METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Desain Penelitian Populasi dan Sampel
|
|
- Yulia Johan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Kabupaten/Kota Bogor, dengan sasaran adalah masyarakat Aceh yang ada di Bogor. Pengumpulan data dilakukan selama 3 bulan yakni, April - Juni Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksplanasi (explanatory research) dengan metode survai untuk menganalisis hubungan antar variabel yang diteliti. Hal ini sesuai dengan pendapat Faisal (2005) bahwa objek telaahan penelitian eksplanasi adalah untuk menguji hubungan antar variabel yang dihipotesiskan. Lebih jauh beliau menyatakan bahwa survai merupakan tipe pendekatan dalam penelitian yang ditujukan pada sejumlah besar individu atau kelompok, dimana unit yang ditelaah jumlahnya relatif besar sehingga mustahil dilakukan secara intensif, mendalam, mendetil dan komprehensif. Sementara itu, Singarimbun dan Effendi (1995) menyatakan bahwa penelitian survai adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Variabel-variabel penelitian meliputi karakteritik individu, lingkungan, proses komunikasi dan keefektivan komunikasi. Populasi dan Sampel Populasi adalah seluruh anggota masyarakat Aceh yang berdomisili di Kabupaten dan Kota Bogor. Sampel diambil secara acak stratifikasi (Stratified Random Sampling). Menurut Singarimbun dan Effendi (1995) ada tiga syarat yang harus dipenuhi untuk menggunakan metode ini yaitu: (1) harus ada kriteria yang jelas yang akan dipergunakan sebagai dasar untuk menstratifikasi populasi ini dalam lapisan-lapisan, (2) harus ada data pendahuluan dari populasi mengenai kriteria yang digunakan untuk menstratifikasi, dan (3) harus diketahui
2 dengan tepat jumlah satuan-satuan elementer dari tiap lapisan (stratum) dalam populasi itu. Lebih jauh Rakhmat (2002) menjelaskan bahwa pengambilan sample secara acak stratifikasi, atau disebut juga dengan sampling berstrata, melibatkan pembagian populasi ke dalam kelas, kategori, atau kelompok yang disebut strata. Karakteristik strata boleh jadi kota, daerah, suku bangsa, jenis kelamin, status, usia, dan sebagainya. Berdasarkan uraian di atas, pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini sudah memenuhi syarat-syarat tersebut. Lebih lanjut pertimbangan penentuan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) warga Aceh yang berdomisili di Bogor terdiri atas keluarga menetap dan mahasiswa, (2) mahasiswa Aceh di Bogor terdiri atas beberapa strata yakni Program Diploma dan Sarjana (S0 dan S1) serta Program Pascasarjana (S2 dan S3). Untuk memenuhi syarat keterwakilan (representatif) maka sampel penelitian diambil secara acak stratifikasi nonproporsional (Disproportional Stratified Random Sampling) berdasarkan kelompok masyarakat dan jenis kelamin. Strata meliputi: (1) masyarakat menetap, (2) mahasiswa S0/S1, dan (3) mahasiswa S2/S3. Jumlah sampel dari setiap kelompok sebanyak 30 orang yang masing-masing terdiri atas 15 orang laki-laki dan 15 orang perempuan, jumlah sampel seluruhnya adalah 90 orang. Populasi dan sampel dicantumkan pada Tabel 1. Tabel 1 Data populasi dan sampel penelitian menurut kategori No. Kategori Populasi (Orang) Sampel (Orang) 1. Keluarga (bukan mahasiswa) Mahasiswa S0 dan S Mahasiswa Pascasarjana (S2 dan S3) Total Sumber: Komite Peduli Aceh Bogor (KPA-B) dan Ikatan Keluarga Mahasiswa Pascasarjana (IKAMAPA) Bogor,
