Kearifan guru sejarah, benar-benar diuji saat menyampaikan narasi sejarah 1965
|
|
- Sukarno Rachman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Kolom IBRAHIM ISA Minggu Siang, 30 Agustus Kearifan guru sejarah, benar-benar diuji saat menyampaikan narasi sejarah 1965 Hari ini direncanakan untuk menulis sekitar "Presiden Jokowi menjéwér Menteri DN-nya (PDI-P) yang 'nyelonong'.tanpa konsultasi dengan Presiden ---- mengedarkan rencana regulasi untuk membelenggu kebebasan pers di Indonesia. Padahal, -- Belum lama Presiden Jokowi menyatakan bahwa Provinsi Papua, adalah daerah yang transparan untuk pers, termasuk pers mancanegara. Ujuk-ujuk Menteri DN (PDIP) keluarkan rencana peraturan yang (tentu) dimaksudkan untuk 'mengkoreksi' pernyataan Presiden tsb. Minggu pagi ini terbaca di Facebook yang di-sosialisasikan oleh Diah Wahyuningsih Naat (Batama), yang mengajukan masalah yang lebih menarik. Menyangkut masalah sejarah. Menyangkut MASAALAH PERISTIWA TRAGEDI Dan berkisar pada 'bagaimana seharusnya seorang guru sejarah bersikap terhadap masalah sejarah.yang diajukan oleh Diah Wahyuningsih adalah TULISAN PENELITI SENIOR (LIPI) - Dr Asvi Warman Adam. Asvi menndaskan Kearifan guru sejarah, benar-benar diuji saat menyampaikan narasi sejarah 1965 Dr Asvi menjelaskan a.l -- "Semua hal yang tertera di atas menjadi bagian penting dalam penyusunan kurikulum sejarah yang berkelanjutan dimana studi terhadap peristiwa PKI khusus peristiwa 1965 masih memunculkan kontroversi. Materi sejarah yang dimaksudkan tersebut tetap saja mendudukan peristiwa 1965 sebagai bagian dari Pemberontakan. 1
2 Dengan tajam Asvi menggugat: "Meski kurikulum sudah berganti serta beberapa daerah sudah ditetapkan sebagai pilot project pelaksanaan Kurikulum 2013 akan tetapi terkhusus materi Disintegrasi bangsa, G 30 S/PKI masih tertera. "Saya sangat heran dengan susunan kurikulum sejarah di tingkat SMA. Padahal, kajian fakta peristiwa Gestok terus bermunculan. "Apakah kita masih terus berpegang teguh pada susunan narasi sejarah ciptaan Nugroho Notosusanto yang merupakan perpanjang-tanganan kebijakan Orba menyusun kurikulum bermuatan politik? Di sinilah inti masalahnya -- Ternyata di kalangan Pemerintah -- yang menguasai penyusunan pengajaran sejarah bangsa, tidak punya kejujuran dan obyektivitas yang normal berkenaan dengan masalah ilmu, khususnya ilmu sejarah. Dalam keadaan begini - maka perlu ditandaskan: BILA BICARA HENDAK MELAKUKAN REVOLUSI MENTAL MAKA ADALAH MENTAL DAN SIKAP YANG TIDAK JUJUR SEKITAR MASALAH SEJARAH BANGSA -- YANG PERTAMA-TAMA PERLU DIAKHIRI, DILAWAN DAN DIBERANTAS SECARA TUNTAS!! Lengkapnya tulisan Dr Asvi Warman Adam: PERUBAHAN KURIKULUM MENGENAI BEBERAPA MASALAH KONTROVERSIAL Kurikulum 1994 dalam bidang sejarah banyak dikritik karena cakupan materi tertentu terlalu luas dan beberapa materi/pokok bahasan kurang bermakna. Oleh sebab itu diadakan penyempurnaan/penyesuaiaan kurikulum 1994 pada tahun pada era awal reformasi ini sudah bermunculan buku-buku sejarah yang menggugat sejarah resmi yang dikeluarkan rezim Orde Baru, namun perubahan itu belum Sepenuhnya Masuk kedalam Kurikulum. 2
3 Pada kelas III SMA cawu I, Butir Menelaah terjadinya penghianantan Gerakan 30 September/PKI dan penumpasannya diperbaiki menjadi membahasa G30S/PKI dan Orde baru. Pada kelas III SMP cawu 3, Butir-butir : Membahas penumpasan pembrontakan G30 S/PKI. Menyusun daftar nama kesatuan-kesatuan aksi yang bergerak dalam rangka menumbangkan Orde lama, Membicarakan lahirnya Surat Perintah 11 Maret 1966 dan tindak lanjutnya dalam rangka penataan kembali kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945 disatukan menjadi satu butir yang berbunyi membahas lahirnya Orde baru (*). Dibelakang butir tersebut dicantumkan tanda asterisk ditunda pengajarannya sampai ada rujukan dari DEPDIKBUD. Pada kelas VI SD cawu I, butir Menceritakan peranan beberpa tokoh seperti Ir Soekarno, Moh Hatta, Sultan Hamengkubuwono IX, panglima besar Soedirman dan Soeharto dalam mempertahankan kemerdekaan diperbaiki menjadi menceritakan peranan beberapa tokoh seperti Ir Soekarno, Moh hatta, sultan Hamengkubowono IX, Panglima soedirman dalam mempertahankan kemerdekaan. Setelah mengalami uji coba sejak tahun 2000, maka kurikulum berbasis kompetensi diganti namanya menjadi kurikulum Dalam Kurikulum 2004, pada kelas XII, IPA, pada materi Pokok Peristiwa Gerakan 30 september 1965 dicantumkan sebagai indicator membandingkan berbagai pendapat tentang peristiwa gerakan 30 September. Mendeskripsikan proses peralihan kekuasaan politik setelah peristiwa Gerakan 30 September. Pada kelas XII, IPS dan Bahasa, indicator adalah