IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IV. HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Lokasi dan Bentuk Perusahaan Cikahuripan PS merupakan perusahaan perorangan yang didirikan pada tahun 1983 oleh Bapak H. Aceng Rusli yang dikelola dengan modal sendiri, dimulai sebagai toko penjual pakan ternak dan DOC yang bertempat di Tasikmalaya, kemudian sekitar tahun 1998 mulai membuka sistem kemitraan dengan peternak plasma dan bergerak dalam bidang perunggasan dengan tujuan komersil. Perusahaan peternakan Cikahuripan PS berlokasi di Desa Sindangsari, Kecamatan Cikoneng, Kabupaten Ciamis. Pemilihan lokasi ini didasarkan pada kondisi lahan yang cukup subur, ketersediaan air yang cukup baik disekitar perkandangan, iklim yang sangat mendukung dan keamanan lingkungan yang kondusif. Keadaan tersebut sangat sesuai untuk melakukan pengembangan usaha. Cikahuripan PS bertindak sebagai inti, yaitu sebagai penyedia sapronak (sarana produksi ternak) dengan sistem Kemitraan Inti-Plasma, dimana inti memberikan sarana produksi ternak kepada peternak plasma dan membayarnya pada saat panen oleh hasil penjualan ayam broiler. Peternak plasma Cikahuripan PS berjumlah 156 peternak menyebar di Kabupaten Ciamis dengan kualifikasi 87 peternak aktif dan 69 peternak non aktif. Populasi panen untuk ayam broiler mencapai ekor/bulan. Keterangan mengenai lokasi inti, wilayah kerja, perolehan DOC, perolehan pakan, perolehan obat, vitamin, vaksin dan bahan kimia disajikan pada Tabel 8.

2 26 Tabel 8. Keadaan umum inti Cikahuripan PS Aktivitas Keterangan Lokasi Wilayah Kerja Pemasok DOC Pemasok Pakan Pemasok obat, vitamin, vaksin dan bahan kimia Desa Sindangsari Ciamis, Tasik, Malangbong, Kawali, Banjar dan Pangandaran PT. Samsung, PT. Charoen Pokhpan Jaya Farm, PT. Sierad Produce Tbk, PT. Wonokoyo Jayakusuma, PT. Silga Perkasa dan Surya Putra PS. PT. Charoen Pokhpand, PT. Japfa Comfeed dan PT. Sierad Produced Tbk. PT. Indovetraco Makmur Abadi (IMA), PT. Surya Hidup Satwa (SHS), PT. Avisena Mitra Sejati, PT. Univetama Dinamika, dan PT. Medion PT. Sierad Produced Tbk Struktur Organisasi Cikahuripan PS dipimpin langsung oleh pemiliknya sendiri yang mempunyai wewenang menentukan kebijakan perusahaan dibantu oleh bagian pembukuan, bagian keuangan, bagian pemasaran, bagian technical service, bagian produksi, gudang pakan. Bagian technical service bertanggungjawab terhadap kelayakan peternak dalam pemeliharaan, pengontrolan peternak, mengatasi masalah yang ada ditingkat peternak, memberikan pembinaan, serta teknik manajemen didalam kandang, merekomendasikan datangnya dokter hewan, serta sebagai perantara peternak plasma dengan inti. Bagian Administrasi bertugas mengatur surat-surat tanda bukti pembayaran dan lainnya, serta mengatur administrasi pegawai ataupun peternak mitra. Bagian Keuangan bertugas untuk mengurusi masalah perhitungan insentif ataupun bonus yang diterima peternak, baik dari konversi pakan ataupun mortalitas dan menghitung semua biaya yang telah

3 27 dikeluarkan peternak dari perusahaan, serta menghitung hasil panen ayam peternak. Bagian pemasaran bertugas untuk memberi DO (Delivery Order) dan bertanggungjawab menangani masalah pemasaran ayam broiler. Bagian gudang sekaligus bagian produksi bertanggungjawab dalam penyediaan sapronak, mengatur barang yang ada di gudang, melaporkan stock persediaan barang, serta melakukan pencatatan yang berhubungan dengan pergudangan. Pengemudi bertugas untuk memperlancar operasional perusahaan, seperti mengangkut pakan, mengantarkan ayam. Struktur organisasi lengkapnya dapat dilihat pada Gambar 2. Pemilik Perusahaan Bagian Administrasi Bagian Keuangan Technical Service Bagian Produksi, Gudang pakan Bagian Pemasaran Peternak Pengemudi Pengemudi Gambar 2. Struktur organisasi Cikahuripan PS 4.2 Gambaran Umum Desa Sindangsari Letak Geografis dan Pembagian Administrasi Wilayah Desa Sindangsari berbatasan dengan dua kecamatan yaitu Kecamatan Sadananya dan Kecamatan Ciamis juga berdekatan dengan Ibukota Kabupaten Ciamis, yang berjarak 7 km dan Kabupaten Tasikmalaya 10 km. Selain itu wilayah Desa Sindangsari berada di kaki Gunung Sawal, sampai jalan propinsi (Ciamis Bandung). Letak geografis Desa Sindangsari yang strategik sangat potensi untuk pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan, industri bahkan kerja antar desa. Salah satunya Desa Cisadap memanfaatkan sumber air dari Desa Sindangsari. Partisipasi masyarakat ini sebagian besar pada sektor kesehatan

4 28 (pembangunan sarana posyandu), pada sektor pendidikan (TPA, pesantren dan bangunan pendidikan Sekolah Dasar), pada sektor sarana keagamaan. Secara administratif Desa Sindangsari termasuk salah satu desa di Kecamatan Cikoneng, Kabupaten Ciamis Jawa Barat. Letak desa berbatasan dengan Desa Nasol, Kecamatan Ciamis di sebelah Selatan, Desa Cimari di sebelah Barat dan Kecamatan Sadananya di sebelah Timur. Orbitasnya jarak dari Ibukota Kecamatan 3 km, jarak dari Ibukota Kabupaten 7 km dan jarak dari Ibukota Propinsi 115 km. Wilayah Desa Sindangsari dibagi dalam 6 Dusun, yaitu Dusun Jetak 9 RT 3RW, Dusun Colendra 13 RT 5 RW, Dusun Sukahurip 6 RT 3 RW, Dusun Kalapanunggal 8 RT 3 RW, Dusun Setiamulya 6 RT 2 RW dan Dusun Singkup 2 RT 1 RW. Luas wilayah Desa Sindangsari Ha, dengan tanah sawah Ha, tanah pemukiman Ha, tanah fasilitas umum (tanah kas desa Ha, lapangan Ha, tanah lainnya 18,64 Ha) dan tanah hutan produksi 15 Ha Topografi dan Iklim Keadaan topografi Desa Sindangsari sedang, relatif berbukit-bukit dengan tingkat kesuburan tanah yang sedang seluas 394,75 ha. Desa ini terletak dengan ketinggian tanah dari permukaan laut 500 m, banyak curah hujan mm/th. Suhu udara rataan 29 o C. Tipologi desa disekitar hutan. Jarak orbitas dari masing-masing adalah jarak dari Ibukota Kecamatan 3 km, jarak dari Ibukota Kabupaten 7 km dan jarak dari Ibukota Propinsi 115 km. Iklimnya sangat potensial untuk beternak unggas, khususnya ayam broiler dan buras, karena lingkungannya berada disekitar hutan yang dipenuhi berbagai macam pepohonan, sehingga banyak lahan untuk dibuat kandang yang jauh dari pemukiman penduduk Penduduk dan Mata Pencaharian Data yang tercatat pada monografi desa menunjukkan bahwa sampai tahun 2008 jumlah penduduk Desa Sindangsari

5 29 mencapai jiwa yang terbagi atas kepala keluarga dengan kepadatan penduduk 30 jiwa per kilometer. Komposisi penduduk Desa Sindangsari (Tabel 9) terdiri atas pria (50,75%) dan wanita (49,25%). Dengan demikian jumlah pria dan wanita tidak jauh berbeda, selain itu sebagian penduduk berada pada usia produktif (60,69%). Tabel 9. Komposisi umur dan jenis kelamin penduduk Desa Sindangsari, Kecamatan Cikoneng Kabupaten Ciamis Umur (Tahun) Pria (Jiwa) Wanita (Jiwa) Jumlah (Jiwa) Persentase (%) < , ,69 > ,45 Jumlah ,00 Tabel 10 menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk Desa Sindangsari memiliki latar belakang pendidikan yang rendah, yaitu tidak tamat SD (20,66%), tamat SD (49,89%), tamat SMP (13,83%), tamat SMU (14,40%) dan sangat sedikit yang tamat perguruan tinggi (1,22%). Sekolah yang ada di Desa Sindangsari hanya sampai tingkat SLTP dan disana terdapat tiga pesantren. Tabel 10. Komposisi penduduk Desa Sindangsari menurut tingkat pendidikan Tingkat Pendidikan Jumlah (Jiwa) Persentase (%) Tidak Tamat SD ,66 Tamat SD/Sederajat Tamat SMP/Sederajat Tamat SMU/Sederajat Tamat Perguruan Tinggi ,89 13,83 14,40 1,22 Jumlah ,00

