PEMANFAATAN LIMBAH AIR LERI BERAS IR-36 SEBAGAI BAHAN BAKU SIRUP DENGAN PROSES FERMENTASI DAN PENAMBAHAN PEWARNA ALAMI DAUN PANDAN WANGI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMANFAATAN LIMBAH AIR LERI BERAS IR-36 SEBAGAI BAHAN BAKU SIRUP DENGAN PROSES FERMENTASI DAN PENAMBAHAN PEWARNA ALAMI DAUN PANDAN WANGI"

Transkripsi

1 PEMANFAATAN LIMBAH AIR LERI BERAS IR-36 SEBAGAI BAHAN BAKU SIRUP DENGAN PROSES FERMENTASI DAN PENAMBAHAN PEWARNA ALAMI DAUN PANDAN WANGI (Pandanus amaryllifolius) NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : SAWALIYAH CIPTA NINGRUM A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

2 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan, Kartasura Telp. (0271) , Fax : Surakarta Website: ums@ums.ac.id Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah Yang bertanda tangan dibawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir : Nama NIP/NIK : 227 : Dra. Aminah Asngad, M. Si Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan skripsi/tugas akhir dari mahasiswa: Nama : Sawaliyah Cipta Ningrum NIM : A Prog Studi : Pendidikan Biologi Judul Skripsi : PEMANFAATAN LIMBAH AIR LERI BERAS IR-36 SEBAGAI BAHAN BAKU SIRUP DENGAN PROSES FERMENTASI DAN PENAMBAHAN PEWARNA ALAMI DAUN PANDAN WANGI (Pandanus amaryllifolius) Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya. Surakarta, 5 April 2013 Pembimbing Dra. Aminah Asngad, M. Si NIK. 227

3 Bismillahirrahmanirrohim Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH : Sawaliyah Cipta Ningrum NIM : A Fakultas/Jurusan : FKIP Biologi Jenis : Skripsi Judul : PEMANFAATAN LIMBAH AIR LERI BERAS IR-36 SEBAGAI BAHAN BAKU SIRUP DENGAN PROSES FERMENTASI DAN PENAMBAHAN PEWARNA ALAMI DAUN PANDAN WANGI (Pandanus amaryllifolius) Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk: 1. Memberikan hak bebas royalti kepada Perpustakaan UMS atas penulisan karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan. 2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/mengalih formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikan, serta menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada Perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantuumkan nama saya sebagai penulis/pencipta. 3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan pihak Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat digunakan sebagaimana semestinya. Surakarta, 5 April 2013 Yang Menyatakan (Sawaliyah Cipta Ningrum)

4 PEMANFAATAN LIMBAH AIR LERI BERAS IR-36 SEBAGAI BAHAN BAKU SIRUP DENGAN PROSES FERMENTASI DAN PENAMBAHAN PEWARNA ALAMI DAUN PANDAN WANGI (Pandanus amaryllifolius) Sawaliyah Cipta Ningrum Jurusan Pendidikan Biologi FKIP UMS Abstrak: Air leri merupakan limbah dari cucian air beras yang mempunyai kandungan karbohidarat yaitu pati yang sangat tinggi. Kandungan pati yang tinggi pada air leri beras IR-36 difermentasi dengan menggunakan ragi tempe untuk menghasilkan gula reduksi. Fermentasi air leri beras IR-36 dapat dijadikan inovasi baru dalam pembuatan sirup dengan penambahan sari daun pandan wangi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar gula reduksi air leri hasil fermentasi dengan dosis ragi tempe yang berbeda dan untuk mengetahui uji organoleptik sirup air leri hasil fermentasi dengan dosis pewarna alami daun pandan wangi yang berbeda. Metode yang digunakan untuk penelitian adalah metode eksperimen Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua faktorial yaitu dosis ragi tempe (5 g dan 7 g) dan dosis sari daun pandan (25 ml dan 75 ml) dengan 4 taraf perlakuan. Analisis data diuji secara deskriptif kualitatif dengan uji kadar gula reduksi, uji organoleptik dan daya terima masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis ragi tempe mempengaruhi kadar gula reduksi air leri dan dosis sari daun pandan wangi mempengaruhi kualitas sirup air leri. Hasil kadar gula reduksi tertinggi yaitu pada perlakuan ragi tempe 7 g dan sari daun pandan 25 ml (R 2 D 1 ) sebanyak 7,84% sedangkan untuk kadar gula reduksi terendah adalah perlakuan ragi tempe 3 g dan sari daun pandan 75 ml (R 1 D 2 ) sebanyak 5,14%. Sirup air leri dengan perlakuan ragi tempe 7 g dan sari daun pandan 75 ml merupakan sirup yang agak disukai masyarakat. Kata kunci: air leri IR-36, ragi tempe, sari daun pandan, kadar gula reduksi, sirup, uji organoleptik dan daya terima.

5 PENDAHULUAN Limbah merupakan bahan sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan atau proses produksi, baik pada skala rumah tangga, industri, pertambangan dan sebagainya. Limbah berdasarkan sifatnya dibedakan menjadi dua yaitu limbah organik dan limbah anorganik. Limbah organik merupakan limbah yang mudah membusuk dan dapat diuraikan secara sempurna oleh proses biologi baik aerob maupun anaerob. Limbah organik yang dapat dimanfaatkan biasanya di temukan pada limbah rumah tangga seperti sisa makanan, sisa sayuran dan sisa cucian beras (air leri). Air leri merupakan limbah organik yang dihasilkan dari beras yang diremas-remas dengan ditambahkan air tawar. Air leri berwarna putih kekeruhan disebabkan oleh lapisan beras yang terluar ikut terkikis. Menurut penelitian Purwani, dkk (2007) bahwa air leri memiliki kandungan karbohidrat berupa pati sebesar 85-90%. Kandungan pati berasal dari kandungan karbohidrat beras IR-36 sebanyak 78,86%. Beras IR-36 merupakan beras organik yang memiliki indeks glikemik rendah yang dapat mengendalikan kenaikan kadar glukosa darah pada penderita diabetes. Beras IR-36 mengandung pati yang terdiri dari amilosa dan amilopektin. Menurut Balai Besar Penelitian tanaman padi (2009) bahwa amilosa yang terkandung dalam varietas beras IR-36 sebesar 27,3%. Kandungan pati yang tinggi pada air leri beras IR-36 dicari kadar gula reduksinya melalui proses fermentasi dengan bantuan ragi tempe. Menurut penelitian Dewi (2005) bahwa Rhizopus oryzae mampu menghasilkan gula reduksi melalui proses sakarifikasi pada substrat bekatul. Kandungan karbohidrat dalam bekatul berbentuk polisakarida, terutama pati, sehingga diperlukan enzim amilase untuk menghidrolisis pati menjadi polimer pendek berupa dekstrin dan gula reduksi. Salah satu jamur yang mempunyai enzim amilase adalah Rhizopus. Rhizopus oryzae menghasilkan enzim amilase yang berfungsi sebagai penghidrolisis pati sehingga menjadi gula reduksi. Karbohidrat dapat dijadikan sebagai bahan pembuatan makanan maupun minuman, misalnya pembuatan sirup. Sirup merupakan cairan yang kental dan

6 rasanya sangat manis. Pembuatan sirup glukosa merupakan hasil hidrolisa dari pati. Hidrolisa pati menggunakan enzim alfa amylase dan glukoamilase (Asrori, 2011). Pembuatan sirup glukosa tersebut membutuhkan pewarna, pewarnaan tersebut bertujuan untuk membuat warna sirup yang lebih menarik, seperti warna merah, hijau, kuning dan warna-warna yang lain. Pewarnaan secara garis besar dibedakan menjadi dua yaitu pewarna sintetis (buatan) dan pewarna alami. Pewarna buatan seperti, Rhodamin B, Metanil Yellow, Tartrazine dan lain-lain sedangkan pewarna alami, seperti daun suji, daun pandan wangi, wortel, jeruk dan sebagainya. Pembuatan sirup dengan pewarna buatan sangat berbahaya bagi tubuh konsumen, untuk mengatasi resiko tersebut pembuatan sirup bisa dilakukan dengan menggunakan pewarnaan alami yaitu Pandanus amaryllifolius atau daun pandan wangi. Daun pandan (Pandanus amaryllifolius) bisa dipakai sebagai pewarna alami makanan karena menghasilkan warna hijau yang dihasilkan oleh pigmen yang disebut klorofil. Pandanus amaryllifolius merupakan jenis tanaman perdu yang hidup ditempat yang lembab. Daun pandan wangi berwarna hijau yang sering digunakan sebagai bahan penyedap, pewangi, dan pemberi warna hijau pada makanan maupun minuman. Kandungan kimia dari Pandanus amaryllifolius terdiri dari alkaloid, saponin, flavoida, tannin, polifenol dan aroma harum dari daun pandan wangi berasal dari molekul 2-Acetyl-1-pyrroline. Air leri yang mempunyai begitu banyak kandungan karbohidrat atau pati membuat peneliti ingin meneliti dan membuat inovasi dengan memanfaatkan hidrolisa pati air leri untuk pembuatan sirup. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk mencoba mengembangkan suatu penelitian tentang Pemanfaatan Limbah Air Leri Beras IR-36 Sebagai Bahan Baku Sirup dengan Proses Fermentasi dan Penambahan Pewarna Alami Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius).

