Restuti Dewi Wulandari, Hendro Prabowo. Program Studi Ekstensi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia.
|
|
- Hendri Sasmita
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS PENGARUH BAURAN UTANG-EKUITAS TERHADAP PROFITABILITAS PEMEGANG SAHAM PADA PERUSAHAAN NON- KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE Restuti Dewi Wulandari, Hendro Prabowo Program Studi Ekstensi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia restutidewi@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh bauran utang-ekuitas terhadap profitabilitas pemegang saham pada perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Penelitian ini menggunakan dua model regresi linier berganda, dengan variabel dependen sebagai ukuran profitabilitas pemegang saham adalah : return on equity (ROE) dan earning per share (EPS). Variabel independen untuk masing-masing model sebagai ukuran bauran utang-ekuitas adalah debt ratio (DR). Data yang digunakan adalah laporan keuangan tahunan dengan sampel 85 perusahaan non-keuangan. Hasil regresi menunjukkan bahwa debt ratio berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROE dan EPS. Kata kunci : Earning Per Share; Profitabilitas Pemegang Saham; Return On Equity; Struktur Modal The Effect of Debt-Equity Mix on Shareholders Profitability of Non-Financial Companies Listed in Indonesian Stock Exchange During Abstract This study aims to examine the effect of debt-equity mix on shareholders profitability of non-financial companies listed in Indonesian Stock Exchange during This study specified two multiple linear regression models, with two dependent variables as measurements of shareholders wealth : return on equity (ROE) and earning per share (EPS). The independent variable as measurement of debt-equity mix is debt ratio (DR). The data used is financial report with sample of 85 non-financial companies. Regression result shows that debt ratio has negative and significant effect on ROE and EPS. Keyword : Capital Structure; Earning Per Share; Return On Equity; Shareholders Profitability Pendahuluan Pendanaan merupakan hal yang penting bagi kelangsungan aktivitas bisnis suatu perusahaan. Chechet dan Olayiwola (2014) menyebutkan bahwa dana yang dimaksud adalah modal, sehingga modal merupakan sarana pendanaan aktivitas bisnis perusahaan. Terdapat dua sumber utama yang tersedia bagi perusahaan untuk mendapatkan dana, yaitu sumber internal dan eksternal.pemilihan kedua alternatif sumber pendanaan tersebut merupakan keputusan manajemen perusahaan dalam menentukan bauran utang dan ekuitas. Dalam penelitian ini, bauran utang dan ekuitas merupakan apa yang dimaksud dengan struktur modal. Hal ini sejalan dengan apa yang didefinisikan Chou (2007) sebagai bauran
2 pendanaan utang dan ekuitas suatu perusahaan (Chechet dan Olayiwola, 2014). Bauran utang dan ekuitas dapat berupa komposisi sebagai berikut : 0% utang dan 100% ekuitas, 100% utang dan 0% ekuitas, maupun X% utang dan Y% ekuitas. Dengan tersedianya tiga pilihan bentuk komposisi utang dan ekuitas tersebut, maka penting bagi manajer keuangan perusahaan untuk menentukan proporsi utang dan ekuitas (struktur modal) untuk mencapai struktur modal yang optimal (David dan Olorunfemi, 2010). Uwalomwa dan Uadiale (2012) menyatakan bahwa struktur modal yang optimal adalah yang dapat meminimalkan biaya modal perusahaan dan memaksimalkan profitabilitas pemegang saham. Penggunaan utang dalam struktur modal perusahaan akan menurut Grossman dan Hart (1982) akan menjadi perangkat disiplin untuk mengurangi pemborosan arus kas melalui ancaman likuidasi atau menurut Jensen (1986) melalui tekanan untuk menghasilkan arus kas dalam rangka membiayai utang (Chechet dan Olayiwola, 2014). Dalam keadaan seperti itu, maka utang akan berdampak positif pada nilai perusahaan. Karena memaksimalkan nilai pemegang saham merupakan fungsi dari nilai perusahaan (Chechet dan Olayiwola, 2014), maka penggunaan utang dalam struktur modal perusahaan akan memiliki pengaruh terhadap profitabilitas pemegang saham. Dengan melihat uraian teoritis dan fenomena yang telah disebutkan sebelumnya, serta dengan melihat penelitian-penelitian terdahulu, maka topik yang dipilih dalam penelitian ini adalah pengaruh bauran utang-ekuitas terhadap profitabilitas pemegang saham. Penelitian ini menganalisis apakah terdapat hubungan antara profitabilitas pemegang saham dan bauran utang-ekuitas sesuai dengan hasil penelitian-penelitian sebelumnya oleh para ahli, serta menganalisis pengaruh yang terjadi di antaranya apakah positif atau negatif. Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah : 1. Apakah terdapat pengaruh antara bauran utang-ekuitas yaitu debt ratio terhadap return on equity (ROE) pada perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode ? 2. Apakah terdapat pengaruh antara bauran utang-ekuitas yaitu debt ratio terhadap earning per share (EPS) pada perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode ? Sementara tujuan penelitian adalah :
3 1. Mengetahui apakah terdapat pengaruh antara bauran utang-ekuitas yaitu debt ratio terhadap return on equity (ROE) pada perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Mengetahui apakah terdapat pengaruh antara bauran utang-ekuitas yaitu debt ratio terhadap earning per share (EPS) pada perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Tinjauan Teoritis Profitabilitas pemegang saham erat kaitannya dengan tujuan manajemen keuangan perusahaan. Di sisi lain, kinerja perusahaan akan berdampak pada profitabilitas perusahaan, dan dengan begitu akan berdampak pada profitabilitas pemegang saham. Dalam beberapa penelitian terdahulu, dijelaskan bahwa terdapat hubungan antara kinerja perusahaan dan pemilihan bauran utang-ekuitas atau disebut juga struktur modal. Karena profitabilitas pemegang saham erat kaitannya dengan kinerja perusahaan, sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat pula hubungan antara profitabilitas pemegang saham dan bauran utang-ekuitas atau struktur modal. Definisi Profitabilitas Pemegang Saham Arowoshegbe dan Emeni (2014) menyebutkan bahwa memaksimalkan profitabilitas pemegang saham merupakan fungsi dari nilai perusahaan. Sehingga apabila nilai suatu perusahaan baik, maka profitabilitas pemegang sahamnya akan meningkat. Menurut Brigham dan Ehrhardt (2005), memaksimalkan kekayaan pemegang saham merupakan memaksimalkan nilai fundamental harga saham perusahaan dan tidak hanya harga pasar saat ini. Definisi Profitabilitas Pemegang Saham Pengertian bauran utang-ekuitas dalam penelitian sama dengan pengertian struktur modal suatu perusahaan yang menggambarkan pilihan pendanaan perusahaan dari utang dan ekuitas. Damodaran (2011) menyebutkan bahwa keputusan struktur modal merupakan bauran dari utang dan ekuitas yang digunakan perusahaan untuk mendanai usahanya. Struktur modal merujuk pada istilah kerangka keuangan perusahaan yang terdiri dari utang dan ekuitas yang digunakan untuk mendanai perusahaan (Ong dan Teh, 2011).
