BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Company dan pada tanggal 2 Juli 1990 perusahaan mencatatkan saham-sahamnya

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Company dan pada tanggal 2 Juli 1990 perusahaan mencatatkan saham-sahamnya"

Transkripsi

1 BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. PROFIL DAN SEJARAH PERUSAHAAN PT Ultrajaya didirikan oleh Achmad Prawirawidjaja di Bandung, Jawa Barat pada tahun Pada awalanya ultrajaya hanya sebuah pabrik susu rumahan hingga akhirnya pada tahun 1971 menjadi PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company dan pada tanggal 2 Juli 1990 perusahaan mencatatkan saham-sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Ultrajaya merupakan perusahaan makanan dan minuman terbesar di Indonesia hingga saat ini dan telah memproduksi berbagai jenis makanan dan minuman seperti susu cair, sari buah, teh, minuman tradisional dan minuman kesehatan, susu kental manis (skm), susu bubuk, dan lain-lain. Untuk memasarkan produknya Ultrajaya melakukan penjualan secara langsung ke toko, kios, dan pasar tradisional.untuk penjualan tidak langsung dilakukan melalui agen/distributor yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.Selain penjualan didalam negeri, perusahan juga telah melakukan penjualan ekspor ke berbagai negara. Kantor pusat dan pabrik perusahaan terletak di Jalan Raya Cimareme No. 131, Padalarang, Bandung dengan luas 20 ha. Lokasi yang strategis ini memberikan keuntungan untuk perusahaan karena memudahkan untuk memperoleh pasokan bahan baku dan memudahkan untuk mendistribusikan produk. Bahan baku yang diperoleh perusahaan berasal dari Koperasi Peternak dan PT Perkebunan yang letaknya tidak jauh dari perusahaan. Untuk menjaga 1

2 kelangsungan dan keteraturan pasokan bahan baku, serta untuk menjaga kualitas bahan baku, perusahaan senantiasa membina dan memelihara hubungan kemiraan yang sangat baik dengan pemasok bahan baku. Menjadi perusahaan industri makanan dan minuman yang terbaik dan terbesar di Indonesia, dengan senantiasa mengutamakan kepuasan konsumen, serta menjunjung tinggi kepercayaan para pemegang saham dan mitra kerja perusahaan merupakan visi yang dijunjung tinggi oleh perusahaan. Serta menjalankan usaha dengan dilandasi kepekaan yang tinggi untuk senantiasa berorientasi kepada pasar/konsumen, dan kepekaan serta kepedulian untuk senantiasa memperhatikan lingkungan yang dilakukan secara optimal agar dapat memberikan nilai tambah sebagai wujud pertanggungjawaban kepada para pemegang saham adalah misi dari perusahaan.dalam melaksanakan visi misi tersebut, perusahaan melakukan berbagai usaha salah satunya adalah penggunaan teknologi Ultra High Temerature (UHT) dan teknologi pengemasan dengan kemasan karton aseptic (Aseptic Packaging Material). Penggunaan mesin yang canggih ini bermanfaat untuk mempertahankan kesegaran dan nilai gizi dari bahan baku yang sudah terpilih untuk menghasilkan produk dengan kualitas terbaik bagi konsumen

3 B. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN Rapat Umum Pemegang Saham Dewan Komisaris Direksi Komite Audit SekretarisPerusa haan Audit Internal Manufacturing Marketing Sales &Distributi Finance &Accounti HRD & General Engineering Information &Technology Sumber : Annual Report PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk Dalam kepengurusannya, Ultrajaya dipimpin 3 Direksi yang terdiri dari 1 Presiden Direktur dan 2 Direktur dibawah pengawasan 3 Dewan Komisaris yang

4 terdiri dari 1 Presiden Komisaris dan 2 orang Dewan Komisaris. Anggota Dewan Komisaris maupun anggota Direksi seluruhnya diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk jangka waktu 5 tahun setelah tanggal pengangkatan. Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi PT Ultrajaya adalah sebagai berikut : a. Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Independen Komisaris : Supiandi Prawirawidjaja : drh. Endang Suharya : Soeharsono Sagir, S.E. b. Dewan Direksi Presiden Direksi Direktur Direktur : Sabana Prawirawidjaja : Samudera Prawirawidjaja : Ir.Jutianto Isnandar Pada tahun 2014 Ultrajaya memiliki karyawan.bagi perusahaan, sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor penentu dan keberhasilan perusahaan untuk mencapai tujuannya.untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusaia (SDM) tersebut, perusahaan memberikan program pendidikan dan pelatihan secara regular, baik yang dilakukan secara internal maupun diluar lingkungan perusahaan.

5 C. ENTITAS ANAK PERUSAHAAN Ultrajaya melakukan Penawaran Umum Perdana Saham kepada masyarakat sebanyak saham pada 15 Mei 1990.Sebagian besar saham tersebut dimiliki oleh keluarga Prawirawidjaja yang merupakan pendiri perusahaan. Dalam perkembangannya, Ultrajaya telah memiliki entitas anak perusahaan yang bergerak di segala bidang. Berikut beberapa saham PT Ultrajaya yang tersebar untuk entitas anak perusahaan : 1) PT Kraft Ultrajaya Indonesia bergerak dalam bidang industri keju sebesar 30%. Alamat : Jalan Raya Cimamere No. 131, Padalarang, Kabupaten Bandung. 2) PT Nikos Distribution Indonesia yang bergerak di bidang distribusi, perdagangan, angkutan, dan jasa sebesar 70%. Alamat : Jalan Raya Cimamere No. 131, Padalarang, Kabupaten Bandung. 3) PT Nikos Intertrade bergerak dalam bidang logistik sebesar 60%. Alamat : Jalan Raya Terate 1 No. 5, Pulogadung, Jakarta Timur. 4) PT Ultra Ito-En Manufacturing yang bergerak dalam bidang industri teh hijau RTD (Ready To Drink) sebesar 55 %. Alamat : Talavera Suite, Lantai 21, Talavera Office Park. Jalan TB Simatupang Kav.22-26, Jakarta Selatan ) PT Ito-En Ultrajaya Wholesale didirikan untuk memasarkan, menjual, dan mendistribusikan produk the hijau RTD sebesar 45%. Alamat : Talavera Suite, Lantai 21, Talavera Office Park. Jalan TB Simatupang Kav.22-26, Jakarta Selatan

6 6) PT Ultra Sumatera Dairy Farm bergerak dalam bidang pertanian, peternakan, dan perdagangan sebesar 50%. Alamat : Jalan Veteran No. 73, Brastagi, Sumatera Utara. 7) PT Ultra Peternakan Bandung Selatan yang bergerak dalam bidang pertanian, peternakan, dan perdagangan sebesar 75%. Alamat :Jalan Raya Pangalengan No. 340, Pangalengan, Kabupaten Bandung. D. PRODUK YANG DIHASILKAN Pada awal berdiri yaitu tahun 1958, PT Ultrajaya memang lebih berfokus terhadap pembuatan susu cair. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan jaman dan kebutuhan manusia yang semakin banyak, PT Ultrajaya mengembangkan menjadi beberapa produk. Berikut adalah beberapa produk yang dihasilkan PT Ultrajaya : 1. Minuman UHT : a. Susu Cair : Ultra Milk Ultra Mimi Susu Sehat Low Fat Hi cal b. Teh : Teh Kotak

