PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN"

Transkripsi

1 PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2017

2 Penanggung Jawab: Dr. Ir. Joko Susilo Utomo, MP. (Kepala Balitjestro) Penyunting: Dr. Ir. Harwanto, MS. Langgeng Sutrisno, SP. Ir. Nurhadi, M. Sc. Ir. Agus Sugiyatno, MP Aminuddin Fajar, S.Sos. Umi Nurul Taflkhah Desain Cover dan Layout: Nanang Kusmanto Alamat kantor: Jl. Raya Tlekung No 1 Junrejo, Batu, Jawa Timur Kotak Pos 22 Batu (65301) Telp. : (0341) Fax. : (0341) balitjestro@gmail.com Website :

3 Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat Rahmat dan HidayahNYA, dapat diselesaikan Laporan Tahunan Balitjestro Tahun 2016 sebagai salah satu pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan sesuai Tugas dan Fungsi Balitjestro. Laporan tahunan 2016 berisi hasil-hasil penelitian, diseminasi, peningkatan sumber daya manusia, sarana dan prasarana, Laboratorium, Kebun Percobaan, Unit Pengelola Benih Sumber (UPBS), dan pelaksanaan kerjasama penelitian, serta seminar hasil penelitian tahun Balitjestro pada tahun 2016 mendapatkan anggaran DIPA sebesar Rp ,- dengan rincian Belanja Pegawai sebesar Rp ,- Belanja Barang sebesar Rp ,- dan Belanja Modal sebesar Rp ,-. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 telah direalisasikan anggaran sebesar Rp ,- atau mencapai 95.96% dari total dana yang tersedia. Output keluaran yang menonjol pada tahun 2016 meliputi varietas unggul baru jeruk yaitu Pamindo Agrihorti dan teknologi yaitu Teknologi Expert System (ES) yang merupakan teknologi yang dirancang untuk mendeteksi serangan hama dan penyakit di lapang oleh pelaku agribisnis yang pada dasarnya bukan ahli penyakit. Kegiatan diseminasi inovasi teknologi Balitjestro dilakukan melalui kegiatan ekspose dan pameran di Balitjestro yaitu Balitjestro Innovation Technology Expo (BITE) yang melibatkan partisipasi stake holder secara aktif. Selain itu, Pelayanan terhadap stake holder dengan menerima kunjungan tamu, magang, PKL, Prakerin dan skripsi. Karya Tulis Ilmiah (KTI) peneliti Balitjestro dipublikasikan dalam bentuk jurnal internasional, jurnal nasional dan prosiding nasional. Unit Pengelola Benih Sumber (UPBS) Balitjestro telah memproduksi benih induk jeruk dan buah subtropika kelas Blok Fondasi (BF) sebanyak 438 tanaman dan kelas Blok Penggandaan Mata Tempel (BPMT) sebanyak yang telah terdistribusi Semoga laporan tahunan Balitjestro 2016 ini dapat berguna sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan penelitian dan pengembangan jeruk dan buah subtropika ke depan dan sebagai sumber informasi yang dapat digunakan, diperlukan dan dimanfaatkan oleh pelaku agribisnis dan stakeholder. Batu, Januari 2017 Kepala Balai, Dr. Ir. Joko Susilo Utomo, MP NIP i

4 Daftar Isi Halaman Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv I. PENDAHULUAN... 1 II. ORGANISASI Kedudukan Balai Tugas dan Fungsi Struktur Organisasi Visi Misi... 5 III. Kelembagaan Pelaksanaan Program dan Evaluasi Pengelolaan Sumber Daya Sumber Daya Manusia Pembinaan dan Pengembangan Pegawai Keuangan Laboratorium Kebun Percobaan Kerjasama dan Pendayagunaan Hasil Penelitian Kerjasama Penelitian Pendayagunaan Hasil Penelitan IV. Hasil Penelitian Balitjestro TA Hasil Penelitian Unggulan Balitjestro Varietas Unggul Baru Balitjestro Teknologi Expert System dan Forecasting Hama (Kelompok Kutu-kutuan, Tungau, Thrips) Pada Tanaman Jeruk Sumber Daya Genetik (SDG) Diseminasi Inovasi Pertanian Hasil Penelitian / Diseminasi Balitjestro Teknologi Barcode Teknologi Metabolit Teknologi Pemangkasan Unit Pelayanan Benih Sumber (UPBS) V. Arah dan Strategi Pengembangan Hasil Penelitian dan Diseminasi Arah Pengembangan Strategi Pengembangan ii

5 Daftar Tabel Tabel 1. Keragaan SDM Balitjestro berdasarkan fungsi dan golongan Tahun Tabel 2. Keragaan SDM peneliti Balitjestro berdasarkan tingkat pendidikan dan bidang penelitian sampai dengan tahun Tabel 3. Keragaan Tenaga Fungsional Peneliti, Teknisi dan Arsiparis di Balitjestro Tahun Tabel 4. Pembinaan dan pengembangan pegawai Balitjestro tahun Tabel 5. Diklat Jangka Panjang per 31 Desember Tabel 6. Realisasi Anggaran Balitjestro Jenis Output TA Tabel 7. Realisasi Anggaran Balitjestro per Jenis Belanja TA Tabel 8. Perbandingan realisasi PNBP tahun 2015 dan Tabel 9. Pemanfaatan Lahan di KP Tlekung (2016) Tabel 10. Pemanfaatan lahan di KP Punten Tabel 11. Pemanfaatan Lahan dan Potensi KP. Banaran Tabel 12. Pemanfaatan Lahan dan Potensi di KP Kliran Tabel 13. Pemanfaatan Lahan dan Potensi di KP. Banjarsari Tabel 14. Pemanfaatan Lahan dan Potensi di KP. Banjarsari Tabel 15. Pemanfaatan Lahan dan Potensi di KP. Banjarsari Tabel 16. Data karakterisasi bunga 5 aksesi apel yang berbunga Tabel 17. Data karakterisasi bunga 5 aksesi apel Tabel 18. Data SDG apel di Balitjestro Tabel 19. Analisa biokimia terhadap 5 aksesi apel Tabel 20. Aktivitas Kegiatan Diseminasi Reguler Tahun Tabel 21. Nilai Persepsi, Interval IKM, Interval Konversi IKM, Mutu Pelayanan dan Kinerja Unit pelayanan Tabel 22. Statistik pengunjung website Balitjestro Tabel 23. Ringkasan Hasil Kerjasama Komoditas Jeruk dan Stroberi Tabel 24. Daftar KTI Yang Dipublikasikan Balitjestro Tahun Tabel 25. Data distribusi benih sumber tahun iii

6 Daftar Gambar Gambar 1. Struktur Organisasi Balitjestro... 5 Gambar 2. Sertifikat Akreditasi Laboratorium Gambar 3. Peta Kebun Percobaan Tlekung Gambar 4. Tanaman Jeruk untuk Penelitian dan Visitor Plot Gambar 5. KP Puten I dan II Gambar 6. Benih jeruk yang di produksi KP. Punten Gambar 7. Denah KP. Banaran Gambar 8. Koleksi Plasma Nutfah dan Benih Apel Gambar 9. Denah KP. Kliran Gambar 10. Pemanfaatan lahan di KP. Kliran Gambar 11. Denah KP. Banjarsari Gambar 12. Anggur yang di gemari oleh konsumen buah Gambar 13. Jeruk Pamindo Agrihorti Gambar 14. Hasil Pemetaan Expert System dan Forecasting Hama di lapang Gambar 15. Kegiatan konservasi in vitro SDG apel Gambar 16. Kegiatan konservasi in vitro SDG apel Gambar 17. Konservasi Koleksi Tanaman lengkeng di KP Banjarsari Gambar 18. Pameran di TTP Pacitan (A), Pameran di HPS 2016 (B) Gambar 19. Kegiatan BITE Gambar 20. Berbagai macam media sosial balitjestro; FB (Admin dan FansPage Balitjestro Indonesia), Twitter, Google+, dan Instagram Gambar 21. FB FansPage Balitjestro Indonesia sampai dengan saat ini sudah mencapai 3187 likes Gambar 22. Followers sampai dengan saat ini sudah mencapai Gambar 23. Google + Balitjestro pada saat sudah mencapai 193 follower Gambar 24. Youtube Channel Balitjestro Gambar 25. Instagram Balitjestro, sampai saat ini jumlah posts 527 dan followers Gambar 26. data rekapan buku tamu Gambar 27. Data pemakaian computer Gambar 28. Pita DNA spesifik citrumelo dan JC diproduksi oleh Primer RAPD Gambar 29. Proses pembuatan nanopartikel Gambar 30. Pemangkasan terhadap tajuk tanaman jeruk keprok Pulung (1) Pemangkasan Pemeliharaan; (2) pemangkasan bentuk V; (3) Pemangkasan lorong; (4) pemangkasan samping; (5) kontrol Gambar 31. Pengepakan benih sumber jeruk yang akan dikirim iv

7 I. PENDAHULUAN Penelitian jeruk dan buah subtropika mempunyai peran strategis dalam mendukung keberhasilan program Kementerian Pertanian,yaitu program Pengembangan Kawasan Agribisnis Hortikultura (PKAH). Peran strategis tersebut diimplementasikan melalui pemanfaatan inovasi teknologi dan kelembagaan berbasis sumber daya lokal dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan, produktivitas dan produksi, nilai tambah, daya saing, ekspor dan kesejahteraan petani. Terkait dengan dukungan terhadap program kementerian pertanian, maka pada tahun anggaran 2016 kegiatan penelitian dan diseminasi Lingkup Balitjestro dilakukan berdasarkan performance based budgeting yang dilengkapi dengan indikator kinerja utama sehingga akuntabilitas pelaksana kegiatan beserta organisasinya dapat dievaluasi secara terukur. Impor buah jeruk, apel, anggur, lengkeng, dan stroberi yang merupakan komoditas mandat Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro) pada tahun 2016 telah mencapai lebih dari 10 triliun rupiah. Kondisi ini menunjukkan, bahwa petani Indonesia belum mampu menghasilkan buah berkualitas prima yang dituntut konsumen menengah ke atas dan memilki daya beli tinggi yang semakin meningkat. Rendahnya daya saing dan jaminan keberlanjutan usahatani buah di Indonesia bisa disebabkan pelaku agbribisnis buah yang belum sepenuhnya menerapkan teknologi inovatif hasil penelitian. Lambatnya proses adopsi teknologi anjuran di atas dapat disebabkan oleh sistem diseminasi dan alih teknologi yang belum terbangun utuh di kawasan target pengembangan dan rapuhnya kelembagaan petani yang ada. Kegiatan penelitian tanaman jeruk dan buah subtropika pada tahun 2016 merupakan penelitian lanjutan tahun sebelumnya yang menekankan pada aspek pemuliaan dan pengelolaan sumberdaya genetik jeruk dan buah subtropika sebagai bahan perakitan varietas unggul baru jeruk yang berbiji sedikit, menghasilkan teknologi peningkaan mutu buah, pengendalian OPT yang ramah lingkungan dan antisipasif terhadap perubahan iklim ekstrim. Hasil penelitian tersebut di atas selanjutnya akan menjadi kompenen/paket teknologi yang bisa digunakan untuk memperbaiki teknologi yang ada sesuai dengan kondisi lapang dan iklim yang terus berubah. Umpan balik dari pengguna teknologi kemudian digunakan lagi sebagai masukan kegiatan penelitian yang akan dilaksanakan selanjutnya. 1

8 Untuk mengakselerasi tingkat adopsi dan difusi teknologi anjuran Balitbangtan maka proses penyempurnaan teknologi anjuran spesifik lokasi harus didukung oleh sistem diseminasi dan proses alih teknologi yang mapan sehingga teknologi dapat tepat sasaran. Model dukungan inovasi teknologi dalam pengembangan agribisnis terutama jeruk di Indonesia yang telah dikaji secara komprehensif di beberapa sentra produksi dapat direplikasi oleh pemerintah daerah lain. Kerja keras yang didukung ilmu pengetahuan, teknologi inovatif dan jejaring kerja instansi terkait di tingkat pusat, provinsi maupun kabupaten/kota yang harmonis dapat melahirkan sinergisme tindakan lapang yang terkoordinasi di wilayah target pengembangan agribisnis buah. Produk berdaya saing tinggi yang dihasikan dan keberlanjutan usaha yang terjamin akan menjadikan buah Indonesia diterima di masyarakat sendiri. 2 2

9 II. ORGANISASI 2.1 Kedudukan Balai Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro) yang terletak di Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Batu, Jawa Timur merupakan salah satu unit pelaksana teknis (UPT) instansi pemerintah unit eselon III yang bertanggung jawab langsung kepada Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura dan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro), yang sebelumnya bernama Loka Penelitian Tanaman Jeruk dan Hortikultura Subtropik, berdiri pada tanggal 1 Maret 2006 dengan landasan hukum Peraturan Menteri Pertanian No.30/Permentan/OT.140/3/2013. Balitjestro memiliki mandat untuk melaksanakan kegiatan penelitian tanaman jeruk dan buah subtropika seperti jeruk, apel, anggur, lengkeng, stroberi dan tanaman buah subtropika lainnya. Dalam menunjang kinerja penelitian, Balitjestro didukung oleh 5 kebun-kebun percobaan yang tersebar di 2 kota/kabupaten di Jawa Timur yaitu KP. Punten, KP. Banaran, KP. Kliran (Kota Batu), dan KP. Banjarsari (Kab. Probolinggo). 2.2 Tugas dan Fungsi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika mempunyai tugas yaitu melaksanakan kegiatan penelitian tanaman jeruk dan buah subtropika seperti apel, anggur, lengkeng, dan buah subtropika lain. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika menyelenggarakan fungsi sebagai berikut : 1. Pelaksanaan penyusunan program, rencana kerja, anggaran, evaluasi dan laporan penelitian tanaman jeruk dan buah subtropika; 2. Pelaksanaan penelitian genetika, pemuliaan, perbenihan tanaman jeruk dan buah subtropika; 3. Pelaksanaan penelitian eksplorasi, konservasi, karakterisasi dan pemanfaatan plasma nutfah tanaman jeruk dan buah subtropika; 4. Pelaksanaan penelitian agronomi, morfologi, fisiologi, ekologi, Hama dan Penyakit dan fitopatologi tanaman jeruk dan buah subtropika; 5. Pelaksanaan penelitian komponen teknologi sistem dan usaha agribisnis tanaman jeruk dan buah subtropika; 3

10 6. Pelaksanaan penelitian penanganan hasil tanaman jeruk dan buah subtropika; 7. Pemberian pelayanan teknis penelitian tanaman jeruk dan buah subtropika; 8. Penyiapan kerja sama, informasi dan dokumentasi serta penyebarluasan dan pendayagunaan hasil penelitian tanaman jeruk dan buah subtropika; 9. Pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, rumah tangga dan perlengkapan Balitjestro 2.3 Struktur Organisasi Untuk membantu Kepala Balai dalam menjalankan tupoksi Balitjestro, Kepala Balai dibantu oleh 2 (dua) unit struktural eselon IV yakni Sub Bagian Tata Usaha, dan Seksi Pelayanan Teknis dan Jasa Penelitian. Mulai tahun 2012 didukung oleh 3 (tiga) Kelompok Peneliti (Kelti) yang terdiri dari Kelti Pemuliaan, Plasmanutfah dan Perbenihan,Kelti Ekofisiologi, serta Kelti Hama dan Penyakit dan Fitopatologi. Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas mengelola urusan kepegawaian, keuangan, umum dan kerumahtanggaan. Kepala Seksi Pelayanan Teknik dan Jasa Penelitian mempunyai tugas menyiapkan dan merumuskan bahan usulan rencana dan program penelitian tanaman jeruk dan buah subtropika, serta koordinasi masalah laboratorium dan kebun, melaksanakan seleksi, evaluasi dan promosi teknologi hasil serta membangun kemitraan dengan pihak ketiga dalam proses komersialisasi teknologi pertanian. Sedangkan Kelompok Peneliti bertanggung-jawab dalam pengembangan profesionalisme dan pembinaan etika penelitian dan pengembangan. Struktur organisasi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika disajikan pada lampiran 1. Balitjestro juga memberikan perhatian yang serius dalam penguatan komposisi bidang kepakaran sebagai kekuatan utama penelitian yang berbasis lintas disiplin. Untuk meningkatkan fungsi pembinaan, peneliti di Balitjestro terbagi dalam tiga kelompok peneliti (kelti) yaitu (1) Kelti Pemuliaan, Plasmanutfah dan Perbenihan terdiri dari 11 orang peneliti (2). Kelti Ekofisiologi terdiri dari 10 orang peneliti, serta (2) Kelti Hama dan Penyakit dan Fitopatologi yang terdiri dari 8 orang peneliti.struktur organisasi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika disajikan pada Gambar

11 1.1 Visi Gambar 1. Struktur Organisasi Balitjestro Visi yang merupakan kondisi ideal hasil kinerja yang ingin diwujudkan oleh Balai Penelitian tanaman Jeruk dan Buah Subtropika dalam kurun waktu lima tahun mendatang ( ) ditetapkan sebagai berikut: Menjadi Lembaga Penelitian Bertaraf Internasional Dalam Menghasilkan Teknologi Inovatif Jeruk dan Buah Subtropika. 1.2 Misi Sedangkan misi yang merupakan rumusan, cara dan panduan untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan dan berperan mendorong motivasi dan semangat kerja SDM yang ada adalah : 1. Merekayasa, merakit dan menghasilkan inovasi teknologi jeruk dan buah subtropika berbasis sumber daya lokal yang efisien, berdaya saing tinggi serta sesuai kebutuhan pengguna 2. Menjalindan mengembangkan jaringan kerjasama nasional dan internasional dalam upaya meningkatkan kualitas dan profesionalisme sumber daya manusia serta penguasaan inovasi teknologi jeruk dan buah subtropika 3. Menyebarluaskan teknologi inovatif dan produk yang telah dihasilkan kepada pengguna 5