4 Teori Modigliani dan Miller (M&M) Propositions Kedua proposisi ini tidak relevan karena tidak memerhatikan adanya biaya kebangkrutan yang disebabkan oleh adanya penambahan utang. Selain itu, teori ini tidak mempertimbangkan adanya pajak. Teori Trade-Off Myers (2001) menyebutkan bahwa menurut teori trade-off, perusahaan akan berutang sampai tingkat tertentu di mana penghematan pajak dari tambahan utang sama dengan biaya financial distress. Teori ini mengisyaratkan perusahaan untuk menggunakan utang namun tidak untuk menggunakan utang secara keseluruhan dalam struktur modal, melainkan merencanakan komposisi yang tepat antara utang dan ekuitas agar struktur modal yang optimal dapat tercapai. Teori Pecking Order Teori ini mengenal adanya hirarki pendanaan berdasarkan tingkat risiko. Artinya, perusahaan menggunakan pendanaan yang tidak berisiko terlebih dahulu dibanding pendanaan yang berisiko. Dalam rangka meningkatkan jumlah modalnya, perusahaan memilih sumber internal terlebih dahulu yaitu dengan cara menginvestasikan kembali laba bersihnya dan dengan cara menjual surat berharga jangka pendek. Apabila masih diperlukan tambahan modal, maka perusahaan akan menerbitkan utang, lalu pilihan berikutnya adalah saham preferen, barulah pilihan terakhir adalah saham biasa (Brigham dan Ehrhardt, 2011). Teori Signaling Teori ini menunjukkan bahwa pengungkapan informasi dari perusahaan akan mempengaruhi persepsi investor. Apabila perusahaan menggunakan sumber pendanaan dari utang, maka investor akan menganggap hal tersebut sebagai sinyal positif sebab artinya perusahaan berada dalam prospek yang bagus sehingga berani mengambil pendanaan dari segi eksternal yaitu utang. Metode Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini memiliki populasi yang terdiri dari seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Sedangkan sampel dari penelitian ini adalah 85 perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun
5 Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik non-probability sampling dengan menentukan kriteria tertentu sesuai dengan tujuan penelitian. Kriteria sampel pada penelitian ini adalah : 1. Perusahaan non-keuangan yang sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode Perusahaan yang memiliki laporan keuangan lengkap dan terdapat variabel penelitian yang diperlukan selama periode penelitian berlangsung. 3. Perusahaan yang menyajikan laporan keuangan dalam mata uang rupiah. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang bersifat kuantitatif. Di antara data-data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan perusahaan yang didapatkan dari Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Pusat Data Ekonomi dan Bisnis FEUI. Variabel-variabel penelitian didapatkan dari Neraca dan Laporan Laba Rugi. Pengolahan data pada penelitian dilakukan dengan beberapa software berikut ini : 1. Microsoft Excel 2007 yang digunakan untuk perhitungan dasar variabel-variabel penelitian 2. Eviews 6 yang digunakan untuk menghasilkan output deskriptif hingga analisis kuantitatif (regresi). Model Penelitian dan Hipotesis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian Arowoshegbe dan Emeni (2014) sebagai acuan model penelitian. Berikut adalah model dalam penelitian ini : ROE it = α + β 1 DR it + β 2 TAT it + β 3 CR it + β 4 A it + β 5 S it + β 6 CI it + ε it EPS it = α + β 1 DR it + β 2 TAT it + β 3 CR it + β 4 A it + β 5 S it + β 6 CI it + ε it dimana, i = cross sectional unit yaitu 85 perusahaan non-keuangan t = time period yaitu tahun dengan data tahunan ROE it = return on equity pada waktu t dan unit i EPS it = earning per share pada waktu t dan unit i DR it TAT it CR it A it S it CI it = debt ratio pada waktu t dan unit i = total asset turnover pada waktu t dan unit i = current ratio pada waktu t dan unit i = umur perusahaan = ukuran perusahaan = capital intensity ratio pada waktu t dan unit i
6 β 1 = intercept term (konstanta), menunjukkan besarnya pengaruh dari variabel dependen terhadap variabel independen pada persamaan regresi dengan mengasumsikan variabel lain bernilai nol. β 2 β 6 = partial regression coefficient (koefisien regresi) dari masing-masing variabel independen pada waktu t dan unit i, merupakan besarnya perubahan variabel dependen akibat perubahan tiap unit variabel independen. Hipotesis yang diuji dengan ROE sebagai indikator adalah sebagai berikut : Mengetahui hubungan DR terhadap profitabilitas pemegang saham dengan ROE sebagai indikator. H 0 : β 1 = 0, DR tidak berpengaruh signifikan terhadap ROE H 1 : β 1 0, DR berpengaruh signifikan terhadap ROE Hipotesis yang diuji dengan EPS sebagai indikator adalah sebagai berikut : Mengetahui hubungan DR terhadap profitabilitas pemegang saham dengan EPS sebagai indikator. H 0 : β 1 = 0, DR tidak berpengaruh signifikan terhadap EPS H 1 : β 1 0, DR berpengaruh signifikan terhadap EPS Variabel dependen ROE = Net income (after tax) Total equity EPS = Net income (after tax) Number of common shares outstanding Variabel independen Total Debt Debt Ratio= Total Assets Total Asset Turnover = Net Sales Average Assets Size = Ln (TA) Current Ratio = Total Current Assets Total Current Liabilities Age : dihitung sejak awal terdaftar di BEI hingga akhir waktu kejuaraan.
