III. KERANGKA PEMIKIRAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "III. KERANGKA PEMIKIRAN"

Transkripsi

1 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Pengertian Strategi Bisnis Strategi adalah alat untuk mencapai tujuan jangka panjang. David (2006) mendefinisikan strategi adalah tindakan potensial yang membutuhkan keputusan manajemen tingkat atas dan sumberdaya perusahaan dalam jumlah yang besar. Selain itu, strategi mempengaruhi kemakmuran perusahaan dalam jangka panjang, khususnya untuk lima tahun dan berorientasi ke masa depan. Strategi memiliki konsekuensi yang multifungsi dan multidimensi serta perlu mempertimbangkan faktor-faktor eksternal dan internal yang dihadapi perusahaan. Strategi Bisnis adalah strategi yang diformulasikan, diimplementasikan dan dievaluasi dengan asumsi persaingan. Strategi bisnis ini dapat mencakup ekspansi geografis, diversifikasi, akusisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, pengurangan bisnis, divestasi, likuidasi, dan joint venture (David 2006). David (2006) menyatakan Organisasi bisnis harus beradaptasi terhadap perubahan dan terus di perbaiki agar dapat berhasil. Seringkali, perusahaan tidak mengubah strategi mereka ketika lingkungan dan kondisi persaingan mengharuskan adanya perubahan. Kotler (1992) mengatakan kesesuaian strategi suatu perusahaan dengan lingkungan akan selalu menurun karena lingkungan berubah cepat dari pada perusahaan, sehingga pada suatu saat perusahaan akan mulai kehilangan posisinya dalam pasar karena gagal bereaksi terhadap peristiwaperistiwa penting di dalam lingkungan. Sasaran strategi menunjukan arah tujuan yang akan dituju oleh suatu bisnis, strategi menjabarkan untuk mencapai sasaran itu, setiap bisnis harus merancang strategi untuk mencapai sasaran. Kemudian strategi harus dijabarkan ke dalam program khusus yang diterapkan secara efisien dan diperbaiki jika gagal mencapai tujuan (Kotler 1992) Tingkatan Strategi Penyusunan strategi bukan hanya pekerjaan eksekutif puncak, manajer tingkat menengah dan bawah juga harus terlibat dalam proses perencanaan strategis sedapat mungkin. 20

2 Dalam perusahaan besar, pada dasarnya ada empat tingkatan strategi yaitu korporasi divisional (direktur utama), fungsional dan operasional sedangkan dalam perusahaan kecil pada dasarnya ada tiga tingkatan strategi yaitu perusahaan, fungsional dan operasional (David 2006). Dalam perusahaan besar, pada dasarnya yang bertanggung jawab untuk memiliki stategi yang efektif pada berbagai tingkatan mencakup Cief Executive Oficer (CFO) pada tingkat korporasi yang terdiri dari presiden (direktur utama) atau wakil presiden eksekutif (Executive Vice President). Pada tingkat divisional terdiri dari direktur keuangan (Cief Finansial Officer CFO), direktur informasi (Chief Information Officer CIO), manajer sumberdaya manusia (Human Resource Manager HRM), direktur pemasaran (Chief Marketing Officer CMO). Pada tingkat operasional terdiri dari manajer pabrik dan manajer penjualan regional (David 2006). Dalam perusahaan kecil, pada dasarnya bertanggung jawab untuk memiliki strategi yang efektif pada berbagai tingkatan mencakup pemilik bisnis atau presiden pada tingkat perusahaan dan kemudian pada dua tingkat bawah adalah dua orang dalam tingkat yang sama dengan staf di perusahaan besar (David 2006). Penting untuk diperhatikan bahwa semua orang bertanggung jawab atas perencanaan strategis pada tingkat yang berbeda-beda, untuk berpartisipasi dalam memahami strategi pada tingkat organisasi yang lain untuk membantu memastikan koordinasi, fasilitasi dan komitmen, serta menghindari ketidakkonsistenan, ketidak efisienan dan salah komunikasi (David 2006) Tipe Strategi David (2006) menyatakan contoh mengenai strategi alternatif yang dapat dijalankan sebuah perusahaan dapat dikategorikan dalam dua belas tindakan yaitu : 1. Integrasi ke Depan Integrasi ke depan (forward integration) melibatkan akusisi kepemilikan atau peningkatan kontrol atas distributor (pengecer), saat ini semakin banyak produsen yang mmenjalankan strategi integrasi ke depan dengan membuat situs web untuk menjual produk secara langsung kepada konsumen. 21

3 2. Integrasi ke Belakang Produsen dan pengecer membeli bahan baku yang dibutuhkan dari pemasok. Integrasi ke belakang (backward integration) adalah strategi untuk mencapai kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas pemasok perusahaan. Strategi ini sangat cocok ketika pemasok perusahaan saat ini tidak dapat diandalkan, terlalu mahal atau tidak dapat memenuhi kebutuhan perusahaan. 3. Integrasi Horizontal Integrasi horizontal (horizon integration) mengacu pada strategi yang mencari kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas pesaing perusahaan. Salah satu dari tren yang paling signifikan dalam manajemen strategis saat ini adalah meningkatnya penggunaan integrasi horizontal sebagai strategi pertumbuhan. Merger, akusisi dan pengambilalihan antar pesaing memungkinkan meningkatnya skala ekonomi dan mendorong transfer sumberdaya dan kompetensi. 4. Penetrasi Pasar Strategi penetrasi pasar (market penetration) berusaha meningkatkan pangsa pasar untuk produk saat ini melalui upaya pemasaran yang lebih besar. Penetrasi pasar mencakup meningkatkan jumlah tenaga penjual, meningkatkan jumlah belanja iklan, menawarkan promosi penjualan yang ekstensif atau meningkatkan usaha publisitas. 5. Pengembangan Pasar Pengembangan pasar (market development) melibatkan perkenalan produk yang ada saat ini ke area geografis yang baru. 6. Pengembangan Produk Pengembangan produk (product development) adalah strategi mencari peningkatan penjualan dengan memperbaiki atau memodifikasi produk saat ini. 7. Diversifikasi Konsentrik Menambah produk baru, tetapi berhubungan, secara umum disebut diversifikasi konsentrik (concentric diversification). 8. Diversifikasi Konglomerat Menambah produk baru yang tidak berkaitan, disebut diversifikasi konglomerat (conglomerat diversification). 22

