BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. yang pertama sub sektor properti dan real estate dan yang kedua sub sektor building

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. yang pertama sub sektor properti dan real estate dan yang kedua sub sektor building"

Transkripsi

1 BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 2.1 Sektor Properti Sektor properti di Bursa Efek Indonesia terbagi menjadi dua sub sektor yaitu yang pertama sub sektor properti dan real estate dan yang kedua sub sektor building construction. Perkembangan rincian nilai kapitalisasi pasar sebagai berikut : Tabel.2.1 Rincian Nilai Kapitalisasi Pasar Sektor Properti (Dalam Miliar Rupiah) Sumber : BEI, Dari tabel 2.1 diatas terlihat bahwa dari Tahun sub sektor properti dan real estate merupakan sub sektor dengan nilai kapitalisasi terbesar dalam sektor properti. Selanjutnya, perkembangan nilai kapitalisasi pasar sektor properti dapat dilihat pada grafik berikut : 250, ,000 Kapitalisasi Pasar 224, , , , , ,629 Sektor Properti 50,000 67, Gambar 2.1 Perkembangan Kapitalisasi Pasar Sektor Properti (Miliar Rupiah) Sumber : BEI, (Diolah) 13

2 14 Dari Gambar 2.1 terlihat bahwa dalam kurun waktu Tahun 2009 sampai dengan Tahun 2013 nilai kapitalisasi pasar saham sektor properti selalu mengalami trend pertumbuhan yang positif. Perkembangan indeks sektoral saham sektor properti Tahun dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar 2.2 Perkembangan Indeks Sektoral Sektor Properti Sumber : BEI, (Diolah) Dari gambar 2.2 diatas dapat dijelaskan bahwa indeks saham sektoral sektor properti dari Tahun 2009 sampai dengan Tahun 2013 selalu mengalami trend peningkatan, hal ini menandakan bahwa saham pada sektor properti selalu mengalami stabilitas pertumbuhan yang cukup baik. Indeks Sektoral Jumlah perusahaan sektor barang properti yang tercatat di BEI pada Tahun 2009 adalah sebanyak 39 perusahaan dengan jumlah saham yang beredar untuk masing masing perusahaan adalah sebagai berikut : Sektor Properti

3 15 Tabel.2.2 Daftar Perusahaan Tercatat Di BEI Sektor Properti Tahun 2009 Sumber : IDX Statistik Tahun 2009

4 Sektor Barang Konsumsi Sektor barang konsumsi merupakan satu dari sembilan sektor industri yang tedaftar di Bursa Efek Indonesia. Sektor barang konsumsi sendiri terbagi dalam lima sub sektor yaitu food and beverage, tobacco manufactures, pharmaceutical, cosmetic and household dan houseware. Perkembangan rincian nilai kapitalisasi terlihat dalam tabel berikut : Tabel.2.3 Rincian Nilai Kapitalisasi Pasar Sektor Barang Konsumsi (Dalam Miliar Rupiah) Sumber : BEI, Dari tabel 2.3 diatas terlihat bahwa dari Tahun sub sektor Tobacco Manufactures merupakan sub sektor dengan nilai kapitalisasi terbesar dalam sektor barang konsumsi. Selanjutnya, perkembangan nilai kapitalisasi pasar sektor barang konsumsi dapat dilihat pada grafik berikut :

5 17 900, , , , , , , , ,000 - Kapitalisasi Pasar 856, , , , , Barang Konsumsi Gambar 2.3 Perkembangan Kapitalisasi Pasar Sektor Barang Konsumsi Tahun (Miliar Rp) Sumber : BEI, (Diolah) Dari gambar 2.3 dapat dilihat bahwa nilai kapitalisasi pasar saham sektor barang konsumsi dari Tahun 2009 sampai dengan Tahun 2013 selalu mengalami trend pertumbuhan yang positif. Perkembangan indeks sektoral saham sektor barang konsumsi dapat dilihat pada gambar berikut : 2, , , , , , Indeks Sektoral 1, , , , Barang Konsumsi Gambar 2.4 Perkembangan Indeks Sektoral Sektor Barang Konsumsi Sumber : BEI, (Diolah) Dari gambar 2.4 diatas dapat dijelaskan bahwa indeks saham sektoral sektor barang konsumsi dari Tahun 2009 sampai dengan Tahun 2013 selalu mengalami trend peningkatan, hal ini menggambarkan bahwa saham pada sektor barang konsumsi

6 18 selalu mengalami stabilitas pertumbuhan yang baik. Jumlah perusahaan sektor barang konsumsi yang tercatat di BEI pada Tahun 2009 adalah sebanyak 32 perusahaan dengan jumlah saham yang beredar untuk masing masing perusahaan adalah sebagai berikut : Tabel.2.4 Daftar Perusahaan Tercatat Di BEI Sektor Barang Konsumsi Tahun 2009 Sumber : IDX Statistic Tahun 2009

