MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi"

Transkripsi

1 PENGARUH KESADARAN MEREK DAN ASOSIASI MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA PADA PT. FORTUNA MOTOR MAJALENGKA Oleh : R. NENY KUSUMADEWI *) kusumadewi.neny@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesadaran merek, asosiasi merek dan keputusan pembelian serta untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kesadaran merek, asosiasi merek terhadap keputusan pembelian pada PT. Fortuna Motor Majalengka. Metode yang digunakan yaitu metode survey dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dan verifikatif. Pengujian instrumen data dilakukan dengan uji validitas dan uji reliabilitas, sedangkan analisis datanya adalah korelasi, determinasi, dan uji hipotesis. Berdasarkan hasil penelitian untuk kesadaran merek dan asosiasi merek termasuk dalam kategori baik. Untuk keputusan pembelian termasuk dalam kategori sangat baik. Secara parsial bahwa hubungan kesadaran merek tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian, asosiasi merek berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian. Secara simultan kesadaran merek dan asosiasi merek bepengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian Kata kunci: Kesadaran Merek, Asosiasi Merek dan Keputusan Pembelian *) Penulis adalah Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Majalengka PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Dengan adanya kebutuhan sarana transportasi terutama sepeda motor menjadi peluang bagi para pelaku bisnis sepeda motor Indonesia untuk meningkatkan keuntungan perusahaan melalui berbagai cara strategi untuk dapat meraih penjualan yang maksimal dari tiap perusahaan sepeda motor karena kebutuhan konsumsi dari sepeda motor yang terus meningkat. Hal ini merupakan sebuah peluang bagi perusahaan yang menawarkan sepeda motor untuk meningkatkan angka penjualannya dengan berbagai cara. Keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh perilaku konsumen. Menurut Engel (1994) dalam Sangadji dan Sopiah 6) (2013:7) perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, serta menghabiskan dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini. Sikap yang positif atas merek dapat menciptakan rasa percaya diri pelanggan atas keputusan pembeliannya. 125

2 Setiap perusahaan akan berusaha menyusun strategi pemasaran yang dapat menjangkau pasar sasarannya dengan lebih selektif. Salah satu strategi bauran pemasaran adalah strategi. Strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand merupakan suatu yang menjadi salah satu perhatian dan pertimbangan konsumen dalam memutuskan membeli perusahaan. Menurut American Marketing Association (AMA) dalam Kotler 5) (2009:258), Merek (brand) adalah nama, istilah, tanda, lambang, atau desain, atau kombinasinya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa dari salah satu penjual atau kelompok penjual dan mendiferensiasikan mereka dari para pesaing. Untuk mengenal suatu selain dengan merek, dan untuk memberikan atau bahkan meningkatkan fungsi merek maka diperlukan menanamkan kesadaran merek atau keberadaan merek dalam ingatan konsumen, dengan tujuan membedakan satu dengan yang lain atau pesaing. Dengan adanya keberadaan merek dalam ingatan konsumen,maka yang diharapkan konsumen lebih mengerti akan merek, tetapi dengan berjalannya waktu konsumen juga akan ingin lebih mengerti mengenai hal mengenai merek, karena merek hanya suatu identitas, yang lebih penting adalah mengenai nilai dan kualitas yang ada pada tersebut untuk pemenuhan kebutuhan konsumen yang diharapkan. Begitupula mengenai asosiasi merek (Brand Association) yang akan berdampak pada citra perusahaan. Konsumen akan mengaitkan sebuah dengan perusahaan yang memsinya. Asosiasi merek menjadi sarana yang baik untuk mengkomunikasikan kualitas yang dapat dipercaya. Salah satu merek sepeda motor yang digemari oleh sebagian besar masyarakat sekarang ini adalah merek Yamaha. Untuk menghadapi persaingan tersebut Yamaha selalu menciptakan penemuan penemuan baru yang disesuaikan dengan perkembangan zaman dan keinginan dari masyarakat agar nya tetap laku. Pesaing terdekatnya yaitu Honda terus menerus berusaha mempertahankan pangsa pasar yang telah dimilikinya. Produsen motor Yamaha harus memikirkan strategi-strategi yang menarik untuk merebut pasar mereka dan mengambil posisi Honda sebagai market leader sepeda motor nasional yang terus disandang oleh Honda. Selama sepuluh tahun Yamaha bersaing dengan Honda untuk menguasai pasar sepeda motor di Indonesia, dalam.beberapa tahun terakhir terjadi pergeseran positif dimana market share penjualan motor Honda terus menurun sedangkan Yamaha meningkat, tetapi pada tahun tahun terakhir yaitu tahun 2013 Yamaha mengalami penurunan market share yang cukup drastis. Di kota Majalengka terdapat banyak distributor Yamaha, salah satunya yaitu PT. Fortuna Motor Majalengka. Selain menjual sepeda motor Yamaha, PT. Fortuna Motor Majalengka juga membuka bengkel dan menjual spare part sepeda motor. Target pencapaian penjualan motor yamaha di PT. Fortuna Motor Majalengka, sebagian besar bisa memenuhi target setiap bulan nya Target penjualan tidak tercapai terbesar adalah pada bulan Nopember yaitu hanya bisa menjual sebanyak 133 unit dari target 140 unit atau hanya memenuhi 95% dari target. Beda halnya dengan bulan Maret, terjadi pencapaian target yang cukup tinggi yaitu bisa menjual sebanyak 165 unit dari target 130 unit atau bisa memenuhi 126,92% dari target. Pada 126

3 bulan ini perusahaan mengadakan promo yang cukup menarik dengan mengadakan undian hadiah, adanya cash back yang cukup besar dan juga adanya potongan angsuran. Hal itu dikarenakan pada bulan Maret perusahaan merayakan hari jadi nya perusahaan. Berdasarkan hasil uraian latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang PENGARUH KESADARAN MEREK DAN ASOSIASI MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA PADA PT. FORTUNA MOTOR MAJALENGKA. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang penelitian di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kesadaran merek, asosiasi merek dan keputusan pembelian sepeda motor Yamaha pada PT. Fortuna Motor Majalengka. 2. Bagaimana pengaruh kesadaran merek dan asosiasi merek secara parsial terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha pada PT. Fortuna Motor Majalengka. 3. Bagaimana pengaruh kesadaran merek dan asosiasi merek secara simultan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha pada PT. Fortuna Motor Majalengka. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diuraikan, penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui bagaimana kesadaran merek, asosiasi merek dan keputusan pembelian sepeda motor Yamaha pada PT. Fortuna Motor Majalengka. 2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kesadaran merek dan asosiasi merek secara parsial terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha pada PT. Fortuna Motor Majalengka. 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kesadaran merek dan asosiasi merek secara simultan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha pada PT. Fortuna Motor Majalengka. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Pengertian Pemasaran Menurut Philip Kotler yang dikutip oleh Buchari Alma 1) (2007:4) pemasaran sosial dapat didefinisikan bahwa : Marketing adalah proses dimana seseorang atau kelompok dapat memenuhi need dan want melalui penciptaan, penawaran dan pertukaran barang dan jasa. Tujuan utama pemasaran adalah menarik pelanggan baru dengan menjanjikan nilai superior dan mempertahankan pelanggan saat ini dengan memberikan kepuasan. Kepuasan pelanggan bergantung pada kinerja dalam memberikan nilai, relatif terhadap harapan pembeli. Pelanggan yang merasa puas akan membeli kembali, dan mereka akan memberitahu yang lain tentang pengalaman baik mereka dengan tersebut. Menurut Philip Kotler yang dikutip oleh Buchari Alma 1) (2007:4) Bauran pemasaran (marketing mix) adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan secara terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari 7P yaitu product (), place (tempat), promotion (promosi), price (harga), people (harga), physical evidence (bukti fisik), dan process (proses). Menurut Kotler 4) (2003) diterjemahkan oleh Molan (2005 : 69) adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk memuaskan 127

