MUSCLE. drg. ANIS A. MAKKY, MKes. Physiology - Oral Biology Dept. Dentistry Unair Surabaya, March 13, 2008
|
|
- Sucianty Sasmita
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MUSCLE drg. ANIS A. MAKKY, MKes Physiology - Oral Biology Dept. Dentistry Unair Surabaya, March 13, 2008
2 EXCITABLE CELL 1. NEURON 2. MYOCITES
3 Neuron
4 NERVOUS SYSTEM Peripheral NS : Nn. Cranialis Nn. Spinalis Central NS : Brain & Medulla spinalis Autonomic NS : Sympathetic NS Parasympathetic NS
5 3 SKELETAL MUSCLE
6 SMOOTH MUSCLE
7 CARDIAC MUSCLE SA node AV node Bundle of His Purkinje fibers
8 Signal transduction Message / stimulus / substance / Hormone / Cytokine RECEPTOR (membrane cell / organells ) Bahan / substant : second messenger
9 Characteristic excitability tissue Stimulus Action Potential conduction Neurolemma = membrane cell of neuron
10 Ions for action potential 1. Natrium channel : open n close rapidly 2. Kalium channel : open n close slowly
11 Overshoot +30 mv - 0 mv repolarization depolarization - 55 mv Firing level - 70 mv Action potential
12 ACTION POTENTIAL 1. Stimulus 2. Cannel Na + open : Na + influx 3. Depolarization 4. Channel Na + close 5. Cl - influx : first repolarization 6. Channel K + open : K + efflux 7. Repolarization
13 Voltage gated sodium channels Na+ Na+ Closed Opened gate Na+
14 Potensial aksi amyelin axon
15 Action Potential Saltatory conduction Node of Ranvier myelin axon
16 Schwann cell neuroglia type : oligodendrocyte Function : - Protect for neuron - Form myelin sheath
17 Local potential mvolt 0 Potential action Firing level NA Time Summation
18 Types of stimulus 1. Subliminal : local potential 2. Liminal : action potential 3. Supraliminal : sda 4. Submaximal 5. Maximal 6. Supramaximal
19 Action potential 1. Follow All or None 2. Propagation 3. No summasi
20 Local potential 1. No All or None 2. No propagation 3. summasi
21 Potential action Summation Potential local
22 Action potential Propagation Axon
23 mvolt Hipopolarisation Firing level RMP Hiperpolarisation
24 Na+ Na+ Closed Opened Na+ gate
25 NEUROMUSCULAR JUNCTION & SKELETAL MUSCLE
26 Motorik nerve A NMJ Motorik nerve A Muscle spindle Miofibril Muscle fiber
27 MUSCLE FIBER Function : Contraction Inervasi : Motorik nerve A
28 MUSCLE SPINDLE Function : - Receptor reflex strech - menghaluskan contraction Inervasi : motor nerve A sensory nerve IA & II
29 Contractile structure of skeletal muscle Myofibril myofilament : actin & myosin
30 Filament Actin Actin double helix Tropomyosin double helix Troponin : C, I, T Filament myosin Rangkaian / helix molecule myosin
31 Myosin 2 globular heads & 1 Long tail (double helix)
32 sarcomere actin Z line myosin Z line Nebulin actin Titin
33 Proses konduksi impuls Motorneuron Saraf Motorik A NMJ Sarcotubuler system T tubules / Triad DHP rec
34 impuls dimulai dari : Discharge impuls motorneuron Medulla spinalis Saraf motorik somatik A
35 Discharge impuls ( potensial aksi ) di NMJ Maka akan disebarkan kesemua arah - Sarcolemma
36 Impuls yang timbul di NMJ akan dirambatkan ke semua bagian Sarcolemma, selanjutnya masuk atau merambat sepanjang SARCOTUBULAR sistem dan akhirnya sampai di : TRIAD
37 TRIAD cysterna T tube 2 cysternae + 1 Transverse tubule ( T tubule )
38 DHP Rec T tube Ca ++ merangsang Ca ++ Rd Rec.
39 Rd Rec : Ryanodine Rec. Ca ++ SR Cysterna
40 Proses Kontraksi & Relaksasi Calsium keluar dari cysterna Ca berikatan dgn Troponin C Actin binding site terbuka Head myosin menempel : kontraksi Calsium pump bekerja memasukkan Ca kembali ke SR Head myosin lepas : relaksasi
41 Impuls sampai di TRIAD Ion Ca akan keluar dari cysterna
42 Ca akan mengikat troponin Filamen actin menjadi aktif Head myosin akan menempel pada actin Proses sliding terjadi ( kontraksi )
43 Summasi kontraksi Time Wave Summation = Summasi temporal
44
45
46
47 Multiple motor unit summation = spatial summation RGS liminal supraliminal Maximal
48 Tetani kontraksi Kontraksi maksimal dalam jangka waktu cukup lama, beberapa menit s/d beberapa jam. O.k. discharge impuls dari saraf pusat yang sangat tinggi sehingga melebihi frekuensi kritis.
49 Contoh : 1.Penderita penyakit tetanus, tetani pada otot dinding abdomen, dapat menimbulkan kematian apabila mengenai otot pernafasa. 2.Trismus : pada m. masseter, sehingga mulut tidak dapat dibuka ( abses gigi-geligi atau tonsil ) 3.Intoksikasi insektisida
50 Cramp = spasm skeletal muscle Kontraksi maksimal otot rangka yang tidak diikuti relaksasi O.k. kurang cepatnya penyediaan ATP, untuk proses relaksasi, sehingga troponin tetap terikat oleh Ca, akibatnya head myosin tidak dapat lepas dari binding site actin
51 Myasthenia gravis : Kontraksi otot rangka yang makin melemah. O.k. Kurangnya jumlah vesicles yang berisi acetylcholine ( Ach ), atau jumlah Ach yang di sintesa kurang.
