Rizky Purwanti Akhmad Riduwan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Rizky Purwanti Akhmad Riduwan"

Transkripsi

1 PENGARUH KONSERVATISME AKUNTANSI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN: GOOD CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI PEMODERASI Rizky Purwanti Akhmad Riduwan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT The purpose of this research is: (a) to test the influence among accounting conservatisms to the company s value; (b) to test whether managerial ownership modernize the influence among accounting conservatisms to the company s value; (c) to test whether the numbers of independent commissioners moderating the influence of accounting to the company s value. The research objects are manufacturing companies which are listed in the Indonesia Stock Exchange during observation periods from 2009 to The research s source of data is secondary data in from of manufacturing companies financial statements which are published by the Indonesia Stock Exchange in website as well as stock data at Indonesia Capital Market Directory (ICMD). Samples collection is carried out by using purposive sampling method. The numbers of samples which have been chosen in this research are 76 companies. The multiple linier regressions analysis is used as the analysis technique. The result of research shows evidences that: (a) accounting conservatisms has positive influence to the company s value; (b) managerial ownership moderating the influence among accounting conservatisms to the company s value; (c) the number of independent commissioners moderating the influence among accounting conservatisms to the company s value. Keywords: accounting conservatism, Managerial Ownership, Independent Commissioner and the value of the company. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk: (a) menguji pengaruh antara konservatisme akuntansi pada Nilai Perusahaan, (b) menguji apakah kepemilikan manajerial memoderasi pengaruh konservatisme akuntansi pada nilai perusahaan, (c) menguji apakah jumlah komisaris independen memoderasi pengaruh konservatisme akuntansi pada nilai perusahaan. Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode pengamatan tahun 2009 sampai tahun Sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan manufaktur yang dipublikasikan oleh BEI dalam situs dan juga data saham pada Indonesian Capital Market Directory (ICMD). Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Jumlah sampel yang terpilih dalam penelitian ini sebanyak 76 perusahan. Teknik analisis menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukan bukti bahwa: (a) konservatisme akuntansi berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan, (b) kepemilikan Manajerial memoderasi pengaruh antara konservatisme akuntansi pada Nilai Perusahaan dan, (c) jumlah komisaris independen memoderasi pengaruh antara konservatisme akuntansi pada Nilai Perusahaan. Kata kunci : Konservatisme akuntansi, Kepemilikan Manajerial, Komisaris Independen dan nilai perusahaan.

2 PENDAHULUAN Istilah modal sering digunakan pula sebagai padan kata equity walaupun modal lebih dekat maknanya dengan istilah capital. Karena ekuitas mengandung unsur pemilikan (ownership), untuk organisasi nonprofit ekuitas disebut sebagai aset bersih (net assets) untuk menghindari kesan adanya pemilikan. Menurut IAI (2009) ekuitas atau modal adalah bagian hak milik yang di miliki oleh perusahaan yaitu selisih antara aktiva dan kewajiban yang ada, dan dengan demikian tidak merupakan nilai jual perusahaan tersebut. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat dikatakan bahwa ekuitas adalah bagian atau hak milik yang dimiliki oleh perusahaan yang biasanya ditunjukan dalam akun modal dan digunakan dalam sumber ekonomik masa datang, karena didefinisikan atas dasar aset dan kewajiban. Nilai ekuitas juga tergantung pada bagaimana aset dan kewajiban diukur. Pentingnya penilaian perusahaan yang sebenarnya bagi pengguna laporan keuangan yaitu dapat membantu perusahaan dalam mengambil keputusan, dan menarik investor agar memanamkan modal atau berinvestasi pada perusahaan. Hal ini disebabkan penilaian ekuitas itu digunakan agar membantu investor untuk melihat kondisi ataupun nilai sebenarnya dari suatu perusahaan sebelum memutuskan untuk melangkah lebih jauh dalam berinvestasi. Biasanya penilaian perusahaan didasarkan metode diskonto arus kas (discounted cash flow-dcf) yaitu suatu metode penilaian yang digunakan untuk memperkirakan daya tarik sebuah peluang investasi. Berdasarkan metode ini, nilai ekuitas perusahaan dihitung berdasarkan ramalan arus kas yang tersedia bagi investor ekuitas. Ramalan ini lalu didiskonto menggunakan biaya modal perusahaan (Klau, 2011). Di dalam pelaksanaan metode diskonto arus kas (discounted cash flow-dcf) terdapat dua pengukuran yang digunakan yaitu rasio harga terhadap nilai buku (price to book-pb) adalah rasio yang digunakan untuk membandingkan nilai pasar saham ke nilai buku, dihitung dengan membagi harga penutupan saham saat ini dengan nilai buku kuartal per saham terbaru, dan rasio harga terhadap laba (price to earning-pe) adalah nilai ratio yang menggunakan nilai harga saham saat ini yang dibandingkan dengan pendapatan per lembar saham. Untuk penilaian ekuitas yang digunakan untuk penilitian saat ini adalah dengan menggunakan proksi market to book ratio untuk penilaian ekuitas karena sangat di pengaruhi oleh pemilihan metode akuntansi yang digunakan perusahaan. Konservatisme memiliki peranan yang penting dalam mempengaruhi penilaian ekuitas dan semuanya itu dapat dibuktikan dengan mempengaruhi penilaian dalam akuntansi. Konservatisme juga sering didefinisikan sebagai konsep akuntansi yang menunda pengakuan merendahkan penilaian aktiva dan meninggikan penilaian utang (Fala, 2007). Namun selama penerapan konservatisme terhadap penilaian perusahaan sering juga terdapat pro dan kontra. Hal ini disebabkan laporan yang semakin konservatif dapat mempengaruhi hasil laporan keuangan sehingga laporan keuangan menjadi bias (Fala, 2007). Di sisi lain ada juga yang mengatakan bahwa konservatisme itu baik karena dapat menghasilkan laba yang berkualitas dan membantu perusahaan agar tidak membesarbesarkan laba dan membantu pengguna laporan keuangan sehingga menjanjikan laba yang dan aktiva yang tidak overstate (Fala, 2007). Konservatisme memiliki pengaruh positif terhadap penilaian ekuitas dan semuanya itu dapat dibuktikan dengan menggunakan perhitungan C-Score sebagai proksi yang membuktikan bahwa konservatisme memiliki value relevance dan price to book ratio sebagai pengukurannya (Mayangsari dan Wilopo, 2002). Dengan demikian laporan keuangan perusahaan yang menerapkan prinsip konservatisme dapat mencerminkan nilai pasar perusahaan. Dengan asumsi pasar yang lebih efisien secara keputusan, investor diharapkan dapat menerima sinyal dan mengoreksi undervalue ekuitas perusahaan dengan menilai ekuitas perusahan dengan harga yang lebih tinggi. 2

3 Pada kenyataannya terdapat hasil pro dan kontra seputar penerapan prinsip konservatisme. Menurut Monahan (1999) dalam Mayangsari dan Wilopo (2002) sebagai pihak pengkritisi menyatakan bahwa semakin konservatif akuntansi maka nilai buku ekuitas yang di laporkan semakin bias, sehingga seringkali tidak dapat digunakan oleh pengguna laporan keuangan untuk mengavaluasi resiko perusahaan. Selain itu di lain pihak yang mendukung prinsip konservatisme menyatakan bahwa konservatisme menghasilkan laba yang berkualitas karena prinsip ini mencegah perusahaan melakukan tindakan membesarbesarkan laba dan membantu pengguna laopran keuangan dengan menyajikan laba yang tidak overstate. Peneliti yang mendukung diantaranya dilakukan oleh (Watts, 1993). Adanya hasil pro dan kontra dalam penilitian pengaruh konservatisme akuntansi terhadap penilian ekuitas mendorong digunakannya variabel corporate governance sebagai variabel pemoderasi (Fala, 2007). Mekanisme ini diduga memperkuat pengaruh konservatisme akuntansi terhadap penilaian ekuitas. Mekanisme corporate governance diantaranya mencakup mekanisme struktur kepemilikan dan struktur pengelolaan, struktur kepemilikan yang diukur dengan kepemilikan manajerial yang diduga memperkuat pengaruh konservatisme akuntansi terhadap penilaian ekuitas, karena sensitivitas manajemen terhadap pengaruh para pemegang saham tergantung pada tingkat kontrol kepemilikan manajemen. Struktur pengelolaan yang diukur dengan jumlah dewan komisaris diduga memoderasi pengaruh konservatisme akuntansi terhadap penilaian ekuitas, karena dewan komisaris merupakan faktor utama yang mempengaruhi perilaku manajer dalam dalam pengelolaan perusahaan (Fala, 2007). Penelitian ini bertujuan untuk menguji kembali mekanisme corporate governance memoderasi hubungan antara konservatisme akuntansi dengan Nilai Perusahaan. Objek penelitian yang digunakan adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode Penggunaan perusahaan manufaktur sebagai sampel dalam penelitian ini karena sektor manufaktur terdiri dari berbagai sektor industri yaitu basic industry, consumer goods dan miscellaneous industry yang menunjukkan beragam karakteristik perusahaan, sedangkan dipilihnya sampel dari periode , di karenakan di tahun 2008 masih bergejolak krisis dunia yang berasal dari permasalahan kredit perumahan yang terjadi di AS pada bulan oktober 2008, sehingga tidak memungkinkan untuk diambilnya sampel karena keadaan ekonomi perusahaan di seluruh dunia masih belum cukup stabil. Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah penelitian ini adalah (1) Apakah konservatisme akuntansi berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI? (2) Apakah kepemilikan manajerial memoderasi hubungan antara konservatisme akuntansi dan Nilai Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI? (3) Apakah jumlah komisaris independen memoderasi hubungan antara konservatisme akuntansi dan Nilai Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI? Sedangkan Tujuan penelitian ini adalah (1) Menguji pengaruh konservatisme akuntansi terhadap Nilai Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). (2) Menguji kepemilikan manajerial memoderasi hubungan antara konservatisme akuntansi dan Nilai Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. (3) Menguji jumlah komisaris independen memoderasi hubungan antara konservatisme akuntansi dan Nilai Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI TINJAUAN TEORETIS DAN HIPOTESIS Teori Agensi Jensen dan Meckling (1976) dalam Fala (2007) menggambarkan hubungan agensi sebagai suatu hubungan antara prinsipal perusahaan dengan agen dalam pendelegasian 3