7 Capital Intensity = Total Fixed Asset Total Asset Pemilihan Estimasi Model Penelitian Pemilihan model estimasi dilakukan melalui uji Chow dan uji Hausman. Uji Chow digunakan untuk menentukan apakah model penelitian yang digunakan adalah pooled least square atau fixed effect model. Sementara uji Hausman digunakan untuk menentukan apakah model penelitian yang digunaakan adalah fixed effect model atau random effect model. Probabilitas Variabel Dependen : ROE Variabel Dependen : EPS Chi-square α Dari hasil uji Chow diketahui bahwa model penelitian yang digunakan untuk kedua model penelitian adalah pooled least square. Hasil Regresi Tabel 2.1 Hasil Analisis Regresi Dengan Variabel Dependen ROE Variabel Koefisien t-statistik Probabilitas Signifikansi Intercept * Signifikan DR * Signifikan TAT * Signifikan CR * Signifikan A * Signifikan S * Signifikan CI * Signifikan Variabel independen debt ratio memiliki nilai probabilitas sebesar 0,0004. Dengan nilai probabilitas yang lebih kecil dari α sebesar 0,05, maka keputusan adalah menolak hipotesis nol. Artinya, dengan tingkat keyakinan sebesar 95%, secara parsial variabel independen debt ratio berpengaruh signifikan terhadap return on equity. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Arowoshegbe dan Emeni (2014) yang menyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara debt ratio dengan return on equity. Artinya bauran utang dan ekuitas perusahaan memiliki hubungan yang signifikan dengan profitabilitas pemegang
8 saham. Hal ini juga bisa dilihat dari penelitian yang dilakukan oleh Al Taani (2013) yang menemukan adanya hubungan yang signifikan antara struktur modal dengan kinerja perusahaan. Selain itu Zeitun dan Tian (2007) juga menemukan adanya hubungan yang signifikan antara struktur modal dengan variabel return on equity. Kemudian perlakuan atas uji arah untuk menentukan apakah hubungan antara debt ratio dan return on equity merupakan hubungan yang positif atau negatif. Output regresi menunjukkan nilai koefisien regresi sebesar -0, yang berarti terjadi hubungan yang tidak searah/negatif di antara kedua variabel tersebut. Semakin tinggi debt ratio suatu perusahaan, maka return on equity akan semakin rendah. Debt ratio merupakan rasio yang mampu memrediksi profitabilitas perusahaan, sehingga perusahaan dengan debt ratio yang rendah profitabilitasnya akan semakin tinggi, dan hal ini akan semakin meningkatkan profitabilitas pemegang saham yang ditunjukkan pada rasio return on equity. Selain itu, semakin tinggi rasio utang suatu perusahaan, maka biaya utang akan bertambah. Apabila biaya utang bertambah, maka biaya ekuitas akan meningkat karena pemegang saham menganggap kenaikan utang sebagai risiko. Apabila perusahaan mengalami kebangkrutan, maka kewajiban perusahaan adalah terhadap kreditor terlebih dahulu dibanding kepada pemegang saham. Dari hasil regresi model dapat disimpulkan bahwa, jika debt ratio meningkat sebesar satu persen, maka return on equity akan menurun sebesar 0, satuan dengan asumsi bahwa variabel independen lainnya dalam kondisi konstan. Variabel independen total asset turnover memiliki nilai probabilitas sebesar 0,0000. Dengan nilai probabilitas yang lebih kecil dari α sebesar 0,05, maka keputusan adalah menolak hipotesis nol. Artinya, dengan tingkat keyakinan sebesar 95%, secara parsial variabel independen total asset turnover berpengaruh signifikan terhadap return on equity. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Arowoshegbe dan Emeni (2014). Kemudian perlakuan atas uji arah untuk menentukan apakah hubungan antara total asset turnover dan return on equity merupakan hubungan yang positif atau negatif. Output regresi menunjukkan nilai koefisien regresi sebesar 0, yang berarti terjadi hubungan yang searah/positif di antara kedua variabel tersebut. Semakin tinggi rasio total asset turnover, maka return on equity akan semakin meningkat. Hal ini menandakan bahwa perusahaan akan semakin efisien dalam menggunakan asetnya, sehingga akan mengurangi kegiatan pembelian aset baru yang akan mengurangi modal. Dampaknya, return on equity pun akan meningkat. Efisiensi penggunaan aset juga menandakan bahwa perusahaan semakin baik dalam menghasilkan laba. Menurut Subramanyam (2009), total asset turnover menggambarkan utilisasi aset yang menunjukkan profitabilitas. Semakin cepat perputaran aset suatu
9 perusahaan, maka kemampuan untuk menghasilkan laba akan semakin baik. Sehingga hal tersebut akan menambah nilai ROE. Dari hasil regresi model dapat disimpulkan bahwa, jika total asset turnover meningkat sebesar satu persen, maka return on equity akan meningkat sebesar 0, satuan dengan asumsi bahwa variabel independen lainnya dalam kondisi konstan. Variabel independen current ratio memiliki nilai probabilitas sebesar 0,0221. Dengan nilai probabilitas yang lebih kecil dari α sebesar 0,05, maka keputusan adalah menolak hipotesis nol. Artinya, dengan tingkat keyakinan sebesar 95%, secara parsial variabel independen current ratio berpengaruh signifikan terhadap return on equity. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Arowoshegbe dan Emeni (2014). Kemudian perlakuan atas uji arah untuk menentukan apakah hubungan antara current ratio dan return on equity merupakan hubungan yang positif atau negatif. Output regresi menunjukkan nilai koefisien regresi sebesar -0, yang berarti terjadi hubungan yang tidak searah/negatif di antara kedua variabel tersebut. Semakin tinggi current ratio, maka return on equity akan semakin menurun. Current ratio yang tinggi menunjukkan tingkat likuiditas perusahaan yang semakin tinggi. Hal tersebut dapat menunjukkan penurunan laba yang disebabkan oleh penggunaan laba operasi untuk menutupi pembayaran utang jangka pendek. Hal tersebut akan menurunkan profitabilitas perusahaan sehingga return on equity pun akan menurun. Dari hasil regresi model dapat disimpulkan bahwa, jika current ratio meningkat sebesar satu persen, maka return on equity akan menurun sebesar 0, satuan dengan asumsi bahwa variabel independen lainnya dalam kondisi konstan. Variabel independen age memiliki nilai probabilitas sebesar 0,0265. Dengan nilai probabilitas yang lebih kecil dari α sebesar 0,05, maka keputusan adalah menolak hipotesis nol. Artinya, dengan tingkat keyakinan sebesar 95%, secara parsial variabel independen age berpengaruh signifikan terhadap return on equity. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Arowoshegbe dan Emeni (2014). Kemudian perlakuan atas uji arah untuk menentukan apakah hubungan antara age dan return on equity merupakan hubungan yang positif atau negatif. Output regresi menunjukkan nilai koefisien regresi sebesar -0, yang berarti terjadi hubungan yang tidak searah/negatif di antara kedua variabel tersebut. Hal ini tidak sesuai dengan teori yang banyak menyebutkan bahwa umur berpengaruh positif terhadap profitabilitas pemegang saham. Artinya, semakin lama umur perusahaan, kesempatan untuk memperoleh tujuan jangka panjang akan tercapai. Di antaranya untuk meningkatkan kinerja, profitabilitas, dan juga profitabilitas pemegang saham. Hubungan negatif antara variabel independen age dengan
