PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN HOSINSUL DENGAN KOMBNASI TANGKISAN DAN TENDANGAN TAEKWONDO DARI SERANGAN BERSENJATA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN HOSINSUL DENGAN KOMBNASI TANGKISAN DAN TENDANGAN TAEKWONDO DARI SERANGAN BERSENJATA"

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN HOSINSUL DENGAN KOMBNASI TANGKISAN DAN TENDANGAN TAEKWONDO DARI SERANGAN BERSENJATA Donna Novianto Kurniati Rahayuni Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang Abstract: The aimed of the research and development is to develope learning of Hosinsul (self-defense) with parry and Taekwondo kicks to assist them self from armed attacks. The design of this research use research and development design with procedural research model. The result of this research and development is development learning of Hosinsul with combination of parry and Taekwondo kicks from armed attacks is very valid and can use without revision. Keywords: learning, hosinsul, taekwondo Abstrak: Tujuan penelitian dan pengembangan ini adalah untuk mengembangkan pembelajaran Hosinsul (self-defense) dengan menggunakan kombinasi tangkisan dan tendangan Taekwondo untuk membela diri dari serangan bersenjata. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian dan pengembangan dengan model penelitian prosedural. Hasil dari penelitian dan pengembangan ini adalah Pengembangan Pembelajaran Hosinsul dengan Kombinasi Tangkisan dan Tendangan Taekwondo dari Serangan Bersenjata ini sangat valid dan dapat digunakan tanpa revisi. Kata kunci: pembelajaran, hosinsul, taekwondo Bela diri sudah dikenal dalam kehidupan sehari-hari, penggunaannya memiliki peranan dalam pertahanan diri dari ancaman serangan pihak-pihak yang bermaksud mencelakakan. Ancaman tersebut biasanya berhubungan dengan tindak kejahatan kriminalitas jalanan yang sewaktu-waktu bisa menyerang keselamatan kita baik dengan serangan yang menggunakan tangan kosong atau bahkan bersenjata. Ada banyak ilmu bela diri yang dapat dipelajari untuk membekali kemampuan pertahanan diri (self-defense) dan salah satunya yaitu bela diri Taekwondo. Taekwondo merupakan olahraga bela diri modern yang berakar pada bela diri tradisional Korea. Taekwondo memiliki arti yaitu seni atau cara mendisiplinkan diri atau seni bela diri menggunakan kaki dan tangan kosong (Suryadi, 2003:1). Bela diri ini memiliki ciri khas pada kemampuan tendangan (Chagi) sebagai serangan utama, namun teknik lain seperti pukulan (Jireugi), tangkisan (Makki), tusukan (Chireugi), dan sabitan (Chigi) juga dipelajari. Dalam bela diri Taekwondo terdapat 4 aspek pokok latihan yaitu: Kyorugi (pertarungan), Poomsae (rangkaian jurus), Hosinsul (Self-defense), Kyupka (pemecahan). Taekwondo berkembang cukup pesat di dunia dalam naungan organisasi induk yaitu World Taekwondo Federation (WTF) berdiri pada tahun 1973 di Seoul, Korea Selatan, dan berdiri pula di Indonesia dalam naungan induk organisasi yaitu Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) berdiri pada 1984 yang berpusat di Jakarta. Taekwondo juga berkembang di kalangan masyarakat, di tingkat sekolah bahkan sampai di perguruan tinggi (universitas), salah satunya di Universitas Negeri Malang (UM). Taekwondo di Universitas Negeri Malang berkembang dalam sebuah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang memfasilitasi mahasiswa 41

2 42 Jurnal Kepelatihan Olahraga, Vol 1 No 1 Oktober 2016 untuk beraktifitas di bidang yang diminatinya termasuk Taekwondo dan dikenal dengan nama Unit Kegiatan Mahasiswa Taekwondo Universitas Negeri Malang (UKM Taekwondo UM). Bela diri Taekwondo yang dipelajari di UKM Taekwondo UM dominan terfokus untuk mencetak olahragawan (atlet) dalam latihan yang diprogram untuk pertandingan (Kyorugi) atau sebagian peserta lainnya untuk sekedar mencari kegiatan, namun jarang mengajarkan aspek latihan Hosinsul (self-defense) yaitu tentang manfaat dan fungsi serta penggunaan kombinasi teknik yang dipelajari sebagai aspek olahraga bela diri untuk melindungi diri secara efektif dalam menghadapi ancaman yang berhubungan dengan kekerasan fisik, sementara tujuan dari Taekwondo sendiri selain menjadi bagian dari olahraga bela diri kompetisi juga sebagai olahraga bela diri untuk melindungi diri. Seperti yang dikemukakan (Lodder, 2012:88) bahwa sebagian besar orang menganggap Taekwondo menjadi seni bela diri dengan penekanaan pada pertarungan/ pertandingan, namun pemikiran seperti itu adalah kesalahpahaman, Taekwondo sejatinya adalah sebuah seni bela diri (pertahanan diri). Dalam bela diri Taekwondo aspek latihan yang mengajarkan tentang pertahanan diri dikenal dengan istilah Hosinsul. Penjelasan Hosinsul menurut (Lodder, 2012:6) Hosinsul hampir sama seperti Jiu Jitsu yang dikembangkan untuk menghadapi berbagai serangan jarak dekat. Teknik lain seperti kuncian, cengkraman, dan teknik bantingan juga digunakan, dan hampir pula menyerupai Hapkido, seni bela diri Korea lainnya. Hosinsul biasanya dipelajari dalam latihan untuk persiapan menjelang Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) Taekwondo, materi teknik dasarnya merupakan hal yang wajib dipelajari mulai sabuk kuning sampai sabuk merah dengan istilah Hanbiyon jireugi sampai sabuk hitam (DAN). Hasil observasi dan wawancara peneliti kepada pelatih di UKM Taekwondo UM didapat permasalahan dasar yaitu peserta latihan merasa kurang percaya diri apabila dilakukan latihan tanding (Kyorugi) dan merasa takut serta muncul kebosanan, perlahan-lahan motivasi latihannya menurun kemudian mengundurkan diri. Dan juga dari hasil pengmatan dan analisis kebutuhan tentang aktivitas latihan di UKM Taekwodo UM kepada 20 peserta latihan yang hadir dan 1 orang pelatih, maka didapat hasil dari peserta latihan yaitu, peserta melakukan latihan reguler selama 3 kali seminggu. Peserta diajarkan 3 macam teknik yaitu tangkisan, pukulan, dan tendangan. Peserta paling sering melakukan latihan teknik tendangan selama latihan. Peserta menjalani 3 pola latihan selama seminggu yaitu kicking target, semi sparring dan Kyorugi. Peserta beberapa kali latihan kombinasi teknik yang sudah dipelajari dalam Taekwondo. Peserta menyatakan jarang sekali bahkan tidak pernah diajarkan latihan Hosinsul (self-defense). Sedangkan hasil analisis kebutuhan dari 1 orang pelatih yang hadir, yaitu UKM latihan rutin 3 kali seminggu, megajarkan 3 macam teknik (tangkisan, pukulan, dan tendangan) seminggu, mengajarkan 2 pola latihan semiggu kicking target dan semi sparring, pernah melihat semangat peserta latihan menurun dan merasa bosan, mengajarkan kombinasi teknik yang telah dipelajari, beberapa kali memberi materi self-defense, kemudian peserta dan pelatih UKM Taekwondo UM setuju diadakan pembelajaran keterampilan Hosinsul dengan kombinasi tangkisan dan tendangan Taekwondo dari serangan bersenjata. Dari permasalahan dan bentuk aktivitas latihan di UKM Taekwondo UM, peneliti mengadakan penelitian dan pengembangan yang berjudul Pengembangan Pembelajaran Hosinsul dengan Kombinasi Tangkisan dan Tendangan Taekwondo dari Serangan Bersenjata. Produk penelitian dan pengembangan ini diharapkan mampu memecahkan masalah terkait penguasaan aspek latihan Taekwondo tentang pertahanan diri dan variasi aktivitas

