BAB III METODOLOGI PENELITIAN
|
|
- Bambang Setiawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Mekanika Tanah Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Hasanuddin. 3.2 Bahan Penelitian Gambar 3.1 Lokasi Penelitian Tanah yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari tanah asli yang berlokasi di Kelurahan Tamalanrea, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar untuk tanah dasar dan Kelurahan Tamamaung, Kecamatan Panakukkang untuk tanah timbunan. Jenis vertikal drain yang digunakan merupakan Prefabricated Vertikal Drains (PVD) yang merupakan vertikal drain sintetik dikarena lebih baik dari sisi kebutuhan penelitian dibandingkan dengan vertikal drain konventional. Jenis PVD yang digunakan adalah PVD Ceteau. 63
2 3.3 Kerangka Penelitian Kerangka penelitian ini diuraikan melalui skema dibawah ini Mulai Pendahuluan - Latar Belakang - Perumusan Masalah - Kajian Pustaka Persiapan Alat Uji Pengambilan Sampel (Tanah dan Drain) Pengujian Karakteristik Material Pengujian Karakteristik Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi - Pemeriksaan Berat Jenis - Pemeriksaan Analisa Saringan - Pemeriksaan Batas-Batas Atterberg - Pemeriksaan Konsolidasi - Pemeriksaan Kompaksi dan Permeabilitas - Pemeriksaan Kuat Tekan Bebas - Pemeriksaan Geser Langsung Pengujian Karakteristik PVD - Pemeriksaan Permeabilitas Permodelan Embankment Tanah : 1. Tanpa Perkuatan 2. Dengan Drain Analisa Numerik dengan menggunakan Plaxis V.8 Kesimpulan dan Saran Selesai Gambar 3.2 Kerangka Alir Penelitian 64
3 3.4 Tahapan Pelaksanaan Penelitian Pemeriksaan Karakterisitik Tanah Pengujian karakteristik tanah yaitu secara indeks dan uji mekanis bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat fisik dari tanah. a. Pengujian Kadar Air dan Berat Isi Percobaan ini berguna untuk menentukan kadar air tanah yang ditempatkan pada cincin uji (ring) dengan cara membandingkan berat air yang terdapat didalam tanah dengan berat kering tanah yang dinyatakan dalam persen (%). Sedangkan berat isi tanah adalah perbandingan berat tanah dengan volume tanah. Alat yang digunakan adalah oven, timbangan, cincin uji, timer dan spatula. b. Pengujian Berat Jenis Pengujian berat jenis tanah disesuaikan dengan SNI / ASTM D (72). Alat yang digunakan adalah piknometer, timbangan, wash bottle, oven, desikator, termometer, cawan porselen (mortar), alat vacuum atau kompor. Cara pengujian berat jenis adalah piknometer kosong ditimbang, masukkan tanah ke dalam piknometer kira-kira 10 gram, diisi air kurang lebih 10 cc kedalam piknometer, sehingga tanah terendam seluruhnya kira-kira 2-10 jam, setelah itu piknometer beserta tanah di vacum sampai 65
4 gelembungnya hilang kemudian tambahkan air sampai penuh, kemudian ukur suhunya kemudian timbang. Piknometer dikosongkan dan dibersihkan, kemudian diisi penuh dengan air, ditutup kemudian ditimbang. c. Pengujian Batas-Batas Atterberg Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui konsistensi tanah yang lolos saringan No.40 melalui indikator pengujian batas cair (liquid limit), batas plastis (plastic limit) dan batas susut (shrinkage limit). Batas cair merupakan kadair air dari tanah yang dibutuhkan untuk menutup goresan selebar 2mm dan sepanjang 12,77 mm oleh 25 pukulan. Batas plastis merupakan kadar air dimana bagian tanah tersebut masih dalam keadaan plastis melalui memilin tanah dari bola-bola tanah seberat 8gram di atas kaca sampai membentuk tanah dengan diameter 1/8 dan mencapai keadaan retak. Batas susut merupakan kadar air minimum dimana pengurangan kadar air selanjutnya tidak menyebabkan berkurangnya volume tanah. Cara pengujian batas susut adalah contoh tanah diambil sedikit taruh pada cawan porselen kemudian diberi air sedikit sampai campuran tanah tersebut dapat dicetak pada cawan penguap, setelah itu tanah dicetak dan diketok-ketok untuk menghilangkan rongga udara yang ada setelah itu ditimbang baru dioven selama 24 jam, setelah itu 66
5 tanah kering ditimbang kembali cawan kaca ditimbang siapkan air raksa secukupnya taruh pada mangkok kaca yang bawahnya diberi juga diberi alas untuk tempat air raksa nanti yang tumpah, tanah kita ambil dan kita masukkan kedalam air raksa kemudian kita tekan dan geser-geser dengan lempengan kaca air raksa akan tumpah, air raksa yang tumpah tersebut kita taruh pada cawan kaca yang sudah diketahui beratnya dan kita timbang bersama air raksa yang tumpah tadi. Gambar 3.3 Peralatan Uji Batas Atterberg(Hardiyatmo, 2010) d. Pengujian Analisa Saringan Tujuan dari pemeriksaan ini yaitu untuk mengklasifikasikan dan mengelompokkan jenis tanah yang lolos saringan agar mudah menganalisis sifat-sifat umum tanah. Alat yang 67
6 digunakan antara lain : satu unit saringan standard ASTM yaitu saringan No.4, No.8, No.16, No.40, No.60, No.100, No.200 dengan pan, oven dengan pengatur suhu, mesin pengguncang saringan dan timbangan. Ada dua cara yang digunakan untuk mendapatkan distribusi ukuran partikel tanah yaitu analisa ayakan (grain size coarse analysis) dan analisa hydrometer (finer size analysis part). Gambar 3.4 Alat Uji Analisa Saringan (Hardiyatmo, 2010) e. Pengujian Konsolidasi Pengujian ini bermaksudkan untuk mengetahui derajat konsolidasi dari tanah yang diuji beserta lamanya waktu untuk mencapai derajat konsolidasi yang ditentukan dan mendapatkan koefisien indeks pemampatan dan pengembangan (Cc, Cr), koefisien konsolidasi (Cv) serta 68