4 keinginan atau kebutuhan. Brand adalah salah satu atribut yang penting dari sebuah yang penggunaanya pada saat ini sudah sangat meluas. Menurut Aaker dalam Sangadji dan Sopiah 6) (2013:322) yang menyebutkan bahwa merek adalah sebagai berikut : merek adalah nama dan atau simbol yang bersifat membedakan (seperti logo,cap, atau kemasan) dengan maksud mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang penjual atau penjual tertentu yang mampu membedakannya dari barang barang yang dihasilkan oleh para kompetitor. Kesadaran Merek (Brand Awareness) Menurut Aaker dalam Tjiptono 9) (2005:40), kesadaran merek adalah kemampuan konsumen untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori tertentu. Dimensi Kesadaran Merek Menurut Aaker dalam Tjiptono 9) (2005:40) dimensi kesadaran merek adalah kekuatan sebuah merek dalam pikiran (ingatan) konsumen dengan indikator indikatornya sebagai berikut : 1. Posisi merek dalam ingatan konsumen 2. Kemampuan mengenali ikon (duta) 3. Kemampuan mengingat promo 4. Kemampuan mengenali varian 5. Kekhasan merek yang membuat beda Asosiasi Merek (Brand Association) Menurut Durianto dkk dalam Kartono 3) (2007:69), asosiasi merek merupakan segala kesan yang muncul dibenak seseorang yang terkait dengan ingatannya mengenai suatu merek. Dimensi Asosiasi Merek Menurut Durianto dkk dalam Kartono 3) (2007:69). Dimensi asosiasi merek terdiri dari dua dimensi yaitu : 1. Dimensi brand sebagai pencitraan merek dengan indikator indikatornya sebagai berikut : Merek, Kualitas, Fitur/gaya, Desain. 2. Dimensi brand sebagai suatu organisasi/perusahaan dengan indikator indikatornya sebagai berikut : Kredibitas perusahaan, Orientasi perusahaan, Kesuksesan perusahaan, Inovasi perusahaan. Keputusan Pembelian Menurut Kotler 5) (2009:184) keputusan pembelian adalah proses yang lazim terdiri dari urutan kejadian berikut: pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Tahap tahap Dalam Proses Pengambilan Keputusan Menurut Kotler 5) (2009:184) bahwa tahapan proses pembelian suatu bila digambarkan berbentuk sebagai berikut : Pengenalan Masalah, Pencarian Informasi, Evaluasi Alternatif, Keputusan pembelian, Perilaku pasca. Kerangka Pemikiran Sebelum melakukan pembelian suatu barang, konsumen pasti dihadapkan oleh berbagai pilihan, begitu pula dalam hal pemilihan kendaraan roda dua (motor). Ada berbagai maacam pilihan motor yang ditawarkan. Konsumen dapat memberikan penilaian terhadap suatu seperti pada motor Yamaha, motor ini dicitrakan oleh konsumen sebagai motor yang disi untuk orang yang ingin tampil gaya, gaul, percaya diri dan mewah. Dalam strategi pemasaran tersebut, terdapat strategi bauran pemasaran yang menempatkan komposisi terbaik dari 128

5 keempat komponen atau variabel pemasaran, untuk dapat mencapai sasaran pasar yang dituju, dan sekaligus mencapai tujuan dan sasaran perusahaan. Dalam bauran pemasaran terdapat tujuh komponen. Komponen komponen tersebut yaitu:, harga, distribusi, promosi, orang, bukti fisik dan proses. Untuk mengenal suatu selain dengan merek, dan untuk memberikan atau bahkan meningkatkan fungsi merek maka diperlukan menanamkan kesadaran merek dalam ingatan konsumen, dengan tujuan membedakan satu dengan yang lain atau - pesaing. Menurut Aaker dalam Tjiptono 9) (2005:40) dimensi kesadaran merek adalah kekuatan sebuah merek dalam pikiran (ingatan) konsumen dengan indikator indikatornya sebagai berikut : 1. Posisi merek dalam ingatan konsumen 2. Kemampuan mengenali ikon (duta) 3. Kemampuan mengingat promo 4. Kemampuan mengenali varian 5. Kekhasan merek yang membuat beda Menurut Durianto dkk dalam Kartono 3) (2007:69). Dimensi asosiasi merek terdiri dari dua dimensi yaitu : 1. Dimensi brand sebagai pencitraan merek dengan indikator indikatornya sebagai berikut : merek, kualitas, fitur/gaya dan desain. 2. Dimensi brand sebagai suatu organisasi/perusahaan dengan indikator indikatornya sebagai berikut : Kredibitas perusahaan, orientasi perusahaan, kesuksesan perusahaan dan inovasi perusahaan. Kedua variabel tersebut dapat mempengaruhi perilaku konsumen untuk mengambil keputusan dalam pembelian. Keputusan pembelian menurut Kotler 5) (2009:184) keputusan pembelian adalah proses yang lazim terdiri dari urutan kejadian berikut: pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Adapun paradigma dalam penelitian ini ditunjukkan dalam gambar berikut: X1 X2 Ryx ρyx ρyx Gambar Paradigma Penelitian Keterangan : ρyx 1 : Variabel Kesadaran Merek (X 1 ) berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian (Y) ρyx 2 : Variabel Asosiasi Merek (X 2 ) berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian (Y) Ryx 1 x 2 : Hubungan variabel Kesadaran Merek (X 1 ) dan Asosiasi Merek (X 2 ) berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian (Y) ρyε : Pengaruh variabel lain terhadap Keputusan Pembelian (Y) ε : Variabel yang berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian (Y) tetapi tidak diteliti oleh penulis. ε Y ρ y 129