6 30 Berdasarkan Tabel 11 dapat diketahui bahwa sebagian besar (3.425 jiwa) penduduk Desa Sindangsari bekerja di sektor pertanian (63,29%) dan penduduk (1.987 jiwa) yang bekerja di luar sektor pertanian (36,71%). Berarti pekerjaan utamanya adalah sebagai petani, karena sebagian besar lahan yang dimiliki digunakan untuk areal pertanian, sementara usaha ternak hanya dilakukan sebagai usaha sambilan. Tabel 11. Komposisi penduduk Desa Sindangsari menurut mata pencaharian Mata Pencaharian Jumlah (Jiwa) Persentase (%) Sektor Pertanian Diluar Sektor Pertanian ,29 36,71 Jumlah , Distribusi Karakteristik Peternak Plasma Karakteristik peternak yang diamati mencakup tingkat pendidikan, umur, pengalaman beternak dan status usaha peternakan. Pengelompokan peternak menurut pendidikannya didasarkan pada jenjang pendidikan yang dilalui peternak. Tingkat pendidikan formal peternak pada Tabel 12 menunjukkan angka yang bervariasi mulai dari SD, SMP, SMU dan Perguruan Tinggi. Secara umum peternak plasma di Desa Sindangsari telah menempuh jenjang pendidikan formal, sehingga peternak tersebut tidak termasuk dalam kategori buta huruf. Sebagian besar peternak plasma memiliki latar belakang pendidikan yang rendah, yaitu hanya tamat SD 44,44% dan hanya 3,70% tamat Perguruan Tinggi. Alasan kesulitan ekonomi membuat peternak banyak yang tidak melanjutkan pendidikan. Selain itu letak gedung sekolah lanjutan yang relatif jauh di Ibukota Kecamatan. Kondisi ini akan berpengaruh dalam proses adopsi inovasi ilmu pengetahuan yang ada, terutama dalam bidang peternakan, karena tingginya tingkat pendidikan dapat mempengaruhi cara dan pola berpikir peternak. Sebagian besar peternak plasma berada pada kelompok umur produktif antara tahun 74,07% dari keseluruhan. Hal ini menunjukkan bahwa pada umur tersebut peternak plasma mempunyai potensi untuk mengembangkan usaha ternaknya dan biasanya masih

7 31 mampu terlibat secara langsung di kandang. Distribusi umur pada Tabel 12 juga menunjukkan bahwa faktor umur tidak mempengaruhi peternak plasma untuk beternak ayam broiler. Hal ini disebabkan begitu mudahnya mempelajari pemeliharaan ternak ayam broiler. Tidak banyak peternak yang memiliki pengalaman tinggi, lebih banyak di bawah 10 tahun. Pengalaman beternak 74,07% antara 5-10 tahun menunjukkan bahwa peternak plasma cukup memahami mekanisme pola kemitraan yang dijalankan. Tetapi dilapangan tingginya pengalaman tidak menjamin keberhasilan, karena dengan pengalaman di bawah 5 tahun peternak tidak mengalami kerugian. Peternak yang mempunyai pengalaman di atas 10 tahun biasanya perintis di suatu daerah dan pernah bekerja di peternakan milik orang lain. Pengalaman beternak sangat membantu peternak dalam menghadapi permasalahan yang biasanya dihadapi dalam memelihara ternak. Peternak yang berpengalaman umumnya lebih cepat menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya dibandingkan dengan peternak yang kurang berpengalaman. Tabel 12 juga menunjukkan bahwa sebagian besar peternak plasma (77,78%) beranggapan bahwa usaha ternak yang dijalankan merupakan usaha sampingan. Sedangkan sisanya (22,22%) peternak plasma menganggap usaha ternak ayam broiler sebagai usaha pokok. Hal ini dikarenakan usaha yang lebih awal dijalankan peternak plasma adalah sebagai petani.

8 32 Tabel 12. Distribusi karakteristik Peternak Plasma Karakteristik Peternak Jumlah (orang) Persentase (%) Umur (tahun) < > 45 Tingkat Pendidikan Tidak tamat SD Tamat SD/Sederajat Tamat SMP/Sederajat Tamat SMU/Sederajat Tamat PT Pengalaman Beternak (tahun) < > 10 Status Usaha Peternakan Usaha Utama Usaha Sampingan ,41 74,07 18,52 11,11 44,44 25,93 14,82 3,70 14,82 74,07 11,11 22,22 77, Mekanisme Kemitraan Cikahuripan PS memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh peternak jika ingin bermitra, diantaranya : 1. Memiliki kandang sendiri beserta peralatan yang diperlukan didalam kandang 2. Memberikan jaminan kepada perusahaan Cikahuripan PS 3. Mampu budidaya, memiliki sikap jujur dan dapat dipercaya, serta memiliki keinginan yang besar untuk melakukan kemitraan 4. Diberikan sanksi jika terjadi pelanggaran dan nilai FCR (Feed Conversion Rate) 2. Pengalaman beternak bukan merupakan salah satu hal yang penting bagi perusahaan inti untuk menilai apakah peternak layak atau tidak sebagai

9 33 mitra. Perusahaan inti akan memberikan pelatihan kepada peternak yang belum menguasai cara beternak ayam broiler. Selain itu, perusahaan inti juga melakukan pengawasan pada saat pemeliharaan ayam dikandang, sehingga apabila peternak plasma memiliki kesulitan akan dibantu oleh pengawas dari inti. Hal yang terpenting untuk melakukan kemitraan dengan perusahaan inti adalah peternak berkeinginan besar untuk melakukan kemitraan dengan perusahaan inti, memiliki sikap jujur dan dapat dipercaya. Sebelum resmi menjadi mitra, maka peternak diwajibkan terlebih dahulu mengisi formulir surat permohonan kontrak pemeliharaan ayam broiler dengan Cikahuripan PS yang berisi, diantaranya jumlah kandang, luas kandang, kapasitas, alamat kandang dan jaminan yang dapat diberikan kepada pihak inti. Selain itu produksi yang dihasilkan berupa ayam hidup dijual pada pihak inti (Gambar 3). Perusahaan Inti Penyediaan Sapronak Bimbingan Teknis dan Non Teknis Hasil Panen Peternak Plasma Budidaya Pakan, DOC, OVK* Gambar 3. Mekanisme kemitraan Cikahuripan PS Keterangan : * Obat-obatan, vaksin dan bahan kimia Perusahaan inti menetapkan harga input, output dan bonus produksi secara sepihak yang kemudian diberikan kepada peternak plasma untuk disepakati. Harga kesepakatan sewaktu-waktu dapat berubah sesuai dengan perubahan harga pasar. Penetapan harga input produksi peternakan meliputi DOC, pakan, obat-obatan, vitamin dan bahan kimia. Sedangkan penetapan harga output produksi yaitu harga jual ayam panen ditetapkan secara sepihak oleh perusahaan inti. Harga kesepakatan menyesuaikan harga pasar, sehingga sewaktu-waktu dapat berubah. Bonus yang diberikan oleh

10 34 perusahaan inti adalah bonus minyak tanah, bonus kematian dan bonus konversi pakan Feed Conversion Rate (FCR). Cihahuripan PS akan memberikan upah apabila saat panen persentase kematian (mortalitas) ayam lebih kecil dari standar kematian yang ditetapkan pihak inti. Besarnya bonus konversi pakan (FCR) yang diterima peternak berdasarkan nilai FCR yang dimiliki peternak. Semakin besar selisih FCR dengan standar yang ditetapkan maka semakin besar perolehan bonus yang didapat. 4.5 Tatalaksana Pemeliharaan Ayam Broiler Sistem pemeliharaan (budidaya) ayam broiler yang dilakukan oleh Cikahuripan PS secara intensif. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi cekaman pada ayam. Sistem pemeliharaan yang dilakukan oleh peternak plasma mengikuti aturan-aturan yang telah diberikan oleh perusahaan inti. Sistem budidayanya menggunakan sistem pemeliharaan all in all out, yaitu sistem pemeliharaan yang memasukkan dan memelihara DOC dalam kandang dengan umur yang sama dan dapat dipanen dalam umur yang sama. Sistem pemeliharaan ini dapat mempermudah dalam proses pengelolaan produksi dan dapat mengurangi stres pada ayam. Rataan umur panen di Cikahuripan PS ini per periode produksi, yaitu 35 hari. Setiap tahun terdiri dari 5 periode pemeliharaan. Tatalaksana pemeliharaan ayam broiler meliputi persiapan kandang, kedatangan DOC dan pemeliharaan. Kandang yang digunakan adalah kandang panggung dan postal yang beralaskan litter. Persiapan kandang diawali dengan pembersihan kandang dari sisa-sisa kotoran pemeliharaan sebelumnya, pencucian dengan air yang sudah dicampur dengan deterjen 1-2% dan pensucihamaan kandang digunakan desinfektan dengan cara disemprotkan kemudian dikeringkan. Setelah kandang dalam keadaan kering dilakukan pengapuran dan selanjutnya diistirahatkan paling sedikitnya dua minggu sebelum DOC masuk kandang. Sebelum DOC masuk kandang, peternak harus memastikan bahwa semua peralatan kandang dicuci bersih dan diatur tata letaknya, lantai kandang diberi alas berupa sekam padi dengan ketebalan ± 5 cm, sebelumnya sekam disiram desinfektan untuk membersihkan sekam dari bakteri, dilanjutkan dengan pemasangan alat pemanas dan pembatas.

11 35 Beberapa jam sebelum DOC datang alat pemanas sudah mulai dinyalakan selama menit dengan suhu o C, sehingga pada saatnya DOC masuk kedalam kandang keadaan suhu ruangan dalam kandang sudah terasa hangat. Tempat minum yang sudah dipersiapkan diisi dengan air yang sebelumnya sudah dimasak terlebih dahulu dan dicampur dengan gula. Perbandingannya 1 l air dicampur dengan 5 g gula pasir atau gula jawa diberikan untuk 40 ekor anak ayam selama 2 jam. Hal ini dilakukan untuk memulihkan kondisi DOC setelah menempuh perjalanan dari perusahaan pembibitan ke peternakan ayam Cikahuripan PS. Setelah pemberian air gula dilanjutkan dengan pemberian pakan starter dan pemberian vitamin yang dicampurkan melalui air minum dengan dosis 2 cc per 5 l air untuk 500 ekor ayam. Saat DOC datang, penimbangan contoh 10% box DOC ditimbang secara acak, agar diketahui bobot awal dan dihitung jumlahnya, serta diperiksa kondisi fisik DOC tersebut. Setelah itu DOC diletakkan di tempat yang sudah dipersiapkan sebelumnya yaitu ditempatkan langsung ke dalam kandang yang telah disekat-sekat dengan pembatas berupa seng. DOC yang sudah masuk untuk beberapa saat dibiarkan agar dapat beradaptasi dengan lingkungan yang akan ditempatinya. Pemeliharaan dari umur 1-3 hari diberikan antibiotik yang dicampur pada air minum, untuk mencegah dari penyakit dan untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Satu buah tempat pakan digunakan untuk ekor anak ayam. Setelah 3 hari sampai akhir pemeliharaan terjadi penambahan jumlah tempat pakan sesuai dengan pertumbuhan ayam. Peralatan yang digunakan peternak untuk proses produksi terdiri dari tempat pakan, tempat minum, semawar, alat vaksinasi, pompa air, lampu, timbangan, termometer, pembatas, tirai, drum dan peralatan lain seperti sapu lidi, gayung, selang plastik, sekop dan ember. Sedangkan biaya listrik disesuaikan dengan jumlah ayam yang dipelihara. Termometer berfungsi untuk mengontrol suhu didalam kandang agar suhu ayam tetap stabil dan pertumbuhan ayam tidak terganggu. Setiap kandang ayam terdapat 1 buah termometer yang diletakkan ditempat strategik, agar memudahkan pekerja

