BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lokasi penelitan ini dilakukan di wilayah Sub Daerah Aliran Ci Keruh.
|
|
- Surya Irawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 50 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitan ini dilakukan di wilayah Sub Daerah Aliran Ci Keruh. Wilayah Sub Daerah Aliran Ci Keruh ini meliputi Kabupaten Bandung yaitu Kecamatan Bojongsoang, Kecamatan Cileunyi, Kecamatan Rancaekek dan Kecamatan Solokan jeruk dan Kabupaten Sumedang yaitu Kecamatan Jatinangor, Kecamatan Sukasari dan Kecamatan Tanjung Sari. Secara astronomis sub DAS Cikeruh terletak di 06 o LS 06 o LS dan 107 o BT 107 o BT. Sedangkan secara geografis daerah sub DAS Cikeruh berbatasan dengan : Sebelah Utara Sebelah Selatan Sebelah Timur Sebelah Barat : Sub Daerah Aliran Ci Karuncang : Sub Daerah Aliran Ci Tarik : Sub Daerah Aliran Ci Mande : Sub Daerah Aliran Ci Lameta B. Metode Penelitian Menurut Arikunto (2002:151), metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan atau masalah guna mencari pemecahan masalah tersebut (Tika, 2005:1). Data yang dikumpulkan bisa berupa data primer maupun data sekunder. 50
2 51 Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksploratif. Penelitian eksploratif memiliki tujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan terlebih dahulu untuk memperkembangkan hipotesa untuk penelitian selanjutnya. Menurut Singarimbun (1989:4) metode eksploratif yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan cara pengamatan dan pengukuran variabel-variabel penelitian baik bersifat fisik maupun sosial yang diambil secara langsung dari lapangan yang mewakili populasi. Dalam memperoleh data lapangan dimulai dengan membuat peta satuan lahan yang dihasilkan dari peta penggunaan lahan, peta kemiringan lereng dan peta jenis tanah, kemudian ditentukan sampel yang akan diambil berdasarkan karakteristik lahan. Kemudian untuk data sampel sosial diambil langsung dari masyarakat dengan cara wawancara. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah himpunan individu atau objek yang banyaknya terbatas dan tidak terbatas. Himpunan individu atau objek yang terbatas adalah himpunan objek yang dapat diketahui atau diukur dengan jelas jumlah maupun batasnya. Sedangakan himpunan individu atau objek ayng tidak terbatas merupakan himpunan individu atau objek yang sulit diketahui jumlahnya walaupun batas wilayahnya sudah diketahui (Tika, 2005 :34).
3 52 Populasi dalam penelitian ini termasuk kedalam himpunan individu atau objek yang tidak terbatas, karena wilayah maupun penduduk yang berada pada Sub Daerah Aliran Ci Keruh sulit diketahui jumlahnya. Namun kita dapat mengetahui luas wilayah maupun jumlah penduduk dengan cara mempresentasikan jumlah penduduk seluruh kecamatan dengan luas DAS. Dengan demikian, luas dan jumlah penduduk yang masuk kedalam wilayah penelitian dapat diketahui. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah populasi wilayah dan penduduk. Populasi wilayah adalah seluruh penggunaan lahan di Sub Daerah Aliran Ci Keruh seluas Ha dan populasi penduduk adalah seluruh masyarakat di Sub Daerah Aliran Ci Keruh berjumlah jiwa. Populasi wilayah dalam penelitian ini meliputi kondisi fisik yang ada di daerah penelitian yaitu kondisi geologi, hidrologi, iklim dan geomorfologi. Sedangkan populasi penduduk dalam penelitian ini adalah penduduk yang berada di dalam Sub Daerah Aliran Ci Keruh. 2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2006:13). Sedangakn menurut ahli lain sampel adalah sebagian dari objek atau individu-individu yang mewakili suatu populasi (Tika, 2005: 24). Penarikan sampel wilayah pada penelitian ini menggunakan sampel daerah (area sampling) didapatkan dari peta satuan lahan yang diperoleh dari hasil menumpang susun (Overlay) dari peta penggunaan lahan, peta kemiringan lereng, dan peta jenis tanah, sehingga akan menghasilkan unit lahan. Dari hasil Overlay
4 53 menghasilkan 17 unit lahan yang dijadikan sampel penelitian untuk mengidentifikasi keseimbangan air di Sub Daerah Aliran Ci Keruh. Sedangkan untuk pengambilan sampel penduduk di Sub Daerah Aliran Ci Keruh menggunakan sampel acak berstrata (stratified random sampling) berdasarkan unit lahan yang dijadikan sebagai sampel. Penarikan sampel penduduk sebanyak 81 responden. Sampel acak berstrata adalah cara pengambilan sampel dengan terlebih dahulu membuat penggolongan populasi menurut ciri geografi tertentu dan setelah digolongkan lalu ditentukan jumlah sampel dengan sistem pemilihan secara acak (Tika, 2005 :32 ). Penarikan sampel penelitian di Sub Daerah Aliran Ci Keruh dapat dilihat pada Tabel 3.1 : Tabel 3.1 Sampel Penelitian Sub Daerah Aliran Ci Keruh Kriteria Unit Lahan No. Unit Lahan Jenis Tanah Kemiringan Lereng Penggunaan Lahan Sampel 1 I Al Pk Aluvial 1 Pemukiman 1 2 II Al Tg Aluvial 2 Tegalan 1 3 II Al Kb Aluvial 2 Kebun 1 4 II Lat Hu Latosol 2 Hutan 1 5 II Lat Kb Latosol 2 Kebun 1 6 II Lat Pk Latosol 2 Pemukiman 1 7 II Lat Tg Latosol 2 Tegalan 1 8 III Lat Pk Latosol 3 Pemukiman 1 9 III Lat - Tg Latosol 3 Tegalan 1 10 III Lat Sb Latosol 3 Semak Belukar 1 11 III An Sb Andosol 3 Semak Belukar 1 12 III Lat Kb Latosol 3 Kebun 1 13 III An Kb Andosol 3 Kebun 1 14 III Lat Hu Latosol 3 Hutan 1 15 III An Hu Andodol 3 Hutan 1 16 IV Lat Hu Latosol 4 Hutan 1 17 IV Lat - Kb Latosol 4 Kebun 1 Sumber : Hasil Analisis (2010)