7 tekanan prakonsolidasi (pc) Batasan dalam pengujian ini adalah pengujian yang dilakukan hanya 1D konsolidasi artiannya tegangan air pori hanya mengalir melalui satu arah saja. Alat-alat yang digunakan adalah oedometer set, dial penurunan, beban uji, ring contoh uji dan ekstruder, spatula, stopwatch dan timbangan. Gambar 3.5 Perangkat Uji Konsolidasi Tanah f. Pengujian Kompaksi Pemadatan dilakukan dengan menggunakan beban standar berdasarkan ASTM D-1568 (1998) dan AASHTO (1982). Alat yang digunakan adalah silinder untuk pemadatan Proctor dengan diameter 10 cm, penumbuk (rammer) dengan berat 5,5 lbs, cawan aluminium, timbangan dan oven. 69
8 Cara pengujian pemadatan standar Proctor adalah timbang silinder tanpa alas dan penyambungnya, ukur diameter dan tingginya, setelah itu plat diolesi minyak kemudian masukkan contoh tanah, setelah itu pemadatan dibagi tiga lapis tiap lapis 25 kali secara merata, sambungan dan plat alas dilepas dari silinder utama lalu permukaan silinder diratakan dengan pisau perata kemudian timbang dan catat beratnya, sampel tanah dikeluarkan dari silinder dengan alat extruder kemudian dimasukan ke dalam cawan yang diambil dari ketiga lapis sampel tersebut, setelah itu timbang dan catat beratnya kemudian cari kadar airnya. Gambar 3.6 Alat Standard Proctor Test (Hardiyatmo, 2010) g. Pengujian Permeabilitas Tanah Menurut persamaan Bernoulli tinggi energi total pada suatu titik didalam air yang mengalir dapat dinyatakan sebagai penjumlahan dari tinggi tekanan, tinggi kecepatan, dan tinggi 70
9 elevasi. Adapun beberapa cara untuk menentukan daya rembes suatu tanah, salah satu diantaranya adalah pengujian permeabilitas. Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat permeabilitas atau daya rembes untuk tanah. Analisa perhitungan jika diketahui : A = luas sampel (cm 2 ), tinggi (cm), waktu (detik), volume air (cc), dan temperatur (C ), diperoleh rumus (a). Metode Constant Head k = Q.L A.h.t (b). Metode Falling Head k = a. L h1 ln A. t h2 h. Pengujian Kuat Tekan Bebas Untuk menentukan kuat tekan bebas tanah kohesif dalam keadaan asli (undisturbed) maupun keadaan buatan (remoulded). Pengertian kuat tekan bebas adalah tekanan aksial benda uji pada saat mengalami keruntuhan atau pada saat regangan aksial mencapai 20%. Dari besaran kuat tekan yang dihasilkan, dapat pula di tentukan konsistensi tanah dari sampel yang diuji. 71
10 3.4.2 Pembuatan Model Preloading Embankment a. Tanpa Perkuatan Tanah lempung dimasukkan kedalam bak pengujian berukuran 100 cm x 50 cm x 180 cm sampai setinggi 60cm (tanah dasar). Dalam masa rekonstruksi, tanah dibuat jenuh dengan cara mengisinya dengan air lalu di kontrol dengan pengatur tinggi muka air (levelling water control). Setelah bak pengujian diisi tanah, tanah timbunan berupa tanah lempung lalu dimasukkan diatas lapisan tanah dasar yang dimodelkan sebagai embankment jalan setinggi 30 cm. Dial indikator (dial gauge) di letakkan pada lima (5) posisi. Yang pertama tepat diatas embankment; kedua diletakkan di tanah dasar sekitar 10 cm diujung timbunan, yang ketiga di tanah dasar 5cm dari lereng, yang keempat ditempatkan dengan jarak 20 cm dari lereng trial embankment dan yang kelima ditempatkan dengan jarak 40cm dari lereng trial embankment. 72
11 Gambar 3.7 Model Embankment Tanpa Perkuatan b. Dengan Prefabricated Drain Tanah lempung dimasukkan kedalam bak pengujian berukuran 100 cm x 50 cm x 180 cm sampai setinggi 60cm (tanah dasar). Dalam masa rekonstruksi, tanah dibuat jenuh dengan cara mengisinya dengan air lalu di kontrol dengan pengatur tinggi muka air (levelling water control). Setelah bak pengujian diisi tanah, tanah timbunan berupa tanah lempung lalu dimasukkan diatas lapisan tanah dasar yang dimodelkan sebagai embankment jalan setinggi 30 cm. Setelah itu, PVD dipasangkan kedalam tanah dasar hingga kedalaman 40cm dengan jarak antar titik pemasangan sebesar 30 cm. Setelah PVD terpasang, diikat dengan PHD pada titik-titik pemasangan PVD dengan panjang sepanjang 90 cm. 73
12 Dial indikator (dial gauge) di letakkan pada lima (5) posisi. Yang pertama tepat diatas embankment; kedua diletakkan di tanah dasar sekitar 10 cm diujung timbunan, yang ketiga di tanah dasar 5cm dari lereng, yang keempat ditempatkan dengan jarak 20 cm dari lereng trial embankment dan yang kelima ditempatkan dengan jarak 40cm dari lereng trial embankment. Gambar 3.8 Model Embankment Dengan Drain Pembuatan Model pada Program PLAXIS v.8 Plaxis adalah suatu analisa program berbasis metode elemen hingga yang memudahkan kita dalam mengoperasikanya sehingga didapatkan parameter-parameter perencaanan yang dibutuhkan. Adapun prosedur perencaanan penelitian dengan menggunakan analisa Plaxis v.8 adalah 74
