3.6.1 Menganalisis momentum sudut pada benda berotasi Merumuskan hukum kekekalan momentum sudut.
|
|
- Suryadi Pranoto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 I. Kompetensi Inti KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. II. Kompetensi Dasar 3.6 Menerapkan konsep torsi, momen inersia, titik berat, dan momentum sudut pada benda tegar (statis dan dinamis) dalam kehidupan seharihari. III. Indikator Menganalisis momentum sudut pada benda berotasi Merumuskan hukum kekekalan momentum sudut Menganalisis titik berat pada benda homogen dan tidak homogen Menganalisis jenis-jenis kesetimbangan benda. 1
2 3.6.5 Menerapkan konsep titik berat benda dalam kehidupan Merumuskan hukum kekekalan momentum sudut pada benda tegar dalam kehidupan. IV. Tujuan Pembelajaran 1. Peserta didik dapat merumuskan pengaruh torsi atau momen gaya pada sebuah benda. 2. Peserta didik dapat menggunakan konsep momen kopel untuk berbagai bentuk benda. 3. Peserta didik dapat menggunakan konsep momen inersia untuk berbagai bentuk benda tegar. 4. Peserta didik dapat mengetahui perbedaan antara momen inersia benda satu dengan yang lainnya. 5. Peserta didik dapat menerapkan konsep titik berat benda dalam kehidupan sehari-hari. 6. Peserta didik dapat mengungkap analogi hukum II Newton tentang gerak translasi dan gerak rotasi. 7. Peserta didik dapat menjelaskan momentum sudut secara jelas. 8. Peserta didik dapat merumuskan hukum kekekalan momentum sudut pada benda tegar. 9. Peserta didik dapat menentukan energi kinetik rotasi dan usaha dalam gerak rotasi. 10. Peserta didik dapat menganalisis energi dalam gabungan gerak rotasi dan translasi. V. Materi Pokok Titik berat, dan momentum sudut pada benda tegar (statis dan dinamis) serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. VI. Konsep Esensial 1. Momentum Sudut a. Impuls sudut 2
3 b. Hukum kekekalan momentum sudut 2. Kesetimbangan Benda Tegar a. Syarat kesetimbangan b. Pusat massa dan titik berat benda c. Kesetimbangan tiga gaya 3. Penerapan dalam kehidupan sehari-hari VII. Peta Konsep VIII. Uraian Materi 1. Momentum Sudut Kita sudah mendapatkan bahwa hukum Newton II untuk benda berotasi sama dengan Hukum Newton untuk gerak translasi. Bagaimana dengan momentumnya? Pada gerak transisi kita mengenal momentum linear dan hukum kekekalan momentum linear. Momentum sudut linear akan kekal bila total gaya yang bekerja pada sistem adalah nol. Bagaimana pada gerak rotasi? Pada gerak rotasi kita akan menemukan apa yang disebut sebagai mometum sudut. 3
4 Benda akan memiliki momentum linear sebesar mv. Momentum sudut didefinisikan sebagai hasil perkalian silang antara vektor r dan momentum linearnya. L = r p = r mv Momentum sudut merupakan besaran vektor karena memiliki besar dan arah. Arah momentum sudut L tegak lurus dengan arah r dan arah v. Arah momentum sudut sesuai dengan arah putaran sekrup tangan kanan. Atau arah momentum sudut dapat ditentukan dengan aturan tangan kanan, seperti yang ditunjukkan pada Gambar Besar momentum sudut adalah : L = (rsinθ)mv Mari kita tinjau sebuah partikel bermassa m yang berotasi dengan jarijari konstan r memiliki kecepatan sudut Z. Kecepatan linear partikel adalah v. Momentum sudutnya adalah: L = r p = r mv = mr 2 ωk Arah momentum sudutnya ke arah sumbu z positif. Besarnya momentum sudut adalah: L = rmv = rm(rω) = Iω Tampak bahwa momentum sudut analog dengan momentum linear pada gerak rotasi, kecepatan linear sama dengan kecepatan rotasi, massa sama dengan momen inersia. Apabila jari-jari benda yang melakukan gerak rotasi jauh lebih kecil dibandingkan dengan jarak benda itu terhadap sumbu rotasi r, momentum sudut benda itu dinyatakan sebagai momentum sudut partikel yang secara matematis dituliskan sebagai L = mvr a) Hukum Kekekalan Momentum Sudut 4
5 Jika momen gaya luar sama dengan nol, berlaku Hukum Kekekalan Momentum Sudut, yaitu momentum sudut awal akan sama besar dengan momentum sudut akhir. Secara matematis, pernyataan tersebut ditulis sebagai berikut. L awal = L akhir I 1 ω 1 + I 2 ω 2 = I 1 ω 1 I 2 ω 2 Dari Persamaan tersebut, dapat dilihat bahwa apabila I bertambah besar, ω akan semakin kecil. Sebaliknya, apabila ω semakin besar maka I akan mengecil 2. Kesetimbangan Benda Tegar a) Syarat Kesetimbangan Menurut Hukum Pertama Newton, apabila resultan gaya-gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol, percepatan benda tersebut juga akan sama dengan nol. Dalam hal ini, dapat diartikan bahwa benda berada dalam keadaan diam atau bergerak dengan kecepatan tetap. Kondisi ini berlaku untuk gerak translasi dan gerak rotasi. Apabila pada benda berlaku hubungan F = 0 dan τ = 0 (a = 0 dan α = 0) maka dikatakan benda tersebut dalam keadaan setimbang. Benda yang berada dalam keadaan setimbang tidak harus diam, akan tetapi harus memiliki nilai percepatan linier a = 0 (untuk gerak translasi) dan percepatan sudut α = 0 (untuk gerak rotasi). Sebaliknya, benda yang diam pasti berada dalam keadaan setimbang. Dengan demikian, keadaan setimbang itu terdapat dua macam, yaitu : Setimbang statik (benda diam). v = 0 dan ω = 0 F = 0 dan τ = 0 Setimbang mekanik (benda bergerak translasi atau rotasi). o Setimbang translasi benda bertranslasi dengan v konstan. 5