Menkontruksikan terjadinya peristiwa Gerakan 30 September, membandingkan beberapa pendapat tentang peristiwa tentang Gerakan 30 September, Mendeskripsikan dampak sosial Politik dan peristiwa Gerakan 30 September di dalam masyarakat, mendeskripsikan proses peralihan kekuasaan politik setelah peristiwa Gerakan 30 September. Pada kelas XII SMP, sebelum Mendeskripsikan peristiwa Gerakan 30 September tahun 1965 siswa diberikan butir Menjelaskan dampak Persoalan Hubungan Pusat, daerah, persaingan ideologis, dan pergolakan sosial Politik lainnya terhadap kehidupan politik nasional dan daerah sampai awal tahun 1960-an. Rumusan diatas sebetulnya sangat komprehensif dalam menggambarkan peristiwa yang terjadi pada tahun 1950-an 3
4 termasuk berebagai pembrontakan yang terjadi diderah-daerah. Dalam buku standar yang disusun oleh Nugroho Notosusanto yang digambarkan adalah berbagai pembrontakan yang terjadi di seluruh Indonesia dan keberhasilan tentara membrantasnya (lengkap dengan nama-nama operasi dan perwira yang menjadi komando operasi militer tersebut). Ketika terjadi perubahan itu terdapat penulis buku teks di Jawa Timur yang tidak mencamtumkan misalnya peristiwa Madium Ini memicu Jusuf Hasyim dkk untuk datang ke DPR tahun 2005 melaporkan telah terjadi pemalsuaan sejarah dalam buku pelajaran sejarah. Menteri pendidikan nasional Menugasi BSNP (Badan Standar nasional Pendidikan ) untuk menyelesaikan masalah ini. BSNP membentuk Ltim lima terdiri dari Djoko Suryo (UGM), Hamid Hasan (UPI), susanto Zuhdi (UI), Wasino (Unes Semarang)dan W Soetomo,, yang tidak jelas apakah tim ini hanya menyelesaikan persoalan sejarah yang Kontroversial itu saja atau bergerak lebih jauh mengubah Kurikulum 2004 menjadi kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan? Pada Uji Publik perbaikan Kurikulum 2004 di gedung DEPDIKNAS yang dihadiri tim Lima itu dan guru-guru dari berbagai daerah di Indonesia, pada tanggal 1 November 2005, saya telah menjelaskan tentang penyebutan Istilah yang dapat untuk gerakan yang terjadi di tahun Dalam draft itu dibagikan pada uji Publik itu misalnya rumusan kurikulum 1994 muncul kembali pada tingkat SD yaitu menceritakan peranan beberapa Tokoh seperti Ir Soekarno, Moh Hatta, Sultan Hamengkubowono IX, panglima Besar Soedirman, Sjafruddin Perwiranegara dan Soeharto dalam mempertahankan kemerdekaan. Memang ada yang ditambah seperti Sjafruddin Perwiranegara dan saya yang mendukung hal Itu. namun saya menganggap bahwa masuknya nama Soeharto masih kontrversial. Bukankah nama itu sudah dihapus dalam perbaikan kurikulum tahun Yang menarik adalah tanggapan dan reaksi dari pihak Departemen Pendidikan Nasional. Tidak kepalang tanggung bukan hanya Soeharto yang ditarik, tetapi semua nama tokoh itu dihilangkan sehingga butir itu berbunyi dalam KTSP menghargai peranan tokoh pejuang dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan. Tidak diketahui apakah ini merupakan hasil yang bulat dari tim lima, namun surat kepada menteri Pendidikan Nasional, dengan Nomor BSNP 088/BSNP/I/2006 tertanggal 23 Januari 2006, ketua BSNP (waktu itu) Bambang Madium 1948 dan mencamtumkan kata PKI setelah Peristiwa Gerakan 30 (G30S) sehingga menjadi G30S/PKI. Namun alasan yang dijadikan pertimbangan adalah karena TAP MPRS no XXV/1966 tentang Pelarangan ajaran Komunisme, Marxisme dan Leninisme masih berlaku. Ini jelas pertimbangan politis bukan akademis. 4
5 TANGGAPAN; Semua hal yang tertera di atas menjadi bagian penting dalam penyusunan kurikulum sejarah yang berkelanjutan dimana studi terhadap peristiwa PKI khusus peristiwa 1965 masih memunculkan kontroversi. Materi sejarah yang dimaksudkan tersebut tetap saja mendudukan peristiwa 1965 sebagai bagian dari Pemberontakan. Meski kurikulum sudah berganti serta beberapa daerah sudah ditetapkan sebagai pilot project pelaksanaan Kurikulum 2013 akan tetapi terkhusus materi Disintegrasi bangsa, G 30 S/PKI masih tertera. Saya sangat heran dengan susunan kurikulum sejarah di tingkat SMA. Padahal, kajian fakta peristiwa Gestok terus bermunculan. Apakah kita masih terus berpegang teguh pada susunan narasi sejarah ciptaan Nugroho Notosusanto yang merupakan perpanjang-tanganan kebijakan Orba menyusun kurikulum bermuatan politik? Sebagai guru sejarah, hal ini sangat disayangkan disebabkan oleh kebingungan kita untuk merubah pola pemikiran siswa yang tanpa disadari sudah terlebih dahulu mendapat pemahaman Gestok dari generasi ibu-bapak-kakek-neneknya. Ditambah lagi adanya protes-protes kecil dari siswa yang turut terdoktrinasi oleh guru-guru sejarah yang tidak bersedia membuka pemikiran baru berkaitan dengan peristiwa Gestok. Banyak