Aliran Pendidikan di Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Aliran Pendidikan di Indonesia"

Transkripsi

1 Aliran Pendidikan di Indonesia Afid Burhanuddin Aliran Pendidikan di Indonesia Taman Siswa; INS Kayutaman; Muhammadiyah; Maarif Afid Burhanuddin, M.Pd. 1

2 Taman Siswa Taman Siswa Taman Siswa didirikan pada tanggal 3 Juli 1922 oleh Ki Hadjar Dewantara. Taman Siswa memiliki asas-asas sebagai berikut: Asas merdeka untuk mengatur dirinya sendiri Asas kebudayaan (kebudayaan Indonesia) Asas kerakyatan Asas kekuatan sendiri (berdikari) Asas berhamba kepada anak Afid Burhanuddin, M.Pd. 2

3 Dasar-dasar Pendidikan (Panca Dharma) menurut Taman Siswa Kemanusiaan Cinta kasih terhadap sesama manusia dan semua makhluk ciptaan Tuhan. Kodrat hidup Untuk pemeliharaan dan kemajuan hidup sehingga manusia hidup selamat dan bahagia. Kebangsaan Tidak boleh menyombongkan bangsa sendiri, tidak boleh bertentangan dengan kepentingan umum. Kebudayaan Kebudayaan nasional harus tetap dipelihara. Kemerdekaan/kebebasan Apabila anak tidak diberikan kemerdekaan maka akan menghambat kemajuannya. Ki Hadjar Dewantara Ing ngarsa sung tuladha Memberikan teladan kepada peserta didik ketika berada di depan. Ing madya mangun karsa Membangun semangat kepada peserta didik ketika berada di tengah. Tut wuri handayani Mengarahkan peserta didik agar tidak salah bertindak ketika berada di belakang. Afid Burhanuddin, M.Pd. 3

4 INS Kayu Tanam INS Kayu Tanam INS (Indonesia NederlandscheSchool) Didirikan oleh Mohammad Sjafei Pada tanggal 31 Oktober 1926 di Kayu Tanam (sumatera Barat). Afid Burhanuddin, M.Pd. 4

5 Asas dan Tujuan Ruang Pendidik INS Kayu Tanam Berpikir logis dan rasional Keaktifan atau kegiatan Pendidikan masyarakat Memperhatikan pembawaan anak Menentang intelektualisme Tujuan Ruang Pendidik INS Kayu Tanam Mendidik rakyat ke arah kemerdekaan Memberi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Mendidik para pemuda agar berguna untuk masyarakat Menanamkan kepercayaan terhadap diri sendiri dan berani bertanggung jawab. Mengusahakan mandiri dalam pembiayaan. Afid Burhanuddin, M.Pd. 5

6 Upaya-upaya Ruang Pendidik INS Kayu Tanam Menyelenggarakan berbagai jenjang pendidikan Menyiapkan tenaga guru atau pendidik Penerbitan majalah anak-anak Sendi Mencetak buku-buku pelajaran Muhammadiyah Afid Burhanuddin, M.Pd. 6

7 Latar Belakang Berdirinya Pendidikan Muhammadiyah: Kerusakan di bidang kepercayaan/agama (aqidah) Kebekuan dalam bidang hukum fiqih. Kemunduran dalam pendidikan islam Kemajuan zending kristen dan misi katolik. Berdiritanggal18 November1912 di yogyakarta, olehkh Ahmad Dahlan. Visi: Gerakan islam amar ma ruf nahi munkar, beraqidah islam dan bersumber pada alquran dan sunah sertamenjunjungtinggiajaranagama islam sehingga tercipta masyarkat islam yang sebenarnya benarnya Afid Burhanuddin, M.Pd. 7

8 Tujuan Pendidikan Muhammadiyah Aqidah yang lurus Akhlaqulkarimah(Budi pekerti yang terpuji). Akal yang sehatdancerdas. Keterampilan Pengabdian pada masyarakat. Dasar Pendidikan Muhammadiyah Tajjdid kesetiaan berdasarkan pemikiran baru untuk mengubah cara berfikir Kemasyarakatan antara individu dan masyarakatdiciptakansuasanayang salingmembutuhkan. Aktivitas anak didik harus mengamalkansemuayang diketahui. Afid Burhanuddin, M.Pd. 8

9 Maarif BagiandariorganisasiNahdatulUlama. Mulai berkembang tahun 1916 dengan namataswirulafkardidirikanolehk.h. Abdul WahabHasbullahdanK.H. Mas Mansur Taswirul Afkar kemudian berkembang dengan dibentuknya Jam iyah Nahdatul Wathon yang bertujuan memperluas dan meningkatkanmutupendidikanmadrasah. Afid Burhanuddin, M.Pd. 9

10 Awal Mula MulanyaMa arifdalambentukmadrasah berkembangdi JawaTimur, Kemudianmenyebarkedaerah-daerahlain dengandipeloporiolehparaulamanu. Mulanya corak pendidikannya adalah menyerupai pesantrenyang diformalkan, denganhanyamemuatpendidikanagama dalamkurikulumnya. Dalam perkembangan kemudian, Ma arif memasukkan materi umum ke kurikulumnya. Selesai Afid Burhanuddin, M.Pd. 10

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI Hasil penelitian menunjukkan bahwa filsafat pendidikan Ki Hadjar Dewantara merupakan sistem konsep pendidikan yang bersifat kultural nasional. Sekalipun Ki Hadjar