6 o Setimbang rotasi (untuk benda tegar) benda berotasi dengan ω konstan. b) Pusat Massa dan Titik Berat Benda Benda tegar yang melakukan gerak rotasi, memiliki pusat massa yang tidak melakukan gerak translasi (v = 0). Apakah benda tegar itu? Benda tegar adalah benda yang saat bergerak jarak antar titiknya tidak berubah. Misalnya sepotong kayu padat. Jika misalnya kalian melempar suatu benda ke atas, lalu benda tadi berubah bentuk, maka benda itu bukan benda tegar. Berbeda dengan sebuah partikel yang bergerak melingkar beraturan, partikel tersebut memiliki pusat massa yang melakukan gerak translasi (v 0) dengan arah yang selalu berubah karena adanya percepatan sentripetal, as di mana F 0. Jika kita memiliki sebuah sistem yang terdiri atas 2 massa, massa 1 di titik x1 dan massa 2 ditik x2. Pusat massa sistem terletak di titik tengah. Bila sistem terdiri atas banyak benda bermassa maka pusat massa sistem adalah: x pm = x 1m 1 + x 2 m x n m n m 1 + m m n Begitu juga komponen ke arah sumbu y dan z y pm = y 1m 1 + y 2 m y n m n m 1 + m m n z pm = z 1m 1 + z 2 m z n m n m 1 + m m n Jika sistem kita adalah sistem yang kontinu, misalkan sebuah balok, di manakah titik pusat massa balok? Kita dapat membagi menjadi bagian yang kecil-kecil yang tiap bagiannya bermassa dm. akan berubah menjadi integral. Pusat massa sistem adalah x pm atau y pm atau z pm = (x, y, z)dm M 6
7 Letak pusat massa suatu benda menentukan kestabilan (kesetimbangan) benda tersebut. Jika dari titik pusat massa benda ditarik garis lurus ke bawah dan garis tersebut jatuh pada bagian alas benda, dikatakan benda berada dalam keadaan setimbang stabil. Namun, apabila garis lurus yang ditarik dari titik pusat massa jatuh di luar alas benda maka benda dikatakan tidak stabil. Selain titik pusat massa kita mengenal titik pusat berat. Samakah titik pusat massa dengan titik pusat berat? Titik pusat berat akan berimpit dengan titik pusat massa bila percepatan gravitasi pada semua titik pada benda itu sama. Mari kita lihat gambar di samping. Tiap elemen massa dm akan memiliki berat W =gdm. Total gaya berat bisa kita anggap berpusat pada suatu titik XG. XG kita sebut sebagai titik berat X G = x 1w 1 + x 2 w x n w n w 1 + w w n Bila g yang bekerja pada tiap dm sama maka X G = x 1dm 1 g + x 2 dm 2 g + + x n dm n g dm 1 g + dm 2 g + + dm n g = N n=1 x ndm n g Mg = N n=1 x ndm n M titik berat berimpit dengan titik pusat massa. Titik berat benda adalah titik tangkap gaya berat suatu benda, di mana titik tersebut dipengaruhi oleh medan gravitasi. Penentuan letak titik berat ini dapat dilakukan dengan mudah apabila benda bersifat homogen dan beraturan (seperti kubus, bola, dan silinder). c) Titik Berat Benda Beraturan Tabel 1 Tititk Berat Benda Homogen Berbentuk Garis 7
8 No Nama Benda Gambar Benda Letak Titik Berat 1 Garis Lurus X 0 = 1 2 l z titik tengah garis 2 Busur Lingkaran Y 0 = R tali busur AB busur AB R jari jari lingkaran 3 Busur Setengah Lingkaran Y 0 = 4R 3π R jari jari lingkaran Sumber : Fisika, Kane & Sternheim, Tabel 2 Titik Berat Benda Homogen Dimensi Dua No Nama Benda Gambar Benda Letak Titik Berat 1 Segitiga Y 0 = 1 2 t t tinggi segitiga z perpotongan garis garis berat AD dan CF 2 Jajargenjang belah ketupat, bujur sangkar, Y 0 = 2 tali busur AB R 3 busur AB t tinggi segitiga z perpotongan 8
9 persegi panjang 3 Jaring Lingkaran diagonal AC dan BD Y 0 = 2 tali busur AB R 3 busur AB R jari jari lingkaran 4 Setengah Lingkaran Y 0 = 4R 3π R jari jari lingkaran Sumber : Fisika, Kane & Sternheim, Tabel 3 Titik Berat Benda yang Berupa Selimut Ruang No Nama Benda Gambar Benda Letak Titik Berat 1 Kulit Prisma z pada titik tengah garis z 1 z 2 Y 0 = 1 2 t 2 Kulit Silinder (tanpa tutup) z 1 titik berat bidang alas z 2 titik berat bidang atas l titik berat bidang alas Y 0 = 1 2 t t tinggi silinder 3 Kulit Limas T z = 1 3 T T T T: garis tinggi ruang 9
10 4 Kulit Kerucut Y 0 = zt = 1 3 T T T T: tinggi kerucut 5 Kulit Setengah Bola Y 0 = 1 2 R R jari jari bola Sumber : Fisika, Kane & Sternheim, Tabel 4 Titik Berat Benda Pejal Tiga Dimensi No Nama Benda Gambar Benda Letak Titik Berat 1 Prisma Pejal Y 0 = 1 2 t 2 Silinder Pejal z 1 titik berat bidang alas z 2 titik berat bidang atas t panjang sisi tegak Y 0 = 1 2 t t tinggi silinder 3 Limas Pejal Beraturan Y 0 = 1 3 t t garis tinggi ruang V luas alas 1 3 tinggi 4 Kerucut Pejal Y 0 = 1 3 t t tinggi kerucut V luas alas 1 3 tinggi 10