10 return on equity juga bisa terjadi karena semakin lama, perusahaan justru mengalami kerugian. Dari hasil regresi model dapat disimpulkan bahwa, jika age meningkat sebesar satu tahun, maka return on equity akan menurun sebesar -0, satuan dengan asumsi bahwa variabel independen lainnya dalam kondisi konstan. Variabel independen size memiliki nilai probabilitas sebesar 0,0000. Dengan nilai probabilitas yang lebih kecil dari α sebesar 0,05, maka keputusan adalah menolak hipotesis nol. Artinya, dengan tingkat keyakinan sebesar 95%, secara parsial variabel independen size berpengaruh signifikan terhadap return on equity. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Arowoshegbe dan Emeni (2014). Namun penelitian yang dilakukan oleh Abor (2007) menunjukkan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara ukuran perusahaan dengan kinerja. Kemudian perlakuan atas uji arah untuk menentukan apakah hubungan antara size dan return on equity merupakan hubungan yang positif atau negatif. Output regresi menunjukkan nilai koefisien regresi sebesar 0, yang berarti terjadi hubungan yang searah/positif di antara kedua variabel tersebut. Size perusahaan menunjukkan ukuran perusahaan yang besarnya dapat dinilai dari nilai aset yang dimiliki perusahaan. Namun tidak sekadar menunjukkan bahwa perusahaan tertentu lebih besar dari perusahaan lain karena nilai asetnya lebih besar. Namun lebih menekankan pada kapasitas produksi yang mampu diciptakan oleh perusahaan. Dengan memiliki aset yang lebih besar, maka kapasitas produksi perusahaan akan meningkat sehingga mampu meningkatkan laba. Sehingga ukuran perusahaan yang lebih besar cenderung lebih mampu untuk meningkatkan profitabilitas pemegang saham. Dari hasil regresi model dapat disimpulkan bahwa, jika size meningkat sebesar satu persen, maka return on equity akan meningkat sebesar -0, satuan dengan asumsi bahwa variabel independen lainnya dalam kondisi konstan. Variabel independen capital intensity memiliki nilai probabilitas sebesar 0,0000. Dengan nilai probabilitas yang lebih kecil dari α sebesar 0,05, maka keputusan adalah menolak hipotesis nol. Artinya, dengan tingkat keyakinan sebesar 95%, secara parsial variabel independen capital intensity berpengaruh signifikan terhadap return on equity. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Arowoshegbe dan Emeni (2014). Kemudian perlakuan atas uji arah untuk menentukan apakah hubungan antara capital intensity dan return on equity merupakan hubungan yang positif atau negatif. Output regresi menunjukkan nilai koefisien regresi sebesar -0, yang berarti terjadi hubungan yang tidak searah/negatif di antara kedua variabel tersebut. Semakin kecil rasio capital intensity, maka return on equity akan semakin meningkat karena hal tersebut menunjukkan bahwa
11 perusahaan lebih efisien dalam menggunakan aset untuk menciptakan laba dan mengurangi pembelian aset. Dari hasil regresi model dapat disimpulkan bahwa, jika capital intensity meningkat sebesar satu persen, maka return on equity akan menurun sebesar 0, satuan dengan asumsi bahwa variabel independen lainnya dalam kondisi konstan. Tabel : 2.2 Hasil Analisis Regresi Dengan Variabel Dependen EPS Variabel Koefisien t-statistik Probabilitas Signifikansi Intercept * Signifikan DR * Signifikan TAT * Signifikan CR Tidak Signifikan A * Signifikan S * Signifikan CI * Signifikan Variabel independen debt ratio memiliki nilai probabilitas sebesar 0,0000. Dengan nilai probabilitas yang lebih kecil dari α sebesar 0,05, maka keputusan adalah menolak hipotesis nol. Artinya, dengan tingkat keyakinan sebesar 95%, secara parsial variabel independen debt ratio berpengaruh signifikan terhadap earning per share. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Arowoshegbe dan Emeni (2014). Hasil terhadap model dengan variabel dependen EPS sama dengan model dengan variabel dependen ROE. Kemudian perlakuan atas uji arah untuk menentukan apakah hubungan antara debt ratio dan earning per share merupakan hubungan yang positif atau negatif. Output regresi menunjukkan nilai koefisien regresi sebesar -120,6359 yang berarti terjadi hubungan yang tidak searah/negatif di antara kedua variabel tersebut. Semakin tinggi debt ratio suatu perusahaan, maka earning per share akan semakin rendah. Dari hasil regresi model dapat disimpulkan bahwa, jika debt ratio meningkat sebesar satu persen, maka earning per share akan menurun sebesar 120,6359 satuan dengan asumsi bahwa variabel independen lainnya dalam kondisi konstan. Variabel independen total asset turnover memiliki nilai probabilitas sebesar 0,0000. Dengan nilai probabilitas yang lebih kecil dari α sebesar 0,05, maka keputusan adalah menolak hipotesis nol. Artinya, dengan tingkat keyakinan sebesar 95%, secara parsial variabel independen total asset turnover berpengaruh signifikan terhadap earning per share. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Arowoshegbe dan Emeni (2014).
12 Kemudian perlakuan atas uji arah untuk menentukan apakah hubungan antara total asset turnover dan earning per share merupakan hubungan yang positif atau negatif. Output regresi menunjukkan nilai koefisien regresi sebesar 25,54616 yang berarti terjadi hubungan yang searah/positif di antara kedua variabel tersebut. Semakin tinggi rasio total asset turnover, maka earning per share akan semakin meningkat. Hasil penelitian model dengan variabel dependen EPS menunjukkan hal yang sama dengan model dengan variabel dependen ROE. Total asset turnover yang semakin tinggi menunjukkan efisiensi perusahaan dalam menggunakan total asetnya untuk memperoleh laba. Sehingga hal tsersebut akan berdampak pada peningkatan EPS. Dari hasil regresi model dapat disimpulkan bahwa, jika total asset turnover meningkat sebesar satu persen, maka earning per share akan meningkat sebesar 25,54616 satuan dengan asumsi bahwa variabel independen lainnya dalam kondisi konstan. Variabel independen current ratio memiliki nilai probabilitas sebesar 0,6522. Dengan nilai probabilitas yang lebih kecil dari α sebesar 0,05, maka keputusan adalah menerima hipotesis nol. Artinya, dengan tingkat keyakinan sebesar 95%, secara parsial variabel independen current ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap earning per share. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Arowoshegbe dan Emeni (2014). Kemudian perlakuan atas uji arah untuk menentukan apakah hubungan antara current ratio dan earning per share merupakan hubungan yang positif atau negatif. Output regresi menunjukkan nilai koefisien regresi sebesar -0, yang berarti terjadi hubungan yang tidak searah/negatif di antara kedua variabel tersebut. Semakin tinggi current ratio, maka earning per share akan semakin menurun. Dari hasil regresi model dapat disimpulkan bahwa, jika current ratio meningkat sebesar satu persen, maka earning per share akan menurun sebesar 0, satuan dengan asumsi bahwa variabel independen lainnya dalam kondisi konstan. Variabel independen age memiliki nilai probabilitas sebesar 0,0001. Dengan nilai probabilitas yang lebih kecil dari α sebesar 0,05, maka keputusan adalah menolak hipotesis nol. Artinya, dengan tingkat keyakinan 95%, secara parsial variabel independen age signifikan berpengaruh terhadap EPS. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Arowoshegbe dan Emeni (2014). Hubungan yang signifikan antara age dan EPS menunjukkan adanya hubungan antara ukuran perusahaan dengan profitabilitas pemegang saham. Hal ini didukung oleh adanya pernyataan dari Kaplan dan Norton (1996) bahwa tujuan jangka panjang perusahaan adalah investor dan meningkatkan kinerja perusahaan (Bestivano, 2013). Artinya, semakin lama umur perusahaan maka kemampuan untuk memenuhi tujuan jangka panjang cenderung akan tercapai, salah satunya untuk