12 4. Meningkatkan kapasitas dan publisitas balitjestro 5. Melestarikan, memanfaatkan dan mengembangkan potensi sumber daya genetik jeruk dan buah subtropika mendukung diversifikasi produk serta digunakan sebagai pusat wisata buah berbasis pendidikan 6 6

13 III. KELEMBAGAAN 3.1 Pelaksanaan Program dan Evaluasi Pelaksanaan Program Renstra Balitjestro merancang tiga sasaran utama untuk mendukung program Kementerian Pertanian dalam mewujudkan sistem pertanian industrial unggul berkelanjutan berbasis sumberdaya lokal untuk meningkatkan kemandirian pangan, nilai tambah, ekspor dan kesejahteraan petani. Strategi pencapaian sasaran ini diimplementasikan melalui 17 sub kegiatan baik yang merupakan lanjutan maupun yang baru diinisiasi, yaitu sebagai berikut : Sasaran 1. Meningkatnya ketersediaan produk inovasi teknologi jeruk dan buah subtropika yang ramah lingkungan berbasis sumberdaya lokal dan berdasarkan pola pertumbuhan tanaman, yang mampu menghasilkan produk berkualitas tinggi dan berdaya saing kuat. Strategi untuk pencapaian sasaran ini diimplementasikan melalui sub kegiatan: 1. Eksplorasi, karakterisasi genetis dan pemanfaatan aksesi unggul Jeruk, Apel, Anggur, Lengkeng dan Stroberi. 2. Perakitan dan pelepasan VUB Jeruk, Apel, Anggur, Lengkeng dan Stroberi. 3. Penguatan teknik perbanyakan massal benih melalui teknik Somatik Embriogenesis untuk mendapatkan benih unggul Jeruk, Apel, Anggur, Lengkeng, Stroberi yang bebas penyakit dan mempunyai good eating, dan atau good looking quality. 4. Teknik fertigasi jeruk ramah lingkungan berorientasi sumberdaya lokal berbasis Decision Support System (DSS). 5. Teknik pemacuan dan pengaturan pembungaan jeruk dan lengkeng berbasis pola pertumbuhan tanaman. 6. Teknik pengendalian OPT utama jeruk berbasis pola pertumbuhan tanaman dan ramah lingkungan. Sasaran 2. Terakselerasinya diseminasi model/inovasi hasil teknologi jeruk dan buah subtropika untuk mendukung program pengembangan kawasan hortikultura, program intensifikasi hortikultura, pengembangan komoditas untuk zone spesifik 7

14 agroeksositem dan sub optimal sehingga mampu menginisiasi terbangunnya agroindustri jeruk dan buah subtropika yang berpotensi mendorong pertumbuhan wilayah perekonomian baru di pedesaan. Strategi untuk pencapaian sasaran ini diimplementasikan melalui sub kegiatan : 1. Produksi dan diseminasi benih sumber jeruk dan penguatan sistem pengelolaan UPBS. 2. Pemanduan dalam implementasi inovasi teknologi mendukung pengembangan kawasan hortikultura. 3. Penguatan jalinan kemitraan dan kerjasama regional, nasional maupun internasional. 4. Penyusunan dan penerbitan publikasi ilmiah nasional dan internasional 5. Penguatan sistem diseminasi dan umpan balik melalui web-site, ekspose, temu wicara, visitor plot, workshop dan seminar. 6. Penguatan sistem monitoring, evaluasi dan perbaikan manajemen penelitian berbasis sistem manajemen mutu SNI : Penyediaan dan diseminasi materi publikasi teknologi inovatif mendukung rekomendasi kebijakan program pengembangan jeruk dan buah subtropika. Sasaran 3. Meningkatnya kapasitas dan kompetensi sumberdaya yang mampu mendukung secara optimal tugas pokok dan fungsi, serta tujuan dan sasaran program institusi. Strategi untuk pencapaian sasaran ini diimplementasikan melalui sub kegiatan: 1. Implementasi dan penguatan manajemen umum institusi berbasis good governance berbasis sistim management mutu SNI : Penguatan kompetensi SDM peneliti dan staf pendukung penyelenggaraan kinerja institusi. 3. Peningkatan sistem pengelolaan, fasilitas, sarana dan prasarana laboratorium pendukung penyelenggaraan kinerja institusi. 4. Peningkatan sistem pengelolaan, fasilitas, sarana dan prasarana kebun percobaan pendukung penyelenggaraan kinerja institusi. 5. Penguatan fasilitas dan sarana pengelolaan database, website dan Sistem Informasi. 8 8

15 3.1.2 Pelaksanaan Evaluasi 1) Monitoring dan Evaluasi Monitoring dan evaluasi merupakan kegiatan pengawasan internal yang penting bagi Balitjestro. Tindakan tersebut untuk memastikan apakah kegiatan penelitian/diseminasi/ (RPTP/RDHP/RKOT) dan kegiatan pendukung penelitian telah dilaksanakan sesuai dengan rencana yang ditetapkan. Monitoring atau pemantauan merupakan kegiatan mengamati, meninjau kembali, mempelajari, dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus atau berkala oleh pengelola satuan kegiatan di setiap tingkatan pelaksanaan kegiatan, untuk memastikan bahwa pengadaan, penggunaan input, jadual kerja, hasil yang ditargetkan, dan tindakan lainnya yang diperlukan berjalan sesuai dengan rencana. Evaluasi adalah suatu proses untuk menentukan relevansi, efisiensi, efektivitas, dan dampak pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai secara sistemik dan obyektif. Pengawasan, monitoring dan evaluasi serta pemeriksaan lainnya yang pernah dilakukan kepada Balitjestro antara lain : 1. Pemeriksaan oleh BPK - RI 2. Pemeriksaan oleh Irjen Departemen Pertanian 3. Monev oleh Puslitbanghorti 4. Monev internal Balitjestro 2) Sistem Pengendalian Internal (SPI) Sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008, SPI adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pemimpin dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Menindaklanjuti peraturan pelaksanaan SPI tersebut, Balitjestro menunjuk Tim Satuan Pelaksana Sistem Pengendalian Intern Balitjestro TA 2016 melalui Surat Keputusan Kepala Balitjestro Nomor: B-22/OT.050/I.3.4/01/2016 Tgl. 4 Januari 9

16 2016. Berdasarkan SK tersebut komposisi Tim Satlak SPI terdiri dari 5 orang yang terdiri dari 1 orang Ketua Tim, 1 orang Sekretaris, dan 3 orang Anggota Tim. Berdasarkan uraian tugas yang ditetapkan dalam SK tersebut, Tim Satlak PI mempunyai tugas sebagai berikut: 1. Melakukan penilaian pelaksanaan pengendalian internal (PI) berdasarkan 5 (lima) unsur SPI dan pembinaan yang meliputi: (1) lingkungan pengendalian, (2) penilaian risiko, (3) kegiatan pengendalian, (4) informasi dan komunikasi, dan (5) pemantauan dan pengendalian intern serta mendokumentasikan seluruh aktivitas pengendalian internal (PI) dan tim SPI; 2. Menyusun Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) Sistem Pengendalian Intern (SPI) Satker Balitjestro; 3. Mensosialisasikan penerapan Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) Sistem Pengendalian Intern (SPI) Satker Balitjestro; 4. Melakukan monitoring dan evaluasi penerapan SPI Satker Balitjestro; 5. Berkoordinasi dengan Pembina SPIP Lingkup Puslitbang Hortikultura tentang pelaksanaan SPIP; 6. Membuat Berita Acara Penialaian SPI serta melaporkan kepada KPA Balitjestro selaku Penanggung Jawab/Pembina SPI Satker Balitjestro. Formulir penilaian sebagai penunjang pelaksanaan penilaian SPI di lingkup Balitjestro tersaji pada lampiran. 7. Waktu pelaksanaan penilaian SPI Satker Balitjestro dilakukan setiap catur wulan (tiga kali per tahun) pada tahun anggaran berjalan. Personil Tim Satlak PI Balitjestro sesuai dengan SK Kepala Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Nomor: B- 22/OT.050/I.3.4/01/2016 tanggal 4 Januari 2016 terdiri dari Ketua : Langgeng Sutrisno, SP dan empat orang anggota yaitu : Dyah Rahmawati, S.Sos, Dr. Ir. Harwanto, M.Si, Ir. Nurhadi, MSc, dan Ir. Sutopo, MS. Pada tahun 2016 Tim Satlak PI telah mengikuti peningkatan kompetensi SDM Satlak PI yang diselenggarakan oleh Puslitbang Hortikultura dalam rangka sosialisasi SPI 10 10

17 maturitas dan penerapan gratifikasi. Kegiatan tersebut diselenggarakan pada 10 s.d 13 November 2016 di Bogor. Hadir pada kegiatan tersebut Dr. Ir. Joko Susilo Utomo, M.P. dan Langgeng Sutrisno, S.P. 3) Sertifikasi Sistim Manajemen Mutu (ISO) Sistem Manajemen Mutu (SMM) atau Quality Management System (QMS) ISO adalah mekanisme standar internasional dalam bidang sistem manajemen yang disusun, disepakati, dan diterapkan oleh suatu organisasi dalam menjalankan roda kegiatannya. Sistem ini secara gamblang akan menunjukkan bagaimana suatu organisasi beroperasi dari hulu sampai hilir. Parameter-parameter fisik dari hasil pekerjaan, yang menentukan apakah hasil tersebut memenuhi prasyarat kualitas yang telah ditentukan dan disepakati. Pada tanggal 28 April 2010, Balitjestro telah memperoleh sertifikat ISO , Nomor : 10/QM/211 Pada aspek administrasi publik (Bagian Tatausaha, Pelayan Teknik, Jasa Penelitian dan Kelompok Peneliti). Dengan demikian ISO merupakan kerangka dasar dan pedoman bagi Balitjestro untuk mengendalikan tupoksinya. Prinsip dasar ISO adalah apa yang ditulis dikerjakan dan apa yang dikerjakan ditulis. Standar internasional organisasi tidak mensyaratkan ketentuan yang baku, baik dalam format, jumlah, maupun jenis dokumen. Akan tetapi hal yang telah terdokumentasi menjadi standar implementasi dalam kegiatan suatu organisasi. Kealpaan dalam aplikasi suatu kegiatan akan menjadi bahan temuan auditor. Bukti implementasi Sistem Manajemen Mutu berupa catatan mutu/record, sehingga setiap catatan mutu harus dipelihara dan dikendalikan. Sebagai unit kerja yang telah menerapkan manajemen berbasis ISO , maka kebijakan dan hasil mutu yang dilaksanakan oleh Balitjestro harus terus mengikuti code of practices ISO 9001:2008. Resertifikasi sistim manajemen mutu ISO Balitjestro dilakukan pada TA 2014 ini. 11

18 Tujuan dan Sasaran Tujuan 1. Implementasi semua dokumen ISO Balitjestro 2. Memfasilitasi audit internal dan surveillance audit ISO 9001:2008 Sasaran 1. Terimplementasikannya semua dokumen oleh seluruh insan Balitjestro mulai hulu ke hilir. 2. Terlaksananya audit internal dan audit eksternal oleh auditor Kantor Akreditasi Nasional (KAN) serta diperolehnya sertifikat ISO Balitjestro. Penerima Manfaat Penerima manfaat kegiatan ini adalah Kepala Balai dan semua staf Balitjestro yang berperan dalam pelaksanaan kegiatan baik secara teknis maupun administrasi dan secara tidak langsung pihak ketiga yang menggunakan jasa Balitjestro. Strategi Pencapaian Keluaran - Audit Internal Tim Audit Internal melakukan audit terhadap pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO Balitjestro, untuk memastikan bahwa apakah Balitjestro telah melaksanakan manajemen dan kebijakan mutu menuju tercapaianya sasaran mutu yang telah ditetapkan. Lingkup audit internal mencakup antara lain: pelaksanaan SOP dan pengendaliannya, pelaksanaan kebijakan dan sasaran mutu serta pengukurannya, standar kompetensi pegawai/peneliti, kebutuhan/ persyaratan pelanggan, analisis data dan hasil penelitian, manajemen proses, analisis proses kunjungan, analisis tindak lanjut dan sebagainya. - Rapat Tinjauan Manajemen. Rapat tinjauan sistem manajemen mutu dilakukan dengan maksud untuk memastikan bahwa pelaksanaan 12 12

19 ISO di Balitjestro telah berjalan secara efektif dan efisien. Hasil audit internal menjadi masukan yang sangat berharga untuk perbaikan sistim manajemen mutu secara berkelanjutan. Masukan dalam pelaksanaan tinjauan manajemen ini antara lain: hasil kinerja proses, hasil analisis kunjungan, analisis tindakan dan koreksi, analisis tindak lanjut manajemen proses dsb. Dalam pelaksanaan tinjauan manajemen harus diputuskan perbaikan terhadap efektifitas implementasi ISO dan proses-proses perbaikan manajemen mutu Balitjestro. Perbaikan terhadap dokumen ISO berdasarkan rekomendasi yang dikeluarkan oleh Tim Audit Internal yang selanjutnya dilakukan perbaikan dokumen ISO untuk menghadapi audit eksternal untuk resertifikasi. - Pelaksanaan audit eksternal oleh lembaga Kantor Akreditasi Nasional (KAN). Kegiatanaudit eksternal ini merupakan persyaratan utama yang harus dilakukan oleh KAN untuk memastikan bahwa semua kebijakan, manajemen dan sasaran mutu sesuai pedoman kerja yang tertuang dalam dokumeniso Balitjestro apakah telah dilakukan secara efektif dan efisien. Indikator tidak dilaksanakannya sistim manajemen mutu ISO pada satuan organisasi akan menjadi temuan auditor. Proses resertifikasi ISO di Balitjestro menemukan banyak kendala yang sampai saat ini belum dapat terselesaikan. Sebayak9 item temuan auditor yang bersifat minor sudah ditanggapi oleh Tim ISO Balitjestro, akan tetapi masih ada 3 temuan yang belum berstatus close. Tim ISO Balitjestro telah melakukan tanggapan ke dua terhadap 3 temuan tersebut, dan saat ini masih dalam proses kajian audior. Komitmen bersama seluruh insan Balitjestro dalam melakukan aktivitas berbasis pada dokumen ISO menjadi sangat penting agar sistim manajemen mutu ISO dapat dipertahankan. 13

20 3.2 Pengelolaan Sumber Daya Sumber Daya Manusia Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika memiliki tenaga peneliti, teknisi, administrasi dan tenaga penunjang lainnya sebanyak 98 orang dan seluruhnya telah berstatus PNS. SDM Balitjestro melaksanakan tugasnya berdasarkan kompetensi sesuai dengan rumpun jabatan fungsional yang berdasarkan atas bidang keahlian masing-masing yaitu dalam jabatan fungsional Peneliti, Teknisi Litkayasa dan Arsiparis. Keragaan SDM Balitjestro berdasarkan fungsi, golongan, tingkat pendidikan dan bidang penelitian disajikan pada tabel 1-3. Tabel 1. Keragaan SDM Balitjestro berdasarkan fungsi dan golongan Tahun No F u n g s i Peneliti (dan calon Peneliti) Teknisi Administrasi Pekarya Sopir Satpam / Penjaga G o l o n g a n IV III II I Jumlah J u m l a h Sedangkan berdasarkan pendidikannya, peneliti dengan pendidikan S3 sebanyak 5 orang, peneliti dengan tingkat pendidikan S2 sebanyak 15 orang dan peneliti dengantingkat pendidikan S1 sebanyak 11 orang. Meskipun komposisi peneliti antar kelti cukup seimbang, namun untuk meningkatkan perolehan output utama penciptaan varietas unggul baru, maka SDM peneliti di bidang pemuliaan masih perlu ditambah untuk tahun-tahun ke depan (tabel 2)

21 Tabel 2. Keragaan SDM peneliti Balitjestro berdasarkan tingkat pendidikan dan bidang penelitian sampai dengan tahun No Tingkat Pendidikan Pemuliaan, plasma nutfah dan perbenihan Bidang Penelitian/Kelti Ekofisiologi Hama Penyakit Jumlah 1 S S S Jumlah Tabel 3. Keragaan Tenaga Fungsional Peneliti, Teknisi dan Arsiparis di Balitjestro Tahun 2016 No Jenjang Jumlah (orang) 1 Peneliti Utama 4 2 Peneliti Madya 4 3 Peneliti Muda 11 4 Peneliti Pertama 10 5 Teknisi Litkayasa 11 6 Pranata Komputer 0 7 Arsiparis 1 Jumlah Tenaga Fungsional 41 Peningkatan SDM dari tenaga fungsional litkayasa pada tahun 2016 ada 11 orang. Untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan tenaga fungsional lebih profesional serta mengisi jabatan-jabatan fungsional baru perlu adanya pembinaan dan pelatihan jangka pendek maupun jangka panjang Pembinaan dan Pengembangan Pegawai Tabel 4. Pembinaan dan pengembangan pegawai Balitjestro tahun 2016 No Jenis Pelatihan Jumlah Orang A Pelatihan Jabatan Stuktural 1 Diklatpim 1 B Pelatihan Jabatan Fungsional 1 Fungsional Peneliti 2 2 Fungsional Teknisi Litkayasa 3 C Pelatihan Teknis 15

