BAB 3 PEMBAHASAN. Universitas Sumatera Utara. Gambar 3. 1Context Diagram

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 PEMBAHASAN. Universitas Sumatera Utara. Gambar 3. 1Context Diagram"

Transkripsi

1 BAB 3 PEMBAHASAN 3.1 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak Data Flow Diagram(DFD) Data Flow Diagram (DFD) adalah gambar aliran informasi yang terlibat dalam suatu proses. DFD mendeskripsikan suatu proses yang umum menjadi proses yang detail dan spesifik. Dalam sistem Pendukung keputusan penentuan tujuan wisata menggunakan logika fuzzy dengan metode clustering, DFD untuk calon wisatawan dan administrator-nya dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 3. 1Context Diagram Dalam sistem ini pengguna dibedakan menjadi dua, yaitu: 1. Administrator: memiliki hak akses penuh untuk memasukkan, mengubah dan menghapus data admin. Data-data admin tersebut adalah data hotel, data restoran, data tempat wisata, data lokasi, data type kamar dan data tarif hotel 2. Sedangkan user atau calon wisatawan: bisa melihat informasi yang disediakan serta dapat melakukan kosultasi wisata. Pada saat melakukan konsultasi wisata, calon wisata memberikan input-an fuzzy berupa lama liburan dan biaya. System akan memproses input-an tersebut dan memberikan output system yang terdiri dari informasi tentang hotel, restoran dan tempat wisata yang dapat dikunjungi oleh calon wisata.

2 Dari Context Diagram tersebut dikembangkan menjadi DFD level 1 yang menjelaskan gambaran proses yang terjadi dalam sistem Pendukung keputusan ini lebih rinci. Berikut gambaran DFD level 1: Gambar DFD level 1 DFD level 1 pada Gambar 3.2 menggambarkan beberapa proses yang akan dilakukan untuk megolah input-an yang dimasukkan oleh administrator dan calon wisatawan ke sistem, dan akan diperluas menjadi level 2 untuk proses menentukan tujuan wisata dan mengelola data admin

3 3.1.2 Flowchart Flowchart atau diagram alir adalah suatu skema yang menggambarkan urutan kegiatan dari awal sampai akhir. Flowchart digunakan untuk menggambarkan suatu algoritma program secara lebih mudah dan sederhana. Proses yang terjadi di sistem ini dapat digambarkan ke dalam flowchart sebagai berikut : Gambar Flowchart menu awal Flowchart diatas menggambarkan menu awal yang akan ditemukan oleh pengunjung. Untuk administrator dapat melakukan login sebagai admin dan untuk user biasa dapat mengakses sistem Pendukung keputusan langsung untuk melakukan konsultasi wisata.

4 Berikut merupakan flowchart yang menggambarkan kegiatan yang dapat dilakukan oleh administrator. Gambar Flowchart login admin Dari flowchart tersebut dapat dilihat bahwa administrator dapat melakukan konsultasi wisata, edit data, tambah data dan hapus data. Berikut merupakan flowchart tambah data, edit data dan hapus data.

5 1.1 pilihan T Pilihan=hotel Y Tambah data hotel T Pilhan=restoran Y Tambah data restoran T Pilihan=tempat wisata Y Tambah data tempat wisata T Pilihan=lokasi Y Tambah data lokasi T Pilihan=type kamar Y Tambah data type kamar T Pilihan=tarif hotel Y Tambah data tarif hotel T return Gambar flowchart tambah data

6 1.2 pilihan T Pilihan=hotel Y edit data hotel T Pilhan=restoran Y edit data restoran T Pilihan=tempat wisata Y edit data tempat wisata T Pilihan=lokasi Y edit data lokasi T return Gambar Flowchart Edit data

7 1.3 pilihan Pilhan=restoran Y Hapus data restoran T Pilihan=tempat wisata Y Hapus data tempat wisata T Pilihan=tarif hotel Y Hapus data tarif hotel T return Gambar Flowchart Hapus data Untuk flowchart lebih rinci dari tambah data admin, edit data admin dan hapus data admin terlampir.

8 Berikut flowchart untuk konsultasi wisata user biasa: Gambar 3. 8.Flowchart Konsultasi wisata

9 Sebelumnya telah ditentukan nilai maximum iterasi dalam kasus ini yaitu 100 iterasi, dengan iterasi awal (t) = 1, jumlah cluster = 3, dan fungsi objektif asal = 0. Selanjutnya data informasi hotel, restoran dan lama liburan diolah bersama dengan nilai yang diinput user berapa lama liburan dan biaya perjalanan. Kemudian proses menentukan nilai matriks partisi awal secara random yaitu nilai derajat keanggotaan suatu datapada suatu cluster (µ ik ) terletak pada interval 0 hingga 1. Dengan kondidi nilai elemen-elemen matriks partisi awal yaitu 1 i c dan 1 k n. Dimana i merujuk pada data ke-i, k merujuk pada cluster ke-k, dan n adalah jumlah data. Data dari database, nilai lama liburan dan nilai matriks yang dibangun tersebut dilakukan proses perhitungan fungsi objektif untuk mendapatkan pusat cluster yang tepat. Selanjutnya dihitung perubahan matriks partisi dari pusat cluster tersebut. Jika nilai selisih antara fungsi objektif kedua dengan pertama lebih kecil dari error terkecil yang diharapkan dan jumlah itersi (t) maximum iterasi yang telah ditentukan maka iterasi berhenti. Kemudian diperoleh derajat keanggotaan baru yang akan masuk ke pusat cluster yang tepat. Jika derajat keanggotaan ke-i untuk data ke-n masuk tepat pada cluster 1 maka dilakukan proses pencarian data hotel, restoran dan tempat wisata. Jika tidak, maka dicek apakah derajat keanggotaan tertentu masuk ke cluster ke-2. Jika ya, maka dilakukan pencarian data hotel, restoran dan lokasi wisata. Namun apabila derajat keanggotaan tersebut bukan terletak pada cluster-1 atau 2 maka dicek derajat keanggotaan tersebut masuk ke cluster ke-3. Sama seperti hal nya cluster ke-1 dan 2, dalam proses pencarian data hotel, restoran dan lokasi wisata. Setelah semua data masuk ke clusternya masing-masing berdasarkan kesamaan nilai karakteristiknya. Maka ditampilkan kepada user pilihan hotel restoran dan lokasi wisata berdasarkan kondisi biaya dan lamanya liburan yang diijinkan user.

10 3.1.3 Entity Relational Diagram ERD digunakan untuk menggambarkan hubungan antara objek-objek yang ada pada sistem yang dirancang. Adapun diagramnya sebagai berikut: Gambar 3. 9Entity Relational Diagram (ERD) Sistem Pendukung Keputusan ERD diatas terdiri dari 5 tabel yaitu lokasi, wisata, restoran, hotel dan kamar. Untuk proses dalam algoritma fuzzy clustering means ini, lama liburan tidak dijadikan dalam 1 tabel. Namun data restoran dan kamar dari database diolah bersama dengan data lama liburan dari pilihan user.

11 Halaman Admin Pada halaman admin terdapat beberapa menu antara lain form untuk melakukan edit dan tambah data hotel, restoran, kamar dan lokasi wisata. Gambar 4 menampilkan halaman admin dari aplikasi sistem pendukung keputusan. Gambar 4. Halaman awal untuk login admin Halaman User Halaman user digunakan untuk memberikan informasi kepada calon wisatawan dalam menetukan tujuan wisata ke pulau Batam berdasarkan biaya dan lama hari yang dibutuhkannya. Pada halaman user ini menggunakan fuzzy dengan metode clustering untuk mendapatkan informasi mengenai hotel, kamar, restoran dan lokasi wisata kepada user.

12 Gambar 4. 1 Halaman untuk login user dan untuk melakukan konsultasi

13 Halaman Hasil Pada halaman hasil user dapat melihat beberapa data hotel, restoran, kamar, dan lokasi wisata. Ini juga merupakan output dari sistem pendukung keputusan. Tapi output ini bukan otomatisasi dari sistem. Namun output ini hanya sebagai acuan informasi kepada user untuk berliburan. Dan user tetap sebagai pemutus keputusan tersebut. Gambar 4. 2 Halaman hasil konsultasi wisata

14 3.2 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras Sistem Pendukung keputusan penentuan tujuan wisata menggunakan logika fuzzy dengan metode clustering diaplikasikan ke dalam bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 sebagai interface dan Mysql sebagai database dengan spesifikasi perangkat keras sebagai berikut: 1. Procesessor Pentium IV 2,4 GHz 2. Memory 512 MB 3. Harddisk 40 GB 4. Sistem operasi Windows XP Aplikasi dari Sistem Pendukung keputusan penentuan tujuan wisata menggunakan logika fuzzy dengan metode clustering ini memberikan penawaran kepada calon wisatawan dengan memberikan pertanyaan biaya yang dimiliki oleh calon wisatawan dan hari yang direncanakan untuk liburan. Sistem ini hanya terfokus pada pulau Batam sebagai tujuan wisatanya. Selanjutnya system akan memberikan beberapa keluaran (output) kepada calon wisata. Dalam sistem ini penentu keputusan tetap calon wiastawan, karna system tidak memberikan hasil sercara otomaisi. Namun system ini hanya memberikan masukan pilihan hotel, restoran, dan tempat wisata sesuai biaya dan lama liburan yang di inginkan user. 3.3 Hasil Analisis Hasil dari sistem pendukung keputusan penentuan tujuan wisata menggunakan logika fuzzy dengan metode clustering yang dibangun dapat dilihat dari tampilantampilan yang dihasilkan pada saat pengujian dilakukan. Pengujian yang dilakukan meliputi: 1. Administrator melakukan login dan memasukkan data hotel. 2. User biasa melakukan konsultasi wisata

15 3.3.1 Login administrator dan memasukkan data restoran a. Login administrator Saat admin melakukan login sebagai administrator maka sistem akan menampilkan form berikut: Gambar 4. 3 Halaman admin b. Administrator memasukkan data hotel Untuk dapat memasukkan data hotel administrator harus login terlebih dahulu, setelah mendapatkan autentikasi maka administrator dapat melakukan penambahan data hotel. Berikut merupakan contoh penambahan data hotel.

16 Gambar Halaman tambah data Setelah mengisi data, sistem akan melakukan validasi terhadapat data yang di-input-kan. Kemudian sistem akan memberikan pertanyaan kepada administrator sebelum proses input dilakukan, seperti pada gambar 4.4 berikut: Gambar 4. 5 Halaman informasi untuk menambah data

17 Jika administrator memilih tombol yes maka akan tampil seperti pada gambar 4.5. Penambahan data berhasil. Gambar 4. 6 Halaman informasi data telah berhasil ditambah Pada gambar tersebut, jika administrator menambahkan Id Hotel yang sama pada data yang telah ada sebelumnya di tabel hotel, maka data tidak tersimpan. Karna Id hotel bersifat unique (tidak boleh sama) User biasa melakukan konsultasi wisata Saat user login, maka system pendukung keputusan menampilkan form konsultasi wisata sebagai berikut: Gambar 4. 7 Halaman calon wisatawan untuk melakukan konsultasi wisata

18 Ketika ditekan tombol submit maka system akan memberikan output seperti tampilan berikut ini: Gambar 4. 8 Halaman calon wisatawan untuk melakukan konsultasi wisata Dari pengujian yang dilakukan, dimana user memasukkan input-an fuzzy sebagai berikut: o Biaya=Rp o Lama liburan=7 hari Input-an fuzzy akan dibandingkan dengan data hasil pengelompokkan, untuk biaya akan dibandingkan dengan jumlah semua biaya yang dibutuhkan. Berikut detail prosesnya: Data yang ada pada database nantinya akan dikelompokkan menjadi 3 kelompok data. Maka untuk melakukan penghitungan dengan metoda clustering dapat ditetapkan nilai awal sebagai berikut: Jumlah cluster=3; w=2; Nilai bobot (w)>1, dengan interval 2 sampai dengan ~

19 maxiter=100; minerr=0.01; t=0; p[0]=0; Matriks partisi awal U yang terbentuk secara acak adalah sebagai berikut: Untuk iterasi pertama menggunakan persamaan:

20 dapat dihitung 3 pusat cluster, V kj,dengan k=1,2,3; dan j=1,2,3 sebagai berikut: , , , , , ,754 Tabel berikut menunjukkan salah satu contoh penghitungan pusat cluster, yaitu menghitung pusat cluster pertama. Tabel 4. 1 Perhitungan Pusat Cluster derajat data yang dicluster keanggotaan pada cluster ke-1 µ 1i Xi1 Xi2 Xi3 (µ i1) 2 (µ i1) 2 X i1 (µ i1) 2 X i2 (µ i1) 2 X i , ,795 9, , , ,959 3, , , ,959 1, , , ,102 9, , , ,367 1, , , ,959 3, , , ,938 9, , , ,551 3, , , ,510 1, , , ,938 9, , , ,367 1, , , ,040 3, , , ,744 9, , , ,183 3, , , ,163 1, , , ,938 9, , , ,693 1, , , ,714 3, , , ,795 9, , , ,795 3, ,510 4, ,51 103, ,389 [(µ i1) 2 X i1]/ ,424 23, ,372 (µ i1) 2

21 persamaan: Selanjutnya dihitung fungsi obyektif pertama P 1 dapat dihitung manggunakan P 1 = ,55 Kemudian diperbaiki matriks partisi U berdasarkan persamaan:

22 Perhitungan derajat keanggotaan baru yang terhimpun dalam matriks partisi seperti terlihat pada tabel. Berikut detil perhitungan derajat keanggotaan baru. Tabel 4. 2 Perhitungan Derajat keanggotaan µ i1 µ i2 µ i3 1/L1 1/L2 1/L3 LT (1/L1)/LT (1/L2)/LT (1/L3)/LT 0,639 0,538 0,422 1,599 0,118 0,250 0,196 0, ,0013 0,0015 0, ,240 0,251 0,277 0, , ,0009 0, ,246 0,250 0,262 0, , ,0005 0, ,254 0,248 0,232 0,131 0,138 0,132 0,2695 0,241 0,255 0,243 0,149 0,015 0,0017 0,1657 0,242 0,251 0,279 0,0017 0,017 0,0019 0,0206 0,243 0,250 0,278 0,0373 0,0035 0,003 0,0438 0,259 0,244 0,208 0,0019 0,0021 0,023 0,027 0,238 0,251 0,286 0,0021 0,0021 0,0025 0,0067 0,239 0,250 0,287 0,639 0,538 0,422 1,599 0,296 0,250 0,196 0,0011 0,0019 0,0009 0,0039 0,256 0,247 0,226 0, ,0003 0,0003 0, ,246 0,250 0,263 0,165 0,142 0,107 0,414 0,273 0,235 0,177 0,0067 0,0065 0,0053 0,0185 0,255 0,244 0,204 0,002 0,0021 0,02 0,0241 0,238 0,251 0,286 0,0003 0,0032 0,0028 0,0063 0,261 0,244 0,210 0,0009 0,001 0,0012 0,0031 0,242 0,251 0,274 1,756 1,292 0,789 3,837 0,335 0,247 0,151 1,793 1,708 1,530 5,031 0,258 0,246 0,220

23 Berikut hasil perhitungan derajat keanggotaan baru yang terhimpun dalam matriks partisi: 0,118 0,250 0,196 0,240 0,251 0,277 0,246 0,250 0,262 0,254 0,248 0,232 0,241 0,255 0,243 0,242 0,251 0,279 0,243 0,250 0,278 0,259 0,244 0,208 0,238 0,251 0,286 0,239 0,250 0,287 0,296 0,250 0,196 0,256 0,247 0,226 0,246 0,250 0,263 0,273 0,235 0,177 0,255 0,244 0,204 0,238 0,251 0,286 0,261 0,244 0,210 0,242 0,251 0,274 0,335 0,247 0,151 0,258 0,246 0,220 Selanjutnya dicek kondisi berhenti, karena P 1 P 0 = ,55-0 = ,55 >> minerr dan iterasi = 1<maxiter(=100). Maka dilanjutkan pada iterasi kedua (t=2). Pada iterasi kedua dapat dihitung lagi 3 pusat cluster, V kj,dengan k=1,2,3; dan j=1,2,3 sebagai berikut: , , , , , ,906

24 Fungsi obyektif pada iterasi ke dua P 2 sebagai berikut: ,9 Kemudian memperbaiki matriks partisi U sebagai berikut: 0,1009 7,8394 0,0594 8,0436 8,6452 9,4677 8,2132 8,4927 8,8612 8,4432 8,0842 7,6473 8,0146 8,2580 7,9815 8,1270 8,6849 9,5380 8,1592 0,0868 9,5188 8,5539 7,6708 9,6378 0,0797 8,7350 9,8472 8,0117 8,7587 9,9066 0,1009 7,8394 0,0594 8,5304 7,9854 7,3822 8,2253 8,5030 8,8846 8,9675 7,0822 5,5380 8,4274 7,5886 6,5585 0,0797 8,7350 9,8472 8,6575 7,7308 6,7932 8,0977 0,0861 9,3412 0,1145 6,9883 4,2719 8,5810 7,8997 0,0717 Selanjutnya dicek kondisi berhenti, karena P 2 P 1 = , ,55 = ,35 >> minerr dan iterasi = 2 < maxiter (=100). Maka dilanjutkan pada iterasi berikutnya. Demikian seterusnya hingga P 2 P 1 <miner atau t>maxiter. Pada percobaan ini, proses berhenti pada iterasi ke 100 dengan nilai fungsi objekjektif < error terkecil yang diharapkan yaitu 0,

25 Pada iterasi ke 100 ini, 3 pusat cluster, V kj,dengan k=1,2,3; dan j=1,2,3 sebagai berikut: ,200 6, , ,905 7, , ,613 6, ,399 Informasi yang dapat diperoleh dari ketiga pusat cluster ini adalah: 1. kelompok pertama (cluster ke-1), berisi hotel yang mempunyai tarif hotel sekitar Rp ,200, restoran yang tarif standarnya sekitar Rp ,283 dan lama liburan sekitar 6,999 hari. 2. kelompok kedua (cluster ke-2), berisi hotel yang mempunyai tarif hotel sekitar Rp ,905, restoran yang tarif standarnya sekitar Rp ,279 dan lama liburan sekitar 7,000 hari. 3. kelompok ketiga (cluster ke-3), berisi hotel yang mempunyai tarif hotel sekitar Rp ,613, restoran yang tarif standarnya sekitar Rp ,399 lama liburan sekitar 7,000 hari. Derajat keanggotaan hasil partisi dan kecenderungan data terhadap suatu cluster pada iterasi ke 100 dapat dilihat pada tabel.

26 Tabel 4. 3 Derajat Keanggotaan tiap data pada setiap cluster data ke- derajat keanggotaan data pada cluster ke- µ i1 µ i2 µ i3 1 6,0398 3,0737 5, ,5888 5,5683 4, ,7214 5,1633 4, ,9164 4,3854 5, ,7083 4,6009 4, ,6300 5,5937 4, ,6500 5,5730 4, ,0160 3,8045 5, ,5258 5,8179 4, ,5401 5,8475 4, ,0398 3,0737 5, ,9763 4,2112 5, ,7265 5,1751 4, ,2564 3,0425 6, ,9611 3,7273 5, ,5258 5,8179 4, ,0685 3,8375 5, ,6266 5,4803 4, ,8949 2,0654 6, ,0128 4,0770 5,4764 Data Cenderung masuk ke Cluster ke

27 Matriks data awal: Tabel 4. 4 Data-data tarif hotel, tarif standar restoran dan lama liburan Tarif hotel Tariff standar restoran Lama liburan Dari Tabel 4.3 dan Tabel 4.4 diatas akan dilakukan perhitungan tiap data pada setiap cluster sebagai berikut: biaya total = ((lama liburan -1)tarif hotel) + (lama libur2tarif standar restoran) + (lama libur taxi). Untuk cluster 1 Data ke-1 Biaya total=((7-1) )+( )+( )= Data ke-11 Biaya total=((7-1) )+( )+( )= Data ke-19 Biaya total=((7-1) )+( )+( )=

28 Untuk cluster ke-2 Data ke-2 Biaya total=((7-1) )+( )+( )= Data ke-3 Biaya total=((7-1) )+( )+( )= Data ke-6 Biaya total=((7-1) )+( )+( )= Data ke-7 Biaya total=((7-1) )+( )+( )= Data ke-9 Biaya total=((7-1) )+( )+( )= Data ke-10 Biaya total=((7-1) )+( )+( )= Data ke-13 Biaya total=((7-1) )+( )+( )= Data ke-16 Biaya total=((7-1) )+( )+( )= Data ke-18 Biaya total=((7-1) )+( )+( )= Untuk cluster ke-3 Data ke-4 Biaya total=((7-1) )+( )+( )= Data ke-5 Biaya total=((7-1) )+( )+( )= Data ke-8 Biaya total=((7-1) )+( )+( )= Data ke-12 Biaya total=((7-1) )+( )+( )= Data ke-14 Biaya total=((7-1) )+( )+( )= Data ke-15

29 Biaya total=((7-1) )+( )+( )= Data ke-17 Biaya total=((7-1) )+( )+( )= Data ke-20 Biaya total=((7-1) )+( )+( )= Dari Penjumlahan setiap data diatas diperoleh biaya total dari setiap cluster. Untuk cluster ke-1 seluruh biaya total dari masing-masing data lebih kecil dari biaya yang dimasukan oleh user. Untuk cluster ke-2 biaya total yang lebih kecil dari biaya yang dimasukan oleh user terdapat pada data ke-6 dan 7. Sedangkan untuk cluster ke- 3 terdapat pada data ke-4, 8, 12, 14, 15, 17 dan 20. Sehingga data yang memenuhi syarat tersebut dijadikan sebagai output sytem sebagai pilihan hotel dan restoran bagi user. Data hotel dan restoran tersebut yaitu: Hotel: o Hotel Haji Batam, memiliki tarif hotel: ; o Novotel, memiliki tarif hotel: , ; o Grand Majestic, memiliki tarif hotel: , ; o Holiday Hotel, memiliki tarif hotel: , ; o Harmoni, memiliki tarif hotel: , ; o Hotel Nagoya, memiliki tarif hotel: ; o Golden Virgo Hotel, memiliki tarif hotel: , Restoran: o D`Peak Café; o B & K Steak House; o Seoul Garden; o Restoran Sari Eco; o Resto Kediri; o Restoran Pondok Batam Kuring; o Mak Ateh (RM Padang); o RM Bundo Kandung (RM Padang); o King's International; o Shangri-La Food Restaurant; o Batu Merah Seafood; o McDonald;

30 Form output dari system ini belum userfriendly, dimana lokasi wisata tidak terbagi atas wilayah kota tujuan. Oleh karena itu, berikut ini dijelaskan output dari system tersebut perwilayah tujuan wisata. Kota Nagoya Tabel 4.5 Output Hotel kota Nagoya No. HOTEL ALAMAT JENIS KAMAR TARIF/MALAM 1. HOTEL HAJI BATAM Nagoya Standart Rp GRAND MAJESTIC Lantai dasar Standart Rp nagoya plasa 3. GRAND MAJESTIC Lantai dasar VIP Rp nagoya plasa 4. HOTEL NAGOYA PLASA JL.Imam Bonjol Standart Rp Tabel 4.6 Output Restoran kota Nagoya No. RESTORAN TARIF ALAMAT STANDART RESTORAN 1. D'PEAK CAFE Rp Nagoya Hill Bawah Travelator Lower Ground - B 2. RESTORAN SARI Rp Jl. Raden Patah - Nagoya EKO 3. RESTO KEDIRI Rp Jl. Engku Putri - Batam Centre 4. King`s INTERNATIONAL Rp Jl. Lubuk Baja 1/10 Nagoya Tabel 4.7 Output Wisata kota Nagoya No. Nama Objek Wisata 1. Pantai Panau 2. Rempang

31 Kota Bengkong Tabel 4.8 Output Hotel kota Bengkong No. HOTEL ALAMAT JENIS TARIF/MALAM KAMAR 1. GOLDEN VIRGO Jl. Teuku Umar, Ekonomi Rp HOTEL Seraya No GOLDEN VIRGO HOTEL Jl. Teuku Umar, Seraya No. 1 Standart Rp Tabel 4.9 Output Restoran kota Bengkong No. RESTORAN TARIF ALAMAT STANDART RESTORAN 1 BATU MERAH SEAFOOD Rp Batu Merah, Batam Island 2. McDONALD Rp Benkong Tabel 4.10 Output Wisata kota Bengkong No. Nama Objek Wisata 1. Nongsa

32 Kota Sei Jodoh Tabel 4.11 Output Hotel kota Sei Jodoh No. HOTEL ALAMAT JENIS 1. NOVOTEL JL. Duyung Sei Jodoh 2. NOVOTEL JL. Duyung Sei Jodoh 3. HARMONI JL. Imam HOTEL Bonjol 4. HARMONI JL. Imam HOTEL Bonjol KAMAR TARIF/MALAM Ekonomi Rp VIP Rp Ekonomi Rp Standart Rp Tabel 4.12 Output Restoran kota Sei Jodoh No. RESTORAN TARIF 1. B & K STEAK HOUSE STANDART RESTORAN Rp ALAMAT Komp. Hotel Planet Holiday L. II - Jodoh 2. Seoul Garden Rp BCS Mall Lt. Dasar Blok. 3. RM Bundo Kandoung Rp C.2 No. 5 Citra Permai Complek Blok A no.4 Tabel 4.13 Output Wisata kota Sei Jodoh No. Nama Objek Wisata 1. Perkampungan Melayu

33 Kota Muka Kuning Tabel 4.14 Output Hotel kota Muka Kuning No. HOTEL ALAMAT JENIS 1. HOLIDAY HOTEL 2. HOLIDAY HOTEL JL. HAng Jebat JL. HAng Jebat Tabel 4.15 Output Restoran kota Muka Kuning KAMAR TARIF/MALAM Standart Rp Ekonomi Rp No. RESTORAN TARIF STANDART RESTORAN 1. RESTORAN Rp PONDOK BATAM KURING 2. MAK ATEH (RM Rp Padang) 3. SANGRILA FOOD Rp RESTORAN ALAMAT Jl. Engku Putri - Batam Centre Raja Ali Haji Street, Komp. Inti Sakti Blok H Jl. RE. Martadinata, Sekupang Dari hasil output sistem diatas diperoleh hasil yang menjadi acuan bagi user untuk memilih data hotel, restoran dan lama liburan yang berada di cluster tertentu yang akan menjadi pilihan user. Sebagai catatan, data hotel, restoran dan lama liburan pada cluster tertentu yang jumlah biayanya lebih besar dari biaya yang menjadi input sistem tidak akan menjadi output bagi user. Misalnya untuk cluster ke-2 pada data ke- 2 dengan jumlah biaya Rp , data ke-3 dengan jumlah biaya Rp , data ke-9 dengan jumlah biaya Rp , data ke-10 dengan jumlah biaya Rp , data ke-13 dengan jumlah biaya Rp , data ke-16 dengan jumlah biaya Rp ,, data ke-18 dengan jumlah biaya Rp Dan untuk cluster ke-3 pada data ke-5 dengna jumlah biaya Rp Dalam pengelompokan tersebut memiliki nilai error terkecil yang diharapkan sebagai pembanding sampai kapan iterasi tersebut berhenti yang pada awal algoritma telah ditentukan sebelumnya yaitu Fungsi objektif yang digunakan

34 sebagai syarat perulangan untuk mendapatkan pusat cluster yang tepat, yaitu harus memiliki nilai lebih kecil dari error yang diharapkan. Dan pada iterasi terakhir tersebut besarnya nilai fungsi objektif yaitu 0, Dengan nilai error yang diharapkan dan nilai fungsi objektif pada iterasi terakhir, pada dasarnya bertujuan untuk meminimalkan variasi di dalam suatu cluster, karena pada kondisi awal pusat cluster masih belum akurat dan fungsi objektif masih lebih besar dari tingkat error yang diharapkan. Serta nilai derajat keanggotaan untuk masuk ke cluster tertentu masih belum tepat. Untuk tingkat error lainnya yang masih bisa diterima yaitu proses inisialisasi awal nilai derajat keanggotaan yang dibangun secara random yaitu terletak pada interval 0 sampai dengan 1. Dimana hal ini berpengaruh pada kecepatan suatu data masuk pada cluster yang tepat sehingga memakan waktu yang cukup lama yaitu berhenti pada iterasi ke-100. Serta pada proses pengelompokan suatu data untuk dapat masuk ke cluster tertentu berdasarkan kesamaan karakteristiknya yaitu biaya total. Dalam hal ini jumlah biaya total pada data ke-10 di cluster ke-2 dan data ke-4 di cluster ke-3 yang mempunyai nilai sebesar Rp Perpindahan suatu data ke cluster tertentu dapat menyebabkan kesamaan karakteristik data dalam suatu cluster menjadi berubah. Namun hal ini dapat diatasi dengan nilai fungsi objektif sebagai acuan untuk memperoleh nilai derajat keanggotaan yang tepat untuk masuk ke cluster yang tepat pula. Proses cluster yang dibangun ini dilakukan dengan parameter, jumlah cluster=3, pembobot=2, dan maximum iterasi=100. Dari parameter jumlah cluster dibangun berdasarkan dari kriteria data yang akan dijumlahkan, yaitu tarif hotel, tarif standart restoran dan lama liburan. Untuk nilai bobot memiliki nilai>1 tetapi dalam proses cluster kali ini digunakan nilai bobot sebesar 2 yang umumnya digunakan dari penelitian sebelumnya. Sedangkan dari maximum iterasi = 100 digunakan untuk membatasi iterasi agar proses suatu derajat keanggotaan tepat masuk ke dalam suatu cluster. Sehingga dapat meminimalkan variasi nilai dalam suatu cluster. Dari proses cluster ini dengan nilai biaya masukan user sebesar Rp dan lama liburan 7 hari menghasilkan output sebanyak 12 data hotel dan restoran yang mungkin dapat menjadi pilihan user. Dan ada 8 buah data hotel dan restoran yang tidak dapat menjadi output bagi user, karena penjumlahan biaya lebih besar dari biaya masukan user.

35 .BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan metoda clustering yang dijadikan sebagai metode dalam Sistem Pendukung Keputusan ini sangat membantu untuk pengambilan keputusan untuk meminimalkan biaya perjalan wisata ke pulau Batam sesuai dengan biaya yang disediakan user. Dimana fuzzy C-Means ini membantu dalam mengelompokan data yang terdapat pada database kedalam cluster (kelompok), berdasarkan kesamaan nilai pada pusat cluster-nya. Dari sistem pendukung keputusan tersebut, sistem tidak menampilkan atau memberikan hasil secara otomatis kepada user. Sehingga dalam hal ini system hanya berperan sebagi pendukung keputusan. Dan selanjutnya keputusan tetap user sendiri yang menentukannya. Untuk proses masukan nilai biaya dan lama liburan sebesar Rp dan 7 hari menghasilkan 12 output data hotel dan restoran. Dengan jumlah biaya yang lebih kecil dari biaya masukan user. Sedangkan 8 data lainnya memiliki jumlah biaya lebih besar dari biaya masukan user. Sehingga user dapat dengan mudah menentukan tujuan wisata di daerah Batam yang biayanya lebih kecil dari biaya yang disediakan oleh user dengan proses pengclusteran data sebelum menjadi output sistem. 4.2 Saran Sebagai saran yang ditujukan kepada pembaca yang ingin membangun atau mengembangkan Sistem Pendukung Keputusan ini sebabaiknya tujuan wisata diperluas lagi. Untuk tampilan akhir program output sebaiknya lebih detail lagi berdasarkan kota agar user lebih paham. Serta dari output system program dapat menampilkan informasi biaya yang dibutuhkan seandainya user menginginkan jenis hotel dan restoran yang berbeda dari pasangan biaya hotel yang telah menjadi output program dengan kolaborasi expert system. Serta dapat ditambahkan nilai bobot yang berbeda dalam hal ini ditentukan oleh user untuk melihat output dari system.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN TUJUAN WISATA MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY DENGAN METODE CLUSTERING Studi Kasus Pulau Batam SKRIPSI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN TUJUAN WISATA MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY DENGAN METODE CLUSTERING Studi Kasus Pulau Batam SKRIPSI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN TUJUAN WISATA MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY DENGAN METODE CLUSTERING Studi Kasus Pulau Batam SKRIPSI Verdi Septiawan 070823044 PROGRAM STUDI SARJANA MATEMATIKA DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi Penelitian merupakan acuan dalam pelaksanaan sebuah penelitian. Metodologi penelitian berisi rencana kerja yang berurutan agar hasil yang didapatkan sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan dunia pariwisata, tidak diiringi dengan perkembangan teknologi yang digunakan. Ditambah lagi dengan kondisi, banyak wisatawan yang tidak mau berwisata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian eksperimen, yaitu melakukan implementasi algoritma Fuzzy C-Means dalam pengelompokan berdasarkan data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Hasil Hasil dari penerapan data mining dengan menggunakan Metode Clustering untuk mengidentifikasi jenis Penyakit Paru-Paru yang dibangun dapat dilihat pada gambar-gambar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Hasil Hasil dari analisa Perancangan Aplikasi Data Mining menggunakan Clustering untuk pengelompokan data material pada PT. Hengyang Indokarya yang dibangun dapat dilihat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Metodologi penelitian digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan penelitian agar hasil yang dicapai tidak menyimpang dari tujuan yang telah dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tahapan Penelitian Metodologi penelitian digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan penelitian agar hasil yang dicapai tidak menyimpang dari tujuan. Tahapan penelitian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. pengetahuannya melalui buku-buku yang ada. Pihak perpustakaan harus. sesuai dengan kebutuhan dan anggaran yang disediakan.

BAB III PERANCANGAN SISTEM. pengetahuannya melalui buku-buku yang ada. Pihak perpustakaan harus. sesuai dengan kebutuhan dan anggaran yang disediakan. BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Permasalahan Perpustakaan merupakan salah satu gudang ilmu pengetahuan bagi sebagian masyarakat. Perpustakaan STIKOM Surabaya merupakan salah satu tempat bagi para

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil IV.1.1. Halaman Form Login Adapun tampilan form login dapat dilihat pada gambar IV.1.: Gambar IV.1. Halaman Form Login Form login berfungsi untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Perancangan Sistem Perancangan sistem dimaksudkan untuk membantu menyelesaikan beberapa masalah yang terjadi saat ini sehingga dapat menjadi lebih baik dengan adanya sistem

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJICOBA

BAB IV HASIL DAN UJICOBA BAB IV HASIL DAN UJICOBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari perancangan data mining varian produk elektronik sound system dengan metode K-Means Clustering yang dapat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN Pada bagian ini berisi analisa peramalan konsumsi BBM Provinsi Riau, yang mana data konsumsi BBM, jumlah kendaran bermotor dan jumlah penduduk merupakan faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengetahuan Alam dan Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. Pengetahuan Alam dan Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA 25 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Hasil Dalam tahapan bab ini menjelaskan hasil dari rancangan sistem serta uji coba yang telah dilakukan dari sistem yang telah selesai dirancang

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN Kerja Praktik ini dilakukan selama 160 jam dengan pembagian waktu dalam satu minggu, 8 jam sebanyak 20 kali. Dalam kerja Praktik ini, diharuskan menemukan permasalahan yang ada,

Lebih terperinci

BAB III ANALISA PEMBAHASAN MASALAH

BAB III ANALISA PEMBAHASAN MASALAH BAB III ANALISA PEMBAHASAN MASALAH 3.1 Analisa Aplikasi Dalam program yang penulis buat terdiri dari 7 buah form yaitu, form menu utama, form pilihan, form ciri-ciri anak aktif, form ciri-ciri anak hiperaktif,

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Pada PT.Bioli lestari,sistem yang dipelukan adalah sistem yang dapat membantu dan memenuhi kebutuhan dalam pihak manajemen yang terkomputerisasi dengan baik sehingga setiap informasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Hasil dari Pendukung Keputusan Pemilihan Mutu Keramik Dengan Metode Certainty Factor pada CV Putra Mas Pratama yang dibangun dapat dilihat pada gambar-gambar

Lebih terperinci

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem Metode adalah cara atau prosedur yang dipergunakan untuk memecahkan suatu masalah penelitian. Sedangkan penelitian adalah suatu proses dalam menemukan sesuatu, baik

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III METODE DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian 1. Studi Literatur Mencari informasi atau referensi teori yang relevan baik mengenai sistem rekomendasi maupun metode TOPSIS sebagai sumber untuk

Lebih terperinci

Bab III. PERANCANGAN SISTEM

Bab III. PERANCANGAN SISTEM Bab III. PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Kebutuhan Sebagaimana dijelaskan pada bab satu tentang Salatiga sebagai Kota Pariwisata. Penulis dalam membangun aplikasi ini memerlukan beberapa kebutuhan antara

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Tahap implementasi sistem merupakan tahap yang berdasarkan pada analisis dan perancangan sebelumnya akan diterjemahkan ke dalam suatu bentuk bahasa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJICOBA

BAB IV HASIL DAN UJICOBA BAB IV HASIL DAN UJICOBA IV.1 Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap Terhadap Sistem Informasi Keuangan Pada PT. CCBI Northern Sumatra. IV.1.1

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. analisis dan perancangan sebelumnya diterjemahkan ke dalam suatu bentuk

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. analisis dan perancangan sebelumnya diterjemahkan ke dalam suatu bentuk BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Tahap implementasi sistem merupakan tahap yang berdasarkan pada hasil analisis dan perancangan sebelumnya diterjemahkan ke dalam suatu bentuk bahasa

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... xi DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGAKUAN KEASLIAN TA... ii SURAT KETERANGAN PELAKSANAAN PERUSAHAAN... iii HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN...

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 69 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Hasil Hasil dari Implementasi Metode Interpolasi Untuk Prediksi Penjualan Komputer pada CV. Bless Medan yang dibangun dapat dilihat pada gambargambar dibawah ini. 1.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menentukan kebutuhan data yang akan digunakan Mengumpulkan data yang dibutuhkan Mempersiapakan alat dan bahan penelitian Observasi Wawancara Data Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 55 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Perancangan Sistem Informasi Pensiunan Pegawai Pada PT. Perkebunan Nusantara III Berbasis Web dengan sistem

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Hasil Hasil dari analisa sistem informasi akuntansi pengakuan pendapatan pada PT. Hengyang Indokarya dengan Metode Persentase Penyelesaian yang dibangun dapat dilihat pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari Sistem Informasi Akuntansi Penyusutan Aset Tetap Dan Bergerak Dengan Metode Garis Lurus Pada Otoritas Pelabuhan Utama

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 84 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dibahas mengenai implementasi sistem yaitu spesifikasi sistem dan cara menggunakan aplikasi segmentasi citra dengan menggunakan metode Fuzzy C- Means

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Hasil Hasil dari penerapan Metode Weighted Product Model untuk sistem pendukung keputusan penentu penerima Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) pada Kecamatan Hamparan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari Sistem Informasi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada Kantor SAR Banda Aceh. IV.1.1 Halaman Menu Login Halaman

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Hasil dari Sistem Pendukung Keputusan Pembelian Kamera DSLR second Menggunakan Metode Promethee yang dibangun dapat dilihat pada gambargambar dibawah ini. IV.1.1.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari perancangan sistem informasi service car pada Toyota Auto 2000 Medan Berbasis Client Server yang dibangun.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Penulis program Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Rewards Cleaning Services Pada PT. Graha Insani Mandiri menggunakan Metode FMCDM. Dalam hal ini penulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan metode pengembangan sistem yang digunakan peneliti merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan metode pengembangan sistem yang digunakan peneliti merupakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Pengembangan Sistem Pendekatan metode pengembangan sistem yang digunakan peneliti merupakan salah satu dari agile methods yaitu extreme Programming (XP). Dalam metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Metodologi penelitian adalah cara yang digunakan dalam memperoleh berbagai data untuk diproses menjadi informasi yang lebih akurat sesuai permasalahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Hasil dari perancangan sistem pakar untuk mendiagnosa kerusakan Mesin Foto Copy dengan Metode Dempster Shafer yang dibangun dapat dilihat pada gambar-gambar dibawah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusan Sebuah aplikasi berupa Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) mulai dikembangkan pada tahun 1970. Decision Support Sistem (DSS) dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usaha jasa perjalanan wisata di Bali. Perusahaan ini melayani pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. usaha jasa perjalanan wisata di Bali. Perusahaan ini melayani pelanggan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Bali Sinar Mentari adalah perusahaan yang bergerak pada bidang usaha jasa perjalanan wisata di Bali. Perusahaan ini melayani pelanggan domestik maupun mancanegara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 57 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Program Adapun hasil dan pembahasan sistem transaksi adalah sebagai berikut : IV.1.1 Tampilan Input 1. Login Adapun hasil form login admin dapat dilihat pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Metode Fuzzy MCDM (Multiple Criteria Decision Making) dapat dilihat sebagai berikut : IV.1.1. Halaman Utama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil 1. Tampilan Menu Utama Pada Halaman Menu Utama Sistem Informasi Geografis ini sebagai halaman pertama kali saat aplikasi ini dijalankan. Halaman ini berisi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil 1. Tampilan Menu Utama Pada Halaman Menu Utama Aplikasi Geografis ini merupakan halaman pertama kali saat aplikasi ini dijalankan. Halaman ini berisi menu

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Metodologi Penelitian Dalam pelaksanaan kerja praktek dilakukan pendekatan dengan cara peninjauan untuk masalah apa yang terdapat di dalam SMA Negeri 1 Pandaan. Peninjauan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Tahapan selanjutnya dalam perancangan sistem adalah tahapan implementasi sistem. Dalam tahap implementasi sistem terdapat beberapa kegiatan yang lakukan, antara lain : pengujian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan mengenai tampilan hasil perancangan Sistem Informasi Penentuan Siswa Berprestasi pada SMA Swa Bina Karya dengan tujuan agar para

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Hasil dari Sistem Pakar Kerusakan Mesin Air Dengan Metode Dempster- Shafer Berbasis Web yang dibangun dapat dilihat pada gambar-gambar dibawah ini: a. Halaman Beranda

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. (user) dan fungsinya, diagram alir sistem, perancangan basis data,

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. (user) dan fungsinya, diagram alir sistem, perancangan basis data, BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1 Deskripsi Sistem Komponen yang diperlukan untuk menganalisis kebutuhan dari objek yang dibangun antara lain sistem pendukung. Pengguna (user) dan fungsinya, diagram

Lebih terperinci

CLUSTERING KARYAWAN BERDASARKAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY C-MEAN

CLUSTERING KARYAWAN BERDASARKAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY C-MEAN CLUSTERING KARYAWAN BERDASARKAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY C-MEAN Fitri Wulandari, Rinto Setiawan Jurusan Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Pengantar

BAB 1 PENDAHULUAN Pengantar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pengantar Dewasa ini fungsi komputer semakin dimanfaatkan dalam segala bidang. Baik di bidang pendidikan, bisnis, ataupun penelitian. Penggunaan komputer kini tidak lagi terbatas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Hasil dari Tampilan Implementasi Metode Bayesian Network dalam mendiagnosa penyakit sistem pencernaan pada manusia yang dibangun dapat dilihat pada gambar-gambar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Salah satu informasi yang dibutuhkan masyarakat pada saat

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Salah satu informasi yang dibutuhkan masyarakat pada saat BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Saat ini kebutuhan untuk memperoleh informasi secara cepat dan mudah telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat dunia, tidak terkecuali bagi masyarakat Indonesia.

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI DATA GURU SE-KABUPATEN KARO PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KARO. Dibuat Oleh: David Super Natanail Ginting 1A112034

SISTEM INFORMASI DATA GURU SE-KABUPATEN KARO PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KARO. Dibuat Oleh: David Super Natanail Ginting 1A112034 SISTEM INFORMASI DATA GURU SE-KABUPATEN KARO PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KARO Dibuat Oleh: David Super Natanail Ginting 1A112034 Latar Belakang Setiap perusahaan atau institusi yang beroperasi secara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Lampung. Waktu penelitian

Lebih terperinci

BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM digilib.uns.ac.id BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Deskripsi yang diperoleh dari di Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten meliputi : a. pegawai yang meliputi nip,nama,tanggal lahir, jenis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil dari perancangan aplikasi pengelompokan obat pada rumah sakit siti hajar medan menggunakan metode k-means

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Proses pengembangan sistem ini menggunakan metode System Development Life

BAB III METODE PENELITIAN. Proses pengembangan sistem ini menggunakan metode System Development Life BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Proses pengembangan sistem ini menggunakan metode System Development Life Cycle (SDLC) dengan model Prototype. Prototype merupakan metode pengembangan sistem

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian digunakan dalam memperoleh berbagai data untuk diproses menjadi informasi yang lebih akurat sesuai permasalahan yang akan diteliti. Metodologi penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Rancangan Sistem Pakar Deteksi Kerusakan Pada Mesin Automatic Floor Scrubbers menggunakan Metode Teorema Bayes dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung. Waktu penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem Tahap ini merupakan pembuatan perangkat lunak yang disesuaikan dengan rancangan atau desain sistem yang telah dibangun sebelumnya. Aplikasi yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan dari Sistem Pendukung Keputusan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Management Fee Jasa Outsourcing Pada PT. Dara Indonesia. IV.1.1 Halaman

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 81 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem Tahap ini merupakan proses untuk melakukan pembuatan perangkat lunak yang telah disesuaikan dengan rancangan atau desain sistem yang dibangun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Aplikasi sistem pakar pendeteksikan kerusakan processor pada sistem

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Aplikasi sistem pakar pendeteksikan kerusakan processor pada sistem BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Aplikasi sistem pakar pendeteksikan kerusakan processor pada sistem hardware yang digunakan di komputer atau dilaptop yang memiliki fungsi sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 72 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Hasil Hasil dari Sistem Informasi Akuntansi Pamasukan Kas Pada Top Diesel yang dibangun dapat dilihat pada gambar-gambar dibawah ini. IV.1.1 Tampilan Form Koneksi Server

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. Analisis sistem ini merupakan penguraian dari sistem yang utuh, kedalam

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. Analisis sistem ini merupakan penguraian dari sistem yang utuh, kedalam BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Kebutuhan Sistem Analisis sistem ini merupakan penguraian dari sistem yang utuh, kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud mengidentifikasi dan mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. pada bapak Kepala Sekolah dan bagian akademik untuk mendapatkan informasi

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. pada bapak Kepala Sekolah dan bagian akademik untuk mendapatkan informasi BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Wawancara Melakukan Tanya jawab langsung pada pihak yang berwenang, khususnya pada bapak Kepala Sekolah dan bagian akademik untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Penulis merancang program sistem informasi geografis pengiriman buah import pada PT. Sekar Mulia Abadi berbasis Web dengan menggunakan bahasa pemrograman

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Tahapan selanjutnya dalam perancangan sistem adalah tahapan implementasi sistem. Dalam tahap implementasi sistem terdapat beberapa kegiatan yang lakukan, antara lain : pengujian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJICOBA

BAB IV HASIL DAN UJICOBA BAB IV HASIL DAN UJICOBA IV.1. Tampilan Hasil Hasil tampilan program aplikasi sistem informasi laporan pendapatan rawat jalan yang dirancang dapat dilihat pada gambar berikut ini: IV.1.1. Tampilan Input

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi informasi dan didistribusikan untuk pemakai. apapun seiring dengan perkembangan teknologi. Semakin tingginya wawasan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi informasi dan didistribusikan untuk pemakai. apapun seiring dengan perkembangan teknologi. Semakin tingginya wawasan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem Informasi Geografis merupakan suatu sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk menyimpan, mengolah dan menampilkan informasi bereferensi geografis, misalnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru yang dibangun, dapat dilihat sebagai berikut : 1. Tampilan Halaman Utama

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Pencarian Lokasi ini merupakan masalah untuk mencari rute atau lintasan Lokasi yang bisa dilalui pengunjung yang ingin mengunjungi beberapa titik Universitas

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Sains dan Teknologi FMIPA Unmul Vol. 1 No. 2 Desember 2015, Samarinda, Indonesia ISBN :

Prosiding Seminar Sains dan Teknologi FMIPA Unmul Vol. 1 No. 2 Desember 2015, Samarinda, Indonesia ISBN : Clustering Data Status Tugas Belajar Dan Ijin Belajar Menggunakan Metode Fuzzy C-Means (Studi Kasus : Di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur) Fevin Triyas Rantika 1, Indah Fitri Astuti, M.Cs

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Universitas Kristen Duta Wacana atau UKDW merupakan salah satu perguruan tinggi yang terletak di Yogyakarta. Universitas Kristen Duta Wacana berdiri pada tanggal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan perbandingan dari sistem pemotongan pajak dengan Net Method dan Gross Up Method pada DPRD Provinsi Sumatera Utara. IV.1.1.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. sistem yang telah dibuat sebelumnya. Sehingga diharapkan dengan adanya

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. sistem yang telah dibuat sebelumnya. Sehingga diharapkan dengan adanya BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Implementasi program adalah implementasi dari analisa dan desain sistem yang telah dibuat sebelumnya. Sehingga diharapkan dengan adanya implementasi ini

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. rangka memenuhi kebutuhan pengguna agar permasalahan yang ada dapat

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. rangka memenuhi kebutuhan pengguna agar permasalahan yang ada dapat BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Sistem yang telah dibuat sebelumnya telah di analisa dan di rancang dalam rangka memenuhi kebutuhan pengguna agar permasalahan yang ada dapat terselesaikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada Perancangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan teknologi saat ini, berbagai permasalahan yang ada dapat diselesaikan dengan memanfaatkan teknologi. Peningkatan kinerja manusia yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. tempat bagi para mahasiswa maupun dosen untuk belajar dan menambah

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. tempat bagi para mahasiswa maupun dosen untuk belajar dan menambah BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Permasalahan Perpustakaan merupakan salah satu gudang ilmu pengetahuan bagi sebagian masyarakat. Perpustakaan STIKOM Surabaya merupakan salah satu tempat

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN IMPLEMENTASI

BAB V PEMBAHASAN DAN IMPLEMENTASI 81 BAB V PEMBAHASAN DAN IMPLEMENTASI 5.1 Implementasi Sistem Implementasi adalah tahap penerapan dan sekaligus pengujian bagi sistem berdasarkan hasil analisa dan perancangan yang telah dilakukan pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Tampilan hasil dari aplikasi Sistem Informasi Geografis Lokasi Loket Pemesanan Tiket Antar Provinsi di Kota Medan berbasis web ini akan dijelaskan pada sub

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI. komponen sistem yang diimplementasikan dan mengetahui kelemahan dari

BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI. komponen sistem yang diimplementasikan dan mengetahui kelemahan dari BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI 5.1. Pengujian Pengujian merupakan bagian yang terpenting dalam siklus pembangunan perangkat lunak. Pengujian dilakukan untuk untuk memeriksa kekompakan antara komponen

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Pencarian Lokasi Sekolah ini merupakan masalah untuk mencari rute atau lintasan yang bisa dilalui pengunjung yang ingin mengunjungi beberapa titik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Bab ini membahas implementasi dari desain sistem yang telah dijelaskan

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Bab ini membahas implementasi dari desain sistem yang telah dijelaskan BAB IV HASIL DAN UJI COBA Bab ini membahas implementasi dari desain sistem yang telah dijelaskan pada bab III (sebelumnya). Implementasi program mencakup spesifikasi kebutuhan perangkat keras dan perangkat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil 1. Tampilan Menu Utama Pada Halaman Menu Utama Sistem Informasi Geografis ini sebagai halaman pertama kali saat aplikasi ini dijalankan. Halaman ini berisi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Dalam bab ini akan dijelaskan dan ditampilkan bagaimana hasil dari rancangan sistem yang dibuat beserta pembahasan tentang sistem tersebut. Adapun hasil

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap Implementasi Sistem

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap Implementasi Sistem BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Setelah tahap penganalisaan dan perancangan, maka langkah selanjutnya dalam membangun sebuah sistem informasi adalah menguji apakah sistem tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Metodologi Penelitian Metodologi penelitian merupakan sekumpulan rangkaian tahapan kegiatan atau prosedur yang digunakan oleh pelaksana penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 71 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Hasil dari Sistem Informasi Akuntansi Perhitungan Arus Kas Masuk Dan Arus Kas Keluar Penjualan Mobil Pada CV.Affandi yang dibangun dapat dilihat pada gambar-gambar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan di jelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada Sistem

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Perancangan dan pembuatan Sistem Informasi Produksi Barang Pada PT. Kedaung Group Medan dengan sistem yang dibangun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Hasil dari penerapan Metode Fuzzy TSukamoto dalam Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan pada PT. Taspen (Persero) Medan yang dibangun dapat dilihat

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Sistem yang saat ini digunakan di PT PLN (PERSERO) APJ Majalaya. masih dalam bentuk manual dengan menggunakan Microsoft Word untuk

BAB III PEMBAHASAN. Sistem yang saat ini digunakan di PT PLN (PERSERO) APJ Majalaya. masih dalam bentuk manual dengan menggunakan Microsoft Word untuk BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisis Masalah Sistem yang saat ini digunakan di PT PLN (PERSERO) APJ Majalaya masih dalam bentuk manual dengan menggunakan Microsoft Word untuk mengajukan cuti. Pada pelaksanaannya

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Pembahasan pada bab ini menjelaskan gambaran umum nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar amerika, metode penelitian, perancangan program aplikasi, rancangan perangkat lunak

Lebih terperinci