7 Teh Bunga c. Minuman Kesehatan : Sari Asam d. Minuman Lainnya : Sari Kacang Ijo Coco Pandan Drink e. Makanan : 1) Susu Bubuk : Morinaga 2) Susu Kental Manis (SKM) : Cap Sapi Ultra Milk 3) Lain-Lain : a) Konsentrat Buah-Buahan : ULTRA E. ANALISIS DATA Dalam pembahasan ini, penulis menganalisis laporan keuangan PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk dengan menggunakan metode analisis

8 horizontal dan dengan teknik comparative time series dengan menggunakan perhitungan rasio likuiditas dan rasio profitabilitas. 1. Rasio Likuiditas a. Rasio Lancar (Current Ratio) Rasio Lancar (Current Ratio) adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban lancarnya dengan menggunakan dana aset lancar. Table 3.1 Rasio Lancar PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk Perhitungan Rasio Lancar (Current Ratio) TAHUN Total Aset Lancar Total Kewajiban Lancar Rasio Pertumbuhan 2011 Rp 924,080,291,058 Rp 607,594,391, % Rp 1,196,426,603,843 Rp 592,822,529, % 49.73% 2013 Rp 1,565,510,655,138 Rp 633,794,053, % 45.19% 2014 Rp 1,642,101,746,819 Rp 490,967,089, % 87.46% Sumber : Data sekunder yang telah diolah Rasio Lancar (Current Ratio) % % % % Rasio Lancar (Current Ratio) 0.00% Grafik 3.1 Rasio Lancar PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk

9 Berdasarkan Tabel 3.1 diatas pada tahun 2011 menunjukkan angka sebesar 152,09% yang berarti bahwa Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 1,5209. Kemudian untuk tahun 2012 menunjukkan kenaikan sebesar 49,73% yaitu dari 152,09% menjadi 201,82% yang berarti bahwa Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 2,0182. Kenaikan ini disebabkan oleh menurunnya total kewajiban lancar sebesar Rp Salah satu faktor utamanya adalah saldo utang usaha kepada pemasok dalam negeri yang berkurang sebesar Rp karena perusahaan melakukan pembayaran. Untuk memenuhi persediaan bahan dalam proses produksi, perusahaan melakukan kerjasama kepada pemasok dalam negeri dan pemasok luar negeri. Untuk pemasok dalam negeri, perusahaan melakukan pembelian bahan baku susu murni, bahan kemasan, dan bahan pembantu, sedangkan pemasok luar negeri untuk membeli bahan konsentrat untuk minuman dan bahan kemasan. Sedangkan Rasio Lancar PT. Ultrajaya pada tahun 2013 menunjukkan peningkatan sebesar 45,19% yaitu dari 201,82% pada tahun 2012 menjadi 247,01% pada tahun Hal ini berarti bahwa Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 2,4701. Kenaikan ini disebabkan oleh bertambahnya total aset lancar sebesar Rp yang dipengaruhi oleh meningkatnya persediaan. Pada tahun 2013, perusahaan yang bekerjasama dengan pemerintah gencar melakukan sosialisasi dalam rangka peningkatan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi susu. Sehubungan dengan adanya sosialisasi tersebut, tingkat kesadaran masyarakat untuk mengonsumsi susu terutama susu cair mulai mengalami

10 peningkatan. Maka dari itu untuk memenuhi permintaan masyarakat, perusahaan menambah persediaan terutama persediaan bahan baku untuk produksi. Untuk tahun 2014, Rasio Lancar PT. Ultrajaya mengalami kenaikan yang signifikan yaitu sebesar 87,46%. Kenaikan ini disebabkan menurunnya total kewajiban lancar sebesar Rp akibat dari penurunan beberapa pos kewajiban lancar seperti utang usaha dan pinjaman jangka pendek. Pada tahun 2014 PT Ultrajaya melakukan pembayaran utang usaha, dalam melakukan pembayaran tersebut perusahaan tidak menggunakan pinjaman jangka pendek sehingga menyebabkan pinjaman kepada Bank menurun sebesar sebesar Rp sehingga terjadi penurunan kas dan setara pada tahun b. Rasio Cepat (Quick Ratio) TAHUN Rasio Cepat (Quick Ratio) adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban lancarnya dengan menggunakan aset sangat lancar (kas dan setara kas, piutang usaha) Table 1.2 Rasio Cepat PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk Perhitungan Rasio Cepat (Quick Ratio) Kas dan Setara Kas + Total Kewajiban Lancar Rasio Pertumbuhan Piutang Usaha 2011 Rp 503,264,855,835 Rp 607,594,391, % Rp 844,688,460,021 Rp 592,822,529, % 59.66% 2013 Rp 993,577,682,477 Rp 633,794,053, % 14.28% 2014 Rp 896,734,245,899 Rp 490,967,089, % 25.88% Sumber : Data sekunder yang telah diolah

11 Rasio Cepat (Quick Ratio) % % % 50.00% Rasio Cepat (Quick Ratio) 0.00% Grafik 3.2 Rasio Cepat PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk Berdasarkan tabel 3.2 pada tahun 2011 menunjukkan angka sebesar 82,83% yang berarti bahwa Rp 0,8283 aktiva sangat lancar mampu menjamin Rp 1 kewajiban lancar. Selanjutnya pada tahun 2012, Rasio Cepat PT. Ultrajaya menunjukkan angka sebesar 142,49% angka ini naik sebesar 59,66% dari 82,83% pada tahun sebelumnya. Kenaikan ini terjadi karena saldo piutang usaha yang mengalami kenaikan sebesar Rp akibat dari bertambahnya para pengecer. Sementara itu, pada tahun yang sama total kewajiban lancar menunjukkan penurunan akibat dari menurunnya saldo pinjaman jangka pendek. Pada tahun ini, perusahaan memutuskan untuk tidak melakukan pinjaman jangka pendek kepada bank karena kas dan setara kas yang mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, hal ini dirasa dapat memenuhi kebutuhan persediaan bahan untuk proses produksi.

