4 GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "4 GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN"

Transkripsi

1 46 4 GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Kondisi Umum Kabupaten Ciamis Posisi geografis wilayah Kabupaten Ciamis berada pada sampai dengan Bujur Timur dan sampai dengan 7 o Lintang Selatan. Wilayah sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Kuningan, sebelah Barat dengan Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Tasikmalaya, sebelah Timur dengan Kota Banjar dan Propinsi Jawa Tengah, dan sebelah Selatan dengan Samudera Indonesia. Luas Wilayah Kabupaten Ciamis secara keseluruhan mencapai ha. Wilayah selatan Kabupaten Ciamis yang dapat dilihat pada Gambar 8 berbatasan langsung dengan garis pantai Samudera Indonesia yang membentang di 6 kecamatan dengan panjang garis pantai mencapai 91 KM. Dengan adanya garis pantai tersebut, maka Kabupaten Ciamis memiliki wilayah laut seluas ha. Gambar 8 Peta wilayah Kabupaten Ciamis

2 Berdasarkan hasil Pendataan Sosial Ekonomi 2009, Kabupaten Ciamis memiliki 36 Kecamatan, 343 Desa, 7 Kelurahan, Rukun Warga dan Rukun Tetangga. Dengan mempertimbangkan karakteristik wilayah dan perkembangan ekonomi wilayah, pola interaksi internal dan eksternal yang didukung oleh jaringan infrastruktur pelayanan baik lokal maupun regional serta kebijakan pengembangan dan penyebaran penduduk secara seimbang sesuai dengan daya dukung lingkungan, maka Kabupaten Ciamis dibagi menjadi 3 (tiga) Wilayah Pengembangan sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis No. 3 tahun 2007, yaitu: Wilayah Pengembangan (WP) Utara dengan pusat utama Kecamatan Ciamis dan pusat pembantu Kecamatan Kawali yang terdiri dari 4 Sub Wilayah Pengembangan: Sub Wilayah Pengembangan (SWP) Utara I dengan pusat SWP Panjalu mencakup 4 Kecamatan; Panumbangan, Panawangan, Sukamantri dan Panjalu Sub Wilayah Pengembangan (SWP) Utara II dengan pusat SWP Kawali mencakup 4 Kecamatan; Jatinagara, Cipaku, Lumbung dan Kawali Sub Wilayah Pengembangan (SWP) Utara III dengan pusat SWP Cikoneng mencakup 7 Kecamatan; Cihaurbeuti, Sadananya, Sindangkasih, Ciamis, Baregbeg, Cijeungjing dan Cikoneng Sub Wilayah Pengembangan (SWP) Utara IV dengan pusat SWP Rancah mencakup 5 Kecamatan; Sukadana, Tambaksari, Cisaga, Rajadesa dan Rancah Wilayah Pengembangan (WP) Tengah dengan pusat utama Kecamatan Banjarsari dan pusat pembantu Kecamatan Padaherang yang terdiri dari 2 Sub Wilayah Pengembangan: Sub Wilayah Pengembangan (SWP) Tengah I dengan pusat SWP Padaherang mencakup 5 Kecamatan; Lakbok, Mangunjaya, Purwadadi, Banjarsari dan Padaherang Sub Wilayah Pengembangan (SWP) Tengah II dengan pusat SWP Pamarican mencakup 4 Kecamatan; Cimaragas, Cilodong, Langkaplancar dan Pamarican Wilayah Pengembangan (WP) Selatan dengan pusat utama Kecamatan Pangandaran dan pusat pembantu Kecamatan Cijulang yang terdiri dari 3 Sub Wilayah Pengembangan: Sub Wilayah Pengembangan (SWP) Selatan I dengan pusat SWP Kalipucang mencakup 2 Kecamatan; Kalipucang dan Pangandaran Sub Wilayah Pengembangan (SWP) Selatan II dengan pusat SWP Parigi mencakup 3 Kecamatan; Cigugur, Sidamulin dan Parigi Sub Wilayah Pengembangan (SWP) Selatan III dengan pusat SWP Cijulang mencakup 2 Kecamatan; Cimerak dan Cijulang Penjelasan Wilayah Pengembangan (WP) berdasarkan peta dapat dilihat pada Gambar 9. 47

3 48 Gambar 9 Peta Wilayah Pengembangan Kabupaten Ciamis 4.2 Kondisi Demografi Berdasarkan hasil pengolahan data kependudukan yang dilakukan oleh Dinas Capilduk Kab.Ciamis, penduduk Kabupaten Ciamis pada akhir bulan Desember 2010 tercatat sebanyak orang. Dibandingkan dengan tahun 2009, jumlah penduduk tersebut mengalami kenaikan sebesar 6,9 persen. Dari segi komposisi jumlah penduduk, laki-laki sebanyak orang dan perempuan sebanyak orang, dengan demikian maka jumlah penduduk laki-laki lebih besar dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuan hal ini pun jelas tergambar dari nilai sex ratio sebesar 100,36. Luas wilayah Kabupaten Ciamis adalah km 2 dengan jumlah penduduk sebesar orang menyebabkan peningkatan kepadatan penduduk dari 657 orang per km2 pada tahun 2009 menjadi 704 orang per km 2

4 49 pada Tahun Dari segi penyebarannya, 5,79 persen penduduk Kabupaten Ciamis bertempat tinggal di Kecamatan Ciamis sehingga menyebabkan kepadatan tertinggi (3.374 orang per kilometer persegi). Hal ini dapat dimengerti karena Kecamatan Ciamis merupakan pusat kegiatan pemerintahan dan perekonomian. Kepadatan cukup tinggi juga dialami oleh Kecamatan Cikoneng, Cihaurbeuti, Kawali serta kecamatan pemekaran yaitu Sindangkasih, Baregbeg dan Lumbung dapat dilihat pada Gambar 10 sedangkan luas wilayah dan kepadatan penduduknya dapat dilihat pada Tabel 6. Kepadatan penduduk juga tampak dari rata-rata anggota keluarga yang mencapai 3,20 sehingga secara umum setiap keluarga memiliki 3 sampai dengan 4 orang anggota keluarga. Selain jumlah kepadatan dan laju pertumbuhan penduduk, jarak dan jumlah usia produktif (angkatan kerja) juga dapat mempengaruhi laju pertumbuhan pembangunan dan perkembangan suatu wilayah. Data jarak dari ibukota Kabupaten Ciamis ke kecamatan dijelaskan dalam Tabel 7. Gambar 10 Peta Kepadatan Penduduk di Kabupaten Ciamis

5 50 Apabila dilihat dari pertumbuhannya, kepadatan yang relatif tinggi cenderung memiliki laju pertumbuhan penduduk yang tinggi pula. Laju pertumbuhan yang tinggi juga terjadi pada kecamatan-kecamatan yang merupakan pusat dari wilayah pengembangan khususnya pada WP Utara (Kecamatan Ciamis) dan WP Tengah (Kecamatan Banjarsari). WP Utara 1 Utara 2 Utara 3 Utara 4 Tabel 6 Luas wilayah dan kepadatan penduduk Kabupaten Ciamis Kecamatan Luas Wilayah Km2 Jumlah Penduduk Jiwa Kepadatan Penduduk Jiwa/ Km2 Distribusi Penduduk % Panumbangan 59, ,73 Panawangan 80, ,24 Sukamantri 33, ,5 Panjalu 81, ,93 Jatinagara 35, ,59 Cipaku 65, ,97 Lumbung 23, ,9 Kawali 34, ,49 Cihaurbeuti 36, ,14 Sadananya 43, ,18 Sindangkasih 30, ,94 Ciamis 29, ,79 Baregbeg 20, ,55 Cijeunjing 58, ,09 Cikoneng 34, ,23 Sukadana 58, ,45 Tambaksari 64, ,37 Cisaga 60, ,31 Rajadesa 58, ,26 Rancah 73, ,52 Total WP Utara 980, ,2 56,17 Tengah 1 Tengah 2 Lakbok 55, ,47 Mangunjaya 63, ,96 Purwadadi 43, ,,43 Banjarsari 163, ,73 Padaherang 89, ,26 Cimaragas 27, ,99 Cidolog 59, Langkaplancar 177, ,92 Pamarican 104, ,24 Total WP Tengah 781, ,6 28,2 Selatan 1 Selatan 2 Kalipucang 136, ,37 Pangandaran 60, ,25 Cigugur 97, ,32 Sidamulih 77, ,69 Parigi 98, ,62 Selatan Cimerak 118, ,77 3 Cijulang 93, ,61 Total WP Selatan 682, ,63 Kab. Ciamis 2.444, Sumber; Bappeda, Kab. Ciamis Dalam Angka 2011 Tabel 8 menggambarkan perbandingan usia penduduk tidak produktif (usia 0-14 & 65+ tahun) dibanding usia produktif (usia tahun) yang menunjukkan angka beban tanggungan. Angka beban tanggungan pada Tahun 2010 sebesar 47,35 % ternyata lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang mencapai 45,66 persen. Komposisi penduduk menurut usia, nampaknya perlu dicermati karena penduduk kelompok usia 5-9 tahun, tahun dan usia tahun cukup banyak.