13 memaksimalkan profitabilitas pemegang saham melalui peningkatan kinerja perusahaan. Umur perusahaan mencerminkan kemampuan perusahaan untuk tetap bertahan dan mampu mengambil kesempatan bisnis. Kemudian perlakuan atas uji arah untuk menentukan apakah hubungan antara age dan EPS merupakan hubungan yang positif atau negatif. Output regresi menunjukkan nilai koefisien regresi sebesar 1, yang berarti terjadi hubungan yang searah/positif di antara kedua variabel tersebut. Dari hasil regresi model dapat disimpulkan bahwa, jika umur perusahaan meningkat sebesar satu tahun, maka EPS akan meningkat sebesar 1, satuan dengan asumsi bahwa variabel independen lainnya dalam kondisi konstan. Variabel independen size memiliki nilai probabilitas sebesar 0,0000. Dengan nilai probabilitas yang lebih kecil dari α sebesar 0,05, maka keputusan adalah menolak hipotesis nol. Artinya, dengan tingkat keyakinan sebesar 95%, secara parsial variabel independen size berpengaruh signifikan terhadap earning per share. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Arowoshegbe dan Emeni (2014). Kemudian perlakuan atas uji arah untuk menentukan apakah hubungan antara size dan earning per share merupakan hubungan yang positif atau negatif. Output regresi menunjukkan nilai koefisien regresi sebesar 33,17050 yang berarti terjadi hubungan yang searah/positif di antara kedua variabel tersebut. Penelitian Zeitun dan Tian (2007) membuktikan bahwa ukuran perusahaan memiliki dampak positif terhadap kinerja perusahaan, karena perusahaan yang semakin besar memiliki biaya kebangkrutan yang lebih sedikit (Ong dan Teh, 2011). Dari hasil regresi model dapat disimpulkan bahwa, jika size meningkat sebesar satu persen, maka earning per share akan meningkat sebesar 33,17050 satuan dengan asumsi bahwa variabel independen lainnya dalam kondisi konstan. Variabel independen capital intensity memiliki nilai probabilitas sebesar 0,0000. Dengan nilai probabilitas yang lebih kecil dari α sebesar 0,05, maka keputusan adalah menolak hipotesis nol. Artinya, dengan tingkat keyakinan sebesar 95%, secara parsial variabel independen capital intensity berpengaruh signifikan terhadap earning per share. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Arowoshegbe dan Emeni (2014). Kemudian perlakuan atas uji arah untuk menentukan apakah hubungan antara capital intensity dan earning per share merupakan hubungan yang positif atau negatif. Output regresi menunjukkan nilai koefisien regresi sebesar -86,28818 yang berarti terjadi hubungan yang tidak searah/negatif di antara kedua variabel tersebut. Semakin kecil rasio capital intensity, maka earning per share akan semakin meningkat. Penjelasan atas model dengan variabel EPS sama dengan model dengan variabel dependen ROE. Di mana rasio capital intensity
14 menunjukkan Dari hasil regresi model dapat disimpulkan bahwa, jika capital intensity meningkat sebesar satu persen, maka earning per share akan menurun sebesar 86,28818 satuan dengan asumsi bahwa variabel independen lainnya dalam kondisi konstan. Dari kedua tabel di atas, maka model penelitian setelah regresi adalah sebagai berikut : 1) ROE = C DR TAT CR A S CI 2) EPS = C DR TAT CR A S CI Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bauran utang-ekuitas yang diukur dengan debt ratio terhadap profitabilitas pemegang saham yang diukur dengan return on equity dan earning per share dan. Penelitian menggunakan data tahunan dari 85 perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Hasil pengujian atas dua model menunjukkan kesimpulan sebagai berikut : 1. Bauran utang-ekuitas yang diukur dengan debt ratio berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pemegang saham (ROE) pada perusahaan non-keuangan tahun Hasil pengujian juga menunjukkan bahwa debt ratio berpengaruh tidak searah/ negatif terhadap ROE. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan debt ratio akan menurunkan ROE. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Arowoshegbe dan Emeni (2014). 2. Bahwa bauran utang-ekuitas yang diukur dengan debt ratio berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pemegang saham (EPS) pada perusahaan non-keuangan tahun Hasil pengujian juga menunjukkan bahwa debt ratio berpengaruh tidak searah/ negatif terhadap EPS. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan debt ratio akan menurunkan EPS. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Arowoshegbe dan Emeni (2014). Saran 1. Bagi Peneliti Selanjutnya Penulisan skripsi ini tidak lepas dari keterbatasan. Di antaranya dilihat dari sampel penelitian, agar untuk penelitian selanjutnya dapat menambah jumlah sampel dan periode penelitian. Selain itu, penelitian selanjutnya dapat mengeksplorasi variabel
15 independen lain yang berpengaruh signifikan dengan variabel dependen yaitu profitabilitas pemegang saham, sehingga model regresi yang dihasilkan menjadi lebih baik. 2. Bagi manajemen perusahaan, penggunaan utang akan memengaruhi profitabilitas pemegang saham. Peningkatan debt ratio akan memengaruhi penurunan terhadap ROE dan EPS. Sehingga menurut hirarki pendanaan, perusahaan akan mendahulukan penggunaan laba ditahan dibanding utang. Apabila penggunaan sumber pendanaan internal sudah tidak dapat dijangkau, maka perusahaan beralih menggunakan utang selagi belum melewati titik optimal, yaitu ketika manfaat dari tax shield tidak dapat lagi menutupi adanya bankruptcy cost. 3. Bagi investor, peningkatan biaya utang perusahaan mengindikasikan ancaman gagal bayar. Sehingga apabila cost of debt naik maka cost of equity akan meningkat karena investor mengalami kenaikan risiko atas ekuitasnya. Apabila terjadi kebangkrutan, maka pembayaran yang diutamakan adalah kepada kreditor baru kemudian investor. Namun ada pandangan bahwa kenaikan utang perusahaan menandakan bahwa nilai intrinsik perusahaan meningkat sehingga perusahaan berani mengambil uatng lebih banyak dibanding perusahaan lain. Daftar Pustaka Olayiwola, A.B. (2014). Capital Structure and Profitability of Nigerian Quoted Firms : the Agency Cost Theory Perspective. American International Journal of Social Science 3 (1) : David, Dare Funso dan Sola Olorunfemi. (2010). Capital Structure and Corporate Performance in Nigeria Petroleum Industry : Panel Data Analysis. Journal of Mathematics and Statistics 6 (2) : Marina, R.S Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan. Skripsi. Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Depok. Myers, Stewart C. (2001). Capital Structure. The Journal of Economic Perspectives 15 (2) : Nachrowi D. dan Hardius Usman. (2006). Pendekatan Populer dan Praktis Ekonometrika Untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta. Ross, Stephen A., Westerfield, RandolphW., dan Jordan Bradford D. (2010). Fundamentals of Corporate Finance. 9 nd ed. McGraw-Hill. New York.
