Penentuan MVar Optimal SVC pada Sistem Transmisi Jawa Bali 500 kv Menggunakan Artificial Bee Colony Algorithm
|
|
- Hartono Makmur
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Penentuan MVar Optimal SVC pada Sistem Transmisi Jawa Bali 500 kv Menggunakan Artificial Bee Colony Algorithm Oleh : Fajar Galih Indarko NRP : Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Imam Robandi, MT Abstrak Permintaan tenaga listrik yang terus meningkat dan perkembangan power electronic yang sangat cepat, menyebabkan Flexible AC Trans- mission System (FACTS) devices telah digunakan secara luas dalam sistem tenaga listrik. Salah satu jenis FACTS device adalah Static Var Compensator (SVC) yang banyak digunakan untuk mengurangi rugi-rugi daya pada saluran transmisi. Dalam tugas akhir ini, Artificial Bee Colony (ABC) Algorithm digunakan untuk menentukan MVar optimal SVC dalam sistem transmisi Jawa Bali 500 kv. Optimisasi dilakukan pada parameter rating SVC, sehingga dengan cara tersebut dapat diketahui nilai kapasitas SVC yang sesuai untuk memperbaiki profil tegangan dan menghasilkan rugi-rugi daya saluran transmisi yang paling rendah. Hasil simulasi dengan menggunakan Artificial Bee Colony (ABC) Algorithm menunjukkan rugi-rugi daya dapat turun sebesar 13,018 + j144,277 MVA untuk percobaan pertama dan 16,873 + j185,229 MVA untuk percobaan kedua dari total rugi-rugi daya yang ada pada sistem transmisi Jawa Bali 500 kv. Kata kunci: Static Var Compensator (SVC), Sistem Transmisi Jawa Bali 500 kv, Artificial Bee Colony (ABC) Algorithm 1. PENDAHULUAN Dalam beberapa tahun terakhir, operasi sistem tenaga listrik modern sedang menghadapi banyak tantangan dalam kaitannya dengan deregulasi dan restrukturisasi industri tenaga listrik. Permintaan tenaga listrik terus meningkat secara tetap, sedangkan di sisi lain perluasan pembangkit tenaga listrik dan pembangunan saluran transmisi baru untuk meningkatkan loadability jaringan listrik sudah sangat terbatas. Hal ini dikarenakan, untuk pemasangan fasilitas dan peralatan sistem tenaga listrik yang baru, ditentukan berdasarkan pertimbangan lingkungan dan faktor ekonomi. Selain biayanya mahal, pembuatan saluran transmisi baru juga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk pembangunannya. Sehingga akhirnya muncul potensi penggunaan peralatan Flexible AC Transmission System (FACTS), yang berperan penting dalam memaksimalkan pemanfaatan sistem transmisi tenaga listrik yang sudah ada. FACTS devices mempunyai kemampuan untuk menjadikan suatu sistem tenaga listrik dapat beroperasi dengan cara lebih fleksibel, aman, dan ekonomis. Pola pembangkitan tenaga listrik yang mengarah pada pembebanan saluran yang terlampau berat, akan mengakibatkan rugi-rugi saluran yang lebih tinggi, dan memperlemah keamanan serta stabilitas dari sistem tenaga listrik tersebut. Dalam kondisi demikian, FACTS devices bisa digunakan untuk meningkatkan kemampuan sistem, dengan cara mengontrol aliran daya pada saluran transmisi. Di antara beberapa jenis FACTS devices, Static Var Compensator (SVC) telah digunakan secara luas di seluruh dunia. SVC utamanya digunakan untuk mengatur tegangan bus, dengan cara menginjeksikan daya reaktif yang dapat dikontrol ke dalam sistem [1]. Pemasangan SVC pada satu atau beberapa titik tertentu dalam jaringan listrik, dapat meningkatkan kapasitas penyaluran dan mengurangi rugi-rugi daya [2]. Permasalahan umum yang sering terjadi pada penggunaan peralatan ini dalam sebuah sistem adalah penentuan MVar optimal SVC untuk dialokasikan dalam sistem transmisi tenaga listrik. Parameter-parameter berupa batasan tegangan, range kerja SVC, serta variasi beban, semuanya perlu dipertimbangkan dengan seksama sehingga permasalahan menjadi sangat rumit. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, perlu digunakan suatu metode algoritma untuk menentukan kapasitas SVC dalam sistem, sehingga dapat diperoleh harga yang optimum. Salah satu metode untuk menyelesaikan permasalahan optimisasi tersebut adalah dengan menggunakan Artificial Bee Colony (ABC) Algorithm. Artificial Bee Colony Algorithm [3] merupakan metode algoritma yang dikemukakan oleh Karaboga pada tahun 2005, yang mengadopsi perilaku mencari makan (foraging behaviour) dari koloni lebah. Metode algoritma ini telah terbukti dapat digunakan dengan efisien untuk menyelesaikan berbagai permasalahan optimisasi multivariabel [4].
2 2. PEMODELAN STATIC VAR COMPENSATOR Static Var Compensator (SVC) adalah komponen FACTS dengan hubungan paralel, yang fungsi utamanya untuk mengatur tegangan pada bus tertentu dengan cara mengontrol besaran reaktansi ekuivalen. Dari sudut pandang operasional, SVC bekerja seperti reaktansi variabel shunt, yang bisa menghasilkan atau menyerap daya reaktif untuk mengatur besarnya tegangan pada titik sambungan ke jaringan AC [5]. Dalam bentuk yang paling sederhana, SVC terdiri dari komponen fixed capacitor (FC) yang terhubung paralel dengan thyristorcontrolled reactor (TCR). Kontrol sudut penyalaan thyristor memungkinkan SVC untuk memiliki kecepatan respon yang hampir seketika. Hal ini digunakan secara luas untuk menyalurkan daya reaktif dan menyediakan support regulasi tegangan dengan cepat. Selain itu SVC juga dipakai untuk meningkatkan batas stabilitas sistem dan mengurangi osilasi daya [6]. Secara umum ada dua konfigurasi SVC, yaitu: a) Model firing angle SVC Pemodelan SVC berupa reaktansi ekuivalen X SVC, yang merupakan fungsi dari perubahan sudut penyalaan α, yang terdiri dari kombinasi paralel admitansi ekuivalen thyristor-controlled reactor (TCR) dan reaktansi kapasitif tetap, seperti ditunjukkan pada Gambar 1(a). Model ini memberikan informasi mengenai sudut penyalaan SVC yang diperlukan untuk mencapai tingkat kompensasi tertentu. b) Model total susceptance SVC SVC dilihat sebagai sebuah reaktansi yang dapat diatur melalui perubahan susceptansi B SVC, yang melambangkan nilai susceptansi SVC total yang diperlukan untuk mempertahankan besar tegangan bus pada nilai tertentu, seperti ditunjukkan pada Gambar 1(b). Gambar 1. Konfigurasi SVC Dengan mengacu pada Gambar 1(b), arus yang dialirkan oleh SVC adalah I SVC = jb SVC V l (1) dan daya reaktif yang dibangkitkan oleh SVC, yang juga merupakan daya reaktif yang diinjeksikan pada bus l, adalah Q SVC = Q l = V k 2 B SVC (2) 3. ARTIFICIAL BEE COLONY (ABC) ALGORITHM Dalam metode ini, perilaku cerdas tertentu dari sekawanan lebah madu berupa perilaku mencari makan ditinjau, dan sebuah algoritma baru dari koloni lebah buatan (artificial bee colony) yang mensimulasikan perilaku lebah madu tersebut dijelaskan untuk memecahkan permasalahan optimisasi multidimensi dan multimodal. Dalam