3 34 Data dan Instrumentasi Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan wawancara menggunakan kuesioner terstruktur serta wawancara mendalam (in depth) kepada berbagai pihak terkait serta informan kunci. Data sekunder diperoleh dengan pengumpulan informasi dari instansi terkait dan publikasi di berbagai media massa. Instrumen penelitian adalah kuesioner yang dibagi dalam empat bagian yakni: karakteristik individu, lingkungan, proses komunikasi dan keefektivan komunikasi. Definisi Operasional Untuk mempermudah pemahaman terhadap isitilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini, berikut didefinisikan secara operasional beberapa peubah yang digunakan. X1. Variabel Karakteristik Individu adalah ciri-ciri yang melekat pada pribadi seseorang (individu). Variabel karakteristik individu diukur menggunakan delapan aspek yang meliputi: umur, pendidikan, status, pendapatan, hubungan keluarga, kepedulian, kepemilikan media, dan motif. X1.1 Umur adalah usia responden pada saat penelitian dilakukan, yang dihitung dari hari kelahiran dan dibulatkan ke ulang tahun terdekat yang dinyatakan dalam tahun. Umur diukur menggunakan skala rasio, kemudian dikategorikan ke dalam skala ordinal berdasarkan sebaran normal responden, yaitu: (1) Muda (18 tahun 34 tahun) (2) Dewasa (35 tahun 50 tahun) (3) Tua (51 tahun 67 tahun) X1.2 Tingkat pendidikan adalah jenjang sekolah yang telah/sedang diselesaikan oleh responden, diukur menggunakan skala ordinal dan dikategorikan atas:
4 35 (1) Rendah (tamat SMA) (2) Sedang (telah/sedang menyelesaikan S0/S1) (3) Tinggi (telah/sedang menyelesaikan S2/S3) X1.3 Status adalah kondisi sosial yang melekat pada diri responden yang diukur dengan skala nominal, dengan kategori: (1) Tidak Kawin (belum menikah) (2) Kawin (telah menikah) X1.4 Tingkat pendapatan adalah penghasilan bersih yang diperoleh responden, baik dari pekerjaan pokok maupun dari pekerjaan tambahan dalam satu bulan yang dinyatakan dalam Rupiah. Tingkat pendapatan diukur menggunakan skala rasio, kemudian dikategorikan menjadi skala ordinal, yaitu: (1) Rendah (Rp Rp ) (2) Sedang (Rp Rp ) (3) Tinggi (Rp Rp ) X1.5 Hubungan keluarga adalah keterikatan responden dengan korban tsunami (meninggal dan mengungsi) yang terjadi di NAD. Keterikatan ini diukur menggunakan skala nominal, kemudian dikategorikan menjadi skala ordinal, yaitu: (1) Jauh (di luar keluarga Inti dan keluarga dekat) (2) Dekat (saudara senenek: nenek, kakek, bibik, paman, sepupu, keponakan, ipar-iparan: keluarga/saudara kandung dari istri/suami, suami/istri dari saudara kandung) (3) Erat (keluarga inti: ayah, ibu, adik, kakak, istri/suami, anak) X1.6 Kepedulian adalah sikap kerjasama responden atas keprihatinan terhadap korban bencana tsunami di NAD. Pengkategorian ini menggunakan rasa keprihatinan responden terhadap musibah, meliputi sikap positif responden terhadap kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan dampak tsunami. Kepedulian diukur dengan
5 36 melihat sikap kerjasama responden dan dikategorikan dalam skala ordinal menggunakan interval skor, yaitu: (1) Rendah (5) (2) Sedang (6 7) (3) Tinggi (8 9) X1.7 Kepemilikan media adalah fasilitas sarana komunikasi yang dimiliki oleh responden. Media komunikasi ini meliputi semua jenis media yaitu media cetak, media audio, media audiovisual serta multi media. Kepemilikan media diukur dengan menggunakan skala nominal, kemudian dikategorikan dalam skala ordinal menggunakan interval skor, yaitu: (1) Tidak lengkap (6 7) (2) Sebagian (8 9) (3) Lengkap (10 12) X1.8 Motif adalah alasan, rangsangan, atau dorongan dalam berkomunikasi. Motif dalam berkomunikasi banyak penyebabnya: adanya korban dalam keluarga, adanya rasa keprihatinan terhadap keadaan Aceh, dan adanya keinginan untuk ikut berpartisipasi dalam menyumbang dana, bahan kebutuhan hidup, tenaga, dan ide/pikiran. Motif diukur dengan skala nominal, kemudian dikategorikan dalam skala ordinal menggunakan interval skor, yaitu: (1) Rendah (6 7) (2) Sedang (8 9) (3) Kuat (10 12) X2. Lingkungan adalah dukungan kondisi fisik atau sosial di sekitar responden. Dukungan lingkungan meliputi dukungan keluarga, pertemanan, tetangga, sosial yaitu dalam lingkup keorganisasian dan lingkungan fisik berupa ketersediaan media yang selama ini ada memuat perihal bencana tsunami. Dukungan ini bisa berupa materi, berupa dana