Lebih terperinci

- 1 - PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA

- 1 - PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA - 1 - PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA I. UMUM Salah satu tujuan bernegara yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini mengenai hubungan antara variabel Kecerdasan Spiritual,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini mengenai hubungan antara variabel Kecerdasan Spiritual, 172 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN Penelitian ini mengenai hubungan antara variabel Kecerdasan Spiritual, variabel Motivasi Kerja, dan variabel Harapan Guru dengan Kinerja Guru SMP Negeri di

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam (PAI) Perspektif Ki Hadjar

BAB V PEMBAHASAN. A. Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam (PAI) Perspektif Ki Hadjar BAB V PEMBAHASAN A. Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam (PAI) Perspektif Ki Hadjar Dewantara Sebagaimana disebutkan di dalam penegasan istilah bahwa penelitian ini dibatasi pada nilai-nilai Pendidikan Agama

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN. dari hasil wawancara dengan informan, observasi di lapangan maupun datadata

BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN. dari hasil wawancara dengan informan, observasi di lapangan maupun datadata BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN A. Paparan Data Paparan data temuan penelitian adalah pengungkapan dan pemaparan data maupun temuan yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan baik dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan dapat mewujudkan semua potensi diri manusia dalam mengembangkan kemampuan dan membentuk

Lebih terperinci

LANDASAN SEJARAH. Imam Gunawan

LANDASAN SEJARAH. Imam Gunawan LANDASAN SEJARAH Imam Gunawan SEJARAH PENDIDIKAN DUNIA Sejarah merupakan keadaan masa lampau dengan segala macam kejadian / kegiatan yang dapat didasari oleh konsep-konsep tertentu; Informasi sejarah merupakan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. yang dirasa relevan dan perlu, dengan harapan dapat menjadi sebuah kontribusi

BAB V PENUTUP. yang dirasa relevan dan perlu, dengan harapan dapat menjadi sebuah kontribusi BAB V PENUTUP Pada bagian akhir dari pembahasan ini, penulis mengambil sebuah konklusi atau kesimpulan yang diperoleh berdasarkan analisis yang disesuaikan dengan tujuan pembahasan skripsi ini. Penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. potensi sumber daya manusia dipandang sebagai industri jasa yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. potensi sumber daya manusia dipandang sebagai industri jasa yang mempunyai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perguruan tinggi merupakan salah satu lembaga pendidikan yang memiliki potensi sumber daya manusia dipandang sebagai industri jasa yang mempunyai pelanggan-pelanggan

Lebih terperinci

Kamis, 29 November 2012

Kamis, 29 November 2012 BUPATI KULON PROGO Sambutan Pada Upacara PERINGATAN HUT KE-41 KORPRI & HUT KE- 67 PGRI KABUPATEN KULONPROGO TAHUN 2012 Kamis, 29 November 2012 Asasalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Salam sejahtera

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan kepribadian ditujukan untuk mengembangkan

Lebih terperinci

Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Kulonprogo, Kepala SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kulonprogo,

Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Kulonprogo, Kepala SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kulonprogo, BUPATI KULONPROGO SAMBUTAN PADA ACARA PENGAMBILAN SUMPAH JABATAN DAN PELANTIKAN PEJABAT STRUKTURAL DAN KEPALA SEKOLAH PEMERINTAH KABUPATEN KULONPROGO Wates, 7 Januari 2013 Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.131, 2010 PENDIDIKAN. Kepramukaan. Kelembagaan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5169) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12

Lebih terperinci

BAB II SISTEM AMONG DALAM GERAKAN PRAMUKA

BAB II SISTEM AMONG DALAM GERAKAN PRAMUKA BAB II SISTEM AMONG DALAM GERAKAN PRAMUKA A. Pencetus Sistem Among Sistem among adalah hasil pemikiran dari Ki Hajar Dewantara, Ki hajar dewantara terlahir dengan nama Raden Mas Suwardi Suryaningrat pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. selaku Pimpinan Yayasan Persatuan Perguruan Tamansiswa mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. selaku Pimpinan Yayasan Persatuan Perguruan Tamansiswa mempunyai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa yang berkedudukan di Yogyakarta selaku Pimpinan Yayasan Persatuan Perguruan Tamansiswa mempunyai kewenangan untuk pengesahan Majelis

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan kepribadian ditujukan untuk

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan kepribadian ditujukan

Lebih terperinci

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PIDATO MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI PADA UPACARA HARI PENDIDIKAN NASIONAL 2017 2 MEI 2017 ASSALAMU ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH. SALAM SEJAHTERA DAN BAHAGIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Meina Nurpratiwi, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Meina Nurpratiwi, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada umumnya pengamatan orang tentang sekolah sebagai lembaga pendidikan berkisar pada permasalahan yang nampak secara fisik terlihat mata, seperti gedung,

Lebih terperinci

Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka, (Jakarta : Kemenpora, 2010), hlm Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka, (Jakarta : Kemenpora, 2010), hlm Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Undang-Undang Republik BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DAN RELEVANSINYA DENGAN PENCAPAIAN KURIKULUM 2013 A. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pada kehidupan sekarang ini, semua

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pada kehidupan sekarang ini, semua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu sasaran pokok pemerintah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pada kehidupan sekarang ini, semua orang berkepentingan

Lebih terperinci

Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga SKRIPSI. Oleh SUMADI NIM

Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga SKRIPSI. Oleh SUMADI NIM PEMANFAATAN MEDIA REALIA DENGAN PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA PADA SISWA KELAS IV SDN WONOKERSO 02 SEMESTER II KEC. LIMPUNG KAB. BATANG TAHUN AJARAN 2011/