model ABC algorithm, koloni lebah tiruan dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu: lebah pekerja, lebah onlooker dan lebah scout. Posisi sumber makanan melambangkan solusi dari masalah yang dioptimisasi, dan jumlah nektar dari tiap sumber makanan dapat disamakan dengan kualitas (fitness) dari solusi yang didapat. Flowchart dari metode ABC algorithm dapat dilihat pada Gambar 2 berikut ini. Tidak Inisialisasi posisi sumber makanan Hitung jumlah nektar Tentukan posisi sumber makanan baru untuk lebah pekerja Hitung jumlah nektar Sudahkah semua lebah onlooker terdistribusi? Ya Catat posisi sumber makanan terbaik Temukan sumber makanan yang harus ditinggalkan Hasilkan posisi yang baru untuk pengganti sumber makanan yang ditinggalkan Apakah kriteria terpenuhi? Ya Posisi sumber makanan terakhir Tidak Tentukan posisi sebuah sumber makanan tetangga untuk lebah onlooker Pilih sebuah sumber makanan untuk lebah onlooker Gambar 2. Flowchart dari ABC algorithm Langkah-langkah utama proses optimisasi ABC algorithm dapat diuraikan sebagai berikut, 1. Inisialisasi posisi sumber makanan. 2. Gerakkan lebah pekerja menuju sumber-sumber makanan dan tentukan jumlah nektarnya. Untuk tiap lebah pekerja, sebuah sumber makanan baru dihasilkan melalui rumusan, v ij = x ij + φ ij (x ij - x kj ) (3) 3. Gerakkan lebah onlooker menuju sumber-sumber makanan dan tentukan jumlah nektarnya. Pada langkah ini, lebah onlooker memilih sebuah sumber makanan dengan menggunakan perhitungan probabilitas (4) dan mendapatkan sebuah sumber makanan baru dalam area sumber makanan yang telah dipilih melalui rumusan (3). p i = fit i SN i=1 fit i (4) 4. Tentukan sumber makanan yang harus ditinggalkan dan alokasikan lebah pekerjanya sebagai
3 scout untuk mencari sumber makanan baru berdasarkan pencarian secara acak dengan memakai rumusan, x j j i = x min j + rand[0, 1] x max j x min (5) 5. Catat sumber makanan terbaik yang telah ditemukan sejauh ini. 6. Ulangi langkah 2 5 hingga kriteria yang diinginkan terpenuhi. 4. IMPLEMENTASI ABC ALGORITHM PADA PROSES OPTIMISASI SVC Sebelum proses optimisasi SVC dilakukan pada sistem transmisi Jawa Bali 500 kv, maka parameterparameter terkait yang ada pada proses optimisasi SVC harus direpresentasikan terlebih dahulu menjadi parameter-parameter ABC Algorithm. Tabel berikut ini menunjukkan representasi tersebut. Tabel 1. Representasi ABC Algorithm untuk optimisasi SVC ABC Algorithm Jumlah lebah pekerja atau posisi sumber makanan Dimensi Jumlah nektar sumber makanan (fitness) Optimisasi SVC pada sistem transmisi Jawa Bali 500 kv Nilai kapasitas SVC yang akan dipasang pada tiap bus dalam range yang telah ditentukan Jumlah kandidat bus pada sistem transmisi Jawa Bali 500 kv yang akan dipasang SVC Fungsi obyektif : min F = P loss Dan flowchart implementasi ABC Algorithm untuk proses optimisasi SVC pada sistem transmisi Jawa Bali 500 kv ditunjukkan pada Gambar 3. Gambar 3. Flowchart implementasi ABC Algorithm untuk optimisasi SVC 5. ANALISIS DATA DAN HASIL PERCOBAAN Data sistem transmisi Jawa Bali 500 kv yang digunakan terdiri dari 23 bus, 28 saluran, dan 8 pusat pembangkit. Bus-bus yang ada diklasifikasikan sebagai berikut: a. Bus Swing : Suralaya. b. Bus Generator : Cirata, Muara Tawar, Saguling, Gresik, Tanjung Jati, Grati, dan Paiton. c. Bus Beban : Cilegon, Kembangan, Gandul, Cibinong, Cawang, Bekasi, Cibatu, Bandung Selatan, Mandi- racan, Ungaran, Surabaya Barat, Depok, Tasikmalaya, Pedan, Kediri. Single line diagram sistem transmisi Jawa Bali 500 kv dapat dilihat pada Gambar 4. Sedangkan data-data saluran, beban dan generator diperlihatkan pada Tabel 2 dan 3.
4 1 Suralaya i - j R (pu) X (pu) 1/2 B Tap Setting , , , Cilegon , , , , , , Cibinong 4 Gandul Kembangan , , , , , , Cirata 7 Bekasi 9 Cibatu 6 8 Cawang Mandiracan Depok Muaratawar 19 Tasikmalaya 20 Pedan Tabel 3. Data beban dan generator pada sistem transmisi Jawa Bali 500 kv [7] No. Bus Nama Bus P (MW) Beban Q (MVar) P (MW) Generator Q (MVar) 1 Suralaya Saguling Bandung Kediri 21 2 Cilegon Kembangan Gandul Ungaran 15 Tanjung jati 22 Paiton 5 Cibinong Cawang Surabaya Barat 7 Bekasi Grati 17 Gresik 8 Muaratawar Cibatu Gambar 4. Single line diagram sistem transmisi Jawa Bali 500 kv Tabel 2. Data saluran transmisi Jawa Bali 500 kv [7] i - j R (pu) X (pu) 1/2 B Tap Setting 1-2 0, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , Cirata Saguling Bandung Selatan Mandirancan Ungaran Tanjung Jati Surabaya Barat Gresik Depok Tasikmalaya Pedan Kediri Paiton Grati Metode yang digunakan dalam analisis aliran daya adalah metode Newton-Raphson, dengan penyelesaiannya didasarkan pada: 1. Base tegangan = 500 kv 2. Base daya = 1000 MVA 3. Akurasi = 0, Akselerasi = 1,1 5. Maksimum iterasi = 50 Hasil analisis aliran daya sebelum dipasang kompensasi SVC ditunjukkan pada Tabel 4, dan rugi-rugi daya pada masing-masing saluran, direpresentasikan pada Tabel , , , ,
5 Tabel 4. Aliran daya sistem transmisi Jawa Bali 500 kv sebelum pemasangan SVC No. Bus Tegangan (pu) Sudut (derajat) Beban Pembangkitan MW MVar MW MVar 1 1,020 0, , , ,016-0, ,972-5, ,977-5, ,978-5, ,978-7, ,975-7, ,000-6, , ,980-6, ,970-6, , ,970-5, , ,956-5, ,939-2, ,942 7, ,000 13, , ,992 15, ,000 15, , ,976-5, ,949-0, ,931 6, ,945 13, ,000 21, , ,000 18, ,430 Tabel 5. Rugi-rugi daya saluran transmisi Jawa Bali 500 kv sebelum pemasangan SVC Saluran Rugi-rugi Daya No. Saluran Aktif Reaktif Dari Ke (MW) (MVar) ,084 12, , , , ,803 8, ,755 7, ,147 1, ,163 20, ,838 8, ,141-6, ,082 0, ,462 23, ,182 20, ,521 5, ,556 5, ,009 11, ,268 39, , , ,167 95, , , ,503 4, ,218-15, ,884 8, ,010 56, ,057 6, ,761 57, ,078 93, , , ,828 66,847 Total rugi-rugi 136, ,030 Dari Tabel 4, bisa dilihat bahwa tidak semua profil tegangan bus berada dalam batas standar yang diijinkan. Berdasarkan tabel tersebut, tegangan pada bus 13, 14, 19, 20, dan 21 (yang dicetak tebal dalam tabel) terletak di bawah standar. Sedangkan pada Tabel 5, melalui analisis aliran daya yang sudah dilakukan sebelumnya, juga didapatkan total rugirugi daya sebesar 136,539 + j1223,030 MVA. Untuk simulasi penggunaan Artificial Bee Colony (ABC) Algorithm pada proses optimisasi penempatan SVC, diasumsikan semua bus generator tidak akan dipasang SVC, karena bus generator dianggap sudah mampu memenuhi kebutuhan daya reaktifnya sendiri. Dan total ukuran SVC yang dipasang pada sistem tidak dibatasi. Percobaan ini dibagi menjadi dua kategori: a) Percobaan 1: Penempatan SVC diimplementasikan berdasarkan hasil profil tegangan dari analisis aliran daya. Kandidat bus untuk penempatan SVC adalah bus-bus yang terkena tegangan kritis, yakni tegangan yang nilainya di luar batasan tegangan