6 37 atau bantuan lainnya, maupun nonmateri yaitu berupa kepedulian atau perhatian yang di ungkapkan berupa pemberian informasi atau rasa simpatik. Variabel lingkungan ini diukur menggunakan lima indikator yang meliputi: dukungan keluarga, dukungan teman, dukungan tetangga, ketersediaan media, dan dukungan sosial. X2.1 Dukungan keluarga adalah kecenderungan respon positif lingkungan famili/kerabat terdekat responden, yang terdiri dari ibu, bapak, kakak, adik, suami/istri, anak, kakek, nenek, bibik, paman, sepupu, dan keponakan. Variable ini diukur menggunakan skala nominal, kemudian dikategorikan dalam skala ordinal menggunakan interval skor, yaitu: (1) Rendah (10 12) (2) Sedang (13 16) (3) Tinggi (17 20) X2.2 Dukungan teman adalah kecenderungan respon positif lingkungan kenalan/sahabat yang sangat mendukung responden dalam berkomunikasi. Variable ini diukur menggunakan skala nominal, kemudian dikategorikan dalam skala ordinal menggunakan interval skor, yaitu: (1) Rendah (3) (2) Sedang (4) (3) Tinggi (5 6) X2.3 Dukungan tetangga adalah sikap positif orang-orang di lingkungan tempat tinggal responden yang memberikan perhatian dan dukungan dalam berkomunikasi. Variable ini diukur menggunakan skala nominal, kemudian dikategorikan dalam skala ordinal menggunakan interval skor, yaitu: (1) Rendah (3) (2) Sedang (4) (3) Tinggi (5 6)
7 38 X2.4 Ketersediaan media adalah lingkungan responden berupa sarana komunikasi, yang mendukung dalam memberikan informasi. Variable ini diukur menggunakan skala nominal, kemudian dikategorikan dalam skala ordinal menggunakan interval skor, yaitu: (1) Kurang memadai (6 7) (2) Cukup memadai (8 9) (3) Sangat memadai (10 12) X2.5 Dukungan sosial adalah sikap proaktif lingkungan masyarakat dari dalam atau dari luar etnis responden yang banyak memberikan perhatian dan dukungan.variabel ini diukur menggunakan skala nominal, kemudian dikategorikan dalam skala ordinal menggunakan interval skor, yaitu: (1) Rendah (3) (2) Sedang (4) (3) Tinggi (5 6) Y1. Proses Komunikasi adalah kejadian penyampaian pesan atau pertukaran informasi atau terjadinya interaksi baik antara masyarakat Aceh yang ada di Bogor maupun dengan masyarakat Aceh korban tsunami, dengan media masa, dan dengan lingkungan. Variabel ini meliputi: arah komunikasi, intensitas komunikasi, akses media, dan intensitas keterdedahan. Y1.1 Arah komunikasi adalah alir informasi yang berlangsung selama terjadinya interaksi pada masyarakat Aceh di Bogor. Variabel ini diukur dengan skala ordinal dan dikategorikan atas: (1) Linier (cenderung menerima informasi) (2) Interaktif (cenderung berdiskusi/berdialog) Y1.2 Intensitas komunikasi adalah upaya-upaya masyarakat Aceh di Bogor dalam peningkatan interaksi/pertukaran informasi (kehebatan komunikasi mereka) baik dengan masyarakat Aceh di NAD, yang tertimpa musibah, maupun dengan lingkungan mereka, sosial dan
8 39 fisik. Intensitas komunikasi meliputi frekuensi komunikasi dan substansi komunikasi. Frekuensi komunikasi meliputi frekuensi bertanya, menerima informasi, dan klarifikasi, sedangkan substansi komunikasi meliputi membahas informasi tentang keadaan/penanganan korban tsunami, tentang dampak tsunami dan tentang recovery/pemulihan dan mitigasi/kesiapsiagaan pasca tsunami. Variable ini diukur dengan skala ordinal dan dikategorikan menggunakan interval skor, yaitu: (1) Rendah (46 80) (2) Sedang (81 115) (3) Tinggi ( ) Y1.3 Akses media adalah interaksi terhadap sarana komunikasi. Keterimaan terhadap berbagai sarana komunikasi yang meliputi: media audio, media cetak, media audio visual, dan multi media. Perolehan media ini yaitu terhadap media-media yang memuat berita tentang bencana tsunami di Aceh. Variable ini diukur dengan skala ordinal dan dikategorikan menggunakan interval skor, yaitu: (1) Sulit (10 12) (2) Agak sulit (13 15) (3) Mudah (16 18) Y1.4 Intensitas keterdedahan adalah frekuensi keterjangkauan atau frekuensi terpaan terhadap semua saluran komunikasi yang berkenaan dengan informasi tentang bencana tsunami di Aceh. Keterdedahan ini bisa terhadap saluran interpersonal maupun media masa. Intensitas keterdedahan meliputi mendengar, membaca, melihat, dan mengalami bencana tsunami di Aceh. Variable ini diukur dengan skala ordinal dan dikategorikan menggunakan interval skor, yaitu: (1) Rendah (28 72) (2) Sedang (73 117) (3) Tinggi ( )
9 40 Y2. Keefektivan Komunikasi adalah kepekatan dalam interaksi yang terjadi atau keberhasilan dalam pencapaian tujuan dari interaksi yang terjadi. Keefektivan komunikasi diukur dengan menggunakan aspek-aspek: pengetahuan tentang pengelolaan dampak tsunami di Aceh, kepedulian terhadap pengelolaan dampak tsunami di Aceh, dan partisipasi dalam pengelolaan dampak tsunami di Aceh. Y2.1 Pengetahuan tentang dampak tsunami di Aceh adalah cara pandang responden tentang pengelolaan dampak tsunami yang terjadi di Aceh, yang meliputi tahapan tanggap darurat, pemulihan dan kesiapsiagaan. Variable ini diukur dengan skala ordinal dan dikategorikan menggunakan interval skor, yaitu: (1) Rendah (28 32) (2) Sedang (33 38) (3) Tinggi (39 44) Y2.2 Kepedulian terhadap dampak tsunami di Aceh adalah kepekaan responden terhadap pengelolaan dampak tsunami di Aceh. Kepedulian ini berupa keprihatinan terhadap korban tsunami maupun terhadap keadaan Aceh pasca tsunami. Keprihatinan yang berupa perhatian dan dukungan terhadap pengelolaan dampak tsunami yang terjadi. Variable ini diukur dengan skala ordinal dan dikategorikan menggunakan interval skor, yaitu: (1) Rendah (17 19) (2) Sedang (20 23) (3) Tinggi (24 27) Y2.3 Partisipasi dalam pengelolaan dampak tsunami di Aceh adalah keikut-sertaan responden dalam pengelolaan dampak tsunami yang berupa pemberian bantuan materi, tindakan langsung dan pemberian idea atau keputusan. Partisipasi meliputi membantu mencari dana dan menyalurkannya, menyumbang dana, terjun ke lapangan dalam menolong korban, serta memberikan bantuan idea dan pikiran.
10 41 Variable ini diukur dengan skala ordinal dan dikategorikan menggunakan interval skor, yaitu: (1) Rendah (4) (2) Sedang (5 6) (3) Tinggi (7 8) Validitas dan Reliabilitas Instrumen Hasil uji reliabilitas kuesioner yang dilakukan pada awal April 2006 diperoleh nilai α Cronbach = Nilai tersebut menunjukkan bahwa instrumen yang digunakan reliabel untuk digunakan dalam pengumpulan data yang sesungguhnya. Pengumpulan Data Data primer diperoleh dengan wawancara menggunakan kuesioner terstruktur serta wawancara mendalam (in depth) kepada berbagai pihak terkait serta informan kunci. Imforman kunci meliputi pengurus paguyuban masyarakat Aceh yang ada di Bogor seperti Persatuan Masyarakat Aceh (TIM) cabang Bogor, Ikatan Keluarga Mahasiswa Pasca Sarjana Aceh Bogor (IKAMAPA Bogor), Ikatan Mahasiswa Tanah Rencong (IMTR), serta para tokoh masyarakat Aceh yang ada di Bogor. Sementara itu, data sekunder diperoleh dengan pengumpulan informasi dari instansi terkait dan publikasi di berbagai media massa. Analisis Data Data mengenai karakteristik individu, lingkungan, proses komunikasi, dan keefektivan komunikasi dianalisis menggunakan statistik deskriptif yaitu distribusi frekuensi dan persentase. Sementara itu, hubungan antar variabel dianalisis dengan uji Korelasi Rank Spearman menggunakan program SPSS 13 for Windows (Trihendradi, 2005).
METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Desain Penelitian Populasi dan Sampel
METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Lokasi penelitian adalah 3 (tiga) desa yang memperoleh bantuan Program Raksa Desa tahap pertama Tahun 2003 di Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor, yakni: (1) Desa Bojong
Lebih terperinciDukungan Lingkungan Terhadap Keefektivan Komunikasi Masyarakat Aceh di Bogor dalam Pengelolaan Dampak Tsunami
Jurnal Komunikasi Pembangunan ISSN 1693-3699 Juli 2008, Vol. 06, No. 2 Dukungan Lingkungan Terhadap Keefektivan Komunikasi Masyarakat Aceh di Bogor dalam Pengelolaan Dampak Tsunami Yusnidar a), Sumardjo
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel
METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian didesain sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006) desain penelitian survei adalah penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Data dan Instrumentasi
41 METODE PENELITIAN Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive) yaitu Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor Jawa Barat. Pemilihan
Lebih terperinciKEEFEKTIVAN KOMUNIKASI MASYARAKAT ACEH DI BOGOR MENGENAI PENGELOLAAN DAMPAK TSUNAMI YUSNIDAR
KEEFEKTIVAN KOMUNIKASI MASYARAKAT ACEH DI BOGOR MENGENAI PENGELOLAAN DAMPAK TSUNAMI YUSNIDAR SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2006 ABSTRAK YUSNIDAR. Keefektivan Komunikasi Masyarakat
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel
41 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain dalam bentuk metode survei yang bersifat explanatory research, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan peubah-peubah yang diamati,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Berpikir dan Hipotesis Bencana gempa bumi yang melanda Yogyakarta dan sekitarnya pada tanggal 27 Mei 2006 telah menyebabkan kerusakan infrastruktur dan psikologis
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Gambar 5 Disain Penelitian.
METODE PENELITIAN Disain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian survey bersifat explanatory, yaitu penelitian yang ditujukan untuk memperoleh kejelasan tentang sesuatu yang terjadi di masyarakat,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Desain Penelitian Populasi dan Sampel
31 METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Lokasi penelitian di RW 08 Kelurahan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Lokasi ini dipilih secara purposif (sengaja). Adapun pertimbangan memilih
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
19 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Disain penelitian adalah cross sectional study, yakni data dikumpulkan pada satu waktu (Singarimbun & Effendi 1995. Penelitian berlokasi di Kota
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
40 METODOLOGI PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian dirancang sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional. Singarimbun dan Effendi (2006) mengatakan, desain penelitian survei adalah
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian
39 METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan di wilayah pertanian hortikulutra di Desa Cipendawa dan Desa Sukatani, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur dengan pertimbangan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Sekolah di Kota Bogor SMAN 1. Kelas Bertaraf Internasional. 12 Laki-laki 24 Perempuan 12 Laki-laki 25 Perempuan
60 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Bogor, Kota Bogor Provinsi Jawa Barat. Lokasi penelitian dilakukan secara
Lebih terperinciBAB III PENDEKATAN LAPANGAN
BAB III PENDEKATAN LAPANGAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sidakaton, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, Propinsi Jawa Tengah (Lampiran 1). Lokasi penelitian ditentukan
Lebih terperinciDisain, Lokasi, dan Waktu Penelitian
37 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain cross sectional study yaitu data dikumpulkan pada satu waktu tidak berkelanjutan untuk memperoleh karakteristik
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif ini menggunakan desain survei deskriptif
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Disain, Tempat dan Waktu Cara Pemilihan dan Jumlah Contoh
27 METODE PENELITIAN Disain, Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di dalam lingkungan SMA, yaitu dari SMA Negeri 10 sebagai SMA negeri dan SMA Kesatuan sebagai SMA swasta yang ada di Kota Bogor, Jawa
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain Penelitian
31 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian survai deskriptif dan korelasionel yang terkait dengan Program Ketahanan Pangan di Kecamatan Gandus. Menurut Singarimbun
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive), yaitu di Desa Kembang Kuning, Kecamatan Klapanunggal, Bogor yang merupakan kawasan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif (quantitative research) dengan desain survei deskriptif korelasional. Penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Dramaga. Siswa kelas 8 (9 kelas) Siswa kelas 8.4 dan 8.6 n= siswa laki-laki 30 siswa perempuan
18 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian interaksi keluarga yang memfokuskan pada interaksi antara ibu dengan anak. Desain yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciMETODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian
METODOLOGI Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik survei dalam bentuk penelitian deskriptif korelasional. Penelitian ini berusaha menggambarkan karakteristik
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi, Contoh, dan Teknik Penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study. Penelitian dilakukan di 6 sekolah yang terdiri dari SMA dan SMK negeri dan swasta di Kota Bogor.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka pengambilan contoh penelitian. Purposive. Proporsional random sampling. Mahasiswa TPB-IPB 2011/2012 (N=3494)
19 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional karena pengumpulan data hanya dilakukan pada satu waktu dan tidak berkelanjutan, serta retrospektif karena
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Jenis dan metode penelitian yang dilakukan adalah Explanatory Research (penelitian penjelasan), karena penelitian menjelaskan hubungan variabel
Lebih terperinciKERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
30 KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Kerangka Pemikiran Program Kejar Paket B memiliki sasaran untuk memberikan pendidikan bagi siswa lulus SD dan sederajat yang tidak melanjutkan ke SLTP, serta siswa putus
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kombinasi ( mixed
III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kombinasi ( mixed methods). Metode penelitian kombinasi adalah metode penelitian yang menggabungkan antara metode
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
25 METODOLOGI PENELITIAN Lokasi dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Desa Pasirmulya Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor, karena desa ini merupakan binaan Yayasan Damandiri yang paling aktif dalam
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Lokasi Teknik Pengambilan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Lokasi Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian yang berjudul Analisis Konsumsi Beras Merah (Oryza nivara) dengan Pendekatan Theory of Planned Behavior (TPB).
