USAHA KRIPIK DI DESA MALAKOSA DAN DESA TUMPAPA INDAH KECAMATAN BALINGGI KABUPATEN PARIGI MOUTONG PROPINSI SULAWESI TENGAH
|
|
- Doddy Lesmana
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 27 USAHA KRIPIK DI DESA MALAKOSA DAN DESA TUMPAPA INDAH KECAMATAN BALINGGI KABUPATEN PARIGI MOUTONG PROPINSI SULAWESI TENGAH Rukhayati 1 Awaludin 1 1 Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Palu rukhayatiumar@yahoo.co.id ABSTRAK Pengelolaan usaha kripik pisang, ubi kayu, dan stik pisang serta pengelolaan kacang telur oleh kelompok wanita Wisata Indah merupakan usaha masyarakat setempat yang digarap secara tradisional tanpa menggunakan teknologi, demikian halnya dengan pengelolaan usaha Kripik pisang, ubi kayu, dan pengelolaan kacang telur oleh Kelompok Wanita Kadagota yang pengelolaannya terbilang sangat sederhana, namun demikian usaha yang mereka jalankan adalah sarana dalam mempertahankan hidup. Tujuan pelaksanaan kegiatan Ipteks Bagi Masyarakat (I bm) yang dilaksanakan di Desa Malakosa dan Desa Tumpapa Indah Kecamatan Balinggi Kabupaten Parigi Moutong ini adalah terbinanya manajemen produksi, pengepakan, distribusi, dan pemasaran serta terciptanya kemandirian kelompok wanita, dalam mengembangkan usaha sejenis dengan mengajak mitra lain dalam hal meningkatkan usaha, dengan melaksanakan metode pelatihan manajemen produksi, pengepakan, distribusi, dan pemasaran, melakukan pelatihan praktikum kelompok wanita tersebut, terhadap jenis usaha kripik pisang, ubi kayu, stik pisang dan pembuatan kacang telur. Serta pelatihan pengelolaan manajemen keuangan, administrasi pembukuan, kearsipan, termasuk pelatihan pengenalan penggunaan alat-alat dan bahan yang akan digunakan, dalam rangka sosialisasi manfaat dan kegunaan pemberian permodalan yang diperoleh kelompok wanita tersebut. Kata Kunci: kelompok wanita, dan usaha kripik. I. PENDAHULUAN Penduduk Desa Tumpapa Indah adalah sebuah Desa yang baru mekar yang terdiri dari Dusun Proyek. Dusun Gunung Colo/Kampung Tengah. Dusun Tumpapa, dan Dusun Ratu Bangke yang pusat pemerintahan berkedudukan di Desa Tumpapa Indah dengan Jumlah penduduk kurang lebih jiwa, yang terdiri dari suku Kaili, Gorontalo, Bugis, Bali dan Jawa, yang beragama Islam dan Hindu, dengan pencaharian sehari hari adalah bercocok tanam dan berburu. Tumpapa Indah Kecamatan Balinggi memiliki Potensi Laut/ Teluk sebagai tempat wisata yang sering dikunjungi masyarakat, dan rata-rata pengunjung lokal mencapai 200 orang perhari, kecuali pada hari minggu mencapai 400 orang dan pada hari raya seperti Hari Galungan, Nyepi, Natal, Tahun Baru, Idul Fitri, dan Idul Adha pengunjung yang datang dapat melebihi hari-hari biasa, dengan demikian diharapkan kegiatan masyarakat semakin meningkat, baik kegiatan penataan Lingkungan, Pertumbuhan Ekonomi, penegakan hukum dan Keamanan, Politik dan Sosial Budaya serta pengembangan pendidikan perlu di tinggkatkan, untuk memberikan perkembangan dan kemajuan desa tersebut. Investasi dalam industri pengolahan mempunyai beberapa tujuan, tetapi yang menjadi tujuan utama adalah untuk
2 28 mencapai laba yang maksimum guna kelangsungan hidupnya. Laba yang maksimum akan dapat diwujudkan apabila perusahaan mampu menekan biaya produksi dan operasi serendah mungkin, menentukan harga jual sedemikian rupa, dan meningkatkan volume penjualan sebesar mungkin (Supriyono, 1995). Pengelolaan Usaha Kripik pisang, ubi kayu, dan stik pisang serta pengelolaan kacang telur oleh Kelompok Wanita Wisata Indah merupakan usaha masyarakat setempat yang digarap secara tradisional tanpa menggunakan teknologi, demikian halnya dengan pengelolaan Usaha Kripik pisang, ubi kayu, dan pengelolaan kacang telur oleh Kelompok Wanita Kadagota yang pengelolaannya terbilang sangat sederhana, namun demikian usaha yang mereka jalankan adalah sarana dalam mempertahankan hidup. Kedua usaha yang dilaksanakan oleh kelompok wanita usaha kripik di Kecamatan Balinggi, merupakan usaha yang telah lama mereka kelola semenjak terbentuknya Kecamatan Balinggi yakni tahun 2007, namun usaha yang mereka jalankan terkadang mengalami kemacetan dalam hal berproduksi dikarenakan kurangnya modal dan tidak didukung peralatan yang memadai, keterbatasan kemampuan Sumber Daya Manusia, kurangnya manajemen atau kemampuan Skil, keterbelakangan tingkat Pendidikan, bahkan tidak adanya pendidikan menjadi permasalahan umun yang dihadapi Kelompok Wanita Usaha informal serta kurangnya informasi dan permodalan. Hasil identifikasi permasalahan yang dihadapi oleh Kelompok Wanita dari segi produksi terletak pada keterbatasan anggota kelompok Wanita, dalam meningkatkan produksinya karena tidak memiliki peralatan peralatan (alat pembuat kripik, Pengorengan, kompor gas, alat Pengepakan dan mesin genset) kemudian keterbatasan anggota dalam Kelompok Wanita, dalam melayani permintaan pasar, dimana pasar