7 2.3 Perkembangan Nilai Kapitalisasi Pasar Per Sektor Industri di BEI Kapitalisasi pasar adalah sebuah istilah yang menunjuk kepada harga keseluruhan dari sebuah saham perusahaan. Besarnya nilai dan pertumbuhan dari suatu kapitalisasi pasar perusahaan seringkali adalah merupakan pengukuran penting dari keberhasilan atau kegagalan perusahaan terbuka. Perkembangan nilai kapitalisasi pasar per sektor industri untuk kurun waktu tahun 2009 sampai dengan 2013 disajikan dalam tabel berikut : Tabel 2.5 Perkembangan Kapitalisasi Pasar Per Sektor Industri Tahun (Dalam Miliar Rupiah) Sumber : BEI, Dari table 2.5 diatas dapat dilihat bahwa dalam kurun waktu 5 (lima) tahun yaitu dari Tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 jumlah kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia sebesar Rp Miliar, dengan tiga sektor industri yang memiliki kapitalisasi pasar terbesar, secara berurutan yaitu sektor keuangan sebesar Rp miliar, diikuti sektor barang konsumsi sebesar Rp miliar dan sektor infrastruktur sebesar miliar. Dari tabel tersebut juga dapat dilihat 19

8 20 bahwa nilai kapitalisasi pasar saham untuk sektor industri barang konsumsi dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan. Sedangkan untuk sektor keuangan, nilai kapitalisasi pada Tahun 2013 mengalami penurunan yaitu dari Rp miliar di Tahun 2012 menjadi Rp miliar di Tahun Untuk sektor infrastruktur nilai kapitalisasi pasar di Tahun 2011 mengalami penurunan dari semula Rp miliar di Tahun 2010 menjadi Rp miliar pada Tahun Sektor industri lainnya yang selalu mengalami peningkatan nilai kapitalisasi pasar adalah sektor properti serta sektor trade service dan investment. 2.4 Perkembangan Volume Dan Nilai Transaksi Sektor Industri di BEI Perkembangan volume transaksi saham per sektor industry dalam kurun waktu tahun disajikan dalam tabel berikut : Tabel.2.6 Perkembangan Volume Transaksi Saham tahun (Dalam Juta) Sumber : BEI,

9 21 Dari tabel 2.6 dapat dilihat bahwa dalam kurun waktu jumlah volume saham yang banyak diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia adalah saham sektor trade service dan investment sebanyak juta diikuti oleh sektor properti sebanyak juta dan sektor pertambangan sebanyak juta. Besarnya jumlah volume transaksi untuk ketiga sektor industry tersebut menandakan bahwa saham saham pada sektor industry dimaksud lebih sering diperjual belikan dibanding dengan saham sektor lainnya. Sedangkan perkembangan nilai transaksi perdagangan saham per sektor industri dalam di Bursa Efek Indonesia dalam kurun waktu Tahun 2009 sampai dengan 2013 dapat dilihat dalam tabel berikut : Tabel.2.7 Perkembangan Nilai Transaksi Saham tahun (Dalam Juta Rupiah) Sumber : BEI, Jumlah nilai transaksi perdagangan di Bursa Efek Indonesia selama tahun adalah sebesar Rp juta. Dengan sektor industri pertambangan menempati urutan teratas dalam jumlah nilai transaksi sebesar Rp

10 22 juta, diikuti oleh sektor keuangan sebesar Rp juta dan sektor trade service dan investment sebesar Rp juta. 2.5 Perkembangan Pertumbuhan Indeks Saham Sektoral Tabel.2.8 Perkembangan Pertumbuhan Indeks Saham Sektoral Sumber : BEI, (Data Diolah) Dari tabel 2.8 dapat dijelaskan bahwa dalam kurun waktu Tahun 2009 sampai dengan Tahun 2013 sektor industri miscellaneous industry mengalami pertumbuhan indeks saham tertinggi yaitu sebesar %, diikuti oleh sektor barang konsumsi sebesar % dan sektor trade service dan investment sebesar %. Dari table 2.4 diatas dapat djelaskan pula bahwa selama kurun waktu hanya terdapat tiga sektor industri yang tidak pernah mengalami penurunan pertumbuhan indeks atau pertumbuhan indeksnya tidak pernah negatif yaitu sektor barang konsumsi, sektor properti dan sektor trade service dan investment. Sedangkan perkembangan nilai indeks saham sektoral dapat dilihat pada table berikut :

11 23 Tabel.2.9 Perkembangan Nilai Indeks Saham Sektoral Sumber : BEI, (Data Diolah) Dari tabel 2.9 terlihat bahwa indeks sektor barang konsumsi, sektor properti dan sektor trade service dan investment dalam kurun waktu Tahun selalu mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun, hal ini mencerminkan bahwa tiga sektor industry memilki pertumbuhan perkembangan indeks yang lebih stabil bila dibandingkan dengan sektor industri yang lain.