6 51 Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Ciamis pada Tahun 2010 mencapai orang. Dari jumlah tersebut yang paling banyak adalah golongan IV sebanyak orang diikuti oleh golongan III dan II. Berdasarkan strata pendidikannya, proporsi PNS terbanyak adalah kelompok Diploma II. Jumlah pencari kerja yang terdaftar selama Tahun 2010 di Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi Kabupaten Ciamis sebanyak orang, terdiri dari laki-laki dan orang perempuan. Tabel 7 Jarak Kecamatan ke Ibukota Kabupaten (Km) WP Kecamatan Jarak Panumbangan 31 Panawangan 45 Sukamantri 50 Panjalu 43 Jatinagara 30 Cipaku 20 Lumbung 52 Kawali 30 Cihaurbeuti 24 Utara Sadananya 21 Sindangkasih 17 Ciamis 2 Baregbeg 7 Cijeunjing 5 Cikoneng 15 Sukadana 35 Tambaksari 60 Cisaga 15 Rajadesa 44 Rancah 34 Lakbok 44 Mangunjaya 61 Purwadadi 62 Banjarsari 48 Tengah Padaherang 60 Cimaragas 18 Cidolog 21 Langkaplancar 43 Pamarican 32 Kalipucang 75 Pangandaran 90 Cigugur 150 Selatan Sidamulih 102 Parigi 115 Cimerak 140 Cijulang 127 Sumber; Bappeda, Kab. Ciamis Dalam Angka 2011 Keadaan ini apabila dibandingkan dengan Tahun 2009 mengalami penurunan yang cukup signifikan. Berdasarkan pendidikannya, pencari kerja tersebut terdiri dari tamatan sarjana sebanyak orang laki-laki dan orang perempuan, DI-DIII sebanyak orang laki-laki dan orang perempuan, SLTA sebanyak orang laki-laki dan orang perempuan, SLTP sebanyak 57 orang laki-laki dan 79 orang perempuan, serta sisanya SD ke bawah sebanyak 76 orang laki-laki dan 67 orang perempuan.

7 52 Selama Tahun 2010, sebanyak 845 orang pencari kerja telah dapat ditempatkan/ mengisi lowongan kerja di sektor Industri, 31 orang di sektor perdagangan dan 400 orang di sektor jasa-jasa. Namun demikian, secara komulatif pencari kerja yang belum ditempatkan sampai akhir Desember 2010 masih sangat banyak. Jumlah Penduduk usia 15 tahun keatas yang bekerja sebanyak orang, penganguran sebanyak dengan jumlah angkatan kerja sebanyak untuk tahun Tabel 8 Jumlah usia tidak produktif, usia produktif dan beban tanggungan WP Kecamatan Usia Tidak Produktif Usia Produktif Angka Beban (0-14 & 65+) (15-64) Tanggungan Panumbangan ,80 Panawangan ,98 Sukamantri ,40 Panjalu ,23 Jatinagara ,59 Cipaku ,03 Lumbung ,89 Kawali ,88 Cihaurbeuti ,41 Utara Sadananya Sindangkasih ,97 Ciamis ,65 Baregbeg ,69 Cijeunjing ,67 Cikoneng ,24 Sukadana ,98 Tambaksari ,14 Cisaga ,58 Rajadesa ,88 Rancah ,88 Lakbok ,57 Mangunjaya ,95 Purwadadi ,35 Banjarsari ,28 Tengah Padaherang ,15 Cimaragas ,88 Cidolog ,23 Langkaplancar ,69 Pamarican ,77 Kalipucang ,63 Pangandaran ,70 Cigugur ,86 Selatan Sidamulih ,63 Parigi ,69 Cimerak ,51 Cijulang ,68 Kab. Ciamis ,35 Sumber: Bappeda, Kab. Ciamis Dalam Angka 2011 Sehingga dapat diketahui pula tingkat pengganguran di Kabuapten Ciamis selama tiga tahun mengalami penurunan dimana pada tahun 2008 tingkat penganggurannya sebesar 6,31 persen menurun menjadi 6,00 persen dan tahun 2010 lebih baik lagi menjadi 5,12 persen. Pada Tahun 2010 dari Kabupaten Ciamis telah diberangkatkan transmigrasi umum sebanyak 25 KK atau sebanyak 86 jiwa. Jumlah tersebut lebih sedikit dibanding tahun sebelumnya yaitu 33 KK dengan jumlah jiwa sebanyak 126 jiwa.

8 Karakteristik Biofisik Wilayah Kondisi biofosik wilayah Kabupaten Ciamis terlihat perbedaan karakteristik alam antar wilayah. Data dan peta penggunaan tanah dapat kita lihat pada Tabel 9 dan Gambar 11 akan menunjukan luas lahan yang beragam penggunaannya antara wilayah pengembangan dan antara wilayah kecamatan WP Utara Tengah Selatan Kecamatan Tabel 9 Data penggunaan lahan (Km 2 ) Pekarangan, Halaman, Bangunan Tegal, Ladang, Kebun Padang Rumput, Gembalaan Jalan, Sal. Air, Kuburan Panumbangan Panawangan Sukamantri ,5 Panjalu Jatinagara ,59 Cipaku Lumbung Kawali Cihaurbeuti Sadananya 396, ,1 63 Sindangkasih Ciamis Baregbeg Cijeunjing Cikoneng ,1 Sukadana Tambaksari Cisaga Rajadesa Rancah , Lakbok Mangunjaya Purwadadi 1.091, Banjarsari Padaherang Cimaragas Cidolog Langkaplancar Pamarican Kalipucang Pangandaran Cigugur Sidamulih Parigi Cimerak Cijulang Kab. Ciamis , , , ,19 Sumber; Bappeda, Kab. Ciamis Dalam Angka 2011

9 54 Gambar 11 Peta penggunaan lahan di Kabupaten Ciamis 4.4 Kondisi Sarana dan Prasarana Dinamika perekonomian mendorong pada peningkatan mobilitas penduduk dan barang antar daerah. Oleh karena itu, sarana transportasi seperti jalan, kendaraan dan penunjang angkutan serta didukung oleh sarana komunikasi seperti pos dan telepon dapat memperlancar kegiatan perekonomian. Termasuk sarana pendidikan, kesehatan (rumah sakit/ puskesmas) serta perdagangan sebagai aktifitas ekonomi secara langsung.

