Integrated Porn Autocensor Aplikasi Penyensoran Dokumen Bermuatan Porno Berbasis Citra Dan Teks

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Integrated Porn Autocensor Aplikasi Penyensoran Dokumen Bermuatan Porno Berbasis Citra Dan Teks"

Transkripsi

1 INTEGRATED PORN AUTOCENSOR APLIKASI PENYENSORAN DOKUMEN BERMUATAN PORNO BERBASIS CITRA DAN TEKS INTEGRATED PORN AUTOCENSOR APPLICATION OF PORNOGRAPHY DOCUMENT CENSORSHIP BASED ON IMAGE AND TEXT Ilham 1), Yuandri Trisaputra 2), Gusti Bimo Marlawanto 3), Toto Haryanto 4) 1 Departemen Ilmu Komputer, FMIPA, Institut Pertanian Bogor isatyabudi@gmail.com 2 Departemen Ilmu Komputer, FMIPA, Institut Pertanian Bogor @siyt.biz 3 Departemen Ilmu Komputer, FMIPA, Institut Pertanian Bogor gstbimo@gmail.com 4 Departemen Ilmu Komputer, FMIPA, Institut Pertanian Bogor totoharyanto@ipb.ac.id Abstrak Indonesia darurat pornografi. Terdapat banyak kasus kekerasan seksual yang terjadi di Indonesia. Kemudahan dalam mengakses konten pornografi merupakan salah satu penyebab terjadinya kasus kekerasan seksual. Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah situs porno diakses oleh masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah dengan menyaring alamat website yang mengandung unsur pornografi melalui program Internet positif. Namun ada beberapa kekurangan dalam mekanisme ini, yaitu website yang alamat situsnya belum dilaporkan ke Kominfo, maka tidak dapat diblokir. Website yang telah diblokir pun dapat dengan mudah lolos dengan cara mengubah domain website tersebut. Integrated Porn Autocensor (IPA) hadir untuk menjawab tantangan maraknya pengaksesan situs porno di Indonesia. IPA menyensor situs porno dengan dua cara, yaitu menyaring dan mengganti teks yang mengandung unsur porno serta menyensor citra porno dengan menggantikan citra tersebut dengan gambar edukatif. Evaluasi IPA dilakukan dengan menggunakan 10 web porno dan 10 web cerita dewasa. IPA menghasilkan akurasi sebesar 82.5% untuk penyensoran citra dan 79.2% untuk penyensoran teks. IPA sudah dapat diimplementasikan untuk browser extension Google Chrome dan Mozilla Firefox. Kata kunci: citra, konten porno, penyensoran, teks Abstract Indonesia is in the pornography emergency. There have been several cases of sexual violence occurred in Indonesia. The easiness of phornography content access is one causes of sexual violence case. The Government through the Ministry of Communications and Information has made every effort to prevent porn sites accessed by the people of Indonesia. One of them is to filter out websites that contain elements of pornography through the Internet Positive program. However, there are some shortcomings in this mechanism such as the website address on the site haven t been reported to the Administrator, then it can t be blocked. Websites that have been blocked can easily get away by changing the domain of the website. Integrated Porn Autocensor (IPA) is present to answer the chalenges of the proliferation of accessing pornographic sites in Indonesia. IPA censors porn sites in two ways, namely filtering and replacing text containing pornographic elements and censor pornographic image to replace the image with the educative image. IPA evaluation performed using ten web porn and ten web adult stories. 1

2 IPA produces accuracy of 82.5% and 79.2% for image censorship and text censorship respectively. IPA has been implemented for the Google Chrome and Mozilla Firefox browser extension. Keywords: censorship, image, text, porn content 1. PENDAHULUAN Indonesia darurat pornografi. Pada tahun 2007, Komnas Perlindungan Anak melakukan survey terhadap 4500 remaja di 12 kota besar di Indonesia. Hasilnya adalah 97% pernah menonton film porno, 93.7% pernah ciuman, petting dan oral seks, 62.7% sudah tidak perawan lagi, dan 21.2% pernah melakukan aborsi (Faiza, 2016). Dampaknya pun sudah mulai dirasakan bangsa Indonesia. Pada bulan April 2016 masyarakat Indonesia dikejutkan dengan kasus pemerkosaan dan pembunuhan yang menimpa Yuyun, bocah berumur 14 tahun. Menurut Khofifah Indar Parawansa, 14 remaja pemerkosa Yuyun terpengaruh oleh video porno sebelum melakukan aksinya (Kholid, 2016). Selain itu, data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menunjukkan bahwa dari 2.4 juta kasus aborsi pada tahun 2012 dilakukan oleh remaja (Syarifah, 2014). Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah situs porno dapat diakses oleh masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah dengan menyaring alamat website yang mengandung unsur pornografi melalui program Internet Positif. Namun ada beberapa kekurangan dalam mekanisme ini, yaitu website yang alamat situsnya belum dilaporkan ke Kominfo, maka tidak dapat diblokir. Website yang telah diblokir pun dapat dengan mudah lolos dengan cara mengubah domain website tersebut. Integrated Porn Autocensor (IPA) hadir untuk menjawab tantangan maraknya pengaksesan situs porno di Indonesia. Tujuan dari aplikasi ini adalah dapat melakukan penyensoran secara otomatis terhadap website porno berdasarkan konten citra dan teks. IPA menyensor situs porno dengan dua cara, yaitu menyaring dan mengganti teks yang mengandung unsur porno, serta menyensor citra porno. Penyaringan teks menggunakan metode text matching, dengan cara membandingkan teks input dengan teks yang ada pada daftar stopword sistem. Apabila cocok, maka teks input akan otomatis disensor oleh sistem. Penyensoran citra dilaksanakan dengan melakukan training pada sistem dan pembentukan model dengan regresi logistik, yaitu memasukkan gambar-gambar yang dikategorikan porno, sehingga pada saat ada citra baru yang masuk, sistem dapat mengidentifikasi kategori citra berdasarkan kemiripannya dengan data training yang ada. Dengan penyensoran berbasis teks dan citra, website porno tetap dapat disensor walapun sudah berganti domain. Harapannya IPA dapat mengurangi angka pengunjung situs porno, sekaligus membantu pemerintah dalam memberantas pornografi di Indonesia. 2