52 Rigor mortis / Kaku mayat : Kekakuan pada otot rangka, sesudah kematian yang terjadi. Dimulai 2 jam s/d 24 jam. O.k. proses metabolisme berhenti sehingga tidak terbentuk ATP, yang berfungsi untuk memasukkan Ca++ kedalam SR, agar terjadi relaksasi. RM mulai melemas, sesudah 24jam kematian, o.k. autolisis terhadap actin & myosin
53
54 Mekanisme transmisi impuls dari ujung saraf A ke sarcolemma ( didalam NMJ ) Impuls /potensial aksi yang sampai di ujung axon akan mengakibatkan terbukanya voltage-gated ion Ca ++ channels, akibatnya ion ion Ca++ masuk kedalam sitosol axon (axoplasma)
55 Ion Ca tersebut akan mengaktifkan sisten enzim yang ada, selanjutnya merangsang vesicle yang berisi neurotransmitter untukmelakukan docking kemudian exocytosis, sehingga neurottransmitter keluar kedalam celah sinap.
56 Neurotransmitter di ujung axon tersebut adalah ACETYLCHOLINE (ACh) Ach akan berikatan dengan receptor yang ada di sarcolemma, berakibat saluran ion Na di sarcolemma terbuka. Selanjutnya di tempat tersebut terjadi potensial aksi kemudian disebar kesemua arah
57 Type receptor di sarcolemma tersebut adalah : Cholinergic receptor Nicotinic type Receptor ini dapat dihambat oleh CURARE Tidak dapat dihambat oleh Atropin
58 TRIAD Adalah ujung / akhir dari SARCOTUBULAR sistem
Sistem Muskuloskeletal. Yuliati Departemen Biologi Oral
Sistem Muskuloskeletal Yuliati Departemen Biologi Oral Sistem Muskuloskeletal Bones internal framework Muscles generate force and movement Ligaments connect bones Tendons connect muscles to bone Semua
Lebih terperinciReflex adalah rangkaian gerakan yang dilakukan secara cepat, involunter dan tidak direncanakan sebagai respon terhadap suatu stimulus
Reflex adalah rangkaian gerakan yang dilakukan secara cepat, involunter dan tidak direncanakan sebagai respon terhadap suatu stimulus Merupakan fungsi integratif Lengkung reflex (reflex arc) adalah jalur
Lebih terperinciSYARAF. Gamaliel Septian Airlanda
SYARAF Gamaliel Septian Airlanda Tujuan Mahasiswa dapat mengetahui bentuk fisik dan mekanisme molekuler yang terjadi dalam neuron beserta fungsinya dalam menghantarkan informasi Struktur dan Fungsi Neuron
Lebih terperinciKomunikasi di Sepanjang dan Antar Neuron. Gamaliel Septian Airlanda
Komunikasi di Sepanjang dan Antar Neuron Gamaliel Septian Airlanda Prinsip Dasar Jalannya Rangsang a) Resting Membrane Potensial b) Potensial Membrane c) Potensial aksi d) Sifat elektrik pasif membrane
Lebih terperinciSkeletal: Otot: Sendi: Fasia Hubungan sistem muskuloskeletal dengan reproduksi wanita
Skeletal: Struktur jaringan tulang Klasifikasi tulang Tulang tengkorak, rangka dada, tulang belakang, panggul, ekstremitas atas dan bawah Sendi: Klasifikasi berdasarkan gerakan Klasifikasi berdasarkan
Lebih terperinciAKTIFITAS LISTRIK JANTUNG. Potensial Aksi Pada Jantung
AKTIFITAS LISTRIK JANTUNG Potensial Aksi Pada Jantung Pendahuluan Jantung : Merupakan organ vital Fungsi Jantung : Memompakan darah ke seluruh tubuh. Jantung terletak pada rongga dada sebelah kiri. Batas
Lebih terperinciDASAR-DASAR SISTEM SYARAF DAN JARINGAN SYARAF
DASAR-DASAR SISTEM SYARAF DAN JARINGAN SYARAF Sistem syaraf bertanggung jawab dalam mempertahankan homeostasis tubuh (kesetimbangan tubuh, lingkungan internal tubuh stabil) Fungsi utamanya adalah untuk:
Lebih terperinciTinjauan Umum Jaringan Otot. Tipe Otot
Tinjauan Umum Jaringan Otot Tipe Otot Otot rangka menempel pada kerangka, lurik, dapat dikontrol secara sadar Otot jantung menyusun jantung, lurik, dikontrol secara tidak sadar Otot polos, berada terutama
Lebih terperinciNeuromuskulator. Laboratorium Fisiologi Veteriner PKH UB 2015
Neuromuskulator Laboratorium Fisiologi Veteriner PKH UB 2015 STRUKTUR SARAF 3/12/2015 2 SIFAT DASAR SARAF 1. Iritabilitas/eksisitaas : kemampuan memberikan respon bila mendapat rangsangan. Umumnya berkembang
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM ILMU FAAL PENGHANTAR IMPULS, KEPEKAAN SARAF, KERJA OTOT DAN TETANI
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU FAAL PENGHANTAR IMPULS, KEPEKAAN SARAF, KERJA OTOT DAN TETANI Disusun oleh : KELOMPOK A4 No. Nama NPM 1. Parta Anantama 11700055 2. Galih Pertiwi 11700057 3. Putra Narendra 11700059
Lebih terperinciA
SARAF A ridwan@sith.itb.ac.id Apa ciri makhluk hidup yang berhubungan dengan sistem saraf? Peran dan fisiologi saraf Sistem saraf (+ sistem hormon) berperan dalam koordinasi dan regulasi aktivitas dalam