10 Jalan Panjang jalan di seluruh wilayah Kabupaten Ciamis pada Tahun 2010 mencapai 4,75 9,154 ribu km. Berdasarkan kondisi dan panjang jalan seperti terlihat pada Tabel 10, digambarkan bahwa kondisi baik sepanjang km, kondisi sedang km, rusak 1.110,298 km dan rusak berat sepanjang 1.231,109 km sedangkan menurut jenis permukaan jalan sebagian besar telah diaspal, hanya sebagian jalan yang dikelola desa masih ada yang belum di aspal. Berdasarkan kewenangan pengelolaannya, jalan tersebut dibagi dalam 4 kategori yaitu jalan nasional sepanjang 97,928 km, jalan propinsi sepanjang 59,440 km, jalan kabupaten km dan sisanya sepanjang 3.820,670 km merupakan jalan desa. Catatan Kepolisian Resort Kabupaten Ciamis pada 2010 menunjukkan bahwa terdapat mobil penumpang, mobil barang, 697 mobil bus dan sepeda motor. Tercatat pada tahun 2010 kasus pelanggaran sebanyak 9662 kasus. Sementara itu kasus kecelakaan lalu lintas yang terjadi selama tahun 2010 sebanyak 272 kejadian meningkat dari tahun sebelumnya, dengan koban meninggal sebanyak 49 orang, luka berat 2 orang dan luka ringan 446 orang serta kerugian material diperkirakan mencapai 515,9 juta rupiah. Sarana transportasi lain bagi masyarakat Kabupaten Ciamis adalah kereta api melalui stasiun Ciamis. Pada tahun 2010 jumlah penumpang kereta api mencapai orang dengan nilai penjualan karcis sebesar Rp ,75 juta. Tabel 10 Kondisi dan panjang jalan yang ada di Kabupaten Ciamis Uraian Panjang (Km) Jalan Nasional 109, , , ,580 97,928 Baik 33,350 79,750 41, ,580 36,114 Sedang 71,960 29,560 65, ,879 Rusak ,30 Rusak Berat ,635 Jalan Provinsi 110, , , ,050 59,440 Baik 38,600 20,260 18,260 56,670 30,735 Sedang 55,670 88,290 77,090 31,878 19,635 Rusak 15,780 1,500 9,000 21,502 9,080 Rusak Berat 0 0 5, Jalan 762, , , , ,300 Kabupaten Baik 123, , , , ,114 Sedang 132, , , , ,384 Rusak 238, , , , ,874 Rusak Berat 268, , , , ,928 Jalan Desa 3.820, , , , ,670 Baik 620, , , , ,268 Sedang 920, , , ,812 Rusak 1.098, , , ,004 Rusak Berat 1.182, , , ,546 Jumlah Jalan Keseluruhan 4.082, , , , ,338 Baik 814, , , , ,221 Sedang 1.180, , , , ,710 Rusak 1.356, , , , ,298 Rusak Berat 1.450, , , ,19 Sumber:Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air, Energi dan Mineral, Dinas Cipta Karya, Kebersihan dan Tata Ruang Kab. Ciamis 2011

11 Pendidikan Di Kabupaten Ciamis pada Tahun 2010, terdapat 378 Taman Kanak-kanak Negeri dan Swasta, SD, 139 SLTP, 32 SMU dan 53 SMK serta 4 Akademi/ Perguruan Tinggi seperti terlihat pada Tabel 11. Selain itu, terdapat pula sekolah dalam naungan Departemen Agama yaitu Madrasah Diniyah sebanyak unit, Madrasah Ibtidaiyah sebanyak 215 unit, Madrasah Tsanawiyah sebanyak 128 unit dan Madrasah Aliyah sebanyak 46 unit. Terdapat perubahan kuantitas Sekolah Menengah Kejuruan dari 46 unit pada Tahun 2009 menjadi 53 unit pada tahun Begitu pula hal nya jumlah murid terutama murid sekolah kejuruan dari siswa menjadi siswa pada tahun 2010 termasuk kebutuhan pendidikan yang dibutuhkan seperti terlihat pada Gambar 12. Selanjutnya untuk pembinaan mental terdapat 655 pondok pesantren yang tersebar di seluruh kecamatan. Pondok pesantren terbanyak berada di Kecamatan Rancah yaitu sebanyak 41 Pondok Pesantren dengan jumlah santri sebanyak orang yang diasuh oleh 50 orang kyai. Gambar 12 Peta Kebutuhan Pendidikan Kabupaten Ciamis

12 57 WP Utara Tengah Selatan Tabel 11 Sarana Pendidikan di Kabupatem Ciamis Kecamatan Sekolah TK Negeri/ Swasta Sekolah SD Neberi/ Swasta Sekolah SMP Negeri/ Swasta Sekolah SMU/K Negeri/ Swasta Panumbangan Panawangan Sukamantri Panjalu Jatinagara Cipaku Lumbung Kawali Cihaurbeuti Sadananya Sindangkasih Ciamis Baregbeg Cijeunjing Cikoneng Sukadana Tambaksari Cisaga Rajadesa Rancah Lakbok Mangunjaya Purwadadi Banjarsari Padaherang Cimaragas Cidolog Langkaplancar Pamarican Kalipucang Pangandaran Cigugur Sidamulih Parigi Cimerak Cijulang Kab. Ciamis Sumber; Dinas Pendidikan Kab. Ciamis Kesehatan Ketersediaan sarana dan pelayanan kesehatan merupakan hal yang sangat penting. Sebagai upaya nyata tahun 2010 telah tersedia Puskesmas sebanyak 52 buah, Puskesmas Pembantu (Pustu) sebanyak 119 buah, dan Puskesmas Keliling sebanyak 50 buah. Tenaga kesehatan yang tersedia yaitu 88 tenaga medis/ dokter, 585 perawat, 575 bidan, 52 tenaga farmasi, 62 ahli gizi, 57 teknisi medis, 70 sanitasi dan 48 tenaga kesmas. Jumlah keseluruhan tenaga kesehatan tahun 2010 sebanyak orang, hal tersebut berarti terdapat penambahan tenaga kesehatan sebanyak 12 orang dari tahun sebelumnya seperti yang dijelaskan pada Tabel 12. Selain sarana dan prasarana kesehatan yang dikelola oleh pemerintah, pihak swasta pun turut mendukung pada pelayanan kesehatan masyarakat, yaitu terdapatnya rumah sakit swasta, balai pengobatan, praktek dokter dan praktek bidan. Rumah Sakit Umum Daerah Ciamis melayani pengobatan/ perawatan baik yang rawat jalan maupun rawat inap. Di samping itu RSUD menerima rujukan

13 58 dari Puskesmas/ dokter (rujukan dari bawah) bagi pasien yang tidak bisa diatasi di Puskemas/ dokter dan memberi rujukan keluar (rujukan ke atas) untuk pasien yang tidak bisa di atasi di Rumah Sakit Umum Daerah Ciamis. Upaya Pemerintah untuk meningkatkan kualitas SDM sejak dini diantaranya melalui kegiatan imunisasi. Tabel 12 Rumah Sakit, Puskesmas dan Pengobatan di Kabupaten Ciamis WP Kecamatan Rumah Sakit Puskesmas Balai Praktek Pengobatan Dokter/ Bidan Panumbangan Panawangan Sukamantri Panjalu Jatinagara Cipaku Lumbung Kawali Cihaurbeuti Sadananya Utara Sindangkasih Ciamis Baregbeg Cijeunjing Cikoneng Sukadana Tambaksari Cisaga Rajadesa Rancah Total Lakbok Mangunjaya Purwadadi Banjarsari Tengah Padaherang Cimaragas Cidolog Langkaplancar Pamarican Total Kalipucang Pangandaran Cigugur Selatan Sidamulih Parigi Cimerak Cijulang Total Kab. Ciamis Sumber; Dinas Kesehatan Kab. Ciamis (Kabupaten Ciamis Dalam Angka 2011) Kegiatan tersebut telah dilaksanakan di seluruh kecamatan. Imunisasi BCG kepada anak, DPT1+HB1 kepada anak, DPT3+HB anak, Polio 4 kepada anak, Campak kepada anak, Hepatitis BO (0<7hari) sebanyak anak dan TT2 Ibu Hamil kepada orang ibu hamil, TT 2 Catin kepada 153 orang. Kemudian untuk akseptor KB baru dapat