11 5 Setengah Bola Pejal Y 0 = 3 8 R R jari jari bola Sumber : Fisika, Kane & Sternheim, d) Kesetimbangan Statis Benda Tegar Perhatikanlah gambar tiga jenis kesetimbangan statis benda tegar, yaitu kesetimbangan stabil, labil, dan netral pada gambar berikut. Kesetimbangan stabil (mantap), ialah jenis kesetimbangan benda di mana apabila benda diberi gangguan (gaya luar) maka benda akan bergerak. Kemudian, apabila gangguan gaya luar tersebut dihilangkan maka benda akan diam dan kembali pada kedudukannya semula. Perhatikanlah Gambar 6.27a. Titik berat benda akan naik, jika benda hendak menggelinding karena gaya F. Kedudukan benda setelah digulingkan akan tetap. Kesetimbangan labil (goyah), ialah jenis kesetimbangan benda dimana benda tidak dapat kembali ke kedudukannya semula apabila gaya luar (gangguan) yang diberikan padanya dihilangkan. Perhatikanlah Gambar 6.27b. Titik berat benda O turun, apabila benda hendak menggelinding karena gaya F. Kedudukan benda sebelum dan sesudah digelindingkan berubah. 11
12 Kesetimbangan netral (indifferent/sembarang), ialah jenis kesetimbangan benda di mana apabila benda diberi gangguan, benda akan bergerak. Kemudian, apabila gangguan dihilangkan, benda akan kembali diam pada posisinya yang baru. Perhatikanlah Gambar 6.27c. Titik berat benda, O, tidak naik maupun turun apabila benda menggelinding. Setelah menggelinding, benda kembali setimbang di posisinya yang baru. Apabila terdapat tiga gaya yang bekerja pada satu titik partikel dan partikel tersebut berada dalam keadaan setimbang, seperti pada Gambar 6.28, berlaku hubungan sebagai berikut. F 1 sinα 1 = F 2 sinα 2 = F 3 sinα 3 dengan α1, α2, dan α3 merupakan sudut apit antara dua gaya yang berdekatan. 3. Penerapan dalam kehidupan sehari-hari Dari hukum kekekalan momentum sudut, dapat dilihat bahwa apabila I bertambah besar, ω akan semakin kecil. Sebaliknya, apabila ω semakin besar maka I akan mengecil. Prinsip ini diaplikasikan oleh pemain es skating dalam melakukan putaran (spinning). Saat akan memulai putaran badan, pemain es skating merentangkan lengannya (momen inersia pemain akan semakin besar karena jarak lengan dengan badan bertambah). Kemudian, ia merapatkan kedua lengannya ke arah badan agar momen inersianya mengecil sehingga putaran badannya akan semakin cepat (kecepatan sudutnya membesar). Aplikasi momentum sudut pada gerak planet. Menara Pisa yang miring masih tetap dapat berdiri selama berabadabad. Mengapa menara tersebut tidak jatuh? Dari ilustrasi Gambar 6.25, dapat dilihat bahwa garis yang ditarik dari pusat massa menara masih jatuh pada alasnya sehingga menara berada dalam keadaan stabil (setimbang). Kesetimbangan gaya pada jembatan. 12
13 IX. Referensi Saripudin, Aip. Dede Rustiawan K. Adit Suganda. (2009). Praktis Belajar Fisika 2. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Palupi, Dwi Satya. Suharyanto. Karyono. (2009). Fisika 2. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Nurachmandani, Setya. (2009). Fisika 2. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. 13
FISIKA XI SMA 3
FISIKA XI SMA 3 Magelang @iammovic Standar Kompetensi: Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah Kompetensi Dasar: Merumuskan hubungan antara konsep torsi,
Lebih terperinciDINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN
FIS A. BENDA TEGAR Benda tegar adalah benda yang tidak mengalami perubahan bentuk dan volume selama bergerak. Benda tegar dapat mengalami dua macam gerakan, yaitu translasi dan rotasi. Gerak translasi
Lebih terperinciMAKALAH MOMEN INERSIA
MAKALAH MOMEN INERSIA A. Latar belakang Dalam gerak lurus, massa berpengaruh terhadap gerakan benda. Massa bisa diartikan sebagai kemampuan suatu benda untuk mempertahankan kecepatan geraknya. Apabila
Lebih terperinciBAHAN AJAR FISIKA KELAS XI IPA SEMESTER GENAP MATERI : DINAMIKA ROTASI
BAHAN AJAR FISIKA KELAS XI IPA SEMESTER GENAP MATERI : DINAMIKA ROTASI Momen gaya : Simbol : τ Momen gaya atau torsi merupakan penyebab benda berputar pada porosnya. Momen gaya terhadap suatu poros tertentu
Lebih terperinciBab 6 Momentum Sudut dan Rotasi Benda Tegar
Bab 6 Momentum Sudut dan Rotasi Benda Tegar A. Torsi 1. Pengertian Torsi Torsi atau momen gaya, hasil perkalian antara gaya dengan lengan gaya. r F Keterangan: = torsi (Nm) r = lengan gaya (m) F = gaya
Lebih terperinciDINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR Fisika Kelas XI SCI Semester I Oleh: M. Kholid, M.Pd. 43 P a g e 6 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR Kompetensi Inti : Memahami, menerapkan, dan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP) Kelas/Semester : XI/2 Materi Pembelajaran : Keseimbangan dan Dinamika Benda Tegar Alokasi Waktu : 16 45 menit Pertemuan Ke : 1 Kompetensi Inti (KI) : 1. Menghayati
