KESELAMATAN KERJA KARYAWAN INDUSTRI BATIK DI KABUPATEN SRAGEN
|
|
- Ade Atmadjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KESELAMATAN KERJA KARYAWAN INDUSTRI BATIK DI KABUPATEN SRAGEN Oleh : Haris Setyawan ABSTRAK Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan mesin, pesawat, alat kerja bahan dan proses pengolahan, landasan kerja, dan lingkungan kerja serta caracara melakukan pekerjaan dan proses produksi (Tarwaka, 2012). Industri batik merupakan salah satu sektor usaha yang mengandung potensi dan faktor bahaya yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja maupun penyakit akibat kerja. Berdasarkan survey awal didapatkan 3 dari 10 industri batik di sragen belum menerapkan praktik keselamatan kerja dengan baik dan benar sehingga sering terjadi kecelakaan akibat kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keselamatan kerja pada karyawan industri batik di Kabupaten Sragen. Jenis penelitian ini menggunakan explanotry research, metode yang digunakan adalah survey dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling dengan jumlah 117 responden. Analisa data menggunakan analisa univariat dengan crosstab, analisa bivariat dengan chi square dan analisa multivariat dengan regresi logistic. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara umur (p value 0,041), masa kerja (p value 0,0001), pelatihan (p value 0,0001), status perkawinan (p value 0,0001) dengan praktik keselamatan kerja, dan variabel pendidikan dan jenis pekerjaan tidak berhubungan dengan praktik keselamatan kerja. Kata Kunci : Faktor Pengaruh, Praktik Keselamatan Kerja, Karyawan Batik Pendahuluan Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan mesin, pesawat, alat kerja bahan dan proses pengolahan, landasan kerja, dan lingkungan kerja serta caracara melakukan pekerjaan dan proses produksi, atau juga bisa didefinisikan bahwa keselamatan kerja adalah segala Volume XXXXVIII No. 4 Oktober Desember
2 tindakan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja (Tarwaka, 2012). Kecelakaan kerja disebabkan oleh perilaku tidak aman dan kondisi tidak aman di tempat kerja. Perilaku tidak aman menyumbang presentase terbesar dalam penyebab kecelakaan kerja yaitu sebesar 85 % (Silalahi, 1995). Menurut teori procede precede penentu perilaku seseorang ditentukan oleh 3 faktor utama yaitu faktor predisposing, enabling dan reinforcing. Faktor yang mempermudah (predisposing factor) yaitu pencetus yang mempermudah terjadinya perilaku, terwujud dalam pengetahuan, pelatihan, sikap, dan karakteristik pekerja (umur, status pernikahan dan masa kerja) yang terdapat dalam diri atau kelompok (Harbandinah, 2005). Faktor yang memungkinkan (enabling factor) yaitu faktor yang memungkinkan terjadinya perubahan perilaku individu. Kelompok yang dikarenakan antara lain tersedianya fasilitas fire protection dan supervisi. Faktor penguat (reinforcing factor) yang terwujud dalam pengawasan oleh supervisor dan dukungan rekan kerja (Green, 2005). Penyebab terjadinya perubahan perilaku tergantung pada kualitas rangsang (stimulus) dan berkomunikasi dengan organisme. Artinya kualitas dari sumber komunikasi (sources) misalnya kredibilitas, kepemimpinan, gaya berbicara, sangat menentukan keberhasilan perubahan perilaku seseorang, kelompok atau masyarakat. Proses perubahan perilaku tersebut menggambarkan proses belajar pada individu yang terdiri dari Rangsang (stimulus) yang diberikan pada organime dapat diterima atau ditolak. Bila stimulus diterima oleh organisme berarti ada perhatian dari individu dan stimulus tersebut efektif. Apabila stimulus telah mendpat pehatian dari organisme yang diterima maka ia mengerti stimulus ini dan dilanjutkan kepada proses selanjutnya. Setelah itu organisme mengolah stimulus tersebut sehingga terjadi kesedian untuk bertindak demi stimulus yang telah diterimanya (bersikap). Akhirnya dengan dukungan fasilitas serta dorongan dari lingkungan maka stimulus tersebut mempunyai efek tindakan dari indvidu tersebut mengalami perubahan perilaku (Notoadmojo, 2003). Dalam teori Fungsi beranggapan bahwa perubahan perilaku individu itu tergantung kepada kebutuhan. Hal ini berarti bahwa stimulus yang dapat mengakibatkan perubahan perilaku seseorang apabila stimulus tersebut dapat Volume XXXXVIII No. 4 Oktober Desember
3 dimengerti dalam konteks kebutuhan orang tersebut. Menurut Katz dalam Notoatmojo bahwa perilaku dilatarbelakangi oleh kebutuhan individu yang bersangkutan yaitu perilaku berfungsi instrumental, artinya dapat berfungsi dan memberikan pelayanan terhadap kebutuhan. Seseorang dapat bertindak (berperilaku) positif terhadap obyek demi pemenuhan kebutuhannya. Perilaku dapat berfungsi sebagai defence mekanism atau sebagai pertahanan diri dalam menghadapi lingkunganya, perilaku dan tindakannya dapat melindungi dari ancaman-ancaman luar. Fungsi selanjutnya sebagai penerima obyek dan memberikan arti, dalam peranan tindakan seseorang senatiasa menyesuiakan diri dengna lingkunganya. Pengambilan keputusan tersebut dapat dilakukan spontan dan dalam waktu singkat dan perilaku berfungsi sebagai nilai ekspresif dari diri seseorang dalam menjawab suatu situasi. Nilai ekspresif ini berasal dari hati sanubari, oleh sebab itu perilaku merupakan tempat ungkapan diri seseorang yang dapat terlihat dari luar. Industri batik merupakan salah satu sektor usaha yang mengandung potensi dan faktor bahaya yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja maupun penyakit akibat kerja. Berdasarkan survey awal dari 10 lokasi industri batik di Desa Pilang Sragen didapatkan temuan tenaga kerja melakukan praktik tidak selamat saat bekerja, misalnya tidak menggunakan alat pelindung diri saat bekerja dengan risiko tinggi, modifikasi gas LPG untuk pengeringan yang sangat rawan terjadi ledakan akibat kebocoran gas, dan adanya keluhan dari pekerja batik mengalami gangguan pernafasan dan low back pain saat bekerja. Metode Penelitian Penelitian ini adalah jenis explanatory research sedangkan metode yang digunakan adalah survey dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling sedangkan teknik pengumpulan data primer dilakukan dengan metode wawancara menggunakan kuestioner yang telah disediakan oleh peneliti dan peneliti juga melakukan observasi lapangan untuk mengamati praktik keselamatan saat karyawan bekerja. Analisa data penelitian dilakukan dengan cara (Sugiyono, 2005): 1. Analisa Univariat Analisa univariat dilakukan untuk menggambarkan variabel penelitian secara deskriptif dalam bentuk distribusi frekuensi Volume XXXXVIII No. 4 Oktober Desember
