BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN 5.1. Analisis Analisis Metode Quality Function Deployment (QFD) A. Analisis Atribut Whats Whats merupakan pendefinisian atribut-atribut kebutuhan dan keinginan konsumen (customer requirement). Whats diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan dengan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka diperoleh empat variabel yang menjadi customer requirement. Pada Tabel dapat diketahui nilai atau bobot kepentingan (customer importance) terbesar adalah 1 untuk variable modifikasi Join As Piston/kopling, sedangkan customer importance terkecil adalah 0,3 untuk variabel produk jadi mesin Jonan 3. Untuk mengetahui variabel-variabel mana yang sangat penting sampai yang tidak penting (Tabel 4.13), maka digunakan pengukuran atau penilaian dengan ketentuan sebanyak empat skala. Berdasarkan Gambar 4.6 maka diketahui variabel-variabel yang memiliki bobot sangat penting adalah variabel modifikasi Join As Piston/kopling. Berdasarkan Tabel 4.13, maka diperoleh nilai persentase bobot kepentingan untuk seluruh variabel Whats, yaitu untuk bobot sangat 77

2 78 penting sebesar 40 %, untuk bobot penting 30 % dan cukup penting sebesar 20 %, sedangkan untuk bobot tidak penting sebesar 10 %. B. Analisis Atribut Hows Hows atau Technical Requirement merupakan upaya-upaya yang dilakukan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen (Whats). Pada Tabel 4.14 dapat dilihat terdapat tiga variabel yang menjadi upaya perusahaan untuk memodifikasi mesin Jonan 3. Dari tabel tersebut juga dapat dilihat pihak perusahaan berusaha memperbaiki dan meningkatkan kualitas produk komix khususnya pada proses filling. Misalnya saja untuk menangani JoinAs Piston/kopling yang kaku pihak perusahaan melakukan upaya dengan melakukan modifikasi Join As Piston dengan Membuat alur pada dudukan Join As Piston/kopling. C. Analisis Hubungan Antara Whats dengan Hows Matriks hubungan antara variabel-variabel Whats dengan Hows memberikan informasi mengenai hubungan yang terjalin dari setiap variabel Whats dengan tiap variabel Hows. Pada penelitian ini terdapat tiga macam hubungan, dengan menggunakan nilai, yaitu nilai 1 untuk hubungan lemah, nilai 3 untuk hubungan sedang, dan nilai 9 untuk hubungan kuat (Tabel 4.15). Berdasarkan Tabel 4.15, maka pada Tabel 5.1 dapat dilihat persentase hubungan yang terjalin dari variabel Whats dengan variabel Hows.

3 79 Tabel 5.1. Persentase Hubungan Variabel Whats dengan Variabel Hows No. Whats Persentase Hub. Variabel Whats dengan Hows Kuat Sedang Lemah 1 Modifikasi Join As Piston/kopling Modifikasi selang dengan nozzle Modifikasi katup Produk Jadi D. Analisis Hubungan Antara Hows dengan Hows Matriks hubungan antara variabel-variabel Hows memberikan informasi mengenai hubungan yang terjalin pada setiap variabel Hows. Pada matriks ini dapat dilihat dampak yang ditimbulkan dari hubungan setiap variabel Hows. Dampak yang ditimbulkan mempunyai pengaruh terhadap tingkat pemenuhan kebutuhan konsumen apabila korelasi diantara variabel-variabel Hows dilaksanakan secara bersamaan. Pada Tabel dapat dilihat variabel-variabel yang mempunyai hubungan dampak kuat positif, dampak positif, dampak negatif, dan dampak kuat negatif. Pada Tabel 5.2. berikut akan menunjukkan persentase hubungan antara variabel Hows.

4 80 Tabel 5.2. Persentase Hubungan Antar Variabel Hows No. Hows 1 Modifikasi Join As Piston/kopling Persentase Hub. Antar Variabel Hows Kuat Positif Positif Negatif Kuat Negatif Modifikasi selang dengan nozzle 3 Modifikasi katup Produk Jadi E. Analisis Benchmarking untuk Variabel Whats Benchmarking digunakan untuk menganalisis dengan membandingkan kualitas sebelum modifikasi dengan kualitas sesudah modifikasi mesin Jonan 3. Benchmarking ini diperoleh berdasarkan hasil penelitian terhadap kualitas filling mesin Jonan 3.. Dalam benchmarking ini digunakan skala pengukuran untuk menilai kualitas filling mesin Jonan 3. Pada tiap variabel, hasil dari modifikasi memiliki nilai yang sangat baik. Sedangkan sebelum modifikasi memiliki nilai yang tidak baik. Pada benchmarking ini dapat dikatakan kualitas mesin Jonan 3 sesudah modifikasi lebih baik dari kondisi sebelum modifikasi dapat dilihat pada Tabel Pada Tabel 5.3 terdapat perbandingan sebelum dan sesudah modifikasi..

5 81 Tabel 5.3. Benchmarking Variabel Whats kondisi sebelum dan sesudah modifikasi No. Variabel-variabel Whats Modifikasi Join As/kopling 2 Modifikasi selang dengan nozzle 3 Modifikasi bola katup Sumber: Data PT. BINTANG TOEDJOE F. Analisis Target Value untuk Whats Target value merupakan penilaian untuk menentukan sasaran yang ingin dicapai perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen (customer requirement) berdasarkan hasil analisis benchmarking untuk variabel Whats. Target value pada penelitian ini dinilai dengan menggunakan penilaian sebagai berikut: nilai 1 untuk tidak baik, nilai 2 untuk cukup baik, nilai 3 untuk baik, dan nilai 4 untuk sangat baik (Tabel 4.18). Berdasarkan Tabel 4.18, maka diperoleh nilai persentase target value untuk seluruh variabel Whats, yaitu untuk nilai 4 sebesar 100 %, sedangkan untuk nilai 1, 2 dan 3 sebesar 0 %. G. Analisis Sales Point untuk Whats Sales point merupakan penilaian kemampuan mesin Jonan 3 untuk menghasilkan produk komix. Pada penelitian ini digunakan dua skala atau penilaian dalam pengukuran sales point, yaitu nilai 1 untuk sales point rendah dan nilai 2 untuk sales point tinggi (Tabel 4.19). Berdasarkan Tabel 4.19, maka

6 82 diperoleh nilai persentase sales point untuk seluruh variabel Whats, yaitu untuk nilai 1 sebesar 0% dan untuk nilai 2 sebesar 100%. H. Analisis Absolute Weight untuk Whats Absolute weight untuk Whats merupakan pembobotan tingkat kepentingan keseluruhan variabel-variabel Whats terhadap customer importance, target value, dan sales point (Tabel 4.20). Berdasarkan Tabel 4.20, maka diperoleh persentase absolute weight untuk Whats, yaitu Nilai 3 sampai dengan 5 : sebesar 33,33 % Nilai 5,1 sampai dengan nilai 7 : sebesar 33,33 % Nilai 7,1 sampai dengan 8 : sebesar 33,33 % I. Analisis Tingkat Kesulitan untuk Hows Technical requirement (Hows) merupakan upaya yang dilakukan pihak perusahaan untuk memenuhi customer requirement (Whats), dalam pelaksanaan technical requirement ditentukan tingkat kesulitan (organizational difficult) dengan menggunakan skala sebagai penilaiannya, yaitu: nilai 1 untuk tidak sulit, nilai 2 untuk cukup sulit, nilai 3 untuk sulit, dan nilai 4 untuk sangat sulit (Tabel 4.21). Berdasarkan Tabel 4.21, maka diperoleh nilai persentase tingkat kesulitan untuk seluruh variabel Hows, yaitu untuk nilai 4 sebesar 33,33 %, untuk nilai 3 sebesar 33,33 %, sedangkan untuk nilai 2 sebesar 33,33 %, dan 1 sebesar 0 %.