12 36 mengontrol, tanpa mengganggu atau menimbulkan stres pada ayam. Umur ekonomis termometer adalah 2 tahun. Pemanas yang digunakan oleh peternak plasma adalah semawar dengan bahan bakar minyak tanah. Minyak tanah dibeli sendiri dari agen minyak. Kebutuhan minyak tanah untuk satu semawar (pemanas) sebanyak 5 l/hari. Harga rataan minyak tanah per liter berkisar antara Rp Pemanas diletakkan pada ketinggian ± cm di atas sekam. Penggunaan alat pemanas pada umumnya umur 14 hari sudah mulai dilepas. Setiap kandang dilengkapi 2 buah pemanas. Satu buah pemanas biasanya digunakan untuk menghangati sekitar ekor DOC. Umur ekonomis dari pemanas ± 5 tahun. Harga 1 buah pemanas adalah Rp ,-. Pembatas (Brooder Guard) merupakan alat pembatas bagi DOC yang dipelihara antara umur 1-14 hari. Bahan yang digunakan untuk pembatas adalah seng. Penggunaan pembatas ini bersamaan dengan pemanas agar DOC mendapatkan panas atau kehangatan yang merata. Pembatas yang digunakan seng dengan tinggi cm. Penggunaan pembatas setiap minggunya diperlebar sesuai dengan pertumbuhan ayam. Umur ekonomis dari pembatas ± 5 tahun. Harga seng pembatas adalah Rp /m. Standar kebutuhan luas lantai untuk pemeliharaan ekor ayam pada peternakan Cikahuripan PS dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Standar kebutuhan luas lantai untuk ekor Ayam pada usaha peternakan Cikahuripan PS Umur (hari) Luas Lantai (m 2 ) > Timbangan yang ada berjumlah 2 buah, yaitu 1 buah digunakan untuk timbangan obat atau vitamin dan 1 buah lagi digunakan untuk menimbang ayam. Timbangan obat atau vitamin menggunakan timbangan duduk, sedangkan timbangan ayam menggunakan timbangan gantung.

13 37 Umur ekonomis dari timbangan adalah 10 tahun. Harga timbangan duduk Rp ,- sedangkan harga timbangan gantung Rp ,- Tirai penutup yang digunakan adalah terpal. Terpal digunakan sebagai layar penutup dinding kandang. Terpal dipasang terus menerus pagi sampai malam hari selama 3 hari dari kedatangan DOC. Penggunaan terpal setelah umur 3 hari sudah mulai dibuka sedikit demi sedikit disesuaikan dengan kondisi atau suhu lingkungan di daerah tersebut. Umur ekonomis terpal adalah 5 tahun. Harga terpal Rp ,-/m 2. Alat penerangan yang digunakan di setiap kandang yaitu lampu neon. Setiap kandang dipasang 8 buah lampu TL (tube lamp) 60 watt. Rataan umur ekonomis lampu TL adalah 5 tahun. Harga satu buah lampu neon Rp ,-. Tambang digunakan untuk menggantung tempat pakan dan tempat minum. Tambang yang dibutuhkan untuk menggantung satu tempat pakan dan minum sekitar 2 m. Umur ekonomis tambang adalah 5 tahun. Harga tambang adalah Rp. 750/m. Jerigen digunakan untuk menyimpan minyak tanah yang diletakkan di atas semawar. Setiap kandang dilengkapi 3 buah jerigen. Umur ekonomis jerigen adalah 5 tahun. Harga satu buah jerigen adalah Rp ,-. Peralatan lainnya yang diperlukan untuk kegiatan sanitasi, diantaranya sprayer, ember, gayung, sekop, sapu lidi dan sikat. DOC yang digunakan untuk produksi, seluruhnya ditentukan oleh pihak inti. Strain ayam broiler yang digunakan adalah strain cobb, dengan bobot awal DOC berkisar gram/ekor. Menurut informasi yang didapat, pihak inti menggunakan strain cobb, dikarenakan strain tersebut cocok untuk kondisi lingkungannya dan mempunyai tingkat pertumbuhan yang cepat. Mutu DOC yang baik akan sangat mempengaruhi kelancaran produksi dan dapat menurunkan tingkat kematian ayam broiler selama periode pemeliharaan. Obat-obatan yang digunakan diantaranya Dinasol, Petrovit, Corydon, Press Gumboro, Dinabro dan Hidrostress. Obat-obatan diberikan kepada ayam untuk pengobatan terhadap penyakit yang sering diderita oleh ayam

14 38 dan untuk mengurangi angka kematian pada ayam. Penyakit pada ayam pada prinsipnya disebabkan oleh defisiensi (kekurangan) zat-zat makanan, bakteri, protozoa, virus, parasit dan jamur. Defisiensi zat-zat makanan pada ayam dapat ditanggulangi dengan pemberian vitamin sesuai dengan kebutuhan dan gejala-gejala yang terjadi pada ayam. Penyakit yang sering menyerang pada proses produksi pada pola kemitraan Cikahuripan PS adalah penyakit gumboro, tetelo dan Chronik Respiratory Disease (CRD). Pemberian vaksin pada ayam adalah sebagai upaya untuk pencegahan terhadap penyakit dengan cara membuat ayam mempunyai kekebalan yang tinggi terhadap satu penyakit tertentu. Vaksinasi adalah proses memasukkan bibit penyakit yang sudah mati (vaksin pasif) atau bibit penyakit yang sudah dilemahkan (vaksin aktif) ke dalam tubuh ayam broiler baik melalui suntikan (injeksi), tetes mata maupun campuran air minum. Selain vaksin, pemberian vitamin, mineral dan antibiotika perlu dilakukan untuk pencegahan penyakit. Vitamin yang digunakan pada saat penelitian adalah Vitastress untuk mencegah stres pada ayam dan Broilervita. Pemberian kedua bahan ini dapat dilakukan melalui air minum dengan cara dicampurkan ke dalamnya. Tempat pakan yang digunakan ada 2, yaitu berbentuk nampan atau baki pakan dan tempat pakan ukuran besar dengan kapasitas 5 kg pakan. Nampan digunakan untuk ayam umur 1-10 hari. Setelah itu nampan diganti seterusnya dengan tempat pakan berbentuk tabung 5 kg yang dapat digunakan untuk ± 30 ekor ayam. Umur ekonomis tempat pakan adalah 5 tahun. Harga masing-masing tempat pakan nampan plastik adalah Rp ,- dan tempat pakan tabung 5 kg Rp ,-. Tempat air minum yang digunakan terbuat dari bahan galon plastik yang dapat digunakan untuk 50 ekor ayam, dengan volume 2 l. Umur ekonomis tempat minum adalah 5 tahun. Harga tempat minum galon plastik Rp ,-. Perbandingan penggunaan tempat pakan dengan tempat minum di dalam kandang adalah 1:1. Untuk ekor membutuhkan tempat pakan dan minum 35 buah, tetapi apabila musim kemarau tempat minum bisa ditambah menjadi 40 buah.

15 39 Pakan yang digunakan oleh peternak plasma Cikahuripan PS adalah jenis pakan starter. Hal ini disebabkan oleh rataan pemeliharaan ayam broiler di kandang hanya 35 hari, sehingga lebih praktis jika hanya menggunakan pakan starter. Pemberian pakan finisher dianggap kurang efisien oleh pihak inti, karena ayam akan merasa stres akibat pergantian pakan, dari pakan yang bersifat crumble (butiran) menjadi pakan finisher lebih padat. Pemberian pakan pada ayam dikandang bersifat ad libitum atau pemberian pakan tidak terbatas. Pemberian pakan dikandang dikontrol setiap saat oleh pekerja, apabila pakan di dalam tempat pakan sudah habis maka pakan harus ditambah tanpa harus dibatasi. Konsumsi pakan pada setiap kandang harus dicatat oleh pekerja setiap hari. Hal ini dimaksudkan agar pihak inti mengetahui nilai Feed Conversion Ratio (FCR) dari masingmasing peternak plasma. Input produksi yang digunakan peternak plasma adalah input tetap dan input variabel. Input tetap adalah input yang jumlahnya tidak berubahubah dan tidak terpengaruh oleh perubahan volume produksi. Input tetap terdiri dari bangunan kandang dan peralatan-peralatan yang dibutuhkan untuk proses produksi. Sedangkan input variabel adalah input produksi yang penggunaanya tergantung pada besarnya volume produksi. Input variabel terdiri dari DOC, pakan, tenaga kerja, vaksin, desinfektan, listrik, sekam, obat-obatan dan vitamin. Desinfektan digunakan peternak plasma untuk membersihkan seluruh peralatan produksi dan kandang. Pembersihan dilakukan setelah pemanenan, sehingga kandang dan peralatan yang akan digunakan untuk produksi selanjutnya menjadi higienis. Bahan dasar sekam yang digunakan adalah sekam padi. Keunggulan sekam padi adalah sekam tidak menimbulkan debu, harganya relatif murah dan mudah menghisap air. Banyaknya sekam yang diperlukan adalah 80 karung sekam untuk ekor ayam.

