BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Pengertian Ekonometrika. 1.2 Ekonometrika Merupakan Suatu Ilmu

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Pengertian Ekonometrika. 1.2 Ekonometrika Merupakan Suatu Ilmu"

Transkripsi

1 1.1 Pengertian Ekonometrika BAB I. PENDAHULUAN Apakah ekonometrika itu?. Ekonometrika berarti pengukuran masalah ekonomi (economic measurement) secara kuantitatif. Walaupun pengukuran merupakan bagian yang penting dalam Ekonometrika, jangkauan dari ekonometrika sebenarnya lebih luas lagi, seperti yang dikemukakan berikut ini. Ekonometrika adalah suatu hasil yang lebih jauh mengenai peranan ekonomi, yang berisikan penggunaan statistika dan matematika pada ilmu ekonomi yang secara empirik ditunjang dengan model yang dibentuk melalui matematika dan statistika ekonomi untuk mendapatkan hasil yang bersifat numerik. Ekonometrika dapat didefinisikan sebagai analisis kuantitatif dalam fenomena ekonomi berdasarkan pada pengembangan teori yang dibantu oleh data observasi serta hubungannya dengan metode inferensialnya. Ekonometrika dapat juga didefinisikan sebagai ilmu sosial yang mempergunakan teori-teori ekonomi, matematika, dan statistika dalam penafsiran; serta sebagai alat yang dipakai untuk menganalisis fenomena ekonomi. 1.2 Ekonometrika Merupakan Suatu Ilmu Berdasarkan pada uraian dan ketentuan di atas, maka Ekonometrika merupakan campuran dari teori-teori ekonomi, ekonomi matematika, ekonomi dan statistika, serta campuran ekonomi dengan matematika dan statistika. Teori ekonomi menentukan pernyataan atau hipotesis yang pada hakekatnya harus lebih bersifat kuantitatif. Misalnya dalam ekonomi mikro dengan ketentuan barang lain tetap, pengurangan harga suatu komoditi diharapkan akan dapat meningkatkan kuantitas komoditi yang diminta. Jadi menurut hukum ekonomi terjadi hubungan yang terbalik antara harga dan kuantitas komoditi yang diminta. Akan tetapi, teori ekonomi sendiri tidak menyajikan pengukuran numerik, sampai seberapa jauh kuantitas suatu komoditi akan meningkat atau menurun karena perubahan harganya. Penomena tersebut di muka adalah tugas ekonometrika untuk menentukan nilai dan duga numeriknya. Haruslah dapat dibedakan antara ekonometrika yang berisikan hasil empirik dengan teori ekonomi secara umum. Peranan utama dari matematika ekonomi adalah mengekspresikan teori ekonomi dalam bentuk matematika seperti persamaan, tanpa memandang verifikasi pengukuran dan empirik dari teorinya. Seperti yang akan diuraikan, bahwa ekonometrika sering menggunakan persamaan matematika yang diajukan para ahli matematik ekonomi, tapi bentuk tersebut selanjutnya harus diuji secara empiris. Konversi dari matematika ke dalam persamaan ekonometrika menghendaki kejujuran ilmiah dan keterampilan praktis dalam memaknainya. Statistika ekonomi menyangkut tentang pengumpulan, pengolahan, dan pengujian data ekonomi dalam bentuk grafik atau tabel. Tugas ini merupakan bagian dari para ahli statistika ekonomi. Akan tetapi, para ahli statistika ekonomi tidaklah bertindak lebih jauh dengan mengumpulkan data tersebut untuk menguji teori ekonomi, dan tentu saja bagian tersebut harus merupakan tugas para ekonometrikan. 1

2 Walaupun demikian matematik-statistika menyajikan banyak alat yang dapat dipergunakan dalam perdagangan. Para ekonometrikan seringkali menghendaki metode tertentu dalam membahas data ekonomi yang unik, misalkan karena data yang dihasilkan tidak merupakan hasil penelitian yang terkontrol. Ekonometrikan, seperti juga ahli klimatologi umumnya bergantung pada data yang tidak dapat dikontrol secara langsung. Misalnya data konsumsi, pendapatan, investasi, tabungan, harga, dan sebagainya, yang dikumpulkan dari masyarakat atau dan perusahaan swasta merupakan data yang bukan hasil percobaan atau eksperimen. Ekonometrikan mengambil data tersebut dari apa yang telah tersedia. Data tersebut menimbulkan masalah yang secara normal tidak berasal dari matematik-statistika ekonomi. Selanjutnya, data yang dikumpulan mungkin mengandung kekeliruan atau kesalahan dalam pengukurannya dan ekonometrikan dituntut untuk mengembangkan metode tertentu untuk menganalisis kekeliruan pengukuran tersebut. 1.3 Metodologi Ekonometrika Untuk mengungkap metodologi-ekonometrika, perhatikan teori dalam kasus Keynesian seperti berikut. Dasar hukum psikologi mengatakan bahwa orang, baik laki-laki maupun perempuan di dalam memgunakan pendapatannya atau income adalah dalam bentuk ratarata. Bahwa meningkatnya konsumsi mereka disebabkan oleh meningkatnya pendapatan, tapi peningkatan konsumsi tersebut tidak mencakup seluruh peningkatan pendapatan. Secara ringkas postulat Keynesian tersebut menyajikan marginal propensity to consume (MPC), yaitu tingkat perubahan konsumsi untuk perubahan pendapatan sebesar satu unit, yang nilainya berkisar antara 0 dan 1. Untuk menguji masalah tersebut maka ekonometrikan harus mengikuti proses berikut: 1.4 Spesifikasi Model Ekonometrika Walaupun postulat Keynesian memberikan hubungan yang positif antara konsumsi dan pendapatan, tetapi tidak menspesifikasikan secara tepat bentuk hubungan dari kedua variabel tersebut. Ringkasnya para ekonomi-matematika merumuskan bentuk fungsi konsumsi adalah sebagai hub linier berikut: [1] Y = A + BX Di mana: Y = pengeluaran untuk konsumsi X = tingkat pendapatan (income) A dan B = konstanta atau parameter Koefisien slope B menunjukkan besarnya MPC (marginal propensity to consume). Persamaan [1] di atas yang menyatakan konsumsi mempunyai hubungan linier dengan pendapatan adalah suatu contoh dari model matematika-ekonomi. Jika model tersebut hanya mempunyai satu persamaan, seperti di atas, maka disebut model persamaan tunggal (single equation model), sedangkan jika mempunyai lebih dari satu persamaan disebut dengan model persamaan berganda (multiple equation model atau simultaneous equation model). Kesempurnaan model matematika-ekonomi dari fungsi konsumsi seperti pada persamaan [1] dibatasi oleh ekonometrikan dengan asumsi-asumsi ketidak-pastian atau deterministik hubungan di antara konumsi dan pendapatan. Akan tetapi, dalam variabel ekonomi hubungan tersebut pada umumnya tidaklah pasti. Jadi, misalnya dikemukakan data sampel sebanyak keluarga dalam bentuk grafik dengan konsumsi digambarkan sumbu vertikal Y dan pendapatan yang digambarkan pada sumbu horizontal X. 2