22 No Jenis Pelatihan Jumlah Orang 1 SMM ISO 9001: Pengelolaan Perpustakaan 1 3 Pengelolaan Keuangan 3 4 Kehumasan 1 D Pelatihan Penulisan Karya Tulis Ilmiah 1 Penulisan Jurnal 1 2 Karya Tulis Teknisi Litkayasa 2 E Pelatihan Lainnya 1 Bahasa 2 2 Pengembangan dan Pengelolaan SIM/Website 1 Tabel 5. Diklat Jangka Panjang per 31 Desember 2016 No Nama Program TMT Universitas keterangan 1 Sri widyaningsih S UGM Perpanjangan 2 Lily Mufidah S UPM Malaysia 3 Lizia Zamzami S Queensland Australia Perpanjangan Lulus des Buyung Al Fanshuri S AIT Thailand On going 5 Ahmad Syahrian Siregar S Meessy New Zealand On going 6 Zainuri Hanif S TUAT Jepang On going Keuangan Balitjestro pada tahun 2016 memperoleh anggaran dalam DIPA sebesar Rp ,- dengan rincian untuk Belanja Pegawai sebesar Rp ,- Belanja Barang sebesar Rp ,- dan Belanja Modal sebesar Rp ,-. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 telah direalisasikan anggaran sebesar Rp ,- atau mencapai 95,96% dari pagu sebesar Rp ,-. Dilihat dari realisasi anggaran per jenis belanja, maka untuk Belanja Pegawai terserap sebesar Rp ,- (97,37% dari pagu sebesar Rp ,-), Belanja Barang terserap sebesar Rp ,- (92,30% dari pagu sebesar Rp ,-) dan Belanja Modal terserap sebesar Rp ,- (97,36% dari pagu sebesar Rp ,-)

23 Tabel 6. Realisasi Anggaran Balitjestro Jenis Output TA No. Program, Uraian Kegiatan, Sub Kegiatan Pagu (Rp) Realisasi Keuangan (Rp) (%) (1) (2) (3) (6) (7) 1804 Penelitian Dan Pengembangan Tanaman Hortikultura , Kendaraan (PNBP) , Varietas Unggul Komoditas Unggulan Tanaman Hortikultura Lainnya Teknologi komoditas unggulan tanaman hortikultura lainnya Benih Sumber Tanaman Buah Tropika, Jeruk dan Buah Sub Tropika Lainnya Diseminasi inovasi teknologi tanaman hortikultura lainnya Dukungan Manajemen Litbang Tanaman Hortikultura , , , , , Layanan Perkantoran , Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi (PNBP) Peralatan dan Fasilitas Perkantoran (SMARTD) Gedung/Bangunan (SMARTD) , ,82 Tabel 7. Realisasi Anggaran Balitjestro per Jenis Belanja TA No. Jenis Pengeluaran Pagu Anggaran TA Realisasi (Rp) (Rp) % 1 Belanja Pegawai ,37 2 Belanja Barang ,30 3 Belanja Modal ,36 Jumlah Sumber penerimaan negara bukan pajak tahun 2016 terdiri dari penjualan hasil pertanian & jasa lainnya, penerimaan kembali belanja pusat. Target PNBP Balitjestro setelah revisi sebesar 17

24 Rp ,-, sedangkan realisasinya sebesar Rp ,- atau tercapai 126% dari target yang ditentukan. Tabel 8. Perbandingan realisasi PNBP tahun 2015 dan 2016 No KEGIATAN/KELOMPOK PENDAPATAN JENIS PENDAPATAN DAN MAP REALISASI PENDAPATAN TA REALISASI PENDAPATAN TA PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK 1 Pen. Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro) 2 Penjualan hasil Pertanian/Perkebunan 3 Pendapatan penjualan peralatan dan mesin 4 Pendapatan Penjualan Informasi, Penerbitan, Film, Survey 5 Sewa Gedung, Bangunan dan Gudang 6 Sewa benda bergerak 7 Sewa benda-benda tak bergerak 8 Penerimaan Jasa Tenaga/Pekerjaan/Jasa Informasi 9 Jasa Lainnya 10 Penerimaan kembali belanja pegawai pusat TAYL 11 Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah JUMLAH : Persentase realisasi PNBP 250,3% 126% Laboratorium Balitjestro mempunyai tiga laboratorium yaitu laboratorium pemuliaan, laboratorium ekofisiologi, dan laboratorium hama dan penyakit. Salah satu diantaranya yaitu laboratorium hama dan penyakit memiliki laboratorium pengujian terakreditasi SNI/ISO : yang memiliki ruang lingkup pengujian penyakit CVPD dan Triteza. Masing-masing laboratorium mempunyai peran yang sangat strategis untuk menghasilkan inovasi teknologi dan produk teknologi untuk mendukung dan menghasilkan penelitian yang berkualitas. Secara singkat akan diuraikan tentang masing-masing profil laboratorium antara lain tugas dan fungsinya, SDM yang mendukung, jenis kegiatan yang dilaksanakan, dan potensi/keunggulan laboratorium

25 1) Laboratorium Hama dan Penyakit 1.1 Laboratorium Hama dan Penyakit Laboratorium Hama dan Penyakit Balitjestro memiliki fasilitas sarana dan prasarana berupa bangunan laboratorium dan peralatan yang selalu diperbarui setiap tahun, serta rumah kasa (screen house). Tugas dan fungsinya adalah sebagai tempat untuk melakukan penelitian, analisis, dan pelayanan secara internal/ekternal. Pelayanan yang dilakukan adalah : Laboratorium pengujian terakreditasi ISO/IEC17025:2005 Penelitian dasar patogen virus, bakteri, dan jamur pada tanaman jeruk dan buah subtropika. Penelitian dan pengujian materi pengendalian menggunakan agens hayati. Penelitian identifikasi entomopatogen secara morfologis dan fisiologis. Konsultasi masalah hama dan penyakit tanaman jeruk dan buah subtropika Efikasi pestisida dan pengujian resistensi dan toksikologi serangga Produksi biopestisida dan musuh alami : parasitoid, predator dan biopestisida (entomopatogen: jamur, bakteri dan mikroorganisme lainnya) untuk pengendalian hama dan penyakit tanaman jeruk dan buah subtropika Pemotretan mikroskopis Pembimbingan siswa dan mahasiswa PKL, Skripsi, Tesis dan Disertasi. 1.2 Laboratorium Pengujian Laboratorium Pengujian Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika merupakan bagian dari Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro) telah mendapatkan sertifikat ISO/IEC17025:2005 (terlampir). Mempunyai tugas memberikan pelayanan diagnosis dan pengujian penyakit tertentu pada jeruk yang sesuai dengan mandat komoditas 19

26 yang diemban oleh Balitjestro yang dikerjakan secara profesional. Laboratorium Pengujian Balitjestro dalam melaksanakan kegiatannya, merupakan bagian dari Laboratorium Hama dan Penyakit, mempunyai struktur organisasi yang ditetapkan berdasarkan SK Kepala Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika tentang D- 983/Balitjestro/I.3.4/KP340/09/2013 Tanggal 12 September Personil Laboratorium adalah sebagai berikut: Manajer Eksekutif (Dr. Ir. Muhammad Taufiq Ratule, M.Si); Manajer Mutu (Ir. Mutia Erti Dwiastuti, MS); Manajer Teknis (Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP); Manajer Administrasi (Ir. Agus Sugiyatno, MP); Analis 1 (Dina Agustina, S.Si; Analis 2 (Unun Triasih, SP); Penerima contoh (Rudy Cahyo Wicaksono, SP); Ruang lingkup pengujian meliputi: (1) Pengujian deteksi cepat penyakit Citrus Vein Phloem Degeneration (CVPD) menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) dan (2) Pengujian penyakit Citrus Tristeza Virus (CTV) menggunakan metode Enzym Linked Immunosorbent Assay (ELISA). Laboratorium Pengujian Balitjestro menggunakan metode dan prosedur baku nasional ataupun internasional. Laboratorium menjamin bahwa standar yang digunakan adalah edisi mutakhir yang berlaku serta menjamin dapat menggunakan metode standar dengan baik. Laboratorium Pengujian Balitjestro sampai saat ini merupakan satu-satunya laboratorium yang melakukan pengujian pohon induk jeruk yang tersebar diseluruh Indonesia. Kapasitas pengujian yang dimiliki adalah 200 sampai 500 sampel per tahun, siap setiap saat untuk menerima pelanggan yang akan melakukan pengujian

27 2) Laboratorium Pemuliaan Gambar 2. Sertifikat Akreditasi Laboratorium Tugas dan fungsi Lab. Pemuliaan adalah melakukan aktivitas yang mendukung kegiatan penelitian pemuliaan tanaman dalam rangka menghasilkan varietas unggul baru jeruk dan buah subtropika, antara lain: Kultur jaringan (embryo rescue, perbanyakan F1 in vitro, seleksi in vitro, Shoot Tip Grafting (STG) / Penyambungan Tunas Pucuk (PTP)) Pemeliharaan tanaman hasil pemuliaan in vitro Karakterisasi genetik (analisa DNA) dan morfologi (buah, daun) Analisa keragaman genetik dan morfologi Selain tugas berkaitan dengan kegiatan penelitian, Lab. Pemuliaan juga mendukung fungsi pelayanan balai yaitu dalam pengujian varietas. Pada tahun 2016 ada beberapa kegiatan yang dilakukan di Lab. Pemuliaan adalah: Perakitan Varietas Jeruk Unggul Produksi Benih Jeruk dan Buah Subtropika Karakterisasi Genetik Plasma Nutfah Jeruk dan Buah Subtropika Untuk mendukung kelancaran dan meningkatkan kualitas laboratorium maka harus dilengkapi SDM yang memadai. Personalia yang terdiri atas empat peneliti dengan jenjang 21

28 pendidikan S3, S2, dan S1 dan teknisi dengan pendidikan S1 dan SLTA/Sederajat. 3) Laboratorium Ekofisiologi Tugas dan fungsi Lab. Ekofisiologi adalah melakukan aktivitas yang mendukung kegiatan penelitian ekofisiologi tanaman dalam rangka menghasilkan teknologi pengelolaan kebun jeruk dan buah subtropika, antara lain: Pengelolaan terpadu kebun jeruk sehat untuk setiap agroklimat berbeda. Rekomendasi pemupukan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) dan Tanaman Menghasilkan (TM). Pemeliharaan tanaman hasil pemuliaan in vitro Analisa keragaman genetik dan morfologi Kegiatan penelitian pasca panen Kegiatan penelitian sosial ekonomi Selain tugas berkaitan dengan kegiatan penelitian, Lab. Pemuliaan juga mendukung fungsi pelayanan balai yaitu dalam pengujian varietas. Pada tahun 2016 ada beberapa kegiatan yang dilakukan di Lab. Pemuliaan adalah: Perakitan Varietas Jeruk Unggul Produksi Benih Jeruk dan Buah Subtropika Karakterisasi Genetik Plasma Nutfah Jeruk dan Buah Subtropika Untuk mendukung kelancaran dan meningkatkan kualitas laboratorium maka harus dilengkapi SDM yang memadai. Personalia yang terdiri atas empat peneliti dengan jenjang pendidikan S3, S2, dan S1 dan teknisi dengan pendidikan S1 dan SLTA/Sederajat Kebun Percobaan KP. Tlekung Pemetaan Kebun : Kebun Percobaan Tlekung berada di ketinggian ±950 m dpl, luas lahan 12,96 ha, jenis tanah latosol, dan tipe iklim D. Secara umum lahan yang ada di KP Tlekung terbagi 22 22

29 menjadi beberapa petak/blok. Secara sederhana posisi masing-masing petak/blok seperti terlihat pada Gambar 3. Gambar 3. Peta Kebun Percobaan Tlekung Pemanfaatan Lahan dan Potensi Lahan di KP Tlekung secara umum terpetak petak menjadi 21 petak. Pemanfaatan lahan dan potensinya secara rinci seperti terlihat pada Tabel 9. 23

30 Tabel 9. Pemanfaatan Lahan di KP Tlekung (2016) No Blok/Petak Pemanfaatan Lahan Potensi Jumlah 1 Ia Kegiatan Mutasi Jeruk Keprok Soe (2010) 2 Ib Kebun Produksi Jeruk 4 Varietas (2011) 219 tanaman 129 tanaman 3 IIa Jeruk Siam (2007) 114 tanaman 4 IIb Keprok Batu 55 (2011) 199 tanaman 5 III Tabulampot Jeruk Kegiatan Mutasi (2010) 6 IIIa & IIIc Kebun Produksi dan Kegiatan Penelitian 3 Varietas Jeruk 450 tanaman 642 tanaman 7 IIIb Tanaman Uji Lapang Hasil SE (2011) 230 tanaman 8 IIId Plasma Nutfah Anggur (2004) 135 tanaman 9 IV & IVa Tanaman Jeruk Sistim Tanam Rapat 2 Varietas (2013) 542 tanaman 10 IVb Jeruk Siam Pontianak (2013) 385 tanaman 11 IVc Plasma Nutfah Jeruk 84 Asesi (2013) 252 tanaman 12 IVd Perbenihan Jeruk (2012) & Tanaman Uji Lapang Hasil SE (2011) 119 tanaman 13 V & VIIc Plasma Nutfah Lengkeng dan Tanaman Aneka Warna (2008) 14 VI Bak Penampung Utama 15 VIIa Tanaman Aneka Warna dan Koleksi Apokat ada 5 varietas (2013) 165 tanaman 27 pohon 16 VIIb Tanaman Baru Jeruk GRG (2013) 90 pohon 17 IXa Visitor plot : 7 Varietas 568 tanaman 18 IXb Plasma Nutfah Apel (2003) 300 tanaman Ilustrasi pemanfaatan lahan KP Tlekung untuk kegiatan penelitian dan kegiatan lain (kebun produksi/visitor plot) seperti terlihat pada Gambar 4. Gambar 4. Tanaman Jeruk untuk Penelitian dan Visitor Plot 24 24

31 Pemanfaatan lahan di KP Tlekung dilaksanakan secara intensif baik untuk kegiatan penelitian maupun kegiatan lain. Banyak materi tanaman jeruk yang masih dapat di explore lagi untuk meningkatkan kualitas penelitian ke depan. Oleh karena itu perlu dilakukan pengelolaan tanaman di kebun yang lebih baik lagi untuk menuju KP yang high profile. Proyeksi Selain Kebun Percobaan Melihat kondisi lokasi KP Tlekung dengan topografi yang bergelombang atau berteras secara estetika sangat sesuai sebagai wisata agro kebun jeruk sehat. Berdasarkan potensi yang ada, terutama tanaman jeruk yang digunakan sebagai visitor plot tampak sangat menarik saat tanaman sedang berbuah. Sebagai uji coba, pada tahun 2016 pernah dilakukan diseminasi melalui website tentang wisata petik jeruk. Berdasarkan paparan di website tersebut ternyata respon publik sangat positif. Terlihat banyak sekali orang yang berkunjung untuk melakukan wisata petik jeruk tersebut. Jumlah pengunjung diperkirakan dalam waktu satu bulan (waktu petik) kurang lebih ada 1000 orang. KP. Punten Pemetaan Kebun : KP. Punten memiliki luas areal 2,7 ha, berada pada ketinggian 950 m dpl. terdiri atas dua kebun yaitu Punten I dan Punten II. Pemanfaatan lahan secara rinci seperti terlihat pada Gambar 5. Berdasarkan pada denah KP Punten I dan II, semua lahan yang ada di KP Punten termanfaatkan secara intensif. Secara garis besar lahan yang tersedia digunakan untuk gedung kantor, rumah kasa, shade house, pembibitan, tabulampot dll. Kegiatan unggulan yang ada di KP Punten adalah sentra perbenihan jeruk bebas penyakit dan koleksi plasma nutfah jeruk. Semua kebutuhan benih sumber jeruk bebas penyakit yang meliputi Blok Fondasi (BF) dan Blok Penggandaan Mata Tempel (BPMT) di seluruh Indonesia dapat dipenuhi dari KP Punten. 25

32 Selain benih sumber jeruk yang bebas penyakit, mekanisme untuk membuat benih tersebut juga sudah melalui Sertifikat Sistem Manajemen Mutu (SMM). Sertifikat tersebut sangat penting untuk dimiliki karena melekat dengan kegiatan unit pengelolaan benih sumber (UPBS) yang ada di Balitjestro. Denah KP. Punten I Denah KP. Punten II Gambar 5. KP Puten I dan II Pemanfaatan Lahan dan Potensi Tabel 10. Pemanfaatan lahan di KP Punten No Blok/Petak Pemanfaatan Lahan Potensi Jumlah 1 KP I - I Bibit jeruk bebas penyakit tanaman 2 KP I - II Tanaman jeruk hias tanaman 3 KP II - II Tanaman buah dalam polibag (tabulampot) 4 KP II II, III & VII 5 KP II III, IV & V Lahan kerja sama dengan petani plasma Koperasi Citrus dalam penyediaan bibit jeruk. Lahan kerjasama sewa lahan tanaman tanaman 224 asesi tanaman 26 26

33 Gambar 6. Benih jeruk yang di produksi KP. Punten Berdasar Gambar 6. tersebut benih jeruk yang di produksi oleh Balitjestro merupakan benih sumber yang terdiri atas BF dan BPMT. Pelayanan benih sumber biasanya berasal dari pemerintah daerah Kota/Kabupaten atau Provinsi, dan penangkar. KP. Banaran Pemetaan Kebun : KP. Banaran berada pada ketinggian 950 m dpl, luas lahan 1,2 ha, dan jenis tanah latosol. Pemanfaatan lahan di KP. Banaran secara rinci seperti terlihat pada Gambar 7. Gambar 7. Denah KP. Banaran Berdasarkan pada Gambar 7. secara umum lahan yang ada di KP. Banaran termanfaatkan secara intensif untuk 27