6 Hipotesis Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono 7) (2010:84) mengemukakan bahwa Hipotesis dalam statistik merupakan pernyataan statistik tentang parameter populasi sedangkan hipotesis dalam penelitian merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah pada suatu penelitian. Dalam penelitian ini peneliti merumuskan hipotesis sebagai jawaban sementara yaitu sebagai berikut: H1 : Terdapat pengaruh kesadaran merek terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha di PT. Fortuna Motor Majalengka. H2 : Terdapat pengaruh asosiasi merek terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha di PT. Fortuna Motor Majalengka. H3 : Terdapat pengaruh kesadaran merek dan asosiasi merek secara simultan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha di PT. Fortuna Motor Majalengka METODE PENELITIAN Metode yang digunakan untuk melaksanakan penelitian ini adalah deskriptif dan verifikatif dengan pendekatan kuantitatif. Pengujian instrument penelitian dilakukan dengan menggunakan uji validitas, uji reliabilitas dan uji normalitas data, sedangkan analisis data menggunakan koefisien korelasi dan koefisien determinasi. Pengujian hipotesis menggunakan uji t untuk uji parsial, dan uji F untuk uji simultan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Kesadaran Merek Pada PT. Fortuna Motor Majalengka Berdasarkan hasil tanggapan responden terhadap variabel kesadaran merek, diperoleh total skor untuk seluruh item pernyataan sebesar Hal ini menunjukkan bahwa hasil penelitian mengenai kesadaran merekpada PT Fortuna Motor Majalengka tinggi menurut pengguna konsumen sepeda motor merek Yamaha. Kesadaran merek pada PT Fortuna Motor Majalengka ditunjukkan dengan kondisi sebagai berikut: apabila diminta untuk menyebutkan merek sepeda motor, Yamaha merupakan merek pertama yang muncul dibenak konsumen, konsumen dapat mengenali ikon (duta) sepeda motor Yamaha saat ini, sepeda motor Yamaha memberikan promo yang menarik, ketika diminta menyebutkan varian sepeda motor Yamaha, konsumen bisa menyebutkan langsung, sepeda motor Yamaha memiliki ciri ciri/kekhasan tertentu yang membuat konsumen dapat mengenalinya/membedakannya dari merek sepeda motor lainnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kesadaran merek pada PT. Fortuna Motor Majalengka tinggi. Faktor-faktor di atas sesuai dengan pendapat Aaker dalam Tjiptono 9) (2005), bahwa faktor-faktor yang dapat memengaruhi kesadaran merek adalah faktor kekuatan sebuah merek dalam pikiran (ingatan) konsumen. Asosiasi merek Pada PT. Fortuna Motor Majalengka Berdasarkan hasil tanggapan responden terhadap variabel asosiasi merek, diperoleh total untuk seluruh item pernyataan sebesar Hal ini menunjukkan bahwa hasil penelitian mengenai asosiasi merek pada PT. Fortuna Motor Majalengka tinggi menurut pengguna konsumen sepeda motor Yamaha. Asosiasi merek pada PT. Fortuna Motor Majalengka ditunjukkan dengan kondisi sebagai berikut: merek sepeda motor Yamaha mudah dikenal menurut pengguna konsumen sepeda motor 130

7 Yamaha, sepeda motor Yamaha merupakan yang berkualitas dalam kecepatan dan mempunyai daya tahan mesin yang tinggi, sepeda motor Yamaha mempunyai fitur/gaya yang sesuai dengan kebutuhan konsumen seperti bentuk dan striping yang bagus, sepeda motor Yamaha disi oleh perusahaan yang memiliki kredibilitas yang tinggi (terpercaya), sepeda motor Yamaha disi oleh perusahaan yang berorientasi dengan memperhatikan keinginan konsumen, sepeda motor Yamaha disi oleh perusahaan yang sukses, perusahaan sepeda motor Yamaha memiliki inovasi yang mampu bersaing. Sehingga para pengguna konsumen sepeda motor menyimpulkan bahwa asosiasi merek pada PT. Fortuna Motor Majalengka memiliki asosiasi merek yang tinggi. Faktor-faktor di atas sesuai dengan pendapat Durianto dkk dalam Kartono 3) (2007:69), bahwa faktor-faktor yang dapat memengaruhi asosiasi merek adalah faktor merek sebagai reputasi pencitraan merek dan juga merek sebagai suatu organisasi/perusahaan. Sehingga para pengguna konsumen sepeda motor menyimpulkan bahwa asosiasi merek pada PT. Fortuna Motor Majalengka memiliki asosiasi merek yang tinggi. Keputusan Pembelian Pada PT Fortuna Motor Majalengka Berdasarkan hasil tanggapan responden terhadap variabel keputusan pembelian, diperoleh total skor untuk seluruh item pernyataan sebesar Hal ini menunjukkan bahwa hasil penelitian mengenai keputusan pembelian pada PT Fortuna Motor Majalengka sangat tinggi menurut pengguna konsumen sepeda motor Yamaha. Keputusan pembelian pada PT Fortuna Motor Majalengka ditunjukkan dengan kondisi sebagai berikut: Konsumen memiliki kebutuhan akan sepeda motor, kebutuhan akan sepeda motor membuat konsumen berusaha mencari informasi lebih lanjut, setelah mendapatkan informasi, konsumen memilih bahwa sepeda motor Yamaha lebih baik daripada merek lain, harga sepeda motor sesuai dengan keadaan pasaran, pembelian didasari dorongan dari pihak intern/keluarga, pengambilan inisiatif akan mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian, penilaian terhadap sepeda motor Yamaha di PT Fortuna Motor Majalengka dirasakan setelah melakukan pembelian sepeda motor tersebut. Sehingga para pengguna konsumen sepeda motor Yamaha menyimpulkan bahwa keputusan pembelian pada PT Fortuna Motor Majalengka sangat tinggi. Faktor-faktor di atas sesuai dengan pendapat Kotler 5) (2009:184), bahwa faktor-faktor yang dapat memengaruhi keputusan pembelian adalah faktor pengenalan masalah, faktor pencarian informasi, faktor evaluasi alternatif, faktor keputusan pembelian dan faktor perilaku pasca pemebelian. Pengaruh Kesadaran Merek Terhadap Keputusan Pembelian Pada PT Fortuna Motor Majalengka Hasil penelitian variabel kesadaran merek terhadap keputusan pembelian dengan bantuan SPSS 21 menyatakan bahwa variabel kesadaran merek berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan nilai koefisien korelasi yang dihasilkan kesadaran merek sebesar 0,210, maka keeratan hubungan antara kesadaran merek terhadap keputusan pembelian termasuk ke dalam kategori korelasi lemah yaitu berada pada interval koefisien antara 0,20 0,399 dan bernilai positif. Kesadaran merek mempunyai pengaruh sebesar 4,41%. Dengan 131

8 probabilitas signifikansi variabel kesadaran merek memiliki nilai 0,070> 0,05 dan nilai t hitung < t tabel yaitu sebesar 1,847< 1,981. Berarti Ho diterima dan Ha ditolak, sehingga hipotesis menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kesadaran merek terhadap keputusan pembelian tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Dapat disimpulkan bahwa kesadaran merek mempunyai pengaruh terhadap peningkatan keputusan pembelian meskipun tidak terlalu siginifikan pada PT Fortuna Motor Majalengka. Sehingga tetap perlu adanya peningkatan kesadaran merek untuk mendukung peningkatan keputusan pembelian pada PT Fortuna Moto Majalengka. Hal ini terjadi karena dalam penelitian ini, variabel kesadaran merek diukur dalam satu hal yaitu kekuatan sebuah merek dalam pikiran (ingatan) konsumen. Hasil penelitian ini mendukung pendapat St. Sudomo 8) (2013), yang menyatakan bahwa kesadaran merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen. Pengaruh Asosiasi Merek Terhadap Keputusan Pembelian Pada PT Fortuna Motor Majalengka Hasil penelitian variabel asosiasi merek terhadap keputusan pembelian dengan bantuan SPSS 21 menyatakan bahwa variabel asosiasi merek berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian asosiasi merek sebesar 0,312, maka keeratan hubungan antara asosiasi merek terhadap keputusan pembelian termasuk ke dalam kategori korelasi lemah yaitu berada pada interval koefisien antara 0,20 0,399 dan bernilai positif. Asosiasi merek mempunyai pengaruh sebesar 9,73%. Dengan probabilitas signifikansi variabelasosiasi merekmemiliki nilai 0,009< 0,05 dan nilai t hitung < t tabel yaitu sebesar 2,685 > 1,981. Berarti Ho diolak dan Ha diterima, sehingga hipotesis menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara asosiasi merek terhadap keputusan pembelian dapat dibuktikan kebenarannya. Dapat disimpulkan bahwa asosiasi merek berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan keputusan pembelian pada PT Fortuna Motor Majalengka. Hal ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Fadli dan Qomariah 2) (2007), dalam penelitiannya menyatakan bahwa asosiasi merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Pengaruh Kesadaran Merek dan Asosiasi Merek Terhadap Keputusan Pembelian Pada PT Fortuna Motor Majalengka Hasil penelitian variabel kesadaran merek dan asosiasi merek secara simultan terhadap keputusan pembelian dengan bantuan SPSS 21 menyatakan bahwa variabel kesadaran merek dan asosiasi merek berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan koefisien korelasi antara kesadaran merek (X1) dan asosiasi merek (X2) secara simultan terhadap keputusan pembelian (Y) yaitu sebesar 0,381. Koefisien tersebut memiliki keeratan hubungan yang lemah, karena terletak pada kategori antara 0,20 0,399. Kesadaran merek dan asosiasi merek mempunyai pengaruh sebesar 14,52% dan sisanya 85,48% (100% - 14,52%) ditentukan oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini diantaranya persepsi kualitas, persepsi nilai, kepercayaan atas merek, brand image dan lain-lain. Hasil Uji F di atas, diperoleh sig. 0,008 lebih kecil dari probabilitas 0,05 132