7 METODE PENELITIAN Penelitian pembuatan gula reduksi dan sirup dilaksanakan pada bulan Januari-Februari 2013 di Laboratorium Kimia FIK UMS dan Laboratorium Biologi FKIP UMS. Metode yang digunakan pada Penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) percobaan faktorial yaitu dosis ragi dan ekstrak Rosella dengan jumlah 4 perlakuan kombinasi dosis ragi tempe 3 gram (R 1 ) dan 7 gram (R 2 ) sedangkan konsentrasi sari daun pandan 25 ml (D 1 ) dan 75 ml (D 2 ). 1. Faktor 1: Dosis ragi tempe (R) R 1 = Dosis ragi tempe 3 g R 2 = Dosis ragi tempe 7 g 2. Faktor 2: Dosis pewarna alami daun pandan wangi (D) D 1 D 2 = Dosis pewarna alami daun pandan wangi 25 ml = Dosis pewarna alami daun pandan wangi 75 ml Tabel 3.1 Rancangan Percobaan R D R 1 R 2 D 1 R 1 D 1 R 2 D 1 D 2 R 1 D 2 R 2 D 2 Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dengan menguji kadar gula reduksi pada air leri beras IR-36 dengan penambahan ragi tempe menggunakan alat Spektrofotometri UV Visible dengan cara pembacaan opticaldensity atau absorbansinya pada panjang gelombang 540 nm sedangkan untuk pengujian kualitas sirup dengan penambahan pewarna alami daun pandan wangi dengan uji organoleptik menggunakan panelis sebanyak 20 orang. Analisis data pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yaitu dilakukan dengan cara menganalisis hasil penghitungan kadar gula reduksi hasil fermentasi air leri beras IR-36 oleh ragi tempe dengan metode analisa Nelson-Somogyi. Tingkat kualitas pewarnaan diuji menggunakan sifat organoleptik (rasa, warna, aroma, tekstur dan daya terima).

8 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pengukuran kadar gula reduksi air leri beras IR-36 dengan penambahan dosis ragi tempe yang berbeda adalah sebagai berikut: Table 1. Data Hasil Kadar Gula Reduksi Air Leri Beras IR-36 Ulangan [Kadar Gula Reduksi (%)] Perlakuan Rata-rata (%) R 1 D 1 6,32 6,63 6,37 6,44 R I D 2 5,20 5,03 5,18 5,14* R 2 D 1 7,99 7,61 7,92 7,84** R 2 D 2 6,98 6,62 6,71 6,77 Keterangan: R 1 : Ragi 3 g R 2 : Ragi 7 g * : Kadar gula reduksi terendah ** : Kadar gula reduksi tertinggi Hasil penelitian uji organoleptik pada sirup air leri beras IR-36 dengan penambahan dosis pewarna alami sari daun pandan wangi yang berbeda sebagai berikut: Table 2. Data Hasil Uji Organoleptik dan Daya Terima Masyarakat Sirup Air Leri Beras IR-36 Perlakuan Penilaian Warna Rasa Aroma Tekstur R 1 D 1 Kurang hijau Kurang manis R 1 D 2 Agak hijau Kurang manis R 2 D 1 Kurang hijau Agak manis R 2 D 2 Agak hijau Agak manis Keterangan: D 1 : Sari daun pandan 25 ml : Sari daun pandan 75 ml D 2 Kurang khas pandan Agak khas pandan Agak khas pandan Agak khas pandan Encer Encer Kurang kental Kurang kental Daya Terima Kurang suka Agak suka Agak suka Agak suka PEMBAHASAN 1. Kadar Gula Reduksi Berdasarkan tabel 1 bahwa kadar gula reduksi tertinggi pada perlakuan R 2 D 1 yaitu penambahan ragi tempe sebanyak 7 g dengan kadar gula reduksi

9 sebesar 7,84%. Kadar gula reduksi air leri beras IR-36 yang dihasilkan berasal dari proses fermentasi ragi tempe yang mengandung Rhizopus oryzae. Rhizopus oryzae menghasilkan enzim amylase, enzim ini berfungsi sebagai penghidrolisis pati sehingga menjadi gula reduksi, karena didalam air leri banyak mengandung pati. Hal ini sesuai dengan penelitian Puspitarini (2011) bahwa didalam air leri mengandung pati yang tinggi sebesar 85-90% dari jumlah keseluruhan kandungan air leri. Kadar gula reduksi air leri tersebut dapat diperoleh melalui proses fermentasi selama 24 jam menggunakan ragi tempe. Fermentasi air leri hanya dilakukan selama 24 jam karena produksi kadar gula reduksi mencapai maksimum pada hari pertama fermentasi. Hal ini sesuai dengan penelitian Dewi (2005) bahwa dalam proses pemecahan pati menjadi gula reduksi membutuhkan waktu 24 jam, karena apabila lebih dari satu hari maka kadar gula reduksi akan menurun, karena nilai ph medium menjadi semakin asam, sehingga aktivitas enzim amilase mengalami penurunan. Hasil fermentasi air leri beras IR-36 yang memiliki kadar gula reduksi yang tertinggi terdapat pada perlakuan dengan penambahan ragi tempe sebanyak 7 g (R 2 D 1 ). Hal ini dikarenakan ragi tempe yang mengandung Rhizopus oryzae dalam jumlah banyak dapat menghidrolisis pati secara cepat (maksimum), sedangkan kadar gula reduksi yang terendah terdapat pada perlakuan dengan penambahan ragi tempe sebanyak 3 g (R 1 D 2 ). Hal ini dikarenakan ragi tempe yang mengandung dalam jumlah sedikit menghidrolisis pati secara lambat (kurang maksimum). Dari hasil tersebut maka dapat diketahui bahwa semakin banyak ragi tempe yang digunakan dalam proses fermentasi maka semakin banyak pula kadar gula reduksi yang dihasilkannya dan sebaliknya semakin sedikit ragi tempe yang digunakan dalam proses fermentasi maka semakin sedikit pula kadar gula reduksi yang dihasilkannya. Hal ini sesuai dengan penelitian Dewi (2005) bahwa apabila jumlah inokulum Rhizopus oryzae semakin banyak, maka waktu fermentasi menjadi lebih cepat dan semakin sedikit jumlah

10 inokulum Rhizopus oryzae maka semakin lama waktu fermentasi yang dibutuhkan. 2. Uji Organoleptik Uji organoleptik dan daya terima masyarakat sirup air leri beras IR-36 dengan pewarnaan alami Pandanus amaryllifolius menggunakan form kuisioner yang diisi oleh 20 panelis, meliputi: a. Warna Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada tabel hasil uji organoleptik diketahui bahwa warna sirup air leri beras IR-36 pada keempat perlakuan mempunyai 2 warna yaitu warna agak hijau dan kurang hijau. Warna agak hijau terdapat pada perlakuan dengan penambahan sari daun pandan sebanyak 75 ml dan ragi tempe sebanyak 3 g (R 1 D 2 ) serta terdapat pada perlakuan penambahan sari daun pandan sebanyak 75 ml, ragi tempe sebanyak 7 g (R 2 D 2 ). Warna kurang hijau terdapat pada perlakuan dengan penambahan sari daun pandan sebanyak 75 ml dan ragi tempe sebanyak 3 g (R 1 D 2 ) serta terdapat pada perlakuan penambahan sari daun pandan sebanyak 75 ml dan ragi tempe sebanyak 7 g (R 2 D 2 ). Warna pada suatu produk makanan merupakan salah satu daya tarik bagi masyarakat untuk mengkonsumsinya. Pewarna yang aman untuk digunakan dalam makanan adalah pewarna alami. Pada pembuatan sirup ini menggunakan pewarna alami daun pandan yang mempunyai warna hijau segar. Warna yang dihasilkan pada pembuatan sirup air leri berwarna agak hijau dan kurang hijau. Warna hijau yang dihasilkan berasal dari daun pandan yang mengandung klorofil. Warna hijau yang dihasilkan kurang pekat karena komposisi sari pandan yang digunakan hanya 25 ml dan 75 ml. Pandanus amaryllifolius selain mempunyai kandungan klorofil (zat warna hijau), juga mempunyai kandungan kimia yang lain yaitu: alkaloid, saponin, flavoida, tannin, polifenol dan aroma harum dari daun