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya yang baik. Sumber daya tersebut diantaranya sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya yang baik. Sumber daya tersebut diantaranya sumber daya manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menjalankan aktivitasnya, setiap perusahaan jelas membutuhkan sumber daya yang baik. Sumber daya tersebut diantaranya sumber daya manusia (human resource),

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Visi dan Misi Bursa Efek Indonesia Visi Bursa Efek Indonesia yaitu Menjadi bursa Menjadi bursa yang kompetitif dengan kredibilitas tingkat dunia. Misi Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda perekonomian dunia telah memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda perekonomian dunia telah memberikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang melanda perekonomian dunia telah memberikan dampaknya ke hampir seluruh dunia di hampir seluruh sektor. Banyak perusahaan yang gulung tikar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak bisa dipisahkan dari pasar modal yang

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak bisa dipisahkan dari pasar modal yang 1 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Perekonomian suatu negara tidak bisa dipisahkan dari pasar modal yang mereka miliki. Pasar modal merupakan salah satu lembaga perantara (intermediaries)

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 111 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Dari hasil dan pembahasan, pada penelitian ini diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Secara simultan atau bersama-sama variabel independent yang terdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian global persaingan ekonomi semakin kompetitif. Semua

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian global persaingan ekonomi semakin kompetitif. Semua 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perekonomian global persaingan ekonomi semakin kompetitif. Semua negara mulai melakukan reformasi di bidang ekonomi dengan mulai membuka diri terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menunjukan pergerakan positif. Memasuki November 2012, indeks mulai kembali

BAB I PENDAHULUAN. menunjukan pergerakan positif. Memasuki November 2012, indeks mulai kembali BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Sepanjang tahun 2010-2012 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukan pergerakan positif. Memasuki November 2012, indeks mulai kembali menurun (namun tetap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dengan menjalankan dua fungsi. Fungsi pertama ialah fungsi

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dengan menjalankan dua fungsi. Fungsi pertama ialah fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal memiliki peran penting dalam membangun perekonomian suatu negara dengan menjalankan dua fungsi. Fungsi pertama ialah fungsi ekonomi yakni sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Menurut www.idx.co.id pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. industri industri sekuritas pada negara tersebut. Pasar modal didefinisikan

I. PENDAHULUAN. industri industri sekuritas pada negara tersebut. Pasar modal didefinisikan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perekonomian suatu negara dapat diukur dengan berbagai cara salah satunya adalah dengan mengetahui tingkat perkembangan pasar modal dan industri industri

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sikap investor terhadap risiko dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu

I. PENDAHULUAN. Sikap investor terhadap risiko dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sikap investor terhadap risiko dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok investor yang menyenangi risiko (risk lover atau risk seeker), kelompok investor yang

Lebih terperinci

Bab V SIMPULAN DAN SARAN. diperoleh suatu kesimpulan. Bab ini berisikan kesimpulan dari pembahasan pada

Bab V SIMPULAN DAN SARAN. diperoleh suatu kesimpulan. Bab ini berisikan kesimpulan dari pembahasan pada Bab V SIMPULAN DAN SARAN Setelah analisis dan pembahasan penelitian selesai dilakukan, maka diperoleh suatu kesimpulan. Bab ini berisikan kesimpulan dari pembahasan pada bab sebelumnya, dan memuat saran-saran

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Setiap orang dihadapkan pada berbagai pilihan dalam menentukan proporsi dana

I. PENDAHULUAN. Setiap orang dihadapkan pada berbagai pilihan dalam menentukan proporsi dana I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap orang dihadapkan pada berbagai pilihan dalam menentukan proporsi dana atau sumber daya yang dimiliki untuk konsumsi saat ini dan di masa datang. Investasi dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dipasar perdana (primary market) maupun di pasar sekunder (secondary

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dipasar perdana (primary market) maupun di pasar sekunder (secondary BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pasar modal di Indonesia tidak terlepas dari peran serta para pemodal (Investor) dalam melakukan transaksi saham dipasar modal, baik yang dilakukan dipasar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan pasar modal dan sektor industri dari suatu negara. Seperti halnya

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan pasar modal dan sektor industri dari suatu negara. Seperti halnya 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Perkembangan perekonomian secara keseluruhan dapat dilihat melalui perkembangan pasar modal dan sektor industri dari suatu negara. Seperti halnya pasar

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI IHSG

BAB II DESKRIPSI IHSG BAB II DESKRIPSI IHSG 2.1 Sejarah Singkat IHSG Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pertama kali diperkenalkan pada tanggal 1 April 1983 sebagai indikator pergerakan harga saham yang tercatat di bursa. Hari

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Dampak globalisasi di bidang ekonomi memungkinkan adanya hubungan saling terkait dan saling memengaruhi antara pasar modal di dunia. Dampak globalisasi di bidang ekonomi diikuti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pihak investor kemudian digunakan pihak emiten untuk pengembangan usaha,