9 atau 0,008> 0,05dan nilai F hitung > F tabel yaitu sebesar 5,172> 3,142 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti kesadaran merek dan asosiasi merek berpengaruh bersama-sama secara signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini penelitian dapat dibuktikan kebenarannya. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh St. Sudomo 8) (2013) yang menunjukkan bahwa ekuitas merek yang terdiri dari kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas dan loyalitas merek berpengaruh bersama-sama secara signifikan terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan hasil pembahasan diatas dapat digambarkan seperti berikut : (X1) (X2) 14,52% % 4,41% 9,73% 85,48% Gambar Hasil Pembahasan Koefisien Determinasi Keterangan : X1 terhadap Y : Menghasilkan angka sebesar 4,41% artinya, kesadaran merek mempengaruhi keputusan pembelian sebesar 4,41% X2 terhadap Y : Menghasilkan angka sebesar 9,73% artinya, asosiasi merek mempengaruhi keputusan pembelian sebesar 9,73% ε (Y) X1, X2 terhadap Y : Menghasilkan angka sebesar 14,52% artinya kesadaran merek dan asosiasi merek mempengaruhi keputusan pembelian sebesar 15,52% ε terhadap Y : Menghasilkan angka 85,48%, yang artinya variabel variabel lain yang tidak diteliti mempengaruhi keputusan pembelian sebesar 85,48%. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti pada PT. Fortuna Motor Majalengka mengenai Pengaruh Kesadaran Merek dan Asosiasi Merek Terhadap Keputusan Pembelian, serta melihat hasil analisis data, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Kesadaran Merek dinyatakan tinggi menurut pengguna konsumen sepeda motor Yamaha. Hal ini terbukti dengan adanya indikator-indikator dalam hal posisi merek dalam ingatan konsumen, kemampuan konsumen dalam mengenali ikon (duta), kemampuan konsumen dalam mengingat promo dan kemampuan konsumen dalam mengenali varian serta kekhasan merek yang membuat beda yang baik. 2. Asosiasi Merek dinyatakan tinggi menurut pengguna konsumen sepeda motor Yamaha. Hal ini terbukti dengan adanya indikator-indikator dalam hal merek, kualitas, fitur/gaya, desain, kredibilitas perusahaan, orientasi perusahaan, kesuksesan perusahaan dan inovasi perusahaan yang bagus. 3. Keputusan Pembelian dinyatakan sangat tinggi menurut pengguna 133

10 konsumen sepeda motor Yamaha. Hal ini terbukti dengan adanya indikatorindikator dalam hal kebutuhan akan barang konsumen, mencari informasi dari berbagai sumber, proses evaluasi keputusan akan barang, harga, keluarga, pengambilan inisiatif dan penilaian konsumen. 4. Kesadaran merek berpengaruh positif tetapi tidak secara signifikan terhadap keputusan pembelian. Sehingga tetap perlu adanya peningkatan kesadaran merek untuk mendukung peningkatan keputusan pembelian pada PT Fortuna Motor Majalengka. Dalam penelitian ini, variabel kesadaran merek diukur dalam satu hal yaitu kekuatan sebuah merek dalam pikiran (ingatan) konsumen. 5. Asosiasi merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Artinya, semakin tinggi tingkat asosiasi merek maka akan semakin tinggi pula keputusan pembelian pada PT Fortuna Motor Majalengka. 6. Kesadaran merek dan asosiasi merek secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka peneliti memberikan beberapa saran antara lain sebagai berikut: 1. Dari aspek kesadaran merek diharapkan PT Fortuna Motor Majalengka lebih meningkatkan intensitas pengenalan serta pengingatan kembeli informasi tentang sepeda motor Yamaha mulai varian, media iklan yang digunakan, dan slogan sepeda motor Yamaha. Pihak PT Fortuna Motor Majalengka dapat menyelenggarakan kegiatan atau event tertentu seperti kegiatan outdoor, seperti mengadakan touring atau perlombaan balap sepeda motor agar konsumen dapat semakin mengenali dan mengingat varian, slogan, iklan dan segala informasi tentang sepeda motor Yamaha. 2. Dari aspek asosiasi merek diharapkan PT Fortuna Motor Majalengka tetap menjaga reputasi/citra perusahaan dengan baik, karena itu akan mempengaruhi tingkat keputusan pembelian konsumen. 3. Dari aspek keputusan pembelian, hendaknya masyarakat/ konsumen membeli sepeda motor sesuai dengan kebutuhan. Sebelum melakukan pembelian alangkah baiknya konsumen mencari informasi terlebih dahulu dari berbagai sumber mengenai kelebihan/kekurangan serta harga dari barang tersebut kemudian di evaluasi apakah barang tersebut cocok atau tidak. Setelah semuanya telah di teliti diharapkan agar konsumen merasa puas atas keputusan pembelian nya. DAFTAR PUSTAKA 1. Buchari Alma, (2007). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung : Alfabeta. 2. Fadli dan Qomariah Inneke Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Ekuitas Merek Sepeda Motor Merek Honda Terhadap Keputusan Pembelian. Jurnal Manajemen Bisnis, Vol. 1 No. 2 Mei

11 3. Kartono Analisis Elemen-elemen Ekuitas Merek Produk Minyak Pelumas Motor Merek Enduro 4T (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Negeri Semarang), Karya Ilmiah, Universitas Negeri Semarang, 4. Kotler, Philip Manajemen Pemasaran Edisi kesebelas. Jilid 2. Terjemahan oleh Benyamin Molan Jakarta : PT. Indeks Kelompok Gramedia. 5. Kotler, Philip dan Keller Kevin Lane, Manajemen Pemasaran. (Terjemahan, Edisi ke-13 jilid 1). Jakarta: PT. Penerbit Erlangga. 6. Sangadji, Etta Mamang & Sopiah. (2013). Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis. disertai Himpunan Jurnal Penelitian. Yogyakarta: ANDI. 7. Sugiyono Statistika untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung. 8. St. Sudomo. (2013). Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Konsumen Pepsodent Di Kabupaten Bantul), JBMA Vol. I, No. 2, Februari 2013 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKP Yogyakarta 9. Tjiptono, Fandy Strategi Pemasaran. Edisi Kedua. Yogyakarta: Andi 135

MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi PENGARUH BRAND AWARENESS DAN PERCEIVED QUALITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK YAMAHA PADA PT. PERMATA MOTOR KADIPATEN Oleh : ELI ACHMAD MAHIRI *) e-mail : eliachmadmahiri@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH STRATEGI POSITIONING TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN SEPEDA MOTOR MEREK HONDA