3 Novianto & Rahayuni, Pengembangan Pembelajaran Hosinsul 43 latihan serta produk penelitian dan pengembangan ini mampu menjadi solusi dan memberi manfaat kepada peserta latihan UKM TaekwondoUM dan bahkan masyarakat umum tentang keterampilan penggunaan teknik tangkisan dan tendangan Taekwondo untuk pertahanan diri dari serangan bersenjata. Produk pembelajaran Hosinsul ini mengacu pada pembelajaran gerak/motorik. Rahayubi (2014:208) menjelaskan tentang definisi pembelajaran motorik atau pembelajaran gerak bahwa Pembelajaran motorik adalah suatu proses belajar yang mengarah pada dimensi gerak. Dalam konteks ini, pembelajaran motorik diwujudkan melalui respons-respons muscular (otot) yang diekspresikan dalam gerakan tubuh atau bagian tubuh yang spesifik untuk meningkatkan kualitas gerak tubuh. Salah satu bagian dari pembelajaran gerak adalah penguasaan keterampilan gerak/motorik. Lutan (1988:95) menjelaskan Keterampilan itu dapat juga dipahami sebagai indikator dari tingkat kemahiran atau peguasaan suatu hal yang memerlukan gerak tubuh. Penguasaan suatu keterampilan motorik merupakan sebuah proses dimana seseorang mengembangkan seperangkat respons ke dalam suatu pola gerak yang terkoordinasi, terorganisasi, dan terpadu. Terdapat 3 tahapan dalam pembelajaran gerak/motorik untuk penguasaan keterampilan gerak yaitu: 1) tahap formasi rencana, 2) Tahap latihan, 3) Tahap otomatisasi. Teori tentang tahap formasi rencana dikemukakan oleh Rahayubi (2014:265) menjelaskan bahwa Tahap formasi rencana merupakan tahap di mana seseorang sedang menerima rangsangan pada alat-alat reseptornya sebagai masukan bagi sistem memorinya. Sedangkan teori dari tahap latihan dikemukakan oleh Rahayubi (2014:270) menjelaskan bahwa Pada tahap ini, pola gerak yang telah terbentuk dalam sistem memori mencoba diekspresikan. Pengekspresian keterampilan gerak ini pada awalnya dilakukan dengan tingkat koordinasi yang rendah, namun lama kelamaan seiring pengulangan dan proses yang dijalani, pelaksanaan tugas gerak yang dilakukan peserta didik atau pembelajaran semakin efektif. Sedangkan Hamalik (2014:97) menjelaskan beberapa tahapan dalam latihan yaitu: 1) Repetition (ulangan). 2) Latihan otomatisasi (drill). 3) Review atau Reteaching. 4) Practice. 5) Review dan Practice. Dan yang terakhir adalah Tahap Otomatisasi, Lutan (1988:173) mengatakn bahwa Pelaku telah mencapai rangkaian gerakan melalui latihan sungguh-sungguh, telah berkurang rentang kesalahan, telah menyempurnakan pola gerakan sementaranya, dan sekarang melakukan seluruh pola gerakan secara otomatis dengan hasil cukup memuaskan. Untuk teknik tangkisan dan tendangan Taekwondo yang digunakan adalah teknik dasar dari tangkisan dan tendangan yang banyak digunakan saat latihan. Teknik tangkisan (Makki) yang digunakan ada 5, yaitu Tangkisan Atas (Eolgol Makki), Tangkisan Bawah (Arae Makki), Tangkisan Tengah (An Makki), Tangkisan dari Dalam ke Luar (Bakkat Palmok Momtong Bakkat Makki), Tangkisan dari Luar ke Tengah Dengan Bantalan Telapak Tangan (Batangson Momtong An Makki). Dan teknik tendangan Taekwondo yang digunakan ada 5 yaitu: Tendangan ke Atas (Ap Chagi), Tendangan Samping (Dolyo Chagi), Tendangan Mendorong (Yop Chagi), Tendangan ke Belakang dengan Memutar (Dwi Chagi), Tendangan Mengait Sambil Memutar (Dwihurigi). Gambaran rancangan produk pembelajaran Hosinsul ini berupa pembelajaran gerak keterampilan self defense (pertahanan diri) dengan penggunaan teknik tangkisan dan tendangan Taekwondo dari serangan bersenjata, komponen pembelajaran yang digunakan menggunakan komponen pembelajaran pada aspek pendidika. Beberapa spesifikasi dari produk pembelajaran gerak ini sebagai berikut: 1) Instruktur/pelatih oleh pelatih DAN Kukkiwon. 2) Peserta latihan UKM

4 44 Jurnal Kepelatihan Olahraga, Vol 1 No 1 Oktober 2016 Taekwondo UM (Taekwondoin) berperan sebagai peserta didik. 3) Kurikulum menggunakan Kurikulum latihan Taekwondo yang mengacu pada Kurikulum Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) Taekwondo. 4) Tujuan pembelajaran Hosinsul yang dikembangkan ini, yaitu: a) Memberikan wawasn (kognitif) tentang aspek latihan pertahanan diri dalam Taekwondo. b) Mengajarkan Keterampilan gerak (psikomotor) tentang aspek latihan Hosinsul (self-defense). 5) Materi pembelajaran Hosinsul ini, yaitu: Pembelajaran gerak berupa keterampilan Hosinsul (self-defense) dengan kombinasi tangkisan dan tendangan Taekwondo dari serangan bersenjata. b) Terdapat 9 keterampilan Hosinsul berdasarkan senjata yang digunakan untuk menyerang. c) Koordinasi gerakan bertahan dan menyerang menggunakan one-step berpasangan. 6) Alat yang digunakan dalam pembelajaran Hosinsul ini berupa 3 buah senjata sebagai alat untuk menyerang, yaitu: a) Stick pemukul berukuran 40 cm terbuat dari kayu. b) Toya berukuran 1,5 cm terbuat dari kayu atau bambu. c) Belati imitasi atau yang sudah diberi pengaman. 5) Metode yang digunakan, yaitu: a) Demonstrasi (peragaan oleh instruktur/pelatih sebagai contoh tentang gerak/keterampilan Hosinsul yang menjadi materi pembelajaran). b) Simulasi (peserta latihan berperan sebagai orang yang diserang dan sebagai penyerang yang menggunakan senjata). Dari segi keterampilan yang dikembangkan pada pembelajaran Hosinsul ini terdapat 9 keterampilan yaitu: 1) Hosinsul dari serangan stick pemukul dari samping. 2) Hosinsul dari serangan stick pemukul dari atas. 3) Hosinsul dari sodokan toya kea rah perut. 4) Hosinsul dari sodokan toya ke arah kepala. 5) Hosinsul dari serangan toya dari samping. 6) Hosinsul dari serangan belati ke perut. 7) Hosinsul dari serangan belati ke dada. 8) Hosinsul dari tebasan belati dari dalam ke luar. 9) Hosinsul dari serangan belati dari atas. Alur pembelajaran Hosinsul dengan kombinasi tangkisan dan tendangan Taekwondo dari serangan bersenjata yang dikembangkan ini mengacu pada komponen pembelajaran dan tahap pembelajaran motorik/gerak, maka alur pembelajrannya disesuaikan dengan lingkup latihan Taekwondo, sebagai berikut: 1) Kurikulum yang dijadikan acuan adalah Kurikulum Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) Taekwondo; 2) Dari kurikulum tersebut Materi difokuskan pada Hosinsul dan tingkatan teknik tangkisan dan tendangan masing-masing sabuk (Geup); 3) kemudian ditentukan tujuan pembelajaran Hosinsul ini adalah untuk memberi wawasan dan keterampilan melindungi diri dari serangan bersenjata dengan kombinasi tangkisan dan tendangan Taekwondo; 4) Materi disampaikan oleh platih kepada peserta latihan atau Taekwondoin (peserta latihan) dengan metode simulasi dan demonstrasi dan media video dan buku panduan sebagai acuan materi; 5) Dalam melakukan materi Hosinsul dengan kombinasi tangkisan dan tendangan Taekwondo dari serangan bersenjata terdiri dari 3 tahapan pembelajaran keterampilan; 6) Tahap formasi rencana pengenalan awal bentuk keterampilan dan gerakannya serta tujuannya; 7) Setelah tahap formasi rencana selesai masuk ke tahap latihan untuk memperdalam dan mengasah keterampilan dengan practice (praktik), repetition (ulangan), dan latihan otomatisasi (drill); 8) Setelah melakukan tahap latihan gerakan keterampilan Hosinsul di praktikkan kembali pada tahap otomatisasi dengan gerakan yang sesuai; 9) Evaluasi berupa tes praktik untuk mengetahui tingkat kemampuan penguasaan keterampilan Hosinsul yang dipelajari. METODE Penelitian dan Pengembangan Pembelajaran Hosinsul dengan Kombinasi Tangkisan dan Tendangan Taekwondo dari Serangan Bersenjata ini menggunakan model penelitian prosedural dan langkah-langkahnya menggunakan 10 langkah milik Borg &