12 Sementara untuk tahun 2013, rasio cepat mengalami kenaikan yang menunjukkan angka 156,77% yang berarti bahwa Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh aset sangat lancar sebesar Rp 1,5677. Kenaikan ini disebabkan oleh meningkatnya saldo piutang usaha sebesar Rp akibat dari kebijakan perusahaan untuk menambah penjualan produk ke toko, kios, pasar tradisional maupun pasar modern (supermarket, hypermarket, mini market) diseluruh Indonesia. Untuk pos total kewajiban lancar juga mengalami peningkatan akibat penambahan jumlah pinjaman jangka pendek dari bank yang digunakan untuk pembelian bahan dan modal kerja. Rasio Cepat PT. Ultrajaya pada tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 25,88% yaitu dari 156,77% menjadi 182,65%. Peningkatan ini dipengaruhi oleh naiknya piutang usaha dan menurunnya total kewajiban lancar dari pos pinjaman jangka pendek. Kenaikan pada pos piutang usaha ini disebabkan piutang para pengecer yang mengalami kenaikan sebesar Rp , agen/distributor yang naik sebesar Rp , dan piutang eksportir yang naik sebesar Rp Sementara untuk total kewajiban lancar yang menurun dipengaruhi oleh pinjaman bank jangka pendek yang berkurang. c. Rasio Kas (Cash Ratio) Rasio Kas (Cash Ratio) adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban lancarnya dengan menggunakan kas dan setara kas.

13 Table 3.3 Rasio Kas PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk Perhitungan Rasio Kas (Cash Ratio) TAHUN Kas dan Setara Kas Total Kewajiban Lancar Rasio Pertumbuhan 2011 Rp 242,776,108,938 Rp 607,594,391, % Rp 535,889,526,748 Rp 592,822,529, % 50.44% 2013 Rp 611,624,871,676 Rp 633,794,053, % 6.11% 2014 Rp 489,284,795,925 Rp 490,967,089, % 3.16% Sumber : Data sekunder yang telah diolah Rasio Kas (Cash Ratio) % 80.00% 60.00% 40.00% 20.00% 0.00% Rasio Kas (Cash Ratio) Grafik 3.3 Rasio Kas PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk Rasio Kas PT. Ultrajaya selama 4 tahun terakhir selalu mengalami kenaikan.kenaikan ini terjadi akibat dari pembayaran piutang usaha dari sejumlah pengecer dan agen/distributor sehubungan dengan meningkatnya penjualan bersih baik didalam negeri maupun diluar negeri. Pada tahun 2012 Rasio Kas mengalami kenaikan tertinggi yaitu sebesar 50,44%. Kenaikan ini disebabkan oleh meningkatnya

14 saldo kas dan setara kas sebagai akibat dari pembayaran piutang usaha dari sejumlah pengecer dan agen/distributor sehubungan dengan meningkatnya penjualan bersih baik didalam negeri maupun diluar negeri. Sementara untuk tahun 2013, Rasio Kas Perusahaan menunjukkan kenaikan sebesar 6,11% yaitu dari 90,40% menjadi 96,50% hal ini berarti bahwa Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh kas sebesar Rp 0,965. Pada tahun 2013, perusahaan memutuskan untuk menyimpan kas kedalam bentuk Deposito dibeberapa Bank sebesar lebih dari 60%. Kemudian pada tahun 2014, meskipun rasio kas megalami kenaikan akan tetapi untuk saldo kas dan setara kas serta total kewajiban lancar mengalami penurunan. Berkurangnya saldo kas dan setara kas ini disebabkan karena perusahaan yang membayar utang usaha kepada pemasok dalam negeri sehingga mengakibatkan total kewajiban yang ikut berkurang. 2. Rasio Profitabilitas a. Return On Assets Return On Assets adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahan dalam menghasilkan laba bersih berdasarkan aset yang dimiliki. Table 3.4 Return On Assets PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk Perhitungan Return On Assets TAHUN Laba Bersih Total Aset Rasio Pertumbuhan 2011 Rp 101,323,273,593 Rp 2,179,363,111, % Rp 353,431,619,485 Rp 2,420,793,382, % 9.95% 2013 Rp 325,127,420,664 Rp 2,811,620,982, % -3.04% 2014 Rp 283,360,914,211 Rp 2,917,083,567, % -1.85% Sumber : Data sekunder yang telah diolah

15 Return On Assets 15.00% 10.00% 5.00% Return On Assets 0.00% Grafik 3.4 Return On Assets PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk Berdasarkan Tabel 3.4 Return On Assets PT. Ultrajaya mengalami kenaikan dan penurunan. Pada tahun 2011 menunjukkan angka sebesar 4,65% yang berarti bahwa Rp 1 total aset berkontribusi menciptakan laba bersih sebesar Rp 0,0465. Kemudian pada tahun 2012, Return On Assets mengalami kenaikan sebesar 9,95% yaitu dari 4,65% di tahun 2011 menjadi 14,60%. Kenaikan ini disebabkan oleh meningkatnya total aset sebesar Rp dan laba bersih sebesar Rp Untuk kenaikan total aset dipengaruhi oleh meningkatnya saldo aset keuangan tidak lancar yang terdiri dari piutang peternak dan piutang karyawan. Piutang peternak timbul sehubungan dengan adanya transaksi pemberian kredit sapi kepada 69 peternak atau sekitar ekor sapi kepada penduduk disekitar peternakan. Sementara itu, pada tahun 2012 perusahaan mengalami laba bersih sebesar Rp yang mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang

16 disebabkan karena meningkatnya volume penjualan bersih. Kenaikan ini terjadi pada sektor penjualan minuman UHT dan makanan, serta penjualan ekspor ke beberapa negara yang mengalami peningkatan yaitu dari Rp pada tahun 2011 menjadi Rp pada tahun Meskipun pada tahun 2012 perusahaan meningkatkan harga jual sebesar 5% karena beberapa faktor produksi, hal ini tidak mempengaruhi volume penjualan bersih karena PT Ultrajaya menjadi perusahaan minuman UHT yang sudah dipercaya oleh konsumen. Kemudian ditahun 2013, Return On Assets Perusahaan menunjukkan penurunan sebesar 3,04% yaitu dari 14,60% menjadi 11,56% akibat dari menurunnya laba bersih. Penurunan ini disebabkan oleh beban usaha yang terdiri dari beban penjualan dan beban adminstrasi yang meningkat.pada tahun 2013, beban penjualan perusahaan meningkat dikarenakan pada tahun tersebut perusahaan melakukan promosi dan iklan melalui televisi dan media sosial sehingga mengakibatkan biaya iklan dan promosi yang naik.selain itu, biaya angkut pengiriman keseluruh daerah pemasaran juga mengalami kenaikan.kemudian untuk beban administrasi, mengalami peningkatan dikarenakan adanya amortisasi atas aset tak berwujud yang berupa lisensi atas peranti lunak dan hak atas tanah. Selanjutnya pada tahun 2014 perusahaan masih mengalami penurunan sebesar 1,85% akibat dari laba bersih yang menurun. Penurunan ini disebabkan karena biaya pemakaian bahan langsung yang mengalami kenaikan sebagai dampak dari naiknya volume produksi. Selain itu, harga bahan baku yang diperoleh secara impor juga