telah melakukan pesanan dari berbagai jenis kripik, dan Pengelolaan Manajemen Usaha Kelompok Wanita, perlu ditingkatkan ini ditandai dengan rendahnya pengetahuan keterampilan dalam pengelolaan hasil produksi serta lambatnya pertumbuhan usaha Kelompok Wanita, dalam meningkatkan hasil produksinya, karena ketebatasan permodalan baik dari bantuan, maupun pinjaman kerja sama. Permasalahan yang muncul pada kelompok usaha wanita inilah yang perlu pembinaan yang berkelanjutan melalui pendidikan Informal, pelatihan dan lain sebagainya untuk peningkatan kualitas produk dan manajemen kelompok usaha, disamping itu upaya peningkatan Pengetahuan Kelompok, khususnya kualitas proses produksi, proses Pengepakan, proses pendistribusian, proses pemasaran, dan pembukuan administrsi hasil yang dicapai ditambah lagi tidak ada sumber permodalan atau bantuan pengembangan usaha yang tetap, dalam rangka peningkatan proses produksi yang berkelanjutan. II. TARGET DAN LUARAN Dalam kegiatan Iptek Bagi Masyarakat (IbM) bagi Kelompok Wanita Usaha Produk yang dihasilkan sebagai berikut: 1. Terbinanya Manajemen Produksi, Pengepakan, Distribusi, dan Pemasaran bagi Kelompok Wanita Wisata Indah dan Kelompok Wanita Kadogota. 2. Terbentuknya produksi yang terstruktur dan terus menerus terhadap jenis usaha kripik pisang, ubi kaya, stik pisan dan pembuatan kacang telur, membuat trend baru olahan berbahan dasar pisang, ubi dan kacang tanah yang diminati oleh masyarakat. 3. Terciptanya kemandirian kelompok wanita, dalam mengembangkan usaha sejenis dengan mengajak mitra lain dalam hal meningkatkan usaha, dengan memperoleh laba usaha dan mendapatkan pengalaman usaha yang
3 29 kelak dapat dijadikan sebagai bekal dalam menjalankan usaha. Luaran yang diharapkan dengan memproduksi kripik pisang, kripik ubi, stik pisang dan kacang telur pada tahap awal sebanyak 250 pcs per produk per minggunya, serta artikel ilmiah mengenai olahan berbahan dasar buah pisang,ubi kayu dan kacang tanah. III. METODE PELAKSANAAN Metode kegiatan yang akan diterapkan dalam membantu mitra kelompok usaha wanita, untuk mengembangkan usaha mikro adalah dengan cara mempermudah memecahkan masalah sebagi berikut : 1. Untuk meningkatkan pengetahuan kelompok mitra, melalui pendidikan formal yaitu; peyuluhan dan pelatihan anggota kelompok usaha. 2. Untuk mengembangkan keterampilan kelompok mitra, melalui kegiatan-kegiatan praktik yang mengarah pada proses pembuatan Produk. 3. Untuk mempertahankan keberlanjutan usaha mitra, perlu pembinaan kelompok secara periodik dan kontinyu. 4. Untuk pembinaan kelompok mitra tersebut, akan dilaksanakan pendampingan lapangan, monitoring dan kontroling serta evaluasi. Rencana kegiatan Ipteks Bagi Masyarakat (IbM) yang akan dilaksanakan adalah sebagi berikut : 1. Pelatihan Manajemen Produksi, Pengepakan, Distribusi, dan Pemasaran bagi Kelompok Wanita Wisata Indah dan Kelompok Wanita Kadogota 2. Pelatihan praktikum kelompok wanita tersebut, terhadap jenis usaha kripik pisang, ubi kayu, stik pisang dan pembuatan kacang telur. 3. Pelatihan Pengelolaan Manajemen Keuangan, administrasi pembukuan, kearsipan, bagi kelompok wanita usaha. 4. Pelatihan pengenalan penggunaan Alatalat dan Bahan yang akan digunakan, dalam rangka sosialisasi manfaat dan kegunaan Pemberian Permodalan yang diperoleh Kelompok Wanita tersebut. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan diawali dengan mengadakan survey pendahuluan kemudian melakukan wawancara dengan masyarakat utamanya kelompok wanita di Desa Malakosa dan Desa Tumpapa Indah serta perangkat Desa di Desa Malakosa dan Desa Tumpapa Indah Kecamatan Balinggi Kabupaten Parigi Moutong Propinsi Sulawesi Tengah. Ternyata pengetahuan masyarakat masih kurang dalam pengolahan berbagai bentuk kripik tersebut, sementara ketersediaan bahan baku tidak menjadi kendala karena mudah didapat. Gambar 1. Pelatihan Kewirausahaan Dari hasil survey yang dilakukan, maka dilakukanlah pelatihan Iptek Bagi Masyarakat (I bm) Kelompok usaha wanita Kecamatan Balinggi Kabupaten Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah, berupa pengelolaan dan pendalaman materi kewirausahaan, mencakup manajemen produksi, pengepakan barang produksi, pendistribusian barang produksi, pengelolaan administrasi dan pasar yang dituju. Sasaran / tujuan yang ingin dicapai tentu saja memberikan pemahaman pada kelompok usaha wanita tentang bagaimana pengelolaan, pemanfaatan dan menciptakan bahan baku menjadi barang jadi yang produktif dan bermanfaat, tentu saja