13 a. Pengaturan General Setting Dalam hal ini, penamaan proyek yang akan kita gunakan dan metode analisa yang dipakai. Merujuk pada permasalahan yang ada di penelitian ini maka pada menu drop down pada general option, pilih model plain strain dan element 15 nodes. Gambar 3.9 Tampilan Menu General Setting pada Plaxis Setelah itu, masuk ke menu dimentions, input nilai pengaturan dimensi sesuai dengan dimensi yang diterapkan. b. Penggambaran Model Penelitian Setelah pengaturan general setting, pembuatan model di layar kerja plaxis dapat dikerja. Gunakan fungsi line sebagai geometri garis untuk menggambarkan profil 2D dari penggambaran model, node to node anchor sebagai cerucuk kayu, standard fixities untuk 75
14 memberikan batasan bidang analisis pada plaxis. Drain sebagai vertikal horisontal drain. c. Pengaturan Material Set Permasalahan didalam penelitian adalah material lempung lunak. Dikarenakan itu, pengaturan model tanah dasar dianggap menjadi soft soil model sehingga nilai dari koefisien konsolidasi (Cv) dan koefisien kembang-susut (Cs) harus diketahui. Untuk mengetahui pengaruh tegangan air pori, maka tipe material yang digunakan haruslah undrained. Gambar 3.10 Pengaturan Material Tanah Dasar Sedangkan embankment yang digunakan berasakan dari lapisan sirtu maka material model yang digunakan adalah Mohr Coulomb dengan material type drained. d. Pengaturan Meshing Setelah material sudah terinput dalam geometri model, maka material sudah siap untuk dilakukan analisis. Sebelum itu, langkah 76
15 harus dilakukan adalah generate mesh yang artinya mengatur titiktitik analisa. Analisa plaxis berdasarkan suatu proses yang disebut iterasi. Jadi semakin halus tingkatan mesh yang dipilih, maka semakin banyak proses iterasi sehingga tindakan analisis hampir mendekati kesalahan terkecil. e. Tahapan Initial Condition Bilamana mesh telah digenerate, maka model sudah siap untuk dianalisa. Langkah analisa pertama adalah menentukan keadaan awal suatu lapisan tanah sebelum semua beban dan perkuatan bekerja. Langkah ini yang disebut Initial Condition. Didalam fase inilah, pengaturan muka air tanah, batas analisa konsolidasi dan prosedur tekanan tanah diam (KO) atau gravity loading dapat dilakukan. Semua struktur luar seperti cerucuk, preloading, drain haruslah dalam keadaan off (tampilan abu-abu pada layar) bilamana untuk memberikan isyarat bahwa tahapan ini merupakan tahapan asli dari tanah. Gambar 3.11 Ilustrasi Tahapan Initial Condition 77
16 f. Tahapan Kalkulasi Ditahapan ini, semua aktifitas yang akan dilakukan kepada deposit tanah diandaikan disini. Selayaknya suatu pekerjaan proyek yang mengenal divisi-divisi pekerjaan, di program plaxis ini, tahapan analisa bisa diatur sesuai dengan tahapan pekerjaan. dikarenakan penelitian ini berguna sebagai metode perbaikan tanah dengan cara konsolidasi tanah dasar yaitu tanah lunak agar dapat mampu menahan beban diatasnya. Maka calculation type yang digunakan hendaknya menggunakan consolidation analysis. Didalam tahapan analisis konsolidasi, bisa ditentukan waktu tempuh untuk mendapatkan waktu pemampatan yang direncanakan sehingga diperkirakan tanah akan mampu untuk memikul tegangan yang terjadi. Gambar 3.12 Tampilan Calculation Phase 78
III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang diuji menggunakan material tanah lempung yang disubtitusi
III. METODE PENELITIAN A. Sampel Tanah Sampel tanah yang diuji menggunakan material tanah lempung yang disubtitusi dengan material pasir. Sampel tanah yang akan digunakan adalah dari daerah Belimbing Sari,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel tanah lempung berpasir ini berada di desa
III. METODE PENELITIAN A. Metode Pengambilan Sampel Lokasi pengambilan sampel tanah lempung berpasir ini berada di desa Kampung Baru Bandar Lampung. Pengambilan sampel tanah menggunakan karung dan cangkul
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel tanah lempung lunak ini berada di Rawa Seragi,
III. METODE PENELITIAN A. Metode Pengambilan Sampel Lokasi pengambilan sampel tanah lempung lunak ini berada di Rawa Seragi, Lampung Timur. Pengambilan sampel tanah menggunakan tabung pipa paralon sebanyak
Lebih terperinciBAB 3. METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Umum Dalam perencanaan pekerjaan, diperlukan tahapan-tahapan atau metodologi yang jelas untuk menentukan hasil yang ingin dicapai sesuai dengan tujuan yang ada, bagaimana
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Tanah Material Uji Model Pengujian karakteristik fisik dan mekanis tanah dilakukan untuk mengklasifikasi jenis tanah yang digunakan pada penelitian. Berdasarkan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. ini seperti mengumpulkan hasil dari penelitian terdahulu yang berkaitan
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Pengumpulan Data Penelitian dimulai dari melakukan studi pustaka tentang embung dan megumpulkan data-data yang digunakan sebagai pedoman dalam penelitian ini seperti mengumpulkan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lempung yang diambil dari
III. METODE PENELITIAN A. Sampel Tanah Sampel tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lempung yang diambil dari Desa Belimbing Sari, Kecamatan Jabung, Kabupaten Lampung Timur. B. Pelaksanaan Pengujian
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Sampel tanah yang akan diuji adalah tanah yang diambil dari Desa Rawa
