BE POSITIVE THD ANAK
|
|
- Handoko Tanuwidjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Oleh: Budi Hermawan
2 BE POSITIVE THD ANAK SEMUA ANAK CERDAS PADA BIDANGNYA MASING-MASING SETIAP ANAK BERBAKAT SEMUA ANAK UNIK DAN MERUPAKAN ORANG YANG SANGAT ISTIMEWA SEMUA ANAK MEMILIKI KEBUTUHAN YANG BERBEDA KEBERAGAMAN ANAK INI MERUPAKAN KEKAYAAN DI KELAS KITA
3 ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS PERMANEN Secara Tradisional disebut Anak penyandang Kecacatan Faktor penyebab awalnya Penyakit, mutasi gen atau muncul pada usia tertentu Merupakan kondisi menetap dan tdk dapat disembuhkan TEMPORER Merupakan kelompok anak yang tdk terkategori anak penyandang kecacatan Memiliki kebutuhan khusus yang diakibatkan oleh kondisi sosial ekonomi, bencana alam dan bencana sosial, terisolasi baik karena faktor geografis maupun sosial Anak ini tidak mengalami gangguan atau kelainan secara fisik dan mental
4 Anak Berkebutuhan Khusus Permanen TUNANETRA Totally Blind Buta Total Low vision masih memiliki sisa penglihatan TUNARUNGU Tuli (deafness) Sulit mendengar (hard of hearing) TUNAGRAHITA Ringan Sedang Berat Dan sangat berat
5 Lanjutan TUNA DAKSA Cerebral palsy (Gangguan fungsi Otak) Polio (gangguan pada tulang) TUNALARAS Gangguan emosi dan sosial Kesulitan berperilaku GABUNGAN Memiliki 2 atau lebih jenis hambatan
6 Lanjutan Autis Autisma Perilaku Autis Asperger
7 Lanjutan AD-HD ADHD ADD HDD
8 ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS SEMENTARA MASALAH EKONOMI ANAK KELUARGA MISKIN ANAK JALANAN DLL BENCANA ALAM TRAUMATIK PSIKOLOGIS KEHILANGAN KELUARGA TERISOLASI SUKU TERASING MAYARAKAT TERPENCIL DAN DI PERBATASAN
9 Keberagaman di dalam Kelas Bagaimana kita menangani hal ini? 1. Rangkul keberagaman Ketahuilah bahwa adalah normal untuk berebeda dan semua anak itu unik, memiliki perbedaan kemampuan, keterampilan/kecakapan dan kepribadian 2. Rangkul keberagaman Sadarilah bahwa keberagaman akan memperkaya kelas kita, sekolah kita bahkan masyarakat kita 3. Pikirkan kembali cara kita; mengelola kelas, mengajar siswa-siswa kita; mempertahankan lingkungan pembelajaran yang ramah, dan mengelola perilaku mereka 4. Evaluasi kembali harapan kita hargai bahwa setiap siswa belajar dengan cara yang berbeda, memliki perbedaan dalam mengawali (bawalah pengetahuan bermanfaat dari tempat tinggal mereka), belajar dengan kecepatan dan prestasi yang berbeda Maka harapan kita haruslah didasrkan pada kemampuan, kekuatan, kebutuhan, cita-cita dan kondisi mereka (Watterdal, 2006)
10 KECERDASAN ITU SEBENARNYA MAJEMUK LOGIS MATEMATIS BODILY KINESTETIK LINGUISTIK MUSIKAL SPASIAL NATURALIS INTERPERSONAL INTRAPERSONAL
11 Logis matematis Menghitung problem aritmetika Menikmati menggunakan bahasa komputer atau program software logika Mengajukan pertanyaan Dimana akhir alam semesta? atau mengapa langit biru? Ahli bermain catur dan permainan strategi lain Menjelaskan masalah secara logis Melakukan eksperimen untuk memahami sesuatu Suka memcahkan teka-teki atau permainan logika Suka menyusun kategori dan hirarki Mudah memahami sebab akibat Menyukai pelajaran Matematika dan IPA Apakah anak berkebutuhan khusus memiliki ciri-ciri tersebut?