7 83 J. Analisis Absolute Weight untuk Hows Absolute weight untuk Hows merupakan penilaian tingkat kepentingan technical requirement (Hows) terhadap variabel-variabel customer requirement (Whats) secara keseluruhan (Tabel 4.22). Berdasarkan Tabel 4.22, maka diperoleh persentase absolute weight untuk Hows, yaitu Nilai 10 sampai dengan 14 : sebesar 33,33 % Nilai 14,1 sampai dengan nilai 18 : sebesar 33,33 % Nilai 18,1 sampai dengan 20 : sebesar 33,33 % K. Analisis Absolute Weight Factor untuk Hows Absolute weight factor merupakan penilaian rata-rata tingkat kepentingan absolute weight variabel-variabel technical requirement (Hows) secara keseluruhan (Tabel 4.23). Berdasarkan Tabel 4.23, maka diperoleh persentase absolute weight factor untuk Hows, yaitu Nilai 0,15 sampai dengan 0,25 : sebesar 33,33 % Nilai 0,26 sampai dengan nilai 0,36 : sebesar 33,33 % Nilai 0,37 sampai dengan 0,47 : sebesar 33,33 % L. Analisis Relative Weight untuk Hows Relative Weight untuk Hows merupakan penilaian tingkat kepentingan technical requirement (Hows) dari matriks hubungan variabel-variabel Whats dengan Hows terhadap nilai dari absolute weight untuk variabel-variabel Whats

8 84 secara keseluruhan (Tabel 4.24). Berdasarkan Tabel 4.24, maka diperoleh persentase relative weight untuk Hows, yaitu Nilai 70,0 sampai dengan 90,0 : sebesar 33,33 % Nilai 90,1 sampai dengan nilai 110,0 : sebesar 33,33 % Nilai 110,1 sampai dengan 144 : sebesar 33,33 % M. Analisis Relative Weight Factor untuk Hows Relative weight factor merupakan penilaian tingkat kepentingan rata-rata dari relative weight variabel-variabel technical requirement (Hows) secara keseluruhan (Tabel 4.25). Berdasarkan Tabel 4.25, maka diperoleh persentase relative weight factor untuk Hows, yaitu Nilai 0,100 sampai dengan 0,250 : sebesar 33,33 % Nilai 0,251 sampai dengan nilai 0,350 : sebesar 33,33 % Nilai 0,351 sampai dengan 0,450 : sebesar 33,33 % N. Analisis How Muches How Muches merupakan suatu langkah perusahaan yang akan dilakukan untuk memenuhi customer requirement dengan menjelaskan secara lebih rinci mengenai upaya-upaya (technical requirement) yang akan dilakukan (Tabel 4.26). O. Analisis Benchmarking untuk Hows Benchmarking ini merupakan alat untuk menganalisis dengan membandingkan kondisi sebelum dengan sesudah modifikasi yang dilakukan

9 85 perusahaan untuk meningkatkan kualitas pelayanan (technical requirement). Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana upaya-upaya yang dilakukan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, apakah kondisi sesudah modifikasi lebih baik dari sebelumnya. Pada Tabel 4.27 dapat dilihat bahwa dengan memodifikasi mesin memberikan hasil yang memuaskan dimana kondisi sesudah modifikasi lebih baik dari kondisi sebelum modifikasi. Pada Tabel 5.4 terdapat perbandingan sebelum dan sesudah modifikasi. Tabel 5.4. Benchmarking Variabel Hows sebelum dan sesudah modifikasi No. Variabel-variabel Hows Modifikasi Join As Piston/Kopling agar tidak kaku 2 Modifikasi dudukan nozzle 3 Modifikasi sudut kontak area katup Sumber: Data PT. BINTANG TOEDJOE P. Analisis House Of Quality House of Quality (Gambar 4.7) merupakan bagan yang memuat secara keseluruhan tahapan-tahapan yang dilakukan dalam metode Quality Function Deployment untuk memeodifikasi mesin Jonan 3. Berdasarkan relative weight dapat ditentukan prioritas atau rangking dari variabel-variabel yang menjadi upaya perusahaan (Hows) dalam memodifikasi mesin Jonan 3. Prioritas dari variabel-variabel Hows dapat dilihat pada Tabel 5.5.

10 86 Tabel 5.5. Prioritas Variabel Hows Variabel-variabel Hows Prioritas Modifikasi Join As Piston/Kopling agar tidak kaku 4 Modifikasi dudukan nozzle 4 Modifikasi sudut kontak area katup Analisis Biaya Setelah dilakukan modifikasi mesin Jonan 3, dapat kita lihat perbandingan waktu breakdown sebelum dan sesudah modifikasi yang mempengaruhi potensi kerugian perusahaan. Tabel 5.6 Perbandingan waktu breakdown sebelum dan sesudah modifikasi mesin Sebelum September Oktober November Total Rata-rata Breakdown (jam) Kerugian (Rp) 7,200,000 44,100,000 76,050, ,350,000 42,450,000 Sesudah Desember Januari Total Rata-rata Breakdown(jam) Kerugian (Rp) 8,100,000 1,800,000 9,900,000 4,950,000 Sumber: Data PT. BINTANG TOEDJOE Dengan demikian dapat kita lihat melalui grafik dibawah ini perbandingan sebelum dan sesudah modifikasi mesin Jonan 3.

11 87 Perbandingan Potensi Kerugian 50,000,000 40,000,000 42,450,000 30,000,000 20,000,000 10,000,000 - Sebelum 4,950,000 Sesudah Gambar 5.1. Perbandingan potensi kerugian sebelum dan sesudah modifikasi mesin 25.0 Perbandingan BD Filling Jonan3 sebelum dan sesudah implementasi 20.0 Breakdown (Jam) Sebelum 2.75 Sesudah Gambar 5.2. Perbandingan breakdown sebelum dan sesudah modifikasi mesin

12 Pembahasan Pembahasan Metode Quality Function Deployment (QFD) A. Pembahasan Atribut Whats Berdasarkan hasil analisis atribut Whats (customer requirement) diketahui persentase bobot kepentingan untuk seluruh variabel yang menjadi kebutuhan konsumen (customer requirement). Persentase ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar tingkat kepentingan dari variabel-variabel yang menjadi kebutuhan perusahaan dalam memodifikasi mesin Jonan 3. Persentase bobot kepentingan ini menunjukkan pengaruh dari tiap variabel customer requirement dalam memodifikasi mesin Jonan 3, sehingga dapat menurunkan breakdown. B. Pembahasan Atribut Hows Berdasarkan analisis yang dilakukan terdapat tiga atribut Hows yang merupakan persyaratan-persyaratan teknis (technical requirement) yang menjadi upaya-upaya untuk memenuhi kebutuhan konsumen (customer requirement). Atribut Hows (technical requirement) ini ditentukan berdasarkan kebutuhan dan keinginan konsumen dengan tujuan menurunkan breakdown mesin. C. Pembahasan Hubungan Antara Whats dengan Hows Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan diperoleh persentase untuk tiap hubungan yang terjalin antara tiap variabel Whats (customer requirement) dengan variabel Hows (technical requirement). Dari Tabel 5.1 dapat diperoleh informasi hubungan yang terjalin diantara variabel yang menjadi kebutuhan konsumen