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Sampel Tanah Sampel tanah yang akan diuji adalah tanah yang diambil dari Desa Rawa Sragi, Kabupaten Lampung Timur B. Metode Pengambilan Sampel Pada saat pengambilan sampel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. khususnya di daerah kota yang padat dan sekaligus daerah dimana
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberadaan tanah lempung lunak di berbagai daerah di Indonesia khususnya di daerah kota yang padat dan sekaligus daerah dimana terdapat kawasan industri adalah suatu
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. A. Uraian Umum
BAB IV METODE PENELITIAN A. Uraian Umum Data hasil penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimen, dengan melakukan berbagai macam percobaan sehubungan dengan data-data yang diperlukan.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, pertama melakukan pengambilan sampel tanah di
III. METODE PENELITIAN Pekerjaan Lapangan Dalam penelitian ini, pertama melakukan pengambilan sampel tanah di lapangan. Sampel tanah diambil pada beberapa titik di lokasi pengambilan sampel, hal ini dilakukan
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. berasal dari Desa Karang Anyar, Lampung Selatan. Tanah yang digunakan
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Sampel Penelitian Sampel tanah yang dipakai dalam penelitian ini adalah tanah lempung yang berasal dari Desa Karang Anyar, Lampung Selatan. Tanah yang digunakan merupakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tahapan Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tanah ekspansif tanpa campuran Bottom Ash, serta tanah ekspansif yang telah diberi campuran Bottom Ash dengan beberapa
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
III. METODE PENELITIAN A. Bahan Penelitian Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Sampel tanah yang digunakan adalah tanah lempung yang terdapat yang terdapat di Kecamatan Kemiling,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang diuji menggunakan material tanah lempung yang disubtitusi
III. METODE PENELITIAN A. Sampel Tanah Sampel tanah yang diuji menggunakan material tanah lempung yang disubtitusi dengan material pasir. Sampel tanah yang digunakan dari desabelimbing sari kec. Jabung,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lanau yang diambil dari Desa
III. METODE PENELITIAN A. Sampel Tanah Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lanau yang diambil dari Desa yosomulyo, Kota Metro Timur. Sampel tanah yang diambil adalah tanah terganggu (disturbed soil)
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel tanah Pasir ini berada di Kecamatan Pasir Sakti,
III. METODE PENELITIAN A. Metode Pengambilan Sampel Lokasi pengambilan sampel tanah Pasir ini berada di Kecamatan Pasir Sakti, Lampung Timur. Pengambilan sampel tanah pasir menggunakan tabung pipa paralon
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Sampel tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lempung (soft clay) yang
49 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Sampel Tanah Sampel tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lempung (soft clay) yang diambil dari Desa Belimbing Sari, Kecamatan Jabung, Lampung Timur. B. Pelaksanaan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Lokasi pengamatan dan pengambilan sampel tanah pada penelitian ini
III. METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi pengamatan dan pengambilan sampel tanah pada penelitian ini dilakukan sebuah perumahan yang berada di kelurahan Beringin Jaya Kecamatan Kemiling Kota
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. yang berasal dari daerah Karang Anyar, Lampung Selatan yang berada pada
III. METODE PENELITIAN A. Pengambilan Sampel Sampel tanah yang dipakai dalam penelitian ini adalah tanah lempung lunak yang berasal dari daerah Karang Anyar, Lampung Selatan yang berada pada kondisi tidak
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah organik yang diambil dari Desa Pasir
III. METODE PENELITIAN A. Sampel Tanah Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah organik yang diambil dari Desa Pasir Gedong Kelurahan Benteng Sari Kecamatan Jabung, Kabupaten Lampung Timur dengan titik
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Bahan bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung Rawa Sragi,
30 III. METODE PENELITIAN A. Bahan Penelitian Bahan bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung Rawa Sragi, Lampung Timur 2. Air yang berasal
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Mulai. Pengambilan sampel tanah lempung dan pasir. 2. Persiapan alat. Pengujian Pendahuluan (ASTM D422-63)
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Tahapan Penelitian Untuk memudahkan dalam proses penelitian, diperlukan rencana dalam menyusun langkah-langkah penelitian, seperti yang ditampilkan dalam bagan alir pada Gambar
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. langsung terhadap obyek yang akan diteliti, pengumpulan data yang dilakukan meliputi. Teweh Puruk Cahu sepanajang 100 km.