4 9. Diversifikasi Horizontal Menambah produk baru, yang tidak berkaitan untuk pelanggan saat ini disebut diversifikasi horizontal (horizontal diversification). Strategi ini tidak seberesiko diversifikasi konglomerat karena perusahaan seharusnya sudah lebih dikenal dengan pelanggan saat ini sebagai contoh semakin banyak rumah sakit menawarkan miniatur mal seperti toko buku, rumah makan dan sebagainya. 10. Retrenchment Retrenchment terjadi ketika suatu organisasi mengelompokkan ulang melalui pengurangan aset dan biaya untuk membalikkan penjualan dan laba yang menurun, kadang-kadang strategi ini disebut sebagai strategi berputar (turn around) atau srategi reorganisasi. 11. Divestasi Menjual satu divisi atau bagian dari suatu organisasi disebut divestasi (divestiture). Divestasi sering digunakan untuk meningkatkan modal untuk akusisi strategis atau investasi. 12. Likuidasi Menjual seluruh aset perusahaan, secara terpisah-pisah, untuk nilai rillnya disebut likuidasi (liquidation). Likuidasi adalah pengakuan atas kekalahan, konsekuensinya dapat menjadi strategi yang sulit secara emosional, tetapi mungkin lebih baik menghentikan operasi dibandingkan terus kehilangan sejumlah besar uang Analisis Strategi Bisnis Perumusan strategi bisnis didasarkan pada analisis yang menyeluruh terhadap pengaruh faktor-faktor lingkungan eksternal dan internal perusahaan. Audit eksternal mengungkapkan peluang dan ancaman utama yang dihadapi perusahaan sehingga manajer atau pihak perusahaan dapat memformulasikan strategi untuk mengambil keuntungan dari peluang dan menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman. Audit internal menekankan pada indentifikasi dan evaluasi kekuatan dan kelemahan perusahaan pada area fungsional bisnis, termasuk manajemen, 23

5 pemasaran, keuangan/akutansi, produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, sistem informasi manajemen Analisis Lingkungan Perusahaan Lingkungan perusahaan dibagi kedalam dua bagian yaitu lingkungan internal perusahaan yang meliputi kekuatan dan kelemahan dari perusahaan itu sendiri dan lingkungan eksternal yang terdiri dari atas peluang dan ancaman dari luar perusahaan. A. Analisis Lingkungan Internal Analisis Lingkungan Internal merupakan suatu proses identifikasi dan evaluasi mengenai kekuatan dan kelemahan perusahaan pada area fungsional bisnis yang disebut interen kunci. Area fungsional bisnis dapat dibagi menjadi enam bagian, yaitu manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi/operasi,penelitian dan pengembangan dan sistem informasi manajemen (David 2006). 1. Manajemen David (2006) menyebutkan fungsi manajemen terdiri atas lima aktifitas dasar, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pemberian motivasi, pengelolaan staf dan pengendalian/kontrol. a. Perencanaan Fungsi perencanaan berada pada tahap perumusan strategi. Perencanaan terdiri dari semua aktivitas manajerial yang berkaitan dengan persiapan menghadapi masa depan. Tugas spesifik meramalkan, menetapkan sasaran, menetapkan strategi, dan mengembangkan kebijakan. Proses perencanaan ini harus melibatkan manajer dan karyawan di seluruh organisasi. b. Pengorganisasian Tujuan pengorganisasian adalah mencapai usaha terkondisi dengan menetapkan tugas dan hubungan wewenang. Pengorganisasian dilakukan pada tahap implementasi strategi yang mencakup aktivitas manajerial yang menghasilkan struktur tugas dan hubungan wewenang. Bidang spesifik fungsi ini termasuk desain organisasi, spesilisasi pekerjaan, uraian pekerjaan, spesifikasi 24

6 pekerjaan, rentang kendali, kesatuan komando, desain pekerjaan dan analisis pekerjaan. c. Pemotivasian Pemotivasian dapat didefinisikan sebagai proses mempengaruhi orang dalam membentuk tingkah laku manusia untuk mencapai sasaran tertentu. Topik spesifikasi termasuk kepemimpinan, komunikasi, kerja kelompok, modifikasi tingkah laku, delegasi wewenang, pemerkayaan pekerjaan, kepuasan pekerjaan, pemenuhan kebutuhan, perubahan organisasi, moral karyawan dan moral manajerial. d. Penunjukan Staf Penunjukan staf disebut juga manajemen personalia atau manajemen sumber daya manusia. Bidang spesifik mencakup kebijakan insentif, manajemen penerimaan dan pengembangan karyawan, keselamatan karyawan, peluang bekerja sama, prosedur menyatakan keluhan dan hubungan masyarakat. e. Pengendalian Fungsi pengendalian mencakup semua aktivitas yang dilakukan untuk memastikan bahwa operasi yang terjadi sesuai dengan operasi yang direncanakan. Bidang kunci yang diperhatikan termasuk pengendalian mutu, pengenddalian keuangan, pengendalian penjualan, pengendalian sediaan, pengendalian biaya, analisis penyimpangan, penghargaan dan sanksi. 2. Pemasaran Pemahaman funsi-fungsi dalam pemasaran dapat membantu penyusun strategi dalam mengidentifikai dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan pemasaran. Terdapat tujuh fungsi pemasaran yaitu : (1) analisis pelanggan ; (2) penjualan produk/jasa; perencanaan produk/jasa; (4) penetapan harga; (5) distribusi ; (6) riset pemasaran dan (7) analisis peluang. 3. Keuangan Kondisi keuangan seringkali dianggap sebagai suatu ukuran terbaik untuk posisi kompetitif dan daya tarik keseluruhan suatu perusahaan. Menentukan kekuatan kompetitif dan daya tarik keseluruhan suatu perusahaan. Menentukan kekuatan dan kelemahan keuangan suatu perusahan merupakan hal yang terpenting guna memformulasikan strategi secara efektif. Beberapa indikator 25