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
25 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan desain kelompok kontrol non-ekivalen karena subjek tidak dikelompokkan secara acak (Ruseffendi, 1994). Desain penelitian ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PEELITIA 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode survai yaitu penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain Penelitian
METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian didesain sebagai metode survei yang menurut Singarimbun dan Effendi (2011) adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner
Lebih terperinciBAB III PENDEKATAN LAPANG
BAB III PENDEKATAN LAPANG 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di gedung stasiun televisi Trans TV. Pemilihan lokasi adalah secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa acara musik
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain Penelitian Penentuan Lokasi Penelitian
METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dilaksanakan sebagai penelitian deskriptif korelasional dengan melakukan analisis terhadap semua peubah dan hubungan antar peubah. Penelitian ini terdiri
Lebih terperinciKERANGKA PEMIKIRAN. Penelitian ini dimulai dengan melihat karakteristik orang tua tunggal dan
KERANGKA PEMIKIRAN Kemandirian menentukan keberhasilan dalam kehidupan seseorang. Kemandirian meliputi aspek emosi, ekonomi, intelektual dan sosial. Kemandirian anak ditandai dengan kemampuan berinisiatif
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
9 BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kerangka Pemikiran Pada tanggal 7 Mei 999 kawasan Cagar Alam Pancoran Mas Depok diubah fungsinya menjadi kawasan Tahura Pancoran Mas Depok dan dikelola oleh pemerintah
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. N 1+ Ne 2. n =
27 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional dengan metode survei. Penelitian cross-sectional adalah penelitian yang dilakukan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu tentang data
III. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel
26 METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi petani terhadap kompetensi penyuluh pertanian. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan tersebut rancangan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel
METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian Hubungan Karakteristik Pemilih dan Terpaan Informasi Kampanye Politik dengan Perilaku Memilih dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Cianjur Tahun 2006,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain Penelitian
14 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survei, yaitu penelitian yang titik beratnya diletakkan pada penelitian relasional: yakni mempelajari hubungan variabel-variabel
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain Penelitian
METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah explanatory (penjelasan) dengan analisis korelasional untuk menjelaskan hubungan antar variabel. Fokus penelitian diarahkan untuk mengidentifikasi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian
17 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai pengaruh pola penggunaan jejaring sosial terhadap motivasi dan alokasi waktu belajar siswa SMPN 1 Dramaga, menggunakan desain
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian
22 3. Terdapat hubungan nyata positif antara karakteristik personal, karakteristik lingkungan sosial, dan tingkat pengelolaan program dengan tingkat penghargaan masyarakat terhadap PDPT. 4. Terdapat hubungan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu
METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian didesain sebagai suatu penelitian deskriptif korelasional. Singarimbun dan Effendi (2006) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif dimaksudkan untuk pengukuran
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Populasi dan Sampel. Desain Penelitian
36 METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah populasi yang homogen yaitu pembudidaya ikan patin yang berada di Desa Tangkit Baru, Kec. Kumpe Ulu Kabupaten Muaro Jambi,
Lebih terperinciGambar 2. Kerangka berpikir mengenai perilaku penggunaan pembalut pada mahasiswi
16 KERANGKA PEMIKIRAN Menstruasi merupakan keadaan yang dialami oleh seorang perempuan normal setiap bulan. Agar cairan menstruasi yang keluar dari dinding rahim tidak menodai pakaian yang dipakai maka
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. kuantitatif dan R&D (2009:205) Objek Penelitiian yaitu Sebelum peneliti
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Menurut Prof. Dr. Sugiono dalam buku Metode Penelitiian kualitatif kuantitatif dan R&D (2009:205) Objek Penelitiian yaitu Sebelum peneliti memilih
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian
33 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian survey yang bersifat explanatory research yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengevaluasi dengan menjelaskan hubungan
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini di desain sebagai suatu penelitian survai yang bersifat deskriptif korelasional. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006) penelitian survai adalah penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian explanatory research yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel-variabel melalui
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dalam rangka menyusun suatu laporan. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Berdasarkan penelitian yang akan dilakukan yang menjadi objek penelitian ini merupakan suatu permasalahan yang di jadikan sumber topik untuk penulisan
Lebih terperinciBAB III PENDEKATAN LAPANG
21 BAB III PENDEKATAN LAPANG 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Kampung Sinar Resmi, Desa Sinar Resmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. = = 95,34 ~ 96 orang
METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain crosssectional karena data dikumpulkan dan diteliti pada satu waktu dan tidak berkelanjutan. Metode yang digunakan
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksplanasi
38 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksplanasi (explanatory confirmation) dengan pendekatan kuantitatif dimana penelitian tersebut
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh
25 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Data dikumpulkan untuk meneliti suatu fenomena dalam satu kurun waktu tertentu (Umar 2006).