normal (di bawah tegangan normal). Pada percobaan ini, ukuran SVC maksimal yang dipasang pada tiap-tiap bus adalah 300 Mvar. b) Percobaan 2: Penempatan SVC dilakukan pada semua bus beban, yaitu bus 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 12, 13, 14, 16, 18, 19, 20, and 21. Hal ini dilakukan dengan alasan bahwa di bus beban sering terjadi perubahan tegangan yang disebabkan oleh variasi pembebanan pada masing-masing bus, sehingga tegangan dapat berubah sewaktuwaktu. Oleh karena itu sangat dianjurkan untuk memasang SVC pada bus-bus yang mensuplai beban besar dan berubah-ubah. Pada percobaan ini, ukuran SVC maksimal yang dipasang pada tiap-tiap bus adalah 200 Mvar. Untuk kedua percobaan ini, harga SVC tidak dipertimbangkan. Dan agar mendapatkan performansi aliran daya yang optimal, sistem diusahakan memenuhi batasan-batasan berikut: 1. Batas tegangan harus memenuhi nilai range: V min V i V max dengan i = 1, n i = nomor bus V min = 0,95 pu V max = 1,05 pu 2. Batasan operasi aman generator, untuk itu generator harus mensuplai daya reaktif sebesar: Q i > 0 dengan i = 1,...n i = jumlah generator 4.1 Hasil Percobaan 1 Pada percobaan 1, bus-bus yang akan dipasang SVC adalah bus-bus kritis yang profil tegangannya di bawah standar, yaitu bus 13, 14, 19, 20, dan 21. ABC Algorithm yang disimulasikan menggunakan data parameter colony size 50 dan maximum cycle 100. Dan setelah simulasi ABC dijalankan, bus-bus kritis diinjeksi sebesar: a. Bus 13 = 287 MVar d. Bus 20 = 174 MVar b. Bus 14 = 186 MVar e. Bus 21 = 293 MVar c. Bus 19 = 259 MVar Dari hasil optimisasi dengan ABC pada percobaan 1, total rugi-rugi daya dapat diturunkan
6 Rugi Daya Aktif (MW) Rugi Daya Aktif (MW) Tegangan (pu) Tegangan (pu) menjadi 123,521 + j1078,753 MVA. Perbandingan tegangan masing-masing bus sebelum dan sesudah pemasangan SVC pada percobaan 1, ditunjukkan dalam Gambar Sebelum penempatan SVC No. Bus Sesudah penempatan SVC Gambar 5. Grafik perbandingan tegangan masing-masing bus sebelum dan sesudah penempatan SVC pada percobaan 1 Dan Gambar 6 memperlihatkan perbandingan rugirugi daya hasil simulasi load flow, sebelum dan sesudah optimisasi penempatan SVC pada percobaan Gambar 7. Grafik perbandingan tegangan masing-masing bus sebelum dan sesudah penempatan SVC pada percobaan 2 Sedangkan Gambar 8 memperlihatkan perbandingan rugi-rugi daya hasil simulasi load flow, sebelum dan sesudah optimisasi penempatan SVC pada percobaan Sebelum penempatan SVC No. Bus Sesudah penempatan SVC No. Saluran Sebelum penempatan SVC No. Saluran Sesudah penempatan SVC Gambar 6. Grafik perbandingan rugi-rugi daya sistem sebelum dan sesudah penempatan SVC pada percobaan 1 Dari Gambar 6 dapat dianalisa bahwa setelah penambahan SVC pada bus-bus tertentu, losses yang ada pada sistem dapat diturunkan. 4.2 Hasil Percobaan 2 Pada percobaan 2, pemasangan SVC dilakukan di semua bus beban, yaitu bus 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 12, 13, 14, 16, 18, 19, 20, dan 21. ABC algorithm yang dipakai dalam proses optimisasi menggunakan data parameter colony size 50, dimension 15 dan maximum cycle 100. Setelah simulasi ABC dijalankan, injeksi SVC pada tiap-tiap bus beban adalah sebesar: a. Bus 2 = 131 MVar i. Bus 13 = 200 MVar b. Bus 3 = 185 MVar j. Bus 14 = 183 MVar c. Bus 4 = 156 MVar k. Bus 16 = 195 MVar d. Bus 5 = 147 MVar l. Bus 18 = 106 MVar e. Bus 6 = 123 MVar m. Bus 19 = 181 MVar f. Bus 7 = 102 MVar n. Bus 20 = 191 MVar g. Bus 9 = 178 MVar o. Bus 21 = 181 MVar h. Bus 12 = 152 MVar Dari hasil optimisasi dengan ABC pada percobaan 2, total rugi-rugi daya dapat diturunkan menjadi 119,666 + j1037,801 MVA. Perbandingan tegangan masing-masing bus sebelum dan sesudah pemasangan SVC pada percobaan 2, ditunjukkan dalam Gambar 7. Gambar 8. Grafik perbandingan rugi-rugi daya sistem sebelum dan sesudah penempatan SVC pada percobaan Perbandingan Percobaan 1 dan 2 Dari hasil simulasi percobaan 1 dan percobaan 2 dapat diperoleh tabel perbandingan sebagai berikut : Tabel 6. Perbandingan hasil optimisasi percobaan 1 dan percobaan 2 Total SVC (MVAR) Sebelum penempatan SVC Sesudah penempatan SVC Percobaan 1 Percobaan 2 Total rugi daya Total aktif SVC (MW) (MVAR) Total rugi daya aktif (MW) , , KESIMPULAN Dari hasil simulasi penentuan Mvar optimal SVC pada sistem transmisi 500 kv Jawa Bali menggunakan Artificial Bee Colony (ABC) Algorithm dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut, 1. Proses komputasi pada penentuan Mvar optimal SVC sebagai kontrol tegangan menunjukkan peningkatan hasil yang memuaskan. Hal ini dapat dilihat pada kondisi sebelum optimisasi, profil tegangan te-rendah yang terdapat pada bus 20 adalah sebesar 0,931 pu, sedangkan setelah optimisasi, profil tegangan terendah pada percobaan 1 terdapat pada bus 3 sebesar 0,972 pu dan pada percobaan 2 terdapat pada bus 14 dan 20 sebesar 0,978 pu. 2. Pada percoban 1, penentuan Mvar optimal SVC menggunakan metode ABC dapat menurunkan rugi-rugi daya sebesar 13,018 + j144,277 MVA, yaitu dari 136,539 + j1223,030 MVA menjadi 123,521 + j1078,753 MVA, dengan SVC dipasang pada bus 13,14, 19, 20, dan 21.
7 3. Pada percobaan 2, penentuan Mvar optimal SVC menggunakan metode ABC dapat menurunkan rugi-rugi daya sebesar 16,873 + j185,229 MVA, yaitu dari 136,539 + j1223,030 MVA menjadi 119,666 + j1037,801 MVA, dengan SVC dipasang pada bus 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 12, 13, 14, 16, 18, 19, 20, dan Hasil analisis menunjukkan bahwa percobaan 2 dapat menurunkan rugi-rugi daya aktif lebih besar dibandingkan percobaan 1, namun pada percobaan 2 memerlukan jumlah total SVC yang lebih besar. 7. DAFTAR PUSTAKA [1] Haque, M. H., Best Location of SVC to Improve First Swing Stability Limit of A Power System, Electric Power Systems Research 77: , [2] Grünbaum, R., Halvarsson, B., Wilk- Wilczynski, A., FACTS and HVDC Light For Power System Interconnections, ABB Power Systems, Power Delivery Conference, Madrid, Spain, September [3] Karaboga, D., An Idea Based On Honey Bee Swarm For Numerical Optimization, Technical Report-TR06, Erciyes University, Engineering Faculty, Computer Engineering Department, [4] Karaboga, D., Basturk, B., On The Performance of Artificial Bee Colony (ABC) Algorithm, Applied Soft Computing, 8(1): , [5] Acha, E., Agelidis, V.G., Anaya-Lara, O., Miller, T.J.E., Power Electronic Control in Electrical Systems, MPG Books Ltd., Great Britain, [6] Kundur, P., Power Systems Stability and Control, McGraw-Hill, New York, [7] Umar, Optimasi Penempatan TCSC dan SVC pada Sistem 500 kv Jawa-Madura-Bali Menggunakan Breeder Algoritma Genetika, Tesis, Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, 2008.