7 keuangan yang sering digunakan adalah likuiditas, leverage, permodalan, profitabilitas, utilisasi aset dan arus kas. 4. Produksi dan Operasi Fungsi Produksi dan operasi dari suatu bisnis terdiri atas semua aktivitas yang mengubah input menjadi barang dan jasa. Manajemen produksi dan operasi berhubungan dengan input, transformasi dan output yang bervariasi antar industri dan pasar. Manajemen produksi dan operasi terdiri dari lima bidang keputusan yaitu proses, kapasitas, sediaan, tenaga kerja dan mutu. 5. Penelitian dan Pengembangan Penelitian dan pengembangan (Litbang) ditujukan untuk pengembangan produk baru, perbaikan kualitas produk, perbaikan efisiensi produksi dan memperdalam atau memperluas kemampuan teknologi perusahaan. Proses manajemen strategi memfasilitasi pendekatan lintas-fungsional untuk mengelola fungsi litbang (David 2006). 6. Sistem Informasi Manajemen Sistem informasi ini berfungsi sebagai penghubung semua fungsi bisnis menjadi satu dan menyediakan landasan untuk semua keputusan manajerial. Informasi menunjukan sumber utama dari kekuatan dan kelemahan kompetitif manajemen. Sistem informasi adalah sumberdaya strategis utama yang dapat memonitor isu dan trend internal dan eksternal, mengidentifikasi ancaman kompetitif, dan membantu dalam implementasi, evaluasi dan pengendalian dari strategi. Sistem informasi manajemen yang efektif memanfaatkan hardware, software, model analisis dan database komputer. Manfaat dari sistem informasi yang efektif termasuk memperbaiki pemahaman fungsi bisnis, memperbaiki komunikasi, pengambilan keputusan yang lebih informatif, analisis masalah dan kontrol yang lebih baik. B. Analisis lingkungan Eksternal Keberhasilan perusahaan sangat ditentukan oleh banyak aspek, baik di luar maupun di dalam perusahaan. Aspek yang di luar perusahaan (eksternal) di bagi kedalam dua pengelompokan utama. Kelompok pertama disebut dengan lingkungan makro, sedangkan kelompok kedua adalah lingkungan mikro. Elemen- 26

8 elemen yang ada di dalam lingkungan luar ini saling memberikan pengaruh satu sama lain dan juga berpadu dengan kondisi internal perusahaan. Pengaruhpengaruh itu pada akhirnya berdampak pada usaha untuk mendapatkan, memuaskan dan mempertahankan pelanggan (Amir 2005). 1. Lingkungan Makro. Lingkungan makro adalah kekuatan-kekuatan (forces) yang mempengaruhi perusahaan secara tidak langsung. Biasanya, ia mempengaruhi lingkungan mikro terlebih dahulu. Dalam kelompok lingkungan makro ini, ada faktor demografis, perekonomian, lingkungan alam, teknologi, politik dan kekuatan budaya. Meskipun pengaruhnya seringkali tidak langsung, namun biasanya perubahan-perubahan yang terjadi di dalamnya sangat menentukan keputusan pemasaran dalam jangka panjang (Amir 2005). Boyd (2000) menyebutkan lingkungan makro terdiri dari lima unsur yang secara khusus membentuk rangkaian reaksi yang terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan demografi, lingkungan sosial budaya, ligkungan ekonomi, lingkungan pemerintah politik dan hukum dan lingkungan teknologi. a. Lingkungan Fisik Faktor yang jelas tapi sering terlupakan adalah lingkungan fisik suatu tempat, kondisi-kondisi khusus seperti suhu yang sangat panas atau sangat dingin, curah hujan yang tinggi dan bahkan gurun pasir (seperti timur tengah) dapat menciptakan pasar untuk produk terspesialisasi dan menurunkan permintaan terhadap produk-produk konvensional. b. Lingkungan Demografi Lingkungan demografi merupakan faktor utama yang sangat penting karena memiliki kepentingan terhadap pemasar adalah populasi karena manusia membentuk pasar. Pemasar sangat berkepentingan terhadap jumlah penduduk baik dari kepadatannya, tingkat kelahiran dan kematian karena lingkungan demografi ini berpengaruh terhadap perencanaan pemasaran. 27