13 89 (customer requirement) dengan variabel yang menjadi persyaratan teknis (technical requirement) untuk memenuhi kebutuhan konsumen mempunyai hubungan kuat yang lebih sedikit apabila dibandingkan dengan yang mempunyai hubungan sedang dan lemah. Hal ini dikarenakan setiap variabel technical requirement yang mempunyai hubungan kuat dengan variabel customer requirement merupakan upaya utama yang akan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, sedangkan untuk variabel yang mempunyai hubungan sedang dan lemah merupakan upaya yang dapat mendukung dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dalam memodifikasi mesin Jonan 3. D. Pembahasan Hubungan Antara Hows dengan Hows Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan diperoleh persentase untuk tiap hubungan yang terjalin antara variabel Hows (technical requirement). Dari Tabel 5.2 dapat diperoleh informasi hubungan yang terjalin diantara variabel Hows (technical requirement) hanya terdapat yang mempunyai hubungan kuat positif, sedangkan untuk hubungan positif, negatif dan kuat negatif tidak terdapat diantara variabel Hows. Hubungan kuat positif yang terjalin antara tiap variabel Hows harus sangat diperhatikan, hal ini dikarenakan setiap variabel Hows yang mempunyai hubungan kuat positif akan mempunyai pengaruh yang besar dalam pelaksanaan tiap variabel Hows. Hubungan positif antara tiap variabel Hows juga mempunyai pengaruh dalam pelaksanaan tiap variabel Hows, tetapi tidak sebesar yang mempunyai hubungan kuat positif.

14 90 E. Pembahasan Benchmarking untuk Variabel Whats Berdasarkan hasil analisis benchmarking untuk variabel Whats dapat diketahui bahwa kondisi sesudah modifikasi mesin lebih baik dari sebelum modifikasi, sehingga dapat menurunkan breakdown mesin Jonan 3. F. Pembahasan Target Value untuk Whats Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, persentase total target value untuk Whats (customer requirement) yang ingin dicapai pihak perusahaan untuk menurunkan breakdown mesin. Hal ini ditentukan berdasarkan hasil benchmarking yang dilakukan terhadap kualitas kondisi sebelum dan sesudah modifikasi. Pada hasil analisis semua variable Whats terdapat target value yang tinggi. Hal ini terjadi dikarenakan variabel tersebut mempunyai pengaruh yang besar untuk meningkatkan kualitas filling dan perusahaan mampu untuk memenuhi target value yang tinggi untuk variabel Whats tersebut. G. Pembahasan Sales Point untuk Whats Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, persentase total sales point yang diperoleh mengenai tingkat kemampuan memodifikasi mesin sales point tinggi lebih besar daripada nilai sales point rendah. Pada analisis semua variabel Whats (customer requirement) yang mempunyai tingkat kepentingan penting,. Variabel-variabel itu adalah modifikasi Join As Piston/kopling, modifikasi selang dengan nozzle dan modifikasi katup. Hal ini dikarenakan variabel-variabel

15 91 tersebut berpengaruh besar tehadap hasil filling komix guna menurunkan breakdown mesin Jonan 3. H. Pembahasan Absolute Weight untuk Whats Berdasarkan hasil analisis absolute weight untuk Whats (customer requirement) diperoleh persentase total dari pengelompokan nilai absolute weight didapati satu variabel customer requirement, yaitu Modifikasi Join As Piston/kopling yang memiliki nilai target value dan nilai absolute weight tinggi. Hal ini dikarenakan nilai absolute weight yang diperoleh dipengaruhi dengan tingkat kepentingan (customer importance), dan target value. Berdasarkan Tabel 4.13 dan Tabel 4.18 variabel modifikasi selang dengan nozzle mempunyai tingkat kepentingan sebesar 0.6 dengan skala kepentingan cukup penting.hal inilah yang menyebabkan variabel keamanan dan kenyamanan mesin Jonan 3 memiliki nilai absolute weight rendah. I. Pembahasan Tingkat Kesulitan untuk Hows Berdasarkan hasil analisis tingkat kesulitan dalam pelaksanaan kebutuhan teknis perusahaan (Hows) diketahui persentase total untuk pemenuhan technical requirement. Tingkat kesulitan tertinggi (nilai 4 untuk sangat sulit ) yang dihadapi perusahaan adalah modifikasi Join As Piston/kopling, hal ini dikarenakan Join As Piston/kopling sering rusak menyebabkan terjadinya breakdown mesin.

16 92 J. Pembahasan Absolute Weight untuk Hows Berdasarkan hasil analisis absolute weight untuk Hows (technical requirement) diperoleh persentase total dari pengelompokan nilai absolute weight. Dari hasil analisis tersebut terdapat variabel (technical requirement) yang memiliki nilai absolute weight tinggi, Variabel technical requirement itu adalah modifikasi Join As Piston/kopling. K. Pembahasan Absolute Weight Factor untuk Hows Berdasarkan hasil analisis absolute weight factor untuk Hows (technical requirement) diperoleh persentase total dari pengelompokan nilai absolute weight factor. Dari hasil analisis terdapat variabel Hows (technical requirement) yang memiliki nilai absolute weight factor tertinggi dan mempunyai hubungan yang kuat dengan variabel Whats (customer requirement) yang memiliki tingkat kepentingan sangat penting. Variabel Hows tersebut yaitu variabel modifikasi Join As Piston/kopling. Sedangkan untuk variabel Hows modifikasi selang dengan nozzle memiliki nilai absolute weight factor terendah tingkat kepentingan cukup penting. L. Pembahasan Relative Weight untuk Hows Berdasarkan hasil analisis relative weight untuk Hows (technical requirement) diperoleh persentase total dari pengelompokan nilai relative weight. Dari hasil analisis tersebut terdapat variabel Hows (technical requirement) yang

17 93 memiliki nilai relative weight tinggi, Variabel Hows itu adalah variabel modifikasi Join As Piston/kopling. M. Pembahasan Relative Weight Factor untuk Hows Berdasarkan hasil analisis relative weight factor untuk Hows (technical requirement) diperoleh persentase total dari pengelompokan nilai relative weight factor. Dari hasil analisis terdapat satu variabel Hows (technical requirement), yaitu variable modifikasi dudukan nozzle yang memiliki nilai relative weight factor rendah, N. Pembahasan How Muches Berdasarkan hasil analisis, How Muches terdapat tiga bagian yang harus dilakukan modifikasi, yaitu modifikasi Join As Piston/kopling, modifikasi selang dengan nozzle dan modifikasi katup. Hal ini dimaksudkan agar mesin Jonan 3 dapat berfungsi kembali sehingga breakdown mesin dapat diturunkan. O. Pembahasan Benchmarking untuk Hows Berdasarkan hasil analisis benchmarking untuk variabel Hows (technical requirement) semua variabel Hows yang memiliki nilai kebutuhan teknis yang besar terhadap mesin Jonan. Oleh karena itu pihak perusahaan berusaha memenuhi semua kebutuhan teknis, sehingga dapat menurunkan breakdown mesin.