5 54 D. Variabel Penelitian Arikunto (2002:104), menyatakan bahwa: Variabel adalah gejala yang bervariasi, yang menjadi objek penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel bebas, variabel antara, dan variabel terikat. a. Variabel Bebas (X), Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kondisi fisik dan kondisi sosial di Sub Daerah Aliran Ci Keruh. b. Variabel Antara, Variabel antara dalam penelitian ini adalah infiltrasi, evapotranspirasi dan limpasan permukaan. c. Variabel Terikat (Y), Variabel terikat dalam penelitian ini meliputi keseimbangan air pada beberapa penggunaan lahan di Sub Daerah Aliran Ci Keruh dan keseimbangan air di Sub Daerah Aliran Ci Keruh. Untuk lebih jelas variabel penelitian di Sub Daerah Aliran Ci Keruh dapat dilihat pada Tabel 3.2 : Tabel 3.2 Variabel Penelitian Sub Daerah Aliran Ci Keruh Variabel Bebas Variabel Antara Variabel Terikat 1. Kondisi Fisik Klimatologi Penggunaan Lahan Morfologi Lahan Jenis Tanah Karakteristik DAS Ketebalan Hujan 2.Kondisi Sosial Jumlah Penduduk Tingkat pendidikan Tingkat Pendapatan Mata Pencaharian Luas Lahan Status Kepemilikan Lahan Sumber : Hasil Penelitian (2010) 1. Evapotranspirasi 2. Infiltrasi 3. Limpasan Permukaan 1. Keseimbangan Air Pada Beberapa penggunaan Lahan di Sub Daerah Aliran Ci Keruh 2. Keseimbangan air di Sub Daerah Aliran Ci Keruh
6 55 E. Teknik Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penenlitian ini berdasarkan sumbernya digolongkan menjadi data primer dan data sekunder. Menurut Tika (2005 :44) data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden atau objek yang diteliti. Sedangkan data sekunder adalah data yang lebih dulu dikumpulkan dan dilaporkan oleh orang atau instansi diluar diri peneliti itu sendiri, walaupun data yang dikumpulkan itu sesungguhnya adalah data asli. 1. Interpretasi Peta Rupa Bumi Interpretasi peta dilakukan untuk menggambarkan kondisi penggunaaan lahan dan kemiringan lereng di daerah penelitian sehingga bisa menentukan batas DAS yang berfungsi sebagai pedoman untuk melakukan survey lapangan. Interpretasi peta rupa bumi menggunakan aplikasi Map Info 8,5 dengan mendigit peta Rupa Bumi Lembar Cicalengka, Ujung Berung dan Sukamulya. 2. Interpretasi Peta Jenis Tanah Interpretasi peta jenis tanah untuk mendapatkan data jenis tanah di DAS yang berfungsi untuk menentukan banyaknya sampel dalam DAS setelah menumpang susun antara peta penggunaan lahan, peta kemiringan lereng dan peta jenis tanah. Interpretasi peta jenis tanah menggunakan aplikasi Map Info 8,5 dengan mendigit peta master jenis tanah. 3. Studi Literatur Studi literatur berupa buku atau laporan penelitian yang mampu menunjang untuk memperoleh referensi mengenai penggunaan lahan dan keseimbangan air
7 56 yang digunakan sebagai dasar dalam pembahasan penelitian. Kemudian data sekunder monografi desa digunakan untuk mengetahui kondisi sosial secara umum. Untuk mencari data sekunder yang mendukung permasalahan penelitian sebanyak mungkin dimana data sekunder tersebut bersumber dari buku-buku yang relevan, makalah, artikel, internet maupun sumber-sumber yang lain. Data yang dibutuhkan diantaranya adalah berhubungan dengan penggunaan lahan dan keseimbangan air. 4. Teknik Observasi Lapangan Tenik observasi lapangan dilakukan untuk mencari data primer. Teknik observasi adalah cara dan teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala atau fenomena yang ada pada objek penelitian. Observasi lapangan dilakukan untuk mengetahui data aktual dan langsung dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang ada pada objek penelitian. Selain itu observasi lapangan dilakukan untuk mengobservasi lokasi berupa kondisi daerah penelitian. Data yang dicari berupa data fisik seperti topografi, tanah, iklim, geologi, geomorfologi dan data sosial seperti jumlah penduduk, pendidikan, pendapatan, mata pencaharian dan status kepemilikan lahan 5. Studi Dokumentasi Studi dokumentasi berupa foto-foto yang diambil pada saat melakukan observasi lapangan. Studi dokumentasi yang diambil pada saat melakukan observasi kondisi fisik maupun kondisi sosial melalui wawancara kepada pendudukdi daerah penelitian.