di kalangan guru sejarah tidak bersedia menjelaskan peristiwa sebenarnya atau mungkin guru-guru tersebut masih berkutat pada buku babon-nya Orba. Bagi guru-guru sejarah yang telah membuka alam pikiran dari fakta-fakta terkini peristiwa, mendatangkan kesulitan penuh dikarenakan mengerucutnya pola-pola Orba bila kita sedikit mandstream terhadap narasi sejarah kekinian. Kita dianggap akan melahirkan komunis gaya baru, kita disebut sebagai orang yang menularkan ideologi komunis bahkan cercaan akan tindakan kita yang berusaha meluruskan narasi sejarah 1965, tertuduh sebagai kaki tangan komunis. Apa yang terjadi pada bangsa ini??? Bukankah sejarah mengajarkan kebenaran sesuai faktanya??? Sangat dilematis mungkin bagi guru-guru tertentu yang mencoba meluruskan sejarah. Saya sendiri harus berseberangan dengan rekan sejarah lainnya di sekolah. 5
6 Kacaunya lagi, statement rekan sejarah saya melahirkan perdebata di siswa. Boleh saja perdebatan muncul asalkan tidak merusak kekritisan siswa menanggapi statement guru lainnya. Kearifan guru sejarah, benar-benar diuji saat menyampaikan narasi sejarah Sumber: FB (Studied at Univ. of Medan Live in Batama) 6
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Terdapat beberapa hal yang penulis simpulkan berdasarkan permasalahan yang
168 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dipaparkan dalam bab ini merujuk pada jawaban atas permasalahan penelitian yang telah dikaji oleh penulis di dalam bab sebelumnya. Terdapat
Lebih terperinciPartai PDIP dan Pembasmian PKI Melalui Supersemar.
Partai PDIP dan Pembasmian PKI Melalui Supersemar. BY HANDOKO WIZAYA ON OCTOBER 4, 2017POLITIK https://seword.com/politik/partai-pdip-dan-pembasmian-pki-melalui-supersemar/ Menurut Sekretaris Jenderal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara yang telah dirasakan bangsa Indonesia sejak era kolonial hingga era
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelarangan buku adalah antitesa bagi kemerdekaan hak politik warga negara yang telah dirasakan bangsa Indonesia sejak era kolonial hingga era reformasi. Kebijakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berposisi di baris depan, sebagai komunitas sosial yang memotori perwujudan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam konteks transisi politik di Indonesia, gerakan mahasiswa memainkan peranan yang penting sebagai kekuatan yang secara nyata mampu mendobrak rezim otoritarian.
Lebih terperinciGerakan 30 September Hal tersebut disebabkan para kader-kader Gerwani tidak merasa melakukan penyiksaan ataupun pembunuhan terhadap para
BAB 5 KESIMPULAN Gerwani adalah organisasi perempuan yang disegani pada masa tahun 1950- an. Gerwani bergerak di berbagai bidang. Yang menjadi fokus adalah membantu perempuan-perempuan terutama yang tinggal
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi yang berjudul Peristiwa Mangkok Merah (Konflik Dayak Dengan Etnis Tionghoa Di Kalimantan Barat Pada Tahun 1967), berisi mengenai simpulan
Lebih terperinciKISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH KELAS XI IPA 2011
KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH KELAS XI IPA 2011 Jenis sekolah : SMA/MA Jumlah soal : 55 butir Mata pelajaran : SEJARAH Bentuk soal/tes : Pilihan Ganda/essay Kurikulum : KTSP Alokasi waktu : 90
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Pada bagian ini merupakan kesimpulan terhadap semua hasil penelitian yang telah diperoleh setelah melakukan pengkajian dan sekaligus memberikan analisis
Lebih terperinciKebencian pada Keturunan PKI Belum Hilang, Negara Harus Minta Maaf
Komunitas Merah Putih: Kebencian pada Keturunan PKI Belum Hilang, Selasa, 11 Agustus 2015 16:30 Negara Harus Minta Maaf http://sp.beritasatu.com/home/kebencian-pada-keturunan-pki-belum-hilang-negara-harus-minta-maaf/93433
Lebih terperinciTENTANG Orang Pertama PKI D.N. AIDIT
Kolom IBRAHIM ISA Jum'at, 06 September 2013 ---------------------------------- SEJARAWAN HOESEIN RUSDHY: TENTANG Orang Pertama PKI D.N. AIDIT Suatu gejala positif dan patut disambut adalah tulisan sejarawan
Lebih terperinciTap XXXIII/MPRS/1967
Tap XXXIII/MPRS/1967 KETIKA memberi sambutan dalam rangka 100 Tahun Bung Karno di Blitar, Rachmawati Soekarnoputri mengusul-kan agar Ketetapan Tap XXXIII/MPRS/1967 dicabut. Menurut Rachmawati, Tap itu
Lebih terperinci*BUNG KARNO PENYAMBUNG LIDAH RAKYAT INDONESIA CINDY ADAMS* *<EDISI ASLI: SUKARNO AN AUTOBIOGRAPHY, AS TOLD TO CINDY ADAMS>*
*Kolom IBRAHIM ISA* *Minggu, 28 Agustus, 2011* *------------------------------* *BUNG KARNO PENYAMBUNG LIDAH RAKYAT INDONESIA CINDY ADAMS* **
Lebih terperinciPEDOMAN PRAKTIKUM.
