KATA PENGANTAR. Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KATA PENGANTAR. Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)"

Transkripsi

1 PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR DINAS KESEHATAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN GIANYAR 2017

2 KATA PENGANTAR Atas Asung Kertha Wara Nugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa dan dorongan dari berbagai pihak, maka penyusunan LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar Tahun 2015 bisa terselesaikan. LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten ini pada intinya berisi berbagai data/informasi di bidang kesehatan Tahun 2016 dan merupakan salah satu sarana yang digunakan untuk melaporkan hasil pemantauan terhadap pencapaian hasil pembangunan kesehatan, terutama kinerja dari penyelenggaraan pelayanan minimal. Dalam penyusunan LAKIP Dinas Kesehatan ini dipergunakan data pelaporan dari unit pelaksana dan dari sumber-sumber terkait, karena LAKIP Dinas Kesehatan ini merupakan rangkuman dan rekapitulasi kegiatan/program dalam satu tahun, tentunya LAKIP Dinas Kesehatan ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan bahan pertimbangan dalam penyusunan rencana kerja, kebijakan ataupun dalam pengambilan keputusan di bidang kesehatan di tahun mendatang. Kami sangat menyadari kekurangan dan keterbatasan kami, baik ilmu maupun pengalaman dalam penyusunan ini, untuk itu kami dengan senang hati dan lapang dada, mohon sumbangan pemikiran, saran-saran dalam penyempurnaan penyusunan berikutnya. Akhir kata pada kesempatan ini, kepada semua pihak yang telah membantu dan terlibat langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan LAKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar Tahun 2016 ini, kami tak lupa mengucapkan banyak terima kasih, dan yang pada akhirnya LAKIP Dinas Kesehatan ini berguna bagi kita semua. Gianyar, Januari 2017 Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) i

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB : PENDAHULUAN I A. Latar Belakang... 1 B. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi... 2 C. Faktor pendukung yang mempengaruhi jinerja... 5 D. Aspek Strategis... 6 E. Ruang Lingkup... 9 BAB II : RENCANA KINERJA A. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Gianyar Tahun B. Rencana Strategis Dinas Kesehatan a. Visi d. Misi c. Tujuan d. Sasaran dan Indikator Kinerja Utama e. Strategi dan Kebijakan f. Perjanjian Kinerja dan Rencana Kerja Tahunan BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi Tahun Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun Perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2016 dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2016 dengan target Jangka Menengah dalam dokumen perencanaan strategis organisasi Perbandingan realisasi kinerja tahun 2016 dengan standar Nasional Mencakup SPM Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ii

4 5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja, analisis efisiensi penggunaan anggaran dan analisa program serta alternativ solusi yang telah dilakukan B. Realisasi Anggaran BAB IV : PENUTUP A. Kesimpulan B. Rekomendasi/Saran LAMPIRAN Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) iii

5 LAMPIRAN. Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) iv

6 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang S emakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih (good governance dan clean government) telah mendorong pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang jelas, tepat, teratur dan efektif yang dikenal dengan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). SAKIP merupakan suatu tatanan, instrumen, dan metode pertanggungjawaban dengan tahapan meliputi penetapan perencanaan strategik, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja dan pemanfaatan informasi kinerja bagi perbaikan kinerja secara berkesinambungan Sesuai amanat Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan dan Pembrantasan Korupsi dilaksanakan dalam rangka mewujudkan Pemerintahan yang lebih menjamin adanya keseimbangan dan wujud nyata akuntabilitas kepada masyarakat, selain itu juga menunjukkan upaya pertanggungjawaban sesuai amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan kinerja Instansi Pemerintah. Dengan demikian Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah perlu dilaksanakan sebagai alat ukur untuk Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 1

7 mengetahui kemampuan organisasi dalam pencapaian visi dan misi, tujuan serta sasaran organisasi tersebut. Hasil yang dicapai tersebut akan menjadi media evaluasi yang efektif bagi upaya dan sarana perbaikan kinerja Instansi Pemerintah. Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar melaksanakan kewajiban untuk membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) sesuai dengan ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden RI Nomor 29 tahun 2014, tentang Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk teknis perjanjian kinerja, pelaporan kinerja dan tata cara reveu atas laporan kinerja Instansi Pemerintahan. Laporan tersebut memberikan gambaran mengenai penilaian tingkat pencapaian target sasaran dari masing-masing indikator kinerja sasaran yang di tetapkan dalam dokumen rencana strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar tahun yang dijabarkan pencapaiannya setiap tahun yang ditetapkan menjadi penetapan kinerja (PK). Sesuai ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah. B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Sesuai amanat PP No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, maka di Kab. Gianyar telah ditetapkan Perda Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kab. Gianyar, termasuk didalamnya adalah Dinas Kesehatan Kab. Gianyar sebagai salah satu Dinas Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2

8 Daerah yang merupakan unsur pelaksana otonomi daerah, berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekda. Dinas Daerah mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Disebutkan bahwa Dinas Daerah dalam melaksanakan tugas, menyelenggarakan tugas dan fungsi : a) perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya; b) penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya; c) pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan d) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Berdasarkan Peraturan Bupati Gianyar Nomor 29 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas Jabatan Struktural Perangkat Daerah Kabupaten Gianyar dan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008, tentang Struktur Organisasi Pemerintahan Daerah Kabupaten Gianyar, maka struktur organisasi terbaru pada Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar seperti Gambar berikut: Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 3

9 Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar KEPALA DINAS KESEHATAN dr. I.A. Cahyani Widyawati, M.kes. SEKRETARIAT Dra. Ni Nyoman Ariyuni, MAP. SUB. BAG. PERENCANAAN I Wayan Bandem, S.Si.SUB. BAG. UMUM & KEPEG. Ida Ayu Nyoman Maheni, SH SUB. BAG. KEUANGAN Sang Ayu Putu Artini, S.Sos, Msi Bidang Pelayanan Kesmas I Nyoman Mustika, SKM Bidang P2PL IB. Made Rahwisnu, S.Sos Bidang Pengembangan SDM I Putu Awan Saputra, SH Bidang Bina Gizi Kesmas Tri Rusmini, SKM Sek. Kesehatan Dasar & Perbekalan Sri Arboni Yuliawati, SKM Sek. Pencegahan Penyakit IGA. Ari Putri, SE Sek. Regis, Akreditasi, & Perijinan Sek. Jaminan Kesehatan Dra. A.A. Nidawati, Sek. Kesehatan Rujukan & Swasta Drg. Komang Ria Astuti Sek. Penanggulangan Penyakit I Nyoman Astawa, ST Sek. Pend, Pelatihan, & Promkes Drs. I Nyoman Cakra, A.md. Kep Sek. Gizi Kesmas Masta Selianawati, SKM Sek. Kesehatan Khusus Ngakan Gede Suangga, SKM Sek. Kesling I Dw. Ayu Budiarini, SKM, M.Kes Sek. Pengolahan Data & Pelaporan Dsk. Putu Susilawati, SE, Msi Sek. Kesehatan Keluaraga I A. Rukmi Utami, S.Sos Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok Jabatan Fungsional UPT Kelompok Jabatan Fungsional Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 4

10 C. Faktor Pendukung yang Mempengaruhi kinerja Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang optimal kepada masyarakat, Pemerintah Kabupaten Gianyar terus berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya kesehatannya. Adapun sumber daya kesehatan yang dimiliki terdiri dari: a. Ketenagaan Distribusi jumlah tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas, Rumah Sakit dan dinas kesehatan di Kabupaten Gianyar seperti berikut : Tabel 1.1 Jumlah Tenaga Kesehatan di Kabupaten Gianyar Tahun 2013 s/d 2016 No Jenis Ketenagaan Jumlah Tenaga Doter Umum Dokter Spesialis Dokter Gigi Perawat Umum Perawat Gigi Bidan Kesehatan Masyarakat Apoteker Asisten Apoteker Gizi Analisis Laboratorium Rotgen/Fisioterapi Kesehatan Lingkungan Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 5

11 b. Fasilitas Kesehatan Tabel 1.2 Jumlah Sarana Kesehatan di Kabupaten GianyarTahun 2015 No Uraian Jumlah 1 Fasilitas a. Posyandu 566 b. Puskesmas 1. Induk Pembantu Keliling 13 c. Rumah Sakit Pemerintah 1 d. Rumah Sakit Umum Swasta 5 e. Rumah Sakit Khusus - f. Klinik/ Praktek Dokter 11/561 2 Jumlah Industri Farmasi - Gudang Farmasi 1 3 Pedagang Kesehatan a. Pedagang besar farmasi - b. Apotek 56 c. Toko obat 21 D. Aspek Strategis Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) menetapkan 9 Agenda Prioritas Pembanguan yang disebut dengan NAWA CITA, yaitu : 1. Mengahadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara. 2. Membuat pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya. Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 6

12 3. Membangu Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. 4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistim dan penegakakn hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya. 5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. 6. Meningkatkan produktivitas dan daya saing di pasar Internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya. 7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domistik. 8. Melakukan revolusi karakter bangsa. 9. Memperteguh kebhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia. Dalam pelaksanaanya RPJMN menetapkan 11 prioritas pembangunan nasional, sedangkan dalam RPJMD Kabupaten Gianyar menetapkan 9 prioritas pembangunan yaitu : No Prioritas RPJMN No Prioritas RPJMD Kabupaten Gianyar 1 Reformasi Birokrasi 1 Pendidikan 2 Pendidikan 2 Kesehatan 3 Kesehatan 3 Kesejahteraan sosial 4 Penanggungan Kemiskinan 4 Pertanian, Peternakan, Perkebunan, Perikanan dan kelautan 5 Ketahanan Pangan 5 Bidang Infrastruktur 6 Infrastruktur 6 Sosial, Agama dan Kebudayaan 7 Iklim investasi dan usaha 7 Lingkungan Hidup 8 Energi 8 Peningkatan kapasitas birokrasi Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 7

13 9 Lingkungan hidup dan penanganan bencana 10 Daerah tertinggal, terdepan, terluar dan paska konflik 11 Kebudayaan, kreativitas, & Inovasi Teknologi 9 Bidang Hukum Berdasarkan dokumen RPJMD Kabupaten Gianyar menempatkan urusan kesehatan merupakan prioritas kedua dalam prioritas pembangunan. Hal ini dapat dipahami karena urusan kesehatan merupakan kebutuhan mendasar masyarakat. Mengingat kesehatan merupakan salah satu indikator penting dalam upaya peningkatan kualitas pembangunan manusia (human development indeks), maka arah kebijakan pembangunan kesehatan di Kabupaten Gianyar meliputi : a. Peningkatan pemberdayaan masyarakat, swasta dan masyarakat madani dalam pembangunan kesehatan melalui kerjasama lokal, nasional dan global dalam upaya mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat ke seluruh polosok wilayah. b. Peningkatan sarana dan prasarana kesehatan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang cepat, merata, terjangkau, bermutu dan berkeadilan, yang mengutamakan upaya promotif preventif. c. Penyempurnaan dan pemantapan pelaksanaan program jaminan kesehatan masyarakat seperti JKBM dan program jaminan kesehatan lainnya secara terintegrasi, untuk mewujudkan jaminan sosial kesehatan nasional. d. Penurunan tingkat kematian ibu melahirkan, Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 8

14 meningkatkan kesehatan. Ibu & anak serta anggota keluarga lainnya, termasuk pencegahan penyakit menular seperti HIV/AIDS, Malaria, TBC dan penyakit menular lainnya. e. Peningkatan pengembangan dan pemberdayaan SDM kesehatan yang merata dan bermutu. f. Peningkatan ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat dan alat kesehatan. g. Peningkatan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan, berdayaguna dan berhasil guna. E. Ruang Lingkup Laporan akuntabillitas kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar tahun 2015 disusun dengan sistematika sebagai berikut : Ringkasan Eksekutif Menyajikan secara ringkas rencana dan capaian kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar Tahun Bab I Pendahuluan Menyajikan latar belakang, data umum yang menyangkut tugas pokok dan fungsi, struktur organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar dan faktor pendukung yang mempengaruhi kinerja organisasi serta aspek strategis. Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja Menyajikan mengenai RPJMD Kabupaten Gianyar, rencana strategis dan rencana kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar. Rencana strategis mencakup visi, misi, Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 9

15 tujuan, sasaran, serta strategi/ kebijakan dan program, kegiatan yang menjadi acuan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi. Rencana kinerja dan penetapan kinerja menggambarkan kinerja yang ingin dicapai beserta indikator keberhasilannya. Bab III Akuntabilitas Kinerja Bab IV Penutup Menyajikan capaian kinerja tahun 2016 yang memuat hasil pengukuran kinerja dengan penjelasan keberhasilan dan permasalahan dalam pencapaian kinerja serta akuntabilitas keuangan Menyajikan kesimpulan atas capaian kinerja tahun 2016 dan saran perbaikan atas permasalahan dalam pencapaian kinerja. Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 10

16 BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Gianyar Tahun Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Pemerintah Kabupaten Gianyar menetapkan visi bermula dari kosa kata Gianyar Bagus, yang mengandung perngertian bagus berarti baik, elok, indah atau cemerlang. Bagus juga merupakan singkatan dari Bersih, Alami, Giat, Berbudaya dan Sejahtera. Berdasarkan hal tersebut maka Visi Kabupaten Gianyar tahun adalah : Terwujudnya Gianyar Bagus (Bersih, Alami, Giat, Berbudaya dan Sejahtera) menuju Jagadhita Visi ini dikelompokan menjadi 5 Item sebagi pengejewantahan BAGUS, yaitu : a. Terwujudnya Gianyar yang bersih, meliputi : 1. Terwujudnya aparatur daerah yang bersih, berwibawa, berintegritas, profesional, berjiwa enterpreneur dan responsif terhadap kepentingan rakyat berbasis kinerja. 2. Terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang mampu menerapkan prinsip-prinsip pemerintahan yang baik (good and clen governance) yaitu profesional, transparan, akuntabel, partisipativ serta memiliki kredibilitas dan bebas KKN Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 11

17 3. Terwujudnya suatu sistem perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan daerah yang melibatkan pertisipasi publik dalam berbagi tingkatan pengambilan keputusannya 4. Terwujudnya sinergitas antara pemerintah, masyarakat ilmuwan dan pengusaha(tertrahendron) dalam mempercepat proses pembangunan 5. Terwujudnya partisipasi masyarakat dalam mewujudkan ketentraman, ketertiban umum, dan supremasi hukum 6. Terwujudnya sitem keamanan lingkungan yang berbasis komunitas dan sitem informasi yang berbasis teknologi dengan membangun sinergitas pemerintah, aparat keamanan dan masyarakat. b. Terwujudnya Gianyar Alami meliputi : 1. Terwujudnya lingkungan Gianyar yang alami dan lestrai 2. Terwujudnya lingkungan masyarakat yang indah, berih dan hijau (clen and green) 3. Terwujudnya Perencanaan, pemanfaatan dan pengendalain pemanfaaatan ruang serta penggunaan lahan sesuai dengan rencana tataruang wilayah 4. Terkendalinya lingkungan hidup dan pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan 5. Terwujudnya peingkatan kesadaran dan wawasan wawasan masyarakat akan pentingnya perananan pengelolaan lingkungan dalam berbagai aspek pembangunan 6. Terwujudnya sinergitas pengelolaan lingkungan dan pengembangan pariwisata budaya yang berbasis pada masyarakat Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 12

18 c. Terwujudnya Gianyar Giat meliputi : 1. Terwujudnya peningkatan pemahaman masyarakat akan pentingnya sesallu giat bekerja, dlam kontek bekerja keras, bekerja cerdas dan bekerja ikhlas 2. Terwujudnya kreativitas dan produktivitas masyarakat dalam berinovasi untuk membangun dan mengembangakan usaha serta bentuk-bentuk ekonomi kreativ lainya berbasis ekonomi kerakyatan 3. Terwujudnya penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan keterampilan bagi masyarakat dalam mengahdapi perubahan persaingan dan kompleksitas permasalahan di masa depan dalam berbagi tingkatan 4. Terwujudnya peningkatan kualitas SDM yang,memiliki daya saing tangguh berjiwa interpreneurship dan mampu memenuhi tuntutan kebutuhan dan kemajuan pembangunan daerah 5. Terwujudnya peningkatan partisipasi publik dan kemandirian masyarakat dlam berbagi bidang untuk memenuhi kebutuhannya minimal kebutuhan pokoknya 6. Terwujudnya aparatur pemerintah yang giat bekerja, reponsip dalam mengatasi maslah pembangunan dan pelayanan publik d. Terwujudnya Gianyar berbudaya, meliputi : 1. Terwujudnya peningkatan pemahaman dan pelaksanaan swadarmaning negara dan swadarmaning agama bagi masyarakat Gianyar 2. Terwujudnya peningkatan sradha dan bhakti dalam menunjang kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual dalam berkreasi dan beraktivitas Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 13

19 3. Terwujudnya masyarakat yang cerdas, rukun dan dami berdasarkan selunglung sebayantake paras paros sarpanaya, sekalugus mewujudnyatakan kerukunan interenn dan anatar umat beragama dengan semangat menyama braya 4. Terwujudnya peningkatan etos atau budaya kerja, kreativitas msyarakat dalam menciptakan, mengembangkan kesenian dan hsil-hasil produksi yang memiliki nilai seni dan berdaya saing 5. Terwujudnya kreativitas seni dan budaya sebagai pilar adat dan agama yang berbasis desa pekraman, banjar, subak dan sekehe-sekehe lainnya 6. Terpeliharanya adat istiadat dan nilai-nilai budaya lokal sebagai pedoman hidup didalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara e. Terwujudnya Gianyar Sejahtera meliputi : 1. Terwujudnya peningkatan IPM 2. Terwujudnya jumlah penduduk miskin, pengangguran terbuka dan berkurangnya kesenjangan antar wilayah dan kesenjangan sosial 3. Terwujudnya akses msyarakat miskin terhadap pemenuhan kebutuhan dasar seperti kebutuhan : sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan, sanitasi dan kesempatan berusaha 4. Terwujudnya peningkatan pengarustamaan gender dan pertisipasi perempuan dalam pembangunan melalui program kegiatan dan penyususnan anggaran yang sensitiv gender 5. Terwujudnya kesadaran akan pentingnya perhatian pada peranan pemuda anak-anak dan penhyandang masalah Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 14