4 wewenang pengambilan keputusan kepada agen. Prinsipal adalah partisipan-partisipan yang berkontribusi pada modal, sedangkan agen adalah partisipan-partisipan yang berkontribusi dalam keahlian dan tenaga kerja. Jensen dan Meckling (1976) dalam Fala (2007) juga memperkenalkan ide mengenai kontrak antara investor dan manajer mengenai spesifikasi-spesifikasi apa saja yang akan dilakukan manajer di segala kemungkinan yang terjadi dan bagaimana laba perusahaan akan dialokasikan. Namun, ada faktor-faktor yang sulit untuk diramalkan sebelumnya sehingga kontrak yang lengkap sulit untuk diwujudkan. Berikut asumsi-asumsi yang melandasi teori keagenan adalah asumsi sifat manusia, asumsi keorganisasian, dan asumsi informasi Eisenhardt (1989) dalam Darmawati, Khomsiyah, dan Rahayu (2004). Asumsi sifat manusia menekankan bahwa manusia memiliki sifat mementingkan diri sendiri, memiliki keterbatasan rasionalitas, dan tidak menyukai risiko. Asumsi keorganisasian adalah adanya konflik antar anggota organisasi, efisiensi sebagai kriteria efektivitas, dan adanya asimetri informasi antara prinsipal dan agen. Asumsi informasi adalah bahwa informasi sebagai barang komoditi yang dapat diperjualbelikan. Teori keagenan ditekankan untuk mengatasi dua permasalahan yang dapat terjadi. Pertama yaitu masalah keagenan yang timbul saat pemilik perusahaan dan agen mempunyai kepentingan yang berbeda serta adanya kesulitan bagi pemilik perusahaan dalam memverifikasi tentang apa yang benar-benar dilakukan oleh agen. Permasalahannya adalah pemilik tidak dapat memverifikasi apakah agen telah melakukan sesuatu secara tepat. Kedua, adalah masalah pembagian risiko yang timbul saat prinsipal dan agen memiliki sikap yang berbeda terhadap risiko. Dengan demikian, prinsipal dan agen mungkin memiliki perbedaan tindakan karena adanya perbedaan preferensi terhadap risiko. Konservatisme Akuntansi Konservatisme akuntansi menurut glossary dalam FASB Statement of Concept No.2 adalah reaksi yang hati-hati terhadap ketidakpastian dengan mencoba meyakinkan bahwa ketidakpastian resiko yang ada pada kondisi bisnis cukup layak untuk di pertimbangkan. (Kieso dan Weygandt, 2004) menyatakan konservatisme didefinisikan sebagai solusi pilihan yang paling akhir pada saat aset dan laba overstated. Konservatisme menurut manajemen didefinisikan sebagai metode akuntansi berterima umum yang melaporkan aktiva dengan nilai terendah, kewajiban dengan nilai tertinggi, menunda pengakuan pendapatan, serta mempercepat pengakuan biaya.(penmang dan Zhang, 2000) mendefinisikan konservatisme akuntansi tidak saja berkaitan dengan pemilihan metode akuntansi, tetapi juga melibatkan nilai buku aktiva yang menjadi lebih rendah. Menurut Basu (1997) konservatisme adalah pengakuan laba bad news di awal, dan pengakuan laba good news di akhir. Selain itu dalam konservatisme akuntansi juga memliki anggapan bahwa pengakuan return saham saat ini menjadi efisisen apabila harapan nilai saham dalam aliran kas perusahaan di masa mendatang masih mengandung bad news dan good news. Konservatisme merupakan konvensi laporan keuangan yang penting dalam akuntansi, sehingga disebut sebagai prinsip akuntansi yang dominan. Konvensi seperti konservatisme menjadi pertimbangan dalam akuntansi dan laporan keuangan karena aktivitas perusahaan dilingkupi oleh ketidakpastian. Masalah konservatisme merupakan masalah penting bagi investor. Investor dapat mengambil keputusan investasi dari laba yang dilaporkan dalam laporan keuangan yang konservatif. Konsep konservatisme menyatakan bahwa dalam keadaan yang tidak pasti manajer perusahaan akan menentukan pilihan perlakuan atau tindakan akuntansi yang didasarkan pada keadaan, harapan kejadian, atau hasil yang dianggap menguntungkan. Praktik konservatisme bisa terjadi karena standar 4

5 akuntansi yang berlaku di Indonesia memperbolehkan perusahaan untuk memilih salah satu metode akuntansi dari kumpulan metode yang diperbolehkan metode akuntansi adalah terhadap angka-angka dalam laporan keuangan, baik laporan neraca maupun laba-rugi. Penerapan metode akuntansi yang berbeda akan menghasilkan angka yang berbeda dalam laporan keuangan. Hal-Hal yang Mendorong Penggunaan Konservatisme Menurut Penman dan Zhang (2000) konservatisme justru menyebabkan kualitas lebih rendah, karena akuntansi konservatif akan langsung menyebabkan laba menjadi lebih rendah dan tercipta hidden reserve (cadangan tersembunyi). Bila pada tahun berikutnya perusahaan menurunkan biaya investasinya, maka akan terjadi likuidasi cadangan tersembunyi sehingga laba menjadi lebih tinggi. Eksistensi keberadaaan konservatisme lebih penting dalam laporan keuangan (Watts, 2003). Ia mengatakan bahwa ada empat masalah yang yang mendorong penggunaaan konservatisme : a. Kontrak. Didalam perjanjian kontrak manajer berkewajiban untuk menyajikan laporan keuangan kepada pihak-pihak ekternal yang berkepentingan dalam perusahaan seperti pemegang saham, kreditor, dan dewan komisaris. Pada saat penyajian laporan keuangan biasanya moral hazard (moral dalam penyampaian) akan timbul selama laporan tersebut berfungsi untuk memberi informasi kepada investor tentang kinerja manajer karena informasi tersebut akan mempengaruhi keputusan investor dalam investasi dan kesejahteraan manajer. Kesejahteraan manajer ini juga akan mempengaruhi motivasi manajer untuk memasukan bias and noise (kesalahan). b. Tuntutan Hukum. Tuntutan hukum mendorong perkembangan konservatisme karena tuntutan hukum selalu terjadi saat laba dan aktiva di catat terlalu tinggi, selain itu juga adanya potensi tuntutan hukum disebabkan pencatatan yang overstatement.sehingga manajer dan auditor terdorong untuk melaporkan laba dan aktiva yang konservatif. c. Perpajakan. Penundaan terhadap pembayaran pajak juga mendorong penggunaan konservatisme.dengan konservatisme, perusahaan dapat mengurangi present value pajak dengan jalan menunda pengakuan pendapatan. d. Peraturan. Peraturan yang di keluarkan oleh standar akuntansi memberikan insentif kepada perusahaan untuk menerapkan akuntansi yang konservatif. Bagi penyusun standar akuntansi, konservatisme akan menghindarkan mereka dari kritik akibat penyajian laporan keuangan yang overstate. Pengukuran Konservatisme akuntansi Terdapat tiga cara yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat konservatisme di dalam berbagai penelitian yang ada, antara lain: a. Conservatism Index sebagai proksi konservatisme neraca yang di kembangkan oleh (Penman dan Zhang, 2002), di mana karakteristik dari konservatisme adalah net assets yang dilaporkan di laporan keuangan lebih rendah dibandingkan nilai pasarnya dalam jangka panjang. Konservatisme sebagai perbedaan yang persisten antara nilai pasar dan nilai buku dimana perbedaan tersebut berbeda dengan perbedaan. b. Net asset measure dengan menggunakan price to book ratios. Rasio yang bernilai lebih dari 1, mengindikasikan penerapan akuntansi konservatisme (Fala, 2007), di mana nilai tersebut dikali dengan nilai negatif satu agar nilai positif mencerminkan tingkat konservatisme yang lebih tinggi. Hal ini karena apabila perusahaan menggunakan 5