9 c. Lingkungan Sosial Budaya Komponen lingkungan ini menunjukan nilai, sikap, dan perilaku individu yang umum dalam masyarakat tertentu, dan berevolusi secara lebih lambat dibandingkan unsur-unsur lingkungan lain. Transformasi dalam budaya masyarakat, terutama dalam struktur, intitusinya dan distribusi kekayaannya, biasanya berangsur-angsur di negara-negara demokratis. d. Lingkungan Ekonomi Faktor ekonomi berkaitan dengan sifat dan arah sistem ekonomi di tempat perusahaan beroperasi. Boyd (2000) menyebutkan dalam iklim ekonomi yang tidak pasti variabel-variabel yang paling besar pengaruhnya terhadap strategi dan program pemasaran adalah tingkat pertumbuhan ekonomi, tingkat bunga, tingkat pertukaran mata uang dan persaingan internasional. e. Lingkungan Politik, Pemerintahan dan Hukum Unsur lingkungan makro ini mencakup semua faktor yang dikontrol oleh otoritas publik. Unsur utamanya adalah pengesahan, yang mendefinisikan di dalam lingkungan peraturan apa perusahaan lokal dan asing harus beroperasi Seperti halnya kekuatan ekstrnal lain lingkungan politik/hukum memberi perusahaan peluang dan kendala strategis (Boyd 2000). f. Lingkungan Teknologi Perusahaan harus selalu waspada terhadap perubahan teknologi yang dapat mempengaruhi industrinya. Teknologi dapat mendorong pengembangan produk dan pasar baru, akan tetapi teknologi juga dapat menjadi penyebab utama mengapa produk dan pasar lain menurun. Selain menciptakan produk-poduk baru, pengembangan teknologi mempengaruhi semua kegiatan pemasaran, termasuk komunikasi (menciptakan media baru atau sarana penjualan baru), distribusi ( membuka saluran-saluran baru atau memodifikasi operasi dan kinerja saluran yang ada), pengemasan (menggunakan bahan-bahan baru), dan riset pemasaran (memantau penjualan toko-toko makanan melalui pemindai). 28

10 2. Lingkungan Mikro Lingkungan mikro terdiri dari pelaku-pelaku dalam lingkungan perusahaan yang dekat dan mempengaruhi kemampuannya untuk melayani pasarnya. Lingkungan ini terdiri dari pemasok, perantara pasar, pelanggan, pesaing dan publik (Kotler 1992). a. Pemasok Pemasok adalah perusahaan bisnis dan individu-individu yang menyediakan sumber daya yang diperlukan oleh perusahaan dan para pesaing untuk memproduksi barang dan jasa. b. Perantara Pemasaran Perantara pemasaran adalah perusahaan yang membantu perusahaan lain dalam promosi, penjualan dan pendistribusian barang-barangnya ke pembeli akhir. Mereka meliputi (1) perantara (middlemen) adalah perusahaan bisnis yang membantu perusahaan menemukan pelanggan atau mendekatkan penjulan kepada perusahaan, mereka terbagi dua yaitu a) perantara agen seperti agen-agen, pedagang perantara (broker) dan wakil-wakil produsen yang mencari pelanggan atau melakukan negosiasi kontrak tetapi tidak melakukan pemindahan hak milik atau barang, b) perantara pedagang sepeti pedagang grosir, para pengecer dan perusahaan-perusahaan penjual kembali atau membeli, melalukan pemindahan hak milik dan menjual kembali barang-barang tersebut, (2) perusahaan distribusi fisik yang membantu perusahaan dalam menyimpan dan memindahkan barangbarang dari tempat asal ke tempat tujuan, (3) agen jasa pemasaran yang terdiri dari agen periklanan, perusahaan media dan perusahaan konsultasi pemasaran yang membantu perusahan untuk mengarahkan dan mempromosikan produk-produknya ke pasar yang tepat, (4) perantara keuangan meliputi bank, perusahaan kredit, perusahaan asuransi dan perusahaan lain yang membantu membiayai dan atau menjamin resiko yang timbul akibat pembelian dan penjualan barang-barang. Sebagian perusahaan biasanya bergantung pada perantara keuangan untuk membiayai transaksi mereka. c. Pelanggan Suatu perusahaan memiliki pasar sasaran yang dituju. Pasar sasaran dapat berupa satu atau lebih dari lima jenis pasar pelanggan yaitu pasar konsumen, pasar 29

11 produsen, pasar penjual, pasar pemerintah dan pasar non laba dan pasar internasional. (1) Pasar konsumen yaitu individu dan rumah tangga yang membeli barang dan jasa untuk dikonsumsi. (2) Pasar produsen yaitu organisasi yang membeli barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi barang dan jasa dengan tujuan untuk mendapatkan laba dan atau mencapai tujuan lain. (3) Pasar penjual yaitu organisasi yang membeli barang dan jasa untuk dijual kembali dengan mendapatkan laba. (4) Pasar pemerintah dan pasar non-laba yaitu pemerintah dan lembaga-lembaga non-laba yang membeli barang dan jasa untuk memproduksi jasa publik atau mentransfer barang dan jasa ini kepada pihak yang memerlukan. (5) Pasar internasional yaitu pembeli yang ada di luar negeri, termasuk konsumen, produsen, penjual dan pemerintah asing. d. Pesaing Suatu perusahaan jarang sekali hanya sendiri dalam menjual produk ke suatu pasar dan pelanggan tertentu. Perusahaan pasti akan bersaing dengan sejumlah perusahaan lainnya. Pesaing-pesaing ini harus diidentifikasi, dimonitor dan disiasati untuk memperoleh dan mempertahankan loyalitas pelanggan. e. Publik Sebuah perusahaan tidak hanya harus menghadapi pesaing-pesaingnya dalam memuaskan pasar sasaran, tetapi juga harus mengakui adanya sekelompok besar publik yang memiliki kepentingan tertentu. Perusahaan biasanya mengambil langkah-langkah yang nyata untuk menjalin hubungan dengan publik. Sebagiam besar perusahaan membuat departemen hubungan masyarakat (public relation) untuk merencanakan dan membangun hubungan baik dengan berbagai jenis publik Kerangka Perumusan Strategi Teknik perumusan strategi yang penting dapat diintegrasikan ke dalam kerangka kerja pengambilan keputusan tiga tahap (Gambar 3). Alat yang disajikan dalam kerangka kerja ini dapat digunakan untuk semua ukuran dan tipe organisasi dan dapat membantu penyusun strategi mengidentifiksi dan memilih strategi (David 2006). 30