8 57 6. Wawancara Teknik wawancara dilakukan untuk mendapatkan data dengan cara tanya jawab yang dilakukan pewawancara untuk memperoleh informasi dari responden tentang aktifitas yang dilakukan penduduk mengenai penggunaan lahan yanga ada. Teknik wawancara ini dilakukan dengan cara peneliti datang langsung ke lapangan, kemudian mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat pada pedoman wawancara untuk mengetahui kondisi sosial masyarakat yang dilakukan secara aksidental kepada penduduk yang dijadikan sampel responden, sehingga menghasilkan data yang dibutuhkan. F. Alat Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data diperlukan alat dan bahan yang dapat digunakan dalam penelitian. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Peta rupabumi lembar Cicalengka, Lembang, Sukamulya dan Ujungberung tahun 2001 yang kemudian di digit oleh peneliti dengan menggunakan map info programme seri 8.5 dengan tujuan memperoleh peta DAS, peta penggunaan lahan, peta kemiringan lereng, peta geologi, dan peta jenis tanah. 2. Data Curah hujan Stasiun Tanjung Sari, Tahun , untuk mengetahui iklim daerah penelitian dan curah hujan tahunan. 3. Data Klimatologi Stasiun Bandung Tahun GPS digunakan untuk menentukan koordinat lokasi penelitian. 5. Klinometer untuk mengukur kemiringan lereng.
9 58 6. Alat tulis (penggaris, kertas label). 7. Pedoman wawancara (instrumen). 8. Alat dokumentasi (kamera). G. Teknik Analisis Data Untuk memudahkan dalam melakukan analisis data lapangan, maka terlebih dahulu dilakukan pengolahan data dan analisis data. a. Teknik Pengolahan Data Untuk melakukan analisis data setelah data diperoleh maka untuk memudahkan terlebih dahulu dilakukan pengolahan data. Dalam mengolah data, perlu dilakukan beberapa langkah yaitu diantaranya adalah editing data, koding dan tabulasi data. Editing data adalah penelitian kembali data yang telah dikumpulkan dengan menilai apakah data yang telah dikumpulkan tersebut cukup baik atau relevan untuk diproses atau diolah lebih lanjut (Tika, 2005:63). Koding adalah usaha pengklasifikasian jawaban dari para responden menurut macamnya (Tika, 2005:64). Koding data harus dilakukan secara konsisten karena hal tersebut akan sangat menentukan realibilitas. Tabulasi adalah proses penyusunan dan analisis data dalam bentuk tabel (Tika, 2005:64). Dengan memasukkan data dalam bentuk tabel akan memudahkan kita dalam melakukan analisis. Pembuatan suatu tabel sangat tergantung pada tujuan penelitian.
10 59 b. Analisis Data Setelah dilakukan pengolahan data maka selanjutnya adalah melakukan analisis data untuk mengetahui debit alirannya. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam menganalisis data yang diperoleh adalah sebagai berikut: a) Analisis kualitatif yaitu teknik analisis dengan maksud untuk mendeskripsikan gejala yang nampak di daerah penelitian secara verbal. b) Analisis kuantitatif yaitu analisis mengenai kumpulan data yang mengungkapkan suatu persoalan dengan rumus. Analisis data mengenai keseimbangan air untuk menghitung debit aliran pada setiap penggunaan lahan di Sub Daerah Aliran Ci Keruh menggunakan metode F.J Mock. Data yang dibutuhkan antara lain : 1. Hujan bulanan rata-rata (mm). 2. Jumlah hari hujan bulanan rata-rata (hari). 3. Evapotranpirasi potensial bulanan (mm) menggunakan metode Penmann. 4. Limpasan Permukaan/run off (m 3 /dtk/km 2 ). 5. Tampungan Air Tanah/ground water storage (mm). 6. Aliran dasar/base flow (m 3 /dtk/km 2 ). Perhitungan evapotranspirasi potensial menurut metode Penmann dirumuskan sebagai berikut: Eto = c ( W.Rn + ( 1-W ). f (U). ( ea-ed ) ) Sumber : Manual software Mock
11 60 Keterangan : E Ed RH f f (U) f (U) Rn n N Rns Rs = Temperatur Udara ( Tabel 9 pada lampiran). = Ea.RH/100. = Kelembaban Relatif. = Menyatakan fungsi. = Fungsi yang berhubungan dengan kecepatan angin. = 0,27( 1+U/100 ) dalam km/hr. = Radiasi bersih equivalen evaporasi (mm/hr). = Penyinaran matahari actual (jam/hr). = Penyinaran matahari maksimal (jam/hr) = 0,75.Rs Rnl = 0,25+0,50 n/n) Ra Ra = Radiasi (Tabel 10 pada lampiran) Rnl = f ( T ). F (n/n). f (ed) (Tabel 12, 13, 14 pada lampiran) W c = Faktor pembobotan temperature udara dan Ketinggian ( Tabel 15 pada lampiran) = Faktor Kesesuaian sebagai kompensasi terhadap cuaca siang dan malam hari. Rasio U day/u night,kelembaban maksimum dan radiasi (mm/hr) (Tabel 16 pada lampiran) berikut : Perhitungan debit aliran menurut metode F.J Mock dirumuskan sebagai Q = (D ro + B f ) F D ro = WS I B f = I Vn = R - Ea W s Sumber : Manual software Mock Keterangan : Q = Debit andalan (m 3 /dtk). D ro = Direct run off (m 3 /dtk/km 2 ). B f = Base flow (m 3 /dtk/km 2 ).