34 tanaman produksi maupun untuk perbenihan tanaman apel. Pemanfaatan Lahan dan Potensi Pemanfaatan lahan di KP. Banaran secara rinci pada masing-masing blok seperti tertera pada Tabel 11. Tabel 11. Pemanfaatan Lahan dan Potensi KP. Banaran No Blok/Petak Pemanfaatan Lahan Potensi Jumlah 1 I Jeruk Mandarin 62 tanaman 2 II Jeruk Manis Pacitan 83 tanaman Plasma Nutfah Apel 33 tanaman 3 III BPMT Apel Manalagi 300 tanaman 4 IV Jeruk Mandarin & Jeruk Tangerin 66 tanaman 5 V Jeruk Tangerin & Manis Pacitan 104 tanaman 6 VI Jeruk Manis Pacitan 153 tanaman Apel Produksi 61 tanaman 7 VII Jeruk Tangerin & Manis Pacitan 117 tanaman Apel Anna 56 tanaman 8 VIII Jeruk Manis Pacitan 171 tanaman Apel 15 tanaman Lahan di KP. Banaran terbagi menjadi 8 blok yang mempunyai fungsi/manfaat untuk tanaman produksi, koleksi plasma nutfah, dan sebagai tempat penyediaan benih sumber. Keunggulan KP. Banaran adalah sebagai sentra pengelolaan plasma nutfah tanaman apel dan sebagai tempat penyediaan benih sumber tanaman apel. Kondisi agroekologi yang dimiliki oleh KP. Banaran tampaknya sangat sesuai/menunjang untuk kegiatan seperti tersebut di atas. Oleh karena itu potensi tersebut terus untuk dipertahankan dalam rangka untuk membantu penyelamatan sumber genetik khususnya tanaman apel yang ada di Indonesia. Sebagai ilustrasi bahwa lahan di KP. Banaran sangat sesuai untuk koleksi plasma nutfah dan perbenihan seperti terlihat pada Gambar

35 KP. Kliran Gambar 8. Koleksi Plasma Nutfah dan Benih Apel Pemetaan Kebun : KP Kliran mempunyai dua kebun yaitu di Sumber Brantas Ds. Tulung Rejo dengan luas 1100 m² berada pada posisi 1400 m dpl dengan jenis tanah latosol, dan di Kliran Ds.Bulukerto seluas m² berada pada posisi 950 m dpl dengan jenis tanah latosol. Lahan di KP Kliran dari dua kebun berjumlah 0,25 ha yang secara umum dapat dimanfaatkan secara intensif untuk kegiatan tanaman produksi maupun koleksi plasma nutfah. Secara garis besar di lokasi Kliran lahan terbagi menjadi 5 blok seperti terlihat pada Gambar 9. Gambar 9. Denah KP. Kliran 29

36 Pemanfaatan Lahan dan Potensi Secara rinci pemanfaatan lahan di KP. Kliran terlihat pada Tabel 12. Tabel 12. Pemanfaatan Lahan dan Potensi di KP Kliran No Blok/Petak Pemanfaatan Lahan Potensi Jumlah 1 I Jeruk Keprok Batu tanaman 2 II Jeruk Keprok Terigas 80 tanaman 3 III Jeruk Keprok Madura 88 tanaman 4 IV Jeruk Keprok Garut 193 tanaman 5 V Jeruk Keprok Batu 55 dan Jeruk Siam 55 tanaman 6 VI Stroberi 16 varietas 600 tanaman Di lokasi kebun kliran dalam dua tahun terakhir, lahan secara intesif dimanfaatkan untuk ditanami jeruk. Jenis jeruk yang di tanam adalah keprok. Tanaman jeruk jumlahnya 516 pohon, berumur 1 tahun dan 1 bulan. Gambar 10. Pemanfaatan lahan di KP. Kliran KP. Kliran khususnya di lokasi Sumber Brantas tampaknya sangat sesuai atau cocok sebagai tempat koleksi plasma nutfah stroberi. Oleh karena itu, untuk ke depannya lokasi tersebut akan digunakan sebagai sentra perbenihan stroberi dan koleksi plasma nutfahnya

37 KP. Banjarsari Pemetaan Kebun : KP. Banjarsari berkedudukan di Desa Banjarsari, Kecamatan Bayeman, Kabuapten Probolinggo, berada pada ketinggian 4 m dpl, luas lahan 4,7 ha, jenis tanah latosol. Merupakan salah satu KP Balitjestro yang berada di luar Kota Batu. Secara umum lahan yang ada di KP Banjarsari dapat dimanfaatkan untuk kegiatan penelitian, koleksi plasma nutfah, dan kegiatan produksi tanaman (Gambar 11). Gambar 11. Denah KP. Banjarsari Berdasar pada Gambar 11 tampak jelas bahwa lahan di KP. Banjarsari terbagi menjadi 24 blok. Terlihat masih ada lahan yang masih kosong dengan blok berwarna putih. Pemanfaatan Lahan dan Potensi Pemanfaatan lahan setiap blok dan potensinya secara rinci terlihat pada Tabel

38 Tabel 13. Pemanfaatan Lahan dan Potensi di KP. Banjarsari No Blok/Petak Pemanfaatan Lahan Potensi Jumlah 1 II, IV-VII, X-XXIII Pemeliharaan tanaman anggur produksi 2 XXIV Pemeliharaan tanaman anggur PIT 3 III, VIII, IX Pemeliharaan tanaman PN anggur 803 pohon 44 pohon 260 pohon 4 III Pemeliharaan PN lengkeng 96 pohon 5 IIIA Tanaman jeruk varietas siam, penelitian DPI 6 IIIC Tanaman jeruk varietas keprok Madura dan Keprok tejakula penelitian Mutu Buah 200 pohon 200 pohon 7 IIID Tanaman PN jeruk 200 pohon Potensi KP. Banjarsari yang ditunjukkan dengan jumlah tanaman yang terkelola baik itu adalah tanaman jeruk tanaman anggur serta lengkeng, sampai dengan saat ini berjumlah sekitar 1756 tanaman/pohon. Jumlah tersebut ada yang sebagai tanaman produksi, koleksi plasma nutfah, dan tanaman untuk penelitian. Keunggulan KP Banjarsari adalah sebagai sentra koleksi plasma nutfah anggur dan pusat perbenihan anggur. Jenis anggur yang sudah menjadi public domain antara lain AG jestro 60, prabu bestari, dan kediri kuning. Sebagai ilustrasi bahwa buah anggur yang digemari oleh konsumen buah seperti terlihat pada Gambar 12. Kediri kuning prabu bestari jestro Ag.60 Gambar 12. Anggur yang di gemari oleh konsumen buah Tampak jelas bahwa jenis buah anggur yang disenangi oleh konsumen paling tidak ada tiga yaitu anggur warna hijau, warna merah muda, dan warna gelap. Ketiga jenis anggur tersebut masing-masing mempunyai spesikasi yang 32 32

39 berbeda-beda dari aspek rasa. Oleh karena itu setiap jenis anggur mempunyai konsumen yang spesifik. 3.3 Kerjasama dan Pendayagunaan Hasil Penelitian Kerjasama Penelitian Salah satu indikator keberhasilan pelaksanaan diseminasi adalah terjalinnya kerjasama dengan swasta dan pemerintah daerah. Pada tahun 2016, mitra kerjasama Balitjestro adalah PTPN IX, Pemda Kabupaten Tulungagung, Pemda Kabupaten Purbalingga dan Diperta Kabupaten Nunukan Pendayagunaan Hasil Penelitan Indikator keberhasilan kinerja Balitjestro berdasarkan kriteria keberhasilan (realisasi terhadap target), sasaran kegiatan yang dilaksanakan serta permasalahan dan upaya yang telah dilakukan. Untuk mengukur keberhasilan kinerja ditetapkan 4 (empat) kategori keberhasilan, yaitu (1) sangat berhasil : 100 persen; (2) berhasil : 80 <100 persen; (3) cukup berhasil : 60 <80 persen; dan kurang berhasil : <60 persen. Realisasi sampai akhir tahun 2016 menunjukkan bahwa sasaran telah dapat dicapai dengan rata-rata capaian sebesar 127.8% (sangat berhasil). Monitoring dan evaluasi penelitian dilakukan untuk mengawal dalam pencapaian keberhasilan sasaran. Keberhasilan pencapaian tersebut juga didorong oleh dukungan manajemen penelitian, baik aspek pelayanan keuangan, pengolahan data, perpustakaan, publikasi, dan sarana penelitian. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan untuk memastikan tercapainya target setiap kegiatan. Metode yang dilakukan adalah dengan memantau capaian kinerja setiap bulan melalui laporan bulanan kegiatan penelitian ataupun triwulanan beserta kendala yang dihadapi dalam bentuk matrik rencana aksi. dengan demikian diharapkan bila tidak tercapainya target suatu indikator dapat diantisipasi sejak awal. Keberhasilan menonjol yang telah dicapai oleh Balitjestro adalah (1) Produksi dan pendistribusian benih sumber bebas penyakit kepada stake holder sebanyak 135 BF dan BPMT, mengalami peningkatan dibanding tahun 2014, dan (2) Kerjasama 33

40 yang terjalin pada tahun 2016 adalah Pengawalan Investasi Jeruk dan Apel di PTPN IX Jateng; Evaluasi Penataan Kawasan Agropolitan di kecamatan Geger, kabupaten Tulungagung; Penyediaan Benih, Pengawalan Teknologi Perbenihan, Budidaya, Panen dan Pasca Panen, Penguatan Kelembagaan Petani dan Pengelolaan Rantai Pasok Stroberi di Kabupaten Purbalingga; serta Pendampingan dan Pengawalan Teknologi Perbenihan, Budidaya, Penguatan Kelembagaan Petani dan Pengelolaan Rantai Pasokan, Panen dan Pasca Panen Jeruk Keprok di Kabupaten Nunukan, Kaltara Secara keseluruhan sampai dengan bulan Desember 2016 semua kegiatan yang direncanakan dapat terlaksana. Namun ada beberapa kendala yang mengakibatkan pelaksanaan kegiatan tidak sesuai dengan target

41 IV. HASIL PENELITIAN TA Hasil Penelitian Unggulan Balitjestro Varietas Unggul Baru Balitjestro Pada tahun 2016 Balitjestro telah menghasilkan 1 varietas unggul baru jeruk. Jeruk Pamindo Agrihorti SK Mentan No. 017/Kpts/SR.120/D.2.7/2/2016 tertanggal 18 Februari Dengan deskripsi: Berbiji sedikit (seedless), Kandungan Vit C 34,40-58,02mg/100gr, Kandungan gula 8-10,6 brix, Berat buah rata-rata gr/buah, Mampu berproduksi buah perpohon dan Hasil rata-rata kg /pohon/tahun. Gambar 13. Jeruk Pamindo Agrihorti Teknologi Expert System dan Forecasting Hama (Kelompok Kutu Kutuan, Tungau, Trip) Pada Tanaman Jeruk. Merupakan teknologi peramalan dan monitoring hama utama tanaman jeruk pertama kali di Indonesia yang berbasis TI (web/android) dan mempermudah stake holders mengelola serangan hama tanaman jeruk dibawah ambang kendalinya 35

42 Gambar 14. Hasil Pemetaan Expert System dan Forecasting Hama di lapang Sumber Daya Genetik (SDG) Eksplorasi di Tulunggung diperoleh 1 aksesi yang potensial sebagai batang bawah Salam dengan keunggulan vigor tanaman, sementara itu eksplorasi ke Bunder Hortikultura Malang diperoleh Finger lime, Red Imperial, Lemon Lisbon, Lot s lemon dan. Sun rise lime. Pada tahun 2016 dilakukan indeksing 13 aksesi baru hasil ekplorasi sebelumnya dan masih terdapat 4 aksesi yang belum bersih dari CTV dan atau HLB sehingga belum masuk dalam screen house di KP Punten. Sampai dengan akhir tahun 2016 terdapat 254 aksesi di KP Punten dan 5 aksesi di Tlekung. Dengan demikian total aksesi yang dikonservasi sebanyak 259 aksesi. Kegiatan karakterisasi lengkap dilakukan pada 30 aksesi jeruk keprok, 1 aksesi jeruk siam dan 13 aksesi jeruk manis. Keunggulan buah yang umumnya disukai konsumen buah jeruk segar jenis keprok yaitu karakter berat buah dengan ukuran besar, kulit orange, seedless dan rasa yang bagus. Keprok emperor masuk dalam kriteria karakter buah yang besar, kulit orange, seedless dan rasa yang bagus. Karakter kelenjar minyak pada kulit buah terkait dengan kandungan bioaktifnya. Keprok Beauty of Grand Retreat dan Sunburst mempunyai kelenjar minyak pada kulit buah ukuran besar dan 36 36

43 kerapatan sedang. Sementara itu keunggulan jeruk manis Pine Apple sebagai buah meja pada karakter berat buah besar >400 gram, kulit tipis, seedless, dan rasa manis sedikit asam. Shaggs Bonanza juga mempunyai keunggulan pada karakter dengan kandungan jus 81%. Sementara itu, varietas dengan kandungan jus yang tinggi >85% dan warna bulir jeruk orange diunggulkan sebagai bahan baku jus atau minuman olahan lainnya antara lain Cartel Navel, dan Italia. Hasil evaluasi produksi di KP Tlekung menunjukkan bahwa belum semua aksesi di blok rekoleksi KP Tlekung berbuah. Produksi tertinggi jeruk keprok RGL dengan jumlah buah per tanaman 93 dan estimasi produksi dapat mencapai 11,51 kg per tanaman. Sementara itu siam gunung omeh jumlah buah per tanaman mencapai 169 dengan estimasi produksi kg pertanaman. Batang bawah yang berbuah antara lain JC, Volkameriana dan RL dengan estimasi produksi benih tertinggi yaitu Volkameriana mencapai 1443 biji per tanaman. Jeruk yang ditanam di KP Banjarsari terdiri atas jeruk Pemelo, Keprok, Siam, Manis, dan biofarmaka. Jumlah buah per tanaman jeruk Pamelo tertinggi yaitu Pamelo Kota Raja dengan estimasi produksi dapat mencapai kg/tanaman. Jeruk Keprok dengan estimasi produksi tertinggi yaitu Trigas 29.39kg/tanaman dengan jumlah buah per tanaman. Untuk jenis siam jeruk siam banjar mempunyai jumlah buah tertinggi yaitu 257 dengan estimasi produksi 34,36kg/tanaman. Jenis biofarmaka yang ada yaitu Nipis manis, Nagamik, Purut, Nipis borneo, Nipis perak dan Jeruk sambal tertinggi jumlah buahnya yaitu nagamik mencapai per tanaman. Sampai dengan tengah tahun, telah dianalisis total flavonoid 10 aksesi jeruk dari 7 species yang berbeda. Hasil analisis menunjukkan bahwa kandungan jus buah 10 aksesi jeruk bervariasi dari 3,8 mg/g -34,1 mg/g. Kandungan flavonoid tertinggi yaitu grapefruit yang mencapai 34,1 mg/g sedangkan terendah keprok taning yaitu 3,8 mg/g. Hasil karakterisasi dan praevaluasi disimpan dalam file elektronik offline dan untuk ssystem online SISDIGEN Hortikultura terlah terupdate 204 aksesi dengan 9 karakteristik. Pada tahun 2016 juga telah dibuat SOP Pengelolaan SDG Jeruk terdiri atas SOP kegiatan konservasi, karakterisasi, praevaluasi, dokumentasi dan pemanfaatan SDG jeruk. Kegiatan konservasi lapang yang dilaksanakan pada kegiatan SDG apel tahun 2016 adalah pemeliharaan koleksi di kebun percobaan Tlekung Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika. Pelaksanaan kegiatan pemeliharaan kebun SDG Apel di KP.Tlekung sbb: 37

44 Tabel 14. Pemanfaatan Lahan dan Potensi di KP. Banjarsari No. Uraian Kegiatan Pelaksanaan 1. Pengguguran daun / rompes 1 tahun 2x, bulan Mei dan Nopember Pemangkasan cabang 1 tahun 2x, bulan Mei dan Nopember Pelaburan batang apel 1 tahun 1x, bulan Pebruari Pemupukan : Pupuk Kandang Pemupukan : Pupuk Buatan 1 tahun 1x, bulan Oktober tahun 2x, bulan Maret dan Nopember Penyiangan 2 bulan 1x, dalam periode Januari - Desember Pengendalian Hama dan Penyakit 7. Pembungkusan Buah Apel 1 bulan 4x, dalam periode Januari - Desember 2016 Hanya apel manalagi 1 tahun 2x, bulan Pebruari dan Agustus Pengamatan Terus menerus setiap bulan 9. Penyulaman 1 tahun, dalam periode Nopember-Desember Panen 1 tahun 2x, bulan April dan Oktober 2016 Untuk konservasi secara in vitro pada SDG apel dilakukan dengan kultur meristem. Kultur meristem merupakan kultur jaringan tanaman dengan menggunakan eksplan yang berasal dari jaringan meristematik. Pada SDG apel, jaringan tanaman yang digunakan untuk kegiatan ini berupa meristem pucuk terminal dan meristem tunas aksilar. Gambar 15. Kegiatan konservasi in vitro SDG apel Hingga bulan Desember 2016 konservasi in vitro telah dilakukan pada 24 aksesi. Perkembangan meristem yaitu (a) tunas, (b) meristem hidup (hijau), (c) meristem dorman. Terdapat 4 jenis apel hasil in vitro yang telah bertunas yaitu Canada Reinnette (K.01), Megumi (K.60), Odin (K.66) dan apel batang bawah (BB)