17 mengalami kenaikan sebagai akibat terjadinya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar yang melemah. b. Return On Equity Return On Equity adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih berdasarkan ekuitas yang dimiliki. Table 3.5 Return On EquityPT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk Perhitungan Return On Equity TAHUN Laba Bersih Total Ekuitas Rasio Pertumbuhan 2011 Rp 101,323,273,593 Rp 1,402,446,699, % Rp 353,431,619,485 Rp 1,676,519,113, % 13.86% 2013 Rp 325,127,420,664 Rp 2,015,146,534, % -4.95% 2014 Rp 283,360,914,211 Rp 2,265,097,759, % -3.62% Sumber : Data sekunder yang telah diolah Return On Equity 25.00% 20.00% 15.00% 10.00% 5.00% 0.00% Return On Equity Grafik 3.5 Return On Equity PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk

18 Berdasarkan Tabel 3.5 diatas pada tahun 2011, perusahaan menghasilkan laba sebesar Rp dengan total ekuitas sebesar Rp sehingga menghasilkan rasio sebesar 7,22% yang berarti bahwa Rp 1 ekuitas berkontribusi menghasilkan laba bersih sebesar Rp 0,0722. Selanjutnya Return On Equity tertinggi perusahaan diperoleh pada tahun 2012 yaitu sebesar 21,08%. Hal ini disebabkan kenaikan pada laba bersih dan total ekuitas dari tahun sebelumnya. Laba bersih yang meningkat sebesar Rp disebabkan karena penjualan bersih yang meningkat sebagai akibat dari perluasan pasar yang dilakukan perusahaan.sementara itu, untuk Total Ekuitas mengalami kenaikan sebesar Rp yang dipengaruhi oleh bertambahnya akun saldo laba baik yang sudah ditentukan maupun belum ditentukan penggunaannya. Kenaikan ini terjadi akibat dari keputusan yang diambil perusahaan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang memutuskan untuk laba bersih tahun 2011 digunakan untuk menambah saldo laba yang sudah ditentukan penggunaannya sebesar 10%, pembagian dividen, serta sisanya ditanamkan kembali sebagai akun saldo laba bersih yang belum ditentukan penggunaannya. Sementara untuk tahun selanjutnya yaitu tahun 2013 dan tahun 2014 Return On Eqiuty mengalami penurunan dari 21,08% menjadi 16,13% pada tahun 2013 dan 12,51% pada tahun Penurunan ini disebabkan oleh menurunnya laba bersih sebagai akibat dari beban usaha dan beban pokok penjualan yang mengalami kenaikan. Meskipun pada tahun tersebut penjualan bersih mengalami kenaikan, akan tetapi sejumlah beban yang dikeluarkan perusahaan juga mengalami peningkatan.

19 Misalnya biaya iklan untuk mempromosikan produk yang terus naik, biaya angkut pengiriman kepada sejumlah distributor di seluruh Indonesia maupun luar negeri, serta naiknya harga bahan baku yang diimpor sebagai akibat dari terjadinya depresiasi nilai Rupiah terhadap US$. c. Margin Laba Bersih Margin Laba Bersih adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih berdasarkan pada penjualan yang dilakukan perusahaan. Table 3.6 Margin Laba Bersih PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk Perhitungan Margin Laba Bersih TAHUN Laba Bersih Penjualan Bersih Rasio Pertumbuhan 2011 Rp 101,323,273,593 Rp 2,102,383,741, % Rp 353,431,619,485 Rp 2,809,851,307, % 7.76% 2013 Rp 325,127,420,664 Rp 3,460,231,249, % -3.18% 2014 Rp 283,360,914,211 Rp 3,916,789,366, % -2.16% Sumber : Data sekunder yang telah diolah Margin Laba Bersih 14.00% 12.00% 10.00% 8.00% 6.00% 4.00% 2.00% 0.00% Margin Laba Bersih

20 Grafik 3.6 Margin Laba Bersih PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk Berdasarkan Tabel 3.6 Margin Laba Bersih PT Ultrajaya tertinggi terjadi pada tahun 2012 yaitu dari 4,82% pada tahun 2011 menjadi 12,58%. Kenaikan ini terjadi karena penjualan bersih yang meningkat sebesar Rp Hal ini disebabkan karena tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang meningkat sebesar 6% sehingga daya beli masyarakat yang juga ikut meningkat. Selain itu, tingkat kesadaran masyarakat terhadap pentingnya mengkonsumsi susu juga berpengaruh terhadap jumlah penjualan yang mengalami peningkatan. Peningkatan ini disebabkan oleh perluasan pasar yang dilakukan oleh perusahaan ke berbagai daerah di Indonesia serta ke berbagai negara di Asia seperti Brunei Darussalam, Singapura, Korea Selatan, Kamboja, China, dan beberapa negara di semenanjung Arab serta ke Australia dan Amerika Serikat. Sementara untuk tahun 2013 dan 2104 Margin Laba Bersih mengalami penurunan berturut-turut yaitu sebesar 3,18% dan 2,16%. Penurunan laba bersih pada tahun 2013 dikarenakan adanya biaya dan denda pajak serta keruigan penjualan hewan ternak produksi yang dialami perusahaan.kemudian penurunan pada tahun 2014 disebabkan oleh meningkatnya pajak tangguhan dari perusahaan maupun entitas anak sebesar Rp

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN 45 V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN 5.1 PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk Secara administratif PT Ultrajaya Milk Industry berlokasi di Jalan Raya Cimareme 131, Kecamatan Padalarang, Kabupaten

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY, Tbk (PERIODE )

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY, Tbk (PERIODE ) ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY, Tbk (PERIODE -) Nama : Annisa Putri Npm : 11213149 Jurusan : S1 / Manajemen Pembimbing: Crhistera Kuswahyu Indira, SE., MM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Sejarah Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Sejarah Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi 1.1.1 Sejarah Perusahaan Bermula dari usaha keluarga yang dirintis sejak tahun 1960an oleh Bapak Achmad Prawira Widjaja (alm), PT Ultrajaya Milk Industry

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Sejarah Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Sejarah Perusahaan BAB I PENDAHULUAN PT Ultrajaya Milk Industry Tbk. (PT Ultrajaya) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang consumer goods dengan produk-produknya yaitu susu, minuman, dan makanan dalam kemasan aseptik

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Manajemen Mutu Terpadu, Prevention Cost, Appraisal Cost, Internal failure,external Failure. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci : Manajemen Mutu Terpadu, Prevention Cost, Appraisal Cost, Internal failure,external Failure. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT.Ultrajaya merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri makanan dan minuman. Di tahun 2004, diantara lebih dari 5 produsen yang memproduksi minuman UHT, PT. Ultrajaya masih

Lebih terperinci

ANALISIS KEUANGAN PADA PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk ( ) : Dyta OktaLyana NPM :