20 sosial lainnya dalam keberhasilan seluruh proses pembangunan daerah 6. Tersedianya jaringan infrastruktur yang mampu mendorong perekonomian desa dan berkembangnya keterpaduan antar sektor dalam pengelolaan potensi ekonomi daerah yang berwawasan lingkungan Untuk mewujudkan visi tersebut maka disusun 5 (lima) Misi yaitu: 1. Membangun pemerintah yang bersih, responsip, berintegritas, profesional, dan berjiwa enterpreneur yang berorientasi pada pelayanan publik 2. Menjadikan Gianyar yang bersih, hijau dan elok berdasarkan penerapan rencana tata ruang secara konsisten dan berwawasan lingkungan, sehingga dapat mewujudkan Gianyar yang alami dan terbebas dari masalah-masalah kependudukan, lingkungan dan sosial 3. Menumbuhkan etos dan sikap giat bekerja pada masyarakat dalam pengembangan ekonomi lreatif dan usaha ekonomi kerakyatan yang berbasis pada produk unggulan daerah, melatih dan mengusahakan modal bagi komponen masyarakat untuk menjadi interprenuer. 4. Menumbuhkembangkan budaya msyarakat yang berbasis nilai-nilai kearifan lokal yang dapat menumbuhkan relegiusitas, disiplin, kerja keras berorientasi pada prestasi dengan meningkatkan peranan desa pekraman, banjar, subak dan sekeha-sekeha serta institusi-institusi yang telah ada dalam menjaga adat, budaya dan agama 5. Meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia yang kompetitif, berintegritas, profesional dan berjiwa kewirausahaan dengan mengiplementasikan wajib belajar 12 tahun, Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 15

21 beasiswa bagi anak kurang mampu dan berorientasi sampai ke jenjang perguruan tinggi, meningkatkan kualitas insentiv, dan renumerasi bagi pendidik dan tenaga kependidikan, serta menjadikan ruang-ruang publik di desa sebagai rumah belajar Untuk mewujudkan misi tersebut maka dirumuskan tujuan dan sasaran pembangunan daerah untuk jangka menengah. Khusus untuk bidang kesehatan terdapat pada misi kelima Meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia yang kompetitif, berintegritas, profesional dan berjiwa kewirausahaan dengan mengiplementasikan wajib belajar 12 tahun, beasiswa bagi anak kurang mampu dan berorientasi sampai ke jenjang perguruan tinggi, meningkatkan kualitas insentiv, dan renumerasi bagi pendidik dan tenaga kependidikan, serta menjadikan ruang-ruang publuk di desa sebagai rumah belajar. Ada 7 tujuan dalam misi kelima, namun tujuan yang harus dicapai dalam bidang kesehatan adalah tujuan yang ke 2 dan ke 5 dengan sasaran seperti berikut : Tujuan Ke- 2. Mewujudkan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang ditunjukan oleh tingkat kesehatan antara lain : meningkatnya derajat kesehatan masyarakat, angka harapan hidup, dan terpenuhinya sistem pelayanan sosial melalui Asuransi Sasaran a. Terwujudnya kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintah daerah yang berkualitas. b. Terwujudnya SDM aparatur pemerintah daerah yang berkualitas Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 16

22 Tujuan Ke- Sasaran Kesehatan, 5. Mewujudkan mewujudkan akses masyarakat miskin terhadap pemenuhan kebutuhan dasar seperti kebutuhan sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan, sanitasi dan kesempatan berusaha. a. Terwujudnya pemberdayaan masyarakat miskin. bagi Untuk dapat mewujudkan Visi dan Misi menuju pembangunan ke arah yang lebih maju dan baik, beberapa isu strategis yang akan diprioritaskan dalam pelaksanaan pembangunan lima tahun mendatang meliputi sektor: 1. Kesejahteraan dan pemerataan ekonomi 2. Kesejateraan Sosial (meliputi Pendidikan dan Kesehatan Masyarakat) 3. Pelayanan Umum 4. Pertanian 5. Agama, Seni, Budaya dan Parawisata 6. Infrastruktur dan Tata Ruang 7. Keamanan dan Ketertiban 8. Pengembangan SDM 9. IPTEKDA 10. Lingkungan Hidup 11. Pemberdayaan Masyarakat dan Pemberdayan Perempuan dan Perlindungan Anak 12. Reformasi Birokrasi Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 17

23 B. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Rencana Strategis (Renstra) merupakan dokumen perencanaan lima tahunan yang disusun secara sistematis dan berkelanjutan di masing-masing satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah disebutkan bahwa Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode lima tahunan. Renstra SKPD Dinas Kesehatan merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan, dan program-program pembangunan kesehatan sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 54 tahun 2010, yang akan dilaksanakan langsung oleh SKPD Dinas Kesehatan maupun dengan mendorong peran aktif masyarakat untuk kurun waktu tahun a. Visi Dalam penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar mengacu pada RPJMD serta visi misi dari Kementerian Kesehatan RI serta Dinas Kesehatan Provinsi Bali. Adapun visi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan, sedangkan visi Dinas Kesehatan Provinsi Bali yaitu Bali Sehat menuju Bali yang maju, aman, damai dan sejahtera. Merujuk pada visi diatas maka Dinas Kesehatan sebagai penggerak utama pembangunan kesehatan di Kabupaten Gianyar merumuskan visi sebagai berikut: Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 18

24 GIANYAR SEHAT MENUJU GIANYAR BAGUS YANG JAGADHITA Visi ini memiliki pengertian tercapainnya suatu kondisi derajat kesehatan masyarakat Gianyar yang optimal melalui pendekatan yang BAGUS ( Bersih, Aman, Giat, Berbudaya dan Sejahtera) menuju masyarakat Gianyar yang sejahtera (Jagadhita). b. Misi Untuk mencapai Gianyar sehat menuju Gianyar Bagus yang Jagaditha ditempuh melalui misi sebagai berikut : 1. Mendekatkan pelayanan kepada masyarakat untuk melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu, terjangkau dan berkeadilan. 2. Menjamin ketersediaan sumber daya kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan secara cepat dan tepat kepada masyarakat 3. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan dan pembiayaan kepada masyarakat 4. Menciptakan manajemen dan tatakelola kesehatan yang baik. c. Tujuan Terselenggaranya pembangunan kesehatan secara berhasil guna dan berdaya guna dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Adapun Tujuan yang lebih spesifik untuk mewujudkan misi Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar adalah : Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 19

25 1. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu pada masyarakat. 2. Meningkatkan peran peran serta masyarakat untuk melaksanakan pola hidup bersih dan sehat. 3. Meningkatkan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan yang bermutu dan sesuai dengan kebutuhan. 4. Meningkatkan pemerataan ketersediaan tenaga kesehatan sesuai kompetensi di unit pelayanan kesehatan. d. Sasaran dan Indikator Kinerja Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar tahun menetapkan 8 Sasaran sampai tahun 2018, untuk mencapai 4 tujuan dan memiliki 52 Indikotor Kinerja kegiatan, akan tetapi untuk tahun 2015 yang ditetapkan dan di-perjanjikan sebanyak 7 sasaran dengan 29 Indikator Kinerja Utama, adapun selengkapnya adalah sebagai berikut : 1) Sarasan dari Tujuan 1 : a. Terwujudnya peningkatan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan. b. Terwujudnya perbaikan Kesehatan Reproduksi Ibu dan Anak c. Terwujudnya peningkatan penyehatan lingkungan dan pengendalian pencemaran lingkungan. d. Terwujudnya peningkatan pengendalian penyakit menular, tidak menular dan penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi serta pengamatan penyakit. e. Terwujudnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 20

26 2) Sasaran dari Tujuan 2 : a. Terwujudnya peningkatan peran serta masyarakat untuk hidup bersih dan sehat. 3) Sasaran dan Tujuan 3 : a. Terwujudnya peningkatan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan yang bermutu dan sesuai kebutuhan 4) Sasaran dan Tujuan 4 : a. Terwujudnya peningkatan kualitas tenaga kesehatan sesuai kompetensi di unit pelayanan kesehatan Tabel 2.1. Tujuan dan Sasaran strategis dan indiktor kinerja Jangka Menengah Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar Tahun Sasaran Indikator Kinerja a. Tujuan : Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu pada masyarakat. Sasaran Strategis 1 : Terwujudnya peningkatan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan. Sasaran strategis 2 : Terwujudnya perbaikan Kesehatan Reproduksi Ibu dan Anak 1) Cakupan Pelayan Kesehatan dasar 2) Cakupan Pelayan Kesehatan Rujukan Masyarakat Miskin 3) Cakupan Pelayanan Gawat Darurat level 1 yang harus diberikan Sarana Kesehatan (RS) di Kab/Kota 1) Angka Kematian Ibu melahirkan (AKI) 2) Angka Kematian Bayi (AKB) 3) Angka Kematian Balita (AKBA) 4) Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani 5) Cakupan Pertolongan persalinan oleh Nakes yang memiliki kompotensi dasar 6) Persentase cakupan pelayanan nifas 7) Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani 8) Persentase usia subur yang menjadi Akesptor KB Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 21

27 Sasaran Sasaran strategis 3 : Terwujudnya peningkatan penyehatan lingkungan dan pengendalian pencemaran lingkungan. Sasaran strategis 4 : Terwujudnya peningkatan pengendalian penyakit menular, tidak menular dan penyakitpenyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi serta pengamatan penyakit. Sasaran strategis 5 : Terwujudnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan Indikator Kinerja 9) Persentase kunjungan Ibu hamil K4 10) Cakupan Kunjungan Bayi 11) Cakupan Pelayanan anak Balita 12) Cakupan penjaringan siswa SD dan setingkat 13) Persentase Balita Gizi Buruk 14) Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin 15) Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan 1) Persentase Rumah Sehat 2) Persentase Tempat Umum Sehat 1) Angka Kematian Demam Berdarah 2) Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA + 3) Persentase Desa / Kelurahan Universal Chaild Immunization (UCI) 4) Persentase penderita DBD yang ditangani 5) Cakupan desa kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 Jam 1) Angka Kepuasan pelayanan kesehatan di UPT Kesmas Tujuan 2 : Meningkatkan peran peran serta masyarakat untuk melaksanakan pola hidup bersih dan sehat. Sasaran Strategis 1 : Terwujudnya peningkatan peran serta masyarakat untuk hidup bersih dan sehat 1) Persentase Cakupan Desa Siaga Aktif. 2) Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Sehat Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 22

28 Sasaran Indikator Kinerja Tujuan 3 : Meningkatkan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan yang bermutu dan sesuai dengan kebutuhan. Sasaran Strategis 1 : Terwujudnya peningkatan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan yang bermutu dan sesuai kebutuhan 1) Cakupan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan yang bermutu dan sesuai kebutuhan. Tujuan 4 : Meningkatkan pemerataan ketersediaan tenaga kesehatan sesuai kompetensi di unit pelayanan kesehatan. Sasaran Strategis 1 : Terwujudnya peningkatan kualitas tenaga kesehatan sesuai kompetensi di unit pelayanan kesehatan. 1) Jumlah SDM Kesehatan dan Puskesmas yang mengikuti lomba tenaga kesehatan teladan. e. Strategi dan Kebijakan Strategi dan kebijakan yang digunakan untuk mewujudkan misi Dinas Kesehatan seperti berikut : Tabel 2.3 Strategi dan Kebijakan Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar Tahun NO TUJUAN STRATEGI KEBIJAKAN 1. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu pada masyarakat. 1) Peningkatan pelayanan kesehatan yang berkesinamb ungan berkualitas terutama bagi dan 1) Peningkatan sarana dan prasarana kesehatan untuk memberikan pelayan kesehatan yang cepat, merata, terjangkau, bermutu dan berkeadilan yang mengutamakan upaya promotif, preventif. 2) Penyempurnaan dan pemantapan pelaksanaan Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 23

29 NO TUJUAN STRATEGI KEBIJAKAN masyarakat miskin. 2) Pengembanga 2. Meningkatkan peran peran serta masyarakat untuk melaksanakan pola hidup bersih dan sehat. 3. Meningkatkan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan yang bermutu dan sesuai dengan kebutuhan 4. Meningkatkan pemerataan ketersediaan tenaga kesehatan sesuai kompetensi di unit pelayanan kesehatan n Informasi Kesehatan (SIK) Sistem Peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan. Peningkatan pembiayaan kesehatan Peningkatan jumlah, kualitas dan penyebaran sumber daya kesehatan secara adil dan merata program jaminan kesehatan masyarakat seperti : JKBM dan program Jaminan Kesehatan lainnya secara terintegrasi untuk mewujudkan jaminan sosial kesehatan nasional 3) Peningkatan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan, berdayaguna dan berhasil guna 1) Peningkatan pemberdayaan masyarakat, swsta dan masyarakat madani dalam pembangunan kesehatan melalui kerjasama lokal, nasional dan global dalam upaya mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat ke seluruh pelosok masyarakat 2) Penurunan tingkat kematian ibu melahirkan, peningkatan kesehatan ibu dan anak serta anggota keluarga lainnya termasuk pencegahan penyakit menular seperti : HIV/AIDS, malaria, TBC, dan penyakit menular lainnya 1) Peningkatan ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat dan alat kesehatan 1) Peningkatan pengembangan dan pemberdayaan SDM kesehatan yang merata dan bermutu Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 24

30 f. Perjanjian Kinerja (PK) dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Perjanjian kinerja merupakan suatu pernyataan kesanggupan dari pimpinan instansi/unit kerja penerima amanah kepada atasan langsungnya untuk mewujudkan suatu target kinerja tertentu. Pernyataan ini ditandatangani oleh penerima amanah, sebagai tanda suatu kesanggupan untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan, dan pemberi amanah atau atasan langsungnya sebagai persetujuan atas target kinerja yang ditetapkan tersebut. Tujuan khusus perjanjian kinerja antara lain: untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur; sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah; sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi; menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur; dan sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi. Perjanjian kinerja ini telah mengacu pada Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar tahun serta rencana kinerja tahun 2015, dan oleh karena sasaran ke-5 yaitu Terwujudnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan sesuai Renstra belum ditargetkan (target 0%) untuk tahun 2015, maka sasaran dan Indikotor Kinerja untuk sasaran ini tidak di-perjanjikan dalam Perjanjian Kinerja Tahun Namun demikian Indikator indikator kinerja dan target tahunan lainnya dalam penetapan kinerja ini adalah indikator kinerja Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 25

31 sesuai yang ada pada dokumen Renstra Dinas Kesehatan Kab. Gianyar tahun Target kinerja dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT) sama dengan target Perjanjian Kinerja (PK) Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar Tahun 2015 yang telah ditandatangani pada bulan Pebruari 2015 meliputi : Tabel 2.4 Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar Tahun 2015 Indikator Kinerja Sasaran Strategis 1 Target Terwujudnya peningkatan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan Indikator Kinerja Target 1. Cakupan Pelayan Kesehatan dasar 15% 2. Cakupan Pelayan Kesehatan Rujukan 100% Masyarakat Miskin 3. Cakupan Pelayanan Gawat Darurat level 1 yang harus diberikan Sarana Kesehatan (RS) di Kab/Kota Sasaran Strategis II 100% Terwujudnya perbaikan Kesehatan Reproduksi Ibu dan Anak Indikator Kinerja Target 1. Angka Kematian Ibu melahirkan (AKI) per KH 60,34/ KH 2. Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000KH 11,11 / 1.000KH 3. Angka Kematian Balita (AKBA) per KH 11,86/1.000 KH 4. Cakupan Komplikasi Kebidanan yang 100% ditangani 5. Cakupan Pertolongan persalinan oleh Nakes yang memiliki kompotensi dasar 100% 6. Persentase cakupan pelayanan nifas 95,54% 7. Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani 8. Persentase usia subur yang menjadi Akesptor KB 80% 80% Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 26

32 Indikator Kinerja Target 9. Persentase kunjungan Ibu hamil K4 95% 10. Cakupan Kunjungan Bayi 90% 11. Cakupan Pelayanan Anak balita 90% 12. Cakupan penjaringan siswa SD dan setingkat 100% 13. Persentase Balita Gizi Buruk 0,41% 14. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin 15. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Sasaran Strategis III 100% 100% Terwujudnya peningkatan penyehatan lingkungan dan pengendalian pencemaran lingkungan. Indikator Kinerja Target 1. Persentase rumah sehat 92,71% 2. Persentase Tempat Umum Sehat 91,54% Sasaran Strategis IV Terwujudnya peningkatan pengendalian penyakit menular, tidak menular dan penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi serta pengamatan penyakit. Indikator Kinerja Target 1. Angka Kematian Demam Berdarah <1% 2. Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA + 95% 3. Persentase Desa / Kelurahan Universal Chaild Immunization (UCI) 100% 4. Persentase penderita DBD yang ditangani 100% 5. Cakupan desa kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 Jam 100% Sasaran Strategis V Terwujudnya Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan Kesehatan Indikator Kinerja 1. Angka kepuasan pelayanan kesehatan di UPT Kesmas Sasaran Strategis VI Target 0% Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 27

33 Indikator Kinerja Target Terwujudnya peningkatan peran serta masyarakat untuk hidup bersih dan sehat Indikator Kinerja Target 1. Persentase Cakupan Desa Siaga Aktif. 100% 2. Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup 82% Sehat Sasaran Strategis VII Terwujudnya peningkatan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan yang bermutu dan sesuai kebutuhan Indikator Kinerja Target 1. Cakupan ketersediaan obat dan perbekalan 85% kesehatan yang bermutu dan sesuai kebutuhan. Sasaran Strategis VIII Terwujudnya peningkatan kualitas tenaga kesehatan sesuai kompetensi di unit pelayanan kesehatan. Indikator Kinerja 1. Jumlah SDM Kesehatan dan Puskesmas yang mengikuti lomba tenaga kesehatan teladan. Target 52 Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 28