3 Maka tidaklah bisa menyajikan bahwa kelima ribu orang kepala keluarga yang disuvei itu berada pada satu garis lurus dari persamaan [1] di atas. Hal ini disebabkan oleh karena penambahan pendapatan (income), ada suatu variabel lain yang juga berpengaruh terhadap pengeluaran untuk konsumsi. Misalnya terdapat variabel jumlah tanggungan keluarga, umur rata-rata anggota keluarga, pedidikan anggota keluarga, dan lain-lainnya. Untuk menanggulangi ketidak-pastian dalam hubungan tersebut ekonometrikan memodifikasi fungsi konsumsi [1] menjadi: [2] Y = A + BX + u Di mana: Y = pengeluaran untuk konsumsi X = tingkat pendapatan (income) A dan B = konstanta atau parameter u = komponen pengganggu atau galat atau kekeliruan. Persamaan [2] adalah suatu contoh model ekonometrika, sebagai fungsi konsumsi ekonometrika yang, menghipotesiskan bahwa variabel dependen Y (konsumsi) terikat atau berhubungan linier dengan variabel eksplanatori X atau variabel independen X (pendapatan), tapi hubungan itu tidaklah pasti karena dibatasi oleh variasi individu pada setiap pengamatannya. 1.5 Verifikasi Berdasarkan Teori Statistika Dari persamaan [2] di atas yang menghubungkan konsumsi dengan pendapatan dapat diverifikasi berdasarkan teori statistika seperti berikut ini: Estimasi Setelah menspesifikasi model ekonometrika, pekerjaan selanjutnya adalah mengestimasi atau menduga atau mengestimasi nilai numerik parameter yang ada dalam model dengan data yang tersedia. Pekerjaan ini bisa dilakukan oleh ekonomitritikan. Estimasi ini akan memberikan arti empirik bagi teori ekonomi. Jadi jika dari suatu penelitian fungsi konsumsi Keynesian diperoleh B = 0,8, nilai ini tidak hanya menunjukkan suatu estimasi numerik terhadap MPC, tapi juga menunjang hipotesis Keynesian yang menyatakan bahwa MPC akan selalu lebih kecil dari 1. Bagaimana cara mengestimasi parameter A dan B pada persamaan [2] di atas. Jawabnya akan dikemukakan dalam kuliah yang sebenarnya yang merupakan materi pembelajaran ekonomitrika ini Penafsiran secara statistika Setelah mengestimasi parameter A dan B, ekonometrikan dapat menguji apakah kritera yang dianalisis memenuhi harapan menurut teori ekonomi. Misalnya dari teori MPC diharapkan oleh Keynesian bernilai positif dan lebih kecil dari satu. Misal dari hasil penelitian diperoleh MPC = 0,9. Walaupun secara numerik memenuhi hasil yang kurang dari 1, tetapi haruslah diyakinkan bahwa nilai yang kurang dari satu tersebut harys nyata secara statitistika. Untuk maksud tersebut maka diperlukan satu cabang ilmu statistikayang lain, yaitu statistika tentang penafsiran (inference statistic) dan statistika pengujian hipotesis (testing of hypothesis). 3