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. meningkatkan mutu pendidikan antara lain dengan perbaikan mutu belajarmengajar

I. PENDAHULUAN. meningkatkan mutu pendidikan antara lain dengan perbaikan mutu belajarmengajar 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu usaha yang mencetak seseorang menjadi generasi yang berkualitas dan memiliki daya saing. Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan antara

Lebih terperinci

OKYENDRA PUTRI BESTARI, 2015 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KI HAJAR DEWANTARA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KECAMATAN CIMAHI UTARA

OKYENDRA PUTRI BESTARI, 2015 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KI HAJAR DEWANTARA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SMK SWASTA SE-KECAMATAN CIMAHI UTARA BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Persaingan di dunia dalam berbagai aspek semakin mendapatkan perhatian yang serius, berbagai negara menggunakan berbagai cara agar negara mereka tidak kalah bersaing

Lebih terperinci

MENTERI RISET DAN PERGURUAN TINGGI SAMBUTAN MENTERI RISET DAN PERGURUAN TINGGI PADA ACARA PERINGATAN HARI PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2016

MENTERI RISET DAN PERGURUAN TINGGI SAMBUTAN MENTERI RISET DAN PERGURUAN TINGGI PADA ACARA PERINGATAN HARI PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2016 1 MENTERI RISET DAN PERGURUAN TINGGI SAMBUTAN MENTERI RISET DAN PERGURUAN TINGGI PADA ACARA PERINGATAN HARI PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2016 TANGGAL 2 MEI 2016 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai derajat. Sarjana S-1 PROGRAM STUDI S-1 PGSD. Oleh : Erlinda Dwi Miswara A54B090002

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai derajat. Sarjana S-1 PROGRAM STUDI S-1 PGSD. Oleh : Erlinda Dwi Miswara A54B090002 PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD N 1 SANGGRAHAN PADA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Untuk

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL SEJARAH Perjuangan Bangsa ( waktu : 30 menit)

LATIHAN SOAL SEJARAH Perjuangan Bangsa ( waktu : 30 menit) Langkah untuk mendapatkan kunci jawaban dan pembahasan download di Latihan Soal CPNS Sejarah (Perjuangan Bangsa Kode E) Ferry Andriyanto, S. Pd. 1. Preanger Stelsel mewajibkan rakyat Indonesia untuk menanam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Muhammadiyah merupakan gerakan Islam, da wah amar ma rūf nahī

BAB I PENDAHULUAN. Muhammadiyah merupakan gerakan Islam, da wah amar ma rūf nahī BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Muhammadiyah merupakan gerakan Islam, da wah amar ma rūf nahī munkar berasas Islam bersumber Al-Qur an dan As-Sunnah, yang didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan pada tanggal

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. memberikan bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh

BAB V PENUTUP. memberikan bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh BAB V A. Kesimpulan PENUTUP Dalam upaya mewujudkan Pendidikan yang secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan

Lebih terperinci

Pendidikan Masa Kini Mengacu Pada Sejarah Pendidikan di Indonesia

Pendidikan Masa Kini Mengacu Pada Sejarah Pendidikan di Indonesia Pendidikan Masa Kini Mengacu Pada Sejarah Pendidikan di Indonesia I. Pendahuluan (oleh : I Nengah Arimbawa/ 15.1.2.5.2.0857) Ketika manusia itu mengalami kelahiran sesungguhnya secara tidak langsung manusia

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF DENGAN MEDIA MINIATUR UNTUK PENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS III SDN KEMUNING LOR 02 JEMBER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF DENGAN MEDIA MINIATUR UNTUK PENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS III SDN KEMUNING LOR 02 JEMBER PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF DENGAN MEDIA MINIATUR UNTUK PENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS III SDN KEMUNING LOR 02 JEMBER SKRIPSI Oleh BAYU WIDIYANTO NIM. 080210204318 PROGRAM

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN Istilah paradigma pada mulanya dipakai dalam bidang filsafat ilmu pengetahuan Paradigma adalah pandangan mendasar dari para ilmuwan tentang apa yang menjadi pokok

Lebih terperinci

PERBEDAAN NILAI-NILAI SOSIAL PADA PESERTA DIDIK YANG MENGIKUTI DAN YANG TIDAK MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER DI MTs NEGERI YOGYAKARTA 2 SKRIPSI

PERBEDAAN NILAI-NILAI SOSIAL PADA PESERTA DIDIK YANG MENGIKUTI DAN YANG TIDAK MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER DI MTs NEGERI YOGYAKARTA 2 SKRIPSI PERBEDAAN NILAI-NILAI SOSIAL PADA PESERTA DIDIK YANG MENGIKUTI DAN YANG TIDAK MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER DI MTs NEGERI YOGYAKARTA 2 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri

Lebih terperinci

NILAI KARAKTER KEPEMIMPINAN DALAM NOVEL PENAKLUK BADAIKARYA AGUK IRAWAN MN DAN RELEVANSI PEMBELAJARANNYA DI SMA

NILAI KARAKTER KEPEMIMPINAN DALAM NOVEL PENAKLUK BADAIKARYA AGUK IRAWAN MN DAN RELEVANSI PEMBELAJARANNYA DI SMA NILAI KARAKTER KEPEMIMPINAN DALAM NOVEL PENAKLUK BADAIKARYA AGUK IRAWAN MN DAN RELEVANSI PEMBELAJARANNYA DI SMA Oleh: Irma Hadzami Chusniati Progrram Studi Pendidikan BahasadanSastra Indonesia Universitas