PEDOMAN PRAKTIKUM 1 PENGEMBANGAN SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN SEJARAH Oleh : SUPARDI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN
Lebih terperincisherila putri melinda
sherila putri melinda Beranda Profil Rabu, 13 Maret 2013 DEMOKRASI YANG PERNAH BERLAKU DI INDONESIA DEMOKRASI YANG PERNAH BERLAKU DI INDONESIA Demokrasi berasal dari kata DEMOS yang artinya RAKYAT dan
Lebih terperinciPANDANGAN POLITIK TAN MALAKA TENTANG KONSEP NEGARA REPUBLIK
PANDANGAN POLITIK TAN MALAKA TENTANG KONSEP NEGARA REPUBLIK ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Program Studi Pendidikan Sejarah Pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia yang berasal dari Tuhan, dan tidak dapat diganggu gugat oleh. Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan salah satu nilai dasar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling mulia, dan mempunyai derajat yang luhur sebagai manusia, mempunyai budi dan karsa yang merdeka sendiri. Semua
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan mengenai dinamika Partai
148 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian di lapangan mengenai dinamika Partai Masyumi di Jawa Barat periode tahun 1950-1960. Maka penulis dapat menyimpulkan. Pertama,
Lebih terperinciAKAR DAN DALANG PEMBANTAIAN MANUSIA TAK BERDOSA. dan PENGGULINGAN BUNG KARNO
Kolom IBRAHIM ISA Minggu, 15 Desember 2013 ----------------------- Menyambut Hangat Karya Penting SUAR SUROSO: AKAR DAN DALANG PEMBANTAIAN MANUSIA TAK BERDOSA dan PENGGULINGAN BUNG KARNO Senin, 16 Desember
Lebih terperinciMengungkap Kegagalan Gerakan 30 September 1965
Cerita Pagi Dokumen Supardjo, Mengungkap Kegagalan Gerakan 30 September 1965 Hasan Kurniawan Minggu, 23 Oktober 2016 05:05 WIB http://daerah.sindonews.com/read/1149282/29/dokumen-supardjo-mengungkap-kegagalan-gerakan-30-september-1965-1477110699
Lebih terperinci66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)
66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang Sejarah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang menelaah tentang asal-usul dan perkembangan serta peranan
Lebih terperinciPENDIDIKAN PANCASILA
Modul ke: PENDIDIKAN PANCASILA Pancasila Dalam Sejarah Perjuangan Bangsa (PASCA Kemerdekaan) Fakultas MKCU Dr. H. SyahrialSyarbaini, MA. Program Studi www.mercubuana.ac.id Indikator: Menguasai pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejarah sebagai suatu narasi besar diperlihatkan melalui peristiwa dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah sebagai suatu narasi besar diperlihatkan melalui peristiwa dan tokoh besar dengan mendokumentasikan asal-usul kejadian, menganalisis geneologi, lalu membangun
Lebih terperinciSosialisme Indonesia
Sosialisme Indonesia http://sinarharapan.co/news/read/140819049/sosialisme-indonesia 19 Agustus 2014 12:50 Ivan Hadar* OPINI Sosialisme-kerakyatan bisa diterapkan di Indonesia. Terpilihnya Jokowi sebagai
Lebih terperinciBAB V. Penutup. Dari kajian wacana mengenai Partai Komunis Indonesia dalam Surat Kabar
BAB V Penutup A. Kesimpulan Dari kajian wacana mengenai Partai Komunis Indonesia dalam Surat Kabar Kompas dan Republika dapat ditarik beberapa kesimpulan. Pertama, produksi wacana mengenai PKI dalam berita
Lebih terperinciBACAAN UNTUK HARI " SEBELAS MARET" HARI "SUPERSEMAR"
Kolom IBRAHIM ISA Rabu Sore, 11 Maret 2015 ---------------------- BACAAN UNTUK HARI " SEBELAS MARET" HARI "SUPERSEMAR" SUPERSEMAR Di Satu Tangan, B E D I L Di Tangan Satunya KUDETA Paling CANGGIH, Paling
Lebih terperinciKISI-KISI SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER 1
KISI-KISI SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER 1 Nama Sekolah : SMA Islam Al-Azhar BSD Alokasi Waktu : 90 menit Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia Jumlah Soal : 50 Kelas / Semester : XII / Ganjil Bentuk Soal
Lebih terperinciKISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH SEJARAH INDONESIA SMK NEGERI 3 JEPARA TAHUN PELAJARAN 2016/2017
KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH SEJARAH INDONESIA SMK NEGERI 3 JEPARA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Jenis Sekolah : SMK Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia Kurikulum : 2013 Alokasi Waktu: Jumlah Soal : 40 Soal
Lebih terperinci5. Materi sejarah berguna untuk menanamkan dan mengembangkan sikap bertanggung jawab dalam memelihara keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup.