5 Novianto & Rahayuni, Pengembangan Pembelajaran Hosinsul 45 Gall (1983:775) dan secara garis besar 10 langkah tersebut adalah: 1) Research and information collectingincludes review of literature, classroom observation, and preparation of report of state of the art,(2) planning-includes defining skills, stating objectives determining course sequence, and small scale feasibility testing, (3)develop preliminary form of product-includes preparation of instructional materials, handbooks, and evaluation devices, (4) preliminary field testing-conducted in from 1 to 3 schools, using 6 to 12 subjects. Interview, observational, and questionnaire data collected and analyzed, (5) main product revisionrevision of product as suggested by the preliminary field test results, (6) main field testing-conducted in 5 to 15 school with 30 to 100 subject. Quantitative data on subject precourse and postcourse performance are collected. Result are evaluated with respect to course objectives and are compared with control group data, when appropriate, (7) operational product revision-revision of product as suggested by main fieldtest results, (8) operational field testingconducted in 10 to 30 schools involving to 40 to 200 subjects. Interview, observational dan questionnaire data collected and analyzed, (9) final product revision-revision of product as suggested by operational field-test results, (10) dissemination and implementationreport on product at professional meeting and in journal. Work with publisher who assumens comercial distribution. Monitor distribution to provide quality control. Secara garis besar langkah-langkah tersebut yaitu: Penelitian & pengumpulan informasi dalam melakukan analisis kebutuhan (need assesment) dengan cara mereview literatur, melakukan observasi kelas, melakukan studi pendahuluan, dll. (2) Perencanaan. Perencanaan pengembangan dilakukan dengan menentukan tujuan, membatasi ruang lingkup, dan mempersiapkan rencana uji coba dengan sekala tertentu. (3) Pengembangan produk. (4) Persiapan uji coba kelompok kecil, 1-3 sekolah, menggunakan 6-12 subjek. (5) Revisi produl pertama berdasarkan uji coba lapangan. (6) Uji coba lapangan 5-10 sekolah menggunakan subjek. (7) Revisi produk kedua berdasarkan uji hasil uji coba lapangan. (8) Uji coba lapangan menggunakan subjek. (9) Revisi produk ketiga berdasarkan uji hasil uji coba lapangan. (10) Diseminasi dan implementasi. Namun Tidak semua langkah tersebut digunakan dan disesuaikan dengan kebutuhan peneliti hanya menggunakan 7 langkah saja (Ardhana, 2002:9), yaitu: (1) Penelitian dan pengumpulan informasi (need assesment) berupa observasi pengamatan lapangan, wawancara, dan studi literatur. (2) Perencanaan (menyusun rancangan produk yang akan dikembangkan). (3) Melakukan validasi produk kepada ahli Taekwondo, ahli media, dan ahli kepelatihan dan bela diri. (4) Kemudian melakukan revisi awal berdasarkan masukan para ahli untuk perbaikan sebelum uji coba kelompok kecil. (5) Uji coba kelompok kecil (dilakukan terhadap peserta latihan reguler UKM Taekwondo UM sejumlah 6 orang). (6) Revisi produk kedua setelah uji coba kelompok kecil. Uji coba kelompok besar (pengujian setelah dilakukan revisi uji coba kelompok kecil dengan jumlah 30 orang). (7) Revisi produk ketiga setelah uji coba kelompok besar dan penyempurnaan produk setelah itu jadilah produk akhir/produk utuh setelah menjalani beberapa kali uji coba dan revisi. Validasi ahli menggunakan 3 ahli di bidang yang berbeda-beda, 1 ahli Taekwondo (DAN 2 Kukkiwon) dengan instrumen kuesioner sebanyak 53 butir pertanyaan, 1 ahli kepelatihan dan bela diri dengan instrumen kuesioner sebanyak 43 butir, serta 1 ahli media dengan instrumen kuesioner sebanyak 53 butir. Subjek penelitian dari peserta latihan UKM Taekwondo UM, 6 orang peserta latihan sebagai subjek uji coba kelompok kecil dan 30 orang untuk subjek uji coba kelompok besar. Instrumen pengumpulan data uji coba

6 46 Jurnal Kepelatihan Olahraga, Vol 1 No 1 Oktober 2016 kelompok yang digunakan yaitu menggunakan angket/kuesioner dengan 35 butir pertanyaan, teknik analisis data menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif untuk mengetahui validitas produk. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data jenis kualitatif dan kuantitatif. Data yang bersifat kualitatif diperoleh dari hasil penelitian awal terhadap peserta latihan reguler, validasi dan evaluasi ahli Taekwondo serta tinjauan dari ahli media, dan ahli bela diri serta kepelatihan di. Sedangkan jenis data yang bersifat kuantitatif diperoleh dari uji coba kelompok besar dan uji coba kelompok kecil. HASIL Rancangan produk awal setelah selesai dibuat kemudian diberikan kepada para ahli yaitu ahli Taekwondo, ahli kepelatihan dan bela diri, dan ahli media untuk dievaluasi sebelum digunakan untuk ujicoba kelompok besar maupun kecil. Data hasil evaluasi dari ahli Taekwondo berupa saran dan masukan untuk perbaikan produk awal. Secara garis besar, saran dari ahli Taekwondo yaitu, istilah teknik dalam Taekwondo harus sesuai dengan bentuk tekniknya, untuk gerakan kombinasi tangkisan dan tendangan dibuat lebih mudah agar pemula bisa menyesuaikan, dan gunakan teknik tangkisan dan tendangan dasar saja agar mudah dipelajari. Setelah mendapat masukan dari ahli Taekwondo maka ada beberapa perbaikan yang sudah dilakukan peneliti, yaitu: (1) Gerakan bertahan dan menyerang sudah disesuaikan dengan kemampuan peserta tingkat dasar atau pemula, (2) Nama istilah teknik Taekwondo sudah diperbaiki dan disesuaikan dengan praktik atau peragaan tekniknya, (3) Gerakan tangkisan dan tendangan dasar yang mudah dilakukan sudah digunakan untuk mempermudah proses dari menangkis kemudian menendang. Hasil analisis data dari validasi ahli Taekwondo sebagai berikut: 1) komponen konsep Hosinsul didapat skor hasil 22 dari skor maksimal 24 dan prosentasenya 91,67% (sangat valid), 2) komponen kombinasi tangkisann dan tendangan Taekwondo didapat skor hasil 83 dari skor maksimal 108 dan prosentasenya 76,85% (cukup valid), 3) komponen alat latihan didapat skor hasil 33 dari skor maksimal 34 dan prosentasenya 91,67% (sangat valid), 4) komponen model latihan Hosinsul didapat skor hasil 39 dari skor maksimal 44 dan prosentasenya 88,64% (sangat valid). Dari pengolahan data keseluruhan dapat diperoleh prosentase sebesar 83,49% sehingga pembelajaran Hosinsul yang dikembangkan ini cukup valid dan dapat digunakan dengan revisi kecil. Selanjutnya rancangan produk awal dievaluasi oleh 1 ahli kepelatihan dan bela diri. Data hasil evaluasi dari ahli kepelatihan dan bela diri berupa saran dan masukan untuk perbaikan produk awal. Secara garis besar, saran dari ahli kepelatihan dan bela diri yaitu, di awal tayang diisi oleh peneliti yang menjelaskan maksud dari produk ini, kata-kata asing dari materi Taekwondo diterjemahkan ke Bahasa Indonesia, pada tayangan video maupun gambar di buku panduan diberikan penjelasan, di akhir tayangan juga diisi komentar dari ahli Taekwondo. Setelah itu peneliti melakukan pembenahan rancangan produk awal berdasarkan saran dari ahli kepelatihan dan bela diri, yaitu: (1) di awal tayangan diisi oleh peneliti yang menjelaskan maksud dari produk ini, (2) kata-kata asing dari materi Taekwondo diterjemahkan ke bahasa indonesia, (3) pada tayangan video maupun gambar di buku panduan diberikan penjelasan, (4) di akhir tayangan juga diisi komentar dari ahli Taekwondo. Hasil analisis data dari validasi ahli kepelatihan dan bela diri sebagai berikut: 1) komponen bentuk model latihan didapat skor hasil 29 dari skor maksimal 32 dan prosentasenya 90,63% (sangat valid), 2) komponen teknik tangkisann dan tendangan didapat skor hasil 59 dari skor maksimal 72 dan prosentasenya 86,876% (sangat valid), 3) komponen