14 59 dilayani di 52 Puskesmas, 4 Rumah Sakit, 17 Rumah bersalin, 135 Pustu serta didukung dengan 77 Petugas KB. Pada tahun 2010 terdapat orang akseptor baru lebih tinggi dari yang ditargetkan. Adapun akseptor dengan jenis kontrasepsi yang terbanyak diminati adalah suntik kemudian pil dan IUD. Untuk membina keluarga, telah dibentuk kelompok binaan berdasarkan tingkatan kelompok umur, yaitu: Balita (BKB), Remaja (BKR) dan Lansia (BKL). Pada tahun 2010 terjadi kenaikan jumlah kelompok kegiatan dibanding tahun 2009, yaitu BKB dari 390 kelompok naik menjadi 394 kelompok, sedangkan BKR tahun 2010 naik dari 180 kelompok menjadi 190 kelompok dan BKL naik dari 219 kelompok menjadi 233 kelompok. Jumlah keluarga berdasarkan tahapan keluarga pada tahun 2010 sedikit mengalami pergeseran dibanding tahun 2009 Jumlah Pra Sejahtera pada Tahun 2010 sebanyak mengalami kenaikan dibanding tahun 2009 yang berjumlah keluarga. Namun di KS I terjadi penurunan dari KK pada tahun 2009 menjadi KK pada tahun Keagamaan Untuk meningkatkan kualitas iman dan taqwa SDM di Kabupaten Ciamis senantiasa dilakukan pembinaan akhlak. Upaya pembinaan akhlak tersebut tidak terlepas dari fungsi dan peranan tokoh-tokoh agama dan masyarakat, seperti Ulama, Mubaligh, Khotib dan Penyuluh Agama. Pada tahun 2010, di Kabupaten Ciamis terdapat Ulama, Mubaligh, Khatib, Penyuluh Agama 56 orang dan 303 Penyuluh Agama Honorer dari jumlah tersebut mengalami penurunan dari Tahun sebelumnya. Selain itu untuk sarana tempat beribadatnya terdapat pula buah mesjid, buah langgar, buah mushola dan 16 buah gereja terlihat pada Tabel 13. Kehidupan beragama di Kabupaten Ciamis terlihat dari pelaksanaan ibadah haji dan pernikahan. Jumlah pemberangkatan haji Tahun 2010 sebanyak orang. Adapun jumlah Nikah, Talak, Cerai dan Rujuk yang tercatat di Departemen Agama adalah Nikah yang bayar dan 136 pernikahan yang gratis, 848 Talak, 252 perceraian dan hanya 7 pasangan yang rujuk Perdagangan Perdagangan merupakan penggerak ekonomi kedua setelah pertanian di Kabupaten Ciamis. Berdasarkan data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Ciamis jumlah perusahaan perdagangan menurut status permodalannya adalah sebanyak 21 perusahaan besar (PB), 60 Perusahaan Menengah (PM), Perusahaan Kecil (PK) serta Pasar terlihat pada Tabel 14, terjadi peningkatan jumlah perusahaan dari tahun sebelumnya sehingga dapat menampung lebih banyak pegawai untuk peningkatan perekonomian masyarakat di Kabupaten Ciamis. Sebagai sarana perdagangan Pemda Ciamis mengelola 9 pasar yang tersebar di beberapa kecamatan. Pasar Pemda tersebut memiliki kios dengan pedagang, Kios terbanyak terdapat di pasar manis Ciamis sebanyak unit, disusul pasar wisata Pangandaran sebanyak 940 unit. Selain pasar Pemda juga terdapat pasar desa sebanyak 83 pasar Desa sebagai tempat berjualan bagi pedagang, terjadi peningkatan jumlah pasar desa dari tahun sebelumnya sehingga mampu menjaring lebih banyak orang untuk bekerja.

15 60 Tabel 13 Rumah ibadah di Kabupaten Ciamis WP Kecamatan Masjid Langgar Musholla Gereja Panumbangan Panawangan Sukamantri Panjalu Jatinagara Cipaku Lumbung Kawali Cihaurbeuti Utara Sadananya Sindangkasih Ciamis Baregbeg Cijeunjing Cikoneng Sukadana Tambaksari Cisaga Rajadesa Rancah Lakbok Mangunjaya Purwadadi Banjarsari Tengah Padaherang Cimaragas Cidolog Langkaplancar Pamarican Kalipucang Pangandaran Cigugur Selatan Sidamulih Parigi Cimerak Cijulang Kab. Ciamis Sumber: Kementrian Agama Kantor Kabupaten Ciamis Ekonomi Wilayah Situasi perekonomian Kabupaten Ciamis dapat terlihat dari data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Nilai PDRB Kabupaten Ciamis pada tahun 2009 atas dasar harga berlaku sebesar 15,8 triliun rupiah atau naik 9,24 persen dibanding tahun 2008 dan PDRB atas dasar harga konstan tahun 2010 (tanpa pengaruh inflasi) sebesar 7,429 triliun rupiah seperti terlihat pada Tabel 15 atau naik dibanding tahun sebelumnya 7,07 triliun rupiah. Berdasarkan kontribusi sektor ekonomi terhadap PDRB Kabupaten Ciamis tahun 2009 atas dasar harga konstan terungkap bahwa kontribusi sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan masih dominan yaitu sebesar 30,36 persen, kemudian sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 26,03 persen dan sektor jasa menyumbang 16,35 persen serta sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 8,34 persen. Namun demikian besarnya kontribusi sektor-sektor tersebut pada tahun 2009 apabila kita bandingkan dengan tahun 2008 ternyata mengalami pergeseran. Sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan ternyata

16 61 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2008, sedangkan untuk sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran mengalami peningkatan. Tabel 14 Fasilitas ekonomi Kabupaten Ciamis WP Kecamatan Perusahaan Perusahaan Perusahaan Besar Menengah Kecil Pasar Panumbangan Panawangan Sukamantri Panjalu Jatinagara Cipaku Lumbung Kawali Cihaurbeuti Utara Sadananya Sindangkasih Ciamis Baregbeg Cijeunjing Cikoneng Sukadana Tambaksari Cisaga Rajadesa Rancah Total WP Utara Lakbok Mangunjaya Purwadadi Banjarsari Tengah Padaherang Cimaragas Cidolog Langkaplancar Pamarican Total WP Tengah Kalipucang Pangandaran Cigugur Selatan Sidamulih Parigi Cimerak Cijulang Total WP Selatan Kab. Ciamis Sumber: Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kab. Ciamis 4.5 Arah Kebijakan Pembangunan Visi Pembangunan Berdasarkan hasil analisis terhadap kondisi obyektif dan potensi yang dimiliki dengan mempertimbangkan kesinambungan pembangunan sesuai dengan tahapan pembangunan jangka panjang daerah, maka Visi Pembangunan Daerah Kabupaten Ciamis tahun adalah sebagai berikut:

17 62 Dengan Iman dan Taqwa Ciamis MANTAP Sejahtera Tahun 2014 Pengertian Iman dan Taqwa mengandung makna, bahwa keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT harus melandasi dan menjiwai para pihak dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di Kabupaten Ciamis. Tabel 15 PDRB Wilayah Pengembangan dan kecamatan serta kontribusinya WP Kecamatan PDRB (juta Kontribusi rupiah) % Peringkat Panumbangan ,175 2,99 9 Panawangan ,981 2,75 15 Sukamantri ,733 1,12 35 Panjalu ,368 1,91 25 Jatinagara ,599 1,37 32 Cipaku ,854 2,68 16 Lumbung ,558 1,11 34 Kawali ,533 2,63 17 Cihaurbeuti ,244 2,31 12 Utara Sadananya ,660 1,6 31 Sindangkasih ,420 2,68 18 Ciamis ,621 9,54 1 Baregbeg ,780 2,71 7 Cijeunjing ,117 2,89 11 Cikoneng , Sukadana ,737 1,4 33 Tambaksari ,697 1,8 29 Cisaga ,517 1,96 23 Rajadesa ,508 3,29 8 Rancah ,998 3,46 6 Total WP Utara ,032 53,2 Lakbok ,388 2,93 13 Mangunjaya ,884 2,05 27 Purwadadi ,995 2,38 22 Banjarsari ,497 7,5 2 Tengah Padaherang ,601 5,13 3 Cimaragas ,058 0,99 36 Cidolog ,749 1,61 28 Langkaplancar ,301 2,4 19 Pamarican ,412 3,7 5 Total WP Tengah ,885 28,69 Kalipucang ,099 2,21 21 Pangandaran ,126 5,03 4 Cigugur ,955 1,45 30 Selatan Sidamulih ,201 1,9 24 Parigi ,571 3,2 10 Cimerak ,590 2,1 26 Cijulang ,906 2,22 20 Total WP Selatan ,448 18,11 Kab. Ciamis , Sumber: Bappeda Kab. Ciamis 2011 Sedangkan kata MANTAP mengandung makna, bahwa dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Ciamis akan dilakukan penguatan dan pemantapan hasil pembangunan yang telah dicapai pada periode sebelumnya. Visi Kabupaten Ciamis Tahun yang memberikan prioritas terhadap pembangunan ekonomi yang berbasis agribisnis dan pariwisata, tetap dilanjutkan melalui penguatan dan pemantapan sektor tersebut, sehingga menjadi motor penggerak perekonomian daerah dan masyarakat.

