI ( ) DANDO RIDWANTO LUKMAN HAKIM LUKMAN SUDIBYO RICKY MARDHANI 3KA19

NETWORK LAYER MATA KULIAH: JARINGAN KOMPUTER DISUSUN OLEH: MAYLANI LESTARI ( ) DANDO RIDWANTO LUKMAN HAKIM LUKMAN SUDIBYO RICKY MARDHANI 3KA19 NETWORK LAYER MATA KULIAH: JARINGAN KOMPUTER DISUSUN OLEH: MAYLANI LESTARI (14110302) DANDO RIDWANTO LUKMAN HAKIM LUKMAN SUDIBYO RICKY MARDHANI 3KA19 GUNADARMA UNIVERSITY 2012/2013 NETWORK LAYER Network

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) MENGGUNAKAN APLIKASI CISCO PACKET TRACER

ANALISIS KINERJA JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) MENGGUNAKAN APLIKASI CISCO PACKET TRACER ANALISIS KINERJA JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) MENGGUNAKAN APLIKASI CISCO PACKET TRACER Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana ( S-1 ) pada Departemen

Lebih terperinci

Peralatan yang terhubung ke segmen jaringan terdefinisi sebagai networking devices

Peralatan yang terhubung ke segmen jaringan terdefinisi sebagai networking devices 1 Networking Devices Peralatan yang terhubung ke segmen jaringan terdefinisi sebagai networking devices Device ini terbagi menjadi dua yaitu: end user device: komputer, printer, scanner dan device yang

Lebih terperinci

TEKNIK MARK PACKET DAN MARK CONNECTION UNTUK MANAJEMEN BANDWITH DENGAN PENDEKATAN TOP-DOWN

TEKNIK MARK PACKET DAN MARK CONNECTION UNTUK MANAJEMEN BANDWITH DENGAN PENDEKATAN TOP-DOWN TEKNIK MARK PACKET DAN MARK CONNECTION UNTUK MANAJEMEN BANDWITH DENGAN PENDEKATAN TOP-DOWN Sandy Kosasi STMIK Pontianak Jl. Merdeka No. 372 Pontianak, Kalimantan Barat e-mail: sandykosasi@yahoo.co.id dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Topologi Jaringan Hotspot Perancangan arsitektur jaringan hotspot secara fisik dapat dilihat seperti Gambar 3.1. Gambar 3.1 Skema rancangan jaringan

Lebih terperinci

DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI

DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI DTG1E3 DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI Pengenalan Komunikasi Data dan Klasifikasi Jaringan By : Dwi Andi Nurmantris Dimana Kita? Dimana Kita? Pengertian Komunikasi Data Penggabungan antara dunia komunikasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI METRO ETHERNET NETWORK

BAB IV IMPLEMENTASI METRO ETHERNET NETWORK 54 BAB IV IMPLEMENTASI METRO ETHERNET NETWORK 4.1. Pendahuluan Teknologi telekomunikasi saat ini membutuhkan sebuah jaringan yang dapat dilewati data dalam jumlah yang sangat besar, dapat melakukan transfer

Lebih terperinci

ANALISIS PERANCANGAN JARINGAN KOMPUTER

ANALISIS PERANCANGAN JARINGAN KOMPUTER ANALISIS PERANCANGAN JARINGAN KOMPUTER KELOMPOK 7: EKA PARAMITA PUTRI / 1102652 RIZKY SHANDIKA P / 1102656 FUTHY PRATIWI / 1102632 YUMN JAMILAH / 1102637 M. RAHIMAL / 1102638 BONIMUL CHANDRA / 1102650

Lebih terperinci

Bab III Prinsip Komunikasi Data

Bab III Prinsip Komunikasi Data Bab III Prinsip Komunikasi Data Teknologi Jaringan yang menghubungkan beberapa Komputer baik dalam area kecil maupun besar mempunyai aturan aturan baku atau Prinsip prinsip baku dalam komunikasi data.