PENENTUAN MVAR OPTIMAL SVC PADA SISTEM TRANSMISI JAWA BALI 500 KV MENGGUNAKAN ARTIFICIAL BEE COLONY ALGORITHM
PENENTUAN MVAR OPTIMAL SVC PADA SISTEM TRANSMISI JAWA BALI 500 KV MENGGUNAKAN ARTIFICIAL BEE COLONY ALGORITHM Oleh : Fajar Galih Indarko (2207 100 521) Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Imam Robandi, MT.
Lebih terperinciOPTIMASI PENEMPATAN DAN KAPASITAS SVC DENGAN METODE ARTIFICIAL BEE COLONY ALGORITHM
OPTIMASI PENEMPATAN DAN KAPASITAS SVC DENGAN METODE ARTIFICIAL BEE COLONY ALGORITHM Khairina Noor.A. 1, Hadi Suyono, ST., MT., Ph.D. 2, Dr. Rini Nur Hasanah, ST., M.Sc. 3 1 Mahasiswa Teknik Elektro, 2,3
Lebih terperinciPenempatan Dan Penentuan Kapasitas Optimal Distributed Generator (DG) Menggunakan Artificial Bee Colony (ABC)
Penempatan Dan Penentuan Kapasitas Optimal Distributed Generator (DG) Menggunakan Artificial Bee Colony (ABC) Oleh : Ahmad Zakaria H. 2207100177 Dosen Pembimbing : Prof. Dr.Ir. Imam Robandi, MT. Ir. Sjamsjul
Lebih terperinciPenempatan Dan Penentuan Kapasitas Optimal Distributed Generator (DG) Menggunakan Artificial Bee Colony (ABC)
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 B-16 Penempatan Dan Penentuan Kapasitas Optimal Distributed Generator (DG) Menggunakan Artificial Bee Colony (ABC) Ahmad Zakaria H, Sjamsjul
Lebih terperinciPenentuan Letak dan Kapasitas Bank Kapasitor Secara Optimal Menggunakan Bee Colony Algorithm
Penentuan Letak dan Kapasitas Bank Kapasitor Secara Optimal Menggunakan Bee Colony Algorithm Oleh : Danang Sulistyo 2205100002 Dosen Pembimbing : Prof. Imam Robandi Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro
Lebih terperinciPENENTUAN SLACK BUS PADA JARINGAN TENAGA LISTRIK SUMBAGUT 150 KV MENGGUNAKAN METODE ARTIFICIAL BEE COLONY
PENENTUAN SLACK BUS PADA JARINGAN TENAGA LISTRIK SUMBAGUT 150 KV MENGGUNAKAN METODE ARTIFICIAL BEE COLONY Tommy Oys Damanik, Yulianta Siregar Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro
Lebih terperinciPENEMPATAN LOKASI OPTIMAL STATIC VAR COMPENSATOR (SVC) DENGAN ALGORITMA ARTIFICIAL BEE COLONY
PENEMPATAN LOKASI OPTIMAL STATIC VAR COMPENSATOR (SVC) DENGAN ALGORITMA ARTIFICIAL BEE COLONY Hadi Suyono 1, RiniNurHasanah 2, Khairina Noor. A. 3 Jurusan Teknik Elektro, UniversitasBrawijaya Jalan MT.
Lebih terperinciOPTIMASI RATING SVC DAN TCSC UNTUK MENGURANGI RUGI-RUGI DAYA PADA SISTEM 500 kv JAMALI MENGGUNAKAN METODE PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO)
OPTIMASI RATING SVC DAN TCSC UNTUK MENGURANGI RUGI-RUGI DAYA PADA SISTEM 500 kv JAMALI MENGGUNAKAN METODE PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO) Fitria Prasetiawati *), Yuningtyastuti, and Susatyo Handoko Jurusan
Lebih terperinci1.2 Tujuan Memberikan solusi dalam optimalisasi penempatan dan rating SVC untuk memperbaiki profil tegangan pada Sistem Tenaga Listrik 500 kv Jamali.
OPTIMASI PENEMPATAN SVC UNTUK MEMPERBAIKI PROFIL TEGANGAN PADA SISTEM 500 kv JAMALI MENGGUNAKAN METODE PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO) Ari Hastanto 1, Ir. Yuningtyastuti, MT 2, Susatyo Handoko, ST.,
Lebih terperinciPenempatan Dan Penentuan Kapasitas Optimal Distributed Generator (DG) Menggunakan Artificial Bee Colony (ABC)
Penempatan Dan Penentuan Kapasitas Optimal Distributed Generator (DG) Menggunakan Artificial Bee Colony (ABC) Ahmad Zakaria H, Sjamsjul Anam, dan Imam Robandi Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciBAB III 1 METODE PENELITIAN
23 BAB III 1 METODE PENELITIAN 1.1 Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Karakteristik pembangkit meliputi daya maksimum dam minimum, karakteristik heat-rate (perbandingan
Lebih terperinciStudi Perbaikan Stabilitas Tegangan Sistem Jawa-Madura- Bali (Jamali) dengan Pemasangan SVC Setelah Masuknya Pembangkit 1000 MW Paiton
B244 Studi Perbaikan Stabilitas Tegangan Sistem Jawa-Madura- Bali (Jamali) dengan Pemasangan SVC Setelah Masuknya Pembangkit 1000 MW Paiton Heru Pujo Prayitno, Ontoseno Penangsang, Ni Ketut Aryani Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini kebutuhan energi listrik meningkat dengan cepat, akan tetapi perkembangan pembangkit dan saluran transmisi dibatasi ketersediaan sumber daya dan masalah
Lebih terperinciBAB IV STUDI ALIRAN DAYA
BAB IV STUDI ALIRAN DAYA 4.1. STUDI ALIRAN DAYA DENGAN PROGRAM E.T.A.P. Perubahan listrik menggunakan program yang dibuat dengan teliti untuk melakukan studi aliran daya dan stabiliti. Suatu program yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Parameter Saluran Sistem Standar IEEE 30 Bus digunakan nilai MVA base sebesar 100 MVA dan nilai kv base sebesar 100 kv, sedangkan untuk sistem interkoneksi 500 kv Jawa-Bali
Lebih terperinciEvaluasi Kestabilan Tegangan Sistem Jawa Bali 500kV menggunakan Metode Continuation Power Flow (CPF)
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (213) 1-6 1 Evaluasi Kestabilan Tegangan Sistem Jawa Bali 5kV menggunakan Metode Continuation Power Flow (CPF) Agiesta Pradios Ayustinura, Adi Soeprijanto, Rony Seto
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pengumpulan Data Pembangkit Suralaya Cibinong Cilegon 7 1 6 Gandul 2 4 Balaraja 3 Kembangan Muaratawar 5 Depok 9 Bekasi 8 11 Tasikmalaya Cirata 10 Cawang 12 Pedan 16 Saguling
Lebih terperinciStudi Perbaikan Stabilitas Tegangan Kurva P-V pada Sistem Jawa-Bali 500kV dengan Pemasangan Kapasitor Bank Menggunakan Teori Sensitivitas
Studi Perbaikan Stabilitas Tegangan Kurva P-V pada Sistem Jawa-Bali 500kV dengan Pemasangan Kapasitor Bank Menggunakan Teori Sensitivitas Tutuk Agung Sembogo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri,
Lebih terperinciStudi Pengaruh Penggunaan TCSC dan SVC terhadap Biaya Operasi Tahunan di Sistem Jawa Bali 500 kv
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (13) 1-7 1 Studi Pengaruh Penggunaan TCSC dan SVC terhadap Biaya Operasi Tahunan di Sistem Jawa Bali kv Aji Akbar Firdaus, Rony Seto Wibowo, Heri Suryoatmojo Jurusan
Lebih terperinciPENEMPATAN KAPASITOR DAN OPTIMASI KAPASITASNYA MENGGUNAKAN ARTIFICIAL BEE COLONY (ABC) PADA SALURAN DISTRIBUSI PRIMER
146 Dielektrika ISSN 2086-9487 Vol. 1, No. 2 : 146 153 Agustus 2014 PENEMPATAN KAPASITOR DAN OPTIMASI KAPASITASNYA MENGGUNAKAN ARTIFICIAL BEE COLONY (ABC) PADA SALURAN DISTRIBUSI PRIMER Wildan Faisal Harharah1
Lebih terperinciEVALUASI KESTABILAN TEGANGAN SISTEM JAWA BALI 500KV MENGGUNAKAN METODE CONTINUATION POWER FLOW (CPF)
EVALUASI KESTABILAN TEGANGAN SISTEM JAWA BALI 500KV MENGGUNAKAN METODE CONTINUATION POWER FLOW (CPF) Agiesta Pradios Ayustinura 2209100154 Dosen Pembimbing ; Prof.Dr. Ir. Adi Soeprijanto, MT. Dr. Eng.