13. Mata Pelajaran Sejarah Untuk Paket C Program IPS A. Latar Belakang Sejarah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang menelaah tentang asal-usul dan perkembangan serta peranan masyarakat di masa lampau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini, perkembangan teknologi sudah berkembang semakin pesat. Dalam dunia pendidikan pun sudah memanfaatkan perkembangan teknologi untuk mempermudah dan memperlancar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ilmu sejarah telah terjadi cukup lama. Terutama
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kontroversi dalam ilmu sejarah telah terjadi cukup lama. Terutama kontroversi secara politis yang begitu kental di zaman pemerintahan Soeharto atau yang terkenal
Lebih terperinciPEMETAAN STANDAR ISI
PEMETAAN STANDAR ISI MATA PELAJARAN KELAS / SEMESTER : SEJARAH : XII IPS / I STANDART KOMPTENSI KOMPETENSI DASAR THP INDIKATOR THP MATERI POKOK 1. Menganalisis perjuangan 1.1 Menganalisis peristiwa sekitar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintahan sebagai alat negara. Negara dapat dipandang sebagai
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Deklarasi terhadap pembentukan sebuah negara yang merdeka tidak terlepas dari pembicaraan mengenai pembentukan struktur atau perangkatperangkat pemerintahan
Lebih terperinciPANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA
PANCASILA Modul ke: 03Fakultas Ekonomi dan Bisnis PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA Dr. Achmad Jamil M.Si Program Studi S1 Manajemen Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia Presiden
Lebih terperinciPancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa-2
PENDIDIKAN PANCASILA Modul ke: 03 Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa-2 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil www.mercubuana.ac.id Ramdhan Muhaimin, M.Soc.Sc 1. PANCASILA ERA ORDE LAMA Pasca Pemilu
Lebih terperinciSISTEM PRESIDENSIIL TAHUN
NAMA : 1. Aris Hadi Pranoto (14144600203) 2. Desi Muji Hartanti (14144600178) 3. Puput Wulandari (14144600191) 4. Muhammad Hafizh Alhanif (14144600215) Kelas: A5-14 SISTEM PRESIDENSIIL TAHUN 1959-1966
Lebih terperinciMakalah Pendidikan Pancasila
Makalah Pendidikan Pancasila PANCASILA MELAWAN AGAMA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Di susun oleh : Nama : Anggita Dwi Chrisyana No : 11.12.6279 Jurusan : S1-Sistem Informasi FAKULTAS S1 SISTEM INFORMASI STMIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang kompeten dalam menghadapi perkembangan dan kemajuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan memiliki peran yang sangat strategis dalam mewujudkan sumber daya manusia yang kompeten dalam menghadapi perkembangan dan kemajuan teknologi serta modernisasi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Bab ini berisi interpretasi penulis terhadap judul skripsi Penerimaan Asas
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini berisi interpretasi penulis terhadap judul skripsi Penerimaan Asas Tunggal Pancasila oleh Nahdlatul Ulama : Latar Belakang dan Proses 1983-1985 yang menjadi bahan
Lebih terperinciNegara tak perlu dan tak akan pernah minta maaf ke PKI
Putri Pahlawan Revolusi: Negara tak perlu dan tak akan pernah minta maaf ke PKI Kamis, 1 Oktober 2015 03:59 WIB http://m.tribunnews.com/nasional/2015/10/01/putri-pahlawan-revolusi-negara-tak-perlu-dan-tak-akan-pernah-minta-maaf-ke-pki
Lebih terperinci"Buku Putih" Versus White Paper
"Buku Putih" Versus White Paper "Kebenaran adalah milik milik sang pemenang, dan kebenaran biasanya datang terlambat http://blog.suaramerdeka.com/?p=197 posted September 29, 2012by Yunantyo Adi S (YAS)/
Lebih terperinciPERANAN TNI-AD DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN SKRIPSI
PERANAN TNI-AD DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945-1950 SKRIPSI Oleh Aprilia Nur Hasanah NIM 070210302089 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciDIMENSI POLITIS AND YURIDIS KETETAPAN MPR NO. XXXIII/MPRS/1967. Oleh Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH 1.
DIMENSI POLITIS AND YURIDIS KETETAPAN MPR NO. XXXIII/MPRS/1967 Oleh Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH 1. TAP MPRS NO.XXXIII/MPRS/1967 Pada tahun 1967, tepatnya pada tanggal 12 Maret 1967, MPRS menetapkan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dinamika hubungan sipil dan militer pada masa Demokrasi Liberal (1950-
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan. Dinamika hubungan sipil dan militer pada masa Demokrasi Liberal (1950-1959) sangat menarik untuk dikaji. Militer adalah organ yang penting yang dimiliki
Lebih terperinciA. Pengertian Orde Lama
A. Pengertian Orde Lama Orde lama adalah sebuah sebutan yang ditujukan bagi Indonesia di bawah kepemimpinan presiden Soekarno. Soekarno memerintah Indonesia dimulai sejak tahun 1945-1968. Pada periode
Lebih terperinciPancasila era Orde Lama reformasi
Pancasila era Orde Lama reformasi Modul ke: Pancasila terus berlanjut dari Orde Lama, Ore Baru, Orde Reformasi dan saat ini. Perjalanan Ideologi Pancasila mengalami Pasang surut dari Generasi ke generasi,
Lebih terperinci66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)
66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang Sejarah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang menelaah tentang asal-usul dan perkembangan serta peranan
Lebih terperinciBerilah tanda (X) pada huruf a, b, c, atau d sebagai jawaban yang paling tepat!