ANALISIS KEUANGAN PADA PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk ( ) : Dyta OktaLyana NPM : ANALISIS KEUANGAN PADA PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk (2010-2014) Nama : Dyta OktaLyana NPM : 22213752 Jurusan : Akuntansi LATAR BELAKANG Sebagaimana diketahui, tujuan utama laporan keuangan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. total aktiva, maupun modal sendiri (Sartono, 1998). Besarnya laba digunakan

I. PENDAHULUAN. total aktiva, maupun modal sendiri (Sartono, 1998). Besarnya laba digunakan 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan bertujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total

Lebih terperinci

PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. Presentasi Perusahaan

PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. Presentasi Perusahaan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. Presentasi Perusahaan Desember 2013 0 Catatan Penting Dokumen ini tidak dimaksudkan menjadi suatu dokumen penawaran sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemasaran merupakan suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemasaran merupakan suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada saat ini begitu banyak perusahaan manufaktur yang berkembang di Indonesia, terutama perusahaan disektor barang konsumsi (Consumer Goods Industry) dan

Lebih terperinci

PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING CO.

PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING CO. PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING CO. Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Jalan Raya Cimareme No. 131 Padalarang 40552 Kabupaten Bandung PO BOX 1230 Bandung 40012 Indonesia Telp. 022.86700700, Fax. 022.86700777

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan melakukan pembahasan atas laporan keuangan PT Sari

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan melakukan pembahasan atas laporan keuangan PT Sari BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan melakukan pembahasan atas laporan keuangan PT Sari Husada Tbk dengan menggunakan analisis rasio, analisis horizontal dan vertikal. Analisis horizontal dan vertikal

Lebih terperinci

PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. Presentasi Perusahaan

PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. Presentasi Perusahaan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. Presentasi Perusahaan Jumat, 12 Desember 2014 0 Catatan Penting Dokumen ini tidak dimaksudkan menjadi suatu dokumen penawaran sebagaimana dimaksud dalam

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan serta berdasarkan teori yang melandasi penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

Lebih terperinci

PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING CO.

PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING CO. PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING CO. Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Jalan Raya Cimareme No. 131 Padalarang 40552 Kabupaten Bandung PO BOX 1230 Bandung 40012 Indonesia Telp. 022.86700700, Fax. 022.86700777

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Salah satu cara untuk mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan adalah dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan tersebut. Analisis yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha memegang peranan penting dalam pembangunan, baik yang

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha memegang peranan penting dalam pembangunan, baik yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia usaha memegang peranan penting dalam pembangunan, baik yang diusahakan oleh pemerintah melalui BUMN (Badan Usaha Milik Negara) maupun yang dilaksanakan oleh

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN maka perusahaan akan mengetahui apakah kinerja keuangan perusahaannya lebih baik atau bahkan lebih baik dari perusahaan lain. Dengan adanya analisis rasio laporan keuangan maka akan dapat membantu manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem keuangan di negara-negara Asia mengalami perubahan yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. Sistem keuangan di negara-negara Asia mengalami perubahan yang berarti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem keuangan di negara-negara Asia mengalami perubahan yang berarti selama dekade 80-an sampai sekarang. Hampir semua negara Asia melakukan liberalisasi

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419 ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK Nama NPM Kelas Fakultas Jurusan Pembimbing : Sovia Yohana Lumban : 1A214419 : 3EA39 : Ekonomi

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap neraca dan laporan laba-rugi PT Astra Otoparts Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal

Lebih terperinci

B A N D U N G

B A N D U N G PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING CO. Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Jalan Raya Cimareme No. 131 Padalarang 40552 Kabupaten Bandung PO BOX 1230 Bandung 40012 Indonesia Telp. 022.86700700, Fax. 022.86700777.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia telah memaksa perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk sebisa

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia telah memaksa perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk sebisa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini dengan semakin tingginya tingkat persaingan bisnis di Indonesia telah memaksa perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk sebisa mungkin mempertahankan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNAUDIT

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNAUDIT LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNAUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN UNTUK MASA-MASA ENAM BULAN DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA

Lebih terperinci

Nama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13

Nama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13 ANALISA KINERJA KEUANGAN PT. PEGADAIAN Tbk BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS Nama : Martha Romadoni NPM : 16209473 Kelas : 3EA13 LATAR BELAKANG Mengingat pegadaian merupakan

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY TBK. BERDASARKAN LAPORAN KEUANGAN PERIODE

ANALISIS RASIO KEUANGAN PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY TBK. BERDASARKAN LAPORAN KEUANGAN PERIODE 107 ANALISIS RASIO KEUANGAN PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY TBK. BERDASARKAN LAPORAN KEUANGAN PERIODE 2010 2014 Oleh : Yosefa Program Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Katolik Parahyangan

Lebih terperinci

PT GARUDA METALINDO Tbk

PT GARUDA METALINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM 31 MARET 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2016 DAN 2015 (MATA UANG INDONESIA) LAPORAN KEUANGAN INTERIM 31 MARET 2016

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis rasio keuangan PT Gudang Garam Tbk tahun 2012-2014 pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan kinerja keuangan PT Gudang Garam Tbk tahun 2012-2014

Lebih terperinci

BAB I ANALISIS HUBUNGAN ANTARA LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP IMBAL HASIL SAHAM PERUSAHAAN

BAB I ANALISIS HUBUNGAN ANTARA LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP IMBAL HASIL SAHAM PERUSAHAAN BAB I ANALISIS HUBUNGAN ANTARA LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP IMBAL HASIL SAHAM PERUSAHAAN 1.1 Latar Belakang Dalam menjalankan operasinya setiap perusahaan pasti membutuhkan modal kerja agar hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Objek yang dipilih adalah PT Mitra Adiperkasa Tbk. PT Mitra Adiperkasa Tbk adalah perusahaan yang bergerak dalam operasi berbagai merek toko ritel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. dan interprestasi terhadap laporan keuangan badan yang bersangkutan.

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. dan interprestasi terhadap laporan keuangan badan yang bersangkutan. BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Pada bab sebelumnya di jelaskan bahwa laporan keuangan merupkan sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kondisi keuangan dan hasil usaha suatu badan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam dunia bisnis, tingginya tingkat persaingan membuat setiap perusahaan akan senantiasa meningkatkan kinerjanya agar dapat bertahan. Oleh karena itu, setiap perusahaan akan selalu berusaha memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Makanan dan minuman merupakan kebutuhan pokok untuk masyarakat. merupakan perusahaan yang sudah go public.