18 94 P. Pembahasan House Of Quality Berdasarkan hasil analisis House of Quality dalam metode Quality Function Deployment untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan berdasarkan relative weight dapat ditentukan urutan yang harus dilaksanakan dahulu dari variabelvariabel yang menjadi upaya perusahaan (Hows) dalam memodifikasi mesin Jonan 3. Urutan variabel-variabel Hows dapat dilihat pada Tabel 5.7. Tabel 5.7. Urutan Variabel Hows Urutan Variabel-variabel Hows 1 Modifikasi Join As Piston/kopling agar tidak kaku 2 Modifikasi sudut kontak area katup 3 Modifikasi dudukan nozzle Pembahasan Biaya Waktu breakdown sebelum dan sesudah modifikasi mesin berdampak positif dengan berkurangnya waktu breakdown mesin Jonan 3 dengan rata-rata 17,69 jam/bulan menjadi 2,75 jam/bulan dengan potensi kerugian menurun dari Rp ,- per bulan menjadi Rp ,- per bulan.

TUGAS AKHIR. Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1)

TUGAS AKHIR. Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1) TUGAS AKHIR ANALISA MODIFIKASI JOIN AS PISTON MESIN JONAN 3 UNTUK MENURUNKAN BREAKDOWN DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DI PT.BINTANG TOEDJOE Diajukan Guna Melengkapi Sebagian

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN. Lukman Arhami. Perencanaan strategi..., FT UI., Universitas Indonesia

3. METODE PENELITIAN. Lukman Arhami. Perencanaan strategi..., FT UI., Universitas Indonesia 69 3. METODE PENELITIAN Untuk menyelesaikan permasalahan, maka perlu disusun langkah-langkah penyelesaian masalah sebagai berikut : Keterangan flowchart : 1. Survey Pendahuluan Studi litaratur dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi Penelitian Metodologi penelitian merupakan gambaran penelitian secara keseluruhan sehingga diketahui proses, metode dan hasil yang diperoleh dalam penelitian. Terlihat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti harus mengetahui terlebih dahulu bentuk penelitian yang dilakukan karena berkatian dengan prosedur, alat pengukuran dan desain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah Hotel Bintang Griyawisata Jakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah Hotel Bintang Griyawisata Jakarta. BAB III METODE PENELITIAN A.Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan selama 3 bulan yaitu dimulai pada bulan Maret sampai dengan bulan Mei tahun 2016. Adapun tempat yang dijadikan objek

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Definisi kualitas. Kualitas merupakan kondisi dinamis yang memiliki hubungan dengan produk dan jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi

Lebih terperinci

ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah 3

ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah 3 ABSTRAK Perkembangan hotel dewasa ini dapat kita rasakan semakin bertambah pesat, hal ini dikarenakan adanya perubahan pola dalam kehidupan masyarakat dan adanya peningkatan dalam bidang kepariwisataan.

Lebih terperinci

Melani Anggraini Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Industri Universitas Malahayati Bandar Lampung

Melani Anggraini Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Industri Universitas Malahayati Bandar Lampung EALUASI KUALITAS PRODUK PADA INDUSTRI KERAJINAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) (Studi kasus pada industri kerajinan batik di Yogyakarta) Melani Anggraini Fakultas Teknik, Program Studi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. repository.unisba.ac.id. BAB I Pendahuluan Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian...

DAFTAR ISI. repository.unisba.ac.id. BAB I Pendahuluan Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian... DAFTAR ISI BAB I Pendahuluan... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 3 1.3 Tujuan Penelitian... 4 1.4 Pembatasan Masalah... 4 1.5 Sistematika Penulisan... 4 BAB II Tinjauan Pustaka... 6 2.1

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian Agar penelitian yang dilakukan lebih terarah dan sistematis, maka perlu di buat alur penelitian adapun alur penelitian dapat dilihat dari flow chart berikut

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Usaha di bidang kuliner seperti warung tenda, food court, cafe maupun restoran merupakan salah satu usaha yang banyak berdiri di Bandung. Salah satu pelakunya adalah Atmosphere Resort Cafe, yang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BATIK GEDOK TUBAN BERDASARKAN ATRIBUT KONSUMEN DENGAN MENGUNAKAN METODE QFD (Quality Function Deployment)

PENGEMBANGAN BATIK GEDOK TUBAN BERDASARKAN ATRIBUT KONSUMEN DENGAN MENGUNAKAN METODE QFD (Quality Function Deployment) PENGEMBANGAN BATIK GEDOK TUBAN BERDASARKAN ATRIBUT KONSUMEN DENGAN MENGUNAKAN METODE QFD (Quality Function Deployment) ( Studi Kasus di Jainal Abidin Gedok ) Skripsi Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil Perusahaan Kantin SLU Madani adalah kantin milik Badan Layanan (BLU) UIN Suska Riau. Kantin ini didirikan pada tahun 20. Kantin SLU Madani ini adalah salah

Lebih terperinci

Usulan Perbaikan Kualitas Pelayanan dengan Metode Servqual dan QFD pada Bank Aceh Cabang Krueng Geukueh

Usulan Perbaikan Kualitas Pelayanan dengan Metode Servqual dan QFD pada Bank Aceh Cabang Krueng Geukueh Petunjuk Sitasi: Bakhtiar, Syukriah, & Yustika, T. (2017). Usulan Perbaikan Kualitas Pelayanan dengan Metode Servqual dan QFD pada Bank Aceh Cabang Krueng Geukueh. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp.

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR INTEGRASI METODE KANO DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM ANALISIS KEPUASAN TERHADAP

TUGAS AKHIR INTEGRASI METODE KANO DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM ANALISIS KEPUASAN TERHADAP TUGAS AKHIR INTEGRASI METODE KANO DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM ANALISIS KEPUASAN TERHADAP KUALITAS PENDIDIKAN DI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik

Lebih terperinci

SIDANG TESIS MANAJEMEN INDUSTRI MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011

SIDANG TESIS MANAJEMEN INDUSTRI MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011 SIDANG TESIS MANAJEMEN INDUSTRI MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011 PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT KATOLIK ST. VINCENTIUS A PAULO

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... iii iv vi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Identifikasi Masalah... 3 1.3 Perumusan Masalah... 7 1.4 Tujuan Penelitian... 7 1.5 Manfaat

Lebih terperinci

Kata Kunci : Penilaian Konsumen, Kualitas Produk, Metode QFD (Quality Function Deployment)

Kata Kunci : Penilaian Konsumen, Kualitas Produk, Metode QFD (Quality Function Deployment) PENERAPAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PADA PRODUK TEMPE (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN SUMBER REJEKI ) Oleh: NANING RETNOWATI *) ABSTRAK Perusahaan tempe Sumber Rejeki sebagai pelaku bisnis

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Februari 2014

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Februari 2014 ANALISIS KUALITAS LAYANAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY (SERVQUAL), MODEL KANO DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) (Studi Kasus: Restoran X Lokasi Surabaya) Soca Waskitha 1) dan Suparno 2)