Lebih terperinci

1 IDN Networking Competition Soal Superlab Cisco IDN Competition 2017

1 IDN Networking Competition Soal Superlab Cisco IDN Competition 2017 1 IDN Networking Competition 2017 www.idn.id Soal Superlab Cisco IDN Competition 2017 Topology A. Physical Topologi 2 IDN Networking Competition 2017 www.idn.id 2. Logical Topologi ISP1 ISP2 ISP3 ISP3

Lebih terperinci

a. Local Area Network (LAN)

a. Local Area Network (LAN) Konfigurasi VLAN Untuk Instansi Pendidikan Perguruan Tinggi Ardhiyan Akhsa (15111113) Saat ini penggunaan teknologi jaringan komputer sebagai media komunikasi data semakin meningkat. Seiring dengan semakin

Lebih terperinci

Mengenal Mikrotik Router

Mengenal Mikrotik Router Mengenal Mikrotik Router Dhimas Pradipta dhimas.pradipta@raharja.info Abstrak Mikrotik router merupakan sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer manjadi router

Lebih terperinci

MODEL OSI DAN DOD. Referensi Model OSI (Open System Interconnections).

MODEL OSI DAN DOD. Referensi Model OSI (Open System Interconnections). Pertemuan 7 MODEL OSI DAN DOD Referensi Model OSI (Open System Interconnections). Berikut ini diperlihatkan lapisan model OSI beserta fungsi dan protokolnya yang melayani masing-masing lapisan tersebut.

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB IV DISKRIPSI KERJA PRAKTEK BAB IV DISKRIPSI KERJA PRAKTEK Dalam kerja praktek ini penulis membuat rancangan jaringan VPN yang dimaksudkan untuk membantu memecahkan masalah pada proses pengiriman data maupun informasi secara aman

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Umum Jaringan adalah sekumpulan komputer berjumlah banyak yang terpisahpisah akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya. 2.1.1 Jenis Jaringan Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. penggunaan bandwidth. Solusi yang sering dilakukan adalah

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. penggunaan bandwidth. Solusi yang sering dilakukan adalah BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1 Analisis Kebutuhan Sering kali permasalahan dalam sebuah jaringan computer adalah proses pengiriman data lambat, rusak, dan tidak sampai ke tujuan. Permasalahan muncul

Lebih terperinci

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan 1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan mengatasi problem yang terjadi dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka Router adalah perangkat yang akan melewatkan IP dari suatu jaringan ke jaringan yang lain, menggunakan metode addressing dan protocol tertentu untuk melewatkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Virtual Local Area Network (VLAN) 2.1.1 Pengertian VLAN Menurut Downes et al (1998, p801), Virtual LAN (VLAN) merupakan suatu kumpulan perangkat dalam Local Area Network (LAN)

Lebih terperinci

The OSI Reference Model

The OSI Reference Model The OSI Reference Model Contoh penerapan model OSI : Contoh penerapan model OSI sehari-hari pada proses penerimaan e mail: o Layer 7, Anda memakai Microsoft Outlook yang mempunyai fungsi SMTP dan POP3.

Lebih terperinci

Pembuatan Sistem Jaringan Komputer LAN dengan mikrotik RouterBoard 750. Achmad Muharyadi

Pembuatan Sistem Jaringan Komputer LAN dengan mikrotik RouterBoard 750. Achmad Muharyadi Pembuatan Sistem Jaringan Komputer LAN dengan mikrotik RouterBoard 750 Achmad Muharyadi 23109113 Latar Belakang Mikrotik merupakan salah satu system operasi yang berbasis linux. Dibandingkan dengan distro

Lebih terperinci

Lapisan OSI Dan Mcam-Macam Layer

Lapisan OSI Dan Mcam-Macam Layer Lapisan OSI Dan Mcam-Macam Layer Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI. 4.1 Perancangan Jaringan Komputer dengan Menggunakan Routing Protokol OSPF dan GLBP

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI. 4.1 Perancangan Jaringan Komputer dengan Menggunakan Routing Protokol OSPF dan GLBP BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan Komputer dengan Menggunakan Routing Protokol OSPF dan GLBP Berdasarkan usulan pemecahan masalah yang telah diajukan, maka akan diaplikasikan teknologi

Lebih terperinci

Dalam konfigurasi Wireless Distribution System (WDS) setiap. mikrotik wireless dikonfigurasi sama dan saling terhubung yang sedikit

Dalam konfigurasi Wireless Distribution System (WDS) setiap. mikrotik wireless dikonfigurasi sama dan saling terhubung yang sedikit CARA MENJALANKAN PROGRAM 3.1 Konfigurasi Router Mikrotik Dalam konfigurasi Wireless Distribution System (WDS) setiap mikrotik wireless dikonfigurasi sama dan saling terhubung yang sedikit berbeda hanya

Lebih terperinci

BAB II JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) Jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer yang berjumlah

BAB II JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) Jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer yang berjumlah BAB II JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) 2.1 Pendahuluan Jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer yang berjumlah banyak yang saling terpisah-pisah, akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan

Lebih terperinci