12 61 Ws = Water surplus (mm). I = Infiltrasi. Vn = Storage volume (mm). R = Curah Hujan (mm). Et = Evapotranspirasi Penmann (mm). F = Luas DAS (km 2 ). Analisis data mengenai keseimbangan air di Sub Daerah Aliran Ci Keruh sebelum menghitung dengan metode F.J Mock untuk memperoleh debit alirannya, pada evapotranspirasi aktual dan besarnya presentase infiltrasi dihitung menggunakan metode pembobotan luas. Metode pembobotan luas dirumuskan sebagai berikut: W i = Ai A Sumber: Suryatna (1995:155) Keterangan: W i Ai A = Bobot Luas Wilayah = Luas Unit Wilayah = Luas Total Wilayah c. Teknik Penyajian Data Untuk melakukan analisis data setelah data diperoleh maka untuk memudahkan terlebih dahulu dilakukan pengolahan data. Setelah data diolah kemudian data tersebut dianalisis. Data yang telah dianalisis tersebut kemudian dikemukakan dalam bentuk penyajianan data agar data yang telah dianalisis tersebut mudah untuk dipahami. Teknik penyajian data yang digunakan dalan penelitian ini diantaranya berupa tabel, gambar dan grafik.
13 62 H. Diagram Alur Penelitian SUB DAERAH ALIRAN CI KERUH Penggunaan Lahan Jenis Tanah Kemiringan Lereng Klimatologi Hutan Satuan Lahan Kebun Permukiman Infiltrasi Curah Hujan Evapotranspirasi Semak Belukar Tegalan Analisis Rata-Rata Infiltrasi Berdasarkan Jenis Penggunaan Lahan Water surplus Water Balance Metode F.J MOCK Water Balance Hutan Water Balance Kebun Water Balance Permukiman Water Balance Semak Belukar Water Balance Tegalan Analisis Water Balance Metode Pembobotan Luas Pada Sub Daerah Aliran Ci Keruh KESEIMBANGAN AIR SUB DAERAH ALIRAN CI KERUH REKOMENDASI Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian
DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR xiii BAB I PENDAHULUAN... 1
DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR..... ii DAFTAR ISI...... iv DAFTAR TABEL..... ix DAFTAR GAMBAR xiii BAB I PENDAHULUAN.... 1 A. Latar Belakang Masalah 1 B. Rumusan Masalah. 7 C. Tujuan Penelitian......
Lebih terperinciBAB III PRODUSER PENELITIAN. Metode Deskriptif Eksploratif, dalam metode yang mengungkap masalah atau
54 BAB III PRODUSER PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode Deskriptif Eksploratif, dalam metode yang mengungkap masalah atau keadaan sebagaimana adanya dan mengungkap fakta-fakta baik fisik atau sosial
Lebih terperinciLampiran 1.1 Data Curah Hujan 10 Tahun Terakhir Stasiun Patumbak
13 Lampiran 1.1 Data Curah Hujan 1 Tahun Terakhir Stasiun Patumbak TAHUN PERIODE JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER 25 I 11 46 38 72 188 116 144 16 217
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Panumbangan yang merupakan salah satu wilayah kecamatan di bagian Utara Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat.
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lokasi penelitian ini berada di Kecamatan Dayeuhkolot, yang merupakan
29 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini berada di Kecamatan Dayeuhkolot, yang merupakan salah satu kecamatan yang berada di, tepatnya di Bandung Selatan dengan luas wilayah
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PERHITUNGAN DEBIT ANDALAN SEBAGAI. Dosen Pembimbing : Dr. Ali Masduqi, ST. MT. Nohanamian Tambun
TUGAS AKHIR PERHITUNGAN DEBIT ANDALAN SEBAGAI SUMBER AIR BERSIH PDAM JAYAPURA Dosen Pembimbing : Dr. Ali Masduqi, ST. MT Nohanamian Tambun 3306 100 018 Latar Belakang Pembangunan yang semakin berkembang
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN. Menurut Arikunto (2006:26) Metode Penelitian adalah cara yang
32 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Arikunto (2006:26) Metode Penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam menggunakan data penelitiannya. Selanjutnya Surakhmad (1994:139)
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lokasi dari penelitian ini terletak di Kecamatan Rancaekek Kabupaten
BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi dari penelitian ini terletak di Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung dengan letak astronomis berada pada 6 o 56 20-7 o 00 45 LS dan 107 o 45 19-107
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif (descriptive research) yaitu
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif (descriptive research) yaitu jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu kejadian sejelas
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN
34 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung. Wilayah Kecamatan Cibeunying Kidul meliputi 6 Kelurahan yaitu Kelurahan Cicadas,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini berada di. Letak geografis Kecamatan Maja adalah sebagai berikut: 1. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Sukahaji, Kecamatan
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian memerlukan suatu metode untuk memudahkan peneliti untuk
45 BAB III PROSEDUR PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian memerlukan suatu metode untuk memudahkan peneliti untuk proses pengumpulan dan menampilkan data hasil penelitian yang dilakukan. Menurut
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksploratif. Menurut Moh. Pabundu Tika
28 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksploratif. Menurut Moh. Pabundu Tika (2005:5) penelitian eksploratif adalah. Peneliti perlu mencari hubungan gejala-gejala
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hidrologi Siklus hidrologi menunjukkan gerakan air di permukaan bumi. Selama berlangsungnya Siklus hidrologi, yaitu perjalanan air dari permukaan laut ke atmosfer kemudian ke
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Arikunto (2006:26) Metode Penelitian adalah cara yang digunakan oleh
50 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Arikunto (2006:26) Metode Penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam menggunakan data penelitiannya. Selanjutnya Surakhmad (1994:139) menjelaskan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang
PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR IRIGASI DAN POLA TANAM PADA DAERAH IRIGASI RAWA SALIM BATU DENGAN LUAS AREAL 350 HA, KABUPATEN BULUNGAN, PROVINSI KALIMANTAN UTARA MUHAMMAD SANDI VADILLAH 12.11.1001.7311.097
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
60 BAB III PROSEDUR PENELITIAN 3.1.Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif eksploratif. Menurut Suryabrata (1983), metode deskriptif eksploratif yaitu sebuah
Lebih terperinciEVALUASI KETERSEDIAAN DAN TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR DI SUB DAS CIKERUH
72 Gea. Jurnal Pendidikan Geografi, Volume 18, Nomor 1, April 2018. EVALUASI KETERSEDIAAN DAN TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR DI SUB DAS CIKERUH M. Restu Zarkasih 1, Dede Rohmat 2, Djakaria M. Nur 3 1
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam
51 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya, data yang dikumpulkan berupa data primer dan data
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL 4.1. Analisis Curah Hujan 4.1.1. Ketersediaan Data Curah Hujan Untuk mendapatkan hasil yang memiliki akurasi tinggi, dibutuhkan ketersediaan data yang secara kuantitas dan kualitas
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian dengan baik dan benar, metode penelitian juga merupakan suatu cara
36 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode penelitian Metode penelitian merupakan sebuah pedoman untuk merancang penelitian dengan baik dan benar, metode penelitian juga merupakan suatu cara untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. tujuan dengan menggunakan tkenik serta alat-alat tertentu ( Surakhmad, 1994, 8).