16 Uwalomwa, Uwuigbe dan Uadile, M.O. (2012). An Empirical Examination of the Relationship between Capital Structure and the Financial Performance of Firms in Nigeria. Euro Economica 1 (31) : Winarno, Wing Wahyu. (2007). Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews. UPP STIM YKPN. Yogyakarta.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Yuliati (2010) tentang Pengujian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu yang mendasari dilakukannya penelitian ini antara lain : 1. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Yuliati (2010) tentang Pengujian
Lebih terperinciPENGUJIAN PECKING ORDER THEORY DAN TRADE OFF THEORY PADA STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN (STUDI PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOODS DI BURSA EFEK INDONESIA)
PENGUJIAN PECKING ORDER THEORY DAN TRADE OFF THEORY PADA STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN (STUDI PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOODS DI BURSA EFEK INDONESIA) Bhagas Pratyaksa Mahardhika Konsentrasi Manajemen Keuangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Variabel Fundamental Menurut Jogiyanto (2009), analisis fundamental atau analisis perusahaan merupakan analisis untuk menghitung nilai intrinsik dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. perusahaan Indonesia mulai menunjukkan perbaikan dilihat dari nilai indek
BAB I Pendahuluan 1.1. Latar belakang masalah Krisis yang terjadi di Indonesia tahun 1999 dan 2008 memberikan dampak langsung terhadap kinerja perusahaan. Perusahaan Indonesia mengalami kerugian dan kekurangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal Pasar modal dapat digunakan sebagai tempat menjual saham bagi perusahaan yang memerlukan dana, begitu juga investor dapat membeli surat berharga di pasar modal.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dapat meningkatkan harga saham. Perusahaan yang sudah listing pada bursa,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan perusahaan dalam perspektif manajemen keuangan adalah memaksimumkan nilai perusahaan yang juga berarti memaksimumkan kekayaan pemilik saham. Aktivitas utama
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengguji hipotesis sehingga termasuk dalam
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengguji hipotesis sehingga termasuk dalam metode eksplanasi ilmu, menyatakan hubungan satu variabel menyebabkan perubahan variabel
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan analisis baik secara
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan analisis baik secara deskriptif maupun verifikatif menggunakan analisis regresi linier berganda mengenai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan nilai harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4.1 Nilai Nilai perusahaan itu sendiri, menurut Husnan dan Pudjiastuti (2012:6) merupakan nilai harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam melakukan penelitian saat ini. Beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu adalah penelitian sebelumnya yang menjadi referensi dalam melakukan penelitian saat ini. Beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham (Weston dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Struktur Modal Struktur modal adalah pembiayaan permanen yang terdiri dari utang jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham (Weston dan Copeland,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Nilai Perusahaan Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan, semakin baik investor menilai sebuah perusahaan maka investor tidak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Profitabilitas (profitability) adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Profitabilitas Profitabilitas (profitability) adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba melalui operasional usahanya dengan menggunakan dana aset yang dimiliki oleh perusahaan.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS. Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah
BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Nilai Perusahaan Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah untuk memaksimumkan kekayaan atau nilai perusahaan (Salvatore, 2005).
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Struktur Modal 1. Modal Setiap perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya tentu memerlukan modal, tersedianya modal yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Harga saham a. Pengertian saham Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:
Lebih terperinciPENGARUH KINERJA PERUSAHAAN, STRUKTUR MODAL dan UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA SAHAM
PENGARUH KINERJA PERUSAHAAN, STRUKTUR MODAL dan UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA SAHAM (Studi Kasus pada Perusahaan Infrakstruktur, Utilitas dan Transportasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) Disusun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memikirkan strategi agar dapat mempertahankan posisi di tengah persaingan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri saat ini menuntut perusahaan untuk selalu memikirkan strategi agar dapat mempertahankan posisi di tengah persaingan pasar yang semakin ketat.
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: rasio keuangan, CR, ROA, EPS, dan harga saham
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis adanya pengaruh rasio keuangan terhadap harga saham. Rasio keuangan yang digunakan meliputi rasio likuiditas, dan rasio profitabilitas. Penelitian ini
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: ROA, CR, DAR, SIZE, dan price earning ratio.
ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PRICE EARNING RATIO PADA SEKTOR ANEKA INDUSTRI YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA ABSTRACT Uswatun Hasanah 1, Rika
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA KEUANGAN (PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG GO PUBLIC DI BEI) ADIN FEBRIANO
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA KEUANGAN (PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG GO PUBLIC DI BEI) ADIN FEBRIANO Universitas Dian Nuswantoro Semarang ABSTRACT This research is conducting
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Objek Penelitian. menggunakan data sekunder yang di dapat dari situs resmi BEI
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI
ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2011-2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Tugas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Saham Saham merupakan salah satu instrument pasar keuangan yang paling banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian
21 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Pentingnya sektor agrikultur di Indonesia menjadi alasan utama perlunya dilakukan analisis keuangan dan non-keuangan terhadap perusahaan yang
Lebih terperinciBAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham.