4 30 bagaimana mengelola pisang, ubi kayu menjadi kripik, stik yang dapat mendatangkan nilai jual dan dapat menambah penghasilan keluarga. Gambar 2. Praktek Pengolahan Kripik Setelah kegiatan pengelolaan dan pendalaman materi kewirausahaan, selanjutnya adalah pengembangan kewirausahaan itu sendiri mencakup manajemen perubahan, pengelolaan kelompok, dan permodalan, tentu saja tujuannya untuk mempertahankan kelompok usaha melalui perubahan dan peningkatan berupa kemasan, kualitas produk sesuai yang diinginkan konsumen tetapi dengan harga yang masih terjangkau. Gambar 3. Tim IbM dan Peserta Pelatihan Untuk mengetahui perkembangan dan pelaksanaan Pelatihan kewirausahaan dilakukan evaluasi, hasil yang telah dicapai tidak menjadikan harus berhenti begitu saja, tetap berkesinambungan dengan melakukan pemantauan, pembinaan kelompok dan pengarahan, dimana hasil yang diperoleh tentu saja dapat digunakan untuk memenuhi beberapa kebutuhan keluarga dan rumah tangga, artinya para wanita dari kelompok usaha wanita Kecamatan Balinggi Kabupaten Parigi Moutong dapat membantu menambah pertumbuhan penghasilan ekonomi secara umum. Adapun yang menjadi faktor pendorong dan faktor penghambat dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah: 1. Faktor Pendorong a. Cukup mudah dalam memperoleh bahan baku sehingga memudahkan dalam pengolahannya. b. Keingintahuan masyarakat, utamanya kelompok wanita yang begitu besar terhadap materi pelatihan kewirausahaan yang diberikan. c. Keterbukaan dari masyarakat dan perangkat desa Malakosa dan Desa Tumpapa Indah dalam memberikan akses data dan partisipasi aktif dalam mengikuti kegiatan ini. 2. Faktor Penghambat Mayoritas masyarakat desa Malakosa dan desa Tumpapa Indah masih memerlukan informasi dan pembinaan, sehingga masih perlunya dilakukan monitoring untuk melakukan evaluasi. V. KESIMPULAN Dari uraian metode pelaksanaan kegiatan dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. 90% - 95% peserta pelatihan yang terdiri dari masyarakat setempat dan anggota kelompok usaha wanita dapat memahami pengelolaan, pendalaman dan pengembangan kewirausahaan yang mencakup manajemen produk, pengepakan barang produksi, pendistribusian barang produksi, pengelolaan administrasi dan keuangan, manajemen perubahan, serta pengelolaan kelompok
5 % kelompok usaha wanita peserta pelatihan kewirausahaan dapat menghasilkan kripik pisang, stik pisang, kripik ubi kayu dan kacang telur, dengan bahan dan alat yang telah disiapkan. 3. Kapasitas pengetahuan anggota kelompok dalam memahami penggunaan alat untuk proses produksi pembuatan kripik, stik dan kacang telur meningkat. RAFERENSI Adijaya, Y Cara membuat keripik singkong. Husniati Memilih Singkong Aman Dimakan. dimakan Ibrahim, M. Yacob Studi Kelayakan Usaha. Rineka Cipta. Jakarta. Purba, Frans H. K Potensi Singkong / Ubi Kayu dalam Pengembangan Usaha dan Meningkatkan Pendapatan yang Memiliki Nilai Tambah. dalam.html Subanar, H Manajemen Usaha Kecil. BPFE. Yogyakarta.
IbM PENGRAJIN KUE BAGIAK DI KABUPATEN BANYUWANGI. Herlina dan Triana Lindriati
IbM PENGRAJIN KUE BAGIAK DI KABUPATEN BANYUWANGI Herlina dan Triana Lindriati Staf Pengajar Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember linaftp@yahoo.com ABSTRAK Bagiak merupakan kue kering khas Banyuwangi
Lebih terperinci2014 EKSISTENSI INDUSTRI KERIPIK PISANG DI PROVINSI LAMPUNG
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Wilayah di permukaan bumi memiliki karakteristik dan ciri khasnya tersendiri. Karakteristik antara wilayah dengan satu wilayah lainnya memiliki perbedaan
Lebih terperinciLaporan Kemajuan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahap I (70%) Skim Pengabdian Kepada Masyarakat Internal
Laporan Kemajuan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahap I (70%) Skim Pengabdian Kepada Masyarakat Internal IPTEKS TEPAT GUNA BAGI MASYARAKAT PELAKU USAHA OLAHAN PISANG KELOMPOK WANITA TANI PITALOKA DESA BOJONGGEDANG
Lebih terperinciRESONA Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat
Resona Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat Vol. 1, No. 1 (2017) 6-12 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Palopo RESONA Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat http://journal.stiem.ac.id/index.php/resona/index
Lebih terperinciARTIKEL. IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)
ARTIKEL IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM) IbM KELOMPOK WANITA TANI ANGGREK DI DESA ADATONGENG, KECAMATAN TURIKALE, KABUPATEN MAROS, SULAWESI SELATAN (Perbanyakan dan Aklimatisasi Anggrek Melalui Kultur Jaringan
Lebih terperinciPENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT DESA SEI KEPAYANG TENGAH MELALUI PEMANFAATAN LIMBAH TEMPURUNG KELAPA
104 PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT DESA SEI KEPAYANG TENGAH MELALUI PEMANFAATAN LIMBAH TEMPURUNG KELAPA Muhammad Bukhori Dalimunthe 1*, Joko Suharianto 1, Fitri Yani Panggabean 2 1 Jurusan Pendidikan
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiskinan di Indonesia merupakan masalah pokok nasional yang penanggulangannya tidak dapat ditunda dan harus menjadi pioritas utama dalam pelaksanaan pembangunan masyarakat.