4 1.6 Tipe Ekonometrika Pembahasan lebih mendalam mengenai ekonometrika dapat dibagi ke dalam dua bagian, yaitu ekonometrika teori (theoritical econometrics) dan ekonometrika terapan (applied econometrics). Ekonometrika terapan mencakup pengembangan dan penyesuaian metode ekonomitrika dalam pengukuran spesifik hubungan ekonomi melalui model ekonometrika. Dalam aspek ini, ekonometrika menyangkut matematik-statistika ekonomi. Sebagai misal ada satu alat yang dipakai secara ekstensif dalam analisis ekonomitrika adalah dengan metode kuadrat terkecil (Least Square Method). Metode ini cukup ampuh dan sangat besar sumbangannya dalam ekonomitrika, tetapi apa yang akan terjadi apabila ada satu atau lebih dari asumsi yang diperlukan dalam ekonomitrika tidak terpenuhi? Dalam ekonometrika terapan dipergunakan beberapa alat sebagai hasil ekonometrika teori untuk meneliti beberapa permasalahan ekonomi yang spesifik, misalnya dalam hal fungsi produksi, fungsi konsumsi, fungsi penawaran dan permintaan, dan fungsi-fungsi yang lainnya. 1.7 Terminologi dan Notasi Sebelum melakukan proses analisis teori regresi, terlebih dahulu perlu diketahui tentang beberapa terminologi dan notasi dalam studi ekonomitrika. Dalam beberapa literatur ditemukan istilah dependent variabel atau endogenous variabel dan explanatori variabel atau independent variabel. Kedua istilah tersebut dipergunakan secara bervariasi atau berbeda-beda antara satu literatur dengan literatur lainnya. Untuk tidak membingungkan dalam pemakaian kedua istilah tersebut, berikut ini disajikan istilah lain yang merupakan sinonimnya deperti pada tabel berikut. Variabel X Variabel bebas Prediktor Regresor Stimulus Variabel Y Variabel tak bebas Prediktan Regresian Respons - Variabel tergantung Control variable - Independent variable Explanatory variable Exsogenous variabel Dependent variable Explained variable Endogenous variabel Akan tetapi, pemakaian istilah tersebut di atas ternyata sangat bergantung pada selera dan tradisi sipemakai. Oleh karena itu, dalam uraian ini, kelompok kiri merupakan istilah bagi variabel bebas X atau variabel eksplanatori (explanatory variable) atau variabel independen (independent variable). 4

5 Sedangkan, untuk kelompok kanan merupakan istilah bagi variabel teikat Y atau variabel tergantung Y atau variabel dependen (dependent variable) atau variabel tak bebas Y sebagai terminologi. Dalam mempelajari hubungan antara satu variabel dependen Y dengan satu variabel independen X, seperti misalnya hubungan pengeluaran untuk konsumsi dengan pendapatan keluarga, dalam ilmu ekonomeri istilah ini disebut dengan analisis regresi sederhana (simple regression analysis) atau analisis regresi dua variabel (two variables regression analysis). Selanjutnya, jika dihadapkan dengan masalah hubungan satu variabel dependen Y dengan lebih dari satu variabel bebas X, misalnya hubungan antara produksi pertanian dengan curah hujan, suhu, penyinaran matahari, serta pemupukan, maka hubungan tersebut diberi istilah: analisis regresi berganda atau analisis regresi darab (multiple regression analysis). Analisis ini sering disebut dengan analisis regresi linier berganda (mutiple liniear regression). Dengan lain kata, bahwa dalam regressi dua variabel hanya terdapat satu variabel bebas X, sedangkan dalam regresi linier berganda terdapat lebih dari satu variabel bebas X. Selanjutnya, notasi huruf Y ditentukan sebagai notasi untuk variabel dependen dan notasi huruf X seperti X 1, X 2,..., X k ditentukan sebagai notasi variabel eksplanatori atau variabel bebas. Indeks i atau j, menunjukkan pengamatan yang ke-i atau ke-j. Indeks-i dipergunakan untuk data yang sifatnya cross-sectional, sedangkan indeks-j dipergunakan untuk data yang bersifat time-series. Istilah random adalah sama atau merupakan sinonim dari stokastik, yang mana keduanya ada kaitannya yang erat dengan peluang (probability). Suatu variabel random atau variabel acak atau variabel stokastik adalah suatu variabel yang dapat mempunyai nilai positif, negatif, bahkan nol, yang diketahui serta nilai peluangnya. Huruf b kecil dalam fungsi Y = b 0 + b 1 X, adalah sebagai koefisien regresi untuk sampel sebagai pendugaan B yang merupakan koefisien regresi untuk populasi fungsi Y = B 0 + B 1 X. Sedangkan, huruf latin b dipergunakan sebagai pendekatan B yang merupakan pengaruh langsung variabel X i terhadap variabel Y. Sebab dalam analisis regresi terdapat banyak macam pengaruh seperti: pengaruh tunggal, simultan, parsial, dominan, langsung, tidak langsung, dan total. Istilah Sum of Squares (SS) diganti dengan Jumlah Kuadrat (JK), sedangkan Sum of Products (SP) diganti dengan Jumlah Hasil Kali (JHK) dengan singkatan kadang-kadang masih dipergunakan singkatan SP. Istilah error atau residual dalam analisis varians diganti dengan galat, kekeliruan, residu, atau acak Ekonometrika Teoritis dan Ekonometrika Terapan Seperti halnya dengan ilmu-ilmu yang lain, ilmu ekonometri juga dibedakan menjadi dua cabang, yaitu: ekonometrika teoritis dan ekonometrika terapan. Ekonometrika teoritis berkaitan dengan pengembangan metode ekonometrik yang tepat untuk mengukur hubungan-hubungan ekonomi yang digambarkan oleh model-model ekonometri. Metode ini dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok, yaitu: 1. Metode atau teknik persamaan tunggal, diterapkan untuk satu hubunganatau (persamaan. 2. Metode atau teknik persamaan simultan, diterapkan untuk seluruh persamaan dalam model secara simultan atau secara bersama-sama. Bidang ilmu ekonometri teoritis juga menerangkan asumsi-asumsi dari berbagai metode, sifat-sifat, dan apa yang akan terjadi dengan sifat-sifat itu bila satu atau lebih asumsi-asumsi tidak dipenuhi. 5