BAB III METODOLOGI 3.1 Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi secara langsung terhadap obyek yang akan diteliti, pengumpulan data yang dilakukan meliputi : 1. Pengambilan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Kegiatan Penelitian Kegiatan penelitian yang dilakukan dalam penulisan laporan skripsi ini meliputi studi literatur, pembuatan benda uji, pengujian sifat-sifat fisik tanah (index
Lebih terperinciTUGAS AKHIR ANALISA NUMERIK UJI FISIK MODEL PRELOADING EMBANKMENT PADA TANAH LEMPUNG LUNAK DENGAN PREFABRICATED DRAIN. Oleh : YUSUF D
TUGAS AKHIR ANALISA NUMERIK UJI FISIK MODEL PRELOADING EMBANKMENT PADA TANAH LEMPUNG LUNAK DENGAN PREFABRICATED DRAIN Oleh : YUSUF D 111 09 348 JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang diambil meliputi tanah terganggu (disturb soil) yaitu tanah
III. METODE PENELITIAN A. Pengambilan Sampel Sampel tanah yang diambil meliputi tanah terganggu (disturb soil) yaitu tanah yang telah terjamah atau sudah tidak alami lagi yang telah terganggu oleh lingkungan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Lokasi pengambilan sampel tanah berasal dari proyek jembatan pengarengan jalan tol Cinere Jagorawi Sesi II, Depok, Jawa Barat. Untuk pengujian pemodelan matras dan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah lanau
39 III. METODE PENELITIAN A. Bahan Penelitian Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah lanau anorganik atau berlempung yang terdapat yang terdapat di Perumahan Bhayangkara Kelurahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pengertian metode, berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos yang berarti cara atau menuju suatu jalan. Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai
Bagan Alir Penelitian : BAB III METODOLOGI PENELITIAN Mulai Pengambilan sampel tanah dan abu vulkanik Persiapan bahan : 1. Tanah 2. Abu vulkanik Pengujian kadar material abu vulkanik Pengujian sifat dan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan di gunakan untuk penguujian adalah jenis tanah lempung
` III. METODE PENELITIAN A. Sampel Tanah Tanah yang akan di gunakan untuk penguujian adalah jenis tanah lempung yang diambil dari Belimbing Sari, Lampung Timur, dengan titik kordinat 105 o 30 o 10.74 o
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. tanah yang diambil yaitu tanah terganggu (disturb soil) dan tanah tidak
III. METODE PENELITIAN A. Pengambilan Sampel Pekerjaan lapangan yang dilakukan adalah pengambilan sampel tanah. Sampel tanah yang diambil yaitu tanah terganggu (disturb soil) dan tanah tidak terganggu
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. daerah Rawa Sragi, Lampung Timur. Lokasi pengujian dan pengambilan. sampel tanah dapat dilihat pada Gambar 5
III. METODE PENELITIAN A. Bahan Penelitian Bahan sampel tanah yang digunakan adalah tanah lempung yang terdapat di daerah Rawa Sragi, Lampung Timur. Lokasi pengujian dan pengambilan sampel tanah dapat
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tahapan Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tanah ekspansif tanpa campuran bahan gypsum atau arang, serta tanah ekspansif yang telah diberi campuran bahan gypsum atau
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Tanah yang akan di gunakan untuk penguujian adalah jenis tanah lempung
III. METODE PENELITIAN A. Sampe Tanah Tanah yang akan di gunakan untuk penguujian adalah jenis tanah lempung yang diambil dari Belimbing Sari, Lampung Timur, dengan titik kordinat 105 o 30 o 10.74 o U
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Mulai Mengumpulkan literatur dan refrensi tentang stabilisasi tanah Pengambilan sample tanah : Tanah dari Kecamatan Pamotan Jawa Tengah Kapur,
Lebih terperinciUJI BATAS BATAS ATTERBERG ASTM D-4318-00
1. LINGKUP Percobaan ini mencakup penentuan batas-batas Atterberg yang meliputi Batas Susut, Batas Plastis, dan Batas Cair. 2. DEFINISI a. Batas Susut (Shrinkage Limit), w S adalah batas kadar air dimana
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Sampel tanah yang digunakan adalah tanah lempung yang berasal dari
III. METODE PENELITIAN A. Bahan Penelitian Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Sampel tanah yang digunakan adalah tanah lempung yang berasal dari Desa Margakaya Kecamatan Jati Agung
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Uraian Umum Pengujian yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan percobaan untuk mencapai tujuan penelitian dengan uji model fisik ditinjau dari parameter konsolidasi tanah
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah organik yang diambil dari daerah
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Sampel Tanah Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah organik yang diambil dari daerah Rawa Sragi, Desa Belimbing Sari, Kecamatan Jabung, Kabupaten Lampung Timur. Pengambilan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang diambil meliputi tanah tidak terganggu (undistrub soil).