18 63 Kata MANTAP juga merupakan kepanjangan dari kata Maju, Aman, Nyaman, Tangguh, Amanah dan Produktif, sebuah cita-cita mewujudkan Kabupaten Ciamis menjadi daerah yang maju dalam setiap aspek kehidupan untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Kondisi tersebut dapat dicapai apabila terciptanya rasa aman, lingkungan hidup yang nyaman dan lestari, serta sumber daya manusia yang amanah, produktif dan berdaya saing, sehingga mencapai ketangguhan dalam kehidupan sosial, ekonomi, politik dan budaya. Adapun makna Sejahtera merupakan suatu kondisi masyarakat yang ditandai oleh kehidupan beragama yang mantap, terpenuhinya kebutuhan sandang, pangan dan perumahan yang layak, lingkungan yang sehat, memperoleh pelayanan pendidikan dan kesehatan yang memadai serta memiliki rasa aman dan tentram Misi Pembangunan Daerah Dalam rangka mewujudkan visi tersebut di atas, maka misi pembangunan daerah Kabupaten Ciamis tahun ditetapkan sebagai berikut: Meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan pengamalan agama sesuai dengan tuntunan Allah dan Utusan-Nya Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang produktif dan berdaya saing Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah Mewujudkan perekonomian daerah dan masyarakat yang tangguh dan berdaya saing berbasis potensi unggulan lokal Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan desa. Meningkatkan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam, lingkungan hidup dan penataan ruang guna mendukung pembangunan yang berkelanjutan. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur wilayah dan perdesaan. Adapun tujuan dan sasaran setiap Misi tersebut adalah sebagai berikut: Meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan pengamalan agama sesuai dengan tuntunan Allah dan Utusan-Nya Tujuan: Meningkatnya pemahaman keimanan yang didasari dengan ilmu pengetahuan yang benar Meningkatnya pemahaman dan pengamalan secara benar dan baik Sasaran: Meningkatnya pengetahuan mengenai keimanan secara lurus terhindar dari noda-noda syirik Meningkatnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai agama dalam bentuk ibadah secara benar dan baik Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang produktif dan berdaya saing Tujuan: Meningkatnya kapasitas SDM yang memiliki keunggulan dan kompetensidalam meningkatkan kualitas hidup Sasaran: Meningkatnya kualitas dan kesempatan pendidikan Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam Keluarga Berencana (KB) Meningkatnya perlindungan masyarakat dan kesejahteraan sosial.

19 64 Meningkatnya kualitas pengamalan nilai-nilai agama dalam kehidupan dan kerukunan hidup antar dan inter umat beragama Terpeliharanya nilai-nilai budaya dalam masyarakat Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah Tujuan: Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Sasaran: Meningkatnya kapasitas Pemerintahan Daerah untuk terciptanya pelayanan publik yang berkualitas Tersedianya sarana, prasarana dan aparatur yang memadai Terciptanya supremasi hukum dan perlindungan Hak Azasi Manusia (HAM) Meningkatnya kemampuan dan kualitas pengelolaan anggaran Teciptanya basis data daerah yang akurat, relefan dan lengkap Terciptanya sinergitas pembangunan daerah Terciptanya sinergitas pembangunan kewilayahan Meningkatkan daya beli, mewujudkan perekonomian daerah dan masyarakat yang tangguh dan berdaya saing berbasis potensi unggulan lokal Tujuan: Pendapatan dan ketahanan pangan masyarakat Sasaran: Meningkatnya kualitas, kuantitas, pengelolaan dan pemasaran produk unggulan daerah. Meningkatnya peran koperasi dan UKM dalam pengembangan perekonomian rakyat Terjaminnya Ketersediaan, mutu, distribusi dan konsumsi pangan masyarakat Meningkatnya pertumbuhan investasi Terwujudnya sentra-sentra pertumbuhan ekonomi yang berbasis potensi unggulan lokal Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan desa Tujuan: Mewujudkan keberdayaan dan kemandirian masyarakat dan desa Sasaran: Meningkatnya kesetaraan Gender, peran pemuda dan prestasi olah raga. Menurunnya Tingkat kemiskinan dan pengangguran. Berkurangnya kesenjangan pembangunan antar desa (desa tertinggal, desa perbatasan, desa sekitar hutan dan perkebunan) Meningkatkan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam, lingkungan hidup dan penataan ruang guna mendukung pembangunan yang berkelanjutan. Tujuan: Meningkatkan daya dukung dan daya tampung lingkungan Sasaran: Terjaminnya ketersediaan Sumberdaya alam dalam jumlah dan kualitas yang memadai. Terkendalinya pencemaran dan kerusakan lingkungan. Terwujudnya penataan ruang sesuai dengan daya dukung lingkungan Terkendalinya pencemaran dan kerusakan lingkungan serta bencana. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur wilayah dan perdesaan.

20 65 Tujuan: Meningkatkan ketersediaan infrastruktur untuk mendukung aktivitas ekonomi dan sosial budaya Sasaran: Meningkatnya ketersediaan dan kualitas infrastruktur transportasi untuk mendukung kelancaran pergerakan orang, barang dan jasa. Meningkatnya cakupan pelayanan infrastruktur energi dan kelistrikan serta telekomunikasi Meningkatnya cakupan pelayanan air bersih dan sanitasi lingkungan Meningkatnya ketersediaan dan kualitas irigasi untuk menunjang ketahanan pangan Meningkatnya kenyaman wisatawan Terciptanya sinergitas pembangunan infrastruktur wilayah dan perdesaan Terlaksananya percepatan pembangunan infrastruktur perdesaan Meningkatnya penataan permukiman dan ruang 4.6 Alokasi dan Distribusi Anggaran Pembangunan Sumber Sumber utama penerimaan daerah Kabupaten Ciamis untuk pembiayaan pembangunan daerah tahun secara garis besar dapat dibagi menjadi dua golongan utama, yaitu sumber penerimaan yang berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan penerimaan yang bersumber dari pemerintah yang lebih tinggi berupa dana perimbangan dan lain-lain pendapatan daerah yang sah. Pendapatan daerah dalam struktur APBD merupakan hal yang sangat penting peranannya baik untuk mendukung penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan daerah maupun pemberian pelayanan kepada publik. Sumber Pendapatan Daerah Kabupaten Ciamis Tahun struktur pengelompokkannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yaitu sebagai berikut: Pendapatan Asli Daerah (PAD), yang meliputi: Pajak Daerah Retribusi Daerah Hasil Laba Perusahaan Daerah dan Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah DanaPerimbangan yang terdiri dari: Dana Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Khusus Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Lain-lain pendapatan daerah yang sah sesuai Permendagri 59 Tahun 2007, merupakan pos untuk penerimaan yang bersifat tidak operasional tetapi tergantung dengan kebijakan pemerintah pusat seperti bantuan yang diluncurkan baik untuk mendukung penyelenggaraan pemerintahan maupun penanggulangan bencana alam dan bencana sosial, yang meliputi:

21 66 Pendapatan Hibah Dana Darurat Dana Bagi hasil Pajak dari Provinsi & Pemerintah Daerah Lainnya Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus Bantuan Keuangan dari Propinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya Pengelolaan Pendapatan Daerah dilaksanakan oleh SKPD yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati Alokasi Sasaran Pendapatan Daerah Pemerintah Kabupaten Ciamis Tahun untuk setiap komponen pendapatan asli daerah, dana perimbangan, dan lainlain pendapatan daerah yang sah seperti Tabel 16. Tabel 16 Sasaran pendapatan daerah Pemerintah Kabupaten Ciamis dari tahun (dalam milyar rupiah) No. Uraian Tahun PAD 46,56 49,69 52,53 55,37 58,21 61,06 2 Dana 1.019, , , , , ,38 Perimbangan 3* Lain-lain Pendapatan Daerah Yang 174,01 175,00 176,00 177,00 178,00 180,00 Sah Jumlah 1.240, , , , , ,36 Sumber: Dinas PPKAD Kabupaten Ciamis, 2009 (RPJMD Kab. Ciamis) *Keterangan : Asumsi untuk lain-lain pendapatan daerah yang sah ; penerimaan pendapatan yang bersumber dari pemerintah pusat yang diarahkan diasumsikan tetap kecuali potensi kenaikan dari bagi hasil pajak dan bukan pajak diasumsikan kenaikan 3 % Distribusi Belanja Daerah disusun dengan pendekatan anggaran berbasis kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan. Ini bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas perencanaan anggaran serta menjamin efektifitas dan efisiensi penggunaan anggaran kedalam program/ kegiatan. Kebijakan Belanja Daerah diupayakan dengan pengaturan pola pembelanjaan yang proporsional, efisien dan efektif. Kebijakan tersebut antara lain: Penggunaan indeks relevansi anggaran dalam penentuan anggaran belanja dengan memperhatikan belanja tidak langsung dan belanja langsung. Penentuan prioritas belanja langsung dihitung berdasarkan fungsi sesuai dengan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Ciamis, serta anggaran belanja yang direncanakan oleh SKPD sebagai pengguna anggaran Peningkatan efektivitas belanja bantuan keuangan kepada desa, dengan pola Bantuan Keuangan Kepada Pemerintahan Desa yang alokasi dan pengaturannya mengacu kepada peraturan yang berlaku Pengalokasian belanja tidak langsung difokuskan pada belanja pegawai dengan memperhatikan formasi pegawai baru, kenaikan gaji pegawai dan tunjangan kesejahteraan bagi PNS serta belanja untuk mendukung operasional SKPD