6 Ekonometrika terapan menggambarkan nilai praktis dari penelitian ekonometri. Jadi mencakup penerapan (aplikasi) teknik-teknik ekonometri yang dikembangkan dalam ekonometri teoritis, pada berbagai bidang teori ekonomi untuk keperluan pengujian atau pembuktian teori, peramalan, dan peramalan., sehingga ekonometrika terapan merupakan aplikasi teori ekonomitrika untuk kenyataannya. Dewasa ini semakin banyak studi empiris dalam bidang permintaan dan penawaran pasar, fungsi-fungsi produksi, fungsi biaya, fungsi konsumsi dan investasi, yang dilaksanakan melalui ekonometri. Penerapan ekonometri telah memungkinkan studi-studi tersebut mencapai hasil-hasil numerik yang sangat berguna bagi para perencana. Pada penterapan selanjutnya ekonometrika terapan, sudah menjadi lebih kompleks dengan masuknya teori statistika yang lebih kompleks, seperti analisis jejak, komponen utama, faktor, simultan, dan analisis terintegrasi (SEM= sistem equetion modeling). 6

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertian Regresi Regresi dalam statistika adalah salah satu metode untuk menentukan tingkat pengaruh suatu variabel terhadap variabel yang lain. Variabel yang pertama disebut dengan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel eksplanatorik, variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel eksplanatorik, variabel BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Regresi dalam statistika adalah salah satu metode untuk menentukan tingkat pengaruh suatu variabel terhadap variabel yang lain. Variabel yang pertama disebut

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Konsep Dasar Statistika Statistik adalah ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk data, yaitu tentang pengumpulan, pengolahan, penganalisisa, penafsiran, dan penarikan kesimpulan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Regresi dalam statistika adalah salah satu metode untuk menentukan tingkat pengaruh suatu variabel terhadap variabel yang lain. Variabel yang pertama disebut

Lebih terperinci

PowerPoint Slides by Yana Rohmana Education University of Indonesian

PowerPoint Slides by Yana Rohmana Education University of Indonesian PowerPoint Slides by Yana Rohmana Education University of Indonesian Chapter 2007 Laboratorium 1 Ekonomi & Koperasi Publishing Jl. Dr. Setiabudi 229 Bandung, Telp. 022 2013163-2523 Hal-hal yang akan dipelajari:

Lebih terperinci

PENGENALAN EKONOMETRIKA

PENGENALAN EKONOMETRIKA PENGENALAN EKONOMETRIKA Pengantar Istilah "ekonometrik" dikemukakan oleh Ragnar Frisch (1895-1973) dari Norwegia, salah satu dari tiga pendiri utama dari Ekonometrik Society, editor pertama dari jurnal

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi pertama kali digunakan oleh Francis Galton. Dalam papernya yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi pertama kali digunakan oleh Francis Galton. Dalam papernya yang 13 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Regresi Istilah regresi pertama kali digunakan oleh Francis Galton. Dalam papernya yang terkenal Galton menemukan bahwa meskipun terdapat tendensi atau kecenderungan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Regresi dalam statistika adalah salah satu metode untuk menentukan tingkat pengaruh suatu variabel terhadap variabel yang lain. Variabel yang pertama disebut

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Indeks Pembangunan Manusia Pembangunan manusia merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk memperbaiki kualitas penduduk, hal ini dapat ditempuh dengan cara meningkatkan kapasitas

Lebih terperinci

BAB ΙΙ LANDASAN TEORI

BAB ΙΙ LANDASAN TEORI 7 BAB ΙΙ LANDASAN TEORI Berubahnya nilai suatu variabel tidak selalu terjadi dengan sendirinya, bisa saja berubahnya nilai suatu variabel disebabkan oleh adanya perubahan nilai pada variabel lain yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. regresi adalah sebuah teknik statistik untuk membuat model dan menyelediki

BAB 2 LANDASAN TEORI. regresi adalah sebuah teknik statistik untuk membuat model dan menyelediki BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Analisis Regresi Dalam beberapa masalah terdapat dua atau lebih variabel yang hubungannya tidak dapat dipisahkan, dan hal tersebut biasanya diselidiki sifat hubungannya.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Regresi pertama kali dipergunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir francis

BAB 2 LANDASAN TEORI. Regresi pertama kali dipergunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir francis BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Regresi Regresi pertama kali dipergunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir francis Galton. Galton melakukan studi tentang kecenderungan tinggi badan anak.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. satu variabel yang disebut variabel tak bebas (dependent variable), pada satu atau

BAB 2 LANDASAN TEORI. satu variabel yang disebut variabel tak bebas (dependent variable), pada satu atau BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Regresi pertama kali digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Gallon, istilah regresi pada mulanya bertujuan untuk membuat perkiraan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Regresi pertama kali digunakan sebagi konsep statistika pada tahun 1877 oleh sir Francis Galton.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Regresi pertama kali digunakan sebagi konsep statistika pada tahun 1877 oleh sir Francis Galton. BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian Regresi Regresi pertama kali digunakan sebagi konsep statistika pada tahun 1877 oleh sir Francis Galton. Beliau memperkenalkan model peramalan, penaksiran, atau pendugaan,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 14 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Analisis Regresi Kata regresi (regression) diperkenalkan pertama kali oleh Francis Dalton pada tahun 1886. Menurut Dalton, analisis regresi berkenaan dengan studi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Konsep Dasar Statistika Statistik merupakan cara cara tertentu yang digunakan dalam mengumpulkan, menyusun atau mengatur, menyajikan, menganalisa dan memberi interpretasi terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Penelitian ini ditujukan untuk membuktikan apakah ada hubungan dan pengaruh dari tingkat suku bunga kredit, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Regresi Istilah regresi pertama kali digunakan oleh Francis Galton. Dalam papernya yang terkenal Galton menemukan bahwa meskipun terdapat tendensi atau kecenderungan bahwa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis regresi linier sederhana 2. Analisis regresi linier berganda. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis regresi linier sederhana 2. Analisis regresi linier berganda. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Pengertian regresi secara umum adalah sebuah alat statistik yang memberikan penjelasan tentang pola hubungan (model) antara dua variabel atau lebih. Istilah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis korelasi adalah metode statistika yang digunakan untuk menentukan