Lebih terperinciOPTIMALISASI KAPASITAS SVC PADA SISTEM JAWA BALI 500 KV MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA
OPTIMALISASI KAPASITAS SVC PADA SISTEM JAWA BALI 500 KV MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Afifa Razana 1, Iradiratu DPK 2, Istiyo Winarno 3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan, Universitas
Lebih terperinciOPTIMISASI PENGATURAN DAYA REAKTIF DAN TEGANGAN PADA SISTEM INTERKONEKSI JAWA-BALI 500 KV MENGGUNAKAN QUANTUM BEHAVED PARTICLE SWARM OPTIMIZATION
OPTIMISASI PENGATURAN DAYA REAKTIF DAN TEGANGAN PADA SISTEM INTERKONEKSI JAWA-BALI 500 KV MENGGUNAKAN QUANTUM BEHAVED PARTICLE SWARM OPTIMIZATION Refi Aulia Krisida, Adi Soeprijanto, Heri Suryoatmojo Jurusan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
34 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi tegangan tiap bus, perubahan rugi-rugi daya pada masing-masing saluran dan indeks kestabilan tegangan yang terjadi dari suatu
Lebih terperinciAPLIKASI SVC (STATIC VAR COMPENSATOR) DALAM PERBAIKAN JATUH TEGANGAN PADA SISTEM KELISTRIKAN KOTA PALU
APLIKASI SVC (STATIC VAR COMPENSATOR) DALAM PERBAIKAN JATUH TEGANGAN PADA SISTEM KELISTRIKAN KOTA PALU Maryantho Masarrang 1) 1,) Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Elektro, Universitas Tadulako Email: antho.masarrang@gmail.com
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian penjadwalan pembangkit termal pada sistem interkoneksi 500kV Jawa- Bali ini adalah untuk membandingkan metode Simulated Annealing dengan metode yang digunakan PLN.
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Static VAR Compensator Static VAR Compensator (SVC) pertama kali dipasang pada tahun 1978 di Gardu Induk Shannon, Minnesota Power and Light system dengan rating 40 MVAR. Sejak
Lebih terperinciOPTIMASI PENEMPATAN DISTRIBUTED GENERATION PADA IEEE 30 BUS SYSTEM MENGGUNAKAN BEE COLONY ALGORITHM
OPTIMASI PENEMPATAN DISTRIBUTED GENERATION PADA IEEE 30 BUS SYSTEM MENGGUNAKAN BEE COLONY ALGORITHM Nur Ilham Luthfi 1), Ir. Yuningtyastuti, MT 2), Susatyo Handoko, ST., MT. 3) Jurusan Teknik Elektro,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
34 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi tegangan tiap bus, perubahan rugi-rugi daya pada masing-masing saluran dan indeks kestabilan tegangan yang terjadi dari suatu
Lebih terperinciKUKUH WIDARSONO
KOMPENSASI DAYA REAKTIF PADA SISTEM KELISTRIKAN INDUSTRI MENGGUNAKAN FILTER PASIF DAN THYRISTOR CONTROLLED REACTOR (TCR) BERBASIS FUZZY LOGIC CONTROLLER KUKUH WIDARSONO - 08100504 Bidang Studi Teknik Sistem
Lebih terperinciAnalisis Dan Pemodalan Static Var Compensator (SVC) Untuk Menaikan Profil Tegangan Pada Outgoing Gardu Induk Probolinggo
Analisis Dan Pemodalan Static Var Compensator (SVC) Untuk Menaikan Profil Tegangan Pada Outgoing Gardu Induk Probolinggo Taufik Hidayat 1,*, Lauhil Mahfudz Hayusman 1 1 Program Studi Teknik Listrik D-III,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pertumbuhan industrialisasi dan pemukiman penduduk mengakibatkan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan industrialisasi dan pemukiman penduduk mengakibatkan peningkatan akan kebutuhan energi listrik. Hal ini menyebabkan cepatnya pertumbuhan sistem tenaga listrik.
Lebih terperinciOptimisasi Penempatan SVC untuk Memperbaiki Profil Tegangan dengan Menggunakan Algoritma Genetika
Optimisasi Penempatan SVC untuk Memperbaiki Profil Tegangan dengan Menggunakan Algoritma Genetika Syarifil Anwar 1,, Hadi Suyono, Harry Soekotjo D 1 Akademi Teknik Pembangunan Nasional, Banjar Baru, Kalimantan
Lebih terperinciOptimisasi Operasi Sistem Tenaga Listrik dengan Konstrain Kapabilitas Operasi Generator dan Kestabilan Steady State Global
Optimisasi Operasi Sistem Tenaga Listrik dengan Konstrain Kapabilitas Operasi Generator dan Kestabilan Steady State Global Johny Custer (2209201007) Dosen Pembimbing : Prof. Ir. Ontoseno Penangsang, M.