A. Penelitian Terdahulu BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai penelitian-penelitian terdahulu tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham. Adha dan Ratna
Lebih terperinciperusahaan yaitu dari hutang (pinjaman) dan modal sendiri.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sebuah perusahaan selalu membutuhkan modal baik untuk pembukaan bisnisnya maupun pengembangan usahanya. Untuk dapat memenuhi pembiayaan dalam kegiatan tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Pengelolaan fungsi keuangan ini terkait pengelolaan modal. Modal kerja
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Fungsi keuangan merupakan salah satu fungsi penting dalam menjalankan perusahaan. Pengelolaan fungsi keuangan ini terkait pengelolaan modal. Modal kerja merupakan investasi
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian. Progran Pendidikan Strata Satu Jurusan Manajemen
PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, PERTUMBUHAN AKTIVA, UKURAN PERUSAHAAN, DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA ARTIKEL ILMIAH Diajukan Untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Profit dalam kegiatan operasional perusahaan merupakan elemen penting
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Profitabilitas 2.1.1. Pengertian Profitabilitas Profit dalam kegiatan operasional perusahaan merupakan elemen penting untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan pada masa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. sumber utama yakni yang berasal dari dalam dan luar perusahaan (Rodoni dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Struktur Modal Struktur modal adalah proposi dalam menentukan pemenuhan kebutuhan belanja perusahaan dimana dana yang diperoleh menggunakan kombinasi atau paduan sumber yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian berkaitan dengan tingkatannya, metode pengumpulan data, tujuan
29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Menurut Mudrajad Kuncoro (2009:84-86) dalam membuat perencanaan penelitian ada beberapa perspektif yang perlu dipertimbangkan, yaitu: jenis penelitian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Riyanto (2002:209), sumber modal (pendanaan) dapat berasal dari
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Landasan Teori 2.1.1. Sumber-sumber Pendanaan Menurut Riyanto (2002:209), sumber modal (pendanaan) dapat berasal dari internal perusahaan (pendanaan dari dalam perusahaan) dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. variabel dependen yang digunakan dalam model analisis regresi linear berganda.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis dan pembahasan yang tersaji pada bab ini akan menunjukkan hasil dari analisis data berdasarkan pengamatan variabel independen maupun variabel dependen yang
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: Return saham, laba bersih dan arus kas operasi. vii
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah informasi perubahan laba bersih dan perubahan arus kas aktivitas operasi digunakan oleh investor untuk mengambil keputusan investasi yang tercermin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era ekonomi yang modern saat ini, eksistensi pasar modal yang terdapat di Indonesia memiliki peran besar bagi perekonomian negara. Salah satu cara untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keseluruhan keputusan keuangan adalah memaksimumkan kemakmuran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sartono (2008) menyatakan bahwa tujuan akhir yang harus dicapai dari keseluruhan keputusan keuangan adalah memaksimumkan kemakmuran pemegang saham atau maximization
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.1 Kerangka penelitian. memperhitungkan tingkat return yang dikehendaki dan biaya-biaya modal
28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran untuk mengadakan penelitian ini secara sistematis dapat digambarkan sebagai berikut : EVA (X1) ROA (X2) ROE (X3) Harga Saham (Y)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. bagian dari struktur keuangan dimana struktur keuangan mencerminkan kebijakan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Struktur Modal dan Leverage Keuangan Struktur modal merupakan komposisi pendanaan permanen perusahaan, yaitu bauran pendanaan jangka panjang perusahaan. Struktur modal merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. fenomena secara sistematis melalui pernyataan hubungan antar variabel.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Variabel adalah segala sesuatu yang dapat diukur dengan berbagai macam nilai untuk memberikan gambaran yang lebih nyata mengenai fenomenafenomena. Teori-teori
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DIVIDEN TUNAI: Studi empiris Pada Perusahaan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
Jurnal Manajemen Keuangan Jakarta, 29 September, 2015 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DIVIDEN TUNAI: Studi empiris Pada Perusahaan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013 Suci
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Nilai Perusahaan Tujuan perusahaan dari pendapat beberapa ahli keuangan adalah memaksimalkan nilai perusahaan, maksimalisasikan laba, menciptakan kesejahteraan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas risiko yang dapat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Pasar
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Bab ini akan menguraikan dan membahas mengenai tinjauan pustaka yang relevan dengan topik penelitian. Beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan bahan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian yang diteliti adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015. B. Jenis Data Jenis data pada penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Struktur pendanaan merupakan indikasi bagaimana perusahaan membiayai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendanaan adalah fondasi utama dalam dunia usaha dan perekonomian. Struktur pendanaan merupakan indikasi bagaimana perusahaan membiayai kegiatan operasionalnya atau
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. 2 variabel atau lebih dengan mencari pengaruh variabel independen terhadap
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Bentuk penelitian ini merupakan penelitian kausalitas. Penelitian kausalitas merupakan karakteristik masalah berupa hubungan sebab akibat antara 2 variabel
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Bambang Riyanto (2008:35) menyatakan bahwa profitabilitas adalah :
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Profitabilitas Sartono (2010:122) menyatakan bahwa profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. khususnya bagi pemegang saham sebagai pemilik perusahaan, dengan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan perusahaan didirikan adalah mendapatkan laba yang maksimal khususnya bagi pemegang saham sebagai pemilik perusahaan, dengan memanfaatkan seluruh sumber
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. memaksilalkan nilai perusahaan. Teori sinyal menunjukkan adanya asimetri
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis Teori sinyal (signaling theory) dibangun sebagai upaya untuk memaksilalkan nilai Teori sinyal menunjukkan aya asimetri informasi antara manajemen perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Dalam suatu proses pengambilan keputusan pendanaan, seorang manajer keuangan harus mempertimbangkan sifat dan biaya dari sumber pendanaan yang akan dipilih.
Lebih terperinciPENGARUH CURRENT RATIO DAN PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP RETURN ON ASSET PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK.