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode deskriptif dilakukan untuk melihat hubungan status sosial ekonomi petani
III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif dilakukan untuk melihat hubungan status sosial ekonomi petani karet dengan perilaku menabung
Lebih terperinciMETODE. Desain, Tempat dan Waktu
25 METODE Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini merupakan metode sensus menggunakan kuesioner dengan lokasi penelitian di STPP Bogor. Alasan pemilihan lokasi dikarenakan STPP Bogor adalah lembaga
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh
20 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study, karena data dikumpulkan pada satu waktu dan tidak berkelanjutan dengan sampel yang dipilih khusus
Lebih terperinciBAB III PENDEKATAN LAPANGAN
33 BAB III PENDEKATAN LAPANGAN 1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian adalah di tiga desa binaan BP3K Kecamatan Dramaga diantaranya adalah Desa Parakan Kecamatan Ciomas dan Desa Purwasari Kecamatan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif merupakan metode yang menggambarkan, mendeskripsikan dan memaparkan fakta-fakta
Lebih terperinciPROSEDUR PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Desain Penelitian
PROSEDUR PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Kelurahan Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara, Bogor. Pemilihan lokasi penelitian ini adalah berdasarkan pertimbangan bahwa Kecamatan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua Desa dengan pola hutan rakyat yang berbeda dimana, desa tersebut terletak di kecamatan yang berbeda juga, yaitu:
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif
35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan dengan desain penelitian survei, yaitu mengambil contoh dari suatu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. variabel dengan variabel lain yang ada pada suatu objek
72 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif dengan jenis desain penelitian korelasi yaitu penelitian yang dilakukan untuk melihat hubungan atau
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis
34 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Desa Tegal Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi berdasarkan informasi dari Ketua Unit Pelaksana
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 1) Jenis Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian yang digunakan adalah Explanatory research yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan antara tingkat pendidikan, pengetahuan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pertanyaan penelitian, yang harus diuji validitasnya secara empiris. Jadi
BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Karakteristik Individu : a. Umur b. Jenis Kelamin c. Semester d. Fakultas e. Latar belakang pekerjaan orang tua f. Skala Sosial g. Uang saku h. Pekerjaan sampingan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Populasi dan Sampel
38 METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian telah dilaksanakan dari bulan Maret sampai Agustus 2009 pada dua basis pemeliharaan yang berbeda yakni: basis lahan sawah dan lahan persawahan
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya
44 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Pada Bandung. Dalam penelitian ini terdapat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai
BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang menggunakan analisis statistik, bertujuan untuk membuat
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Cara Pemilihan Contoh
23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross-sectional study yaitu penelitian yang dilakukan dalam satu waktu tertentu. Lokasi penelitian dipilih secara purposive dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian akan dilakukan di tiga lokasi pertama di PT Holcim Indonesia Tbk yang terletak di jalan Narogong km 7 Cileungsi-Bogor. Lokasi kedua
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Populasi dan Sampel
METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksplanasi yang memiliki tujuan untuk menganalisis pengaruh peubah-peubah prediktor (independent variable), yaitu
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Jenis penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu kuantitatif dengan metode korelasional. Kerangka penelitian ini menggambarkan korelasi
Lebih terperinciMETODE Metode Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian
METODE Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yang didukung dengan data kualitatif untuk memperkaya analisis. Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode
Lebih terperinciBAB III PENDEKATAN LAPANG
17 BAB III PENDEKATAN LAPANG 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di salah satu desa penerima Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) yaitu Desa Citapen, Kecamatan Ciawi,
Lebih terperinciStrategi Koping Fungsi Ekonomi: Strategi penghematan Strategi penambahan pendapatan. Dukungan Sosial: Keluarga Besar Tetangga. Input Throughput Output