BAB I PENDAHULUAN. pihak investor kemudian digunakan pihak emiten untuk pengembangan usaha, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal memiliki peran penting dalam membangun perekonomian suatu negara dengan menjalankan dua fungsi yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Fungsi

Lebih terperinci

2014 PERBA PENGARUH ASIMETRI INFORMASI TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR PERTAMBANGAN DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

2014 PERBA PENGARUH ASIMETRI INFORMASI TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR PERTAMBANGAN DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pasar modal memiliki arti penting dalam pembangunan perekonomian suatu negara, dengan menjalankan dua fungsi. Fungsi yang pertama yaitu pasar modal memfasilitasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak akan pernah redup. Bayangkan jika semua koneksi telekomunikasi, baik itu

BAB I PENDAHULUAN. tidak akan pernah redup. Bayangkan jika semua koneksi telekomunikasi, baik itu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri telekomunikasi bisa dikatakan sebagai industri yang sepertinya tidak akan pernah redup. Bayangkan jika semua koneksi telekomunikasi, baik itu telepon genggam

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 29 BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Bursa Efek Indonesia (BEI) Bursa Efek merupakan sebuah pasar yang terorganisasi dimana para pialang melakukan transaksi jual beli surat berharga dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI INDEKS LQ45

BAB II DESKRIPSI INDEKS LQ45 BAB II DESKRIPSI INDEKS LQ45 2.1. Sejarah Indeks LQ45 Indeks LQ45 pertama kali diluncurkan pada tangal 24 Februari 1997. Hari dasar perhitungannya adalah 13 Juli 1994 dengan nilai dasar 100. Indeks ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara. Dalam era

BAB I PENDAHULUAN. yang efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara. Dalam era BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam pembangunan suatu negara, diperlukan dana investasi dalam jumlah yang besar. Pasar modal menjadi salah satu sarana bagi kegiatan berinvestasi, yang efektif untuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pasar modal adalah sarana tempat bertemunya antara pembeli dan

I. PENDAHULUAN. Pasar modal adalah sarana tempat bertemunya antara pembeli dan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal adalah sarana tempat bertemunya antara pembeli dan penjualan surat berharga, dan telah menjadi sarana investasi bagi investor. Di pasar modal, investor yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pikir Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan dan pengaruh antara perubahan harga minyak dunia, perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Indeks Sektoral BEI (Bursa Efek Indonesia) merupakan sub indeks dari IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan). Semua emiten yang tercatat di BEI diklasifikasikan

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tabel 1 Perkembangan pasar modal Indonesia Perusahaan Kapitalisasi Pasar

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tabel 1 Perkembangan pasar modal Indonesia Perusahaan Kapitalisasi Pasar 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan pasar modal Indonesia sampai dengan tahun 2015 terus menunjukkan pencapaian positif. Hal ini diantaranya dapat dilihat dari jumlah emiten yang mencatatkan diri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif. Persaingan usaha yang ketat terjadi ditengah kondisi ekonomi negara

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif. Persaingan usaha yang ketat terjadi ditengah kondisi ekonomi negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Hal ini menyebabkan persaingan diantara para pelaku usaha juga semakin kompetitif. Persaingan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 2.1 Definisi dan Fungsi Perusahaan Manufaktur Istilah Manufaktur adalah suatu cabang industri yang mengandung arti sebuah aktivitas membuat bahan baku menjadi sebuah produk.

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan. sehingga penelitian ini menjadi layak dan perlu untuk diteliti dan dianalisa.

BAB I Pendahuluan. sehingga penelitian ini menjadi layak dan perlu untuk diteliti dan dianalisa. BAB I Pendahuluan Bab ini merupakan bagian awal dari penelitian. Bab ini akan menjelaskan latar belakang, identifikasi masalah, tujuan dan manfaat serta batasan masalah, sehingga penelitian ini menjadi

Lebih terperinci

Kurs Rupiah/ USD

Kurs Rupiah/ USD Rupiah/ USD BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sepanjang tahun 2015, Rupiah mengalami depresiasi terhadap USD. Pada Desember 2015, Rupiah melemah terhadap USD sebesar 10,5% (yoy) ke level Rp13.788/USD.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai keuntungan maksimal, ingin memakmurkan pemilik atau pemegang

BAB I PENDAHULUAN. mencapai keuntungan maksimal, ingin memakmurkan pemilik atau pemegang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdirinya sebuah perusahaan memiliki tujuan diantaranya adalah untuk mencapai keuntungan maksimal, ingin memakmurkan pemilik atau pemegang saham dan memaksimalkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan cerminan kekuatan ekonomi suatu bangsa. Secara formal, pasar

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan cerminan kekuatan ekonomi suatu bangsa. Secara formal, pasar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting di dalam kegiatan perekonomian sehingga efektivitas pasar modal seringkali dijadikan cerminan kekuatan ekonomi suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internet kepada penggunanya dalam hal akses. Pengguna dapat dengan mudah

BAB I PENDAHULUAN. internet kepada penggunanya dalam hal akses. Pengguna dapat dengan mudah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat beberapa tahun belakangan, penggunaan media internet juga mengalami peningkatan yang cukup berarti.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang semakin pesat pula. Perkembangan tersebut juga dibarengi dengan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang semakin pesat pula. Perkembangan tersebut juga dibarengi dengan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian yang pesat selalu diiringi dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat pula. Perkembangan tersebut juga dibarengi dengan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Industri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Industri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Industri Bursa Efek Indonesia (disingkat BEI, atau Indonesia Stock Exchange (IDX)), merupakan bursa hasil penggabungan dari Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan Bursa Efek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal menjalankan dua fungsi yaitu fungsi keuangan dan fungsi ekonomi. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal menjalankan dua fungsi yaitu fungsi keuangan dan fungsi ekonomi. Sebagai BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Pasar modal menjalankan dua fungsi yaitu fungsi keuangan dan fungsi ekonomi. Sebagai fungsi keuangan, pasar modal berperan memberikan kemungkinan dan kesempatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi global yang terjadi pada saat ini sangat berpengaruh pada

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi global yang terjadi pada saat ini sangat berpengaruh pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Krisis ekonomi global yang terjadi pada saat ini sangat berpengaruh pada perekonomian dalam negeri. Penurunan kondisi ekonomi ini ditandai oleh kebangkrutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal investor dapat membentuk portofolio serta melakukan investasi

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal investor dapat membentuk portofolio serta melakukan investasi 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Salah satu sarana untuk melakukan investasi adalah pasar modal, dalam pasar modal investor dapat membentuk portofolio serta melakukan investasi sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Pasar modal merupakan tempat memperjualbelikan berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Pasar modal merupakan tempat memperjualbelikan berbagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pasar modal merupakan tempat memperjualbelikan berbagai instrumen keuangan jangka panjang, seperti saham, obligasi, reksadana, dan instrumen keuangan lainnya. Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh pada sektor riil di tingkat lokal, karena kekuatan akumulasi modal

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh pada sektor riil di tingkat lokal, karena kekuatan akumulasi modal BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Krisis ekonomi Amerika kemudian menjadi krisis global yang berpengaruh pada sektor riil di tingkat lokal, karena kekuatan akumulasi modal kapitalis berada

Lebih terperinci

BAB IV Hasil dan Pembahasan

BAB IV Hasil dan Pembahasan BAB IV Hasil dan Pembahasan 4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang sahamnya tidur atau dengan kata lain tidak aktif diperdagangkan di BEI selama tahun 2010. Berdasarkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan perusahaan pertambangan yaitu PT. Medco Energi Internasional,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan perusahaan pertambangan yaitu PT. Medco Energi Internasional, III. METODE PENELITIAN A. Data Penelitian Penelitian ini menggunakan perusahaan pertambangan yaitu PT. Medco Energi Internasional, Tbk. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data periode 2009

Lebih terperinci

SISTEM PERDAGANGAN EFEK DI BURSA EFEK INDONESIA

SISTEM PERDAGANGAN EFEK DI BURSA EFEK INDONESIA SISTEM PERDAGANGAN EFEK DI BURSA EFEK INDONESIA 2.1. SISTEM PERDAGANGAN EFEK Saham, bukti right, waran, obligasi konversi adalah jenis-jenis efek yang diperdagangkan di BEI. Transaksi Di BEI dilakukan

Lebih terperinci

Indonesia Stock Exchange (IDX) Taxonomy 2014 Illustrasi Pembuatan Instance Document XBRL JAKARTA

Indonesia Stock Exchange (IDX) Taxonomy 2014 Illustrasi Pembuatan Instance Document XBRL JAKARTA Indonesia Stock Exchange Indonesia Stock Exchange (IDX) Taxonomy 2014 Illustrasi Pembuatan Instance Document XBRL JAKARTA Juni 2014 Illustrasi Instance IDX Taxonomy 2014 ini disiapkan oleh tim XBRL Bursa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan Perusahaan publik seperti yang terdapat pada pasal 1 angka 22 UUPM lebih menekankan pada kuantitas penyebaran efek tersebut di masyarakat dan aspek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan dunia perbankan dewasa ini semakin pesat, hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya bank pemerintah maupun swasta yang berdiri di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Peneliti melakukan pemilihan sampel perusahaan yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia selama kurun waktu tahun 2011 hingga tahun 2013. Semua emiten yang tercatat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi likuiditas global telah diakui memiliki kontribusi yang besar terhadap lonjakan arus masuk modal di negara-negara pasar berkembang atau emerging markets. Pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan untuk mendapatkan keuntungan (Meidera, 2013). Modal juga

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan untuk mendapatkan keuntungan (Meidera, 2013). Modal juga 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN Modal merupakan sesuatu yang berbentuk uang atau barang dan bentuk lainnya yang pasti digunakan untuk proses usaha demi mencapai tujuan perusahaan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. moneter melalui jalur harga aset finansial di Indonesia periode 2005: :12.

BAB 5 PENUTUP. moneter melalui jalur harga aset finansial di Indonesia periode 2005: :12. BAB 5 PENUTUP 5.1. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan menganalisis mekanisme transmisi kebijakan moneter melalui jalur harga aset finansial di Indonesia periode 2005:07 2014:12. Empat sistem persamaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelapa sawit, kelapa, pinang, kopi, sagu, kakao diantara produk-produk tersebut yang

BAB I PENDAHULUAN. kelapa sawit, kelapa, pinang, kopi, sagu, kakao diantara produk-produk tersebut yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara yang memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah, tidak hanya itu Indonesia juga terkenal dengan sebutan negara agraris karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 20%. Hal ini membuktikan bahwa krisis ekonomi yang melanda negara-negara di

BAB I PENDAHULUAN. 20%. Hal ini membuktikan bahwa krisis ekonomi yang melanda negara-negara di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berdasarkan Outlook Ekonomi dan Pasar Modal 2011, minat investor asing untuk masuk ke pasar modal Indonesia pada tahun 2011 tumbuh hingga 20%. Hal ini

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pada tahun 2008 menuju ke tahun 2009 keadaan pasar modal sedang mengalami penurunan. Setelah itu memasuki tahun 2009 kondisi pasar modal dalam keadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, keberadaan pasar modal membantu kebutuhan pendanaan jangka

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, keberadaan pasar modal membantu kebutuhan pendanaan jangka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal merupakan sarana bertemunya antara permintaaan dan penawaran atas berbagai instrumen keuangan jangka panjang. Dari sudut pandang perusahaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemampuan untuk memprediksi tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara adalah kemampuan yang sangat penting bagi setiap pelaku bisnis. Dengan adanya kemampuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Sedangkan bagi investor atau pemegang saham baik itu individu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Sedangkan bagi investor atau pemegang saham baik itu individu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal memiliki peran penting dalam kemajuan perekonomian suatu negara, karena pasar modal merupakan salah satu sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan latar belakang melakukan penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian yang akan dicapai, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan penelitian. 1.1 Latar

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun oleh :

SKRIPSI. Disusun oleh : ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ESTIMASI HARGA SAHAM DENGAN MODEL DISCOUNT EXPECTED CASHFLOW DALAM KEPUTUSAN INVESTASI (STUDI PADA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN 2007) SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Investasi merupakan kegiatan menyalurkan dana demi mengharapkan keuntungan dimasa mendatang. Investasi dapat diartikan sebagai kegiatan menanamkan modal baik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mendorong pembentukan modal dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi. harga saham (Indeks Harga Saham Bursa Efek Indonesia, 2008).

BAB 1 PENDAHULUAN. mendorong pembentukan modal dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi. harga saham (Indeks Harga Saham Bursa Efek Indonesia, 2008). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peran penting dalam perekonomian sebuah negara. Peran pasar modal bukan hanya sekedar tempat pertemuan lenders dan borrowers ataupun tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berasal dari laporan keuangan (Kurnia, 2013:2). Laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. yang berasal dari laporan keuangan (Kurnia, 2013:2). Laporan keuangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pesatnya perkembangan pasar modal, kebutuhan akan informasi yang relevan dalam pengambilan keputusan juga semakin meningkat. Salah satu informasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Statistik Pasar Modal Minggu ke-2 Desember 2012, Bapepam

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Statistik Pasar Modal Minggu ke-2 Desember 2012, Bapepam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Lingkungan bisnis yang kompetitif menyebabkan perusahaan harus berjuang agar perusahaannya bisa bertahan. Perusahaan berinovasi, membeli teknologi baru,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan profesi yang berkaitan dengan efek (Martalena dan Malinda, 2011:3). Pasar

BAB I PENDAHULUAN. dan profesi yang berkaitan dengan efek (Martalena dan Malinda, 2011:3). Pasar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang berkembang dalam perekonomiannya. Indonesia cenderung membutuhkan dana yang dalam jumlah besar sebanding dengan pertumbuhan yang ditargetkan.

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH No.12/02/33/Th.VII, 5 Februari 2013 PERTUMBUHAN PDRB JAWA TENGAH TAHUN 2012 MENCAPAI 6,3 PERSEN Besaran PDRB Jawa Tengah pada tahun 2012 atas dasar harga berlaku mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara serta menunjang perekonomian negara, hal ini senada dengan

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara serta menunjang perekonomian negara, hal ini senada dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal menjadi salah satu indikator dalam proses pembangunan suatu negara serta menunjang perekonomian negara, hal ini senada dengan pernyataan Idroes

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebesar 6,23% sedikit turun dibandingkan pada tahun 2011 yaitu 6,5%. Meskipun

BAB I PENDAHULUAN. sebesar 6,23% sedikit turun dibandingkan pada tahun 2011 yaitu 6,5%. Meskipun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tumbuhnya perekonomian di dari tahun ke tahun membuat para investor dari dalam maupun luar negeri tertarik untuk melakukan investasi. Berdasarkan Badan Pusat Statistik

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI INDEKS LQ45

BAB II DESKRIPSI INDEKS LQ45 BAB II DESKRIPSI INDEKS LQ45 2.1 Pasar Modal Pasar modal berperan dalam menunjang perekonomian suatu negara. Saat ini, indikator perekonomian suatu negara, selain diukur melalui pertumbuhan PDB juga dapat

Lebih terperinci

% Transportasi 8 Lembaga Keuangan % 9 Perdagangan, Jasa, dan Investasi % Total % Sumber :Data sekunder yang diolah

% Transportasi 8 Lembaga Keuangan % 9 Perdagangan, Jasa, dan Investasi % Total % Sumber :Data sekunder yang diolah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah jenis perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2012. Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. alternatif pendanaan dan investasi bagi masyarakat. menyebabkan pertumbuhan pasar modal melambat dan penundaan Initial Public

BAB I PENDAHULUAN. alternatif pendanaan dan investasi bagi masyarakat. menyebabkan pertumbuhan pasar modal melambat dan penundaan Initial Public BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal merupakan wahana yang mempertemukan pihak yang kelebihan dana (investor) dan pihak yang membutuhkan dana (peminjam) dengan cara memperjualbelikan sekuritas.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan pasar modal terbesar di Indonesia hasil gabungan antara Bursa Efek Surabaya dan Bursa Efek Jakarta pada tahun 2007.

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN 2.1. Bursa Efek Indonesia (BEI) Dunia Pasar Modal Indonesia baru benar-benar mengalami perkembangan pada sekitar akhir dekade 1980-an, yang antara lain ditandai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Tempat

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Tempat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berkembangnya perekonomian global, regional dan nasional membuat banyak perusahaan melakukan ekspansi usaha agar tetap bertahan dan dapat bersaing. Akan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO

PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO Triwulan II-29 Perekonomian Indonesia secara tahunan (yoy) pada triwulan II- 29 tumbuh 4,%, lebih rendah dari pertumbuhan triwulan sebelumnya (4,4%). Sementara itu, perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan menerbitkan saham. Penerbitan saham ini dilakukan oleh berbagai jenis

BAB I PENDAHULUAN. dengan menerbitkan saham. Penerbitan saham ini dilakukan oleh berbagai jenis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan ekonomi di semua sektor maka dibutuhkan dana yang sangat besar. Berbagai upaya dilakukan guna memenuhi kebutuhan dana yang diperlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat tetap hidup setiap hari. Setiap manusia butuh makan dan minum.

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat tetap hidup setiap hari. Setiap manusia butuh makan dan minum. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu kebutuhan primer makhluk hidup adalah papan selain sandang dan pangan. Sandang dan pangan merupakan penunjang yang membuat manusia untuk dapat tetap hidup

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. nilai perusahaan akan berkurang (Siallagan dan Machfoedz, 2006). berdampak pada nilai perusahaan (Fama dan French, 1998).

BAB 1 PENDAHULUAN. nilai perusahaan akan berkurang (Siallagan dan Machfoedz, 2006). berdampak pada nilai perusahaan (Fama dan French, 1998). 18 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan sebagai entitas ekonomi lazimnya memiliki tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Dalam jangka pendek perusahaan bertujuan memperoleh laba secara

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR GRAFIK DAFTAR LAMPIRAN

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR GRAFIK DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR ISI ABSTRACT... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR GRAFIK... xiv DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah merupakan kebutuhan pokok (primer) yang dibutuhkan. oleh manusia, selain makanan dan pakaian. Dalam perkembangannya, rumah

BAB I PENDAHULUAN. Rumah merupakan kebutuhan pokok (primer) yang dibutuhkan. oleh manusia, selain makanan dan pakaian. Dalam perkembangannya, rumah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah merupakan kebutuhan pokok (primer) yang dibutuhkan oleh manusia, selain makanan dan pakaian. Dalam perkembangannya, rumah tidak hanya berfungsi sebagai

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO

PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO Tahun 27 Perekonomian Indonesia pada Tahun 27 tumbuh 6,32%, mencapai pertumbuhan tertinggi dalam lima tahun terakhir. Dari sisi produksi, semua sektor mengalami ekspansi

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN 2.1. Deskripsi Berbagai Indeks Saham Indeks harga saham adalah suatu indikator yang menunjukkan pergerakan harga saham. Indeks berfungsi sebagai indikator trend pasar,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dalam jangka panjang. Melalui penjualan barang dan jasa kepada

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dalam jangka panjang. Melalui penjualan barang dan jasa kepada 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan yang baik harus mampu mengontrol potensi finansial maupun potensi non finansial di dalam meningkatkan sumber modalnya untuk eksistensi perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Dalam hal ini pasar modal memiliki peranan yang