Lebih terperinci

ANALISA KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS LAYANAN BENGKEL DENGAN METODE SERVQUAL DAN QFD SKRIPSI

ANALISA KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS LAYANAN BENGKEL DENGAN METODE SERVQUAL DAN QFD SKRIPSI ANALISA KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS LAYANAN BENGKEL DENGAN METODE SERVQUAL DAN QFD (Studi kasus di Shop And Drive Astra Otoparts CV. Fastlube Mas ) SKRIPSI Diajukan Oleh : FRIDA SANDIA PUSPITA

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN KEPADA PELANGGAN DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE SERVQUAL DAN QFD (STUDY KASUS : HOTEL ELMI SURABAYA)

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN KEPADA PELANGGAN DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE SERVQUAL DAN QFD (STUDY KASUS : HOTEL ELMI SURABAYA) UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN KEPADA PELANGGAN DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE SERVQUAL DAN QFD (STUDY KASUS : HOTEL ELMI SURABAYA) Zulvino Arfianto*, Udisubakti Ciptomulyono**. *Mahasiswa Program

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

PENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Tri Juwita Nurcahyawening NRP 9113201301 Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Moses L. Singgih,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. I ii Iii iv V vi vii viii x xi xvi xvii

DAFTAR ISI. I ii Iii iv V vi vii viii x xi xvi xvii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... SURAT PERNYATAAN.... SURAT KETERANGAN PENELITIAN.... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING.. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN..... HALAMAN MOTTO...... KATA PENGANTAR.

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PASIEN UNIT INSTALASI RAWAT JALAN (IRJ) RUMKITAL

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PASIEN UNIT INSTALASI RAWAT JALAN (IRJ) RUMKITAL PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PASIEN UNIT INSTALASI RAWAT JALAN (IRJ) RUMKITAL Dr. RAMELAN SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QFD Oleh: Hot Pangihutan Sianturi NRP: 9108.201.416

Lebih terperinci

INTEGRASI METODE SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATAN PELAYANAN JASA DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) SURABAYA

INTEGRASI METODE SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATAN PELAYANAN JASA DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) SURABAYA INTEGRASI METODE SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATAN PELAYANAN JASA DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) SURABAYA Helmi Wahyudi A 1, Udisubakti Ciptomulyono 2 1 Mahasiswa Magister

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat Mix Method (Qualitatif dan Quantitatif), Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat Mix Method (Qualitatif dan Quantitatif), Metode 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian Penelitian ini bersifat Mix Method (Qualitatif dan Quantitatif), Metode kualitatif pada tiga tahap penelitian awal dan menggunakan metode kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 48 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian akan dilakukan di Unit Operasi Hydrocracking Complex (HCC) di PT Pertamina (Persero) RU V Balikpapan, Jalan Yos Sudarso No 1 Balikpapan, Kalimantan

Lebih terperinci

Pengembangan Desain Produk Tas Gadukan Guna Meningkatkan Daya Saing Ikm

Pengembangan Desain Produk Tas Gadukan Guna Meningkatkan Daya Saing Ikm Pengembangan Desain Produk Tas Gadukan Guna Meningkatkan Daya Saing Ikm M. Junaidi Hidayat *1), Lukmandono 2), Ni Luh Putu Hariastuti 3) 1) Jurusan Desain Produk, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Lebih terperinci

PERANCANGAN TAS PUNGGUNG LAPTOP MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PADA HOME INDUSTRI LANGON KOTA TEGAL

PERANCANGAN TAS PUNGGUNG LAPTOP MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PADA HOME INDUSTRI LANGON KOTA TEGAL PERANCANGAN TAS PUNGGUNG LAPTOP MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PADA HOME INDUSTRI LANGON KOTA TEGAL Saufik Luthfianto, Siswiyanti Teknik Industri Universitas Pancasakti Tegal Email : saufik34@yahoo.com

Lebih terperinci

QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PERTEMUAN # TAUFIQUR RACHMAN EBM503 MANAJEMEN KUALITAS

QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PERTEMUAN # TAUFIQUR RACHMAN EBM503 MANAJEMEN KUALITAS QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PERTEMUAN #3 EBM503 MANAJEMEN KUALITAS 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mampu menentukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. informasi mengenai kebutuhan data penelitian. Adapun obyek yang. dijadikan penelitian adalah Kopma UNY core.

BAB III METODE PENELITIAN. informasi mengenai kebutuhan data penelitian. Adapun obyek yang. dijadikan penelitian adalah Kopma UNY core. BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek penelitian Obyek penelitian yang diamati adalah sasaran yang menjadi sumber informasi mengenai kebutuhan data penelitian. Adapun obyek

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. SURAT PERNYATAAN... ii. SURAT KETERANGAN PENELITIAN... iii. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. SURAT PERNYATAAN... ii. SURAT KETERANGAN PENELITIAN... iii. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i SURAT PERNYATAAN... ii SURAT KETERANGAN PENELITIAN... iii HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI....... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi HALAMAN MOTTO...

Lebih terperinci

QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) 1 QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) EMA503 Manajemen Kualitas Definisi 2 QFD merupakan metodologi terstruktur yang dapat mengidentifikasikan dan menterjemahkan kebutuhan dan keinginan pelanggan menjadi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Persaingan perguruan tinggi dewasa ini dapat kita rasakan semakin ketat, hal ini dikarenakan adanya tuntutan dunia usaha akan sumber daya manusia yang berkualitas untuk memenuhi berbagai sektor,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meja. Masing-masing jenis kursi lipat ini mempunyai manfaat dan. aspek-aspek yang sesuai dengan keinginan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. meja. Masing-masing jenis kursi lipat ini mempunyai manfaat dan. aspek-aspek yang sesuai dengan keinginan konsumen. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kursi mempunyai fungsi sebagai tempat duduk, seharusnya kursi didesain semenarik mungkin sehingga mampu menarik minat konsumen. Seperti kursi santai lipat dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi, daya beli masyarakat semakin meningkat. Peluang ini

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi, daya beli masyarakat semakin meningkat. Peluang ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi, daya beli masyarakat semakin meningkat. Peluang ini dilihat oleh para pengusaha sebagai peluang yang sangat besar. Para pengusaha berlomba-lomba

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai derajat Sarjana S 1 Pada Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai derajat Sarjana S 1 Pada Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Katolik Soegijapranata Semarang ANALISIS PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN JASA DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT ( STUDI PADA PT. KAI (PERSERO) DAOP 4 SEMARANG KELAS BISNIS UTAMA ) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Alat perencanaan yang digunakan untuk mekondisi desain karawo

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Alat perencanaan yang digunakan untuk mekondisi desain karawo 26 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Alat perencanaan yang digunakan untuk mekondisi desain karawo keinginan konsumen adalah Quality Function Deployment (QFD). Penerapan metode QFD diawali dengan pembentukan

Lebih terperinci

PERBAIKAN FASILITAS RUMAH KOS DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE SERVICE QUALITY DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

PERBAIKAN FASILITAS RUMAH KOS DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE SERVICE QUALITY DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PERBAIKAN FASILITAS RUMAH KOS DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE SERVICE QUALITY DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT IMPROVING THE BOARDING HOUSE FACILITY WITH INTEGRATION OF SERVICE QUALITY AND QUALITY FUNCTION

Lebih terperinci

QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Definisi QFD QFD adalah suatu metodologi terstruktur yang digunakan dalam proses perencanaan dan pengembangan produk untuk menentapkan spesifikasi kebutuhan dan keinginan

Lebih terperinci

TUGAS SARJANA. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik. Oleh LUSI ASTRI TANJUNG

TUGAS SARJANA. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik. Oleh LUSI ASTRI TANJUNG PERBAIKAN RANCANGAN PRODUK PARABOLA DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT, AXIOMATIC DESIGN, DAN DESIGN FOR MANUFACTURE AND ASSEMBLY PADA PT. BINTANG PERSADA SATELIT TUGAS SARJANA

Lebih terperinci

Gambar 1. 1 Empat Fase Model QFD

Gambar 1. 1 Empat Fase Model QFD Perancangan Alat Perajang Umbi-umbian dengan Metode Quality (Nuning Artati dkk.) PERANCANGAN ALAT PERAJANG UMBI-UMBIAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEVELOPMENT (QFD) Nuning Artati*, Sutarno, Nugrah Rekto

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Bandung merupakan kota Di Indonesia yang terkenal akan keaneka ragaman wisata kulinernya. Bila kita lihat kembali banyak sekali usaha-usaha kuliner yang berdiri di

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi responden Profil responden digambarkan dengan menganalisa karakteristik sosial dan demografi responden. Karakteristik demografi dilihat dari umur dan jenis kelamin, sedangkan

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT CETAK ISI RESOLES DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

PERANCANGAN ALAT CETAK ISI RESOLES DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PERANCANGAN ALAT CETAK ISI RESOLES DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PADA HOME INDUSTRY ROTI Ary Permatadenyn dan Erica Nuryulianti Dosen Program

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian memaparkan prosedur atau dasar penelitian secara detil yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu masalah dalam penelitian. Metode penelitian

Lebih terperinci

Integrasi Metode Kano dan Quality Function Deployment (QFD) untuk Peningkatan Pelayanan Pendidikan (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Baureno)

Integrasi Metode Kano dan Quality Function Deployment (QFD) untuk Peningkatan Pelayanan Pendidikan (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Baureno) Seminar dan Konferensi Nasional IDEC 7 ISSN: 579-649 Surakarta, 8-9 Mei 7 Integrasi Metode Kano dan Quality Function Deployment (QFD) untuk Peningkatan Pelayanan Pendidikan (Studi Kasus di SMK Negeri Baureno)

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. ahli di berbagai Negara. Untuk Indonesia, Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. ahli di berbagai Negara. Untuk Indonesia, Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) 61 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelayanan Kesehatan Mutu pelayanan kesehatan selalu merupakan bahan kajian dan perhatian para ahli di berbagai Negara. Untuk Indonesia, Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN)

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT PENYARING TAHU DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ATHROPOMETRI

PERANCANGAN ALAT PENYARING TAHU DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ATHROPOMETRI PERANCANGAN ALAT PENYARING TAHU DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ATHROPOMETRI Rosleini Ria PZ 1), Erni Suparti 2) 1),2) Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN KEPADA PELANGGAN DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE SERVQUAL

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN KEPADA PELANGGAN DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE SERVQUAL UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN KEPADA PELANGGAN DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE SERVQUAL DENGAN QFD (Studi Kasus: PT PLN (Persero) APJ Surabaya Utara Unit Pelayanan Kenjeran) Rian Sahib, Haryono

Lebih terperinci

ANALISA KUALITAS LAYANAN BANDAR UDARA JUANDA DENGAN MENGGUNAKAN METODE QFD

ANALISA KUALITAS LAYANAN BANDAR UDARA JUANDA DENGAN MENGGUNAKAN METODE QFD ANALISA KUALITAS LAYANAN BANDAR UDARA JUANDA DENGAN MENGGUNAKAN METODE QFD Seno Adi Andini Pasca Sarjana Teknik Industri Insitut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS Sukolilo 60111 Surabaya Pesawat udara

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian ini merupakan cara yang digunakan untuk memecahkan masalah dengan langkah-langkah yang akan ditempuh harus relevan dengan masalah

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN Semakin ketatnya persaingan akan produk pangan agroindustri merupakan tantangan bagi industri dalam memenuhi harapan konsumen. Oleh karena itu, setiap perusahaan melakukan berbagai

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN 37 IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Serpong Kabupaten Tangerang Selatan dan Kecamatan Gunung Sindur Kabupaten Bogor. Lokasi penelitian ditentukan

Lebih terperinci

PERBAIKAN RANCANGAN ALAT LARYNGEAL MIRROR PADA RSU DR. PIRNGADI MEDAN MENGGUNAKAN METODE QFD, MARKOV CHAIN DAN AXIOMATIC DESIGN

PERBAIKAN RANCANGAN ALAT LARYNGEAL MIRROR PADA RSU DR. PIRNGADI MEDAN MENGGUNAKAN METODE QFD, MARKOV CHAIN DAN AXIOMATIC DESIGN PERBAIKAN RANCANGAN ALAT LARYNGEAL MIRROR PADA RSU DR. PIRNGADI MEDAN MENGGUNAKAN METODE QFD, MARKOV CHAIN DAN AXIOMATIC DESIGN TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

ANALISIS QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) UNTUK MENGETAHUI KEINGINAN DAN HARAPAN KONSUMEN

ANALISIS QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) UNTUK MENGETAHUI KEINGINAN DAN HARAPAN KONSUMEN ANALISIS QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) UNTUK MENGETAHUI KEINGINAN DAN HARAPAN KONSUMEN KONSUMEN CPO A. Customer Needs and Benefits (Harapan Pelanggan) Survei pendahuluan dilakukan dengan wawancara

Lebih terperinci

Product Design & Development Hubungan Kebutuhan Pekerja Terhadap Karakteristik Teknik Pada Perancangan Alat Pengepres Melinjo Dengan Metode QFD

Product Design & Development Hubungan Kebutuhan Pekerja Terhadap Karakteristik Teknik Pada Perancangan Alat Pengepres Melinjo Dengan Metode QFD Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.3 No. (014) 8-33 ISSN 30 934X Product Design & Development Hubungan Kebutuhan Pekerja Terhadap Karakteristik Teknik Pada Perancangan Alat Pengepres Melinjo

Lebih terperinci

PERANCANGAN PRODUK SPRING BED DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

PERANCANGAN PRODUK SPRING BED DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT e-jurnal Teknik Industri FT USU Vol 2, No.1, Mei 201 pp. 0- PERANCANGAN PRODUK SPRING BED DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT Hady Widjaya 1, Rosnani Ginting 2, Aulia Ishak 2 Departemen

Lebih terperinci

PENDEKATAN METODE KANO QFD UNTUK MENGUKUR PELAYANAN LABORATORIUM UJI

PENDEKATAN METODE KANO QFD UNTUK MENGUKUR PELAYANAN LABORATORIUM UJI PENDEKATAN METODE KANO QFD UNTUK MENGUKUR PELAYANAN LABORATORIUM UJI 1) Titiek Koesdijati, 2) Tri Yusufi Rahmadhani 1,2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas PGRI Adi Buana

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) UNTUK PENINGKATAN KUALITAS PRODUK KAOS

PENERAPAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) UNTUK PENINGKATAN KUALITAS PRODUK KAOS PENERAPAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) UNTUK PENINGKATAN KUALITAS PRODUK KAOS (Study Kasus di Gueku Clothing Jl. Imam Bonjol Sisir Batu) Skripsi Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang

Lebih terperinci

PENENTUAN PRIORITAS TERHADAP TUGAS OPERATOR PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

PENENTUAN PRIORITAS TERHADAP TUGAS OPERATOR PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT e-jurnal Teknik Industri FT USU Vol,.1, September 21 pp. 6- PENENTUAN PRIORITAS TERHADAP TUGAS OPERATOR PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT Nickxon Tandy 1, Jabbar M Rambe 2,

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR ABSTRAK Permata GYM & SPA merupakan pusat kebugaran yang ingin memperkenalkan konsep hidup sehat kepada masyarakat luas dengan menawarkan program kebugaran yang bermanfaat khususnya di kota Bandung. Dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Karangmalang, Sleman, DIY. Berdiri 2 Oktober Jenis Koperasi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Karangmalang, Sleman, DIY. Berdiri 2 Oktober Jenis Koperasi: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian 1. Identitas Koperasi Koperasi Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (Kopma UNY) berkedudukan di Gd. Business Centre Kopma UNY,

Lebih terperinci

EVALUASI KUALITAS PELAYANAN JASA PURNA JUAL ALAT FITNES DI PT. PRIMA FITINDO JAYA SKRIPSI

EVALUASI KUALITAS PELAYANAN JASA PURNA JUAL ALAT FITNES DI PT. PRIMA FITINDO JAYA SKRIPSI EVALUASI KUALITAS PELAYANAN JASA PURNA JUAL ALAT FITNES DI PT. PRIMA FITINDO JAYA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS KERAMIK DI PT. PLATINUM CERAMICS INDUSTRY

IMPLEMENTASI QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS KERAMIK DI PT. PLATINUM CERAMICS INDUSTRY IMPLEMENTASI QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS KERAMIK DI PT. PLATINUM CERAMICS INDUSTRY Efi Krunia Sari, Udisubakti Ciptomulyono Manajemen Industri, Magister Manajemen Teknologi

Lebih terperinci

PERTEMUAN 3 (MENENTUKAN SPESIFIKASI & TARGET) KAMIS, 20 OKTOBER 2016

PERTEMUAN 3 (MENENTUKAN SPESIFIKASI & TARGET) KAMIS, 20 OKTOBER 2016 PERTEMUAN 3 (MENENTUKAN SPESIFIKASI & TARGET) KAMIS, 20 OKTOBER 2016 TAHAP PERANCANGAN PRODUK INTRODUCTION TO QFD QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT HOUSE OF QUALITY - INTRODUCTION HOUSE OF QUALITY - INTRODUCTION

Lebih terperinci

TESIS STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP DAN QFD (STUDI KASUS PERUSAHAAN TENUN MASYHUR SIDOARJO) Oleh :

TESIS STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP DAN QFD (STUDI KASUS PERUSAHAAN TENUN MASYHUR SIDOARJO) Oleh : TESIS STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP DAN QFD (STUDI KASUS PERUSAHAAN TENUN MASYHUR SIDOARJO) Oleh : Akhmad Arif NRP : 9109 201 505 Latar Belakang Pesaing pesaing Pesaing

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang akan dilakukan kali ini termasuk dalam penelitian terapan yang akan dikerjakan menggunakan suatu metodologi atau langkah-langkah penelitian. Secara skematis,

Lebih terperinci

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2015

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2015 MODIFIKASI ALAT DISTRIBUSI ALUMINA MENGGUNAKAN PIPA UNTUK MENGANTISIPASI CLAMB ANODA OVERHEAT PT. INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) DRAFT TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat

Lebih terperinci

ANALISA PROSES BISNIS

ANALISA PROSES BISNIS ANALISA PROSES BISNIS Pertemuan 6: Improvement Planning & Improvement Credit to. Mahendrawati ER, Ph.D. Outline Materi 1 1. Quality Function Deployment 2. Improvement Tools 6.1 Quality Function Deployment

Lebih terperinci

RANCANGAN PRODUK KNALPOT MOTOR DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

RANCANGAN PRODUK KNALPOT MOTOR DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT RANCANGAN PRODUK KNALPOT MOTOR DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT MUHAIMIN Program Studi Teknik Industri Universitas Azzahra, Jakarta Email : muhaimin.han@gmail.com ABSTRAKSI Konsumen cenderung

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran 27 METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Pembangunan peternakan di Indonesia berakar pada paradigma pembangunan dengan orientasi peningkatan produksi hasil peternakan primer yang identik dengan pembangunan

Lebih terperinci

TUGAS SARJANA. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Untuk Mengikuti Sidang Tugas Sarjana. Oleh LIA MARETTY P. NIM.

TUGAS SARJANA. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Untuk Mengikuti Sidang Tugas Sarjana. Oleh LIA MARETTY P. NIM. PERBAIKAN RANCANGAN PRODUK SPRING BED PADA PT. IVANA MERY LESTARI MATRAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT, VALUE ENGINEERING DAN DESIGN FOR MANUFACTURE AND ASSEMBLY TUGAS SARJANA Diajukan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI...

BAB 2 LANDASAN TEORI... iii ABSTRAK Saat ini lembaga pendidikan bukan hanya sekedar tempat untuk belajar dan memperoleh pendidikan. Hampir seluruh lembaga pendidikan berusaha untuk memperbaiki kualitas pendidikan dan pengajaran

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... ii. HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iv. HALAMAN MOTTO...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... ii. HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iv. HALAMAN MOTTO... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv HALAMAN MOTTO... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Layanan terhadap pelanggan yang ramah dan berkualitas sangat diperlukan pada semua perusahaan terutama yang bergerak di bidang jasa, seperti halnya Toko Kosmetik Sinar Baru yang bergerak dalam

Lebih terperinci

BAB I SPESIFIKASI PRODUK

BAB I SPESIFIKASI PRODUK BAB I SPESIFIKASI PRODUK Maksud dari spesifikasi produk adalah untuk menjelaskan tentang hal-hal yang harus dilakukan oleh sebuah produk. Beberapa perusahaan menggunakan istilah karakteristik engineering

Lebih terperinci

ANALISIS QFD PADA LAYANAN CUSTOMER REPRESENTATIVE MOBILE COMMUNITY ACCESS POINT (M-CAP) DINAS KOMINFO PROVINSI JAWA BARAT

ANALISIS QFD PADA LAYANAN CUSTOMER REPRESENTATIVE MOBILE COMMUNITY ACCESS POINT (M-CAP) DINAS KOMINFO PROVINSI JAWA BARAT ANALISIS QFD PADA LAYANAN CUSTOMER REPRESENTATIVE MOBILE COMMUNITY ACCESS POINT (M-CAP) DINAS KOMINFO PROVINSI JAWA BARAT Shabrina Salsabila Prodi S1 Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika, Fakultas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam pengertian paling luas, manajemen operasi berkaitan dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam pengertian paling luas, manajemen operasi berkaitan dengan BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Manajemen Operasi 2.1.1 Definisi Manajemen Operasi Dalam pengertian paling luas, manajemen operasi berkaitan dengan produksi barang dan jasa. Proses menghasilkan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATKAN KUALITAS KAIN BATIK TULIS

IMPLEMENTASI METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATKAN KUALITAS KAIN BATIK TULIS IMPLEMENTASI METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATKAN KUALITAS KAIN BATIK TULIS Jono Jurusan Teknik Industri, Universitas Widya Mataram Yogyakarta Jl. Ndalem Mangkubumen Kp. III/237 Yogyakarta

Lebih terperinci

Industrial Management Analisis Kepuasan Pelanggan Pemakaian Produk Gypsum dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment

Industrial Management Analisis Kepuasan Pelanggan Pemakaian Produk Gypsum dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment Industrial Engineering Journal Vol.6 No.2 (2017) 31-38 ISSN 2302 934X Industrial Management Analisis Kepuasan Pelanggan Pemakaian Produk Gypsum dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment Amri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan dan persaingan dalam era globalisasi pasar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan dan persaingan dalam era globalisasi pasar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan dan persaingan dalam era globalisasi pasar bebas seperti sekarang ini, perusahaan berlomba-lomba untuk memenangkan persaingan

Lebih terperinci

DIKTAT KULIAH PENGENDALIAN & PENJAMINAN KUALITAS (IE-501)

DIKTAT KULIAH PENGENDALIAN & PENJAMINAN KUALITAS (IE-501) DIKTAT KULIAH PENGENDALIAN & PENJAMINAN KUALITAS (IE-501) TOPIK 4: QFD (QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT) Diktat ini digunakan bagi mahasiswa Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Kristen Maranatha

Lebih terperinci

Analisis Kepuasan Pelanggan Terhadap Pelayanan Hotel Lido Graha dengan Metode Quality Functions Deployment (QFD)

Analisis Kepuasan Pelanggan Terhadap Pelayanan Hotel Lido Graha dengan Metode Quality Functions Deployment (QFD) Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.2 No.2 (2013) 26-31 ISSN 2302 934X Quality Engineering & Management Analisis Kepuasan Pelanggan Terhadap Pelayanan Hotel Lido Graha dengan Metode Quality

Lebih terperinci

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGA 2016

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGA 2016 PENYUSUNAN STRATEGI PELAYANAN LINI JASA PAKET POS INDONESIA DI KOTA SURABAYA MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) TESIS Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Product Bundling Product bundling adalah strategi penjualan yang diterapkan di pemasaran. Product bundling mempunyai tujuan untuk memaksimalkan keuntungan dalam berbagai macam

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Listrik merupakan salah satu kebutuhan yang penting bagi perkembangan dan peradaban umat manusia. Hal ini ditunjukkan bahwa semua masyarakat Indonesia menggunakan listrik untuk kebutuhan sehari-hari,

Lebih terperinci

PERBAIKAN PROSES PERANCANGAN PRODUK INDUSTRIAL LATEX GLOVES DENGAN PENDEKATAN CONCURRENT ENGINEERING TOOLS

PERBAIKAN PROSES PERANCANGAN PRODUK INDUSTRIAL LATEX GLOVES DENGAN PENDEKATAN CONCURRENT ENGINEERING TOOLS PERBAIKAN PROSES PERANCANGAN PRODUK INDUSTRIAL LATEX GLOVES DENGAN PENDEKATAN CONCURRENT ENGINEERING TOOLS TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dasar Perencanaan dan Pengembangan Produk Proses perancangan dan pengembangan produk adalah urutan langkahlangkah atau kegiatan-kegiatan dimana suatu perusahaan berusaha

Lebih terperinci

Analisis Peningkatan Kinerja Pelayanan Jasa pada Bengkel Mobil. Dengan Metode Servqual dan Quality Function Deployment. Rahmat Adi Seputro

Analisis Peningkatan Kinerja Pelayanan Jasa pada Bengkel Mobil. Dengan Metode Servqual dan Quality Function Deployment. Rahmat Adi Seputro Analisis Peningkatan Kinerja Pelayanan Jasa pada Bengkel Mobil Dengan Metode Servqual dan Quality Function Deployment Rahmat Adi Seputro Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Depok 16424 Tel : (021) 7270011.

Lebih terperinci

SKRIPSI. Evaluasi Kepuasan Pelanggan dengan Menggunakan Metode SERVQUAL. dan QFD. Studi Kasus : Erha Clinic Indonesia cabang Kemanggisan

SKRIPSI. Evaluasi Kepuasan Pelanggan dengan Menggunakan Metode SERVQUAL. dan QFD. Studi Kasus : Erha Clinic Indonesia cabang Kemanggisan SKRIPSI Evaluasi Kepuasan Pelanggan dengan Menggunakan Metode SERVQUAL dan QFD. Studi Kasus : Erha Clinic Indonesia cabang Kemanggisan Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana

Lebih terperinci

Universitas Kristen Maranatha

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perpustakaan Terintegrasi (PTUKM) merupakan pengintegrasian dari perpustakaan terdistribusi yang sebelumnya dimiliki oleh fakultas-fakultas yang terdapat di (UKM). Pengintegrasian ini dilakukan

Lebih terperinci

JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 2 NO

JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 2 NO UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN DENGAN INTEGRASI SERVICE QUALITY DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (Studi Kasus: Perpustakaan Umum dan Arsip Kota Malang) THE EFFORT TO IMPROVE LIBRARY SERVICES

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

PENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Tri Juwita N. 1) dan Moses L. Singgih 2) 1,2) Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi

Lebih terperinci

ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELAYANAN SMU ISLAM YMI DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELAYANAN SMU ISLAM YMI DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELAYANAN SMU ISLAM YMI DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Hafidh Munawir Jurusan Teknik Industri, Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metodologi Penelitian Penulisan tugas akhir ini melalui beberapa tahapan yang dilakukan. Tahapantahapan tersebut, antara lain: a. Menentukan Tempat Penelitian Tahap awal

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DESILINA 1, MULKI SIREGAR 2, DAN HARI MOEKTIWIBOWO 1 1 Program Studi Teknik Industri, Universitas Suryadarma, Jakarta. 2 Program

Lebih terperinci

Karakteristik Teknis Prioritas Proses Produksi Karung Goni Plastik dengan QFD

Karakteristik Teknis Prioritas Proses Produksi Karung Goni Plastik dengan QFD MediaTeknika Jurnal Teknologi Vol.11, No.1, Juni 2016 10 Karakteristik Teknis Prioritas Proses Produksi Karung Goni Plastik dengan QFD Rahmi M. Sari 1 1 Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

Jl. Veteran No.1 malang *

Jl. Veteran No.1 malang * Perencanaan Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan Konsumen Dengan Metode Service Quality (ServQual) Dan Quality Function Deployment (QFD) Di Restoran Cepat Saji Quick Chicken Kota Batu Quality Improvement

Lebih terperinci

Ratna Kencana Ekasari LOGO.

Ratna Kencana Ekasari LOGO. Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan pada Plasa Telkom Sidoarjo dengan Menggunakan Integrasi Metode Service Quality dan Quality Function Deployment (QFD) Ratna Kencana Ekasari 9110 201 504 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci