MORTALITAS PASIEN STROK PERDARAHAN INTRASEREBRAL MENGGUNAKAN SKOR INTRACEREBRAL HEMORRHAGE ( SKOR ICH ) DI MAKASSAR
|
|
- Yuliani Kusumo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MORTALITAS PASIEN STROK PERDARAHAN INTRASEREBRAL MENGGUNAKAN SKOR INTRACEREBRAL HEMORRHAGE ( SKOR ICH ) DI MAKASSAR MORTALITY OF PATIENT WITH INTRACEREBRAL HEMORRHAGE STROKE WITH INTRACEREBRAL HEMORRHAGE SCORE (ICH SCORE) IN MAKASSAR Ibrahim Arifin, Cahyono Kaelan, Muhammad Akbar, Abdul Muis, Jumraini Tammasse, Idham Jaya Ganda Ilmu Penyakit Saraf, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar Alamat Korespondensi : Ibrahim Arifin Ilmu Penyakit Saraf, Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar, HP : ( ibrahimarifin67@gmail.com)
2 Abstrak Morbiditas dan mortalitas yang disebabkan oleh strok perdarahan intraserebral (PIS) cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor prediktor mortalitas menggunakan skor ICH pada pasien strok perdarahan intraserebral di Makassar.Penelitian ini merupakan penelitian kohort prospektif pada pasien strok perdarahan intraserebral akut yang dilakukan di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo dan jejaringnya. Pasien strok perdarahan intraserebral akut yang memenuhi kriteria inklusi diperiksa skor ICH dan angka kematian dalam 30 hari.hasil penelitian menunjukkan bahwa skor ICH dapat dijadikan alat prediksi mortalitas 30 hari pasien strok perdarahan intraserebral akut di Makassar. Kata kunci : Strok Perdarahan Intraserebral Akut, Skor ICH, Angka Kematian Abstract Morbidity and mortality caused by intracerebral hemorrhage stroke (ICH) are quite high. The aim of this study was to analyze the factor predictors of mortality using ICH scores in stroke patients with ICH in Makassar. This study was a prospective cohort study in patients with acute intracerebral hemorrhage stroke conducted in Wahidin Sudirohusodo Hospital and its network. Acute intracerebral hemorrhage stroke patients fulfilled the inclusion criteria were examined with ICH score and mortality within 30 days.the results indicated that the scores can be used as a predictor of ICH 30-day mortality of patients with acute intracerebral hemorrhage stroke in Makassar. Keywords: Acute ICH stroke, ICH Score, Mortality
3 PENDAHULUAN Strok merupakan penyebab kematian utama di berbagai negara. Insidensi strok kirakira kasus pertahun (strok baru kasus), 20% diantaranya meninggal dalam tahun pertama setelah kejadian strok. Diperkirakan pada tahun 2050 jumlah ini akan meningkat menjadi 1 juta pertahun ( Becker, 2010). Di Indonesia, strok merupakan penyebab kematian tertinggi sama dengan penyakit jantung (Riset Kesehatan Dasar, 2008). Walau sejak tahun , angka kematian akibat stroke sudah menurun 22,8%, namun terdapat kecenderungan peningkatan kasus stroke dalam hal kematian, kejadian, maupun kecacatan di negara berkembang (Aliah, 2005; Perdossi, 2011). Strok perdarahan intraserebral (PIS) merupakan 10 sampai 15% kasus strok akut (Sutherland dkk., 2006; Albers dkk., 2008). Morbiditas dan mortalitas yang disebabkan oleh PIS cukup tinggi ( Morgenstern dkk., 2010; Van-Asch dkk., 2010; Zhang dkk., 2003 ), belum ada pengurangan tingkat kematian strok perdarahan intraserebral dalam beberapa dekade terakhir ( Qureshi dkk., 2009 ). Ada banyak model untuk memprediksi luaran setelah strok perdarahan intraserebral. Namun, beberapa dari model ini menggunakan persamaan aljabar kompleks dalam memprediksi luaran, dan tidak ada yang disederhanakan menjadi skala penilaian klinis standar yang digunakan secara internasional analog dengan skala GCS, NIHSS, Hunt-Hess, WFNS, atau Spetzler-Martin. Hemphill dkk. (2001), Menemukan bahwa masing-masing parameter skor ICH merupakan prediktor independen dari luaran dan berkorelasi skor dengan mortalitas 30 hari pasien strok perdarahan intraserebral akut.. Di antara model prediksi, skor ICH adalah paling populer, karena kesederhanaan dan akurasi. Skor tersebut terdiri dari 5 karakteristik: Usia> 80 tahun, Glasgow Coma Scale (GCS), lokasi infratentorial, volume hematoma dan adanya perdarahan intraventrikular. Penelitian ini bertujuan menganalisa faktor-faktor prediktor mortalitas menggunakan skor ICH pada pasien strok PIS. BAHAN DAN METODE Desain penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan studi cohort prospective untuk menganalisa faktor-faktor prediktor mortalitas menggunakan skor ICH pada pasien strok perdarahan intraserebral akut.
4 Lokasi dan Rancangan penelitian Penelitian ini dilakukan di Instalasi Gawat Darurat RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar dan RS jejaringnya dengan menggunakan data primer pasien yang masuk di IGD mulai Juni 2014 sampai dengan Desember Populasi dan sampel Populasi penelitian adalah semua pasien strok perdarahan intraserebral akut di RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar dan RS jejaringnya. Sampel penelitian adalah data dari seluruh populasi terjangkau yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi adalah semua pasien strok perdarahan intraserebral akut dengan CT Scan kepala menunjukkan lesi hiperdens ( perdara han intraserebral dan intraventrikuler). Sedangkan kriteria eksklusi adalah pasien dengan strok perdarahan intraserebral kronis, infark hemoragik, stroke like syndrome dan pasien / keluarga pasien yang menolak ikut serta dalam penelitian. Cara pengambilan sampel adalah melalui data dari anamnesis dan pemeriksaan fisik neurologi. Metode pengumpulan Subyek penelitian adalah data dari pasien strok peradarahan intraserebral akut yang masuk ke IGD RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar dan RS jejaringnya kemudian dilakukan penilaian menggunakan skor ICH dan dimonitoring mortalitasnya dalam 30 hari. Analisis data Semua data yang diperoleh dicatat dalam formulir penelitian, kemudian dikelompokkan berdasarkan tujuan dan jenis data. Selanjutnya dilakukan analisis data untuk melihat fakto-faktor prediktor independen mortalitas dalam 30 hari menggunakan skor ICH pada pasien strok perdarahan intraserebral akut. HASIL Karakteristik Sampel Table 1 memperlihatkan karakteristik sampel penelitian. Terdapat 74 pasien dengan perdarahan intraserebral (PIS) dan perdarahan intraventrikuler (PIV). Jumlah kematian keseluruhan yaitu 39% (n=29). Umur rata -rata yang meninggal adalah 50 tahun ( berkisar antara tahun). Jumlah laki-laki 55,4% dan perempuan 44,6% dari semua pasien PIS dan mortalitas dari pasien laki-laki adalah 55% dan perempuan 45%. Lokasi perdarahan dari pasien PIS yaitu supratentorial (92%) dan infratentorial (8%). Tingkat kematian d ari masingmasing lokasi perdarahan adalah supratentorial 90% dan infratentorial 10%. Skor GCS saat masuk Rumah Sakit dibagi kedalam 5-12 (50%), (43,2%), 3-4 (6,8%). Dari 29 pasien
5 yang meninggal, GCS 5-12 yaitu 19 pasien ( 65,5%), GCS yaitu 5 pasien (17,2%) dan GCS 3-4 (17,2%). Paling banyak pasien memiliki volume perdarahan kurang dari 30 ml (52,7%) dengan jumlah kematian 27,6%. 27 pasien (36,5%) dengan perdarahan intraventrikuler. 17 dari 29 (58,6%) pasien meninggal dalam 30 hari dengan perda rahan intraventrikuler. Hubungan Antara Kematian / Hidup Dalam 30 Hari Dan Skor ICH. Table 2 dan gambar 1 memperlihatkan hubungan antara skor ICH dan mortalitas 30 hari. Semua pasien dengan skor ICH 0 ( n= 15; 20,3%) hidup dalam 30 hari. Pasien dengan skor ICH 1 ( n= 23; 31%), skor ICH 2 ( n= 19; 25,7%), skor ICH 3 ( n=12, 16%), skor ICH 4 ( n=5, 6,8%) memiliki tingkat mortalitas 21%, 57,9%, 66,7%, 100%. ada pasien dengan skor ICH 5 dan 6. Peningkatan skor ICH berkolerasi dengan peningkatan tingkat kematian dalam 30 hari. Faktor-Faktor Prediktor Independen Skor ICH Table 3 dan 4 menunjukkan hasil analisis bivariat dan multivariate parameter prediksi mortalitas 30 hari pada pasien PIS. Pada analisis bivariat variable yang signifikan berhubungan dengan mortalitas adalah adanya PIV ( p = 0,001), GCS ( p = 0,000 ), volume ICH ( p = 0,001). Variable yang tidak signifikan adalah umur 80 tahun ( p = 0,633 ), lokasi perdarahan ( p = 0,438 ), tindakan operasi ( p = 0,344) dan jenis kelamin ( p = 0,825 ). Pada analisis multivariat, odds ratio dari parameter yang signifikan mencakup GCS dan volume PIS. PEMBAHASAN Penelitian ini menunjukkan skor ICH dapat dijadikan sebagai alat prediksi mortalitas 30 hari pada pasien strok perdarahan intraserebral akut serta memperlihatkan bahwa semakin tinggi skor ICH semakin tinggi tingkat mortalitas sesuai dengan penelitian sebelumnya. Skor ICH berkisar antara 0-6. Pada penelitian kami tidak ada pasien dengan skor ICH 0 yang meninggal, sedangkan semua pasien dengan skor 4 meninggal. Pasien-pasien dengan skor ICH 3 memiliki mortalitas lebih tinggi dibandingkan dengan mereka dengan skor yang lebih rendah dengan OR 8,3. Berdasarkan pada analisis multivariat, parameter pada skor ICH yang bermakna memiliki hubungan dengan mortalitas 30 hari pada penelitian kami adalah GCS (OR 7,2) dan volume PIS 30 ml (OR 5,8). Di sisi lain, umur 80 tahun, lokasi infratentorial, adanya PIV, jenis kelamin dan tindakan operasi tidak berhubungan dengan tingginya tingkat mortalitas. Umur 80 tahun
6 adalah prediktor independen mortalitas pada penelitian orisinil skor ICH oleh Hemphill dkk dan beberapa penelitian lainnya, tetapi pada penelitian di Thailand oleh Muengtaweepongsa dkk dan di Malaysia oleh Yousuf dkk serta pada penelitian kami tidak mendapatkan adanya hubungan umur 80 tahun dengan tingginya mortalitas 30 hari. Mungkin hal ini disebabkan oleh jumlah sampel yang sedikit. Parameter lokasi infratentorial PIS pada penelitian kami tidak termasuk dalam prediktor independen skor ICH sama dengan penelitian orisinilnya oleh Hemphill dkk, hanya pada penelitian oleh Hemphill dkk analisis parameter lokasi perdarahan kemudian diubah menjadi lokasi supratentorial saja dan lokasi infratentorial saja, tujuannya adalah untuk mengetahui apakah karakteristik yang berbeda adalah prediksi luaran untuk tempat yang berbeda dari lokasi PIS dan apakah semua pasien PIS dapat dipertimbangkan dalam skala stratifikasi resiko tunggal atau apakah PIS supratentorial dan PIS infratentorial memerlukan alat prediksi luaran yang terpisah. Hasilnya adalah pada kelompok pasien PIS supratentorial, skor GCS, umur 80 tahun dan volume PIS adalah prediktor independen dari luaran. Sedangkan pada kelompok pasien PIS infratentorial, hanya skor GCS yang merupakan prediktor independen dari luaran, namun pada analisis multivariat pada semua pasien PIS, skor GCS, umur 80 tahun, volume PIS, adanya PIV serta PIS infratentorial semuanya termasuk dalam prediktor independen dari luaran. Pada penelitian ini, kami mendapatkan hasil yang berbeda, dimana pada kelompok pasien PIS supratentorial, volume PIS dan adanya PIV merupakan prediktor independen dari luaran. Sedangkan untuk kelompok pasien PIS infratentorial, tidak ada parameter yang terkait dengan luaran. Pada penelitian kami, parameter adanya PIV pada skor ICH tidak termasuk dalam prediktor independen pada analisis multivariat, tetapi pada analisis bivariat memiliki nilai yang signifikan yaitu p = dan OR 5, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa parameter adanya PIV memiliki pengaruh yang cukup kuat pada tingkat mortalitas 30 hari walaupun tidak independen. Hasil ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Muengtaweepongsa dkk di Thailand dan oleh Yousuf dkk di Malaysia dan beberapa penelitian lainnya yang mendapatkan parameter adanya PIV sebagai prediktor independen skor ICH. Tindakan operasi juga tidak signifikan berkaitan dengan mortalitas dalam penelitian kami, hal ini sejalan dengan penelitian orisinil skor ICH oleh Hemphill dkk, serta oleh Muengtaweepongsa dkk di Thailand serta beberapa penelitian lainnya.
7 KESIMPULAN DAN SARAN Kami menyimpulkan bahwa skor ICH dapat dijadikan sebagai alat prediksi mortalitas 30 hari pada pasien strok perdarahan intraserebral akut dan semakin tinggi nilai skor ICH semakin tinggi tingkat mortalitas pasien strok perdarahan intraserebral akut. Disarankan untuk perlu dibentuk suatu tim peneliti agar jumlah sampel setiap parameter dapat lebih banyak sehingga nilai p dan OR dapat lebih bermakna, serta untuk mengurangi jumlah pasien yang dropout. Diperlukan penelitian selanjutnya yang dapat meneliti penyakit komorbid dari pasien PIS akut yang meninggal dihubungkan dengan skor ICH. Diperlukan kerjasama dengan teman sejawat dari bagian Radiologi untuk menentukan volume perdarahan dan adanya perdarahan intraventrikuler pada CT Scan kepala secara tepat. DAFTAR PUSTAKA Albers GW., Amarenco P., Easton J.D., Sacco R.L., Teal P. (2008). Antithrombotic And Thrombolytic Therapy For Ischemic Stroke: American College Of Chest Physicians Evidence-Based Clinical Practice Guideline (8 th Edition). Philadelphia; 133:630S- 69S. Aliah A. (2005). Analisis Dinamika Kadar Interleukin-10 dan Tumor Necrosis Faktor Alpha Serum dan Liquor Serebrospinalis Terhadap Derajat Klinis pada Penderita SI Akut. (Disertasi). Makassar: Universitas Hasanuddin. Becker J.U. ( 2010). Stroke. Diakses 4 Mei Available from ( Hemphill J.C., David C., Lavrentios, Geoffrey T., Claiborne J. (2001). The ICH Score A Simple, Reliable Grading Scale For Intracerebral Hemorrhage. Journal Of American Heart Association And American Stroke Association; 32 : Morgenstern L.B., Hemphill J.C., Anderson C. (2010). Guidelines For The Management Of Spontaneous Intracerebral Hemorrhage: A Guideline For Healthcare Professional From The American Heart Association/American Stroke Association. Stroke ;41: Perdossi. (2011). Buku Standar Pelayanan Medis (SPM) Dan Standar Operasional Medis. Jakarta: Perdossi. Qureshi A.I., Mendelow A.D., Hanley D.F. (2009). Intracerebral Haemorrhage. Lancet; 373: Riset Kesehatan Dasar. (2008). Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Sutherland G.R. & Auer R.N. (2006). Primary Intracerebral Hemorrhage. J Clin Neurosci ; 13:511-7 Van Asch C.J.J., Luitse M.J.A., Rinkel G.J.E., Van der Tweel I., Algra A., Klijn C.J.M. (2010). Incidence, Case Fatality, And Functional Outcome Of Intracerebral Hemorrhage Over Time, According To Age, Sex, And Ethnic Origin: A Systemic Review And Meta-Analysis. Lancet Neurol ; 9: Zhang L-F., ng J., Hong Z. (2003). Proportion Of Different Subtypes Of Stroke In China.Stroke; 34:
8 Table 1 : Karakteristik Sampel Penelitian Karakteristik Pasien Pasien PIS n (%) Meninggal, n(%) Hidup, n(%) Jenis kelamin Laki-laki 41 (55,4) 16 (39) 25 (61) Perempuan 33 (44,6) 13 ( 39) 20 (61) Lokasi Supratentorial 68 (92) 26 (38,2) 42 (61,8) Infratentorial 6 (8) 3 (50) 3 (50) Umur 80 tahun 2 (2,7) 1 (50) 1 (50) 72 (97,3) 28 (38,9) 44 (61,1) Adanya PIV 27 (36,5) 17 (63) 10 (37) 47 (63,5) 12 (25,5) 35 (74,5) GCS Skor (6,8) 5 (100) 0 (0) Skor (50) 19 (51,4) 18 (48,6) Skor (43,2) 5 (15,6) 27 (84,4) Volume ICH (ml) (47,3) 21 (60) 14 (40) <30 39 (52,7) 8 (20,5) 31 ( 79,5) Tindakan operasi 5 (6,75) 1 (20) 4 (80) 69 (93,25) 28 (40,6) 41 (59,4)
9 Table 2. Nilai p Dan Odds Ratio Hubungan Skor ICH Mortalitas 30 Hari Mortalitas 30 hari Meninggal Hidup Total p OR Skor ICH >=3 Jumlah % within Skor ICH 76.5% 23.5% 100.0% <3 Jumlah ,000 8,328 % within Skor ICH 28.1% 71.9% 100.0% Total Jumlah % within Skor ICH 39.2% 60.8% 100.0%
10 Table 3 : Analisis Bivariat Parameter Prediksi Mortalitas 30 Hari Pada Pasien PIS (n = 74) Karakteristik pasien n (%) Mortalitas 30 hari, n (%) p Jenis kelamin Laki-laki 41 (55,4) 16 (39) 0,825 Perempuan 33 (44,6) 13 ( 39) Lokasi Supratentorial 68 (92) 26 (38,2) 0,438 Infratentorial 6 (8) 3 (50) Umur 80 tahun 2 (2,7) 1 (50) 0, (97,3) 28 (38,9) Adanya PIV 27 (36,5) 17 (63) 0, (63,5) 12 (25,5) GCS Skor 3-4 Skor (6,8) 37 (50) 5 (100) 19 (51,4) 0,000 Skor (43,2) 5 (15,6) Volume ICH (ml) (47,3) 21 (60) 0,001 <30 39 (52,7) 8 (20,5) Tindakan operasi 5 (6,75) 1 (20) 0, (93,25) 28 (40,6)
11 Table 4. Analisis Multivariate Parameter Prediksi Mortalitas 30 Hari Pada Pasien PIS Karakteristik pasien Odds ratio (95% CI) p GCS 7,2 (2,319 22,359) 0,000* Volume PIS 30 cc *signifikan dengan p < 0,,05 5,8 (2,075 16,285) 0,001* PIS, perdarahan intraserebral; GCS, Glasgow Coma Scale jumlah pasien 10 5 hidup meninggal 0 skor ICH 0 skor ICH 1 Skor ICH 2 skor ICH 3 skor ICH 4 Gambar 1. Hubungan antara kematian / hidup dalam 30 hari dan skor ICH.