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah salah satu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan dengan menggunakan tkenik serta alat-alat tertentu ( Surakhmad, 1994, 8). Metode yang digunakan dalam
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab III akan membahas tentang metode yang digunakan untuk menjawab permasalahan yang ada. Kemudian cara mendapatkan sampel dilapangan, yang sebelumnya harus membuat peta
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pemilihan dan penggunaan metode sangatlah berpengaruh terhadap berhasil tidaknya suatu penelitian. Menurut Sugiyono (2010 : 3) secara umum metode penelitian
Lebih terperinciTabel 4.31 Kebutuhan Air Tanaman Padi
Tabel 4.31 Kebutuhan Air Tanaman Padi Kebutuhan Tanaman Padi UNIT JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGST SEPT OKT NOV DES Evapotranspirasi (Eto) mm/hr 3,53 3,42 3,55 3,42 3,46 2,91 2,94 3,33 3,57 3,75 3,51
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Cipatat dan Kecamatan Padalarang
37 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Cipatat dan Kecamatan Padalarang yang secara administratif saat ini termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Bandung
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN
44 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Menurut Arikunto (1988: 151), metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Data yang dikumpulkan
Lebih terperinciANALISIS DEBIT ANDALAN
ANALISIS DEBIT ANDALAN A. METODE FJ MOCK Dr. F.J. Mock dalam makalahnya Land Capability-Appraisal Indonesia Water Availability Appraisal, UNDP FAO, Bogor, memperkenalkan cara perhitungan aliran sungai
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah sebuah cara yang digunakan untuk mencapai
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian adalah sebuah cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan penelitian. Menurut Arikunto (1988:151), metode penelitian atau metode
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban.
BAB III METODOLOGI 3.1 Umum Metodologi merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki
Lebih terperinciDAFTAR ISI. 1.2 RUMUSAN MASALAH Error Bookmark not defined. 2.1 UMUM Error Bookmark not defined.
HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSEMBAHAN MOTTO KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI ABSTRAK BAB IPENDAHULUAN DAFTAR ISI halaman i ii iii iv v vii
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1 Perhitungan Hidrologi Curah hujan rata-rata DAS
BAB II DASAR TEORI 2.1 Perhitungan Hidrologi 2.1.1 Curah hujan rata-rata DAS Beberapa cara perhitungan untuk mencari curah hujan rata-rata daerah aliran, yaitu : 1. Arithmatic Mean Method perhitungan curah
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN. Menurut Sumaatmadja yang dikutip dari The Liang Gie ( ) suatu
31 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Sumaatmadja yang dikutip dari The Liang Gie (100-101) suatu konsepsi ke arah penerbitan bidang filsafat secara luas mengemukakan pengertian metodologi
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN. deskriptif. Metode deskriptif menurut Tika (2005 : 6) adalah metode yang lebih
25 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif. Metode deskriptif menurut Tika (2005 : 6) adalah metode yang lebih mengarah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian adalah suatu rancangan tentang cara mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data secara sistematis dan terarah agar penelitian dapat dilaksanakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sukabumi. Kecamatan Cisaat terdiri dari 13 Desa, meliputi Desa Nagrak, Desa
38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Lokasi Lokasi penelitian berada di Desa Selajambe Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi. Kecamatan Cisaat terdiri dari 13 Desa, meliputi Desa Nagrak, Desa Sukasari,
Lebih terperinciBAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak dan Luas DAS/ Sub DAS Stasiun Pengamatan Arus Sungai (SPAS) yang dijadikan objek penelitian adalah Stasiun Pengamatan Jedong yang terletak di titik 7 59
Lebih terperinciANALISA KETERSEDIAAN AIR
ANALISA KETERSEDIAAN AIR 3.1 UMUM Maksud dari kuliah ini adalah untuk mengkaji kondisi hidrologi suatu Wilayah Sungai yang yang berada dalam sauatu wilayah studi khususnya menyangkut ketersediaan airnya.