Lebih terperinciPEMBERDAYAAN MASYARAKAT USAHA PRODUK MAKANAN BERBAHAN BEKATUL
Suhardi D PEMBERDAYAAN MASYARAKAT USAHA PRODUK MAKANAN BERBAHAN BEKATUL Suhardi D. Staf Pengajar. 1 Fakultas Teknik - Jurusan Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Malang Alamat Korespondensi : Jl. Raya
Lebih terperinciJOURNAL OF BUSINESS STUDIES
PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) PENGUSAHA KRIPIK DAN ONDE-ONDE KHAS MOJOKERTO Made Siti Sundari 1), Mintarti Ariani 2), Idfi Setyaningrum 3) Email: madesiti@staff.ubaya.ac.id 1) mintarti@staff.ubaya.ac.id
Lebih terperinciJurnal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN: Volume 1 Nomor 6 Desember 2016
IBM UPAYA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN UNIT MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) KERAJINAN DARI KAIN LIMBAH DI DESA GATAK DAN MERINTIS USAHA BARU BAGI MASYARAKAT DESA GULI BOYOLALI Edy Susena, S.Kom, M.Kom,. Dewi
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 6 Tahun 2016 Seri E Nomor 4 PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR Nomor 6 Tahun 2016 Seri E Nomor 4 PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN Diundangkan dalam Lembaran Daerah Kota
Lebih terperinciPEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA DI KALIWIRU MELALUI USAHA BOGA BERBASIS MASAKAN MINANG
PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA DI KALIWIRU MELALUI USAHA BOGA BERBASIS MASAKAN MINANG Wikanastri Hersoelistyorini 1), Nurhidajah 2), dan Ayu Noviani Hanum 3) 1,2) Program Studi Teknologi Pangan Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seharusnya senantiasa melakukan riset dan pengembangan agar selalu dapat. perusahaan baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman membuat setiap pemilik atau pelaku usaha seharusnya senantiasa melakukan riset dan pengembangan agar selalu dapat bersaing dengan usaha pesaingnya.
Lebih terperinciIbM PENGRAJIN ROTAN DI KELURAHAN LEMBO
IbM PENGRAJIN ROTAN DI KELURAHAN LEMBO Fatmawati Andi Mappasere 1), Naidah Husein 2) 1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Unismuh Makassar email: fatmamappasere@gmail. com 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Lebih terperinciPembinaan Kelompok UPPKS Maju Bersama Deli Serdang. Sulaiman Lubis (Dosen Jurusan Manajemen Universitas Negeri Medan)
Pembinaan Kelompok UPPKS Maju Bersama Deli Serdang Sulaiman Lubis (Dosen Jurusan Manajemen Universitas Negeri Medan) Abstrak Dusun Cempaka Desa Beringin, desa ini merupakan desa yang terletak di Kabupaten
Lebih terperinciSetia Wardani 1), Ratna Purnama Sari 2), Wibawa 3) 1), 2), 3)
I b M PEMBERDAYAAN KELOMPOK USAHA MASYARAKAT DESA KARANGWUNI RONGKOP GUNUNGKIDUL MELALUI KEGIATAN PENINGKATAN MUTU PRODUKSI DAN MANAJEMEN PROMOSI BERBASIS TIK Setia Wardani 1), Ratna Purnama Sari 2), Wibawa
Lebih terperinciPENGEMBANGAN DODOL WORTEL DESA GONDOSULI KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR
PENGEMBANGAN DODOL WORTEL DESA GONDOSULI KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR Setyowati dan Fanny Widadie Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta watikchrisan@yahoo.com
Lebih terperinciIbM USAHA RUMAH TANGGA OLAHAN BUAH SALAK DI KABUPATEN KARANGASEM BALI
476 IbM USAHA RUMAH TANGGA OLAHAN BUAH SALAK DI KABUPATEN KARANGASEM BALI Ni Luh W. Sayang Telagawathi STIE Triatma Mulya gemilangsuryawan@gmail.com ABSTRAK Program IbM ini bertujuan untuk meningkatkan
Lebih terperinciUSAHA MIKRO MAKANAN TRADISIONAL DI KELURAHAN DENDENGAN DALAM KOTA MANADO TENTANG MANAJEMEN MODAL KERJA
USAHA MIKRO MAKANAN TRADISIONAL DI KELURAHAN DENDENGAN DALAM KOTA MANADO TENTANG MANAJEMEN MODAL KERJA Maryam Mangantar, Adolfina dan Dedy N. Baramuli Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi
Lebih terperinciSri Wahyu Lelly Hana Setyanti, Lina Winarti Fakultas Ekonomi Universitas Jember Abstrak
IbM Wirausaha Minuman Sehat Berbahan Kacang-Kacangan (Kedelai, Kacang Hijau dan Kacang Merah) di PKK Kelurahan Mangli Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember Sri Wahyu Lelly Hana Setyanti, Lina Winarti Fakultas
Lebih terperinciGEMAKAN GERAKAN NDULANG DEWIS: SEBAGAI PEMANFAATAN POTENSI DESA UNTUK DIJADIKAN IKON DESA WISATA WONOLOPO KECAMATAN MIJEN
GEMAKAN GERAKAN NDULANG DEWIS: SEBAGAI PEMANFAATAN POTENSI DESA UNTUK DIJADIKAN IKON DESA WISATA WONOLOPO KECAMATAN MIJEN Iis Istiqomah, Arif Wibowo, Riska Cipta Sari, Andre Raziq Muhammad, Siswi Sekar
Lebih terperinciJurnal SAINSTECH Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : Vol. 1 Nomor 6 Desember 2016
MODEL PENGEMBANGAN UKM KELOMPOK USAHA BUDIDAYA LELE BERDASARKAN PERMASALAHAN YANG DIHADAPI KELOMPOK USAHA BUDIDAYA LELE DI DESA MANYARAN MANYAREJO DAN DESA PUNGSARI KECAMATAN PLUPUH KABUPATEN SRAGEN JAWA
Lebih terperinciRUMAH PRODUKTIF DI KAMPUNG NELAYAN PANTAI KENJERAN SURABAYA
RUMAH PRODUKTIF DI KAMPUNG NELAYAN PANTAI KENJERAN SURABAYA Wiwik Widyo Widjajanti 1, Syamsuri 2, Sulistyowati 3 Jurusan Arsitektur 1, Jurusan Teknik Mesin 2, Jurusan Sistem Informasi 3, ITATS Jalan Arief
Lebih terperinciMENINGKATKAN PENDAPATAN PETERNAK SAPI PERAH MELALUI OLAHAN MAKANAN BERBASIS SUSU DI KABUPATEN BOYOLALI
MENINGKATKAN PENDAPATAN PETERNAK SAPI PERAH MELALUI OLAHAN MAKANAN BERBASIS SUSU DI KABUPATEN BOYOLALI Wahyuningsih1, Isti Pudjihastuti2), Fahmi Arifan3) Program Studi D III Teknik Kimia Fakultas Teknik,
Lebih terperinciPROPOSAL PENGABDIAN MASYARAKAT
PROPOSAL PENGABDIAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN PRODUK NUTRASETIKA BERBASIS SAYURAN ORGANIK BAGI PETANI SAYURAN ORGANIK DI DESA BATUR KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG Oleh: Dr. Asyhari, MM ( NIDN 0624116601
Lebih terperinciPKM Perajin Tedung Desa Mengwi Di Kabupaten Badung, Bali
PKM Perajin Tedung Desa Mengwi Di Kabupaten Badung, Bali Ida Ketut Kusumawijaya STIE Triatma Mulya, Badung, Bali ik_kusumawijaya@yaho.com ABSTRAK Tujuan pelaksanaan PKM ini adalah metode pengelolaan usaha
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka Tahun 2002 pemerintah melalui Departemen Pertanian RI mengeluarkan kebijakan baru dalam upaya
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG
PEMERINTAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN DESA DEFINITIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PARIGI MOUTONG, Menimbang :
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kegiatan agroindustri atau industri hasil pertanian merupakan bagian integral
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kegiatan agroindustri atau industri hasil pertanian merupakan bagian integral dari sektor pertanian memberikan kontribusi penting pada proses industrialisasi di wilayah
Lebih terperinciBOKS 2 PENELITIAN POLA PEMBIAYAAN (LENDING MODEL) USAHA MIKRO KECIL INDUSTRI KECIL BATU BATA DI SULAWESI TENGGARA
2 PENELITIAN POLA PEMBIAYAAN (LENDING MODEL) USAHA MIKRO KECIL INDUSTRI KECIL BATU BATA DI SULAWESI TENGGARA Kesenjangan informasi (asymmetric information) antara produk perbankan beserta persyaratan yang
Lebih terperinciIbM PENGUSAHA KERIPIK SINGKONG RUMAH TANGGA
ARTIKEL ILMIAH Ipteks Bagi Masyarakat (IbM) IbM PENGUSAHA KERIPIK SINGKONG RUMAH TANGGA Oleh Yuni Retnaningtyas, M.Si., Apt. 0009067806 Ema Desia Prajitiasari SE. MM. 0021127901 UNIVERSITAS JEMBER November
Lebih terperinciMATRIK RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014
NAMA SKPD : Dinas Perindustrian Dan Perdagangan INDIKATOR KELUARAN KEBUTUHAN USULAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH TARGET NO KODE SASARAN PROGRAM KEGIATAN LOKASI DANA/PAGU PROGRAM/KEGIATAN TOLOK UKUR CAPAIAN
Lebih terperinciPEMBERDAYAAN UKM KERAJINAN SENI UKIR BATU PADAS DUSUN SILAKARANG BALI
PEMBERDAYAAN UKM KERAJINAN SENI UKIR BATU PADAS DUSUN SILAKARANG BALI Putu Adi Suprapto 1), Kadek Cahya Dewi 2), Ni Wayan Dewinta Ayuni 3} 1) Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bali Email: putuadisuprapto@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian berperan penting dalam perekonomian Indonesia dan dalam pembangunan nasional. Pembangunan dan perubahan struktur ekonomi tidak bisa dipisahkan dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada BAB I ini akan dijelaskan secara umum mengenai bagaimana latar belakang pemilihan judul proyek, rumusan masalah yang mempengaruhi bagaimana desain proyek nantinya, tujuan proyek,
Lebih terperincimelestarikan alam, lingkungan dan sumber daya yang ada.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara luas pariwisata dipandang sebagai kegiatan yang mempunyai multidimensi dari rangkaian suatu proses pembangunan. Pembangunan sektor pariwisata menyangkut aspek
Lebih terperinciPENGEBLUR DAUN INDIGO PENGHASIL PASTA PEWARNA ALAMI BAGI UKM PENGRAJIN BATIK DI KECAMATAN GUNUNG PATI SEMARANG
PENGEBLUR DAUN INDIGO PENGHASIL PASTA PEWARNA ALAMI BAGI UKM PENGRAJIN BATIK DI KECAMATAN GUNUNG PATI SEMARANG Sri Rahayuningsih, Enty Nurhayati, Muhaimin Universitas Stikubank Semarang Email: ayu_1961@yahoo.com
Lebih terperinciKESIMPULAN DAN SARAN
241 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan (1) Karakteristik nelayan di lokasi penelitian secara spesifik dicirikan dengan: (a) karakteristik individu: pendidikan rendah, nelayan pendatang, motivasi intrinsik
Lebih terperinciINOVASI PRODUK USAHA OLAHAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA JUAL LELE
INOVASI PRODUK USAHA OLAHAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA JUAL LELE Wahjoe Mawardiningsih Program Studi Komunikasi, Fakultkas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Surakarta Jl. Raya Palur Km. 5, Surakarta
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) 2.1.1 Pengertian UMKM Beberapa defenisi dari UMKM memiliki pengertian yang berbeda berdasarkan sumbernya (Hubeis, 2009; Tambunan, 2009)
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Usaha 4.1.1 Sejarah Perusahaan UKM Flamboyan adalah salah satu usaha kecil menengah yang mengolah bahan pertanian menjadi berbagai macam produk makanan olahan.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN IMPLIKASI REKOMENDASI
341 BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI REKOMENDASI Berdasarkan permasalahan kajian penelitian ini, maka ditarik beberapa kesimpulan bagi penyelenggaraan program pendidikan luar sekolah, khususnya program pendidikan
Lebih terperinciPEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA DALAM MEMBUAT PRODUK DAUR ULANG SAMPAH DI KELURAHAN BALEARJOSARI
PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA DALAM MEMBUAT PRODUK DAUR ULANG SAMPAH DI KELURAHAN BALEARJOSARI Candra Wahyu Hidayat Universitas Kanjuruhan Malang hidayatcandra76@yahoo.com Ida Nuryana Universitas Kanjuruhan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUN LOKASI PENELITIAN. Koto Tuo lama di mulai pada tahun 1990 dan baru berbentuk
BAB II GAMBARAN UMUN LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Desa Koto Tuo Desa Koto Tuo merupakan salah satu desa dari 8 (delapan) desa yang termasuk ke dalam daerah genangan PLTA Koto Panjang. Pemindahan
Lebih terperinciPERANAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN DALAM PEMBINAAN USAHA KERAJINAN KERIPIK TEMPE DI KABUPATEN NGAWI SKRIPSI
PERANAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN DALAM PEMBINAAN USAHA KERAJINAN KERIPIK TEMPE DI KABUPATEN NGAWI SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan memperoleh Gelar Sarjana pada FISIP UPN
Lebih terperinciARTIKEL PENGABDIAN IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)
ARTIKEL PENGABDIAN IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM) JUDUL IbM USAHA KRIPIK SALAK DI KELOMPOK WANITA MANDIRI TAMAN JAYA DESA TAMAN AYU KABUPATEN LUMAJANG Oleh: Ir. Boedi Santoso, MP. (0020126004) Tri Handoyo,
Lebih terperinciIPTEK BAGI MASYARAKAT (IbM) PENINGKATAN DAYA SAING USAHA TELUR ASIN DI KABUPATEN SUKOHARJO. Emi Widiyanti, Harini dan Arief Iman Santoso ABSTRAK
IPTEK BAGI MASYARAKAT (IbM) PENINGKATAN DAYA SAING USAHA TELUR ASIN DI KABUPATEN SUKOHARJO Emi Widiyanti, Harini dan Arief Iman Santoso Universitas Sebelas Maret ABSTRAK Usaha pembuatan telur asin semakin
Lebih terperinciANALISA USAHA KERIPIK NANGKA DAN KERIPIK PISANG PANDA ALAMI DI KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN PROVINSI LAMPUNG
ANALISA USAHA KERIPIK NANGKA DAN KERIPIK PISANG PANDA ALAMI DI KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN PROVINSI LAMPUNG OLEH NIZELAWATI 0810221050 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2012
Lebih terperinciWALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH
WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Persaingan didunia bisnis saat ini sangat pesat. Hampir disemua
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Persaingan didunia bisnis saat ini sangat pesat. Hampir disemua sektor baik manufaktur atau jasa sedang mengalami peningkatan yang signifikan disetiap tahunnya.
Lebih terperinciIbM KELOMPOK USAHA KRIPIK JAMUR TIRAM DI DESA PLOSO KECAMATAN SELOPURO KABUPATEN BLITAR
Anwar K 1, Rahayu Widayanti 2, Jauharul Maknunah 3, Eni Farida 4 & Sujito 5 Versi online / URL : IbM KELOMPOK USAHA KRIPIK JAMUR TIRAM DI DESA PLOSO KECAMATAN SELOPURO KABUPATEN BLITAR Anwar K 1, Rahayu
Lebih terperinciIBM KELOMPOK MASYARAKAT PETANI BAWANG MERAH DI DESA NUSAJAYA HALMAHERA TIMUR PROVINSI MALUKU UTARA. Sofyan Samad 1, Sundari 2
IBM KELOMPOK MASYARAKAT PETANI BAWANG MERAH DI DESA NUSAJAYA HALMAHERA TIMUR PROVINSI MALUKU UTARA Sofyan Samad 1, Sundari 2 1 Study Program of Agro-technology Faculty of Agriculture Universitas Khairun
Lebih terperinciStudi Kasus Pengembangan Usaha : Kolaborasi PTS, PRA dan IKM Keripik Tempe Pedan
Studi Kasus Pengembangan Usaha : Kolaborasi PTS, PRA dan IKM Keripik Tempe Pedan Syamsudin 1 *, Aflit Nuryulia Praswati 2, Muzakar Isa 3 *Manajemen/FEB, Universitas Muhammadiyah Surakarta *sya190@ums.ac.id
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor pertanian di Indonesia mempunyai peranan yang cukup penting dalam
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian di Indonesia mempunyai peranan yang cukup penting dalam perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari sumbangannya terhadap Produk Domestik Bruto
Lebih terperinciPEMBERDAYAAN KARANG TARUNA MELALUI PEMANFAATAN LIMBAH BULU AYAM UNTUK PEMBUATAN PAKAN BEBEK
Pemberdayaan Karang... Triyanto & Edi Cahyono PEMBERDAYAAN KARANG TARUNA MELALUI PEMANFAATAN LIMBAH BULU AYAM UNTUK PEMBUATAN PAKAN BEBEK Triyanto STIE Atma Bhakti Surakarta E-mail: triyanto_55@yahoo.co.id
Lebih terperinciALUR BERPIKIR PROGRAM PI
PRINSIP PRAKTEK INDUSTRI 1. Belajar bekerja antara mahasiswa UPI dengan pihak industri besar dan menengah dalam hal : - Proses produk - Manajemen usaha - Pemasaran - Kemitraan 2. Menempatkan mahasiswa
Lebih terperinciIbM Kelompok Usaha Pengolahan Kerupuk Ikan Di Desa Tedunan
IbM Kelompok Usaha Pengolahan Kerupuk Ikan Di Desa Tedunan A. Khoirul Anam 1*, Solikhul Hidayat 1 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Nahdlatul Ulama *Email: anam_jepara@gmail.com ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Judul Kegiatan
BAB I PENDAHULUAN A. Judul Kegiatan Kegiatan KKN PPM yang dilaksanakan di Desa Katung, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli ini memiliki judul Program Peningkatan Taraf Kesehatan dan Kesejahteraan Penduduk
Lebih terperinciUSAHA BUDIDAYA IKAN HIAS Tetra sp PADA IBU RUMAH TANGGA KELURAHAN BUMI NYIUR, KECAMATAN WANEA KOTA MANADO
USAHA BUDIDAYA IKAN HIAS Tetra sp PADA IBU RUMAH TANGGA KELURAHAN BUMI NYIUR, KECAMATAN WANEA KOTA MANADO Natalie D.C. Rumampuk, Veibe Warouw, Elvy L. Ginting dan Stenly Wullur Ringkasan Penerapan Ipteks
Lebih terperinciBAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 8.1 Kesimpulan. 1. Proses pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan desa wisata di
149 BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 8.1 Kesimpulan 1. Proses pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan desa wisata di desa Brayut Pandowoharjo Sleman melalui tiga tahap yaitu sosialisasi, transformasi
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI DAN PENGUATAN USAHA OPAK SILI MELALUI PERANCANGAN ALAT PENGHALUS SINGKONG DAN PERBAIKAN PENGEMASAN
UPAYA PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI DAN PENGUATAN USAHA OPAK SILI MELALUI PERANCANGAN ALAT PENGHALUS SINGKONG DAN PERBAIKAN PENGEMASAN Laeli Kurniasari 1*, Sri Mulyo Bondan Respati 2 dan Aqnes Budiarti
Lebih terperinciKIDECO PENGEMBANGAN & AKSES ATAS TEHNOLOGI PENGEMBANGAN TEHNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK USAHA ANEKA KERIPIK CAMILAN
PENGEMBANGAN & AKSES ATAS TEHNOLOGI PENGEMBANGAN TEHNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK USAHA ANEKA KERIPIK CAMILAN 1 Outline 1. Kebijakan 2. Perencanaan 3. Pelaksanaan 4. Monitoring & Evaluasi 5. Keberlanjutan 6.