Lebih terperinci

PERANAN DIREKTUR UTAMA DALAM MEMOTIVASI PEGAWAI DI CV. KENCONO WUNGU SURABAYA SKRIPSI

PERANAN DIREKTUR UTAMA DALAM MEMOTIVASI PEGAWAI DI CV. KENCONO WUNGU SURABAYA SKRIPSI PERANAN DIREKTUR UTAMA DALAM MEMOTIVASI PEGAWAI DI CV. KENCONO WUNGU SURABAYA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Administrasi Negara Pada FISIP UPN Veteran Jawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Sikap, mental, perilaku, kepribadian dan kecerdasan anak ditentukan oleh pendidikan, pengalaman dan latihan-latihan yang diberikan dan dialami serta dilalui

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA PADA SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 3 TANJUNGSARI TAHUN AJARAN 2014/2015 HALAMAN SAMPUL SKRIPSI Oleh: WARTINI NPM. 09144120016

Lebih terperinci

SEPTIANA VITARIASTUTI

SEPTIANA VITARIASTUTI HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN SEMESTER I TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

Melejitkan Mutu Pendidikan melalui Leader Class, Mungkinkah?

Melejitkan Mutu Pendidikan melalui Leader Class, Mungkinkah? Melejitkan Mutu Pendidikan melalui Leader Class, Mungkinkah? Sering kita berpikir bagaimana mendongkrak mutu pendidikan. Sesering itu pula kita merasakan kegagalannya. Usaha yang dilakukan bagai menegakkan

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar TRI HASTINI A

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar TRI HASTINI A PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SISWA KELAS III SD NEGERI 02 GONDOSULI, TAWANGMANGU, KARANGANYAR TAHUN 2011/2012 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB IV KETELADANAN DALAM PENDIDIKAN KARAKTER PADA ANAK. REMAJA (Kajian Pemikiran Ki Hadjar Dewantara)

BAB IV KETELADANAN DALAM PENDIDIKAN KARAKTER PADA ANAK. REMAJA (Kajian Pemikiran Ki Hadjar Dewantara) BAB IV KETELADANAN DALAM PENDIDIKAN KARAKTER PADA ANAK REMAJA (Kajian Pemikiran Ki Hadjar Dewantara) Keteladanan dalam pendidikan karakter mempunyai kedudukan dan peranan yang sangat penting di dalam pembangunan

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS SISTEM AMONG DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK BUDI PEKERTI SISWA DI SMA TAMAN MADYA KOTA MALANG

EFEKTIVITAS SISTEM AMONG DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK BUDI PEKERTI SISWA DI SMA TAMAN MADYA KOTA MALANG EFEKTIVITAS SISTEM AMONG DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK BUDI PEKERTI SISWA DI SMA TAMAN MADYA KOTA MALANG Wahyu Manggaring Tyas 1), Drs. Suwarno Winarno 2), Dra.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi Sumber Daya Manusia dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Pendidikan Akuntansi JAKA PERMATA PUTRA A

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Pendidikan Akuntansi JAKA PERMATA PUTRA A PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DISKUSI TIPE BUZZ GROUP DENGAN MEDIA PERMAINAN CROSSWORD PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII.6 SMP NEGERI 1 GROBOGAN TAHUN

Lebih terperinci

BAB VI ALIRAN-ALIRAN PENDIDIKAN

BAB VI ALIRAN-ALIRAN PENDIDIKAN BAB VI ALIRAN-ALIRAN PENDIDIKAN Aliran-aliran pendidikan telah dimulai sejak awal hidup manusia, karena setiap kelompok manusia selalu dihadapkan dengan generasi muda keturunannya yang memerlukan pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling memerlukan adanya bantuan dari orang lain dalam memenuhi kebutuhannya. Manusia dituntut untuk saling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komponen, yaitu : pengajar (Dosen, Guru, Instruktur, dan Tutor) siswa yang

BAB I PENDAHULUAN. komponen, yaitu : pengajar (Dosen, Guru, Instruktur, dan Tutor) siswa yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya dalam proses belajar mengajar (PBM) itu terdiri dari tiga komponen, yaitu : pengajar (Dosen, Guru, Instruktur, dan Tutor) siswa yang belajar dan bahan

Lebih terperinci

Oleh : H. Muhtadi Irvan

Oleh : H. Muhtadi Irvan MAKALAH DISAMPAIKAN PADA SEMINAR INTERNASIONAL YANG DISELENGGARAKAN OLEH IKATAN SARJANA ADMINISTRASI PENDIDIKAN INDONESIA (ISMAPI) Judul : MENGGALI MANAJEMEN PENDIDIKAN YANG EFEKTIF Oleh : H. Muhtadi Irvan

Lebih terperinci

KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR. Oleh: Anik Ghufron FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2008

KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR. Oleh: Anik Ghufron FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2008 KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR Oleh: Anik Ghufron FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2008 RASIONAL 1. Jabatan guru sebagai jabatan yang berkaitan dengan pengembangan SDM 2. Era informasi

Lebih terperinci

FASILKOM Teknik Informatika

FASILKOM Teknik Informatika KEWARGANEGARAAN Modul ke: RAKYAT, MASYARAKAT DAN BANGSA Fakultas FASILKOM Nurohma, S.IP, M.Si Program Studi Teknik Informatika www.mercubuana.ac.id Pendahuluan DESKRIPSI Menjelaskan kehidupan dan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Bahasa yang baik berkembang berdasarkan suatu sistem,

Lebih terperinci

PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI DI SUB RAYON 03 KABUPATEN SEMARANG TAHUN

PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI DI SUB RAYON 03 KABUPATEN SEMARANG TAHUN PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI DI SUB RAYON 03 KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2006 Oleh SUGIYARTO NIM : Q.100050189 Program Studi

Lebih terperinci

KONSEP PENDIDIKAN KI HADJAR DEWANTARA: STUDI KASUS PELAKSANAAN SISTEM AMONG DI SEKOLAH DASAR NEGERI TIMBULHARJO KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL

KONSEP PENDIDIKAN KI HADJAR DEWANTARA: STUDI KASUS PELAKSANAAN SISTEM AMONG DI SEKOLAH DASAR NEGERI TIMBULHARJO KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL KONSEP PENDIDIKAN KI HADJAR DEWANTARA: STUDI KASUS PELAKSANAAN SISTEM AMONG DI SEKOLAH DASAR NEGERI TIMBULHARJO KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

EMI FAUZIAH A

EMI FAUZIAH A EVALUASI LAPORAN KEUANGAN KOPERASI KAITANNYA DENGAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN USAHA (KSU) SINAR MENTARI KECAMATAN KARANGANYAR SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Syarat Dalam Menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. pustaka. Sebagaimana yang ditegaskan dalam teknis analisis.

BAB V PEMBAHASAN. pustaka. Sebagaimana yang ditegaskan dalam teknis analisis. BAB V PEMBAHASAN Pada pembahasan ini peneliti akan menyajikan uraian sesuai dengan hasil penelitian, sehingga pembahasan ini akan mengintegrasikan hasil penelitian dan memadukan dengan kajian pustaka.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. guru, siswa, orang tua, pengelola sekolah bahkan menjadi tujuan pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. guru, siswa, orang tua, pengelola sekolah bahkan menjadi tujuan pemerintah. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekolah memiliki keunggulan dan berkualitas adalah dambaan bagi guru, siswa, orang tua, pengelola sekolah bahkan menjadi tujuan pemerintah. Sebagai kepala sekolah sudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karakter yang diimplementasikan dalam institusi pendidikan, diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karakter yang diimplementasikan dalam institusi pendidikan, diharapkan dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah dan rakyat Indonesia dewasa ini tengah gencar-gencarnya mengimplementasikan pendidikan karakter di institusi pendidikan. Pendidikan karakter yang diimplementasikan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS GADJAH MADA

UNIVERSITAS GADJAH MADA UNIVERSITAS GADJAH MADA NASKAH AKADEMIK PEMBELAJARAN DI UGM Pusat Pengembangan Pendidikan (P3) JUNI 2008 Daftar Isi Daftar Isi... ii Kata Pengantar... iii I.... 4 II. Latar Belakang... 4 III. Landasan...

Lebih terperinci

/t hidup kekeluargaan, untuk mempersatukan pengajaran pengetahuan

/t hidup kekeluargaan, untuk mempersatukan pengajaran pengetahuan ISTORIA Volume II Nomor 1 Se 2011 /t hidup kekeluargaan, untuk mempersatukan pengajaran pengetahuan dengan pengajaran budipekerti yang sudah tidak asing lagi bagi budaya bangsa kita. Sistem pondok ini

Lebih terperinci

PERJUANGAN EMANSIPASI ORGANISASI WANITA TAMAN SISWA DI YOGYAKARTA TAHUN

PERJUANGAN EMANSIPASI ORGANISASI WANITA TAMAN SISWA DI YOGYAKARTA TAHUN PERJUANGAN EMANSIPASI ORGANISASI WANITA TAMAN SISWA DI YOGYAKARTA TAHUN 1922-1945 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. a. Nama Sekolah : SMP Bahaudin /E /200900/ c. NPWP Sekolah :

BAB IV HASIL PENELITIAN. a. Nama Sekolah : SMP Bahaudin /E /200900/ c. NPWP Sekolah : BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Profil sekolah a. Nama Sekolah : SMP Bahaudin b. NSS/NDS/NIS/NPNS : 204050214090/E.03142005/200900/20501671 c. NPWP Sekolah : 00 366 270 7 617

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN GUIDED WRITING

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN GUIDED WRITING PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN GUIDED WRITING PADA SISWA KELAS IV SDN PENANGGAL 02 KABUPATEN LUMAJANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh Hesti Aulia NIM 080210204018 PROGRAM

Lebih terperinci

Siaran Pers Kemendikbud: Hardiknas 2017, Percepat Pendidikan yang Merata dan Berkualitas Selasa, 02 Mei 2017

Siaran Pers Kemendikbud: Hardiknas 2017, Percepat Pendidikan yang Merata dan Berkualitas Selasa, 02 Mei 2017 Siaran Pers Kemendikbud: Hardiknas 2017, Percepat Pendidikan yang Merata dan Berkualitas Selasa, 02 Mei 2017 Mendikbud: Pembentukan Karakter Harus Menjadi Prioritas     Jakarta, Kemendikbud â Peringatan

Lebih terperinci

Resensi Buku. UMBARA : Indonesian Journal of Anthropology. Laksono, Antropologi Pendidikan.

Resensi Buku. UMBARA : Indonesian Journal of Anthropology. Laksono, Antropologi Pendidikan. Resensi Buku Laksono, P.M dkk. 2015. Antropologi Pendidikan Yogyakarta: Jurusan Antropologi Budaya Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gajahmada dan KEPPEL Press UGM Jumlah halaman: xiv + 170. ISBN 978-602-356-043-1

Lebih terperinci

MUQODDIMAH DAN ISI ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUHAMMADIYAH. Pertemuan ke-6

MUQODDIMAH DAN ISI ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUHAMMADIYAH. Pertemuan ke-6 MUQODDIMAH DAN ISI ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUHAMMADIYAH Pertemuan ke-6 PENDAHULUAN Muqoddimah AD Muhammadiyah; pokok pikiran yang menjiwai dan melandasi gerakan Muhammadiyah Isi AD/ART

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KONGRES XXI PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA Nomor : VI /KONGRES/XXI/PGRI/2013. Tentang KODE ETIK GURU INDONESIA

KEPUTUSAN KONGRES XXI PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA Nomor : VI /KONGRES/XXI/PGRI/2013. Tentang KODE ETIK GURU INDONESIA KEPUTUSAN KONGRES XXI PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA Nomor : VI /KONGRES/XXI/PGRI/2013 Tentang KODE ETIK GURU INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, KONGRES XXI PGRI, Menimbang Mengingat Memperhatikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Zainal Aqib, Model-Model, Media, Dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif), Yrama Widya, Bandung, 2013, hlm. 1.

BAB I PENDAHULUAN. Zainal Aqib, Model-Model, Media, Dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif), Yrama Widya, Bandung, 2013, hlm. 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya, ada kecenderungan dewasa ini untuk kembali pada pemikiran bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan alamiah. Belajar akan

Lebih terperinci

bentuk hubungan tertentu (bersosialisasi) dengan dunia sekitarnya dan memiliki jenjang struktural yang jelas, memiliki tujuan dan prinsip-prinsip

bentuk hubungan tertentu (bersosialisasi) dengan dunia sekitarnya dan memiliki jenjang struktural yang jelas, memiliki tujuan dan prinsip-prinsip BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya, manusia merupakan makhluk individu sekaligus makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia hidup dalam suatu bentuk hubungan tertentu (bersosialisasi)

Lebih terperinci

BAB IV. A. Analisis Konsep Ing Ngarsa Sung Tuladha dalam Perspektif Al. harus memberi tuntunan dan menyokong pada anak-anak agar dapat

BAB IV. A. Analisis Konsep Ing Ngarsa Sung Tuladha dalam Perspektif Al. harus memberi tuntunan dan menyokong pada anak-anak agar dapat BAB IV ANALISIS PEMIKIRAN KI HADJAR DEWANTARA TENTANG KONSEP ING NGARSA SUNG TULADHA ING MADYA MANGUN KARSA TUT WURI HANDAYANI DALAM PESPEKTIF AL-QUR AN A. Analisis Konsep Ing Ngarsa Sung Tuladha dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. koordinasi yang tinggi. Faktor sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor

BAB I PENDAHULUAN. koordinasi yang tinggi. Faktor sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Madrasah adalah organisasi yang komplek dan unik, terdiri dari beberapa manusia dalam rangka mencapai visi dan misi, sehingga memerlukan tingkat koordinasi yang

Lebih terperinci

GURU DAN PENDIDIKAN KARAKTER (Konsep Ki Hadjar Dewantara dan Relevansinya Saat ini)

GURU DAN PENDIDIKAN KARAKTER (Konsep Ki Hadjar Dewantara dan Relevansinya Saat ini) GURU DAN PENDIDIKAN KARAKTER (Konsep Ki Hadjar Dewantara dan Relevansinya Saat ini) Kristi Wardani PGSD FKIP Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta kristipasca02@yahoo.com ABSTRAK Upaya mewujudkan

Lebih terperinci

Sejarah pendidikan Indonesia 1. Dyah Kumalasari

Sejarah pendidikan Indonesia 1. Dyah Kumalasari Sejarah pendidikan Indonesia 1 Dyah Kumalasari PENDAHULUAN Francis Bacon Knowledge is power Pendidikan untuk Manusia.Sumber pokok kekuatan bagi manusia adalah Pengetahuaan. Mengapa...? Karena manusia dgn

Lebih terperinci

PEMAHAMAN SISWA TERHADAP PEMIKIRAN PENDIDIKAN KI HAJAR DEWANTARA DI SMA TAMAN MADYA SE-KOTA YOGYAKARTA ARTIKEL JURNAL

PEMAHAMAN SISWA TERHADAP PEMIKIRAN PENDIDIKAN KI HAJAR DEWANTARA DI SMA TAMAN MADYA SE-KOTA YOGYAKARTA ARTIKEL JURNAL PEMAHAMAN SISWA TERHADAP PEMIKIRAN PENDIDIKAN KI HAJAR DEWANTARA DI SMA TAMAN MADYA SE-KOTA YOGYAKARTA ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB IV KONTRIBUSI PENDIDIKAN KARAKTER PRESPEKTIF KI HADJAR DEWANTARA. akhlak anak didik yang nyaris kehilangan karakter di era globalisasi ini, maka

BAB IV KONTRIBUSI PENDIDIKAN KARAKTER PRESPEKTIF KI HADJAR DEWANTARA. akhlak anak didik yang nyaris kehilangan karakter di era globalisasi ini, maka BAB IV KONTRIBUSI PENDIDIKAN KARAKTER PRESPEKTIF KI HADJAR DEWANTARA Pendidikan nasional saat ini memiliki segudang persoalan. Mengingat akhlak anak didik yang nyaris kehilangan karakter di era globalisasi

Lebih terperinci

P 16 Implementasi Ajaran Ki Hajar Dewantara Dalam Pembelajaran Matematika Untuk Membangun Karakter Siswa

P 16 Implementasi Ajaran Ki Hajar Dewantara Dalam Pembelajaran Matematika Untuk Membangun Karakter Siswa P 16 Implementasi Ajaran Ki Hajar Dewantara Dalam Pembelajaran Matematika Untuk Membangun Karakter Siswa Oleh : Theresia Kriswianti Nugrahaningsih Universitas Widya Dharma Klaten kriswianti.th@gmail.com

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL UUD 1945 ( waktu : 36 menit )

LATIHAN SOAL UUD 1945 ( waktu : 36 menit ) LATIHAN SOAL UUD 1945 ( waktu : 36 menit ) 1. Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri atas a. anggota Mahkamah Konstitusi dan anggota anggota Dewan Perwakilan Rakyat b. anggota Mahkamah Konstitusi dan anggota

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASISWA PGSD TERHADAP KONSEP PENDIDIKAN KI HADJAR DEWANTARA

PERSEPSI MAHASISWA PGSD TERHADAP KONSEP PENDIDIKAN KI HADJAR DEWANTARA PERSEPSI MAHASISWA PGSD TERHADAP KONSEP PENDIDIKAN KI HADJAR DEWANTARA oleh Naniek Sulistya Wardani Program Studi S1 PGSD FKIP Universitas Kristen Satya Wacana wardani.naniek@gmail.com HP 0856 2698 547

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan yaitu kegiatan belajar oleh pembelajar (Siswa) dan kegiatan mengajar

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan yaitu kegiatan belajar oleh pembelajar (Siswa) dan kegiatan mengajar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses pembelajaran terdiri dari dua hal yang salah satunya saling berkaitan yaitu kegiatan belajar oleh pembelajar (Siswa) dan kegiatan mengajar oleh pengajar (Guru).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Elemen terpenting dalam sebuah sistem pendidikan adalah guru, karena ia merupakan ujung tombak. Proses belajar siswa sangat dipengaruhi oleh bagaimana siswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Islam bersumber pada Al-Qur an dan As-Sunah. Maksud dan tujuan dari

BAB I PENDAHULUAN. Islam bersumber pada Al-Qur an dan As-Sunah. Maksud dan tujuan dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Muhammadiyah sebagaimana dirumuskan dalam Anggaran Dasar hasil muktamar ke 41 tahun 1985 di Surakarta menyatakan jati dirinya sebagai Gerakan Islam dan Dakwah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tolok ukur dalam upaya pengembangan aspek pengetahuan dan keterampilan. masalah yang merupakan fokus dalam pembelajaran matematika.

BAB I PENDAHULUAN. tolok ukur dalam upaya pengembangan aspek pengetahuan dan keterampilan. masalah yang merupakan fokus dalam pembelajaran matematika. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Standar kompetensi dan kompetensi dasar matematika yang disusun dalam pengembangan kurikulum matematika pada dasarnya digunakan sebagai tolok ukur dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekstra, baik ditinjau dari segi kebijakan pemerintah maupun persoalan

BAB I PENDAHULUAN. ekstra, baik ditinjau dari segi kebijakan pemerintah maupun persoalan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah pendidikan di Indonesia masih memerlukan perhatian ekstra, baik ditinjau dari segi kebijakan pemerintah maupun persoalan internal dalam tingkat sekolah. Sekolah

Lebih terperinci

HAKEKAT MANUSIA DAN PENGEMBANGANNYA DR. DYAH KUMALASARI ILMU PENDIDIKAN PERTEMUAN 1

HAKEKAT MANUSIA DAN PENGEMBANGANNYA DR. DYAH KUMALASARI ILMU PENDIDIKAN PERTEMUAN 1 HAKEKAT MANUSIA DAN PENGEMBANGANNYA DR. DYAH KUMALASARI ILMU PENDIDIKAN PERTEMUAN 1 MENGAPA MEMPELAJARI HAKEKAT MANUSIA? untuk mengetahui gambaran yang jelas dan benar tentang manusia, agar dapat memberi

Lebih terperinci

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PERSPEKTIF KI HAJAR DEWANTARA

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PERSPEKTIF KI HAJAR DEWANTARA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PERSPEKTIF KI HAJAR DEWANTARA Rohmatun Nurul Hidayah Jurusan Tarbiyah, Skolah Tinggi Agama Islam (STAI) Ngawi Email : h_day240990@yahoo.com ABSTRAK Pendidikan anak usia dini pada

Lebih terperinci

,.,.,,, Oleh ABSTRAK. impact on student learning motivation Economic Education Program STKIP PGRI West Sumatra.

,.,.,,, Oleh ABSTRAK. impact on student learning motivation Economic Education Program STKIP PGRI West Sumatra. PENGARUH MINAT MENJADI GURU, KEPERCAYAAN DIRI DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI STKIP PGRI SUMBAR (Studi Kasus Pada Mahasiswa Angkatan 2011) Oleh,.,.,,,

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh Kholifah Sufristi NIM

SKRIPSI. Oleh Kholifah Sufristi NIM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF KAPITAL MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KALIMAT PADA SISWA KELAS II SDN SELOK AWAR-AWAR 03 PASIRIAN LUMAJANG TAHUN PELAJARAN 2012-2013 SKRIPSI Oleh Kholifah Sufristi NIM 090210204029

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan untuk kepentingan mengubah dan memperbaiki cara belajar dan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan untuk kepentingan mengubah dan memperbaiki cara belajar dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Inovasi pendidikan di bidang kurikulum diharapkan secara periodik dapat dilakukan untuk kepentingan mengubah dan memperbaiki cara belajar dan membelajarkan

Lebih terperinci

PENDIDIKAN: HAKEKAT, TUJUAN, DAN PROSES. Yuli Sectio Rini Jurusan Pendidikan Seni Tari Abstrak

PENDIDIKAN: HAKEKAT, TUJUAN, DAN PROSES. Yuli Sectio Rini Jurusan Pendidikan Seni Tari Abstrak PENDIDIKAN: HAKEKAT, TUJUAN, DAN PROSES Yuli Sectio Rini Jurusan Pendidikan Seni Tari y_sectio@uny.ac.id Abstrak Pendidikan adalah segala daya upaya dan semua usaha untuk membuat masyarakat dapat mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Muhammadiyah adalah merupakan salah satu organisasi yang cukup lama bertahan di Indonesia. Sejak terbentuknya pada tanggal 18 November 1929 oleh Kyai Haji Ahmad

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh : ESTY SETYARSIH

Lebih terperinci

V. PENUTUP SIMPULAN, FORMULASI, DAN REKOMENDASI

V. PENUTUP SIMPULAN, FORMULASI, DAN REKOMENDASI 79 V. PENUTUP SIMPULAN, FORMULASI, DAN REKOMENDASI A. Simpulan 1. Etika kepemimpinan Jawa, merupakan ajaran-ajaran yang berupa nilainilai dan norma-norma yang bersumber dari kebudayaan Jawa tentang kepemimpinan,

Lebih terperinci

MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN SEKOLAH

MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN SEKOLAH Bimbingan Teknis Program Penguatan Pendidikan Karakter bagi Kepala Sekolah & Pengawas Sekolah MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN SEKOLAH Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia KOSEP PPK Program

Lebih terperinci

KONSEP BELAJAR MENURUT KI HADJAR DEWANTARA DAN RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

KONSEP BELAJAR MENURUT KI HADJAR DEWANTARA DAN RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KONSEP BELAJAR MENURUT KI HADJAR DEWANTARA DAN RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Wawan Eko Mujito Pemerhati Pendidikan Islam email: wekomuito@gmail.com ABSTRACT Ki Hajar Dewantara an educational

Lebih terperinci

Terry menyebutkan adanya 8 buah syarat yang harus dipenuhi oleh seorang pemimpin yang baik, yaitu memiliki:

Terry menyebutkan adanya 8 buah syarat yang harus dipenuhi oleh seorang pemimpin yang baik, yaitu memiliki: KOPI - Dewan Perwakilan Rakyat haruslah memiliki jiwa sebagai pemimpin, memimpin pendapat rakyat, memimpin daerahnya sendiri untuk lebih berkembang, meningkatkan kesejahteraan dan menampung semua aspirasi

Lebih terperinci

KI HADJAR DEWANTARA PERANNYA DALAM MEMPERJUANGKAN PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN

KI HADJAR DEWANTARA PERANNYA DALAM MEMPERJUANGKAN PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN KI HADJAR DEWANTARA PERANNYA DALAM MEMPERJUANGKAN PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 1922-1959 (KI HADJAR DEWANTARA ROLE IN THE STRUGGLE FOR NATIONAL EDUCATION IN 1922-1959) Taufiq Hari Setiono (taufiqharisetiono@yahoo.co.id)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERSAMAAN DAN PERBEDAAN KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER KI HADJAR DEWANTARA DENGAN AL- GHAZALI

BAB IV ANALISIS PERSAMAAN DAN PERBEDAAN KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER KI HADJAR DEWANTARA DENGAN AL- GHAZALI BAB IV ANALISIS PERSAMAAN DAN PERBEDAAN KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER KI HADJAR DEWANTARA DENGAN AL- GHAZALI A. Persamaan Konsep Pendidikan Karakter Ki Hadjar Dewantara dengan Al- Ghazali 1. Persamaan Konsep

Lebih terperinci

LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN dengan METODE SAINTIFIK DIREKTORAT PEMBINAAN

LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN dengan METODE SAINTIFIK DIREKTORAT PEMBINAAN LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN dengan METODE SAINTIFIK DIREKTORAT PEMBINAAN PENDAHULUAN Kurikulum 2013 mengembangkan sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik. (Permendikbud

Lebih terperinci

ARIF DEBY WIBOWO K

ARIF DEBY WIBOWO K PENINGKATAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU AWALAN MENYAMPING DENGAN MENERAPKAN MODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 3 KARANGDOWO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh: ARIF DEBY

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BLOG SEBAGAI SUMBER BELAJAR GEOGRAFI POKOK BAHASAN BIOSFER UNTUK SISWA SMA KELAS XI IPS

PENGEMBANGAN BLOG SEBAGAI SUMBER BELAJAR GEOGRAFI POKOK BAHASAN BIOSFER UNTUK SISWA SMA KELAS XI IPS PENGEMBANGAN BLOG SEBAGAI SUMBER BELAJAR GEOGRAFI POKOK BAHASAN BIOSFER UNTUK SISWA SMA KELAS XI IPS SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman judul Lembar Persetujuan Pembimbing. Lembar Pengesahan Tim Penguji Pernyataan Keaslian Motto. Persembahan Prakata Daftar Tabel

DAFTAR ISI. Halaman judul Lembar Persetujuan Pembimbing. Lembar Pengesahan Tim Penguji Pernyataan Keaslian Motto. Persembahan Prakata Daftar Tabel DAFTAR ISI Halaman judul Lembar Persetujuan Pembimbing Lembar Pengesahan Tim Penguji Pernyataan Keaslian Motto Persembahan Prakata Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Lampiran Pedoman Transliterasi Anstrak

Lebih terperinci