7 Novianto & Rahayuni, Pengembangan Pembelajaran Hosinsul 47 alat latihan didapat skor hasil 18 dari skor maksimal 24 dan prosentasenya 75% (cukup valid), 4) komponen penerapan model latihan didapat skor hasil 33 dari skor maksimal 36 dan prosentasenya 91,67% (sangat valid). 5) komponen penggunaan media didapat skor hasil 33 dari skor maksimal 36 dan prosentasenya 87,5% (sangat valid). Dari pengolahan data keseluruhan dapat diperoleh prosentase sebesar sebesar 84,88%, sehingga pembelajaran Hosinsul yang dikembangkan ini cukup valid dan dapat digunakan dengan revisi kecil Dan kemudian rancangan produk dievaluasi oleh 1 ahli media. Data hasil evaluasi dari ahli media diri berupa saran dan masukan untuk perbaikan produk awal. Secara garis besar, saran dari ahli media yaitu, warna, ukuran huruf, serta gambar pada cover buku dibuat lebih menarik dan selaras sudah digunakan, perpaduan warna kontras atau warna harmonis sudah disesuaikan, pada isi buku panduan, gambar dan penjelasan tidak terpisah dalam satu halaman, dalam peragaan sudah menggunakan latar putih, cover video demonstrasi sudah dibuat lebih menarik dengan dasar gelap, tulisan terang, dan pengaturan formasi gambar yang lebih menarik, musik yang digunakan tanpa lirik dan bahasa yang digunakan hanya Bahasa Korea dalam istilah teknik Taekwondo dan Bahasa Indonesia. Hasil analisis data dari validasi ahli media sebagai berikut: 1) komponen sampul buku didapat skor hasil 16 dari skor maksimal 24 dan prosentasenya 66,67% (kurang valid), 2) komponen halaman pendahuluan didapat skor hasil 29 dari skor maksimal 36 dan prosentasenya 80,56% (cukup valid), 3) komponen isi/materi didapat skor hasil 60 dari skor maksimal 72 dan prosentasenya 83,33% (cukup valid), 4) komponen daftar pustaka didapat skor hasil 6 dari skor maksimal 8 dan prosentasenya 75% (cukup valid). 5) komponen cover video didapat skor hasil 12 dari skor maksimal 16 dan prosentasenya 75% (cukup valid). 5) komponen tayangan video dan penggunaan media didapat skor hasil 51 dari skor maksimal 56 dan prosentasenya 91,07% (cukup valid), dari pengolahan data keseluruhan dapat diperoleh prosentase sebesar sebesar 82,07%, sehingga pembelajaran hosinsul yang dikembangkan ini cukup valid. Setelah melewati proses evaluasi dari para ahli kemudian dilakukan uji coba pada kelompok kecil kepada subjek uji coba sebanyak 6 orang peserta latihan UKM Taekwondo UM dan didapat hasil sebesar 85,83% dengan keterangan cukup valid dapat digunakan dengan revisi kecil untuk analisis hasil uji coba kelompok kecil sebagai berikut: 1) aspek kemudahan didapat skor hasil 433 dari skor maksimal 600 dan prosentasenya 72,17% (cukup valid), 2) aspek kemenarikan didapat skor hasil 146 dari skor maksimal 168 dan prosentasenya 86,90% (sangat valid), 3) aspek kemanfaatan didapat skor hasil 68 dari skor maksimal 72 dan prosentasenya 94,44% (sangat valid). Kemudian dilakukan uji coba kelompok besar pada subjek uji coba sebanyak 30 peserta latihan UKM Taekwondo UM dan didapat hasil sebesar 86,02% dengan keterangan sangat valid dan dapat digunakan tanpa revisi. Analisis hasil uji coba kelompok besar sebagai berikut: 1) aspek kemudahan didapat skor hasil 2580 dari skor maksimal 3000 dan prosentasenya 86% (sangat valid), 2) aspek kemenarikan didapat skor hasil 840 dari skor maksimal 721 dan prosentasenya 85,83% (cukup valid), 3) aspek kemanfaatan didapat skor hasil 312 dari skor maksimal 360 dan prosentasenya 86,67% (sangat valid). PEMBAHASAN Produk Pengembangan Pembelajaran Hosinsul dengan Kombinasi Tangkisan dan Tendangan Taekwondo dari Serangan Bersenjata ini telah melewati beberapa tahapan dimulai dari evaluasi atau justifikasi para ahli yaitu ahli Taekwondo utuk mengevaluasi bagian Hosinsul (self-defense) dan teknik taekwondo yang digunakan, kemudian

8 48 Jurnal Kepelatihan Olahraga, Vol 1 No 1 Oktober 2016 ahli kepelatihan dan bela diri mengevaluasi bagian bentuk keterampilan bela diri, dan ahli media mengevaluasi buku panduan an video demonstrasi sebagai media untuk membantu mempelajarinya kemudian tahap uji coba kelompok kecil dengan hasil valid dapat digunakan dengan revisi kecil dan kemudian uji coba kelompok besar dengan hasil sangat vlid dan dapat digunakan tanpa revisi. Dalam melakukan uji coba peneliti menemukan beberpa hal terkait produk yang dikembangkan ini, meski telah dirancang dengan teknik yang mudah namun tidak luput dari kelebihan dan kekurangannya. Beberapa kelebihan dari produk penelitian dan pengembangan ini yaitu: (1) Gerakannya bersifat praktis dalam menghadapi serangan bersenjata cukup dengan tangkisan dan tendangan saja, (2) Kemudian dapat memberi wawasan pada peserta latihan tentang cara melindungi diri dari serangan bersenjata. (3) Untuk pelatih, bisa dijadikan alternatif variasi materi latihan bila peserta mulai bosan dan bagi peserta yang tidak begitu berminat pada latihan tanding mereka masih bisa mengasah kemampuan tekniknya dalam latihan pertahanan diri. Selain memiliki kelebihan produk ini juga tidak luput dari sisi kelemahan yaitu, bila dipraktikkan dalam latihan, memerlukan alat/senjata yang jumlahnya cukup banyak saat digunakan oleh peserta latihan untuk efisiensi praktiknya, jika menggunakan jumlah alat/senjata yang sedikit maka peserta latihan mempraktikkan secara bergiliran. PENUTUP Kesimpulan Produk penelitian dan pengembangan berupa Pengembangan Pembelajaran Keterampilan Hosinsul dengan Kombinasi Tangkisan dan Tendangan Taekwondo dari Serangan Bersenjata. Produk ini merupakn sebuah solusi untuk memperkenalkan aspek latihan pertahan diri dalam Taekwondo, serta bisa menjadi alternatif materi latihan selain latihan tanding (Kyorugi) bagi peserta latihan yang kurang berminat. Untuk membantu mempelajarinya disertakan buku panduan dan video demonstrasi. Saran Produk penelitian dan pengembangan berupa Pengembangan Pembelajaran Hosinsul dengan Kombinasi Tangkisan dan Tendangan Taekwondo dari Serangan Bersenjata ini diharapkan dapat membantu peserta latihan Taekwondo dalam memanfaatkan kemampuan teknik Taekwondo yang dipelajari untuk pertahanan diri dari serangan bersenjata. Dalam perluasan penggunaan produk Pembelajaran Hosinsul dengan Kombinasi Tangkisan dan Tendangan Taekwondo dari Serangan Bersenjata ini dapat menambah kemampuan peserta latihan dalam menggunakan teknik tangkisan dan tendangan Taekwondo dalam menghadapi serangan bersenjata dan menambah wawasn tentang Hosinsul dalam Taekwondo. Sebaiknya bila digunakan dalam lingkup masal atau lebih luas lagi hendaknya dilakukan pengkajian ulang tentang teknik dan bentuk pola bertahan dan menyerang serta disesuaikan dengan program latihan agar manfaatnya dapat dirasakan oleh peserta latihan baik ketika latihan di Do- Jang (perguruan) ataupun di luar latihan. Sedangkan untuk pengembangan produk lebih lanjut, peneliti memberi beberapa saran sebagai berikut: a) Keterampilan Hosinsul dengan penggunaan kombinasi teknik tangkisan dan tendangan Taekwondo dapat dibuat lebih bervariasi lagi dengan menggunakan teknik lain dalam Taekwondo. b) Untuk sasaran penelitian atau subjek penelitian diharapkan tidak hanya sebatas pada peserta latihan UKM Taekwondo Universitas Negeri Malang saja tapi juga para Taekwondoin dalam lingkup yang lebih besar lagi. c) Hasil penelitian dan pengembangan ini hanya sebatas sebuah produk saja, untuk mengetahui seberapa besar manfaatnya disarankan untuk melakukan penelitian tentang efektifitas produk ini.

