BAB II URAIAN TEORITIS. suatu sasaran yang telah direncanakan. Dalam bukunya pada bab ke-ii tentang dasar-dasar
|
|
- Hadi Kartawijaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian dan Peranan Pengawasan Pengertian Pengawasan Pengertian pengawasan secara umum merupakan suatu jaminan untuk memperoleh suatu sasaran yang telah direncanakan. Dalam bukunya pada bab ke-ii tentang dasar-dasar housekeeping Sulastiyono menyatakan bahwa pengertian pengawasan adalah suatu proses kegiatan untuk mengetahui dan atau mengevaluasi suatu hasil pekerjaan housekeeping sudah selesai dengan direncanakan atau tidak, dapat dikatakan berhasil atau gagal, apabila diperlukan dapat diambil tindakan koreksi Peranan Pengawasan Yang termasuk dalam peranan pengawasan menurut Sulastiyono adalah : a. Menentukan sistem laporan Mengumpulkan data-data penting yang diperlukan dalam menentukan cara dan waktu penerapannya hingga tercapainya suatu peningkatan kualitas kerja yang diharapkan. b. Penilaian atas prestasi peningkatan kualitas Penilaian atas peningkatan kualitas perlu dilakukan terhadap kelompok kerja yang bersangkutan. Ukuran keberhasilan peningkatan kualitas tersebut, didapat dari pemantauan dan evaluasi dengan cara mebandingkan hasil yang telah dicapai setelah perbaikan. c. Pengukuran efektivitas yang dapat dilakukan
2 Berdasarkan pada data yang terkumpul merupakan hasil kerja, maka dapat dilakukan pengukuran seberapa besar efektivitas yang telah dicapai oleh kelompok yang bersangkutan. Pengukuran tersebut dilakukan untuk semua jenis produk. d. Mengadakan koreksi Pengawas pada housekeeping sebaiknya meninjau kembali rencana semula dan menyesuaikannya dengan kemampuan, menegakan dan meningkatkan disiplin kerja, menghindari pemborosan, dan mengantisipasi kelemahan pada pelaksanaan kerja. 2.2 Ruang lingkup kegiatan Housekeeping Pengertian Housekeeping Di dalam bukunya yang berjudul Hotel Housekeeping Training Manual secara etimologi Andrew menjelaskan bahwa kata housekeeping berasal dari bahasa inggris yang terdiri dari dua kata yaitu House dan Keeping, sedangkan dalam bahasa sangsekerta dikenal dengan Tata Graha. House berarti rumah dan to keep memelihara atau merawat. Maka dari kata housekeeping tersebut dapat diartikan dengan pemeliharaan dan perawatan rumah tangga hotel yang meliputi semua peralatan dan perabotan yang ada di hotel baik yang bergerak atau yang tidak bergerak. Oleh sebab itu maka seluruh pelaksanaan operasionalnya merupakan tanggung jawab Housekeeping Department yang dipimpin oleh seorang Executive House Keeper. Dari hal di atas dapat diambil suatu kesimpulan tentang pengertian house keeping yang merupakan salah satu bagian yang memegang peran penting dalam suatu hotel, sebab bagian ini bertanggung jawab atas kebersihan, kerapihan dan kenhyamanan semua ruangan di hotel termasuk juga halaman di luar hotel.
3 Dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawab, Housekeeping Department selalu berorientasi kepada hal-hal sebagai berikut: Bersih (cleanliness) Kebersihan di suatu ruangan dan kamr tamu di hotel sangat menentukan. Bila kebersihan terjaga maka tamu menjadi tenang karena sanitation dan hygiene terjamin. Inilah langkah utama tamu dalam menilai suatu hotel. Daya tarik (attractive) Dengan dasar kebersihan pada suatu ruangan yang ditunjang dengan kelengkapan serta dekorasi maka ruangan akan menjadi suatu daya tarik tersenidiri. Rasa aman (safe) Faktor penting yang selalu didambakan pengunjung atau tamu yaitu keamanan. Keamanan tamu selama berkunjung atau menginap di hotel meliputi keamanan pribadi dan kecurian, kebakaran, dan bahaya dari peralatan hotel. Menyenangkan (comfortable) Lingkungan suatu hotel yang bersih, menarik, dan tenang dengan pelayanan yang memuaskan akan membuat tamu dan pengunjung merasa nyaman dan betah tinggal atau berkunjung kembali ke hotel. Make a good and friendly atmosphere Housekeeping dapat memberikan suasana akrab penuh kekeluargaan yang tercermin di dalam pelayanan dari seluruh personilnya. Mereka menyambut tamu dengan ramah tamah, menyapa tamu setiap berpapasan sikap ramah tamah serta siap membantu tamu apabila terlihat sedang dalam kesulitan. Seluruh personil Housekeeping harus senantiasa membuat tamu dalam keadaan santai, serta merasa seperti di rumahnya sendiri. Ramah tamah (hospitality)
4 Seluruh personil housekeeping mulai dari jenjang atas sampai bawah memiliki sikap ramah tamah yang mengesankan. Mereka tidak hanya bersikap ramah kepada tamu, tetapi juga ramah terhadap atasan, sesama rekan kerja dan juga terhadap bawahannya. Bertanggung jawab (responsibility) Karyawan housekeeping adalah orang-orang yang bertanggung jawab, dan tidak mengelak dari tanggung jawabnya. Personil housekeeping harus berkemauan keras dan tidak cepat menyerah terhadap kesulitan yang bagaimanapun beratnya. Kerjasama (corporation) Seluruh personil housekeeping harus menyadari bahwa tanpa adanya tim kerja serta kondisi kerja yang baik, maka apapun pekerjaan yang dilakukan akan sulit mencapai hasil yang diharapkan Tanggung jawab Operasional Housekeeping Di dalam bukunya tentang Hotel Housekeeping Training Manual, Andrew menjelaskan Secara umum tanggung jawab Organisasi Housekeeping Department meliputi: a. Floor Section Dipimpin oleh seorang Floor Supevisor dengan sub ordinatnya yaitu: room boy atau room maid tugas bagian ini adalah menata dan mempersiapkan kamar-kamar tamu, termasuk pembersihan koridor. b. Housemen Section Dipimpin oleh Housemen Supervisor (Chief Houseman) dengan para anggotanya yang terdiri dari houseman, lobby porter, dan toilet attendant. Tugastugas bagian ini adalah menangani kebersihan seluruh area, perkantoran, dan seluruh toilet baik toilet umum maupun toilet karyawan. c. Laundry Section
5 Suatu seksi di bawah house keeping yang menangani cucian tamu maupun cucian linen hotel. Adapun fasilitas yang tersedia yaitu: mesin cuci, mesin pengeringan, mesin pemeras dan mesin setrika. d. Gardening and Landscaping Section Suatu bagian di hotel yang menangani kebersihan seluruh areal halaman hotel termasuk kebun dan taman-taman hotel. e. Upholsterer Section Biasanya seksi ini terdapat pada hotel yang bertaraf sangat besar dan luas. Dimana tugasnya adalah khusus untuk menata ruangan, mengatur meja kursi, perabot hotel dan sebagainya. f. Florist Section Pada hotel yang berukuran sedang, bagian ini bergabung dalam gardening section untuk melaksanakan tugasnya dalam pemeliharaan bunga-bunga di hotel baik bunga yang terdapat di taman maupun bunga yang akan di gunakan menghiasi dekorasi diruangan banquet Pada prinsipnya organisasi itu dibentuk menurut kebutuhan dengan melihat operasional yang dihadapi oleh hotel tersebut, dengan pengertian bahwa tugas-tugas yang akan dilaksanakan akan lebih baik hasilnya dan akan lebih efisien, mudah diorganisir dan dikoordinir, dapat cepat dikontrol dan terlaksana dengan baik.