6 prinsip konservatisme, maka nilai buku perusahaan akan cenderung lebih rendah dibandingkan dengan nilai pasarnya sehingga price to book rations akan lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan yang tidak menerapkan prinsip konservatisme. c. Earning accrual measures pengukuran konservatisme ini dikembangkan oleh Dewi (2003), dimana menggunakan akrual sebelum depresiasi sebagai proksi akuntansi yang konservatif. Lebih lanjut, akrual dihitung dengan menjumlahkan total akrual dengan mengeluarkan depresiasi (net income sebelum ekstraordinary item ditambah dengan biaya depresiasi dikurangi dengan cash flow operasi) dibagi dengan asset dan kemudian dikalikan dengan -1, sehingga peningkatan jumlah akrual negatif, yang mencerminakan adanya konservatisma akuntansi (KONAKT). Semakin tinggi nilai KONAKT semakin konservatif. Dalam penelitian ini pengukuran konservatisme menggunakan model Net asset measure dengan menggunakan price to book ratios. Hal ini karena apabila perusahaan menggunakan prinsip konservatisme, maka nilai buku perusahaan akan cenderung lebih rendah dibandingkan dengan nilai pasarnya sehingga price to book ratios akan lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan yang tidak menerapkan prinsip konservatisme. Corporate Governance Corporate governance didefinisikan sebagai suatu sistem yang di bangun untuk mengarahkan dan mengendalikan perusahaan sehingga tercipta tata hubungan yang baik, adil dan transparan di antara berbagai pihak yang terkait yang memliki kepentingan dalam perusahaan Solomon dan Solomon (2004) dalam Maksum (2005). Di dalam corporate governance terdapat dua prinsip utama yang terkait yaitu stewardship theory dan agency theory (Chinn, 2000; Shaw, 2003 dalam Kaihatu, 2006). Stewardship theory dibangun atas asumsi filosofi mengenai manusia yaitu manusia pada hakikatnya dapat dipercaya, dan mampu bertindak dengan penuh tanggung jawab, memiliki intregritas dan kejujuran terhadap pihak lain. Sedangkan agency theory memandang bahwa manajemen perusahaan sebagai agen bagi para pemegang saham yang akan bertindak dengan penuh kesadaran untuk kepentingan atau keuntungan sendiri Jensen dan Meckling (1976) dalam Fala (2007). Teori ini memandang manajer bukan sebagai pihak yang arif dan bijaksana serta adil terhadap pemegang saham. Mekanisme Good Corporate Governance Benhart dan Rosenstein (1998) dalam Siallagan dan Mas ud (2006) menyatakan bahwa di dalam mekanisme good corporate governance seperti mekanisme internal, seperti struktur dan dewan komsisaris, serta mekanisme eksternal seperti pasar untuk kontrol perusahaan diaharapkan dapat mengatasi masalah keagenan. Adanya konflik keagenan mengakibatkan rendahnya kualitas laba dan rendahnya kualitas laba biasanya dapat mengakibatkan kesalahan dalam pengambilan kepada pembuat keputusan sseperti investor, dan kreditor sehingga nilai perusahaan akan berkurang. Indikator mekanisme corporate governance terdiri dari kepemilikan manajerial dan dewan komisaris independen. Mekanisme corporate governance yang dilakukan dengan baik dapat meningkatkan nilai ekuitas perusahaan (Fala, 2007). 1. Kepemilikan manajerial Pemahaman terhadap kepemilikan perusahaan sangat penting karena berkaitan dengan pengendalian perusahaan. Dari sudut pandang teori akuntansi, manajemen laba sangat oleh motivasi manajer perusahaan. Pengaruh dari motivasi ini yakni dengan motivasi yang menghasilkan besaran manajemen laba berbeda, seperti manajer yang juga sebagai 6

7 pemegang saham dan manajer yang tidak sebagi pemegang saham. Hal ini sesuai dengan system pengelolaan perusahaan dalam dua kriteria : (a) perusahan dipimpin oleh manajer dan pemilik, (b) Perusahaan yang di pimpin oleh manajer non pemilik. Dua kriteria di atas akan mempengaruhi manajemen laba, sebab kepmilikan seorang manajer akan menentukan kebijakan dan pengambilan keputusan terhadap metode akuntansi yang akan diterapakan oleh perusahaan. Kepemilikan managerial adalah kepemilikan saham perusahaan oleh managerial. Kepemilikan managerial merupakan alat monitoring internal yang penting untuk memecahkan konflik agensi antara external stockholders dan manajemen Chen dan Steiner (1999) dalam Fala (2007), sehingga potensi munculnya konflik dalam hubungan agensi sangat besar, yaitu ketika manajemen perusahaan memiliki kurang dari 100% saham biasa milik perusahaan maka potensi konflik itupun muncul. Jensen dan Meckling (1976) dalam Fala (2007) menemukan bahwa kepemilikan manajerial berhasil menjadi mekanisme untuk mengurangi masalah keagenan dari manajer dengan menyelaraskan kepentingan-kepentingan manajer dengan pemegang saham. Penelitian mereka menemukan bahwa kepentingan manajer dengan pemegang saham eksternal dapat disatukan jika kepemilikan saham oleh manajer diperbesar sehingga manajer tidak akan memanipulasi laba untuk kepentingannya. Dalam kepemilikan saham yang rendah, maka insentif terhadap kemungkinan terjadinya perilaku oportunistik manajer akan meningkat (Shleifer dan Vishny, 1997). Warfield et al., (1995) dalam penelitiannya yang menguji kepemilikan manajerial dengan discretionary accrual dan kandungan informasi laba menemukan bukti bahwa kepemilikan manajerial berhubungan dengan negatif dengan discretionary accrual. Demikian halnya penelitian oleh (Midiastuty dan Machfoedz, 2003) menyatakan bahwa kepemilikan manajerial merupakan salah satu mekanisme yang dapat membatasi perilaku oportunistik manajer dalam bentuk earnings management, walaupun (Wedari, 2004) menyimpulkan bahwa kepemilikan manajerial juga memiliki motif lain. Dalam penelitian ini mengacu pada teori yang ada yang menyatakan kepemilikan manajerial dapat berfungsi sebagai mekanisme corporate governanace sehingga dapat mengurangi tindakan manajer dalam memanipulasi laba. Dalam penelitian Jensen dan Meckling (1976) dalam Midiastuty dan Machfoedz (2003) menggunakan persentase jumlah saham yang dimiliki pihak manajemen untuk mengukur kepemilikan manajerial perusahaan. 2. Dewan Komisaris Independen Secara umum dewan komisaris ditugaskan dan diberi tanggung jawab atas pengawasan kualitas informasi yang terkandung dalam laporan keuangan. Hal ini penting mengingat adanya kepentingan dari manajemen untuk melakukan manajemen laba yang berdampak pada berkurangnya kepercayaan investor. Untuk mengatasinya dewan komisaris diperbolehkan untuk memiliki akses pada informasi perusahaan. Dewan komisaris tidak memiliki otoritas dalam perusahaan, maka dewan direksi bertanggung jawab untuk menyampaikan informasi terkait dengan perusahaan kepada dewan komisaris (NCCG, 2001). Selain mensupervisi dan memberi nasihat pada dewan direksi sesuai dengan UU No. 1 tahun 1995, fungsi dewan komisaris yang lain sesuai dengan yang dinyatakan dalam National Code for Good Corporate Governance (2001) adalah memastikan bahwa perusahaan telah melakukan tanggung jawab sosial dan mempertimbangkan kepentingan berbagai stakeholder perusahaan sebaik memonitor efektifitas pelaksanaan good corporate governance. 7

8 Nilai Perusahaan Tujuan jangka panjang dari perusahaan adalah mengoptimalkan nilai perusahaan (Wahyudi dan Pawestri, 2006). Peningkatan penilaian ekuitas perusahaan dapat menggambarkan kesejahteraan pemilik perusahaan, sehingga pemilik perusahaan akan mendorong manajer agar bekerja lebih keras dengan menggunakan berbagai intensif untuk memaksimalkan penilaian ekuitas perusahaan. Didalam penelitian ini pengukuran nilai perusahaan menggunakan price to book value untuk penilaian ekuitas karena sangat dipengaruhi oleh pemilihan metode akuntansi yang digunakan perusahaan. Beaver dan Ryan (2000) dalam Watts (2003) menggunakan price to book ratio yang mencerminkan nilai pasar relatif terhadap nilai perusahaan. Rasio nilai pasar terhadap nilai buku memberikan penilaian akhir dan mungkin yang paling menyeluruh atas status pasar saham perusahaan. Rasio ini mengikhtisarkan pandangan investor tentang perusahaan secara keseluruhan, manajemennya, labanya, likuiditasnya, dan prospek masa depan perusahaan. Oleh karenanya dengan melihat rasio ini dapat dilihat reaksi pasar atas sinyal positif dari perusahaan tentang adanya penerapan konservatisma akuntansi yang diberikan melalui laporan keuangan. Pengembangan Hipotesis Konservatisme Akuntansi Berpengaruh Terhadap Nilai Perusahaan Para peneliti menyebutkan telah terjadi peningkatan konservatisma standar akuntansi secara global.peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya tuntutan hukum, sehingga auditor dan manager cenderung melindungi dirinya dengan selalu melaporkan angka-angka yang konservatif dalam laporan keuangannya (Givoly dan Hayn, 2002). Secara empiris penelitian (Penman dan Zhang, 2002) menunjukkan bahwa earnings yang berkualitas diperoleh jika manajemen menerapkan akuntansi konservatif secara konsisten tanpa adanya perubahan metoda akuntansi atau perubahan estimasi. (Watts, 2003) menyatakan bahwa understatement aktiva bersih yang sistematik atau relatif permanen sebagai hallmark (informasi) mengenai konservatisme akuntansi telah membantu pengguna laporan keuangan dengan menyajikan laba dan aktiva yang tidak overstate. Mayangsari dan Wilopo (2002) yang menggunakan C-Score sebagai proksi konservatisme membuktikan bahwa konservatisme memiliki value relevance, sehingga laporan keuangan perusahaan yang menerapkan prinsip konservatisme dapat mencerminkan nilai pasar perusahaan. Penelitian mereka menunjukkan bahwa total akrual (discretionary dan non discretionary accrual) berpengaruh positif signifikan pada nilai perusahaan. Penerapan kebijakan akuntansi konservatif yang di tunjukkan melalui laporan keuangan merupakan suatu sinyal positif dari manajemen kepada investor bahwa manajemen telah menerapkan akuntansi konservatif untuk menghasilkan laba yang berkualitas. Hipotesis dalam penelitian ini adalah: H1: Konservatisme akuntansi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan Kepemilikan Manajerial Berpengaruh Terhadap Hubungan Antara Konservatisme Akuntansi Dengan Nilai Perusahaan Menurut Lins dan Warnock (2004) dalam Fala (2007), secara umum mekanisme yang dapat mengendalikan perilaku manajemen atau sering disebut mekanisme corporate governance dapat diklasifikasikan kedalam dua kelompok. Pertama adalah mekanisme internal spesifik perusahaan yang terdiri atas struktur kepemilikan dan struktur pengelolaan.kedua adalah mekanisme eksternal spesifik negara yang terdiri atas aturan hukum dan pasar pengendalian korporat. 8

9 Karena corporate governance merupakan suatu mekanisme yang dapat mengendalikan (mengatur) perilaku stakeholders dengan demikian corporate governance dapat mempengaruhi pilihan manajemen dalam menerapkan prinsip akuntansi yang terkait dengan prinsip konservatisme. Ball et al., (2000) dalam Fala (2007) menyatakan bahwa pilihan terhadap suatu metoda akuntansi yang terkait dengan prinsip konservatisme dipengaruhi juga oleh struktur kepemilikan manajerial sebagai salah satu mekanisme corporate governance, sehingga struktur kepemilikan manajerial mempengaruhi pemilihan strategi akuntansi konservatif perusahaan dalam meningkatkan nilai perusahaan. Menurut Ross et al., (1999) dalam Fala (2007) bahwa semakin besar proporsi kepemilikan manajemen maka manajemen cenderung berusaha lebih giat untuk kepentingan pemegang saham untuk meningkatkan nilai perusahaan salah satunya dengan menerapkan konservatisme akuntansi, di mana kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap reaksi pasar dan mampu memoderasi interaksi income smoothing (konservatisme akuntansi) dengan reaksi pasar. Hipotesis dalam penelitian ini adalah: H2 : Kepemilikan Manajerial memoderasi pengaruh antara konservatisme akuntansi dengan nilai perusahaan Jumlah Komisaris Independen Berpengaruh Terhadap Hubungan Antara Konservatisme Akuntansi Dengan Nilai Perusahaan Diantara berbagai faktor yang dapat mendorong terciptanya pengelolaan perusahaan yang efektif, dewan komisaris (struktur pengelolaan) merupakan faktor utama yang mempengaruhi perilaku manajer dalam pengelolaan perusahaan termasuk dalam penerapan kebijakan konservatisma akuntansi dalam meningkatkan nilai perusahaan. Semakin besar jumlah komisaris fungsi service dan kontrol akan semakin baik dalam kebijakan konservatisme akuntansi, sehingga nantinya akan meningkatkan nilai perusahaan Fama dan Jensen (1983) dalam Kusumawati dan Riyanto (2005). Menurut Kusumawati dan Riyanto (2005), hubungan antara jumlah anggota dewan komisaris dengan nilai perusahaan didukung oleh konservatisme yang diberikan dewan komisaris. Konsultasi dan nasehat yang diberikan merupakan jasa yang berkualitas bagi manajemen yang tidak dapat diberikan oleh pasar. Midiastuty (2003) dalam Mudjiyanti (2005) yang menyimpulkan bahwa jumlah dewan mampu mengurangi konflik kepentingan antara stakeholders dan meningkatkan kepercayaan investor. Fungsi service dan kontrol dewan komisaris sebagai mekanisme corporate governance ini dapat dilihat sebagai suatu sinyal kepada para investor bahwa perusahaan telah dikelola sebagaimana mestinya (sinyal positif). Dengan demikian, konservatisme akuntansi dengan penerapan good corporate governance berhubungan positif dengan kinerja perusahaan di mata investor Labelle (2002) dalam Kusumawati dan Riyanto (2005). Hipotesis dalam penelitian ini adalah: H3: Jumlah Komisaris Independen memoderasi pengaruh antara konservatisme akuntansi dengan nilai perusahaan 9 Model Penelitian Rerangka pemikiran yang akan dikembangkan pada penelitian ini mengacu pada telaah pustaka yang telah dilakukan pada sub bab sebelumnya. Rerangka pemikiran yang dikembangkan seperti tersaji pada gambar 1 berikut ini:

10 10 Konservatisme Nilai perusahaan Good Corporate Governance : - Kepemilikan Manajerial - Dewan komisaris independen Gambar 1 Sumber : Konsep yang dikembangkan dalam penelitian ini, 2013 METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Penelitian Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur tahun Metode pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Sampel yang terpilih dalam penelitian ini adalah sebanyak 76 perusahan. Sampel penelitian yang terpilih tersaji pada tabel 1 berikut ini: Tabel 1 Sampel penelitian No Keterangan Jumlah 1 Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode perusahaan 2 Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan keuangan tahunan yang dikeluarkan oleh kantor KAP pada bulan februari sampai april dan yang terdaftar di BEI pada tanggal 31 desember pada periode pengamatan Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan tahunan yang dikeluarkan oleh KAP pada bulan februari sampai april dan yang terdaftar di BEI pada tanggal 31 desember pada periode Perusahaan yang tidak memiliki data pasar dan data keuangan lengkap mengenai laba bersih, arus kas operasi, jumlah Komisaris independen, kepemilikan manajerial, harga saham pertahun dan nilai ekuitas yang terdaftar di 5 Perusahaan yang memiliki data pasar dan data keuangan lengkap mengenai laba bersih, arus kas operasi, jumlah Komisaris independen, (42 perusahaan) 113 perusahaan (37 perusahaan)

11 Tabel 1 ( lanjutan ) Sampel Penelitian 11 No Keterangan Jumlah kepemilikan manajerial, harga saham pertahun dan nilai ekuitas yang terdaftar di 76 perusahaan Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel a. Variabel Dependen Nilai perusahaan merupakan penilaian perusahaan dilihat dari dari pembagian harga saham penutup akhir tahun dengan nilai buku per lembar saham akhir tahun. Nilai perusahaan, diproksikan dengan Price Book Value (PBV). Rasio ini mengukur nilai yang diberikan pasar keuangan kepada manajemen dan organisasi perusahaan sebagai sebuah perusahaan yang terus tumbuh. Rasio PBV merupakan perbandingan antara nilai saham menurut pasar dengan nilai buku ekuitas perusahaan. Nilai buku dihitung sebagai hasil bagi antara ekuitas pemegang saham dengan jumlah saham yang beredar. b. Variabel Independen 1. Konservatisme Akuntansi Konservatisme Akuntansi adalah reaksi yang hati-hati terhadap ketidakpastian dengan mencoba meyakinkan bahwa ketidakpastian resiko yang ada pada kondisi bisnis cukup layak untuk di pertimbangkan. (Givoly dan Hyan, 2000) mengukur konservatisme dengan cara mengurangkan income before extraordinary item dengan arus kas operasi dan ditambahkan dengan beban depresiasi. Rumus dari pengukuran konservatisme yang dilakukan oleh Givoly dan Hyan (2000) : CONACCit = NIit - CFOit Dimana : CONACCit = tingkat konservatisme perusahaan i pada tahun t NIit = Laba sebelum extraordinary item ditambah dengan depresiasi dari perusahaan i pada tahun t CFOit = cash flow dari kegiatan operasi untuk perusahaan i pada tahun 2. Komisaris Independen Komisaris independen adalah jumlah komisaris yang berasal dari luar perusahaan.fama dan Jensen (1983) dalam Fala (2007) menyatakan bahwa non-executive director (komisaris independen) dapat bertindak sebagai penengah Komisaris independen dalam perselisihan yang terjadi diantara para manajer internal dan mengawasi kebijakan manajemen serta memberikan nasihat kepada manajemen. Komisaris independen diukur dengan persentase komisaris independen dibanding total dewan komisaris yang ada dalam susunan dewan komisaris. 3. Kepemilikan Manajerial Kepemilikan manajerial adalah kepemilikan saham oleh manajemen perusahaan. Semakin besar proporsi kepemilikan manajemen maka manajemen cenderung berusaha lebih giat untuk kepentingan pemegang saham untuk meningkatkan nilai perusahaan. Pengukuran kepemilikan manajerial dalam penelitian ini adalah

12 dengan menggunakan rasio jumlah saham yang dimiliki manajemen dibandingkan dengan jumlah saham yang beredar. Definisi operasional dan pengukuran variabel tersaji pada tabel 2 berikut ini: Tabel 2 Definisi operasional dan pengukuran variabel No Variabel Definisi operasional Pengukuran Sumber 1 Nilai Fala (2007) perusahaan 2 Konservatisme Akuntansi 3 Komisaris independen 4 Kepemilikan Manajerial Nilai perusahaan, merupakan penilaian perusahaan dilihat dari pembagian harga saham penutup akhir tahun dengan nilai buku per lembar saham akhir tahun diproksikan dengan Price Book Value (PBV) Konservatisme Akuntansi adalah reaksi yang hati-hati terhadap ketidakpastian dengan mencoba meyakinkan bahwa ketidakpastian resiko yang ada pada kondisi bisnis cukup layak untuk di pertimbangkan. (Givoly dan Hyan, 2000) Komisaris independen adalah jumlah komisaris yang berasal dari luar perusahaan. Kepemilikan manajerial adalah kepemilikan saham oleh manajemen perusahaan. Semakin besar proporsi kepemilikan manajemen maka manajemen cenderung berusaha lebih giat untuk kepentingan pemegang saham untuk meningkatkan nilai perusahaan. Rasio PBV merupakan perbandingan antara nilai saham menurut pasar dengan nilai buku ekuitas perusahaan Konservatisme dengan cara mengurangkan income before extraordinary item dengan arus kas operasi dan ditambahkan dengan beban depresiasi CONACCit = NIit CFOit Komisaris independen diukur dengan persentase komisaris independen dibanding total dewan komisaris yang ada dalam susunan dewan komisaris Kepemilikan manajerial diukur dengan rasio jumlah saham yang dimiliki manajemen dibandingkan dengan jumlah saham yang beredar Sumber : Definisi dan pengukuran variabel yang dikembangkan dalam penelitian ini, 2013 Pengujian Hipotesis Givoly dan Hyan, (2000) Fala (2007) Fala (2007) Analisis Regresi Linear Berganda digunakan untuk mengukur pengaruh pengaruh konservartisme pada nilai perusahaan, serta corporate governance sebagai pemoderasi. NP = α+ β 1CONACC + β 2CONACC*KM + β 3CONACC*DK + Ɛ 12

13 13 Keterangan: NP = Nilai Perusahaan CONACC = Konservatisme DK = Jumlah Dewan Komisaris KM = Kepemilikan Manajerial Ɛ = Galat HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang representatif dengan kriteria, yaitu Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode serta Perusahaan tersebut selalu menyajikan laporan keuangan setiap periode pengamatan. Hasil penelitian yang dilakukan tersaji pada tabel 3 berikut ini: Tabel 3 Statistik Deskriptif Variabel Minimum Maximum Mean Std. Deviation Nilai Perusahaan Konservatisme Kepemilikan Manajerial Dewan Komisaris Independen Berdasarkan Tabel 3 nilai rata-rata Nilai Perusahaan sebesar 1,4993, dimana menunjukkan penilaian investor terhadap perusahaan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan penilaian ekuitas perusahaan dapat menggambarkan kesejahteraan pemilik perusahaan, sehingga pemilik perusahaan akan mendorong manajer agar bekerja lebih keras dengan menggunakan berbagai intensif untuk memaksimalkan penilaian ekuitas perusahaan. Nilai rata-rata konservatisme sebesar , dimana menunjukkan reaksi yang hati-hati terhadap ketidakpastian dengan mencoba meyakinkan bahwa ketidakpastian resiko yang ada pada kondisi bisnis cukup layak untuk di pertimbangkan.konservatisme merupakan konvensi laporan keuangan yang penting dalam akuntansi, sehingga disebut sebagai prinsip akuntansi yang dominan.konvensi seperti konservatisme menjadi pertimbangan dalam akuntansi dan laporan keuangan karena aktivitas perusahaan dilingkupi oleh ketidakpastian. Nilai rata-rata kepemilikan manajerial sebesar 0,0310, dimana menunjukkan kepemilikan saham oleh Direksi dan Komisaris. Kepemilikan managerial adalah kepemilikan saham perusahaan oleh managerial. Kepemilikan managerial merupakan alat monitoring internal yang penting untuk memecahkan konflik agensi antara external stockholders dan manajemen Chen dan Steiner (1999) dalam Fala (2007), sehingga potensi munculnya konflik dalam hubungan agensi sangat besar, yaitu ketika manajemen perusahaan memiliki kurang dari 100% saham biasa milik perusahaan maka potensi konflik itupun muncul. Nilai rata-rata dewan komisaris independen sebesar 0,3424, dimana menunjukkan jumlah komisaris yang berasal dari luar perusahaan. Dewan komisaris ditugaskan dan diberi

14 tanggung jawab atas pengawasan kualitas informasi yang terkandung dalam laporan keuangan.hal ini penting mengingat adanya kepentingan dari manajemen untuk melakukan manajemen laba yang berdampak pada berkurangnya kepercayaan investor. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas. Hasil uji normal menunjukkan bahwa nilai Kolmogorov Smirnov Z sebesar 1,023 dengan tingkat signifikan 0,083, berarti hal itu menunjukkan bahwa model regresi terdistribusi normal karena tingkat signifikansinya > 0,05. b. Uji Multikolinearitas. Nilai tolerance semua variabel bebas lebih besar dari 0,10, demikian pula nilai VIF semuanya kurang dari 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengindikasikan adanya multikolinieritas. c. Uji Heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan uji glejser, dimana nilai signifikansinya untuk variabel Konservatisme, CONACC*KM dan CONACC*DK lebih dari 5%, ini berarti bahwa tidak ada hubungan Variabel Konservatisme, CONACC*KM dan CONACC*DK dengan nilai residunya, maka penelitian ini tidak terdapat gejala heteroskedastisiitas pada penelitian ini, karena tingkat signifikansinya > 0,05. d. Uji Autokorelasi. Nilai DW sebesar 2,102. Berdasarkan table DW dengan jumlah sample n = 228 dan jumlah variabel bebas k = 3 diperoleh nilai d L = 1,718 dan d U = 1,820. Nilai DW 2,102 terletak antara d U (1,820) dan 4-d U (2,180) dengan demikian dapat dianggap bahwa asumsi tidak terjadi autokorelasi dapat dipenuhi. Uji Hipotesis a. Koefisien Determinasi Koefisien Determinasi (Adjusted R 2 ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependent. Nilai Koefisien Determinasi adalah antara nol dan satu. Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa nilai koefisien determinasi sebesar 0,531, yang berarti bahwa Konservatisme, CONACC*KM dan CONACC*DK mampu menjelaskan variasi pada variable Nilai Perusahaan sebesar 53,1%. b. Analisis Regresi Linier Berganda Hasil perhitungan dengan komputer dengan aplikasi program SPSS 20.0 (Statistical Program for Social Science) tersaji dalam tabel 4 berikut ini: Tabel 4 Analisis Regresi Linier Berganda Variabel bebas B t hitung Sig. Constant Konservatisme CONACC*KM CONACC*DK Variabel Terikat Nilai Perusahaan (NP) Adjusted R Square 0,531 F Hitung 86,543 Sig : 0,000 Berdasarkan Tabel 4 diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut : NP = -1,048+ 0,388CONACC + 0,247CONACC*KM + 0,144CONACC*DK 14

15 Dari persamaan tersebut diatas dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Hipotesis 1 Konservatisme mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Nilai Perusahaan dengan nilai signifikan sebesar 0,006 (dibawah 0,05), yang berarti hipotesis 1 diterima, hal ini menunjukkan bahwa penerapan kebijakan akuntansi konservatif yang di tunjukkan melalui laporan keuangan merupakan suatu sinyal positif dari manajemen kepada investor bahwa manajemen telah menerapkan akuntansi konservatif untuk menghasilkan laba yang berkualitas. Dengan asumsi pasar telah efisien secara keputusan, investor diharapkan dapat menerima sinyal ini dan mengoreksi undervalue nilai perusahaan dengan harga yang lebih tinggi. Temuan ini mendukung penelitian dari Penman dan Zhang (2002) menunjukkan bahwa earnings yang berkualitas diperoleh jika manajemen menerapkan akuntansi konservatif secara konsisten tanpa adanya perubahan metoda akuntansi atau perubahan estimasi. 2. Hipotesis 2 CONACC*KM mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Nilai Perusahaan dengan nilai signifikan sebesar 0,033 (dibawah 0,05), yang berarti hipotesis 2 diterima, hal ini menunjukkan bahwa pilihan terhadap suatu metoda akuntansi yang terkait dengan prinsip konservatisma dipengaruhi juga oleh struktur kepemilikan manajerial sebagai salah satu mekanisme corporate governance, sehingga struktur kepemilikan manajerial mempengaruhi pemilihan strategi akuntansi konservatif perusahaan, akan tetapi menurunkan nilai perusahaan. Temuan ini mendukung penelitian dari Ross et al., (1999) dalam Fala (2007) bahwa semakin besar proporsi kepemilikan manajemen maka manajemen cenderung berusaha lebih giat untuk kepentingan pemegang saham untuk meningkatkan nilai perusahaan salah satunya dengan menerapkan konservatisma akuntansi, di mana kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap reaksi pasar dan mampu memoderasi interaksi income smoothing (konservatisme akuntansi) dengan reaksi pasar. 3. Hipotesis 3 CONACC*DK mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Nilai Perusahaan dengan nilai signifikan sebesar 0,010 (dibawah 0,05), yang berarti hipotesis 3 diterima, hal ini berarti bahwa faktor yang dapat mendorong terciptanya pengelolaan perusahaan yang efektif, dewan komisaris (struktur pengelolaan) merupakan faktor utama yang mempengaruhi perilaku manajer dalam pengelolaan perusahaan termasuk dalam penerapan kebijakan konservatisma akuntansi dalam meningkatkan nilai perusahaan. Semakin besar jumlah komisaris fungsi service dan kontrol akan semakin baik dalam kebijakan konservatisma akuntansi, sehingga nantinya akan meningkatkan nilai perusahaan. Temuan ini mendukung penelitian dari Midiastuty (2003) dalam Mudjiyanti (2005) yang menyimpulkan bahwa jumlah dewan mampu mengurangi konflik kepentingan antara stakeholders dan meningkatkan kepercayaan investor. Fungsi service dan kontrol dewan komisaris sebagai mekanisme corporate governance ini dapat dilihat sebagai suatu sinyal kepada para investor bahwa perusahaan telah dikelola sebagaimana mestinya (sinyal positif). Dengan demikian, konservatisme akuntansi dengan penerapan good corporate governance berhubungan positif dengan kinerja perusahaan di mata investor. 15 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

16 Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka kesimpulan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) Penerapan kebijakan akuntansi konservatisme yang ditunjukkan melalui laporan keuangan merupakan suatu sinyal positif dari manajemen kepada investor bahwa manajemen telah menerapkan akuntansi konservatisme untuk menghasilkan laba yang berkualitas. (2) Pilihan terhadap suatu metoda akuntansi yang terkait dengan prinsip konservatisma dipengaruhi juga oleh struktur kepemilikan manajerial sebagai salah satu mekanisme corporate governance, (3) Dewan komisaris (struktur pengelolaan) merupakan faktor utama yang mempengaruhi perilaku manajer dalam pengelolaan perusahaan termasuk dalam penerapan kebijakan konservatisme akuntansi. Keterbatasan Pada penelitian ini tidak tertutup kemungkinan terjadi kesalahan yang menyebabkan hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasi. Beberapa keterbatasan penelitian ini adalah: (1) Perioda pengamatan yang pendek tidak bisa menunjukkan understatement aktiva bersih dan laba yang sistematik atau relatif permanen sebagai hallmark konservatisme dengan lebih baik. Hal ini disebabkan penelitian ini mencoba menghubungkan dengan GCG yang masih baru sehingga sampel yang digunakan adalah yang memenuhi kriteria tersebut, (2) Jumlah sampel terbatas pada perusahaan manufaktur saja, sehingga tidak dapat dilakukan perbandingan jenis industri yang menerapkan konservatisme akuntansi, (3) Penelitian ini tidak menguji semua variabel yang termasuk dalam mekanisme corporate governance seperti komite audit, kepemilikan institusional dan dewan direksi. Saran Berdasarkan hasil penelitian terdapat beberapa hal yang dapat diimplikasikan dan sebagai masukan bagi pimpinan serta pihak manajemen perusahaan, yaitu : 1. Memperpanjang perioda penelitian untuk mengurangi bias hasil penelitian, dan menghubungkan dengan variabel dependen lainnya seperti CAR atau ER 2. Menggunakan perusahaan selain manufaktur, sehingga nantinya dapat dilakukan perbandingan jenis industri yang menerapkan konservatisma akuntansi. 3. Membuat indeks GCG yang dapat merangkum semua variabel GCG yang diduga dapat menjadi variabel pemoderasi atau menggunakan variabel lain yang di duga dapat menjadi pemoderasi. DAFTAR PUSTAKA Basu, S The Conservatism Principle and the Asymmetric Timeliness of Earnings.Journal of Accounting and Economics. 24: 3-37 Darmawati, D., Khomsiyah. dan R. G. Rahayu Hubungan Corporate Governance dan Kinerja Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi VII Denpasar-Bali. Dewi, A. A. A. R Pengaruh konservatisma laporan keuangan terhadap Earnings Response Coefficient.Jurnal Riset Akuntansi Indonesia.Vol 7 No. 2. Mei: Fala, A.D.Y Pengaruh Konservatisma Akuntansi Terhadap Penilaian Ekuitas Perusahaan Dimoderasi Oleh Good Corporate Governance. Simposium Nasional Akuntansi X. Makassar Fama, E.F., dan M.C. Jensen Separation of ownership and control.journal of Law and Economics

17 Forum for Corporate Governance in Indonesia Peranan Dewan Komisaris dan Komite Audit dalam Pelaksanaan Corporate Governance. Seri Tata Kelola Perusahaan. Jilid II. Edisi ke 2. Jakarta. Givoly, D.. dan C. Hayn The Changing Time-Series Properties of Earnings. Cash Flows and Accruals: Has Financial Reporting Become More Conservative?.Journal of Accounting and Economics Ikatan Akuntansi Indonesia Standar Akuntansi Keuangan. Surabaya: Salemba Empat Klau, B analisis dan penilaian ekuitas.( diunduh 15 Mei 2011). Kaihatu, T.S Good Corporate Governance dan Penerapannya di Indonesia. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol 8(1).p:1-9 Kieso dan Weygandt Intermediate Accounting. Terjemahan. Tenth Edition. Wiley Kusumawati, D. W. dan B. Riyanto Corporate Governance dan Kinerja: Analisis Pengaruh Compliance Reporting dan Struktur Dewan terhadap Kinerja. Simposium Nasional Akuntansi VIII Maksum, A Tinjauan Atas Good Corporate Governance di Indonesia. Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap Universitas Sumatera Utara. 17 Desember. Mayangsari, S., dan Wilopo Konservatisme Akuntansi. Value Relevance dan Discretionary Accruals: Implikasi Model Feltham-Ohlson (1996). Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Midiastuty, P.P., dan M. Machfoedz Analisis Hubungan Mekanisme Corporate Governance dan Indikasi Manajemen Laba. JurnalSimposium Nasional Akuntansi6.Surabaya : (tanggal Oktober 2003). Mudjiyanti, R Pengaruh Perataan Laba pada Reaksi Pasar di moderasi Struktur Corporate Governance.Tesis S2 Program Pasca Sarjana UGM.Yogyakarta. NCCG National Code for Good Corporate Governance. Penman, S.H., dan X.J. Zhang Accounting Conservatism. the Quality of Earnings. and Stock Returns.The Accounting Review. Siallagan, H., dan M. Mas ud Mekanisme Corporate Governance. Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan.Jurnal Simposium Nasional Akuntansi (SNA) IX Padang. Shleifer, A dan R.W. Vishny A Survey of Corporate Governance. the Journal of Finance(Vol. LIL. No. 2. June). Wahyudi, U., dan P.H. Pawestri Implikasi Struktur Kepemilikan Terhadap Nilai Perusahaan: Dengan Keputusan Keuangan Sebagai Variabel Intervening. Simposium Nasional Akuntansi IX.Padang Agustus Watts, R.L A Proposal for Research on Conservatism.Working paper.university of Rochester Conservatism in Accounting part I: Explanations and Implications. Journal of Accounting and Economics. Warfield, T.D., J.J. Wild dan K.L. Wild Managerial Ownership.Accounting Choices.and Informativesness of Earning. Journal of Accounting and Economics 20.hal Wedari, L.K Analisis Pengaruh Proporsi Dewan Komisaris dan Keberadaan Komite Audit terhadap Aktivitas Manajamen Laba. JurnalSimposium Nasional Akuntansi 7. Denpasar: 2-3 Desember

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Teori Agensi Jensen dan Meckling (1976) dalam Fala (2007) menggambarkan hubungan agensi sebagai suatu hubungan antara prinsipal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Istilah modal sering digunakan pula sebagai padan kata equity walaupun

BAB 1 PENDAHULUAN. Istilah modal sering digunakan pula sebagai padan kata equity walaupun BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Istilah modal sering digunakan pula sebagai padan kata equity walaupun modal lebih dekat maknanya dengan istilah capital. Karena ekuitas mengandung unsur

Lebih terperinci

penelitian menjelaskan dan hasil penelitian sedapat mungkin menjadi valid, objektif, tujuan, manfaat, kajian pustaka, dan hipotesis penelitian.

penelitian menjelaskan dan hasil penelitian sedapat mungkin menjadi valid, objektif, tujuan, manfaat, kajian pustaka, dan hipotesis penelitian. 1 BAB IV METODA PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian menjelaskan rencana dari struktur riset yang mengarahkan proses dan hasil penelitian sedapat mungkin menjadi valid, objektif, efisien,

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang digunakan sesuai dengan tujuan hipotesis yang dilakukan dengan analisis regresi linier berganda maka dapat ditarik kesimpulan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan menggambarkan kinerja manajemen perusahaan dalam mengelola sumber daya yang dipercayakan. Informasi yang disampaikan melalui laporan keuangan ini digunakan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang digunakan sesuai dengan tujuan hipotesis yang dilakukan dengan analisis regresi linier berganda maka dapat ditarik kesimpulan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Adapun berdasarkan sebaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Adapun berdasarkan sebaran BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sebaran Perusahaan Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2010. Adapun berdasarkan sebaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II A. Landasan Teoritis TINJAUAN PUSTAKA 1. Teori sinyal (Signaling Theory) Teori sinyal mengasumsikan bahwa informasi yang diterima oleh masingmasing pihak tidak sama. Atau dengan kata lain, teori

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) selama periode yang

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) selama periode yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif dengan melakukan uji hipotesis. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder,

Lebih terperinci

METODA PENELITIAN. tersebut dapat berupa dokumen, laporan keuangan tahunan, atau laporan tahunan

METODA PENELITIAN. tersebut dapat berupa dokumen, laporan keuangan tahunan, atau laporan tahunan III. METODA PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersifat sekunder. Datadata tersebut dapat berupa dokumen, laporan keuangan tahunan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan pada masa tertentu. Laporan keuangan menggambarkan situasi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan pada masa tertentu. Laporan keuangan menggambarkan situasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan alat untuk melakukan evaluasi atas suatu kinerja perusahaan pada masa tertentu. Laporan keuangan menggambarkan situasi keuangan dan kinerja

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH UKURAN, PERTUMBUHAN, DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN TERHADAP KOEFISIEN RESPON LABA

ANALISIS PENGARUH UKURAN, PERTUMBUHAN, DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN TERHADAP KOEFISIEN RESPON LABA ANALISIS PENGARUH UKURAN, PERTUMBUHAN, DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN TERHADAP KOEFISIEN RESPON LABA (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2009-2011)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling Populasi adalah keseluruhan elemen atau unsur yang akan diteliti (Mustofa, 2000). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI tahun ) SKRIPSI

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI tahun ) SKRIPSI PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI tahun 2009-2012) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Obyek Penelitian Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang memenuhi kriteria

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN. sebuah perusahaan. Manajer dapat dikatakan sebagai agent dan pemegang

Bab 1 PENDAHULUAN. sebuah perusahaan. Manajer dapat dikatakan sebagai agent dan pemegang Bab 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manajer dan pemegang saham merupakan dua partisipan terkait dalam sebuah perusahaan. Manajer dapat dikatakan sebagai agent dan pemegang saham dapat dikatakan sebagai

Lebih terperinci

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN LEVERAGE TERHADAP KINERJA KEUANGAN

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN LEVERAGE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN LEVERAGE TERHADAP KINERJA KEUANGAN (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2012-2013) SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Syarat

Lebih terperinci

Judul : Pengaruh Konservatisme Akuntansi dan Leverage pada Earnings Response Coefficient Nama : Desriyana Natalia NIM :

Judul : Pengaruh Konservatisme Akuntansi dan Leverage pada Earnings Response Coefficient Nama : Desriyana Natalia NIM : Judul : Pengaruh Konservatisme Akuntansi dan Leverage pada Earnings Response Coefficient Nama : Desriyana Natalia NIM : 1115351144 Abstrak Kualitas laba penting bagi mereka yang menggunakan laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam praktik akuntansi. Sebagaimana dikatakan Lasdi (2008), meskipun. melaporkan laporan keuangan secara konservatif.

BAB I PENDAHULUAN. dalam praktik akuntansi. Sebagaimana dikatakan Lasdi (2008), meskipun. melaporkan laporan keuangan secara konservatif. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Konservatisme merupakan konvensi laporan keuangan yang penting dalam akuntansi, sehingga disebut sebagai prinsip akuntansi dominan. Konvensi seperti konservatisme

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Demikian juga, Indonesia yang pendapatannya berasal dari pajak. Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Demikian juga, Indonesia yang pendapatannya berasal dari pajak. Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hampir setiap negara memperoleh pendapatan yang berasal dari pajak. Demikian juga, Indonesia yang pendapatannya berasal dari pajak. Indonesia adalah negara yang pendapatannya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Teori agensi didasarkan pada pandangan bahwa perusahaan sebagai sekumpulan

BAB II LANDASAN TEORI. Teori agensi didasarkan pada pandangan bahwa perusahaan sebagai sekumpulan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Agency Theory Teori agensi didasarkan pada pandangan bahwa perusahaan sebagai sekumpulan kontrak di antara faktor-faktor produksi dan hubungan di antara prinsipal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penilitian yang digunakan yaitu perusahaan manufaktur yang terdaftar (listed) di Bursa Efek Indonesia, Bursa Efek Australia dan Bursa Efek Singapura

Lebih terperinci

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah metode penelitian kausal. Penelitian kausal adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang Pengaruh Investment Opportunity Set, Komisaris

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang Pengaruh Investment Opportunity Set, Komisaris 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian tentang Pengaruh Investment Opportunity Set, Komisaris Independen, Kepemilikan Manajerial, Ukuran Perusahaan Dan Leverage Terhadap Kualitas Laba Pada Perusahaan Manufaktur

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. corporate governance. Bukti menunjukkan lemahnya praktik corporate

I. PENDAHULUAN. corporate governance. Bukti menunjukkan lemahnya praktik corporate 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tahun 2001 tercatat skandal keuangan di perusahaan publik yang melibatkan manipulasi laporan keuangan oleh PT Lippo Tbk dan PT Kimia Farma Tbk. Hal tersebut membuktikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan (IAI,2009). Manajer

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan (IAI,2009). Manajer BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan keuangan merupakan sumber informasi yang digunakan untuk menilai posisi keuangan dan kinerja perusahaan yang terdiri dari Laporan Posisi Keuangan, Laporan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. efektifitas dan efisiensi suatu organisasi / perusahaan dalam rangka mencapai visi

BAB V PENUTUP. efektifitas dan efisiensi suatu organisasi / perusahaan dalam rangka mencapai visi BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Kinerja keuangan dapat digambarkan sebagai kondisi perusahaan yang memiliki posisi keuangan serta hasil yang telah dicapai perusahaan dalam laporan keuangan. Kinerja keuangan

Lebih terperinci

BAB II RERANGKA TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. beberapa hal yang berkaitan dengan Komite Audit dalam perusahaan:

BAB II RERANGKA TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. beberapa hal yang berkaitan dengan Komite Audit dalam perusahaan: 11 BAB II RERANGKA TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS II.1. Komite Audit Berdasarkan KEP-29/PM/2004 peraturan nomor IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, terdapat beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2013 2015. Sedangkan subyeknya

Lebih terperinci

PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA

PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan timbul permasalahan agensi, karena masing-masing dari kedua pihak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan timbul permasalahan agensi, karena masing-masing dari kedua pihak 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensi Teori agensi menyatakan bahwa apabila terdapat pemisahan antara prinsipal dan agen dimana keduanya menjalankan sebuah perusahaan yang akan timbul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan tekanan persaingan di antara pemain pasar yang ada dan new entrants,

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan tekanan persaingan di antara pemain pasar yang ada dan new entrants, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan-perusahaaan yang berhasil dan memiliki kinerja yang baik mengerti bagaimana beradaptasi dengan pasar yang berubah secara kesinambungan. Peningkatan tekanan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. berupa data laporan keuangan dan data harga saham yang berasal dari Indonesia

BAB V PENUTUP. berupa data laporan keuangan dan data harga saham yang berasal dari Indonesia BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris apakan terdapat pengaruh manajemen laba riil terhadap nilai perusahaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Oleh:

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Oleh: PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN HUTANG DAN KEPUTUSAN INVESTASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2015) Disusun sebagai salah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode. laporan keuangan tahun 2013 sampai tahun 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode. laporan keuangan tahun 2013 sampai tahun 2015. BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tahun 2013 sampai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Teori agensi merupakan teori yang digunakan perusahaan dalam mendasari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Teori agensi merupakan teori yang digunakan perusahaan dalam mendasari 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Agency Theory Teori agensi merupakan teori yang digunakan perusahaan dalam mendasari praktik bisnisnya. Teori agensi merupakan

Lebih terperinci

BAB III. berubahnya suatu variabel lain (variabel dependen). Variabel independen. dalam penelitian ini yaitu: Struktur Kepemilikan Manajerial (X 1 ),

BAB III. berubahnya suatu variabel lain (variabel dependen). Variabel independen. dalam penelitian ini yaitu: Struktur Kepemilikan Manajerial (X 1 ), 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel penelitian a. Variabel Independen Variabel independen adalah variabel yang menjadi sebab atau berubahnya suatu variabel lain (variabel dependen). Variabel independen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia (BEI) untuk tahun , sampel dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia (BEI) untuk tahun , sampel dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek dari penelitian dilakukan pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk tahun 2012-2014, sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. uncertainties and risk inherent in business situation are adequately. lingkungan bisnis sudah cukup dipertimbangkan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. uncertainties and risk inherent in business situation are adequately. lingkungan bisnis sudah cukup dipertimbangkan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Konservatisme Akuntansi Dalam SFAC No. 2 para. 95 (dalam Warikki, 2008) dijelaskan bahwa: Conservatism is a prudence reaction to uncertainty to try to ensure

Lebih terperinci

TINGKAT KONSERVATISME AKUNTANSI DI INDONESIA DAN HUBUNGANNYA DENGAN MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE

TINGKAT KONSERVATISME AKUNTANSI DI INDONESIA DAN HUBUNGANNYA DENGAN MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TINGKAT KONSERVATISME AKUNTANSI DI INDONESIA DAN HUBUNGANNYA DENGAN MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun Sampel. purposive sampling dengan beberapa kriteria.

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun Sampel. purposive sampling dengan beberapa kriteria. 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2013-2015. Sampel adalah bagian

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN PADA KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN PADA KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR ISSN : 2302 8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 9.3 (2014) : 709-716 PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN PADA KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR Ni Putu Yunita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dan menjamin akuntanbilitas manajemen terhadap stakeholder

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dan menjamin akuntanbilitas manajemen terhadap stakeholder BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Corporate governance merupakan konsep yang diajukan demi peningkatan kinerja perusahaan melalui supervisi atau monitoring kinerja manajemen dan menjamin akuntanbilitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel. dalam penelitian ini adalah good corporate governance yang terdiri dari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel. dalam penelitian ini adalah good corporate governance yang terdiri dari BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 1. Variabel Independen Variabel independen adalah tipe variabel yang dapat mempengaruhi atau menjadi sebab timbulnya variabel yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan keuangan yang disajikan oleh pihak manajemen perusahaan menggambarkan informasi mengenai kinerja dan posisi keuangan perusahaan. Laporan keuangan juga berguna

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. menilai kinerja perusahaan dalam proses pengambilan keputusan. Laporan keuangan

I. PENDAHULUAN. menilai kinerja perusahaan dalam proses pengambilan keputusan. Laporan keuangan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja perusahaan dalam proses pengambilan keputusan. Laporan keuangan merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Teori Akuntansi Positif (Positive Accounting Theory) Perkembangan teori akuntansi positif tidak dapat dilepaskan dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Teori Akuntansi Positif (Positive Accounting Theory) Perkembangan teori akuntansi positif tidak dapat dilepaskan dari BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Teori Akuntansi Positif (Positive Accounting Theory) Perkembangan teori akuntansi positif tidak dapat dilepaskan dari ketidakpuasan praktisi terhadap teori

Lebih terperinci

BAB II. Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian. Pendekatan teori keagenan erat terkaitannya dengan hubungan atau

BAB II. Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian. Pendekatan teori keagenan erat terkaitannya dengan hubungan atau BAB II Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Keagenan Pendekatan teori keagenan erat terkaitannya dengan hubungan atau kontrak diantara para anggota perusahaan,

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti

BAB III DESAIN PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti BAB III DESAIN PENELITIAN III.1. Jenis dan Sumber Data Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan sektor industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. data sampel perusahaan manufaktur periode tahun Teknik

BAB V KESIMPULAN. data sampel perusahaan manufaktur periode tahun Teknik BAB V KESIMPULAN Penelitian ini merupakan penelitian sekunder dengan menggunakan data sampel perusahaan manufaktur periode tahun 2007-2011. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adala purposive

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang diambil dalam rangka proses penyusunan laporan keuangan akan. mempengaruhi penilaian kinerja perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang diambil dalam rangka proses penyusunan laporan keuangan akan. mempengaruhi penilaian kinerja perusahaan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan informasi yang dihasilkan perusahaan yang berguna untuk proses pengambilan keputusan, hal tersebut tidak terlepas dari proses penyusunannya.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. variabel dependen yang digunakan dalam model analisis regresi linear berganda.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. variabel dependen yang digunakan dalam model analisis regresi linear berganda. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis dan pembahasan yang tersaji pada bab ini akan menunjukkan hasil dari analisis data berdasarkan pengamatan variabel independen maupun variabel dependen yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Periode penelitian ini mencakup data tahun 2013 2015 dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian Kausal, peneliti bertujuan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh satu atau beberapa variabel (variabel independen) terhadap variabel lainnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. jangka panjang, memprediksi laba, dan menaksir risiko dalam investasi atau