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis korelasi adalah metode statistika yang digunakan untuk menentukan 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Analisis Regresi dan Korelasi 1. Analisis korelasi adalah metode statistika yang digunakan untuk menentukan kuatnya atau derajat hubungan linier antara dua variabel

Lebih terperinci

Pertemuan keenam ANALISIS REGRESI

Pertemuan keenam ANALISIS REGRESI Pertemuan keenam ANALISIS REGRESI Secara umum ada dua macam hubungan antara dua variable atau lebih, yaitu bentuk hubungan dan keeratan hubungan. Untuk mengetahui bentuk hubungan digunakan analisis regresi.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan dan menggunakan persamaan tersebut untuk membuat perkiraan (prediction).

Lebih terperinci

EKONOMETRIKA PERTEMUAN KE 1

EKONOMETRIKA PERTEMUAN KE 1 EKONOMETRIKA PERTEMUAN KE 1 PENGERTIAN EKONOMETRIKA data teori fakta EKONOMETRIKA Matematika ekonomi Teori ekonomi statistika ekonomi CABANG EKONOMETRIKA METODOLOGI EKONOMETRIKA METODOLOGI EKONOMETRIKA

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI SEDERHANA

ANALISIS REGRESI SEDERHANA ANALISIS REGRESI SEDERHANA ANALISIS KORELASI DAN REGRESI Koefisien Regresi Analisis untuk mengukur besarnya pengaruh X terhadap Y Koefisien Korelasi Analisis untuk mengukur kuat tidaknya hubungan X dan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Analisis Regresi Linier Analisis regresi merupakan teknik yang digunakan dalam persamaan matematik yang menyatakan hubungan fungsional antara variabel-variabel. Analisis regresi linier

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan (forecasting) adalah kegiatan mengestimasi apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Peramalan diperlukan karena adanya kesenjangan waktu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Analisis Regresi dan Korelasi 1. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan kuatnya atau derajat hubungan linier antara dua variabel atau

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisa Regresi Regresi pertama kali dipergunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton. Galton melakukan studi tentang kecenderungan tinggi badan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Analisis Regresi Perubahan nilai suatu variabel dapat disebabkan karena adanya perubahan pada variabel - variabel lain yang mempengaruhinya. Misalnya pada kinerja

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan. 1. Mengetahui pengertian penelitian metode regresi. 2. Mengetahui contoh pengolahan data menggunakan metode regresi.

BAB I Pendahuluan. 1. Mengetahui pengertian penelitian metode regresi. 2. Mengetahui contoh pengolahan data menggunakan metode regresi. BAB I Pendahuluan 1.1. Latar belakang Sepanjang sejarah umat manusia, orang melakukan penelitian tentang ada tidaknya hubungan antara dua hal, fenomena, kejadian atau lainnya. Dan ada tidaknya pengaruh

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Regresi yang berarti peramalan, penaksiran, atau pendugaan pertama kali diperkenalkan pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton (1822-1911) sehubungan dengan penelitiannya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. berarti ramalan atau taksiran pertama kali diperkenalkan Sir Francis Galton pada

BAB 2 LANDASAN TEORI. berarti ramalan atau taksiran pertama kali diperkenalkan Sir Francis Galton pada BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Analisis regresi merupakan suatu model matematis yang dapat digunakan untuk mengetahui pola hubungan antara dua atau lebih variabel. Istilah regresi yang berarti

Lebih terperinci

BAB Ι PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB Ι PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB Ι PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Belakangan ini peranan metode peramalan sangat diperlukan untuk dapat memberikan gambaran di kemudian hari dalam berbagai bidang, baik itu ekonomi, keuangan, pertanian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Pengertian Ekonometrika.

BAB 1 PENDAHULUAN Pengertian Ekonometrika. BAB 1 PENDAHULUAN Ekonometrika merupakan salah satu alat analisis penting dalam riset di bidang ekonomi, manajemen (keuangan, pemasaran, dan fungsi perusahaan lainnya) serta disiplin ilmu lainnya. Pada

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. dangkal, sehingga air mudah di gali (Ruslan H Prawiro, 1983).