BAB I PENDAHULUAN. Makanan dan minuman merupakan kebutuhan pokok untuk masyarakat. merupakan perusahaan yang sudah go public. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makanan dan minuman merupakan kebutuhan pokok untuk masyarakat. Masyarakat zaman sekarang termasuk masyarakat yang konsumtif terhadap makanan dan minuman instan. Hal

Lebih terperinci

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. SEPATU BATA Tbk. Di Susun oleh : DENNIS 3 EB

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. SEPATU BATA Tbk. Di Susun oleh : DENNIS 3 EB ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. SEPATU BATA Tbk. Di Susun oleh : DENNIS 3 EB 21 21210796 Latar Belakang Masalah Dengan perkembangan teknologi dan semakin meningkatnya spesialisasi dalam

Lebih terperinci

METADATA INFORMASI DASAR

METADATA INFORMASI DASAR METADATA INFORMASI DASAR 1 Nama Data : Indikator Sektor Korporasi 2 Penyelenggara Statistik : Departemen Statistik, Bank Indonesia 3 Alamat : Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 4 Contact : Divisi Statistik

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. PT. Kimia Farma Tbk merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. PT. Kimia Farma Tbk merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1 Simpulan PT. Kimia Farma Tbk merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang bergerak di bidang industri farmasi dimana kegiatan utamanya menyediakan produk dan jasa pelayanan

Lebih terperinci

B A N D U N G

B A N D U N G PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING CO. Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Jalan Raya Cimareme No. 131 Padalarang 40552 Kabupaten Bandung PO BOX 1230 Bandung 40012 Indonesia Telp. 022.86700700, Fax. 022.86700777

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Sebagai akhir dari penelitian ini, disampaikan beberapa kesimpulan dan saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan. 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan pelanggan baru serta mempertahankan pelanggan yang sudah ada

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan pelanggan baru serta mempertahankan pelanggan yang sudah ada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan perekonomian bangsa Indonesia yang cukup pesat sekarang ini mengakibatkan persaingan usaha yang sangat ketat. Setiap perusahaan berusaha untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kinerja keuangan perusahaan (Ginting, 2010). Menurut James C Van. Rasio keuangan dibagi menjadi empat, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. kinerja keuangan perusahaan (Ginting, 2010). Menurut James C Van. Rasio keuangan dibagi menjadi empat, yaitu: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah keuangan merupakan metode perhitungan yang paling sering digunakan karena merupakan metode yang paling cepat untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan (Ginting,

Lebih terperinci

PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING CO.

PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING CO. PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING CO. Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Jalan Raya Cimareme No. 131 Padalarang 40552 Kabupaten Bandung PO BOX 1230 Bandung 40012 Indonesia Telp. 022.86700700, Fax. 022.86700777

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS DALAM MENGUKUR TINGKAT LIKUIDITAS PADA PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY DAN TRADING COMPANY, Tbk

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS DALAM MENGUKUR TINGKAT LIKUIDITAS PADA PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY DAN TRADING COMPANY, Tbk ANALISIS LAPORAN ARUS KAS DALAM MENGUKUR TINGKAT LIKUIDITAS PADA PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY DAN TRADING COMPANY, Tbk Nama Jurusan Pembimbing : Endra Yani : Akuntansi : Riyanti, SE., MM Latar Belakang

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 1. Ikhtisar Laporan Keuangan PT. Holcim Indonesia Tbk

LAMPIRAN. 1. Ikhtisar Laporan Keuangan PT. Holcim Indonesia Tbk LAMPIRAN 1. Ikhtisar Laporan Keuangan PT. Holcim Indonesia Tbk Tabel 1.1 Neraca Konsolidasi PT. Holcim Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan (Disajikan dalam Jutaan Rupiah) AKTIVA ASET LANCAR Kas dan Setara

Lebih terperinci

ANALISIS KEUANGAN PT. PLN (Persero)

ANALISIS KEUANGAN PT. PLN (Persero) ANALISIS KEUANGAN PT. PLN (Persero) I. Pendahuluan PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) merupakan penyedia listrik utama di Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah berkepentingan menjaga kelayakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perusahaan adalah organisasi yang melakukan suatu kegiatan usaha dan memiliki tujuan untuk mendapatkan laba. Perusahaan memerlukan perencanaan yang

Lebih terperinci

Lampiran 1. Rasio Market PT. Indoritel Makmur Internasional Tbk dan PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk Tahun 2013 dan 2014.

Lampiran 1. Rasio Market PT. Indoritel Makmur Internasional Tbk dan PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk Tahun 2013 dan 2014. L A M P I R A N 41 Lampiran 1. Rasio Market PT. Indoritel Makmur Internasional Tbk dan PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk Tahun 2013 dan 2014. 2013 MARKET RATIO PER 31,09 31,56 DY 2% 3% PBV 1,58 6,52 2014

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. Kimia Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas

Lebih terperinci

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Kinerja Unit Usaha Secara umum, kinerja unit-unit usaha Perseroan selama tahun 2014 baik, yang secara konsolidasi kinerja Perseroan mengalami peningkatan dibandingkan tahun

Lebih terperinci

Neraca Konsolidasi PT. GUDANG GARAM, Tbk.

Neraca Konsolidasi PT. GUDANG GARAM, Tbk. L1 Neraca Konsolidasi PT. GUDANG GARAM, Tbk. Periode Analisis Horisontal Analisis Vertikal 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 ASET ASET LANCAR Kas dan Setara Kas

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNAUDIT

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNAUDIT LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNAUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN UNTUK MASA-MASA ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA DAN ANAK

Lebih terperinci

B A N D U N G

B A N D U N G PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING CO. Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Jalan Raya Cimareme No. 131 Padalarang 40552 Kabupaten Bandung PO BOX 1230 Bandung 40012 Indonesia Telp. 022.86700700, Fax. 022.6654612.

Lebih terperinci

RESEARCH REPORT: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN MULTIFINANCE. by INFOVESTA

RESEARCH REPORT: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN MULTIFINANCE. by INFOVESTA RESEARCH REPORT: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN MULTIFINANCE by INFOVESTA TUJUAN PENILAIAN MANAJEMEN INVESTOR REGULATOR Evaluasi terhadap kinerja Perseroan pada periode tertentu Kebutuhan analisis dan pengambilan

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan LAPORAN KEUANGAN. Bentuk Bentuk Laporan Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS

Manajemen Keuangan LAPORAN KEUANGAN. Bentuk Bentuk Laporan Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Modul ke: 02 Manajemen Keuangan LAPORAN KEUANGAN Bentuk Bentuk Laporan Keuangan Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi Akuntansi Idik Sodikin,SE,MBA,MM Pendahuluan Apa yang yang dimaksud Laporan Keuangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berikut merupakan sejarah singkat PT MLBI yang menjadi sampel penelitian :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berikut merupakan sejarah singkat PT MLBI yang menjadi sampel penelitian : BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Penelitian ini didasarkan pada Laporan keuangan PT Multi Bintang Indonesia dan catatan yang berkaitan dengan PT MLBI. Penulis juga melakukan browsing

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Latar Belakang PT ABC. PT ABC yang merupakan salah satu klien dari KKP Agustinus Mujianto