22 67 yang efektif dan efisien sehingga mampu menyelenggarakan organisasi dengan baik dan melaksanakan fasilitasi kegiatan pembangunan secara maksimal Dalam kurun waktu tahun , struktur APBD Kabupaten Ciamis terdiri dari dua bagian yaitu Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung dengan rincian seperti dalam Tabel 17. Tabel 17 Rencana belanja daerah pemerintah Kabupaten Ciamis tahun (dalam milyaran rupiah) Uraian Tahun Belanja Tidak Langsung 972, , , , , ,62 Belanja Langsung 285,83 347,87 399,57 501,23 578,14 695,74 Jumlah 1.258, , , , , ,36 Sumber: Dinas PPKAD Kabupaten Ciamis, 2009 (RPJMD Kab. Ciamis) Kebijakan pembiayaan mencakup pada penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan, disisi penerimaan kebijakan yang ditempuh adalah melalui: Optimalisasi sisa lebih Perhitungan Anggaran Tahun lalu untuk memfasilitasi apabila terjadi defisit Pembentukan dana cadangan untuk membiayai kegiatan yang memerlukan dana cukup besar sehingga memerlukan pengalokasian dalam APBD lebih dari satu tahun anggaran Penerimaan dana pinjaman untuk pembiayaan pembangunan daerah yang tidak dapat ditanggulangi dari pendapatan daerah Kebijakan pengeluaran pembiayaan diarahkan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban yang sangat urgen, yaitu: Penggunaan Dana Cadangan dialokasikan untuk menutupi kebutuhan dana yang tidak mungkin dibebankan dalam 1 tahun anggaran mengingat jumlahnya sangat besar misalnya untuk mendanai kegiatan pemilihan Kepala Daerah Penyertaan modal kepada Badan Usaha Milik Daerah dalam rangka memenuhi kewajiban penyediaan modal minimum serta dalam rangka peningkatan kinerja BUMD Pembayaran hutang pokok yang jatuh tempo yang jumlahnya relatif besar. Rencana pembiayaan Tahun dijelaskan pada Tabel 18. Tabel 18 Rencana pembiayaan pemerintah Kabupaten Ciamis tahun (dalam milyaran rupiah) No Uraian Tahun Penerimaan 25, * Pengeluaran 6, Netto 18, Sumber: Dinas PPKAD Kabupaten Ciamis, 2009 (RPJMD Kab. Ciamis) *Keterangan : Untuk pengeluaran pembiayaan diasumsikan tetap dengan pertimbangan hanya untuk pembayaran pokok utang, penyertaan modal serta pembayaran dana pihak ketiga

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Keadaan Geografis Berdasarkan data yang diperoleh dari BPS Kabupaten Ciamis, secara geografis wilayah Kabupaten Ciamis berada pada 108 0 20 sampai dengan 108 0

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. Indonesia dan memiliki luas sebesar 2.556,75 km 2 dan memiliki penduduk sebanyak

BAB II DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. Indonesia dan memiliki luas sebesar 2.556,75 km 2 dan memiliki penduduk sebanyak BAB II DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN A. Profil Wilayah Kabupaten Ciamis 1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Ciamis merupakan sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia dan memiliki luas sebesar

Lebih terperinci

Sekapur Sirih. Ciamis, Agustus 2010 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Ciamis. Ir. Gandjar Rachman

Sekapur Sirih. Ciamis, Agustus 2010 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Ciamis. Ir. Gandjar Rachman Sekapur Sirih Sebagai pengemban amanat Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik dan sejalan dengan rekomendasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengenai Sensus Penduduk dan Perumahan Tahun 2010

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS DAN UNIT PELAKSANA TEKNIS

Lebih terperinci

Dinas Bina Marga Sumber Daya Air Energi dan Sumberdaya Mineral. Sekretariat. Bidang Bina Marga. Bidang PSDA Bidang Geologi Sumber Daya Mineral

Dinas Bina Marga Sumber Daya Air Energi dan Sumberdaya Mineral. Sekretariat. Bidang Bina Marga. Bidang PSDA Bidang Geologi Sumber Daya Mineral Dinas Bina Marga Sumber Daya Air Energi dan Sumberdaya Mineral Sekretariat Bidang Bina Marga Bidang PSDA Bidang Geologi Sumber Daya Mineral Bidang Energi & Ketenagalistrikan UPTD : 1. UPTD Wilayah Ciamis

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN CIAMIS Menimbang

Lebih terperinci

-1- BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

-1- BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH -1- BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang :

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Matrik Kebutuhan Data, Metode, Jenis dan Sumber Data

LAMPIRAN. Lampiran 1. Matrik Kebutuhan Data, Metode, Jenis dan Sumber Data LAMPIRAN Lampiran 1. Matrik Kebutuhan Data, Metode, Jenis dan Sumber Data No Kebutuhan Data Metode Jenis Data Sumber Data 1 Konteks Umum Lokasi Studi Dokumen, Interview, Pengamatan Lapang Primer, Sekunder

Lebih terperinci

bahwa penataan daerah pemilihan pada kabupaten induk dan pembentukan daerah pemilihan pada kabupaten pemekaran dalam penataan keanggotaan

bahwa penataan daerah pemilihan pada kabupaten induk dan pembentukan daerah pemilihan pada kabupaten pemekaran dalam penataan keanggotaan KOMIS! PEtfllLlllAN utiluh KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR : 61 1/Kpts/KPU/TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR: 104/Kpts/KPU/TAHUN 2013 TENTANG PENETAPAN DAERAH

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR GRAFIK... xiii BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-5

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi Dan Demografi... II-2

DAFTAR ISI. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi Dan Demografi... II-2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... xix BAB I. PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen RPJMD

Lebih terperinci

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH JEMBER TAHUN ANGGARAN 2016

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH JEMBER TAHUN ANGGARAN 2016 ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 2016 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah merupakan rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui bersama

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

Lebih terperinci

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo VISI : PONOROGO LEBIH MAJU, BERBUDAYA DAN RELIGIUS MISI I : Membentuk budaya keteladanan pemimpin yang efektif, guna mengembangkan manajemen pemerintahan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi merupakan cara pandang ke depan tentang kemana Pemerintah Kabupaten Belitung akan dibawa, diarahkan dan apa yang diinginkan untuk dicapai dalam kurun

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2015 dapat

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Pembangunan Daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I - 1 A. VISI DAN MISI II - 3 B. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DAERAH II - 5 C. PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH II - 13

BAB I PENDAHULUAN I - 1 A. VISI DAN MISI II - 3 B. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DAERAH II - 5 C. PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH II - 13 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR HAL i iv vi vii BAB I PENDAHULUAN I - 1 1.1 DASAR HUKUM I - 4 1.2 GAMBARAN UMUM DAERAH I - 3 1. Kondisi Geografis Daerah I - 5 2. Batas Administrasi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH DAN ISU STRATEGIS... II-1

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH DAN ISU STRATEGIS... II-1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1 LATAR BELAKANG... I-1 2.1 MAKSUD DAN TUJUAN... I-2 1.2.1 MAKSUD... I-2 1.2.2 TUJUAN... I-2 1.3 LANDASAN PENYUSUNAN...