BAB 2 LANDASAN TEORI. dangkal, sehingga air mudah di gali (Ruslan H Prawiro, 1983). BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Air Minum Semua makhluk hidup membutuhkan air, maka tempat yang tersedia air tentu penuh dengan makhluk hidup, kecuali air tersebut sudah sangat tercemar. Manusia juga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendektan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang didasari oleh falsafah

Lebih terperinci

Statistik merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang paling banyak

Statistik merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang paling banyak BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Analisis Regresi Statistik merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang paling banyak mendapatkan perhatian dan dipelajari oleh ilmuan dari hampir semua ilmu bidang

Lebih terperinci

STATISTIKA 2 IT

STATISTIKA 2 IT STATISTIKA 2 IT-021259 UMMU KALSUM UNIVERSITAS GUNADARMA 2016 Regresi & Korelasi Linier Regresi? Korelasi? 1. Regresi Linier Sederhana Model regresi adalah persamaan matematik yang memungkinkan dalam peramalan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton. Dia

BAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton. Dia 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Dalam ilmu statistika teknik yang umum digunakan untuk menganalisa hubungan antara dua variabel atau lebih adalah analisa regresi linier. Regresi pertama

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Statistik Menurut Sofyan (2013) pengertian statistik berasal dari bahasa Latin, yaitu status yang berarti negara dan digunakan untuk urusan negara. Pada mulanya, statistik

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Regresi Linier Sederhana Dalam beberapa masalah terdapat dua atau lebih variabel yang hubungannya tidak dapat dipisahkan karena perubahan nilai suatu variabel tidak selalu terjadi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton. Dia

BAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton. Dia 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Dalam ilmu statistika teknik yang umum digunakan untuk menganalisa hubungan antara dua variabel atau lebih adalah analisa regresi linier. Regresi pertama

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2-3 SIFAT DASAR ANALISIS REGRESI

PERTEMUAN 2-3 SIFAT DASAR ANALISIS REGRESI PERTEMUAN 2-3 SIFAT DASAR ANALISIS REGRESI Penafsiran Regresi Analisis regresi berkaitan dengan studi ketergantungan satu variabel- variabel tak bebas terhadap satu atau lebih variabel lainvariabel yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 21 Pengertian Regresi Linier Pengertian Regresi secara umum adalah sebuah alat statistik yang memberikan penjelasan tentang pola hubungan (model) antara dua variabel atau lebih Analisis

Lebih terperinci

SIFAT DASAR ANALISIS REGRESI

SIFAT DASAR ANALISIS REGRESI SIFAT DASAR ANALISIS REGRESI 1.1 ASAL SEJARAH ISTILAH REGRESI Istilah regresi diperkenalkan oleh Francis Galton. Ia menemukan meskipun ada kecenderungan bagi orang tua yang tinggi mempunyai anak-anak yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. pengetahuan, terutama para peneliti yang dalam penelitiannya banyak

BAB 2 LANDASAN TEORI. pengetahuan, terutama para peneliti yang dalam penelitiannya banyak 17 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Analisis Regresi Statistik merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang paling banyak mendapatkan perhatian dan dipelajari oleh ilmuan dari hampir semua ilmu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegitan yang memperkirakan apa yang akan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegitan yang memperkirakan apa yang akan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegitan yang memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama. Kegunaan peramalan

Lebih terperinci

Peramalan (Forecasting)

Peramalan (Forecasting) Peramalan (Forecasting) Peramalan (forecasting) merupakan suatu proses perkiraan keadaan pada masa yang akan datang dengan menggunakan data di masa lalu (Adam dan Ebert, 1982). Awat (1990) menjelaskan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. penjelasan tentang pola hubungan (model) antara dua variabel atau lebih.. Dalam

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. penjelasan tentang pola hubungan (model) antara dua variabel atau lebih.. Dalam BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 21 Pengertian Regresi Linier Pengertian regresi secara umum adalah sebuah alat statistik yang memberikan penjelasan tentang pola hubungan (model) antara dua variabel atau lebih

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Statistika Statistika merupakan cara-cara tertentu yang digunakan dalam megumpulkan, menyusun atau mengatur, menyajikan, menganalisa dan mmberi interpretasi terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bangli, Kabupaten Karangasem, dan Kabupaten Buleleng.

BAB III METODE PENELITIAN. Bangli, Kabupaten Karangasem, dan Kabupaten Buleleng. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan lokasi penelitian wilayah Provinsi Bali yang merupakan salah satu provinsi yang ada di Indonesia. Luas Provinsi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 39 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder tersebut merupakan data cross section dari data sembilan indikator

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan dan menggunakan persamaan tersebut untuk membuat perkiraan (prediction).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. B. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. B. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan A. Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Lokasi penelitian adalah di Kawasan SWP Gerbangkertosusila Plus yang terdiri dari 12 Kabupaten/Kota yaitu: Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik,

Lebih terperinci

BAB II METODE ANALISIS DATA. memerlukan lebih dari satu variabel dalam membentuk suatu model regresi.

BAB II METODE ANALISIS DATA. memerlukan lebih dari satu variabel dalam membentuk suatu model regresi. 10 BAB II METODE ANALISIS DATA 2.1 Pengertian Regresi Berganda Banyak data pengamatan yang terjadi sebagai akibat lebih dari dua variabel, yaitu memerlukan lebih dari satu variabel dalam membentuk suatu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. pertama digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis

BAB 2 LANDASAN TEORI. pertama digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Dalam ilmu statistika teknik yang umum digunakan untuk menganalisa hubungan antara dua variabel atau lebih variabel adalah analisa regresi linier. Regresi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan tingkat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan tingkat BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Analisis Regresi dan Korelasi 2.1.1 Analisis Korelasi Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan tingkat hubungan Y dan X dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi merupakan bentuk analisis hubungan antara variabel prediktor

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi merupakan bentuk analisis hubungan antara variabel prediktor 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Analisis Regresi Analisis regresi merupakan bentuk analisis hubungan antara variabel prediktor (variabel independent) dengan variabel outcome (variabel dependen) untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. berkenaan dengan studi ketergantungan dari suatu varibel yaitu variabel tak bebas (dependent