9 Novianto & Rahayuni, Pengembangan Pembelajaran Hosinsul 49 DAFTAR RUJUKAN Ardhana, Wayan Konsep Penelitian Dan Pengembangan Dalam Bidang Pendidikan dan Pembelajaran. Malang: Universitas Negeri Malang. Borg, W.R. & Gall, M.D Educational Research An Introduction. Fourth Edition. New York: Longman. Hamalik, Oemar Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Lodder, Jan Sekwondo World Taekwondo Federation Initiation for Novice Over the Age of Forty. Houston: Strategic book Publishing and rights Co. Lutan, Rusli Belajar Keterampilan Motorik Pengantar Teori dan Metode. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Rahayubi, Heri Teori-Teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik. Bandung: Nusa Media. Suryadi,Yoyok,V Taekwondo Poomsae Taeguk. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

PENGEMBANGAN BUKU AJAR PENDIDIKAN JASMANI PADA KELAS X SEMESTER 1 DI SMK NEGERI 1 GROGOL SKRIPSI

PENGEMBANGAN BUKU AJAR PENDIDIKAN JASMANI PADA KELAS X SEMESTER 1 DI SMK NEGERI 1 GROGOL SKRIPSI PENGEMBANGAN BUKU AJAR PENDIDIKAN JASMANI PADA KELAS X SEMESTER 1 DI SMK NEGERI 1 GROGOL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 2 Surakarta, SMA Negeri 1 Karanganyar, dan SMA Negeri 2 Karanganyar. Waktu penelitian dilaksanakan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research 42 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang metode yang digunakan dalam penelitian, subyek penelitian, teknik pengumpulam data, prosedur penelitian dan pengembangan serta analisis instrumen. 3.1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian Penelitian ini dirancang dengan menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R & D). Gall and Borg (2003;569) mendefinisikan

Lebih terperinci

III. METODE PENGEMBANGAN. Bab metode pengembangan ini, akan diuraikan beberapa subbab, yang meliputi

III. METODE PENGEMBANGAN. Bab metode pengembangan ini, akan diuraikan beberapa subbab, yang meliputi III. METODE PENGEMBANGAN Bab metode pengembangan ini, akan diuraikan beberapa subbab, yang meliputi pendekatan pengembangan, tempat dan waktu pengembangan, langkah-langkah pengembangan, teknik pengumpulan

Lebih terperinci

2015 KONTRIBUSI KESEIMBANGAN DINAMIS DAN FLEKSIBILITAS PANGGUL TERHADAP PENAMPILAN POOMSAE (KORYO) PADA CABANG OLAHRAGA TAEKWONDO

2015 KONTRIBUSI KESEIMBANGAN DINAMIS DAN FLEKSIBILITAS PANGGUL TERHADAP PENAMPILAN POOMSAE (KORYO) PADA CABANG OLAHRAGA TAEKWONDO BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Taekwondo adalah olahraga bela diri modern yang berakar pada bela diri tradisional Korea. Taekwondo terdiri dari tiga kata dasar, yaitu: tae berarti kaki

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pendekatan pengembangan, tempat dan waktu pengembangan, langkah-langkah

METODE PENELITIAN. pendekatan pengembangan, tempat dan waktu pengembangan, langkah-langkah III. METODE PENELITIAN Dalam metode pengembangan ini, akan diuraikan beberapa sub bab, yaitu pendekatan pengembangan, tempat dan waktu pengembangan, langkah-langkah pengembangan, metode pengembangan tahap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembinaan dan pengembangan olahraga merupakan bagian dari upaya mewujudkan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. Karena kegiatan olahraga merupakan salah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan (research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan (research and 28 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan (research and development), karena penelitian bertujuan untuk menghasilkan atau mengembangkan suatu produk bukan penelitian

Lebih terperinci

2014 PROFIL KECEPATAN TENDANGAN IDAN DOLLYO CHAGI PADA ATLET TIM TAEKWONDO UPI

2014 PROFIL KECEPATAN TENDANGAN IDAN DOLLYO CHAGI PADA ATLET TIM TAEKWONDO UPI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tae Kwon Do adalah bela diri modern yang berasal dari bela diri tradisional Korea. Menurut Yoyok (2002:XV) bahwa: Taekwondo mempunyai banyak kelebihan, tidak

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan bahan ajar workshop tentang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan bahan ajar workshop tentang 53 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan mengembangkan bahan ajar workshop tentang pendidikan kesehatan reproduksi bagi siswa pada jenjang sekolah menengah. Metode dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga taekwondo merupakan salah satu cabang olahraga beladiri yang berasal dari Korea Selatan, yang kini menjadi olahraga yang cukup dikenal oleh masyarakat

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERMAINAN LIBERATE HOSTAGES UNTUK PEMBELAJARAN SERVIS BOLAVOLI KELAS X DI SMA NEGERI 1 CANGKRINGAN YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN PERMAINAN LIBERATE HOSTAGES UNTUK PEMBELAJARAN SERVIS BOLAVOLI KELAS X DI SMA NEGERI 1 CANGKRINGAN YOGYAKARTA Pengembangan Permainan Liberate...(Nanang Ariyanto) PENGEMBANGAN PERMAINAN LIBERATE HOSTAGES UNTUK PEMBELAJARAN SERVIS BOLAVOLI KELAS X DI SMA NEGERI CANGKRINGAN YOGYAKARTA THE DEVELOPMENT OF LIBERATE

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. peta pikiran mata pelajaran fisika kelas X pada salah satu sekolah menengah atas

III. METODE PENELITIAN. peta pikiran mata pelajaran fisika kelas X pada salah satu sekolah menengah atas 29 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan instrumen penugasan yang berbasis peta pikiran mata pelajaran fisika kelas X pada salah satu sekolah menengah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Taekwondo merupakan olahraga yang terus berkembang setiap waktu seiring

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Taekwondo merupakan olahraga yang terus berkembang setiap waktu seiring BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Taekwondo merupakan olahraga yang terus berkembang setiap waktu seiring perkembangan teknologi pada saat ini. Semakin ke depan peraturan pertandingan taekwondo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tradisional Korea. Taekwondo terdiri dari tiga kata dasar, yaitu: tae berarti kaki

BAB I PENDAHULUAN. tradisional Korea. Taekwondo terdiri dari tiga kata dasar, yaitu: tae berarti kaki 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Taekwondo adalah olahraga bela diri modern yang berakar pada bela diri tradisional Korea. Taekwondo terdiri dari tiga kata dasar, yaitu: tae berarti kaki untuk

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KETRAMPILAN GERAK DASAR MENGGUNAKAN MEDIA CONE DAN BOLA WARNA-WARNI

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KETRAMPILAN GERAK DASAR MENGGUNAKAN MEDIA CONE DAN BOLA WARNA-WARNI PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KETRAMPILAN GERAK DASAR MENGGUNAKAN MEDIA CONE DAN BOLA WARNA-WARNI Baskoro Nugroho Putro STKIP PGRI Trenggalek Email: baskoro.np@gmail.com Jl. Supriyadi 22 KP 66319 Trenggalek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Taekwondo adalah olahraga bela diri modern yang berakar pada bela diri tradisional Korea. Taekwondo terdiri dari tiga kata dasar, yaitu: tae berarti kaki untuk menghancurkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan 73 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian Pendidikan dan pengembangan