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP) Kelas/Semester : XI/2 Materi Pembelajaran : Keseimbangan dan Dinamika Benda Tegar Alokasi Waktu : 16 45 menit Pertemuan Ke : 2 Kompetensi Inti (KI) : 1. Menghayati
Lebih terperinciC. Momen Inersia dan Tenaga Kinetik Rotasi
C. Momen Inersia dan Tenaga Kinetik Rotasi 1. Sistem Diskrit Tinjaulah sistem yang terdiri atas 2 benda. Benda A dan benda B dihubungkan dengan batang ringan yang tegar dengan sebuah batang tegak yang
Lebih terperinciKESEIMBANGAN BENDA TEGAR
Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 KESEIMBANGAN BENDA TEGAR Pendahuluan. Dalam cabang ilmu fisika kita mengenal ME KANIKA. Mekanika ini dibagi dalam 3 cabang ilmu yaitu : a. KINE MATI KA = Ilmu
Lebih terperinciA. Pendahuluan. Dalam cabang ilmu fisika kita mengenal MEKANIKA. Mekanika ini dibagi dalam 3 cabang ilmu yaitu :
BAB VI KESEIMBANGAN BENDA TEGAR Standar Kompetensi 2. Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah Kompetensi Dasar 2.1 Menformulasikan hubungan antara konsep
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMA Dwiwarna Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : XI / IV Peminatan : MIA Materi Pokok : Dinamika Rotasi Alokasi Waktu : 7 x 2 JP A. Kompetensi
Lebih terperinciBAB 1 Keseimban gan dan Dinamika Rotasi
BAB 1 Keseimban gan dan Dinamika Rotasi titik berat, dan momentum sudut pada benda tegar (statis dan dinamis) dalam kehidupan sehari-hari.benda tegar (statis dan Indikator Pencapaian Kompetensi: 3.1.1
Lebih terperinciKHAIRUL MUKMIN LUBIS IK 13
Fakultas Perikanan - KESETIMBANGAN Kondisi benda setelah menerima gaya-gaya luar SEIMBANG : Bila memenuhi HUKUM NEWTON I Resultan Gaya yang bekerja pada benda besarnya sama dengan nol sehingga benda tersebut
Lebih terperinciBab VI Dinamika Rotasi
Bab VI Dinamika Rotasi Sumber : Internet : www.trade center.com Adanya gaya merupakan faktor penyebab terjadinya gerak translasi. Bianglala yang berputar terjadi karena kecenderungan untuk mempertahankan
Lebih terperinci8. KOMPETENSI INTI DAN KOMPTENSI DASAR FISIKA SMA/MA KELAS: X
8. KOMPETENSI INTI DAN KOMPTENSI DASAR FISIKA SMA/MA KELAS: X Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.
Lebih terperinciContoh Soal dan Pembahasan Dinamika Rotasi, Materi Fisika kelas 2 SMA. Pembahasan. a) percepatan gerak turunnya benda m.
Contoh Soal dan Dinamika Rotasi, Materi Fisika kelas 2 SMA. a) percepatan gerak turunnya benda m Tinjau katrol : Penekanan pada kasus dengan penggunaan persamaan Σ τ = Iα dan Σ F = ma, momen inersia (silinder
Lebih terperinciDINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
FIS-3.1/4.1/3/1-1 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR 1. IDENTITAS a. Nama Mata Pelajaran : Fisika b. Semester : 3 c. Kompetensi Dasar : 3.1 Menerapkan konsep torsi, momen inersia, titik berat,
Lebih terperinciStatika. Pusat Massa Dan Titik Berat
Statika Pusat Massa Dan Titik Berat STATIKA adalah ilmu kesetimbangan yang menyelidiki syarat-syarat gaya yang bekerja pada sebuah benda/titik materi agar benda/titik materi tersebut setimbang. PUSAT MASSA
Lebih terperinciFIsika DINAMIKA ROTASI
KTS & K- Fsika K e l a s X DNAMKA ROTAS Tujuan embelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.. Memahami konsep momen gaya dan momen inersia.. Memahami teorema sumbu
Lebih terperinci4. Menentukan Himpunan Penyelesaian untuk Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
BAHAN AJAR A. Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
Lebih terperinciPROGRAM TAHUNAN. Nama Sekolah : SMA N 1 Banguntapan Mata Pelajaran : Fisika. Tahun Pelajaran : 2016/2017 KOMPETENSI INTI ALOKASI WAKTU SEM
SATU PROGRAM TAHUNAN Nama Sekolah : SMA N 1 Banguntapan Mata Pelajaran : Fisika Kelas : X Tahun Pelajaran : 2016/2017 SEM KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR ALOKASI WAKTU KET. 1. Menghayati dan mengamalkan
Lebih terperinciSILABUS. Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar
SILABUS Satuan Pendidikan : SMA NEGERI... Semester/Kelas : Ganjil/XI Mata Pelajaran : Fisika Kompetensi Inti : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku
Lebih terperinci: Jenis Keseimbangan
101 LAMPIRAN III Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Alokasi Waktu : MAN 1 PADANG : Fisika : XI/Dua : Jenis Keseimbangan : 4 45 Menit A. Komptensi Inti KI 3 : KI 4 : Memahami, menerapkan,
Lebih terperincimomen inersia Energi kinetik dalam gerak rotasi momentum sudut (L)
Dinamika Rotasi adalah kajian fisika yang mempelajari tentang gerak rotasi sekaligus mempelajari penyebabnya. Momen gaya adalah besaran yang menyebabkan benda berotasi DINAMIKA ROTASI momen inersia adalah
Lebih terperincidengan g adalah percepatan gravitasi bumi, yang nilainya pada permukaan bumi sekitar 9, 8 m/s².