3 2. METODE Proses pembuatan Integrated Porn Autocencor menggunakan metode pengembangan perangkat lunak waterfall seperti terlihat pada Gambar 1. Tahapannya dimulai dari perencanaan sistem yang akan dibuat, analisis sistem, desain atau perancangan sistem, dan implementasi. Tahapan-tahapan dalam pengembangan aplikasi ini tidak dapat overlap dan saling mendahului. Artinya suatu tahap baru dapat dilakukan apabila tahap sebelumnya telah selesai (Pressman, 2001). Tahap pertama yaitu perencanaan yang berisi studi literatur menganai topik yang akan dibahas. Tahap kedua yaitu analisis yang berisi identifikasi serta perumusan masalah yang akan diangkat. Selanjutnya adalah tahap perancangan. Pada tahap ini mulai dirancang algoritme penyensoran, antarmuka, dan arsitektur sistem. Tahap terakhir adalah implementasi. Perencanaan Studi literatur Analisis Identifikasi dan perumusan masalah Perancangan Rancangan algoritme, Rancangan antarmuka, Rancangan arsitektur sistem Implementasi Pembuatan sistem, Pengujian sistem Gambar 1 Metode Pengembangan Perangkat Lunak Waterfall Perencanaan Pada tahap ini dilakukan studi literatur terutama mengenai algoritme dan metode yang digunakan untuk memproses dan menyensor citra dan teks. Selain itu, juga dilakukan pembagian tugas, persiapan alat dan bahan yang akan dibutuhkan, dan membuat jadwal pengerjaan aplikasi. Kegiatan yang dilakukan dalam studi literatur: a. Artikel ilmiah di internet b. Jurnal ilmiah online dan karya tulis ilmiah c. Buku-buku yang berkaitan dengan bahasa pemrograman yang digunakan d. Diskusi dengan dosen terkait 3

4 Analisis Pada tahap ini akan dilaksanakan proses identifikasi dan perumusan masalah, analisis kebutuhan serta data-data yang digunakan. Masalah-masalah yang melatarbelakangi ide juga akan diidentifikasi. Kemudian akan dianalisis alur-alur penyensoran citra dan teks. Selain itu, dilakukan pengumpulan data yang akan digunakan. Semua data yang diperoleh akan dikumpulkan sehingga dapat merancang aplikasi dengan benar. Perancangan Aplikasi Aplikasi yang dibuat berbentuk browser extension. Browser extension akan melakukan pemrosesan citra dan teks serta melakukan penyensoran terhadap konten porno. Aplikasi penyensoran ini memiliki dua sisi, client dan server. Client sebagai pengguna yang menggunakan ekstensi browser. Aplikasi client memberikan sumber halaman HTML web yang sedang dibuka dan kemudian mengirimkannya ke web server melalui API (Application Programming Interface). Pada web server dilakukan proses penyensoran citra dan teks, kemudian hasil dari proses penyensoran dikembalikan ke client dengan memodifikasi elemen HTML. Arsitektur sistem dapat dilihat pada Gambar 2. Browser Extension Client Sumber Halaman HTML API Modifikasi HTML Web Server Proses penyensoran citra dan teks Gambar 2 Arsitektur sistem Integrated Porn Autocensor Ada dua modul dalam proses penyensoran, modul penyensoran teks dan penyensoran citra. Proses penyensoran teks dimulai dari mengambil sumber halaman HTML pada website yang sedang dikunjungi, kemudian memisahkan dan mengambil teks yang ada dalam HTML website tersebut. Teks kemudian dicocokkan dengan korpus kata porno yang sudah dikumpulkan. Teks akan disensor apabila cocok dengan korpus kata porno yang ada. Alur penyensoran teks dapat dilihat pada Gambar 3. 4

5 Dokumen Web Sumber Kode HTML Parse dan Ambil Teks, Tokenisasi Nilai matching: 1 Porno, 0 Tidak porno Untuk setiap teks yang mengandung kata porno List Kata Untuk setiap kata Text Matching Replace Teks Porno menjadi *** (Censor) Korpus Kata Porno Gambar 3 Alur penyensoran teks Proses penyensoran citra dimulai dari pengambilan sumber halaman HTML pada website yang sedang dikunjungi, kemudian memisahkan dan mengambil seluruh citranya. Setiap citra akan diklasifikasikan apakah termasuk porno atau tidak porno. Proses ini menggunakan model klasifikasi Logistic Regression dengan nilai cut-off 0.5, yang berarti hasil fungsi yang bernilai lebih dari 0.5 masuk kelas 1 (porno) selainnya masuk kedalam kelas 0 (tidak porno). Logistic Regression atau regresi logistik merupakan pendekatan analisis statistik yang digunakan untuk menganalisa data yang peubah responnya berskala biner (Hosmer 1989). Fungsi regresi logistik dapat dilihat dalam Persamaan 1. π(x) = exp (β+βx1+ +βxp) 1+ exp (β+βx1+ +βxp) (1) π(x) adalah nilai fungsi dari sebuah citra dengan x dan β adalah parameter model yang digunakan. Ekstraksi fitur yang diambil dari citra berupa warna dan tekstur. Tekstur suatu citra dapat diekstrak dengan metode Local Binary Pattern (LBP). LBP merupakan metode untuk mendapatkan ciri dari suatu citra dengan membagi citra ke beberapa bagian dengan ukuran filter tertentu, kemudian membandingkan setiap piksel dengan piksel tentangganya (Maenpaa 2004). Ciri warna didapatkan dari nilai Red Green Blue (RGB) suatu citra digital dengan melihat nilai histogram warnanya. Alur penyensoran citra dapat dilihat pada Gambar 4. 5

6 Dokumen Web Sumber Halaman HTML Parse dan Ambil Tag <img></img> Nilai dari hasil klasifikasi 1: Porno 2: Tidak Porno Untuk setiap img porno Replace HTML Tag Image Porn (Censor) List Tag <img></img> Untuk setiap Tag Klasifikasi citra porno Gambar 4 Alur penyensoran citra Adapun detail proses pembentukan model dan proses klasifikasi citra porno dapat dilihat pada Gambar 5. Pembentukan Model Dataset Citra (Porno dan Tidak Porno) Evaluasi Url Img Ekstraksi Fitur Model Classifier Ekstraksi Fitur LBP (Local Binary Pattern) - Tekstur Color Histogram Logistic Regression Vektor ciri Vektor Ciri Data Latih Data Uji Nilai kelas Gambar 5 Proses Klasifikasi Citra Implementasi Implementasi rancangan algoritme dilakukan pada tahap ini. Setelah itu aplikasi dilakukan pengujian. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah aplikasi yang telah dibuat sudah dapat bekerja dengan baik atau belum. Apabila belum, akan dilakukan pembenahan kembali. Selain itu, dalam tahap ini dilakukan pembuatan laporan dari setiap tahapan yang sudah dikerjakan. 6