Lebih terperinci

Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 57126

Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 57126 SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Strategi Pengembangan Pembelajaran dan Penelitian Sains untuk Mengasah Keterampilan Abad 21 (Creativity and Universitas Sebelas Maret Surakarta, 26 Oktober 2017 ANALISIS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi atau Sampel Penelitian Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah salah satu SMA Negeri di kota Bandung, yaitu SMA Negeri 15 Bandung. Populasi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBUBUTAN DASAR DI WORKSHOP BERBASIS VIDEO DALAM BIDANG PRAKTIK PEMESINAN

PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBUBUTAN DASAR DI WORKSHOP BERBASIS VIDEO DALAM BIDANG PRAKTIK PEMESINAN JURNAL TEKNIK MESIN, TAHUN 24, NO. 1, APRIL 2016 1 PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBUBUTAN DASAR DI WORKSHOP BERBASIS VIDEO DALAM BIDANG PRAKTIK PEMESINAN Oleh: Rofiqul Fuadi Sholihin, Yoto dan Sunomo

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sehingga dengan mempelajari taekwondo, pikiran, jiwa dan raga kita secara

I. PENDAHULUAN. sehingga dengan mempelajari taekwondo, pikiran, jiwa dan raga kita secara I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Taekwondo merupakan salah satu jenis olahraga fisik beladiri yang berasal dari Korea, karena itu taekwondo mengandung unsur filosofi yang mendalam sehingga dengan mempelajari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. satu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan dan menguji

BAB III METODE PENELITIAN. satu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan dan menguji BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian dan Pengembangan Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian dan pengembangan merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENGEMBANGAN BAB III METODE PENGEMBANGAN Pada bab III ini, peneliti akan menguraikan tentang model pengembangan, prosedur pengembangan dan uji coba produk. Dalam butir uji coba produk terdapat desain uji coba, jenis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan metode Penelitian Pengembangan atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan metode Penelitian Pengembangan atau BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan metode Penelitian Pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Borg dan Gall (1979: 624), yang dimaksud dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan Research and Development (R&D) yang dikembangkan

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan Research and Development (R&D) yang dikembangkan 39 BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 3.1 Model Penelitian Pengembangan Penelitian yang dilakukan berupa penelitian dan pengembangan, model yang akan dikembangkan dalam pengembangan penelitian

Lebih terperinci

Shandy Pieter Pelamonia Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Shandy Pieter Pelamonia Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Universitas PGRI Adi Buana Surabaya PENGEMBANGAN VCD PEMBELAJARAN PEMBALIKAN RENANG GAYA PUNGGUNG UNTUK PELATIH DAN ATLET PEMULA KLUB RENANG KABUPATEN MALANG Shandy Pieter Pelamonia Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Universitas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL

PENGEMBANGAN MODUL MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL Pengembangan Modul Pembelajaran... (Dwi Armanda) 1 PENGEMBANGAN MODUL MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL DEVELOPMENT OF ELECTRONIC MODULE SUBJECT

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN PENCAK SILAT JURUS REGU BAKU DI EKSTRAKURIKULER PSHT CABANG BLITAR

PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN PENCAK SILAT JURUS REGU BAKU DI EKSTRAKURIKULER PSHT CABANG BLITAR PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN PENCAK SILAT JURUS REGU BAKU DI EKSTRAKURIKULER PSHT CABANG BLITAR Evi Meisaroh Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang E-mail: meisarohevi@gmail.com Supriyadi Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk mengembangkan produk yang akan

Lebih terperinci

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KUDA-KUDA PANJANG DAN PENDEK PADA KECEPATAN TENDANGAN DOLLYO CHAGI SISWA EKSTRAKURIKULER TAE KWON DO SMP N 2 GAMPING

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KUDA-KUDA PANJANG DAN PENDEK PADA KECEPATAN TENDANGAN DOLLYO CHAGI SISWA EKSTRAKURIKULER TAE KWON DO SMP N 2 GAMPING KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KUDA-KUDA PANJANG DAN PENDEK PADA KECEPATAN TENDANGAN DOLLYO CHAGI SISWA EKSTRAKURIKULER TAE KWON DO SMP N 2 GAMPING THE ADVANTAGES AND DISADVANTAGES OF LONG AND SHORT SAWHORSE

Lebih terperinci

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations ACTIVE 3 (10) (2014) Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BULUTANGKIS MELALUI PERMAINAN LINTON BAGI

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan research and 37 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan research and development atau penelitian pengembangan. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Berdasarkan jenis masalah dan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini akan memanfaatkan metode penelitian dan pengembangan (research and development). 3.1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga adalah segala kegiatan yang sistematis untuk mendorong, membina serta mengembangkan potensi jasmani,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga adalah segala kegiatan yang sistematis untuk mendorong, membina serta mengembangkan potensi jasmani, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga adalah segala kegiatan yang sistematis untuk mendorong, membina serta mengembangkan potensi jasmani, rohani dan sosial. Selain olahraga dapat berfungsi untuk

Lebih terperinci

2015 PENGARUH LATIHAN STABILISASI TERHADAP PENAMPILAN POOMSAE (KEUMGANG) PADA CABANG OLAHRAGA TAEKWONDO

2015 PENGARUH LATIHAN STABILISASI TERHADAP PENAMPILAN POOMSAE (KEUMGANG) PADA CABANG OLAHRAGA TAEKWONDO 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Popularitas poomsae telah berkembang pesat sejak dipertandingkan secara resmi dalam kejuaraan tingkat dunia pada tahun 2010 hingga sekarang, Sebenarnya poomsae

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. a. Pengertian Lembar Kerja Siswa

BAB II KAJIAN TEORI. a. Pengertian Lembar Kerja Siswa 7 BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Lembar Kerja Siswa a. Pengertian Lembar Kerja Siswa Lembar Kerja Siswa (LKS) dijadikan pegangan siswa dalam proses pembelajaran. LKS mampu membantu guru dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Taekwondo merupakan cabang olahraga bela diri yang berasal dari Korea. Pada akhir-akhir ini Taekwondo telah menjadi olahraga popular di berbagai negara seperti

Lebih terperinci

III. METODE PENGEMBANGAN. Dalam bab metode pengembangan ini, akan diuraikan beberapa sub bab, yaitu

III. METODE PENGEMBANGAN. Dalam bab metode pengembangan ini, akan diuraikan beberapa sub bab, yaitu III. METODE PENGEMBANGAN Dalam bab metode pengembangan ini, akan diuraikan beberapa sub bab, yaitu pendekatan pengembangan, tempat dan waktu pengembangan, langkah-langkah pengembangan, metode pengembangan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN GARIS LAPANGAN PORTABEL GOBAK SODOR PADA PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL DI SD NEGERI SENDANGADI 1 MLATI KABUPATEN SLEMAN

PENGEMBANGAN GARIS LAPANGAN PORTABEL GOBAK SODOR PADA PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL DI SD NEGERI SENDANGADI 1 MLATI KABUPATEN SLEMAN Pengembangan Garis Lapangan (Adnan RIyanto) 1 PENGEMBANGAN GARIS LAPANGAN PORTABEL GOBAK SODOR PADA PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL DI SD NEGERI SENDANGADI 1 MLATI KABUPATEN SLEMAN DEVELOPING A PORTABLE

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pembuatan media pembelajaran. Media yang akan dikembangkan adalah media pembelajaran matematika berbentuk komik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bergantian dan saling membantu, yaitu pendekatan kualitatif (qualitative

BAB III METODE PENELITIAN. bergantian dan saling membantu, yaitu pendekatan kualitatif (qualitative 116 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini digunakan dua pendekatan secara bersama, bergantian dan saling membantu, yaitu pendekatan kualitatif (qualitative approach) dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development. 77 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development. Pendekatan Research and Development yang merujuk pada teori Borg and Gall

Lebih terperinci

SOSIALISASI DAN LATIHAN TEKNIK DASAR OLAHRAGA BOLA TANGAN.