12 TAHAP 1. TAHAP MASUKAN (INPUT STAGE) Matiks Evaluasi Matriks Profil Matriks evaluasi Faktor eksternal (EFE) Kompetitif/Persaingan (CPM) Faktor Internal (IFE) TAHAP 2. TAHAP PENCOCOKAN (MATCHING STAGE) Matriks Strenght- Matriks Matriks Matriks Matriks Weaknesses- Strategies Boston Eksternal Grand Opportunities- Position and Consulting Internal (IE) Strategy Threats Action Evaluation Group (BCG) (SWOT) (SPACE) TAHAP 3. TAHAP KEPUTUSAN (DECISION STAGE) Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) Gambar 3. Kerangka Kerja Analitis Untuk Perumusan Strategi Sumber : David (2006) 1. Tahap Masukan (Matriks IFE dan Matriks EFE) Tahap ekstrasi dalam menjalankan analisis lingungan internal adalah membuat matrik Internal Factor Evaluation (IFE) dan matriks External Factor Evaluation (EFE). Matriks IFE merupakan alat formulasi strategi yang meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam area fungsional bisnis. Selain itu juga menjadi dasar untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan antara area-area tersebut (David 2006). Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) merupakan alat formulasi startegi yang memungkinkan para penyusun strategi untuk merangkum dan mengevaluasi informasi ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintah, hukum, teknologi, dan persaingan (David 2006). 2. Tahap Pencocokan (Matriks SWOT) Martiks SWOT adalah alat untuk mencocokan kekuatan-kelemahan dan peluang ancaman yang dihadapi oleh perusahaan penting untuk membantu manajer mengembangkan empat tipe strategi : SO (kekuatan-peluang), WO (kelemahan-peluang), ST (kekuatan-ancaman), WT (kelemahan-ancaman). Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang disamping itu juga meminimalkan kelemahan dan ancaman yang ada. 31

13 3. Tahap Keputusan (Matriks QSPM) Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM) adalah alat yang memungkinkan penyusun strategi untuk mengevaluasi alternatif strategi secara objektif, berdasarkan faktor keberhasilan kunci internal dan eksternal yang telah diidentifikasi sebelumnya. Seperti alat analitis perumusan strategi lainnya, QSPM membutuhkan penilaian intuitif yang baik. Secara konsep, QSPM menentukan daya tarik relatif dari berbagai strategi berdasarkan seberapa jauh faktor keberhasilan kunci internal dan eksternal dimanfaatkan atau diperbaiki. Keunggulan QSPM adalah bahwa set strategi dapat dievaluasi secara bertahap atau bersama-sama. Tidak ada batasan untuk jumlah strategi yang dapat dievaluasi atau jumlah set strategi yang dapat dievaluasi pada satu saat menggunakan QSPM. Keunggulan lainnya dari QSPM adalah membutuhkan penyusun strategi untuk mengitegrasikan faktor internal dan eksternal yang relevan ke dalam proses keputusan. Mengembangkan QSPM membuat kecil kemungkinan suatu faktor kunci akan terabaikan atau diberi bobot tidak sesuai. QSPM menarik perhatian kepada hubungan penting yang mempengaruhi keputusan strategi. Walaupun QSPM membutuhkan sejumlah keputusan subjektif, membuat keputusan kecil di sepanjang memperbesar kemungkinan bahwa keputusan strategis yang final adalah yang terbaik bagi organisasi. QSPM memiliki keterbatasan yaitu membutuhkan penilaian intuitif dan asumsi yang mendasar, peringkat dan nilai daya tarik membutuhkan keputusan yang penuh pertimbangan, walaupun selalu didasarkan pada informasi yang objektif. Keterbatasan lainnya dari QSPM adalah hanya dapat bermanfaat sebagai informasi pendahuluan dan analisis pencocokan yang mendasari penyusunannya (David 2006). 3.2 Kerangka Operasional Penelitian Dengan situasi pasar yang semakin kompetitif persaingan antar industri sudah tidak terelakan lagi, termasuk untuk industri pengolahan kopi. Salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri pengolahan kopi ini adalah perusahaan Inkopas Sejahtera. Dengan adanya persaingan tersebut perusahaan harus dapat mengantisipasi berbagai permasalahan yang ada. 32

14 Sebagai perusahaan yang tergolong ke dalam Industri skala menengah, Inkopas Sejahtera menghadapi persaingan yang ketat dari perusahaan sejenis. Untuk mengantisipasi masalah tersebut penelitian ini akan membantu perusahaan Inkopas Sejahtera dalam merumuskan strategi alternatif yang relevan dengan kondisi pada saat ini. Proses perumusan strategi bisnis didasarkan pada analisis yang menyeluruh terhadap faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Analisis ini diawali dengan analisis deskriptif untuk mengidentifikasi faktor strategis internal dan eksternal perusahaan Inkopas Sejahtera, kemudian informasi dari analisis deskriptif digunakan sebagai input pada tahap formulasi strategi. Tahap masukan (input), menggunakan matriks IFE dan EFE untuk mengidentifikasi kekuatan-kelemahan dan peluang-ancaman yang dihadapi perusahaan Inkopas Sejahtera. Total skor dari kedua matriks ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menggunakan kekuatan untuk menutupi dan memperbaiki kelemahan serta memanfaatkan peluang untuk menghindari ancaman. Tahap pencocokan, yaitu menyusun faktor-faktor strategi yang lebih spesifik dari identifikasi IFE dan EFE dengan menggunakan matriks SWOT. Tahap Keputusan, pada tahap ini menggunakan matriks QSPM dengan menggunakan input dari tahap masukan (Input) untuk mengevaluasi secara objektif alternatif-alternatif strategi yang layak dan dengan demikian memberikan dasar tujuan untuk memilih strategi yang spesifik bagi perusahaan Inkopas Sejahtera. Kerangka penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4. 33