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 BERBAH ULANGAN HARIAN 1 KELAS VIII SEMESTER GASAL TAHUN 2016 Waktu: 50 menit Berilah tanda (X) pada huruf a, b, c, atau d sebagai jawaban yang paling tepat! 1. Sikap positif
Lebih terperinciSistem Pemerintahan Negara Indonesia semenjak 1945
Sistem Pemerintahan Negara Indonesia semenjak 1945 Sistem pemerintahan mempunyai sistem dan tujuan untuk menjaga suatu kestabilan negara itu. Namun di beberapa negara sering terjadi tindakan separatisme
Lebih terperinciAdela Siahaan dan Siti Jubaedah Pendidikan Sejarah, FKIP-UNRIKA
REFLEKSI POSISI PENDIDIKAN SEJARAH DALAM KEBIJAKAN KURIKULUM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Adela Siahaan dan Siti Jubaedah Pendidikan Sejarah, FKIP-UNRIKA Email: delaningrat@gmail.com A. Abstrak
Lebih terperinciPancasila Idiologi dan Identitas Nasional. D.H.Syahrial/PPKn
Pancasila Idiologi dan Identitas Nasional 1 D.H.Syahrial/PPKn Dr. H.Sy ahrial Pancasila sebagai Ideologi Negara Pemerimaan Pancasila sebagai konsensus (kesepakatan) politik, nilai-nilai cultural. Piagam
Lebih terperinciKISI-KISI UAS SEJARAH
KISI-KISI UAS SEJARAH Reformasi Kondisi politik masa B.J. Habibie ABRI masa B.J. Habibie Kebijakan Gusdur terhadap etnis Tionghoa Kebijakan politik masa Gusdur Kebijakan ekonomi masa Megawati Prestasi
Lebih terperinciSoeharto Sudah Korupsi Sejak Pangdam Diponegoro?
Soeharto Sudah Korupsi Sejak Pangdam Diponegoro? Ini Catatan Pranoto 07:10 01 OKT 2015 http://budaya.rimanews.com/buku/read/20151001/237184/soeharto-sudah-korupsi-sejak-pangdam-diponegoro-ini-catatan-pranoto-
Lebih terperinciPERAN POLITIK MILITER DI INDONESIA
PERAN POLITIK MILITER DI INDONESIA Materi Kuliah Sistem Politik Indonesia [Sri Budi Eko Wardani] Alasan Intervensi Militer dalam Politik FAKTOR INTERNAL FAKTOR EKSTERNAL 1. Nilai dan orientasi perwira
Lebih terperinci2014 PEMILIHAN UMUM DAN MEDIA MASSA
BAB V KESIMPULAN Media massa di Indonesia berkembang seiring dengan bergantinya pemerintahan. Kebijakan pemerintah turut mempengaruhi kinerja para penggiat media massa (jurnalis) dalam menjalankan tugas
Lebih terperinciSalawati Daud, Walikota Perempuan Pertama Di Indonesia
Salawati Daud, Walikota Perempuan Pertama Di Indonesia Sabtu, 3 Agustus 2013 14:51 WIB Saya iseng bertanya ke mesin pencari Google: Siapa Walikota Perempuan Pertama di Indonesia? Sejumlah nama pun muncul.
Lebih terperinciNama : Yogi Alfayed. Kelas : X ips 1. Tugas : Kaidah yang fundamental (PPKn) JAWABAN :
Nama : Yogi Alfayed Kelas : X ips 1 Tugas : Kaidah yang fundamental (PPKn) JAWABAN : 1. Pengertian pokok kaidah fundamental negara Nilai-nilai pancasila sebagai dasar filsafat negara bangsa Indonesia.
Lebih terperinciKISI KISI UJIAN SEKOLAH BERBASIS KOMPUTER TAHUN NO. KOMPETENSI DASAR KLS NO SOAL Memahami corak kehidupan masyarakat pada zaman praaksara
KISI KISI UJIAN SEKOLAH BERBASIS KOMPUTER TAHUN 2017 Mata Pelajaran Penyusun Soal :SEJARAH INDONESIA : DRS. LADU NO. KOMPETENSI DASAR KLS NO SOAL 1. 3.2 Memahami corak kehidupan masyarakat pada zaman praaksara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bolaang Mongondow adalah sebuah suku bangsa di Indonesia. Dimana suku
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bolaang Mongondow adalah sebuah suku bangsa di Indonesia. Dimana suku Mongondow adalah merupakan penduduk Kerajaan Bolaang Mongondow yang pada tahun 1954 secara resmi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sejak jaman kemerdekaan berkali-kali menghadapi ujian. Pada tahun
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perjuangan bangsa Indonesia untuk menciptakan keadilan bagi masyarakatnya sejak jaman kemerdekaan berkali-kali menghadapi ujian. Pada tahun 1950-1959 di Indonesia berlaku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilu 1955 merupakan pemilihan umum pertama dengan sistem multi partai yang dilakukan secara terbuka,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilu 1955 merupakan pemilihan umum pertama dengan sistem multi partai yang dilakukan secara terbuka, bebas dan jujur.tetapi pemilihan umum 1955 menghasilkan
Lebih terperinciSILABUS PEMBELAJARAN
SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah : Program : Ilmu Pengetahuan Sosial Mata Pelajaran : Sejarah Kelas/Semester : XII/1 Standar : 1. Menganalisis Perjuangan sejak Proklamasi hingga Lahirnya 1.1. Menganalisis
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Orde Baru lahir dari tekad untuk melakukan koreksi total atas kekurangan sistem politik yang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Orde Baru lahir dari tekad untuk melakukan koreksi total atas kekurangan sistem politik yang telah dijalankan sebelumnya. Dengan kebulatan tekad atau komitmen
Lebih terperinciMEMAHAMI ASPIRASI DAERAH UNTUK MENGUKUHKAN NKRI Satu Abad Mr. Sjafruddin Prawiranegara Palembang, 26 Juni 2011
KETUA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MEMAHAMI ASPIRASI DAERAH UNTUK MENGUKUHKAN NKRI Satu Abad Mr. Sjafruddin Prawiranegara Palembang, 26 Juni 2011 Assalamu alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
Lebih terperinciPemberontakan Militer dan Ideologi Peristiwa Madiun, DI/TII, G 30 S/PKI
Pemberontakan Militer dan Ideologi Peristiwa Madiun, DI/TII, G 30 S/PKI Pemberontakan Militer *PRRI/Permesta Pemberontakan Ideologi PKI tahun 1948 PKI tahun 1965 Pemberontakan PRRI/Permesta Tokoh yang
Lebih terperinci72. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B)
72. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang disusun dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kita hidup ditengah derasnya perkembangan sistem komunikasi. Media massa adalah media atau sarana penyebaran informasi secara massa dan dapat diakses oleh masyarakat