Lebih terperinciANATOMI SISTEM SARAF DAN PERANANNYA DALAM REGULASI KONTRAKSI OTOT RANGKA
ANATOMI SISTEM SARAF DAN PERANANNYA DALAM REGULASI KONTRAKSI OTOT RANGKA Dr. LITA FERIYAWATI NIP. 132295736 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PENDAHULUAN Sistim saraf manusia adalah suatu
Lebih terperinciFungsi Jaringan Otot. Pergerakan. Mempertahanlan postur tubuh. Menstabilkan sendi. Menghasilkan panas
Histologi Otot Fungsi Jaringan Otot Pergerakan Mempertahanlan postur tubuh Menstabilkan sendi Menghasilkan panas Kontraktilitas Karakteristik khusus Otot Hanya satu kerja: untuk memendek Pemendekan menghasilkan
Lebih terperinciFISIOLOGI VETERINER FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN 2018
FISIOLOGI VETERINER FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN 2018 Sistem Saraf merupakan serangkaian mekanisme kerja yang kompleks dan berkesinambungan, yang bertugas menghantarkan impuls listrik yang terbentuk akibat
Lebih terperinciBIOFISIKA SEL KULIAH SMT IVA FAKULTAS KEDOKTERAN UWKS Paul S. Poli/Biofisika/2006 1
BIOFISIKA SEL KULIAH SMT IVA FAKULTAS KEDOKTERAN UWKS 2006 Paul S. Poli/Biofisika/2006 1 Selamat pagi!!! Paul S. Poli/Biofisika/2006 2 SEL PEKA RANGSANGAN Sel-sel yg dapat dirangsang utk membentuk aliran
Lebih terperinciOleh: Diah Tri Widayati, Ph.D Kustono, Ph.D
Oleh: Diah Tri Widayati, Ph.D Kustono, Ph.D Dasar bagi pergerakan pada sel hidup melibatkan zat protein kontraktil, yang dapat mengubah energi kimia menjadi energi mekanis dalam bentuk tensi dan pergerakan.
Lebih terperinciBAB II PENJALARAN IMPULS SARAF. Ganglia basalis merupakan bagian dari otak yang memiliki peranan penting antara lain
BAB II PENJALARAN IMPULS SARAF 2.1 Ganglia basalis dan subthalamik nukleus Ganglia basalis merupakan bagian dari otak yang memiliki peranan penting antara lain dalam menghasilkan gerakan motorik terutama
Lebih terperinciDasar-dasar Farmakoterapi Sistem Saraf
Dasar-dasar Farmakoterapi Sistem Saraf Pendahuluan Dasarnya : neurofarmakologi studi ttg obat yang berpengaruh terhadap jaringan saraf Ruang lingkup obat-obat SSP: analgetik, sedatif, antikonvulsan, antidepresan,
Lebih terperinciDasar-dasar Farmakoterapi Sistem Saraf
Dasar-dasar Farmakoterapi Sistem Saraf Pendahuluan Dasarnya : neurofarmakologi studi ttg obat yang berpengaruh terhadap jaringan saraf Ruang lingkup obat-obat SSP: analgetik, sedatif, antikonvulsan, antidepresan,
Lebih terperinciJARINGAN OTOT RANGKA Sistem membran dan struktur halus unit kontraktil
JARINGAN OTOT RANGKA Sistem membran dan struktur halus unit kontraktil Sunny Wangko Bagian Anatomi-Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado Email: sunnywangko@yahoo.com Abstract:
Lebih terperinciKANAL ION SEBAGAI TARGET AKSI OBAT YENI FARIDA S.FARM., M.SC.,APT
KANAL ION SEBAGAI TARGET AKSI OBAT YENI FARIDA S.FARM., M.SC.,APT Kanal ion Peran penting kanal ion dalam sel adalah : 1. transport ion 2. pengaturan potensi listrik di membrane sel 3. signaling sel (kanal
Lebih terperinciFISIOLOGI OTOT. Detty Iryani Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran UNAND. Kuliah Pengantar Blok 1.3 Minggu IV
FISIOLOGI OTOT Detty Iryani Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran UNAND SIFAT-SIFAT KHUSUS OTOT Mudah terangsang (irritability) Mudah berkontraksi (contractility) Dapat melebar (extensibility) Dapat diregang
Lebih terperinciAdaptasi Faali Sebelum Latihan
Adaptasi Faali Sebelum Latihan Oleh: Yudik Prasetyo, M.Kes. Pendahuluan. Tubuh manusia terdiri dari sel, dimana sel-sel tersebut membentuk jaringan, organ-organ dan sistem-sistem tertentu yang memberikan
Lebih terperinciBIOLISTRIK PADA SISTEM SARAF A. Hasil
BIOLISTRIK PADA SISTEM SARAF A. Hasil normal alkohol Saraf 3.50 menit 2.30 menit Otot 3.40 menit 1.20 menit B. Pembahasan Pada praktikum kali ini, praktikan mengamati kontraksi otot gastrocnemius pada
Lebih terperinciCONTROL (JENIS KONTROL KARDIORESPIRASI)
MODELS of CARDIORESPIRATORY CONTROL (JENIS KONTROL KARDIORESPIRASI) Akmarawita kadir Heru Setiawan Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Abstrak Respon sistem kardiovaskuler tergantung
Lebih terperinciSISTEM SARAF. Oleh Dr. KATRIN ROOSITA, SP.MSi. DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT, FEMA, IPB