BAB I PENDAHULUAN. Stroke didefinisikan sebagai defisit neurologis yang terjadi tiba-tiba
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Stroke didefinisikan sebagai defisit neurologis yang terjadi tiba-tiba disebabkan oleh adanya gangguan perfusi ke otak. Manifestasi klinis dari stroke merupakan konsekuensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terbesar menimbulkan kecacatan dalam kehidupan manusia (Misbach, 2011).
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Stroke adalah salah satu sindrom neurologi yang merupakan ancaman terbesar menimbulkan kecacatan dalam kehidupan manusia (Misbach, 2011). Stroke merupakan penyebab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara umum stroke merupakan penyebab kematian yang ketiga
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Secara umum stroke merupakan penyebab kematian yang ketiga terbanyak di Amerika Serikat setelah penyakit jantung dan kanker, demikian juga diberbagai negara di dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke memiliki serangan akut yang dapat dengan cepat menyebabkan kematian. Penderita stroke mengalami defisit neurologis fokal mendadak dan terjadi melebihi dari 24
Lebih terperinciJST Kesehatan, Oktober 2017, Vol. 7 No. 4 : ISSN
JST Kesehatan, Oktober 2017, Vol. 7 No. 4 : 395 400 ISSN 2252-5416 KORELASI KADAR GULA DARAH DENGAN VOLUME HEMATOM PADA PASIEN STROKE PERDARAHAN INTRASEREBRAL NONDIABETES MELITUS The Correlation of Blood
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Lima belas juta orang di dunia setiap tahunnya terkena serangan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lima belas juta orang di dunia setiap tahunnya terkena serangan stroke, dimana didapatkan data 6 juta orang meninggal dunia, dan 5 juta lainnya mengalami cacat permanen.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. dan stroke iskemik sebagai kasus utamanya (Fenny et al., 2014). Penderita penyakit
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pembunuh kedua dari daftar penyebab kematian di dunia setelah penyakit jantung iskemik adalah stroke. Stroke telah bertanggung jawab atas kematian 6.7 juta manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Stroke masih menjadi perhatian dunia karena angka kematiannya yang tinggi dan kecacatan fisik yang ditimbulkannya. Berdasarkan data WHO, Stroke menjadi pembunuh nomor
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Penyakit Saraf. Penelitian dilakukan di Bangsal Rawat Inap Penyakit Saraf RS Dr.
36 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Penyakit Saraf 3.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilakukan di Bangsal Rawat Inap Penyakit Saraf RS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. dari sistem saraf pusat (SSP) oleh penyebab vaskular, termasuk infark
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke adalah defisit neurologis yang disebabkan oleh cedera akut dari sistem saraf pusat (SSP) oleh penyebab vaskular, termasuk infark serebral, perdarahan intraserebral
Lebih terperinciPENGARUH VOLUME PERDARAHAN DAN SKOR GLASGOW COMA SCALE
1 NASKAH PUBLIKASI PENGARUH VOLUME PERDARAHAN DAN SKOR GLASGOW COMA SCALE (GCS) SAAT MASUK RUMAH SAKIT TERHADAP KEJADIAN MORTALITAS PADA PASIEN STROKE PERDARAHAN INTRASEREBRAL DI RSUD DR.SOEDARSO PONTIANAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. besar. Kecacatan yang ditimbulkan oleh stroke berpengaruh pada berbagai aspek
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Stroke merupakan masalah medis yang serius karena dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat, kecacatan dan biaya yang dikeluarkan sangat besar. Kecacatan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang Neurologi dan Imunologi.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang Neurologi dan Imunologi. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini telah dilakukan di Instalasi Rawat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. intelektual serta gangguan fungsi fisiologis lainnya. Hal ini disebabkan oleh karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi terutama dalam bidang transportasi mengakibatkan meningkatnya jumlah dan jenis kendaraan bermotor dan hal ini berdampak pada meningkatnya kasus
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Peningkatan pelayanan di sektor kesehatan akan menyebabkan usia harapan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan pelayanan di sektor kesehatan akan menyebabkan usia harapan hidup semakin meningkat dan sebagai konsekuensinya maka masalah kesehatan berupa penyakit
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Stroke merupakan penyakit dengan defisit neurologis permanen akibat perfusi yang tidak adekuat pada area tertentu di otak atau batang otak. Stroke dibagi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah ilmu penyakit saraf.
35 BAB III METODE PENELITIAN III.1. Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian adalah ilmu penyakit saraf. III.2. Jenis dan rancangan penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. populasi dunia berumur dibawah 45 tahun (Werner & Engelhard, 2007). Penyebab
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cedera kepala masih menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada populasi dunia berumur dibawah 45 tahun (Werner & Engelhard, 2007). Penyebab terbanyak cedera
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. otak, biasanya akibat pecahnya pembuluh darah atau adanya sumbatan oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Menurut World Health Organization (WHO), stroke didefinisikan sebagai sebuah sindrom yang memiliki karakteristik tanda dan gejala neurologis klinis fokal dan/atau global
Lebih terperinciMEAN ARTERIAL PRESSURE (MAP) BERHUBUNGAN DENGAN
123 MEAN ARTERIAL PRESSURE (MAP) BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MORTALITAS PADA PASIEN STROKE PERDARAHAN INTRASEREBRAL Sri Haryuni Program Studi Ners FIK Universitas Kadiri e-mail: sisri_83@yahoo.co.id ABSTRACT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat diperlukan untuk pengambilan keputusan klinis, alokasi sumber daya dan
A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Traumatic Brain Injury (TBI) merupakan penyebab utama mortalitas dan morbiditas di kalangan anak muda di seluruh dunia, prediksi hasil saat masuk RS sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Cedera otak traumatik (traumatic brain injury) masih merupakan masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cedera otak traumatik (traumatic brain injury) masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang besar. Diperkirakan insidensinya lebih dari 500 per 100.000 populasi
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Stroke merupakan suatu gangguan fungsional otak yang ditandai dengan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Stroke merupakan suatu gangguan fungsional otak yang ditandai dengan perubahan tanda klinis secara cepat baik fokal maupun global yang mengganggu fungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. mengakibatkan hampir mortalitas (Goldszmidt et al, 2013). Stroke juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke merupakan masalah medis yang utama bagi masyarakat modern saat ini. Diperkirakan 1 dari 3 orang akan terserang stroke dan 1 dari 7 orang akan meninggal karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan penyebab kematian terbesar kedua. setelah penyakit jantung, menyumbang 11,13% dari total
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Stroke merupakan penyebab kematian terbesar kedua setelah penyakit jantung, menyumbang 11,13% dari total kematian di dunia. Pada tahun 2010, prevalensi stroke secara
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Saraf.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Saraf. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Bagian Rekam Medik RSUP Dr. Kariadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berlangsung lebih dari 24 jam (kecuali ada intervensi bedah atau membawa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Stroke merupakan suatu sindrom yang ditandai gangguan fungsional otak fokal maupun global secara mendadak yang berkembang dengan sangat cepat berlangsung lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mortalitas yang tinggi pada penderitanya. Selain sebagai penyebab kematian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang tinggi pada penderitanya. Selain sebagai penyebab kematian nomor tiga setelah penyakit
Lebih terperinciGAMBARAN PENDERITA STROKE AKIBAT PERDARAHAN INTRASEREBRAL DI RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO TAHUN 2013
GAMBARAN PENDERITA STROKE AKIBAT PERDARAHAN INTRASEREBRAL DI RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO TAHUN 2013 July Ivone 1, Dedeh Supantini 2, Helena Claudia Haliem 3 1 Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat,
Lebih terperinciBAB 3 METODA PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Penyakit Syaraf. RSUP Dr. Kariadi Semarang pada periode Desember 2006 Juli 2007
50 BAB 3 METODA PENELITIAN 3.1. Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Penyakit Syaraf 3.2. Tempat dan waktu penelitian Penelitian akan dilakukan di Bangsal Rawat Inap UPF Penyakit
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Menurut WHO MONICA project, stroke didefinisikan sebagai gangguan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut WHO MONICA project, stroke didefinisikan sebagai gangguan fungsional otak yang terjadi secara mendadak dengan tanda klinis fokal atau global yang berlangsung
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Pengambilan data primer dari pasien cedera kepala tertutup derajat sedang berat
46 BAB 3 METODE PENELITIAN 3. 1 Desain penelitian Penelitian ini merupakan study prognostik dengan desain kohort. Pengambilan data primer dari pasien cedera kepala tertutup derajat sedang berat yang dirawat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. juga dihadapi oleh berbagai negara berkembang di dunia. Stroke adalah penyebab
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Stroke merupakan masalah kesehatan yang tidak hanya di hadapi negara maju, tapi juga dihadapi oleh berbagai negara berkembang di dunia. Stroke adalah penyebab kematian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan global, penyebab utama dari kecacatan, dan
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Stroke adalah salah satu sindrom neurologi yang merupakan masalah kesehatan global, penyebab utama dari kecacatan, dan penyebab utama angka mortalitas di seluruh dunia.
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian : prospektif dengan pembanding internal. U1n. U2n
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Rancang Bangun Penelitian Jenis penelitian : observasional Desain penelitian : prospektif dengan pembanding internal Sembuh P N M1 U1n mg I mg II mg III mg IV mg V mg VI Tidak
Lebih terperinciGambaran Penderita Stroke di Rumah Sakit Ade Moehammad Djoen Sintang Kalimantan Barat Periode Januari-Desember 2012
Gambaran Penderita di Rumah Sakit Ade Moehammad Djoen Sintang Kalimantan Barat Periode Januari-Desember 2012 Fortunata, July Ivone, Dedeh Supantini Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha, Jl.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan penyebab kematian nomor 2 di dunia. pada populasi dewasa dan penyebab utama kecacatan (Ikram
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke merupakan penyebab kematian nomor 2 di dunia pada populasi dewasa dan penyebab utama kecacatan (Ikram et al., 2012). World Health Organization (WHO) memperkirakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menimbulkan kecacatan dalam kehidupan manusia. 1 Di Amerika Serikat stroke
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke adalah salah satu sindrom neurologi dengan ancaman terbesar menimbulkan kecacatan dalam kehidupan manusia. 1 Di Amerika Serikat stroke merupakan penyebab kematian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. umur dibawah 45 tahun, perbandingan laki-laki dan wanita adalah 2 : 1. Penyebab
16 BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Cedera kepala merupakan penyebab kematian tertinggi pada kelompok umur dibawah 45 tahun, perbandingan laki-laki dan wanita adalah 2 : 1. Penyebab paling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. penyakit jantung dan pembuluh darah telah menduduki peringkat pertama sebagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit Jantung Koroner (PJK) atau penyakit kardiovaskuler saat ini merupakan salah satu penyebab utama kematian di negara maju dan berkembang. Hasil penelitian Tim
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya usia harapan hidup akibat meningkatnya pelayanan kesehatan dapat diperkirakan bahwa pada masa depan akan terjadi perubahan pola penyakit. Meskipun demikian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Stroke merupakan suatu sindroma neurologis yang. terjadi akibat penyakit kardiovaskular.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke merupakan suatu sindroma neurologis yang terjadi akibat penyakit kardiovaskular. Kelainan terjadi pada pembuluh darah di otak dan bersifat fokal. Stroke merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menduduki urutan ke 10 dari urutan prevalensi penyakit. Inflamasi yang terjadi pada sistem saraf pusat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia, infeksi susunan saraf pusat menduduki urutan ke 10 dari urutan prevalensi penyakit (Saharso dan Hidayati, 2000). Inflamasi yang terjadi pada sistem
Lebih terperinciBAB 5 PEMBAHASAN. dan genotip APOE yang merupakan variabel utama penelitian.
59 BAB 5 PEMBAHASAN Telah dilakukan penelitian pada 34 subyek penderita pasca stroke iskemik yang datang kontrol di poliklinik saraf RSUP Dr. Kariadi selama periode bulan April sampai Juni 2012 dan memenuhi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden 4.1.1 Jumlah Responden Data penelitian ini merupakan data sekunder yaitu medical record pasien yang diambil dari bulan januari 2014 sampai desember
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. tidak menular puskesmas menunjukkan angka yang selalu meningkat ditiap tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke sudah tidak asing lagi bagi masyarakat umum saat ini mengingat kejadian yang terus meningkat. Data terbaru dari Riskesdas 2013 menunjukkan terjadi peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bervariasi. Insidensi stroke hampir mencapai 17 juta kasus per tahun di seluruh dunia. 1 Di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke masih menjadi pusat perhatian dalam bidang kesehatan dan kedokteran oleh karena kejadian stroke yang semakin meningkat dengan berbagai penyebab yang semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dijumpai dimana stroke merupakan penyebab kematian ketiga yang paling
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Stroke merupakan salah satu masalah kesehatan yang paling serius dijumpai dimana stroke merupakan penyebab kematian ketiga yang paling sering dijumpai setelah penyakit
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah ilmu penyakit saraf dan radiologi.
50 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. RUANG LINGKUP PENELITIAN Ruang lingkup penelitian adalah ilmu penyakit saraf dan radiologi. 3.2. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Tempat : bangsal saraf dan bedah saraf RSUP
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karena penderitanya sebagian besar orang muda, sehat dan produktif (Ropper &
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cedera kepala merupakan salah satu kasus penyebab kecacatan dan kematian yang cukup tinggi dalam bidang neurologi dan menjadi masalah kesehatan oleh karena penderitanya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan adalah RSUP Dr. Kariadi Semarang.
18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian respirologi. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu kesehatan anak, sub ilmu 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian ini dilakukan
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Stroke adalah manifestasi klinik dari gangguan fungsi serebral secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke adalah manifestasi klinik dari gangguan fungsi serebral secara fokal maupun global, yang berlangsung cepat, lebih dari 24 jam, atau berakhir kematian, tanpa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di negara-negara yang sedang berkembang, penyakit jantung, kanker. dan stroke menggantikan penyakit menular dan malnutrisi sebagai
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Di negara-negara yang sedang berkembang, penyakit jantung, kanker dan stroke menggantikan penyakit menular dan malnutrisi sebagai penyebab kematian dan disabilitas.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. 2004).Dan dalam penelitian yang dilakukan oleh Lozano et al dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Stroke merupakan penyakit yang mengakibatkan kematian terbanyak ke tiga setelah penyakit Jantung Koroner, dan Kanker.Setiap tahunnya, sebanyak 15 juta populasi di
Lebih terperinciPERBANDINGAN KADAR MIKROALBUMINURIA PADA STROKE INFARK ATEROTROMBOTIK DENGAN FAKTOR RISIKO HIPERTENSI DAN PASIEN HIPERTENSI
PERBANDINGAN KADAR MIKROALBUMINURIA PADA STROKE INFARK ATEROTROMBOTIK DENGAN FAKTOR RISIKO HIPERTENSI DAN PASIEN HIPERTENSI SA Putri, Nurdjaman Nurimaba, Henny Anggraini Sadeli, Thamrin Syamsudin Bagian
Lebih terperinciPERBANDINGAN MANFAAT ANTIPLATELET KOMBINASI ASPIRIN DAN KLOPIDOGREL DENGAN ASPIRIN TUNGGAL PADA STROKE ISKEMIK
Submitted : 21 Maret 2014 Accepted : 25 Juni 2014 Published : 30 Desember 2014 p-issn : 2088-8139 e-issn : 2443-2946 Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi PERBANDINGAN MANFAAT ANTIPLATELET KOMBINASI ASPIRIN
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya usia harapan hidup menyebabkan ditemukannya berbagai penyakit pada usia lanjut yang semakin meningkat seperti penyakit degeneratif dan sistemik. Penyakit
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Departemen Neurologi FK USU / RSUP Haji Adam
BAB III METODE PENELITIAN III.1. TEMPAT DAN WAKTU Penelitian dilakukan di Departemen Neurologi FK USU / RSUP Haji Adam Malik Medan dari tanggal 13 Februari 2015 sampai dengan 01 April 2016. III.2. SUBJEK
Lebih terperinciHUBUNGAN LETAK LESI DAN VOLUME HEMATOM DENGAN TERJADIN YA STRESS UL CER PADA PENDERITA
HUBUNGAN LETAK LESI DAN VOLUME HEMATOM DENGAN TERJADIN YA STRESS UL CER PADA PENDERITA STROK HEMORAGIK AKUT RELATIONSHIP BETWEEN LOCATION OF LESIONS, HEMATOMA VOLUME AND INCIDENT OF STRESS ULCER ON ACUTE
Lebih terperinciRESEARCH ARTICLE KORELASI KADAR C-REACTIVE PROTEIN DENGAN KELUARAN KLINIS PADA PENDERITA STROKE PERDARAHAN INTRASEREBRAL
RESEARCH ARTICLE KORELASI KADAR C-REACTIVE PROTEIN DENGAN KELUARAN KLINIS PADA PENDERITA STROKE PERDARAHAN INTRASEREBRAL CORRELATION OF C-REACTIVE PROTEIN LEVELS WITH CLINICAL OUTCOME INTRACEREBRAL HEMORRHAGE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. setiap tahunnya dan orang membutuhkan rawat inap untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cedera kepala mengenai hampir 1,5 juta orang di Amerika Serikat setiap tahunnya dan 240.000 orang membutuhkan rawat inap untuk pengobatan trauma mereka (Frey et al.,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jantung yang utama adalah sesak napas dan rasa lelah yang membatasi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gagal jantung adalah sindroma klinis yang kompleks (sekumpulan tanda dan gejala) akibat kelainan struktural dan fungsional jantung. Manifestasi gagal jantung yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Premier Jatinegara, Sukono Djojoatmodjo menyatakan masalah stroke
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Stroke merupakan masalah kesehatan yang perlu mendapat perhatian khusus dan dapat menyerang siapa saja dan kapan saja, tanpa memandang ras, jenis kelamin, atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. fisik, mental, sosial dan ekonomi bagi penderitanya (Satyanegara et al, 2009)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan yang cukup besar di dunia. Stroke adalah gangguan fungsi otak fokal maupun secara menyeluruh yang terjadi
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Stroke merupakan gangguan aliran darah pada suatu bagian otak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke merupakan gangguan aliran darah pada suatu bagian otak yang disebabkan oleh adanya bekuan (gumpalan) maupun pendarahan. Suplai darah berkurang atau tidak ada
Lebih terperinciBAB I adanya penyebab lain yang jelas selain vaskuler (WHO, 1988). bergantung sepenuhnya kepada orang lain (WHO, 2002).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu penyakit serebrovaskuler yang paling sering terjadi sekarang ini adalah stroke. Stroke dapat didefinisikan sebagai tanda-tanda klinis yang berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1.Latar Belakang. Stroke adalah sindroma yang ditandai oleh onset. akut defisit neurologis/ gangguan fungsi otak yang
BAB I PENDAHULUAN I.1.Latar Belakang Stroke adalah sindroma yang ditandai oleh onset akut defisit neurologis/ gangguan fungsi otak yang berlangsung selama (minimal) 24 jam atau lebih, ada keterlibatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sepsis menimbulkan suatu respon imun yang berlebihan oleh tubuh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepsis menimbulkan suatu respon imun yang berlebihan oleh tubuh terhadap suatu infeksi. 1 Ini terjadi ketika tubuh kita memberi respon imun yang berlebihan untuk infeksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan oksigen miokard. Biasanya disebabkan ruptur plak dengan formasi. trombus pada pembuluh koroner (Zafari, 2011).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infark miokard merupakan perkembangan yang cepat dari nekrosis miokard yang berkepanjangan dikarenakan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen miokard.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan pada penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup keilmuan pada penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Dalam. 3.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini telah dilakukan di
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab nomor satu kematian di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab nomor satu kematian di dunia. Diperkirakan 17,5 juta orang meninggal dunia karena penyakit ini. Dan 7,4 juta
Lebih terperinciUSULAN PENELITIAN HUBUNGAN FAKTOR RISIKO DAN OUTCOME PASIEN EPIDURAL HEMATOMA PASCA TREPANASI EVAKUASI HEMATOMA DI RSUP SANGLAH DENPASAR
USULAN PENELITIAN HUBUNGAN FAKTOR RISIKO DAN OUTCOME PASIEN EPIDURAL HEMATOMA PASCA TREPANASI EVAKUASI HEMATOMA DI RSUP SANGLAH DENPASAR HING THEDDY NIM : 1114028204 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA
Lebih terperinciProsiding Pendidikan Dokter ISSN: X
Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 240-57X Gambaran Kejadian Stroke Infark Di Poliklinik Saraf Rsud Al-Ihsan Bandung Periode 201 Muhammad Rafi Wicaksana 1, Nurdjaman Nurimaba 2, Eka Nurhayati 3 1 Prodi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sindrom klinik ini terjadi karena adanya respon tubuh terhadap infeksi, dimana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sepsis merupakan suatu sindrom kompleks dan multifaktorial, yang insidensi, morbiditas, dan mortalitasnya sedang meningkat di seluruh belahan dunia. 1 Sindrom klinik
Lebih terperinciHUBUNGAN KADAR NATRIUM SERUM SAAT MASUK DENGAN KELUARAN MOTORIK PASIEN STROKE ISKEMIK
HUBUNGAN KADAR NATRIUM SERUM SAAT MASUK DENGAN KELUARAN MOTORIK PASIEN STROKE ISKEMIK Alifianto Parham Parakkasi 1, Hexanto Muhartomo 2, Hardian 3 1 Mahasiswa Program Pendidikan S-1 Kedokteran Umum, Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. jantung koroner yang utama dan paling sering mengakibatkan kematian (Departemen
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Acute coronary syndrome (ACS) adalah salah satu manifestasi klinis penyakit jantung koroner yang utama dan paling sering mengakibatkan kematian (Departemen Kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sindrom Koroner Akut (SKA)/Acute coronary syndrome (ACS) adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sindrom Koroner Akut (SKA)/Acute coronary syndrome (ACS) adalah salah satu manifestasi klinis Penyakit Jantung Koroner (PJK) yang utama dan paling sering mengakibatkan
Lebih terperinciABSTRAK. GAMBARAN KEJADIAN STROKE PADA PASIEN RAWAT INAP RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2010
ABSTRAK GAMBARAN KEJADIAN STROKE PADA PASIEN RAWAT INAP RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2010 Ezra Endria Gunadi, 2011 Pembimbing I : Freddy Tumewu Andries, dr., MS Pembimbing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Cedera kepala merupakan salah satu penyebab utama kematian pada
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cedera kepala merupakan salah satu penyebab utama kematian pada kasus-kasus kecelakaan lalu lintas. Di Inggris misalnya, setiap tahun sekitar 100.000 kunjungan pasien
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN KORELASI KADAR C-REACTIVE PROTEIN DENGAN KELUARAN KLINIS PADA PENDERITA STROKE PERDARAHAN INTRASEREBRAL
ARTIKEL PENELITIAN KORELASI KADAR C-REACTIVE PROTEIN DENGAN KELUARAN KLINIS PADA PENDERITA STROKE PERDARAHAN INTRASEREBRAL CORRELATION C-REACTIVE PROTEIN LEVELS WITH CLINICAL OUTCOME INTRACEREBRAL HEMORRHAGE
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN I.A. LATAR BELAKANG. American Thyroid Association (2014) mendefinisikan. nodul tiroid sebagai benjolan yang terbentuk karena
BAB I. PENDAHULUAN I.A. LATAR BELAKANG American Thyroid Association (2014) mendefinisikan nodul tiroid sebagai benjolan yang terbentuk karena pertumbuhan abnormal jaringan tiroid. Nodul tiroid merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut pedoman penyelanggaran pelayanan Intensive Care Unit (ICU) di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Menurut pedoman penyelanggaran pelayanan Intensive Care Unit (ICU) di rumah sakit yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Nomor1778/MENKES/SK/XII/2010,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Trauma merupakan penyebab kematian utama pada kelompok umur dibawah 45 tahun di negara maju dan di negara berkembang. Kepala juga merupakan bagian yang paling sering
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyebab utama kematian di dunia. Menurut organisasi kesehatan dunia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit kardiovaskuler merupakan jenis penyakit yang melibatkan jantung atau pembuluh darah. Penyakit ini masih merupakan salah satu penyebab utama kematian di dunia.
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Bagian Ilmu Kesehatan Anak, khususnya
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian adalah Bagian Ilmu Kesehatan Anak, khususnya Sub Bagian Neurologi dan Sub Bagian Infeksi dan Penyakit Tropik. 3.2. Tempat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Unit Gawat Darurat menurut Australlian College For Emergency Medicine
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Unit Gawat Darurat menurut Australlian College For Emergency Medicine (ACEM) adalah unit klinis inti dalam rumah sakit yang menangani keadaan pasien di instalasi
Lebih terperinciObjective: To find out the correlation between stroke subtype, vascular territory with pneumonia and mortality in acute stroke.
Background: Dysphagia is a commonly morbidity after stroke, the presence of dysphagia has been associated with increased risk for pulmonary complication and even mortality.there is is emerging evidence
Lebih terperinciBAB I dekade berada pada peringkat ke-3 (Minino et al., 2011). Menurut American
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke adalah penyakit serebrovaskular yang memiliki gejala onset mendadak. Definisi stroke secara klinis meliputi empat komponen yakni, kerusakan atau defisit neurologis,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sepsis didefinisikan sebagai adanya infeksi bersama dengan manifestasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepsis didefinisikan sebagai adanya infeksi bersama dengan manifestasi sistemik dikarenakan adanya infeksi. 1 Sepsis merupakan masalah kesehatan dunia karena patogenesisnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. diperhatikan. Selain jumlah kasus yang semakin meningkat, stroke dapat
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke merupakan salah satu masalah kesehatan yang penting dan perlu diperhatikan. Selain jumlah kasus yang semakin meningkat, stroke dapat menyebabkan penurunan
Lebih terperinci@UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Penyakit dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu penyakit menular
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Penyakit dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu penyakit menular (communicable disease) dan penyakit tidak menular (non-communicable disease). Data tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari orang per tahun. 1 dari setiap 18 kematian disebabkan oleh stroke. Rata-rata, setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke adalah salah satu penyebab kematian utama di dunia. Stroke membunuh lebih dari 137.000 orang per tahun. 1 dari setiap 18 kematian disebabkan oleh stroke. Rata-rata,
Lebih terperinciKORELASI ANTARA VOLUME PERDARAHAN INTRASEREBRAL DENGAN NILAI INDEKS BARTHEL PADA STROKE HEMORAGIK
KORELASI ANTARA VOLUME PERDARAHAN INTRASEREBRAL DENGAN NILAI INDEKS BARTHEL PADA STROKE HEMORAGIK Ahda Amila Sholiha 1, Hermina S 2, Dwi Pudjonarko 3 1 Mahasiswa Program Pendidikan S-1 Kedokteran Umum,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Stroke yang disebut juga sebagai serangan otak atau brain attack ditandai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke yang disebut juga sebagai serangan otak atau brain attack ditandai dengan hilangnya sirkulasi darah ke otak secara tiba-tiba, sehingga dapat mengakibatkan terganggunya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Stroke atau cedera serebrovaskuler (CVA) adalah ketidaknormalan fungsi sistem
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke atau cedera serebrovaskuler (CVA) adalah ketidaknormalan fungsi sistem saraf pusat (SSP) yang disebabkan oleh gangguan kenormalan aliran darah ke otak. Stroke
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan darah untuk metabolisme jaringan. 2. di vena sehingga menimbulkan kenaikan tekanan vena. 3 Penyebab utama gagal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gagal jantung merupakan sindroma klinis yang disebabkan oleh kelainan struktur atau fungsi jantung. 1 Dimana jantung sebagai pompa tidak mampu memenuhi kebutuhan darah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. berumur 30 tahun (Riskesdas 2013) , dengan usia 15 tahun sebanyak 6,9 %, data Rikesdas 2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Peningkatan penyakit kronis di Indonesia pada beberapa tahun terakhir mengalami kenaikan yang cukup signifikan, apabila dibandingkan dengan penyakit infeksi.
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. I.1 Latar Belakang. Angina adalah tipe nyeri dada yang disebabkan oleh. berkurangnya aliran darah ke otot jantung.
BAB I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Angina adalah tipe nyeri dada yang disebabkan oleh berkurangnya aliran darah ke otot jantung. Angina seringkali digambarkan sebagai remasan, tekanan, rasa berat, rasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN kematian akibat stroke. Pada keadaan tidak adanya pertambahan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Penelitian Stroke merupakan salah satu penyebab utama kematian dan disabilitas di dunia (Carlo, 2009). Setiap tahunnya terdapat 16.000.000 kasus baru dan 5.700.000 kematian
Lebih terperinci