Lebih terperinciBAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
15 BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak Sub DAS Model DAS Mikro (MDM) Barek Kisi berada di wilayah Kabupaten Blitar dan termasuk ke dalam Sub DAS Lahar. Lokasi ini terletak antara 7 59 46 LS
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lokasi penelitian ini berada di Kecamatan Dayeuhkolot yang merupakan
41 BAB III PROSEDUR PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini berada di Kecamatan Dayeuhkolot yang merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Bandung, tepatnya di Bandung Selatan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam
39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian, data yang dikumpulkan bisa berupa data primer maupun
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode Penelitian BAB III PROSEDUR PENELITIAN Agar penelitian ini lebih terarah, maka diperlukan adanya metode penelitian. Menurut Menurut Arikunto, (1988:14) Metode penelitian adalah cara yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel 1. Lokasi Lokasi Penelitian berada di Kawasan Perkotaan Cianjur yang terdiri dari 6 Kelurahan dan 14 Desa yang tersebar di 3 Kecamatan yaitu
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian dengan baik dan benar. Surachman (1990: 7) mengemukakan bahwa
37 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan sebuah pedoman untuk merancang penelitian dengan baik dan benar. Surachman (1990: 7) mengemukakan bahwa metode merupakan
Lebih terperinciSTUDI POTENSI IRIGASI SEI KEPAYANG KABUPATEN ASAHAN M. FAKHRU ROZI
STUDI POTENSI IRIGASI SEI KEPAYANG KABUPATEN ASAHAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi Syarat untuk menempuh Colloqium Doqtum/Ujian Sarjana Teknik Sipil M. FAKHRU ROZI 09 0404
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN
BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Subyek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian bertempat di Kecamatan Sungailiat merupakan salah satu kecamatan yang berada
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Umum Daerah aliran sungai (DAS) Cilamaya secara geografis terletak pada 107 0 31 107 0 41 BT dan 06 0 12-06 0 44 LS. Sub DAS Cilamaya mempunyai luas sebesar ± 33591.29
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN
BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian memerlukan metode untuk memudahkan penulis dalam proses pengumpulan dan menampilkan data hasil penelitian yang dilakukan. Penggunaan metode dalam
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. : Kecamatan Pameungpeuk dan Kecamatan Baleendah. : Kecamatan Kutawaringin dan Kecamatan Soreang
38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Kecamatan Katapang yang merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Bandung yang menjadi lokasi salah satu
Lebih terperinciTUGAS KELOMPOK REKAYASA IRIGASI I ARTIKEL/MAKALAH /JURNAL TENTANG KEBUTUHAN AIR IRIGASI, KETERSEDIAAN AIR IRIGASI, DAN POLA TANAM
TUGAS KELOMPOK REKAYASA IRIGASI I ARTIKEL/MAKALAH /JURNAL TENTANG KEBUTUHAN AIR IRIGASI, KETERSEDIAAN AIR IRIGASI, DAN POLA TANAM NAMA : ARIES FIRMAN HIDAYAT (H1A115603) SAIDATIL MUHIRAH (H1A115609) SAIFUL
Lebih terperinciMisal dgn andalan 90% diperoleh debit andalan 100 m 3 /det. Berarti akan dihadapi adanya debit-debit yg sama atau lebih besar dari 100 m 3 /det
DEBIT ANDALAN Debit Andalan (dependable discharge) : debit yang berhubungan dgn probabilitas atau nilai kemungkinan terjadinya. Merupakan debit yg kemungkinan terjadinya sama atau melampaui dari yg diharapkan.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Wilayah Letak dan Batas Letak suatu wilayah adalah lokasi atau posisi suatu tempat yang terdapat di permukaan bumi. Letak suatu wilayah merupakan faktor yang sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Konsep pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) sebagai penyedia air
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Konsep pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) sebagai penyedia air berkualitas baik secara terus menerus, mungkin merupakan konsep lama yang hampir sama lamanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Evaluasi Ketersediaan dan Kebutuhan Air Daerah Irigasi Namu Sira-sira.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketersediaan air (dependable flow) suatu Daerah Pengaliran Sungai (DPS) relatif konstan, sebaliknya kebutuhan air bagi kepentingan manusia semakin meningkat, sehingga
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Cipatat yang secara administratif
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Cipatat yang secara administratif termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Bandung Barat. Secara astronomis Kecamatan
Lebih terperinciKata kunci: evapotranspirasi, Metode Penman, Metode Mock, Metode Wenbul
ANALISA KEBUTUHAN AIR (STUDI KASUS DI KECAMATAN INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR) Oleh : Sri Indah Setiyaningsih* (* Dosen Kopertis Wilayah I Dpk. pada Universitas Muhammadiyah Aceh, sriindahsetiyaningsih@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah mengungkap bagaimana suatu penelitian
59 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah mengungkap bagaimana suatu penelitian dilakukan yaitu dengan alat apa dan bagaimana suatu penelitian dilaksanakan (Nazsir 1988:52).
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III BAB III METODE PENELITIAN METODE PENELITIAN 3.1 Uraian Umum Metodologi adalah suatu cara atau langkah yang ditempuh dalam memecahkan suatu persoalan dengan mempelajari, mengumpulkan, mencatat dan
Lebih terperinciAPLIKASI SIG DALAM MENENTUKAN LOKASI TPA DI KECAMATAN BALEENDAH KABUPATEN BANDUNG
APLIKASI SIG DALAM MENENTUKAN LOKASI TPA DI KECAMATAN BALEENDAH KABUPATEN BANDUNG Latar Belakang Masalah sampah akan berdampak besar jika tidak dikelola dengan baik, oleh karena itu diperlukan adanya tempat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuannya (Moh.