PENGARUH CURRENT RATIO DAN PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP RETURN ON ASSET PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. Angga Bahtiar Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Jalan Siliwangi
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Profitability, Liquidity, Solvency, Activity, Company Size, Age Company and Dividend Payout Ratio. viii
ABSTRACT This study aims to determine the effect of profitability, liquidity, solvency, activity, company size and age of the company on dividend policy on manufacturing companies listed in Indonesia Stock
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teoritis 1. Pertumbuhan Perusahaan Tingkat pertumbuhan perusahaan akan menunjukkan sampai seberapa besar perusahaan akan menggunakan hutang sebagai sumber pembiayaannya.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Dalam mendanai kegiatan operasionalnya, perusahaan memiliki dua alternatif
9 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Kebijakan Hutang Dalam mendanai kegiatan operasionalnya, perusahaan memiliki dua alternatif pendanaan yaitu pendanaan internal dan pendanaan eksternal
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Saham dan Pasar Modal Saham adalah bukti penyertaan modal pada sebuah perusahaan. untuk digunakan pihak manajemen dalam membiayai kegiatan operasional. Imbal hasil investasi yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Struktur Modal Struktur modal adalah perimbangan antara total utang dan modal sendiri. Menurut Sartono (2001) yang dimaksud dengan struktur modal merupakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Modal (Munawir, 2001) adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Modal dan struktur modal perusahaan Modal (Munawir, 2001) adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan dalam pos modal (modal saham), surplus
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR
ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus Pada Perusahaan Food and Beverages dan Consumers Goods yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, perusahaan memiliki beberapa tujuan diantaranya adalah kelangsungan hidup perusahaan (going concern), laba dalam jangka
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Struktur Modal Struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang dengan modal sendiri (Riyanto,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan suatu perhitungan rasio dengan menggunakan laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam
Lebih terperinciUKURAN PERUSAHAAN STRUKTUR MODAL DAN NILAI PERUSAHAAAN. Heince R.N. Wokas (
UKURAN PERUSAHAAN STRUKTUR MODAL DAN NILAI PERUSAHAAAN Heince R.N. Wokas (Email : heincewokas@gmail.com) Abstract The objective of this study is to find and to test the effect of firm size, capital structure,
Lebih terperinciABSTRAK. Kata-kata kunci: arus kas bersih dari kegiatan operasi, rasio aktivitas, return saham, ukuran perusahaan. vii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio aktivitas, arus kas bersih dari kegiatan operasi, dan ukuran perusahaan terhadap return saham pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1 Struktur Modal Menurut Harjito dan Martono (2013:256) struktur modal (capital structure) adalah perbandingan atau imbangan pendanaan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Profitabilitas 1. Pengertian Profitabilitas Salah satu tujuan perusahaan adalah untuk menghasilkan laba atau profit. Laba merupakan peran
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian sebelumnya. Berikut ini uraian beberapa penelitian terdahulu beserta
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan yang akan dilakukan pada penelitian ini merujuk pada penelitian sebelumnya. Berikut ini uraian beberapa penelitian terdahulu beserta persamaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan menjadi pusat perhatian stakeholders. Keputusan finansial
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Keputusan finansial merupakan hal yang sangat penting bagi suatu perusahaan dan menjadi pusat perhatian stakeholders. Keputusan finansial yang diambil oleh manajer
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan acuan yaitu: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh leverage dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan acuan yaitu: 1. Komang Adik dan I Made (2016) Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh leverage
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pasar Modal Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Kepemilikan Teori keagenan yang dikembangkan Jensen dan Meckling (1976) mengkategorikan pihak-pihak yang terlibat dalam perusahaan, yaitu manajer, pemegang
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA NILAI PERUSAHAAN
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA NILAI PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015) Dedy Karmawan Program Studi Akuntansi-S1, Fakultas
Lebih terperinciPENGARUH LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PT UNILEVER INDONESIA, Tbk. YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
PENGARUH LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PT UNILEVER INDONESIA, Tbk. YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh: Respina Siregar S1 Akuntansi Pinondang Nainggolan, Parman Tarigan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan, maupun sumber daya manusianya. Merupakan tantangan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia bisnis saat ini telah menciptakan suatu kondisi persaingan yang ketat antar perusahaan. Hal tersebut menuntut perusahaan untuk dapat mengelola
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN. mengetahui hubungan antara variabel bebas net profit margin, return on asset,
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kuantitatif, berdasarkan permasalahan yang diteliti, penelitian ini digolongkan kepada
Lebih terperinciProsiding Akuntansi ISSN:
Prosiding Akuntansi ISSN: 2460-6561 Pengaruh Return On Asset (ROA) Dan Return On Equity (ROE) Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Subsektor Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa
Lebih terperinciABSTRAK. vii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji apakah ada pengaruh baik secara parsial maupun simultan dari Total Assets Turn Over (TATO), Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Net Profit
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikiran Untuk memilih suatu saham, biasanya seorang investor harus mengetahui faktor-faktor fundamental apa saja yang dapat mempengaruhi harga saham itu sendiri
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data laporan keuangan pada Indonesian Capital Market Directory (ICMD) yang dipublikasikan perusahan
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Kasenda (2005) menggunakan kepemilikan institusional, aktiva berwujud, ukuran perusahaan dan profitabilitas sebagai variabel independen dalam penelitiannya
Lebih terperinciPENGARUH LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN
PENGARUH LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2012-2014 Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen perusahaan dalam mendanai aktivanya (Sawir, 2004:2).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Struktur Modal dan Leverage Keuangan Struktur modal merupakan komposisi pendanaan permanen perusahaan, yaitu bauran pendanaan jangka panjang perusahaan. Struktur modal merupakan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
1 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis a. Struktur Modal Struktur modal sasaran adalah kombinasi antara utang saham preferen, dan saham ekuitas yang digunakan perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Kinerja
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Profitabilitas 2.1.1 Pengertian Profitabilitas Menurut Munawir (2004), profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Kinerja
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Keuangan 2.1.1 Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan antara elemen satu dengan elemen lain dalam suatu laporan keuangan
Lebih terperinciPENGARUH OPM, ROE DAN ROA TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN LEMBAGA PEMBIAYAAN DI INDONESIA. Surya Perdana 1, Eni Hartanti 2
PENGARUH OPM, ROE DAN ROA TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN LEMBAGA PEMBIAYAAN DI INDONESIA Surya Perdana 1, Eni Hartanti 2 Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik, Matematika dan IPA, Universitas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Hutang Hutang sering disebut juga sebagai kewajiban, dalam pengertian sederhana dapat diartikan sebagai kewajiban keuangan yang harus dibayar oleh perusahaan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Teori Profitabilitas a. Pengertian Profitabilitas Menurut Hanafi, (2016:81) Rasio profitabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Struktur Modal Struktur modal merupakan perimbangan antara penggunaan modal pinjaman yang terdiri dari: utang jangka pendek yang bersifat permanen, utang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Objek pada penelitian ini adalah perusahaan sektor manufaktur yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Objek pada penelitian ini adalah perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2014. B. Teknik Sampling Sampel dalam penelitian
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA, LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PROFITABILITAS
ANALISIS PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA, LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015) Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut. Pengambilan keputusan mengenai sumber pendanaan perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan dan meningkatkan kemakmuran pemegang saham diperusahaannya. Agar tujuan ini dapat tercapai, diperlukan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Aktivitas Pendanaan (Financing Activities) Dalam menjalankan roda bisnisnya, setiap perusahaan pasti memerlukan pendanaan. Subramanyam dan Wild (2010)
Lebih terperinciBab II. Tinjauan Pustaka
Bab II Tinjauan Pustaka 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Likuiditas Rasio likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampauan perusahaan-perusahaan membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada
Lebih terperinciPENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN TEKSTIL DAN GARMEN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE
PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN TEKSTIL DAN GARMEN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2011-2015 Tri Wira Nopita 1, Lovelly Dwinda Dahen 2, Nilmadesri
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersifat sekunder, yaitu data yang berasal dari pihak lain yang telah dikumpulkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Dalam kenyataannya ada hal-hal yang membuat perusahaan tidak bisa menggunakan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Trade-Off Theory Dalam kenyataannya ada hal-hal yang membuat perusahaan tidak bisa menggunakan hutang sebanyak banyaknya. Suatu
Lebih terperinciFirman, Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Makanan dan...
1 Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar Di BEI Periode Tahun 2010-2012 (Analysis of Influence Financial Performance to Share Price at
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mempengaruhi kebijakan hutang perusahaan, antara Lain : Rizka Putri Indahningrum dan Ratih Handayani, (2009)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu yang mendasari tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan hutang perusahaan, antara Lain : 2.1.1 Rizka Putri
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersifat sekunder, yaitu data yang berasal dari pihak lain yang telah dikumpulkan
Lebih terperinci