11 pandan wangi berasal dari molekul 2-Acetyl-1-pyrroline (Dalimartha, 2002). b. Rasa Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada tabel hasil uji organoleptik diketahui bahwa sirup air leri pada keempat perlakuan memiliki rasa kurang manis dan agak manis. Rasa kurang manis terdapat pada perlakuan dengan penambahan sari daun pandan sebanyak 25 ml dan ragi tempe sebanyak 3 g (R 1 D 1 ) serta terdapat pada perlakuan dengan penambahan sari daun pandan sebanyak 75 ml dan ragi tempe sebanyak 3 g (R 1 D 2 ). Rasa Agak manis terdapat pada perlakuan dengan penambahan sari daun pandan sebanyak 25 ml dan ragi tempe sebanyak 7 g (R 2 D 1 ) serta terdapat pada perlakuan dengan penambahan sari daun pandan sebanyak 75 ml dan ragi tempe sebanyak 7 g (R 2 D 2 ). Rasa dalam sirup air leri merupakan suatu cita rasa yang dapat menambah nikmatnya suatu produk. Tanpa adanya rasa yang manis atau enak maka konsumen akan segan untuk merasakannya. Jadi rasa manis dalam suatu produk yang berupa sirup sangat dibutuhkan. Rasa yang dihasilkan dari sirup air leri kurang atau agak manis, ini berasal dari kandungan gula dalam air leri yang berjumlah sedikit, karena sebagian besar karbohidrat dalam air leri berupa pati (Kusmiadi, 2008). c. Aroma Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada tabel hasil uji organoleptik diketahui bahwa aroma sirup air leri beras IR-36 pada keempat perlakuan memiliki aroma kurang khas pandan dan agak khas pandan. Kurang khas pandan terdapat pada perlakuan dengan penambahan sari daun pandan sebanyak 25 ml dan ragi tempe sebanyak 3 g (R 1 D 1 ). Agak khas pandan terdapat pada perlakuan dengan penambahan sari daun pandan sebanyak 75 ml dan ragi tempe sebanyak 3 g (R 1 D 2 ), perlakuan dengan penambahan sari daun pandan sebanyak 25 ml dan ragi tempe sebanyak 7 g (R 2 D 1 ) serta terdapat pada perlakuan dengan penambahan sari daun pandan sebanyak 75 ml dan ragi tempe sebanyak 7 g (R 2 D 2 ).

12 Aroma merupakan suatu hal yang sangat berpengaruh pada produk makanan, dengan aroma yang harum maka konsumen akan semakin berselera untuk merasakannya. Pada sirup air leri ini aroma yang ditimbulkan yaitu agak khas pandan dan kurang khas pandan. Aroma khas pandan yang dihasilkan berasal dari sari daun pandan yang dicampurakan pada sirup air leri dengan takaran 25 ml dan 75 ml. Hal ini sesuai dengan pendapat Riandini (2008) bahwa daun pandan selain mengandung zat warna hijau, juga mengandung molekul 2-Acetyl-l-pyrroline yang memberikan aroma harum pada daun pandan. d. Tekstur Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada tabel hasil uji organoleptik diketahui bahwa tekstur sirup air leri beras IR-36 pada keempat perlakuan memiliki tekstur encer dan kurang kental. Encer terdapat pada perlakuan dengan penambahan sari daun pandan sebanyak 25 ml dan ragi tempe sebanyak 3 g (R 1 D 1 ) serta terdapat pada perlakuan dengan penambahan sari daun pandan sebanyak 75 ml dan ragi tempe sebanyak 3 g (R 1 D 2 ). Kurang kental terdapat pada perlakuan dengan penambahan sari daun pandan sebanyak 25 ml dan ragi tempe sebanyak 7 g (R 2 D 1 ) serta terdapat pada perlakuan dengan penambahan sari daun pandan sebanyak 75 ml dan ragi tempe sebanyak 7 g (R 2 D 2 ). Tekstur yang diuji yaitu tingkat kekentalan dari sirup air leri, dari data yang didapat dihasilkan sirup yang encer dan kurang kental. Hal ini dikarenakan tidak adanya proses penambahan gula dan waktu pemanasan yang kurang lama dalam perebusan air leri, sehingga hasilnya kurang memuaskan. Tekstur merupakan suatu hal yang nampak dari luar. Tekstur akan mempengaruhi cita rasa yang ditimbulkan oleh bahan tersebut. Perubahan tekstur atau viskositas bahan dapat merubah rasa dan bau yang timbul karena dapat mempengaruhi kecepatan timbulnya rangsangan terhadap sel reseptor olfaktori dan kelenjar air liur. Semakin kental suatu bahan,

13 penerimaan terhadap intensitas rasa, bau dan cita rasa semakin berkurang (Winarno, 2004). e. Daya Terima Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada tabel hasil uji organoleptik diketahui bahwa daya terima panelis terhadap sirup air leri beras IR-36 pada keempat perlakuan yaitu kurang suka dan agak suka. Sirup air leri yang kurang sukai panelis terdapat pada perlakuan dengan penambahan sari daun pandan sebanyak 25 ml dan ragi tempe sebanyak 3 g (R 1 D 1 ). Sirup air leri yang agak sukai panelis terdapat pada perlakuan dengan penambahan sari daun pandan sebanyak 75 ml dan ragi tempe sebanyak 3 g (R 1 D 2 ), perlakuan dengan penambahan sari daun pandan sebanyak 25 ml dan ragi tempe sebanyak 7 g (R 2 D 1 ) serta terdapat pada perlakuan dengan penambahan sari daun pandan sebanyak 75 ml dan ragi tempe sebanyak 7 g (R 2 D 2 ). Daya terima masyarakat merupakan ketersediaan masyarakat untuk menerima suatu produk. Dari hasil pembuatan sirup air leri beras IR-36 kebanyakan dari semua perlakuan agak disukai oleh panelis, hanya satu perlakuan saja yang kurang disukai oleh panelis yaitu pada perlakuan dengan penambahan sari daun pandan sebanyak 25 ml dan ragi tempe sebanyak 3 g (R 1 D 1 ). Pada perlakuan R 1 D 1 sirup air leri mendapatkan penilaian dari panelis warna kurang hijau, rasa kurang manis, aroma kurang khas pandan dan teksturnya encer. Dari hasil uji organoleptik daya terima masyarakat rata-rata penilain panelis yaitu agak suka, dari rata-rata daya terima tersebut sirup air leri yang paling agak disukai panelis pada perlakuan R 2 D 2 yaitu warna agak hijau, rasa agak manis, aroma agak khas pandan dan teksturnya agak kental. Pada umumnya sirup itu warnanya sangat pekat, rasanya manis, aromanya khas dan teksturnya kental. Hal ini yang menyebabkan panelis kurang menyukai hasil dari pembuatan sirup air leri tersebut. Sesuai dengan pernyataan Sediaoetomo (1999) bahwa daya terima masyarakat terhadap suatu produk makanan tertentu dipengaruhi oleh beberapa faktor,

14 diantaranya faktor sosial budaya, kondisi emosional dan pengaruh dari produk itu. KESIMPULAN Berdasarkan analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Penambahan ragi tempe dengan dosis yang berbeda mempengaruhi kadar gula reduksi air leri IR-36. Kadar gula reduksi tertinggi 7,84% (R 2 D 1 ), kadar gula reduksi terendah 5,14% (R 1 D 2 ) 2. Penambahan pewarna alami daun pandan dengan dosis yang berbeda mempengaruhi kualitas sirup air leri beras IR-36. Perlakuan R 2 D 2 merupakan sirup yang dapat diterima oleh masyarakat. SARAN 1. Peneliti selanjutnya diharapkan mampu menjawab ketidaksempurnaan penggunaan ragi tempe dan proses fermentasi untuk menghasilkan gula reduksi. 2. Untuk penelitian selanjutnya diperlukan adanya penambahan gula (pemanis), agar sirup air leri beras IR-36 memiliki rasa yang manis. 3. Untuk penelitian selanjutnya diperlukan adanya uji lanjut layak konsumsi pada sirup air leri beras IR-36. DAFTAR PUSTAKA Ashori, M. Khadik Pembuatan Sirup Glukosa dan Kimpul Xanthosoma violaceum Schott dengan Hidrolisa Enzimatis. (Jurnal Teknik Industri).

15 Surabaya: FTI Universitas Pembangunan Nasional Veteran JATIM Surabaya. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Beras Untuk Penderita Diabetes. Subang: Warta Penelitian dan Pengembangan Petanian. Dalimartha, Setiawan Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jakarta: PT Pustaka Pembangun Swadaya. Dewi, Candra dkk Produksi Gula Reduksi Oleh Rhizopus oryzae dari Substrat Bekatul. (Jurnal Prodi Biologi). Surakarta: FMIPA UNS. Kusmiadi, Riwan Varietas Beras dengan Komposisi Kimiawi Zat Penyusunnya. (Artikel Pertanian, Perikanan dan Biologi). Bangka Belitung: FPPB UBB. Purwani, E.Y dkk Sifat Fisiko-Kimia Beras dan Indeks Glikemiknya. (Jurnal Teknologi dan Industri Pangan). Bogor: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian. Riandini, Nursanti Bahan Kimia Dalam Makanan dan Minuman. Bandung: Shakti Adiluhung. Sediaoetama. Ahmad Djaeni Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi Jilid II. Jakarta: Dian Rakyat. Winarno, F.G Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT Gedia Pustaka Utama.