15 Inkopas Sejahtera Visi, Misi dan Tujuan Analisis Masalah : 1. Persaingan yang ketat 2. Penurunan Volume Penjualan Analisis Lingkungan Perusahaan Lingkungan Internal 1. Manajemen 2. Pemasaran 3. Keuangan/Akuntasi 4. Produksi/Operasi 5. Litbang 6. Sistem Informasi Manajemen Lingkungan Eksternal 1. Lingkungan Makro (Fisik, Demografi, Sosial Budaya, Ekonomi, Politik, Pemerintah dan hukum, Teknologi) 2. Lingkungan Mikro (Pemasok, Perantara Pemasaran, Pelanggan, Pesaing, Publik) Matrik IFE Matrik EFE Penentuan Alternatif Strategi Matriks SWOT Penentuan Urutan Strategi Prioritas Matriks QSPM Alternatif Strategi Bisnis Gambar 4. Kerangka Pemikiran Operasional 34

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Pengertian Strategi Menurut David (2009, p18) Strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang hendak dicapai. Strategi bisnis mencakup ekspansi

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Menurut David (2008) strategi merepresentasikan tindakan yang akan diambil

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan 22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pengertian Strategi Strategi berasal dari bahasa Yunani kuno yang berarti seni berperang. Suatu strategi mempunyai dasar-dasar atau skema

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut Robbins dan Coulter (2007, p7), manajemen adalah proses pengoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Strategi Menurut Robbins dan Coulter (2014:266) Strategi adalah rencana untuk bagaimana sebuah organisasi akan akan melakukan apa yang harus dilakukan dalam bisnisnya,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Definisi Manajemen Menurut Stephen P. Robins dan Mary Coulter (2012:9) manajemen adalah mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan kerja orang lain sehingga kegiatan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Perusahaan Manajemen meliputi perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengendalian atas keputusan-keputusan dan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian ini membahas tentang : konsep strategi, manajemen strategi, analisis faktor internal dan eksternal serta

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Pelni merupakan perusahaan pelayaran nasional yang bergerak dalam bidang jasa dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pelayanan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Persaingan antar organisasi bisnis yang semakin ketat beberapa dekade terakhir

BAB 2 LANDASAN TEORI. Persaingan antar organisasi bisnis yang semakin ketat beberapa dekade terakhir 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Umum Strategi Persaingan antar organisasi bisnis yang semakin ketat beberapa dekade terakhir sebelum era Millenium baru, nampaknya akan menjadi bertambah sengit setelah

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggambarkan kondisi eksternal dan internal PT. Padang Digital Indonesia saat ini

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode yang bertujuan membantu memecahkan masalah yang bertujuan membantu memecahkan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Konsep Pengembangan Usaha Bagi wirausahawan sejati, pengembangan usaha mempunyai makna yang luhur dan tidak hanya sekedar mengeruk keuntungan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah PT Godongijo Asri yang beralamat di Desa Serua, Kecamatan Cinangka, Sawangan, Depok, Jawa

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari penulusuran teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian. Adapun

Lebih terperinci

time horizon atau dimensi waktu yang digunakan adalah cross sectional, yang berarti

time horizon atau dimensi waktu yang digunakan adalah cross sectional, yang berarti 50 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Berdasarkan tujuan yang akan diteliti pada penulisan skripsi ini, maka jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif, dimana penelitian

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Wisata Agro Tambi yang terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN 18 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Ada beberapa konsep pemikiran yang melandasi penelitian ini. Konsepkonsep pemikiran tersebut merupakan teori yang mendukung penelitian ini

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Strategi juga merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal

Lebih terperinci

BAB III. Metodologi Penelitian

BAB III. Metodologi Penelitian BAB III Metodologi Penelitian 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penilitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah metode yang digunakan untuk meneliti sekelompok manusia,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Manajemen Strategik Manajemen strategik didefinisikan sebagai sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan perumusan (formulasi) dan pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN 20 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Ada pengkajian yang secara teoritis menjadi landasan teori yang di rumuskan lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Kata manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno yaitu management, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen adalah sebuah proses perencanaan,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3. Disain Penelitian Menurut Sarwono, Jonathan (2006:79) dalam melakukan penelitian salah satu hal penting adalah membuat desain penelitian. Desain Penelitian bagaikan sebuah peta

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Manajemen Strategi Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dalam

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Strategi Menurut Pearce dan Robinson (2008), strategi adalah rencana berskala besar, dengan orientasi masa depan, guna berinteraksi dengan kondisi persaingan untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik 96 BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik Analisis lingkungan membantu perusahaan dalam menentukan langkah strategi yang tepat dalam

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoritis Strategi merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya. Strategi akan memaksimalkan keunggulan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 19 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengetahui visi, misi dan tujuan Perum Pegadaian. Kemudian dilakukan analisis lingkungan internal

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Konsep Manajemen Manajemen mengacu pada proses dalam menyelesaikan suatu aktivitas secara efisien dengan dan melalui orang lain (Robbin, 1991).