Lebih terperinciANALISIS PERBAIKAN PROFIL TEGANGAN MENGGUNAKAN STATIC VAR COMPENSATOR (SVC) PADA SISTEM INTERKONEKSI AREA MALANG SKRIPSI
ANALISIS PERBAIKAN PROFIL TEGANGAN MENGGUNAKAN STATIC VAR COMPENSATOR (SVC) PADA SISTEM INTERKONEKSI AREA MALANG SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata I Teknik Elektro
Lebih terperinciPERHITUNGAN BIAYA SEWAJARINGAN TRANSMISI 500 KV JAWA- BALI DENGAN METODE MW-MILE BIALEK TRACING
PERHITUNGAN BIAYA SEWAJARINGAN TRANSMISI 500 KV JAWA- BALI DENGAN METODE -MILE BIALEK TRACING Kurniawan Galih, Hermawan, and Susatyo Handoko Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang Jl.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode fuzzy logic yang diajukan penulis ini adalah untuk membandingkan metode fuzzy logic yang diajukan penulis dengan metode yang digunakan PLN. Dengan menggunakan data pembangkit
Lebih terperinciPERHITUNGAN CCT (CRITICAL CLEARING TIME) UNTUK ANALISIS KESTABILAN TRANSIENT PADA SISTEM KELISTRIKAN 500KV JAWA-BALI
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (01) 1-5 1 PERHITUNGAN CCT (CRITICAL CLEARING TIME) UNTUK ANALISIS KESTABILAN TRANSIENT PADA SISTEM KELISTRIKAN 500KV JAWA-BALI I Nyoman Kurnia Widhiana, Ardyono Priyadi
Lebih terperinciPENENTUAN TITIK INTERKONEKSI DISTRIBUTED GENERATION
PENENTUAN TITIK INTERKONEKSI DISTRIBUTED GENERATION (DG) PADA JARINGAN 20 KV DENGAN BANTUAN METODE ARTIFICIAL BEE COLONY STUDI KASUS : PLTMH AEK SILAU 2 Syilvester Sitorus Pane, Zulkarnaen Pane Konsentrasi
Lebih terperinciSIMULASI OPTIMASI DAYA REAKTIF DAN TEGANGAN PADA SISTEM JAMALI 500 kv MENGGUNAKAN METODE PARTICLE SWARM OPTIMIZATION
SIMULASI OPTIMASI DA REAKTIF DAN TEGANGAN PADA SISTEM JAMALI 500 kv MENGGUNAKAN METODE PARTICLE SWARM OPTIMIZATION Gunara Fery Fahnani *), Yuningtyastuti, and Susatyo Handoko, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas
Lebih terperinciPENEMPATAN SVC (STATIC VAR COMPENSATOR) UNTUK MEMPERBAIKI PROFIL TEGANGAN PADA JARINGAN TRANSMISI PT. PLN LAMPUNG
PENEMPATAN SVC (STATIC VAR COMPENSATOR) UNTUK MEMPERBAIKI PROFIL TEGANGAN PADA JARINGAN TRANSMISI PT. PLN LAMPUNG Arya Wiguna B 1, Dikpride Despa 2, Herri Gusmedi 3, Abdul Haris 4 1,2,3,4 Jurusan Teknik
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: B-32
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1 No. 1 (Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 B-32 Optimisasi Interline Power Flow Controller (IPFC) menggunakan Imperialist Competitive Algorithm (ICA) Muhammad Siddiq B. Sidaryanto Imam
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (216) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Print) A121 Studi Analisa Stabilitas Transien Sistem Jawa-Madura-Bali (Jamali) 5kV Setelah Masuknya Pembangkit Paiton MW Pada Tahun 221
Lebih terperinciKajian Potensi Kerugian Akibat Penggunaan BBM pada PLTG dan PLTGU di Sistem Jawa Bali
Seminar Final Project Power System Engineering Majoring of Electrical Engineering Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Kajian Potensi Kerugian Akibat Penggunaan BBM pada PLTG dan PLTGU di Sistem
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KURVA P-V UNTUK GI 500 kv DALAM RANGKA MENGANTISIPASI VOLTAGE COLLAPSE. Rusda Basofi
PENGEMBANGAN KURVA P-V UNTUK GI 500 kv DALAM RANGKA MENGANTISIPASI VOLTAGE COLLAPSE Rusda Basofi 2210100025 Dosen Pembimbing : Prof.Dr. Ir. Adi Soeprijanto, MT. Dr. Eng. Rony Seto Wibowo, ST., MT Peningkatan
Lebih terperinciOptimasi Kendali Distribusi Tegangan pada Sistem Tenaga Listrik dengan Pembangkit Tersebar
Optimasi Kendali Distribusi Tegangan pada Sistem Tenaga Listrik dengan Pembangkit Tersebar Soni Irawan Jatmika 2210 105 052 Pembimbing : 1. Prof. Dr. Ir. Adi Soeprijanto, MT. 2. Heri Suryoatmojo, ST. MT.
Lebih terperinciAnalisis Kontingensi Sistem Jawa-Bali 500KV Untuk Mendesain Keamanan Operasi
Presentasi Sidang Tugas Akhir (Genap 2) Teknik Sistem Tenaga Jurusan Teknik Elektro ITS Analisis Kontingensi Sistem Jawa-Bali 5KV Untuk Mendesain Keamanan Operasi Nama : Arif Rachman NRP : 227 625 Pembimbing
Lebih terperinciPENEMPATAN SVC (STATIC VAR COMPENSATOR ) PADA JARINGAN DISTRIBUSI DENGAN ETAP 7.5.0
Jurnal Sains, Teknologi dan Industri, Vol. 12, No. 1, Desember 2014, pp. 1-8 ISSN 1693-2390 print/issn 2407-0939 online PENEMPATAN SVC (STATIC VAR COMPENSATOR ) PADA JARINGAN DISTRIBUSI DENGAN ETAP 7.5.0
Lebih terperinciPenelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro, Universitas Lampung dimulai pada bulan Januari 2015 sampai dengan bulan
III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro, Universitas Lampung dimulai pada bulan Januari 2015 sampai dengan bulan
Lebih terperinciOptimisasi Injeksi Daya Aktif dan Reaktif Dalam Penempatan Distributed Generator (DG) Menggunakan Fuzzy - Particle Swarm Optimization (FPSO)
TESIS Optimisasi Injeksi Daya Aktif dan Reaktif Dalam Penempatan Distributed Generator (DG) Menggunakan Fuzzy - Particle Swarm Optimization (FPSO) Dosen Pembimbing : Prof. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng. Ph.D
Lebih terperinciSTUDI PENGARUH PEMASANGAN STATIC VAR COMPENSATOR TERHADAP PROFIL TEGANGAN PADA PENYULANG NEUHEN
: 43-49 STUDI PENGARUH PEMASANGAN STATIC VAR COMPENSATOR TERHADAP PROFIL TEGANGAN PADA PENYULANG NEUHEN Alkindi #1, Mahdi Syukri #2, Syahrizal #3 # Jurusan Teknik Elektro dan Komputer, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciPERANCANGAN SOFTWARE APLIKASI UNTUK PERKIRAAN STABILITAS TRANSIEN MULTIMESIN MENGGUNAKAN METODE KRITERIA SAMA LUAS
PERANCANGAN SOFTWARE APLIKASI UNTUK PERKIRAAN STABILITAS TRANSIEN MULTIMESIN MENGGUNAKAN METODE KRITERIA SAMA LUAS Boy Sandra (2204 100 147) Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. serta dalam pengembangan berbagai sektor ekonomi. Dalam kenyataan ekonomi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Daya listrik memberikan peran sangat penting dalam kehidupan masyarakat serta dalam pengembangan berbagai sektor ekonomi. Dalam kenyataan ekonomi modren sangat tergantung
Lebih terperinciOPTIMASI PENEMPATAN SVC DAN TCSC UNTUK PERBAIKAN PROFIL TEGANGAN DAN MENGURANGI RUGI TRANSMISI MENGGUNAKAN METODE REAL-CODED GENETIC ALGORITHM
1 OPTIMASI PENEMPATAN SVC DAN TCSC UNTUK PERBAIKAN PROFIL TEGANGAN DAN MENGURANGI RUGI TRANSMISI MENGGUNAKAN METODE REAL-CODED GENETIC ALGORITHM Imam Suwandi¹, Hadi Suyono, S.T., M.T., Ph.D.², Ir. Unggul
Lebih terperinciSIMULASI OPTIMASI DAYA REAKTIF DAN TEGANGAN PADA SISTEM JAMALI 500 kv MENGGUNAKAN METODE PARTICLE SWARM OPTIMIZATION
SIMULASI OPTIMASI DAYA REAKTIF DAN TEGANGAN PADA SISTEM JAMALI 500 kv MENGGUNAKAN METODE PARTICLE SWARM OPTIMIZATION Gunara Fery Fahnani 1, Ir. Yuningtyastuti, MT 2, Susatyo Handoko, ST., MT. 2 Jurusan
Lebih terperinci1. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
1.1. Latar Belakang 1. BAB I PENDAHULUAN Dalam perkembangan era modern, listrik menjadi salah satu kebutuhan primer untuk menunjang berbagai kebutuhan dan aktivitas masyarakat. Seiring dengan peningkatan
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Oleh ARIF KUSUMA MANURUNG NIM : DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016
TUGAS AKHIR PENEMPATAN OPTIMAL KAPASITOR BANK PADA SISTEM DISTRIBUSI RADIAL 20 kv MENGGUNAKAN METODE ARTIFICIAL BEE COLONY (ABC) ALGORITHM (STUDI KASUS : JARINGAN DISTRIBUSI PM1 PEMATANGSIANTAR) Diajukan
Lebih terperinciKata Kunci Operasi ekonomis, iterasi lambda, komputasi serial, komputasi paralel, core prosesor.