ANALISIS PENGARUH STRATEGI POSITIONING TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN SEPEDA MOTOR MEREK HONDA ANALISIS PENGARUH STRATEGI POSITIONING TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN SEPEDA MOTOR MEREK HONDA ( Survei Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo ) Annisa Izzati annisa.izzaty03@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan ekonomi saat ini semakin banyak persaingan yang ketat khususnya antar perusahaan sejenis. Persaingan yang juga begitu ketat menuntut agar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan tak lepas dari

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan tak lepas dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dilihat dari bertambahnya jumlah penduduk dan semakin berkembangnya aktivitas masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan tak lepas dari kebutuhan dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mengembangkan usahanya. Oleh karena itu, perusahaan harus

BAB 1 PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mengembangkan usahanya. Oleh karena itu, perusahaan harus BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia telah memasuki era globalisasi, dimana persaingan di dunia bisnis akan semakin ketat. Perkembangan teknologi dan reformasi ekonomi dilakukan negara-negara

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH DESAIN, KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE SAMSUNG. (Studi Pada Mahasiswa FEB UMS)

ANALISIS PENGARUH DESAIN, KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE SAMSUNG. (Studi Pada Mahasiswa FEB UMS) ANALISIS PENGARUH DESAIN, KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE SAMSUNG (Studi Pada Mahasiswa FEB UMS) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mobil. Sepeda motor harganya masih bisa dijangkau oleh masyarakat luas,

BAB 1 PENDAHULUAN. mobil. Sepeda motor harganya masih bisa dijangkau oleh masyarakat luas, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kendaraan bermotor atau sepeda motor di Indonesia merupakan salah satu alat transportasi yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Hal ini disebabkan oleh banyak

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN

PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN Heru Hermawan email : Heruhermawan1990@gmail.com ABSTRAK Heru Hermawan. Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Kepuasan Konsumen.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Salah satu tujuan kegiatan Pemasaran adalah membangun merek dikonsumen. Kekuatan merek terletak pada kemampuannya untuk memengaruhi perilaku pembelian.

Lebih terperinci

[JURNAL ECOBISMA] Vol. 4 No. Jan

[JURNAL ECOBISMA] Vol. 4 No. Jan PENGARUH SALES PROMOTION TERHADAP PERILAKU KONSUMEN DALAM MEMBELI KENDERAAN BERMOTOR RODA DUA (Studi Kasus CV. Indah Sakti Rantauprapat) Desmawaty Hasibuan Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik, karena preferensi dan sikap terhadap obyek setiap orang berbeda. Semakin beragamnya keinginan dan kebutuhan

Lebih terperinci

KUALITAS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BEDAK WARDAH

KUALITAS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BEDAK WARDAH PENGARUH KESADARAN MEREK, ASOSIASI MEREK dan PERSEPSI KUALITAS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BEDAK WARDAH (Studi Kasus Mahasiswi STKIP PGRI Sumatera Barat Pada Program Studi Pendidikan Ekonomi) JURNAL Oleh:

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS A. KAJIAN PUSTAKA 1. Manajemen Pemasaran Definisi manajemen pemasaran menurut Kotler dan Amastrong (2005:18) adalah Manajemen Pemasaran adalah analisis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang begitu ketat antara perusahaan satu dengan perusahaan yang lainnya,

BAB I PENDAHULUAN. yang begitu ketat antara perusahaan satu dengan perusahaan yang lainnya, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi saat ini, dunia telah diwarnai dengan persaingan yang begitu ketat antara perusahaan satu dengan perusahaan yang lainnya, terutama perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang digunakan untuk mengetahui nilai variabel X yakni keunggulan asosiasi merek,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. alat transportasi yang relatif terjangkau, praktis dan efisien.pasar sepeda motor di

BAB I PENDAHULUAN. alat transportasi yang relatif terjangkau, praktis dan efisien.pasar sepeda motor di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Saat ini kebutuhan masyarakat akan sepeda motor terus meningkat. Banyak masyarakat yang menjadikan sepeda motor sebagai kendaraan utama. Besarnya permintaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menyebabkan persaingan yang semakin tinggi diantara

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menyebabkan persaingan yang semakin tinggi diantara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi menyebabkan persaingan yang semakin tinggi diantara perusahaan, baik antar perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing. Sehingga setiap

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN RITEL TERHADAP CITRA TOKO (STUDI PADA KONSUMEN TOSERBA LARIS PURWOREJO)

PENGARUH BAURAN RITEL TERHADAP CITRA TOKO (STUDI PADA KONSUMEN TOSERBA LARIS PURWOREJO) PENGARUH BAURAN RITEL TERHADAP CITRA TOKO (STUDI PADA KONSUMEN TOSERBA LARIS PURWOREJO) Oleh: Agus Prio Budiman Manajemen satriobungsu@rocketmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Pemasaran Perusahaan merupakan hal yang penting dalam upaya untuk memberikan kepuasan terhadap kebutuhan konsumen. Dalam setiap perusahaan, aktivitas dibidang pemasaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Keputusan Pembelian Sebuah tindakan yang dilakukan konsumen untuk membeli suatu produk merupakan keputusan pembelian. Setiap produsen pasti menjalankan berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula keanekaragaman produk yang dihasilkan. Produk dengan jenis, kemasan, manfaat, rasa, dan tampilan

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN PADA SALON D MODE PURWOREJO

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN PADA SALON D MODE PURWOREJO PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN PADA SALON D MODE PURWOREJO Esty Ludriana Universitas Muhammadiyah Purworejo ABSTRAK Salah satu perilaku konsumen yang menarik bagi perusahaan adalah

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BISNIS RETAIL DI LOTTEMART SURAKARTA

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BISNIS RETAIL DI LOTTEMART SURAKARTA ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BISNIS RETAIL DI LOTTEMART SURAKARTA Dra. Hj. Istiatin, SE. MM istiatinumi@gmail.com Hj. Sudarwati, SE. MM sudarwatiuniba@gmail.com (Dosen Fakultas Ekonomi Manajemen UNIBA)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aset tak terwujud dalam suatu perusahaan adalah ekuitas yang diwakili

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aset tak terwujud dalam suatu perusahaan adalah ekuitas yang diwakili BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Salah satu aset tak terwujud dalam suatu perusahaan adalah ekuitas yang diwakili oleh merek. Merek dan segala sesuatu yang diwakilinya merupakan aset yang

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASSAN PENGGUNA UNIVERSITAS CIPUTRA LIBRARY SURABAYA. Oleh Diajeng Variant C ( )

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASSAN PENGGUNA UNIVERSITAS CIPUTRA LIBRARY SURABAYA. Oleh Diajeng Variant C ( ) PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASSAN PENGGUNA UNIVERSITAS CIPUTRA LIBRARY SURABAYA Oleh Diajeng Variant C (071116056) Abstrak Bauran pemasaran jasa merupakan elemen organisasi atau perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dihindari dengan adanya persaingan maka perusahaan-perusahaan akan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dihindari dengan adanya persaingan maka perusahaan-perusahaan akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Munculnya persaingan dalam dunia bisnis merupakan hal yang tidak dapat dihindari dengan adanya persaingan maka perusahaan-perusahaan akan dihadapkan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini, kondisi dunia usaha di Indonesia dihadapkan pada keadaan persaingan yang sangat ketat. Hal ini antara lain disebabkan oleh para pesaing dari luar

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler & Keller (2012 : 41) :

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler & Keller (2012 : 41) : BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran mengandung arti luas karena membahas mengenai masalah yang terdapat dalam perusahaan dan hubungannya dengan perdagangan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU KW (IMITASI) DI PASAR KLITHIKAN YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU KW (IMITASI) DI PASAR KLITHIKAN YOGYAKARTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU KW (IMITASI) DI PASAR KLITHIKAN YOGYAKARTA Oleh Deni Dwi Mahendra Program S1 MANAJEMEN Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRAK Deni Dwi Mahendra.