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada usaha Durian Jatohan Haji Arif (DJHA), yang terletak di Jalan Raya Serang-Pandeglang KM. 14 Kecamatan Baros, Kabupaten

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1. Pengertian Strategi Strategi adalah rencana yang mengandung cara komprehensif dan integratif yang dapat dijadikan pegangan untuk bekerja,

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica 2.2. One Village One Product (OVOP)

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica 2.2. One Village One Product (OVOP) 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica Buah carica atau pepaya gunung merupakan rumpun buah pepaya yang hanya tumbuh di dataran tinggi. Di dunia, buah carica hanya tumbuh di tiga negara yaitu Amerika Latin,

Lebih terperinci

BAB 2 Landasan Teori Dan Kerangka Pemikiran

BAB 2 Landasan Teori Dan Kerangka Pemikiran BAB 2 Landasan Teori Dan Kerangka Pemikiran 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Strategi Strategi adalah metode yang digunakan oleh organisasi untuk bergerak dari satu posisi ke posisi yang lain Grede

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Manajemen Menurut Solihin (2009: 4), manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian dari berbagai sumber daya organisasi untuk

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pengertian Strategi Strategi berasal dari bahasa Yunani kuno yang berarti seni berperang. Suatu strategi mempunyai dasar-dasar atau skema

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di perusahaan Tyas Orchid yang berkantor di Bukit Cimanggu City Blok Q6 No 19 Jl. KH. Sholeh Iskandar, Bogor. Pemilihan objek

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN 18 BAB III METODA PENELITIAN A. Waktu Penelitian No Kegiatan Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian 1. Studi kepustakaan 2. Penyusunan desain penelitan 3. Penyusunan teknis pelaksanaan pengambilan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Disain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif menurut Arikunto (2005: 234) adalah penelitian yang dimaksud untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen s 2.1.1 Pengertian Pearce dan Robinson (2008, p2) menyatakan bahwa strategi merupakan suatu rencana yang berskala besar, dengan berorientasi ke masa depan guna untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Menurut Ernie dan Kurniawan (2005), manajemen adalah seni atau proses dalam menyelesaikan sesuatu yang terkait dengan pencapaian tujuan. Menurut Robbins dan

Lebih terperinci

VII. FORMULASI STRATEGI

VII. FORMULASI STRATEGI VII. FORMULASI STRATEGI 7.1 Tahapan Masukan (Input Stage) Tahapan masukan (input stage) merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melalui langkah kedua dan langkah ketiga didalam tahap formulasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Strategis

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Strategis 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Strategis Strategi menurut Hamel dan Prahalad dalam Umar (2008) didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1.1 Konsep Strategi Mengikuti modus opini istilah strategi dalam bahasa yunani disebut strategos. Kembali ke dalam bahasa Indonesia strategos

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan kriteria optimasi dalam studi ini akan dijabarkan sebagai berikut: Kekuatan aspek internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 19 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu ruang lingkup perusahaan atau gejala

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pearce dan Robinson (2008, p2) menyatakan bahwa strategi merupakan suatu

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pearce dan Robinson (2008, p2) menyatakan bahwa strategi merupakan suatu BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Strategis 2.1.1 Pengertian Strategi Pearce dan Robinson (2008, p2) menyatakan bahwa strategi merupakan suatu rencana yang berskala besar, dengan berorientasi ke masa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil, dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi

Lebih terperinci

Analisis Strategi Pemasaran Es Krim Walls dengan Pendekatan SWOT dan QSPM pada PT Roxy Prameswari di Lampung

Analisis Strategi Pemasaran Es Krim Walls dengan Pendekatan SWOT dan QSPM pada PT Roxy Prameswari di Lampung Analisis Strategi Pemasaran Es Krim Walls dengan Pendekatan SWOT dan QSPM pada PT Roxy Prameswari di Lampung Abstrak Sarwinda Pamareta * Muhammadiyah University of Metro, Metro City 34111, Indonesia Penelitian

Lebih terperinci

BAB II STRATEGI DAN ANALISIS SWOT. likuidasi, dan joint venture. Strategi adalah tindakan potensial yang

BAB II STRATEGI DAN ANALISIS SWOT. likuidasi, dan joint venture. Strategi adalah tindakan potensial yang BAB II STRATEGI DAN ANALISIS SWOT A. Teori Strategi Strategi adalah alat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi bisnis dapat mencakup ekspansi geografis, diversifikasi, akuisisi, pengembangan produk,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN Strategi Pengembangan Usaha Maharani Farm Gambar 4. Kerangka Pemikiran Operasional IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Rumah Potong Ayam Maharani Farm yang beralamat

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Manajemen strategi (strategic management) dapat didefinisikan sebagai seni dan ilmu untuk memformulasi, mengimplementasi, dan mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada kawasan Objek Wisata Alam Talaga Remis di Desa Kadeula Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kegiatan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Strategi Strategi adalah alat yang memiliki skema untuk mencapai sasaran jangka panjang. Strategi adalah istilah yang diambil dari zaman

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada CV Salim Abadi (CV SA), yang terletak di Jalan Raya Punggur Mojopahit Kampung Tanggul Angin, Kecamatan Punggur,

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Abstrak: Perubahan lingkungan industri dan peningkatan persaingan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Koperasi Unit Desa (KUD) Puspa Mekar yang berlokasi di Jl. Kolonel Masturi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING 3.1 Penetapan Kriteria Penelitian Kriteria Optimasi yang digunakan untuk menganalisis alternatif-alternatif strategi bisnis yang akan digunakan Restaurant PT Okirobox Indonesia

Lebih terperinci

JENIS STRATEGI ... That set of managerial decisions and actions that determines the long-run performance of a corporation. Wheelen dan Hunger, 1998)

JENIS STRATEGI ... That set of managerial decisions and actions that determines the long-run performance of a corporation. Wheelen dan Hunger, 1998) JENIS STRATEGI Strategic management atau manajemen strategis menurut Wheelen dan Hunger adalah... That set of managerial decisions and actions that determines the long-run performance of a corporation.