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN CIAMIS KATA PENGANTAR Buku Profil Kesehatan Kabupaten Ciamis tahun 2013 merupakan salah satu bentuk penyajian data dan informasi bidang kesehatan yang diharapkan dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB VII PENUTUP KESIMPULAN

BAB VII PENUTUP KESIMPULAN BAB VII PENUTUP KESIMPULAN Pencapaian kinerja pembangunan Kabupaten Bogor pada tahun anggaran 2012 telah menunjukkan hasil yang menggembirakan. Hal ini terlihat dari sejumlah capaian kinerja dari indikator

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH Kerangka ekonomi makro daerah akan memberikan gambaran mengenai kemajuan ekonomi yang telah dicapai pada tahun 2010 dan perkiraan tahun

Lebih terperinci

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaiman pemerintah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien. Dengan

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH 3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah Kondisi perekonomian Kota Ambon sepanjang Tahun 2012, turut dipengaruhi oleh kondisi perekenomian

Lebih terperinci

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT i DAFTAR ISI PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL i ii viii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Dasar Hukum 3 1.3 Hubungan Antar Dokumen 4 1.4 Sistimatika Dokumen

Lebih terperinci

5 HASIL PEMBAHASAN. 5.1 Identifikasi Sektor Unggulan

5 HASIL PEMBAHASAN. 5.1 Identifikasi Sektor Unggulan 68 5 HASIL PEMBAHASAN 5.1 Identifikasi Sektor Unggulan Kemampuan memacu pertumbuhan suatu wilayah sangat tergantung dari keunggulan atau daya saing sektor-sektor ekonomi wilayahnya (Rustiadi et al. 2007).

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Daftar Tabel. Tabel Jumlah Partai Politik, Lsm Dan Ormas Di Tingkat Kabupaten 21 GAMBARAN UMUM

DAFTAR TABEL. Daftar Tabel. Tabel Jumlah Partai Politik, Lsm Dan Ormas Di Tingkat Kabupaten 21 GAMBARAN UMUM DAFTAR TABEL GAMBARAN UMUM Kondisi Geografis Tabel 1.1.1. Luas Wilayah Menurut Klasifikasi Ketinggian Tempat Di Kabupaten Subang, 6 Tabel 1.1.2. Luas Wilayah Menurut Klasifikasi Kemiringan Lereng Di Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS IIV.1 Permasalahan Pembangunan Permasalahan yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Ngawi saat ini dan permasalahan yang diperkirakan terjadi lima tahun ke depan perlu mendapat

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA Pemerintah Kabupaten Demak Perencanaan strategik, sebagai bagian sistem akuntabilitas kinerja merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH 3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah Kebijakan pembangunan ekonomi Kabupaten Cianjur tahun 2013 tidak terlepas dari arah kebijakan ekonomi

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH 3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah Berdasarkan strategi dan arah kebijakan pembangunan ekonomi Kabupaten Polewali Mandar dalam Rencana

Lebih terperinci

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4 RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4 RPJMD KOTA LUBUKLINGGAU 2008-2013 VISI Terwujudnya Kota Lubuklinggau Sebagai Pusat Perdagangan, Industri, Jasa dan Pendidikan Melalui Kebersamaan Menuju Masyarakat

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

Tahun Penduduk menurut Kecamatan dan Agama Kabupaten Jeneponto

Tahun Penduduk menurut Kecamatan dan Agama Kabupaten Jeneponto DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Luas Wilayah menurut Kecamatan di Kabupaten Jeneponto... II-2 Tabel 2.2 Jenis Kebencanaan dan Sebarannya... II-7 Tabel 2.3 Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Jeneponto Tahun 2008-2012...

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI BAB II DESKRIPSI ORGANISASI 2.1. Sejarah Organisasi Kota Serang terbentuk dan menjadi salah satu Kota di Propinsi Banten berdasarkan Undang-undang Nomor 32 tahun 2007 yang diundangkan pada tanggal 10 bulan

Lebih terperinci

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI UMUM KABUPATEN BOGOR

BAB IV KONDISI UMUM KABUPATEN BOGOR BAB IV KONDISI UMUM KABUPATEN BOGOR 1.5 Kondisi Geografis dan Administratif Kabupaten Bogor Kabupaten Bogor merupakan salah satu wilayah daratan (tidak memiliki wilayah laut) yang berbatasan langsung dengan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA SAMARINDA TAHUN 2011

BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA SAMARINDA TAHUN 2011 BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA SAMARINDA TAHUN 2011 A. Isu Strategis Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2011 merupakan suatu dokumen perencanaan daerah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena pada tanggal 30 Desember 2013 Peraturan Daerah Nomor 23 Tahun 2013 tentang

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, pada tanggal 9 Januari 2012 Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2012 tentang Anggaran

Lebih terperinci

Daftar Tabel. Halaman

Daftar Tabel. Halaman Daftar Tabel Halaman Tabel 3.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kab. Sumedang Tahun 2008... 34 Tabel 3.2 Kelompok Ketinggian Menurut Kecamatan di Kabupaten Sumedang Tahun 2008... 36 Tabel 3.3 Curah Hujan

Lebih terperinci

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan : Tgk.

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------------------------------------------------ i DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

1) Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Galuh 2) Dosen Fakultas Pertanian Universitas Galuh 3) Dosen Fakultas Pertanian Universitas Galuh.

1) Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Galuh 2) Dosen Fakultas Pertanian Universitas Galuh 3) Dosen Fakultas Pertanian Universitas Galuh. ANALISIS PEMASARAN BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) (Studi Kasus Pada Kelompok Tani Kridamulya Desa Sukamulya Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis) Oleh: Iyan Maulana 1, Dini Rochdiani 2, Djafar Shiddiq

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah menggambarkan kondisi dan analisis statistik Perekonomian Daerah, sebagai gambaran umum untuk situasi perekonomian Kota

Lebih terperinci

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) A. Visi dan Misi 1. Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sleman 2010-2015 menetapkan

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Tabel Judul Halaman: 1.1 Nama Kecamatan, Luas Wilayah dan Jumlah Desa/Kelurahan Luas Tanah Menurut Penggunaannya 4

DAFTAR TABEL. Tabel Judul Halaman: 1.1 Nama Kecamatan, Luas Wilayah dan Jumlah Desa/Kelurahan Luas Tanah Menurut Penggunaannya 4 DAFTAR ISI Halaman: KATA PENGANTAR DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... ii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR GRAFIK... ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Pemerintahan... 1 1.2 Kepegawaian... 2 1.3

Lebih terperinci

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Berdasarkan Pasal 18 Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, bahwa dalam rangka penyusunan Rancangan APBD diperlukan penyusunan Kebijakan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2015 Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2015 Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2014 dapat

Lebih terperinci

1. Mewujudkan tata pemerintahan yang amanah didukung oleh aparatur pemerintah yang profesional dan berkompeten. 2. Mewujudkan keamanan dan ketertiban

1. Mewujudkan tata pemerintahan yang amanah didukung oleh aparatur pemerintah yang profesional dan berkompeten. 2. Mewujudkan keamanan dan ketertiban 1. Mewujudkan tata pemerintahan yang amanah didukung oleh aparatur pemerintah yang profesional dan berkompeten. 2. Mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat serta kehidupan politik yang demokratis.

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 6 BAB II PERENCANAAN KINERJA Laporan Kinerja Kabupaten Purbalingga Tahun mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS TAHUN : 2013 NOMOR : 23 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS TAHUN : 2013 NOMOR : 23 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS TAHUN : 2013 NOMOR : 23 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG PENATAAN DAN PENGENDALIAN MENARA TELEKOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS Kecamatan Tomoni memiliki luas wilayah 230,09 km2 atau sekitar 3,31 persen dari total luas wilayah Kabupaten Luwu Timur. Kecamatan yang terletak di sebelah

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN PADA PUSKESMAS DAN PERIZINAN SARANA PELAYANAN

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI WILAYAH

BAB II DESKRIPSI WILAYAH BAB II DESKRIPSI WILAYAH 1.1 Kondisi Geografis 2.1.1 Kota Magelang a. Letak Wilayah Berdasarkan letak astronomis, Kota Magelang terletak pada posisi 110 0 12 30 110 0 12 52 Bujur Timur dan 7 0 26 28 7

Lebih terperinci

BAB VI TUJUAN DAN SASARAN

BAB VI TUJUAN DAN SASARAN BAB VI TUJUAN DAN SASARAN Penetapan tujuan dan sasaran organisasi di dasarkan pada faktor-faktor kunci keberhasilan yang dilakukan setelah penetapan visi dan misi. Tujuan dan sasaran dirumuskan dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Provinsi Bali disusun dengan pendekatan kinerja

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA PALU DT - TAHUN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA PALU DT - TAHUN DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Luas Wilayah Kota Palu Menurut Kecamatan Tahun 2015.. II-2 Tabel 2.2 Banyaknya Kelurahan Menurut Kecamatan, Ibu Kota Kecamatan Dan Jarak Ibu Kota Kecamatan Dengan Ibu Kota Palu Tahun

Lebih terperinci

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman Akhir Masa Jabatan Tahun DAFTAR TABEL

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman Akhir Masa Jabatan Tahun DAFTAR TABEL DAFTAR TABEL Tabel 1.1. Pembagian Wilayah Administrasi Kabupaten Sleman... 2 Tabel 1.2. Ketinggian Wilayah Kabupaten Sleman... 3 Tabel 1.3. Jumlah Penduduk Kabupaten Sleman Menurut Jenis Kelamin, Kepadatan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI PEMBANGUNAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA NO INDIKATOR SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET SATUAN BESARAN Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis pada

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 Oleh: BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KABUPATEN MALANG Malang, 30 Mei 2014 Pendahuluan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Dasar Hukum... 1 B. Gambaran Umum Daerah... 6

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Dasar Hukum... 1 B. Gambaran Umum Daerah... 6 DAFTAR ISI Halaman BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Dasar Hukum... 1 B. Gambaran Umum Daerah... 6 BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH... 10 A. Visi dan Misi... 10 B. Strategi dan Kebijakan Daerah... 11 1. Isu

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... Halaman BAB I. PENDAHULUAN... I-1 1.1 Latar Belakang... I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I-3 1.3 Hubungan Antar Dokumen... I-4

Lebih terperinci

D A F T A R I S I Halaman

D A F T A R I S I Halaman D A F T A R I S I Halaman B A B I PENDAHULUAN I-1 1.1 Latar Belakang I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan I-2 1.3 Hubungan RPJM dengan Dokumen Perencanaan Lainnya I-3 1.4 Sistematika Penulisan I-7 1.5 Maksud

Lebih terperinci

UPT BUPATI PEKALONGAN,

UPT BUPATI PEKALONGAN, DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN UMUM PENDIDIKAN DASAR PENDIDIKAN MENENGAH PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NON FORMAL

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI Penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Wonosobo tahun 2012 merupakan periode tahun kedua dari implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan BAB - VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Strategi adalah langkah-langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi, yang dirumuskan dengan kriterianya

Lebih terperinci

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KOTA TASIKMALAYA A. BAGAN STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KOTA TASIKMALAYA A. BAGAN STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 8 TAHUN 2008 TANGGAL : 24 JUNI 2008 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KOTA TASIKMALAYA A. BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DAERAH WALIKOTA WAKIL WALIKOTA

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN CIAMIS

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN CIAMIS BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN CIAMIS Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Ciamis Tahun 2013 sebanyak 275.212 rumah tangga Jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum Kabupaten Ciamis Tahun

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2005 SAMPAI DENGAN TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang :

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut : IKHTISAR EKSEKUTIF Sistem AKIP/LAKIP Kabupaten Sukabumi adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban yang baik, transparan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU 113 BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU Bab ini menjelaskan dan menguraikan visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih, sebagai

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI DAFTAR ISI...... i DAFTAR TABEL...... iii DAFTAR GAMBAR...... viii BAB I PENDAHULUAN... 2 1.1 Latar Belakang... 3 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... 5 1.3 Hubungann antara Dokumen RPJMD dengan Dokumen

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN Prioritas dan sasaran merupakan penetapan target atau hasil yang diharapkan dari program dan kegiatan yang direncanakan, terintegrasi, dan konsisten terhadap pencapaian

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN Pada dasarnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banggai Kepulauan tahun 2011-2016 diarahkan untuk menjadi

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN PEMERINTAH PROVINSI BANTEN INFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (ILPPD) PROVINSI BANTEN TAHUN 2013 I. Pendahuluan Berdasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi

Lebih terperinci

BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA

BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, yang bertanda

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN ANGGARAN 2018

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN ANGGARAN 2018 PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN ANGGARAN 2018 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018 disusun

Lebih terperinci

Lubuklinggau, Mei 2011 BUPATI MUSI RAWAS RIDWAN MUKTI

Lubuklinggau, Mei 2011 BUPATI MUSI RAWAS RIDWAN MUKTI Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-nya kegiatan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010-2015 dapat diselesaikan

Lebih terperinci

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA B U P A T I WAKIL BUPATI

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA B U P A T I WAKIL BUPATI LAMPIRAN I : PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA B U P A T I WAKIL BUPATI DPRD DAERAH STAF AHLI Keterangan : INSPEKTORAT BAPPEDA : Garis Hubungan Kemitraan SATUAN POLISI PAMONG PRAJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... D A F T A R I S I Halaman DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... (i) (ii) (vii) PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016...

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi didefinisikan sebagai suatu kondisi ideal masa depan yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini.

Lebih terperinci

5.1. VISI MEWUJUDKAN KARAKTERISTIK KABUPATEN ENDE DENGAN MEMBANGUN DARI DESA DAN KELURAHAN MENUJU MASYARAKAT YANG MANDIRI, SEJAHTERA DAN BERKEADILAN

5.1. VISI MEWUJUDKAN KARAKTERISTIK KABUPATEN ENDE DENGAN MEMBANGUN DARI DESA DAN KELURAHAN MENUJU MASYARAKAT YANG MANDIRI, SEJAHTERA DAN BERKEADILAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Mengacu kepada arah pembangunan jangka panjang daerah, serta memerhatikan kondisi riil, permasalahan, dan isu-isu strategis, dirumuskan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH. karakteristiknya serta proyeksi perekonomian tahun dapat

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH. karakteristiknya serta proyeksi perekonomian tahun dapat BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH Kondisi perekonomian Kabupaten Lamandau Tahun 2012 berikut karakteristiknya serta proyeksi perekonomian tahun 2013-2014 dapat digambarkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I. Pendahuluan BAB II. Gambaran Umum Kondisi Daerah BAB III. Gambaran Pengeloaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan

DAFTAR ISI BAB I. Pendahuluan BAB II. Gambaran Umum Kondisi Daerah BAB III. Gambaran Pengeloaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan DAFTAR ISI BAB I. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang I-1 1.2. Dasar Hukum I-2 1.3. Hubungan Dokumen RPJMD dengan Dokumen Perencanaan I-5 Lainnya 1.4. Sistematika Penulisan I-8 1.5. Maksud dan Tujuan Penyusunan

Lebih terperinci

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Dan Sasaran Kabupaten Ponorogo Taget Sasaran Sasaran Target KET. 2016 2017 2018 2019 2020 Membentuk budaya keteladanan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Hukum B. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi 3. Status Pembangunan Manusia 4. Kondisi Ekonomi a. Potensi Unggulan

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena pada tanggal 21 Oktober 2013 Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2013 tentang

Lebih terperinci

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Lebih terperinci

Daftar Isi. KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vii

Daftar Isi. KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vii Daftar Isi KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vii BAB. I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Dasar Hukum... I-1 1.2. Gambaran Umum Wilayah... I-2 1.2.1. Kondisi Geografis Daerah... I-2 1.2.2. Topografi...

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM BAB IV GAMBARAN UMUM A. Kondisi Geografis dan Administrasi Kabupaten Majalengka GAMBAR 4.1. Peta Kabupaten Majalengka Kota angin dikenal sebagai julukan dari Kabupaten Majalengka, secara geografis terletak

Lebih terperinci

SATU DATA PEMBANGUNAN JAWA BARAT PUSAT DATA DAN ANALISA PEMBANGUNAN (PUSDALISBANG) DAFTAR ISI DAFTAR ISI

SATU DATA PEMBANGUNAN JAWA BARAT PUSAT DATA DAN ANALISA PEMBANGUNAN (PUSDALISBANG) DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR ISI...... i 1. GEOGRAFI Tabel : 1.01 Luas Wilayah Provinsi Jawa Barat Dan Kabupaten/Kota... 1 Tabel : 1.02 Jumlah Kecamatan Dan Desa Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2011... 2 2. KETENAGAKERJAAN

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah 3.1.1 Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2011 dan Perkiraan Tahun 2012 Kerangka Ekonomi Daerah dan Pembiayaan

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI Penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Wonosobo tahun 2013 periode tahun kedua dari implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Lebih terperinci

Analisis Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Analisis Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Analisis Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 4.1. Pendapatan Daerah 4.1.1. Pendapatan Asli Daerah Sejak tahun 2011 terdapat beberapa anggaran yang masuk dalam komponen Pendapatan Asli Daerah yaitu Dana

Lebih terperinci

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH - 125 - BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Tujuan dan sasaran yang telah dirumuskan untuk mencapai Visi dan Misi selanjutnya dipertegas melalui strategi pembangunan daerah yang akan

Lebih terperinci