III. METODE PENELITIAN A. Pekerjaan Lapangan Pekerjaan lapangan yang dilakukan adalah pengambilan sampel tanah. Sampel tanah yang diambil meliputi tanah tidak terganggu (undistrub soil). Sampel tanah diambil
Lebih terperinciV. BATAS SUSUT DAN FAKTOR-FAKTOR SUSUT TANAH
V. BATAS SUSUT DAN FAKTOR-FAKTOR SUSUT TANAH (ASTM D 427-98) I. MAKSUD : Maksud percobaan ini meliputi pemeriksaan-pemeriksaan untuk menentukan data dari tanah subgrade, yang meliputi : batas susut, angka
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah lanau
40 III. METODE PENELITIAN A. Bahan Penelitian Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah lanau anorganik atau berlempung yang terdapat yang terdapat di Perumahan Bhayangkara Kelurahan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
digilib.uns.ac.id BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Metodologi Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen yaitu metode yang dilakukan dengan mengadakan kegiatan pengujian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. paralon sebanyak tiga buah untuk mendapatkan data-data primer. Pipa
III. METODE PENELITIAN A. Pekerjaan Lapangan Lokasi pengambilan sampel tanah organik ini berada di Rawa Seragi, Lampung Timur. Pengambilan sampel tanah menggunakan tabung pipa paralon sebanyak tiga buah
Lebih terperinci1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Di daerah Kalimantan timur memiliki tanah organic clay yang menutupi
Bab I. Pendahuluan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Di daerah Kalimantan timur memiliki tanah organic clay yang menutupi sebagian dari wilayahnya. Secara umum organic clay selalu mempunyai sifat-sifat
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. tanah yang diambil yaitu tanah terganggu (disturb soil) dan tanah tidak
III. METODE PENELITIAN A. Pengambilan Sampel Pekerjaan lapangan yang dilakukan adalah pengambilan sampel tanah. Sampel tanah yang diambil yaitu tanah terganggu (disturb soil) dan tanah tidak terganggu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penurunan pada konstruksi teknik sipil akibat proses konsolidasi tanah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penurunan pada konstruksi teknik sipil akibat proses konsolidasi tanah pendukung merupakan salah satu aspek utama dalam bidang geoteknik terutama pada lapisan tanah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. beban akibat konstruksi di atasnya, maka diperlukan perencanaan yang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembangunan konstruksi sipil, tanah mempunyai peranan yang sangat penting. Dalam hal ini, tanah berfungsi sebagai penahan beban akibat konstruksi di atas tanah yang
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik dan sesuai, maka diperlukan
III. METODOLOGI PENELITIAN Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik dan sesuai, maka diperlukan langkah-langkah sistematis yang harus dilakukan diantaranya adalah : A. Populasi Populasi adalah subyek
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini diantaranya : 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung yang berasal dari
27 III. METODE PENELITIAN A. Bahan Penelitian Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini diantaranya : 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung yang berasal dari daerah Karang Anyar Lampung
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang digunakan adalah tanah lempung yang terdapat yang. 1. Lokasi : Desa Margakaya, Jati Agung, Lampung Selatan
38 III. METODE PENELITIAN A. Bahan Penelitian Sampel tanah yang digunakan adalah tanah lempung yang terdapat yang diambil dari 3 lokasi yaitu 1. Lokasi : Desa Margakaya, Jati Agung, Lampung Selatan Koordina
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lempung lunak yang diambil dari
III. METODE PENELITIAN A. Pengambilan Sampel Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lempung lunak yang diambil dari Desa Rawa Sragi, Kabupaten Lampung Timur. Sampel tanah yang diambil adalah tanah terganggu
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian sifat fisik tanah adalah sebagai pertimbangan untuk merencanakan dan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Fisik Pengujian sifat fisik tanah adalah sebagai pertimbangan untuk merencanakan dan melaksanakan pembangunan suatu konstruksi. Pengujian sifat fisik tanah ini dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian pada tugas akhir ini bersifat research di laboratorium
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian pada tugas akhir ini bersifat research di laboratorium dengan cara memperbaiki sampel tanah dasar yang diambil dari lapangan, dengan bahan perbaikan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini sampel tanah yang digunakan adalah jenis tanah organik
III. METODE PENELITIAN A. Bahan Penelitian Pada penelitian ini sampel tanah yang digunakan adalah jenis tanah organik yang berasal dari Rawa Sragi, Kecamatan Jabung, Kabupaten Lampung Timur. Dan Cornice
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. melakukan penelitian di laboratorium. Persiapan penelitian terdiri dari:
68 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Persiapan Penelitian Persiapan penelitian merupakan tahapan yang dilakukan sebelum peneliti melakukan penelitian di laboratorium. Persiapan penelitian terdiri dari: 1.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. yang berasal dari Sukarame, Bandar Lampung. Serta cornice adhesive atau
III. METODE PENELITIAN A. Bahan Penelitian Pada penelitian ini sampel tanah yang digunakan adalah jenis tanah timbunan yang berasal dari Sukarame, Bandar Lampung. Serta cornice adhesive atau perekat gypsum
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah berbutir halus dari Yoso Mulyo,
III. METODE PENELITIAN A. Sampel Tanah Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah berbutir halus dari Yoso Mulyo, Kecamatan Metro Timur, Kota Metro. Pengambilan sampel dilakukan pada cuaca cerah, sehingga
Lebih terperinciLAPORAN PENYELIDIKAN GEOTEKNIK YUKATA SUITES JALAN SUTERA BOULEVARD NO. 28 - ALAM SUTERA - TANGERANG AGUSTUS 2 0 1 5 http://digilib.mercubuana.ac.id/ LAPORAN PENYELIDIKAN GEOTEKNIK YUKATA SUITES JALAN
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Agus Saputra,2014 PENGARUH ABU SEKAM PADI TERHADAP KARAKTERISTIK TANAH LUNAK
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR...i UCAPAN TERIMA KASIH... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang...
Lebih terperincipercobaan, perhitungan rencana tiang cerucuk, hasil,
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Prosedur Penelitian Untuk keberhasilan penelitian yang akan dilaksanakan, maka perlu tahapan kegiatan yang berkaitan dengan penelitian maupun pengambilan sampel tanah di lapangan.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. 3. Zat additif yaitu berupa larutan ISS 2500 (ionic soil stabilizer).
27 III. METODE PENELITIAN A. BAHAN BAHAN PENETILIAN 1. Sampel tanah yang digunakan pada penelitian ini yaitu berupa tanah lempung yang berasal dari daerah Karang Anyar Lampung Selatan. 2. Air yang berasal
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. (undisturb) dan sampel tanah terganggu (disturb), untuk sampel tanah tidak
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Fisik Pengujian sifat fisik tanah adalah sebagai pertimbangan untuk merencanakan dan melaksanakan pembangunan suatu konstruksi. Sampel tanah yang disiapkan adalah tanah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Bangunan yang direncanakan diatas suatu lapisan tanah liat lunak harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Bangunan yang direncanakan diatas suatu lapisan tanah liat lunak harus mempertimbangkan daya dukung tanah yang sangat terbatas serta penurunan yang cukup besar dimana
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. beban lainnya yang turut diperhitungkan, kemudian dapat meneruskannya ke
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembangunan konstruksi sipil, tanah mempunyai peranan yang sangat penting. Dalam hal ini, tanah berfungsi sebagai penahan beban akibat konstruksi di atas tanah yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Diagram alir penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Mulai Mengumpulkan literature dan refrensi tentang stabilisasi tanah Pengambilan contoh tanah : Tanah lempung dari ruas jalan Berau Kalimantan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PEMBAHASAN DAN PENELITIAN
BAB IV HASIL PEMBAHASAN DAN PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian Berdasarkan pengujian terhadap tanah yang diambil dari proyek jalan tambang Kota Berau Kalimantan Timur, maka pada bab ini akan diuraikan hasil
Lebih terperinciTINJAUAN VARIASI DIAMETER BUTIRAN TERHADAP KUAT GESER TANAH LEMPUNG KAPUR (STUDI KASUS TANAH TANON, SRAGEN)
TINJAUAN VARIASI DIAMETER BUTIRAN TERHADAP KUAT GESER TANAH LEMPUNG KAPUR (STUDI KASUS TANAH TANON, SRAGEN) Qunik Wiqoyah 1, Anto Budi L, Lintang Bayu P 3 1,,3 Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciDenny Nugraha NRP : Pembimbing : Ir. Asriwiyanti Desiani, MT. ABSTRAK
ANALISIS KONSOLIDASI PADA TANAH LUNAK DENGAN METODE PRELOADING DAN METODE KOMBINASI PRELOADING DAN PRE-FABRICATED VERTICAL DRAIN PADA PROYEK KARIMUN REGENCY Denny Nugraha NRP : 1021058 Pembimbing : Ir.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Mulai Mengumpulkan literature dan referensi tentang stabilisasi tanah Pengambilan sampel tanah dan bahan stabilisasinya. Penelitian laboratorium
Lebih terperinciBAB IV STUDI KASUS 4.1 UMUM
BAB IV STUDI KASUS 4.1 UMUM Penimbunan pada tanah dengan metode drainase vertikal dilakukan secara bertahap dari ketinggian tertentu hingga mencapai elevasi yang diinginkan. Analisis penurunan atau deformasi
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode yang digunakan adalah metode eksperimen, dengan melakukan pengujian dan mengolah data pengujian untuk mendapatkan nilai-nilai parameter dari benda
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung yang berasal dari. daerah Karang Anyar, Lampung Selatan.
III. METODE PENELITIAN A. Bahan Penelitian 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung yang berasal dari daerah Karang Anyar, Lampung Selatan. Gambar 5. Denah Lokasi Pengambilan Sampel Tanah Lempung
Lebih terperinciBAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada industri paving block di way kandis Bandar
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada industri paving block di way kandis Bandar Lampung dan pengujian sampel dilaksanakan di laboratorium Analisis Bahan dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Mendirikan bangunan di atas tanah lempung akan menimbulkan beberapa
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mendirikan bangunan di atas tanah lempung akan menimbulkan beberapa permasalahan, diantaranya daya dukung tanah dan pemampatan tanah. Daya dukung tanah lempung pada umumnya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tanggul, jalan raya, dan sebagainya. Tetapi, tidak semua tanah mampu mendukung
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanah mempunyai peranan yang sangat penting karena tanah adalah pondasi pendukung suatu bangunan atau bahan konstruksi dari bangunan itu sendiri seperti tanggul, jalan
Lebih terperinciPENGUJIAN PARAMETER KUAT GESER TANAH MELALUI PROSES STABILISASI TANAH PASIR MENGGUNAKAN CLEAN SET CEMENT (CS-10)
PENGUJIAN PARAMETER KUAT GESER TANAH MELALUI PROSES STABILISASI TANAH PASIR MENGGUNAKAN CLEAN SET CEMENT (CS-10) Ilham Idrus Staf Pengajar Dosen pada Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar ABSTRAK
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan merupakan tanah lempung lunak yang
III. METODE PENELITIAN A. Bahan Penelitian 1. Sampel tanah yang digunakan merupakan tanah lempung lunak yang diambil dari Desa Sumber Agung, Kecamatan Seputih Mataram, Lampung Tengah. Gambar 3. Denah Lokasi
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH
PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH Lis Jurusan Teknik Sipil Universitas Malikussaleh Email: lisayuwidari@gmail.com Abstrak Tanah berguna sebagai bahan bangunan pada
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel tanah jenis tanah
III. METODE PENELITIAN A. Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel tanah jenis tanah lempung dari Kelurahan Beringin Raya Kecamatan Kemiling, Air yang digunakan berasal
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
42 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 TAHAPAN PENELITIAN Dalam penelitian ini proses penelitian dibagi dalam beberapa tahapan diantaranya : 1. tahap perumusan masalah, meliputi perumusan topik penelitian, termasuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tanah mempunyai peranan penting dalam ilmu teknik sipil, karena tanah sebagai pendukung kekuatan konstruksi dasar bangunan. Berdasarkan letak geografis suatu
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. yang diambil adalah tanah terganggu (disturb soil) yaitu tanah yang telah
III. METODE PENELITIAN A. Pengambilan Sampel Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah organik yang diambil dari Desa Rawa Sragi, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung. Sampel tanah yang diambil adalah
Lebih terperinci2.8.5 Penurunan Kualitas Udara Penurunan Kualitas Air Kerusakan Permukaan Tanah Sumber dan Macam Bahan Pencemar
DAFTAR ISI SURAT PERNYATAAN... i LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR... ii ABSTRAK... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... ix BAB I PENDAHULAN... 1 1.1 Latar Belakang...
Lebih terperinciPEMANFAATAN KAPUR SEBAGAI BAHAN STABILISASI TERHADAP PENURUNAN KONSOLIDASI TANAH LEMPUNG TANON DENGAN VARIASI UKURAN BUTIRAN TANAH
PEMANFAATAN KAPUR SEBAGAI BAHAN STABILISASI TERHADAP PENURUNAN KONSOLIDASI TANAH LEMPUNG TANON DENGAN VARIASI UKURAN BUTIRAN TANAH (Studi Kasus Tanah Lempung Tanon, Sragen) Disusun sebagai salah satu syarat
Lebih terperinciPEMANFAATAN LIMBAH PLASTIK UNTUK STABILITAS LERENG
Jurnal Fropil Vol 2 Nomor 2. Juli-Desember 2014 PEMANFAATAN LIMBAH PLASTIK UNTUK STABILITAS LERENG Endang Setyawati Hisyam Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Universitas Bangka Belitung Email: hisyam.endang@gmail.com
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Persiapan : - Studi literatur - Survey ke Ready Mix CV. Jati Kencana Beton
BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN III.1. TAHAPAN PENELITIAN Pada penelitian ini dilakukan beberapa tahapan metode penelitian dari mulai persiapan sampai dengan pengambilan kesimpulan dan saran.
Lebih terperinciKARAKTERISTIK TANAH LEMPUNG YANG DITAMBAHKAN SEMEN DAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI SUBGRADE JALAN. (Studi Kasus: Desa Carangsari - Petang - Badung)
KARAKTERISTIK TANAH LEMPUNG YANG DITAMBAHKAN SEMEN DAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI SUBGRADE JALAN (Studi Kasus: Desa Carangsari - Petang - Badung) TUGAS AKHIR Oleh : I GEDE PUTU SUGALIH ARTA 1104105057 JURUSAN
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah liat dari Yosomulyo, Kecamatan
METODOLOGI PENELITIAN A. Sampel Tanah Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah liat dari Yosomulyo, Kecamatan Metro Timur, Kota Metro. Pengambilan sampel dilakukan pada awal musim penghujan namun ketika
Lebih terperinciTINJAUAN KUAT DUKUNG, POTENSI KEMBANG SUSUT, DAN PENURUNAN KONSOLIDASI TANAH LEMPUNG PEDAN KLATEN. Abstraksi
TINJAUAN KUAT DUKUNG, POTENSI KEMBANG SUSUT, DAN PENURUNAN KONSOLIDASI TANAH LEMPUNG PEDAN KLATEN Abstraksi untuk memenuhi sebagian persyartan mencapai derajat sarjana S-1 Teknik Sipil diajukan oleh :
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT Penelitian dilaksanakan mulai Agustus 2010 sampai Februari 2011 di Laboratorium Teknik Mesin dan Budidaya Pertanian Leuwikopo dan di Laboratorium Mekanika
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. panjang, dengan panjang = 18 cm, Lebar = 9 cm, dan tebal = 4,5 cm.
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Rencana Penelitian Untuk penelitian di rencanakan adalah bata padat yang berbentuk persegi panjang, dengan panjang = 18 cm, Lebar = 9 cm, dan tebal = 4,5 cm. Sebelum diadakan
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa : 1. Dari hasil tes pembebanan yang dilakukan dalam pengujian di Bak
Lebih terperinciKOMPOSISI TANAH. Komposisi Tanah 2/25/2017. Tanah terdiri dari dua atau tiga fase, yaitu: Butiran padat Air Udara MEKANIKA TANAH I
KOMPOSISI TANAH 2 MEKANIKA TANAH I UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI NORMA PUSPITA, ST. MT. Komposisi Tanah Tanah terdiri dari dua atau tiga fase, yaitu: Butiran padat Air Udara 1 Komposisi Tanah Sehingga
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN III.I Kegiatan Penelitian Dalam pengujian yang dilakukan menggunakan tanah gambut yang berasal dari Desa Tampan, Riau. Kegiatan penelitian yang dilakukan meliputi pengujian triaksial
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. konsultasi kepada dosen pembimbing merupakan rangkaian awal dalam pekerjaan
BAB III METODOLOGI 3.1 Persiapan Penelitian Untuk pelaksanaan penelitian dilakukan bebeapa tahapan yaitu : pengumpulan informasi dan studi pendahuluan, pengambilan benda uji, persiapan dilaboratorium,
Lebih terperinciMETODE PENGUJIAN HUBUNGAN ANTARA KADAR AIR DAN KEPADATAN PADA CAMPURAN TANAH SEMEN
METODE PENGUJIAN HUBUNGAN ANTARA KADAR AIR DAN KEPADATAN PADA CAMPURAN TANAH SEMEN 1. Ruang Lingkup a. Metode ini meliputi pengujian untuk mendapatkan hubungan antara kadar air dan kepadatan pada campuran
Lebih terperinciKECEPATAN ALIRAN HORISONTAL DENGAN IJUK DAN LIMBAH PLASTIK SEBAGAI DRAINASI VERTIKAL
Konferensi Nasional Teknik Sipil 11 Universitas Tarumanagara, 26-27 Oktober 2017 KECEPATAN ALIRAN HORISONTAL DENGAN IJUK DAN LIMBAH PLASTIK SEBAGAI DRAINASI VERTIKAL Sumiyati Gunawan 1 dan Agatha Padma
Lebih terperinci