BAB I PENDAHULUAN. proses produksi baik pada skala rumah tangga, industri, pertambangan dan

BAB I PENDAHULUAN. proses produksi baik pada skala rumah tangga, industri, pertambangan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Limbah merupakan bahan sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan atau proses produksi baik pada skala rumah tangga, industri, pertambangan dan sebagainya. Limbah berdasarkan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : PUJI ASTUTI A

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : PUJI ASTUTI A PEMANFAATAN LIMBAH AIR LERI BERAS IR 64 SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN SIRUP HASIL FERMENTASI RAGI TEMPE DENGAN PENAMBAHAN KELOPAK BUNGA ROSELLA SEBAGAI PEWARNA ALAMI NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : PUJI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tangga, industri, pertambangan dan lain-lain. Limbah berdasarkan sifatnya

BAB I PENDAHULUAN. tangga, industri, pertambangan dan lain-lain. Limbah berdasarkan sifatnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Limbah merupakan bahan sisa yang dihasilkan dari proses produksi maupun konsumsi yang dilakukan oleh manusia, baik dalam skala rumah tangga, industri, pertambangan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013 13 PEMBUATAN SIRUP GLUKOSA DARI LIMBAH AIR CUCIAN BERAS IR-36 MELALUI FERMENTASI RAGI TEMPE DENGAN PENAMBAHAN PEWARNA ALAMI BUNGA ROSELLA ( Hibiscus sabdariffa) NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : IKA NUR

Lebih terperinci

KANDUNGAN VITAMIN C DAN UJI ORGANOLEPTIK FRUITHGURT KULIT BUAH SEMANGKA DENGAN PENAMBAHAN GULA AREN DAN KAYU SECANG NASKAH PUBLIKASI

KANDUNGAN VITAMIN C DAN UJI ORGANOLEPTIK FRUITHGURT KULIT BUAH SEMANGKA DENGAN PENAMBAHAN GULA AREN DAN KAYU SECANG NASKAH PUBLIKASI KANDUNGAN VITAMIN C DAN UJI ORGANOLEPTIK FRUITHGURT KULIT BUAH SEMANGKA DENGAN PENAMBAHAN GULA AREN DAN KAYU SECANG NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: WIDYA AGUSTINA A 420 100 076 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. anorganik dan limbah organik. Limbah anorganik adalah limbah yang berasal

BAB I PENDAHULUAN. anorganik dan limbah organik. Limbah anorganik adalah limbah yang berasal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Limbah merupakan hasil sampingan dari aktivitas manusia yang sudah terpakai, baik dalam skala rumah tangga, industri, pertambangan dan lainlain. Limbah berdasarkan

Lebih terperinci

UJI ORGANOLEPTIK CAKE DENGAN SUBSTITUSI PATI SINGKONG (Manihot utilissima) DAN PEWARNA DAUN SUJI (Pleomale angustifolia) NASKAH PUBLIKASI

UJI ORGANOLEPTIK CAKE DENGAN SUBSTITUSI PATI SINGKONG (Manihot utilissima) DAN PEWARNA DAUN SUJI (Pleomale angustifolia) NASKAH PUBLIKASI UJI ORGANOLEPTIK CAKE DENGAN SUBSTITUSI PATI SINGKONG (Manihot utilissima) DAN PEWARNA DAUN SUJI (Pleomale angustifolia) NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

UJI KADAR PROTEIN DAN UJI ORGANOLEPTIK BISKUIT DENGAN RATIO TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG DAUN KELOR

UJI KADAR PROTEIN DAN UJI ORGANOLEPTIK BISKUIT DENGAN RATIO TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG DAUN KELOR UJI KADAR PROTEIN DAN UJI ORGANOLEPTIK BISKUIT DENGAN RATIO TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG DAUN KELOR (Moringa oleifera) YANG DITAMBAHKAN SARI BUAH NANAS (Ananas comosus) NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : EKA

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBUNGKUS YANG BERBEDA TERHADAP KADAR ETANOL DAN ORGANOLEPTIK TAPE UWI (Dioscorea alata L) NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PEMBUNGKUS YANG BERBEDA TERHADAP KADAR ETANOL DAN ORGANOLEPTIK TAPE UWI (Dioscorea alata L) NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PEMBUNGKUS YANG BERBEDA TERHADAP KADAR ETANOL DAN ORGANOLEPTIK TAPE UWI (Dioscorea alata L) NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: RAHAYU RETNO W A 420090005 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI RISA DHALIA A

NASKAH PUBLIKASI RISA DHALIA A ORGANOLEPTIK DAN KADAR VITAMIN C CINCAU DENGAN PENAMBAHAN SARI JERUK DAN GULA PASIR NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : RISA DHALIA A 420 100 192 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

Disusun Oleh : IKA NUR RAHMAWATI A

Disusun Oleh : IKA NUR RAHMAWATI A PEMBUATAN SIRUP GLUKOSA DARI LIMBAH AIR CUCIAN BERAS IR-36 MELALUI FERMENTASI RAGI TEMPE DENGAN PENAMBAHAN PEWARNA ALAMI BUNGA ROSELLA ( Hibiscus sabdariffa) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

9-085 PEMANFAATAN LIMBAH AIR CUCIAN BERAS IR-36 DAN IR-64 (AIR LERI) UNTUK PEMBUAATAN SIRUP MELALUI PROSES FERMENTASI DENGAN PENAMBAHAN BUNGA ROSELLA SEBAGAI PEWARNA ALAMI UTILIZATION OF RICE WASHINGS

Lebih terperinci

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG GANYONG TERHADAP KUALITAS CAKE GANYONG WORTEL

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG GANYONG TERHADAP KUALITAS CAKE GANYONG WORTEL PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG GANYONG TERHADAP KUALITAS CAKE GANYONG WORTEL NASKAH PUBLIKASI Disusunoleh : ULFAH WIDIA FITRIANI A 420 090 004 PROGRAM STUDY PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

UJI ORGANOLEPTIK DAN DAYA SIMPAN SELAI GULMA KROKOT

UJI ORGANOLEPTIK DAN DAYA SIMPAN SELAI GULMA KROKOT UJI ORGANOLEPTIK DAN DAYA SIMPAN SELAI GULMA KROKOT (Portulaca oleracea) DENGAN PENAMBAHAN AIR PERASAN TEBU (Saccharum officinarum L.) DENGAN PERBANDINGAN YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Oleh: RUSTONI

Lebih terperinci

PEMANFAATAN LIMBAH AIR LERI BERAS IR 64 UNTUK PEMBUAATAN SIRUP MELALUI FERMENTASI RAGI TEMPE DENGAN PENAMBAHAN PEWARNA ALAMI SKRIPSI

PEMANFAATAN LIMBAH AIR LERI BERAS IR 64 UNTUK PEMBUAATAN SIRUP MELALUI FERMENTASI RAGI TEMPE DENGAN PENAMBAHAN PEWARNA ALAMI SKRIPSI PEMANFAATAN LIMBAH AIR LERI BERAS IR 64 UNTUK PEMBUAATAN SIRUP MELALUI FERMENTASI RAGI TEMPE DENGAN PENAMBAHAN PEWARNA ALAMI SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

Lebih terperinci

PEMANFAATAN JANTUNG PISANG KEPOK KUNING (Musa paradisiaca) TEPUNG KEDELAI DAN TEPUNG TAPIOKA SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN PADA BAKSO DAGING SAPI

PEMANFAATAN JANTUNG PISANG KEPOK KUNING (Musa paradisiaca) TEPUNG KEDELAI DAN TEPUNG TAPIOKA SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN PADA BAKSO DAGING SAPI PEMANFAATAN JANTUNG PISANG KEPOK KUNING (Musa paradisiaca) TEPUNG KEDELAI DAN TEPUNG TAPIOKA SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN PADA BAKSO DAGING SAPI NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: FARHANA A420090154 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DAN UJI ORGANOLEPTIK PRODUK OLAHAN MAKANAN DENGAN BAHAN DASAR KENTANG DAN UBI JALAR

PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DAN UJI ORGANOLEPTIK PRODUK OLAHAN MAKANAN DENGAN BAHAN DASAR KENTANG DAN UBI JALAR PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DAN UJI ORGANOLEPTIK PRODUK OLAHAN MAKANAN DENGAN BAHAN DASAR KENTANG DAN UBI JALAR NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program

Lebih terperinci

PEMANFAATAN BIJI TURI SEBAGAI PENGGANTI KEDELAI DALAM BAHAN BAKU PEMBUATAN KECAP SECARA HIDROLISIS DENGAN MENGGUNAKAN EKSTRAK PEPAYA DAN NANAS

PEMANFAATAN BIJI TURI SEBAGAI PENGGANTI KEDELAI DALAM BAHAN BAKU PEMBUATAN KECAP SECARA HIDROLISIS DENGAN MENGGUNAKAN EKSTRAK PEPAYA DAN NANAS PEMANFAATAN BIJI TURI SEBAGAI PENGGANTI KEDELAI DALAM BAHAN BAKU PEMBUATAN KECAP SECARA HIDROLISIS DENGAN MENGGUNAKAN EKSTRAK PEPAYA DAN NANAS NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: VANDA FIKOERITRINA WIDYA PRIMERIKA