Lebih terperinciNurlaili Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan
Permasalahan Sosial Budaya dalam Implementasi Peraturan tentang Perlindungan Spesies Hiu di Tanjung Luar, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat Nurlaili Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan
Lebih terperinciBab I. Pendahuluan. memberikan bantuan permodalan dengan menyalurkan kredit pertanian. Studi ini
Bab I Pendahuluan Di setiap negara manapun masalah ketahanan pangan merupakan suatu hal yang sangat penting. Begitu juga di Indonesia, terutama dengan hal yang menyangkut padi sebagai makanan pokok mayoritas
Lebih terperinciIpteks bagi Masyarakat Petani Jamur Tiram Penyandang Disabilitas di Purworejo
Ipteks bagi Masyarakat Petani Jamur Tiram Penyandang Disabilitas di Purworejo Didik Widiyantono 1*, Niswatun Hasanah 2 1 Program studi Agribisnis/Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Purworejo
Lebih terperinciBUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG GERAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL
BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG GERAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA, Menimbang
Lebih terperinciPENERAPAN E-COMMERCE BERBASIS WEBSITE UNTUK MENINGKATKAN PANGSA PASAR PENJUALAN KRIPIK UD ADUHAI GAMPONG KARANGNYAR KECAMATAN LANGSA BARO KOTA LANGSA
PENERAPAN E-COMMERCE BERBASIS WEBSITE UNTUK MENINGKATKAN PANGSA PASAR PENJUALAN KRIPIK UD ADUHAI GAMPONG KARANGNYAR KECAMATAN LANGSA BARO KOTA LANGSA 1 Heri Irawan dan 2 Rizalul Akram Staf Pengajar Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Pada masa yang berkembang saat ini dalam rangka mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan suatu bangsa, pemerintah Indonesia mulai melakukan suatu upaya
Lebih terperinciOleh: Elfrida Situmorang
23 Oleh: Elfrida Situmorang ELSPPAT memulai pendampingan kelompok perempuan pedesaan dengan pendekatan mikro kredit untuk pengembangan usaha keluarga. Upaya ini dimulai sejak tahun 1999 dari dua kelompok
Lebih terperinciIPTEKS Bagi Remaja Untuk Peningkatan Pengetahuan Di Bidang Teknologi Informasi
271 IPTEKS Bagi Remaja Untuk Peningkatan Pengetahuan Di Bidang Teknologi Informasi Marike Amelda Silvia Kondoj a, Herry Setiawan Langi b, Antonius P.G Manginsela c a Jurusan Teknik Elektro,Politeknik Negeri
Lebih terperinciREKAYASA MESIN UNTUK INDUSTRI KECIL PAKAN TERNAK UNGGAS DI KLATEN
REKAYASA MESIN UNTUK INDUSTRI KECIL PAKAN TERNAK UNGGAS DI KLATEN Sugiyanto 1*, Silvia Yulita Ratih 2 1 Program Studi Teknik Mesin, Universitas Surakarta 2 Program Studi Teknik Sipil Universitas Surakarta
Lebih terperinciIBM PENGRAJIN SEPATU DAN SANDAL KULIT
IBM PENGRAJIN SEPATU DAN SANDAL KULIT Uun Muhaji 1, Irma Tyasari 2 Universitas Kanjuruhan Malang 1,2 uun.muhaji@gmail.com 1, irmatyasari@gmail.com 2 Abstract The objective of this community service program
Lebih terperinciBUPATI KUDUS. PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 Tahun 2010 TENTANG
BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 Tahun 2010 TENTANG KEBIJAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBERDAYA LOKAL DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1960, namun sampai sekarang ketergantungan terhadap beras dan terigu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengakenaragaman (diversifikasi) pangan sudah diusahakan sejak tahun 1960, namun sampai sekarang ketergantungan terhadap beras dan terigu belum dapat dihilangkan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan teknologi, sehingga keadaan ini menjadi perhatian besar dari para ahli dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu fenomena sosial, ekonomi, politik, budaya, dan teknologi, sehingga keadaan ini menjadi perhatian besar dari para ahli dan perencana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang, termasuk didalamnya adalah pembangunan di bidang ekonomi. Salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini pemerintah Indonesia terus melakukan pembangunan disegala bidang, termasuk didalamnya adalah pembangunan di bidang ekonomi. Salah satu sektor perekonomian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tingginya prevalensi gizi buruk dan gizi kurang, masih merupakan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Masalah Tingginya prevalensi gizi buruk dan gizi kurang, masih merupakan permasalahan besar yang dapat mempengaruhi pembangunan bidang kesehatan dan sumber daya manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Dalam mencapai keinginan tersebut
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan kemajuan suatu negara, kebutuhan dan keinginan masyarakat semakin bertambah. Oleh karena itu masyarakat berusaha seoptimal mungkin untuk memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional baik di bidang ekonomi maupun sosial, termasuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan, berlandaskan kemampuan nasional,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peran sektor pertanian dalam pembangunan di Indonesia tidak perlu diragukan lagi. Sesuai dengan amanat garis Garis Besar Haluan Negara (GBHN) bahwa prioritas pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. krisis moneter merambah ke krisis ekonomi. Dari krisis ini berkembang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada tahun 1997 adalah awal dari krisis ekonomi yang melanda bangsa Indonesia telah menumbuhkan berbagai krisis yang bermula dari krisis moneter merambah ke
Lebih terperinciRESONA Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat
Resona Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat Vol. 1, No. 1 (2017) 26-33 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Palopo RESONA Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat http://journal.stiem.ac.id/index.php/resona/index
Lebih terperinciPENGARUH BESARAN MODAL DAN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHADAP LABA USAHA PADA CELLULER PHONE
PENGARUH BESARAN MODAL DAN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHADAP LABA USAHA PADA CELLULER PHONE (Studi Kasus: Diwilayah Pasar Kacangan) Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor yang sangat penting dalam pembangunan nasional karena sektor ini menyerap sumber daya manusia yang paling besar dan merupakan sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pencaharian. Saat ini UMKM di Indonesia per tahunnya mengalami. oleh anak muda dan wanita. Usaha mikro mempunyai peran yang sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengembangan usaha mikro ini sangat membantu mengatasi masalah pengangguran mengingat fenomena saat ini susahnya mencari pekerjaan formal, sehingga warga sekitar lebih
Lebih terperinciPENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN USAHA GRUBI UBI UNGU TAWANG MANGU. Oleh :
PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN USAHA GRUBI UBI UNGU TAWANG MANGU Oleh : M.A.Martina Andriani 1) dan Edwi Mahadjoeno 2) 1) Staff Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Sebelas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap wilayah di permukaan bumi memiliki karakteristik dan ciri khasnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap wilayah di permukaan bumi memiliki karakteristik dan ciri khasnya masing-masing. Karakteristik antara satu wilayah dengan wilayah lainnya memiliki perbedaan
Lebih terperinciMenteri Perindustrian Republik Indonesia NARASI PADA ACARA TEMU USAHA DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL MENENGAH DI KABUPATEN PARIGI MOUTONG
Menteri Perindustrian Republik Indonesia NARASI PADA ACARA TEMU USAHA DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL MENENGAH DI KABUPATEN PARIGI MOUTONG Parigi, 4 Mei 2015 Yth.: 1. Bupati Parigi Moutong; 2.
Lebih terperinciProposal. Program diversifikasi Tataboga hasil olahan Kacang Mede & Rumput Laut
Proposal Program diversifikasi Tataboga hasil olahan Kacang Mede & Rumput Laut 1 LATAR BELAKANG Putera Sampoerna Foundation (PSF) adalah Institusi Bisnis Sosial pertama di Indonesia yang memiliki visi
Lebih terperinciMendukung terciptanya kesempatan berusaha dan kesempatan kerja. Meningkatnya jumlah minat investor untuk melakukan investasi di Indonesia
E. PAGU ANGGARAN BERDASARKAN PROGRAM No. Program Sasaran Program Pengembangan Kelembagaan Ekonomi dan Iklim Usaha Kondusif 1. Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi Mendukung terciptanya kesempatan
Lebih terperinciPENINGKATAN KUALITAS DAN PRODUKTIFITAS KRIPIK PISANG DENGAN MESIN PERAJANG DI DESA JATI KECAMATAN UDANAWU KABUPATEN BLITAR
PENINGKATAN KUALITAS DAN PRODUKTIFITAS KRIPIK PISANG DENGAN MESIN PERAJANG DI DESA JATI KECAMATAN UDANAWU KABUPATEN BLITAR Muhammad Muhsin 1), Nanang Suffiadi Ahmad 2) 1), Prodi Teknik Elektro Uniersitas
Lebih terperinciBUPATI TABANAN PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG
BUPATI TABANAN PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG PERLINDUNGAN, PEMBERDAYAAN NELAYAN KECIL DAN PEMBUDI DAYA IKAN KECIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 47 TAHUN : 2010 SERI : E PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 63 TAHUN 2010 TENTANG PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh Gelar Sarjana pada FISIP UPN : Veteran Jawa Timur
PERANAN DINAS KOPERASI USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH DALAM PEMBINAAN SENTRA USAHA KECIL PRODUKSI TEMPE DI KELURAHAN TENGGILIS MEJOYO KECAMATAN TENGGILIS MEJOYO PEMERINTAH KOTA SURABAYA. SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciPemberdayaan Kelompok Tani Usaha Budidaya Jamur Tiram Kelurahan Kambo Kecamatan Mungkajang Kota Palopo. Sapar 1 Muh. Halim Palatte 2 Imran Ukkas 3
Pemberdayaan Kelompok Tani Usaha Budidaya Jamur Tiram Kelurahan Kambo Kecamatan Mungkajang Kota Palopo Sapar 1 Muh. Halim Palatte 2 Imran Ukkas 3 No. HP 081317040503¹, 085398014496², 085242945887³ ¹Alamat
Lebih terperinciPROSES-PROSES INDUSTRIALISASI PEDESAAN
47 PROSES-PROSES INDUSTRIALISASI PEDESAAN Pada bab ini dibahas mengenai proses-proses industrialisasi pedesaan di lokasi penelitian. Bab ini dibahas melalui beberapa sub bab. Sub bab pertama menjelaskan
Lebih terperincidiubah dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 54 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Sarolangun,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR, Menimbang: Mengingat:
Lebih terperinciI. UMUM PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH
- 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH I. UMUM Penerapan otonomi daerah sejatinya diliputi semangat untuk mewujudkan
Lebih terperinciBUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG
BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL DI KABUPATEN PURWOREJO Menimbang a. bahwa
Lebih terperinci