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Dalam hal ini pasar modal memiliki peranan yang 19 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peran aktif lembaga pasar modal sangat diperlukan dalam membangun perekonomian suatu negara. Dalam hal ini pasar modal memiliki peranan yang strategis dalam perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Hedi Sasrawan, 2015) Kurniawan & Indriantoro (2000) Dini Nuraeni (2010)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Hedi Sasrawan, 2015) Kurniawan & Indriantoro (2000) Dini Nuraeni (2010) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pengembangan pasar modal sangat diperlukan dalam perekonomian Indonesia saat ini. Pasar modal memang dibutuhkan oleh suatu negara karena pasar modal mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal di Indonesia saat ini berkembang sangat pesat karena dapat digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Banyak investor yang mengalokasikan dana yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 laju investasi dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 laju investasi dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun Dalam Persen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring pertumbuhan ekonomi Negara Indonesia mengalami kenaikan dari tahun ke tahun yang mengakibatkan perusahaan baru maupun perusahaan lama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dianggap investasi tersebut menguntungkan. Menurut Tandelilin (2010) investasi

BAB I PENDAHULUAN. dianggap investasi tersebut menguntungkan. Menurut Tandelilin (2010) investasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seorang investor bersedia menanamkan dananya pada suatu investasi apabila dianggap investasi tersebut menguntungkan. Menurut Tandelilin (2010) investasi dapat diartikan

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring sejalan dengan perkembangan ekonomi nasional yang semakin

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring sejalan dengan perkembangan ekonomi nasional yang semakin BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring sejalan dengan perkembangan ekonomi nasional yang semakin tumbuh, peran jasa keuangan menjadi sangat penting oleh sebagian besar masyarakat, pengusaha

Lebih terperinci

imbal hasil yang relatif lebih kecil bila dibandingkan dengan return pada pasar modal. Di dalam pasar modal diperdagangkan berberapa jenis surat

imbal hasil yang relatif lebih kecil bila dibandingkan dengan return pada pasar modal. Di dalam pasar modal diperdagangkan berberapa jenis surat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan sarana bertemunya permintaan dan penawaran instrumen keuangan jangka panjang baik dari sisi investor maupun sisi perusahaan. Pasar modal merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peranan yang cukup besar bagi perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peranan yang cukup besar bagi perekonomian suatu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal memiliki peranan yang cukup besar bagi perekonomian suatu negara, khususnya bagi negara berkembang seperti Indonesia. Peranan pasar modal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjual belikan sekuritas.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. selesai pada bulan September Lokasi penelitian ini bertempat di Bursa Efek. Tabel 1 Jadwal Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. selesai pada bulan September Lokasi penelitian ini bertempat di Bursa Efek. Tabel 1 Jadwal Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Oktober 2016 dan diperkirakan akan selesai pada bulan September 2017. Lokasi penelitian ini bertempat di Bursa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan semua negara berusaha memperkuat diri khususnya dari segi

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan semua negara berusaha memperkuat diri khususnya dari segi BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pertumbuhan ekonomi suatu negara sering dijadikan sebagai tolak ukur untuk mengetahui sejauh mana perkembangan suatu negara, yang menyebabkan semua negara berusaha memperkuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sarana untuk melakukan investasi adalah pasar modal. Pasar

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sarana untuk melakukan investasi adalah pasar modal. Pasar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu sarana untuk melakukan investasi adalah pasar modal. Pasar modal di Indonesia yaitu Bursa Efek Indonesia yang disingkat BEI, atau Indonesia Stock

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Data Berdasarkan data yang terdapat di dalam IDX Fact Book tahun 21 terdapat 11 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun

Lebih terperinci

Technical Outlook 2015

Technical Outlook 2015 Technical Outlook 2015 Jakarta, 27 November 2014 www.megaonlinetrading.com Your Trusted Professional Contents 1. Composite 2. Agriculture 3. Basic Industry and Chemicals 4. Construction, Property & Real

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memajukan pasar modal di Indonesia. Menurut Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. memajukan pasar modal di Indonesia. Menurut Undang-Undang Republik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar saham Indonesia di dalam perkembangannya terus meningkat. Hal ini disebabkan oleh dukungan investor, analis, dan pemerintah di dalam memajukan pasar modal di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diyakini sebagai sektor yang dapat memimpin sektor-sektor lain dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. diyakini sebagai sektor yang dapat memimpin sektor-sektor lain dalam sebuah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sektor industri mempunyai peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Secara umum sektor ini memberikan kontribusi yang besar dalam pembentukan Produk Domestik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena harga tanah yang cenderung naik, supply tanah bersifat tetap

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena harga tanah yang cenderung naik, supply tanah bersifat tetap BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masyarakat tertarik menginvestasikan dananya di sektor properti dikarenakan harganya yang cenderung selalu naik. Kenaikan harga properti disebabkan karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah bursa efek yang telah berdiri sejak tahun 2007 yang merupakan penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa Efek

Lebih terperinci