Lebih terperinci

YUWIDA KUSUMAWATI A

YUWIDA KUSUMAWATI A PEMANFAATAN BIJI KECIPIR (Psophocarpus tetragonolobus) SEBAGAI PENGGANTI KEDELAI DALAM PEMBUATAN KECAP DENGAN MENGGUNAKAN EKSTRAK NANAS DAN EKSTRAK PEPAYA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna

Lebih terperinci

UJI ORGANOLEPTIK DAN KANDUNGAN VITAMIN C PADA PEMBUATAN SELAI BELIMBING WULUH DENGAN PENAMBAHAN BUAH KERSEN DAN BUNGA ROSELA

UJI ORGANOLEPTIK DAN KANDUNGAN VITAMIN C PADA PEMBUATAN SELAI BELIMBING WULUH DENGAN PENAMBAHAN BUAH KERSEN DAN BUNGA ROSELA UJI ORGANOLEPTIK DAN KANDUNGAN VITAMIN C PADA PEMBUATAN SELAI BELIMBING WULUH DENGAN PENAMBAHAN BUAH KERSEN DAN BUNGA ROSELA NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI PADA MATERI KEANEKARAGAMAN MAHKLUK HIDUP DENGAN STRATEGI GUIDED NOTE TAKING MELALUI MEDIA VIDEO PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 2 SAWIT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Lebih terperinci

UJI KADAR SERAT, PROTEIN DAN SIFAT ORGANOLEPTIK PADA TEMPE DARI BAHAN DASAR KACANG MERAH (Phaseolus vulgaris L) DENGAN PENAMBAHAN JAGUNG DAN BEKATUL

UJI KADAR SERAT, PROTEIN DAN SIFAT ORGANOLEPTIK PADA TEMPE DARI BAHAN DASAR KACANG MERAH (Phaseolus vulgaris L) DENGAN PENAMBAHAN JAGUNG DAN BEKATUL UJI KADAR SERAT, PROTEIN DAN SIFAT ORGANOLEPTIK PADA TEMPE DARI BAHAN DASAR KACANG MERAH (Phaseolus vulgaris L) DENGAN PENAMBAHAN JAGUNG DAN BEKATUL NASKAH PUBLIKASI Diajukan Oleh: TUTUT LUSIYATININGSIH

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi A

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi A PERBANDINGAN KADAR VITAMIN C, ORGANOLEPTIK, DAN DAYA SIMPAN SELAI BUAH TOMAT (Lycopersicum esculentum) DAN PEPAYA (Carica papaya) YANG DITAMBAHKAN GULA PASIR NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

PEMANFAATAN BIJI KLUWIH (Arthocarpus altilis) DALAM PEMBUATAN SUSU ORGANIK DENGAN PENAMBAHAN PEWARNA ALAMI NASKAH PUBLIKASI

PEMANFAATAN BIJI KLUWIH (Arthocarpus altilis) DALAM PEMBUATAN SUSU ORGANIK DENGAN PENAMBAHAN PEWARNA ALAMI NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN BIJI KLUWIH (Arthocarpus altilis) DALAM PEMBUATAN SUSU ORGANIK DENGAN PENAMBAHAN PEWARNA ALAMI NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program

Lebih terperinci

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN KUALITAS FRUITGHURT KULIT PISANG (Musa paradisiaca) DENGAN PENAMBAHAN SARI TEBU DAN KAYU SECANG NASKAH PUBLIKASI

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN KUALITAS FRUITGHURT KULIT PISANG (Musa paradisiaca) DENGAN PENAMBAHAN SARI TEBU DAN KAYU SECANG NASKAH PUBLIKASI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN KUALITAS FRUITGHURT KULIT PISANG (Musa paradisiaca) DENGAN PENAMBAHAN SARI TEBU DAN KAYU SECANG NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: EMY PRIYANA A 420 100 079 FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

SUBSTITUSI TEPUNG TEMPE UNTUK PEMBUATAN KUE LUMPUR COKLAT DENGAN PENAMBAHAN VARIASI GULA PASIR JURNAL PUBLIKASI

SUBSTITUSI TEPUNG TEMPE UNTUK PEMBUATAN KUE LUMPUR COKLAT DENGAN PENAMBAHAN VARIASI GULA PASIR JURNAL PUBLIKASI SUBSTITUSI TEPUNG TEMPE UNTUK PEMBUATAN KUE LUMPUR COKLAT DENGAN PENAMBAHAN VARIASI GULA PASIR JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

: AHMAD FATKHUL HUDA A

: AHMAD FATKHUL HUDA A PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA LCD PROYEKTOR DALAM UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD N I TARUMAN TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Oleh : AHMAD FATKHUL HUDA

Lebih terperinci

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN WHAT IS MY LINE

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN WHAT IS MY LINE PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN WHAT IS MY LINE DAN CARD SORT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TERAS BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: DWI ISTANTI

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh: DEWI KUSMIYATI A

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh: DEWI KUSMIYATI A PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING METHOD DAN GROUP GANZE METHOD PADA SISWA KELAS VII SMP N 2 TOROH PURWODADI GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan

Lebih terperinci

KADAR PROTEIN DAN BETAKAROTEN BAKSO IKAN TUNA YANG DIPERKAYA JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae) DAN UMBI WORTEL NASKAH PUBLIKASI

KADAR PROTEIN DAN BETAKAROTEN BAKSO IKAN TUNA YANG DIPERKAYA JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae) DAN UMBI WORTEL NASKAH PUBLIKASI KADAR PROTEIN DAN BETAKAROTEN BAKSO IKAN TUNA YANG DIPERKAYA JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae) DAN UMBI WORTEL NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : DESTI TRISNANINGSIH A 420 100 128 FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

Pengembangan Media Dasar Jerami untuk Pertumbuhan dan. Produktifitas Jamur Merang (Volvariella Volvaceae) dengan

Pengembangan Media Dasar Jerami untuk Pertumbuhan dan. Produktifitas Jamur Merang (Volvariella Volvaceae) dengan Pengembangan Media Dasar Jerami untuk Pertumbuhan dan Produktifitas Jamur Merang (Volvariella Volvaceae) dengan Penambahan Limbah Tongkol Jagung (Zea Mays) dan Sawi Putih (Brassica Chinensis L) NASKAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tropis terutama di Indonesia, tanaman nangka menghasilkan buah yang

BAB I PENDAHULUAN. tropis terutama di Indonesia, tanaman nangka menghasilkan buah yang BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Tanaman nangka merupakan tanaman yang dapat tumbuh di daerah tropis terutama di Indonesia, tanaman nangka menghasilkan buah yang banyak digunakan masyarakat. Buah nangka

Lebih terperinci

UJI ORGANOLEPTIK DAN DAYA SIMPAN SELAI KROKOT

UJI ORGANOLEPTIK DAN DAYA SIMPAN SELAI KROKOT UJI ORGANOLEPTIK DAN DAYA SIMPAN SELAI KROKOT (Portulaca oleracea) DENGAN PEWARNA SARI BUAH NAGA MERAH DAN PENAMBAHAN JAHE SERTA GULA AREN DENGAN KONSENTRASI YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Oleh:

Lebih terperinci

KANDUNGAN VITAMIN C DAN ORGANOLEPTIK SELAI JAMBU BIJI DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK KELOPAK BUNGA ROSELLA DAN BUAH BELIMBING WULUH NASKAH PUBLIKASI

KANDUNGAN VITAMIN C DAN ORGANOLEPTIK SELAI JAMBU BIJI DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK KELOPAK BUNGA ROSELLA DAN BUAH BELIMBING WULUH NASKAH PUBLIKASI KANDUNGAN VITAMIN C DAN ORGANOLEPTIK SELAI JAMBU BIJI DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK KELOPAK BUNGA ROSELLA DAN BUAH BELIMBING WULUH NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat

Lebih terperinci

UJI PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK KUE BOLU DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG BIJI MUNGGUR (Pithecolobium saman) DAN UBI UNGU (Ipomoea batatas) NASKAH PUBLIKASI

UJI PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK KUE BOLU DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG BIJI MUNGGUR (Pithecolobium saman) DAN UBI UNGU (Ipomoea batatas) NASKAH PUBLIKASI UJI PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK KUE BOLU DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG BIJI MUNGGUR (Pithecolobium saman) DAN UBI UNGU (Ipomoea batatas) NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: INA ISTIQOMAH A 420 090 095 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

UJI KUALITAS YOGHURT SUSU SAPI DENGAN PENAMBAHAN MADU dan Lactobacillus bulgaricus PADA KONSENTRASI YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI

UJI KUALITAS YOGHURT SUSU SAPI DENGAN PENAMBAHAN MADU dan Lactobacillus bulgaricus PADA KONSENTRASI YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI 1 UJI KUALITAS YOGHURT SUSU SAPI DENGAN PENAMBAHAN MADU dan Lactobacillus bulgaricus PADA KONSENTRASI YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: FITA FINARSIH A 420 100 067 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

Lebih terperinci

UJI KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK DAGING SAPI REBUS YANG DILUNAKKAN DENGAN SARI BUAH NANAS (Ananas comosus) NASKAH PUBLIKASI

UJI KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK DAGING SAPI REBUS YANG DILUNAKKAN DENGAN SARI BUAH NANAS (Ananas comosus) NASKAH PUBLIKASI UJI KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK DAGING SAPI REBUS YANG DILUNAKKAN DENGAN SARI BUAH NANAS (Ananas comosus) NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: DIAN WIJAYANTI A 420 100 074 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Akuntansi.

NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Akuntansi. PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PRESEPSI KELENGKAPAN FASILITAS LABORATORIUM KOMPUTER TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMATIKA DAN KOMUNIKASI SISWA KELAS X DI SMA ISLAM TERPADU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kuning melalui proses fermentasi jamur yaitu Rhizopus oryzae, Rhizopus stolonifer, atau Rhizopus oligosporus. Tempe dikenal sebagai

BAB I PENDAHULUAN. kuning melalui proses fermentasi jamur yaitu Rhizopus oryzae, Rhizopus stolonifer, atau Rhizopus oligosporus. Tempe dikenal sebagai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia mempunyai beranekaragam biji-bijian kacang polong yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan tempe seperti kacang merah, kacang hijau, kacang tanah, biji kecipir,

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi.

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi. PERSEPSI SISWA TENTANG VARIASI MENGAJAR GURU DAN KREATIFITAS GURU DALAM PEMILIHAN MEDIA PENGARUHNYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI KELAS X SMA N 1 KAYEN PATI TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Beras adalah salah satu bagian paling penting di dunia untuk konsumsi

BAB I PENDAHULUAN. Beras adalah salah satu bagian paling penting di dunia untuk konsumsi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi setiap manusia, karena didalamnya terkandung senyawa-senyawa yang sangat diperlukan untuk memulihkan dan memperbaiki jaringan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mancapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mancapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi UJI KADAR VITAMIN C DAN ORGANOLEPTIK PADA DODOL CEREMAI (Phyllanthus acidus [L.] Skeels) DENGAN MENGGUNAKAN PEWARNA ALAMI EKSTRAK UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

M. Yogie Nugraha 1), Edison 2), and Syahrul 2) Abstract

M. Yogie Nugraha 1), Edison 2), and Syahrul 2) Abstract The Effect of Addition of Tempe Powder on Consumer Acceptance, Protein, and NPN Composition of fish Protein Concentrate Prepared from Pangasius Catfish (Pangasiushypopthalmus) By M. Yogie Nugraha 1), Edison

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pangan fungsional adalah pangan yang kandungan komponen aktifnya dapat

I. PENDAHULUAN. Pangan fungsional adalah pangan yang kandungan komponen aktifnya dapat 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Pangan fungsional adalah pangan yang kandungan komponen aktifnya dapat memberikan manfaat bagi kesehatan, di luar manfaat yang diberikan oleh zat-zat gizi

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SAINS PADA MATERI SIFAT DAN PERUBAHAN WUJUD SUATU BENDA MELALUI PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING

UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SAINS PADA MATERI SIFAT DAN PERUBAHAN WUJUD SUATU BENDA MELALUI PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SAINS PADA MATERI SIFAT DAN PERUBAHAN WUJUD SUATU BENDA MELALUI PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI I GOMBANG

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS TENTANG KENAMPAKAN ALAM MELALUI METODE JIGSAW SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 JEMAWAN JATINOM, KLATEN TAHUN

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS TENTANG KENAMPAKAN ALAM MELALUI METODE JIGSAW SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 JEMAWAN JATINOM, KLATEN TAHUN NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS TENTANG KENAMPAKAN ALAM MELALUI METODE JIGSAW SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 JEMAWAN JATINOM, KLATEN TAHUN 2013/2014 P Diajukan Oleh : ANITA CAHYANINGSIH

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS III SD NEGERI I KARANGLO KLATEN TAHUN 2013/2014. NASKAH PUBLIKASI Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk-produk fermentasi. Proses fermentasi mampu meningkatkan nilai gizi

BAB I PENDAHULUAN. produk-produk fermentasi. Proses fermentasi mampu meningkatkan nilai gizi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan konsumsi pangan tidak lagi hanya memikirkan tentang cita rasa, harga dan tampilan makanan tetapi juga mulai memperhatikan nilai gizi. Konsumen mulai beralih

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Progam Studi Pendidikan Biologi

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Progam Studi Pendidikan Biologi PEMANFAATAN AMPAS TEBU DAN AMPAS TEH SEBAGAI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI MERAH KERITING (Capsicum annum L.) DITINJAU DARI INTENSITAS PENYIRAMAN AIR TEH NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MELALUI STRATEGI KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED (KWL) PADA SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH NGASEM

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MELALUI STRATEGI KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED (KWL) PADA SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH NGASEM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MELALUI STRATEGI KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED (KWL) PADA SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH NGASEM TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

PENGARUH KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN ASAM LAKTAT TERHADAP KADAR GLUKOSA DAN KUALITAS TEPUNG GARUT ( Maranta arundinacea L)

PENGARUH KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN ASAM LAKTAT TERHADAP KADAR GLUKOSA DAN KUALITAS TEPUNG GARUT ( Maranta arundinacea L) PENGARUH KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN ASAM LAKTAT TERHADAP KADAR GLUKOSA DAN KUALITAS TEPUNG GARUT ( Maranta arundinacea L) Nasrul Rofiah Hidayati Program Studi Pendidikan Biologi FPMIPA IKIP PGRI Madiun

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN LEARNING STARTS WITH A QUESTION (LSQ) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERTANYA SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI 2 TAJI KLATEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Biologi

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Biologi UJI TOTAL ASAM DAN ORGANOLEPTIK DALAM PEMBUATAN YOGHURT SUSU KACANG HIJAU ( Phaseolus radiatus ) DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi. Disusun Oleh: KUSNUL FATIMAH A

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi. Disusun Oleh: KUSNUL FATIMAH A UJI PROTEIN DAN KARBOHIDRAT TAPE KETAN DENGAN PENAMBAHAN RAGI NKL DAN TRADISIONAL DENGAN KONSENTRASI YANG BERBEDA UNTUK PENGEMBANGAN MATERI AJAR BIOTEKNOLOGI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. difermentasi dengan menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan

BAB I PENDAHULUAN. difermentasi dengan menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yoghurt merupakan produk olahan susu yang dipasteurisasi kemudian difermentasi dengan menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Buah-buahan tidak selalu dikonsumsi dalam bentuk segar, tetapi sebagian

PENDAHULUAN. Buah-buahan tidak selalu dikonsumsi dalam bentuk segar, tetapi sebagian PENDAHULUAN Latar Belakang Buah-buahan tidak selalu dikonsumsi dalam bentuk segar, tetapi sebagian besar diolah menjadi berbagai bentuk dan jenis makanan. Pengolahan buahbuahan bertujuan selain untuk memperpanjang

Lebih terperinci

POPULASI BAKTERI PADA TELUR AYAM LEGHORN SETELAH PENAMBAHAN EKSTRAK BAWANG PUTIH (Allium sativum) DENGAN KONSENTRASI YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI

POPULASI BAKTERI PADA TELUR AYAM LEGHORN SETELAH PENAMBAHAN EKSTRAK BAWANG PUTIH (Allium sativum) DENGAN KONSENTRASI YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI POPULASI BAKTERI PADA TELUR AYAM LEGHORN SETELAH PENAMBAHAN EKSTRAK BAWANG PUTIH (Allium sativum) DENGAN KONSENTRASI YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Oleh : INDRA MIFTAHUL HUDA A 420 090 023 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Bubur kacang hijau Bubur kacang hijau adalah jenis makanan yang dibuat dari bahan pokok kacang hijau dengan perebusan, penambahan bumbu-bumbu dan bahan kimia lain sehingga didapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permen jelly merupakan salah satu produk pangan yang disukai semua orang dari kalangan anak-anak hingga dewasa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permen jelly merupakan salah satu produk pangan yang disukai semua orang dari kalangan anak-anak hingga dewasa. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permen jelly merupakan salah satu produk pangan yang disukai semua orang dari kalangan anak-anak hingga dewasa. Permen jelly memiliki tekstur lunak yang diproses dengan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi KANDUNGAN VITAMIN C DAN ORGANOLEPTIK ES KRIM BUAH TALOK (Muntingia calabura L) DENGAN VARIASI PENAMBAHAN EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengkukusan kacang hijau dalam pembuatan noga kacang hijau.