SOSIALISASI DAN LATIHAN TEKNIK DASAR OLAHRAGA BOLA TANGAN. SOSIALISASI DAN LATIHAN TEKNIK DASAR OLAHRAGA BOLA TANGAN Tara Ismarrangga 1, Sugiyanto 2, Agus Kristiyanto 3 1,2,3 (Ilmu Keolahragaan, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret) 24 PENDIDIKAN OLAHRAGA

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini secara umum merupakan penelitian yang bertujuan untuk

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini secara umum merupakan penelitian yang bertujuan untuk BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Metode dan Langkah-langkah Penelitian Penelitian ini secara umum merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan suatu aplikasi mobile learning berbasis WAP. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Ada beberapa hal yang dibahas dalam metode penelitian, diantaranya adalah lokasi dan subyek penelitian, metode penelitian, diagram alir penelitian, instrumen penelitian, teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penilitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini meninjau pertimbangan dari kesesuaian tujuan penelitian adalah penelitian dan pengembangan atau Research

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. [Type text]

BAB I PENDAHULUAN. [Type text] BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Taekwondo adalah olahraga beladiri asal Korea yang juga popular di Indonesia. Cabang olahraga Taekwondo ini sudah berkembang pesat sehingga pertandingannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Menurut Sugiyono, metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu merupakan jenis penelitian pengembangan (Research & Development). Untuk

Lebih terperinci

Research and Development

Research and Development Research and Development Metode Penelitian dan pengembangan Edit your company slogan Contents Definisi Research and Development R & D dalam Penelitian R & D Sebagai Penghubung Metode dalam R & D Langkah-langkah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Taekwondo merupakan olahraga beladiri yang berakar pada tradisi dan

I. PENDAHULUAN. Taekwondo merupakan olahraga beladiri yang berakar pada tradisi dan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Taekwondo merupakan olahraga beladiri yang berakar pada tradisi dan budaya Korea, yang meliputi tiga materi terpenting dalam berlatih yaitu jurus (Taegeuk), teknik

Lebih terperinci

Agility T Test Taekwondo

Agility T Test Taekwondo Jurnal Olahraga Prestasi, Volume 7, Nomor 1, Januari 2011 I 27 Agility T Test Taekwondo Oleh: Devi Tirtawirya FIKUNY -t'' -j ;t)' ~: /., ; ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat modifikasi

Lebih terperinci

Pengaruh Fleksibilitas dan Kekuatan Otot Tungkai Terhadap Tendangan Eolgol Dollyo-Chagi pada Olahraga Taekwondo

Pengaruh Fleksibilitas dan Kekuatan Otot Tungkai Terhadap Tendangan Eolgol Dollyo-Chagi pada Olahraga Taekwondo Pengaruh Fleksibilitas dan Kekuatan Otot Tungkai Terhadap Tendangan Eolgol Dollyo-Chagi pada Olahraga Taekwondo Gustom Azmi Agam, Email: gustom.azmiagam@yahoo.com Abstrak Eolgol dollyo-chagi merupakan

Lebih terperinci

THE DEVELOPMENT OF ACCOUNTING LEARNING MEDIA USING LECTORA INSPIRE IN FINANCIAL STATEMENT TOPIC OF GRADE X AT SMK NEGERI 1 MALANG

THE DEVELOPMENT OF ACCOUNTING LEARNING MEDIA USING LECTORA INSPIRE IN FINANCIAL STATEMENT TOPIC OF GRADE X AT SMK NEGERI 1 MALANG Journal of Accounting and Business Education, 1 (1), September 2016 THE DEVELOPMENT OF ACCOUNTING LEARNING MEDIA USING LECTORA INSPIRE IN FINANCIAL STATEMENT TOPIC OF GRADE X AT SMK NEGERI 1 MALANG Nur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dipertanggungjawabkan (Nana Syaodih Sukmadinata, 2009: ).

BAB III METODE PENELITIAN. dipertanggungjawabkan (Nana Syaodih Sukmadinata, 2009: ). BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau langkah untuk mengembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN O 1 X O 2. Gambar 3.1 Desain Penelitian One-Group Pretest-Posttest.

BAB III METODE PENELITIAN O 1 X O 2. Gambar 3.1 Desain Penelitian One-Group Pretest-Posttest. 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di salah satu SMA negeri di Kota Bandung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA pada tahun

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development atau penelitian dan pengembangan. Pengertian penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan proses untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa SMP pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan proses untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa SMP pada BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan model pendekatan proses untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa SMP pada mata pelajaran bahasa

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA DIGITAL MATH GAME DENGAN MODEL ETNOMATEMATIKA PADA MATA KULIAH MATEMATIKA SMA DITINJAU DARI KEVALIDANNYA

PENGEMBANGAN MEDIA DIGITAL MATH GAME DENGAN MODEL ETNOMATEMATIKA PADA MATA KULIAH MATEMATIKA SMA DITINJAU DARI KEVALIDANNYA PENGEMBANGAN MEDIA DIGITAL MATH GAME DENGAN MODEL ETNOMATEMATIKA PADA MATA KULIAH MATEMATIKA SMA DITINJAU DARI KEVALIDANNYA Achmad Buchori 1, Sudargo 2, Noviana Dini Rahmawati 3 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Journal of Sport Sciences and Fitness

Journal of Sport Sciences and Fitness JSSF 4 () (205) Journal of Sport Sciences and Fitness http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jssf HUBUNGAN FLEKSIBILITAS DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN EOLGOL DOLLYO-CHAGI PADA OLAHRAGA

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BUKU AJAR PENDIDIKAN JASMANI PADA KELAS XI SEMESTER 1 DI SMA NEGERI 7 MALANG

PENGEMBANGAN BUKU AJAR PENDIDIKAN JASMANI PADA KELAS XI SEMESTER 1 DI SMA NEGERI 7 MALANG ISSN: 2337-7674 Bravo s Jurnal PENGEMBANGAN BUKU AJAR PENDIDIKAN JASMANI PADA KELAS XI SEMESTER 1 DI SMA NEGERI 7 MALANG Ika Ahmad Arif Rohmawan Dosen Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Beberapan hasil kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Beberapan hasil kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian 112 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Beberapan hasil kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian pengembangan bahan ajar workshop pendidikan kesehatan ini antara lain adalah : 1.

Lebih terperinci

Abstrak. Oleh: jodhi pratama, pendidikan teknik elektronika fakultas teknik universitas negeri yogyakarta,

Abstrak. Oleh: jodhi pratama, pendidikan teknik elektronika fakultas teknik universitas negeri yogyakarta, Pengembangan Modul Pembelajaran... (Jodhi Pratama) 1 PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN GAMBAR TEKNIK SEBAGAI BAHAN AJAR MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIKKELAS X JURUSAN TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 3 WONOSARI

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. (Research and Development). Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. (Research and Development). Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian 36 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (01: 407) penelitian dan pengembangan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangankan sebuah media interaktif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangankan sebuah media interaktif 116 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengembangankan sebuah media interaktif berbasis komputer yang nantinya digunakan pada pembelajaran PAI. Adapun pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN & PENGEMBANGAN. sertateknik analisis. Prosedur penelitian terdiri pengumpulan data, perencanaan

BAB III METODE PENELITIAN & PENGEMBANGAN. sertateknik analisis. Prosedur penelitian terdiri pengumpulan data, perencanaan BAB III METODE PENELITIAN & PENGEMBANGAN Pada bab III ini dibahas model, prosedur, tempat & waktu, intrumen penelitian, sertateknik analisis. Prosedur penelitian terdiri pengumpulan data, perencanaan produk

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA KARTUN IPA POKOK BAHASAN GAYA MAGNET KELAS V DI SD NEGERI 1 SEKARSULI

PENGEMBANGAN MEDIA KARTUN IPA POKOK BAHASAN GAYA MAGNET KELAS V DI SD NEGERI 1 SEKARSULI 38 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 1 Tahun ke-5 Tahun 2016 PENGEMBANGAN MEDIA KARTUN IPA POKOK BAHASAN GAYA MAGNET KELAS V DI SD NEGERI 1 SEKARSULI MEDIA DEVELOPMENT OF SCIENCE CARTOON IN SUBJECT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian dan pengembangan merupakan metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research &

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research & BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research & Development (R & D). Metode penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2002:xv). Tiga materi terpenting dalam berlatih taekwondo adalah jurus dalam