Lebih terperinciREFORMASI TENTANG UNDANG-UNDANG KEPARTAIAN DI INDONESIA. Drs. ZAKARIA
REFORMASI TENTANG UNDANG-UNDANG KEPARTAIAN DI INDONESIA Drs. ZAKARIA Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara A. Pendahuluan Kehidupan Kepartaian selama
Lebih terperinciPEREKONOMIAN INDONESIA
Modul ke: PEREKONOMIAN INDONESIA Sejarah Perekenomian Indonesia Periode Orde Baru Fakultas FEB Sitti Rakhman, SP., MM. Program Studi Manajemen Latar belakang lahirnya Orde Baru Terjadinya peristiwa Gerakan
Lebih terperinciBAB III KEDUDUKAN NASKAH PROKLAMASI YANG OTENTIK DALAM PENDIDIKAN NASIONALISME BANGSA INDONESIA
BAB III KEDUDUKAN NASKAH PROKLAMASI YANG OTENTIK DALAM PENDIDIKAN NASIONALISME BANGSA INDONESIA Bab ketiga yang merupakan hasil kajian penulis terhadap fakta-fakta historis yang terkait dengan perumusan
Lebih terperincipengalaman putra 'tokoh integrasi' Tionghoa Indonesia pada 1965
'Dicina-cinakan' di jalan: pengalaman putra 'tokoh integrasi' Tionghoa Indonesia pada 1965 Endang NurdinBBC Indonesia 27 Oktober 2017 http://www.bbc.com/indonesia/dunia-41738253?ocid=wsindonesia.chat-apps.in-app-msg.whatsapp.trial.link1_.auin
Lebih terperinciSilahkan Baca Tragedi PKI Ini
Silahkan Baca Tragedi PKI Ini Nusantarapos,- Apakah Pantas Soeharto Diampuni?, Ada seorang ahli sejarah yang sempat meneliti tentang kejadian yang menimpa bangsa kita di tahun 1965, mengatakan bahwa di
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Permasalahan Penulisan skripsi ini bermula dari ketertarikan penulis dengan konsep mitologi Roland Barthes. Ia menggunakannya sebagai alat untuk mengkritik ideologi
Lebih terperinci74. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E)
74. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang disusun dalam
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
1 2 PENDAHULUAN Salah satu variabel yang mempengaruhi sistem pendidikan nasional adalah kurikulum. Oleh karena itu, kurikulum harus dapat mengikuti dinamika yang ada dalam masyarakat. kurikulum harus bisa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berbagai peristiwa sejarah tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Peristiwaperistiwa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbagai peristiwa sejarah tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Peristiwaperistiwa tersebut sangat dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran, baik itu watak, kepercayaan,
Lebih terperinciSMP. 1. Jaminan terhadap hak-hak asasi manusia dan warga negara 2. Susunan ketatanegaraan suatu negara 3. Pembagian & pembatasan tugas ketatanegaraan
JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMP VIII (DELAPAN) PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKN) KONSTITUSI YANG PERNAH BERLAKU A. Konstitusi yang pernah berlaku di Indonesia Konstitusi (Constitution) diartikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Esai merupakan suatu ekspresi diri berupa gagasan atau pemikiran seseorang tentang suatu hal yang dituangkan dalam bentuk tulisan yang berupa teks. Esai atau tulisan
Lebih terperinciBAB II PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI INDONESIA YANG DITUANGKAN DALAM UNJUK RASA (DEMONSTRASI) SEBAGAI HAK DALAM MENGEMUKAKAN PENDAPAT
37 BAB II PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI INDONESIA YANG DITUANGKAN DALAM UNJUK RASA (DEMONSTRASI) SEBAGAI HAK DALAM MENGEMUKAKAN PENDAPAT A. Sejarah Perkembangan Demokrasi di Indonesia Demokrasi adalah bentuk
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan suatu negara untuk menjadi lebih baik dari aspek kehidupan merupakan cita-cita dan sekaligus harapan bagi seluruh rakyat yang bernaung di dalamnya.
Lebih terperinciPresiden Seumur Hidup
Presiden Seumur Hidup Wawancara Suhardiman : "Tidak Ada Rekayasa dari Bung Karno Agar Diangkat Menjadi Presiden Seumur Hidup" http://tempo.co.id/ang/min/02/18/nas1.htm Bung Karno, nama yang menimbulkan
Lebih terperinciSEJARAH PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA
SEJARAH PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA SEJARAH PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Asas kerakyatan mengandung arti bahwa kedaulatan ada pada rakyat. Segala hukum (recht, peraturan perundang-undangan)
Lebih terperinciSOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018. Hari / Tanggal : SENIN, 27 NOPEMBER 2017
PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 TAMPAKSIRING Jl. DR. Ir. Soekarno, Desa Sanding, Kecamatan Tampaksiring Telp. (0361) 981 681 SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aam Amaliah Rahmat, 2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa rezim Orde Baru kebebasan individu, dalam menyatakan pendapat, kebebasan berorganisasi dan kebebasan pers sangat dibatasi oleh aturan yang ketat secara
Lebih terperinciTENACIOUS Sejarah UKK Sem. I XII
Sejarah UKK Sem. I XII Landasan hukum terbentuknya Orde Baru : TAP MPR No. IX/ MPRS/ 1966 : penyerahan kekuasaan Soekarno kepada Soeharto akibat G 30S/ PKI, pengukuhan Supersemar (11 Maret 1966) TAP MPR
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. berdasarkan uraian pada bagian sebelumnya mengenai Kontroversi Penentuan Pendapat
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti berdasarkan uraian pada bagian sebelumnya mengenai Kontroversi Penentuan Pendapat Rakyat (PEPERA)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Politik merupakan hal yang sering diperbincangkan dalam masyarakat. Apalagi tahun ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Politik merupakan hal yang sering diperbincangkan dalam masyarakat. Apalagi tahun ini merupakan tahun politik di Indonesia, karena tahun ini di Indonesia menjalani Pemilu.