4 2. Analisa Bivariat Analisa bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antar variabel penelitian dengan menggunakan uji chi square dengan tingkat kepercayaan 95%. 3. Analisa Multivariat Analisa multivariat dilakukan untuk mengetahui kekuatan hubungan antar beberapa variabel penelitian dengan menggunakan regresi logistic. Hasil dan Pembahasan Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus tahun 2015 dengan sampel yang digunakan berjumlah 90 responden dari populasi 117 pekerja di 3 lokasi industri batik Desa Pilang Sragen yaitu batik H, Batik PL dan Batik I. Jumlah pekerja batik dapat dilihat di tabel berikut : Tabel 1. Distribusi Frekuensi jumlah pekerja batik di desa Pilang Sragen No Lokasi Jumlah pekerja batik(orang) 1 Batik H 51 2 Batik I 40 3 Batik PL 26 Jumlah total pekerja batik 117 Jumlah sampel 90 Penelitian ini menggunakan uji univariat, bivariat dan multivariat yang hasilnya dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Umur Tabel 2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur pada Pekerja Batik di Desa Pilang Sragen Tahun 2015 No Umur (tahun) Frekuensi Presentase(%) 1 Muda ,6 2 Tua > ,4 Jumlah Umur pekerja batik adalah lama hidup pekerja dalam satuan tahun yang dihitung dari tahun kelahiran sampai dengan ulang tahun terakhir berdasarkan Kartu Tanda Penduduk. (Hurlock, 1980) Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa presentase umur responden yang paling banyak dari umur kurang dari 40 tahun sebesar 95,6%. Hasil analisis bivariat menunjukkan antara umur dengan praktik keselamatan kerja diperoleh hasil p value 0,041 yang berarti lebih kecil dari 0,05, dengan demikian ada hubungan antara umur dengan praktik keselamatan kerja, pekerja yang berumur tua lebih cenderung tingkat praktik keselamatan kerja yang kurang disebabkan umur diatas 40 tahun tubuh sudah mengalami berbagai perubahan akibat proses penuaan (aging process) yang secara Volume XXXXVIII No. 4 Oktober Desember
5 alami terjadi maupun diperberat akibat penyakit yang pernah diderita. Kemampuan fisiologis menurun secara bermakna pada umur 44 tahun, sehingga kemampuan untuk mengantisipasi beban kerja fisik maupun mental berkurang (Hartati, 2005). Pekerja batik dengan kategori umur muda mempunyai semangat kerja tinggi khususnya dalam hal keselamatan, hal ini bisa diketahui dengan peneliti melihat sebagian besar responden menegur kepada rekan kerjanya apabila kedapatan tidak berperilaku aman saat bekerja. Berdasarkan hasil analisa multivariat diperoleh hasil variabel umur responden tidak dominan dengan nilai Exp. B sebesar 1,000 dan tidak menunjukkan nilai signifikasi dengan nilai p value 1,000 karena lebih besar dari nilai α 0,05 yang berarti umur responden tidak menunjukkan pengaruh terhadap praktik keselamatan kerja. 2. Tingkat pendidikan Tabel 3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan pada Pekerja Batik di Desa Pilang Sragen Tahun 2015 No Pendidikan Frek Presentase (%) 1 Rendah Tinggi 0 0 Jumlah Tingkat pendidikan merupakan jenjang pendidikan formal terakhir yang pernah dijalani oleh responden.(kementerian pendidikan RI, 2015). Hasil uji analisis bivariat dengan uji chi square menunjukkan antara tingkat pendidikan dengan praktik keselamatan kerja tidak terdapat hubungan, dengan p value 0,051 yang berarti lebih besar dari α 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan seseorang tidak berpengaruh terhadap baiknya praktik keselamatan kerja. 3. Masa kerja Tabel 4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Masa Kerja pada Pekerja Batik di Desa Pilang Sragen Tahun 2015 Lama kerja merupakan lama tenaga kerja yang bekerja dari pertama kali No Masa Kerja(tahun) Frekuensi Presentase (%) 1 Baru =< Lama > Jumlah masuk hingga sekarang.(hurlock, 1980). Hasil uji analisis bivariat dengan uji chi square menunjukkan antara masa kerja dengan praktik keselamatan kerja terdapat hubungan, dengan p value 0,0001 yang berarti lebih kecil dari α 0,05. Volume XXXXVIII No. 4 Oktober Desember
6 Hal ini menunjukkan bahwa masa kerja seseorang berpengaruh terhadap baiknya praktik keselamatan kerja. Masa kerja berperan dalam menentukan dosis pajanan ditempat kerja dan tentunya dapat mempengaruhi berat ringannya tingkat kelelahan dan pada akhirnya mempengaruhi praktik keselamatan kerja, masa kerja juga mempengaruhi performance seseorang terutama dalam hal general performance kerjanya. Secara teori masa kerja berperan mempunyai pengaruh terhadap praktik keselamatan kerja seseorang. Ini sedikit berbeda dengan kaitan pajanan biologis, kimia dan fisika dimana dengan semakin lama masa kerja, maka dimungkinkan semakin terakumulasi pajanan yang didapatkan. Praktik keselamatan kerja terkait dengan performa umum (general work performance) dimana dipengaruhi oleh masa kerja. Semakin lama masa kerja dengan pola kerja shift yang rutin, maka pekerja akan semakin beradaptasi dengan pola kerjanya. Demikian pula dengan praktik keselamatan kerja, semakin beradaptasi maka semakin biasa dan tidak mengalami penurunan atau gangguan praktik keselamatan kerja. General performance ini dicerminkan dengan kemampuan umum pekerja untuk menyelesaikan tugas dan pekerjaannya sehari- hari dengan hasil sesuai yang diharapkan dalam suatu kurun waktu tertentu tanpa upaya tambahan apapun dari pekerja. Hal ini berbeda dengan pajanan atau exposure terhadap faktor resiko kesehatan. Praktik keselamatan kerja bisa lebih dikaitkan dengan performance kerjanya proses adaptasi ini juga terkait dengan proses learning by doing sehingga masa kerja semakin lama maka akan semakin beradaptasi. Berdasarkan hasil analisa multivariat diperoleh hasil variabel umur responden tidak dominan dengan nilai Exp. B sebesar 1,000 dan tidak menunjukkan nilai signifikasi dengan nilai p value 1,000 karena lebih besar dari nilai α 0,05 yang berarti masa kerja responden tidak menunjukkan pengaruh terhadap praktik keselamatan kerja. 4. Status training Tabel 5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Status Training pada Pekerja Batik di Desa Pilang Sragen Tahun 2015 No Status training Frek Presentase (%) 1 Training buruk 17 18,9 2 Training baik 73 81,1 Jumlah 100 Volume XXXXVIII No. 4 Oktober Desember
7 Status training merupakan training yang berhubungan dengan pengoperasian peralatan kerja yang sesuai dengan standar keselamatan. Hasil uji analisis bivariat dengan uji chi square menunjukkan antara status training dengan praktik keselamatan kerja terdapat hubungan, dengan p value 0,0001 yang berarti lebih kecil dari α 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa status training seseorang berpengaruh terhadap baiknya praktik keselamatan kerja,. Dengan adanya pelatihan pelatihan yang diselenggarakan perusahaan untuk pekerja, hal ini dapat meningkatkan pengetahuan dan juga keterampilan serta semangat kerja. Training juga memberikan pemahaman pada pekerja akan pentingnya tugas serta tanggung jawab yang diemban pekerja dalam melaksanakan pekerjaannya. pelatihan yang tepat dapat membantu menghindari timbulnya kecelakaan diperusahaan terutama yang berkaitan dengan penurunan praktik keselamatan kerja. Berdasarkan hasil analisis multivariate diperoleh hasil status training responden tidak dominan dengan nilai Exp. B sebesar 1,000 dan tidak menunjukkan nilai signifikasi dengan p value 1,000 karena melebihi nilai α 0,05 yang berarti status training responden tidak menunjukkan pengaruh terhadap praktik keselamatan kerja. 5. Status perkawinan Tabel 6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Status Perkawinan pada Pekerja Batik di Desa Pilang Sragen Tahun 2015 No Status Frek Presentase (%) Pernikahan 1 Belum kawin / duda 61 67,8 2 Sudah kawin 29 32,2 Jumlah Status perkawinan merupakan status keterikan responden dengan hukum perkawinan (Hurlock, 1980). Hasil uji analisis bivariat dengan uji chi square menunjukkan antara status perkawinan dengan praktik keselamatan kerja terdapat hubungan, dengan p value 0,0001 yang berarti lebih kecil dari α 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa status perkawinan seseorang berpengaruh terhadap baiknya praktik keselamatan kerja. Keluarga merupakan faktor yang penting dalam adaptasi dan toleransi terhadap waktu kerja. Interaksi dalam ikatan perkawinan atau dalam status berkeluarga menimbulkan beban tambahan yang bersumber dari tugas tugas rumah tangga sehingga berperan besar dalam menentukan tingkat Volume XXXXVIII No. 4 Oktober Desember
8 kelelahan dan penurunan kewaspadaan keselamatan dalam bekerja. Tanggung jawab dalam tugas tugas kerumahtanggaan dan aktivitas sosial yang harus dijalankan oleh pekerja dapat mengganggu pola istirahat dan pola pengaturan jadwal pemulihan sehingga pekerja sudah dalam kondisi lelah sewaktu menjalankan pekerjaannya. Berdasarkan hasil analisis multivariate diperoleh hasil status perkawinan responden tidak dominan dengan nilai Exp. B sebesar 1,000 dan tidak menunjukkan nilai signifikasi dengan p value 1,000 karena melebihi nilai α 0,05 yang berarti status perkawinan responden tidak menunjukkan pengaruh terhadap praktik keselamatan kerja. 6. Jumlah anak Tabel 7 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jumlah Anak pada Pekerja Batik di Desa Pilang Sragen Tahun 2015 No Jumlah anak Frek Presentase (%) 1 Tidak ada 37 41, orang 53 58,9 Jumlah ,0 keselamatan kerja terdapat hubungan, dengan p value 0,0001 yang berarti lebih kecil dari α 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa status perkawinan seseorang berpengaruh terhadap baiknya terhadap praktik keselamatan kerja. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Katharine R Parker bahwa dengan jumlah anak yang semakin banyak membutuhkan perhatian orangtua untuk berbagai keperluan seperti pembiayaan sekolah, kebutuhan hidup dan pertumbuhan anak. Semakin banyak anak semakin besar beban keluarga yang harus dipikul oleh pekerja, hal ini mengakibatkan beban mental bagi pekerja. Berdasarkan hasil analisis multivariate diperoleh hasil status perkawinan responden tidak dominan dengan nilai Exp. B sebesar 1,000 dan tidak menunjukkan nilai signifikasi dengan p value 1,000 karena melebihi nilai α 0,05 yang berarti status perkawinan responden tidak menunjukkan pengaruh terhadap praktik keselamatan kerja. Jumlah anak merupakan jumlah anak yang hidup saat ini yang dimiliki oleh responden. Hasil uji analisis bivariat dengan uji chi square menunjukkan antara status perkawinan dengan praktik Volume XXXXVIII No. 4 Oktober Desember
9 7. Pekerjaan sampingan Tabel 8 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur pada Pekerja Batik di Desa Pilang Sragen Tahun 2015 No Pekerjaan sampingan Frekuensi Presentase (%) 1 Ada pekerjaan sampingan 3 3,3 2 Tidak ada pekerjaan sampingan 87 96,7 Jumlah Pekerjaan sampingan merupakan aktivitas sampingan kerja yang dilakukan secara menetap untuk menambah pendapatan. Hasil uji analisis bivariat dengan uji chi square menunjukkan antara pekerjaan lain dengan praktik keselamatan kerja tidak terdapat hubungan, dengan p value 0,080 yang berarti lebih besar dari α 0,05. Adanya pekerjaan tambahan akan menambah berat tingkat kelelahan yang berujung pada penurunan kewaspadaan dalam keselamatan bekerja. Hal ini terutama disebabkan karena tubuh yang seharusnya mendapat istirahat yang cukup untuk pemulihan tetapi malah mendapatkan beban pekerjaan. Kesimpulan Adanya hubungan yang signifikan antara umur (p value 0,041), masa kerja (p value 0,0001), pelatihan (p value 0,0001), status perkawinan (p value 0,0001) dengan praktik keselamatan kerja, dan variabel pendidikan dan jenis pekerjaan tidak berhubungan dengan praktik keselamatan kerja pada responden pekerja batik di Sragen. Volume XXXXVIII No. 4 Oktober Desember
10 Daftar Pustaka 1. Green LW,and Kreuter M.W. Health Promotion Planning an Educational and Enviorment Approach, Second Edition, Mayfield Publishing Company ; Green, Lawrence. Health Education Planing A Diagnosis Approach. California : Masfiela Publishing Co Hartati, Desi S. Evaluasi Penerapan Sistem Managemen K3 terhadap Perilaku Aman. Diakses tanggal 20 agustus WIB. Di unduh dari : pdf 4. Hurlock, Elizabeth. Psikologi Perkembangan Suatu Penelitian Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta : Erlangga ; Notoatmojo, Soekidjo. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan Kerja. Jakarta : Rineka Cipta ; Notoatmojo, Soekidjo. Ilmu Kesehatan Masyarakat: Prinsipprinsip Dasar. Jakarta : Rineka Cipta; Pendidikan,Kementrian Indonesia. Satuan Pendidikan Diakses tanggal 20 September WIB) Pitoyo, Harbandinah dkk. Perencanaan dan Evaluasi PKM dan Petunjuk Pembuatan Tugas. Semarang : Bagian PKIP FKM UNDIP ; Silalahi, Bennett NB dan Silalahi, Rumondang B. Managemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta : PT Pustaka Binaman Pressindo; Sugiono. Statistik non Parametrik untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta; 2005 Volume XXXXVIII No. 4 Oktober Desember
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU KADER POSYANDU DALAM PELAYANAN MINIMAL PENIMBANGAN BALITA
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU KADER POSYANDU DALAM PELAYANAN MINIMAL PENIMBANGAN BALITA Enny Fitriahadi STIKES 'Aisyiyah Yogyakarta E-mail: ennyfitriahadi@rocketmail.com Abstract:
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. Hal ini dimungkinkan karena di PT. Pertamina (Persero) RU V selalu
BAB V PEMBAHASAN A. Karakteristik Subjek Penelitian 1. Pengetahuan hasil bahwa responden yang memiliki pengetahuan baik sebesar 39.66%, pengetahuan sedang sebesar 60.34% dan pengetahuan buruk sebesar 0%.
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume X, No. 2, Oktober 2014 ISSN ANALISIS KARAKTERISTIK PEKERJA DENGAN GANGGUAN KETULIAN PEKERJA PABRIK KELAPA SAWIT
PENELITIAN ANALISIS KARAKTERISTIK PEKERJA DENGAN GANGGUAN KETULIAN PEKERJA PABRIK KELAPA SAWIT Merah Bangsawan*, Holidy Ilyas* Hasil survey di pabrik es di Jakarta menunjukkan terdapat gangguan pendengaran
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA BIDAN PRAKTIK MANDIRI DI WILAYAH BANYUWANGI
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA BIDAN PRAKTIK MANDIRI DI WILAYAH BANYUWANGI Reni Sulistyowati 1, Septi Kurniawati 1 1. Dosen Prodi D III Kebidanan Akademi Kesehatan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEHADIRAN IBU MENIMBANG ANAK BALITA DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS ALALAK TENGAH DAN PUSKESMAS S
FAKTORFAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEHADIRAN IBU MENIMBANG ANAK BALITA DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS ALALAK TENGAH DAN PUSKESMAS S. PARMAN KOTA BANJARMASIN Aprianti, Yasir Farhat, Rijanti
Lebih terperinciFAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 2 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 2 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : Novi Dewi Saputri 201410104171 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK
Lebih terperinciPraktik Keselamatan Kebakaran pada Operator SPBU di Kabupaten Blora
Praktik Keselamatan Kebakaran pada Operator SPBU di Kabupaten Blora Haris Setyawan *), Ari Suwondo **), Yuliani Setyaningsih ***) *) Alumni Magister Promosi Kesehatan Undip Koresponden : aris_funkybass@yahoo.co.id
Lebih terperinciHUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN SOSIAL DENGAN PERILAKU MEROKOK SISWA LAKI-LAKI DI SMA X KABUPATEN KUDUS
HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN SOSIAL DENGAN PERILAKU MEROKOK SISWA LAKI-LAKI DI SMA X KABUPATEN KUDUS Rahmadhiana Febrianika *), Bagoes Widjanarko **), Aditya Kusumawati ***) *)Mahasiswa Peminatan PKIP FKM
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECELAKAAN KERJA PADA KARYAWAN PT KUNANGGO JANTAN KOTA PADANG TAHUN 2016
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECELAKAAN KERJA PADA KARYAWAN PT KUNANGGO JANTAN KOTA PADANG TAHUN 2016 Luthfil Hadi Anshari 1, Nizwardi Azkha 2 1,2 Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Andalas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Konsep Variabel Bebas Umur Jenis Kelamin Pekerjaan Pendidikan VariabelTerikat Status Perkawinan Kejadian Malnutrisi Riwayat Penyakit Aktifitas Fisik Perilaku Merokok
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTEK SADARI SEBAGAI UPAYA DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA. Oleh
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTEK SADARI SEBAGAI UPAYA DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA Oleh 1) Winarni 2) Rina SW 3) Suparmi Dosen Prodi DIII Kebidanan STIKES Aisyiyah Surakarta Bunda.aya06@gmail.com
Lebih terperincidengan Praktik Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD)
Vol 7 No.1 Tahun 2011 Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan Praktik Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA RADIOGRAFER
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA
PENELITIAN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA Sutarmi*, Mardiana Zakir** WHO memperkirakan resiko klematian akibat kehamilan dan persalinandi usia 15 sampai 19 tahun 2 kali
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. dan memanfaatkan fasilitas serta sumber daya yang ada (1).
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin meningkat saat ini terasa sangat kompleks dan memberikan manfaat serta kemudahan bagi manusia, tetapi di lain pihak menimbulkan
Lebih terperinciDETERMINAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAN, PENULARAN PENYAKIT TBC DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENDOSARI
GASTER, Vol. 4, No. 1 Februari 2008 (178-183) DETERMINAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAN, PENULARAN PENYAKIT TBC DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENDOSARI Wahyuni Dosen Program Studi Keperawatan Sekolah
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN
PENELITIAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STRES KERJA PADA PEKERJA PABRIK PENGOLAHAN KELAPA SAWIT Tumiur Sormin* *Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Tanjungkarang Masalah stres kerja merupakan ancaman
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI PINGGANG PADA PENGERAJIN BATIK TULIS DI KECAMATAN DANAU TELUK KOTA JAMBI TAHUN 2012
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI PINGGANG PADA PENGERAJIN BATIK TULIS DI KECAMATAN DANAU TELUK KOTA JAMBI TAHUN 2012 * Erris 1, Erna 2 1 Poltekkes Jambi Jurkesling 2 STIKes PRIMA Prodi IKM *
Lebih terperinciKHALIMATUS SAKDIYAH NIM : S
HUBUNGAN PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI (MASKER) DENGAN FREKUENSI KEKAMBUHAN ASMA PADA PEKERJA INDUSTRI BATIK TRADISIONAL DI KECAMATAN BUARAN KABUPATEN PEKALONGAN Skripsi KHALIMATUS SAKDIYAH NIM : 08.0285.S
Lebih terperinciVol 1, No 1, April 2017 ISSN
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PETANI TERHADAP PENGGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DI RW 01/03 DESA SIALANG PANJANG KECAMATAN TEMBILAHAN HULU TAHUN 2016 Indrawati Dosen FIK Universitas Pahlawan Tuanku
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian 3.1.1 Ruang Lingkup Keilmuan Ruang lingkung keilmuan mencakup bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat. 3.1.2 Ruang Lingkup Tempat Lingkup tempat dari penelitian
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN
PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU PENCARIAN PENGOBATAN PASIEN TUBERKULOSIS PARU Tumiur Sormin*, Yuliati Amperaningsih* *Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Tanjungkarang Indonesia
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA MASYARAKAT DI DESA SENURO TIMUR
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA MASYARAKAT DI DESA SENURO TIMUR Nur Alam Fajar * dan Misnaniarti ** ABSTRAK Penyakit menular seperti diare dan ISPA (Infeksi
Lebih terperinciFakultas Ilmu Kesehatan, Prodi Kesehatan Masyarakat, Universitas Pekalongan
Hubungan Faktor Predisposing Kader (Pengetahuan dan Sikap Kader terhadap Posyandu) dengan Praktik Kader dalam Pelaksanaan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Wonokerto Rr. Vita Nur Latif Fakultas Ilmu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah explanatory research yaitu penelitian yang bersifat penjelasan pada setiap variabelnya melalui pengujian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, observasional dengan
III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, observasional dengan pendekatan cross sectional yaitu dengan variabel independen dan dependen dinilai sekaligus
Lebih terperinciKata Kunci :Jaminan Kesehatan Nasional, Puskesmas, Pengetahuan, sikap petugas, dan persepsi pasien Kepustakaan : 20 Buah,
Gambaran Pengetahuan dan Sikap Petugas Serta Persepsi Pasien terhadap Pelayanan Rawat Jalan Jaminan Kesehatan Nasional di Puskesmas Kabupaten Kendal Tahun 2015 Muhammad Nur Fathoni *), Agus Perry Kusuma
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian penjelasan (Explanatory Research) karena hubungan dan pengaruh antara variabel-variabelnya
Lebih terperinci* Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado
HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DAN MASA KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TUKANG JAHIT DI KOMPLEKS GEDUNG PRESIDENT PASAR 45 KOTA MANADO Nurul Istiana Alimudin*, Johan Josephus*, Rahayu H. Akili* * Fakultas
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA SIKAP BIDAN DAN DUKUNGAN KADER TERHADAP PERILAKU BIDAN DALAM PEMBERIAN VITAMIN A IBU NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS KABUPATEN KLATEN
HUBUNGAN ANTARA SIKAP BIDAN DAN DUKUNGAN KADER TERHADAP PERILAKU BIDAN DALAM PEMBERIAN VITAMIN A IBU NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS KABUPATEN KLATEN Intan Nugraheni Hasanah Dosen Poltekkes Surakarta Jurusan
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PERILAKU DROP OUT KB DI DESA CARINGIN KABUPATEN PANDEGLANG BANTEN
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PERILAKU DROP OUT KB DI DESA CARINGIN KABUPATEN PANDEGLANG BANTEN Rery Kurniawati D.I Yayah Rokayah 2,2 Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Banten e-mail:
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Satuan Kredit Semester : 2 SKS Tgl revisi : 18 Agustus 2015
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : D11.6301/Dasar Promosi Kesehatan Revisi ke : 0 Satuan Kredit Semester : 2 SKS Tgl revisi : 18 Agustus 2015 Jml Jam kuliah
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. DJITOE INDONESIAN TOBACCO SURAKARTA
PENGARUH PENERAPAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. DJITOE INDONESIAN TOBACCO SURAKARTA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPATUHAN IBU TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI DASAR
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPATUHAN IBU TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI DASAR Sofani Ridho, Rahmah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta E-mail: rahmah.umy@gmail.com Abstract: The purpose of this
Lebih terperinciMASA KERJA, SIKAP KERJA DAN KELUHAN LOW BACK PAIN (LBP) PADA PEKERJA BAGIAN PRODUKSI PT SURYA BESINDO SAKTI SERANG
MASA KERJA, SIKAP KERJA DAN KELUHAN LOW BACK PAIN (LBP) PADA PEKERJA BAGIAN PRODUKSI PT SURYA BESINDO SAKTI SERANG Eko Arma Rohmawan 1, Widodo Hariyono 2 1,2 Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Desain penelitian yang digunakan bersifat analitik yang bertujuan untuk melihat hubungan antara dua variabel yaitu variabel independen dan variabel dependen.
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANDANARAN SEMARANG TAHUN 2013
FAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANDANARAN SEMARANG TAHUN 2013 Ignatia Goro *, Kriswiharsi Kun Saptorini **, dr. Lily Kresnowati **
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum penelitian Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang terletak di Jalan Sambiroto Semarang. Letak Geografis & Wilayah Kerja terletak di RT 01 RW I, Kelurahan
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado
HUBUNGAN ANTARA KEBISINGAN DENGAN STRES KERJA PADA ANAK BUAH KAPAL YANG BEKERJA DI KAMAR MESIN KAPAL MANADO-SANGIHE PELABUHAN MANADO TAHUN 2015 Handre Sumareangin* Odi Pinontoan* Budi T. Ratag* *Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan desain cross
38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan desain cross sectional, yaitu dengan cara pengumpulan data sekaligus pada suatu waktu
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA WAKTU TANGGAP PERAWAT PADA PENANGANAN ASMA DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA WAKTU TANGGAP PERAWAT PADA PENANGANAN ASMA DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL Nazwar Hamdani Rahil INTISARI Latar Belakang : Kecenderungan
Lebih terperinciGASTER, Vol. 8, No. 1 Februari 2011 ( )
GASTER, Vol. 8, No. 1 Februari 2011 (633-646) HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PRIA TENTANG KELUARGA BERENCANA DENGAN PERILAKU PRIA DALAM BERPARTISIPASI MENGGUNAKAN METODE KONTRASEPSI KELUARGA BERENCANA
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
56 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan survei analitik menggunakan rancangan Cross Sectional yaitu suatu penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini Indonesia menghadapi kesiapan dalam perkembangan era Masyarakata Ekonomi Asean yang sudah mulai berjalan seperti sekarang ini. Kerja sama yang dilakukan ini
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume VIII, No. 1, April 2012 ISSN
PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA PETUGAS PROGRAM TB PARU TERHADAP PENEMUAN KASUS BARU DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN Ratna Dewi Husein *, Tumiur Sormin ** Penemuan kasus penderita
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DAN KETERSEDIAAN SUMBER ATAU FASILITAS DENGAN
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DAN KETERSEDIAAN SUMBER ATAU FASILITAS DENGAN PERILAKU REMAJA PUTRI DALAM MENJAGA KEBERSIHAN ORGAN GENITALIA UNTUK MENCEGAH KEPUTIHAN DI MADRASAH ALIYAH NEGERI
Lebih terperinciBAB 6 HASIL PENELITIAN
BAB 6 HASIL PENELITIAN 6.1 Analisis Univariat 6.1.1 Tingkat Pendidikan Berdasarkan pengolahan data, maka distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut; No
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN
PENELITIAN FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI PUSKESMAS KOTA BANDAR LAMPUNG Nyimas Aziza* *Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang Posyandu lansia salah satu upaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari jumlah penduduk atau sekitar 19 juta jiwa. Menurut ramalan World
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan proyeksi Biro Pusat Statistika (BPS) pada tahun 2005-2010 jumlah penduduk lanjut usia akan sama dengan jumlah balita yaitu 8,5% dari jumlah penduduk atau
Lebih terperinciPENGARUH KOMPETENSI PETUGAS TERHADAP KINERJA PELAYANAN KESEHATAN DIPUSKESMAS PEUREUMEUEKABUPATEN ACEH BARAT
PENGARUH KOMPETENSI PETUGAS TERHADAP KINERJA PELAYANAN KESEHATAN DIPUSKESMAS PEUREUMEUEKABUPATEN ACEH BARAT Muhammad Iqbal Fahlevi Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Teuku Umar E-mail: muhammadiqbalfahlevi@gmail.com
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN HIPERTENSI DENGAN POLA HIDUP SEHAT LANSIA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG ABSTRAK
HUBUNGAN PENGETAHUAN HIPERTENSI DENGAN POLA HIDUP SEHAT LANSIA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG 7 Anik Eka Purwanti *, Tri Nur Hidayati**,Agustin Syamsianah*** ABSTRAK Latar belakang:
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. jenis penelitian termasuk penelitian analitic observational. Rancang bangun
53 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kuantitatif, dengan jenis penelitian termasuk penelitian analitic observational. Rancang bangun penelitian
Lebih terperinci: Minor injury, knowledge, attitude, obedience, fatigue, PPE
HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, KEPATUHAN TERHADAP PROSEDUR, KELELAHAN, DAN PENGGUNAAN APD DENGAN KEJADIAN MINOR INJURY PADA OPERATOR PRODUKSI PERUSAHAAN PERTAMBANGAN PASIR DI KLATEN Silvia Rahmania, Bina
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian 1. Ruang lingkup keilmuan : Ilmu Kulit dan Kelamin 2. Ruang lingkup tempat : RSUD Tugurejo Semarang 3. Ruang lingkup waktu : Periode Agustus September
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Konsep Variabel Bebas Variabel Terikat Pengetahuan pasien waktu pelayanan diloket Praktik Petugas Gambar 3.1 Kerangka Konsep B. Hipotesis 1. hubungan antara pengetahuan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. GAMBARAN OBJEK PENELITIAN PT. Sinar Pantja Djaja Sritex Group adalah perusahaan nasional yang bergerak di bidang spinning (pemintalan benang), yang menghasilkan benang tekstil
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 3-4 TAHUN DI POSYANDU BUDI LESTARI DESA TLOGOREJO GUNTUR DEMAK.
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 3-4 TAHUN DI POSYANDU BUDI LESTARI DESA TLOGOREJO GUNTUR DEMAK 4 Abdul Muchid *, Amin Samiasih **, Mariyam *** Abstrak Latar belakang:
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN K4 DI PUSKESMAS BAQA KOTA SAMARINDA TAHUN 2016
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN K4 DI PUSKESMAS BAQA KOTA SAMARINDA TAHUN 16 Artika Dewie Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur (Alamat korespondensi dewieartika@gmail.com/82446545) ABSTRAK Sebagaimana
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Sarana dan prasarana transportasi terus mengalami perkembangan yang pesat,
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sarana dan prasarana transportasi terus mengalami perkembangan yang pesat, hal ini mengakibatkan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan infrastruktur transportasi
Lebih terperinciHUBUNGAN PERAN ORANG TUA DALAM PENCEGAHAN PNEUMONIA DENGAN KEKAMBUHAN PNEUMONIA PADA BALITA DI PUSKESMAS SEI JINGAH BANJARMASIN
HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DALAM PENCEGAHAN PNEUMONIA DENGAN KEKAMBUHAN PNEUMONIA PADA BALITA DI PUSKESMAS SEI JINGAH BANJARMASIN Mira Yunita 1, Adriana Palimbo 2, Rina Al-Kahfi 3 1 Mahasiswa, Prodi Ilmu
Lebih terperinciHUBUNGAN SUPERVISI DENGAN PENDOKUMENTASIAN BERBASIS KOMPUTER YANG DIPERSEPSIKAN PERAWAT PELAKSANA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD BANYUMAS JAWA TENGAH
47 HUBUNGAN SUPERVISI DENGAN PENDOKUMENTASIAN BERBASIS KOMPUTER YANG DIPERSEPSIKAN PERAWAT PELAKSANA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD BANYUMAS JAWA TENGAH Kris Linggardini Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Lebih terperinciHUBUNGAN KEHAMILAN POSTTERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ABDUL MOELOEK
HUBUNGAN KEHAMILAN POSTTERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ABDUL MOELOEK Lismiati Akademi Kebidanan Wira Buana Metro Email : lismi_ati@yahoo.co.id Abstrak Angka kejadian asfiksia
Lebih terperinciEka Fauzia Laila ABSTRAK
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA ANAK 1-2 TAHUN DI KELURAHAN BENTENG WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENTENG KOTA SUKABUMI Eka Fauzia Laila ABSTRAK AKB dan AKABA di Indonesia
Lebih terperinciBAB 6 HASIL PENELITIAN
BAB 6 HASIL PENELITIAN Pada bab ini dijelaskan hasil analisis data yang telah diperoleh peneliti selama tanggal 7 Mei - 16 Mei 2008 di Unit Produksi II/III, Indarung, PT. Semen Padang. Responden penelitian
Lebih terperinciHUBUNGAN PELATIHAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KETERAMPILAN KONSELING PADA BIDAN DI WILAYAH KAWEDANAN PEDAN TAHUN 2014
HUBUNGAN PELATIHAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KETERAMPILAN KONSELING PADA BIDAN DI WILAYAH KAWEDANAN PEDAN TAHUN 2014 Endang Wahyuningsih Latar Belakang Penelitian, Asupan makanan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan metode analitik korelatif dengan
35 III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan metode analitik korelatif dengan pendekatan cross sectional, yaitu dengan cara pengumpulan data sekaligus pada suatu
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HASIL BELAJAR ASUHAN PERSALINAN II MAHASISWA SEMESTER III PRODI D IV BIDAN PENDIDIK STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HASIL BELAJAR ASUHAN PERSALINAN II MAHASISWA SEMESTER III PRODI D IV BIDAN PENDIDIK STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Siti Difta Rahmatika
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini akan di laksnakan di Kelurahan Paguyaman
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan waktu penelitian 3.1.1 Lokasi Lokasi penelitian ini akan di laksnakan di Kelurahan Paguyaman Kecamatan Kota Tengah. 3.1.2 Waktu Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan
Lebih terperinciPromotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal
FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN INDIKATOR PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA RUMAH TANGGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAYAMANYA KABUPATEN POSO 1) Fitriyah G. Mursad 1) Bagian
Lebih terperinciHUBUNGAN FREKUENSI PENGGUNAAN SKILLS LAB DENGAN PENAMPILAN MAHASISWA PRAKTIK KETRAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK DI LAPANGAN
HUBUNGAN FREKUENSI PENGGUNAAN SKILLS LAB DENGAN PENAMPILAN MAHASISWA PRAKTIK KETRAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK DI LAPANGAN INTISARI Eko Mindarsih Latar belakang: Kebutuhan profesi bidan terlihat dari belum
Lebih terperincimemang terdapat bentuk-bentuk perilaku instinktif (species-specific behavior) yang didasari
TUGAS PILIH SATU PERTANYAAN DIBAWAH INI DAN JAWAB SECARA RINCI JAWABAN HARUS 2 SPASI SEBANYAK 2000 KATA 1. Langkah awal dalam melakukan perubahan peri laku terkait gizi adalah membangkitkan motivasi. Bagaimana
Lebih terperinci*Korespondensi Penulis, Telp: , ABSTRAK
PENGARUH EFIKASI DIRI DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PENCEGAHAN KAKI DIABETIK PADA PASIEN RAWAT JALAN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RSUD Dr. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN Rina Al-Kahfi 1, Adriana Palimbo
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan hubungan antar variabel yaitu pemberian MP ASI dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan studi analitik yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan antar variabel yaitu pemberian MP ASI dengan frekuensi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif dengan metode diskriptif korelasi, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas (karakteristik
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang dilakukan terhadap
34 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang dilakukan terhadap sejumlah subyek menurut keadaan sebenarnya, tanpa ada intervensi dari peneliti.
Lebih terperinciMoch. Fatkhun Nizar Hartati Tuna Ningsih Dewi Sumaningrum Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA DENGAN KEPATUHAN DALAM PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PETUGAS LABORATORIUM KLINIK DI RUMAH SAKIT BAPTIS KOTA KEDIRI Moch. Fatkhun Nizar Hartati Tuna Ningsih Dewi
Lebih terperinciINTISARI. Kata Kunci : Kondisi Kerja, Beban Kerja, Tingkat Stres perawat.
HUBUNGAN ANTARA KONDISI KERJA DAN BEBAN KERJA DENGAN TINGKAT STRESS PERAWAT PELAKSANA DI RUANG ICU RSUP DR. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN Deden Iwan Setiawan INTISARI Latar Belakang : Stress adalah suatu
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER DALAM PELAKSANAAN KELURAHAN SIAGA DI KOTA BANJARMASIN TAHUN 2013
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER DALAM PELAKSANAAN KELURAHAN SIAGA DI KOTA BANJARMASIN TAHUN 2013 Hj. Norlena 1, Vonny Khresna Dewi 2, Suhrawardi 3 ABSTRAK Program pengembangan Desa
Lebih terperinci*Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado **Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT, KETERSEDIAAN SARANA, DISIPLIN DAN SUPERVISI DENGAN PENERAPAN STANDRAD PRECAUTIONS OLEH PERAWAT DI RS TKT III ROBERT WOLTER MONGISIDI MANADO Maya Pelle*, J. M. L Umboh*,
Lebih terperinciADLN Perpustakaan Universitas Airlangga ABSTRAK. Kata kunci: BBLR, kualitas, kuantitas, antenatal care. viii
ABSTRAK Salah satu penyebab terbesar kematian bayi dan kematian neonatus adalah bayi dengan berat badan yang rendah saat lahir atau yang biasa disebut bayi berat lahir rendah (BBLR). Menurut World Health
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah explanatory research yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan 2 variabel
Lebih terperinciSIKAP LANSIA DAN PELAYANAN PETUGAS KESEHATAN TERHADAP KUNJUNGAN DI POSYANDU WILAYAH PKM PATIHAN
SIKAP LANSIA DAN PELAYANAN PETUGAS KESEHATAN TERHADAP KUNJUNGAN DI POSYANDU WILAYAH PKM PATIHAN Asrina Pitayanti (STIKES Bhakti HUsada Mulia) ABSTRAK Pelayanan pada lansia untuk meningkatkan derajad kesehatan
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN. Universitas Andalas diperoleh sebagai berikut : persentase tentang data demografi (umur dan lembar observasi), frekuensi
BAB V HASIL PENELITIAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada bulan Februari sampai Oktober 2016 terhadap mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dengan menyebarkan kuesioner terhadap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini termasuk penelitian Explanatory research yaitu penjelasan yang dilakukan untuk menggambarkan keadaan yang sebenarnya
Lebih terperinciYane Liswanti 1Program Studi DIII Analis KesehatanSTIKes BTH Tasikmalaya *Coresponding author : ABSTRAK
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA MAHASISWA PRODI DIII ANALIS KESEHATAN STIKes BTH TASIKMALAYA Yane Liswanti 1Program Studi DIII Analis KesehatanSTIKes
Lebih terperinciJURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: )
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEPATUHAN TENAGA KESEHATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan rumah sakit. menimbulkan dampak negatif dan mempengaruhi derajat kesehatan mereka.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah salah satu pelayanan yang beroperasi 24 jam dimana pelayanan tersebut dilaksanakan oleh pekerja kesehatan rumah sakit. Pekerja kesehatan rumah sakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang kemudian, secara normal, terjadi setiap bulan selama masa usia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Wanita umumnya memiliki umur harapan hidup (UHH) lebih tinggi daripada pria, mereka menghadapi masalah kesehatan yang lebih rumit. Secara kodrati, wanita mengalami
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. waktu dengan tujuan untuk mencari hubungan Faktor-Faktor Resiko
34 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu dengan cara pengumpulan data sekaligus pada suatu waktu dengan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan cross sectional study. Metode analitik korelasi ini
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional study. Metode analitik korelasi ini digunakan untuk
Lebih terperinciKeywords: HIV / AIDS, pregnant women, preventive behavior
ANALISIS PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN HIV/AIDS PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KALIKAJAR 1 WONOSOBO Romdiyah 1), Nazilla Nugraheni 2) DIII Kebidanan Fikes Unsiq Wonosobo Email: diyahnajwa17@gmail.com ABSTRAK:
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. perhatian dan kerja keras dari pemerintah maupun masyarakat.
1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya yang diarahkan guna mencapai kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat
Lebih terperinciPRAKTIK UNIVERSAL PRECAUTIONS BIDAN DALAM PENCEGAHAN HIV/AIDS PADA PERTOLONGAN PERSALINAN DI RUMAH SAKIT
PRAKTIK UNIVERSAL PRECAUTIONS BIDAN DALAM PENCEGAHAN HIV/AIDS PADA PERTOLONGAN PERSALINAN DI RUMAH SAKIT Noveri Aisyaroh, Ita Listiyana dan Afriyanti Dekatutari Universitas Sultan Agung, Fakultas Ilmu
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Herdianti STIKES Harapan Ibu Jambi Korespondensi penulis :
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI SERTA PERAN KELUARGA TERHADAP UPAYA PENCEGAHAN PENULARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PERAWATAN SUBAN KECAMATAN BATANG ASAM TAHUN 2015 Herdianti STIKES
Lebih terperinciDewi Puspitaningrum 1), Siti Istiana 2)
P R O S I D I N G ISBN:978-602-8047-99-9 SEMNAS ENTREPRENEURSHIP Juni 2014 Hal:209-217 PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN PENYULUHAN TENTANG PENCEGAHAN SEKS BEBAS DI SEKOLAH
Lebih terperinciEfektivitas Media Ada 3 ukuran yang digunakan untuk menilai penggunaan media dalam kegiatan kampanye, yaitu: Reach: jumlah orang yg dapat dijangkau me
STRATEGI MEDIA Efektivitas Media Ada 3 ukuran yang digunakan untuk menilai penggunaan media dalam kegiatan kampanye, yaitu: Reach: jumlah orang yg dapat dijangkau media Frequency: jumlah pesan yang disampaikan
Lebih terperinciPOLA ASUH DAN PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIAL ANAK TODDLER. Triani Yuliastanti Novita Nurhidayati INTISARI
POLA ASUH DAN PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIAL ANAK TODDLER Triani Yuliastanti Novita Nurhidayati INTISARI Perilaku sosial ( personal sosial) merupakan salah satu kategori perkembangan anak toddler yang berhubungan
Lebih terperinciBAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Berdasarkan Uraian pada Hasil Penelitian dan Pembahasan dapat Ditarik Kesimpulan Sebagai Berikut: 1. Sebagian besar responden mendapatkan dukungan sosial cukup. 2. Sebagian
Lebih terperinciGAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MENGENAI DIARE DI WILAYAH KERJA UPT KESMAS BLAHBATUH II, KABUPATEN GIANYAR BALI TAHUN 2015
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MENGENAI DIARE DI WILAYAH KERJA UPT KESMAS BLAHBATUH II, KABUPATEN GIANYAR BALI TAHUN 215 ABSTRAK Nyoman Bendhesa Wirananggala Program Studi
Lebih terperinci