BAB I PENDAHULUAN UKDW. jangka panjang, memprediksi laba, dan menaksir risiko dalam investasi atau 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laba merupakan indikator untuk menilai kinerja operasional perusahaan. Laba yang dilaporkan mencerminkan keberhasilan atau kegagalan perusahaan dalam mencapai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum dan Objek Penelitian Manufaktur adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan barang mentah menjadi barang siap pakai.perusahaan manufaktur saat ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di BEI selama tahun Sedangkan sampelnya adalah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di BEI selama tahun Sedangkan sampelnya adalah dengan 49 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi pada penelitian ini adalah semua perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI selama tahun 2012-2014. Sedangkan sampelnya adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Selain itu, bank juga dikenal

BAB I PENDAHULUAN. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Selain itu, bank juga dikenal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Selain itu, bank juga dikenal sebagai tempat untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana pengaruh tingkat kesehatan bank berdasarkan metode CAMEL yang diukur dengan

Lebih terperinci

ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATWAKTUAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATWAKTUAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATWAKTUAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris pengaruh struktur good corporate governance yang diproksikan

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUTUSAN KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

PENGARUH KEPUTUSAN KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE PENGARUH KEPUTUSAN KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008-2010 Semuel Edwin Allein Mandagi Business School UPH Surabaya Surabaya, Indonesia Sea_mandagi@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Dalam penelitian ini obyek penelitianya adalah Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Data ini dipilih karena seperti pada data yang telah dikutip dari

BAB III METODE PENELITIAN Data ini dipilih karena seperti pada data yang telah dikutip dari BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), periode tahun 2012-2015.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari Tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari Tahun BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang berturutturut terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari Tahun 2012-2014.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini sampel dan data penelitian diambil dari perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini sampel dan data penelitian diambil dari perusahaan 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam Penelitian ini sampel dan data penelitian diambil dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), pemilihan sampel

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: kepemilikan institusional, komposisi dewan komisaris, kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, leverage, manajemen laba

ABSTRAK. Kata kunci: kepemilikan institusional, komposisi dewan komisaris, kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, leverage, manajemen laba ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh corporate governance (kepemilikan institusional, proporsi dewan komisaris, kepemilikan manajerial), ukuran perusahaan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (2013) tujuan laporan keuangan. pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (2013) tujuan laporan keuangan. pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan proses akhir dalam proses akuntansi yang mempunyai peranan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja sebuah perusahaan. Menurut Pernyataan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun Teknik penelitian yang

BAB V PENUTUP. terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun Teknik penelitian yang 120 BAB V PENUTUP Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan data sekunder. Sampel penelitian yang digunakan adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dalam laporan tahunan harus disertai pengungkapan yang penuh

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dalam laporan tahunan harus disertai pengungkapan yang penuh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan media komunikasi yang digunakan untuk menghubungkan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Informasi dalam laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Mekanisme Corporate Governance Mekanisme corporate governance memiliki kemampuan dalam kaitannya menghasilkan suatu laporan keuangan yang memiliki kandungan informasi laba (Boediono,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kemakmuran para investor atau pemegang saham.nilai perusahaan. kepada perusahaan yang tinggi pula (Anggraini,2011).

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kemakmuran para investor atau pemegang saham.nilai perusahaan. kepada perusahaan yang tinggi pula (Anggraini,2011). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan perekonomian, perusahaan kian gencar mengembangkan usahanya untuk memenuhi kebutuhan modalnya. Perusahaan membutuhkan tambahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data laporan keuangan pada Indonesian Capital Market Directory (ICMD) yang dipublikasikan perusahan

Lebih terperinci

keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun kuantitatif berupa laporan keuangan dan annual report yang

keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun kuantitatif berupa laporan keuangan dan annual report yang BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2010-2014. B. Jenis dan Sumber Data

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : HARTAWAN HARI MAYASTO B

SKRIPSI. Oleh : HARTAWAN HARI MAYASTO B PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN MANAJERIAL, STRUKTUR KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, UKURAN PERUSAHAAN DAN JUMLAH DEWAN KOMISARIS PERUSAHAAN TERHADAP PENGATURAN LABA ( EARNINGS MANAGEMENT ) ( Ditinjau dari Perusahaan

Lebih terperinci

ABSTRACT. influenced by the proportion of independent board and audit committee size.

ABSTRACT. influenced by the proportion of independent board and audit committee size. ABSTRACT The role of the board of commissioners to give effect to earnings management in overseeing the management of balancing interests so that no earnings management. The audit committee also has a

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara variabel-variabel melalui analisis data dalam pengujian hipotesis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara variabel-variabel melalui analisis data dalam pengujian hipotesis. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah pengujian hipotesis yang menjelaskan sifat dari hubungan antar variabel, yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan kausalitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan dipandang sebagai sarana unjuk kinerja manajemen dalam mengelola perusahaan.salah satu kinerja perusahaan adalah laba perusahaan.pemilihan

Lebih terperinci

Ely Puji Setianingsih. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Abstrak

Ely Puji Setianingsih. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Abstrak PENGARUH MEKANISME TATA KELOLA PERUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP KUALITAS LABA (STUDI KASUS PERUSAHAAN OTOMOTIF DAN KOMPONEN DI BURSA EFEK INDONESIA) Ely Puji Setianingsih Jurusan Akuntansi, Fakultas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teori keagenan (agency theory) telah menjadi basis penelitian yang kuat dalam disiplin keuangan dan akuntansi (Abdullah, 2001). Teori keagenan menjelaskan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Teori kontrakting atau bisa disebut juga teori keagenan (agency

BAB 1 PENDAHULUAN. Teori kontrakting atau bisa disebut juga teori keagenan (agency BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teori kontrakting atau bisa disebut juga teori keagenan (agency theory), hubungan agensi muncul ketika satu orang atau lebih (principal) mempekerjakan orang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jenis data yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1. Objek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014. Pemilihan perusahaan manufaktur sebagai

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. tagihan, cicilan hutang berikut bunganya, pajak, dan juga belanja modal (capital

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. tagihan, cicilan hutang berikut bunganya, pajak, dan juga belanja modal (capital BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Free Cash Flow (Aliran kas Bebas) Arti sederhana dari free cash flow atau arus kas bebas adalah sisa perhitungan arus kas yang

Lebih terperinci

Disusun oleh : ARUM DESMAWATI MURNI MUSSALAMAH B

Disusun oleh : ARUM DESMAWATI MURNI MUSSALAMAH B PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN RETURN ON EQUITY (ROE) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2011)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dua komponen akrual yang utama yaitu discretionary accrual dan

BAB I PENDAHULUAN. Dua komponen akrual yang utama yaitu discretionary accrual dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan alat utama bagi perusahaan untuk menyampaikan informasi keuangan mengenai pertanggungjawaban pihak manajemen. Dalam akuntansi terdapat dua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dilakukan pada bulan September 2015. Penelitian dilakukan dengan mengambil data perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rokok, sub sektor farmasi, sub sektor kosmetik & barang keperluan rumah tangga

BAB III METODE PENELITIAN. rokok, sub sektor farmasi, sub sektor kosmetik & barang keperluan rumah tangga 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdiri dari sub sektor makanan dan minuman, sub sektor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini penulis memilih Bursa Efek Indonesia sebagai tempat untuk melakukan riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode tahun 2012-2015. Sektor industri manufaktur yang

Lebih terperinci

Judul : Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Potensi Kesulitan Keuangan pada Konservatisme Akuntansi dengan Leverage

Judul : Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Potensi Kesulitan Keuangan pada Konservatisme Akuntansi dengan Leverage Judul : Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Potensi Kesulitan Keuangan pada Konservatisme Akuntansi dengan Leverage sebagai Pemoderasi (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2015)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum obyek/ subyek penelitian Perusahaan yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan non- keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. seharusnya dicapai perusahaan yang akan tercermin dari harga pasar sahamnya

BAB 1 PENDAHULUAN. seharusnya dicapai perusahaan yang akan tercermin dari harga pasar sahamnya 16 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan utama semua perusahaan ialah untuk meningkatkan nilai perusahaan. Peningkatan nilai perusahaan yang tinggi merupakan tujuan jangka panjang yang seharusnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2012-2015.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan adalah suatu industri yang mempunyai sifat-sifat yang berbeda

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan adalah suatu industri yang mempunyai sifat-sifat yang berbeda BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan adalah suatu industri yang mempunyai sifat-sifat yang berbeda dengan industri yang lain seperti manufaktur, perdagangan, dan sebagainya. Industri perbankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan. kinerja manajemen dalam mengelola sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan. kinerja manajemen dalam mengelola sumber daya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan menggambarkan kinerja manajemen dalam mengelola sumber daya perusahaannya. Informasi yang disampaikan melalui laporan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan menerbitkan laporan keuangan yang lengkap (Annual

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Investasi di pasar bursa indonesia sampai pada saat ini telah

BAB I PENDAHULUAN. Investasi di pasar bursa indonesia sampai pada saat ini telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Investasi di pasar bursa indonesia sampai pada saat ini telah memperlihatkan pertumbuhan yang cukup tinggi yang ditandai dengan masuknya dana-dana asing

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah Konservatisma merupakan prinsip akuntansi yang jika diterapkan akan menghasilkan angka-angka laba dan aset cenderung rendah, serta angka-angka biaya dan utang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lainnya. Berdasarkan tingkat penjelasan dari kedudukan variabelnya,

Lebih terperinci