45 a K.60 K.01 BB K.60 K.01 K.66 Gambar 16. Kegiatan konservasi in vitro SDG apel Untuk kegiatan karakterisasi daun dilakukan pada 5 aksesi yaitu John Gold (K.59), Rome Beauty America (RBA) II (K.26), SK I (K.65), Rome Beauty America I (RBA) (K.28) dan Koko (K.39). Karakterisasi masing-masing aksesi daun digambarkan pada Tabel sbb : Tabel 15. Pemanfaatan Lahan dan Potensi di KP. Banjarsari No Aksesi Panjang daun (cm) Lebar daun cm) Type Tangkai Daun Intensita s Warna Bentuk tepi daun 1. John Gold (K.59) 8,7-10,2 5,3-6,2 Pendek Gelap biserrate 2. RBA II (K.26) 7,7-10,0 4,6-6,0 Medium Terang biserrate 3. SK I (K.65) 7,4-11,5 4,4-5,6 Panjang Gelap Serrate Typ.2 4. RBA I (K.28) 8,0-10,4 4,0-5,5 Panjang Gelap Serrate Typ.2 5. Koko (K.39) 7,5-10,0 4,2-5,8 Pendek Gelap Serrate Typ.2 Karakterisasi bunga juga dilakukan pada 5 aksesi John Gold (K.59), Rome Beauty America (RBA) II (K.26), SK I (K.65), Rome Beauty America I (K.28) dan Koko (K.39). Data karakterisasi bunga 5 aksesi apel yang berbunga pada bulan Juni 2016 sbb: 39

46 Tabel 16. Data karakterisasi bunga 5 aksesi apel yang berbunga 2016 No Varietas Fase Kuncup Fase Balon Bunga Mekar 1. John Gold (K.59). Bunga Kuncup berwarna pink gelap,namun pada fase balon berwarna pink terang dengan tepi pink gelap. Pada bunga mekar mahkotanya ber warna putih dengan tepi pink terang. Susunan mahkota bertumpuk. Stigma berada di posisi yang lebih rendah daripada anther. Panjang benang sari 0,6-0,8 cm dan panjang putik 0,4-0,5 cm. Putik berwarna hijau muda dan berbulu putih, sedangkan benang sari bertangkai putih dan memiliki kepala kuning. Type putik menyatu. 2. RBA II (K.26). Bunga Kuncup berbentuk kerucut berwarna pink gelap dengan ujung sedikit membuka, Fase balon berwarna pink, bentuk bulat, ujung membuka. Mahkota bunga saat mekar berwarna putih dengan tepi pink. Susunan mahkota bertumpuk. Posisi stigma di bawah anther. Panjang benang sari 0,6-0,9cm, panjang putik 0,5-0,8 cm.putik berwarna hijau muda ber- bulu putih, benang sari bertangkai putih dan memiliki kepala kuning. Memiliki putik dengan tipe menyatu. 3. SK I (K.65). Bunga kuncup berwarna pink gelap bentuk kerucut.fase balon pink tepi pink gelap hampir membentuk balon sempurna. Mahkota bunga mekar berwarna pink. Susunan mahkotanya intermediet. Posisi stigma lebih rendah daripada anther. Panjang benang sari 0,8-1,1 cm dan panjang putik 0,7-0,8 cm. Putik berwarna hijau muda dan berbulu putih, sedang- 40

47 No Varietas Fase Kuncup Fase Balon Bunga Mekar kan benang sari bertangkai putih dan memiliki kepala kuning. Tipe putik yang dimiliki adalah tipe pisah. 4. RBA I (K.28). Bunga kuncup berwarna pink gelap. Fase balon berwarna pink terang. Bentuknya membentuk kerucut. Mahkota bunga mekar berwarna putih dengan tepi pink. Susunan mahkota bunga bertumpuk. Panjang benang sari 0,8-0,9 cm dan panjang putik 0,6-0,9 cm.stigma dan anther berada dalam posisi sejajar. Putik berwarna hijau muda dan berbulu putih, sedang- kan benang sari bertangkai putih dan memiliki kepala kuning. Memiliki putik dengan tipe pisah. 5. Koko (K.39). Fase kuncup pada bag.atas berwarna pink dan bag.bawah berwarna hijau kekuningan. Fase balon berwarna putih tepi pink terang. Bunga mekar berwarna putih bergaris pink. Susunan mahkotanya bertumpuk. Stigma berada di posisi yang lebih tinggi daripada anther. Panjang benang sari 0,6-1,1 cm dan panjang putik 0,9-1,0 cm. Putik berwarna hijau muda dan berbulu putih, sedangkan benang sari bertangkai putih dan memiliki kepala kuning. Memiliki putik dengan tipe pisah. Karakterisasi buah dilakukan pada 5 aksesi John Gold (K.59), Rome Beauty America (RBA) II (K.26), SK I (K.65), Rome Beauty America I (K.28) dan Koko (K.39) pada tabel sbb: 41

48 Tabel 17. Data karakterisasi bunga 5 aksesi apel 2016 Pelaksaan kegiatan eksporasi pada tahun 2016, dilakukan dengan penelusuran keberadaan varietas apel yang telah hilang/mati dari koleksi SDG di Balitjestro. Informasi didapat melalui diskusi dengan petani setempat (Pak Nadi dan Ibu Muti ah). Varietas jeruk yang dieksplorasi adalah Royal Red dan Pink Lady. Lokasi eksplorasi di kebun petani daerah Junggo Batu Jawa Timur. Varietas apel yang diperoleh selama eksplorasi diambil sebagi bahan tanaman, yaitu ranting mata tempel yang dikemas dalam kantong plastik kemudian diperlakukan dengan pemberian fungisida untuk selanjutnya di okulasikan pada batang bawah yang telah di persiapkan di Balitjestro dan meristem daun untuk diperbanyak secara in vitro di laboratorium kultur jaringan Balitjestro. Pada tahun 2016, kegiatan SDG Apel telah dilakukan panen 2x. Rerata Jumlah buah/pohon pada tanaman apel yang dipanen pada bulan April dan Oktober dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 18. Data SDG apel di Balitjestro 42

49 Pada tahun 2016 telah dilakukan analisa biokimia terhadap 5 aksesi apel pada tabel sbb: Tabel 19. Analisa biokimia terhadap 5 aksesi apel NO Aksesi 1 John Gold (K.59) Vitamin C Kadar Air Total Gula Total Asam TPT (mg/100g) (%) (%) (%) ( O Brix) 14,85 80,48 12,41 0, PN II (K.30) 18,71 82,99 10,27 0, SK I (K.65) 9,83 81,12 9,41 0, RBA I (K.28) 43,78 80,41 11,15 0, Koko (K.39) 23,41 79,12 13,15 0,64 17 Kesimpulan (Outcome). (1) Pengelolaan sumber daya genetik apel dilakukan terhadap 47 aksesi apel. Pengelolaan SDG apel meliputi konservasi di lapang dan secara in vitro, (2) telah dilakukan karakterisasi daun, bunga, buah terhadap 5 aksesi apel yaitu John Gold (K.59), Rome Beauty America (RBA) II (K.26), SK I (K.65), Rome Beauty Amerika I (K.28) dan Koko (K.39), (3) terdapat 26 aksesi apel yang dipanen pada bulan April dan Oktober 2016; (5) Pada bulan Mei 2016 dilakukan eksplorasi ke wilayah Junggo Batu Jatim dan didapatkan dua jenis apel yaitu Pink Lady dan Royal Red. (1) Konservasi, penambahan aksesi melalui eksplorasi mendapat 3 aksesi dari nganjuk (Red Globe dari Malta, Husain White, dan Favor dari ukraina) Selain benih, tim juga mengambil tunas muda varietasvarietas tersebut untuk di kultur meristem di laboratorium STG Balitjestro. Hasil eksplorasi dari Bali diperoleh 3 aksesi baru yaitu Solaris, Cabernet Blanc dan Grenace. Ketiga varietas yang diperoleh dalam bentuk bibit merupakan jenis anggur untuk wine. 2 (2) karakterisasi 5 varietas anggur yaitu : aksesi Probolinggo Biru, ICS (BS 39), ICS (BS 80), ICS (BS 84), dan ICS (Ruby Seedless). dari 10 varietas di KP Tlekung yang diamati, bahwa BS 85 (Probolinggo super) merupakan varietas yang memiliki tunas dengan jumlah paling banyak yaitu sebanyak 583 dengan rata-ratanya 194/pohon. Jumlah tunas paling sedikit terdapat pada BS 29 (White Malanga) yaitu dengan jumlah tunas sebanyak 46 dengan jumlah rata rata tunasnya sebanyak 15. Adapun pada BS 60 dan BS 89 43

50 yang memiliki jumlah rata rata tunas sebanyak 110 dan 106 sedangkan pada BS 86 yang memiliki jumlah rata rata tunas sebanyak 67. Konservasi secara infitro belum mendapat hasil yang optimal (3) Praevaluasi, bahwa dari 5 varietas yang diuji, kandungan flafonoid tertinggi adalah BS 35 yaitu 40,98 per mg/100gr, dimana menurut informasi varietas ini mempunyai rasa sedikit getir dan bermafaat untuk obat khusnya untuk kaum wanita. Sehingga kedepan akan kita uji ulang untuk BS 35 ini selain warna hijau kekuningan, tandan panjang dan butir buah medium juga rasa daging buah menis segar agak sepet. (4) Dokumentasi, pada lampiran gambar. Kesimpulan (out come), kegiatan Pengelolaan SDG anggur telah mendapat tambahan 3 asesi hasil eksplorasi dari nganjuk yaitu Red Globe dari Malta, Husain White, dan Favor dari Ukraina dan 3 Aksesi dari Bali (Hatten Wine) yaitu Solaris, Cabernet Blanc dan Grenace. Ketiga varietas yang diperoleh dalam bentuk bibit merupakan jenis anggur untuk wine. Untuk konservasi tanaman anggur baik di KP Tlekung maupun di KP Banjarsari mengalami pertumbuhan dan produksi kurang optimal karena iklim yang tidak menentu, sehingga kondisinya baik tanaman maupun buah terserang penyakit. Untuk Praevaluasi kandungan flafonoid dari 6 varietas BS 35 menunjukkan kandungan yang tertinggi. Kegiatan penanaman dilaksanakan di KP Banjarsari untuk rekoleksi sebagai bahan untuk karakterisasi dan praevaluasi tahun yang akan datang. Ada 3 aksesi dengan jumlah tanaman masing-masing 9 yang ditanam di KP banjarsari pada tahun ini, yaitu Sikep, Doew dan Si Compu. Dengan tambahan ini maka total aksesi yang ditanam di KP Banjarsari berjumlah 11 aksesi. Kegiatan karakterisasi buah dan biji pada lengkeng dilakukan pada tiga aksesi (KL6, KL7 dan KL29). Selain pengamatan kuantitatif, pengamatan kualitatif juga dilakukan dengan menggunakan standar warna menggunakan color chart RHS pada pengamatan warna daging buah, warna kulit buah dan warna biji. Berat buah tertinggi yaitu pada KL7, sedangkan terendah yaitu pada aksesi KL29. Untuk persentase buah yang dapat dimakan, aksesi KL29 memiliki persentase lebih tinggi dibanding dua aksesi yang lain yaitu sebesar 57,11. Kegiatan praevaluasi pertumbuhan SDG lengkeng dilakukan di KP Banjarsari pada tiga aksesi tahun tanam 2012 (Noname, Kristal dan Kaisar), dua aksesi tahun tanam 2014 (Puangthong dan Biaokhiao), dan 3 aksesi tahun tanam 2016 (Sikep, Doew dan Si Compu). Pertumbuhan 44 44

51 tinggi tanaman, diameter batang dan luas kanopi menunjukkan hasil yang baik. Aksesi yang diinduksi untuk pembungaan di bulan September (KL 22 dan 25) mulai berbunga di bulan Oktober-November meskipun pembungaannya tidak serempak. Selanjutnya teramati adanya dominansi bunga betina mencapai 90% pada KL22 nomor pohon 8 dan sebaliknya dominansi jantan pada KL 25 nomor pohon 13. Kandungan quercetin dalam daun dewasa dari lima aksesi/varietas (KL 3, Diamond River, Pingpoh, Itoh, dan Tanpa Biji) menunjukkan kandungan quercetin tidak dapat dideteksi dengan metode KLT (batas deteksi 108mg/kg). Gambar 17. Konservasi Koleksi Tanaman lengkeng di KP Banjarsari Kesimpulan. Kegiatan konservasi lengkeng dilakukan di kebun Tlekung dan Banjarsari. Khusus untuk Banjarsari, telah dilakukan penanaman 3 aksesi baru, Sikep, Doew dan Si Compu. Induksi pembungaan telah berhasil dilakukan pada KL 22, 25 dan 29. Kegiatan karakterisasi daun dilakukan dengan menitikberatkan pada karakterisasi warna berdasarkan standar warna RHS terutama pada flush/tunas muda yang menjadi salah satu karakter penting sebagai penciri varietas pada 13 aksesi. Potensi pertumbuhan pada 8 aksesi lengkeng tahun tanam di KP Banjarsari menunjukkan hasil yang cukup baik. Parameter pertumbuhan yang diamati berupa tinggi tanaman, luas kanopi dan diameter batang menunjukkan pertambahan ukuran seiring pertambahan umur tanaman. Hasil karakterisasi biokimia menujukkan kandungan quercetin pada daun dewasa 5 aksesi lengkeng (KL 3, DR, Pingpong, Itoh, Tanpa Biji) tidak signifikan. 45

52 4.1.4 Diseminasi Inovasi Pertanian a. Mengikuti Kegiatan Promosi, Ekspose, Seminar dan Kegiatan Lain Kegiatan diseminasi reguler yang lebih menekankan pelayanan terhadap stakeholders selama tahun 2016 yang telah dilaksanakan ada lima kegiatan yakni ekspose, seminar, magang, kunjungan, dan prakerin/ PKL/skripsi (Tabel 20). Tabel 20. Aktivitas Kegiatan Diseminasi Reguler Tahun 2016 No. Even Jumlah Keterangan 1. Mengikuti Pameran/Ekspose 2. Menyelenggarakan/ Partisipasi Seminar 7 kali Even berskala regional dan nasional 7 kali Even berskala internal, nasional, dan internasional 3. Pemagangan Teknologi 72 orang Berasal dari tujuh institusi pemerintah dengan topik pemagangan teknologi budidaya dan perbenihan jeruk bebas penyakit 4. Kunjungan Stake holders orang Terdapat 71 kali kunjungan dengan peserta kunjungan berasal dari instansi pemerintah, perguruan tinggi, sekolah, swasta, dan petani 5. Prakerin, PKL, Skripsi 158 orang Berasal dari 29 sekolah dan perguruan tinggi di Jawa Timur, Jawa Tengah, Dalam kurun tahun 2016, kegiatan partisipasi dalam pameran/exspose skala nasional tidak banyak dilakukan karena ada prioritas tertentu untuk berpartisipasi dalam 46 46

53 kegiatan tersebut terutama yang berkaitan langsung dengan Tupoksi Balitjestro. Kegiatan menonjol yang telah dilakukan adalah menghadiri Launching TTP Pacitan di Kabupaten Pacitan, dimana pada acara tersebut Balitjestro menampilkan inovasi teknologi perbenihan jeruk bebas penyakit. Selain itu partisipasi dalam Hari Pangan Sedunia (HPS) ke 36 di Boyolali merupakan ekspose yang cukup berhasil, dimana stand/display Balitjestro yang menampilkan buah dan tanaman jeruk mewakili Puslitbanghorti, Badan Litbang Pertanian mendapatkan apresiasi yang tinggi dari masyarakat dan presiden RI, Joko Widodo terutama penampilan display buah jeruk keprok Batu 55. Gambar 18. Pameran di TTP Pacitan (A), Pameran di HPS 2016 (B) Stake holders tanaman jeruk dan buah subtropika yang memerlukan pelayanan dengan berbagai macam kegiatan berjumlah total orang, didominasi kunjungan siswa dan mahasiswa untuk studi banding, karya wisata, dan kuliah lapang. Ketertarikan stake holders mengunjungi Balitjestro karena kondisi alamnya, komoditasnya dan inovasi teknologi yang telah dihasilkan terutama tanaman jeruk. b. Menyelenggarakan BITE (Balitjestro Innovation Technology Expo) 2016 Acara ini diselenggarakan dalam rangka menyambut 10 tahun Balitjestro. Balitjestro Innovation Technology Expo (BITE) 2016 diselenggarakan mulai tanggal 4 6 Agustus 2016, dengan kegiatan Kontes Buah Jeruk Nasional, Launching 7 Varietas Jeruk Dan Buku Inovasi Teknologi Jeruk Dan Buah Subtropika, Open House, Gelar Inovasi Teknologi Tanaman Hortikultura, Pangan Dan Ternak, Kursus Singkat Gratis Teknologi Tanaman Jeruk Dan Buah Subtropika, Lomba 47

