LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 8 Tahun 2000 Seri D

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 8 Tahun 2000 Seri D"

Transkripsi

1 LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG Nomor 8 Tahun 2000 Seri D PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 24 TAHUN 2000 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DPRD KOTA TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan Otonomi Daerah yang luas, nyata dan bertanggung jawab sebagaimana tercantum dalam Undangundang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, dipandang perlu untuk melaksanakan penataan kembali lembaga perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kota Tangerang; b. bahwa berdasarkan ketentuan pasal 68 ayat (1) Undang-undang Nomor 22 Tahun1999, susunan organisasi Perangkat Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah sesuai dengan pedoman yang ditetapkan Pemerintah; c. bahwa pedoman organisasi Perangkat Daerah telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2000 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah; d. bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut pada butir a, b dan c di atas, perlu segera menetapkan Peraturan Daerah Kota Tangerang tentang Susunan Organisasi Perangkat Daerah Dan Sekretariat DPRD Kota Tangerang. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1993 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Tangerang (Lembaran Negara Tahun 1993 Nomor 18, TLN Nomor 3518); 2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, TLN Nomor 3839);

2 2 3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 72, TLN Nomor 3848); 4. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, TLN Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 169, TLN Nomor 3890); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah Pusat dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, TLN Nomor 3952); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2000 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 165); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2000 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan Dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 193, TLN Nomor 4014); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 194, TLN Nomor 4015); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 195, TLN Nomor 4016); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 196, TLN Nomor 4017); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 197, TLN Nomor 4018); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan Dan Latihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 198, TLN Nomor 4019); 13. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentang Teknik Penyusunan Peraturan Perundang-undangan Dan Bentuk Rancangan Undang-undang, Rancangan Peraturan Pemerintah, Dan Rancangan Keputusan Presiden; 14. Keputusan Presiden Nomor 99 Tahun 2000 tentang Tunjangan Jabatan Struktural; 15. Keputusan Presiden Nomor 159 Tahun 2000 tentang Pedoman Pembentukan Badan Kepegawaian Daerah.

3 3 Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Tangerang MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DPRD KOTA TANGERANG. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kota Tangerang; 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Tangerang; 3. Walikota adalah Walikota Tangerang; 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Tangerang; 5. Perangkat Daerah adalah Lembaga pada Pemerintah Kota Tangerang yang bertanggung jawab kepada Walikota dan membantu Walikota dalam penyelenggaraan pemerintahan yang terdiri atas Sekretariat Daerah Kota, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan dan Kelurahan; 6. Sekretariat Daerah adalah Sekretariat Daerah Kota Tangerang; 7. Sekretariat DPRD adalah Sekretariat DPRD Kota Tangerang; 8. Dinas Daerah adalah Dinas Daerah Kota Tangerang; 9. Badan adalah Lembaga Teknis Daerah Kota Tangerang yang berbentuk Badan; 10. Kantor adalah Lembaga Teknis Daerah Kota Tangerang yang berbentuk Kantor; 11. Kecamatan adalah Wilayah kerja Camat sebagai Perangkat Daerah Kota Tangerang; 12. Kelurahan adalah Wilayah kerja Lurah sebagai Perangkat Daerah Kota Tangerang di bawah Kecamatan. BAB II PEMBENTUKAN PERANGKAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DPRD Pasal 2 (1) Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Perangkat Daerah dan Sekretariat DPRD; (2) Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini, terdiri dari : a. Sekretariat Daerah; b. Dinas Daerah, yang terdiri atas : 1) Dinas Kesehatan;

4 4 2) Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan; 3) Dinas Pertanian; 4) Dinas Tata Kota; 5) Dinas Pekerjaan Umum; 6) Dinas Perumahan Dan Permukiman; 7) Dinas Perhubungan; 8) Dinas Ketenagakerjaan Dan Kependudukan; 9) Dinas Pertanahan; 10) Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Pemberdayaan Dunia Usaha; 11) Dinas Lingkungan Hidup; 12) Dinas Ketentraman dan Ketertiban. c. Lembaga Teknis Daerah yang berbentuk Badan terdiri dari : 1) Badan Perencanaan Daerah; 2) Badan Keuangan Dan Kekayaan; 3) Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Latihan; 4) Badan Pengawasan Daerah. d. Lembaga Teknis Daerah yang berbentuk Kantor terdiri dari : 1) Kantor Penanaman Modal Dan Perijinan; 2) Kantor Perpustakaan Umum Daerah; 3) Kantor Arsip Daerah; 4) Kantor Pemadam Kebakaran; 5) Kantor Pemberdayaan Masyarakat; 6) Kantor Pengolahan Data Elektronik. e. Kecamatan dan Kelurahan sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Kota Tangerang tentang Pembentukan 7 (Tujuh) Kecamatan. f. Cabang Dinas P dan K, terdiri dari : 1) Cabang Dinas P dan K di Kecamatan Tangerang; 2) Cabang Dinas P dan K di Kecamatan Jatiuwung; 3) Cabang Dinas P dan K di Kecamatan Benda; 4) Cabang Dinas P dan K di Kecamatan Batuceper; 5) Cabang Dinas P dan K di Kecamatan Cipondoh; 6) Cabang Dinas P dan K di Kecamatan Ciledug; 7) Cabang Dinas P dan K di Kecamatan Karawaci; 8) Cabang Dinas P dan K di Kecamatan Periuk; 9) Cabang Dinas P dan K di Kecamatan Cibodas; 10) Cabang Dinas P dan K di Kecamatan Neglasari; 11) Cabang Dinas P dan K di Kecamatan Pinang; 12) Cabang Dinas P dan K di Kecamatan Karang Tengah; 13) Cabang Dinas P dan K di Kecamatan Larangan. g. Unit Pelayana Tehnis Dinas (UPTD),terdiri dari : 1) UPTD pada Dinas Kesehatan,terdiri dari : a) UPTD Gudang Farmasi; b) UPTD Puskesmas,terdiri dari : (1) Puskesmas Sukasari;