Hukum newton hanya memberikan perumusan tentang bagaimana gaya mempengaruhi keadaan gerak suatu benda, yaitu melalui perubahan momentumnya. Sedangkan bagaimana perumusan gaya dinyatakan dalam variabelvariabel
Lebih terperinciSOAL SOAL FISIKA DINAMIKA ROTASI
10 soal - soal fisika Dinamika Rotasi SOAL SOAL FISIKA DINAMIKA ROTASI 1. Momentum Sudut Seorang anak dengan kedua lengan berada dalam pangkuan sedang berputar pada suatu kursi putar dengan 1,00 putaran/s.
Lebih terperinciStrukturisasi Materi GERAK MELINGKAR BERATURAN. Satuan Pendidikan : SMA/MA Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : X/1
Strukturisasi Materi GERAK MELINGKAR BERATURAN Satuan Pendidikan : SMA/MA Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : X/1 Andi RESKI_15B08047_Kelas C PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR A. Kompetensi
Lebih terperincia. Hubungan Gerak Melingkar dan Gerak Lurus Kedudukan benda ditentukan berdasarkan sudut θ dan jari jari r lintasannya Gambar 1
. Pengantar a. Hubungan Gerak Melingkar dan Gerak Lurus Gerak melingkar adalah gerak benda yang lintasannya berbentuk lingkaran dengan jari jari r Kedudukan benda ditentukan berdasarkan sudut θ dan jari
Lebih terperinciDari gamabar diatas dapat dinyatakan hubungan sebagai berikut.
Pengertian Gerak Translasi dan Rotasi Gerak translasi dapat didefinisikan sebagai gerak pergeseran suatu benda dengan bentuk dan lintasan yang sama di setiap titiknya. gerak rotasi dapat didefinisikan
Lebih terperinciPETA KONSEP ELEKTROSTATIS ENERGI KUAT MEDAN LISTRIK KEPING SEJAJAR HUKUM GAUSS POTENSIAL LISTRIK KAPASITOR POTENSIAL LISTRIK MEDAN LISTRIK DUA KEPING
PETA KONSEP ELEKTROSTATIS ELEKTROSTATIS KUAT MEDAN LISTRIK HUKUM GAUSS ENERGI POTENSIAL LISTRIK POTENSIAL LISTRIK KEPING SEJAJAR KAPASITOR MEDAN LISTRIK DUA KEPING SEJAJAR POTENSIAL LISTRIK DUA KEPING
Lebih terperinciMomen inersia yaitu ukuran kelembapan suatu benda untuk berputar. Rumusannya yaitu sebagai berikut:
Momen Gaya Momen gaya merupakan salah satu bentuk usaha dengan salah satu titik sebagai titik acuan. Momen gaya merupakan hasil kali gaya dan jarak terpendek arah garis kerja terhadap titik tumpu. Momen
Lebih terperinciDEPARTMEN IKA ITB Jurusan Fisika-Unej BENDA TEGAR. MS Bab 6-1
Jurusan Fisika-Unej BENDA TEGAR Kuliah FI-1101 Fisika 004 Dasar Dr. Linus Dr Pasasa Edy Supriyanto MS Bab 6-1 Jurusan Fisika-Unej Bahan Cakupan Gerak Rotasi Vektor Momentum Sudut Sistem Partikel Momen
Lebih terperinciGambar 7.1 Sebuah benda bergerak dalam lingkaran yang pusatnya terletak pada garis lurus
BAB 7. GERAK ROTASI 7.1. Pendahuluan Gambar 7.1 Sebuah benda bergerak dalam lingkaran yang pusatnya terletak pada garis lurus Sebuah benda tegar bergerak rotasi murni jika setiap partikel pada benda tersebut
Lebih terperinci1. Penyelesaian persamaan linier tiga variabel dengan metode eliminasi
Bahan ajar A. Kompetensi Inti KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
Lebih terperinciGerak rotasi: besaran-besaran sudut
Gerak rotasi Benda tegar Adalah kumpulan benda titik dengan bentuk yang tetap (jarak antar titik dalam benda tersebut tidak berubah) Gerak benda tegar dapat dipandang sebagai gerak suatu titik tertentu
Lebih terperinciKOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN FISIKA SMA NEGERI 78 JAKARTA
DAN MATA PELAJARAN FISIKA SMA NEGERI 78 JAKARTA FISIKA 1 (3 sks) responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
Lebih terperinciMOMENTUM & IMPULS RENCANA PROGRAM PENGAJARAN. Kelas / Semester : XI /I KOMPETENSI INTI. : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Mata Pelajaran RENCANA PROGRAM PENGAJARAN : Fisika Kelas / Semester : XI /I Peminatan Materi Pokok Alokasi Waktu : MIA : Momentum dan Impuls : 12 Jam Pelajaran KOMPETENSI INTI KI 1 KI 2 : Menghayati dan
Lebih terperinciDinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA
Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA Dalam gerak translasi gaya dikaitkan dengan percepatan linier benda, dalam gerak rotasi besaran yang dikaitkan dengan percepatan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA/MA Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : X/1 Alokasi Waktu : 3 x 45 Menit Pertemuan : Pertama A. Kompetensi Inti (KI) KI 1 : Menghayati
Lebih terperinciFisika Umum (MA101) Kinematika Rotasi. Dinamika Rotasi
Fisika Umum (MA101) Topik hari ini: Kinematika Rotasi Hukum Gravitasi Dinamika Rotasi Kinematika Rotasi Perpindahan Sudut Riview gerak linear: Perpindahan, kecepatan, percepatan r r = r f r i, v =, t a