54 Mewarna Dan Mata Pelajaran Untuk Siswa Tk/Sd, Lomba Membuat Kudapan Untuk Anak Berbahan Dasar Jeruk, Lomba Fotografi Buah Jeruk, Apel, Anggur, Lengkeng, Stroberi Dan Event (Via Instagram), Bursa Benih Dan Buah Jeruk, Apel, Anggur Dan Lengkeng, serta Wisata Ilmiah Petik Jeruk. Selama tiga hari penyelenggaraan, tercatat jumlah pengunjung lebih dari (lima ribu) orang dengan pusat keramaian pada kegiatan wisata ilmiah petik jeruk. Gambar 19. Kegiatan BITE 2016 c. Analisis Indek Kepuasan Mayarakat (IKM) 1. Klasifikasi Pendapat Responden Tentang Pelayanan Balitjestro A B C D Keterangan : 1 : Kemudahan prosedur pelayanan 2 : Kesesuaian persyaratan pelayanan dengan jenis pelayanan 3 : Kejelasan dan kepastian petugas yang melayani 4 : Kedisiplinan petugas dalam memberikan pelayanan 5 : Tanggung jawab petugas dalam memberikan pelayanan 6 : Kemampuan petugas dalam memberikan pelayanan 7 : Kecepatan pelayanan 8 : Keadilan mendapatkan pelayanan 9 : Kesopanan dan keramahan petugas dalam memberikan pelayanan 10 : Kewajaran biaya untuk mendapatkan pelayanan 48 48

55 11 : Kesesuaian antara biaya yang dibayarkan dengan biaya yang telah ditetapkan 12 : Ketepatan pelaksanaan terhadap jadwal waktu pelayanan 13 : Kenyamanan di lingkungan unit pelayanan 14 : Keamanan pelayanan Grafik Respon Total Pelayanan Balitjestro Keterengann : Barchart merah : Tidak Puas Barchart orange : Kurang Puas Barchart oranye : Puas Barchart coklat : Sangat Puas Grafik menggambarkan aspek 1 sampai 14 yang masingmasing terdiri dari 4 jenis respon dari masyarakat yaitu tidak puas, kurang puas, puas, sangat puas, dan grafik diatas menunjukkan bahwa ada beberapa aspek pelayanan yang mendapatkan respon tidak memuaskan. Meskipun jumlah responden yang memberi respon tidak puas sangat kecil yaitu sebesar 0,07-2,25% dari total responden, namun evaluasi dan upaya perbaikan tetap diperlukan agar pelayanan Balitjestro dapat ditingkatkan dan dapat memuaskan pengguna layanan. 49

56 Tabel 21. Nilai Persepsi, Interval IKM, Interval Konversi IKM, Mutu Pelayanan dan Kinerja Unit pelayanan NILAI PERSEPSI NILAI INTERVAL IKM NILAI INTERVAL KONVERSI IKM MUTU PELAYANAN KINERJA UNIT PELAYANAN 1 1,00-1, ,75 D Tidak baik 2 1,76-2,50 43,76-62,50 C Kurang baik 3 2,51-3,25 62,51-81,25 B Baik 4 3,26-4,00 81,26-100,00 A Sangat baik 2. Hasil Survei IKM total per unsur layanan No Unsur Layanan Nilai Unsur Layanan 1 Kemudahan prosedur pelayanan 3,030 B 2 Kesesuaian persyaratan pelayanan dengan jenis pelayanan 3 Kejelasan dan kepastian petugas yang melayani 4 Kedisiplinan petugas dalam memberikan pelayanan 5 Tanggung jawab petugas dalam memberikan pelayanan 6 Kemampuan petugas dalam memberikan pelayanan 3,105 B 3,215 B 3,175 B 3,215 B 3,305 A 7 Kecepatan pelayanan 3,080 B 8 Keadilan mendapatkan pelayanan 3,110 B 9 Kesopanan dan keramahan petugas dalam memberikan pelayanan 10 Kewajaran biaya untuk mendapatkan pelayanan 11 Kesesuaian antara biaya yang dibayarkan dengan biaya yang telah ditetapkan 12 Ketepatan pelaksanaan terhadap jadwal waktu pelayanan 3,33 A 3,12 B 3,135 B 3,210 B 13 Kenyamanan di lingkungan unit pelayanan 3,31 A 50 50

57 14 Keamanan pelayanan 3,22 A Nilai Indeks Kepuasan Nilai IKM konversi Mutu Pelayanan Kinerja Unit Pelayanan 3,16 79,085 B BAIK Grafik IKM Total Balitjestro dinilai baik oleh pengunjung Balitjestro bahkan ada beberapa yang sangat baik. Unsur yang mendapatkan nilai terendah adalah unsur kemudahan prosedur pelayanan, serta kecepatan pelayanan, meskipun unsur tersebut mendapatkan nilai diatas 3 dan termasuk dalam unit kerja pelayanan yang baik, namun perlu peningkatan terus menerus agar Balitjestro dapat meningkatkan mutu pelayanan terhadap masyarakat. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan pada unsur-unsur tersebut adalah dengan meningkatkan pemberitahuan resmi melalui website Balitjestro, memasang prosedur pelayanan di tempat pelayanan, serta melalui media cetak lainnya yang mudah diakses oleh masyarakat. Selain itu perlu meningkatan dan mempercepat respon pelayanan bagi pengguna yang membutuhkan pelayanan maupun mempercepat respon balik terhadap permohonan pelayanan. Petugas pelayanan harus senantiasa siaga dimeja dan tempat pelayanan dengan jadwal yang sudah ditentukan. Tindakan perbaikan perlu dievaluasi 51

58 kembali pada semester I tahun 2017 untuk melihat perkembangan mutu pelayanan. d. Kinerja Web Site Balitjestro Tim website Balitjestro masih mengandalkan media sosial yang digemari masyarakat dalam mendukung peformance website dengan mengaktifkan berbagai media sosial untuk sarana diskusi. dipisahkan dari utama kantor agar pertanyaan yang masuk lebih terarsip dengan baik. Beberapa alamat media sosial yang dibuat antara lain (Gambar 25) : webbalitjestro@gmail.com > Sebagai forum komunikasi pengguna website Website: FB Fanspage: Twitter: Google plus: Instagram: Gambar 20. Berbagai macam media sosial balitjestro; FB (Admin dan FansPage Balitjestro Indonesia), Twitter, Google+, dan Instagram 52 52

59 Profil penggunaan media sosial seperti pada Gambar 21 di atas dapat meningkatkan kunjungan masyarakat melihat web Balitjestro. Statistik pengunjung website Balitjestro ditampilkan pada tabel 22. Tabel 22. Statistik pengunjung website Balitjestro Statistik Pengunjung Website Bulan Pengunjung Jumlah Unik Kunjungan Halaman Hit Bandwidth Jan ,063 14,443 81,377 1,352, GB Feb ,379 16,978 91,025 1,572, GB Mar ,554 19, ,505 1,764, GB Apr ,187 51, ,842 3,571, GB Mei ,995 23, ,730 1,850, GB Jun ,444 17, ,537 1,457, GB Jul ,346 17,103 99,029 1,279, GB Agu ,698 22, ,674 1,909, GB Sep ,579 20, ,355 1,721, GB Okt ,684 26, ,200 2,227, GB Nov ,400 17, ,707 1,575, GB Des ,994 18, ,099 1,547, GB Total 162, ,574 1,617,080 21,829, GB Dari tabel statistik tersebut menunjukkan bahwa pengunjung Website Balitjestro mulai Januari sampai dengan Desember 2016 mengalami naik turun setiap bulannya, hal ini dipengaruhi oleh konten yang disajikan. Perkembangan ini akan terus dievaluasi dan diperbaiki kekuranganya. Secara umum media sosial yang digunakan sebagai sarana untuk media diseminasi teknologi yang telah di hasilkan Balitjestro dapat memberikan efek positif terhadap banyak nya pengunjung ke website. Terlihat dari semua media sosial yang digunakan memberikan nilai yang berbeda atau bertambah dari awal tahun ke akhir tahun. 53

60 Gambar 21. FB FansPage Balitjestro Indonesia sampai dengan saat ini sudah mencapai 3187 likes. Gambar 22. Followers sampai dengan saat ini sudah mencapai 858. Gambar 23. Google + Balitjestro pada saat sudah mencapai 193 follower

61 Gambar 24. Youtube Channel Balitjestro Gambar 25. Instagram Balitjestro, sampai saat ini jumlah posts 527 dan followers

62 e. Layanan Perpustakaan - Layanan sirkulasi Perpustakaan Peminjaman koleksi perpustakaan selama 2016, sebanyak 37 judul koleksi, yang terdiri dari peneliti (13 judul), teknisi (14 judul), staff (5 judul), lainnya (mahasiswa/pelajar 5 judul) - Layanan baca dan pemakaian komputer di tempat REKAPITULASI JUMLAH PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN, SELAMA TAHUN 2016 No. Bulan/Thn Jml Jenis Kelamin Profesi Pengunjung L P Peneliti Teknisi Staff Pelajar Mhsiswa Penyuluh Lainnya 1 Januari ' Februari ' Maret ' April ' Mei ' Juni ' Juli ' Agustus ' September ' Oktober ' November ' Desember ' T O T A L Gambar 26. data rekapan buku tamu REKAPITULASI PEMAKAIAN KOMPUTER USER PERPUSTAKAAN TAHUN 2016 BULAN Jml User Profesi Peneliti Teknisi Staf Pelajar Mhsiswa Penyuluh Lainnya Januari - Pebruari - Maret - April Mei 3 3 Juni Juli 1 1 Agustus 2 2 September - Oktober - November - Desember - TOTAL Gambar 27. Data pemakaian computer 56 56

63 - Layanan pengembangan koleksi perpustakaan Pengembangan koleksi buku perpustakaan dilakukan dengan mencetak e-book sebanyak 8 judul buku yaitu : 1. The mediterranean genetic code -grapevine and olive / Editor: Danijela Poljuha and Barbara Sladonja.-- Rijeka (Croatia), InTech, (2013). 2. Canned Citrus Processing: Techniques, Equipment, and Food Safety / Editor: Yang Shan.-- beijing (china), Science Press Citrus: molecular phylogeny, antioxidant properties and medicinal uses / Editor: Khizar Hayat.-- New York (USA), Nova Science Publishers Biocontrol of Major Grapevine Diseases: Leading Research / Editor: Stéphane Compant, Florence Mathieu.-- Boston (USA), CABI Grapes and Health / Editor: John M. Pezzuto.-- New York (USA), Springer Nutritional composition of fruit cultivars / Editor: Monique S.J. Simmonds, Victor R. Preedy.-- Oxford (UK), Academic Press Plant Hormones under Challenging Environmental Factors / Editors: Golam Jalal Ahammed, Jing-Quan Yu. Springer Microbes in soil and their agricultural prospects / editors: Kaushal Kishore Choudhary, Dolly Wattal Dhar.- - New York (USA), Nova Science Publishers Pelayanan melalui Dalam lingkup Balitjestro, kunjungan pegawai/peneliti/litkayasa sangat minim. Permintaan penelusuran maupun fullteks artikel selama tahun 2016 didominasi melalui pelayanan . Permintaan pencarian fullteks artikel jurnal dalam dan luar negeri selama tahun 2016 sebanyak 369 judul artikel dari 345 jurnal dan 24 chapster buku. f. Kinerja Kerjasama Kegiatan kerjasama yang dilaksanakan pada tahun 2016 sebanyak 7 kegiatan, yang terdiri dari 2 kegiatan dengan swasta, 3 kegiatan dengan diperta kaupaten, dan 2 kegiatan melalui program Insinas. Jenis komoditas yang dikerjasamakan adalah tanaman jeruk, apel dan stroberi. Pola 57

64 kerjasama yang di bangun antara mitra kerjasama dengan Balitjestro adalah pendampingan atau pengawalan teknologi aplikatif langsung di lapangan, dan kegiatan penelitian dan pengembangan. Secara ringkas hasil kerjasama yang telah dilaksanakan di masing-masing lokasi atau masing-masing jenis komoditas secara rinci seperti terlihat pada Tabel 23. Tabel 23. Ringkasan Hasil Kerjasama Komoditas Jeruk dan Stroberi NO Judul dan Penjab Ringkasan Hasil 1 Judul: Pengawalan Investasi Tanaman Jeruk dan Apel Penanggung Jawab: Dr. Ir. Harwanto, MSi Mitra Kerjasama: PTPN IX 2 Judul: Penyediaan Benih, Pengawalan Teknologi Perbenihan, Budidaya, Panen dan Pasca Panen, Penguatan Kelembagaan Petani dan Pengelolaan Rantai Pasok Stroberi di Kabupaten Purbalingga, Jateng Penanggung Jawab: Ir. Arry Supriyanto, MS Mitra Kerjasama: Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Purbalingga Pengawalan teknologi tanaman jeruk dan apel dilakukan di 3 lokasi kebun PTPN IX di Jollong, Semakir dan Kaligua. Di kebun Jollong, secara umum pertumbuhan tanaman cukup baik tapi perlu ditingkatkan lagi dengan pemeliharaan yang lebih intensif lagi. Permasalahan, sebagian pengelola kebun yang baru belum memahami tentang budidaya tanaman jeruk yang benar. Perlu dibekali dengan pelatihan dan buku panduan budidaya jeruk. Di kebun Semakir, pertumbuhan tanaman kurang optimal karena ada serangan kutu sisik. Hal yang harus segera dilakukan adalah mengendalikan serangan kutu sisik dengan insektisida metomil atau lannate dengan interval seminggu 2 kali dengan takaran 1 cc/liter air. Di kebun Kaligua, secara umum kondisi tanaman jeruk menunjukkan pertumbuhan yang baik, sedangkan pertumbuhan tanaman apel kurang baik, 35% populasi tanaman apel terserang panyakit busuk batang dan terancam mati. Tindakan yang harus segera dilakukan untuk tanaman apel adalah melakukan perompesan daun tua dan bunga yang muncul agar tumbuh tunas baru seraca serentak, dan melakukan pemupukan sesuai anjuran. Dari hasil pengawalan ada beberapa rekomendasi yang harus dilakukan adalah komunikasi dengan tim Balitjestro diharapkan bisa lebih aktif lagi dilakukan untuk memecahkan masalah sedini mungkin. Luas tanam dan luas panen tanaman stroberi dikabupaten Purbalingga berkisar 50 ha dengan kondisi berfluktuasiasi tergantung jumlah tanaman yang harus dibongkar dan penanaman baru. Pada tahun 2016 kegiatan difokuskan penyediaan benih induk V-1 dan multiplikasi melalui stolon menjadi V-2 yang semuannya ditanam di dalam rumah kasa insect proof. Pada tahap selanjutnya, stolon yang dihasilkan sebagai V-3 akan di hardening off kan atau disapih di shade house untuk kemudian didistribusikan ke petani. Benih induk V-1 yang terdiri dari 6 varietas telah dikirim secara bertahap yaitu bulan Agustus dan Nopember 2016, ditanamam dan diperbanyak dalam tiga (3) rumah kasa yang telah dibangun oleh Distanbunhut kabupaten Purbalingga. Tanaman tumbuh memuaskan dan hingga Desember 2016 telah mencapai hampir 2000 benih stroberi. Kegiatan pendukung lainnya yang telah dilakukan adalah pendampingan penanaman benih induk stroberi, pemeliharaan dan stoloninasi. Workshop Pengembangan Kawasan Budidaya Stroberi Desa Serang Kabupaten Purbalingga telah dilakukan pada tanggal 29 September - 1 Oktober 2016 dengan nara sumber dari Balitjestro dan UNSUD. Karena bangunan rumah penyapihan benih (shade house) baru akan dibangun pada bulan April 2016, 58 58

65 NO Judul dan Penjab Ringkasan Hasil Puslitbanghorti telah membantu pembangunan swakarya satu (1) rumah penyapihan berukuran 6m x 12m guna menampung benih siar generasi V-3 yang diprediksi sudah mencapai puluhan ribu hingga bulan April Benih stroberi bebas virus ini diharapkan mampu meningkatkan kembali produktivitas stroberi di kabupaten Purbalingga. 3 Judul : Pendampingan dan Pengawalan Teknologi Perbenihan dan Budidaya Jeruk Kisar di Pulau Kisar, Kabupaten Maluku Barat Daya Penaggungjawab : Ir. Agus Sugiyatno, MP Mitra Kerjasama : Kabupaten Maluku Barat Daya 4 Judul : Pendampingan Teknologi Perbenihan dan Penguatan Sistem Laboratorium Kultur Jaringan Berbasis Bioreactor Di PT Great Giant Pineapple Penanggungjawab : Dr. Dita Agisimanto, SP, MP Lemon Kisar merupakan komoditas buah andalan di pulau Kisar, secara nasional diakui sebagai varietas jeruk unggul berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 864/Kpts/TP.240/11/1998 tentang Pelepasan Varietas Jeruk Unggul Nasional dengan nama Jeruk Manis Kisar. Jeruk ini merupakan tanaman buah lokal Indonesia yang mempunyai sebaran asli geografis di Kabupaten Maluku Barat Daya dan telah dibudidayakan secara turun-temurun. Namun, perkembangan jeruk manis Kisar saat ini cukup memprihatinkan, mengingat populasinya setiap tahun mengalami penurunan. Data statistik menunjukkan bahwa pada tahun 2013 populasi jeruk manis Kisar sebanyak tanaman, hingga akhir tahun 2016 tersisa kirakira 5000 tanaman. Kondisi ini apabila tidak ditangani secara cepat dan serius, diperkirakan dalam kurun 5 tahun ke depan jeruk manis Kisar akan mengalami kepunahan. Pemerintah Kabupaten Maluku Barat Daya lewat Dinas Pertanian dan Peternakan telah mencanangkan suatu program dengan nama Gerakan Pengembangan Jeruk Kisar (Gerbang Jekis) pada wilayah Pulau Kisar sebagai sentra tanaman jeruk manis Kisar. Kegiatan dilaksanakan di pulau Kisar, Maluku Barat Daya mulai bulan Juli Desember Hasil kegiatan yang telah dilakukan adalah meningkatnya pengetahuan SDM tentang perbenihan dan budidaya tanaman jeruk Kisar dalam kegiatan pelatihan bagi petugas dan petani. Dalam kegiatan pendampingan pengelolaan tanaman jeruk manis Kisar di lapang, banyak dijumpai tanaman jeruk yang rusak/mati karena serangan penyakit. Cara pembuatan bubur California untuk mengendalikan serangan penyakit ini dan aplikasinya sudah diajarkan selama pendampingan di lapang. Dua Pohon Induk Tunggal (PIT) telah ditentukan dari 9 pohon yang terpilih masing-masing 1 pohon jeruk manis Kisar dan 1 pohon jeruk keprok Kisar yang nantinya akan dilakukan proses pembersihan untuk dijadikan sebagai sumber mata tempel. Sosialisasi program Gerbang Jekis direspon baik oleh masyarakat dengan dihadiri sebanyak 150 orang. Hasil sosialisasi menghasilkan kesepakatan Wonreli yang harus ditaati bersama dalam rangka mendukung program Gerbang Jekis. Mitra Kerjasama : PT Great Giant Pineapple, Lampung 5 Judul : Model Sistim Peringatan Dini Berbasisi Komunitas dalam Pengelolaan Outbreak Penyakit Menurunnya populasi tanaman jeruk di Indonesia disebabkan oleh serangan penyakit huanglongbing (HLB) yang disebabkan oleh bakteri Candidatus Liberibacter asiaticus (Clas). Efektifitas pengendalian penyakit HLB sangat tergantung pada ketersediaan Sistim Peringatan Dini (SPD) dalam pengelolaan resiko outbreak HLB yang dapat diaplikasikan di kawasan-kawasan 59