SISTEM SARAF Oleh Dr. KATRIN ROOSITA, SP.MSi. DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT, FEMA, IPB FUNGSI SISTEM SARAF Menerima informasi dari dalam dan luar tubuh Mengkoordinasikan informasi Memberikan respon terhadap
Lebih terperinciIntro. - alifis.wordpress.com
Intro. Manusia tidak bisa melihat, merasa, mencium atau menyadari keberadaan listrik dengan inderanya, baik untuk muatan maupun untuk medan listriknya. Baru pada akhir abad 18 hal-hal mengenai listrik
Lebih terperinciSISTEM MUSKULOSKELETAL PADA MANUS. Regita Tanara / B1
SISTEM MUSKULOSKELETAL PADA MANUS Regita Tanara 102015121 / B1 SKENARIO Seorang anak 5 tahun dibawa ibunya ke UGD rumah sakit dengan keluhan jari telunjuknya memar akibat terjepit daun pintu IDENTIFIKASI
Lebih terperinciSISTEM SARAF MANUSIA
SISTEM SARAF MANUSIA skema sistem saraf manusia m e li p u ti m e li p u ti m e li p u ti m e li p u ti m e li p u ti m e li p u ti SEL SARAF Struktur sel saraf neuron: Badan sel, Dendrit Akson Struktur
Lebih terperinciKuntarti, SKp, MBiomed. motorik. Sistem saraf. PDF Created with deskpdf PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com
Sistem saraf motorik Kuntarti, SKp, MBiomed PDF Created with deskpdf PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com Bagian Aferen Somatik SISTEM SARAF PUSAT (Otak & Med.Spinalis) SISTEM SARAF TEPI Viseral
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Struktur Anatomi Otot Rangka
3 TINJAUAN PUSTAKA Struktur Anatomi Otot Rangka Otot rangka (skeletal muscle) bertanggung jawab atas pergerakan tubuh secara sadar. Otot rangka disebut juga otot lurik (striated muscle) karena pengaturan
Lebih terperinciMEKANISME KERJA OTOT LURIK
MEKANISME KERJA OTOT LURIK Otot rangka adalah masa otot yang bertaut pada tulang yang berperan dalam menggerakkan tulang-tulang tubuh. MEKANISME OTOT LURIK/OTOT RANGKA Mekanisme kerja otot pada dasarnya
Lebih terperinciSel fungsional yang bekerja pada sistem saraf
FISIOLOGI VETERINER Sistem Saraf merupakan serangkaian mekanisme kerja yang kompleks dan berkesinambungan, yang bertugas menghantarkan impuls listrik yang terbentuk akibat adanya suatu stimulus (rangsang).
Lebih terperinciHISTOLOGI JARINGAN OTOT
Judul Mata Kuliah : Biomedik 1 (7 SKS) Standar Kompetensi : Area Kompetensi 5 : Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran Kompetensi Dasar : Menerapkan ilmu kedokteran dasar pada blok biomedik 1 Indikator : Mampu
Lebih terperinciPENGANTAR FISIOLOGI, HOMEOSTASIS, & DASAR BIOLISTRIK. Kuntarti, SKp
PENGANTAR FISIOLOGI, HOMEOSTASIS, & DASAR BIOLISTRIK Kuntarti, SKp tanggal upload : 23 April 2009 FISIOLOGI Ilmu yang mempelajari fungsi biologis tubuh yang bekerja dalam rentang normal Tubuh individu
Lebih terperinciPENGANTAR FISIOLOGI, HOMEOSTASIS, & DASAR BIOLISTRIK. Kuntarti, SKp
PENGANTAR FISIOLOGI, HOMEOSTASIS, & DASAR BIOLISTRIK Kuntarti, SKp FISIOLOGI Ilmu yang mempelajari fungsi biologis tubuh yang bekerja dalam rentang normal Tubuh individu pengorganisasian biologis sel yang
Lebih terperinciA. PHYSIO EX 8.0 : MUSCLE PHYSIOLOGY ISOMETRIK DAN ISOTONIK
A. PHYSIO EX 8.0 : MUSCLE PHYSIOLOGY KONTRAKSI ISOMETRIK DAN ISOTONIK Pendahuluan Hampir semua sel hidup memiliki perangkat intrasel untuk menghasilkan gerakan tertentu, misalnya redistribusi komponen-komponen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan olahraga dewasa ini semakin pesat di Indonesia seiring dengan perkembangan teknologi dan pengetahuan. Dari sejumlah daftar cabang olahraga yang berkembang
Lebih terperinciOTOT DAN SISTEM GERAK ridwan@sith.itb.ac.id GERAK --- ciri makhluk hidup Macam-macam gerak : gerak amoeboid, gerak silia, gerak flagela, gerak sebagian anggota tubuh, gerak seluruh tubuh. Gerak melibatkan
Lebih terperinciPENGANTAR FISIOLOGI, HOMEOSTASIS, & DASAR BIOLISTRIK
PENGANTAR FISIOLOGI, HOMEOSTASIS, & DASAR BIOLISTRIK Kuntarti, SKp, M.Biomed PDF Created with deskpdf PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com FISIOLOGI Ilmu yang mempelajari fungsi biologis tubuh
Lebih terperinciSUSUNAN NEUROMUSKULAR
SUSUNAN NEUROMUSKULAR Learning Objective: 1. Mahasiswa memahami sistem neuromuscular yang mendukung sistem musculoskeletal yang menghasilkan hasil akhir berupa gerakan 2. Mahasiswa memahami sistem motorik
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Vinkristin adalah senyawa kimia golongan alkaloid vinca yang berasal dari