6 2.3 Pengertian Kualitas Pelayanan Kualitas dalam pelayanan memiliki arti yang sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan. Perusahaan akan memperoleh keuntungan apabila berhasil membuat tamunya merasa puas dalam pemenuhan kebutuhan tamu. Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, maka kunci untuk memberikan kepuasan kepada tamu adalah berusaha telebih dahulu mengetahui apa yang dibutuhkan dan yang diinginkan oleh tamu. Untuk mendapatkan gambaran tentang pemenuhan kebutuhan dan keinginan tamu yang dijadikan tolak ukur pelayanan yang baik, maka perlu dijelaskan tentang kualitas pelayanan. Penilaian terhadap kualitas pelayanan ditentukan oleh tamu sebagai pemakai jasa pelayaan tersebut. Oleh sebab itu, kualitas pelayanan dapat diciptakan dengan terlebih dahulu mengidentifikasi harapan tamu tentang pelayanan yang dibutuhkan dan diinginkan, kemudian disesuaikan dengan pelayanan yang akan disediakan oleh Housekeeping. Dengan demikian Housekeeping selalu berusaha menyediakan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan tamu. Bila pelayanan yang diterima oleh tamu melebihi atau sama dengan yang diharapkan, maka dapat dikatakan pelayanan tersebut adalah baik atau memuaskan. Akan tetapi, akan menjadi sebaliknya bila barang atau jasa pelayanan yang diterima ternyata kurang dari apa yang diharapkan oleh tamu, maka dapat dikatakan pelayanan tersebut tidak berkualitas baik. Secara umum, kualitas pelayanan adalah sesuatu yang kompleks, James A Fitzsimmons dan Mona J Fitzsimmons menjelaskan bahwa tamu akan menilai kualitas pelayanan melalui lima prinsip dimensi pelayanan sebagai tolak ukurnya, yaitu: a. Realialibilitas (Realialibility) Adalah kemampun untuk memberikan secara tepat dan benar jenis pelayanan yang telah dijanjikan kepada tamu.
7 b. Responsif (Responsiveness) Adalah kesadaran atau keinginan untuk cepat bertindak membantu tamu dan memberikan pelayanan yang tepat waktu. c. Kepastian / Jaminan (assurance) Adalah pengetahuan dan kesopanan santunan serta kepercayaan diri para pegawai. d. Empati (Emphaty) Adalah memberikan perhatian individu tamu secara khusus. Dimensi empat ini memiliki ciri-ciri: kemauan untuk melakukan pendekatan, memberikan perlindungan dan usaha untuk mengerti keinginan, kebutuhan dan perasaan tamu. e. Nyata (Real) Adalah sesuatu yang terlihat atau yang nyata seperti: Penampilan para pegawai, serta fasilitas-fasilitas fisik lainnya seperti peralatan dan perlengkapan yang menunjang pelaksanaan pelayanan. 2.4 Kesenjangan Dalam Kualitas Pelayanan Mengkur kesenjangan kualitas pelayanan yang terjadi antara pelayanan yang diharapkan oleh tamu dengan kenyataan yang diterima merupakan suatu proses umpan balik dari tamu yang berlangsung secara rutin. Berikut ini dapat dilihat beberapa kesenjangan yang terjadi dalam kualitas pelayanan : 1. Kesenjangan yang ditimbulkan karena ketidaksesuaian antara harapan yang dibuat manajemen tentang harapan harapan konsumen dan harapan tamu terhadap barang atau jasa pelayanan yang diterima.
8 2. Kesenjangan terjadi karena ketidakmampuan manajemen dalam merumuskan tingkat sejalan kualitas pelayanan untuk memenuhi harapan harapan tamu dan ketidakmampuan untuk menterjemahkan ke dalam spesifikasi pekerjaan dan mekanisasi tingkat sasaran kualitas pelayanan tersebut. 3. Kesenjangan disebabkan oleh ketidaksesuaian pelayanan yang diberikan kepada tamu dengan spesifikasi pelayanan yang telah ditentukan manajemen. 4. Kesenjangan yang terjadi karena ada perbedaan antara pelayanan yang dijanjikan manajemen dengan yang diterima oleh tamu. 5. Kesenjangan yang terjadi karena akumulasi dari kesenjangan kesenjangan yan pertama sampai dengan kesenjangan ke empat yaitu karena terjadi ketidaksesuaian antara harapan tamu dengan kenyataan yang diterima tamu. Jasa pelayanan hotel berkaitan dengan penyedia kamar, tempat makan dan minum serta jasa lainnya untuk memenuhi kebutuhan tamu. Yaitu kebutuhan kebutuhan physik, kebutuhan kebutuhan sosial, psikologis serta tujuan tujuan yang dikehendaki tamu. Dan sebagai contoh, tamu yang menginap di kamar hotel tidak hanya memenuhi kebutuhan physiknya saja tetapi mendapatkan rasa aman dan nyaman secara psikologis. 2.5 Fungsi Pengawasan dalam Operasional Tata Graha Dari setiap pengertian tentang fungsi-fungsi manajemen, selalu disebutkan bahwa pengawasan (Controlling) adalah sebagai fungsi manajemen yang terakhir. Akan tetapi, bila kita memandang bahwa pengawasan itu merupakan suatu proses, maka setiap fungsi manajemen (perencanaan, pengorganisasian, penggerakan) selalu akan melekat pula kegiatan pengawasan. Dengan demikian kegiatan pengawasan itu dapat dikatakan sebagai sebagai proses yang selalu melekat pada setiap fungsi manajemen, serta pada setiap jenis kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien.
9 Dalam operasional di bagian Tata Graha, oleh karena jenis, sifat-sifat dan ruang lingkup pekerjaan-pekerjaan Tata Graha adalah sangat luas, maka dirasakan cukup sulit untuk melaksanakan pengawasan pekerjaan. Oleh sebab itu, perlu diciptakan suatu alat pengawasan yang dapat digunakan sebagai tolak ukur pelaksanaan pengawasan. Pengertian pengawasan sebenarnya adalah suatu proses kegiatan untuk mengetahui dan atau mengevaluasi suatu hasil pekerjaan sudah sesuai dengan yang direrncanakan atau tidak, dan dapat dikatakan berhasil atau gagal, apabila diperlukan dapat diambil tindakan koreksi. Dalam membahas tentang pengawasan operasional Tata Graha akan dititik beratkan pada tiga bidang kegiatan pengawasan, yaitu: 1. Pengawasan biaya 2. Pengawasan produksi, dan 3. pengawasan kualitas 1. Pengawasan biaya Dalam membahas pengawasan biaya dibagian Tata Graha ini, lebih dititik beratkan pada komponen-komponen yang perlu diperhitungkan dalam penyusunan anggaran. Hal ini karena anggaran dapat dikatakan sebagai alat pengawasan yang paling signifikan. Dengan anggaran, dapat kita ketahui apakah program-program kerja pada bagian Tata Graha dapat terlaksana sesuai dengan yang direncanakan atau tidak. Ada dua alasan mengapa kita memerlukan anggaran yang disusun secara tahunan. Pertama, adalah bahwa anggaran merupakan suatu perkiraan biaya operasional untuk periode mendatang. Kedua, untuk mengetahui sejauh mana biaya yang dianggarkan dapat direalisasikan. Realisasi dapat dijadikan sebagai tolak ukur sejauh mana program-program kerja yang telah disususun dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah dipersiapkan
10 sebelumnnya. Dengan demikian, kemungkianan dapat terjadi realisasinya lebih kecil dari pada anggaran yang telah ditetapkan, ini berarti terdapat program-program kerja yang telah direncanakan tidak terlaksanakan. Dengan demikian pula bila terjadi sebaliknya, realisasi nggaran lebih besar dari jumlah yang telah dianggarkan, dan ini berarti kemungkinan terdapat pemborosanpemborosan atau ada beberapa kegiatan yang tidak direnakan sebelumnya. Didalam menyusun anggaran, ada beberapa hal yang harus dijadikan perhitungan oleh Exc. Housekeeper bersama stafnya, yaitu: 1. Biaya-biaya aktual periode/ tahun sebelumnya Diperlukan untuk memperoleh gambaran nyata tentang biaya-biaya yang dikeluarkan pada periode sebelumnya, dan dijadikan dasar perhitungan untukperiode yang akan datang.karena sifatnya mengevaluasi kembali biaya-biaya yang lain, maka ada kemungkinan terjadi koreksi yang berkaitan dengan pengurangan dan atau penambahan biaya-biaya untuk periode mendatang dsesuaikan dengan program kerja yang telah dibuat oleh Exc. Housekeeper. Program kerja yang telah dibuat oleh Exc. Housekeeper tidak akan terlepas dengan proyeksi keadaan hotel pada masa yang akan datang, misalnya ketertarikan dengan bagian Kantor Depan Hotel, yang akan memberikan informasi tentang proyeksi tingkat hunian kamar pada periode yang akan datang. Proyeksi tingkat hunian kamar hotel, akan sangat berpengaruh tehadap penyusuna anggaran di bagian Tata Graha. Untuk itu hal lain yang perlu diperhatikan dalam penyusunan anggaran adalah sebagai berikut: 2. Bahan perlengkapan kebutuhan tamu dan bahan pembersih Besar atau kecilnya biaya yang akan dialokasikan terutama untuk bahan perlengkapan tamu dan bahan pembersih akan banyak bergantung pada proyeksi
11 tingkat hunian kamar. Perlu diperhatikan, bahwa sebelum disusun rencana anggaran, Exc. Housekeeper harus mengetahui secara rinci tentang: a. Jenis-jenis bahan perlengkapan tamu dan bahan pembersih yang dipergunakan untuk membersihkan ruangan. b. Mengevaluasi kembali jumlah penggunaan bahan perlengkapan tamu (guest supplies) dan bahan pembersih (cleaning supplies) periode yang lalu. Dalam melakukan evaluasi jumlah penggunaan bahan pembersih periode lalu tersebut, Exc. Housekeeper sebaiknya melihat kembali rekord pembelian bahan perlengkapan tamu dan bahan pembersih serta penggunaannya, yang dikaitkan dengan realisasi tingkat hunian kamar pada periode tersebut kemudian proporsi penambahan atau pengurangan anggaran biaya untuk periode mendatang disesuaikan dengan naik ataupun turunnya proyeksi tingkat hunian kamar. Adapun jenis-jenis bahan perlengkapan tamu (guest supplies) dan dan bahan pembersih (cleaning supplies). c. Peralatan pembersih Dalam perhitungan anggaran peralatan pembersih yang diperlukan, tidak hanya jumlah peralatan yang akan dibeli saja, tetapi perlu juga diperhitungkan anggaran perawatan untuk peralatan-peralatan yang digunakan. Perhitungan anggaran perawatan peralatan diperlukan karena jenis peralatan pembersih yang digunakan terdiridari dua jenis peralatan, yaitu peralatan yang sifatnya manual tidak mekanis, dan peralatan mekanis. Dengan meneliti kembali rekord perawatan dan perbaikan perlatan pembersih yang digunakan oleh bagian Tata Graha, maka dapat dibuat
12 estimasi anggaran biaya perawatan dan perbaikan untuk periode yang akan datang. Disamping itu, rekord tersebut juga dapat digunakan untuk mengetahui jenis dan merek peralatan yang paling besar memerlukan biaya perbaikan, dengan demikian rekord tersebut dapat dijadikan bahan pertimbangan, apakah jenis/ merek peralatan tersebut perlu untuk dibeli lagi atau tidak. d. Gaji Karyawan Estimasi gaji karyawan dibagian Tata Graha dimulai dari rincian jumlah gaji yang dibayarkan pada periode saat ini, kemudian dibuat perkiraan anggaran gaji untuk periode yang akan datang, dengan memperhitungkan perubahan-perubahan (modifikasi) yang disebabkan oleh; kenaikan gaji karena telah dijanjikan, dan kenaikan gaji yang dikarenakan promosi jabatan. Disamping itu juga harus diperhitungkan jumlah karyawan yang akan selesai kontraknya dan tidak diperpanjang lagi, ataupun adanya penambahan karyawan baru. e. Program Renovasi Renovasi dapat dikatakan sebagai suatu usaha untuk memperbaiki kembali atau memperbaharui suatu bangunan atau ruangan kedalam suatu bentuk atau model yang lebih baru. Dalam usaha perhotelan, suatu bentuk atau model yang baru cenderung disesuaikan dengan keinginan pasar. Karena renovasi sifatnya adalah memperbaharui suatu bentuk atau model maka program renovasi biasanya dilakukan oleh hotel-hotel yang bentuk atau modelnya sudah kadaluarsa, atau kondisi ruangan seperti kamar-kamar lobby, dan sebagainya. Sudah tidak mampu lagi memberikan kenyamanan kepada para tamu yang menginap, seperti karpet yang sudah sangat kotor, lapisan dinding (wall paper) sudah banyak
13 yang sobek, dan sebagainya karena kondisi yang demikian itulah maka perlu adanya renovasi. Dalam melaksanakan program renovasi seperti pengecatan kembali, penggantian karpet atau perlengkapan diperlukan suatu data atau rekord agar dapat dibuat perkiraan berapa kamar yang memerlukan pengecatan kembali, penggantian karpet dsb. 2. Pengawasan Produksi Pengawasan produksi bagian Tata Graha dilakukan untuk mengetahui tingkat produktivitas karyawannya. Untuk mengetahui sejauh mana tingkat produktivitas yang dimiliki oleh masing-masing karyawan, maka digunakan catatan yang dapat mencatat atau merekord setiap tugas yang dapat diselesaikan oleh masing-masing karyawan pada suatu waktu tertentu. Untuk mengetahui lebih jauh tentang kualitas, maka dapat dibahas dibawah ini tentang pengawasan kualitas pekerjaan di bagian Tata Graha. 3. Pengawasan Kualitas Pendekatan terhadap pengawasan kualitas akan melibatkan beberapa kegiatan, yaitu: a. Mengevaluasi kinerja karyawan secara aktual b. Membandingkan sasaran yang ingin dicapai dengan realisasinya (keadaan aktual) c. Mengambil tindakan atas perbedaan antara sasaran yang ingin dicapai dengan keadaan aktual. Kegiatan pengawasan terhadap kualitas adalah untuk menjaga agar supaya kualitas hasil kerja dibagian Tata Graha selalu tetap dalam keadaan yang standar. Oleh sebab itu, kualitas menurut pengertian yang selalu berorientasi pada derajat kesesuaian terhadap standar. Kualitas yang berorientasi pada derajat kesesuaian terhadap standar, dapat diwujudkan melalui pengawasan yang dilakukan secara konsisten terhadap pelaksanaan
14 prosedur kerja. Akan tetapi, kalau kita melaksanakan pekerjaan, dengan pengertian kualitas mengacu pada Total Quality Control (TQC), maka pengertian kualitas produk harus berorientasi pada kebutuhan, keinginan, dan tujuan tamu. Oleh sebab itu, kualitas produk pada bagian Tata Graha, seperti: kebersihan, kerapihan, kelengkapan ruangan umum dan kamar-kamar tamu, serta keramah tamahan, sopan santun karyawan harus sesuai dengan keinginan, kebutuhan dan tujuan tamu, sehingga mereka merasa puas. Kualitas produk adalah tingkat kesesuaian terhadap harapan-harapan tamu, dan kualitas produk yang diperoleh tamu kemungkinan dapat mencapai pada tingkat yang lebih tinggi dari harapan-harapan tamu, atau sesuai dengan harapannya, bahkan tidak menutup kemungkinan berada di bawah dari harapan-harapan tamu. Pemeliharaan produk di bagian Tata Graha, seperti kebersihan, kerapihan kelengkapan kamar-kamar tamu dan ruangan-ruangan umum hotel tetap pada kondisi yang standar, maka pada waktu proses pekerjaan berlangsung perlu dilakukan pengawasan, dan tidak sekedar hanya dilakukan inspeksi saja, yang biasanya dilakukan pada akhir proses pekerjaan. biasanya inspeksi dilakukan oleh para pengawas kamar atau Room Supervisor setelah mendapatkan laporan dari Room Boy bahwa kamar-kamar sudah selesai dibersihkan. Pengawasan bukan hanya sekedar melihat atau memeriksa, tetapi pengawasan harus disertai dengan tindakan menguji serta kritis dan hati-hati terhadap hasil pekerjaan, dengan memberikan arahan-arahan, dan kemudian dilakukan tindakan-tindakan atau koreksi di dalam proses pekerjaan, baik terhadap penyimpangan prosedur kerja, ataupun terhadap hasil pekerjaan yang tidak baik atau yang gagal. Untuk menjamin agar pelaksanaan pengawasan bias terlaksana secara konsisten, maka tanggung jawab pengawasan tidak harus dilakukan sendiri oleh Exc. HouseKeeper tetapi dapat didelegasikan sekalipun pada tingkat yang paling bawah. Dikatakan demikian karena dalam konsep Total Quality Control, bahwa permaslahan itu timbul di dalam proses, bukan
15 setelah proses berakhir. Inspeksi hanya memisahkan hasil yang baik dari yang tidak baik dan memperbaiki kualitas maupun kuantitas. Pada dalam Housekeeping Department ada suatu cara yang dilakukan dengan menerapkan suatu sistem yaitu check and recheck system ( room check list ). Daftar periksa kamar harus dibuat secara sistematis, yaitu dengan urutan atau langkah langkah yang disesuaikan dengan tata letak, perlengkapan atau fasilitas yang terdapat di dalam kamar. Dan pada umumnya langkah pemeriksaan pertama dimulai dari memasuki kamar, berada di dalam kamar dan pada saat mengisikan kamar. Berikut ini contoh daftar room check list : Daftar Periksa Kamar ( Room Check List ) NO Bagian yang harus diperiksa secara rutin Ya Tidak 1 Apakah pintu kamar dapat dibuka dengan mudah 2 Apakah lampu-lampu dan AC kamar dapat dihidupkan 3 Apakah televise di dalam kamar bisa dihidupkan dan sesuai dengan pemakaian remote control yang tersedia 4 Memeriksa apakah lena atau handuk sudah lengkap dan terlipat rapi 5 Memeriksa perlengkapan mandi apakah sudah lengkap 6 Memeriksa mini bar atau freezer apakah sudah terisi dengan lengkap 7 Memeriksa perlengkapan seperti asbak dan gelas-gelas apakah sudah tersedia dan bersih 8 Apakah air di dalam kamar mandi sudah bisa dihidupkan dengan baik 9 Dan lain-lain
BAB II URAIAN TEORITIS
BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Definisi Hotel Salah satu penunjang untuk majunya dunia pariwisata adalah hotel, yaitu sebagai salah satu sarana akomodasi bagi para wisatawan yang sedang melakukan perjalanan
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. 2.1 Pengertian Houseekeping Department Secara Umum. Housekeeping berasal dari kata house yang berarti rumah,wisma,hotel dan to
BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Houseekeping Department Secara Umum Housekeeping berasal dari kata house yang berarti rumah,wisma,hotel dan to keep yang berarti merawat atau memelihara. Jadi housekeeping
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS
BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Housekeeping Department 2.1.1 Pengertian Housekeeping Menurut Rumekso (2001 : 1) dalam bukunya Housekeeping Hotel, menyatakan : Housekeeping (tata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saling melengkapi dan tidak bisa dipisahkan. Hotel adalah salah satu badan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan pariwisata di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari peran serta akomodasi perhotelan, karena keduanya bagaikan dua sisi mata uang yang saling melengkapi
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS
BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Housekeeping Department 2.1.1 Pengertian Housekeeping Menurut Rumesko (2001), menyatakan : Housekeeping (tata graha) merupakan perpaduan dari dua
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS MENGENAI HOUSEKEEPING DEPARTMENT
BAB II URAIAN TEORITIS MENGENAI HOUSEKEEPING DEPARTMENT 2.1 Gambaran Umum Housekeeping Department Housekeeping atau tata graha ialah salah satu bagian yang ada di dalam hotel yang menangani hal hal berkaitan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dinamis. Perkembangan pariwisata diindonesia tidak bisa dilepaskan dari peran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri pariwisata adalah industri yang perubahan dan perkembangannya dinamis. Perkembangan pariwisata diindonesia tidak bisa dilepaskan dari peran serta akomodasi
Lebih terperinciBab II. Landasan Teori
Bab II Landasan Teori 2.1 Pengertian House Keeping House Keeping adalah bagian atau departemen yang mengatur atau menata peralatan, menjaga kebersihan, memperbaiki kerusakan, dan memberi dekorasi dengan
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS TENTANG HOUSEKEEPING. Housekeeping berasal dari kata house yang berarti rumah dan keeping ( to
BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG HOUSEKEEPING 2.1 PENGERTIAN HOUSEKEEPING Housekeeping berasal dari kata house yang berarti rumah dan keeping ( to keep ) yang berarti memelihara, merawat, atau menjaga. Jadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. besar sehingga menjadikannya sebagai salah satu industri dengan pertumbuhan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pariwisata dunia telah mengalami perkembangan yang cukup besar sehingga menjadikannya sebagai salah satu industri dengan pertumbuhan ekonomi yang cepat.
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS PENGEMBANAN FASILITAS HOTEL. 2.1 Pengertian dan Perencanaan dalam Penyelengaraan Pengembangan Fasilitas
BAB II URAIAN TEORITIS PENGEMBANAN FASILITAS HOTEL 2.1 Pengertian dan Perencanaan dalam Penyelengaraan Pengembangan Fasilitas Hotel 2.1.1 Pengertian perencanaan dalam penyelenggaraan hotel Manajemen penyelenggaraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berasal dari manusia dan hanya dapat dikelola dan diselesaikan oleh manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hotel merupakan sebuah akomodasi komersil yang bergerak dalam bidang bisnis melalui jasa penginapan,makanan dan minuman ataupun fasilitas lainnya dimana pada industri
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEROITIS. dekorasi dengan tujuan agar hotel tersebut tampak rapi, bersih, menarik dan
BAB II URAIAN TEROITIS 2.1 Pengertian Dan Ruang Lingkup 2.1.1 Pengertian Housekeeping Housekeeping atau tata graha adalah bagian dari departemen yang mengatur atau menata peralatan, menjaga kebersihan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. positf. Inilah mengapa bagian housekeeping di hotel atau akomodasi lain sangat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbicara mengenai dunia perhotelan, hal ini selalu berkaitan dengan pelayanan kerapian dan kebersihan. Saat menginap tamu hotel pasti memerlukan kenyamanan dan pelayanan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan hasil penelitian sebelumnya yang dimaksud adalah kajian
11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Penelitian Sebelumnya Tinjauan hasil penelitian sebelumnya yang dimaksud adalah kajian terhadap hasil-hasil karya tulis yang relevan dengan penelitian ini. Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nyaman, serta mendapatkan kepuasan di dalam menerima pelayanan (service) selama
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Alasan Pemilihan Judul Salah satu penunjang majunya pariwisata adalah usaha hotel, yaitu sebagai sarana akomodasi bagi para wisatawan lokal maupun mancanegara. Agar para wisatawan
Lebih terperinciHotel adalah bentuk bangunan yang menyediakan kamar-kamar untuk. menginap para tamu, makanan dan minuman, serta fasilitas-fasilitas lain yang
BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Defenisi Hotel Hotel adalah bentuk bangunan yang menyediakan kamar-kamar untuk menginap para tamu, makanan dan minuman, serta fasilitas-fasilitas lain yang diperlukan, dan dikelola
Lebih terperinci2015 PENDAPAT SUPERVISOR TENTANG PENGUASAAN KOMPETENSI HOUSEKEEPING PADA PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI DI HOTEL
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan aspek penting dalam meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan upaya pembangunan Bangsa Indonesia dalam mewujudkan kesejahteraan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kearah pemenuhan kebutuhan lainnya seperti makan, minum, rekreasi, olahraga,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan zaman, akomodasi tidak hanya sekedar sarana tempat tinggal sementara bagi orang yang bepergian, tetapi sudah berkembang kearah pemenuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata adalah salah satu industri yang berkembang sangat pesat dan mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Daya Tarik Wisata yang ada di Indonesia sangatlah beragam keindahan alamnya, khususnya kota Manado. Kota tersebut Tidak hanya dikenal oleh orang-orang Indonesia saja
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Hotel Pengertian hotel menurut Sulastiyono (2011:5), Hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA
BAB IV ANALISIS DATA 4.1 Manjemen Departemen Housekeeping di Singhasari Resort Sebagai section yang menangani kamar, maka room section dan public area sectiom harus dapat membuat hotel tersebut nyaman
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pemerintah telah memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada seluruh
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan Seiring dengan perkembangan dunia usaha yang dipacu oleh pasar global, pemerintah telah memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada seluruh
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. pemandu wisata, dan lain-lain. Oleh karena itu, industri pariwisata memegang
BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Pariwisata merupakan industri perdagangan jasa yang memiliki mekanisme pengaturan yang kompleks karena mencakup pengaturan pergerakan wisatawan dari negara asalnya di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang semakin ketat. Karena persaingan dunia usaha yang semakin tinggi saat ini,
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Perkembangan dunia usaha semakin meningkat selaras dengan peningkatan kondisi perekonomian di Indonesia juga berarti adanya persaingan yang semakin ketat. Karena
Lebih terperinciBAB II URAIAN TIORITIS
BAB II URAIAN TIORITIS 2.1. Pengertian Room Boy Room Boy adalah karyawan hotel pada Houskeeping Department yang bertugas memelihara kebersihan, penataan ataupun kelengkapan supplies didalam kamar hotel
Lebih terperinci5. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
5. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 5.1. Hasil Penelitian 5.1.1. Kinerja Pengelolaan Aset Graha Wisata Hasil pengukuran kinerja pengelolaan aset Graha Wisata Dinas Pariwisata Provinsi DKI Jakarta dari seluruh
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN. Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian terhadap hotel New Sany Rosa,
BAB 5 KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian terhadap hotel New Sany Rosa, dan didukung dengan data serta analisis yang dilakukan selama penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fasilitas yang tersedia. Linen merupakan salah satu departemen yang menangani
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hotel adalah suatu akomodasi yang menyediakan jasa pelayanan kamar, makanan dan minuman serta berbagai fasilitas lainnya serta hotel juga merupakan unsur pendukung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memberikan pelayanan yang berkualitas dengan mutu yang baik dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memberikan pelayanan yang berkualitas dengan mutu yang baik dapat memberikan nilai kepuasan lebih terhadap pelanggan. Pelanggan umumnya mengharapkan produk berupa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut akan diuraikan secara singkat, yang selajutnya penjelasan tersebut akan
11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Telaah Hasil Penelitian Sebelumnya Tinjauan hasil penelitian sebelumnya yang dimaksud disini adalah kajian terhadap hasil-hasil karya yang relevan dengan penelitian ini.
Lebih terperinciJOB DESCRIPTIONS Job Title EXECUTIVE HOUSEKEEPER
JOB DESCRIPTIONS Job Title EXECUTIVE HOUSEKEEPER Department Report to Revisi HOUSEKEEPING General Manager 0 Position / Level Supervises Tanggal Department Head Chief & Staff May2012 A. TUGAS DAN TANGGUNG
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Department, Purchasing Department, dan Security Department.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai faisilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha dan Pemerintah Daerah
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dikembangkan untuk meningkatkan devisa Negara di luar minyak dan gas bumi.
52 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan Industri pariwisata merupakan salah satu sektor potensial yang harus dikembangkan untuk meningkatkan devisa Negara di luar minyak dan gas
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan analisa deskriptif dan verifikatif serta teknik analisis regresi berganda, antara service
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dapat diandalkan tidak hanya dalam pemasukan devisa, tetapi juga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor pariwisata memiliki potensi cukup besar dalam usaha meningkatkan devisa negara. Pariwisata menjadi suatu kegiatan ekonomi yang dapat diandalkan tidak
Lebih terperinciABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii
ABSTRAK Industri jasa sekarang ini semakin banyak berkembang dengan berjalannya waktu. Hotel Permata bidakara merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa. Untuk dapat bersaing dengan hotel
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Untuk menunjang kelancaran arus pariwisata tersebut disadari perlu adanya
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan Dalam meningkatkan perekonomian Indonesia, pemerintah berusaha menggalakkan industri pariwisata sebagai salah satu sumber devisa negara. Untuk
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dari hasil pengolahan data pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut ini: 1. Terdapat gap antara jasa yang dipersepsikan dan jasa yang
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 5.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan yang mengacu pada pertanyaan penelitian dalam
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan yang mengacu pada pertanyaan penelitian dalam kajian yang mengangkat judul mengenai strategi pelayanan jasa hotel The Hills Bukittinggi dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Untuk menjadi bagian dalam pembangunan Kecamatan Kandis, maka
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah Singkat Hotel Mutiara Kandis Untuk menjadi bagian dalam pembangunan Kecamatan Kandis, maka didirikan Hotel Mutiara Kecamatan Kandis yang terletak dijalan lintas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikategorikan sebagai perjalanan wisata yang bertitik tolak dari pemikiran bahwa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang mempunyai berbagai keanekaragaman, memiliki peluang yang cukup besar dalam pengembangan sektor kepariwisataan dalam upaya mencapai
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. dan agar dapat menjangkau seluruh tugas, Housekeeping Departement dibagi menjadi
BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Ruang lingkup kegiatan housekeeping Menurut Rumekso (2001 : 7) untuk menunjang kelancaran tugas sehari-hari dan agar dapat menjangkau seluruh tugas, Housekeeping Departement
Lebih terperinci2015 ANALISIS PELAKSANAAN PRAKTEK MAKE-UP ROOM OLEH PESERTA DIDIK DI EDOTEL SMK NEGERI 9 BANDUNG
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan Negara berkembang yang terus berupaya untuk melaksanakan pembangunan dalam berbagai sektor kehidupannya. Keberhasilan suatu Negara, dapat
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. dari dua buah kata,yaitu house dan keeping (to keep).house artinya rumah dan
BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Housekeeping Menurut Rumekso (2001), : Housekeeping (tata graha) merupakan perpaduan dari dua buah kata,yaitu house dan keeping (to keep).house artinya rumah dan keeping
Lebih terperinciBAB : II URAIAN TEORITIS. dapat diartikan sebagai pemeliharaan atau pengaturan rumah. Sebelum ada inn, hotel,
BAB : II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Housekeeping Housekeeping yang dalam bahasa Indonesia menggunakan istilah tata graha, dapat diartikan sebagai pemeliharaan atau pengaturan rumah. Sebelum ada inn,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hotel terhadap pelanggannya misalnya fasilitas kolam renang, restoran, fitness center,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin banyaknya perusahaan jasa terutama yang bergerak di bidang pariwisata dan perhotelan menyebabkan semakin ketatnya persaingan antar hotel. Keberhasilan
Lebih terperinci2.16 Pengeluaran Departemen Housekeeping Memperkirakan Pengeluaran Departemen Housekeeping Metode Pengendalian
ABSTRAK Hotel VUE PALACE merupakan salah satu hotel berbintang 3 di kota Bandung yang baru diresmikan pada tanggal 6 Maret 2007. Hotel ini memiliki 59 buah kamar. Sebagai industri yang bergerak di bidang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Menurut Kotler yang dikutip oleh Kurniasari (2013:17) Pemasaran adalah proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan
Lebih terperinciDEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2008/2009 LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK KEJURUAN
DOKUMEN NEGARA P 1 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2008/2009 LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK KEJURUAN Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Program Keahlian : Akomodasi
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan Dalam usaha meningkatkan perekonomian Indonesia, pemerintah berusaha menggalakkan industri pariwisata sebagai salah satu sumber devisa negara.
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS
BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Banquet Ada beberapa macam pengertian Banquet antra lain: 1. Berdasarkan kamus pariwisata dan perhotelan, Pengertian Banquet adalah suatu resepsi mewah yang diadakan
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. (reliability, responsiveness, assurance, tangibles) room attendant di hotel Grand
48 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Room attendant di hotel Grand Orchid Solo sudah melakukan pekerjaannya sesuai dengan prosedur dan dari kelima dimensi yang ada (reliability, responsiveness, assurance, tangibles)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh Adi Sopian pada tahun 2004 yang berjudul Analisis Tingkat Kepuasan
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Penelitian Sebelumnya Penelitian sebelumnya yang dijadikan acuan pada penelitian ini adalah yang dilakukan oleh Adi Sopian pada tahun 2004 yang berjudul Analisis
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. lain yang disertai keramah-tamahan dan kemudahan-kemudahan dalam memenuhi
10 BAB II URAIAN TEORITIS A. Uraian Teoritis 1. Pengertian dan Arti Penting Pelayanan Pelayanan merupakan rasa menyenangkan yang diberikan kepada orang lain yang disertai keramah-tamahan dan kemudahan-kemudahan
Lebih terperinci% ,938,800 21,341,838 11,024, , % 77,474,150 5,423,191
Lampiran 1 Jenis aktivitas Tenaga kerja Jam tenaga kerja Jumlah jam tenaga kerja Persentase Total Gaji Gaji Uniform Uniform Training Linen Linen Linen Laundry & dry Laundry & dry Laundry & dry cleaning
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata telah menjadi salah satu industri di dunia dan merupakan industri yang paling berpengaruh terhadap devisa di berbagai negara. Jumlah wisatawan internasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang semakin meningkat. Pariwisata merupakan penghasil devisa negara terbesar
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dunia pariwisata di Indonesia dewasa ini, menunjukan perkembangan yang semakin meningkat. Pariwisata merupakan penghasil devisa negara terbesar ke dua setelah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagian masyarakat tetapi telah menjadi kebutuhan seluruh masyarakat
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kegiatan wisata telah menjadi kebutuhan manusia, tidak hanya sebagian masyarakat tetapi telah menjadi kebutuhan seluruh masyarakat dunia. Hal tersebut dibutuhkan
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dari hasil pengolahan data dan analisis, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Dari hasil pengolahan data untuk Gap 5, secara keseluruhan pelayanan yang
Lebih terperinciBab VI Kesimpulan dan Saran
Bab VI Kesimpulan dan Saran 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengumpulan, pengolahan dan analisa data yang dilakukan terhadap Hotel XYZ mengenai kepuasan pelanggan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya
Lebih terperinciLampiran 1. Perancangan Sistem Manajemen Mutu. Pada PT. Garuda Indonesia. Pedoman Mutu. Sistem Manajemen Mutu Perusahaan
180 Lampiran 1 Perancangan Sistem Manajemen Mutu Pada PT. Garuda Indonesia Pedoman Mutu Sistem Manajemen Mutu Perusahaan Dalam menjalankan proses bisnisnya, PT. Garuda Indonesia harus menerapkan sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. disebut penginapan. Hotel berasal dari kata hostel diambil dari bahasa Perancis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut beberapa literature sejarah hotel, yang pada awalnya lebih tepat disebut penginapan. Hotel berasal dari kata hostel diambil dari bahasa Perancis kuno.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. Dalam kondisi persaingan yang ketat, hal utama yang harus diprioritaskan oleh
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Dalam kondisi persaingan yang ketat, hal utama yang harus diprioritaskan oleh perusahaan adalah kepuasan konsumen agar dapat bertahan, bersaing dan menguasai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berada di instansi dirasa nyaman, tenang, dan bebas dalam melakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Iklim kelompok kerja merupakan suatu kondisi atau keadaan suasana kerja yang berada di instansi dirasa nyaman, tenang, dan bebas dalam melakukan pekerjaan tanpa adanya
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Berdirinya Hotel Grand Angkasa Internasional Medan Pada tahun 1930 dibawah pimpinan kolonial belanda Grand Angkasa International hotel bernama Hotel Astoria.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkat, hal itu disebabkan karena semakin tingginya kesadaran masyarakat akan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kebutuhan masyarakat akan jasa layanan kesehatan semakin hari semakin meningkat, hal itu disebabkan karena semakin tingginya kesadaran masyarakat akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi keberhasilan seorang pemimpin dalam mempengaruhi. mempengaruhi kondisi kerja, dimana akan berhubungan dengan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang dipergunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain. Gaya kepemimpinan banyak
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat
82 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat ditarik suatu kesimpulan mengenai kepuasan kerja operator bagian produksi PT X di Kabupaten
Lebih terperinciPERANAN HOUSEKEEPING DALAM USAHA MENINGKATKAN KEPUASAN TAMU MELALUI KEBERSIHAN KAMAR PADA HOUSEKEEPING DEPARTEMEN DI SAGAN HUIS HOTEL YOGYAKARTA
Jurnal Khasanah Ilmu Vol. V No. 1 Maret 2014 PERANAN HOUSEKEEPING DALAM USAHA MENINGKATKAN KEPUASAN TAMU MELALUI KEBERSIHAN KAMAR PADA HOUSEKEEPING DEPARTEMEN DI SAGAN HUIS HOTEL YOGYAKARTA Risky Wahyu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1.Alasan Pemilihan Judul
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Alasan Pemilihan Judul Perkembangan industri perhotelan saat ini mengalami kemajuan, terutama di kota Medan. Hal ini dapat di lihat dari banyaknya pembangunan hotel berbintang yang
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. harus mampu mengatur dan mengolah semua sumber daya yang dimilikinya
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dunia usaha saat ini semakin kompetitif, karena itu setiap perusahaan harus mampu mengatur dan mengolah semua sumber daya yang dimilikinya dengan efektif dan
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-1 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis maka dapat disimpulkan: 1. Terdapat kesenjangan antara persepsi peserta didik dengan harapan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisa kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen Hotel Bumi Karsa Bidakara Jakarta yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya maka dapat ditarik
Lebih terperinci1 Universitas Bhayangkara Jaya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hotel adalah bangunan yang khusus disediakan untuk menginap atau istirahat yang dipungut bayaran, oleh karena itu hotel dikenakan pajak, pajak hotel timbul
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM
BAB II GAMBARAN UMUM A. Sejarah Grand Orchid Hotel Solo Grand Orchid Hotel Solo merupakan anak perusahaan dari PT. Sri Rejeki Isman (SRITEX) yang dimiliki oleh H. Lukminto. Sebelum berganti nama menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. investor berniat berbisnis dan berinvestasi di Indonesia. Jumlah penduduk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan tingginya pertumbuhan ekonomi Indonesia, banyak investor berniat berbisnis dan berinvestasi di Indonesia. Jumlah penduduk menengah keatas juga bertambah
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA Pemasaran
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemasaran Pada dasarnya pemasaran merupakan salah satu kegiatan dalam perekonomian yang bukan semata-mata kegiatan untuk menjual barang atau jasa saja, akan tetapi lebih mengarah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi,tingkat ketergantungan antar bangsa tidak dapat dihindari. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi mendorong terjadinya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Pelayanan 2.1.1 Pengertian Kualitas Pelayanan Pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. prasarana dan sarananya agar bangunan gedung selalu laik fungsi (preventive
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemeliharaan Bangunan Gedung Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 24/PRT/M/2008 tentang Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung, pemeliharaan bangunan
Lebih terperinciEVALUASI TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT NIRMALA SURI SUKOHARJO SKRIPSI
EVALUASI TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT NIRMALA SURI SUKOHARJO SKRIPSI Oleh PRATIWI K 100060070 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bisnis jasa banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, berkembang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bisnis jasa banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, berkembang dengan pesat dalam dunia modern saat ini. Perkembangan sektor bisnis bidang jasa dapat
Lebih terperinciMENGELOLA PEKERJAAN PEMELIHARAAN PAKAIAN DAN LENAN RUMAH TANGGA Oleh : As-as Setiawati
MENGELOLA PEKERJAAN PEMELIHARAAN PAKAIAN DAN LENAN RUMAH TANGGA Oleh : As-as Setiawati Pakaian atau istilah lain busana merupakan kebutuhan pokok manusia setelah makanan. Kebutuhan pakaian tidak serumit
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil yang telah didapatkan dari pengolahan data dan analisis terhadap kualitas pelayanan di Perpustakaan UKM pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menyebabkan timbulnya persaingan yang ketat di berbagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi menyebabkan timbulnya persaingan yang ketat di berbagai bidang industri, tak terkecuali pada industri Pariwisata. Persaingan tidak hanya terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan bisnis dewasa ini yang tumbuh dan berkembang dengan sangat dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien artinya dapat dengan
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS
BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen telah banyak disebut sebagai seni untuk menyelesaikan pekerjaan melalui melalui orang lain. Definisi ini, yang dikemukakan oleh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu,
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Puskesmas Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Very Very Important Person (VVIP).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kompetisi disegala bidang sekarang ini menjadi hal yang sangat biasa, pelanggan menjadi komponen yang sangat penting dalam eksistensi sebuah lembaga. Jika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hotel Puri Artha dikenal sebagai Hotel yang menerapkan adat tradisional
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hotel Puri Artha dikenal sebagai Hotel yang menerapkan adat tradisional khas Yogyakarta yang kental akan budaya nya dan keramah tamahan, yang di kemas sedemekian
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menjelaskan beberapa hal mengenai perusahaan yang menjadi tempat penelitian, yaitu PT. XYZ. Beberapa hal tersebut adalah sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. bangunan untuk menyediakan jasa pelayanan, penginapan, makan dan minuman serta
BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Hotel dan Ruang Lingkupnya 2.1.1 Pengertian Hotel Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa pelayanan,
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. and Beverage Division Hotel, yakni bagian yang juga menyelenggarakan penjualan
BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Room Service Room service merupakan salah satu bagian penting lainnya di lingkungan Food and Beverage Division Hotel, yakni bagian yang juga menyelenggarakan penjualan
Lebih terperinci1. Untuk membantu menjaga kebersihan dan kenyamanan setiap ruangan dalam gedung klien kami
CLEANING AND CARRYING SERVICE I. LATAR BELAKANG Di era globalisasi dan modern ini, kebanyakan orang atau perusahaan dan instansi menyukai hal yang instan, cepat, hemat, dan efisien. Termasuk dalam hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. selling, (Anderassen et al, 1997) dengan tujuan membangun citra yang kuat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan peningkatan di dalam sektor jasa pelayanan perhotelan saat ini cukup pesat sehingga membawa perubahan pada pola hidup masyarakat dan tingkat
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN.
20 LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN. 1. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan sekaligus pemilik
Lebih terperinci