34 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi Tahun 2016 Menurut Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah. Pengukuran dimaksud merupakan hasil dari suatu penilaian (assessment) yang sistematik dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan yang berupa indikator-indikator masukan, keluaran, hasil, manfaat, dan dampak. Pengukuran kinerja merupakan suatu alat manajemen yang digunakan untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan akuntabilitas. Selanjutnya, dikatakan bahwa pengukuran kinerja juga digunakan untuk menilai pencapaian tujuan dan sasaran (goals and objectives) Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar tahun 2016 diukur berdasarkan tingkat pencapaian sasaran dan indikator sasaran yang telah ditetapkan pada penetapan kinerja setiap tahun serta menggambarkan tingkat pencapaian sasaran berdasarkan program dan kegiatan yang dilaksanakan sesuai rencana kerja tahunan. Pencapaian kinerja diperoleh dengan cara membandingkan target dengan realisasi indikator sasaran. Hasil pengukuran kinerja tersebut dilakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis. Evaluasi capaian kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 29

35 dilakukan dengan cara membandingkan hasil capaian sasaran dengan target indikator sasaran yang ditetapkan dalam Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar, target sasaran Dinas Kesehatan Provinsi Bali dan target Nasional berdasarkan Renstra Kementerian Kesehatan Untuk mempermudah dalam membuat kesimpulan hasil pengukuran kinerja dan mengetahui tingkat pencapaian dari masing-masing indikator sasaran yang ditetapkan digunakan skala pengukuran ordinal yang dikategorikan menjadi lima kategori yaitu : No Rentang Nilai Kategori Capaian Sangat Baik < 80 Baik < 60 Cukup < 40 Kurang 5. < 20 Sangat Kurang Sumber : LAKIP BPKP Provinsi Bali Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2016 Adapun hasil evaluasi kinerja terhadap sasaran strategis Dinas Kesehatan tahun 2016 seperti berikut : Tabel 3.1 Evaluasi Kinerja sasaran Strategis di Kabupaten Gianyar Tahun 2016 Indikator Kinerja Sasaran Strategis 1 Terwujudnya peningkatan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 30

36 Indikator Kinerja 1. Cakupan Pelayan Kesehatan dasar Indikator Kinerja Realisa Target % Ket si 15% 12,59% 80% Sangat Baik 2. Cakupan Pelayan 100% 100% 100% Sangat Baik Kesehatan Rujukan Masyarakat Miskin 3. Cakupan Pelayanan 100% 100% 100% Sangat Baik Gawat Darurat level 1 yang harus diberikan Sarana Kesehatan (RS) di Kab/Kota Sasaran Strategis II Terwujudnya perbaikan Kesehatan Reproduksi Ibu dan Anak Indikator Kinerja Target Realisasi % Ket 1. Angka Kematian 75/ / ,23% Baik Ibu melahirkan 0 KH 000 KH (AKI) per KH 2. Angka Kematian 11,12 / 12,97/ 91,29% Sangat Bayi (AKB) per 1.000KH KH baik 1.000KH 3. Angka Kematian Balita (AKBA) per KH 4. Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani 5. Cakupan Pertolongan persalinan oleh Nakes yang memiliki kompotensi dasar 6. Persentase cakupan pelayanan nifas 7. Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani 11,84/ KH 16,43/ KH 72,06% Baik 100% 107,83% 100% Sangat baik 94,95% 94,60% 99,63% Sangat baik 95,53% 93,23% 97,59% Sangat baik 87,84% 85,03% 96,80% Sangat baik Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 31

37 8. Persentase usia subur yang menjadi Akesptor KB 9. Persentase kunjungan Ibu hamil K4 10. Cakupan Kunjungan Bayi 11. Cakupan Pelayanan Anak balita 12. Cakupan penjaringan siswa SD dan setingkat 13. Persentase Balita Gizi Buruk 14. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin 15. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Indikator Kinerja 80% 75,09% 93,86% Sangat baik 95% 90,98% 95,77% Sangat Baik 90% 96,74% 100% Sangat Baik 90% 92,11% 100% Sangat Baik 100% 100% 100% Sangat Baik 0,41 0,03 100% Sangat Baik 100% 100% 100% Sangat Baik 100% 100% 100% Sangat Baik Sasaran Strategi III Terwujudnya peningkatan penyehatan lingkungan dan pengendalian pencemaran lingkungan Indikator Kinerja Target Realisasi % Ket 1. Persentase rumah 92,73% 93,72% 100% Sangat sehat Baik 2. Persentase Tempat Umum Sehat 91,58% 90,1% 98,38% Sangat Baik Sasaran Strategis IV Terwujudnya peningkatan pengendalian penyakit menular, tidak menular dan penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi serta pengamatan penyakit Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 32

38 Indikator Kinerja Indikator Kinerja Target Realisasi % Ket 1. Angka Kematian <1% 0,34% 100% Sangat Demam Berdarah Baik 2. Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA + 3. Persentase Desa / Kelurahan Universal Chaild Immunization (UCI) 4. Persentase penderita DBD yang ditangani 5. Cakupan desa kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 Jam 95,2% 79,44% 83,45% Sangat Baik 100% 100% 100% Sangat Baik 100% 100% 100% Sangat Baik 100% 100% 100% Sangat Baik Sasaran Strategis V Terwujudnya Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan Kesehatan Indikator Kinerja Target Realisasi % Ket 1. Angka kepuasan 80% 79,06% 98,83. pelayanan kesehatan di UPT Kesmas Sasaran Strategis VI Terwujudnya peningkatan peran serta masyarakat untuk hidup bersih dan sehat Indikator Kinerja Target Realisasi % Ket 1. Persentase 100% 100% 100% Sangat Cakupan Desa Baik Siaga Aktif. 2. Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Sehat 80% 87% 100% Sangat Baik Sasaran Strategis VII Terwujudnya peningkatan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan yang bermutu dan sesuai kebutuhan Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 33

39 Indikator Kinerja Indikator Kinerja Target Realisasi % Ket 1. Cakupan 85% 85% 100% Sangat ketersediaan obat baik dan perbekalan kesehatan yang bermutu dan sesuai kebutuhan. Sasaran Strategis VIII Terwujudnya peningkatan kualitas tenaga kesehatan sesuai kompetensi di unit pelayanan kesehatan. Indikator Kinerja Target Realisasi % Ket 1. Jumlah SDM % Sangat Kesehatan dan baik Puskesmas yang mengikuti lomba tenaga kesehatan teladan. 2. Perbandingan Antara Target Dan Realisasi Kinerja Tahun 2016 dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir Membandingkan antara realisasi kenerja serta capaian kinerja tahun 2016 dengan tahun 2015 dan beberapa tahun terakhir. Tabel 3.2 Evaluasi Kinerja dengan realisasi dengan beberapa tahun terakhir Tahun 2016 Indikator Kinerja Sasaran Strategis 1 Terwujudnya peningkatan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan Indikator Kinerja 1. Cakupan Pelayan Kesehatan dasar Realisasi Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun ,75% 15% 12% 12,59% Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 34

40 2. Cakupan Pelayan Kesehatan Rujukan Masyarakat Miskin 3. Cakupan Pelayanan Gawat Darurat level 1 yang harus diberikan Sarana Kesehatan (RS) Kab/Kota Indikator Kinerja - 100% 100% 100% di 100% 100% 100% 100% Sasaran Strategis II Terwujudnya perbaikan Kesehatan Reproduksi Ibu dan Anak Indikator Kinerja 1. Angka Kematian Ibu melahirkan (AKI) per KH 2. Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000KH 3. Angka Kematian Balita (AKBA) per KH 4. Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani Realisasi Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun , / KH 12,34 10,1 10,05/ KH 74 13,82 11,80/ KH 12,97/ 1000 KH 16,43/ 1000 KH 108,42% 122,23% 119% 107,83% Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 35

41 Indikator Kinerja 5. Cakupan 93,36% 89,34% 94,83% 99,63% Pertolongan persalinan oleh Nakes yang memiliki kompotensi dasar 6. Persentase 91,51% 88,88% 93% 97,59% cakupan pelayanan nifas 7. Cakupan 108,40% 107,56% 110% 96,80% neonatus dengan komplikasi yang ditangani 8. Persentase 57% 81,82% 76,67% 93,86% usia subur yang menjadi Akesptor KB 9. Persentase kunjungan Ibu hamil K4 87,52% 87,77% 93,98% 95,77% 10. Cakupan Kunjungan Bayi 11. Cakupan Pelayanan Anak balita 12. Cakupan penjaringan siswa SD dan setingkat 13. Persentase Balita Gizi Buruk 14. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan 100% 93,24% 100,46% 100% 50,40% 70% 82,10% 100% 97,40% 99,10% 100% 100% 0,22 0,027 0,17 0,03 100% 100% 100% 100% Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 36

42 keluarga miskin Indikator Kinerja 15. Cakupan 100% 100% 100% 100% Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Sasaran Strategi III Terwujudnya peningkatan penyehatan lingkungan dan pengendalian pencemaran lingkungan Indikator Kinerja 1. Persentase rumah sehat 2. Persentase Tempat Umum Sehat Realisasi Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun ,15% 63,22% 93,74 93,72% % - 89,01% 90,3% 98,38% Sasaran Strategis IV Terwujudnya peningkatan pengendalian penyakit menular, tidak menular dan penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi serta pengamatan penyakit Indikator Kinerja 1. Angka Kematian Demam Berdarah / pdd 2. Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA + 3. Persentase Desa / Kelurahan Universal Chaild Immunization (UCI) Realisasi Tahun Tahun Tahun Tahun ,2 0 0,34% 80,99%% 84,4% 100% 79,44% 81,43%% 90% 100% 100% Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 37

43 Indikator Kinerja 4. Persentase penderita 100% 100% 100% 100% DBD yang ditangani 5. Cakupan desa kelurahan mengalami 30,77% 100% 100% 100% KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 Jam Sasaran Strategis V Terwujudnya Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan Kesehatan Indikator Kinerja Tahun 2013 Realisasi Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun Angka kepuasan pelayanan ,06% kesehatan di UPT Kesmas Sasaran Strategis VI Terwujudnya peningkatan peran serta masyarakat untuk hidup bersih dan sehat Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun Persentase Cakupan 100% 88,57% 100% 100% Desa Siaga Aktif. 2. Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Sehat 78,2% 74,78% 78,10 % 100% Sasaran Strategis VII Terwujudnya peningkatan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan yang bermutu dan sesuai Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 38

44 Indikator Kinerja kebutuhan Indikator Kinerja Tahun 2013 Realisasi Tahun 2014 Tahun Cakupan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan yang bermutu - 85%% 85% dan sesuai kebutuhan. Sasaran Strategis VIII Terwujudnya peningkatan kualitas tenaga kesehatan sesuai kompetensi di unit pelayanan kesehatan Tahun % Indikator Kinerja 1. Jumlah SDM Kesehatan dan Puskesmas yang mengikuti lomba tenaga kesehatan teladan. Tahun 2013 Realisasi Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun Membandingkan Realisasi kinerja sampai dengan Tahun 2016 dengan target Jangka Menengah dalam dokumen perencanaan srategis organisasi Tabel 3.3 Evaluasi Kinerja dengan target Jangka menengah Tahun 2016 Indikator Kinerja Sasaran Strategis 1 Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 39

45 Indikator Kinerja Terwujudnya peningkatan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan Tahun 2016 Target Cakup Indikator Kinerja Targe % Renstra an Realisasi t 2018 RPJMD 1. Cakupan Pelayan 15% 12,59 % 83,93 15% 80% Kesehatan dasar % 2. Cakupan Pelayan 100% 100% 100% 100% 100% Kesehatan Rujukan Masyarakat Miskin 3. Cakupan Pelayanan 100% 100% 100% 100% 100% Gawat Darurat level 1 yang harus diberikan Sarana Kesehatan (RS) di Kab/Kota Sasaran Strategis II Terwujudnya perbaikan Kesehatan Reproduksi Ibu dan Anak Indikator Kinerja 1. Angka Kematian Ibu melahirkan (AKI) per KH 2. Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000KH 3. Angka Kematian Balita (AKBA) per KH 4. Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani 5. Cakupan Pertolongan persalinan oleh Nakes yang memiliki kompotensi dasar 6. Persentase cakupan pelayanan nifas Tahun 2016 Target 75/ KH 11,14 / 1.000K H 11,86/ KH Realisasi 115/ KH 12.97/ KH 16.43/ KH Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 40 % 65,2 3 91,2 9% % 100% 107,83% 100 % 94,90% 94,60% 99,6 3% 95,53% 93,23% 97,5 9% Target Renstra / KH 10,08/ KH Cakup an RPJMD 80% 90% 11,80/ 30% KH 100% 80% 95% 100% 95,55% 98% 7. Cakupan neonatus 87,84% 85,03% 96,8 87,86% 80% dengan komplikasi 0% yang ditangani 8. Persentase usia 80% 75,09% 93,8 80,00% 80%

46 subur yang menjadi Akesptor KB 9. Persentase kunjungan Ibu hamil K4 10. Cakupan Kunjungan Bayi 11. Cakupan Pelayanan Anak balita 12. Cakupan penjaringan siswa SD dan setingkat 13. Persentase Balita Gizi Buruk 14. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin 15. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Indikator Kinerja 6% 95% 90,98% 95,7 7% 90% 96,74% 100 % 90% 92,11% 100 % 100% 100% 100 % 0,41% 0,03% 100 % 100% 100% 100 % 100% 100% 100 % 95% 98% 91% 90% 90% 90% 100% 100% 0,40% 100% 100% 100% 100% 100% Sasaran Strategi III Terwujudnya peningkatan penyehatan lingkungan dan pengendalian pencemaran lingkungan Indikator Kinerja 1. Persentase rumah sehat 2. Persentase Tempat Umum Sehat Tahun 2016 Target Realisasi % 92,73% 93,72% 100 % 91,58% 90,1% 98,3 8% Target Renstra 2018 Cakau pan RPJMD 92,74% 90% 91,60% 95% Sasaran Strategis IV Terwujudnya peningkatan pengendalian penyakit menular, tidak menular dan penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi serta pengamatan penyakit Indikator Kinerja 1. Angka Kematian Demam Berdarah Tahun 2016 % Target Realisasi <1% 0,34% 100 % Target Renstra 2018 Cakup an RPJMD <1% 100% Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 41

47 2. Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA + 3. Persentase Desa / Kelurahan Universal Chaild Immunization (UCI) 4. Persentase penderita DBD yang ditangani 5. Cakupan desa kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 Jam Indikator Kinerja 95,2% 79,44% 83,4 5% 100% 100% 100 % 100% 100% 100 % 100% 100% 100 % 95,2% 85% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Sasaran Strategis V Terwujudnya Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan Kesehatan Indikator Kinerja 1. Angka kepuasan pelayanan kesehatan di UPT Kesmas (tidak diukur karena target dalam rensta th ke-2 masih 0, dan tidak di perjanjikan) Tahun 2016 Target Realisasi % 80% 79,06% 98,8 3 Target Renstra 2018 Cakup an RPJMD 80% 80% Sasaran Strategis VI Terwujudnya peningkatan peran serta masyarakat untuk hidup bersih dan sehat Indikator Kinerja 1. Persentase Cakupan Desa Siaga Aktif. 2. Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Sehat Tahun 2016 Target Realisasi % 100% 100% 100 % 80% 87% 100 % Target Renstra 2018 Cakup an RPJMD 100% 100% 86% 88% Sasaran Strategis VII Terwujudnya peningkatan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan yang bermutu dan sesuai kebutuhan Indikator Kinerja Tahun 2016 % Target Cakup Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 42

48 1. Cakupan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan yang bermutu dan sesuai kebutuhan. Indikator Kinerja Target Realisasi 85% 85% 100 % Renstra an 2018 RPJMD 85% 100% Sasaran Strategis VIII Terwujudnya peningkatan kualitas tenaga kesehatan sesuai kompetensi di unit pelayanan kesehatan. Indikator Kinerja 1. Jumlah SDM Kesehatan dan Puskesmas yang mengikuti lomba tenaga kesehatan teladan. Tahun 2015 Target Realisasi % % Target Renstra 2018 Cakup an RPJMD % 4. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2016 dengan standar Nasional mencakup Standar Pelayanan Minimal (SPM) Perbandingan realisasi kinerja Dinas Kesehatan terhadap standar Nasional tidak semua indikator dapat dibandingkan karena standar yang ditetapkan secara Nasional hanya mencakup Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan MDGs. Adapun realisasi kinerja yang dapat dibandingkan untuk tahun 2016 adalah sebagai berikut : Tabel 3.4 Perbadingan hasil kinerja tahun 2015 dengan standar Nasional Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 43

49 Indikator Kinerja 1. Cakupan Pelayan Kesehatan Rujukan Masyarakat Miskin 2. Cakupan Pelayanan Gawat Darurat level 1 yang harus diberikan Sarana Kesehatan (RS) di Kab/Kota 3. Angka Kematian Ibu melahirkan (AKI) per KH 4. Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000KH 5. Angka Kematian Balita (AKBA) per KH 6. Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani 7. Cakupan Pertolongan persalinan oleh Nakes yang memiliki kompotensi dasar 8. Persentase cakupan pelayanan nifas 9. Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani 10. Persentase usia subur yang menjadi Akesptor KB 11. Persentase kunjungan Ibu hamil K4 12. Cakupan Kunjungan Bayi 13. Cakupan Pelayanan Anak balita 14. Cakupan penjaringan siswa SD dan setingkat Target Nasional Realisasi Keterangan 100% 100% Mencapai target 100% 100% Mencapai target 102 per KH (MDGs) < 34 per KH (SKDI 2017) 140 per KH (MDGs) 115/ KH 12,97/ KH 16,43/ KH Belum mencapai Target Mencapai target Mencapai target 80% 107,83% Melampaui Target 90% 94,60% Melampaui target 90% 93,23% Melampaui Target 80% 85,03% Melampaui Target 70% 75,09% Melampaui Target 95% 90,98% Belum mencapai target 90% 96,74% Melampaui Target 90% 92,11% Melampaui Target 100% 100% Mencapai target Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 44