5 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Obat kemoterapi vinkristin Vinkristin adalah senyawa kimia golongan alkaloid vinca yang berasal dari tanaman Vinca Rosea yang memiliki anti kanker yang diberikan secara intravena
Lebih terperinciPotensial membran adalah tegangan yang melintasi suatu membran sel yang berkisar dari sekitar -50 hingga -200 milivolt (tanda minus menunjukkan bahwa
Potensial membran adalah tegangan yang melintasi suatu membran sel yang berkisar dari sekitar -50 hingga -200 milivolt (tanda minus menunjukkan bahwa di dalam sel bersifat negatif dibandingkan dengan di
Lebih terperinciKELISTRIKAN DALAM TUBUH. MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Mekanika dan Keelektromagnetan yang dibina oleh Bapak Sutarman dan Ibu Erni Yulianti
KELISTRIKAN DALAM TUBUH MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Mekanika dan Keelektromagnetan yang dibina oleh Bapak Sutarman dan Ibu Erni Yulianti Oleh Off A Ghufron Nurpatriya Krisna () Rifka Amilia
Lebih terperinciSISTEM SARAF SEBAGAI SISTEM PENGENDALI TUBUH
SISTEM SARAF SEBAGAI SISTEM PENGENDALI TUBUH dr. Sawitono Amin Singgih, PFK Departemen Ilmu Faal FKUI Pendahuluan Tubuh manusia dapat dilihat sebagai suatu sistem yang dapat berubah-ubah kinerjanya bergantung
Lebih terperinciBio Signal. Biosignal 1
Bio Signal Biosignal 1 Bio signal : SIGNAL adalah pembawa informasi. INFORMASI : menjelaskan mekanisme fisik/tubuh tertentu saat terjadinya aktifitas sistem. Signal ini dapat diukur dan dianalisa untuk
Lebih terperinciBy. Cicilia Evi, S,Psi., M.A., Psi KONDUKSI NEURAL & TRANSMISI SINAPTIK
By. Cicilia Evi, S,Psi., M.A., Psi KONDUKSI NEURAL & TRANSMISI SINAPTIK POKOK BAHASAN Neuron berkomunikasi melalui aktivitas elektrik (dengan bantuan ion-ion positif dan negatif yang terkandung di dalam
Lebih terperinci(G Protein-coupled receptor) sebagai target aksi obat
Reseptor terhubung protein G (G Protein-coupled receptor) sebagai target aksi obat merupakan keluarga terbesar reseptor permukaan sel menjadi mediator dari respon seluler berbagai molekul, seperti: hormon,
Lebih terperinciFISIOLOGI OTOT. Bagian Fisiologi Departemen AFF FKH IPB INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FISIOLOGI OTOT Bagian Fisiologi Departemen AFF FKH IPB INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1 What muscle do? FUNGSI OTOT Voluntary vs Involuntary Pergerakan, jalan, lari, mempertahankan posisi tegak tubuh dll. Respirasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sel merupakan unit terkecil dari organisme. Sel tidak akan mampu bekerja dan membentuk sebuah jaringan bila tidak ada koordinasi antara satu dengan yang lain. Miliaran
Lebih terperinciCara Kerja Sistem Saraf Simpatik dan Parasimpatik loading...
Cara Kerja Sistem Saraf Simpatik dan Parasimpatik loading... Saraf simpatik dan parasimpatik termasuk ke dalam sistem saraf tak sadar. Saraf simpatik berpangkal pada sumsum tulang belakang (medula spinalis)
Lebih terperinciMekanisme Kerja Otot
Mekanisme Kerja Otot 1. Sarkolema Sarkolema adalah membran yang melapisi suatu sel otot yang fungsinya sebagai pelindung otot 2. Sarkoplasma Sarkoplasma adalah cairan sel otot yang fungsinya untuk tempat
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. usia 56 tahun dengan kondisi Hernia Nucleus Pulposus (HNP) pada L5-S1
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Permasalahan yang timbul pada pasien atas nama Ny. Netty Indrayati usia 6 tahun dengan kondisi Hernia Nucleus Pulposus (HNP) pada L-S yaitu Terdapat nyeri menjalar
Lebih terperinciSMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 3. Sistem Koordinasi dan Alat InderaLatihan Soal 3.1
SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 3. Sistem Koordinasi dan Alat InderaLatihan Soal 3.1 1. Perhatikan gambar berikut! Sel yang ditunjukkan gambar diatas adalah... neuron nefron neurit nucleus Kunci Jawaban : A
Lebih terperinciMekanisme penyerapan Ca dari usus (Sumber: /16-calcium-physiology-flash-cards/)
92 PEMBAHASAN UMUM Berdasarkan bukti empiris menunjukkan bahwa pegagan yang kaya mineral, bahan gizi dan bahan aktif telah lama digunakan untuk tujuan meningkatkan fungsi memori. Hasil analisa kandungan
Lebih terperinciFISIOLOGI SISTEM SARAF PADA KATAK
FISIOLOGI SISTEM SARAF PADA KATAK Lela Juwita Sari (3415080205), Riski Sulistyani (3415080207), Eka Puspita Sari (3415080209) dan Lia Indrianita (3415083256) 1 ABSTRAK Sistem saraf adalah suatu sistem