7 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Korpus Kata Porno Kata porno yang sudah terkumpul sebagai korpus kata porno adalah sebanyak 2000 kata. Kata-kata tersebut diambil dari kata-kata yang sering muncul di web cerita seks. Kata-kata porno yang diambil terdiri dari bahasa gaul, bahasa Jawa, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris. Kata-kata tersebut yang dijadikan korpus dalam text matching. Dataset Citra Dataset citra yang digunakan untuk pembentukan model klasifikasi adalah sebanyak 1979 citra. Citra tersebut diambil dari beberapa situs web porno. Dataset citra tersebut terdiri dari 1322 citra porno dan 657 citra tidak porno. Data citra porno terdiri dari 383 citra porno yang berkulit hitam dan 940 citra porno yang berkulit sedang (normal). Citra yang diproses akan diubah ukurannya menjadi gambar dengan lebar 100 piksel dan panjang 50 piksel. Model Klasifikasi Citra Porno Model klasifikasi diperoleh dengan menggunakan Logistic Regresion berdasarkan hasil ekstraksi ciri tekstur dan warna citra. Beberapa percobaan dilakukan untuk menghasilkan model terbaik. Percobaan-percobaan tersebut dilakukan dengan beberapa metode pembagian data latih dan data uji. Hasil percobaan dapat dilihat pada Tabel 1. No Total Citra Tabel 1 Beberapa percobaan pembentukan model Evaluasi Data Data Test Train Jumlah Citra yang Benar Klasifikasi Jumlah Citra yang Salah Klasifikasi Akurasi (%) Pembagian Data 66% Pembagian Data 70% Pembagian Data 75% Pembagian Data 80% Pembagian Data 85% Pembagian Data 90% Pembagian Data 95% Rata-rata akurasi (%)

8 Berdasarkan Tabel 1, model terbaik menghasilkan akurasi 86.87%. Hal tersebut berarti model klasifikasi dapat dikatakan cukup baik untuk mengklasifikasikan suatu citra ke dalam citra porno atau tidak porno. Aplikasi Integrated Porn Autocensor Aplikasi Integrated Porn Autocensor (IPA) sudah dibuat dengan mengimplementasikan penyensoran teks dan penyensoran cita untuk dokumen web. IPA dapat digunakan di ekstensi (add-on) browser Mozilla Firefox dan Google Chrome. Antarmuka aplikasi IPA dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 6 Antarmuka ekstensi browser IPA IPA sudah tersedia Toko Google Chrome Extension dan Gallery add-on Mozilla Firefox dan dapat diunduh di halaman web IPA di Homepage aplikasi IPA dapat dilihat pada Gambar 7. Gambar 7 Antarmuka homepage aplikasi IPA IPA dapat diunduh secara gratis oleh siapapun dan dapat digunakan oleh semua pihak sehingga diharapkan IPA dapat menekan angka penikmat film porno yang ada di Indonesia. Selain itu, IPA diharapkan dapat menginspirasi developer lain untuk membuat aplikasi penyensoran sejenis sehingga menjadi gerakan bersama memberantas pornografi. Evaluasi IPA Evaluasi dilakukan pada tanggal 23 Mei 2016 dengan menggunakan sepuluh web porno dan cerita dewasa yang diambil secara acak. Setelah website porno yang tidak terblokir oleh Internet Positif dibuka, kemudian dihitung jumlah 8

9 citra atau teks porno yang ada dalam web tersebut dan dihitung jumlah citra atau teks yang tersensor oleh IPA. Berdasarkan hasil evaluasi, IPA menghasilkan akurasi sebesar 82.5% untuk penyensoran citra dan 79.2% untuk penyensoran teks. Rincian evaluasi IPA untuk penyensoran citra dari setiap web yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 2, sedangkan untuk penyensoran teks dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 2 Evaluasi IPA untuk 10 Website Porno berdasarkan penyensoran citra No Website Jumlah Gambar Porno Jumlah Gambar yang Disensor Presentase 1 Web % 2 Web % 3 Web % 4 Web % 5 Web % 6 Web % 7 Web % 8 Web % 9 Web % 10 Web % Rata-rata presentase 82,5% Tabel 3 Evaluasi IPA untuk 10 Website Porno berdasarkan penyensoran teks No Website Jumlah paragraf Porno Jumlah tersensor Presentase 1 Web % 2 Web % 3 Web % 4 Web % 5 Web % 6 Web % 7 Web % 8 Web % 9 Web % 10 Web % Rata-rata presentase 79,2% 4. KESIMPULAN Aplikasi Integrated Porn Autocensor (IPA) telah berhasil dibuat. IPA mampu menyensor gambar dan teks porno dari suatu website dengan menerapkan algoritme Logistic Regresion (LR) dan text matching. 9

10 5. UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih kepada Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, Departemen Ilmu Komputer Institut Pertanian Bogor, dan seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan program ini. 6. REFERENSI Fazia Katakan Cinta Pada Remaja Kita. Diakses tanggal 8 Juli Haldar P, Mukherjee J Content based image retrieval using histogram, color and edge. IJCA. 48(11): doi: / Hosmer DW, Lemeshow S, Sturdivant RX Applied Logistic Regression.. Ed ke-3. Oxford : Wiley-Blackwell. Kholid I Mensos: Pemerkosa Gadis 14 Tahun di Bengkulul Dipicu Miras dan Pornografi. Diakses tanggal 8 Juli Maenpaa T, Pietikainen M TEXTURE ANALYSIS with LOCAL BINARY PATTERNS. Oulu : University of Oulu. Pressman RS Software Engineering: A Practitioner's Approach. Ed ke-5. Boston : McGraw-Hill. Syarifah F Sepertiga Kasus Aborsi Dilakukan Siswi SMA. Diakses tanggal 29 Juli

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak yang luas dalam bagaimana manusia menjalani hidupnya.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak yang luas dalam bagaimana manusia menjalani hidupnya. BAB I PENDAHULUAN 1. 1.1. Latar Belakang Perkembangan infrastruktur dan penggunaan teknologi informasi memberikan dampak yang luas dalam bagaimana manusia menjalani hidupnya. Salah satunya adalah perolehan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komputer dan internet semakin maju

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komputer dan internet semakin maju BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komputer dan internet semakin maju menyebabkan data digital yang dihasilkan, disimpan, ditransmisikan, dianalisis, dan diakses menjadi