BAB I PENDAHULUAN. 2002:xv). Tiga materi terpenting dalam berlatih taekwondo adalah jurus dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Taekwondo adalah olahraga beladiri yang berakar pada beladiri tradisional Korea. Taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan diri atau seni beladiri yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan membahas tentang jenis penelitian yang digunakan, subjek penelitian, desain pengembangan yang dilakukan, teknik dan instrumen pengumpulan data, serta teknik analisis

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN E-MODUL ONLINE ELEKTRONIKA ANALOG PADA PENDIDIKAN JARAK JAUH. Suwasono

PENGEMBANGAN E-MODUL ONLINE ELEKTRONIKA ANALOG PADA PENDIDIKAN JARAK JAUH. Suwasono TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 36, NO. 1, PEBRUARI 2013:51 62 PENGEMBANGAN E-MODUL ONLINE ELEKTRONIKA ANALOG PADA PENDIDIKAN JARAK JAUH Suwasono Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengembangkan e-modul online

Lebih terperinci

process used to develop and validate educational production". Dengan

process used to develop and validate educational production. Dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan (Research and Development), dengan alasan karena sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Bab ini menguraikan metode penelitian yang digunakan, subyek penelitian,

BAB III METODOLOGI. Bab ini menguraikan metode penelitian yang digunakan, subyek penelitian, BAB III METODOLOGI Bab ini menguraikan metode penelitian yang digunakan, subyek penelitian, alat pengumpul data, dan analisis data. A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan yaitu Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development. Penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN SENAM LANTAI MENGGUNAKAN MEDIA E-LEARNING UNTUK SISWA SMP NEGERI SE-KECAMATAN PAGAK, KABUPATEN MALANG

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN SENAM LANTAI MENGGUNAKAN MEDIA E-LEARNING UNTUK SISWA SMP NEGERI SE-KECAMATAN PAGAK, KABUPATEN MALANG PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN SENAM LANTAI MENGGUNAKAN MEDIA E-LEARNING UNTUK SISWA SMP NEGERI SE-KECAMATAN PAGAK, KABUPATEN MALANG Sri Purnami 1, I Nengah Sudjana 2 Universitas Negeri Malang sripurnami1952@gmail.com

Lebih terperinci

PROBABILITAS TENDANGAN KE ARAH BADAN DAN MUKA TERHADAP PELUANG POIN PADA PERTANDINGAN TAEKWONDO SIMULASI PRA KUALIFIKASI PORDA XI 2010

PROBABILITAS TENDANGAN KE ARAH BADAN DAN MUKA TERHADAP PELUANG POIN PADA PERTANDINGAN TAEKWONDO SIMULASI PRA KUALIFIKASI PORDA XI 2010 PROBABILITAS TENDANGAN KE ARAH BADAN DAN MUKA TERHADAP PELUANG POIN PADA PERTANDINGAN TAEKWONDO SIMULASI PRA KUALIFIKASI PORDA XI 2010 BAB I PENDAHULUAN BAB II KAJIAN TEORETIK BAB III METODE PENELITIAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (educational research and development) yang mengembangkan bahan ajar

BAB III METODE PENELITIAN. (educational research and development) yang mengembangkan bahan ajar BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan pendidikan (educational research and development) yang mengembangkan bahan ajar pada mata pelajaran IPS

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah guru dan siswa di tiga SMA Negeri dan tiga SMA Swasta di Bandar Lampung

Lebih terperinci

III. METODE PENGEMBANGAN. pendekatan Research and Development (R & D) dengan maksut untuk

III. METODE PENGEMBANGAN. pendekatan Research and Development (R & D) dengan maksut untuk 65 III. METODE PENGEMBANGAN 3.1 Pendekatan Pengembangan Pengembangan media film kartun pada mata pelajaran ekonomi ini menggunakan pendekatan Research and Development (R & D) dengan maksut untuk mengembangkan

Lebih terperinci

Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan

Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan Volume 2, No 1, April 2015 (74-82) Tersedia Online: http://journal.uny.ac.id/index.php/jitp PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF UNTUK BELAJAR MEMBACA AL-QURAN METODE QIRA ATI DI TPQ RAUDLOTUT

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab III tesis ini bertujuan menjelaskan metode dan prosedur atau tahapan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab III tesis ini bertujuan menjelaskan metode dan prosedur atau tahapan 62 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab III tesis ini bertujuan menjelaskan metode dan prosedur atau tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu mulai persiapan hingga akhir penelitian serta instrumen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 JENIS PENELITIAN Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (RnD). Pengembangan atau RnD merupakan perbatasan dari pendekatan kualitatif dan kuantitatif dan terutama

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa model 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa model pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) yang dapat membantu siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Research&Development (R&D)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Research&Development (R&D) BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini menggunakan metode Research&Development (R&D) yang dikembangkan oleh Borg&Gall. Menurut Borg&Gall (1983: 772) educational research and development

Lebih terperinci

40 Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling Vol 1, No. 1, 2016, hlm 40-46

40 Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling Vol 1, No. 1, 2016, hlm 40-46 40 Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling Vol 1, No. 1, 2016, hlm 40-46 Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling Vol. 1, No. 1, 2016, hlm. 40-46 Tersedia Online di http://journal.um.ac.id/index.php/bk JKBK

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PEMBUATAN BEBE ANAK UNTUK SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PENGASIH JURNAL

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PEMBUATAN BEBE ANAK UNTUK SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PENGASIH JURNAL PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PEMBUATAN BEBE ANAK UNTUK SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PENGASIH JURNAL Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BUKU PENGAYAAN APRESIASI SASTRA BERHURUF BRAILLE INDONESIA DENGAN MEDIA REGLET BAGI SISWA TUNANETRA DI SEKOLAH INKLUSI KOTA SURAKARTA

PENGEMBANGAN BUKU PENGAYAAN APRESIASI SASTRA BERHURUF BRAILLE INDONESIA DENGAN MEDIA REGLET BAGI SISWA TUNANETRA DI SEKOLAH INKLUSI KOTA SURAKARTA PENGEMBANGAN BUKU PENGAYAAN APRESIASI SASTRA BERHURUF BRAILLE INDONESIA DENGAN MEDIA REGLET BAGI SISWA TUNANETRA DI SEKOLAH INKLUSI KOTA SURAKARTA Wati Istanti Universitas Negeri Semarang ungu_unnes@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memenuhi tujuan penelitian, maka penelitian ini didesain dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memenuhi tujuan penelitian, maka penelitian ini didesain dengan 67 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk memenuhi tujuan penelitian, maka penelitian ini didesain dengan pendekatan penelitian pengembangan (Research & Development). Pendekatan ini mengacu

Lebih terperinci

Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia SELOKA 3 (2) (2014) Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/seloka PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) 46 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) pada penelitian ini digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tujuan akhir penelitian ini adalah untuk mengembangkan aplikasi social

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tujuan akhir penelitian ini adalah untuk mengembangkan aplikasi social BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Langkah Penelitian Tujuan akhir penelitian ini adalah untuk mengembangkan aplikasi social media berbasis digital asset management system yang dapat mendukung

Lebih terperinci

III.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian

III.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian 50 III.METODE PENGEMBANGAN A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D).

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah guru dan siswa di tiga SMA Negeri dan tiga SMA Swasta di Bandar

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF AKSARA JAWA UNTUK SISWA KELAS V SDN SABDODADI KEYONGAN BANTUL ARTIKEL JURNAL

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF AKSARA JAWA UNTUK SISWA KELAS V SDN SABDODADI KEYONGAN BANTUL ARTIKEL JURNAL PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF AKSARA JAWA UNTUK SISWA KELAS V SDN SABDODADI KEYONGAN BANTUL ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Riset and Development atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Riset and Development atau BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Riset and Development atau penelitian dan pengembangan. Pendekatan ini merujuk kepada teori Borg & Gall dalam bukunya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan untuk mengembangkan instrumen penilaian otentik yang valid dan reliabel dalam pengetahuan dan keterampilan praktikum siswa SMK. Setelah itu, instrumen

Lebih terperinci

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UNIPMA

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UNIPMA PENGEMBANGAN BUKU AJAR ALJABAR LINEAR UNTUK MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA BERBASIS MODEL DISCOVERY-INQUIRY Swasti Maharani 1), Tri Andari 2) 1,2 FKIP, Universitas PGRI Madiun email: swastimh@gmail.com;

Lebih terperinci