Lebih terperinciLAPORAN KELOMPOK PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA OTOT
LAPORAN KELOMPOK PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA OTOT KELOMPOK/GELOMBANG : II/I KELAS : II C ANGGOTA : CIPTO SURIANTIKA (1204015080) FAJAR ADE KURNIAWAN (1204015163) KUDRAT RAHARDITAMA (1204015223)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Waktu reaksi adalah waktu yang diperlukan seseorang untuk menjawab sesuatu rangsangan secara sadar dan terkendali, dihitung mulai saat rangsangan diberikan sampai dengan
Lebih terperinciBUKU PENUNTUN PRAKTIKUM FISIOLOGI (BLOK BS 2)
BUKU PENUNTUN PRAKTIKUM FISIOLOGI (BLOK BS 2) BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2016 PRAKATA Puji syukur kami panjatkan kehadirat Illahi Robi, atas segala rahmat dan karunia-nya
Lebih terperinciCreated by Mr. E. D, S.Pd, S.Si LOGO
Created by Mr. E. D, S.Pd, S.Si darma_erick77@yahoo.com LOGO Sistem Saraf Manusia Untuk bereaksi terhadap rangsangan, tubuh memerlukan 3 komponen yaitu: Reseptor Sistem saraf Efektor Reaksi terhadap rangsangan
Lebih terperinciOtot rangka tersusun dari serat-serat otot yang merupakan unit. penyusun ( building blocks ) sistem otot dalam arti yang sama dengan
MORFOLOGI Organisasi Otot rangka tersusun dari serat-serat otot yang merupakan unit penyusun ( building blocks ) sistem otot dalam arti yang sama dengan neuron yang merupakan unit penyusun sistem saraf.
Lebih terperinciPERTAUTAN DAN KOMUNIKASI ANTAR SEL. Dr. Bambang Heru B., MS. PERTAUTAN ANTAR SEL
PERTAUTAN DAN KOMUNIKASI ANTAR SEL Dr Bambang Heru B, MS PERTAUTAN ANTAR SEL Pada jaringan hewan, antar selselnya dipisahkan oleh suatu lapisan ekstraseluler atau disebut matriks Selain itu, membrane plasma
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
21 HASIL DAN PEMBAHASAN Pada setiap sediaan otot gastrocnemius dilakukan tiga kali perekaman mekanomiogram. Perekaman yang pertama adalah ketika otot direndam dalam ringer laktat, kemudian dilanjutkan
Lebih terperinciSPASME OTOT (M62.83) Lusia Pujianita, dr. Pembimbing : Marina Moeliono, dr, Sp.KFR Penguji :Tertianto Prabowo, dr, Sp.KFR
Tinjauan Kepustakaan 1 Senin, 27 Januari 2014 SPASME OTOT (M62.83) Lusia Pujianita, dr. Pembimbing : Marina Moeliono, dr, Sp.KFR Penguji :Tertianto Prabowo, dr, Sp.KFR PENDAHULUAN SPASME OTOT statik Kontraksi
Lebih terperinciTUGAS FARMAKOLOGI OBAT OBAT OTONOM DAN SUSUNAN SARAF PUSAT
TUGAS FARMAKOLOGI OBAT OBAT OTONOM DAN SUSUNAN SARAF PUSAT DISUSUN OLEH: KELOMPOK 1 1.AAM CITRIDA PRAMITA 2.ARI KUNCORO 3.AGNES THERESIA 4.AULIA DWI NATALIA 5.DELLA ROSALIA 6.. 7.. 8... 9... 10. DEPARTEMEN
Lebih terperinciMenentukan daerah penyebaran reseptor dari keempat sensasi kecapprimer, berdasarkan kepekaan tertinggi terhadap bahan yang bersangkutanb)
I.tujuan percobaan Menentukan daerah penyebaran reseptor dari keempat sensasi kecapprimer, berdasarkan kepekaan tertinggi terhadap bahan yang bersangkutanb) Menentukan daerah penyebaran reseptor kecap
Lebih terperinciSPORTS MEDICINE: ADAPTASI PADA OTOT RANGKA SETELAH MELAKUKAN LATIHAN BEBAN (HIGH-RESISTANCE EXERCISE) DAN OLAHRAGA KETAHANAN OTOT (ENDURANCE EXERCISE)
SPORTS MEDICINE: ADAPTASI PADA OTOT RANGKA SETELAH MELAKUKAN LATIHAN BEBAN (HIGH-RESISTANCE EXERCISE) DAN OLAHRAGA KETAHANAN OTOT (ENDURANCE EXERCISE) LENY PURNAMASARI 14711018 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
Lebih terperinci- Difusi air melintasi membrane permeabel aktif dinamakan osmosis. Keseimbangan air pada sel tak berdinding Jika suatu sel tanpa dinding direndam
Membrane sel bersifat permeabilitas selektif; artinya memungkinkan beberapa zat untuk menembus membrane tersebut secara lebih mudah daripada zat-zat yang lain Adalah suatu mosaic fluid dari lipid dan protein
Lebih terperinciLatihan Kondisi Fisik (Latihan Kemampuan Dasar) Oleh: dr. Hamidie Ronald,M.Pd, AIFO
Latihan Kondisi Fisik (Latihan Kemampuan Dasar) Oleh: dr. Hamidie Ronald,M.Pd, AIFO Latihan Ergosistema Primer 1. Latihan kerangka ------ flexibilitas 2. Latihan Otot : a. Latihan kekuatan dan daya tahan
Lebih terperinciKONSEP DASAR EKG. Rachmat Susanto, S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.MB (KV)
KONSEP DASAR EKG Rachmat Susanto, S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.MB (KV) TIU Setelah mengikuti materi ini peserta mampu memahami konsep dasar EKG dan gambaran EKG normal. TIK Setelah mengikuti materi ini peserta