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Survei kepada Konsumen Kendaraan Merek Toyota di Univeritas Brawijaya Malang)

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Survei kepada Konsumen Kendaraan Merek Toyota di Univeritas Brawijaya Malang) PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Survei kepada Konsumen Kendaraan Merek Toyota di Univeritas Brawijaya Malang) Cory Caroline R.M Edy Yulianto Sunarti Fakultas Ilmu Administrasi Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keputusan Pembelian Keputusan pembelian yang dilakukan oleh seorang konsumen dipengaruhi dengan perilaku konsumen. Oleh sebab itu sebagai produsen perlu mengetahui perilaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembeda diantara pesaingnya karena perusahaan yang mengembangkan merek

BAB I PENDAHULUAN. pembeda diantara pesaingnya karena perusahaan yang mengembangkan merek 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan memasarkan produknya dengan mengunakan merek sebagai pembeda diantara pesaingnya karena perusahaan yang mengembangkan merek yang kuat akan terlindung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketat, terutama dalam industri otomotif. Hal ini di sebabkan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. ketat, terutama dalam industri otomotif. Hal ini di sebabkan kebutuhan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki era globalisasi persaingan di dunia bisnis menjadi lebih ketat, terutama dalam industri otomotif. Hal ini di sebabkan kebutuhan manusia tidak hanya

Lebih terperinci

Pengaruh Komunikasi Pemasaran Terpadu Terhadap Ekuitas Merek (Brand Equity) Pada Produk Shampo Emeron

Pengaruh Komunikasi Pemasaran Terpadu Terhadap Ekuitas Merek (Brand Equity) Pada Produk Shampo Emeron Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Thesis of Management http://repository.ekuitas.ac.id Marketing Management 2016-08-13 Pengaruh Komunikasi Pemasaran Terpadu Terhadap Ekuitas Merek (Brand

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan strategi pemasaran yang tepat dalam rangka menguasai pasar.

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan strategi pemasaran yang tepat dalam rangka menguasai pasar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini kegiatan bisnis khususnya pemasaran dari waktu ke waktu semakin meningkat. Banyak sekali perusahaan yang berusaha memenangkan persaingan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Strategi pemasaran merupakan sebagian dari strategi bisnis yang diupayakan setiap perusahaan untuk meningkatkan laba demi menaikkan nilai perusahaan. Strategi pemasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, seiring dengan persaingan pasar yang semakin ketat, banyak perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, seiring dengan persaingan pasar yang semakin ketat, banyak perusahaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini, seiring dengan persaingan pasar yang semakin ketat, banyak perusahaan dengan kreatifitas yang rendah dalam strategi pemasaran hanya mendapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketat saat ini, khususnya untuk produk sepeda motor. Semakin banyaknnya

BAB I PENDAHULUAN. ketat saat ini, khususnya untuk produk sepeda motor. Semakin banyaknnya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tingkat persaingan dalam dunia otomotif di Indonesia sangatlah ketat saat ini, khususnya untuk produk sepeda motor. Semakin banyaknnya minat masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perbaikan pada beberapa komponen pada sebuah kendaraan. perawatan dan perbaikan salah satu elemen kendaraan misal bengkel Dinamo.

BAB 1 PENDAHULUAN. perbaikan pada beberapa komponen pada sebuah kendaraan. perawatan dan perbaikan salah satu elemen kendaraan misal bengkel Dinamo. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini produk yang berupa jasa telah menjadi bagian yang cukup dominan pengaruhnya didalam perekonomian disamping produk dalam artian fisik. Dimana persaingan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan konsumen. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan konsumen. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan sebuah faktor sangat penting yang harus dilakukan perusahaan dalam hal yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan konsumen. Pemasaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemberian merek suatu produk adalah sebuah seni dalam pemasaran. Sebab, merek merupakan aset yang dimiliki oleh perusahaan yang dapat dijadikan keunggulan dalam bersaing

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia bisnis menghadapi era baru persaingan global yang makin ketat yang disebabkan oleh globalisasi. Globalisasi didorong oleh kemajuan pesat dalam bidang teknologi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam skala kecil dan besar, juga adanya berbagai kebebasan dan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam skala kecil dan besar, juga adanya berbagai kebebasan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan berkembang pesatnya perdagangan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia sekarang ini yang ditandai era globalisasi dan persaingan antar perusahaan dalam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia

I. PENDAHULUAN. cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang mempunyai jumlah penduduk yang cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia menjadi daerah pemasaran produk

Lebih terperinci

PENGARUH PERILAKU MAHASISWA DAN CITRA LEMBAGA TERHADAP KEPUTUSAN MENJADI MAHASISWA DI UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG. Ajat Sudrajat ABSTRAK

PENGARUH PERILAKU MAHASISWA DAN CITRA LEMBAGA TERHADAP KEPUTUSAN MENJADI MAHASISWA DI UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG. Ajat Sudrajat ABSTRAK PENGARUH PERILAKU MAHASISWA DAN CITRA LEMBAGA TERHADAP KEPUTUSAN MENJADI MAHASISWA DI UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG Ajat Sudrajat ABSTRAK Tatanan kehidupan masyarakat Karawang mengalami pergeseran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam memproduksi barang yang dibutuhkan, karena selain memasarkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam memproduksi barang yang dibutuhkan, karena selain memasarkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peran pemasaran dalam dunia usaha dewasa ini semakin penting karena persaingan antar perusahaan yang kini semakin ketat. Banyaknya pesaing yang muncul menuntut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pembangunan. Sedangkan manfaatnya, diklasifikasikan menjadi empat bagian,

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pembangunan. Sedangkan manfaatnya, diklasifikasikan menjadi empat bagian, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini, transportasi sudah menjadi kebutuhan umum bagi masyarakat, menurut Utomo (2002), transportasi adalah perpindahan barang dan manusia dari tempat asal

Lebih terperinci

Noer Rafikah Zulyanti *) Universitas Islam Lamongan ABSTRAKSI

Noer Rafikah Zulyanti *) Universitas Islam Lamongan ABSTRAKSI ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN MIE INSTAN MEREK INDOMIE ( Studi pada anak kos yang tinggal di wilayah Kota Lamongan ) Noer Rafikah Zulyanti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai gaya yang diinginkan masyarakat Indonesia. Kebutuhan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai gaya yang diinginkan masyarakat Indonesia. Kebutuhan masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan dan tuntutan masyarakat terhadap moda transportasi yang semakin besar dan pola gaya hidup yang semakin tumbuh membuat produsenprodusen alat transportasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1,49 persen per tahun (BKKBN). Dan tingkat ekonominya pada periode

BAB 1 PENDAHULUAN. 1,49 persen per tahun (BKKBN). Dan tingkat ekonominya pada periode 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia penduduk dengan jumlah 250 juta jiwa dengan perkembangan 1,49 persen per tahun (BKKBN). Dan tingkat ekonominya pada periode 2009-2013 mencapai rata

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Manajemen Pemasaran Suparyanto & Rosad (2015:3) mengatakan bahwa manajemen pemasaran adalah ilmu yang mempelajari tentang perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini, perekonomian semakin maju dan

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini, perekonomian semakin maju dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi sekarang ini, perekonomian semakin maju dan berkembang, banyak produk atau merek produk baru bermunculan. Pesatnya pasar hasil produksi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah sekelompok elemen yang lengkap yang biasanya berupa orang, obyek, transaksi atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang (Antony Rahardi, 2008).