12 Kinestetik Jasmani Berprestasi dalam bidang olahraga kompetitif di sekolah atau di masyarakat Bergerak-gerak ketika sedang duduk Terlibat dalam kegiatan fisik seperti berenang, bersepeda, hiking atau skateboard Perlu menyentuh sesuatu yang ingin dipelajari Menikmati melompat, lari, gulat, atau kegiatan serupa (jika berusia lebih tua, aktifitas dilakukannya dengan cara yang lebih tersamar) Memperlihatkan keterampilan dalam bidang kerajinan tangan seperti perkayuan, menjahit, mengukir atau memahat Pandai menirukan gerakan, kebiasaan, atau perilaku orang lain Menikmati pekerjaan dengan tanah liat, melukis dengan jari, atau kegiatan yg membuat kotor anggota badan Sangat menyukai kegiatan bongkar pasang benda
13 Linguistik Suka menulis kreatif di rumah Mengarang kisah khayal atau menuturkan lelucon dan cerita Sangat hafal nama, tanggal, tempat atau hal-hal kecil Menikmati membaca buku diwaktu senggang Mengeja kata-kata dengan mudah dan benar Menyukai pantun lucu dan permainan kata Mempunyai kosa kata Suka mengisi teka-teki silang atau melakukan permainan seperti scrabble Mempunyai kosakata yang luas untuk anak seusianya
14 Musikal Memainkan alat musik di rumah atau di sekolah Ingat melodi lagu Berprestasi sangat baik di pelajaran musik di sekolah Lebih bisa belajar dengan iringan musik Mengoleksi CD atau Kaset Bernyanyi untuk diri sendiri atau untuk orang lain Bisa mengikuti irama musik Mempunyai suara yang bagus untuk bernyanyi Peka terhadap bunyi-bunyi di sekitarnya Memberikan reaksi kuat terhadap berbagai jenis musik
15 Spasial Menonjol dalam kelas seni Memberikan gambaran visual yang jelas ketika sedang memikirkan sesuatu Mudah membaca peta, grafik dan diagram Menggambar sosok orang dan benda sesuai aslinya Senang melihat film, slide atau foto Menikmati teka-teki zigsaw, maze atau kegiatan visual lain Sering kelihatan melamun Membangun konstruksi tiga dimensi yang menarik Mencoret-coret di atas secarik kertas atau di buku tugas sekolah Lebih cepat memahami sesuatu melalui gambar daripada kata-kata
16 interpersonal Mempunyai banyak teman Banyak bersosialisasi di sekolah atau di lingkungan tempat tinggal Sangat mengenal lingkungannya Terlibat dalam kegiatan kelompok di luar lingkungan sekolah Berperan sebagai penengah keluarga Menikmati permainan kelompok Berempati besar terhadap perasaan orang lain Dicari sebagai pemecah masalah atau penasihat oleh teman-temannya Menikmati membantu/mengajari orang lain Tampak mempunyai bakat pemimpin
17 Intra personal Memperlihatkan sikap mandiri Bersikap realistis terhadap kekuatan dan kelemahannya Memberikan reaksi keras ketika membahas topik-topik kontroversial Bekerja dan belajar dengan baik seorang diri Mempunyai pandangan hidup yang lain dari pandamngan umum Belajar dari kesalahan masa lalu Dengan tepat mengekspresikan perasaannya Terarah pada pencapaian tujuan Terlibat dalam hobi atau proyek yang dikerjakan sendiri
18 Naturalis Akrab dengan hewan peliharaan Menikmati berjalan-jalan di alam terbuka atau ke kebun binatang atau museumsejarah alam Menunjukkan kepekaan terhadap tekstur alam Suka berkebun atau berada dekat kebun Menghabiskan waktu dekat aquarium, terarium, atau kehidupan alam lain Memperlihatkan kesadaran ekologis Yakin bahwa binatang punya hak sendiri Mencatat fenomena alam yang melibatkan hewan, tanaman, dan hal-hal sejenis Membawa pulang serangga, bunga, daun atau benda-benda alam lain untuk diperlihatka kepada anggota keluarga Memiliki pemahaman mendalam dalam topik-tpik yang melibatkan sistem kehidupan.
19 Tugas: Buat analisis kecerdasan anak-anak berkebutuhan khusus seperti tersebut di atas
20
21 ASESMEN DILAKUKAN TERHADAP DUA HAL VISIBLE ASPEK (KELAINAN YANG TERLIHAT) SEPERTI MISALNYA JENIS KECACATAN FISIK INVISIBLE ASPEK (KELAINAN YANG SULIT DILIHAT) DAPAT DILIHAT DARI BEBERAPA PERILAKU KHASNYA DAN BEBERAPA KARAKTERISTIKNYA.
22 ASPEK YG DIASESMEN FUNGSI PERILAKU ANAK (FISIK,SOSIAL, EMOSIONAL, KOGNITIF, KOMUNIKASI (TERMASUK BAHASA) DAN FUNGSI AKADEMIK LINGKUNGAN PENDIDIKAN ANAK (SOSIAL, FISIK DAN AKADEMIS) KETERAMPILAN-KETERAMPILAN / BATAS-BATAS PENGETAHUAN ANAK (CHILDREN MILESTONE KNOWLEDGE). PROSES DAN STRETEGI DALAM MENYELESAIKAN PERSOALAN YANG DIHADAPI (SKJORTEN, 1999).
23 MANFAAT ASESMEN MELAKUKAN KEGIATAN IDENTIFIKASI TERHADAP KEBUTUHAN DAN KARAKTERISTIK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS MENYUSUN RENCANA PEMBELAJARAN YANG TEPAT YANG DISESUAIKAN DENGAN KEBUTUHAN ANAK MEMBUAT PENYESUAIAN KURIKULUM DAN BAHAN AJAR YANG PENTING DALAM RANGKA MEMENUHI KEBUTUHAN ANAK MEMAHAMI GAMBARAN UMUM DARI INDIVIDU YANG BERKEBUTUHAN KHUSUS
24 KOMPETENSI YANG HARUS DIMILIKI MENYADARI KEGIATAN-KEGIATAN ASESMEN YANG SEDANG DILAKUKANNYA MEMILIKI BEKAL YANG CUKUP TENTANG BAGAIMANA MELAKUKAN ASESMEN MEMILIKI ALAT ATAU INSTRUMEN YANG BAIK UNTUK MELAKUKAN PENELAAHAN SECARA SEKSAMA DARI DATA YANG DIPEROLEHNYA MEMILIKI KEMAMPUAN UNTUK MENGANALISA DAN MENGINTERPRETASI DATA YANG SUDAH DIPEROLEHNYA
25 BENTUK-BENTUK ASESMEN BASELINE ASESMEN: ASESMEN INI DILAKUKAN PADA KONTAK PERTAMA YANG DILAKUKAN OLEH SEORANG ASESOR TERHADAP CLIENT-NYA, DALAM RANGKA MEMPEROLEH GAMBARAN SECARA MENYELURUH MENGENAI CLIENT TERSEBUT. KEMUNGKINAN LAIN ADALAH BAHWA SESMEN INI DILAKUKAN KARENA ALASAN ALASAN PENTING DARI SEJUMLAH PROGRAM PEMBELAJARAN YANG AKAN DILAKUKANNYA. Biasanya seorang guru diminta melakukan kegiatan asesmen ini apabila ia tidak terlibat lagi dengan siswa pada kegiatan intervensi berikutnya
26 PROGRESS ASESMEN:TUJUAN MELAKSANAKAN ASESMEN INI ADALAH UNTUK MENGETAHUI TENTANG PROGRAM LAYANAN PENDIDIKAN YANG SEDANG BERJALAN SEHINGGA GURU MENDAPATKAN INFORMASI YANG JELAS MENGENAI LEVEL PERUBAHAN YANG TERJADI.
27 Spesifik asesmen:tujuan dari asesmen ini adalah untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan hal-hal sepesifik yang ada pada anak. Misalnya ketika seorang anak memiliki perilaku eksentrik tertentu seoarang guru mungkin diharapkan mampu menemukan : bentuk perilakunya seperti apa? apakah perilakunya merupakan sebuah stereotip tertentu dengan anak yang mengalami gangguan spesifik; Pemicu muncul perilaku tersebut apa saja?; Situasi seperti apa yang dapat mengurangi atau meredakan perilaku eksentrik tersebut; berapa lama perilaku eksentrik ini terjadi apabila kita tidak melakukan perlakuan khusus pada anak tersebut.
28 final asesmen:kegiatan asesmen ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana tujuan-tujuan pembelajaran dapat tercapai, dan seberapa besar proses ini menyisakan hambatan atau kebutuhan anak yang belum diketahui dan terlayani sehingga perlu dibuat keterangan yang jelas yang nantinya digunakan sebagai bahan rujukan bagi guru lain, orangtua, atau bagi ahli lainnya. Kegiatan asesmen ini biasanya dilakukan pada saat terakhir guru ini melakukan hubungan dengan siswanya.
29 Lanjutan follow up asemen:kegiatan asesmen ini bertujuan untuk memahami hal-hal apa yang harus mendapatkan tindak lanjut dari hasil pengumpulan data yang telah dilakukan. Hal ini dilakukan untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas dan lebih konfirmatif tentang kondisi anak yang betul-betul membutuhkan tindak lanjut.
30 LANGKAH-LANGKAH ASESMEN Screening dan Identifikasi Profesional agreement (Tim building) Asesmen Pembuatan Keputusan oleh Tim Asesor Evaluasi Review
31 Metode dan Alat melakukan Asesmen Untuk tujuan penggalian pengetahuan: Multiple choices - Isian - Jawaban singkat Benar atau salah - Menjodohkan - Esei Untuk penggalian sikap dan perilaku: Interview - Observasi - Skala sikap Survey - Anecdote - Inventory Untuk tujuan penggalian kecakapan/skill Problem solving - cheklist - Skala sikap Observasi - Diskusi - Quetionaire Untuk tujuan penggalian pengetahuan, sikap dan kecapakan Proyek kerja - Studi kasus -Portofolio
32 METODE ASESMEN DENGAN TRIANGULASI Potofolio sebagai metode utama 2 Interview sebagai metode pengontrol Observasi sebagai metode utama
33 BEBERAPA PERTIMBANGAN KETIKA MELAKUKAN OBSERVASI DALAM MELAKUKAN OBSERVASI KITA HARUS TAHU PERSIS: APA YANG DIMAKSUD OBSERVASI?; SIAPA DAN APA SAJA YANG KITA OBSERVASI?; BERAPA KALI KITA MELAKUKAN OBSERVASI?; DAN INSTRUMEN SEPERTI APA YANG KITA GUNAKAN?
34 Contoh Observasi: Siswa : Jenis Kelamin: L/P *) Tanggal Lahir: Rujukan Guru Kelas Sekolah Gambaran mengenai masalah-masalah/perilaku khususnya: Tingkat pembelajaran yang sedang diberikan: Membaca: Matematika: Layanan khusus apa yang dsiperoleh siswa: Siapa saja yang terlibat dalam proses pembelajaran: Catatan: *) coret yang tidak perlu
35 KESIMPULAN Asesmen merupakan sebuah aktifitas yang diharapkan mampu mengungkap kesulitan siswa yang terlihat (visible) dan yang sulit dilihat secara jelas (invisible). Asesmen yang dilakukan diharapkan memberikan informasi yang jelas mengenai kondisi anak yang berkaitan dengan kemampuan, kesulitan dan factor-faktor yang melatar belaknginya Asesmen yang dilakukan oleh kita dapat berupa baseline, progres, specifik, final, dan follow-up asesmen. Dari hasil asesmen yang dilakukan memunculkan kebutuhan adanya penyesuaian kurikulum bagi pembelajaran anak di dalam kelas begitu juga di rumah. Kurikulum yang digunakan harus merupakan kurikulum yang fleksibel yang memberikan keleluasaan kepada guru untuk melakukan adaptasi sesuai kebutuhan anak.
36 Tugas: Bentuk kelompok masingh-masing 5 orang dalam kelompok! Buat perencanaan asesmen yang dilakukan! Siapkan instrument yang diperlukan! Pilih salah satu sekolah yang akan di amati! Lakukan studi lapangan! Buatlah penyesuaian yang harus dilakukan berdasarkan informasi yang diperoleh dari lapangan!
37 IGNORANCE (MENGABAIKAN) TIDAK MEMBERIKAN PERHATIAN TERHADAP PERILAKU NEGATIF DAN HANYA MEMBERIKAN PERHATIAN PADA PERILAKU POSITIF
38 DEFFERENSIAL REINFORSMENT MENGGANTIKAH TINGKAH LAKU NEGATIF DENGAN RESPON POSITIF UNTUK MENINGKATKAN TINGKAH LAKU YANG DIINGINKAN TANPA MEMBERIKAN PERHATIAN PADA TINGKAH LAKU YANG NEGATIF
39 TIME OUT MENGHILANGKAN KESEMPATAN ANAK UNTUK MENDAPAT RESPON/IMBALAN SESUDAN ANAK MELAKUKANPERILAKU NEGATIF
40
Beri tanda [v] pada statement di bawah ini yang sesuai dengan diri Anda saat ini. Jumlahkan tanda [v] pada masing-masing kolom.
Beri tanda [v] pada statement di bawah ini yang sesuai dengan diri Anda saat ini. Jumlahkan tanda [v] pada masing-masing kolom. Suka menulis kreatif Menonjol dalam kelas seni di sekolah Mengarang kisah
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN LAYANAN. 1. Topik : Bangun karir dengan mengenal bakat
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN 1. Topik : Bangun karir dengan mengenal bakat 2. Bidang : Karir 3. Tujuan a. Tujuan Umum : Memberikan pemahaman kepada siswa mengenai bakat dan macam-macam kecerdasan b. Tujuan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Bab ini memaparkan mengenai teori yang sesuai dengan permasalahan yang di teliti. Berbagai aspek yang terkait dengan salah satu unsur manajemen pendidikan yaitu kegiatan ekstrakurikuler
Lebih terperinciAPLIKASI ALAT BANTU PENENTU BAKAT DAN MINAT ANAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE BAYES ABSTRAK
APLIKASI ALAT BANTU PENENTU BAKAT DAN MINAT ANAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE BAYES Andri Sukmaindrayana 1, Sarmidi 2 1) Prodi Informatika STMIK DCI Kp. Cibinuang RT/RW 17/03 Ds Sukamahi Kec. Sukaratu Kab.
Lebih terperinciMEMAHAMI KECERDASAN MAJEMUK ANAK GUNA MENGOPTIMALKAN STRATEGI PEMBELAJARAN YANG SESUAI DENGAN PERKEMBANGANNYA MELALUI IDENTIFIKASI DINI
MEMAHAMI KECERDASAN MAJEMUK ANAK GUNA MENGOPTIMALKAN STRATEGI PEMBELAJARAN YANG SESUAI DENGAN PERKEMBANGANNYA MELALUI IDENTIFIKASI DINI Tuti Utami Prodi Pendidikan Guru Anak Usia Dini, FKIP, Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. salah satu cara untuk mengubah sikap dan perilaku seseorang atau kelompok
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana yang dilakukan sebagai salah satu cara untuk mengubah sikap dan perilaku seseorang atau kelompok orang dalam hal mendewasakan
Lebih terperinciMULTIPLE INTELEGENCY TERHADAP PERKEMBANGAN BELAJAR SISWA
Vol,1, Vol. 1, Desember 2015 Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra Indramayu http:/jurnal.faiunwir.ac.id MULTIPLE INTELEGENCY TERHADAP PERKEMBANGAN BELAJAR SISWA Oleh : Nurlaeliyah, M.Pd.I Abstrak
Lebih terperinciPENDIDIKAN KHUSUS PUSAT KURIKULUM BALITBANG DIKNAS
PENDIDIKAN KHUSUS PUSAT KURIKULUM BALITBANG DIKNAS LANDASAN YURIDIS UU No.20 Thn.2003 Sistem Pendidikan Nasional Pasal 5 Ayat (2) : Warga Negara yang mempunyai kelainan fisik, emosional, mental, intelektual,
Lebih terperinciBagaimana? Apa? Mengapa?
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ( A B K ) Bagaimana? Apa? Mengapa? PENGERTIAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ( A B K ) Anak Berkebutuhan Khusus adalah anak yang dalam pendidikan memerlukan pelayanan yang spesifik,
Lebih terperinciPENDIDIKAN KHUSUS LANDASAN YURIDIS
PENDIDIKAN KHUSUS LANDASAN YURIDIS UU No.20 Thn.2003 Sistem Pendidikan Nasional Pasal 5 Ayat (2) : Warga Negara yang mempunyai kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan atau sosial berhak memperoleh
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. Kecerdasan atau inteligensi adalah kombinasi sifat-sifat manusia yang
9 BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Kerangka Teoritis 2.1.1. Kecerdasan Naturalis A. Hakekat Kecerdasan Naturalis Kecerdasan atau inteligensi adalah kombinasi sifat-sifat manusia yang mencakup kemampuan untuk memahami
Lebih terperinciMengembangkan Bakat Anak
A. Artikel Mengembangkan Bakat Anak Oleh: Andi Sri Suriati Amal Setiap anak dipercaya memiliki bakat sendiri-sendiri. Namun bakat anak ini tidak bisa langsung terlihat begitu saja. Karenanya orang tua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prestasi belajar merupakan suatu performance dan kompetensinya dalam suatu mata pelajaran setelah mempelajari materi untuk mencapai tujuan pengajaran. Performance
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang. Usia dini merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usia dini merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak usia dini merupakan sosok individu yang sedang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1 Ayat 14 menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini atau PAUD yaitu suatu upaya
Lebih terperinciDIRJEN PMPTK DEPDIKNAS.R.I YAYASAN PENGEMBANGAN PEREMPUAN DAN ANAK AMRIHSAE
APE SESUAI DENGAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN OLEH : Ana, M.Pd. PELATIHAN PEMBUATAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF SKM (SEDERHANA, KREATIF DAN MANDIRI) BAGI TUTOR PAUD DI KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA (Suatu Upaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak pernah terlepas dari perkembangan ilmu pengetahuan, seni
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial. Dalam perkembangannya yang normal,
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Manusia adalah makhluk sosial. Dalam perkembangannya yang normal, seorang bayi mulai bisa berinteraksi dengan ibunya pada usia 3-4 bulan. Bila ibu merangsang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses membantu mengembangkan dan. yang lebih baik, pendidikan ini berupa pembelajaran.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Blakang Pendidikan merupakan proses membantu mengembangkan dan meningkatkan harkat martabat manusia. Pendidikan akan menciptakan kemampuan untuk menghadapi setiap perubahan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keluarga merupakan tempat pendidikan yang pertama dan terutama,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keluarga merupakan tempat pendidikan yang pertama dan terutama, karena anak lahir dalam keluarga dan anak dibesarkan oleh keluarga. Apa yang dilihat, didengar,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. seseorang dalam proses pembelajaran (Suparlan, 2004: 31). Di dunia
9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Gaya Belajar Gaya Belajar adalah cara atau pendekatan yang berbeda yang dilakukan oleh seseorang dalam proses pembelajaran (Suparlan, 2004: 31). Di dunia pendidikan, istilah gaya
Lebih terperinciIDENTIFIKASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DAN STRATEGI PEMBELAJARANNYA. Oleh Mardhiyah, Siti Dawiyah, dan Jasminto 1
IDENTIFIKASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DAN STRATEGI PEMBELAJARANNYA Oleh Mardhiyah, Siti Dawiyah, dan Jasminto 1 Abstract: Artikel ini dimaksudkan untuk membantu para guru dalam mengidentifikasi anak berkebutuhan
Lebih terperinciANAK BERBAKAT. Oleh: Euis Kurniati, S.Pd Jumát 21 mei 2004 Nara sumber di mq fm bandung
ANAK BERBAKAT Oleh: Euis Kurniati, S.Pd Jumát 21 mei 2004 Nara sumber di mq fm bandung A. Bakat, kemampuan dan prestasi Bakat (Aptitude) diartikan sebagi kemampuan bawaan, sebagai potensi yang masih perlu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa. Pendidikan luar biasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan khusus (pendidikan luar biasa) merupakan pendidikan bagi para peserta didik yang memiliki kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan
Lebih terperinci2015 PEMBELAJARAN TARI MELALUI STIMULUS GERAK BURUNG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KINESTETIK PADA ANAK TUNAGRAHITA SEDANG DI SLB YPLAB LEMBANG
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini, dihadapkan pada banyak tantangan baik dalam bidang sosial, ekonomi, politik, budaya juga pendidikan. Semakin hari persaingan sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam seluruh rangkaian tumbuh kembang manusia, usia dini merupakan usia yang sangat menentukan. Pada usia dini itulah seluruh peletak dasar tumbuh kembang fisik
Lebih terperinciMenstimulasi Kecerdasan Kinestetik dan Musikal pada Anak-anak Prasekolah
Menstimulasi Kecerdasan Kinestetik dan Musikal pada Anak-anak Prasekolah Rita Eka Izzaty, M.Si, Psi (Psikolog Psikologi Perkembangan Anak) Dosen Jur. Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, FIP, UNY Anggota
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan salah satu cabang seni yang mempunyai fungsi melatih
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan salah satu cabang seni yang mempunyai fungsi melatih kepekaan dan keterampilan melalui media suara. Unsur-unsur musik menurut Jamalus (1998 :
Lebih terperinciPENDIDIKAN KHUSUS & PENDIDIKAN LAYANAN KHUSUS
PENDIDIKAN KHUSUS & PENDIDIKAN LAYANAN KHUSUS HERRY WIDYASTONO Kepala Bidang Kurikulum Pendidikan Khusus PUSAT KURIKULUM BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 6/9/2010 Herry
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. segala potensinya. Oleh sebab itu pendidikan harus diterima olah setiap warga negara,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan sangatlah penting bagi setiap manusia dalam rangka mengembangkan segala potensinya. Oleh sebab itu pendidikan harus diterima olah setiap warga negara,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelajaran sains yang kurang diminati dan membosankan. Banyak siswa yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Materi fisika dalam IPA terpadu pada dasarnya merupakan salah satu pelajaran sains yang kurang diminati dan membosankan. Banyak siswa yang menganggap pelajaran
Lebih terperinciPENDIDIKAN KHUSUS PUSAT KURIKULUM BALITBANG DIKNAS. DRS. MUHDAR MAHMUD.M.Pd
PENDIDIKAN KHUSUS PUSAT KURIKULUM BALITBANG DIKNAS DRS. MUHDAR MAHMUD.M.Pd BEBERAPA ISTILAH ABK ANAK LUAR BIASA ANAK CACAT ANAK TUNA ANAK ABNORMAL ANAK LEMAH INGATAN ANAK IDIOT ANAK BERKELAINAN ANAK BERKEBUTUHAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia. pesan-pesan konstitusi serta suasana dalam membangun watak bangsa (nation
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian penting dari proses pembangunan nasional yang ikut menentukan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Hal tersebut dikarenakan bahwa pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. buruknya masa depan bangsa. Jika sejak usia dini anak dibekali dengan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak Usia Dini merupakan aset bangsa yang akan menentukan baik buruknya masa depan bangsa. Jika sejak usia dini anak dibekali dengan pendidikan dan nilai-nilai yang
Lebih terperinciOPTIMALISASI KECERDASAN MAJEMUK DALAM PEMBELAJARAN LITERASI
OPTIMALISASI KECERDASAN MAJEMUK DALAM PEMBELAJARAN LITERASI Riskha Arfiyanti Mira Nuryanti Universitas Swadaya Gunung Djati Cirebon Abstrak Literasi menjadi salah satu keterampilan yang harus dimiliki
Lebih terperinci: Peranan Orang Tua Dalam Mengembangkan Multiple Intelligences Anak : RIANI SETIAWATI NPM : Pembimbing : Dra. M.M Nilam W.
Judul Nama : Peranan Orang Tua Dalam Mengembangkan Multiple Intelligences Anak : RIANI SETIAWATI NPM : 10502213 Pembimbing : Dra. M.M Nilam W. Msi ABSTRAK Pada umumnya dalam hal pendidikan masih banyak
Lebih terperinciPENGEMBANGAN RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCE. Oleh. Isniatun Munawaroh,M.Pd*)
PENGEMBANGAN RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCE Oleh Isniatun Munawaroh,M.Pd*) Salah satu implikasi yang paling provokatif dalam teori Multiple Intelligence adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang Dasar Republik Indonesia 1945, setiap warga negara berhak untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Oleh karenanya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ada kecenderungan perbedaan kemampuan antara pria dan wanita dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ada kecenderungan perbedaan kemampuan antara pria dan wanita dalam hal hasil belajar terutama di bidang matematika dan sains. Menurut Eriba dkk (Lisma, 2009)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak sebagai makhluk individu yang unik dan memiliki karakteristik yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak sebagai makhluk individu yang unik dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Setiap anak selalu memiliki cara tersendiri untuk mengungkapkan apa yang diinginkannya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh orang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh orang dewasa (pendidik) kepada orang yang belum dewasa (peserta didik) untuk memperoleh kedewasaan, baik
Lebih terperinciStandar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Seni Musik Sumber: KTSP 2006
(SK) dan (KD) Mata Pelajaran Sumber: KTSP 2006 52. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) A. Latar Belakang Muatan seni budaya dan keterampilan sebagaimana
Lebih terperinciMULTIPLE INTELLIGENCES DAN PERKEMBANGAN ANAK
MULTIPLE INTELLIGENCES DAN PERKEMBANGAN ANAK Oleh : Tadkiroatun Musfiroh (PAUD lemlit UNY, PBSI FBS-UNY) Pendahuluan Sejak zaman dahulu, nenek moyang kita menekankan pentingnya bersikap adil dalam menilai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Usia kanak-kanak yaitu 4-5 tahun anak menerima segala pengaruh yang diberikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa anak usia dini merupakan tahun-tahun kehidupan yang sangat aktif. Usia kanak-kanak yaitu 4-5 tahun anak menerima segala pengaruh yang diberikan oleh lingkungannya.
Lebih terperinciAdakah anda memiliki siswa yang bisa menciptakan seni visual yang indah?,
Dengan apakah Siswa Anda CERDAS? PENDAHULUAN Adakah anda memiliki siswa yang bisa menciptakan seni visual yang indah?, Apakah ada yang mahir dibidang olah raga yang mampu membuat gerakan gerakan fisik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hiburan dan kebermanfaatan (pinjam istilah Horatio : dulce et utile). Melalui
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan karya seni bermedia bahasa yang diciptakan oleh pengarang melalui proses kreatif (Noor, 2010:4). Dalam proses kreatifnya, pengarang mewujudkan
Lebih terperinciPENERAPAN MULTIPLE INTELEGENSI DALAM KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR
113 PENERAPAN MULTIPLE INTELEGENSI DALAM KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR Nur Samsiyah Abstrak Multiple intelegensi ialah kecerdasan ganda yang dimiliki oleh seseorang. Intelegensi adalah sehimpunan kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan upaya sadar untuk mengembangkan kemampuan peserta didik baik di dalam maupun di luar sekolah yang berlangsung seumur hidup. Melalui pernyataan tersebut
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEORI.1 Kecerdasan Logis Matematis Anak anak yang cerdas secara matematis sering tertarik dengan bilangan dan pola dari usia yang sangat muda. Mereka menikmati berhitung dan dengan cepat belajar
Lebih terperinci2015 PENGARUH LATIHAN ANGKLUNG TERHADAP PENGETAHUAN TANGGA NADA DIATONIS ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SPLB-C YPLB CIPAGANTI KOTA BANDUNG
A. LatarBelakang BAB I PENDAHULUAN Pengertian Musik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001), merupakan ilmu atau seni menyusun nada atau suara untuk menghasilkan komposisi yang mempunyai kesatuan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membantu mengembangkan seluruh potensi dan kemampuan fisik,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak usia dini (PAUD) merupakan upaya pembinaan dan pengasuhan yang ditujukan kepada anak sejak lahir hingga usia 6 tahun, meskipun sesungguhnya akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan modal dasar untuk menyiapkan insan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan modal dasar untuk menyiapkan insan yang berkualitas. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu lembaga pendidikan yang dapat menghasilkan
Lebih terperinciPP No 19 Tahun 2005 (PASAL 19, AYAT 1)
KARAKTERISTIK SISWA PP No 19 Tahun 2005 (PASAL 19, AYAT 1) proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara fisik. Anak Berkebutuhan Khusus dibagi ke dalam dua kelompok yaitu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak Berkebutuhan Khusus adalah anak yang memiliki keterbatasan secara fisik. Anak Berkebutuhan Khusus dibagi ke dalam dua kelompok yaitu anak yang bermasalah
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN DI LEMBAGA PAUD ISLAM TERPADU MUTIARA HATI BABAGAN KECAMATAN LASEM KABUPATEN REMBANG
BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN DI LEMBAGA PAUD ISLAM TERPADU MUTIARA HATI BABAGAN KECAMATAN LASEM KABUPATEN REMBANG Data yang telah tersusun dari Bab III tentang model pembelajaran pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keinginan orang tua untuk memberikan bimbingan belajar kepada anak-anaknya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pentingnya pendidikan anak usia dini sudah dirasakan oleh masyarakat Indonesia sejak dulu hingga saat ini. Hal ini berdampak pada keinginan orang tua untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial di samping sebagai makhluk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial di samping sebagai makhluk individual. Sebagai makhluk sosial manusia punya dorongan untuk mengadakan hubungan dengan orang lain ataupun
Lebih terperinciKURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
KTSP Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) PERANGKAT PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR Mata Pelajaran Satuan Pendidikan Kelas/Semester : Seni
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidikan adalah Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sempurna, dan Sempurnanya manusia ditandai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sempurna, dan Sempurnanya manusia ditandai dengan kepemilikan akal berikut kecerdasannya. Dengan akal ini manusia bisa melakukan banyak
Lebih terperinciAdaptif. Adaptif dapat diartikan sebagai, penyesuaian, modifikasi, khusus, terbatas, korektif, dan remedial.
Adaptif Adaptif dapat diartikan sebagai, penyesuaian, modifikasi, khusus, terbatas, korektif, dan remedial. Pelatihan Adaptif Program latihan yang disesuaikan dengan kebutuhan perorangan yang dikarenakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang secara optimal. Berikut pernyataan tentang pendidikan anak usia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan pendidikan awal yang akan sangat berpengaruh terhadap pendidikan selanjutnya, tujuan dari pendidikan anak usia dini
Lebih terperinci56. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)
56. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Muatan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Lebih terperinciMENINGKATKAN POTENSI KECERDASAN ANAK MELALUI PENDEKATAN TEORI MULTIPLE INTELLIGENCE. Oleh Linda Kholidatunnur Abstrak
MENINGKATKAN POTENSI KECERDASAN ANAK MELALUI PENDEKATAN TEORI MULTIPLE INTELLIGENCE Oleh Linda Kholidatunnur 82321112083 Abstrak Beragam kecerdasan yang dimiliki oleh setiap individu merupakan anugerah
Lebih terperinci54. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunarungu (SDLB B) A. Latar Belakang
54. Mata Pelajaran Seni Budaya dan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunarungu (SDLB B) A. Latar Belakang Muatan seni budaya dan keterampilan sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik
Lebih terperinciMEMAHAMI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK BAGI PENGEMBANGAN ASPEK SENI ANAK USIA DINI Oleh: Nelva Rolina
MEMAHAMI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK BAGI PENGEMBANGAN ASPEK SENI ANAK USIA DINI Oleh: Nelva Rolina PENDAHULUAN Pendidikan anak usia dini yang menjadi pondasi bagi pendidikan selanjutnya sudah seharusnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Anak seolah-olah tidak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang masih harus dikembangkan. Anak memiliki karakteristik tertentu yang khas dan tidak sama dengan orang dewasa, anak
Lebih terperinciBERMAIN SEBAGAI SARANA PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI
BERMAIN SEBAGAI SARANA PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI Asep Ardiyanto PGSD FIP Universitas PGRI Semarang ardiyanto.hernanda@gmail.com Abstrak Bermain bagi anak usia dini adalah sesuatu yang sangat
Lebih terperinciMULTIPLE INTELLIGENCES (Kecerdasan Ganda)
MULTIPLE INTELLIGENCES (Kecerdasan Ganda) Anak bahagia disekolah sudah disosialisasikan lewat Quantum Learning, Joy in School dan Super Learning. Alasan lewat penelitian menunjukkan bahwa apabila anak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Taman Kanak-kanak merupakan salah satu bentuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Taman Kanak-kanak merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakkan dasar ke arah pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan berfungsi untuk meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul sehingga nantinya akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam pembangunan dan berfungsi untuk meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Pendidikan adalah suatu usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan sarana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara. Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan, seperti yang tercantum dalam Undang Undang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang diambil adalah sekolah yang berdiri sejak tahun 2007 yang berada di tanah milik seluas 1625 m 2 dengan luas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia. Salah satu tujuan bangsa Indonesia yang tertuang dalam pembukaan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan hak warga negara sebagai sumber daya insani yang sepatutnya mendapat perhatian terus menerus dalam upaya peningkatan mutunya. Peningkatan mutu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) menurut undang undang sistem pendidikan nasional nomor 20 tahun 2003 pasal 1 butir 14 merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan
Lebih terperinciI. MAKNA 1. Seni dalam arti sempit = sesuatu yang dapat membentuk suatu penghayatan (keindahan, kegembiraan, empati, dll) yang bermakna bagi tiap indi
SENI DALAM PENDIDIKAN ABK I. MAKNA 1. Seni dalam arti sempit = sesuatu yang dapat membentuk suatu penghayatan (keindahan, kegembiraan, empati, dll) yang bermakna bagi tiap individu. Ruang lingkup seni
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah hak asasi setiap warga negara. Oleh karena itu, pemerintah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah hak asasi setiap warga negara. Oleh karena itu, pemerintah berkewajiban memenuhi dan melindungi hak asasi tersebut dengan memberikan kesempatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak berkebutuhan khusus merupakan anak luar biasa yang mempunyai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak berkebutuhan khusus merupakan anak luar biasa yang mempunyai kelainan khusus dan tingkat perkembangannya menyimpang dari tingkat perkembangan anak sebayanya baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. guru. Diantaranya permasalahan yang dialami di Taman Kanak-Kanak. TK
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam proses belajar mengajar di kelas pasti ada masalah yang dihadapi guru. Diantaranya permasalahan yang dialami di Taman Kanak-Kanak. TK Aisyiyah 16 Ngringo
Lebih terperinciPEMBELAJARAN DI TK AL AZHAR SOLO BARU DITINJAU DARI SUDUT PANDANG MULTIPLE INTELLIGENCES SKRIPSI
i PEMBELAJARAN DI TK AL AZHAR SOLO BARU DITINJAU DARI SUDUT PANDANG MULTIPLE INTELLIGENCES SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Persyaratan Guna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu modal seseorang untuk meraih kesuksesan dalam kehidupannya. Pada dasarnya setiap anak berhak untuk memperoleh pendidikan yang layak,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS KONSEP KECERDASAN MENURUT HOWARD GARDNER DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
BAB IV ANALISIS KONSEP KECERDASAN MENURUT HOWARD GARDNER DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM A. Analisis Konsep Kecerdasan Menurut Howard Gardner Konsep tentang Intelligence Quotient
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dikenal dengan istilah adolescence merupakan peralihan dari masa kanakkanak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Salah satu fase dalam perkembangan individu adalah masa remaja. Remaja yang dikenal dengan istilah adolescence merupakan peralihan dari masa kanakkanak ke
Lebih terperinciANAK BERBAKAT MATERI 6 MATA KULIAH DETEKSI DINI DALAM PERKEMBANGAN
ANAK BERBAKAT TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM: Setelah mengikuti perkuliahan, diharapkan mahasiswa dapat memahami karakteristik dan jenis-jenis keberbakatan guna melakukan deteksi dini TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masa depan. Perkembangan masyarakat dalam pendidikan sekarang banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah faktor penting dalam pembangunan suatu bangsa. Kualitas suatu sistem pendidikan dapat memengaruhi kualitas suatu bangsa di masa depan. Perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengikuti perkembangan tersebut. Berdasarkan perkembangan tersebut, baik
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan pendidikan global, pendidikan di Indonesia mengikuti perkembangan tersebut. Berdasarkan perkembangan tersebut, baik strategi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG LATAR BELAKANG PENGADAAN PROYEK
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1.1.1. LATAR BELAKANG PENGADAAN PROYEK Pendidikan merupakan sarana untuk mendapatkan penghidupan yang lebih baik. Menjadi insan-insan yang terdidik merupakan salah
Lebih terperinciBABI PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BABI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Anak -anak usia dini, yaitu anak -anak yang berusia 0-6 tahun sering disebut sedang berada pada masa usia emas atau golden age. Masa usia emas atau golden age
Lebih terperinciASESMEN PENDIDIKAN ASESMEN MEDIS ASESMEN SOSIOKULTURAL ASESMEN PSIKOLOGIS
ASESMEN PENDIDIKAN ASESMEN MEDIS ASESMEN SOSIOKULTURAL ASESMEN PSIKOLOGIS ASESMEN PENDIDIKAN Laporan tertulis yg menjelaskan tentang penampilan (prestasi) pendidikan saat ini dan mengidentifikasi kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dituangkan melalui instrumen atau suara dengan unsur dasar melodi,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan salah satu karya seni yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, musik salah satu cabang kesenian yang merupakan sarana dalam menyampaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang mendengarkan alunan musik selalu menggerak-gerakan anggota. Tuhan yang diberikan kepada seluruh manusia tanpa membedakan jenis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia ketika mendengar alunan musik mayoritas menyukai. Orang yang mendengarkan alunan musik selalu menggerak-gerakan anggota tubuhnya dan mengikuti irama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menjadi sukses seseorang harus memiliki kecerdasan lainnya seperti kecerdasan sosial, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual dll. Salah satu kecerdasan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kecerdasan verbal - linguistik (cerdas kata-kata), logika matematika (cerdas angka), visual
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap anak di dunia terlahir sebagai pribadi yang unik. Hal ini karena semua anak, pada dasarnya telah memiliki kecerdasan yang berbeda di dalam dirinya seperti
Lebih terperinciPERSPEKTIF PENDIDIKAN BERKUALITAS BAGI ANAK
1 PERSPEKTIF PENDIDIKAN BERKUALITAS BAGI ANAK *) Oleh Edi Purwanta **) Pengantar Berbagai pandangan muncul tentang pendidikan, utamanya pendidikan bagi anak.. Masing-masing sangat bergantung pada sudut
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. INSTRUMEN PENELITIAN
LAMPIRAN 1. INSTRUMEN PENELITIAN Intrument Penelitian: Berilah tanda check V pada apa yang anda pahami SS = Sangat setuju, S= Setuju; TS= Tidak setuju, STS= Sangat Tidak Setuju N PERNYATAAN PENILAIAN DIRI
Lebih terperinci58. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB-A)
479 58. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB-A) A. Latar Belakang Muatan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Lebih terperinci2015 STUD I D ESKRIPTIF PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PEND IDIKAN JASMANI D I SLB-A CITEREUP
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap negara yang sudah merdeka sudah sepatutnya negara tersebut mampu untuk membangun dan memperkuat kekuatan sendiri tanpa harus bergantung pada negara lain. Maka
Lebih terperinciBIMBINGAN PADA SISWA DENGAN HAMBATAN. Sosialisasi KTSP
BIMBINGAN PADA SISWA DENGAN HAMBATAN 1 DEFINISI HEARING IMPAIRMENT (TUNARUNGU) TERKANDUNG DUA KATEGORI YAITU: DEAF (KONDISI KEHILANGAN PENDENGARAN YANG BERAT) DAN HARD OF HEARING (KEADAAN MASIH MEMILIKI
Lebih terperinciPermasalahan Anak Usia Taman Kanak-Kanak Oleh: Nur Hayati, S.Pd PGTK FIP UNY
Permasalahan Anak Usia Taman Kanak-Kanak Oleh: Nur Hayati, S.Pd PGTK FIP UNY Pendahuluan Setiap anak memiliki karakteristik perkembangan yang berbeda-beda. Proses utama perkembangan anak merupakan hal
Lebih terperinci