50 Indikator Kinerja 15. Persentase Balita Gizi Buruk 16. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin 17. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 18. Persentase rumah sehat 19. Persentase Tempat Umum Sehat 20. Angka Kematian Demam Berdarah 21. Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA Persentase Desa / Kelurahan Universal Chaild Immunization (UCI) 23. Persentase penderita DBD yang ditangani 24. Cakupan desa kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 Jam 25. Persentase Cakupan Desa Siaga Aktif. 26. Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Sehat Target Nasional Realisasi Keterangan 5,7 0,03 Mencapai target 100% 100% Mencapai target 100% 100% Mencapai target 90 % 93,72% Melampaui target 90% 90,1% Melampaui target <2% 0,34% Mencapai target 78% 79,44% Melampaui target 100% 100% Mencapai target 100% 100% Mencapai target 100% 100% Mencapai target 80% 100% Melampaui target 80% 87% Melampaui target Dari data tersebut diatas, terdapat 2 indikator bila dibandingkan dengan standarnya secara Nasional belum mencapai target sedangkan 24 indikator sudah mencapai target bahkan terdapat juga beberapa indicator yang melampaui target. Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 45

51 5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja, analisis efisiensi penggunaan anggaran dan analisa program serta alternativ solusi yang telah dilakukan Keberhasilan peningkatan kinerja di dinas kesehatan dapat dilihat dari tercapainya beberapa indikator dari Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani Analisis Keberhasilan Pencapaian Kinerja Sasaran Strategis 1 : Terwujudnya peningkatkan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan Pencapaian target kinerja atas sasaran 1 dengan 3 indikator capaian seperti berikut : Tabel 3.5 Capaian Kinerja Sasaran Strategis 1 Di Kabupaten Gianyar Tahun 2016 No Indikator Kinerja Satuan Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar 2 Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Masyarakat Miskin 3 Cakupan Pelayanan Gawat Darurat level 1 yang harus diberikan Sarana Kesehatan (RS) di Kab/Kota Target Realisasi Kinerj a % 15% 12,59% 83,93 % % 100% 100% 100% % 100% 100% 100% Untuk mencapai sasaran dan target Indikator yang ditetapkan di dukung oleh 4 Program /Kegiatan dengan 8 Out Put Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 46

52 yang realisasinya semuanya 100%. Sedangkan Pagu yang ditetapkan sebesar Rp ,- dengan realisasi Rp ,- (74,82%). Analisis terhadap pencapaian indikator kinerja sasaran 1 seperti berikut : Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Upaya Pelayanan Kesehatan Dasar merupakan langkah penting dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan pelayanan kesehatan dasar secara cepat dan tepat, diharapkan sebagian besar masalah kesehatan dapat diatasi. Capaian pelayanan kesehatan dasar untuk tahun 2016 sudah tercapai 12,59% dari target 15% yang ditetapkan, sehingga kalau dilihat dari kinerja sudah tercapai 83,93% dalam katagori sangat baik. Grafik berikut menunjukan capaian Kinerja Pelayanan kesehatan dasar tahun Grafik 3.1 Kinerja cakupan pelayanan kesehatan dasar Tahun 2016 Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 47

53 capaian 100% 80% 80% 60% 40% 20% 15% 15% 15% 12,59% 0% Target renstra 2018 Target/Hasil 15% Target % capaian % capaian ,59% Kinerja % Grafik tersebut diatas menunjukan kinerja yang sangat baik. Hal ini terkait dengan beberapa hal seperti sudah fasilitas kesehatan yang ada sudah mengarah sesuai dengan standar yang ditentukan dengan adanya penambahan fasilitas berupa peralatan dan perlengkapan administrasi kantor sebagai salah satu unsur penunjang untuk merwujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu pada masayarakat, disamping itu juga ditunjang oleh sistem lewat pengembangan SIK dan adanya SDM yang bermutu. Adapun jumlah kunjungan pasien di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (Puskesmas) sebanyak pasien yang terdiri dari (49,25%) pasien laki-laki dan (50,75%) pasien perempuan. Terjadinya penurunan sedikit dari tahun 2014 karena adanya peningkatan standar untuk tiap FKTK. Sebagai solusi untuk memenuhi target tersebut diadakan kegiatan Akreditasi Puskesmas agar terstandar dengan baik. Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 48

54 Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Masyarakat Miskin Pelayanan kesehatan rujukan merupan upaya setelah pasien mendapat pelayanan pada tingkat pertama. Hal yang menjadi perhatian secara lebih serius adalah pelayanan kepada masyarakat miskin. Untuk tahun 2016 ditargetkan capaian sebesar 100% jadi semua masyarakat miskin yang sakit dan perlu dirujuk harus terlayani dan dengan baik. Di Kabupaten Gianyar ada pasien semua golongan yang harus dirujuk ke Rumah Sakit, sedangkan pasien miskin adalah sebanyak 414 pasien. Dari 414 pasien tersebut keseluruhan (100%) sudah dirujuk dan terlayani dengan baik ke berbagai Rumah Sakit seperti RSUD Sanjiwani Gianyar, RSUP Sanglah dan RSU Swasta lainya di Kabupaten Gianyar. Kalau ditinjau dari segi kinerja maka sudah tercapai 100% dalam arti masuk katagori Sangat Baik. Grafik berikut menggambarkan Capaian dan terget dari berbagai tingkatan : Grafik 3.2 Kinerja cakupan pelayanan kesehatan rujukan pada masyarakat miskin Tahun 2016 Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 49

55 capaian 120% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 80% 60% 40% 20% 0% Target Nasional 100% Target renstra 2018 Target/Hasil 100% Target % capaian % capaian % Kinerja % Dengan hasil seperti tersebut diatas, maka setiap strategi dari Program dan Kegiatan yang mendukung perlu dipertahankan. Cakupan Pelayanan Gawat Darurat level 1 yang harus diberikan Sarana Kesehatan (RS) di Kab/Kota Setiap sarana UGD di Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta harus memenuhi memenuhi syarat pelayanan gawat darurat level 1 yaitu : 1. Memiliki dokter umum on site 24 jam dengan kualifikasi GELS (General Emergency Life Support) dan/atau ATL (Advance Trauma Life Support), ACLS ( Advance Cardiac Life Support) Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 50

56 capaian 2. Memiliki alat transportasi dan komukasi. Adapun cakupan untuk tahun 2016 sudah mencapai 100% dari yaitu dari 5 RSU yang ada sudah memiliki persyaratan yang ditentukan. Grafik berikut adalah gambaran target dan capaian untuk tahun 2016 : Grafik 3.3 Kinerja cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan Sarana Kesehatan (RS) di Kab/Kota Tahun % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 80% 60% 40% 20% 0% Target Nasional 100% Target renstra 2018 Target/Hasil 100% Target % capaian % capaian % Kinerja % Dengan hasil seperti tersebut diatas, maka setiap strategi dari Program dan Kegiatan yang mendukung perlu dipertahankan. Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 51

57 Sasaran Strategis 2 : Terwujudnya perbaikan Kesehatan Reproduksi Ibu dan Anak Pencapaian target kinerja atas sasaran 2 dengan lima belas indikator capaian seperti berikut : Tabel 3.6 Pencapaian Kinerja Sasaran 2 Di Kabupaten Gianyar Tahun 2016 No Indikator Kinerja Satuan Angka Kematian Ibu melahirkan (AKI) per KH 2. Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000KH 3. Angka Kematian Balita (AKBA) per KH 4. Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani 5. Cakupan Pertolongan persalinan oleh Nakes yang memiliki kompotensi dasar 6. Persentase cakupan pelayanan nifas 7. Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani 8. Persentase usia subur yang menjadi Akesptor KB 9. Persentase kunjungan Ibu hamil K4 Per KH Per KH Per KH Target Realisasi Kinerja 75/ KH 11,12 /1.00 0KH 11,84 / KH 115/ KH 12,97/ KH 16,43/ KH 65,23% 91,29% 72,06% % 100% 107,83% 100% % 94,95 % % 95,53 % 94,60% 99,63% 93,23% 97,59% % 87,84 85,03% 96,80% % % 80% 75,09% 93,86% % 95% 90,98% 95,77% 10. Cakupan Kunjungan Bayi % 90% 96,74% 100% 11. Cakupan Pelayanan Anak balita % 90% 92,11% 100% Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 52

58 No Indikator Kinerja Satuan Cakupan penjaringan siswa SD dan setingkat % 100% 100% 100% 13. Persentase Balita Gizi Buruk % 0,41 0,03 100% 14. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin 15. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan % 100% 100% 100% % 0 100% 100% 100% Untuk mencapai sasaran dan target Indikator yang ditetapkan di dukung oleh enam Program /Kegiatan dengan empat belas Out Put yang realisasinya semuanya 100%. Sedangkan Pagu yang ditatapkan sebesar Rp ,- dengan realisasi Rp ,- (23,82%). Analisis terhadap pencapaian indikator kinerja sasaran 2 seperti berikut : Analisis terhadap pencapaian indikator-indikator kinerja sasaran 2 seperti berikut : Angka Kematian Ibu (AKI) per Kelahiran Hidup Angka kematian ibu (AKI) adalah banyaknya wanita yang meninggal pada tahun tertentu dengan penyabab kematian yang terkait gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per kelahiran hidup. Indikator ini secara langsung digunakan untuk memonitor kematian terkait kehamilan. Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 53

59 Angka Kematian Ibu Maternal berguna untuk menggambarkan tingkat perilaku hidup sehat, status gizi, kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil, waktu melahirkan dan masa nifas. Indikator AKI dipakai untuk mengukur keberhasilan pembangunan sektor kesehatan. Untuk indikator ini merupakan indikator upaya menekan angka kejadian, jadi semakin rendah kejadian kematian (angka yang dicapai) maka penilaian kinerjanya semakin baik. Berdasarkan hasil analisis pencapaian indikator atas angka kematian ibu (AKI) di Kabupaten Gianyar pada tahun 2016 adalah 115 per kelahiran hidup berarti telah melampaui target yang ditetapkan dalam renstra sebesar 75 per kelahiran hidup. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa capaian kinerjanya sebesar 65,23% berarti belum dapat menekan AKI sampai menjadi 75/ KH, dengan makna bahwa kinerja masih termasuk kategori baik (60-80%). Grafik 3.4 Kinerja Angka Kematian Ibu (AKI) per Kelahiran Hidup Tahun 2016 Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 54

60 capaian , Target Nasional 102 Target renstra Target capaian capaian Kinerja ,23 0 Target/Hasil Upaya yang dilakukan untuk menurunkan angka kematian ibu ( AKI) di Kabupaten Gianyar meliputi : a. Audit Maternal Perinatal (AMP) untuk setiap terjadinya kasus kematian b. Pelatihan PONED untuk petugas medis dan paramedis di tingkat pelayanan dasar c. Pembinaan/ bintek KIA d. Pengadaan buku penunjang kegiatan KIA Dengan demikian dari upaya yang telah dilakukan agar dipertahankan untuk tahun-tahun berikut. Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 55

61 Angka Kematian Bayi per 1000 Kelahiran Hidup Angka kematian bayi (AKB) adalah Jumlah kematian penduduk yang berusia di bawah satu tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun tertentu disuatu tempat. AKB merupakan indikator yang sangat berguna untuk mengetahui status kesehatan anak khususnya bayi dan dapat mencerminkan tingkat kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan secara umum, status kesehatan penduduk secara keseluruhan serta tingkat perkembangan sosial ekonomi masyarakat. Untuk indikator ini merupakan indikator upaya menekan angka kejadian, jadi semakin rendah kejadian kematian (angka yang dicapai) maka penilaian kinerjanya semakin baik. Berdasarkan hasil analisis pencapaian indikator atas angka kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Gianyar pada tahun 2016 sebesar 12,97 per kelahiran hidup berarti sudah mencapai target yang ditetapkan dalam renstra sebesar <11,12 per kelahiran hidup. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa capaian kinerja terhadap indikator tersebut sebesar 91,29,% atau diinterpretasi dalam katagori sangat baik. Adapun Capaian dan target untuk berbagai tingkat adalah seperti Grafik berikut : Grafik 3.5 Kinerja Angka Kematian Bayi (AKB) per Kelahiran Hidup Tahun 2016 Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 56

62 capaian Target Nasional 34 Target renstra ,12 10,05 12,97 Target/Hasil 20 Target ,12 capaian ,05 capaian ,97 Kinerja Adapun upaya-upaya yang telah dilakukan untuk menurunkan angka kematian bayi di Kabupaten Gianyar meliputi: Audit kematian maternal dan perinatal, pelayanan kesehatan bayi seperti imunisasi, MTBS/MTBM serta Pembinaan/ bintek PWS KIA Angka Kematian Balita per 1000 Kelahiran Hidup dan Cakupan pelayanan Anak Balita Angka Kematian Balita (AKBA) adalah jumlah anak yang dilahirkan pada tahun tertentu dan meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun dan dinyatakan per balita. AKBA menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak-anak dan faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap kesehatan anak balita seperti gizi, sanitasi, penyakit infeksi dan kecelakaan. Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 57

63 capaian Untuk indikator ini merupakan indikator upaya menekan angka kejadian, jadi semakin rendah kejadian kematian (angka yang dicapai) maka penilaian kinerjanya semakin baik. Berdasarkan hasil analisis pencapaian indikator atas angka kematian Balita (AKBA) di Kabupaten Gianyar pada tahun 2016 sebesar 16,43 per kelahiran hidup berarti masih melampaui target yang ditetapkan dalam renstra <11,84 per kelahiran hidup. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa capaian kinerja terhadap indikator tersebut sebesar 72,06%, diinterpretasikan dengan kategori baik. Berikut Grarik menggambarkan capaian tahun 2016 dan target dari berbagai tingkatan : Grafik 3.6 Kinerja Angka Kematian Balita (AKBA) per Kelahiran Hidup Tahun Target Nasional 140 Target renstra ,84 16,43 Target/Hasil 26 Target ,84 capaian capaian ,43 Kinerja ,03 72,03 Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 58

64 Upaya-upaya yang dilakukan untuk menurunkan angka kematian Balita di Kabupaten Gianyar meliputi: Audit kematian maternal dan perinatal, serta Pembinaan/bintek PWS KIA, Peningkatan pelayanan kesehatan anak balita melalui lomba balita sehat Indonesia, Penyediaan sarana ramah anak di beberapa UPT Kesmas. Upaya tersebut merupakan jenis pelayanan Anak Balita yang dilaksanakan di Kabupaten Gianyar. Cakupan Pelayanan kebidanan yang ditangani komplikasi yang ditangani Risti/Komplikasi adalah keadaan penyimpangan dari normal, yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu Komplikasi kebidanan meliputi Hb < 8 g%, tekanan darah tinggi (sistole > 140mmHg, diastole > 90 mmhg), oedema nyata, eklamsia, perdarahan per vaginam, ketuban pecah dini, letak lintang pada usia kehamilan > 32 minggu, letak sungsang pada primigravida, infeksi berat/sepsis, persalinan prematur. Untuk capaian cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani sudah mencapai 107,83% dari 100% target yang telah ditetapkan, kalau dilihat dari kinerja sudah dikatgorikan sangat baik. Sehingga diharapkan dapat menekan Angka Kematian Ibu (AKI) sebagai salah satu indikator SPM. Grafik berikut menunjukan capaian tahun 2016 dan perbandingan dengan target di berbagai tingkat : Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 59

65 capaian Grafik 3.7 Kinerja Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani Tahun % 120% 100% 80% 80% 100% 100% 119% 108% 100% 60% 40% 20% 0% Target Nasional 80% Target renstra 2018 Target/Hasil 100% Target % capaian % capaian % Kinerja % Upaya yang dilakukan adalah dalam memberikan pelayanan khususnya oleh tenaga bidan di desa dan Puskesmas, ibu hamil yang memiliki risiko tinggi (risti) dengan merujuk tsecara tepat ke fasilitas kesehatan yang memiliki kemampuan dan ketersediaan peralatan yang lebih memadai seperti Rumah Sakit. Cakupan Pertolongan persalinan oleh Nakes yang memiliki kompetensi dasar Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 60

66 Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan merupakan proses pelayanan persalinan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan/dasar. Proses pertolongan persalinan oleh tenaga dengan kompotensi kebidanan/dasar akan memastikan pelayanan yang diberikan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Sterilitas atau pencegahan infeksi dengan menerapkan minimal 3 bersih yaitu : bersih tangan penolong, bersih alat pemotong tali pusat, bersih tempat ibu berbaring b. Metode pertolongan persalinan yang sesuai dengan standar pelayanan c. Merujuk kasus yang memerlukan tingkat pelayanan yang lebih tinggi Tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan/dasar adalah tenaga kesehatan yang memiliki kemampuan klinis kebidanan sesuai standar. Indikator ini adalah untuk mengukur kemampuan manajemen program KIA dalam menyelenggarakan pelayanan persalinan yang profesional. Adapun capaian untuk tahun 2016 adalah sebesar 94,60 % dari target 94,95% yang ditetapkan, berarti sudah mencapai kinerja 99,63% dan diinterpretasikan katagori Sangat baik. Berikut Grafik yang menggambarkan capaian kinerja Tahun 2016 dibandingkan dengan target di berbagai tingkatan : Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 61

67 capaian Grafik 3.8 Kinerja Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Nakes yang memiliki kompetensi dasar Tahun ,00% 100,00% 98,00% 96,00% 94,00% 92,00% 90,00% 88,00% 86,00% 84,00% 99,63% 95,00%94,95%94,83%94,60% 90,00% Target/Hasil Target Nasional 90,00% Target renstra ,00% Target ,95% capaian ,83% capaian ,60% Kinerja ,63% Upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan melalui kebijakan yang disebut Jaminan Persalinan (Jampersal) untuk tahun 2013 dan dialihkan ke program JKBM untuk tahun 2014 dan tahun masyarakat miskin dialihkan ke JKN bagi masyarakat miskin. Kebijakan Jaminan Persalinan dimaksudkan untuk menghilangkan hambatan finansial bagi ibu hamil untuk mendapatkan jaminan persalinan, yang didalamnya termasuk pemeriksaan kehamilan, pelayanan Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 62