OPERASI EKONOMIS PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK DENGAN METODE ITERASI LAMBDA MENGGUNAKAN KOMPUTASI PARALEL Dheo Kristianto¹, Hadi Suyono, ST, MT, Ph.D.², Ir. Wijono, MT. Ph.D³ ¹Mahasiswa Teknik Elektro, ² ³Dosen
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Tinjauan Pustaka Semakin pesatnya pertumbuhan suatu wilayah menuntut adanya jaminan ketersediaannya energi listrik serta perbaikan kualitas dari energi listrik, menuntut para
Lebih terperinciBAB III SISTEM TENAGA LISTRIK INTERKONEKSI JAWA-BALI
BAB III SISTEM TENAGA LISTRIK INTERKONEKSI JAWA-BALI 3.1 SISTEM TENAGA LISTRIK JAWA-BALI Sistem tenaga listrik Jawa-Bali dihubungkan oleh Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (S.U.T.E.T.) 500 kv dan Saluran
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dibangkitkan oleh pembangkit harus dinaikkan dengan trafo step up. Hal ini
2.1 Sistem Transmisi Tenaga Listrik BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sistem transmisi adalah sistem yang menghubungkan antara sistem pembangkitan dengan sistem distribusi untuk menyalurkan tenaga listrik yang dihasilkan
Lebih terperinciSTUDI KESTABILAN SISTEM BERDASARKAN PREDIKSI VOLTAGE COLLAPSE PADA SISTEM STANDAR IEEE 14 BUS MENGGUNAKAN MODAL ANALYSIS
STUDI KESTABILAN SISTEM BERDASARKAN PREDIKSI VOLTAGE COLLAPSE PADA SISTEM STANDAR IEEE 14 BUS MENGGUNAKAN MODAL ANALYSIS OLEH : PANCAR FRANSCO 2207100019 Dosen Pembimbing I Prof.Dr. Ir. Adi Soeprijanto,
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (216) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Print) B27 Optimasi Aliran Daya Satu Phasa Pada Sistem Distribusi Radial 33 Bus IEEE dan Sistem Kelistrikan PT. Semen Indonesia Aceh Untuk
Lebih terperinciStrategi Interkoneksi Suplai Daya 2 Pembangkit di PT Ajinomoto Indonesia, Mojokerto Factory
1 Strategi Interkoneksi Suplai Daya 2 di PT Ajinomoto Indonesia, Mojokerto Factory Surya Adi Purwanto, Hadi Suyono, dan Rini Nur Hasanah Abstrak PT. Ajinomoto Indonesia, Mojokerto Factory adalah perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya aktivitas operasional produksi di suatu industri eksplorasi dan eksploitasi minyak bumi menyebabkan peningkatan kebutuhan daya listrik
Lebih terperinciOptimisasi Dynamic Economic Dispatch Menggunakan Algoritma Artificial Bee Colony
Optimisasi Dynamic Economic Dispatch Menggunakan Algoritma Artificial Bee Colony Nurlita Gamayanti 1, Abdullah Alkaff 2, Amien Karim 3 Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya,
Lebih terperinciSIMULASI DAN ANALISIS ALIRAN DAYA PADA SISTEM TENAGA LISTRIK MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK ELECTRICAL TRANSIENT ANALYSER PROGRAM (ETAP) VERSI 4.
SIMULASI DAN ANALISIS ALIRAN DAYA PADA SISTEM TENAGA LISTRIK MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK ELECTRICAL TRANSIENT ANALYSER PROGRAM (ETAP) VERSI 4.0 Rudi Salman 1) Mustamam 2) Arwadi Sinuraya 3) Abstrak Penelitian
Lebih terperinciAplikasi micro-genetic Algorithm ( -GA) untuk Penyelesaian Economic Dispatch pada Sistem Kelistrikan Jawa Bali 500 KV
Aplikasi micro-genetic Algorithm ( -GA) untuk Penyelesaian Economic Dispatch pada Sistem Kelistrikan Jawa Bali 500 KV Amir Amruddin 2207100073 Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Imam Robandi, MT. Heri Suryoatmojo,
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi, teknologi, dan industri pada zaman modern ini mengakibatkan peningkatan kebutuhan energi listrik. Hampir seluruh peralatan penunjang industri
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN September 2015 bertempat di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik. Alat dan bahan tugas akhir ini, diantaranya :
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Pengerjaan dan perancangan tugas akhir ini dilakukan dari bulan September 2014 - September 2015 bertempat di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik
Lebih terperinciPENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM ( TSP ) DENGAN MENGGUNAKAN ARTIFICIAL BEE COLONY
PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM ( TSP ) DENGAN MENGGUNAKAN ARTIFICIAL BEE COLONY Rendra Firman Pratama, Purwanto, dan Mohammad Yasin e-mail: Ren_mr07@yahoo.com Universitas Negeri Malang ABSTRAK:
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN PLTU TELUK SIRIH 100 MEGAWATT PADA SISTEM SUMATERA BAGIAN TENGAH
PENGARUH PENAMBAHAN PLTU TELUK SIRIH 100 MEGAWATT PADA SISTEM SUMATERA BAGIAN TENGAH TUGAS AKHIR Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program strata-1 pada Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik
Lebih terperinciSIMULASI OPTIMASI PENEMPATAN KAPASITOR MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY DAN ALGORITMA GENETIKA PADA SISTEM TEGANGAN MENENGAH REGION JAWA BARAT
SIMULASI OPTIMASI PENEMPATAN KAPASITOR MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY DAN ALGORITMA GENETIKA PADA SISTEM TEGANGAN MENENGAH REGION JAWA BARAT Gahara Nur Eka Putra NRP : 1022045 E-mail : bb.201smg@gmail.com ABSTRAK
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian Menentukan lokasi dan kapasitas optimal SVC pada sistem transmisi 150 kv subsistem Bandung Selatan dan New Ujungberung menggunakan algoritma genetika membutuhkan
Lebih terperinciPengaruh Penempatan Unified Power Flow Controller Terhadap Kestabilan Tegangan Sistem Tenaga Listrik
Pengaruh Penempatan Unified Power Flow Controller Terhadap Kestabilan Tegangan Sistem Tenaga Listrik Lesnanto Multa Putranto Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, FT UGM Yogyakarta, Indonesia
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISA. IEEE 30 bus yang telah dimodifikasi. Sistem IEEE 30 bus ini terdiri 30 bus,
BAB IV HASIL DAN ANALISA Pada penelitian ini metode RCF ( Reactive Contribution Factor ) dan LSF ( Loss Sensitivity Factor ) akan diujikan pada sebuah test sistem IEEE 30 yang telah dimodifikasi. Sistem
Lebih terperinciSIMULASI OPTIMASI PENEMPATAN KAPASITOR MENGGUNAKAN METODA ALGORITMA KUANTUM PADA SISTEM TEGANGAN MENENGAH REGION JAWA BARAT
SIMULASI OPTIMASI PENEMPATAN KAPASITOR MENGGUNAKAN METODA ALGORITMA KUANTUM PADA SISTEM TEGANGAN MENENGAH REGION JAWA BARAT Mart Christo Belfry NRP : 1022040 E-mail : martchristogultom@gmail.com ABSTRAK
Lebih terperinciAplikasi Micro-Genetic Algorithm ( -GA) untuk Penyelesaian Economic Dispatch pada Sistem Kelistrikan Jawa Bali 500 KV
Aplikasi Micro-Genetic Algorithm ( -GA) untuk Penyelesaian Economic Dispatch pada Sistem Kelistrikan Jawa Bali 500 KV Amir Amruddin, Imam Robandi, Heri Suryoatmojo Jurusan Teknik Elektro-FTI-ITS Abstrak
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk menunjang pertumbuhan tersebut memerlukan energi listrik.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi, teknologi, dan industri mengakibatkan peningkatan kebutuhan energi listrik, karena di masa ini hampir semua alat bantu pekerjaan manusia untuk