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengkukusan kacang hijau dalam pembuatan noga kacang hijau. IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menjelaskan mengenai : (4.1) Penelitian Pendahuluan, dan (4.2) Penelitian Utama. 4.1. Penelitian Pendahuluan Penelitian pendahuluan bertujuan untuk menentukan lama

Lebih terperinci

UJI SERAT, PROTEIN SERTA ORGANOLEPTIK TEMPE BIJI TURI (Sesbania grandiflora) DENGAN PENAMBAHAN JAGUNG (Zea mays) DAN BEKATUL NASKAH PUBLIKASI

UJI SERAT, PROTEIN SERTA ORGANOLEPTIK TEMPE BIJI TURI (Sesbania grandiflora) DENGAN PENAMBAHAN JAGUNG (Zea mays) DAN BEKATUL NASKAH PUBLIKASI UJI SERAT, PROTEIN SERTA ORGANOLEPTIK TEMPE BIJI TURI (Sesbania grandiflora) DENGAN PENAMBAHAN JAGUNG (Zea mays) DAN BEKATUL NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana

Lebih terperinci

PEMANFAATAN EKSTRAK WORTEL (Daucus carota) DAN BUAH WALUH (Cucurbita moschata) SEBAGAI BAHAN PENGAWET ALAMI BAKSO DAGING

PEMANFAATAN EKSTRAK WORTEL (Daucus carota) DAN BUAH WALUH (Cucurbita moschata) SEBAGAI BAHAN PENGAWET ALAMI BAKSO DAGING PEMANFAATAN EKSTRAK WORTEL (Daucus carota) DAN BUAH WALUH (Cucurbita moschata) SEBAGAI BAHAN PENGAWET ALAMI BAKSO DAGING NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: ROMARISA DWIWATI A420100187 FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA HURUF JAWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS V SD N GAWANAN II COLOMADU TAHUN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA HURUF JAWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS V SD N GAWANAN II COLOMADU TAHUN PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA HURUF JAWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS V SD N GAWANAN II COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI METODE KALKULATOR JARIMATIKA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS III SD NEGERI NOGOSARI 3

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI METODE KALKULATOR JARIMATIKA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS III SD NEGERI NOGOSARI 3 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI METODE KALKULATOR JARIMATIKA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS III SD NEGERI NOGOSARI 3 GLONGGONG NOGOSARI BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak beberapa tahun terakhir ini Indonesia mengalami penurunan

BAB I PENDAHULUAN. Sejak beberapa tahun terakhir ini Indonesia mengalami penurunan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak beberapa tahun terakhir ini Indonesia mengalami penurunan produksi minyak bumi nasional yang disebabkan oleh berkurangnya cadangan minyak bumi di Indonesia. Cadangan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Perubahan Konsentrasi O dan CO dalam Kemasan mempunyai densitas antara.915 hingga.939 g/cm 3 dan sebesar,9 g/cm 3, dimana densitas berpengaruh terhadap laju pertukaran udara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Pembuatan minuman instan daun binahong dilakukan di Laboratorium Pangan dan Gizi, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Uji aktivitas

Lebih terperinci

PEMANFAATAN UMBI GANYONG DALAM PEMBUATAN YOGHURT DENGAN PENAMBAHAN PEWARNA ALAMI KELOPAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L) JURNAL PUBLIKASI

PEMANFAATAN UMBI GANYONG DALAM PEMBUATAN YOGHURT DENGAN PENAMBAHAN PEWARNA ALAMI KELOPAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L) JURNAL PUBLIKASI PEMANFAATAN UMBI GANYONG DALAM PEMBUATAN YOGHURT DENGAN PENAMBAHAN PEWARNA ALAMI KELOPAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L) JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

PEMANFAATAN URIN SAPI SEBAGAI POC (PUPUK ORGANIK CAIR) DENGAN PENAMBAHAN AKAR BAMBU MELALUI PROSES FERMENTASI DENGAN WAKTU YANG BERBEDA

PEMANFAATAN URIN SAPI SEBAGAI POC (PUPUK ORGANIK CAIR) DENGAN PENAMBAHAN AKAR BAMBU MELALUI PROSES FERMENTASI DENGAN WAKTU YANG BERBEDA PEMANFAATAN URIN SAPI SEBAGAI POC (PUPUK ORGANIK CAIR) DENGAN PENAMBAHAN AKAR BAMBU MELALUI PROSES FERMENTASI DENGAN WAKTU YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : NOOR ADI SUSETYO A 420 090 042 FAKULTAS

Lebih terperinci

PEMANFAATAN TEPUNG UMBI GARUT (Maranta arundinaceae L.) DALAM PEMBUATAN BUBUR INSTAN DENGAN PENCAMPURAN TEPUNG TEMPE SKRIPSI

PEMANFAATAN TEPUNG UMBI GARUT (Maranta arundinaceae L.) DALAM PEMBUATAN BUBUR INSTAN DENGAN PENCAMPURAN TEPUNG TEMPE SKRIPSI PEMANFAATAN TEPUNG UMBI GARUT (Maranta arundinaceae L.) DALAM PEMBUATAN BUBUR INSTAN DENGAN PENCAMPURAN TEPUNG TEMPE SKRIPSI OLEH DIKA YULANDA BP. 07117007 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. menghasilkan bau, sebagai zat harus bersifat menguap. Dua zat atau. atau saling menutupi (Setyaningsih, dkk., 2010).

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. menghasilkan bau, sebagai zat harus bersifat menguap. Dua zat atau. atau saling menutupi (Setyaningsih, dkk., 2010). IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Organoleptik 1. Aroma Bau atau aroma merupakan sifat sensori yang paling sulit untuk diklasifikasikan dan dijelaskan karena ragamnya yang begitu besar, agar menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Seiring dengan berkembangnya zaman, masyarakat semakin

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Seiring dengan berkembangnya zaman, masyarakat semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Minuman dan makanan merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia. Seiring dengan berkembangnya zaman, masyarakat semakin menyadari akan pentingnya mengkonsumsi makanan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Ubi jalar (Ipomoea batatas L) merupakan salah satu hasil pertanian yang

I. PENDAHULUAN. Ubi jalar (Ipomoea batatas L) merupakan salah satu hasil pertanian yang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Ubi jalar (Ipomoea batatas L) merupakan salah satu hasil pertanian yang mengandung karbohidrat dan sumber kalori yang cukup tinggi, sumber vitamin (A, C,

Lebih terperinci

Ekstraksi dan Pengujian Aktivitas Enzim Amilase (Hidrolisis Pati secara Enzimatis)

Ekstraksi dan Pengujian Aktivitas Enzim Amilase (Hidrolisis Pati secara Enzimatis) Ekstraksi dan Pengujian Aktivitas Enzim Amilase (Hidrolisis Pati secara Enzimatis) Disarikan dari: Buku Petunjuk Praktikum Biokimia dan Enzimologi Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian

Lebih terperinci

PEMANFAATAN LIMBAH KULIT BUAH PISANG KEPOK. PEMBUATAN CUKA ORGANIK DENGAN PENAMBAHAN Acetobacter aceti DENGAN KONSENTRASI YANG BERBEDA

PEMANFAATAN LIMBAH KULIT BUAH PISANG KEPOK. PEMBUATAN CUKA ORGANIK DENGAN PENAMBAHAN Acetobacter aceti DENGAN KONSENTRASI YANG BERBEDA PEMANFAATAN LIMBAH KULIT BUAH PISANG KEPOK (Musa paradisiaca) SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN CUKA ORGANIK DENGAN PENAMBAHAN Acetobacter aceti DENGAN KONSENTRASI YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bantuan kapang golongan Rhizopus Sp. Menurut Astawan

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bantuan kapang golongan Rhizopus Sp. Menurut Astawan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia banyak sekali ditemukan tempe, makanan yang terbuat dari kedelai dengan cara fermentasi atau peragian dengan menggunakan bantuan kapang golongan Rhizopus

Lebih terperinci

1 I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (1.3) Maksud dan tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat

1 I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (1.3) Maksud dan tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat 1 I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1.1) Latar Belakang, (1.2) Identifikasi Masalah, (1.3) Maksud dan tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat Peneltian, (1.5) Kerangka Pemikiran, (1.6) Hipotesis Penelitian

Lebih terperinci

Pemanfaatan Biji Turi Sebagai Bahan Baku Pembuatan Kecap Secara Hidrolisis Dengan Menggunakan Estrak Pepaya Dan Nanas

Pemanfaatan Biji Turi Sebagai Bahan Baku Pembuatan Kecap Secara Hidrolisis Dengan Menggunakan Estrak Pepaya Dan Nanas Bioeskperimen Pemanfaatan Biji Turi Sebagai Bahan Baku Pembuatan Kecap Secara Hidrolisis Dengan Menggunakan Estrak Pepaya Dan Nanas 33 Aminah Asngad, Vanda Fikoeritrina, Widya Primerika Prodi P. Biologi

Lebih terperinci

UJI KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK PADA CAKE LABU KUNING (Cucurbita moschata) DENGAN PENAMBAHAN PEWARNA ALAMI

UJI KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK PADA CAKE LABU KUNING (Cucurbita moschata) DENGAN PENAMBAHAN PEWARNA ALAMI UJI KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK PADA CAKE LABU KUNING (Cucurbita moschata) DENGAN PENAMBAHAN PEWARNA ALAMI SKRIPSI Untuk Memenuhi sebagaian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi

Lebih terperinci

KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK YOGHURT SUSU KEDELAI( SOYGHURT) DENGAN PENAMBAHAN GULA DAN SARI BUAH NANAS (Ananas comosus) NASKAH PUBLIKASI

KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK YOGHURT SUSU KEDELAI( SOYGHURT) DENGAN PENAMBAHAN GULA DAN SARI BUAH NANAS (Ananas comosus) NASKAH PUBLIKASI KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK YOGHURT SUSU KEDELAI( SOYGHURT) DENGAN PENAMBAHAN GULA DAN SARI BUAH NANAS (Ananas comosus) NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: ALVIONITA WIRATMAWATI A 420 100 075 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

KANDUNGAN KARBOHIDRAT DAN ORGANOLEPTIK MIE SUWEG

KANDUNGAN KARBOHIDRAT DAN ORGANOLEPTIK MIE SUWEG KANDUNGAN KARBOHIDRAT DAN ORGANOLEPTIK MIE SUWEG (Amorphophallus campanulatus) DENGAN PENAMBAHAN PEWARNA KULIT BUAH NAGA (Hylocereus undatus) DAN WORTEL (Daucus carota L) NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh:

Lebih terperinci

PEMANFAATAN UBI JALAR MERAH SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN DALAM PEMBUATAN ES KRIM SECARA TRADISIONAL DENGAN PENAMBAHAN CMC NASKAH PUBLIKASI

PEMANFAATAN UBI JALAR MERAH SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN DALAM PEMBUATAN ES KRIM SECARA TRADISIONAL DENGAN PENAMBAHAN CMC NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN UBI JALAR MERAH SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN DALAM PEMBUATAN ES KRIM SECARA TRADISIONAL DENGAN PENAMBAHAN CMC NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: FATIMAH A 420 090 046 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KADAR ALKOHOL DAN ASAM ASETAT PADA CUKA AIR CUCIAN BERAS

PERBANDINGAN KADAR ALKOHOL DAN ASAM ASETAT PADA CUKA AIR CUCIAN BERAS PERBANDINGAN KADAR ALKOHOL DAN ASAM ASETAT PADA CUKA AIR CUCIAN BERAS AGUS TRIWIDODO NIM A 420 030 094 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008 BAB 1 PENDAHULUAN A.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. antara kacang-kacangan tersebut, kedelai paling banyak digunakan sebagai bahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. antara kacang-kacangan tersebut, kedelai paling banyak digunakan sebagai bahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dunia terdapat lebih dari 12.000 jenis kacang-kacangan, diantaranya kacang tanah, hijau, merah, jogo, kapri, koro, tolo, dan kedelai (Bakti, 2003). Di antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berarti bagi tubuh. Menurut Dewanti (1997) bahan-bahan pembuat es krim

BAB I PENDAHULUAN. berarti bagi tubuh. Menurut Dewanti (1997) bahan-bahan pembuat es krim BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Es krim adalah sejenis makanan semi padat yang dibuat dengan cara pembekuan tepung es krim atau campuran susu, lemak hewani maupun nabati, gula, dan dengan atau tanpa

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2)

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2) I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Identifikasi Masalah, (3) Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan

Lebih terperinci

KADAR PROTEIN DAN SIFAT ORGANOLEPTIK MIE UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas) SEBAGAI BAHAN BAKU DENGAN PENAMBAHAN JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus)

KADAR PROTEIN DAN SIFAT ORGANOLEPTIK MIE UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas) SEBAGAI BAHAN BAKU DENGAN PENAMBAHAN JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) KADAR PROTEIN DAN SIFAT ORGANOLEPTIK MIE UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas) SEBAGAI BAHAN BAKU DENGAN PENAMBAHAN JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENENTUAN LAJU RESPIRASI DENGAN PERLAKUAN PERSENTASE GLUKOMANAN

HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENENTUAN LAJU RESPIRASI DENGAN PERLAKUAN PERSENTASE GLUKOMANAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENENTUAN LAJU RESPIRASI DENGAN PERLAKUAN PERSENTASE GLUKOMANAN Proses respirasi sangat mempengaruhi penyimpanan dari buah melon yang terolah minimal, beberapa senyawa penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permen adalah produk makanan selingan yang terbuat dari gula/ pemanis, air, dan bahan tambahan makanan (pewarna dan flavoring agent). Permen banyak digunakan sebagai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tempe merupakan produk pangan tradisional Indonesia berbahan dasar kacang

I. PENDAHULUAN. Tempe merupakan produk pangan tradisional Indonesia berbahan dasar kacang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Tempe merupakan produk pangan tradisional Indonesia berbahan dasar kacang kedelai (Glycine max) yang diolah melalui proses fermentasi oleh kapang. Secara umum,

Lebih terperinci

PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oleifera Lamk.) SEBAGAI BAHAN CAMPURAN NUGGET IKAN TONGKOL (Euthynnus affinis C.)

PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oleifera Lamk.) SEBAGAI BAHAN CAMPURAN NUGGET IKAN TONGKOL (Euthynnus affinis C.) PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oleifera Lamk.) SEBAGAI BAHAN CAMPURAN NUGGET IKAN TONGKOL (Euthynnus affinis C.) NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

Lebih terperinci

PEMANFAATAN AMPAS DARI BERBAGAI JENIS KACANG - KACANGAN PADA PEMBUATAN TEMPE GEMBUS SKRIPSI. Disusun Oleh : SISWANTI BINTARATIH NPM.

PEMANFAATAN AMPAS DARI BERBAGAI JENIS KACANG - KACANGAN PADA PEMBUATAN TEMPE GEMBUS SKRIPSI. Disusun Oleh : SISWANTI BINTARATIH NPM. PEMANFAATAN AMPAS DARI BERBAGAI JENIS KACANG - KACANGAN PADA PEMBUATAN TEMPE GEMBUS SKRIPSI Disusun Oleh : SISWANTI BINTARATIH NPM. 0333010033 JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Prasyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Biologi.

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Prasyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Biologi. PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIFITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA SERBUK GERGAJI KAYU JATI (Tectona grandis L) DENGAN PENAMBAHAN SEKAM PADI (Oryza sativa) NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

SUSI ARYATI A

SUSI ARYATI A PENGARUH PERMAINAN ULAR TANGGA TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL BILANGAN PADA ANAK KELOMPOK B DI RA MISBAHUL FALAH KLAYUSIWALAN KECAMATAN BATANGAN KABUPATEN PATI NASKAH PUBLIKASI Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

HIDROLISA PATI BIJI NANGKA MENJADI GLUKOSA DENGAN KATALISATOR H 2 O, HCL, NaOH, DAN ENZIM

HIDROLISA PATI BIJI NANGKA MENJADI GLUKOSA DENGAN KATALISATOR H 2 O, HCL, NaOH, DAN ENZIM HIDROLISA PATI BIJI NANGKA MENJADI GLUKOSA DENGAN KATALISATOR H 2 O, HCL, NaOH, DAN ENZIM α-amilase PENELITIAN Oleh : Winata Adie Wicaksono (0631010002) Rahma Eka Susanti (0631010046) JURUSAN TEKNIK KIMIA

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil sidik ragam kadar protein kecap manis air kelapa menunjukkan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil sidik ragam kadar protein kecap manis air kelapa menunjukkan IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. L Kadar Protein Hasil sidik ragam kadar protein kecap manis air kelapa menunjukkan bahwa penambahan gula aren dengan formulasi yang berbeda dalam pembuatan kecap manis air kelapa

Lebih terperinci

JAHE DIAJENG A

JAHE DIAJENG A PEMANFAATAN KETAN HITAM SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN MINUMAN KOPI NON-KAFEIN dengann CAMPURAN PETAI CINA dan JAHE NASKAH PUBLIKASI DIAJENG AYU MUNINGGAR A420090136 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS

Lebih terperinci

KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK NUGGET FORMULAS IKAN TONGKOL DAN JAMUR TIRAM PUTIH YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI. Program studi pendidikan biologi

KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK NUGGET FORMULAS IKAN TONGKOL DAN JAMUR TIRAM PUTIH YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI. Program studi pendidikan biologi KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK NUGGET FORMULAS IKAN TONGKOL DAN JAMUR TIRAM PUTIH YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI Program studi pendidikan biologi Disusun oleh: Arif Rachmad Hakim A420100085 PENDIDIKAN BIOLOGI

Lebih terperinci

KANDUNGAN VITAMIN C DAN ORGANOLEPTIK SELAI BUNGA KEMBANG SEPATU

KANDUNGAN VITAMIN C DAN ORGANOLEPTIK SELAI BUNGA KEMBANG SEPATU KANDUNGAN VITAMIN C DAN ORGANOLEPTIK SELAI BUNGA KEMBANG SEPATU (Hibiscus rosa-sinensis) DENGAN PENAMBAHAN JERUK SIAM (Citrus nobilis var. Microcarpa), GULA PASIR, DAN TEPUNG MAIZENA NASKAH PUBLIKASI Disusun

Lebih terperinci