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Latar Belakang PT ABC. PT ABC yang merupakan salah satu klien dari KKP Agustinus Mujianto BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang PT ABC PT ABC yang merupakan salah satu klien dari KKP Agustinus Mujianto merupakan perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas yang bergerak di bidang tekstil. Perusahaan

Lebih terperinci

PROFITABILITAS PADA PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY TBK. Debbie Agustin Tambhoke

PROFITABILITAS PADA PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY TBK. Debbie Agustin Tambhoke PROFITABILITAS PADA PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY TBK Debbie Agustin Tambhoke Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda Email : beibei.debie@gmail.com ABSTRAK Tujuan penelitian ini pihak manajemen

Lebih terperinci

NAMA PERUSAHAAN : ALAMAT : KODE POS : TELPON : PERIODE AKUNTANSI :

NAMA PERUSAHAAN : ALAMAT : KODE POS : TELPON : PERIODE AKUNTANSI : NAMA PERUSAHAAN : ALAMAT : KODE POS : TELPON : PERIODE AKUNTANSI : TANGGAL : 2 BULAN : 1 TAHUN : 2008 SINTENREMEN.COM PERUSAHA DAFTAR AKUN Per : 02 Januari 2008 NO AKUN NAMA AKUN SALDO AWAL 1111 Kas di

Lebih terperinci

Shantylana Butar-butar

Shantylana Butar-butar ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT MATAHARI DEPARTEMENT STORE, Tbk PERIODE 2010-2014 Shantylana Butar-butar 26212957 Latar Belakang Laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Indofarma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas perusahaan

Lebih terperinci

B A N D U N G

B A N D U N G PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING CO. Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Jalan Raya Cimareme No. 131 Padalarang 40552 Kabupaten Bandung PO BOX 1230 Bandung 40012 Indonesia Telp. 022.86700700, Fax. 022.86700777

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Definisi Modal Kerja Modal kerja sangat penting dalam operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk member uang muka pada pembelian bahan baku

Lebih terperinci

Lampiran 1 PT. Matahari Putra Prima Tbk dan Entitas Anak Laporan Arus Kas Konsolidasian Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011,2012,2013 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia) 2011

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perannya yang tidak dapat dipisahkan dari fungsi kesehatan. Industri farmasi di

BAB I PENDAHULUAN. perannya yang tidak dapat dipisahkan dari fungsi kesehatan. Industri farmasi di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Industri farmasi merupakan industri yang secara ketat diatur dengan pertimbangan perannya yang tidak dapat dipisahkan dari fungsi kesehatan. Industri farmasi

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN (Tidak Diaudit) 30 September 2008 dan PT Asahimas Flat Glass Tbk

LAPORAN KEUANGAN (Tidak Diaudit) 30 September 2008 dan PT Asahimas Flat Glass Tbk LAPORAN KEUANGAN (Tidak Diaudit) 30 September 2008 dan 2007 PT Asahimas Flat Glass Tbk Rusli Pranadi Manager Corporate Finance Samuel Rumbajan Direktur Keuangan NERACA (Tidak diaudit) 30 September 2008

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Analisis rasio laporan keuangan pada perusahaan industri rokok telah dilaksanakan secara efektif, hal ini terlihat dari perusahaan industri rokok dalam menganalisis

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka kesimpulan yang dapat

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka kesimpulan yang dapat BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Sebagai akhir dari penulisan dalam bab ini, disampaikan beberapa kesimpulan dan saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan. 6.1. Kesimpulan Berdasarkan

Lebih terperinci

Analisis Rasio Keuangan pada PT Citra Tubindo Tbk.

Analisis Rasio Keuangan pada PT Citra Tubindo Tbk. Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis Vol. 2, No. 1, July 2014, 45-54 p-issn: 2337-7887 Article History Received May, 2014 Accepted June, 2014 Analisis Rasio Keuangan pada PT Citra Tubindo Tbk.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba. Laba merupakan hasil yang diperoleh atas usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba. Laba merupakan hasil yang diperoleh atas usaha yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya suatu perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memperoleh laba. Laba merupakan hasil yang diperoleh atas usaha yang dilakukan perusahaan pada suatu periode

Lebih terperinci

MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Manajemen Keuangan ANALISIS RASIO KEUANGAN : PT. HOLCIM tbk

MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Manajemen Keuangan ANALISIS RASIO KEUANGAN : PT. HOLCIM tbk MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Manajemen Keuangan ANALISIS RASIO KEUANGAN : PT. HOLCIM tbk Disusun oleh Nama : AdhiPrasetyo NPM : 06320005872 Kelas/Nomer Absen : 2D Adm. Perpajakan / 03 DEPARTEMEN KEUANGAN

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN BAB III METODA PENELITIAN A. Obyek Penelitian 1. Lokasi Perusahaan PT Aneka Tambang, tbk berlokasi di Jakarta tepatnya di Gedung Aneka Tambang Jalan Letjen TB Simatupang No. 1 Lingkar Selatan, Tanjung

Lebih terperinci

PT WAHANA PRONATURAL TBK. Check List SEOJK/30/2016 Laporan Tahunan

PT WAHANA PRONATURAL TBK. Check List SEOJK/30/2016 Laporan Tahunan PT WAHANA PRONATURAL TBK Check List SEOJK/30/2016 Laporan Tahunan DAFTAR ISI A. Ikhtisar Data Keuangan Penting B. Informasi Saham C. Laporan Direksi D. Laporan Dewan Komisaris E. Profil Emiten atau Perusahaan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Enterprice (DICE) dan telah memiliki kapasitas produksi terpasang tahunan

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Enterprice (DICE) dan telah memiliki kapasitas produksi terpasang tahunan BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Perusahaan Sejarah PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk diawali pada tahun 197 dengan rampungnya pendirian pabrik Indocement yang

Lebih terperinci

ANALISIS PROSPEKTIF LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk. Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan

ANALISIS PROSPEKTIF LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk. Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan ANALISIS PROSPEKTIF LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk. Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA SURABAYA 2016 Lapora Laba Rugi PT Gudang

Lebih terperinci

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900 NERACA KONSOLIDASI` PER 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 3 CATATAN ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c, 2l, 4, 24 Rp 3,111,393,145 Rp 1,677,351,069 Investasi jangka pendek 2d, 5 5,348,940,000 6,606,593,125

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perilaku bisnispun secara cepat terus berubah sehingga berbagai parameter serta

BAB I PENDAHULUAN. perilaku bisnispun secara cepat terus berubah sehingga berbagai parameter serta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan arus globalisasi dan perkembangan teknologi yang terus meningkat, perilaku bisnispun secara cepat terus berubah sehingga berbagai parameter serta nilai-nilai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya sehingga dapat digunakan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya sehingga dapat digunakan oleh BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LAPORAN KEUANGAN 1. Pengertian Laporan Keuangan Akuntansi adalah proses identifikasi, pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, pengikhtisaran transaksi dan kejadian keuangan,

Lebih terperinci

1. Sampul muka, samping, dan belakang 2. Setiap halaman. 2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh direksi.