66 NO Judul dan Penjab Ringkasan Hasil Huanglongbing Tanaman Jeruk Pengembangan Formulasi Biopestisida Pengendali Hama Vektor Penyakit CVPD dan CTV pada Tanaman Jeruk Penanggungjawab : Ir. Nurhadi, MSc pengembangan jeruk dimana HLB endemis. Penelitian dilakukan di laboratorium Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika dan kabupaten Agam, Sumbar. Hasil penelitian yang diperoleh adalah 1) produksi Kit deteksi cepat HLB skala pilot 2) pengumpulan data base untuk penyusunan Sistim Peringatan Dini (SPD)HLB berbasis SIG 3) Diseminasi platform SPD HLB 4) pembentukan kelembagaan SPD HLB berbasis SIG Mitra Kerjasama : Diperta kabupaten Sumatera Barat 6 Judul : Pengembangan Formulasi Biopestisida Pengendali Hama Vektor Penyakit CVPD dan CTV pada Tanaman Jeruk Penanggungjawab : Ir. Mutia E.D, MS Mitra Kerjasama : Unsoed 7 Judul : Penerapan Inovasi Teknologi PTKJS dalam Mengembalikan Kejayaan Agribisnis Jeruk di Kabupaten Sambas Propinsi Kalimantan Barat Penaggungjawab : Dr. Ir. Joko Susilo, MP Mitra Kerjasama : Diperta kabupaten Sambas Penyakit Citrus Vein Phloem Degenaration (CVPD) dan Citrus Tristeza Virus (CTV) pada tanaman jeruk merupakan silent killer yang mengancam menurunnya produktifitas, kualitas dan bahkan kematian tanaman jeruk. Penyebaran di lapang secara cepat dengan perantara serangga hama vector. Keberadaan serangga hama vector yang cukup dominan akan menyulitkan dalam pengendalian. Beberapa jenis mikroba yang berpotensi sebagai entomopatogen telah ditemukan dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan aktif pestisida dalam pengendalian hama vector penyakit virus tanaman jeruk. Penelitian dilaksanakan di Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika mulai bulan Maret Nopember Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada uji efektifitas konsentrasi suspense entomopatogen terhadap hama vector CTV di laboratorium mendapatkan hasil terbaik pada perlakuan B. bassiana dengan konsentrasi 106 sebesar 70.45%. Pada uji efektifitas konsentrasi suspense entomopatogen terhadap hama vector CTV di laboratorium, persentase mortalitas T. citricida pada perlakuan B. bassiana dan H. citriformis mencapai 70.11%, tertinggi dibandingkan perlakuan lain. Hasil uji efektifitas konsentrasi suspense entomopatogen terhadap hama vector CTV skala semi lapang mendapatkan hasil perlakuan terbaik pada kombinasi 3 entomopatogen bersamaan. Kabupaten Sambas propinsi Kalimantan Barat merupakan salah satu sentra agribisnis jeruk penting di Indonesia yang kini keberlanjutannya terganggu dengan terjadinya reinfeksi penyakit CVPD yang terjadi sejak sebelum tahun 2010 yang disebabkan oleh penggunaan 70-80& bibit jeruk liar atau tidak berlabel biru. Kegiatan ini dilakukan dalam upaya mengembalikan kejayaan jeruk di kabupaten Sambas mulai bulan Oktober-Desember Hasil kegiatan yang telah dilakukan adalah 1) telah dibangun berbagai sarana dan kelengkapan yang dibutuhkan untuk mengakselerasi adopsi teknologi anjuran Balitjestro yaitu Pengelolaan Terpadu Kebun Jeruk Sehat (PTKJS) berorientasi mutu terutama oleh petani di daerah endemis CVPD kecamatan Tebas dan kawasan pengembangan baru kecamatan Sebawi, 2) telah dibuat peta serangan CVPD di kecamatan Tebas untuk menentukan langkah tindak lanjut penanganan CVPD di daerah tersebut 3) telah dibangun 2 demplot penanaman baru bibit berlabel biru dari Balitjestro di desa Pusaka dan Matang Labong kecamatan Tebas masing-masing seluas 1 ha dan 4) dua demplot tanaman produktif jeruk berumur 4-5 tahun di kecamatan Sebawi yang dikelola dengan menerapkan PTKJS berorientasi mutu. g. Hasil Karya Tulis Ilmiah (KTI) Yang Dipublikasikan 60 60

67 KTI yang telah dipublikasikan oleh peneliti di Balitjestro merupakan salah indikator kerja utama (IKU) Balai. Oleh karena itu setiap tahun para peneliti di wajibkan untuk melakukan publikasi hasil penelitian yang telah dilaksanakan. Media publikasi yang dapat di isi antara lain: jurnal internasional, jurnal nasional, dan prosiding. Pada tahun 2016 KTI yang di hasilkan Balitjestro berjumlah 8 publikasi terdiri atas 2 KTI masuk jurnal nasional dan 6 masuk prosiding nasional. Rincian KTI yang dipublikasikan terlihat pada Tabel 24. Tabel 24. Daftar KTI Yang Dipublikasikan Balitjestro Tahun 2016 No Judul Penulis 1 Ketahanan Aksesi Jeruk Seedless Terhadap Tiga Strain Virus Tristeza Jeruk 2 Perbaikan Mutu Buah Jeruk Keprok Terigas Melalui Teknologi Pengelolaan Air dan Pemupukan di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat 3 Potret dan Upaya Industrialisasi Perbenihan Jeruk di Kawasan Bangkinang, Kabupaten Kampar, Riau 4 Penerapan Standar Prosedur Operasional (SPO) dan Mutia E.D, dan Sri Widyaningsih Tommy Purba, M. Zuhran dan A. Supriyanto Supriyanto, A dan A. Sugiyatno Susi Wuryantini, Otto Endarto dan Jurnal, Prosiding, Buku Jurnal Nasional Jurnal Nasional Prosiding - Prosiding - Penerbit Jurnal Hortikultura vol. 26 no 2, tahun 2016 ISSN : Informatika Pertanian vol. 26 no 1 tahun 2016 ISBN : Pros. Seminar Nasional Perhorti, Bogor, Oktober 2015 ISBN: Terbit 20 Mei 2016 Pros. Seminar Nasional 61

68 No Judul Penulis Pengaruhnya terhadap Nilai Batas Maksimum Residu (BMR) Pestisida dan Pendapatan Petani Jeruk Siam 5 Pengaruh Aplikasi Inovasi Teknologi Budidaya Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jeruk 6 Pola Sebaran Kutu Sisik Diaspidiotus perniciosus Comstock (Hemiptera : Diaspididae) pada Tanaman Apel 7 Perkembangan Daun Dan Morfologi Bunga-Buah Kelengkeng Pingpong (Dimocarpus longan, Lour) 8 Induksi Tunas Eksplan Batang Planlet Kultur Meristem Stroberi cv. Dorit Dengan Pra Perlakuan Perendaman TDZ dan ttcl Lizia Zamzami Nirmala Friyanti Devy dan Hardiyanto Otto Endarto, Susi Wuryantini Yenni, Fanshuri, B.A, dan Andrini, A Ahmad Syahrian Siregar dan Arry Supriyanto Jurnal, Prosiding, Buku Prosiding - Prosiding - Prosiding - Prosiding - Penerbit Perhorti, Bogor, Oktober 2015 ISBN: Terbit 20 Mei 2016 Pros. Seminar Nasional Perhorti, Bogor, Oktober 2015 ISBN: Terbit 20 Mei 2016 Pros. Seminar Nasional Perhorti, Bogor, Oktober 2015 ISBN: Terbit 20 Mei 2016 Pros. Seminar Nasional Perhorti, Bogor, Oktober 2015 ISBN: Terbit 20 Mei 2016 Pros. Seminar Nasional Perhorti, Bogor, Oktober 2015 ISBN: Terbit 20 Mei

69 4.2 Hasil Penelitian / Diseminasi Balitjestro Teknologi Barcode Standarisasi sistem produksi jeruk memerlukan kebenaran varietas (scion dan rootstock) yang digunakan. Teknologi Barcode menjamin kebenaran varietas jeruk yg beredar. Pada jc n citrumelo ini penting karena peran batang spesifik terhadap pertumbuhan, kuantitas produksi buah dan kandungan metabolit scion. Perubahan genetik Jc/citrumelo akan merubah ekspresi scion utk produksi metabolit, Barcode menyediakan data Gen spesifik SDG jeruk yang memiliki peluang sebagai Gen pengatur produksi metabolit. ini akan memudahkan identifikasi ketersediaan metabolit target pada tanaman target. Produksi dan pengkayaan konsentrasi metabolit sekunder melalui kultur sel/organ dapat dikendalikan oleh Barcode ini. Gambar 28. Pita DNA spesifik citrumelo dan JC diproduksi oleh Primer RAPD Teknologi Metabolit Teknnologi sediaan nanopartikel insktisida botani yang efektif untuk mengendalikan hama kelompok kutu-kutuan tanaman jeruk dan mengendalikan hama tanaman jeruk yang ramah lingkungan 63

70 4.2.3 Teknologi Pemangkasan Gambar 29. Proses pembuatan nanopartikel Teknologi ini mampu meningkatkan kesehatan tanaman, meningkatkan rasa buah, meningkatkan warna kuning pada nuah Sebagai perbandingan capain kinerja dengan tahun sebelumnya maka kinerja tahun berjalan tidak mengalami penuruan atau tetap sesuai dengan target yang telah ditetapkan

71 (1 ) (2 ) (3 ) (4 ) (5 ) Gambar 30. Pemangkasan terhadap tajuk tanaman jeruk keprok Pulung (1) Pemangkasan Pemeliharaan; (2) pemangkasan bentuk V; (3) Pemangkasan lorong; (4) pemangkasan samping; (5) kontrol Unit Pelayanan Benih Sumber (UPBS) Luaran yang dihasilkan dari kegiatan RDHP ini adalah: 1) Telah diproduksi benih sumber jeruk kelas Benih Dasar (BD) atau yang disebut Blok Fondasi (BF) 527 batang dan Benih Pokok (BP) atau yang disebut Blok Penggandaan Mata Tempel (BPMT) batang dengan total batang dari target IKU Sedangkan distribusi benih sumber tersebut mencapai batang terdiri dari BF 438 batang dan BPMT batang yang sampai Desember 2016 telah tersebar di 29 Propinsi. Stok awal Januari 2016 sebanyak 611 batang dan stok akhir Desember 2016 sebanyak 355 batang. 2) Telah dilakukan pembersihan dengan metode Shot Tip Grafting (STG) sebanyak 18 varietas/asesi terdiri dari 818 tunas pucuk dan berhasil sampai dengan tahap regrafting 48 tanaman serta telah dinyatakan bebas penyakit CTV dan CVPD sebanyak 4 varietas/asesi yaitu: jeruk Manis Variegata, Red center lime, santang (horti) dan Dekopon. 3) Telah dilakukan indeksing 65

72 CVPD tanggal 20 dan 26 Januari 2016 pada pohon induk jeruk Duplikat PIT, BF dan BPMT sebanyak 96 contoh. Penyediaan dan Distribusi Benih Sumber Jeruk dan Buah Subtropika (5.000 batang) dapat disimpulkan bahwa : 1) Produksi benih sumber jeruk dan buah subtropika sebanyak batang dan telah terdistribusi sebanyak batang. sedangkan persediaan benih sumber jeruk pada akhir Desember 2016 sebanyak 355 batang yang siap di distribusikan kepada pengguna pada pada tahun )Dari target 5 varietas/asesi jeruk untuk dibersihkan, telah dilakukan pembersihan dengan metode Shot Tip Grafting (STG) sebanyak 18 varietas/asesi terdiri dari 818 tunas pucuk dan berhasil sampai dengan tahap regrafting 48 tanaman serta telah dinyatakan bebas penyakit CTV dan CVPD sebanyak 4 varietas/asesi yaitu: jeruk Manis Variegata, Santang (Horti), Red center lime, dan Dekopon. 3)Dari target indeksing 90 contoh pohon induk jeruk telah dilakukan indeksing CVPD tanggal 20 dan 26 Januari 2016 pada pohon induk Duplikat PIT, BF dan BPMT sebanyak 96 contoh. Tabel 25. Data distribusi benih sumber tahun 2016 No Data Pelanggan Varietas 1. PT MITRA jeruk Lestari, Sambas 2. BPTP Jatim/ATP Pacitan BD Jumlah BP Tanggal Distribusi Keprok Terigas Jan-16 Siam Pontianak 100 Keprok Tejakula 10 5-Feb-16 Manis Pacitan 10 Siam Madu 10 Siam Pontianak BBI Papua Barat Keprok Batu Feb-16 Siam Pontianak KP. Punten (untuk digunakan sebagai pohon induk penghasil mata tempel di BF dan BPMT) 5. UD. An Nisa Desa Triwarno RT 03/02 Kec. Kutowinangan Siam Madu Mei-16 Siam Banjar 50 Krisma Agrihorti Sitaya Agrihorti Siam Banjar Jul-16 Keprok Pontianak 100 Keprok Tejakula 100 Keprok Batu Diperta Prov. Jambi Siam Pontianak Jul-16 Keprok Terigas 10 Keprok Borneo P 40 Keprok Pulau Tengah

73 No Data Pelanggan Varietas 7. KP. Banaran (untuk digunakan sebagai pohon induk penghasil mata tempel di BF dan BPMT) 8. Bapak Popon Supanji Rantau Panjang, Kalimantan Timur 9. PB Agro Al Rosyid, Kel Bendo Kab. Magetan 10. BBITP Prov. Maluku Utara 11. CV. Assifa Agro Mandiri Kab. Purworejo, Jawa Tengah 12. Bpk. Badaruddin, CV. Agrofalah Prov. Sulawesi Tengah BD Jumlah BP Tanggal Distribusi Anna Ags-16 Manalagi Rome Beauty Siam Madu Ags-16 Siam Banjar 20 Keprok RGL Ags-16 Keprok Pulung 50 Keprok SoE 100 Siam Pontianak Ags-16 Siam Banjar Ags-16 Keprok Tejakula 200 Keprok RGL 50 Keprok Batu Ags-16 Keprok Terigas 72 Keprok RGL 7 Siam Pontianak 7 Siam Madu UPT.Pengembangan Benih Hortikultura Dinas Pertanian Jawa Timur Pasuruan 14. Salam Mustofa, Kecamatan Talun Kabupaten Blitar 15. UPT BBTPH, Provinsi Kalimantan Selatan 16. UPITPH, Provinsi Kalimantan Barat 17. BBTPH, Provinsi Kalimantan Tengah 18. Dinas pertanian dan peternakan, Sambas 19. UPTD Balai Benih Hortikultura Kabupaten Gowa, Prov. Sulawesi Selatan 20. Dinas Pertanian Kab. Aceh Tengah 21. CV. Wahyu Tani Putra Kec. Kemiri, Keprok Tejakula Ags-16 Keprok Terigas 200 Keprok Selayar 200 Siam Pontianak 100 Keprok Terigas Sep-16 Keprok Borneo P 100 Siam Banjar 30 6-Sep-16 Siam Pontianak Sep-16 Keprok Terigas 100 JC 50 Siam Banjar Sep-16 Keprok Terigas Sep-16 Siam Pontianak Sep-16 Keprok Selayar 50 Keprok Gayo Okt-16 Keprok Borneo P Nov-16 Keprok RGL

74 No Data Pelanggan Varietas Kab. Jateng Purworejo, 22. Dinas Pertanian Prov. Bengkulu BD Jumlah BP Tanggal Distribusi Keprok Tejakula 200 Keprok Terigas 200 Keprok Batu Keprok Madura 200 Siam Banjar 300 Kalamansi FR Nov UPTD BBIH Amoito Siam Madu Nov-16 Siam Banjar UPT BBTPH Provinsi Kalsel Siam Banjar Nov BBIH Kota Gadung, Kec. Brastagi 26. BBH Cisurupan, Garut Jawa Barat 27. Gapoktan Putra Mandiri, Majalengka-Jawa Barat Siam Madu Nov-16 Keprok Brastepu 347 Siam Madu Nov-16 Keprok Garut 250 Siam Banjar 50 2-Nov-16 Keprok Terigas 50 Keprok Batu Siam Madu 50 Pamelo Raja Dinas Pertanian Kab. Tapin, Kalsel 29. PT. Pesona Khatulistiwa Nusantara 30. Bpk. Lukman, Owner Falah Farm, Batu 31. CV. Cempaka Mulya, Desa Sidomulyo Kota Batu Siam Banjar Nov-16 Keprok Borneo P 300 Japanshe Citroen (JC) Nov-16 Keprok Batu Nov-16 Pamelo Magetan 40 7-Nov-16 Pamelo Nambangan 40 Sitaya Agrihorti 10 Krisma Agrihorti 10 Nimas Agrihorti 10 JRM TOTAL

75 Selanjutnya proses pengepakan benih sumber jeruk yang akan diditribusikan kepada pelanggan / pemesan dapat dilihat pada gambar Gambar 31. Pengepakan benih sumber jeruk yang akan dikirim 69

LAPORAN TAHUNAN 2015

LAPORAN TAHUNAN 2015 BALAI PENELITIAN TANAMAN JERUK DAN BUAH SUBTROPIKA PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2016 BALAI PENELITIAN TANAMAN JERUK DAN

Lebih terperinci

utama sehingga akuntabilitas pelaksana kegiatan beserta organisasinya dapat dievaluasi secara terukur.

utama sehingga akuntabilitas pelaksana kegiatan beserta organisasinya dapat dievaluasi secara terukur. Impor buah jeruk, apel, anggur, lengkeng, dan stroberi yang merupakan komoditas mandat Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro) pada tahun 2013 telah mencapai 459.318,5 ton atau

Lebih terperinci

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 Penanggung Jawab: Dr. Ir. Joko Susilo Utomo, MP. (Kepala Balitjestro) Penyunting: Dr.