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang (Antony Rahardi, 2008). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan industri otomotif di Indonesia sangat cepat dan cenderung meningkat tiap tahunnya, seiring dengan kebutuhan dan permintaan masyarakat akan sarana transportasi

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan konsumen. Berbagai pendekatan dilakukan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PRODUK, PROMOSI, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN OBAT HERBAL UD. TAZAKKA SUKOHARJO

ANALISIS PENGARUH PRODUK, PROMOSI, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN OBAT HERBAL UD. TAZAKKA SUKOHARJO ANALISIS PENGARUH PRODUK, PROMOSI, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN OBAT HERBAL UD. TAZAKKA SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran saat ini di anggap menjadi bagian terpenting dalam kegiatan yang di lakukan oleh sebuah perusahaan, hal ini di karenakan pemasaran merupakan cara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi. Banyak aktifitas yang harus dilakukan dari satu tempat ke

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi. Banyak aktifitas yang harus dilakukan dari satu tempat ke BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat di era modern saat ini memiliki aktifitas dan mobilitas yang tinggi. Banyak aktifitas yang harus dilakukan dari satu tempat ke tempat lain. Seringkali

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI PEMASARAN TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA CV. ANUGERAH UTAMA CABANG GORONTALO. Jurusan Manajemen ABSTRAK

PENGARUH STRATEGI PEMASARAN TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA CV. ANUGERAH UTAMA CABANG GORONTALO. Jurusan Manajemen ABSTRAK 0 PENGARUH STRATEGI PEMASARAN TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA CV. ANUGERAH UTAMA CABANG GORONTALO Novita R. Husain 1, Arifin Tahir 2, Meyko Panigoro 3 Jurusan Manajemen ABSTRAK Berdasarkan hasil penelitian

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1. No. 10, Februari 2017 PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP LOYALITAS NASABAH TABUNGAN BISNIS PADA PT BANK PANIN, Tbk. CABANG UTAMA PONTIANAK

Bisma, Vol 1. No. 10, Februari 2017 PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP LOYALITAS NASABAH TABUNGAN BISNIS PADA PT BANK PANIN, Tbk. CABANG UTAMA PONTIANAK PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP LOYALITAS NASABAH TABUNGAN BISNIS PADA PT BANK PANIN, Tbk. CABANG UTAMA PONTIANAK Stevanni Christin Email: stevanni.christine@gmail.com Program Studi Manajemen STIE Widya

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler (2005:4) pemasaran merupakan proses sosial dan manajerial

II. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler (2005:4) pemasaran merupakan proses sosial dan manajerial II. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran 2.1.1 Arti Pemasaran Menurut Kotler (2005:4) pemasaran merupakan proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Kotler dan Amstrong (2008:7) pemasaran adalah proses sosial dan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Kotler dan Amstrong (2008:7) pemasaran adalah proses sosial dan BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Definisi Pemasaran Menurut Kotler dan Amstrong (2008:7) pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok

Lebih terperinci

ELEMEN EKUITAS MEREK DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN LAPTOP

ELEMEN EKUITAS MEREK DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN LAPTOP JRMA Jurnal Riset Manajemen dan Akuntansi Vol. 1 No. 1, Februari 2013 ELEMEN EKUITAS MEREK DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN LAPTOP Deby Susanti Sudarsono Dyah Kurniawati Program Studi Manajemen, Universitas Katolik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi merupakan hal yang penting bagi negara,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi merupakan hal yang penting bagi negara, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi merupakan hal yang penting bagi negara, karena pertumbuhan ekonomi merupakan indikator perkembangan aktivitas perekonomian suatu negara.

Lebih terperinci

KATA KUNCI: kebijakan brand image, atribut produk, atribut tak berwujud, manfaat bagi pelanggan, harga relatif

KATA KUNCI: kebijakan brand image, atribut produk, atribut tak berwujud, manfaat bagi pelanggan, harga relatif PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI ASURANSI PROPERTI PADA PT ASURANSI CENTRAL ASIA CABANG PONTIANAK Gerry Suryanto Email: Gerrysuryanto93@gmail.com Program Studi Manajemen STIE Widya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kehidupan dunia bisnis yang mengalami perkembangan dan perubahan. membawa pengaruh terhadap munculnya berbagai macam produk untuk

I. PENDAHULUAN. Kehidupan dunia bisnis yang mengalami perkembangan dan perubahan. membawa pengaruh terhadap munculnya berbagai macam produk untuk I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan dunia bisnis yang mengalami perkembangan dan perubahan membawa pengaruh terhadap munculnya berbagai macam produk untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Disertai

Lebih terperinci

BAURAN PEMASARAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA TOKO LISARI POSO. Holmes Rolandy Kapuy *) ABSTRAK

BAURAN PEMASARAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA TOKO LISARI POSO. Holmes Rolandy Kapuy *) ABSTRAK BAURAN PEMASARAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA TOKO LISARI POSO Holmes Rolandy Kapuy *) ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh faktor keragaman produk, layanan dan atmosfer

Lebih terperinci

Harry Christian Barus

Harry Christian Barus PENGARUH EKUITAS MEREK ( BRAND EQUITY ) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE BLACKBERRY (Studi pada Mahasiswa Program S1 Jurusan Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) Harry Christian

Lebih terperinci

DIPONEGORO JOURNAL OF SOCIAL AND POLITICAL SCIENCE Tahun 2014, Hal 1-10

DIPONEGORO JOURNAL OF SOCIAL AND POLITICAL SCIENCE Tahun 2014, Hal 1-10 PENGARUH KESADARAN MEREK, PERSEPSI KUALITAS, DAN ASOSIASI MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MELALUI EKUITAS MEREK (STUDI PADA MAHASISWA PENGGUNA SMARTPHONE BLACKBERRY DI UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG)

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian pustaka 2.1.1 Manajemen Pemasaran 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut Kotler (2007:6), definisi manajemen pemasaran adalah Manajemen Pemasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lebih dari itu, merek adalah janji perusahaan secara konsisten memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Lebih dari itu, merek adalah janji perusahaan secara konsisten memberikan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Merek bukanlah sekedar nama, istilah, tanda, simbol, atau kombinasinya. Lebih dari itu, merek adalah janji perusahaan secara konsisten memberikan features, benefits

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bauran Pemasaran Jasa Pemasaran dalam suatu perusahaan akan menghasilkan kepuasan pelanggan serta kesejahteraan konsumen dalam jangka panjang sebagai kunci untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kampoeg Wisata Tabek Indah Resort yang beralamat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kampoeg Wisata Tabek Indah Resort yang beralamat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kampoeg Wisata Tabek Indah Resort yang beralamat di Jalan Raya Natar, Desa Serbajadi Pemanggilan, Kecamatan Natar, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menggunakan analisa

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menggunakan analisa BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menggunakan analisa deskriptif dan verifikatif dengan menggunakan path analysis antara Atribut Ekstrinsik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran dalam suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting, karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNGAN CUSTOMER BEHAVIOUR DAN PERSEPSI PRODUK PELUMAS KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA DI KABUPATEN KARAWANG