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Bersaing Perusahaan Perusahaan dalam suatu industri selalu mengalami persaingan dalam menjalankan usahanya. Persaingan tersebut timbul

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTKA 2.1. Kajian Teori Sayuran Organik Manajemen Strategi

2. TINJAUAN PUSTKA 2.1. Kajian Teori Sayuran Organik Manajemen Strategi 2. TINJAUAN PUSTKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 Sayuran Organik Pertanian organik adalah salah satu teknologi pertanian yang berwawasan lingkungan serta menghindari penggunaan bahan kimia dan pupuk yang bersifat

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Menurut Jauch dan Glueek dalam Rosita (2008), bahwa strategi merupakan rencana yang disatukan, menyeluruh serta terpadu yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Strategi Bisnis 2.1.1. Pengertian Strategi Menurut Rangkuti, Freddy (2006:183) berpendapat bahwa strategi adalah perencanaan induk yang komprehensif, yang menjelaskan bagaimana

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Ruang Lingkup Koperasi Koperasi adalah suatu bentuk kerja sama yang dilakukan oleh sekumpulan orang yang memiliki kesamaan kebutuhan hidup.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk meneliti sekelompok manusia,

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Analisis Usaha Keberhasilan usaha dapat dilihat dengan cara melakukan analisis pendapatan. Komponen yang digunakan adalah biaya investasi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini terus meningkat. Hal ini mengakibatkan pengusaha-pengusaha harus bisa mengembangkan pola pikir yang kritis dalam menentukan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel 39 I. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan cara

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua lokasi, yakni Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah, khususnya di Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Agroforestry yang membawahi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Manajemen Istilah manajemen mengacu pada proses mengoordinasi dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar diselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Gama Catering yang beralamat di Komp. Bumi Panyileukan Blok G 13 No. 20 Kota Bandung. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di tempat produksi sate bandeng pada UKM Awal Putra Mandiri yang berlokasi di Jl. Ratu Rangga Blok B No.252 Rt. 02/11, Kampung

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km 37 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perusahaan AAPS, perusahaan yang bergerak di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF TESIS

RINGKASAN EKSEKUTIF TESIS RINGKASAN EKSEKUTIF TESIS REFRINAL, 2003. Strategi Bisnis Sewa Gedung Perkantoran, Studi Kasus pada Menara Cakrawala, PT Skyline Building, Jakarta, Dibawah Bimbingan HARIANTO & ANNY RATNAWATI. Penyediaan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis digunakan untuk mencari kebenaran deduktif dengan menarik kesimpulan khusus dari pernyataan-pernyaatan yang bersifat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep

Lebih terperinci

BAB VII PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN

BAB VII PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN BAB VII PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN 7.1. Identifikasi Faktor Kekuatan dan Kelemahan Perusahaan Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal perusahaan, maka diperoleh beberapa faktor strategi internal

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di peternakan domba Tawakkal Farm (TF) Jalan Raya Sukabumi Km 15 Dusun Cimande Hilir No. 32, Caringin, Bogor. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Manajemen Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri atas tindakan tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian untuk menentukan serta

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS. Roedhy Poerwanto Departemen Agronomi & Hortikultura Faperta-IPB

PERENCANAAN STRATEGIS. Roedhy Poerwanto Departemen Agronomi & Hortikultura Faperta-IPB PERENCANAAN STRATEGIS Roedhy Poerwanto Departemen Agronomi & Hortikultura Faperta-IPB Audit External Visi & Misi Audit Internal Tujuan Jangka Panjang Strategi Implementasi Strategi Isu Manajemen Implementasi

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Kaliduren Estates yang berlokasi di Perkebunan Tugu/Cimenteng, Desa Langkap Jaya, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian 27 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Strategi 2.1.1 Pengertian Strategi Strategi merupakan serangkaian komitmen dan tindakan yang terintegrasi dan terkoordinasi yang dirancang untuk mengeksploitasi kompetensi inti

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat jumlah penduduk yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara berpenduduk

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang digunakan Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Menurut (Sanders, Tom J., 2012) Penelitian manajemen strategis cenderungdilakukan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. Menurut Anoraga (2000: 338), strategi adalah alat ukur sebuah organisasi

BAB II KERANGKA TEORI. Menurut Anoraga (2000: 338), strategi adalah alat ukur sebuah organisasi BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Strategi 2.1.1 Pengertian Strategi Menurut Anoraga (2000: 338), strategi adalah alat ukur sebuah organisasi dalam memilih tempat bisnis dan cara bagaimana berbisnis untuk bersaing.

Lebih terperinci

VI. ANALISIS STRATEGI BISNIS

VI. ANALISIS STRATEGI BISNIS VI. ANALISIS STRATEGI BISNIS Kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan Inkopas Sejahtera dalam menjalankan usahanya adalah melakukan kegiatan pembelian dan penjualan. Kegiatan pembelian dilakukan perusahaan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada restoran tradisional khas Jawa Timur Pondok Sekararum yang terletak di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Propinsi

Lebih terperinci

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik dan hukum serta sosial budaya. Sedangkan lingkungan

Lebih terperinci

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Strategi

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Strategi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Istilah strategi berasal dari bahasa Yunani Strategia yang awalnya bermakna seni seorang panglima yang biasanya digunakan dalam peperangan. Diartikan sedemikian rupa karena

Lebih terperinci

Tahapan dalam Manajemen Stategis. Proses Manajemen Strategis terdiri dari tiga tahap :

Tahapan dalam Manajemen Stategis. Proses Manajemen Strategis terdiri dari tiga tahap : Manajemen Strategis (Strategic Management) adalah seni dan ilmu untuk memformulasikan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuanya.

Lebih terperinci