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (Revisi) BALAI PENELITIAN TANAMAN JERUK DAN BUAH SUBTROPIKA

RENCANA STRATEGIS (Revisi) BALAI PENELITIAN TANAMAN JERUK DAN BUAH SUBTROPIKA RENCANA STRATEGIS (Revisi) BALAI PENELITIAN TANAMAN JERUK DAN BUAH SUBTROPIKA 0004 KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA BALAI

Lebih terperinci

BALAI PENELITIAN TANAMAN JERUK DAN BUAH SUBTROPIKA

BALAI PENELITIAN TANAMAN JERUK DAN BUAH SUBTROPIKA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BALAI PENELITIAN TANAMAN JERUK DAN BUAH SUBTROPIKA TAHUN 2014 BALAI PENELITIAN TANAMAN JERUK DAN BUAH SUBTROPIKA PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

Lebih terperinci

BALAI PENELITIAN TANAMAN JERUK DAN BUAH SUBTROPIKA

BALAI PENELITIAN TANAMAN JERUK DAN BUAH SUBTROPIKA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN JERUK DAN BUAH SUBTROPIKA TAHUN 2015 BALAI PENELITIAN TANAMAN JERUK DAN BUAH SUBTROPIKA PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA BADAN PENELITIAN

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN 2017

LAPORAN TAHUNAN 2017 BALAI PENELITIAN TANAMAN JERUK DAN BUAH SUBTROPIKA PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2017 BALAI PENELITIAN TANAMAN JERUK DAN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian 2014 KATA PENGANTAR Puji dan syukur

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2014 BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN (BBPPTP) SURABAYA Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Tahun

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BALAI PENELITIAN TANAMAN JERUK DAN BUAH SUBTROPIKA

RENCANA STRATEGIS BALAI PENELITIAN TANAMAN JERUK DAN BUAH SUBTROPIKA RENCANA STRATEGIS BALAI PENELITIAN TANAMAN JERUK DAN BUAH SUBTROPIKA 2015-2019 KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA BALAI PENELITIAN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2014 Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang

Lebih terperinci

LAKIP. (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Ambon Tahun 2013

LAKIP. (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Ambon Tahun 2013 Dok L. 01 28/01/2014 LAKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Ambon Tahun 2013 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA.

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA. PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA. BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan perkebunan harus mampu meningkatkan pemanfaatan potensi sumberdaya alam untuk sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat secara berkeadilan dan berkelanjutan,

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN (BBPPTP) MEDAN KATA PENGANTAR Perencanaan kinerja merupakan proses penetapan target kinerja berikut kegiatan-kegiatan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN TENGAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN TENGAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2010 2014 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Tahun 2017 LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN JERUK DAN BUAH SUBTROPIKA TAHUN 2017

Laporan Kinerja Tahun 2017 LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN JERUK DAN BUAH SUBTROPIKA TAHUN 2017 LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN JERUK DAN BUAH SUBTROPIKA TAHUN 2017 BALAI PENELITIAN TANAMAN JERUK DAN BUAH SUBTROPIKA PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN KABUPATEN

Lebih terperinci

Revisi ke 04 Tanggal : 27 November 2015

Revisi ke 04 Tanggal : 27 November 2015 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 27 Tahun

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA BALAI BENIH HORTIKULTURA DAN ANEKA TANAMAN PADA DINAS

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2014 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN AMBON KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Tahunan (RKT) tahun 2014

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN BUPATI MADIUN,

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN BUPATI MADIUN, BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

Revisi ke 02 Tanggal : 06 Maret 2015

Revisi ke 02 Tanggal : 06 Maret 2015 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 27 Tahun

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Sejalan dengan perkembangan lembaga penelitian, status keberadaan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Sejalan dengan perkembangan lembaga penelitian, status keberadaan 1 9 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian 3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan Sejalan dengan perkembangan lembaga penelitian, status keberadaan lembaga penelitian tanaman sayuran mengalami

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KEP. BANGKA BELITUNG BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BANGKA BELITUNG BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BALAI PENELITIAN TANAMAN JERUK DAN BUAH SUBTROPIKA

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BALAI PENELITIAN TANAMAN JERUK DAN BUAH SUBTROPIKA LAPORAN KINERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN JERUK DAN BUAH SUBTROPIKA TAHUN 2016 BALAI PENELITIAN TANAMAN JERUK DAN BUAH SUBTROPIKA PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 07 KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Jl.

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 59 TAHUN 2008 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2015 Dok L.11/19/03/2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2015 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN AMBON Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PANGAN, PERTANIAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2015 Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian 2014 KATA PENGANTAR Dokumen Rencana Kinerja Tahunan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013 RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013 KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN BALAI PELATIHAN PERTANIAN JAMBI 2012 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan

Lebih terperinci

PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG

PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 59 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 215 NOMOR SP DIPA-18.1-/215 DS791-3632-6284-16 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

BAB IV RUJUKAN RENCANA STRATEGIS HORTIKULTURA

BAB IV RUJUKAN RENCANA STRATEGIS HORTIKULTURA BAB IV RUJUKAN RENCANA STRATEGIS HORTIKULTURA 2015-2019 Dalam penyusunan Rencana strategis hortikultura 2015 2019, beberapa dokumen yang digunakan sebagai rujukan yaitu Undang-Undang Hortikultura Nomor

Lebih terperinci

Revisi ke 06 Tanggal : 24 Desember 2013

Revisi ke 06 Tanggal : 24 Desember 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3. UU No. 19 Tahun

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 47 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS UNIT PELAKSANA TEKNIS PADA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

-1- GUBERNUR BALI, Jdih.baliprov.go.id

-1- GUBERNUR BALI, Jdih.baliprov.go.id -1- GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 105 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN PERKEBUNAN PROVINSI BALI

Lebih terperinci

29 Januari LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN /D

29 Januari LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN /D 29 Januari LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN 2003 Menimbang PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 19 TAHUN 2003 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 NOMOR SP DIPA-18.1-/216 DS933-1269-654-625 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. bentuk kegiatan untuk mengetahui bagaimana perusahaan ini bisa berdiri

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. bentuk kegiatan untuk mengetahui bagaimana perusahaan ini bisa berdiri 1 5 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. OBJEK PENELITIAN bentuk kegiatan untuk mengetahui bagaimana perusahaan ini bisa berdiri dan berkembang dengan baik. 3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan Sejalan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK SURAT PENGESAHAN NOMOR SP DIPA-018.01-0/AG/2014 DS 6100-9979-1830-7597 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. UU No. 23

Lebih terperinci

Pasal 3 (1) Susunan Organisasi Dinas Pangan dan Perkebunan terdiri dari : a. Kepala; b. Sekretariat, terdiri dari : 1. Sub Bagian Perencanaan; 2.

Pasal 3 (1) Susunan Organisasi Dinas Pangan dan Perkebunan terdiri dari : a. Kepala; b. Sekretariat, terdiri dari : 1. Sub Bagian Perencanaan; 2. BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 105 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PANGAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN CILACAP

Lebih terperinci

B a b I I G a m b a r a n P e l a y a n a n S K P D Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

B a b I I G a m b a r a n P e l a y a n a n S K P D Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Bab II Gambaran Pelayanan SKPD 2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Pembentukan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 73 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 73 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 73 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATAKERJA BALAI BENIH PADI DAN PALAWIJA PADA DINAS PERTANIAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 5 TAHUN 2002 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 5 TAHUN 2002 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 5 TAHUN 2002 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN JOMBANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JOMBANG, Menimbang

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI PAPUA GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang : a. bahwa sehubungan

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Penetapan visi sebagai bagian dari perencanaan strategi, merupakan satu langkah penting dalam perjalanan suatu organisasi karena

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI BESAR TEKNOLOGI PENCEGAHAN PENCEMARAN INDUSTRI Jalan Ki Mangunsarkoro 6 Semarang 50136 Tromol Pos 829 Telp.

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA (LKJ)

LAPORAN KINERJA (LKJ) PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN KINERJA (LKJ) DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2017 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN TAHUN 2013

STRUKTUR ORGANISASI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN TAHUN 2013 Lampiran 1 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 STRUKTUR ORGANISASI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN TAHUN 2013 BALITBANGTAN SETBALIT BANGTAN PUSLITBANG TAN PUSLITBANG

Lebih terperinci

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KOORDINATOR

Lebih terperinci

FORMULIR 3 RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016

FORMULIR 3 RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016 FORMULIR 3 RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016 1. Kementrian/Lembaga : KEMENTERIAN PERTANIAN 2. Program : Program Penciptaan Teknologi dan Inovasi Pertanian Bio-Industri Berkelanjutan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 12/Permentan/OT.140/3/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PENELITIAN TANAMAN PADI

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 12/Permentan/OT.140/3/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PENELITIAN TANAMAN PADI PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 12/Permentan/OT.140/3/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PENELITIAN TANAMAN PADI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017 RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BALAI BESAR TEKNOLOGI PENCEGAHAN PENCEMARAN INDUSTRI Jalan Ki Mangunsarkoro 6 Semarang 50136 Tromol Pos 829 Telp. (024) 8316315,

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KEPULAUAN BANGKA BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BADAN PENELITIAN

Lebih terperinci

2. Seksi Pengembangan Sumberdaya Manusia; 3. Seksi Penerapan Teknologi g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Jabatan Fungsional.

2. Seksi Pengembangan Sumberdaya Manusia; 3. Seksi Penerapan Teknologi g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Jabatan Fungsional. BAB XVII DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 334 Susunan organisasi Dinas Kehutanan dan Perkebunan terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1. Sub Bagian

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN TASIKMALAYA

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Rencana Kinerja tahunan (RKT) Tahun 2014 BBPPTP Medan 1

Rencana Kinerja tahunan (RKT) Tahun 2014 BBPPTP Medan 1 Rencana Kinerja tahunan (RKT) Tahun 2014 BBPPTP Medan 1 Rencana Kinerja tahunan (RKT) Tahun 2014 BBPPTP Medan 2 Rencana Kinerja tahunan (RKT) Tahun 2014 BBPPTP Medan 3 DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar...

Lebih terperinci

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA - SALINAN SALINAN

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA - SALINAN SALINAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA - SALINAN SALINAN p PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG KELAS JABATAN DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN Kementerian Negara/Lembaga : KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Unit Eselon I : BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI Program : Program Penelitian dan Pengembangan Industri Hasil

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi PENDAHULUAN A. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Gubernur No. 28 Tahun 2015 tentang rincian tugas, fungsi dan tata kerja Dinas Perkebunan Provinsi Riau, pada pasal 2 ayat 2 dinyatakan bahwa

Lebih terperinci

DINAS PERKEBUNAN. Tugas Pokok dan Fungsi. Sekretaris. Sekretaris mempunyai tugas :

DINAS PERKEBUNAN. Tugas Pokok dan Fungsi. Sekretaris. Sekretaris mempunyai tugas : DINAS PERKEBUNAN Tugas Pokok dan Fungsi Sekretaris Sekretaris mempunyai tugas : a. Menyusun rencana dan program kerja kesekretariatan; b. Mengkoordinasikan program kerja masing-masing Sub Bagian; c. Mengkoordinasikan

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 130 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 130 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 130 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN RINCIAN TUGAS POKOK UNIT PELAKSANA TEKNIS DI LINGKUNGAN DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA, DAN PERKEBUNAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG 1 GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PERTANIAN PROPINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 10/Permentan/OT.140/2/2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 10/Permentan/OT.140/2/2008 TENTANG PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 10/Permentan/OT.140/2/2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN AMBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya mendorong penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah menetapkan Tap MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komoditi aneka kacang (kacang tanah dan kacang hijau) memiliki peran yang cukup besar terutama untuk memenuhi kebutuhan pangan dan pakan. Peluang pengembangan aneka kacang

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT, BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN DAN

Lebih terperinci

Revisi ke 02 Tanggal : 06 Maret 2015

Revisi ke 02 Tanggal : 06 Maret 2015 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 27 Tahun

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

b. pelaksanaan pelayanan dalam bidang perbenihan meliputi penyediaan, pengujian, pengawasan dan pengendalian benih/bibit bermutu, sertifikasi dan pela

b. pelaksanaan pelayanan dalam bidang perbenihan meliputi penyediaan, pengujian, pengawasan dan pengendalian benih/bibit bermutu, sertifikasi dan pela BAB XXXVII BALAI PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN PADA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN PROVINSI BANTEN Pasal 168 Susunan Organisasi Balai Perbenihan dan Proteksi Tanaman Kehutanan

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PADA DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN BANYUWANGI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 08/Permentan/OT.140/2/2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 08/Permentan/OT.140/2/2008 TENTANG PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 08/Permentan/OT.140/2/2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

Laporan Tahunan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat 2016

Laporan Tahunan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat 2016 Laporan Tahunan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat 2016 1. Keuangan BAB VI SUMBERDAYA Pada tahun 2016 Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat memperoleh anggaran dari APBN yang bersumber dari Rupiah

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TIM MANAJEMEN (RKTM) KERJASAMA DAN PELAYANAN PENGKAJIAN BPTP BENGKULU

RENCANA KINERJA TIM MANAJEMEN (RKTM) KERJASAMA DAN PELAYANAN PENGKAJIAN BPTP BENGKULU RENCANA KINERJA TIM MANAJEMEN (RKTM) KERJASAMA DAN PELAYANAN PENGKAJIAN BPTP BENGKULU WAHYUNI AMELIA WULANDARI BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU 2013 LEMBAR PENGESAHAN BPTP 1. Judul RKTM :

Lebih terperinci

BUPATI TAPIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TAPIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI TAPIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS UNSUR-UNSUR ORGANISASI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN TAPIN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS AGROINDUSTRI PEMBIBITAN TANAMAN BUAH

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS AGROINDUSTRI PEMBIBITAN TANAMAN BUAH PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS AGROINDUSTRI PEMBIBITAN TANAMAN BUAH Pendahuluan - Benih adalah salah satu penentu keberhasilan agribisnis bidang pertanian; - Penggunaan benih bermutu menentukan keberhasilan

Lebih terperinci

(1), Kepala Dinas mempunyai fungsi sebagai berikut: a. penyusunan rencana strategis dinas, berdasarkan rencana strategis pemerintah daerah; b. perumus

(1), Kepala Dinas mempunyai fungsi sebagai berikut: a. penyusunan rencana strategis dinas, berdasarkan rencana strategis pemerintah daerah; b. perumus BAB XII DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 224 Susunan Organisasi Dinas Pertanian dan Peternakan, terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1. Sub Bagian

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 14/Permentan/OT.140/3/2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 14/Permentan/OT.140/3/2006 TENTANG PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 14/Permentan/OT.140/3/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN ANEKA TANAMAN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN,

Lebih terperinci

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA KELAS JABATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA KELAS JABATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN NOMOR : 7 TAHUN 2015 TANGGAL : 18 SEPTEMBER 2015 KELAS JABATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN Sekretariat Kementerian

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA ACEH,

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA ACEH, PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR: 19 TAHUN 2001 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERKEBUNAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang

Lebih terperinci

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN Kementerian Negara/Lembaga : KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Unit Eselon I : BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI Program : Program Penelitian dan Pengembangan Industri Hasil

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya A. Visi Perumusan visi dan misi jangka menengah Dinas Pertanian,

Lebih terperinci

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA

Lebih terperinci

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA TAHUN 2013 PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

Lebih terperinci