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian adalah suatu rencana tentang cara mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data secara sistematis dan terarah agar penelitian dapat dilaksanakan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman JUDUL PENGESAHAN PERSEMBAHAN ABSTRAK KATA PENGANTAR
ix DAFTAR ISI Halaman JUDUL i PENGESAHAN iii MOTTO iv PERSEMBAHAN v ABSTRAK vi KATA PENGANTAR viii DAFTAR ISI ix DAFTAR TABEL xiii DAFTAR GAMBAR xvi DAFTAR LAMPIRAN xvii DAFTAR NOTASI xviii BAB 1 PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. PDAM kota Subang terletak di jalan Dharmodiharjo No. 2. Kecamatan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Lokasi Studi PDAM kota Subang terletak di jalan Dharmodiharjo No. 2. Kecamatan Subang, Kabupaten Subang. Untuk mencapai PDAM Subang dapat ditempuh melalui darat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian ilmiah diperlukan adanya metode penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian ilmiah diperlukan adanya metode penelitian. Metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh pemecahan terhadap berbagai permasalahan
Lebih terperinciDESAIN ULANG BENDUNG UNTUK PENINGKATAN DEBIT AIR IRIGASI DI WAEKOKAK KEC LELAK KAB MANGGARAI NTT
DESAIN ULANG BENDUNG UNTUK PENINGKATAN DEBIT AIR IRIGASI DI WAEKOKAK KEC LELAK KAB MANGGARAI NTT Gregorius Mayus Angi, Adi Prawito Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Narotama Email
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
21 A. Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Lokasi penelitian terletak di Kecamatan Sintang Kabupaten Sintang. Secara astronomis lokasi penelitian berada pada 0 00 00 LU - 0º10 30 LU dan 111º28 30
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian
31 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada cakupan wilayah kecamatan, yaitu Kecamatan Parongpong. Kecamatan Parongpong
Lebih terperinciPETA SUNGAI PADA DAS BEKASI HULU
KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Sub DAS pada DAS Bekasi Hulu Berdasarkan pola aliran sungai, DAS Bekasi Hulu terdiri dari dua Sub-DAS yaitu DAS Cikeas dan DAS Cileungsi. Penentuan batas hilir dari DAS Bekasi
Lebih terperinciPENGENDALIAN OVERLAND FLOW SEBAGAI SALAH SATU KOMPONEN PENGELOLAAN DAS. Oleh: Suryana*)
PENGENDALIAN OVERLAND FLOW SEBAGAI SALAH SATU KOMPONEN PENGELOLAAN DAS Oleh: Suryana*) Abstrak Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) dilakukan secara integratif dari komponen biofisik dan sosial budaya
Lebih terperinciPenyusunan laporan dari pengumpulan data sampai pengambilan kesimpulan beserta saran diwujudkan dalam bagan alir sebagai berikut :
III-1 BAB III 3.1 URAIAN UMUM Sebagai langkah awal sebelum menyusun Tugas Akhir terlebih dahulu harus disusun metodologi pelaksanaannya, untuk mengatur urutan pelaksanaan penyusunan Tugas Akhir itu sendiri.
Lebih terperinciANALISA KETERSEDIAAN AIR SAWAH TADAH HUJAN DI DESA MULIA SARI KECAMATAN MUARA TELANG KABUPATEN BANYUASIN
ANALISA KETERSEDIAAN AIR SAWAH TADAH HUJAN DI DESA MULIA SARI KECAMATAN MUARA TELANG KABUPATEN BANYUASIN Jonizar 1,Sri Martini 2 Dosen Fakultas Teknik UM Palembang Universitas Muhammadiyah Palembang Abstrak
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode
30 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif. Metode deskriptif menurut Tika (2005 : 6) adalah metode yang lebih mengarah
Lebih terperinciGambar 3.1 Peta lokasi penelitian Sub DAS Cikapundung
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Sub DAS Cikapundung yang merupakan salah satu Sub DAS yang berada di DAS Citarum Hulu. Wilayah Sub DAS ini meliputi sebagian Kabupaten
Lebih terperinciDr. Ir. Robert J. Kodoatie, M. Eng 2012 BAB 3 PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR DAN KETERSEDIAAN AIR
3.1. Kebutuhan Air Untuk Irigasi BAB 3 PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR DAN KETERSEDIAAN AIR Kebutuhan air irigasi adalah jumlah volume air yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan evapotranspirasi, kehilangan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksploratif,
29 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksploratif, Menurut M. Zainuddin, (2008:48 ), bahwa metode penelitian eksploratif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
18 BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara yang digunakan peneliti dalam menggunakan data penelitiannya (Arikunto, 2006). Sedangkan menurut Handayani (2010), metode
Lebih terperinciKAJIAN LAHAN KRITIS SUB DAERAH ALIRAN CI KERUH DI KAWASAN CEKUNGAN BANDUNG
KAJIAN LAHAN KRITIS SUB DAERAH ALIRAN CI KERUH DI KAWASAN CEKUNGAN BANDUNG Asep Mulyadi dan Jupri Pendidikan Geografi UPI-Badung E-mail: asepmulka@gmail.com ABSTRAK - Salah satu tujuan dari pembangunan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. adanya dan mengungkapkan fakta-fakta yang ada, walaupun kadang-kadang
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif lebih mengarah pada pengungkapan suatu masalah atau keadaan sebagaimana adanya dan mengungkapkan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil analisis mengenai dampak perubahan penggunaan lahan
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis mengenai dampak perubahan penggunaan lahan terhadap kondisi hidrologis di Sub Daerah Aliran Ci Karo, maka penulis dapat menarik
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN. Menurut Arikunto (2006:26) Metode Penelitian adalah cara yang
BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Arikunto (2006:26) Metode Penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam menggunakan data penelitiannya. Menurut Surackhmad (1990:40)
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN
30 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Tika (2005:2) metode penelitian dapat diartikan sebagai pelajaran yang menjelaskan tentang metode-metode ilmiah untuk mengkaji kebenaran dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Metode dalam penelitian ini adalah Studi Pustaka yaitu teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku atau laporanlaporan yang ada hubungannya
Lebih terperinciPERENCANAAN KEBUTUHAN AIR PADA AREAL IRIGASI BENDUNG WALAHAR. Universitas Gunadarma, Jakarta
PERENCANAAN KEBUTUHAN AIR PADA AREAL IRIGASI BENDUNG WALAHAR 1 Rika Sri Amalia (rika.amalia92@gmail.com) 2 Budi Santosa (bsantosa@staff.gunadarma.ac.id) 1,2 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil
Lebih terperinciKONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
23 IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak Geografis dan Batas Wilayah Kabupaten Tabalong merupakan salah satu kabupaten yang terdapat di Provinsi Kalimantan Selatan dengan ibukota Tanjung yang mempunyai
Lebih terperinciBAB IV KONDISI UMUM. Gambar 3 Peta Lokasi Sub-sub DAS Keyang, Slahung, dan Tempuran.