ANALISIS HUBUNGAN CUSTOMER BEHAVIOUR DAN PERSEPSI PRODUK PELUMAS KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA DI KABUPATEN KARAWANG ANALISIS HUBUNGAN CUSTOMER BEHAVIOUR DAN PERSEPSI PRODUK PELUMAS KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA DI KABUPATEN KARAWANG Oleh ; Puji Isyanto Nelly Martini ABSTRAK Penelitian ini didasari oleh pendapat Kotler

Lebih terperinci

PENGARUH KESADARAN MEREK, ASOSIASI MEREK, CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA SPORT DI CV

PENGARUH KESADARAN MEREK, ASOSIASI MEREK, CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA SPORT DI CV PENGARUH KESADARAN MEREK, ASOSIASI MEREK, CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA SPORT DI CV. MURSIL MUARO SIJUNJUNG DENGAN KEPERCAYAAN MEREK SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Beta Mirna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pemasaran menjadi hal yang sangat penting dalam berbagai jenis usaha. Di era globalisasi saat ini, tingginya tingkat persaingan dalam menguasai pangsa pasar,

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh

II. LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh 11 II. LANDASAN TEORI 2.1 Teori Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di zaman modern ini, kebutuhan manusia sudah sangat bermacam-macam. Setiap orang memiliki kebutuhan yang berbedabeda terlebih untuk tampil menarik dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perdagangan saat ini yang semakin ketat. Apalagi di era

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perdagangan saat ini yang semakin ketat. Apalagi di era BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia perdagangan saat ini yang semakin ketat. Apalagi di era globalisasi saat ini dapat memicu timbulnya perdagangan bebas yang membuat dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perkembangan jumlah kendaraan pada tahun Sumber : bps.go.id, 28 Oktober 2014

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perkembangan jumlah kendaraan pada tahun Sumber : bps.go.id, 28 Oktober 2014 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha baik produk maupun jasa saat ini semakin berkembang pesat menyebabkan perusahaan harus pandai dalam menghadapi para pesaingnya yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Strategi merek pribadi telah menjadi kategori unggul keterampilan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Strategi merek pribadi telah menjadi kategori unggul keterampilan BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Strategi merek pribadi telah menjadi kategori unggul keterampilan manajemen dan dasar untuk menetapkan pelanggan dalam saluran eceran. Saluran pemasaran yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis sekarang sudah sangat pesat dan dapat menembus batasan batasan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis sekarang sudah sangat pesat dan dapat menembus batasan batasan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan peningkatan teknologi informasi dalam kondisi bisnis sekarang sudah sangat pesat dan dapat menembus batasan batasan geografis sehingga informasi

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Marketing Mix terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Yamaha pada PT. Alfa Scorpii Lambaro Banda Aceh

Analisis Pengaruh Marketing Mix terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Yamaha pada PT. Alfa Scorpii Lambaro Banda Aceh Petunjuk Sitasi: Bachtiar, Syukriah, & Khairanita. (2017). Analisis Pengaruh Marketing Mix terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. G54-60). Malang: Jurusan Teknik

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) TERHADAP CITRA DEPARTMENT STORE (STUDI PADA TRONA DEPARTMENT STORE KOTA JAMBI)

PENGARUH BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) TERHADAP CITRA DEPARTMENT STORE (STUDI PADA TRONA DEPARTMENT STORE KOTA JAMBI) Volume 12, Nomor 2, Hal. 71-76 ISSN 0852-8349 Juli Desember 2010 PENGARUH BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) TERHADAP CITRA DEPARTMENT STORE (STUDI PADA TRONA DEPARTMENT STORE KOTA JAMBI) Dahmiri Program

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Kegiatan pemasaran adalah salah satu kegiatan yang memiliki peranan penting dalam suatu kegiatan perusahaan terutama dalam menjalankan bisnisnya. Oleh karena

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN KEMASAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KECAP CAP SAWI (STUDI KASUS MASYARAKAT KENDAL DOYONG NGADILUWIH)

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN KEMASAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KECAP CAP SAWI (STUDI KASUS MASYARAKAT KENDAL DOYONG NGADILUWIH) PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN KEMASAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KECAP CAP SAWI (STUDI KASUS MASYARAKAT KENDAL DOYONG NGADILUWIH) ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menawarkan produk-produk yang sejenis baik melalui media

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menawarkan produk-produk yang sejenis baik melalui media BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadapi perdagangan bebas saat ini yang sedang berkembang menimbulkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal ini terjadi karena banyak perusahaan yang menawarkan

Lebih terperinci

ANALISIS KARAKTERISTIK PRIBADI DAN EVALUASI KONSUMEN TERHADAP PRODUK HANDPHONE MEREK BLACKBERRY

ANALISIS KARAKTERISTIK PRIBADI DAN EVALUASI KONSUMEN TERHADAP PRODUK HANDPHONE MEREK BLACKBERRY ANALISIS KARAKTERISTIK PRIBADI DAN EVALUASI KONSUMEN TERHADAP PRODUK HANDPHONE MEREK BLACKBERRY (Studi Kasus Pada Mahasiswa Kampus Sarolangun Universitas Jambi) DAHMIRI Staf Pengajar Jurusan Manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Peningkatan taraf hidup masyarakat dan perkembangan zaman telah mempengaruhi banyak hal, salah satunya gaya hidup dan kebutuhan yang semakin meningkat dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tren kehidupan masyarakat saat ini semakin mengarah pada Back To

BAB I PENDAHULUAN. Tren kehidupan masyarakat saat ini semakin mengarah pada Back To 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tren kehidupan masyarakat saat ini semakin mengarah pada Back To Nature atau kembali ke alam. Kondisi ini dikarenakan obat farmasi yang sangat mahal dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di

BAB I PENDAHULUAN. peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pengaruh pasar global yang melanda dunia menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Di satu sisi pengaruh pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut adalah merek. terjadi bukan lagi masalah perang kualitas produk melainkan perang merek

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut adalah merek. terjadi bukan lagi masalah perang kualitas produk melainkan perang merek BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perusahaan beroperasi dalam lingkungan yang sangat dinamis, yang setiap waktu menuntut pemikiran untuk menentukan strategi pemasaran yang tepat agar perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kualitasnya dengan melihat pentingnya sebuah brand image. Konsumen dalam

BAB I PENDAHULUAN. kualitasnya dengan melihat pentingnya sebuah brand image. Konsumen dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia global ini dimana persaingan menjadi suatu rutinitas menuntut perusahaan sebagai produsen produk dituntut untuk meningkatkan kualitasnya dengan melihat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Brand Brand menurut Kotler (2002:63) adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi hal-hal tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. motor dan kecenderungan penjualan yang meningkat terjadi hampir pada setiap

I. PENDAHULUAN. motor dan kecenderungan penjualan yang meningkat terjadi hampir pada setiap I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan industri otomotif, khususnya kendaraan roda dua yang pesat tujuh tahun terakhir ini, diindikasikan dengan kenaikan permintaan sepeda motor dan kecenderungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki masyarakat pada saat ini. Khususnya untuk industri sepeda motor

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki masyarakat pada saat ini. Khususnya untuk industri sepeda motor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dan pertumbuhan industri otomotif saat ini berjalan begitu pesat, hal ini ditunjukan dengan terus bertambahnya kuantitas kendaraan yang dimiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangat ketat karena setiap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangat ketat karena setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangat ketat karena setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan pangsa pasar dan meraih konsumen baru.

Lebih terperinci