Lebih terperinciMOMENTUM & IMPULS RENCANA PROGRAM PENGAJARAN. Kelas / Semester : XI /I KOMPETENSI INTI. : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Mata Pelajaran RENCANA PROGRAM PENGAJARAN : Fisika Kelas / Semester : XI /I Peminatan Materi Pokok Alokasi Waktu : MIA : Momentum dan Impuls : 12 Jam Pelajaran KOMPETENSI INTI KI 1 KI 2 : Menghayati dan
Lebih terperinciMOMENTUM & IMPULS RENCANA PROGRAM PENGAJARAN. Kelas / Semester : XI /I KOMPETENSI INTI. : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Mata Pelajaran RENCANA PROGRAM PENGAJARAN : Fisika Kelas / Semester : XI /I Peminatan Materi Pokok Alokasi Waktu : MIA : Momentum dan Impuls : 12 Jam Pelajaran KOMPETENSI INTI KI 1 KI 2 : Menghayati dan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XII / 6 (enam) Mata Pelajaran : Matematika Program : Wajib Pokok Bahasan : Geometri Ruang
Lebih terperinciSILABUS ROTASI BENDA TEGAR UNTUK SMU KELAS 2 SEMESTER 2. Disusun Oleh SAEFUL KARIM
SILABUS ROTASI BENDA TEGAR UNTUK SMU KELAS 2 SEMESTER 2 Disusun Oleh SAEFUL KARIM JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UPI 2003 SILABUS ROTASI BENDA TEGAR Mata Pelajaran Kelas/Semester Satuan Pendidikan Alokasi
Lebih terperinciv adalah kecepatan bola A: v = ωr. Dengan menggunakan I = 2 5 mr2, dan menyelesaikan persamaanpersamaan di atas, kita akan peroleh: ω =
v adalah kecepatan bola A: v = ωr. ω adalah kecepatan sudut bola A terhadap sumbunya (sebenarnya v dapat juga ditulis sebagai v = d θ dt ( + r), tetapi hubungan ini tidak akan kita gunakan). Hukum kekekalan
Lebih terperinciMOMENTUM & IMPULS RENCANA PROGRAM PENGAJARAN. Kelas / Semester : XI /I KOMPETENSI INTI. : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Mata Pelajaran RENCANA PROGRAM PENGAJARAN : Fisika Kelas / Semester : XI /I Peminatan Materi Pokok Alokasi Waktu : MIA : Momentum dan Impuls : 12 Jam Pelajaran KOMPETENSI INTI KI 1 KI 2 : Menghayati dan
Lebih terperinciBENDA TEGAR FISIKA DASAR (TEKNIK SISPIL) Mirza Satriawan. menu. Physics Dept. Gadjah Mada University Bulaksumur, Yogyakarta
1/36 FISIKA DASAR (TEKNIK SISPIL) BENDA TEGAR Mirza Satriawan Physics Dept. Gadjah Mada University Bulaksumur, Yogyakarta email: mirza@ugm.ac.id Rotasi Benda Tegar Benda tegar adalah sistem partikel yang
Lebih terperinciFIsika KTSP & K-13 KESEIMBANGAN BENDA TEGAR. K e l a s. A. Syarat Keseimbangan Benda Tegar
KTSP & K-1 FIsika K e l a s XI KESEIMNGN END TEG Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami sarat keseimbangan benda tegar.. Memahami macam-macam
Lebih terperinci3.5 Mendeskripsikan momentum dan impuls, hukum kekekalan momentum, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Materi Pokok Waktu : SMA Karya Nusantara : Fisika : XI/I : Momentum dan Impuls : 20-25 menit A. Kompetensi Inti 1. Menghayati
Lebih terperinciSILABUS. Indikator Pencapaian Kompetensi
SILABUS Mata Pelajaran : Fisika Nama Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Sleman Kelas : X inti : (Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016, Lampiran 03) 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA/MA Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : X/1 Alokasi Waktu : 3 x 45 Menit Pertemuan : Kedua A. Kompetensi Inti (KI) KI 1 : Menghayati dan
Lebih terperinciKompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Bahasa Jerman
KELAS : X Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Bahasa Jerman KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
Lebih terperinci4 I :0 1 a :4 9 1 isik F I S A T O R A IK M A IN D
9:4:04 Posisi, Kecepatan dan Percepatan Angular 9:4:04 Partikel di titik P bergerak melingkar sejauh θ. Besarnya lintasan partikelp (panjang busur) sebanding sebanding dengan: s = rθ Satu keliling lingkaran
Lebih terperinciBAB 3 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
80 BAB 3 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR Benda tegar adalah benda yang dianggap sesuai dengan dimensi ukuran sesungguhnya dengan jarak antar partikel penyusunnya tetap. Ketika benda tegar
Lebih terperinciGRAVITASI PLANET DALAM SISTEM TATA SURYA KELAS XI SEMESTER I
GRAVITASI PLANET DALAM SISTEM TATA SURYA KELAS XI SEMESTER I BAHAN AJAR GRAVITASI PLANET DALAM SISTEM TATA SURYA Sekolah : MAN LUBUK ALUNG Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Semester : XI IPA / I Topik :
Lebih terperinci44. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SMA/SMK
44. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SMA/SMK KELAS: X Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan
Lebih terperinciSaat mempelajari gerak melingkar, kita telah membahas hubungan antara kecepatan sudut (ω) dan kecepatan linear (v) suatu benda
1 Benda tegar Pada pembahasan mengenai kinematika, dinamika, usaha dan energi, hingga momentum linear, benda-benda yang bergerak selalu kita pandang sebagai benda titik. Benda yang berbentuk kotak misalnya,
Lebih terperinciBAB DINAMIKA ROTASI DAN KESEIMBANGAN BENDA TEGAR
BAB DNAMKA OTAS DAN KESEMBANGAN BENDA TEGA. SOA PHAN GANDA. Dengan menetapkan arah keluar bidang kertas, sebagai arah Z positif dengan vektor satuan k, maka torsi total yang bekerja pada batang terhadap
Lebih terperinciMOMENTUM & IMPULS RENCANA PROGRAM PENGAJARAN. Kelas / Semester : XI /I KOMPETENSI INTI. : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Mata Pelajaran RENCANA PROGRAM PENGAJARAN : Fisika Kelas / Semester : XI /I Peminatan Materi Pokok Alokasi Waktu : MIA : Momentum dan Impuls : 12 Jam Pelajaran KOMPETENSI INTI KI 1 KI 2 : Menghayati dan
Lebih terperinciKESEIMBANGAN BENDA TEGAR
KESETIMBANGAN BENDA TEGAR 1 KESEIMBANGAN BENDA TEGAR Pendahuluan. Dalam cabang ilmu fisika kita mengenal MEKANIKA. Mekanika ini dibagi dalam 3 cabang ilmu yaitu : a. KINEMATIKA = Ilmu gerak Ilmu yang mempelajari
Lebih terperinciGERAK BENDA TEGAR. Kinematika Rotasi
GERAK BENDA TEGAR Benda tegar adalah sistem benda yang terdiri atas sistem benda titik yang jumlahnya tak-hinggadan jika ada gaya yang bekerja, jarak antara titik-titik anggota sistem selalu tetap. Gerak
Lebih terperinciANALISIS SILABUS MATA PELAJARAN
ANALISIS SILABUS MATA PELAJARAN Satuan Pendidikan : SMK Program Keahlian : Teknik Mesin Paket Keahlian : Teknik Fabrikasi Logam Mata Pelajaran : Gambar Teknik Kelas : XI smt 1 dan 2 : 72 Jam Pelajaran
Lebih terperinciSP FISDAS I. acuan ) , skalar, arah ( ) searah dengan
SP FISDAS I Perihal : Matriks, pengulturan, dimensi, dan sebagainya. Bisa baca sendiri di tippler..!! KINEMATIKA : Gerak benda tanpa diketahui penyebabnya ( cabang dari ilmu mekanika ) DINAMIKA : Pengaruh
Lebih terperinciMomen Inersia. distribusinya. momen inersia. (karena. pengaruh. pengaruh torsi)
Gerak Rotasi Momen Inersia Terdapat perbedaan yang penting antara masa inersia dan momen inersia Massa inersia adalah ukuran kemalasan suatu benda untuk mengubah keadaan gerak translasi nya (karena pengaruh
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMAN Mata Pelajaran : Fisika Kelas/ Semester : XI/1 Materi Pokok : Getaran Harmonik Alokasi Waktu : 12 Jam Pelajaran (3 x 4 JP) + 2JP A. Kompetensi Inti
Lebih terperinciRencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Nama Sekolah : SMA Mata Pelajaran : Fisika Kelas/ Semester : X/1 Materi Pokok : Hukum Newton Alokasi Waktu : 8 JP A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran
Lebih terperinciSILABUS MATA PELAJARAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN FISIKA
SILABUS SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN FISIKA STANDAR KOMPETENSI : Mengukur besaran dan menerapkan satuannya KODE KOMPETENSI : 1 : 10 x 45 menit SILABUS KOMPETENSI DASAR KEGIATAN 1.1 Menguasai konsep besaran
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
37 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah konsep-konsep Fisika pada materi Dinamika Rotasi Benda Tegar yang terdapat dalam 3 buku SMA kelas XI yang diteliti yaitu
Lebih terperinciPUSAT MASSA DAN TITIK BERAT
PUSAT MASSA DAN TITIK BERAT Pusat massa dan titik berat suatu benda memiliki pengertian yang sama, yaitu suatu titik tempat berpusatnya massa/berat dari benda tersebut. Perbedaannya adalah letak pusat
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/semester Alokasi Waktu Pertemuan ke : SMK NEGERI 1 SEYEGAN : Gambar Teknik Fabrikasi Logam : XI/1 : 1 x pertemuan (2 JP) : 5 (lima) A.
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : XII / 5 (lima) : Matematika : Matematika
Lebih terperinciLEMBAR KERJA PESERTA DIDIK. I. STANDAR KOMPETENSI : Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK I. STANDAR KOMPETENSI : Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah II. KOMPETENSI DASAR : Menformulasikan hubungan antara konsep
Lebih terperinci(translasi) (translasi) Karena katrol tidak slip, maka a = αr. Dari persamaan-persamaan di atas kita peroleh:
a 1.16. Dalam sistem dibawah ini, gesekan antara m 1 dan meja adalah µ. Massa katrol m dan anggap katrol tidak slip. Abaikan massa tali, hitung usaha yang dilakukan oleh gaya gesek selama t detik pertama!
Lebih terperinciLEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK ( L K P D ) Satuan Pendidikan. : Energi Potensial Pegas. KI. 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK ( L K P D ) Satuan Pendidikan Kelas/Semester Hari/Tanggal Alokasi Waktu Judul : SMA : XI/1(Gasal) : Senin/09-Oktober-2017 : 1 x 35 Menit : Energi Potensial Pegas A. Kompetensi
Lebih terperinciSOAL DINAMIKA ROTASI
SOAL DINAMIKA ROTASI A. Pilihan Ganda Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. Sistem yang terdiri atas bola A, B, dan C yang posisinya seperti tampak pada gambar, mengalami gerak rotasi. Massa bola A, B,
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/semester Alokasi Waktu Pertemuan ke : SMK NEGERI 1 SEYEGAN : Gambar Teknik : XI/1 : 1 x pertemuan (2 JP) : 1 (satu) A. Kompetensi Inti
Lebih terperinciBAB 3 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
85 BAB 3 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR Benda tegar adalah benda yang dianggap sesuai dengan dimensi ukuran sesungguhnya di mana jarak antar partikel penyusunnya tetap. Ketika benda tegar
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMA Dwiwarna Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : X / Satu Peminatan : IPA Alokasi Waktu : 2 x 3 JP KOMPETENSI INTI: KI -1 : Menghayati dan mengamalkan
Lebih terperinciSILABUS MATA PELAJARANPENGOLAHAN CITRA DIGITAL (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA)
SILABUS MATA PELAJARANPENGOLAHAN CITRA DIGITAL (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA) Satuan Pendidikan Kelas : SMK / MAK :XII Kompetensi Inti I-1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. I-2. Menghayati
Lebih terperinciBerdasarkan definisi di atas, maka pertidaksamaan linear dua variabel dapat dinyatakan dalam bentuk:
BAHAN AJAR A. Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
Lebih terperinciSILABUS AKUNTANSI KEUANGAN
SILABUS AKUNTANSI KEUANGAN Satuan Pendidikan : Bidang Keahlian : Bisnis dan Manajemen Program Keahlian : Keuangan Paket Keahlian : Kelas /Semester : XI /1 Kompetensi Inti: KI 1: Menghayati dan mengamalkan
Lebih terperinciSatuan dari momen gaya atau torsi ini adalah N.m yang setara dengan joule.
Gerak Translasi dan Rotasi A. Momen Gaya Momen gaya merupakan salah satu bentuk usaha dengan salah satu titik sebagai titik acuan. Misalnya anak yang bermain jungkat-jungkit, dengan titik acuan adalah
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XII / 5 (lima) Mata Pelajaran : Matematika Program : Peminatan MIPA Pokok Bahasan : Matriks
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODUL 5 MOMEN INERSIA
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODUL 5 MOMEN INERSIA Nama : Lukman Santoso NPM : 240110090123 Tanggal / Jam Asisten : 17 November 2009/ 15.00-16.00 WIB : Dini Kurniati TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN
Lebih terperinciKISI KISI SOAL TES KETERAMPILAN ARGUMENTASI
KISI KISI SOAL TES KETERAMPILAN ARGUMENTASI Lampiran B.2 Nama Sekolah : SMA Laboratorium Percontohan UPI Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Semester : X / II Materi Pokok : Elastisitas Bahan Alokasi Waktu
Lebih terperinci41. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI SMA/SMK
41. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI SMA/SMK KELAS: X Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan
Lebih terperinciRencana Pelaksanaan Pembelajaran. KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA NEGERI 4 BANDUNG : FISIKA : X : HUKUM NEWTON TENTANG GERAK : 9 x 45 menit A. KOMPETENSI INTI KI 1 : Menghayati
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/semester Alokasi Waktu Pertemuan ke : SMK NEGERI 1 SEYEGAN : Gambar Teknik Fabrikasi Logam : XI/1 : 1 x pertemuan (2 JP) : 6 (enam) A.
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN PERTAMA
Satuan pendidikan Mata Pelajaran Kelas / Semester Materi Alokasi waktu RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN PERTAMA : SMA : Fisika : XII/1 : Elektrostatika : 1 x 2 JP (2 x 45 menit) A. Kompetensi
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : XII / 5 (lima) : Matematika : Peminatan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : XI / 4 (empat) : Matematika : Umum :
Lebih terperinciKeseimbangan, Momen Gaya, Pusat Massa, dan Titik Berat
Keseimbangan, Momen Gaya, Pusat Massa, dan Titik Berat OLEH : KELOMPOK IV VIRA AUDINA 171910301148 ANGEL NOVITA T.L.A 171910301146 MAWAN TRIKANADA 171910301104 AINUN HIDAYAT PUTRA 171910301058 ELYAS ARROCHMAN
Lebih terperinci3.2.3 Menjelaskan konsep dan kaidah angka
Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Program/ Semester Materi Pokok Waktu : SMA NEGERI... : FISIKA : X/ MIPA / GASAL : PENGUKURAN : 6 x 45 menit (2 pertemuan) A. KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. 1. Vektor
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Vektor Ada beberapa besaran fisis yang cukup hanya dinyatakan dengan suatu angka dan satuan yang menyatakan besarnya saja. Ada juga besaran fisis yang tidak
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XI / 4 (empat) Mata Pelajaran : Matematika Program : Umum Pokok Bahasan : Integral 1 Alokasi
Lebih terperinci12. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR EKONOMI SMA/MA
12. KOMPETENSI INTI DAN EKONOMI SMA/MA KELAS: X Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XI / 4 (empat) Mata Pelajaran : Matematika Program : Umum Pokok Bahasan : Trigonometri 4
Lebih terperinci3.2.3 Menjelaskan konsep dan kaidah angka
1 Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Program/ Semester Materi Pokok Waktu : SMA NEGERI... : FISIKA : X/ MIPA / GASAL : PENGUKURAN : 6 x 45 menit A. KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran
Lebih terperinciRPP 2 (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
Pertemuan 2 RPP 2 (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) Getaran Harmonik XI SMA kurikulum 2013 Sub Materi 2: Karakteristik Gerak Harmonik Sederhana Rasdiana Riang 15B08019 dhy [Type the PPS company UNM name]
Lebih terperinci