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN ELECTRICAL MUSCLE STIMULATION (EMS) PENINGKATAN TONUS OTOT PADA PENDERITA DD
PENGARUH PENAMBAHAN ELECTRICAL MUSCLE STIMULATION (EMS) PENINGKATAN TONUS OTOT PADA PENDERITA DD Agus Widodo dan BJ. Zia Yucca Praditya Prodi Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBangun Histologi: Otot polos memiliki bagian-bagian sebagai berikut : 1. Membran Plasma: Membran plasma pada otot sering disebut sarkolema
JARINGAN OTOT Jaringan otot merupakan jaringan yang mampu melangsungkan kerja mekanik dengan jalan kontraksi dan relaksasi sel atau serabutnya. Jaringan otot terdiri atas susunan sel-sel yang panjang tanpa
Lebih terperinciMEMBRAN BIOLOGIS DAN MEKANISME ABSORPSINYA. Tim Teaching MK Biofarmasetika
1 MEMBRAN BIOLOGIS DAN MEKANISME ABSORPSINYA Tim Teaching MK Biofarmasetika 2 Pendahuluan Membran sel adalah lapisan yang memisahkan satu sel dengan sel lainnya serta memisahkan berbagai organel di dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENGANTAR PSIKOLOGI FAAL 1
Dattar Isi BAB 1 PENGANTAR PSIKOLOGI FAAL 1 A. PENGERTIAN 2 B. PENDEKATAN BIOPSIKOLOGI 3 c. PERILAKU BIOLOGIS 6 D. PERKEMBANGAN PERILAKU (INTERAKSI ANTARA FAKTOR GENETIK DAN PENGALAMAN) 10 BAB 2 SISTEM
Lebih terperinciBAB II KANAL ION. Dr. Gunawan Pamudji Widodo, M.Si., Apt. Dr. Rina Herowati, M.Si., Apt.
BAB II KANAL ION Dr. Gunawan Pamudji Widodo, M.Si., Apt. Dr. Rina Herowati, M.Si., Apt. DAFTAR ISI BAB II : KANAL ION Halaman 1. Pengantar 2.1 2. Tujuan Instruksional Umum 2.1 3. Tujuan Instruksional Khusus
Lebih terperinciMateri 10: Peran Syaraf terhadap Perkembangan Motorik. Sistem syaraf merupakan sistem yang paling rapi dan paling kompleks. Syaraf
Mata Kuliah Kode Mata Kuliah : IOF 220 : Perkembangan Motorik Materi 10: Peran Syaraf terhadap Perkembangan Motorik Sistem Syaraf Sistem syaraf merupakan sistem yang paling rapi dan paling kompleks. Syaraf
Lebih terperinciSistem Saraf dan Indra Serangga Dr. Akhmad Rizali
Sistem Saraf dan Indra Serangga Dr. Akhmad Rizali Materi: http://rizali.staff.ub.ac.id 1 Saraf Serangga Penyusun utama jaringan saraf adalah sel sel saraf yang disebut neuron (berfungsi sebagai "jalan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. tahun dengan diagnosa medis CTS dextra diperoleh permasalahan berupa
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Setelah dilakukan proses assessment pada pasien Ny. DA usia 44 tahun dengan diagnosa medis CTS dextra diperoleh permasalahan berupa nyeri tekan dan gerak pada pergelangan
Lebih terperinciSOP ECHOCARDIOGRAPHY TINDAKAN
SOP ECHOCARDIOGRAPHY N O A B C FASE PRA INTERAKSI TINDAKAN 1. Membaca dokumentasi keperawatan. 2. Menyiapkan alat-alat : alat echocardiography, gel, tissu. 3. Mencuci tangan. FASE ORIENTASI 1. Memberikan
Lebih terperinciPERBEDAAN PENGARUH NEUROMUSCULER ELECTRICAL STIMULATION
PERBEDAAN PENGARUH NEUROMUSCULER ELECTRICAL STIMULATION (NMES) METODE GRUP OTOT DENGAN METODE NERVE TRUNK TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN OTOT TRICEP PADA ATLET PENCAK SILAT SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciPATOFISIOLOGI RIGOR MORTIS
PATOFISIOLOGI RIGOR MORTIS 1 Erwin Kristanto 2 Sunny Wangko 1 Bagian Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran 2 Bagian Anatomi-Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
Lebih terperinciPerwujudan kerja ditampilkan oleh rangka yg digerakkan oleh otot-otot. Gerakan otot-otot diatur oleh syaraf
Perwujudan kerja ditampilkan oleh rangka yg digerakkan oleh otot-otot. Gerakan otot-otot diatur oleh syaraf SKELET OTOT SARAF KESATUAN PERTAMA YG MELAKSANAKAN GERAK ERGOSISTEMA I MENDUKUNG DARAH & CAIRAN
Lebih terperinciTEXTUS MUSCULARIS (OTOT)
TEXTUS MUSCULARIS (OTOT) Batasan: Jaringan otot adalah jaringan yang terdiri atas sel-sel yang berdeferensiasi mengandung protein kontraktil (sel otot) dan substantia intercellularis. Uraian: Berdasar
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
32 HASIL DAN PEMBAHASAN Pemeriksaan Fisik Keseluruhan anjing yang dipergunakan pada penelitian diperiksa secara klinis dan dinyatakan sehat sesuai dengan klasifikasi status klas I yang telah ditetapkan
Lebih terperinciSISTEM KOORDINASI 1 : SISTEM SARAF. by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta
SISTEM KOORDINASI 1 : SISTEM SARAF by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta ea/sistem saraf/sma/2013 1 Sistem Koordinasi 1. Sistem saraf 2. Sistem hormon 3. Sistem indera ea/sistem saraf/sma/2013
Lebih terperinciNEURON & HORMON. Unita Werdi Rahajeng Psikologi-FISIP UB
NEURON & HORMON Unita Werdi Rahajeng Psikologi-FISIP UB unita@ub.ac.id www.unita.lecture.ub.ac.id SISTEM SARAF Sistem saraf tersusun oleh 2 tipe sel : 1. Neuron 2. Glia NEURON Neuron adalah sel khusus
Lebih terperinciKontrol Dari Kecepatan Denyut Jantung
Kontrol Dari Kecepatan Denyut Jantung Pacemaker akan menyebabkan jantung berdenyut ± 100X permenit, dalam kenyataannya jantung akan berdenyut antara 60-140 kali permenit tergantung kebutuhan. Hal ini disebabkan
Lebih terperinciTRANSDUKSI SINYAL PADA TINGKAT SEL
TRANSDUKSI SINYAL PADA TINGKAT SEL Tranduksi sinyal Adalah proses perubahan bentuk sinyal yang berurutan, dari sinyal ekstraseluler sampai respon dalam komunikasi antar sel Tujuan: Untuk berlangsungnya
Lebih terperinciPENGARUH PENURUNAN NILAI CHRONAXIE PADA ARUS STRENGTH DURATION CURVE TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN OTOT
PENGARUH PENURUNAN NILAI CHRONAXIE PADA ARUS STRENGTH DURATION CURVE TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN OTOT M. Irfan, I Putu Sutha Nurmawan Fisioterapi Universitas INDONUSA Esa Unggul, Jakarta Fisioterapi
Lebih terperinciBab 1 Pendahuluan. A. Definisi
Bab 1 Pendahuluan A. Definisi Menurut International Association Study of Pain (IASP), nyeri adalah bentuk pengalaman emosional, sensasional subjektif, dan tidak menyenangkan yang berpotensi untuk menimbulkan
Lebih terperinciSistem Syaraf dan Neuron
Modul ke: Sistem Syaraf dan Neuron Fakultas PSIKOLOGI Ellen Prima, S.Psi., M.A. Program Studi PSIKOLOGI http://www.mercubuana.ac.id Macam-macam Neuron Neuron sensorik (afferent): berfungsi menerima rangsang
Lebih terperinciMAKALAH BIOFISIKA BIOLISTRIK
MAKALAH BIOFISIKA BIOLISTRIK Oleh: Rian Anggia Destiawan 125130101111030 Rumenega 125130105111004 Wijaya Kusuma Maheru 125130100111039 \ PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013 KataPengantar
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI KELELAHAN OTOT
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI KELELAHAN OTOT Oleh: Nama : Yuni Aisyah Puteri NIM : 121610101006 LABORATORIUM FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JEMBER 2012/2013 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL DAFTAR
Lebih terperinciNormal EKG untuk Paramedis. dr. Ahmad Handayani dr. Hasbi Murdhani
Normal EKG untuk Paramedis dr. Ahmad Handayani dr. Hasbi Murdhani Anatomi Jantung & THE HEART Konsep dasar elektrokardiografi Sistem Konduksi Jantung Nodus Sino-Atrial (SA) - pada pertemuan SVC dg atrium
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kafein banyak terkandung dalam kopi, teh, minuman cola, minuman berenergi, coklat, dan bahkan digunakan juga untuk terapi, misalnya pada obatobat stimulan, pereda nyeri,
Lebih terperinciNEURORESTORASI / NEUROREHABILITASI
NEURORESTORASI / NEUROREHABILITASI (I) Airiza Ahmad IEU 2008 Neurologi Restoratif Cabang ilmu neurologi yang mempergunakan prosedur aktif untuk memperbaiki sistem saraf yang rusak baik secara fungsional
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kimiawi, listrik, dan mekanik untuk menghasilkan potensial aksi yang dihantarkan
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Otot Rangka Otot merupakan jaringan peka rangsang. Sel otot dapat dirangsang secara kimiawi, listrik, dan mekanik untuk menghasilkan potensial aksi yang dihantarkan sepanjang
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Informed consent 2.1.1 Definisi Informed consent Informed consent adalah suatu persetujuan mengenai akan dilakukannya tindakan kedokteran oleh dokter terhadap pasiennya. Persetujuan
Lebih terperinciBAB I. SYARAF DAN OTOT A. PENDAHULUAN
BAB I. SYARAF DAN OTOT A. PENDAHULUAN Topik kuliah sistem syaraf dan otot ini membahas tentang mekanisme fisiologik kerja pengaturan syaraf dan otot. Pokok bahasan kuliah ini secara umum dapat digunakan
Lebih terperinciFungsi tubuh diatur oleh dua sistem pengatur utama: Sistem hormonal/sistem endokrin Sistem saraf
H O R M O N Fungsi tubuh diatur oleh dua sistem pengatur utama: Sistem hormonal/sistem endokrin Sistem saraf Pada umumnya, sistem hormonal terutama berhubungan dengan pengaturan berbagai fungsi metabolisme
Lebih terperinci