1. Sampul muka, samping, dan belakang 2. Setiap halaman. 2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh direksi. I. Umum KRITERIA 1. Dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, dianjurkan menyajikan juga dalam Bahasa Inggris. 2. Dicetak pada kertas yang berwarna terang agar mudah dibaca dan jelas PENJELASAN 3. Mencantumkan

Lebih terperinci

PENILAIAN BISNIS PADA PT MATAHARI DEPARTMENT STORE TBK, PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA TBK, DAN PT RIMO CATUR LESTARI TBK TAHUN

PENILAIAN BISNIS PADA PT MATAHARI DEPARTMENT STORE TBK, PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA TBK, DAN PT RIMO CATUR LESTARI TBK TAHUN PENILAIAN BISNIS PADA PT MATAHARI DEPARTMENT STORE TBK, PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA TBK, DAN PT RIMO CATUR LESTARI TBK TAHUN 2009-2011 Oleh: Soraya Imaniar N. H. (26210661) Pembimbing: Agustin Rusiana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan dan transaksi-transaksi keuangan

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. dan pembahasan dapat disimpulkan kinerja keuangan PT Indofood Tbk adalah

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. dan pembahasan dapat disimpulkan kinerja keuangan PT Indofood Tbk adalah BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis rasio keuangan yang telah dibahas pada bab analisis dan pembahasan dapat disimpulkan kinerja keuangan PT Indofood Tbk adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. Ultra Jaya Milk Industry and Trading Company, Tbk merupakan

BAB I PENDAHULUAN. PT. Ultra Jaya Milk Industry and Trading Company, Tbk merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT. Ultra Jaya Milk Industry and Trading Company, Tbk merupakan perusahaan multinasional yang memproduksi minuman yang bermarkas di Padalarang, Kab. Bandung,

Lebih terperinci

Analisa Laporan Keuangan. Nur ain Isqodrin, SE., Ak., M.Acc Isqodrin.wordpress.com

Analisa Laporan Keuangan. Nur ain Isqodrin, SE., Ak., M.Acc Isqodrin.wordpress.com Analisa Laporan Keuangan Nur ain Isqodrin, SE., Ak., M.Acc Isqodrin.wordpress.com Analisa Laporan Keuangan 1. Sebagai standar untuk dapat digunakan sebagai perbandingan terutama dengan para pesaing 2.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul Lembaga keuangan terdiri dari lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan non bank. Lembaga keuangan bank contohnya seperti bank, finance dan lembaga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 LAPORAN KEUANGAN Sebuah perusahaan yang baik sudah seharusnya membuat laporan keuangan setiap periode untuk mengetahui kinerja perusahaan selama periode berjalan. Laporan keuangan

Lebih terperinci

PT SIANTAR TOP Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT)

PT SIANTAR TOP Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT) PT SIANTAR TOP Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT) 1 PT SIANTAR TOP Tbk NERACA PER TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT) Catatan

Lebih terperinci

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN MEMBACA LAPORAN KEUANGAN Denny S. Halim Jakarta, 31 Juli 2008 1 Outline Pengertian Akuntansi Proses Akuntansi Laporan Keuangan Neraca Laporan Rugi Laba Laporan Arus Kas Pentingnya Laporan Keuangan Keterbatasan

Lebih terperinci

Analisis Laporan Keuangan Untuk Mengevaluasi Kinerja Keuangan. Pada PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Tahun

Analisis Laporan Keuangan Untuk Mengevaluasi Kinerja Keuangan. Pada PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Tahun Analisis Laporan Keuangan Untuk Mengevaluasi Kinerja Keuangan Pada PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Tahun 2002 2004 Abstrak Sejak tahun 1997, Indonesia mengalami dampak dari krisis ekonomi berupa memburuknya

Lebih terperinci

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016 PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016 serta tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 PT HARTADINATA ABADI, Tbk DAFTAR

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu 50 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu perusahaan. Salah satu

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tanggal 16 Januari 1985 berdasarkan akta notaris Ridwan Suselo, S.H., No. 27.

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tanggal 16 Januari 1985 berdasarkan akta notaris Ridwan Suselo, S.H., No. 27. BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Sejarah Perusahaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. ( Perusahaan ) didirikan di Indonesia pada tanggal 16 Januari 1985 berdasarkan akta notaris Ridwan Suselo,

Lebih terperinci

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016 PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016 serta tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 PT HARTADINATA ABADI, Tbk DAFTAR

Lebih terperinci

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2008

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2008 KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2008 Kriteria penilaian ini dibagi menjadi 8 klasifikasi: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 2% 2. Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan

Lebih terperinci

B A N D U N G

B A N D U N G PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING CO. Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Jalan Raya Cimareme No. 131 Padalarang 40552 Kabupaten Bandung PO BOX 1230 Bandung 40012 Indonesia Telp. 022.86700700, Fax. 022.86700777.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. PT (Persero) Asuransi Ekspor Indonesia (ASEI) didirikan sebagai realisasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. PT (Persero) Asuransi Ekspor Indonesia (ASEI) didirikan sebagai realisasi BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan PT (Persero) Asuransi Ekspor Indonesia (ASEI) didirikan sebagai realisasi komitmen Pemerintah untuk mengembangkan ekspor non migas nasional.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. suatu perusahaan dalam periode tertentu. Salah satu cara dalam penilaian 58 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Analisis Rasio Keuangan PT. XYZ Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kondisi keuangan dan hasil

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh modal yang semurah murahnya dan menggunakan seefektif, seefisien,

Lebih terperinci

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d, NERACA KONSOLIDASIAN AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2d,4 121.433.163.880 119.658.017.889 Deposito berjangka 5 2.135.930.652 2.424.600.790 Piutang usaha 2e (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu

Lebih terperinci

Analisis rasio keuangan. perusahaan daerah aneka karya. Kabupaten Boyolali. tahun Yulaika Dyah Iswandari F BAB I PENDAHULUAN

Analisis rasio keuangan. perusahaan daerah aneka karya. Kabupaten Boyolali. tahun Yulaika Dyah Iswandari F BAB I PENDAHULUAN Analisis rasio keuangan perusahaan daerah aneka karya Kabupaten Boyolali tahun 1998 2000 Yulaika Dyah Iswandari F 3300040 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan keuangan merupakan alat yang penting

Lebih terperinci

PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008

PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 Halaman 8 PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN a. Pendirian Perusahaan PT. Intanwijaya Internasional Tbk. (Perusahaan) didirikan

Lebih terperinci

30 Juni 31 Desember

30 Juni 31 Desember LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 30 Juni 31 Desember ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 73102500927 63710521871 Investasi 2072565000 1964636608 Piutang usaha - setelah

Lebih terperinci