Lebih terperinci

Kata kunci : citra, pendeteksian warna kulit, YCbCr, look up table

Kata kunci : citra, pendeteksian warna kulit, YCbCr, look up table Pendeteksian Warna Kulit berdasarkan Distribusi Warna YCbCr Elrica Pranata / 0422002 Email : cha_nyo2@yahoo.com Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Marantha Jalan Prof. Suria Sumantri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat pesat pada era ini menyebabkan perubahan pada sistem belajar mengajar di berbagai instansi pendidikan. Perkembangan teknologi tersebut

Lebih terperinci

PERBANDINGAN TEKNIK SCALE INVARIANT FEATURE TRANSFORM (SIFT)

PERBANDINGAN TEKNIK SCALE INVARIANT FEATURE TRANSFORM (SIFT) PERBANDINGAN TEKNIK SCALE INVARIANT FEATURE TRANSFORM (SIFT) DAN MULTISCALE LOCAL BINARY PATTERN (MLBP) DALAM PENGENALAN WAJAH DENGAN CITRA MASUKAN BERUPA CITRA SKETSA WAJAH Yuwono (0922013) Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini banyak perusahaan yang memiliki banyak kegiatan yang harus dilakukan dan untuk mengatur kegiatan tersebut bisa dilakukan secara manual atau secara online.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Internet merupakan kata yang tidak asing lagi untuk didengar. Pada kalangan menengah sampai atas, internet merupakan salah satu kebutuhan sehari-hari yang sering digunakan.

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN E-LEARNING SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN ONLINE DI SMP NEGERI 8 BANDUNG

PEMBANGUNAN E-LEARNING SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN ONLINE DI SMP NEGERI 8 BANDUNG PEMBANGUNAN E-LEARNING SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN ONLINE DI SMP NEGERI 8 BANDUNG Eko Budi Setiawan 1), Moch. Vama Yusman 2) 1), 2) Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipati Ukur 112-114

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi informasi berkembang sangat pesat. Maka informasi juga semakin banyak dan membuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan berfungsi untuk menjelaskan apa yang diteliti, untuk apa dan mengapa penelitian ini dilakukan. Pada bab pendahuluan ini berisi latar belakang penelitian sistem penapis

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR LOCAL BINARY PATTERN ABSTRAK

IDENTIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR LOCAL BINARY PATTERN ABSTRAK IDENTIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR LOCAL BINARY PATTERN Zeth Pasongli (0222113) Jurusan Teknik Elektro Email: zeth_pasongli@yahoo.com ABSTRAK Pola pembuluh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini akan diuraikan penjelasan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan semakin luasnya pemanfaatan teknologi komputer di berbagai bidang kehidupan, kebutuhan akan efisiensi pengelolaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Hipotesis

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Hipotesis BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap matakuliah memiliki silabus perkuliahan yang berisi materi-materi mengenai matakuliah tersebut. Silabus disusun berdasarkan buku-buku referensi utama

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APPLICATION MANAGEMENT SYSTEM PADA WEBSITE JURUSAN ILMU KOMPUTER

PENGEMBANGAN APPLICATION MANAGEMENT SYSTEM PADA WEBSITE JURUSAN ILMU KOMPUTER PENGEMBANGAN APPLICATION MANAGEMENT SYSTEM PADA WEBSITE JURUSAN ILMU KOMPUTER 1 Muhammad Donny F, 1 Didik Kurniawan, 1 Anie Rose Irawati 1 Jurusan Ilmu Komputer FMIPA Unila Abstract Most of the system

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semua kalangan masyarakat memiliki telepon seluler, personal digital assistant

BAB I PENDAHULUAN. semua kalangan masyarakat memiliki telepon seluler, personal digital assistant BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi mobile telah menjadi bagian kehidupan kita sehari-hari. Hampir semua kalangan masyarakat memiliki telepon seluler, personal digital assistant (PDA) atau

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Implementasi dan pengujian merupakan tahap dilakukan setelah tahap analisa dan perancangan selesai. 5.1 Implementasi Sistem Implementasi merupakan tahap pembuatan sistem

Lebih terperinci

Pencarian File Teks Berbasis Content dengan Pencocokan String Menggunakan Algoritma Brute force

Pencarian File Teks Berbasis Content dengan Pencocokan String Menggunakan Algoritma Brute force Scientific Journal of Informatics Vol. 3, No. 1, Mei 2016 p-issn 2407-7658 http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/sji e-issn 2460-0040 Pencarian File Teks Berbasis Content dengan Pencocokan String Menggunakan

Lebih terperinci

BAB III DATA METODE PENELITIAN. berupa perangkat keras dan perangkat lunak. a. Sistem operasi windows 8.1.

BAB III DATA METODE PENELITIAN. berupa perangkat keras dan perangkat lunak. a. Sistem operasi windows 8.1. BAB III DATA METODE PENELITIAN 1.1 Alat Alat yang digunakan untuk membuat website dalam penelitian ini berupa perangkat keras dan perangkat lunak. 1.1.1 Perangkat Keras a. Laptop b. Mouse 1.1.2 Perangkat

Lebih terperinci

Implementasi Identifikasi Kendala Sistem Identifikasi Pengguna Administrator Pengujian Sistem Member Pengunjung atau umum HASIL DAN PEMBAHASAN

Implementasi Identifikasi Kendala Sistem Identifikasi Pengguna Administrator Pengujian Sistem Member Pengunjung atau umum HASIL DAN PEMBAHASAN Implementasi Pada tahap ini CMS akan dibuat atau dikembangkan berdasarkan tahap-tahap pengembangan sistem yang telah dijelaskan sebelumnya dengan menggunakan software dan hardware yang diperlukan untuk

Lebih terperinci

APLIKASI VIDEO ON DEMAND BERBASIS WEB

APLIKASI VIDEO ON DEMAND BERBASIS WEB APLIKASI VIDEO ON DEMAND BERBASIS WEB Eny Widaryanti¹, Eddy Muntina Dharma², Yanuar Firdaus A.w.³ ¹Teknik Informatika,, Universitas Telkom Abstrak Salah satu contoh aplikasi video on demand yang telah

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Implementasi adalah penerapan cara kerja sistem berdasarkan hasil analisa dan juga perancangan yang telah dibuat sebelumnya ke dalam suatu bahasa pemrograman

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR...

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR... DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL... i HALAMAN JUDUL... ii PERNYATAAN... iii LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR... iv BERITA ACARA TUGAS AKHIR... v KATA PENGANTAR... vi ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan infrastruktur teknologi informasi dan penggunaannya berdampak luas dalam bagaimana manusia menjalani hidupnya. Salah satunya adalah dalam memperoleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menjual berbagai jenis pakaian. Seiring dengan perkembangan fashion pakaian ini

BAB 1 PENDAHULUAN. menjual berbagai jenis pakaian. Seiring dengan perkembangan fashion pakaian ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis penjualan pakaian sekarang ini memang semakin berkembang terutama di Indonesia, ini terbukti dengan semakin banyaknya muncul outlet dan distro yang menjual berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya perkembangan teknologi juga diikuti dengan berkembangnya penggunaan berbagai situs jejaring sosial. Salah satu jejaring sosial yang sangat marak digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini akan dijelaskan mengenai dasar-dasar dalam pembuatan laporan. Dasar-dasar tersebut terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, maksud dan tujuan dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akhir tahun 2014, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai angka 88,1

BAB I PENDAHULUAN. akhir tahun 2014, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai angka 88,1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Setiap tahun pengguna internet di Indonesia semakin meningkat, pada akhir tahun 2014, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai angka 88,1 juta orang atau meningkat

Lebih terperinci

MANUAL APLIKASI PENDATAAN GURU SMA/SMK UNTUK GURU. 1 H a l a m a n. Pembangunan Aplikasi Sistem Informasi Kepegawaian Guru

MANUAL APLIKASI PENDATAAN GURU SMA/SMK UNTUK GURU. 1 H a l a m a n. Pembangunan Aplikasi Sistem Informasi Kepegawaian Guru MANUAL APLIKASI PENDATAAN GURU SMA/SMK UNTUK GURU 1 H a l a m a n KATA PENGANTAR Website mempunyai peran yang sangat strategis dalam penyampaian informasi. Beberapa prinsip yang dianut oleh website adalah

Lebih terperinci

PERTEMUAN 4 MANAJEMEN SITUS WEB

PERTEMUAN 4 MANAJEMEN SITUS WEB PERTEMUAN 4 MANAJEMEN SITUS WEB Elemen dari metodologi pembangunan situs web adalah sebagai berikut: Informasi audience Informasi-informasi ini termasuk latar belakang pengguna, minat, dan semua perincian

Lebih terperinci

1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang 1.2 Perumusan masalah

1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang 1.2 Perumusan masalah 1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang Informasi telah menjadi kebutuhan primer pada kehidupan saat ini. Informasi seakan-akan menjadi mata uang baru yang membuat akurasi menjadi sangat penting ketika mencari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 15 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Analisis Berdasarkan pengumpulan data dan studi literatur yang dilakukan penulis terkait File Information Tool Set (FITS) maka penulis mulai mencoba menjalankan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah tahapan atau gambaran yang akan dilakukan dalam melakukan penelitian, untuk memperlancar proses penelitian maka desain penelitian

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tinjauan atau review seseorang yang ditujukan kepada suatu objek atau produk sangat berpengaruh terhadap penilaian publik atas produk tersebut (Sahoo, 2013). Review

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI D3 TEKNIK INFORMATIKA UNS BERBASIS WEB DAN ANDROID

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI D3 TEKNIK INFORMATIKA UNS BERBASIS WEB DAN ANDROID PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI D3 TEKNIK INFORMATIKA UNS BERBASIS WEB DAN ANDROID Yudho Yudhanto Fakultas MIPA, Program Studi D3 Teknik Informatika Universitas Negeri Sebelas Maret Email: yuda@mipa.uns.ac.id

Lebih terperinci

MODUL PERTEMUAN 2 BLOGGING. Mata kuliah : Pengantar Komputer dan Software

MODUL PERTEMUAN 2 BLOGGING. Mata kuliah : Pengantar Komputer dan Software MODUL PERTEMUAN 2 BLOGGING Mata kuliah : Pengantar Komputer dan Software INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA 2018 Contents 1. Latihan Membuat Blog... 3 2. Pengelolaan Wordpress... 7 3. Personalisasi... 9 4. Konfigurasi...

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi internet berkembang dengan sangat pesat dan sangat mudah sekali untuk mengaksesnya. Akan tetapi, didalamnya terdapat banyak konten yang

Lebih terperinci

UKDW. Bab 1 PENDAHULUAN

UKDW. Bab 1 PENDAHULUAN Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya manusia menginginkan kemudahan dalam segala hal. Sifat tersebut akan memicu tindakan negatif apabila dilatar belakangi oleh motivasi untuk berbuat

Lebih terperinci

SISTEM PENGENALAN PENGUCAPAN HURUF VOKAL DENGAN METODA PENGUKURAN SUDUT BIBIR PADA CITRA 2 DIMENSI ABSTRAK

SISTEM PENGENALAN PENGUCAPAN HURUF VOKAL DENGAN METODA PENGUKURAN SUDUT BIBIR PADA CITRA 2 DIMENSI ABSTRAK SISTEM PENGENALAN PENGUCAPAN HURUF VOKAL DENGAN METODA PENGUKURAN SUDUT BIBIR PADA CITRA 2 DIMENSI Adhi Fajar Sakti Wahyudi (0722062) Jurusan Teknik Elektro Email: afsakti@gmail.com ABSTRAK Teknologi pengenalan

Lebih terperinci

UKDW. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN

UKDW. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer yang pesat pada masa kini menjadi perhatian utama bagi manusia. Kemajuan teknologi komputer yang pesat ini menimbulkan bermacam-macam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak kemudahan yang kita dapat dari teknologi informasi. Penggunaan internet sebagai media komunikasi, penyebaran informasi dan banyaknya layanan penyedia email membuat

Lebih terperinci

PENGENALAN DAN PEWARNAAN PADA CITRA GRAY-SCALE ABSTRAK

PENGENALAN DAN PEWARNAAN PADA CITRA GRAY-SCALE ABSTRAK PENGENALAN DAN PEWARNAAN PADA CITRA GRAY-SCALE NOVIANI KRISNADI/0322064 Email Address: s103novi@yahoo.com Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri 65, Bandung 40165, Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN Pada bagian ini akan dijelaskan tentang pendahuluan dalam penyusunan Laporan Penelitian. Pendahuluan meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, maksud dan tujuan penelitian, batasan

Lebih terperinci

Aplikasi Metode Steganografi Berbasis JPEG dengan Tabel Kuantisasi yang Dimodifikasi Kris Reinhard /

Aplikasi Metode Steganografi Berbasis JPEG dengan Tabel Kuantisasi yang Dimodifikasi Kris Reinhard / Aplikasi Metode Steganografi Berbasis JPEG dengan Tabel Kuantisasi yang Dimodifikasi Kris Reinhard / 0522094 Email : kris_putih05@yahoo.co.id Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jalan Prof. drg. Suria

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi semakin pesat membuat terdorongnya para ahli di bidang teknologi informasi untuk terus menciptakan inovasi baru. Seiring berkembangnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Pressman (2012) tujuan dari pengujian adalah untuk menemukan dan memperbaiki sebanyak mungkin kesalahan dalam program sebelum menyerahkan program kepada pelanggan.

Lebih terperinci

SIMULASI DAN ANALISIS SISTEM PENGENALAN WAJAH TAMPAK SAMPING MENGGUNAKAN METODE LOCAL BINARY PATTERN (LBP)

SIMULASI DAN ANALISIS SISTEM PENGENALAN WAJAH TAMPAK SAMPING MENGGUNAKAN METODE LOCAL BINARY PATTERN (LBP) SIMULASI DAN ANALISIS SISTEM PENGENALAN WAJAH TAMPAK SAMPING MENGGUNAKAN METODE LOCAL BINARY PATTERN (LBP) Ardy Dwi Caesaryanto¹, Bambang Hidayat², Ratri Dwi Atmaja³ ¹Teknik Telekomunikasi,, Universitas

Lebih terperinci

ADITYA WARDANA

ADITYA WARDANA IMPLEMENTASI WEB VULNERABILITY SCANNER SEBAGAI ADD ONS GOOGLE CHROME SKRIPSI Oleh : ADITYA WARDANA 0734010035 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN

Lebih terperinci

REALISASI PERANGKAT LUNAK UNTUK IDENTIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR LOCAL LINE BINARY PATTERN (LLPB)

REALISASI PERANGKAT LUNAK UNTUK IDENTIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR LOCAL LINE BINARY PATTERN (LLPB) REALISASI PERANGKAT LUNAK UNTUK IDENTIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR LOCAL LINE BINARY PATTERN (LLPB) Elfrida Sihombing (0922019) Jurusan Teknik Elektro Universitas

Lebih terperinci

Gambar 1 Statistik Pengunjung

Gambar 1 Statistik Pengunjung BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Situs Jurnal Ilmiah FIFO Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mercu Buana merupakan situs memuat jurnal-jurnal yang diterbitkan oleh FASILKOM Universitas Mercu Buana.

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Data yang diproses di era informasi saat ini semakin hari semakin besar dan kompleks. Basis data menjadi bagian penting bagi organisasi serta dan digunakan di seluruh

Lebih terperinci

VERIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FILTER GABOR ABSTRAK

VERIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FILTER GABOR ABSTRAK VERIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FILTER GABOR Eric (0822026) Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Maranatha email: eric.wennas@gmail.com ABSTRAK Pola pembuluh

Lebih terperinci

BAB I: PENDAHULUAN. lingkup dari Tugas Akhir ini, serta diakhiri dengan sistematika penulisan laporan.

BAB I: PENDAHULUAN. lingkup dari Tugas Akhir ini, serta diakhiri dengan sistematika penulisan laporan. BAB I: PENDAHULUAN Bab I ini berisikan penjelasan mengenai latar belakang, permasalahan, tujuan, dan ruang lingkup dari Tugas Akhir ini, serta diakhiri dengan sistematika penulisan laporan. 1.1 LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI CONTENT FILTERING DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE DANSGUARDIAN (Studi Kasus : Teknik Informatika Universitas Pasundan Bandung)

IMPLEMENTASI CONTENT FILTERING DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE DANSGUARDIAN (Studi Kasus : Teknik Informatika Universitas Pasundan Bandung) IMPLEMENTASI CONTENT FILTERING DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE DANSGUARDIAN (Studi Kasus : Teknik Informatika Universitas Pasundan Bandung) TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program

Lebih terperinci

Dasar Pemrograman Web. Pemrograman Web. Adam Hendra Brata

Dasar Pemrograman Web. Pemrograman Web. Adam Hendra Brata Dasar Pemrograman Web Pemrograman Web Adam Hendra Brata Konsep Dasar Desain Web HTML CSS HTML HTML (HyperText Markup Language) Bahasa standar yang digunakan untuk menampilkan document web. Mengontrol tampilan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemanfaatan teknologi jaringan sebagai media komunikasi data terus meningkat dan berkembang, terutama pada jaringan internet untuk jaringan komputer lokal. Tingginya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini perkembangan dunia teknologi informasi semakin meluas, baik dari segi ruang lingkup maupun tingkat perkembangan teknologi itu sendiri. Begitu pula dengan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA Latar Belakang PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki + 30.000 spesies tumbuh-tumbuhan ([Depkes] 2007). Tumbuh-tumbuhan tersebut banyak yang dibudidayakan sebagai tanaman hias. Seiring

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan menjelaskan mengenai dasar awal pada pembuatan laporan tugas akhir. Dasar awal tersebut terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, maksud dan tujuan dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Setelah melakukan analisis dan perancangan terhadap situs web yang akan dibangun, tahapan selanjutnya adalah implementasi dan pengujian. Pada tahapan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Penggunaan citra yang semakin meningkat menimbulkan kebutuhan retrival citra yang juga semakin meningkat. Diperlukan suatu metode retrival citra yang efektif

Lebih terperinci

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN. collaborative filtering ini digambarkan pada gambar 3.1

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN. collaborative filtering ini digambarkan pada gambar 3.1 22 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan pada pembagunan sistem rekomendasi wisata bernilai sejarah berbasis web menggunakan metode collaborative filtering

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Rancang Bangun Sistem Pemantau Ruangan Berbasis Multi Kamera untuk Smartphone Android pada Jaringan Pikonet yang Adaptif terhadap Perubahan Situasi Ruangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk identitas citra adalah nama file, tanggal pengambilan,

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk identitas citra adalah nama file, tanggal pengambilan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seiring berkembangnya teknologi, makin banyak pulalah hasil-hasil citra digital di berbagai aspek. Citra tersebut bisa merupakan hasil digitalisasi foto-foto analog,

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI PEMBLOKIR IKLAN (ADVERTISEMENT) PADA BROWSER YANG BERBASIS ANDROID

PERANCANGAN APLIKASI PEMBLOKIR IKLAN (ADVERTISEMENT) PADA BROWSER YANG BERBASIS ANDROID PERANCANGAN APLIKASI PEMBLOKIR IKLAN (ADVERTISEMENT) PADA BROWSER YANG BERBASIS ANDROID Surya Mudti Salmat 1, Harlinda 2, dan Lilis Nurhayati 3 1 suryamudti0128@gmail.com, 2 harlinda@umi.ac.id, 3 lilis.nurhayati@umi.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah World Wide Web saat ini menjadi fasilitas yang sangat populer dan interaktif dalam melakukan pertukaran informasi. Ratusan juta data terus bertambah dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. manusia dengan menggunakan metode Gabor Filter dan Algoritma

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. manusia dengan menggunakan metode Gabor Filter dan Algoritma BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Berikut merupakan desain penelitian yang akan digunakan pada proses rancang bangun aplikasi sistem pengenalan pola fraktur tengkorak manusia dengan menggunakan

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Lampung merupakan bahasa tradisional masyarakat Lampung. Masyarakat Lampung sering menggunakan Bahasa Lampung sebagai bahasa komunikasi sehari-hari. Biasanya,

Lebih terperinci

Dasar Pemrograman Web. Pemrograman Web. Adam Hendra Brata

Dasar Pemrograman Web. Pemrograman Web. Adam Hendra Brata Dasar Pemrograman Web 2 Pemrograman Web Adam Hendra Brata Teknologi Client Server Konsep Dasar Desain Web Teknologi Client Server Arsitektur Client Server Model komunikasi yang terdiri server sebagai pemberi

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI GOOGLE GEARS PADA WINDOWS MOBILE DENGAN STUDI KASUS WEB PENJUALAN BARANG PRANESTI NOVITASARI

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI GOOGLE GEARS PADA WINDOWS MOBILE DENGAN STUDI KASUS WEB PENJUALAN BARANG PRANESTI NOVITASARI PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI GOOGLE GEARS PADA WINDOWS MOBILE DENGAN STUDI KASUS WEB PENJUALAN BARANG PRANESTI NOVITASARI 5106 100 076 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang cukup pesat saat ini membuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi bagi mereka peserta didik. Tapi ada materi-materi yang tidak baik

BAB I PENDAHULUAN. informasi bagi mereka peserta didik. Tapi ada materi-materi yang tidak baik BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi membuat pendidikan pada umumnya juga mengikuti kemajuan tersebut. Semisal saja internet, dunia pendidikan sangat membutuhkan koneksi internet.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internet yang sangat membantu dalam kemudahan serta kecepatan pengiriman,

BAB I PENDAHULUAN. internet yang sangat membantu dalam kemudahan serta kecepatan pengiriman, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan aplikasi web saat ini begitu pesat terutama sejak munculnya teknologi internet yang sangat membantu dalam kemudahan serta kecepatan pengiriman,

Lebih terperinci

Mempercantik Deskripsi Produk Anda. Lazada University September 2016

Mempercantik Deskripsi Produk Anda. Lazada University September 2016 Mempercantik Deskripsi Produk Anda Lazada University September 2016 Pengaruh Deskripsi Produk 2 Menjelaskan spesifikasi produk lebih detail Mempercantik halaman produk Anda Menarik pelanggan Pentingnya

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN MODIFIED HAUSDORFF DISTANCE ABSTRAK

IDENTIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN MODIFIED HAUSDORFF DISTANCE ABSTRAK IDENTIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN MODIFIED HAUSDORFF DISTANCE Daniel Halomoan (0822056) Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Maranatha email: daniel170390@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM Dalam bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan pembuatan sistem aplikasi yang digunakan sebagai user interface untuk menangkap citra ikan, mengolahnya dan menampilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan menjelaskan tentang latar belakang masalah yang akan diambil dalam penelitian. Selain itu menjelaskan tentang rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (Software Development Life Cycle). System Development Life Cycle (SDLC) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. (Software Development Life Cycle). System Development Life Cycle (SDLC) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 METODE PENGEMBANGAN SISTEM Untuk pengembangan sistem penelitian ini menggunakan model SDLC (Software Development Life Cycle). System Development Life Cycle (SDLC) adalah proses

Lebih terperinci

ANALISIS METODE MASKING-FILTERING DALAM PENYISIPAN DATA TEKS

ANALISIS METODE MASKING-FILTERING DALAM PENYISIPAN DATA TEKS ANALISIS METODE MASKING-FILTERING DALAM PENYISIPAN DATA TEKS Efriawan Safa (12110754) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budidarma Medan Jl. Sisimangaraja No. 338 Simpang Limun www.inti-budidarma.com

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) PENYEDIA LAYANAN KESEHATAN BERBASIS ANDROID (Studi Kasus Kota Bandar Lampung)

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) PENYEDIA LAYANAN KESEHATAN BERBASIS ANDROID (Studi Kasus Kota Bandar Lampung) PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) PENYEDIA LAYANAN KESEHATAN BERBASIS ANDROID (Studi Kasus Kota Bandar Lampung) 1 Budiman Ruliansyah, 1 Kurnia Muludi, 1 Febi Eka Febriansyah 1 Jurusan Ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi menjadi sangat mudah diakses. Walaupun jarak informasi terletak di

BAB I PENDAHULUAN. informasi menjadi sangat mudah diakses. Walaupun jarak informasi terletak di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada zaman sekarang ini teknologi sudah sangat berkembang sangat maju dan pesat. Salah satunya adalah pesatnya perkembangan teknologi informasi di dunia komputer. Apalagi

Lebih terperinci

Lampiran : Pemberitahuan Penyelenggaraan Kegiatan e-aspirasi Kemenkes 2018 Nomor : IR.01.01/VIII/706/2018 Tanggal : 26 Februari 2018 KRITERIA LOMBA E-ASPIRASI WEBSITE DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

Lebih terperinci

PENCARIAN TITIK LOKASI DENGAN PEMANFAATAN ALGORITMA FLOYD-WARSHALL SEBAGAI PERHITUNGAN JARAK TERDEKAT DI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

PENCARIAN TITIK LOKASI DENGAN PEMANFAATAN ALGORITMA FLOYD-WARSHALL SEBAGAI PERHITUNGAN JARAK TERDEKAT DI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG JURNAL LPKIA, Vol. No., Januari 205 PENCARIAN TITIK LOKASI DENGAN PEMANFAATAN ALGORITMA FLOYD-WARSHALL SEBAGAI PERHITUNGAN JARAK TERDEKAT DI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Ahmad Adityo Anggoro Program Studi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berikut tahapan penelitian yang dilakukan: 1. Menentukan kebutuhan data yang akan digunakan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berikut tahapan penelitian yang dilakukan: 1. Menentukan kebutuhan data yang akan digunakan. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yaitu tahapan yang akan dilakukan peneliti untuk mempermudah dalam melakukan penelitian. Desain penelitian rancang bangun aplikasi

Lebih terperinci

BISNIS PROSES APLIKASI PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID)

BISNIS PROSES APLIKASI PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) page 0 ALUR BUKU Manual Book Aplikasi Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi Kementerian Dalam Negeri (PPID Kemendagri) ini diperuntukkan untuk Operator (Admin Utama dan Petugas) PPID Kemendagri baik

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Perumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Perumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia terdiri dari ribuan gugusan pulau yang memiliki keanekaragaman alam yang kaya baikflora maupun fauna. Hal ini merupakan suatu keuntungan bagi Indonesia apabila

Lebih terperinci

HTML Uncover. Duniailkom Duniailkom

HTML Uncover. Duniailkom Duniailkom HTML Uncover Duniailkom 2015 Duniailkom Contents 1. Berkenalan Dengan HTML (Contoh Bab 1)....................... 1 1.1 Pengertian HTML................................... 1 1.2 Fungsi HTML.....................................

Lebih terperinci

APLIKASI ENSIKLOPEDIA TARI DAERAH PULAU JAWA BERBASIS WEB

APLIKASI ENSIKLOPEDIA TARI DAERAH PULAU JAWA BERBASIS WEB APLIKASI ENSIKLOPEDIA TARI DAERAH PULAU JAWA BERBASIS WEB IBROHIM BINLADIN 41508110114 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2013 APLIKASI ENSIKLOPEDIA

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menentukan Kebutuhan Data Yang Digunakan Mengumpulkan Data Yang Akan Digunakan Mempersiapkan Alat Dan Bahan Wawancara Studi Literatur Desain Penelitian

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : CBIR, GLCM, Histogram, Kuantisasi, Euclidean distance, Normalisasi. v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : CBIR, GLCM, Histogram, Kuantisasi, Euclidean distance, Normalisasi. v Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Content-Based Image Retrieval (CBIR) adalah proses untuk mendapatkan suatu citra berdasarkan konten-konten tertentu, konten yang dimaksud dapat berupa tekstur, warna, bentuk. CBIR pada dasarnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem berbasis web dipilih karena beberapa kelebihan antara lain lebih

BAB I PENDAHULUAN. Sistem berbasis web dipilih karena beberapa kelebihan antara lain lebih 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem berbasis web dipilih karena beberapa kelebihan antara lain lebih mudah untuk mengakses informasinya. Namun seringkali konten yang ada di dalam web

Lebih terperinci

Sistem Informasi Praktik Industri Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Berbasis Web

Sistem Informasi Praktik Industri Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Berbasis Web Sistem Informasi Praktik Industri Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Berbasis Web Muhamad Ali muhal.uny@gmail.com Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

Muhammad Miftakul Amin

Muhammad Miftakul Amin Personalisasi Web Muhammad Miftakul Amin mafis_amin@yahoo.com http://mafis_amin.web.ugm.ac.id Lisensi Dokumen: Copyright 2003-2009 IlmuKomputer.Com Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN PERBANDINGAN MIKROTIK DENGAN BRAZILFW SEBAGAI SQUID SERVER UNTUK MEMFILTER ADULT CONTENT SKRIPSI MUHAMMAD IHSAN

IMPLEMENTASI DAN PERBANDINGAN MIKROTIK DENGAN BRAZILFW SEBAGAI SQUID SERVER UNTUK MEMFILTER ADULT CONTENT SKRIPSI MUHAMMAD IHSAN IMPLEMENTASI DAN PERBANDINGAN MIKROTIK DENGAN BRAZILFW SEBAGAI SQUID SERVER UNTUK MEMFILTER ADULT CONTENT SKRIPSI MUHAMMAD IHSAN 101421039 PROGRAM STUDI S1 EKSTENSI ILMU KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER

Lebih terperinci

SCENE COMPLETION MENGGUNAKAN TEMPLATE MATCHING DAN POISSON BLENDING

SCENE COMPLETION MENGGUNAKAN TEMPLATE MATCHING DAN POISSON BLENDING SCENE COMPLETION MENGGUNAKAN TEMPLATE MATCHING DAN POISSON BLENDING Erick Alfons Lisangan Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Atma Jaya Makassar Alamat email : erick_lisangan@lecturer.uajm.ac.id

Lebih terperinci

dapat diakses melalui salah satu menu yang berkaitan dengan komponen pada halaman administrator.

dapat diakses melalui salah satu menu yang berkaitan dengan komponen pada halaman administrator. Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Internet telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam berbagai bidang kehidupan. Kemajuan ilmu dan teknologi telah mengakibatkan semakin meluasnya pemanfaatan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan dijelaskan tentang beberapa konsep tentang supra desa, Sistem Informasi, web, PHP, framework, Model-View-Controller (MVC), CodeIgniter, MySQL. 3.1 Supra Desa Menurut

Lebih terperinci

Ketentuan:

Ketentuan: Ketentuan: Tuliskan jawaban dengan ABJAD dan keterangan untuk soal pilihan ganda Kirimkan jawaban anda ke alamat email sdk_sidik@yahoo.com Jawaban dikirimkan dalam format PDF, mohon diperhatikan Jawaban

Lebih terperinci

MANUAL BOOK WEBGIS BAPPEDA KABUPATEN MAHULU JL. JUANDA 2, RT 16 NO 6H SAMARINDA (0541) WEBSITE DEKA.CO.ID WEB & IT SOLUTION.

MANUAL BOOK WEBGIS BAPPEDA KABUPATEN MAHULU JL. JUANDA 2, RT 16 NO 6H SAMARINDA (0541) WEBSITE DEKA.CO.ID WEB & IT SOLUTION. MANUAL BOOK WEBGIS BAPPEDA KABUPATEN MAHULU WEB & IT SOLUTION JL. JUANDA 2, RT 16 NO 6H SAMARINDA (0541) 4115101 WEBSITE DEKA.CO.ID User Bappeda 0 HALAMAN LOGIN WEBGIS BAPPEDA MAHULU Langkah awal masuk

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 19 HASIL DAN PEMBAHASAN Implementasi Implementasi merupakan proses transformasi dan representasi rancangan sistem ke bahasa pemrograman PHP yang dapat dimengerti oleh aplikasi browser. Data yang diimplementasikan

Lebih terperinci