BAB 2 LANDASAN TEORI. berkenaan dengan studi ketergantungan dari suatu varibel yaitu variabel tak bebas (dependent BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton. Menurut Galton, analisis regresi berkenaan dengan studi ketergantungan dari suatu varibel yaitu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan statistik sebagai alat bantu untuk mengambil keputusan yang lebih baik telah mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan. Setiap orang, baik sadar maupun

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya yield to maturity (YTM) dari obligasi negara seri fixed rate tenor 10 tahun

Lebih terperinci

KONSEP DASAR EKONOMETRIKA

KONSEP DASAR EKONOMETRIKA BAHAN AJAR EKONOMETRIKA AGUS TRI BASUKI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA KONSEP DASAR EKONOMETRIKA 1.1. Konsep Dasar Ekonometrik Ekonometrika adalah penggunaan analisis komputer serta teknik pembuatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi Jawa Timur ini didasarkan pada pertimbangan bahwa Jawa Timur merupakan provinsi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 21 Analisis Regresi Perubahan nilai suatu variabel tidak selalu terjadi dengan sendirinya, namun perubahan nilai variabel itu dapat disebabkan oleh berubahnya variabel lain yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan Peramalan digunakanan sebagai acuan pencegah yang mendasari suatu keputusan untuk yang akan datang dalam upaya meminimalis kendala atau memaksimalkan pengembangan baik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia teknologi berkembang sangat pesat di dalam kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia teknologi berkembang sangat pesat di dalam kehidupan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia teknologi berkembang sangat pesat di dalam kehidupan manusia. Perkembangan teknologi ini ditandai dengan ditemukannya banyak penemuan penemuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) adalah sumber-sumber penerimaan daerah yang terdiri dari

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) adalah sumber-sumber penerimaan daerah yang terdiri dari 55 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Adapun yang menjadi obyek penelitian sebagai variabel bebas (independent variable) adalah sumber-sumber penerimaan daerah yang terdiri dari PAD, transfer

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menganalisis pengaruh PMDN dan Tenaga Kerja terhadap Produk

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menganalisis pengaruh PMDN dan Tenaga Kerja terhadap Produk BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini, Indonesia dijadikan sebagai objek penelitian untuk menganalisis pengaruh PMDN dan Tenaga Kerja terhadap Produk Domestik Regional Bruto

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep dan Definisi Pendapatan Regional adalah tingkat (besarnya) pendapatan masyarakat pada wilayah analisis. Tingkat pendapatan dapat diukur dari total pendapatan wilayah maupun

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Regresi Liniear Sederhana Kata regresi (regression) diperkenalkan pertama kali oleh Francis Dalton pada tahun 1886. Menurut Dalton, analisis regresi berkenaan dengan studi ketergantungan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Regresi pertama kali digunakan sebagai konsep statistika pada tahun 1877 oleh sir Francis Galton. Beliau memperkenalkan model peramalan, penaksiran, atau pendugaan,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton. Menurut Galton,

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton. Menurut Galton, 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton. Menurut Galton, analisis regresi berkenaan dengan studi ketergantungan dari suatu varibel yaitu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1. Pengertian Peramalan Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang diperkirakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Statistik merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang paling banyak mendapatkan perhatian dan dipelajari oleh ilmuan dari hampir semua ilmu bidang pengetahuan,

Lebih terperinci

Dasar-dasar Analisa Regresi

Dasar-dasar Analisa Regresi Dasar-dasar Analisa Regresi Tjipto Juwono, Ph.D. April 8, 2016 TJ (SU) Dasar-dasar Analisa Regresi April 2016 1 / 31 Sejarah Analisa Regresi Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam buku Sugiono, menurut tingkat explanasinya atau tingkat penjelas yaitu dimana penelitian yang menjelaskan kedudukan variabelvariabel yang diteliti serta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. jagung antara lain produktifitas, luas panen, dan curah hujan. Pentingnya

BAB 1 PENDAHULUAN. jagung antara lain produktifitas, luas panen, dan curah hujan. Pentingnya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jagung merupakan salah satu tanaman pangan yang banyak ditanam di setiap Negara, termasuk Indonesia. Jagung adalah sumber pangan kedua setelah padi. Hampir 70% hasil

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Regresi Linier Analisis regresi merupakan teknik yang digunakan dalam persamaan matematik yang menyatakan hubungan fugsional antara variabel-variabel. Analisis regresi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. mengetahui pola hubungan antara dua atau lebih variabel. Istilah regresi yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. mengetahui pola hubungan antara dua atau lebih variabel. Istilah regresi yang 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Analisis regresi merupakan suatu model matematis yang dapat di gunakan untuk mengetahui pola hubungan antara dua atau lebih variabel. Istilah regresi yang

Lebih terperinci

BAB 1 KONSEP DASAR EKONOMETRIKA

BAB 1 KONSEP DASAR EKONOMETRIKA BAB 1 KONSEP DASAR EKONOMETRIKA A. DEFINISI EKONOMETRIKA Ekonometika sebagai suatu hasil dari suatu hasil tinjauan tertentu tentang peran ilmu ekonomi, mencakup aplikasi statistic matematik atas data ekonomi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. : Ukuran sampel telah memenuhi syarat. : Ukuran sampel belum memenuhi syarat

BAB II LANDASAN TEORI. : Ukuran sampel telah memenuhi syarat. : Ukuran sampel belum memenuhi syarat BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Uji Kecukupan Sampel Dalam melakukan penelitian ini yang berhubungan dengan kecukupan sampel maka langkah awal yang harus dilakukan adalah pengujian terhadap jumlah sampel. Pengujian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah indeks pembangunan manusia di Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah indeks pembangunan manusia di Indonesia BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah indeks pembangunan manusia di Indonesia tahun 005-008, dengan variabel yang mempengaruhinya yaitu pertumbuhan ekonomi, pengeluaran

Lebih terperinci

BAB IV REGRESI LINIER BERGANDA. Tujuan Pengajaran: Setelah mempelajari bab ini, anda diharapkan dapat:

BAB IV REGRESI LINIER BERGANDA. Tujuan Pengajaran: Setelah mempelajari bab ini, anda diharapkan dapat: Supawi Pawenang, 2011, Ekonometrika Terapan, IDEA Press Jogja BAB IV REGRESI LINIER BERGANDA Tujuan Pengajaran: Setelah mempelajari bab ini, anda diharapkan dapat: Mengetahui kegunaan dan spesifikasi model

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian uji hipotesis yang bertujuan untuk menguji hipotesis-hipotesis yang ada. Termasuk dalam kategori causal study,

Lebih terperinci

BAB 2. Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton. Menurut Galton,

BAB 2. Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton. Menurut Galton, 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton. Menurut Galton, analisis regresi berkenaan dengan studi ketergantungan dari suatu varibel

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regressison analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan

BAB II LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regressison analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan BAB II LANDASAN TEORI 21 Konsep Dasar Analisis Regresi Analisis regresi (regressison analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan dan menggunakan persamaan tersebut untuk membuat perkiraan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 21 Konsep Dasar Statistika Statistika merupakan cara-cara tertentu yang digunakan dalam mengumpulkan, menyusun atau mengatur, menyajikan, menganalisis dan memberi interpretasi terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Apakah investasi mempengaruhi kesempatan kerja pada sektor Industri alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Apakah investasi mempengaruhi kesempatan kerja pada sektor Industri alat 43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah-masalah yang telah peneliti rumuskan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Apakah investasi mempengaruhi kesempatan

Lebih terperinci

BAB II MODEL REGRESI. Tujuan Pengajaran: Setelah mempelajari bab ini, anda diharapkan dapat:

BAB II MODEL REGRESI. Tujuan Pengajaran: Setelah mempelajari bab ini, anda diharapkan dapat: Supawi Pawenang, 2011, Ekonometrika Terapan, IDEA Press Jogja BAB II MODEL REGRESI Tujuan Pengajaran: Setelah mempelajari bab ini, anda diharapkan dapat: Mengerti definisi model Mengerti definisi regresi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk bilangan, atau data

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 36 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Desain penelitian adalah rencana dari struktur penelitian yang mengarahkan proses dan hasil penelitian sedapat mungkin menjadi valid, obyektif, efisien,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur.

BAB III METODE PENELITIAN. data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian diambil di provinsi Jawa Timur dengan menggunakan data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur. B. Jenis dan Sumber

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data. merupakan data sekunder yang bersumber dari data yang dipublikasi oleh

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data. merupakan data sekunder yang bersumber dari data yang dipublikasi oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data panel dan merupakan data sekunder yang bersumber dari data yang dipublikasi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Data Data merupakan kumpulan keterangan atau fakta yang diperoleh dari satu populasi atau lebih. Data yang baik, benar dan sesuai dengan model menentukan kualitas kebijakan

Lebih terperinci

Fungsi Permintaan Penawaran dan Equilibrium Pasar. Dr. Muh. Yunanto, MM. Kuliah Minggu ke-3

Fungsi Permintaan Penawaran dan Equilibrium Pasar. Dr. Muh. Yunanto, MM. Kuliah Minggu ke-3 Fungsi Permintaan Penawaran dan Equilibrium Pasar Dr. Muh. Yunanto, MM. Kuliah Minggu ke-3 BAGIAN 2 : Perilaku Konsumen Dalam ekonomi manajerial kita sangat tertarik pada permintaan terhadap suatu komoditas

Lebih terperinci

BAB III METODE FULL INFORMATION MAXIMUM LIKELIHOOD (FIML)

BAB III METODE FULL INFORMATION MAXIMUM LIKELIHOOD (FIML) BAB III METODE FULL INFORMATION MAXIMUM LIKELIHOOD (FIML) 3.1 Model Persamaan Simultan Model persamaan simultan adalah suatu model yang memiliki lebih dari satu persamaan yang saling terkait. Dalam model

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. model struktural adalah nilai PDRB, investasi Kota Tangerang, jumlah tenaga kerja,

III. METODE PENELITIAN. model struktural adalah nilai PDRB, investasi Kota Tangerang, jumlah tenaga kerja, III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk time series dari tahun 1995 sampai tahun 2009. Data yang digunakan dalam model

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data 40 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data time series tahunan 2002-2012. Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung. Adapun data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah jenis kuantitatif, dimana jenis kuantitatif merupakan penelitian yang berbentuk angka untuk

Lebih terperinci

ANALISA DATA. Mayang Adelia Puspita

ANALISA DATA. Mayang Adelia Puspita ANALISA DATA Mayang Adelia Puspita www.caknun.com PENDEKATAN EKONOMETRIK DALAM ANALISIS DATA Konsep dasar Ekonometrik Ekonometrika merupakan suatu ilmu tersendiri yang merupakan penggabungan dari teori

Lebih terperinci