25 BAB IV KONDISI UMUM 4.1 Letak dan Luas Sub-sub DAS Keyang, Slahung, dan Tempuran (KST) terletak di Sub DAS Kali Madiun Hulu. Secara geografis Sub-sub DAS KST berada di antara 7º 48 14,1 8º 05 04,3 LS
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Bab Metodologi III TINJAUAN UMUM
III 1 BAB III METODOLOGI 3.1 TINJAUAN UMUM Metodologi adalah suatu cara atau langkah yang ditempuh dalam memecahkan suatu persoalan dengan mempelajari, mengumpulkan, mencatat dan menganalisa semua data-data
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. berhasil tidaknya suatu penelitian. Arikunto (2006: 26) mengemukakan bahwa
27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pemilihan dan penggunaan metode sangatlah berpengaruh terhadap berhasil tidaknya suatu penelitian. Arikunto (2006: 26) mengemukakan bahwa metode penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI III-1
BAB III METODOLOGI 3.1. Tinjauan Umum Dalam suatu perencanaan, terlebih dahulu harus dilakukan survei dan investigasi dari daerah atau lokasi yang bersangkutan guna memperoleh data yang berhubungan dengan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Gambar 3.1 Diagram Alir Penyusunan Tugas Akhir
III-1 BAB III METODOLOGI 3.1. Tinjauan Umum Metodologi yang digunakan dalam penyusunan Tugas Akhir dapat dilihat pada Gambar 3.1. Gambar 3.1 Diagram Alir Penyusunan Tugas Akhir III-2 Metodologi dalam perencanaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan fakta-fakta yang ada, walaupun kadang-kadang diberikan
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Tika (2005:4) mengemukakan penelitian deskriptif adalah penelitian yang mengungkapkan suatu masalah atau keadaan sebagaimana adanya dan mengungkapkan fakta-fakta
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
29 A. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam sebuah penelitian diperlukan suatu metode untuk memudahkan penulis untuk memecahkan masalah penelitian. Menurut Arikunto (2002,hlm.151), metode
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Penelitian ini menggunakan data curah hujan, data evapotranspirasi, dan peta DAS Bah Bolon. Data curah hujan yang digunakan yaitu data curah hujan tahun 2000-2012.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dikemukakkan pada
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dikemukakkan pada bab sebelumnya yaitu pada bab hasil dan pembahasan, dapat diambil kesimpulan yang
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan membandingkan hasil transformasi hujan-debit dan GR2M dengan debit
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA 2.1 TINJAUAN UMUM SUB-DAS CITARIK
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 TINJAUAN UMUM SUB-DAS CITARIK DAS Citarum merupakan DAS terpanjang terbesar di Jawa Barat dengan area pengairan meliputi Kabupaten Bandung, Bandung Barat, Bekasi, Cianjur, Indramayu,
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode survey. Menurut Tika
A. Metode Penelitian BAB III PROSEDUR PENELITIAN Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode survey. Menurut Tika Pabundu ( 1999;91) survey adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN A.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tata Guna Lahan Tata guna lahan merupakan upaya dalam merencanakan penyebaran penggunaan lahan dalam suatu kawasan yang meliputi pembagian wilayah untuk pengkhususan fungsi-fungsi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. astronomis terletak pada lintang LS LS dan pada bujur
33 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel 1. Lokasi Lokasi penelitian terdapat di Kecamatan Pekalipan Kota Cirebon yang secara astronomis terletak pada lintang 6 42 50 LS - 6 44 00 LS
Lebih terperinciANALISA KEBUTUHAN AIR DALAM KECAMATAN BANDA BARO KABUPATEN ACEH UTARA
ANALISA KEBUTUHAN AIR DALAM KECAMATAN BANDA BARO KABUPATEN ACEH UTARA Susilah Dosen Jurusan Teknik Sipil, Universitas Malikussaleh email: zulfhazli.abdullah@gmail.com Abstrak Kecamatan Banda Baro merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
24 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2009, hlm.2) menyatakan bahwa metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
28 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode penelitian deskriptif yaitu mempelajari masalah dalam masyarakat,
Lebih terperinci