Lebih terperinciBAB V. Penutup. pengaruh kapitalisme guna mewujudkan revolusi sosialis di Indonesia, berangkat dari
BAB V Penutup 5.1. Kesimpulan PKI lahir sebagai organisasi kepartaian yang memiliki banyak tujuan. Di samping untuk menguasasi politik domestik negara, PKI juga memiliki misi untuk menghapus pengaruh kapitalisme
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bulan September tahun 1948 merupakan saat-saat yang tidak akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bulan September tahun 1948 merupakan saat-saat yang tidak akan terlupakan oleh masyarakat kota Madiun, terutama bagi umat Islam di Madiun. Pada bulan September tahun
Lebih terperinciPendidikan Kewarganegaraan (IPB 105) TINGKAT PERSIAPAN BERSAMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Pendidikan Kewarganegaraan (IPB 105) TINGKAT PERSIAPAN BERSAMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR PENILAIAN UTS UAS : 30 PERSEN : 30 PERSEN KOLOKIUM: 40 PERSEN, terdiri dari KEHADIRAN (10%) PENYUSUNAN MAKALAH (30
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 bukanlah peristiwa yang terjadi begitu saja. Peristiwa tersebut adalah sebuah akumulasi sebuah perjuangan
Lebih terperinciKelompok 10. Nama :- Maria Yuni Artha (197) - Neni Lastanti (209) - Sutarni (185) Kelas : A5-14
Kelompok 10 Nama :- Maria Yuni Artha (197) - Neni Lastanti (209) - Sutarni (185) Kelas : A5-14 SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIIL 1959-1966 1. Pengertian Sistem Pemerintahan Presidensial Sistem presidensial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai gagasan pemersatu bangsa Indonesia dengan tujuan melanjutkan revolusi kita
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nasakom merupakan hasil buah pikiran Presiden Soekarno yang dijadikannya sebagai gagasan pemersatu bangsa Indonesia dengan tujuan melanjutkan revolusi kita yang belum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyikapi RUU. tentang Keistimewaan Yogyakarta. Kurang lebih
BAB I PENDAHULUAN Tidak mungkin ada monarki yang bertabrakan, baik dengan konstitusi maupun nilai demokrasi ( Suara Yogya, 26/11/2010). Itulah pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyikapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. The Constitution is made for men, and not men for the Constitution. (Soekarno, dalam pidato tanggal 17 Agustus 1959)
BAB I PENDAHULUAN The Constitution is made for men, and not men for the Constitution. (Soekarno, dalam pidato tanggal 17 Agustus 1959) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 selanjutnya
Lebih terperinciBAB V PENUTUP 1. Kesimpulan
BAB V PENUTUP 1. Kesimpulan Film Senyap mengungkapkan bahwa komunis merupakan korban pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang terjadi saat peristiwa pemberantasan komunis 1965 yang dampaknya masih terasa
Lebih terperinciKomitmen Dan Kebersamaan Untuk Memperjuangkan Hak Asasi Manusia diselenggarakan oleh Pusham UII bekerjasama dengan
HAK SIPIL DAN POLITIK (Civil and Political Rights) Oleh: Suparman Marzuki Disampaikan pada PERJAMUAN ILMIAH Tentang Membangun Komitmen Dan Kebersamaan Untuk Memperjuangkan Hak Asasi Manusia diselenggarakan
Lebih terperinciRangkuman Materi Ajar PKn Kelas 6 MATERI AJAR
Rangkuman Materi Ajar PKn Kelas 6 MATERI AJAR Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Kelas/Semester : VI / I Alokasi Waktu : 6 x 35 Menit Standar Kompetensi 1. Menghargai nilai-nilai juang dalam proses
Lebih terperinciDari pernyataan di atas, pernyataan yang merupakan hasil dari siding PPKI adalah.
Nama kelompok : Achmad Rafli Achmad Tegar Alfian Pratama Lulu Fajar F Nurul Vita C Kelas : XII TP2 1. Perhatikan penyataan-pernyataan berikut. 1. Mengesahkan dan menetapkan UUD 1945 sebagai dasar konstitusi
Lebih terperinciPANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA
Modul ke: Fakultas FAKULTAS TEKNIK PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA ERA ORDE LAMA, ERA ORDE BARU DAN ERA REFORMASI BAHAN TAYANG MODUL 4 SEMESTER GASAL 2016 RANI PURWANTI KEMALASARI
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perubahan Undang-Undang Dasar tahun 1945 (UUD tahun 1945) tidak hanya
I. PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Perubahan Undang-Undang Dasar tahun 1945 (UUD tahun 1945) tidak hanya didasari oleh keinginan untuk hidup berbangsa dan bernegara secara demokratis. Terdapat alasan lain
Lebih terperinci