Lebih terperinciOPTIMISASI BIAYA PEMBANGKITANPADA SISTEM 500 KV JAWA-BALI MENGGUNAKAN METODE ANT COLONY OPTIMIZATION (ACO)
OPTIMISASI BIAYA PEMBANGKITANPADA SISTEM 500 KV JAWA-BALI MENGGUNAKAN METODE ANT COLONY OPTIMIZATION (ACO) Wahyu Ridhani *), Hermawan, and Susatyo Handoko Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro
Lebih terperinciOPTIMASI PENEMPATAN KAPASITOR PADA SALURAN DISTRIBUSI 20 kv DENGAN MENGGUNAKAN METODE KOMBINASI FUZZY DAN ALGORITMA GENETIKA
OPTIMASI PENEMPATAN KAPASITOR PADA SALURAN DISTRIBUSI 20 kv DENGAN MENGGUNAKAN METODE KOMBINASI FUZZY DAN ALGORITMA GENETIKA I Made Wartana, Mimien Mustikawati Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Listrik dewasa ini menjadi salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Teknologi dan ilmu pengetahuan yang tidak pernah henti perkembangannya mendorong
Lebih terperinciProsiding SENTIA 2016 Politeknik Negeri Malang Volume 8 ISSN:
ANALISIS PENGARUH PENGOPERASIAN PLTA WLINGI TERHADAP PROFIL TEGANGAN PADA BUS WLINGI JARINGAN 150 KV DENGAN METODE FAST VOLTAGESTABILITY INDEX ( ) SUB SISTEM GRATI PAITON REGION 4 Ajeng Bening Kusumaningtyas,
Lebih terperinciAliran Daya Optimal dengan Batas Keamanan Sistem Menggunakan Bender Decomposition
Aliran Daya Optimal dengan Batas Keamanan Sistem Menggunakan Bender Decomposition Tri Prasetya Fathurrodli 2211106010 Dosen Pembimbing : Dr. Eng. Rony Seto Wibowo, ST., MT. Prof. Ir. Ontoseno Penangsang,
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014ISSN: X Yogyakarta,15 November 2014
ANALISIS PERBAIKAN TEGANGAN PADA SUBSISTEM DENGAN PEMASANGAN KAPASITOR BANK DENGAN ETAP VERSI 7.0 Wiwik Handajadi 1 1 Electrical Engineering Dept. of Institute of Sains & Technology AKPRIND Yogyakarta
Lebih terperinciAbstrak. Kata kunci: kualitas daya, kapasitor bank, ETAP 1. Pendahuluan. 2. Kualitas Daya Listrik
OPTIMALISASI PENGGUNAAN KAPASITOR BANK PADA JARINGAN 20 KV DENGAN SIMULASI ETAP (Studi Kasus Pada Feeder Srikandi di PLN Rayon Pangkalan Balai, Wilayah Sumatera Selatan) David Tampubolon, Masykur Sjani
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (204) Pengembangan Metode Pembuatan Kurva P-V Untuk GI 500 kv Dalam Rangka Mengantisipasi Voltage Collapse Rusda Basofi, Adi Soeprijanto, Rony Seto Wibowo Jurusan Teknik
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 5 No. 2 (2016) ISSN: ( Print) B-479
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5 No. 2 (2016) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-479 Economic and Emission Dispatch pada Sistem Transmisi Jawa Bali 500 kv Berdasarakan RUPTL 2015 2024 Menggunakan Modified Artificial
Lebih terperinciPENGATURAN SLACK BUS DALAM MENGOPTIMALKAN ALIRAN DAYA PADA KASUS IEEE 30 BUS MENGGUNAKAN METODE NEWTON-RAPHSON PADA APLIKASI MATLAB 7.
PENGATURAN SLACK BUS DALAM MENGOPTIMALKAN ALIRAN DAYA PADA KASUS IEEE 30 BUS MENGGUNAKAN METODE NEWTON-RAPHSON PADA APLIKASI MATLAB 7.0 Muhamad Rizki Fauzi 1, Sabhan Kanata 2, dan Zulkifli, ST 3 Jurusan
Lebih terperinciDynamic Economic Dispatch Mempertimbangkan Prohibited Operating Zones Menggunakan Algoritma Improved Artificial Bee Colony
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B -199 Dynamic Economic Dispatch Mempertimbangkan Prohibited Operating Zones Menggunakan Algoritma Improved Artificial Bee Colony
Lebih terperinciSTUDI ALIRAN DAYA PADA SISTEM KELISTRIKAN SUMATERA BAGIAN UTARA (SUMBAGUT) 150 kv DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE POWERWORLD VERSI 17
STUDI ALIRAN DAYA PADA SISTEM KELISTRIKAN SUMATERA BAGIAN UTARA (SUMBAGUT) 50 kv DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE POWERWORLD VERSI 7 Adly Lidya, Yulianta Siregar Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen
Lebih terperinciSTABILITAS SISTEM TENAGA LISTRIK di REGION 4 PT. PLN (Jawa Timur dan Bali)
T E K N I K E L E K T R O S E K O L A H P A S C A S A R J A N A U N I V E R S I T A S G A D J A H M A D A Y O G Y A K A R T A STABILITAS SISTEM TENAGA LISTRIK di REGION 4 PT. PLN (Jawa Timur dan Bali)
Lebih terperinciOptimisasi Kontroler PID dan Dual Input Power System Stabilizer (DIPSS) pada Single Machine Infinite Bus (SMIB) menggunakan Firefly Algorithm (FA)
Optimisasi Kontroler PID dan Dual Input Power System Stabilizer (DIPSS) pada Single Machine Infinite Bus (SMIB) menggunakan Firefly Algorithm (FA) TEKNIK SISTEM TENAGA PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat seperti publik, bisnis, industri maupun sosial. Hampir disemua sektor,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini kebutuhan listrik adalah kebutuhan utama bagi semua lapisan masyarakat seperti publik, bisnis, industri maupun sosial. Hampir disemua sektor, masyarakat
Lebih terperinciANALISIS RUGI DAYA SISTEM DISTRIBUSI DENGAN PENINGKATAN INJEKSI JUMLAH PEMBANGKIT TERSEBAR. Publikasi Jurnal Skripsi
ANALISIS RUGI DAYA SISTEM DISTRIBUSI DENGAN PENINGKATAN INJEKSI JUMLAH PEMBANGKIT TERSEBAR Publikasi Jurnal Skripsi Disusun Oleh : RIZKI TIRTA NUGRAHA NIM : 070633007-63 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Lebih terperinciKata Kunci : Pembangkit Tersebar, Rugi Daya, Profil Tegangan, Faktor Sensitivitas Rugi-Rugi, Artificial Bee Colony. ABSTRACT
184 Dielektrika, ISSN 2086-9487 Vol. 3, No. 2 : 184-193, Agustus 2016 PENENTUAN LOKASI DISTRIBUTED GENERATION (DG) BERDASARKAN FAKTOR SENSITIVITAS RUGI-RUGI DAN KAPASITAS OPTIMAL MENGGUNAKAN METODE ARTIFICIAL
Lebih terperinciSIMULASI DAN ANALISIS ALIRAN DAYA PADA SISTEM TENAGA LISTRIK MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK ELECTRICAL TRANSIENT ANALYSER PROGRAM (ETAP) VERSI 4.
SIMULASI DAN ANALISIS ALIRAN DAYA PADA SISTEM TENAGA LISTRIK MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK ELECTRICAL TRANSIENT ANALYSER PROGRAM (ETAP) VERSI 4.0 Rudi Salman 1) Mustamam 2) Arwadi Sinuraya 3) mustamam1965@gmail.com
Lebih terperinciDynamic Optimal Power Flow dengan kurva biaya pembangkitan tidak mulus menggunakan Particle Swarm Optimization
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-24 Dynamic Optimal Power Flow dengan kurva biaya pembangkitan tidak mulus menggunakan Particle Swarm Optimization Afif Nur
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Universitas Sumatera Utara
BAB II DASAR TEORI 2.1.Studi Aliran Daya Studi aliran daya di dalam sistem tenaga listrik merupakan studi yang penting.studi aliran daya merupakan studi yang mengungkapkan kinerja dan aliran daya (nyata
Lebih terperinciPERKIRAAN STABILITAS TRANSIEN PADA SISTEM TENAGA LISTRIK MULTIMESIN JAWA BALI 500 KV MENGGUNAKAN COMMITTEE NEURAL NETWORK
PERKIRAAN STABILITAS TRANSIEN PADA SISTEM TENAGA LISTRIK MULTIMESIN JAWA BALI 500 KV MENGGUNAKAN COMMITTEE NEURAL NETWORK Eko Prasetyo 2205 100 092 Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinci