BAB V PENUTUP. 1. Bentuk penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V PENUTUP. 1. Bentuk penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG)"

Transkripsi

1 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Bentuk penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) pada BNI Syariah Cabang Banjarmasin sudah bisa dikatakan baik. Yang mana pelaksanaan dari kelima prinsip GCG sudah bisa menjamin hak dan kewajiban para pihak, stakeholder dan masyarakat umum, yaitu: Prinsip transparansi diterapkan dalam hal transparansi pada para stakeholder, transparansi penyusunan dan laporan keuangan, transparansi informasi produk pada nasabah, dan transparansi dalam hal manajemen resiko. Prinsip Akuntabilitas diterapkan dengan pembentukan organ pelaksana budaya kerja, adanya divisi kepatuhan, pengendalian intern, dan adanya lembaga audit intern dan ekstern. Prinsip Responsibilitas dilaksanakan dengan adanya tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) berupa kegiatan amal. Prinsip Independensi dilaksanakan dengan independensi dalam pengambilan keputusan pembiayaan dan dengan penerapann prinsip-prinsip kehati-hatian. Dan prinsip fairnes atau keadilan dilaksanakan dengan pemberian informasi yang wajar pada nasabah dalam hal penentuan besarnya nisbah dan juga kewajaran dalam pembuatan kebijakan. 2. Kendala yang dihadapi oleh Bank Negara Indonesia Syariah Cabang Banjarmasin dalam penerapan Good Corporate Governance (GCG) 76

2 77 adalah faktor budaya, dimana masih adanya anggapan bahwa pelaksanaan GCG hanya sebatas kepatuhan saja. Upaya yang dilakukan Bank Negara Indonesia Syariah Cabang Banjarmasin untuk mengatasi kendala itu adalah dengan adanya website online Whistblocking System, Gerakan Moral Bersih, Transparan dan Profesional. B. SARAN 1. Kepada Bank Negara Indonesia Syariah Cabang Banjarmasin Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan melihat fakta-fakta yang terjadi, diharapkan Bank Negara Indonesia Syariah Cabang Banjarmasin dapat mempertahankan prestasi yang telah dicapainya, khususnya dalam menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Dan juga diharapkan adanya peningkatan dalam pelaksanaan Corporate Social Responbility (CSR), sebab pelaksanaan CSR akan menjadi strategi bisnis yang bagus bagi bank syariah untuk menjaga atau meningkatkan daya saing melalui reputasi dan kesetiaan merk produk (loyalitas) atau citra bank syariah. Jadi, jika bank syariah ingin tetap mempertahankan eksistensinya dalam dunia perbankan nasional, selain mengejar keuntungan (profit) bank syariah juga memperhatikan dan terlibat dalam pemenuhan kesejahteraan masyarakat ekonomi lemah (miskin) khususnya di lingkungan disekitarnya.

3 78 2. Kepada Bank Syariah Pada Umumnya Sebaiknya budaya kerja yang Islami lebih ditekankan dalam setiap kegiatan perusahaan, apalagi untuk sebuah bank syariah budaya kerja Islami adalah wajib hukumnya. Diharapkan dengan itu semua pelaksanaan prinsip-prinsip GCG bisa lebih maksimal ditambah lagi bahwa dalam ajaran Islam terkandung tentang prinsip-prinsip GCG jadi sebaiknya bank syariah menjadi yang terdepan dalam pelaksanaan GCG. 3. Kepada Pemerintah Sebaiknya Pemerintah menciptakan regulasi atau peraturan pelaksanaan GCG khusus bank syariah agar pelaksanaannya bisa maksimal, sebab selama ini pelaksanaan GCG untuk bank syariah mengacu pada peraturan GCG untuk bank konvensional yang ada pada prinsipnya ada perbedaan antara bank syariah dengan bank konvensional.

4 79 DAFTAR PUSTAKA Buku: Ali, Zainudin. Hukum Perbankan Syariah. Jakarta: PT.Sinar Grafika, 2009 Badudu J.S, Zain, dan Sultan Mohammad. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, Daniri, Achmad, Good Corporate Governance: Konsep Dan Penerapannya Dalam Konteks Indonesia. Jakarta: Ray Indonesia, Djajasudarma, T. Fatimah, Metode Linguistik Ancangan Metode Penelitian dan Kajian. Bandung: Reflika Aditama, Emirzon, Joni, Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance: Paradigma Baru Dalam Praktik Bisnis Indonesia. Yogyakarta: Genta Press, Gandapraja, Permadi, Dasar dan Prinsip Pengawasan Bank, Gramedia Pustaka Utama. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, Hessel, Nogi S. Tangkilisan, Manajemen Keuangan bagi Analisis Kredit Perbankan. Yogyakarta: Balairung&Co, Imam, Sjahputra Tunggal dan Amin Widjaja Tunggal, Membangun Good Corporate Governance (GCG). Jakarta: Indra Surya, Yustiavandana, Penerapan Good Corporate Governance: Mengesampingkan Hak-hak Istimewa demi Kelangsungan Usaha. Jakarta: Kencana, Indonesia, Undang-Undang Tentang BUMN, UU No.19 Tahun 2003, LN No.70 tahun 2003, TLN No.4297, penjelasan umum. Komite Nasional Kebijakan Governance, Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia. Jakarta: Milaharta, Misahrdi, Hak Pemegang Saham Minoritas dalam Rangka Good Corporate Governance, Jakarta: Muhammad, Manajemen Bank Syari ah, edisi revisi, UPP AMP YKPN, Yogyakarta: Piau A Partanto, M. Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer, Surabaya: Arkola,

5 80 Rustika T, Karim, Prospek dan Tantangan Perbankan Syariah Ekonomic Review Journal, Subroto, Penelitian Kualitatif, Jakarta: Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, Sunggono, Bambang, Metodologi Penelitian Hukum. Jakarta: Raja Grafindo Persada, Suwandi, Rini MS, Peran Corporate Governance dalam Proses Restrukturisasi Utang Astra, makalah disampaikan pada seminar Good Corporate Governance, Jakarta. 19 april 2010, h.1dalam M. Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia. Kencana, Jakarta: Kencana, Tjager, I Nyoman, Corporate Governance, Jakarta: PT. Prenhallindo, Triyuwono, Iwan, Persepektif, Metodologi, dan Teori Akuntansi Syariah, cet. I. Jakarta: Raja Grafindo Persada, Internet: Ade, Ikhwan Syaputra, Sebab-sebab Terjadinya Krisis Ekonomi. (29 maret 2015). Alihozi, Strategi Corporate Sosial Responbility Bank Syariah. (20 September 2015). Didin, Hafidhuddin, Budaya Kerja Di Perusahaan Syariah. (Gema Insani Press, 2011). Bebas Riba.wordpress.com diakses tanggal (5 Maret 2015) Endri, Penerapan Good Corporate Governance dalam Perbankan Syariah. (29 maret 2015). MenKU, Sejarah Good Corporate Governance, (08 desember 2015).

BAB V PENUTUP. disimpulkan bahwa Implementasi Good Corporate Governance (GCG) di PT

BAB V PENUTUP. disimpulkan bahwa Implementasi Good Corporate Governance (GCG) di PT 64 BAB V PENUTUP 1.1 KESIMPULAN Dari pemaparan yang telah dijelaskan dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Implementasi Good Corporate Governance (GCG) di PT BSM Cabang Surabaya telah sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan lembaga intermediasi keuangan (financial intermediary institution)

BAB I PENDAHULUAN. merupakan lembaga intermediasi keuangan (financial intermediary institution) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis yang melanda Indonesia yang dimulai pada pertengahan 1997 salah satunya diperparah oleh suatu penerapan tata kelola pada perusahaan. Hal ini ditandai

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Arifin, Syamsul, Falsafah Hukum, Medan: Uniba Press,2011. Balfas, Hamud M, Hukum Pasar Modal Indonesia, Jakarta : PT.

DAFTAR PUSTAKA. Arifin, Syamsul, Falsafah Hukum, Medan: Uniba Press,2011. Balfas, Hamud M, Hukum Pasar Modal Indonesia, Jakarta : PT. DAFTAR PUSTAKA BUKU : Alijoyo, Antonius dan Zaini Subarto, Komisi Independen Pengerak Praktik GCG di Perusahaan, Jakarta :PT. Indeks Kelompok Gramedia, 2004. Achmad,Danari M, Good Corporate Governance

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Amal, Ichlasul, Hubungan Pusat Daerah Dalam Pembangunan, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2013.

DAFTAR PUSTAKA. Amal, Ichlasul, Hubungan Pusat Daerah Dalam Pembangunan, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2013. 91 DAFTAR PUSTAKA A. Buku Amal, Ichlasul, Hubungan Pusat Daerah Dalam Pembangunan, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2013. Alijoyo, Antonius dan Subarto Zain, Komisaris Independen, Penggerak Praktik GCG

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA. 1. Sejarah Berdirinya PT. Bank Negara Indonesia Syariah

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA. 1. Sejarah Berdirinya PT. Bank Negara Indonesia Syariah BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Berdirinya PT. Bank Negara Indonesia Syariah Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem perbankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh suatu kerangka tata kelola (corporate governance

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh suatu kerangka tata kelola (corporate governance 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Suatu perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnisnya akan dipengaruhi oleh suatu kerangka tata kelola (corporate governance framework). Kerangka tersebut dibentuk

Lebih terperinci

BAB III PENUTUP. ditarik kesimpulan bahwa peranan Komisaris Independen dalam rangka

BAB III PENUTUP. ditarik kesimpulan bahwa peranan Komisaris Independen dalam rangka BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa peranan Komisaris Independen dalam rangka implementasi Good Corporate Governance

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Good Corpossrate Governance (GCG) adalah suatu istilah yang sudah tidak asing lagi. Dengan keadaan saat ini, khususnya dalam dunia perekonomian, pengelolaan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. modal sendiri, nisbah bagi hasil, LAR (Loan to Assets Ratio) dan CAR (Capital

BAB V PENUTUP. modal sendiri, nisbah bagi hasil, LAR (Loan to Assets Ratio) dan CAR (Capital BAB V PENUTUP Penelitian ini memiliki tujuan untuk meneliti pengaruh dana pihak ketiga, modal sendiri, nisbah bagi hasil, LAR (Loan to Assets Ratio) dan CAR (Capital Adequacy Ratio) terhadap pembiayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahwa segala sesuatu harus dilakukan secara rapi, benar, tertib, dan teratur.

BAB I PENDAHULUAN. bahwa segala sesuatu harus dilakukan secara rapi, benar, tertib, dan teratur. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pandangan ajaran Islam menurut Didin Hafidhuddin dijelaskan bahwa segala sesuatu harus dilakukan secara rapi, benar, tertib, dan teratur. Proses-prosesnya harus

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. penerapan Good Corporate Governance (GCG) yang diukur menggunakan hasil

BAB V PENUTUP. penerapan Good Corporate Governance (GCG) yang diukur menggunakan hasil BAB V PENUTUP Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah kualitas penerapan Good Corporate Governance (GCG) yang diukur menggunakan hasil dari nilai self assessment berpengaruh terhadap

Lebih terperinci

- 2 - PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Angka 1 sampai dengan angka 13 Cukup jelas.

- 2 - PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Angka 1 sampai dengan angka 13 Cukup jelas. PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 33 /PBI/2009 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH UMUM Seiring dengan perkembangan industri perbankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis dan ekonomi di era globalisasi saat ini sudah berkembang semakin pesat, sehingga mengakibatkan persaingan dalam dunia usaha menjadi semakin

Lebih terperinci

12Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

12Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Modul ke: Fakultas 12Pasca Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Cecep Winata

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Mekanisme pembiayaan istishna: nasabah datang ke bank untuk

BAB V PENUTUP. dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Mekanisme pembiayaan istishna: nasabah datang ke bank untuk BAB V PENUTUP A. Simpulan Dari uraian permasalahan yang di angkat oleh penulis, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Mekanisme pembiayaan istishna: nasabah datang ke bank untuk melakukan

Lebih terperinci

PERANAN ASAS GOOD CORPORATE GOVERNANCE DALAM PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN DI INDUSTRI PERBANKAN

PERANAN ASAS GOOD CORPORATE GOVERNANCE DALAM PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN DI INDUSTRI PERBANKAN PERANAN ASAS GOOD CORPORATE GOVERNANCE DALAM PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN DI INDUSTRI PERBANKAN ABSTRACT oleh Gustav Satria Arief Bimantara I Gusti Ketut Ariawan Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas

Lebih terperinci

PENGATURAN PENILAIAN DAN EVALUASI KUALITAS PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA

PENGATURAN PENILAIAN DAN EVALUASI KUALITAS PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA PENGATURAN PENILAIAN DAN EVALUASI KUALITAS PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA Oleh Made Ayu Mas Prima Mandasari Marwanto Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. krisis, perbankan syariah mulai dapat berdiri sedangkan sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. krisis, perbankan syariah mulai dapat berdiri sedangkan sebagian besar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Indonesia dengan mayoritas penduduk muslim kini semakin mengenal perbankan syariah. Semakin banyak yang menyadari bahwa perlunya lembaga keuangan yang beroperasional

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA BANK MUAMALAT INDONESIA, BANK SYARIAH MANDIRI, DAN BNI SYARIAH

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA BANK MUAMALAT INDONESIA, BANK SYARIAH MANDIRI, DAN BNI SYARIAH ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA BANK MUAMALAT INDONESIA, BANK SYARIAH MANDIRI, DAN BNI SYARIAH ARTIKEL PUBLIK ILMIAH Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

Analisis Pengungkapan Good Corporate Governance (GCG) pada Perusahaan Indeks Pefindo25 (SME Index) Tahun

Analisis Pengungkapan Good Corporate Governance (GCG) pada Perusahaan Indeks Pefindo25 (SME Index) Tahun Analisis Pengungkapan Good Corporate Governance (GCG) pada Perusahaan Indeks Pefindo25 (SME Index) Tahun 2011-2013 Diana Alfrita (dianaalfrita1204@gmail.com) Mahasiswa Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas 1 BAB I PENDAHULUAN 1) Latar Belakang Perseroan Terbatas (selanjutnya disingkat PT) merupakan subyek hukum yang berhak menjadi pemegang hak dan kewajiban, termasuk menjadi pemilik dari suatu benda atau

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) PADA BUMD KABUPATEN SUMENEP (STUDI PADA PT. BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (BPRS) BHAKTI SUMEKAR SUMENEP)

IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) PADA BUMD KABUPATEN SUMENEP (STUDI PADA PT. BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (BPRS) BHAKTI SUMEKAR SUMENEP) IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) PADA BUMD KABUPATEN SUMENEP (STUDI PADA PT. BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (BPRS) BHAKTI SUMEKAR SUMENEP) Astri Furqani dan Isnani Yuli Andini (As3oke_dech@yahoo.com)

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP Penerapan Good Corporate Governance (GCG) untuk mengelola. Manajemen Risiko Perbankan di PT BSM Cabang Makassar

BAB VI PENUTUP Penerapan Good Corporate Governance (GCG) untuk mengelola. Manajemen Risiko Perbankan di PT BSM Cabang Makassar BAB VI PENUTUP 1.1 Kesimpulan 1.1.1 Penerapan Good Corporate Governance (GCG) untuk mengelola Manajemen Risiko Perbankan di PT BSM Cabang Makassar Dari pemaparan yang telah dijelaskan di atas, maka penelitian

Lebih terperinci

PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERDASARKAN PRINSIP MURABAHAH PADA BANK NAGARI UNIT SYARIAH PADANG SKRIPSI

PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERDASARKAN PRINSIP MURABAHAH PADA BANK NAGARI UNIT SYARIAH PADANG SKRIPSI PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERDASARKAN PRINSIP MURABAHAH PADA BANK NAGARI UNIT SYARIAH PADANG SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Hukum Disusun Oleh :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki unit audit internal atau biasa disebut GAI (Grup Audit Internal) untuk

BAB I PENDAHULUAN. memiliki unit audit internal atau biasa disebut GAI (Grup Audit Internal) untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan publik, bank dan BUMN di Indonesia saat ini wajib memiliki unit audit internal atau biasa disebut GAI (Grup Audit Internal) untuk membantu memastikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha antar bank syariah yang semakin tajam dewasa ini telah

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha antar bank syariah yang semakin tajam dewasa ini telah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan usaha antar bank syariah yang semakin tajam dewasa ini telah mendorong munculnya berbagai jenis produk dan sistem usaha dalam berbagai keunggulan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (2009 : 67) mencoba memberikan definisi dari kinerja, antara lain sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (2009 : 67) mencoba memberikan definisi dari kinerja, antara lain sebagai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Mangkunegara di dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia (2009 : 67) mencoba memberikan definisi dari kinerja, antara lain sebagai berikut Kinerja adalah hasil kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan Inggris pada tahun 1980-an yang terjadi pada perusahaan-perusahaan di

BAB I PENDAHULUAN. dan Inggris pada tahun 1980-an yang terjadi pada perusahaan-perusahaan di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada mulanya Corporate Governance dilatarbelakangi oleh negara Amerika dan Inggris pada tahun 1980-an yang terjadi pada perusahaan-perusahaan di negara tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pesat selama dekade terakhir ini. Disamping adanya dukungan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pesat selama dekade terakhir ini. Disamping adanya dukungan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Lembaga keuangan syari ah di Indonesia telah menunjukkan perkembangan pesat selama dekade terakhir ini. Disamping adanya dukungan pemerintah dan sambutan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Corporate Governance II.1.1 Pengertian Corporate Governance Kata governance berasal dari bahasa Perancis gubernance yang berarti pengendalian. Selanjutnya kata tersebut dipergunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Seiring dengan berkembangnya. mendorong kesinambungan dan kelangsungan hidup perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Seiring dengan berkembangnya. mendorong kesinambungan dan kelangsungan hidup perusahaan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dunia usaha yang semakin berkembang dengan pesatnya pada setiap perusahaan baik yang bergerak dibidang jasa, perdagangan, maupun manufaktur selalu berhadapan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban yang harus dilaksanakan oleh suatu perusahaan dimana merupakan

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban yang harus dilaksanakan oleh suatu perusahaan dimana merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Corporate social responsibility (CSR) merupakan salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh suatu perusahaan dimana merupakan wujud tanggungjawab dan sikap

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. berdasarkan prinsip syariah, di dalam bank syariah tidak menggunakan sistem

BAB V PENUTUP. berdasarkan prinsip syariah, di dalam bank syariah tidak menggunakan sistem BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti di Bank Syariah Mandiri KCP Surabaya Sungkono di Komplek Ruko Darmo Galeria, Jl. Mayjen Surabaya.Bank syariah adalah bank yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang baik Good Corporate Governance (GCG), sedangakan di luar perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. yang baik Good Corporate Governance (GCG), sedangakan di luar perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang mampu menyeimbangkan kepentingan, baik kepentingan di dalam perusahaan maupun kepentingan di luar perusahaan. Kepentingan

Lebih terperinci

Tanggung jawab perusahaan tidak hanya diberikan kepada pemegang saham, namun juga kepada Stakeholders

Tanggung jawab perusahaan tidak hanya diberikan kepada pemegang saham, namun juga kepada Stakeholders 1. Jawaban Forum Makanisme dan pelaksanaan Good Corporate Governance akan sangat bermanfaat dalam mengatur dan mengendalikan perusahaan sehingga menciptakan nilai tambah (value added) untuk semua Stakeholders,

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. pa-fungsi-tugas-wewenang-customer-service-bank/amp/ [29 Agustus 2017] Agus Bank Syariah Mandiri Kepala Warung Mikro.

DAFTAR PUSTAKA. pa-fungsi-tugas-wewenang-customer-service-bank/amp/ [29 Agustus 2017] Agus Bank Syariah Mandiri Kepala Warung Mikro. DAFTAR PUSTAKA Ackbar, Maizul. 2012. Apa Fungsi, Tugas & Wewenang Customer Service Bank. [Online] http://www.google.co.id/amps/s/pelatihanbank.wordpress.com/2012/12/22/a pa-fungsi-tugas-wewenang-customer-service-bank/amp/

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang tentu sangat perlu akan kehadiran sektor

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang tentu sangat perlu akan kehadiran sektor BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Entitas perbankan sudah bukan hal yang baru lagi bagi masyarakat di Indonesia, banyak ragam dan jenis layanan yang ditawarkan oleh perbankan. Indonesia sebagai negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada umumnya, suatu perusahaan didirikan dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada umumnya, suatu perusahaan didirikan dengan tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya, suatu perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan tersebut secara maksimal. Nilai perusahaan dicerminkan dari harga saham

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Adrian Sutedi, 2011, Good Corporate Governance, Jakarta Sinar Grafika

DAFTAR PUSTAKA. Adrian Sutedi, 2011, Good Corporate Governance, Jakarta Sinar Grafika 89 DAFTAR PUSTAKA Adrian Sutedi, 2011, Good Corporate Governance, Jakarta Sinar Grafika Amin Wijaya Tunggal dan Imam Sjahputra Tunggal, 2002, Memahami Konsep Corporate Governance, Jakarta, Havarindo Bambang

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Al-Qur an Al Karim Dan Terjemahnya, Departemen Agama RI, CV. Thoha Putra

DAFTAR PUSTAKA. Al-Qur an Al Karim Dan Terjemahnya, Departemen Agama RI, CV. Thoha Putra 177 DAFTAR PUSTAKA Kitab Al-Qur an Al Karim Dan Terjemahnya, Departemen Agama RI, CV. Thoha Putra Semarang, 1996. Buku Abdul Wahab Khalaf, 1978, Ilmu Ushul Fiqih, Darul Qalam, Kuwait. Adiwarman A. Karim,

Lebih terperinci

BAB IV PEMAHAMAN KARYAWAN TERHADAP SITEM MANAJEMEN SYARIAH DI KJKS BMT WALISONGO SEMARANG

BAB IV PEMAHAMAN KARYAWAN TERHADAP SITEM MANAJEMEN SYARIAH DI KJKS BMT WALISONGO SEMARANG BAB IV PEMAHAMAN KARYAWAN TERHADAP SITEM MANAJEMEN SYARIAH DI KJKS BMT WALISONGO SEMARANG A. Pemahaman karyawan terhadap system manajemen syari ah KJKS BMT Walisongo Semarang adalah sebuah Lembaga Keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsep good corporate governance (GCG). Konsep ini sebenarnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. konsep good corporate governance (GCG). Konsep ini sebenarnya merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu konsep yang saat ini sedang menjadi mainstream adalah konsep good corporate governance (GCG). Konsep ini sebenarnya merupakan turunan dari konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sosialisasi dan pengembangan era good corporate governance di Indonesia dewasa ini lebih ditujukkan kepada perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) khususnya

Lebih terperinci

PENULISAN HUKUM PENERAPAN PRINSIP KEHATI-HATIAN PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH DALAM PERBANKAN SYARIAH

PENULISAN HUKUM PENERAPAN PRINSIP KEHATI-HATIAN PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH DALAM PERBANKAN SYARIAH PENULISAN HUKUM PENERAPAN PRINSIP KEHATI-HATIAN PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH DALAM PERBANKAN SYARIAH (Studi di PT. BNI Syariah Kantor Cabang Malang) Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesempatan memperoleh dan meningkatkan kesejahteraan. 1 Mengingat prospek

BAB I PENDAHULUAN. kesempatan memperoleh dan meningkatkan kesejahteraan. 1 Mengingat prospek BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu sumber pembiayaan perusahaan secara jangka panjang. Keberadaan institusi ini bukan hanya sebagai wahana sumber pembiayaan saja, tetapi

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. A. Karim, Adiwarman Bank Islam Analisis Fiqih dan keuangan (Jakarta: RajaGrafindo Persada.

DAFTAR PUSTAKA. A. Karim, Adiwarman Bank Islam Analisis Fiqih dan keuangan (Jakarta: RajaGrafindo Persada. DAFTAR PUSTAKA Buku: A. Karim, Adiwarman. 2008. Bank Islam Analisis Fiqih dan keuangan (Jakarta: RajaGrafindo Persada. A. Partanto Pius dan M. Dahlan Al Barry. 1994. Kamus Ilmiah Populer Surabaya: Arloka.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ketidakstabilan dunia bisnis memperlihatkan lemahnya penerapan good corporate

BAB I PENDAHULUAN. Ketidakstabilan dunia bisnis memperlihatkan lemahnya penerapan good corporate BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketidakstabilan dunia bisnis memperlihatkan lemahnya penerapan good corporate governance (GCG) didalam perusahaan, tata kelola perusahaan yang baik atau GCG dianggap

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Surabaya di JL.Raya Darmo Surabaya. Bank syariah adalah bank yang

BAB V PENUTUP. Surabaya di JL.Raya Darmo Surabaya. Bank syariah adalah bank yang BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti di Bank Jatim Syariah Unit Surabaya di JL.Raya Darmo 105-107 Surabaya. Bank syariah adalah bank yang yang kegiatan operasionalnya

Lebih terperinci

SILABUS BERBASIS KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia/Indonesian Qualification Frame Work)

SILABUS BERBASIS KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia/Indonesian Qualification Frame Work) FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI) UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY BANDA ACEH SILABUS BERBASIS KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia/Indonesian Qualification Frame Work) Mata Kuliah Kode

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh corporate social

BAB V PENUTUP. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh corporate social BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh corporate social responsibility dan mekanisme good corporate governance terhadap nilai perusahaan melalui dengan ukuran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. transparan dan dapat dipertanggungjawakan, kondisi ini disebut Good Corporate

BAB I PENDAHULUAN. transparan dan dapat dipertanggungjawakan, kondisi ini disebut Good Corporate BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya era demokrasi dan birokrasi pada saat ini maka semakin banyak tuntutan publik agar tercipta adanya transparansi dan akuntabilitas, agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian di Indonesia semakin berkembang dan menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian di Indonesia semakin berkembang dan menjadikan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kondisi perekonomian di Indonesia semakin berkembang dan menjadikan industri keuangan salah satu industri yang berkembang secara pesat dan memiliki kompleksitas

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. bantuan program SPSS mengenai pengaruh promosi dan produk terhadap. maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

BAB V PENUTUP. bantuan program SPSS mengenai pengaruh promosi dan produk terhadap. maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 100 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan rumusan masalah, hipotesis dan hasil analisis data melalui bantuan program SPSS mengenai pengaruh promosi dan produk terhadap peningkatan jumlah transaksi pada

Lebih terperinci

KEWRAUSAHAAN, ETIKA PROFESI dan HUKUM BISNIS

KEWRAUSAHAAN, ETIKA PROFESI dan HUKUM BISNIS KEWRAUSAHAAN, ETIKA PROFESI dan HUKUM BISNIS Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Magisster Akuntasi www.mercubuana.ac.id The System and Structure of GCG Dosen Pengampu : Mochammad

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang didukung data dan informasi yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Simpulan yang dapat ditarik dari uraian sebelumnya adalah : dengan menggunakan pendekatan Laba Rugi.

BAB V PENUTUP. Simpulan yang dapat ditarik dari uraian sebelumnya adalah : dengan menggunakan pendekatan Laba Rugi. BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Simpulan yang dapat ditarik dari uraian sebelumnya adalah : 1. Kinerja keuangan Bank Muamalat Indonesia (BMI) Tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 yang dihitung dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Pajak penghasilan yang. suka manajemen perusahaan melakukan tindakan pajak agresif.

BAB I PENDAHULUAN. negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Pajak penghasilan yang. suka manajemen perusahaan melakukan tindakan pajak agresif. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapat timbal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berkenaan dengan permasalahan Good Corporate Governance (GCG) seketika

BAB I PENDAHULUAN. yang berkenaan dengan permasalahan Good Corporate Governance (GCG) seketika BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak peristiwa hantaman krisis multidimensi melanda negeri ini, wacana yang berkenaan dengan permasalahan Good Corporate Governance (GCG) seketika menjadi

Lebih terperinci

Tugas Manajemen Risiko NAMA KELOMPOK : 1. Aditya Bangun Subagja Heru Setyawan Ella Rizky Aisah

Tugas Manajemen Risiko NAMA KELOMPOK : 1. Aditya Bangun Subagja Heru Setyawan Ella Rizky Aisah Tugas Manajemen Risiko NAMA KELOMPOK : 1. Aditya Bangun Subagja 20120730021 2. Heru Setyawan 20120730025 3. Ella Rizky Aisah 20120730028 Soal! 1. A. PBI No : 13 / 1 / PBI / 2011 Tentang Penilaian kesehatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang berkenaan dengan bagaimana strategi pemasaran produk safe deposit box ib

BAB III METODE PENELITIAN. yang berkenaan dengan bagaimana strategi pemasaran produk safe deposit box ib BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan sifat penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu langsung meneliti kelapangan untuk menggali

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Atmasamita, Romli, Pengantar Hukum Kejahatan Bisnis, (Bogor: Kencana, 2003).

DAFTAR PUSTAKA. Atmasamita, Romli, Pengantar Hukum Kejahatan Bisnis, (Bogor: Kencana, 2003). DAFTAR PUSTAKA A. Buku-buku Atmasamita, Romli, Pengantar Hukum Kejahatan Bisnis, (Bogor: Kencana, 2003). Bakrie, Aburizal, Good Corporate Governance: Sudut Pandang Pengusaha, Jurnal Hukum Ekonomi, Vol.

Lebih terperinci

Kesimpulan Umum hasil Self Assessment atas Penerapan Tata Kelola BPR

Kesimpulan Umum hasil Self Assessment atas Penerapan Tata Kelola BPR Kesimpulan Umum hasil Self Assessment atas Penerapan Tata Kelola BPR Berdasarkan hasil Self Assessment atas Penerapan Tata Kelola PT. BPR CIPATUJAH JABAR periode Desember 2017, disampaikan hal-hal sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengevaluasi kegiatan-kegiatan organisasi yang dilaksanakan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengevaluasi kegiatan-kegiatan organisasi yang dilaksanakan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Audit Internal 2.1.1 Pengertian Audit Internal Audit internal menurut Hiro Tugiman (2001:11) adalah suatu fungsi penilaian yang independen yang ada dalam suatu organisasi dengan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Agoes, Sukrisno Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan Publik. Edisi Ketiga. Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI.

DAFTAR PUSTAKA. Agoes, Sukrisno Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan Publik. Edisi Ketiga. Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI. DAFTAR PUSTAKA Agoes, Sukrisno. 2008. Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan Publik. Edisi Ketiga. Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI.. 2012. Auditing, edisi 4, buku 1. Jakarta: Salemba Empat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk memperoleh keuntungan dan untuk meningkatkan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham.

Lebih terperinci

Munir Fuady, 2000, Jaminan Fidusia, Citra Aditya Bakti, Bandung

Munir Fuady, 2000, Jaminan Fidusia, Citra Aditya Bakti, Bandung DAFTAR PUSTAKA A. BUKU-BUKU : Bahsan, 2007,Hukum Jaminan dan Jaminan Kredit Perbankan Indonesia, PT. Raja Grafindo Persada, Bambang Riswanto, 2005, Sejarah dan Pengertian Fidusia, Citra Aditya Bakti, Bandung.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digariskan. Audit internal modern menyediakan jasa- jasa yang mencakup

BAB I PENDAHULUAN. digariskan. Audit internal modern menyediakan jasa- jasa yang mencakup BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pelaksanaan pengendalian internal di suatu perusahaan dapat dilakukan secara langsung oleh anggota perusahaan dan dapat pula dilakukan oleh suatu departemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi dampak globalisasi, kemajuan informasi teknologi, dan keterbukaan

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi dampak globalisasi, kemajuan informasi teknologi, dan keterbukaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ketatnya persaingan usaha menuntut banyak perusahaan di Indonesia untuk lebih transparan dalam mengungkap informasi perusahaan (Fuad,2006). Dalam menghadapi dampak

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE DALAM PRAKTIK PERBANKAN SYARIAH PADA BANK NEGARA INDONESIA YOGYAKARTA

IMPLEMENTASI PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE DALAM PRAKTIK PERBANKAN SYARIAH PADA BANK NEGARA INDONESIA YOGYAKARTA IMPLEMENTASI PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE DALAM PRAKTIK PERBANKAN SYARIAH PADA BANK NEGARA INDONESIA YOGYAKARTA Oleh : Ni Kadek Anindya Anggita Sary I Ketut Suardita I Made Dedy Priyanto Bagian Hukum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengemuka di dunia perusahaan multinasional. Corporate Social

BAB I PENDAHULUAN. mengemuka di dunia perusahaan multinasional. Corporate Social 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Corporate Social Responsibility (CSR), merupakan wacana yang sedang mengemuka di dunia perusahaan multinasional. Corporate Social Responsibility (CSR) ini

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 3 1.1 Latar Belakang... 3 1.2 Landasan Hukum... 3 1.3 Maksud dan Tujuan...

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, Penelitian kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang utama yang harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang utama yang harus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang utama yang harus dilakukan oleh para produsen dalam upaya mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan agar lebih berkembang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan pada Bab sebelumnya

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan pada Bab sebelumnya BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan pada Bab sebelumnya tentang peran Public Relations sebagai pelaksana Program Sosial Bank Indonesia dalam mewujudkan Good

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Bagi perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki oleh masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Bagi perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki oleh masyarakat, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan dibuatnya laporan keuangan oleh perusahaan adalah untuk memberikan informasi secara lengkap mengenai aktifitas ekonomi suatu perusahaan. Bagi perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Adapun Teori yang dapat mendukung berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti: 1. Teori Keagenan(Agency Theory) Teori Keagenan (Agency Theory) merupakan teori

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dengan dilahirkannya Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dengan dilahirkannya Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan berkembang pesatnya bisnis Perbankan di Indonesia, yang mana perkembangan bisnis perbankan tersebut telah diantisipasi oleh pemerintah dengan dilahirkannya

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembiayaan mudharabah

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembiayaan mudharabah BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembiayaan mudharabah dan pembiayaan musyarakah terhadap profitabilitas yang diproksikan dengan Return On Asset (ROA) pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persatuan. Hal ini terlihat dari unsur-unsur yang dicapai dari inti agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. persatuan. Hal ini terlihat dari unsur-unsur yang dicapai dari inti agama Islam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sudah menjadi kebenaran yang mutlak bahwa Islam adalah agama persatuan. Hal ini terlihat dari unsur-unsur yang dicapai dari inti agama Islam sendiri. Di samping

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berat karena selain dituntut untuk mendapatkan laba (profit) dalam jangka panjang

BAB I PENDAHULUAN. berat karena selain dituntut untuk mendapatkan laba (profit) dalam jangka panjang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi, tantangan yang dihadapi oleh perusahaan semakin berat karena selain dituntut untuk mendapatkan laba (profit) dalam jangka panjang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya yang hakiki, good corporate governance atau GCG

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya yang hakiki, good corporate governance atau GCG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya yang hakiki, good corporate governance atau GCG merupakan suatu sistem yang perangkat yang mengatur hubungan di antara semua pihak yang terlibat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. korporasi tersebut menunjukkan bahwa organ-organ perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. korporasi tersebut menunjukkan bahwa organ-organ perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Corporate Governance ( CG ) telah menjadi topik bahasan utama di bisnis global seiring dengan meningkatnya kompleksitas dan tekanan persaingan bisnis yang di hadapi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa PT Jasa Raharja sebagai salah satu BUMN di Indonesia telah dapat menerapkan tata kelola perusahaan

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis mengenai Penerapan Good Corporate Governance

BAB 5 PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis mengenai Penerapan Good Corporate Governance BAB 5 PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil analisis mengenai Penerapan Good Corporate Governance pada PT Perkebunan Nusantara XII (Persero), maka dapat disimpulkan, sebagai berikut : 1. Penerapan Good Corporate

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kesimpulan bahwa sistem corporate governance yang buruk dalam. menimpa negara-negara ASEAN. Praktik-praktik corporate governance

BAB 1 PENDAHULUAN. kesimpulan bahwa sistem corporate governance yang buruk dalam. menimpa negara-negara ASEAN. Praktik-praktik corporate governance BAB 1 A. Latar Belakang PENDAHULUAN Menurut laporan world bank dalam Sutedi (2012), pada tahun 1999 penyebab terjadinya krisis ekonomi di asia timur dikarenakan oleh kegagalan dalam penerapan corporate

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berbasis syariah dalam tiga dekade terakhir, lembaga keuangan telah

BAB I PENDAHULUAN. yang berbasis syariah dalam tiga dekade terakhir, lembaga keuangan telah Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pesatnya pertumbuhan bisnis syariah dalam berbagai bidang di dunia maupun Indonesia mendorong adanya kebutuhan yang tinggi akan akuntansi

Lebih terperinci

4 BAB V SIMPULAN DAN SARAN. internal terhadap penerapan good corporate governance, maka penulis dapat

4 BAB V SIMPULAN DAN SARAN. internal terhadap penerapan good corporate governance, maka penulis dapat 4 BAB V SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan pada pembahasan bab sebelumnya mengenai pengaruh independensi dan kompentensi auditor internal terhadap penerapan good corporate

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Penelitian ini meneliti tentang analisis peranan Auditor Internal Bank OCBC NISPr terhadap penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Berdasarkan hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan meningkat dalam hampir dua dekade belakangan ini, terlebih setelah

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan meningkat dalam hampir dua dekade belakangan ini, terlebih setelah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perhatian terhadap praktek Good Corporate Governance (GCG) pada perusahaan meningkat dalam hampir dua dekade belakangan ini, terlebih setelah pemerintah Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disebut dengan Good Corporate Governance. Good Corporate Governance. yang berpartisipasi dalam pengelolaan dan kinerja perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. disebut dengan Good Corporate Governance. Good Corporate Governance. yang berpartisipasi dalam pengelolaan dan kinerja perusahaan. BAB I PENDAHULUAN B. Latar Belakang Dewasa ini perusahaan dituntut untuk melakukan perbaikan tata kelola guna meningkatkan kepercayaan investor baik domestik maupun asing yang disebut dengan Good Corporate

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi ini, tuntutan terhadap paradigma good governance dalam seluruh kegiatan tidak dapat dielakkan lagi. Istilah good governance sendiri

Lebih terperinci

FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS

FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS II. PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARISIS Tujuan Untuk menilai: Kecukupan jumlah, komposisi, integritas dan kompetensi

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Industri yang bergerak di bidang keuangan (sektor perbankan),

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Industri yang bergerak di bidang keuangan (sektor perbankan), BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri yang bergerak di bidang keuangan (sektor perbankan), merupakan industri yang cukup berbeda dengan industri lainnya. Dari segi aktivitas, perbankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sektor terpenting dalam perekonomian adalah lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sektor terpenting dalam perekonomian adalah lembaga BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu sektor terpenting dalam perekonomian adalah lembaga keuangan. Lembaga keuangan bertindak selaku lembaga yang menyediakan jasa keuangan bagi nasabahnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. selama beberapa tahun terakhir ini. Banyak orang berbicara tentang CSR dan

BAB I PENDAHULUAN. selama beberapa tahun terakhir ini. Banyak orang berbicara tentang CSR dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility) yang selanjutnya disebut CSR menjadi topik hangat yang sering dibicarakan selama beberapa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat, 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat, banyaknya perusahaan-perusahaan baru yang saling bermunculan membuat perusahaan lebih efisiensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai wakil dari pemilik juga memiliki kepentingan pribadi sehingga perilaku

BAB I PENDAHULUAN. sebagai wakil dari pemilik juga memiliki kepentingan pribadi sehingga perilaku BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Good Corporate Governance merupakan sistem tata kelola yang diterapkan pada suatu perusahaan sebagai langkah antisipatif untuk mengatasi permasalahan keagenan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Praktek Good Corporate Governance (GCG) masih dianggap cukup baru di Indonesia. Perhatian mengenai Corporate Governance masih kurang populer di Indonesia walaupun

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Anderson, James E. Public Policy Making. New York: Holt, Rinehart and Winston, 1984

DAFTAR PUSTAKA. Anderson, James E. Public Policy Making. New York: Holt, Rinehart and Winston, 1984 DAFTAR PUSTAKA A. Buku Abdullah, Burhanuddin. Strategi Kebijakan Moneter dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan. Bandung: Universitas Padjajaran, 2003 Anderson, James E. Public Policy Making.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perbankan yang semakin pesat saat ini menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perbankan yang semakin pesat saat ini menimbulkan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Penelitian Perkembangan perbankan yang semakin pesat saat ini menimbulkan persaingan bank semakin ketat, persaingan ini mengakibatkan pasar perbankan semakin dinamis

Lebih terperinci