34 KERANGKA PEMIKIRAN Kemiskinan yang melanda bangsa Indonesia selama bertahun-tahun menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah meningkatnya harga kebutuhan pokok yang mengakibatkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. survei. Penelitian ini bertujuan untuk membuat uraian, gambaran secara
33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan dan Prosedur Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan teknik survei. Penelitian ini bertujuan untuk membuat uraian, gambaran
Lebih terperinciBAB III PENDEKATAN LAPANGAN
BAB III PENDEKATAN LAPANGAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survei deskriptif korelasional yang didukung dengan penelitian eksperimental. Penelitian eksperimental merupakan penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel
29 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian deskriptif korelasional. Menurut Rakhmat (2007) metode korelasi bertujuan meneliti sejauh mana variasi pada satu faktor
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
19 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain cross sectional study. Penelitian ini dilaksanakan di dua sekolah menengah atas yaitu Sekolah Menengah Atas Negeri
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain sebagai penelitian survey yang bersifat deskriptif korelasional yaitu untuk mengetahui hubungan yang terjadi dari peubah-peubah yang diteliti
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. N Ne = 780. n = 780( = 106, N = Jumlah populasi mahasiswa S1 FEMA IPB Tahun e = error (9%)
19 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Desain Penelitian ini adalah cross sectional study, karena data yang dikumpulkan hanya pada satu waktu dan tidak berkelanjutan (Nazir 2009). Lokasi penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan penelitian, dan mengkaji kesahihan hipotesis (Sudigdo, 1995). Jenis penelitian ini adalah deskripitif
Lebih terperinciBAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN
51 BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Dalam penulisan tesis ini, penulis menggunakan metode penelitian kausal yang bertujuan untuk menguji tentang pengaruh, antara
Lebih terperinciKarakteristik TKW Umur Pendidikan Pekerjaan Pendapatan Lama menjadi TKW. Kualitas Perkawinan Kebahagiaan perkawinan Kepuasan Perkawinan
46 KERANGKA PEMIKIRAN Keluarga Tenaga Kerja Wanita (TKW) merupakan keluarga yang mengalami perpisahan dengan istri dalam jangka waktu yang relatif lama. Ketiadaan istri dalam keluarga menjadi tantangan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif, sedangkan metode yang digunakan adalah analisis deskriptif. Penelitian deskriptif ditandai adanya upaya untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah kuantitatif. Jenis penelitian yang
23 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian non eksperimental, yaitu penelitian yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional dimana variabel dependen dan variabel independent
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam meneliti hubungan intensitas
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam meneliti hubungan intensitas penggunaan media sosial dan interaksi sosial dengan prestasi akademik mahasiswa Pendidikan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam
51 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya, data yang dikumpulkan berupa data primer dan data
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran PT. Coca Cola Botling, Co adalah salah satu perusahaaan yang telah menerapkan program keselamatan dan kesehatan kerja, hal ini menunujukkan bahwa PT.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik dan Cara Pemilihan Sampel
15 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross-sectional study yaitu suatu teknik pengambilan data yang dilakukan melalui survey lapang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong ke dalam tipe penelitian eksplanatori dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini tergolong ke dalam tipe penelitian eksplanatori dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah ilmu dan seni yang berkaitan dengan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif yang didukung oleh data kualitatif. Penelitian kuantitatif dilaksanakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini di SD Negeri se Kecamatan Brati Kabupaten Grobogan, dengan jumlah sebanyak 32 SD. Tiga puluh dua SD tersebut adalah: SDN 1,2,3, dan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian
41 METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian survei. Terdapat dua peubah yaitu peubah bebas (X) dan peubah tidak bebas (Y). Peubah bebas (independen) yaitu
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
1 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Setiap kegiatan penelitian, diperlukan langkah-langkah pengkajian untuk menentukan data yang valid. Penggunaan dari suatu metode itu sendiri harus juga
Lebih terperinci