68 nifas termasuk KB pasca persalinan, dan pelayanan bayi baru lahir. Dalam implementasi kebijakan jaminan persalinan maka semua persalinan dilakukan di sarana pelayanan kesehatan dasar dan rujukan baik pemerintah dan swasta. Khusus untuk swasta maka JKBM melalui Dinas Kesehatan melakukan kerjasama dengan bidan praktek swasta, klinik swasta dan atau Rumah Sakit Swasta. Adapun penyebab belum tercapainya target cakupan ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dasar yaitu tingginya target ibu bersalin oleh karena penetapan target didasarkan pada angka proyeksi. Namun demikian sudah lebih tinggi dari target Nasional dan adanya peningkatan dari tahun sebelumnya. Adapun upaya-upaya yang telah dilaksanakan untuk tercapainya indikator cakupan ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dasar pada tahun 2016 meliputi: a. Pelatihan PONED untuk petugas medis dan paramedis di tingkat pelayanan dasar b. Pembinaan/ bintek PWS KIA c. Penyebaran Buku KIA Sedangkan upaya yang akan dilaksanakan pada tahun 2016 untuk meningkatkan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dasar diantaranya : kunjungan rumah, sosialisasi persalinan selamat, kerjasama dengan klinik/praktek perseorangan, mengoptimalkan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar (PONED) dan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK) Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 63

69 Cakupan Pelayanan Nifas Pelayanan Ibu Nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca persalinan oleh tenaga kesehatan. Untuk deteksi dini komplikasi pada ibu nifas diperlukan pemantauan pemeriksaan terhadap ibu nifas dengan melakukan kunjungan nifas minimal sebanyak 3 kali dengan distribusi waktu : 1) kunjungan pertama (KF1) pada 6 jam setelah persalinan sampai 3 hari; 2) kunjungan nifas (KF2) dilakukan pada minggu ke-2 setelah persalinan; 3) kunjungan nifas ke-3 (KF3) dilakukan pada minggu ke-6 setelah persalinan. Diupayakan kunjungan nifas ini dilakukan pada saat dilaksanakannya kegiatan di posyandu dan dilakukan bersamaan pada kunjungan bayi. Hasil cakupan untuk tahun 2016 sudah mencapai 93,23% dari 95,53% target yang ditetapkan. Kalau dinilai dari kinerja untuk cakupan indikator ini sudah mencapai 97,59% yang dikategorikan sangat baik apalagi jika dibandingkan dengan target SPM sebesar 90%, maka sudah terlampaui. Grafik berikut menggambarkan capain tahun 2016 dibandingkan dengan berbagai tingkatan target: Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 64

70 capaian Grafik 3.9 Kinerja Cakupan Pelayanan Nifas Tahun % 98% 96% 94% 95,55%95,53% 94,83% 93,23% 97,59% 92% 90% 90% 88% 86% Target/Hasil Target Nasional 90% Target renstra ,55% Target ,53% capaian ,83% capaian ,23% Kinerja ,59% Upaya yang dilakukan untuk mempertahankan hasil tersebut diatas adalah lewat pandataan sasaran dan sweeping ibu nifas. Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani Neonatus risti/komplikasi meliputi asfeksia, tetanus neonatorum, sepsis, trauma lahir, BBLR, sindroma gangguan pernafasan dan kelainan neonatal. Neonatus risti/komplikasi yang Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 65

71 ditangani adalah neonatus risti/komplikasi yang mendapat pelayanan oleh tenaga kesehatan yang terlatih yaitu dokter dan bidan di polindes, puskesmas, rumah bersalin dan rumah sakit. Pada tahun 2016 cakupan penanganan neonatal komplikasi yang dilaporkan sebesar 85,03% dari 87,84% target yang ditetapkan, kalau dilihat dari target yang ditetapkan sudah mencapai 96,80% yang dikategorikan sangat baik. Grafik berikut menggambarkan capaian tahun 2016 dibandingkan dengan target di berbagai tingkatan : Grafik 3.10 Kinerja Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang ditangani Tahun 2016 Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 66

72 capaian 120% 100% 80% 60% 40% 20% 0% 80% 87,86%87,84% 110,00% Target/Hasil 96,80% 85,03% Target Nasional 80% Target renstra ,86% Target ,84% capaian ,00% capaian ,03% Kinerja ,80% Adapun terjadinya capaian yang cukup tinggi ini adalah karena usaha-usaha yang dilakukan untuk pemantauan adanya neonatus Risti/komplikasi sehingga dapat terdeteksi secara dini disamping oleh karena target yang ditetapkan masih lebih rendah yaitu sebesar 80%. Persentase usia subur yang menjadi akseptor KB Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 67

73 Menurut hasil penelitian, usia subur seorang wanita biasanya antara tahun. Oleh karena itu untuk mengatur jumlah kelahiran atau menjarangkan kelahiran, wanita/pasangan ini lebih diprioritaskan untuk menggunakan alat/cara KB. Tingkat pencapaian pelayanan keluarga berencana salah satunya dapat dilihat dari cakupan peserta KB aktif dan jenis kontrasepsi yang digunakan oleh akseptor. Capaian KB Aktif tahun 2016 adalah sebesar 75,09% dari target yang ditetapkan sebesar 80%, kalau dilihat dari segi kinerja sudah mencapai 93,86% yang dikatagorikan sangat baik. Berikut Grafik yang menggambarkan capaian tahun 2016 yang dibandingkan dengan terget di berbagai tingkatan : Grafik 3.11 Kinerja Persentase usia subur yang menjadi Akseptor KB Tahun 2016 Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 68

74 capaian 100% 80% 70% 80% 80% 77,67%75,09% 93,86% 60% 40% 20% 0% Target Nasional 70% Target renstra 2018 Target/Hasil 80% Target % capaian ,67% capaian ,09% Kinerja ,86% Cakupan Persentase Kunjungan Ibu Hamil (K4) Pelayanan kesehatan ibu hamil (antenatal care) adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu hamil oleh petugas kesehatan sesuai dengan standar pelayanan kebidanan minimal 4 kali dengan distribusi pelayanan yang dianjurkan minimal satu kali pada kehamilan trimester I (kontak pertama), minimal satu kali pada trimester II (kontak kedua) dan minimal dua kali pada trimester III (kontak ketiga dan kontak keempat). Adapun pelayanan antenatal yang sesuai standar meliputi timbang berat badan dan ukur tinggi badan, ukur tekanan darah, Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 69

75 screening status imunisasi Tetanus Toksoid, ukur tinggi fundus uteri, Pemberian tablet besi (minimal 90 tablet selama kehamilan), temu wicara (pemberian komunikasi interpersonal atau konseling) dan test laboratorium sederhana (Hb, protein urin) dan atau berdasarkan indikasi (HbsAg, Sifilis, HIV, Malaria, TBC). Pelayanan antenatal disebut lengkap apabila dilakukan oleh tenaga kesehatan serta memenuhi standar pemeriksaan kehamilan. Standar jenis pelayanan dan waktu pelayanan antenatal tersebut dianjurkan untuk menjamin perlindungan kesehatan terhadap ibu hamil, berupa deteksi dini faktor risiko, pencegahan dan penanganan komplikasi. Pengukuran terhadap indikator pencapai cakupan K4 ditujukan untuk mengukur kemampuan manajemen program KIA untuk melindungi ibu hamil sehingga kesehatan janin terjamin melalui penyediaan pelayanan antenatal. Hasil capaian indikator cakupan pelayanan perawatan kehamilan (antenatal care) kontak keempat kali ke sarana pelayanan kesehatan (K4) pada tahun 2016 sebesar 90,98% dari 95% target yang ditetapkan, kalau di lihat dari kinerja maka sudah tercapai 95,77% yang dikatagorikan Sangat baik. Grafik berikut menggambarkan capaian dibandingkan dengan target dari berbagai tingkatan : Grafik 3.12 Kinerja Persentase Kunjungan Ibu Hamil K4 Tahun 2016 Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 70

76 capaian 97% 96% 95% 94% 93% 92% 91% 90% 89% 88% 95,77% 95% 95% 95% 93,98% 90,98% Target/Hasil Target Nasional 95% Target renstra % Target % capaian ,98% capaian ,98% Kinerja ,77% Cakupan Kunjungan Bayi Bayi adalah anak baru lahir sampai umur 1 tahun kurang 1 hari. Pada usia ini memiliki resiko gangguan kesehatan sangat tinggi sehingga perlu mendapat perhatian lebih lanjut. Terlayaninya bayi dengan bauk dapat dilihat dari cakupan kunjungan bayi itu sendiri. Adapun hasil capaian tahun 2016 adalah sebesar 96,74% dari 90% target yang ditetapkan, sehingga kalau dilihat dari segi kinerja sudah mencapai 100% dikatagorikan sangat baik. Grafik berikut menggambarkan capaian dibandingkan dengan target dari berbagai tingkatan : Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 71

77 capaian Grafik 3.13 Kinerja Persentase Kunjungan Bayi Tahun % 100% 98% 96% 94% 92% 90% 88% 86% 84% 100% 100% 96.74% 90% 90% 90% Target/Hasil Target Nasional 90% Target renstra % Target % capaian % capaian % Kinerja % Tercapaianya hasil cukup baik untuk tahun 2016 dikarenakan oleh beberapa upaya seperti : Penanganan pada saat neonatal dan pada anak setelah umur 28 hari kelahiran. Dimana bayi sampai umur 28 hari merupakan golongan umur yang memiliki risiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi risiko tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan pada neonatus (0-28 hari) minimal tiga kali, yaitu pada 6 jam 48 jam setelah lahir; pada hari ke 3 7 hari; dan hari ke 8 28 hari. Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 72

78 Dalam melaksanakan pelayanan neonatal, petugas kesehatan disamping melaksanakan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling perawatan bayi kepada ibu. Pelayanan tersebut meliputi pelayanan kesehatan neonatal dasar (tindakan resusitasi, pencegahan hipothermia, pemberian ASI dini dan ekslusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, kulit dan pemberian imunisasi); pemberian vitamin K; menajemen terpadu balita muda (MTBM); dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah menggunakan buku KIA. Pada usia diatas 28 hari (neonatal) petugas kesehatan memberi pelayanan berupa pelayanan kesehatan yang sesuai standar oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan dan perawat) minimal 4 kali dalam setahun, yaitu satu kali pada umur 29 hari 3 bulan, satu kali pada umur 3-6 bulan, satu kali pada umur 6-9 bulan dan satu kali pada umur 9-11 bulan. Pelayanan kesehatan yang diberikan meliputi imunisasi dasar (BCG, DPT / HB 1-3, Polio 1-4 dan Campak), stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) bayi dan penyuluhan perawatan kesehatan bayi. Indikator ini merupakan penilaian terhadap upaya peningkatan akses bayi memperoleh pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin adanya kelainan atau penyakit, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit serta peningkatan kualitas hidup bayi. Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 73

79 Cakupan Pelayanan Anak Balita Pelayanan Kesehatan Anak Balita adalah pelayanan kesehatan pada anak umur bulan sesuai standar meliputi pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali dalam satu tahun, pemantauan perkembangan minimal dua kali setahun dan pemberian vitamin A dosis tinggi dua kali setahun yaitu bulan Pebruari dan Agustus. Pemantauan pertumbuhan dilakukan melalui penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan di posyandu, Puskesmas dan Rumah Sakit, Bidan Praktek Sawasta, serta sarana fasilitas kesehatan lainnya. Pemantauan perkembangan dapat dilakukan melalui SDIDTK oleh petugas kesehatan. Pemberian vitamin A dilaksanakan oleh petugas kesehatan di sarana kesehatan. Pada tahun 2016 cakupan Pelayan anak balita tercapai 92,11% dari 90% target yang ditentukan dan kalau dilihat dari kinerja sudah tercapai 100% dalam katagori Sangat Baik. Grafik berikut menggambarkan capaian yang dibandingkan dengan target di berbagai tingkatan : Grafik 3.14 Kinerja Pelayanan Anak Balita Tahun 2015 Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 74

80 capaian 120% 100% 90% 90% 90% 82,10% 92,11% 100% 80% 60% 40% 20% 0% Target Nasional 90% Target renstra 2018 Target/Hasil 90% Target % capaian ,10% capaian ,11% Kinerja % Cakupan penjaringan siswa SD dan setingkat Penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat merupakan pelayanan kesehatan yang meliputi pemeriksaan umum, kesehatan gigi dan mulut terhadap murid kelas 1 SD/MI yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bersama guru dan dokter kecil. Adapun tujuan dari penjaringan kesehatan adalah untuk medeteksi sedini mungkin adanya kelainan atau penyakit peserta didik, sehingga dapat dilakukan tindakan secepatnya untuk mencegah keadaan lebih buruk. Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 75

81 Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sektor dalam rangka meningkatkan kemampuan hidup sehat dan selanjutnya membentuk perilaku hidup sehat anak usia sekolah yang berada di sekolah. Sekolah Dasar setingkat adalah Sekolah Dasar Negeri, Sekolah Dasar Swasta, Sekolah Dasar Luar Biasa, Madrasah Ibtidaiyah serta satuan pendidikan keagamaan termasuk ponpes baik jalur pendidikan sekolah maupun luar sekolah. Tenaga Kesehatan adalah tenaga medis, keperawatan atau petugas UPT Kesmas lainnya yang telah dilatih sebagai tenaga pelaksana UKS/UKGS. Guru UKS/UKGS adalah guru kelas atau guru yang ditunjuk sebagai pembina UKS/UKGS di sekolah dan telah dilatih tentang UKS/UKGS. Dokter kecil adalah kader kesehatan sekolah yang biasanya berasal dari murid kelas 4 dan 5 SD dan setingkat yang telah mendapatkan pelatihan dokter kecil. Indikator ini untuk mengukur kemampuan manajemen program Usaha Kesehatan Anak Sekolah dalam melindungi anak sekolah sehingga kesehatannya terjamin melalui pelayanan kesehatan. Grafik berikut menggambarkan capaian tahun 2015 dibandingkan dengan target di berbagai tingkatan : Grafik 3.15 Kinerja Cakupan Penjaringan Siswa SD dan setingkat Tahun 2016 Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 76

82 capaian 100% 100% 100% 100% 99% 99% 99% 99% 99% 100% 100% 100% Target Nasional 100% Target renstra ,10% Target/Hasil 100% Target % capaian ,10% capaian % Kinerja % 100% 100% Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan cakupan penjaringan anak SD melalui sweeping serta penjadwalan ulang bagi siswa yang absensi pada saat dilakukan pemeriksaan kesehatan. Persentase Balita Gizi Buruk Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 77

83 Salah satu indikator kesehatan yang dinilai keberhasilan pencapaiannya dalam MDGs adalah staus gizi Balita. Status gizi balita diukur berdasarkan umur (U), berat badan (BB), dan tinggi badan (TB). Variabel BB dan TB) ini disajikan dalam bentuk tiga indikator antropometri, yaitu berat badan menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U), dan berat badan menurut tinggi badan (BB/TB). Indikator BB/U memberikan indikasi masalah gizi secara umum. Indikator ini tidak memberikan indikasi tentang masalah gizi yang sifatnya kronis ataupun akut karena berat badan berkolerasi positif dengan umur dan tinggi badan. Dengan kata lain, berat badan yang rendah dapat disebabkan karena anaknya pendek (kronis) atau karena diare atau penyakit infeksi lain (akut). Indikator BB/U memberikan indikasi masalah gizi yang sifatnya kronis sebagai akibat dari keadaan yang berlangsung lama, misalnya kemiskinan, perilaku hidup sehat dan pola asuh, pemberian makan yang kurang baik dari sejak anak dilahirkan yang mengakibatkan anak menjadi pendek. Indikator BB/TB dan IMT/U memberikan indikasi masalah gizi yang sifatnya akut sebagai akibat dari peristiwa yang terjadi dalam waktu yang tidak lama (singkat), misalnya mengidap penyakit tertentu dan kekurangan asupan gizi yang mengakibatkan anak menjadi kurus. Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 78

84 Untuk status gizi Balita di Kab. Gianyar dengan indikator BB/U belum bisa ditentukan dari hasil penimbangan yang dilakukan di Posyandu karena cakupan penimbangan balita di Posyandu belum mencapai 85%. Untuk indikator ini merupakan indikator upaya menekan angka kejadian, jadi semakin rendah kejadian kematian (angka yang dicapai) maka penilaian kinerjanya semakin baik. Dari Balita gizi buruk yang terdeteksi dideteksi di Kabupaten Gianyar sudah berhasil menekan sebesar 0,03% dari target maksimal 0,41% yang ditetapkan, kalau ditinjau dari segi kinerja sudah tercapai 100% dengan katagori Sangat Baik dan semua Balita tersebut sudah terlayani dengan baik (100%). Grafik berikut menggambarkan capaian tahun 2016 yang dibandingkan dengan target di berbagai tingkatan : Grafik 3.16 Kinerja Persentase Balita Gizi Buruk Tahun 2016 Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 79

85 capaian Grafik 3.16 Kinerja Persentase Balita Gizi Buruk Tahun , % 1 0,4 0,41 0,027 0,03 0 Target/Hasil Target Nasional 5,7 Target renstra ,4 Target ,41 capaian ,027 capaian ,03 Upaya yang dilakukan untuk menanggulangi gizi buruk di Kabupaten Gianyar meliputi: a. Penimbangan balita secara ketat dengan meningkatkan cakupan D/S (balita ditimbang dibagi seluruh balita) b. Melakukan investigasi terhadap balita yang dicurigai gizi buruk c. Melakukan rujukan kasus gizi buruk d. Pemberian PMT kepada balita gizi kurang/buruk berdasarkan indikator BB/U e. Monitoring dan evaluasi Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 80

86 Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6 24 Bulan Keluarga Miskin Pemberian makan Pendamping ASI merupakan program dalam upaya perbaikan Gizi Masyarakat. Anak yang menjadi sasaran dalam program ini adalah anak umur 6-24 bulan masyarakat miskin. Untuk tahun 2016 tidak ditemukan keluarga miskin yang memiliki anak usia 6 24 bulan sehingga dari target 100% / semua anak keluarga miskin 6 24 bulan harus mendapat MP ASI. Jadi karena tidak ada sasaran maka tidak anak yang diberi MP ASI dianggap 100%, walaupun demikian kalau dilihat dari segi kinerja sudah tercapai (100%) atau sangat baik, karena tidak ada anak 6-24 bulan dari keluarga miskin yang terlewatkan untuk mendapat MP ASI. Grafik berikut menggambarkan capaian dibandingkan dengan target di berbagai tingkatan : Grafik 3.17 Kinerja Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak 6-24 bulan keluarga miskin Tahun 2016 Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 81

87 capaian 120% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 80% 60% 40% 20% 0% Target Nasional 100% Target renstra 2018 Target/Hasil 100% Target % capaian % capaian % Kinerja % Upaya yang dilakukan adalah dengan mempertahankan strategi dan penguatan program/kegiatan yang ada. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Balita adalah anak usia di bawah 5 tahun (anak usia 0 s/d 4 tahun 11 bulan) yang ada di kabupaten/kota. Gizi buruk adalah status gizi menurut berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) dengan Z-score <-3 dan atau dengan tanda-tanda klinis (marasmus, kwasshiorkor dan marasmus-kwashiorkor). Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 82

88 capaian Hasil pencapaian cakupan anak balita gizi buruk di Kabupaten Gianyar Tahun 2016 adalah sebesar 0,03% seperti telah dijelaskan di atas. Dari Gizi Buruk yang ada sudah semuanya mendapat perawatan sesua dengan standar pelayanan kesehatan (100%) dari target 100% yang ditetapkan sehingga kalau ditinjau dari segi kinerja sudah tercapai 100% dengan katagori sangat baik. Grafik berikut menggambarkan capaian tahun 2016 dibandingkan dengan target diberbagai tingkatan : Grafik 3.18 Kinerja Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Tahun % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 80% 60% 40% 20% 0% Target Nasional 100% Target renstra 2018 Target/Hasil 100% Target % capaian % capaian % Kinerja % Upaya yang dilakukan adalah dengan mempertahankan strategi dan penguatan program/kegiatan yang ada. Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 83

89 Sasaran Strategis 3 : Terwujudnya peningkatan Penyehatan Lingkungan dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan Pencapaian target kinerja atas sasaran 3 dengan dua indikator capaian seperti berikut : Tabel 3.7 Pencapaian Kinerja Sasaran 3 Di Kabupaten Gianyar Tahun 2016 No Indikator Kinerja Satuan 2016 Target Realisasi Kinerja 1 Cakupan Rumah Sehat % 92,73% 93,72% 100% 2 Persentase Tempau Umum Sehat % 91,58% 90,1% 98,38% Untuk mencapai sasaran dan target Indikator yang ditetapkan di dukung oleh dua Program/Kegiatan dengan tujuh Out Put yang realisasinya semuanya 100%. Sedangkan Pagu yang ditatapkan sebesar Rp ,- dengan realisasi Rp ,- (88,82). Analisis terhadap pencapaian indikator kinerja sasaran 3 seperti berikut : Cakupan Rumah Sehat Rumah sehat adalah rumah yang memenuhi minimum 3 (tiga) komponen kriteria sehat meliputi: fisik rumah, sarana sanitasi dan perilaku. Adapun kriteria dari masing-masing parameter sebagai berikut: Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 84

90 1). Komponen rumah meliputi ; Langit-langit, Dinding, Lantai, Jendela Kamar Tidur, Jendela Ruang Keluarga, Ventilasi, Sarana pembuangan asap dapur, Pencahayaan. 2). Komponen sarana sanitasi adalah : Sarana Air Bersih (SGL/SPT/PP/KU/PAH). Milik sendiri dan atau bukan milik sendiri dan memenuhi syarat kesehatan, Jamban (sarana pembuangan kotoran), Sarana Pembuangan air limbah ( SPAL ), Sarana Pembuangan Sampah. 3). Komponen Perilaku yaitu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat Hasil pencapaian cakupan rumah sehat di Kabupaten Gianyar tahun 2016 sebesar 93,72% dari 92,73% target yang ditetapkan, kalau dilihat dari kinerja maka sudah tercapai 100% dengan katagori Sangat Baik. Grafik berikut menggambarkan capaian tahun 2016 dibandingkan dengan target di berbagai tingkatan : Grafik 3.19 Kinerja Cakupan Rumah Sehat Tahun 2016 Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 85

91 capaian Grafik 3.19 Kinerja Cakupan Rumah Sehat Tahun % 100% % 95% 90% 92.74%92.73% 93.75%93.72% 90% 85% Target/Hasil Target Nasional 90% Target renstra % Target % capaian % capaian % % Beberapa faktor yang mempengaruhi dalam pencapaian target rumah sehat di Kabupaten Gianyar antara lain : a. Meningkatnya ekonomi masyarakat sehingga memiliki kemampuan untuk membangun rumah sesuai syarat kesehatan baik aspek fisik bangunan maupun kelengkapan sanitasi. b. Pembinaan dan pengawasan program rumah sehat c. Adanya integrasi dengan program kabupaten sehat serta kesatuan gerak PKK, KB dan kesehatan melalui program lomba desa. d. Monitoring dan evaluasi. Persentase Tempat Umum Sehat Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 86

92 Tempat umum sehat adalah suatu tempat yang dimanfaatkan oleh masyarakat umum seperti hotel, terminal, pasar, pertokoan, depot air isi ulang, bioskop, jasa boga, tempat wisata, kolam renang, tempat ibadah, restoran dan lain-lain yang memiliki akses sanitasi dasar (air, jamban, limbah, sampah), terlaksananya pengendalian vektor, higiene sanitasi makanan minuman, pencahayaan dan ventilasi sesuai dengan kriteria, persyaratan dan atau standar kesehatan. Hasil pencapaian cakupan tempat tempat umum sehat di Kabupaten Gianyar tahun 2016 sebesar 90,1% dari target 91,58% yang ditetapkan. Hasil ini belum mencapai target, akan tetapi kalau ditinjau dari segi kinerja sdah tercapai 98,38% dengan katagori Sangat Baik. Grafik berikut menggambarkan capaian tahun 2016 dibandingkan dengan target di berbagai tingkatan : Grafik 3.20 Kinerja Persentase Tempat Umum Sehat Tahun 2016 Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 87

93 capaian 100% 98% 96% 94% 92% 90% 88% 86% 84% 90% 91,60%91,58% 90,30%90,10% Target Nasional 90% Target renstra 2018 Target/Hasil 91,60% Target ,58% capaian ,30% capaian ,10% Kinerja ,38% 98,38% Upaya-upaya yang telah dilakukan untuk pencapaian target TTU sehat yaitu: pendataan sasaran, pembinaan dan pemeriksaan TTU serta monitoring dan evaluasi. Sasaran Strategis 4 : Terwujudnya Peningkatan pengendalian penyakit menular, tidak menular dan penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi serta pengamatan penyakit Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 88

94 Pencapaian target kinerja atas sasaran 4 dengan lima indikator capaian seperti berikut : Tabel 3.8 Pencapaian Kinerja Sasaran 4 Di Kabupaten Gianyar Tahun 2016 No Indikator Kinerja Satuan 2016 Target Realisasi Kinerja 1. Angka Kematian Demam Berdarah 2. Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA + 3. Persentase Desa / Kelurahan Universal Chaild Immunization (UCI) 4. Persentase penderita DBD yang ditangani 5. Cakupan desa kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 Jam % <1% 0,34% 100% % 95,2% 79,44% 83,45% % 100% 100% 100% % 100% 100% 100% % 100% 100% 100% Untuk mencapai sasaran dan target Indikator yang ditetapkan di dukung oleh Tujuh Program/Kegiatan dengan Tiga Belas Out Put yang realisasinya semuanya 100%. Sedangkan Pagu yang ditatapkan sebesar Rp ,- dengan realisasi Rp ,- (13,24%). Analisis terhadap pencapaian indikator kinerja sasaran 4 seperti berikut : Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 89

95 Angka Kematian Demam Berdarah Penyakit demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang ditandai dengan : 1. Panas mendadak berlangsung terus-menerus selama 2 7 hari tanpa sebab yang jelas 2. Tanda-tanda perdarahan (sekurang-kurangnya uji Torniquet positif) 3. Disertai/tanpa pembesaran hati (hepatomegali) 4. Trombositopenia (Trombosit /μl) 5. Peningkatan hematokrit 20% Penderita DBD adalah penderita penyakit yang memenuhi sekurang-kurangnya 2 kriteria klinis dan 2 kriteria laboratorium di bawah ini : a. Kriteria Klinis : 1) Panas mendadak 2 7 hari tanpa sebab yang jelas 2) Tanda tanda perdarahan (minimal uji Torniquet positif) 3) Pembesaran hati 4) Syok b. Kriteria Laboratorium 1) Trombositopenia (Trommbosit /μl) 2) Hematokrit naik 20% Atau penderita yang menunjukkan hasil positif pada pemeriksaan HI test atau hasil positif pada pemeriksaan antibodi dengue Rapid Diagnosis Test (RDT) /ELISA Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 90

96 capaian Untuk indikator ini merupakan indikator upaya menekan angka kejadian, jadi semakin rendah kejadian kematian (angka yang dicapai) maka penilaian kinerjanya semakin baik. Di Tahun 2016 Angka kesakitan demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Gianyar adalah 44,22%. Sedangkan untuk kematian Demam Berdarah sampai akhir tahun 2016 angka kematian sebesar 0,34% dari target yang ditetapkan sebesar <1% sehingga kalau dilihat dari segi kinerja sudah mencapai 100% dengan katagori Sangat Baik. Grafik berikut adalah capaian tahun 2016 dibandingkan dengan terget di berbagai tingkatan : Grafik 3.21 Kinerja Kematian Demam Berdarah Tahun , , % 0,5 0 Target Nasional 2 Target renstra 2018 Target/Hasil Target capaian capaian ,34% Kinerja % 1 0 0,34% Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 91

97 Upaya yang dilakukan untuk menanggulangi penyakit DBD diantaranya : Penemuan secara dini dan pengobatan yang akurat sehingga tidak terjadi over diagnosis, fogging sebelum musim penularan maupun fokus, pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui program 3 M plus yaitu menguras, menutup dan mengubur plus menabur larvasida, penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat, pembentukan dan pengaktifan Pokjanal DBD di tiap-tiap Desa dan Kecamatan. Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA + TB Paru merupakan penyakit yang masih tinggi angka kejadiannya bahkan merupakan yang tertinggi ketiga di dunia. Penyakit TB paru lebih banyak menyerang kelompok usia produktif dan masyarakat miskin. MDGs menetapkan penyakit TB Paru sebagai salah satu target penyakit yang harus diturunkan selain HIV AIDS dan Malaria. Prioritas program pemberantasan penyakit tuberkulosis untuk menemukan sedini mungkin dan pengobatan secara tuntas terutama TBC dengan pemeriksaan BTA positif. Salah satu indikator keberhasilan pelaksanaan program TB. Paru adalah cakupan angka kesembuhan penderita yang diobati. Kesembuhan adalah penderita yang minum obat lengkap, dan pemeriksaan sputum secara mikroskopis minimal 2 kali berturut-turut terakhir dengan hasil negative, sedangkan Angka Kesembuhan adalah angka yang menunjukkan persentase penderita TBC BTA posisitf yang sembuh setelah selesai masa pengobatan, diantara penderita TBC BTA positif yang tercatat Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 92

98 Hasil capaian cakupan angka kesembuhan Tuberkulosis paru BTA postif di Kabupaten Gianyar tahun 2016 sebesar 79,44% dari target yang ditetapkan sebesar 95,2% kalau di tinjau dari segi kinerja sudah tercapai 83,45% dengan katagori Sangat Baik. Sehingga dapat menekan angka kematian karena penyakit TBC, dimana untuk tahun 2016 kematian 0% dari target 0% yang ditetapkan. Faktor yang perlu diperhataikan untuk mencapai target ini adalah: (1) belum optimalnya peran pengawas minum obat (PMO) dalam pemantauan keteraturan minum obat, (2) Penderita tidak teratur minum obat dan tidak melakukan pemeriksaan ulang dahak pada bulan ke-2, bulan ke 5 dan bulan ke 6 (akhir pengobatan). Upaya yang perlu dilakukan untuk meningkatkan Cure Rate atau angka kesembuhan penderita TB paru yang diobati dengan cara meningkatkan keteraturan minum obat dengan meningkatkan fungsi pemantau minum obat (PMO), pemeriksaan dahak untuk follow up pengobatan, pengobatan terhadap kontak serumah maupun lingkungan, perbaikan status gizi serta perbaikan sanitasi lingkungan perumahan. Grafik berikut menggambarkan capaian tahun 2015 dibandingkan dengan target di berbagai tingkatan : Grafik 3.22 Kinerja Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA + Tahun 2016 Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 93

99 capaian 120% 100% 80% 60% 40% 20% 78% 95,20%95,20% 100,00% 79,44% 83,45% 0% Target Nasional 78% Target renstra 2018 Target/Hasil 95,20% Target ,20% capaian ,00% capaian ,44% Kinerja ,45% Persentase Desa Universal Child Immunization (UCI) Program imunisasi bertujuan untuk menurunkaan morbiditas dan mortalitas penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Imunisasi dasar meliputi: 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis polio, 4 dosis hepatitis B, dan 1 dosis campak. UCI (Universal Child Immunization) adalah tercapainya imunisasi dasar secara lengkap pada bayi (0-11 bulan), ibu hamil, Wanita Usia Subur (WUS) dan anak sekolah tingkat dasar. Imunisasi dasar lengkap pada bayi (0-11bulan) meliputi: 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis Polio, 4 dosis Hepatitis B, 1 dosis Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 94

100 capaian Campak. Ibu hamil dan WUS meliputi 2 dosis TT. Anak sekolah tingkat dasar meliputi 1 dosis DT, 1 dosis campak dan 2 dosis TT. Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) adalah desa/kelurahan dimana 100% dari jumlah bayi yang ada di desa tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap dalam waktu satu tahun. Hasil pencapaian Cakupan Desa/Kelurahan UCI di Kabupaten Gianyar pada tahun 2016 sebesar 100% dari target 100% yang ditetapkan, kalau dilihat dari kinerja sudah mencapai dengan katagori Sangat Baik. Grafik 3.23 Kinerja Persentase Des/Kelurahan Universal Chaild Immunization (UCI) Tahun % 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 80% 60% 40% 20% 0% Target Nasional 100% Target renstra 2018 Target/Hasil 100% Target % capaian % capaian % Kinerja % Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 95

101 Upaya-upaya yang telah dilakukan untuk pencapaian target UCI diantaranya: Pendataan sasaran, pelayanan imunisasi, kemitraan dengan dokter praktek, pemenuhan sarana dan prasarana, monitoring dan evaluasi dan pelaporan Persentase penderita Demam Berdarah yang ditangani Jumlah penderita Demam berdarah tahun 2016 sebanyak penderita tersebar di 7 Kecamatan di Kabupaten Gianyar. Dari semua kasus tersebut sudah mendapat perawatan sesuai dengan standar di semua Unit Pelayanan Kesehatan termasuk Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta. Jadi hasil cakupan sudah 100% dari 100% target yang ditetapkan atau kalau dilihat dari segi kinerja sudah mencapai 100% dengan katagori sangat baik. Grafik berikut menggambarkan capaian tahun 2016 dibandingkan dengan target di berbagai tingkatan : Grafik 3.24 Kinerja Persentase Penderita Demam Berdarah yang ditangani Tahun 2016 Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 96

102 capaian 120% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 80% 60% 40% 20% 0% Target Nasional 100% Target renstra 2018 Target/Hasil 100% Target % capaian % capaian % Kinerja % Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiolgi <24 jam Program kegiatan penanggulaan KLB dari target yang ditepakan SPM adalah 100% atau semua Desa/Kelurahan yang terjadi KLB harus mendapat penanganan dan dilakukan penyelidikan epidemiologi <24 jam. Dari target yang ditetapkan, capaian penanganan dan dilakukan penyelidikan epidemiologi <24 jam sudah mencapai 100%.Sehingga kalau dilihat dari segi kinerja sudah menncapai 100% atau dapat diinterpretasikan dengan katagori sangat baik. Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 97

103 Dari kegiatan yang telah dilakukan untuk menunjang program ini, secara umum tidak ada permasalahan dalam Penyelidikan Epidemiologi KLB terutama dari segi penyelidikan Epidemiologi. Karena semua kasus KLB telah dilakukan penyelidikan epidemiollogi kurang dari 24 jam. Hal ini dapat dilakukan karena respon dari petugas baik itu di Puskesmas maupun di Kabupaten cepat sehingga begitu ada laporan kemungkinan terjadinya KLB segera bisa dilakukan Penyelidikan Epidemiologi. Namun demikian perlu dilakukan hal-hal yang menunjang kegitan seperti : pada waktu yang akan datang agar dilakukan respon time yang sama sehingga Penyelidikan Epidemiologi segera dapat dilakukan. Grafik berikut menggambarkan capaian tahun 2016 dibandingkan dengan target di berbagai tingkatan : Grafik 3.25 Kinerja Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam Tahun 2016 Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 98

104 capaian 120% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 80% 60% 40% 20% 0% Target Nasional 100% Target renstra 2018 Target/Hasil 100% Target % capaian % capaian % Kinerja % Sasaran Strategis 5 : Terwujudnya Kepuasan Msyarakat terhadap Pelayanan Kesehatan Target kinerja atas sasaran 5 dengan satu indikator tidak dilakukan penilaian karena sesuai dengan dokumen Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar tahun untuk tahun 2016 di targetkan sebesar 80% dan realisai sebesar 79,06% dengan dukungan anggaran sebesar Rp ,- dan realisasi sebesar Rp ,- (100%). Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 99

105 capaian 120% 100% 80% 60% 40% 85% 85% 80% 79.09% 98.86% 20% 0% Target Nasional 85% Target renstra % Target/Hasil 85% Target % capaian % capaian % Kinerja % Sasaran Strategis 6 : Terwujudnya Peningkatan peran serta masyarakat untuk hidup bersih dan sehat Pencapaian target kinerja atas sasaran 6 dengan dua indikator capaian seperti berikut : Tabel 3.9 Pencapaian Kinerja Sasaran 6 Di Kabupaten Gianyar Tahun 2016 No Indikator Kinerja Satuan 2015 Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 100

106 Target Realisasi Kinerja 1. Persentase Cakupan Desa Siaga Aktif 2. Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup sehat % 100% 100% 100% % 80% 87% 100% Untuk mencapai sasaran dan target Indikator yang ditetapkan di dukung oleh Empat Program/Kegiatan dengan Empat Out Put yang realisasinya semuanya 100%. Sedangkan Pagu yang ditetapkan sebesar Rp ,- dengan realisasi Rp ,- (95,51%). Analisis terhadap pencapaian indikator kinerja sasaran 6 seperti berikut : Persentase Cakupan Desa Siaga Aktif Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan bencana dan kedaruratan kesehatan secara mandiri. Desa siaga dikategorikan sebagai desa siaga aktif adalah desa yang memiliki pos kesehatan desa (poskesdes), atau UKBM lainnya yang buka setiap hari dan berfungsi sebagai pemberi pelayanan kesehatan dasar, penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan, surveilans berbasis masyarakat yang meliputi pemantauan pertumbuhan (gizi), penyakit, lingkungan dan perilaku sehingga masyarakatnya menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif dilaksanakan melalui pemberdayaan masyarakat, yaitu upaya memfasilitasi proses belajar masyarakat desa dan kelurahan dalam memecahkan masalah-masalah kesehatannya. Untuk Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 101

107 menjamin kemantapan dan kelestarian, pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif dilaksanakan secara bertahap, dengan memperhatikan kriteria atau unsur-unsur yang harus dipenuhi, yaitu: 1. Kepedulian Pemerintahan Desa atau Kelurahan dan pemuka masyarakat terhadap Desa dan Kelurahan Siaga Aktif yang tercermin dari keberadaan dan keaktifan Forum Desa dan Kelurahan. 2. Keberadaan Kader Pemberdayaan Masyarakat/kader kesehatan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif. 3. Kemudahan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dasar yang buka atau memberikan pelayanan setiap hari. 4. Keberadaan UKBM yang dapat melaksanakan (a) penanggulangan bencana dan kedaruratan kesehatan, (b) survailans berbasis masyarakat, (c) penyehatan lingkungan. 5. Tercakupnya (terakomodasikannya) pendanaan untuk pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif dalam anggaran pembangunan desa atau kelurahan serta dari masyarakat dan dunia usaha. 6. Peran serta aktif masyarakat dan organisasi kemasyarakatan dalam kegiatan kesehatan di Desa dan Kelurahan Siaga Aktif. 7. Peraturan di tingkat desa atau kelurahan yang melandasi dan mengatur tentang pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif. 8. Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Rumah Tangga di desa atau kelurahan. Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 102

108 Berdasarkan delapan kriteria Desa dan Kelurahan Siaga Aktif maka pentahapan dalam pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif menjadi empat desa siaga yaitu: Pratama, Madya, Purnama dan Mandiri. Cakupan Desa Siaga Aktif adalah desa/kelurahan siaga aktif strata pratama, madya, purnama dan mandiri dibandingkan dengan jumlah Desa Siaga yang dibentuk. Cakupan Desa Siaga Aktif adalah desa/kelurahan siaga aktif strata pratama, madya, purnama dan mandiri dibandingkan dengan jumlah Desa Siaga yang dibentuk. Hasil pencapaian cakupan desa siaga aktif di Kabupaten Gianyar tahun 2016 sebesar 100% atau semua desa/kelurahan yang dibentuk sudah aktif dari target 100% yang ditetapkan dan kalau dilihat dari kinerja maka sudah mencapai 100% dikatagorikan Sangat Baik. Grafik berikut menggambarkan capaian tahun 2016 dibandingkan dengan target diberbagai tingkatan : Grafik 3.26 Kinerja Persentase Cakupan Desa Siaga Aktif Tahun 2016 Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 103

109 capaian 120% 100% 80% 60% 40% 20% 80% 100% 100% 100% 100% 100% 0% Target Nasional 80% Target renstra 2018 Target/Hasil 100% Target % capaian % capaian % Kinerja % Upaya yang dilakukan untuk mewujudkan siaga aktif di Kabupaten Gianyar, meliputi: a. Pembentukan kelompok kerja operasional (POKJANAL) desa siaga tingkat kabupaten b. Melaksanakan forum komunikasi antar desa/kelurahan siaga. Persentase Rumah Tangga Berperilaku Sehat Perilaku Hidup Bersih dan sehat (PHBS) adalah Sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan-aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya. Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 104

110 Penerapan PHBS ditujukan semua komponen di masyarakat, namun ada beberapa prioritas penerapannya yaitu tatanan rumah tangga, sekolah, tempat kerja, sarana kesehatan dan tempat-tempat umum. Kriteria yang digunakan untuk menilai penerapan PHBS di tatanan rumah tangga sebanyak 10 indikator terdiri dari Pertolongan persalinan oleh nakes, Balita diberi ASI eksklusif, Menimbang Balita Setiap Bulan, Menggunakan air bersih, Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, Menggunakan jamban sehat, Pemberantasan jentik, Makan buah dan sayur setiap hari, Melakukan aktifitas fisik setiap hari dan Tidak merokok di dalam rumah. Hasil pencapaian cakupan perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga di Kabupaten Gianyar tahun 2016 sebesar 87% dari target 80% yang ditetapkan, kalau ditinjau dari kinerja maka sudah tercapai 100% dengan katagori Sangat Baik. Grafik berikut menggambarkan capaian tahun 2016 didandingkan dengan target di berbagai tingkatan : Grafik 3.27 Kinerja Persentase Cakupan Rumah Tangga Berperilaku Sehat Tahun 2016 Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 105

111 capaian 120% 100% 80% 60% 40% 20% 80% 86% 80% 78,10% 87,00% 100% 0% Target Nasional 80% Target renstra 2018 Target/Hasil 86% Target % capaian ,10% capaian ,00% Kinerja % Upaya yang dilakukan untuk pencapaian cakupan perilaku hidup bersih dan sehat tatanan rumah tangga meliputi: a. Pengadaan form/kuesioner survey PHBS b. Pengadaan kartu, poster dan stiker PHBS tatanan rumah tangga c. Pengadaan buku pedoman pembinaan dan penilaian PHBS d. Pembinaan dalam rangka lomba desa PHBS e. Pelaksanaan survey PHBS oleh tenaga kesehatan dan kader f. Sosialisasi kawasan tanpa rokok (KTR) g. Pembuatan stiker dan baliho kawasan tanpa rokok Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 106

112 Sasaran Strategis 7 : Terwujudnya Peningkatan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan yang bermutu dan sesuai kebutuhan Pencapaian target kinerja atas sasaran 7 dengan satu indikator capaian seperti berikut : Tabel 3.10 Pencapaian Kinerja Sasaran 7 Di Kabupaten Gianyar Tahun 2016 No Indikator Kinerja Satuan 2016 Target Realisasi Kinerja 1. Cakupan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan yang bermutu dan sesuai kebutuhan % 85% 85% 100% Untuk mencapai sasaran dan target Indikator yang ditetapkan di dukung oleh Satu Program/Kegiatan dengan Satu Out Put yang realisasinya semuanya 100%. Sedangkan Pagu yang ditatapkan sebesar Rp ,- dengan realisasi Rp ,- (93,01%). Analisis terhadap pencapaian indikator kinerja sasaran 7 seperti berikut : Cakupan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan yang bermutu dan sesuai kebutuhan Ketersediaan obat merupakan salah satu sarana yang diperlukan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Obat harus tersedia dalam keadaan cukup dan baik sehingga srana dan Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 107

113 capaian prasarana yang diharapkan representatif dapat tercapai. Untuk tahun 2016 dari target yang ditetapkan sebesar 85% sudah tercapai 85% dari seluruh obat yang direncanakan untuk melengkapi kebutuhan Dinas Kesehatan dan jaringannya di Kabupaten Gianyar. Dengan demikian kalau dilihat dari segi kinerja sudah tercapai 100% atau dikatagorikan sangat baik. Dengan adanya kondisi seperti ini maka jumlah kunjungan diharapakan meningkat dan angka kesakitan menjadi menurun dan sudah barang tentu juga dipengaruhi oleh tercapainya indikator lain. Grafik berikut menggambarkan capaian tahun 2016 dibandingkan dengan target diberbagai tingkatan : Grafik 3.28 Kinerja Persentase Cakupan Ketersediaan obat dan Perbekalan Kesehatan yang Bermutu dan Sesuai Kebutuhan Tahun % 100% 100% 95% 90% 85% 85% 85% 85% 85% 80% 75% Target renstra 2018 Target/Hasil 85% Target % capaian % capaian % Kinerja % Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 108

114 Sasaran Strategis 8 : Terwujudnya Peningkatan Kwalitas Tenaga Kesehatan Sesuai Kompetensi di Unit Pelayanan Kesehatan Pencapaian target kinerja atas sasaran 8 dengan satu indikator capaian seperti berikut : Tabel 3.11 Pencapaian Kinerja Sasaran 8 Di Kabupaten Gianyar Tahun 2016 No Indikator Kinerja Satuan 2016 Target Realisasi Kinerja 1. Jumlah SDM Kesehatan dan Puskesmas yang Mengikuti Lomba Tenaga Kesehatan Teladan Orang % Untuk mencapai sasaran dan target Indikator yang ditetapkan di dukung oleh Satu Program/Kegiatan dengan Satu Out Put yang realisasinya semuanya 100%. Sedangkan Pagu yang ditatapkan sebesar Rp ,- dengan realisasi Rp ,- (100%). Analisis terhadap pencapaian indikator kinerja sasaran 8 seperti berikut : Jumlah SDM Kesehatan dan Puskesmas yang mengikuti lomba tenaga kesehatan teladan Untuk meningkatkan mutu dari tenaga kesehatan yang tersedia maka diupayakan untuk dilaksanakan kegiatan lomba sesuai dengan jenis tenaga atau pofesi yang tersedia. Pada tahun Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 109

115 capaian 2016 terdapat 52 tenaga kesehatan yang mengikuti lomba dari 52 yang ditargetkan atau sudah tercapai 100%. Dengan hasil capaian 100% kalau dilihat dari kinerja maka di dapat dikategorikan dengan predikat sangat baik. Adapun jenis lomba yang dikuti adalah Lomba Dokter, Perawat, Kesehatan Masyarakat dan tenaga Gizi. Dalam proses ini telah dilibatkan sebanyak 52 tenaga kesehatan dari proses awal/penyisihan sampai masuk ke tingkat provinsi Bali. Grafik berikut menggambarkan capaian tahun 2016 dibandingkan dengan target diberbagai tingkatan: Grafik 3.29 Kinerja Jumlah SDM Kesehatan dan Puskesmas yang mengikuti lomba tenaga kesehatan teladan Tahun Target renstra 2018 Target/Hasil 52 Target capaian capaian Kinerja % 100% Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 110

116 Upaya-upaya mengikuti lomba tenaga kesehatan teladan diharapkan dapat meningkatkan kinerja tenaga dalam menjalankan tugas sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan khususnya di Kabupaten Gianyar. B. Realisasi Anggaran Alokasi anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar dan seluruh Unit Pelaksana Teknis di lingkungannya, yang bersumber dari APBD untuk pelaksanaan program/kegiatan sebesar Rp ,35 Sedangkan total anggaran bidang kesehatan sebesar Rp ,- dengan rincian sebagai berikut : a. APBD Kabupaten Gianyar : Rp ,35 b. JKBM shering berdasar PKS : Rp ,46 c. ASKESKIN/JKN : Rp ,- Rincian alokasi anggaran yang bersumber dari APBD Kabupaten Gianyar sebagai berikut : No JENIS BELANJA ANGGARAN REALISASI % Anggaran Kesehatan , ,06 93,24 I Belanja Tidak Langsung , ,00 96,46 II Belanja Langsung , ,34 86,60 Penyerapan anggaran yang bersumber dari APBD sebesar Rp ,06,- dari total anggaran sebesar Rp ,35. Presentase realisasi anggaran kesehatan pada tahun 2016 sebesar 93,24% dengan rincian realisasi anggaran belanja tidak langsung sebesar 96,46% dan belanja Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 111

117 langsung sebesar 86,60%. Adapun distribusi anggaran sesuai dengan program/kegiatan dapat dilihat dalam lampiran, sedangkan pagu dan realisai setiap sasaran dan indikator kinerja sudah dijelaskan di poin A Bab III tentang Capaian Kinerja Organisasi tahun 2016 di atas. Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 112

118 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan 1. Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP) Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar menyajikan hasil dari berbagai capaian sasaran strategis yang tercermin dari capaian indikator kinerja utama (IKU) maupun analisis kinerja berdasarkan tujuan dan sasaran. 2. Hasil pengukuran indikator kinerja terhadap 7 sasaran strategis yang diperjanjikan menunjukkan bahwa semua (7) sasaran strategis dengan kategori sangat baik dengan rincian hasil pengukuran indikator kinerja seperti berikut : a. Sasaran 1 Terwujudnya peningkatkan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang terdiri dari tiga indikator sasaran dengan capaian kinerja sebesar masing-masing 95% kategori Sangat Baik b. Sasaran 2 Terwujudnya perbaikan Kesehatan Reproduksi Ibu dan Anak, terdiri dari lima belas indikator sasaran dengan capaian kinerja semuanya di atas 94,15% yang dikatagorikan kategori Sangat Baik c. Sasaran 3 Terwujudnya peningkatan penyehatan lingkungan dan pengendalaian pencemaran lingkungan, terdiri dari dua indikator sasaran dengan capaian kinerja masing-masing 100% dan 99,19% dikategori Sangat Baik Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 112

119 d. Sasaran 4 Terwujudnya peningkatan pengendalian penyakit menular, tidak menular dan penyakitpenyakit yang dapat dicegah dengan immunisasi serta pengamatan penyakit, terdiri dari lima indikator sasaran dengan capaian kinerja semuanya di atas 96,69 % dikategori Sangat Baik e. Sasaran 5 Terwujudnya peningkatan peran serta masyarakat untuk hidup bersih dan sehat, terdiri dari dua indikator sasaran dengan capaian kinerja masing-masing 100% dan 100% dikategori Sangat Baik f. Sasaran 6 Terwudunya peningkatan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan yang bermutu dan sesuai kebutuhan, terdiri dari sat indikator sasaran dengan capaian kinerja sebesar 100% kategori Sangat Baik g. Sasaran 7 Terwujudnya peningkatkan kualitas tenaga kesehatan sesuai kompetensi di unit pelayanan kesehatan, terdiri dari satu indikator sasaran dengan capaian kinerja sebesar 100% kategori Sangat Baik 3. Secara keseluruhan 7 sasaran strategis dengan 29 indikator kinerja yang diperjanjikan telah mencapai target, dimana capaian kinerjanya semuanya telah di atas 97,86% dengan katagori sangat baik. 4. Realisasi anggaran yang bersumber APBD tahun 2016 adalah sebesar 93,24% atau sebesar Rp ,06,- dari total anggaran sebesar Rp ,35,-. Adanya sisa anggaran ini merupakan bentuk efisiensi dalam pencapaian kinerja/program dan juga terdapat program jamfersal yang Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 113

120 tidak ada masyarakat yang memanfaatkan rumah tunggu kelahiran. 5. Program/kegiatan yang paling hemat dalam penggunaan anggran APBD adalah kegiatan dalam mencapai sasaran strategis 7 yaitu : Terwujudnya peningkatan kualitas tenaga kesehatan sesuai kompetensi di unit pelayanan kesehatan. Untuk mencapai sasaran dan target Indikator yang ditetapkan di dukung oleh satu Program /Kegiatan dengan satu Out Put yang realisasinya mencapai 100%. Sedangkan Pagu yang ditetapkan sebesar Rp ,- dengan realisasi Rp ,- (100%). B. Rekomendasi/Saran 1. Meningkatkan komitmen dan dukungan semua pihak/pemangku kepentingan seperti dinas kesehatan, UPT dan UPT Kesmas di bawah dinas kesehatan serta pustu dalam pencapaian sasaran strategis 2. Penyusunan program dan kegiatan terutama terobosan baru yang inovatif yang mempunyai daya ungkit secara langsung berkontribusi untuk meningkatkan pencapaian sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam renstra dan penetapan kinerja. 3. Melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala mengenai kemajuan pencapaian sasaran strategis 4. Mempertahankan dan Meningkatkan upaya pencapaian indikator capaian kinerja yang yang telah dicapai. Dinkes Gianyar Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 114

121 PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR DINAS KESEHATAN KABUPATEN GIANYAR Jalan Ciungwanara No. 6 Telp / Fax: ( 0361 ) , G i a n y a r KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN GIANYAR NOMOR NOMOR 399/05-B/HK/2016 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN TAHUN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN GIANYAR, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 3 dan Pasal 4 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, maka perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar; b. bahwa berdasarkan hasil rapat pembahasan Indikator Kinerja Utama Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar Tahun pada tanggal 21 Januari 2016 diperoleh rumusan Indikator Kinerja Utama Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar Tahun ; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar Tahun ; Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1958 nomor 122); 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

122 3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059); 5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 6. Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, tata cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan kedua atas Peraaturan Menteri Dalam Negeri

123 Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 11. Peraturan Daerah Kabupaten Gianyar Nomor 12 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Gianyar Tahun (Lembaran Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2008 Nomor 12); 12. Peraturan Daerah Kabupaten Gianyar Nomor 16 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Gianyar Tahun (Lembaran Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2012 Nomor 16); 13. Peraturan Daerah Kabupaten Gianyar Nomor 6 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Gianyar Tahun (Lembaran Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2014 Nomor 6); MEMUTUSKAN : Menetapkan : KESATU : Menetapkan Indikator Kinerja Utama Dinas Kesehatan Tahun dengan uraian sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini. KEDUA : Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Kesehatan sebagaimana dimaksud pada dictum Kesatu, merupakan acuan yang digunakan Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar untuk menetapkan rencana kinerja tahunan, menyampaikan rencana kerja dan anggaran, menyusun dokumen penilaian kinerja, menyusun laporan akuntabilitas kinerja serta melakukan evaluasi pencapaian kinerja sesuai dengan dokumen. KETIGA : Segala biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya keputusan ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Gianyar.

124 KEEMPAT : Keputusan Kepala Dinas ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Gianyar pada tanggal, 4 Pebruari 2016 Keputusan ini disampaikan kepada Yth ; 1. Bupati Gianyar 2. Ketua DPRD Kabupaten Gianyar 3. Wakil Bupati Gianyar 4. Sekretaris Daerah Kabupaten Gianyar 5. Kepala SKPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Gianyar 6. Arsip.

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya tata Instansi Pemerintah yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance dan Clean Governance) merupakan syarat bagi setiap pemerintahan dalam

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RENCANA STRATEGI 1. Visi Visi 2012-2017 adalah Mewujudkan GorontaloSehat, Mandiri dan Berkeadilan dengan penjelasan sebagai berikut : Sehat, adalah terwujudnya

Lebih terperinci

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016 KATA PENGANTAR

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya, sehingga Laporan Kinerja (LKj) Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2016 dapat disusun sebagai

Lebih terperinci

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA 1 BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja pada Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar secara umum sudah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang terukur berdasar Rencana Strategis yang mengacu

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR 1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya tata Instansi Pemerintah yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance dan Clean Governance) merupakan syarat bagi setiap pemerintahan dalam

Lebih terperinci

Tabel 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar Kabupaten Gianyar

Tabel 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar Kabupaten Gianyar Tabel 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar Kabupaten Gianyar NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Target SPM Target IKK Target Indikator Lainnya Target Renstra

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANGGAI

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANGGAI INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANGGAI PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI DINAS KESEHATAN JLN. JEND. AHMAD YANI NO. 2D TELP. (0461) 211906 LUWUK SULAWESI TENGAH KEPUTUSAN KEPALA DINAS

Lebih terperinci

B A B P E N D A H U L U A N

B A B P E N D A H U L U A N 1 B A B P E N D A H U L U A N I A. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab telah diterbitkan Instruksi Presiden No.

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi Daerah Dalam Rencana Strategis Dinas Kesehatan 2016-2021 tidak ada visi dan misi, namun mengikuti visi dan misi Gubernur

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 1 BAB II PERENCANAAN KINERJA Dalam mencapai suatu tujuan organisasi diperlukan visi dan misi yang jelas serta strategi yang tepat. Agar lebih terarah dan fokus dalam melaksanakan rencana strategi diperlukan

Lebih terperinci

BAB V. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Banjarbaru Tahun Visi

BAB V. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Banjarbaru Tahun Visi BAB V Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran 5.1 Visi Visi merupakan arah pembangunan atau kondisi masa depan daerah yang ingin dicapai dalam 5 (lima) tahun mendatang (clarity of direction). Visi juga menjawab

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI BALI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

PEMERINTAH PROVINSI BALI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PEMERINTAH PROVINSI BALI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Puja Pangastuti Angayubagia Kami haturkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa

Lebih terperinci

2.1 Rencana Strategis

2.1 Rencana Strategis BAB II PERENCANAAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2015 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

BAB. III TUJUAN, SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB. III TUJUAN, SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN BAB. III TUJUAN, SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasioanal dan Provinsi Telaahan terhadap kebijakan Nasioanal dan provinsi menyangkut arah kebijakan dan prioritas pembangunan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015

RENCANA KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015 RENCANA KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015 Pemerintah Kabupaten Pacitan DINAS KESEHATAN Jl. Letjend Soeprapto No. 42 Pacitan KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan Kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi

Lebih terperinci

A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM

A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM Rencana Strategis atau yang disebut dengan RENSTRA merupakan suatu proses perencanaan

Lebih terperinci

PROFIL PUSKESMAS KARANGASEM I TAHUN 2012

PROFIL PUSKESMAS KARANGASEM I TAHUN 2012 PROFIL PUSKESMAS KARANGASEM I TAHUN PUSKESMAS KARANGASEM I TAHUN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman tingkat persaingan di bidang kesehatan semakin meningkat demikian

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 36 TAHUN 2012 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BELITUNG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 36 TAHUN 2012 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BELITUNG BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 36 TAHUN 2012 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN 2017-2019 Lampiran 2 No Sasaran Strategis 1 Mengembangkan dan meningkatkan kemitraan dengan masyarakat, lintas sektor, institusi

Lebih terperinci

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau 1 1. Pendahuluan Pembangunan kesehatan bertujuan untuk: meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud

Lebih terperinci

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) A. Visi dan Misi 1. Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sleman 2010-2015 menetapkan

Lebih terperinci

Strategi Pemecahan Masalah pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai berikut :

Strategi Pemecahan Masalah pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai berikut : 4. Sistem Informasi pelaporan dari fasilitas pelayanan kesehatan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Kota Provinsi yang belum tepat waktu Strategi Pemecahan Masalah pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI,TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI,TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI,TUJUAN DAN SASARAN Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapantahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan, guna pemanfaatan dan pengalokasian

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 24 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tersusunnya laporan penerapan dan pencapaian SPM Tahun 2015 Bidang Kesehatan Kabupaten Klungkung.

BAB I PENDAHULUAN. Tersusunnya laporan penerapan dan pencapaian SPM Tahun 2015 Bidang Kesehatan Kabupaten Klungkung. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai Pasal 13 dan 14 huruf j Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, dikatakan bahwa Kesehatan merupakan urusan wajib dan dalam penyelenggaraannya

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUNAN ( RKT ) TAHUN 2017

RENCANA KERJA TAHUNAN ( RKT ) TAHUN 2017 RENCANA KERJA TAHUNAN ( RKT ) TAHUN 2017 DINAS KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL KABUPATEN JEMBRANA FEBRUARI 2017 Dinas dan Kesos Kabupaten Jembrana KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Soreang, Februari 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG

KATA PENGANTAR. Soreang, Februari 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Tahun 2014 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Tahun 2014 merupakan laporan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI TARGET

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI TARGET PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI No SASARAN STRATEGIS No 1 Meningkatnya pelayanan kesehatan 1 Penurunan Angka 17 pada ibu, neonatus, bayi, balita

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP DINAS KESEHATAN

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP DINAS KESEHATAN Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep Tahun 2014 PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP DINAS KESEHATAN JL. Dr. SOETOMO No. 04 TELPON (0328) 662122, Fax. 665373 Email

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN - 115 - BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran perlu dipertegas dengan upaya atau cara untuk mencapainya melalui strategi pembangunan daerah dan arah kebijakan yang diambil

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN I. VISI Pembangunan di Kabupaten Flores Timur pada tahap kedua RPJPD atau RPJMD tahun 2005-2010 menuntut perhatian lebih, tidak hanya untuk menghadapi permasalahan

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Rumah Sakit Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pacitan sebagai pusat rujukan layanan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN Nama SKPD : DINAS KESEHATAN Jenis Data :Pemerintahan Tahun : 2015 KESEHATAN Nama Nilai Satuan Ketersediaan Sumber Data 1 2 3 4 5 A. Sarana Kesehatan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN NOMOR :440/SEKT-PROG/DINKES/2016/ TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN NOMOR :440/SEKT-PROG/DINKES/2016/ TENTANG KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN NOMOR :440/SEKT-PROG/DINKES/2016/ TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DI LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN KEPALA DINAS KESEHATAN

Lebih terperinci

Standar Pelayanan Minimal Puskesmas. Indira Probo Handini

Standar Pelayanan Minimal Puskesmas. Indira Probo Handini Standar Pelayanan Minimal Puskesmas Indira Probo Handini 101111072 Puskesmas Puskesmas adalah unit pelaksana teknis (UPT) dari Dinas Kesehatan Kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan

Lebih terperinci

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini:

Lebih terperinci

BAB V VISI DAN MISI RPJMD KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN

BAB V VISI DAN MISI RPJMD KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN BAB V VISI DAN MISI Secara Nasional, isu strategis yang telah dirumuskan pada RPJM nasionaldalam sembilan agenda prioritas dan dikenal dengan Nawa Cita adalah sebagai berikut: 1. Menghadirkan kembali Negara

Lebih terperinci

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo VISI : PONOROGO LEBIH MAJU, BERBUDAYA DAN RELIGIUS MISI I : Membentuk budaya keteladanan pemimpin yang efektif, guna mengembangkan manajemen pemerintahan

Lebih terperinci

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA 1 BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA A. Kinerja Akuntabilitas kinerja pada Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar secara umum sudah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang terukur berdasar Rencana Strategis yang

Lebih terperinci

REVIEW INDIKATOR RENSTRA DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR

REVIEW INDIKATOR RENSTRA DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR REVIEW INDIKATOR DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR 2015-2019 MISI 1 : Menyediakan sarana dan masyarakat yang paripurna merata, bermutu, terjangkau, nyaman dan berkeadilan No Tujuan No Sasaran Indikator Sasaran

Lebih terperinci

BUPATI BULUNGAN SALINAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BULUNGAN

BUPATI BULUNGAN SALINAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BULUNGAN BUPATI BULUNGAN SALINAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BULUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN, Menimbang

Lebih terperinci

Dinas Kesehatan Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN

Dinas Kesehatan Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Organisasi Berdasarkan Undang-undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 bahwa Pembangunan Kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Perumusan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran pembangunan daerah lima tahun kedepan yang dituangkan dalam RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Badung Tahun 2016-2021

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN BAB V. PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih yang disampaikan pada waktu pemilihan kepala daerah (Pemilukada)

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN

PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN KANTOR PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH LANTAI V JL. JEND SUDIRMAN KM 12 CAMBAI KODE POS 31111 TELP. (0828) 81414200 Email: dinkespbm@yahoo.co.id KOTA PRABUMULIH Lampiran

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Instansi : DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP Visi Misi : : MASYARAKAT KABUPATEN SUMENEP SEHAT YANG MANDIRI DAN BERKEADILAN 1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan.

Lebih terperinci

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat.

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat. Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat. Pada misi V yaitu Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat telah didukung dengan 8 sasaran sebagai

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Untuk dapat mewujudkan Visi Terwujudnya Sebagai Pusat Perdagangan dan Jasa Berbasis Masyarakat yang Berakhlak dan Berbudaya sangat dibutuhkan political will, baik oleh

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi didefinisikan sebagai suatu kondisi ideal masa depan yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kab. Purbalingga 2013 hal 1

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kab. Purbalingga 2013 hal 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan menyebutkan bahwa pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan Nasional diarahkan guna tercapainya kesadaran,

Lebih terperinci

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk PEMERINTAH KOTA MALANG MATRIK RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA MALANG (PENYEMPURNAAN) TAHUN 2013-2018 Lampiran : KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA M Nomor : 188.47/ 92 / 35.73.306/ 2015 Tanggal

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut : IKHTISAR EKSEKUTIF Sistem AKIP/LAKIP Kabupaten Sukabumi adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban yang baik, transparan

Lebih terperinci

RENCANA AKSI KINERJA DAERAH (RAD) DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Target ,10 per 1000 KH

RENCANA AKSI KINERJA DAERAH (RAD) DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Target ,10 per 1000 KH Sasaran No. Strategis 1. Mengembangkan dan meningkatkan kemitraan dengan masyarakat, lintas sektor, institusi swasta, organisasi profesi dan dunia usaha dalam rangka sinergisme, koordinasi diantara pelaku

Lebih terperinci

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Dan Sasaran Kabupaten Ponorogo Taget Sasaran Sasaran Target KET. 2016 2017 2018 2019 2020 Membentuk budaya keteladanan

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. VISI DAN MISI Perumusan visi dan misi jangka menengah Dinas Kesehatan merupakan salah satu tahap penting penyusunan dokumen Renstra Dinas Kesehatan sebagai

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN IV.1. IV.2. VISI Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur sebagai salah satu dari penyelenggara pembangunan kesehatan mempunyai visi: Masyarakat Jawa

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA

PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2006 PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA (BIDANG KESEHATAN) Disampaikan dalam Rapat Kerja dengan Komisi VIII DPR RI Jakarta, 23 November 2005 AGENDA PEMBANGUNAN AGENDA PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, disebutkan bahwa setiap Provinsi, Kabupaten/Kota wajib menyusun RPJPD

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA Sebagai langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja Pemerintah Kota Depok, diperlukan perumusan suatu perencanaan strategik yang merupakan integrasi antara keahlian sumber

Lebih terperinci

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013 2018 Visi Terwujudnya Kudus Yang Semakin Sejahtera Visi tersebut mengandung kata kunci yang dapat diuraikan sebagai berikut: Semakin sejahtera mengandung makna lebih

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG TAHUN 2016

KABUPATEN BADUNG DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG TAHUN 2016 KABUPATEN BADUNG DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG TAHUN 2016 RSUD KABUPATEN BADUNG TAHUN 2016 DAFTAR ISI Halaman Penetapan Kinerja...... Kata Pengantar...... Daftar Isi...

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR ^7 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR ^7 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN KABUPATEN BANYUMAS BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR ^7 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN KABUPATEN BANYUMAS Menimbang DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, khususnya dalam Pasal 1, angka 12 disebutkankan

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN Prioritas dan sasaran merupakan penetapan target atau hasil yang diharapkan dari program dan kegiatan yang direncanakan, terintegrasi, dan konsisten terhadap pencapaian

Lebih terperinci

PP No 38/2007 TENTANG PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN ANTARA PEMERINTAH, PEMDA PROVINSI DAN KAB/KOTA PP 65/2005 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN

PP No 38/2007 TENTANG PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN ANTARA PEMERINTAH, PEMDA PROVINSI DAN KAB/KOTA PP 65/2005 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN EVALUASI PENCAPAIAN SPM BIDANG KESEHATAN (Perbaikan SK Menkes) Dr Siti Noor Zaenab,M.Kes Dinas Kab. Bantul DASAR HUKUM UU No 32 /2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH PP No 38/2007 TENTANG PEMBAGIAN URUSAN

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA - 1- PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG MURUNG RAYA SEHAT 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MURUNG RAYA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Revisi PP.38/2007 serta implikasinya terhadap urusan direktorat jenderal bina upaya kesehatan.

Revisi PP.38/2007 serta implikasinya terhadap urusan direktorat jenderal bina upaya kesehatan. Revisi PP.38/2007 serta implikasinya terhadap urusan direktorat jenderal bina upaya kesehatan. Dr. Kuntjoro Adi Purjanto, M.Kes Sekretaris Ditjen Bina Upaya Kesehatan kementerian kesehatan republik indonesia

Lebih terperinci

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PENCAPAIAN DAN PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN A. Visi Mengacu kepada Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 5 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Semarang Tahun

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good. Governance) merupakan amanat yang harus dilaksanakan, terutama

IKHTISAR EKSEKUTIF. Penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good. Governance) merupakan amanat yang harus dilaksanakan, terutama IKHTISAR EKSEKUTIF Penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good Governance) merupakan amanat yang harus dilaksanakan, terutama oleh aparatur pemerintah sebagai penyelenggara pemerintahan. Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

RPJMD KABUPATEN LINGGA BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

RPJMD KABUPATEN LINGGA BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN I BAB 5 I VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Pengertian visi secara umum adalah gambaran masa depan atau proyeksi terhadap seluruh hasil yang anda nanti akan lakukan selama waktu yang ditentukan.

Lebih terperinci

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan BAB - VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Strategi adalah langkah-langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi, yang dirumuskan dengan kriterianya

Lebih terperinci

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan : Tgk.

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Instansi Visi : DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR : Mewujudkan Masyarakat Jawa Timur Mandiri untuk Hidup Sehat Misi : 1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan 2.

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan daerah dirumuskan untuk menjalankan misi guna mendukung terwujudnya visi yang harapkan yaitu Menuju Surabaya Lebih Baik maka strategi dasar pembangunan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Sesuai dengan amanat Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Kubu Raya Tahun 2009-2029, bahwa RPJMD

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan daerah dirumuskan untuk menjalankan misi guna mendukung terwujudnya visi yang harapkan yaitu Menuju Surabaya Lebih Baik maka strategi dasar pembangunan

Lebih terperinci

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Tebing Tinggi 011-016 3 NAMA UNIT ORGANISASI : DINAS KESEHATAN TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RPJMD PROVINSI JAWA TENGAH Sebagai upaya mewujudkan suatu dokumen perencanaan pembangunan sebagai satu kesatuan yang utuh dengan sistem perencanaan pembangunan nasional, maka

Lebih terperinci

BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Berdasarkan visi dan misi pembangunan jangka menengah, maka ditetapkan tujuan dan sasaran pembangunan pada masing-masing

Lebih terperinci

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA NO INDIKATOR SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET SATUAN BESARAN Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis pada

Lebih terperinci

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4 RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4 RPJMD KOTA LUBUKLINGGAU 2008-2013 VISI Terwujudnya Kota Lubuklinggau Sebagai Pusat Perdagangan, Industri, Jasa dan Pendidikan Melalui Kebersamaan Menuju Masyarakat

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN A. Strategi Pembangunan Daerah Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Strategi pembangunan Kabupaten Semarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk dapat mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good

BAB I PENDAHULUAN. Untuk dapat mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Untuk dapat mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance), diperlukan perencanaan, penetapan kinerja dan pengukuran kinerja sesuai dengan batasan

Lebih terperinci

Visi Misi Gubernur DIY: Rancangan Cascade RPJMD DIY

Visi Misi Gubernur DIY: Rancangan Cascade RPJMD DIY Visi Misi Gubernur DIY: Rancangan Cascade RPJMD DIY 2017-2022 Visi dalam RPJMD DIY 2017-2022 Terwujudnya Peningkatan Kemuliaan Martabat Manusia Jogja Misi 1. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 VISI Dalam periode Tahun 2013-2018, Visi Pembangunan adalah Terwujudnya yang Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berwawasan Lingkungan dan Berakhlak Mulia. Sehingga

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi, BAB VI. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komperhensif tentang bagaimana Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien.

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NOMOR 741/MENKES/PER/VII/2008 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN/KOTA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NOMOR 741/MENKES/PER/VII/2008 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN/KOTA PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NOMOR 741/MENKES/PER/VII/2008 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN/KOTA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi didefinisikan sebagai suatu kondisi ideal masa depan yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini.

Lebih terperinci

PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN

PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN Satuan Kerja Perangkat Daerah : DINAS KESEHATAN Tahun Anggaran : 2015 PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA 1 Peningkatan Mutu Aktivitas Perkantoran Terselenggaranya

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Visi dan misi merupakan visualisasi dari apa yang ingin dicapai oleh Kota Sorong dalam 5 (lima) tahun mendatang melalui Walikota dan Wakil Walikota terpilih untuk periode

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih yang disampaikan pada waktu pemilihan kepala daerah (pilkada).

Lebih terperinci