16 40 Tabel 14. Rataan jumlah ayam yang dijual, jumlah ransum yang dihabiskan, bobot jual, konversi pakan dan mortalitas pada Peternak Plasma selama periode tahun 2008 Periode Jumlah Awal Ayam (ekor) Jumlah Ayam Dipanen (ekor) Total Daging Dijual (kg) Total Pakan (kg) Bobot Jual (kg) FCR Mortalitas , ,16 1,59 1,78 7, , ,88 1,59 1,78 8, , ,32 1,47 1,84 7, , ,49 1,54 1,77 9, , ,96 1,64 1,79 7, , ,17 1,88 1,82 8, , ,70 1,77 1,86 7, , ,25 1,78 1,92 12, , ,25 1,54 1,78 5, , ,03 1,61 1,98 12, , ,80 1,64 1,94 10, , ,77 1,78 1,83 6,35 Pada saat penelitian performa (kinerja) peternak plasma didasarkan pada nilai rasio konversi pakan (FCR) dan angka kematian (mortalitas). Semakin tinggi angka FCR dan mortalitas, maka semakin buruk performa ayam yang ditampilkan dan sebaliknya semakin rendah nilai FCR dan mortalitas, maka semakin baik performanya. Standar FCR yang digunakan Cikahuripan PS, yaitu 1,80 dan apabila peternak plasma nilai FCR di atas 2,00 akan diberikan sanksi. Pada Tabel 14 bahwa nilai FCR terkecil diperoleh peternak plasma yang berproduksi pada bulan April-Mei 1,77 nilai ini menunjukkan bahwa pakan yang digunakan cukup efisien, sedangkan nilai FCR terbesar diperoleh peternak plasma yang berproduksi di bulan Oktober-Nopember 1,98 ini menunjukkan penggunaan pakan kurang efisien. Penggunaan DOC terbanyak pada bulan September-Oktober, yaitu ekor dan penggunaan DOC paling sedikit pada bulan Februari-Maret ekor. Seluruh peternak yang bermitra dengan Cikahuripan PS diharuskan memiliki kandang sendiri. Kepemilikan kandang merupakan syarat utama untuk melakukan kemitraan. (%)

17 Persyaratan Peternak Plasma Persyaratan untuk mengikuti pola kemitraan merupakan dasar kerjasama yang akan dilakukan oleh perusahaan inti maupun peternak plasma dan persyaratan itu ditentukan oleh perusahaan inti namun kontrak kesepakatan itu tidak jelas. Hal ini disebabkan tidak adanya peraturan tertulis yang berisi kesepakatan mengenai kerjasama yang dilakukan. Persyaratan utama untuk menjadi peternak plasma berdasarkan kesepakatan antara lain peternak harus menyediakan kandang sendiri, biasanya untuk ekor peternak cukup menyediakan kandang seluas 100 m 2. Namun tidak menutup kemungkinan bagi peternak yang mempunyai kandang kurang dari 100 m 2. Kebijakan pihak inti ini dimaksudkan untuk memanfaatkan kandang yang dimiliki peternak, dengan catatan peternak mempunyai niat yang kuat untuk membudidayakan ayam broiler dan bersedia mengikuti aturan yang ditetapkan pihak inti. Kandang dan peralatan merupakan modal utama untuk beternak, baik kandang maupun peralatan harus dalam keadaan yang baik dan layak untuk digunakan. Persyaratan lain, yaitu peternak harus membayar sejumlah uang sebagai tanda peternak menjadi plasma sebesar Rp ,00 atau menjaminkan beberapa jaminan bisa berupa sertifikat tanah dan bangunan maupun BPKB kendaraan. Peternak yang tidak mempunyai modal untuk membayar uang jaminan tersebut dapat pula menjalin kemitraan dengan perusahaan inti, jika peternak diberi kepercayaan oleh perusahaan inti untuk melakukan budidaya ayam broiler sesuai dengan tatalaksana pemeliharaan yang dianjurkan pihak inti. Modal yang dikeluarkan peternak plasma hanya untuk kandang, peralatan kandang dan operasional. Sarana produksi peternakan, terutama pakan merupakan biaya terbesar ditanggung oleh perusahaan inti. Demikian pula dengan biaya pengangkutan dan pemanenan ditanggung oleh perusahaan inti. Kewajiban perusahaan inti adalah menyediakan sarana produksi peternakan bagi peternak plasma, memberikan bimbingan teknis dan non teknis dan menampung hasil panen. Hak dari perusahaan inti adalah memperoleh ayam hasil budidaya dari peternak plasma.

18 42 Kewajiban peternak plasma adalah melaksanakan budidaya ayam broiler sesuai dengan tatalaksana pemeliharaan yang dianjurkan pihak inti mulai dari pemeliharaan DOC sampai batas waktu umur panen yang ditetapkan dan menyetorkan hasil panennya kepada pihak inti untuk dipasarkan. Hak peternak plasma antara lain memperoleh sarana produksi peternakan (pakan, DOC dan OVK) yang bermutu. Selain itu peternak plasma berhak mendapatkan bimbingan teknis, seperti teknis budidaya ternak ayam broiler maupun bimbingan non teknis, seperti manajemen dan tatalaksana pemeliharaan ayam broiler. 4.7 Penetapan Harga Sapronak dan Hasil Panen Penetapan sistem harga sapronak seperti pakan, DOC, OVK dan pembelian harga ayam hasil panen, inti memperhatikan harga pasar yang berlaku, dimaksudkan untuk menghindari terjadinya perbedaan yang cukup jauh dengan harga pasar dan harga itu harus disepakati oleh peternak plasma. Harga sapronak dan pembelian harga ayam hasil panen pada setiap siklus berubah-ubah. Keuntungan bagi peternak plasma adalah apabila harga ayam yang dijual dipasaran lebih rendah, maka peternak tetap menerima harga sesuai dengan harga yang telah disepakati dan hal ini merupakan risiko bagi pihak inti. Pada umumnya harga ayam hasil panen yang ditetapkan lebih rendah dibanding dengan harga pasar. 4.8 Pola Pengaturan Produksi Pola pengaturan produksi merupakan pola yang diterapkan perusahaan inti untuk memperoleh jumlah produksi yang dikehendaki sesuai dengan kapasitas kandang, peralatan dan kemampuan peternak yang ada. Pola pengaturan produksi ini dipengaruhi oleh permintaan pasar. Pada prinsipnya pola pengaturan produksi meliputi penempatan DOC dengan mempertimbangkan kapasitas kandang, namun apabila harganya mahal dan diperkirakan masih berfluktuasi, maka perusahaan mengurangi pasokan DOC ke peternak plasma. Siklus produksi yang umum dilaksanakan oleh peternak plasma Cikahuripan PS adalah 5 kali panen dalam satu tahun. Hal ini merupakan siklus standar dengan waktu pemeliharaan selama 35 hari dan waktu

19 43 istirahat kandang selama 2 minggu. Pemanenan hasil produksi dilakukan dengan melihat kondisi pasar yaitu jumlah permintaan dan harga pasar yang berlaku. 4.9 Pengawasan dan Pembinaan Pengawasan dan pembinaan berasal dari pihak inti, yaitu TS (Technical Service) datang secara berkala untuk memeriksa kesehatan ayam broiler. Pengawasan hampir dilakukan setiap hari sedangkan pembinaan dilakukan satu bulan sekali. Hal ini dimaksudkan agar proses budidaya yang dilakukan peternak plasma sesuai dengan standar yang ditetapkan inti, demikian pula dengan hasil panennya. TS merupakan ujung tombak keberhasilan pola kemitraan yang dijalankan karena bertanggungjawab terhadap kelayakan peternak dalam pemeliharaan, pengontrolan dan mengatasi masalah peternak. Selain itu TS langsung berhadapan dengan peternak plasma di lapangan, sehingga menjadi penghubung antara inti dengan peternak. Pada awal produksi ayam dikandang, TS melakukan pengawasan kepada peternak hampir setiap hari. TS selalu melakukan pengawasan dan membantu peternak ketika pemberian vaksin dan obat-obatan. Seminggu sebelum ayam dipanen, TS melakukan pengawasan setiap hari untuk membantu peternak dalam menjaga kondisi ayam supaya terhindar dari penyakit dan kematian Bonus dan Sanksi Bonus biasanya diberikan oleh perusahaan inti kepada peternak plasmanya yang memiliki prestasi baik, dilihat dari nilai FCR pada pola kemitraannya, hal ini dilakukan untuk merangsang peternak plasma untuk berproduksi lebih baik. Sedangkan pemberian sanksi dilakukan oleh perusahaan inti terhadap peternak plasma yang lalai dalam melakukan kegiatan produksi ayam broiler atau sengaja melanggar ketentuan, walaupun ketentuan tersebut tidak mutlak secara tertulis. Bentuk sanksi dapat berupa teguran secara lisan, penundaan waktu panen, penundaan penempatan DOC untuk periode berikutnya atau pencabutan keanggotaan sebagai peternak plasma, jika peternak mengalami kegagalan dalam

20 44 budidaya sebanyak tiga kali berturut-turut, namun apabila terjadi kegagalan panen yang relatif tidak fatal, perusahaan inti pada umumnya akan tetap memberikan kesempatan untuk memperpanjang produksi pada periode berikutnya dengan bimbingan dan pengontrolan yang lebih serius Analisis Pendapatan Usaha Ternak Ayam Broiler Biaya Produksi Biaya yang digunakan dalam usaha ternak ayam broiler terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah dengan ada atau tidak adanya ayam di kandang. Sekalipun peternakan sedang dalam masa kosong kandang selama 14 hari, biaya ini harus tetap dikeluarkan. Komponen biaya tetap antara lain biaya penyusutan kandang, penyusutan peralatan. Sedangkan biaya variabel adalah biaya yang berhubungan langsung dengan jumlah ayam yang dipelihara. Komponen biaya variabel terdiri dari biaya pakan, DOC, OVK (obat, vitamin, vaksin dan bahan kimia), tenaga kerja, minyak tanah, sekam, pemeliharaan, kapur dan listrik. Tenaga kerja yang termasuk dalam biaya variabel adalah tenaga kerja dalam keluarga, karena tenaga kerja ini berhubungan langsung dalam proses produksi. Biaya total produksi terbesar dikeluarkan oleh peternak plasma yang berproduksi pada bulan September-Oktober, yaitu Rp ,38/ekor, dikarenakan harga DOC relatif tinggi mencapai Rp ,65/ekor. Tingginya harga DOC menurut pihak inti terjadi karena saat menjelang dan sesudah Hari Raya Idul Fitri dan ada beberapa perusahaan yang tidak atau belum berproduksi kembali sehingga supply (penawaran) DOC dipasaran relatif sedikit sedangkan permintaan meningkat. Komponen biaya terbesar adalah biaya pakan yang mencapai 49,35%, biaya pakan merupakan komponen utama dalam pemeliharaan ayam broiler, kemudian diikuti dengan komponen biaya DOC, OVK (obat, vaksin, vitamin dan kimia), tenaga kerja, minyak tanah, sekam, pemeliharaan dan listrik dengan nilai masing-masing 39,72%, 3,53%, 4,60%, 1,55%, 0,86%,

21 45 0,18%, dan 0,13%, sedangkan persentase terkecil adalah biaya kapur sebesar 0,07%. Penggunaan biaya total produksi terkecil yang dikeluarkan oleh peternak plasma yaitu pada bulan Jan-Feb, yaitu Rp ,49/ekor akibat harga DOC cukup murah mencapai Rp ,00/ekor. Biaya tetap yang terdiri dari biaya penyusutan kandang dan penyusutan peralatan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus, yaitu mengurangi nilai baru dengan nilai sisa kemudian dibagi dengan lama pemakaian kandang dan lama pemakaian peralatan (dalam tahun). Daya tahan untuk kandang adalah 11 tahun, tempat makan, tempat minum, semawar dan pembatas digunakan 3-5 tahun. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 15.

22 46 Tabel 15. Rataan komposisi biaya produksi Peternak Plasma Cikahuripan PS periode produksi tahun 2008 Keterangan Bulan Produksi (Rp/ekor) Jan-Feb Feb-Mar Mar-April April-Mei Mei-Juni Juni-Juli Juli-Agst Agst-Sept Sept-Okt Okt-Nov Nov-Des Des-Jan I. Biaya Variabel Pakan 4.900, , , , , , , , , , , ,28 DOC 3.950, , , , , , , , , , , ,72 OVK 315,21 375,00 350,00 365,76 360,84 360,00 325,53 365,18 370,53 380,64 357,49 369,25 Tenaga Kerja 450,50 450,25 450,00 475,00 475,00 475,00 463,71 475,05 480,79 476,53 450,37 479,64 Minyak Tanah 135,39 130,45 150,25 160,64 160,86 160,62 143,44 163,54 175,86 173,59 160,62 173,68 Sekam 78,26 85,69 80,68 82,34 84,46 86,48 79,39 92,19 98,43 97,64 85,94 96,73 Pemeliharaan 12,50 11,65 15,35 16,68 15,88 18,75 13,26 21,72 25,68 24,27 17,58 23,84 Kapur 6,09 7,25 7,25 7,25 7,25 7,24 6,79 7,25 7,28 7,27 7,28 7,29 Listrik 8,69 10,00 11,00 15,00 13,63 12,45 13,50 13,76 14,98 15,67 15,86 15,74 Total Biaya Variabel 9.856, , , , , , , , , , , ,17 II. Biaya Tetap Peny. Kandang 105,35 150,45 165,55 165,55 180,60 180,00 114,35 185,43 192,26 190,92 190,58 193,77 Peny. Peralatan 75,50 50,50 51,32 60,34 60,34 60,75 76,13 65,72 59,92 65,88 90,41 62,72 Total Biaya Tetap 180,85 200,95 216,87 225,89 240,94 240,75 190,48 251,15 252,18 256,80 280,99 256,49 III. Total Biaya (I+II) , , , , , , , , , , , ,66 46

23 Penerimaan Penerimaan yang diperoleh peternak plasma ayam broiler berasal dari penjualan ayam broiler, penjualan pupuk dan penjualan karung. Besarnya penerimaan yang diterima peternak plasma pada tiap periode produksi berbeda-beda tergantung pada jumlah kilogram ayam yang dihasilkan dan harga jual yang berlaku di pasar. Tabel 16. Rataan penerimaan Peternak Plasma Cikahuripan PS periode produksi tahun 2008 Bulan Produksi Penjualan Ayam Penjualan Pupuk Penjualan Karung Total Penerimaan (Rp) % (Rp) (Rp) (Rp) ,63 97,49 67,87 91, , ,00 99,05 55,95 74, , ,22 99,97 43,21 75, , ,83 97,36 34,34 60, , ,00 99,21 43,26 72, , ,56 99,05 38,99 80, , ,00 99,61 40,75 81, , ,10 98,91 37,06 71, , ,33 99,48 46,72 88, , ,50 93,35 47,84 80, , ,50 91,53 46,84 78, , ,75 95,28 45,36 70, ,87 Total ,42 536,87 906, ,07 Tabel 16 menunjukkan bahwa berdasarkan hasil perhitungan, penerimaan terbesar diperoleh peternak plasma pada bulan September- Oktober, yaitu Rp ,30/ekor, sedangkan penerimaan terkecil diperoleh peternak plasma yang berproduksi pada bulan Desember-Januari sebesar Rp ,87/ekor, pada saat itu banyak sekali peternak plasma yang kehilangan ayamnya dikandang dan ada juga sebagian peternak menjual ayamnya sendiri ke konsumen langsung. Besarnya angka

24 48 penerimaan akan mempengaruhi tingkat keuntungan yang diperoleh peternak. Suatu usaha dikatakan menguntungkan jika penerimaan lebih besar dari pengeluaran. Total penerimaan peternak plasma Cikahuripan PS periode produksi tahun 2008 selama 12 periode yaitu Rp ,44 dengan total jumlah penjualan ayam Rp ,42, total penjualan pupuk Rp. 536,87 dan total penjualan karung Rp. 906, Pendapatan Pendapatan yang diperoleh peternak plasma merupakan hasil pengurangan antara penerimaan dengan biaya total. Tabel 17. Rataan pendapatan dan R/C rasio Peternak Plasma Ayam Broiler Cikahuripan PS selama periode produksi tahun 2008 Bulan Penerimaan Total Biaya Total Pendapatan R/C Produksi (Rp/ekor) (Rp/ekor) (Rp/ekor) , ,49 187,38 1, , ,03 358,52 1, , ,04 834,01 1, ,77 10,373, ,21 1, , , ,49 1, , , ,03 1, , , ,03 1, , , ,17 1, , , ,92 1, , , ,13 1, , ,47-26,97 0, , ,66-696,79 0,93 Tabel 17 menunjukkan bahwa besarnya pendapatan yang diterima peternak plasma berfluktuasi setiap bulan periode produksinya. Pendapatan tertinggi diperoleh peternak plasma yang berproduksi pada bulan produksi September-Oktober, yaitu Rp ,92/ekor atau Rp ,34 per kilogram bobot hidup, dikarenakan tingginya permintaan masyarakat akan

25 49 daging ayam karena bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri. Pendapatan terendah dan merupakan kerugian terbesar yang dialami oleh peternak plasma yang berproduksi pada bulan Desember-Januari, yaitu Rp. (-)696,79/ekor. Nilai R/C Rasio terbesar diperoleh peternak plasma pada bulan produksi September-Oktober, yaitu 1,29 artinya setiap rupiah biaya yang dikeluarkan akan memberikan penerimaan Rp. 1,29 jadi usaha ternak yang dijalankan menguntungkan karena nilai R/C rasionya berada pada angka di atas satu, sedangkan nilai R/C rasio terkecil diperoleh peternak plasma pada bulan produksi Desember-Januari 0,93 yang artinya setiap biaya yang dikeluarkan Rp. 100 akan memberikan penerimaan yang lebih kecil dari biaya yang dikeluarkan, yaitu Rp.0,93 dan nilai R/C secara keseluruhan adalah 1,00, berarti usaha ternak yang dijalankan kurang menguntungkan, karena tidak memberikan keuntungan berarti.

VII. ANALISIS PENDAPATAN

VII. ANALISIS PENDAPATAN VII. ANALISIS PENDAPATAN 7.1. Biaya Produksi Usahatani dianalisis dengan cara mengidentifikasikan penggunaan sarana produksi (input). Sarana produksi yang digunakan antara peternak mitra dan peternak non

Lebih terperinci

VI POLA KEMITRAAN. Perusahaan Inti DUF. Perusahaan Pemasok Sapronak

VI POLA KEMITRAAN. Perusahaan Inti DUF. Perusahaan Pemasok Sapronak VI POLA KEMITRAAN Dramaga Unggas Farm merupakan perusahaan kemitraan ayam broiler yang didirikan pada tanggal 17 Juli 2009. Lokasi kantor perusahaan ini berada di Jl. Raya Dramaga KM 8, Kecamatan Dramaga

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi Ternak Percobaan. Kandang dan Perlengkapan

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi Ternak Percobaan. Kandang dan Perlengkapan MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai bulan Agustus 2008 di Desa Pamijahan, Leuwiliang, Kabupaten Bogor, menggunakan kandang panggung peternak komersil. Analisis

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Tabel 3. Komposisi Nutrisi Ransum Komersial.

MATERI DAN METODE. Tabel 3. Komposisi Nutrisi Ransum Komersial. MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan di CV. Mitra Mandiri Sejahtera Desa Babakan, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Jarak lokasi kandang penelitian dari tempat pemukiman

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Sumber : Label Pakan BR-611 PT. Charoen Pokphand Indonesia.

MATERI DAN METODE. Sumber : Label Pakan BR-611 PT. Charoen Pokphand Indonesia. MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di CV Mitra Sejahtera Mandiri, Desa Babakan, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor. Penelitian dilaksanakan selama lima minggu yang dimulai dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ayam ayam lokal (Marconah, 2012). Ayam ras petelur sangat diminati karena

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ayam ayam lokal (Marconah, 2012). Ayam ras petelur sangat diminati karena 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ayam Petelur Ayam petelur dikenal oleh sebagian masyarakat dengan nama ayam negeri yang mempunyai kemampuan bertelur jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan ayam ayam

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN BAHAN DAN METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biologi Ternak Jln. Prof. Dr. A Sofyan No.3 Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian. Penelitian ini berlangsung

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Peneilitian Penelitian ini dilakukan di Kelompok Ternak Cibinong yang bermitra dengan CV Tunas Mekar Farm (TMF) di Kecamatan Ciluar, Kabupaten Bogor, Provinsi

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 30 hari pada 16 Maret sampai 15 April 2014,

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 30 hari pada 16 Maret sampai 15 April 2014, 21 III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 30 hari pada 16 Maret sampai 15 April 2014, di closed house PT. Rama Jaya Farm Lampung, Dusun Sidorejo,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat potensial dikembangkan. Hal ini tidak lepas dari berbagai keunggulan

BAB I PENDAHULUAN. sangat potensial dikembangkan. Hal ini tidak lepas dari berbagai keunggulan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Usaha peternakan ayam potong merupakan salah satu jenis usaha yang sangat potensial dikembangkan. Hal ini tidak lepas dari berbagai keunggulan yang dimiliki

Lebih terperinci

VI. PELAKSANAAN KEMITRAAN

VI. PELAKSANAAN KEMITRAAN VI. PELAKSANAAN KEMITRAAN 6.1. Pola Kemitraan CV TMF Kemitraan antara peternak ayam di daerah Cibinong pada dasarnya adalah sama dengan semua kemitraan yang dijalankan di semua daerah kemitraan CV TMF.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ayam Pedaging dan Konversi Pakan ini merupakan penelitian penelitian. ransum yang digunakan yaitu 0%, 10%, 15% dan 20%.

BAB III METODE PENELITIAN. Ayam Pedaging dan Konversi Pakan ini merupakan penelitian penelitian. ransum yang digunakan yaitu 0%, 10%, 15% dan 20%. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Onggok Kering Terfermentasi Probiotik dalam Ransum Terhadap Konsumsi Pakan, Pertambahan Bobot Badan Ayam

Lebih terperinci

V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Keadaan Umum Peternakan Bapak Maulid 5.1.1. Sejarah Perusahaan Peternakan Bapak Maulid adalah usaha peternakan ayam broiler yang didirikan oleh Bapak Maulid Ibrahim

Lebih terperinci

VII. ANALISIS FINANSIAL

VII. ANALISIS FINANSIAL VII. ANALISIS FINANSIAL Usaha peternakan Agus Suhendar adalah usaha dalam bidang agribisnis ayam broiler yang menggunakan modal sendiri dalam menjalankan usahanya. Skala usaha peternakan Agus Suhendar

Lebih terperinci

Manajemen Pemeliharaan Ayam Jantan

Manajemen Pemeliharaan Ayam Jantan Manajemen Pemeliharaan Ayam Jantan Manajemen Pemeliharaan Ayam Jantan- Tidak seperti layaknya beternak ayam broiler maupun ayam petelur. Beternak ayam jantan lebih membutuhkan pengalaman dilapangan sebagai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari -- Maret 2013 di kandang percobaan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari -- Maret 2013 di kandang percobaan III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Februari -- Maret 2013 di kandang percobaan milik PT. Rama Jaya Lampung yang berada di Desa Fajar Baru II, Kecamatan

Lebih terperinci

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL Analisis finansial dilakukan untuk melihat sejauh mana Peternakan Maju Bersama dapat dikatakan layak dari aspek finansial. Untuk menilai layak atau tidak usaha tersebut

Lebih terperinci

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 30 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Topografi Wilayah Kabupaten Sragen beriklim tropis dengan suhu harian yang berkisar antara 19-31º C, terletak di dataran dengan ketinggian rata-rata 109 meter diatas

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 minggu dari 12 September 2014 sampai

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 minggu dari 12 September 2014 sampai III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 6 minggu dari 12 September 2014 sampai dengan 20 Oktober 2014 di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Analisis proksimat dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak

BAB III METODE PENELITIAN Analisis proksimat dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kandang peternakan ayam broiler Desa Ploso Kecamatan Selopuro Kabupaten Blitar pada bulan Februari sampai Mei 2014.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pola kemitraan ayam broiler adalah sebagai suatu kerjasama yang

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pola kemitraan ayam broiler adalah sebagai suatu kerjasama yang PENDAHULUAN Latar Belakang Pola kemitraan ayam broiler adalah sebagai suatu kerjasama yang sering diterapkan di pedesaan terutama di daerah yang memiliki potensi memelihara ayam broiler. Pola kemitraan

Lebih terperinci

I Peternakan Ayam Broiler

I Peternakan Ayam Broiler I Peternakan Ayam Broiler A. Pemeliharaan Ayam Broiler Ayam broiler merupakan ras ayam pedaging yang memiliki produktivitas tinggi. Ayam broiler mampu menghasilkan daging dalam waktu 5 7 minggu (Suci dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari -- Maret 2013 di unit kandang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari -- Maret 2013 di unit kandang III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Februari -- Maret 2013 di unit kandang percobaan PT. Rama Jaya Lampung yang berada di Desa Fajar Baru II, Kecamatan

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kabupaten Bogor. Pada umur 0-14 hari ayam diberi ransum yang sama yaitu

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kabupaten Bogor. Pada umur 0-14 hari ayam diberi ransum yang sama yaitu III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah DOC ayam Sentul sebanyak 100 ekor yang diperoleh dari Peternakan Warso Unggul

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat. Materi

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat. Materi METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga Mei 2011. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Kandang C, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kandang milik PT. Rama Jaya Lampung, Desa Jati

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kandang milik PT. Rama Jaya Lampung, Desa Jati 18 III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kandang milik PT. Rama Jaya Lampung, Desa Jati Baru, Kecamatan Tanjung Bintang, Kabupaten Lampung Selatan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Campuran Onggok dan Molase

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Campuran Onggok dan Molase 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Campuran Onggok dan Molase Terfermentasi Terhadap Konsumsi Pakan, Konversi Pakan dan Pertambahan Bobot

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap dalam ransum

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap dalam ransum BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap dalam ransum sebagai substitusi bungkil kedelai terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PETERNAKAN MAJU BERSAMA. 5.1.Gambaran Umum Desa Cikarawang

V. GAMBARAN UMUM PETERNAKAN MAJU BERSAMA. 5.1.Gambaran Umum Desa Cikarawang V. GAMBARAN UMUM PETERNAKAN MAJU BERSAMA 5.1.Gambaran Umum Desa Cikarawang Desa Cikarawang merupakan salah satu desa yang yang berada dalam wilayah administrasi Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor Jawa Barat.

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5. Gambaran Umum Desa Ciaruten Ilir Desa Ciaruten Ilir merupakan bagian wilayah Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Desa ini merupakan daerah

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 5 minggu pada tanggal 25 Oktober 2016

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 5 minggu pada tanggal 25 Oktober 2016 11 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dilaksanakan selama 5 minggu pada tanggal 25 Oktober 2016 sampai 28 November 2016. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan Biokimia Fakultas Peternakan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kandang closed house milik PT. Rama Jaya Farm,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kandang closed house milik PT. Rama Jaya Farm, III. BAHAN DAN METODE A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kandang closed house milik PT. Rama Jaya Farm, Dusun Sidorejo, Desa Krawang Sari, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1 Gambaran Umum Desa Sukadamai Usaha peternakan ayam ras petelur ini terletak di Kampung Kahuripan, Desa Sukadamai, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor. Desa Sukadamai merupakan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Materi

METODE PENELITIAN. Materi METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2011. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Lapang Ilmu Nutrisi Ternak Unggas Departemen Ilmu Nutrisi

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kondisi Ayam Broiler Awal Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kondisi Ayam Broiler Awal Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Ayam Broiler Awal Penelitian DOC yang dipelihara pada penelitian ini sebanyak 1000 ekor. DOC memiliki bobot badan yang seragam dengan rataan 37 g/ekor. Kondisi DOC sehat dengan

Lebih terperinci

Wajib menjaga kelestarian lingkungan.

Wajib menjaga kelestarian lingkungan. I. PENDAHULUAN A. Rencana Usaha Peningkatan jumlah populasi penduduk mengakibatkan meningkatnya kenutuhan sumber makanan. salah satu jenis makanan yang mengandung gizi yang lengkap adalah daging. Salah

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan di kandang Mutiara Robani Jalan Sekuntum Gang

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan di kandang Mutiara Robani Jalan Sekuntum Gang III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan di kandang Mutiara Robani Jalan Sekuntum Gang Plamboyan No. 4 RT. 3 RW. 10 Perumahan Rajawali pada bulan Juni sampai

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium. Research and Development Station (UARDS) Universitas Islam Negeri Sultan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium. Research and Development Station (UARDS) Universitas Islam Negeri Sultan III. MATERI DAN METODE 1.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium UIN s Agricultural Research and Development Station (UARDS) Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November - Desember 2014 di

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November - Desember 2014 di III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November - Desember 2014 di Kandang Percobaan UIN Agriculture Research and Development Station (UARDS) Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-Februari 2014 di

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-Februari 2014 di III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-Februari 2014 di Laboratorium Teknologi Produksi Ternak dan Laboratorium Teknologi Pasca Panen,

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama 7 minggu dari 12 Februari 29 Maret

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama 7 minggu dari 12 Februari 29 Maret 16 III. BAHAN DAN METODE A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 7 minggu dari 12 Februari 29 Maret 2012, di kandang ayam milik PT Rama Jaya Lampung, Dusun Sidorejo, Desa Krawang

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Teknik Budidaya Ikan Nila, Bawal, dan Udang Galah

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Teknik Budidaya Ikan Nila, Bawal, dan Udang Galah V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Teknik Budidaya Ikan Nila, Bawal, dan Udang Galah 1. Persiapan kolam Di Desa Sendangtirto, seluruh petani pembudidaya ikan menggunakan kolam tanah biasa. Jenis kolam ini memiliki

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. periode starter terhadap performans pada Ayam Kedu Hitam umur 0-10 Minggu.

BAB III MATERI DAN METODE. periode starter terhadap performans pada Ayam Kedu Hitam umur 0-10 Minggu. BAB III MATERI DAN METODE Penelitian tentang pengaruh lama periode brooding dan level protein ransum periode starter terhadap performans pada Ayam Kedu Hitam umur 0-10 Minggu. Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

VI. ANALISIS NON FINANSIAL

VI. ANALISIS NON FINANSIAL VI. ANALISIS NON FINANSIAL Dalam melakukan analisis kelayakan suatu bisnis, tidak hanya dilakukan analisis finansial saja tetapi juga analisis non finansial. Analisis non finansial dilakukan untuk melihat

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 15 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian 3.1.1. Ternak Penelitian Ternak percobaan yang digunakan adalah ayam broiler yang telah dipelihara selama 2 minggu sebanyak 100 ekor dengan rataan

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Nopember sampai dengan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Nopember sampai dengan III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Nopember sampai dengan Desember 2014 di Laboratorium UIN Agriculture Research and Development Station (UARDS)

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Materi MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober Desember 2011, bertempat di kandang C dan Laboratorium Nutrisi Unggas, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 25 September 17 Oktober 2012 di unit kandang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 25 September 17 Oktober 2012 di unit kandang III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada 25 September 17 Oktober 2012 di unit kandang percobaan PT. Rama Jaya Lampung yang berada di Desa Fajar Baru II, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam broiler merupakan ayam yang berasal dari hasil genetik yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam broiler merupakan ayam yang berasal dari hasil genetik yang 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ayam Broiler Ayam broiler merupakan ayam yang berasal dari hasil genetik yang memiliki karakteristik secara ekonomis dengan pertumbuhan yang cepat sebagai ayam penghasil

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Menurut Suratiyah (2006), modal dapat dibagi dalam dua golongan yaitu modal tetap dan modal tidak tetap atau modal lancar. Modal tetap adalah modal yang dapat dipergunkan

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN INVESTASI USAHA TERNAK Deskripsi Organisasi Produksi Usaha Ternak Ayam Buras Petelur Kelompok Hidayah Alam

ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN INVESTASI USAHA TERNAK Deskripsi Organisasi Produksi Usaha Ternak Ayam Buras Petelur Kelompok Hidayah Alam VI ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN INVESTASI USAHA TERNAK 6.1. Deskripsi Organisasi Produksi Usaha Ternak Ayam Buras Petelur Kelompok Hidayah Alam Sebagian besar usaha ternak ayam buras petelur yang

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan Juli - Agustus 2012 di Desa. Alam Panjang Kecamatan Rumbio Jaya Kabupaten Kampar.

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan Juli - Agustus 2012 di Desa. Alam Panjang Kecamatan Rumbio Jaya Kabupaten Kampar. III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan Juli - Agustus 2012 di Desa Alam Panjang Kecamatan Rumbio Jaya Kabupaten Kampar. 3.2. Bahan dan Alat Anak ayam

Lebih terperinci

[Pengelolaan dan Evaluasi Kegiatan Agribisnis Ternak Unggas]

[Pengelolaan dan Evaluasi Kegiatan Agribisnis Ternak Unggas] SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN [AGRIBISNIS TERNAK UNGGAS] [Pengelolaan dan Evaluasi Kegiatan Agribisnis Ternak Unggas] [Endang Sujana, S.Pt., MP.] KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Budidaya ayam ras khususnya ayam broiler sebagai ayam pedaging,

BAB I PENDAHULUAN. Budidaya ayam ras khususnya ayam broiler sebagai ayam pedaging, 1 BAB I PENDAHULUAN Budidaya ayam ras khususnya ayam broiler sebagai ayam pedaging, mengalami pasang surut, terutama pada usaha kemitraan. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya fluktuasi harga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebijakan pembangunan pertanian pada masa sekarang adalah dengan meletakkan masyarakat sebagai pelaku utama (subyek pembangunan), bukan lagi sebagai obyek pembangunan

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Kadar Kolesterol, Trigliserida, HDL dan LDL

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Kadar Kolesterol, Trigliserida, HDL dan LDL 6 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dengan judul Kadar Kolesterol, Trigliserida, HDL dan LDL Darah Itik Peking yang Diberi Tepung Temu Hitam dilaksanakan 31 Desember 2015 s.d 1 Februari 2016 di Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai bobot badan antara 1,5-2.8 kg/ekor dan bisa segera

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai bobot badan antara 1,5-2.8 kg/ekor dan bisa segera BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Ayam broiler merupakan jenis ras unggulan hasil persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya produktivitas tinggi, terutama dalam memproduksi daging. Ayam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Limbah Ikan Bandeng (Chanos

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Limbah Ikan Bandeng (Chanos BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Limbah Ikan Bandeng (Chanos chanos Forsk) dalam Ransum sebagai Subtitusi Tepung Ikan Terhadap Konsumsi

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama 7 minggu, pada 12 Febuari--29 Maret 2012

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama 7 minggu, pada 12 Febuari--29 Maret 2012 17 III. BAHAN DAN METODE A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 7 minggu, pada 12 Febuari--29 Maret 2012 yang bertempat di kandang ayam milik PT. Rama Jaya Lampung di Dusun Sidorejo,

Lebih terperinci

V. KELEMBAGAAN KEMITRAAN USAHATERNAK AYAM RAS PEDAGING

V. KELEMBAGAAN KEMITRAAN USAHATERNAK AYAM RAS PEDAGING V. KELEMBAGAAN KEMITRAAN USAHATERNAK AYAM RAS PEDAGING 5.1. Profil Perusahaan Inti Perusahaan inti yang beroperasi di Kabupaten Karanganyar terdiri dari empat perusahaan yaitu Gema Usaha Ternak (anak cabang

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN AYAM KUB pada Visitor Plot Aneka Ternak BPTP NTB. Totok B Julianto dan Sasongko W R

PERKEMBANGAN AYAM KUB pada Visitor Plot Aneka Ternak BPTP NTB. Totok B Julianto dan Sasongko W R PERKEMBANGAN AYAM KUB pada Visitor Plot Aneka Ternak BPTP NTB Totok B Julianto dan Sasongko W R Ayam KUB Ayam kampung atau ayam buras (bukan ras), masih digemari oleh masyarakat baik di pedesaan maupun

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum, Geografis, dan Iklim Lokasi Penelitian Desa Ciaruten Ilir merupakan desa yang masih berada dalam bagian wilayah Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten

Lebih terperinci

EVALUASI ADOPSI TEKNOLOGI PETERNAKAN AYAM BROILER DI KECAMATAN SUNGAI GELAM KABUPATEN MUARO JAMBI

EVALUASI ADOPSI TEKNOLOGI PETERNAKAN AYAM BROILER DI KECAMATAN SUNGAI GELAM KABUPATEN MUARO JAMBI Volume 12, Nomor 2, Hal. 23-28 ISSN 0852-8349 Juli Desember 2010 EVALUASI ADOPSI TEKNOLOGI PETERNAKAN AYAM BROILER DI KECAMATAN SUNGAI GELAM KABUPATEN MUARO JAMBI Wirawan Adi Wahyudi, Afriani H, dan Nahri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Budidaya Ayam Ras Pedaging Ayam ras pedaging atau ayam broiler merupakan bangsa unggas yang arah kemampuan utamanya

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Materi MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Juli sampai Agustus 2010. Pemeliharaan ayam bertempat di Laboratorium Lapang Ilmu Nutrisi Unggas sedangkan analisis organ dalam

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. daging yang baik dan banyak. Ciri khasdaging broilerdibanding daging jenis

II. TINJAUAN PUSTAKA. daging yang baik dan banyak. Ciri khasdaging broilerdibanding daging jenis 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karakteristik broiler Rasyaf (2002) broiler adalah ayam jantan dan betina muda yang dijual pada umur dibawah delapan minggu dengan bobot tubuh tertentu, mempunyai pertumbuhan

Lebih terperinci

VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Analisis kelayakan finansial dalam penelitian ini ditujukan untuk mengetahui kelayakan usaha peternakan ayam ras petelur dari segi keuangan. Analisis finansial digunakan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 3. Suhu Kandang Selama Lima Minggu Penelitian Pengukuran Suhu ( o C) Pagi Siang Sore 28-32

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 3. Suhu Kandang Selama Lima Minggu Penelitian Pengukuran Suhu ( o C) Pagi Siang Sore 28-32 HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Lingkungan Mikro Kandang Kandang Penelitian Kandang penelitian yang digunakan yaitu tipe kandang panggung dengan dinding terbuka. Jarak lantai kandang dengan tanah sekitar

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Materi MATERI DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei hingga September 2010. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Lapangan Blok B, Ilmu Produksi Ternak Unggas, Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS PERFORMA PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETERNAK AYAM BROILER DENGAN SISTEM PEMELIHARAAN CLOSED HOUSE

ANALISIS PERFORMA PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETERNAK AYAM BROILER DENGAN SISTEM PEMELIHARAAN CLOSED HOUSE ANALISIS PERFORMA PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETERNAK AYAM BROILER DENGAN SISTEM PEMELIHARAAN CLOSED HOUSE POLA KEMITRAAN (Studi Kasus di Peternakan Plasma Sri Budi Ratini, Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya,

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penggunaan Gathot (Ketela

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penggunaan Gathot (Ketela 14 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dengan judul Pengaruh Penggunaan Gathot (Ketela Terfermentasi) dalam Ransum terhadap Kadar Serum Glutamat Oksaloasetat Transaminase (SGOT) dan Serum Glutamat Piruvat

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 26 hari mulai 15 April--10 Mei 2014, di

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 26 hari mulai 15 April--10 Mei 2014, di III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 26 hari mulai 15 April--10 Mei 2014, di kandang closed house milik PT. Rama Jaya Lampung, Dusun Sidorejo,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan umum Ayam Broiler. sebagai penghasil daging, konversi pakan irit, siap dipotong pada umur relatif

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan umum Ayam Broiler. sebagai penghasil daging, konversi pakan irit, siap dipotong pada umur relatif 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan umum Ayam Broiler Ayam broiler adalah istilah untuk menyebut strain ayam hasil budidaya teknologi yang memiliki sifat ekonomis, dengan ciri khas pertumbuhan cepat sebagai

Lebih terperinci

VII ANALISIS KEPUASAN PETERNAK PLASMA TERHADAP ATRIBUT KEMITRAAN. 7.1 Penilaian Tingkat Kepentingan dan Kinerja Kemitraan

VII ANALISIS KEPUASAN PETERNAK PLASMA TERHADAP ATRIBUT KEMITRAAN. 7.1 Penilaian Tingkat Kepentingan dan Kinerja Kemitraan VII ANALISIS KEPUASAN PETERNAK PLASMA TERHADAP ATRIBUT KEMITRAAN 7.1 Penilaian Tingkat Kepentingan dan Kinerja Kemitraan Penilaian tingkat kepentingan dan kinerja dilakukan secara individu oleh seluruh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penghasil telur. Ayam bibit bertujuan untuk menghasilkan telur berkualitas tinggi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penghasil telur. Ayam bibit bertujuan untuk menghasilkan telur berkualitas tinggi 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ayam Pembibit Bibit merupakan ayam muda yang akan dipelihara menjadi ayam dewasa penghasil telur. Ayam bibit bertujuan untuk menghasilkan telur berkualitas tinggi dan daya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Perusahaan CV Cipta Usaha Sejahtera Cipta Usaha Sejahtera ( CV CUS ) merupakan perusahaan kemitraan Ayam Pedaging yang berdiri sejak tahun 2002 dengan No izin usaha

Lebih terperinci

Brooding Management. Danang Priyambodo

Brooding Management. Danang Priyambodo Brooding Management Danang Priyambodo Tujuan Brooding manajemen memiliki tujuan untuk menyediakan lingkungan pemeliharaan yang nyaman dan sehat secara efisien dan ekonomis bagi anak ayam agar pertumbuhannya

Lebih terperinci

II. ISI 2.1. Pra Produksi Penyiapan Sarana (Kandang) Persiapan peralatan dan ayam

II. ISI 2.1. Pra Produksi Penyiapan Sarana (Kandang) Persiapan peralatan dan ayam I. PENDAHULUAN Usaha peternakan ayam ras petelur saat ini berkembang sangat pesat, baik dari segi skala usaha maupun dari jumlah peternakan yang ada. Beberapa alasan peternak untuk terus menjalankan usaha

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kerinci terletak di sepanjang Bukit Barisan, diantaranya terdapat gunung-gunung antara lain Gunung

Lebih terperinci

Budidaya Bebek Peking Sangat Menjanjikan

Budidaya Bebek Peking Sangat Menjanjikan PangandaranBeach http://www.pangandaranbeach.com Budidaya Bebek Peking Sangat Menjanjikan Bebek Peking adalah bebek pedaging dengan pertumbuhan sangat cepat. Karena itu usaha budidaya ternak bebek peking

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PRAKTIKUM INDUSTRI TERNAK UNGGAS

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PRAKTIKUM INDUSTRI TERNAK UNGGAS STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PRAKTIKUM INDUSTRI TERNAK UNGGAS 1. Dosen melakukan rapat koordinasi dengan asisten terkait dengan rencana pelaksanaan praktikum Industri Ternak Unggas minimal 1 bulan sebelum

Lebih terperinci

I. MATERI DAN METODE. Pelaksanaan penelitian ini bertempat di Laboratarium UIN Agriculture Research and

I. MATERI DAN METODE. Pelaksanaan penelitian ini bertempat di Laboratarium UIN Agriculture Research and I. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan penelitian ini bertempat di Laboratarium UIN Agriculture Research and Development Station (UARDS) Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN Agribisnis peternakan memberikan banyak kontribusi bagi bangsa Indonesia yaitu sebagai penyedia lapangan pekerjaaan dan berperan dalam pembangunan. Berdasarkan data statistik

Lebih terperinci

Lokakarya Fungsional Non Peneiti 1997 Sistem Perkandangan 1. Dari umur sehari sampai dengan umur 2 mingggu digunakan kandang triplek + kawat ukuran 1

Lokakarya Fungsional Non Peneiti 1997 Sistem Perkandangan 1. Dari umur sehari sampai dengan umur 2 mingggu digunakan kandang triplek + kawat ukuran 1 ANALISA USAHA PENGGEMUKAN AYAM BURAS DENGAN SISTEM PEMELIHARAAN SECARA INTENSIF Erwanto Balai Penelitian Ternak Ciawi, P.O. Box 221, Bogor 16002 Bahan PENDAHULUAN Ayam buras merupakan ayam lokal yang banyak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam pembibit adalah ayam penghasil telur tetas fertil yang digunakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam pembibit adalah ayam penghasil telur tetas fertil yang digunakan 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ayam Pembibit Broiler Ayam pembibit adalah ayam penghasil telur tetas fertil yang digunakan untuk ditetaskan menjadi DOC (Suprijatna dkk., 2005). Ayam pembibit menghasilkan

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah ayam kampung jenis sentul

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah ayam kampung jenis sentul 27 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Alat Percobaan 3.1.1. Ternak Percobaan Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah ayam kampung jenis sentul umur satu hari (day old chick) yang diperoleh

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam yang digunakan adalah broiler strain cobb sebanyak 200 ekor yang

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam yang digunakan adalah broiler strain cobb sebanyak 200 ekor yang 21 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Ayam Broiler Ayam yang digunakan adalah broiler strain cobb sebanyak 200 ekor yang memiliki bobot badan 750 ± 50 gram pada umur 18 hari yang

Lebih terperinci

Budidaya dan Pakan Ayam Buras. Oleh : Supriadi Loka Pengkajian Teknologi Pertanian Kepulauan Riau.

Budidaya dan Pakan Ayam Buras. Oleh : Supriadi Loka Pengkajian Teknologi Pertanian Kepulauan Riau. Budidaya dan Pakan Ayam Buras Oleh : Supriadi Loka Pengkajian Teknologi Pertanian Kepulauan Riau. PENDAHULUAN Ayam kampung atau ayam bukan ras (BURAS) sudah banyak dipelihara masyarakat khususnya masyarakat

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 1. Standar Performa Mingguan Ayam Broiler CP 707

TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 1. Standar Performa Mingguan Ayam Broiler CP 707 TINJAUAN PUSTAKA Ayam Broiler Ayam broiler adalah istilah yang biasa digunakan untuk menyebutkan ayam hasil budidaya teknologi peternakan dengan menyilangkan sesama jenisnya. Karekteristik ekonomi dari

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pengaruh penggunaan tepung daun katuk (Sauropus

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pengaruh penggunaan tepung daun katuk (Sauropus 18 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian tentang pengaruh penggunaan tepung daun katuk (Sauropus androgynus) dalam ransum terhadap persentase potongan komersial karkas, kulit dan meat bone ratio dilaksanakan

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Produksi Ternak Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska Riau pada bulan

MATERI DAN METODE. Produksi Ternak Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska Riau pada bulan III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Peneliitian telah dilakukan di kandang percobaan Laboratorium Teknologi Produksi Ternak Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska Riau pada bulan September

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ayam Broiler Menurut Murtidjo (2006), ayam broiler adalah istilah untuk menyebut strain ayam hasil budidaya teknologi yang memiliki karakteristik ekonomis, dengan ciri khas pertumbuhan

Lebih terperinci

ANALISIS HASIL USAHA TERNAK SAPI DESA SRIGADING. seperti (kandang, peralatan, bibit, perawatan, pakan, pengobatan, dan tenaga

ANALISIS HASIL USAHA TERNAK SAPI DESA SRIGADING. seperti (kandang, peralatan, bibit, perawatan, pakan, pengobatan, dan tenaga VI. ANALISIS HASIL USAHA TERNAK SAPI DESA SRIGADING A. Ketersediaan Input Dalam mengusahakan ternak sapi ada beberapa input yang harus dipenuhi seperti (kandang, peralatan, bibit, perawatan, pakan, pengobatan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. umumnya dipanen pada umur 5 6 minggu dengan tujuan sebagai penghasil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. umumnya dipanen pada umur 5 6 minggu dengan tujuan sebagai penghasil BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ayam Ras Pedaging (Broiler) Ayam Ras pedaging (Broiler) adalah ayam jantan dan betina muda yang umumnya dipanen pada umur 5 6 minggu dengan tujuan sebagai penghasil daging

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Materi MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan dari bulan Juli sampai Agustus 2011 di Laboratorium Lapang (Kandang B) Bagian Unggas, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian yang berjudul Pengaruh Pemberian Tingkat Protein Ransum dan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian yang berjudul Pengaruh Pemberian Tingkat Protein Ransum dan 17 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian yang berjudul Pengaruh Pemberian Tingkat Protein Ransum dan Penambahan lama pencahayaan terhadap Bobot Potong, Persentase Karkas dan Non Karkas Burung Puyuh Jantan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. umur 4 5 minggu. Sifat pertumbuhan yang sangat cepat ini dicerminkan dari. modern mencapai di bawah dua (Amrullah, 2004).

I. PENDAHULUAN. umur 4 5 minggu. Sifat pertumbuhan yang sangat cepat ini dicerminkan dari. modern mencapai di bawah dua (Amrullah, 2004). I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ayam broiler modern tumbuh sangat cepat sehingga dapat di panen pada umur 4 5 minggu. Sifat pertumbuhan yang sangat cepat ini dicerminkan dari tingkah laku makannya yang

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data Demografi Ekonomi Desa Nambo Tahun 2011

Lampiran 1. Data Demografi Ekonomi Desa Nambo Tahun 2011 LAMPIRAN Lampiran 1. Data Demografi Ekonomi Desa Nambo Tahun 2011 Data Demografi Ekonomi Desa Nambo Tahun 2009 Keterangan RW1 RW2 RW3 RW4 RW5 RW6 RW7 RW8 Total Industri 399 325 261 379 370 412 251 255

Lebih terperinci

Analisis Usaha Peternakan Ayam Broiler pada Peternakan Rakyat di Desa Karya Bakti, Kecamatan Rungan, Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah

Analisis Usaha Peternakan Ayam Broiler pada Peternakan Rakyat di Desa Karya Bakti, Kecamatan Rungan, Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah Jurnal Ilmu Hewani Tropika Vol 3. No.. Juni 204 ISSN : 230-7783 Analisis Usaha Peternakan Ayam Broiler pada Peternakan Rakyat di Desa Karya Bakti, Kecamatan Rungan, Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN 5.1. Lokasi dan Topografi Kabupaten Donggala memiliki 21 kecamatan dan 278 desa, dengan luas wilayah 10 471.71 kilometerpersegi. Wilayah ini

Lebih terperinci