5 5 (2) Puskesmas Kawaraci Baru; (3) Puskesmas Pabuaran Tumpeng; (4) Puskesmas Tanah Baru; (5) Puskesmas Bugel; (6) Puskesmas Pasar Baru; (7) Puskesmas Cipondoh; (8) Puskesmas Kunciran; (9) Puskesmas Poris Pelawad; (10) Puskesmas Panunggangan; (11) Puskesmas Ciledug; (12) Puskesmas Pondok Bahar; (13) Puskesmas Larangan Utara; (14) Puskesmas Tajur; (15) Puskesmas Jatiuwung; (16) Puskesmas Cibodasari; (17) Puskesmas Jalan Baja; (18) Puskesmas Periuk Jaya; (19) Puskesmas Gembor; (20) Puskesmas Batuceper; (21) Puskesmas Poris Gaga Lama; (22) Puskesmas Kedaung Wetan; (23) Puskesmas Neglasari; (24) Puskesmas Benda; (25) Puskesmas Jurumudi Baru. 2) UPTD Peralatan dan Perbekalan pada Dinas Pekerjaan Umum BAB III KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Bagian Kesatu Sekretariat Daerah Paragraf 1 Kedudukan Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 3 (1) Sekretariat Daerah merupakan unsur staf Pemerintahan Daerah dipimpin oleh Sekretaris Daerah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota; (2) Sekretariat Daerah mempunyai tugas pokok membantu Walikota Dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan, administrasi, organisasi dan tatalaksana serta memberikan pelayanan administratif kepada seluruh Perangkat Daerah. Sekretarist Daerah mempunyai fungsi : a. Pengkoordinasian perumusan kebijakan Pemerintah Daerah; b. Penyelengaraan administrasi pemerintahan;

6 c. Pengendalian sumber daya aparatur, keuangan, prasarana dan sarana pemerintahan Daerah. d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya Paragraf 2 Struktur Organisasi Pasal 4 Struktur organisasi Sekretariat Daerah terdiri atas: a. Sekretaris Daerah Kota; b. Asisten Administrasi Pemerintahan, membawahi : 1) Bagian Pemerintahan terdiri atas : a) Sub Bagian Pembinaan Administrasi Kecamatan; b) Sub Bagian Pembinaan Administrasi Kelurahan. 2) Bagian Hukum Dan Perundang-undangan, terdiri atas : a) Sub Bagian Produk Hukum; b) Sub Bagian Bantuan Hukum; c) Sub Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum. 3) Bagian pengembangan Otonomi Daerah, terdiri atas : a) Sub Bagian Kerjasama Antar Lembaga/Daerah; b) Sub Bagian Penggalian Potensi Otonomi Daerah. c. Assisten Pengendalian, membawahi : 1) Bagian Pengendalian Administrasi Pembangunan, terdiri atas : a) Sub Bagian Pengendalian Kegiatan Proyek; b) Sub Bagian Pengendalian Program Bantuan Dan Pinjaman; c) Sub Bagian Evaluasi Dan Pelaporan. 2) Bagian Pengendalian Kesejahteraan Sosial, terdiri atas : a) Sub Bagian Pengendalian Sosial Budaya; b) Sub Bagian Pengendalian Kehidupan Beragama. d. Assisten Administrasi Umum, membawahi : 1) Bagian Organisasi Dan Tatalaksana, terdiri atas : a) Sub Bagian Kelembagaan; b) Sub Bagian Ketatalaksanaan; c) Sub Bagian Analisis Dan Formasi Jabatan. 2) Bagian Umum, terdiri atas : a) Sub Bagian Tata Usaha Pimpinan Dan Protokol; b) Sub Bagian Kepegawaian Sekretariat Daerah; c) Sub Bagian Perlengkapan Dan Rumah Tangga; d) Sub Bagian Keuangan Sekretariat. 3) Bagian Informasi Dan omunikasi, terdiri atas : a) Sub Bagian Pemberitaan; 6

7 7 b) Sub Bagian Sandi Dan Telekomunikasi; c) Sub Bagian Pemberdayaan Dan Pengembangan Multimedia. Paragraf 3 Bidang Tugas Unsur Sekretariat Daerah Pasal 5 (1) Assisten Administrasi Pemerintahan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Daerah, mempunyai tugas pokok memimpin kegiatan Bagian yang ada di bawahnya serta mengkoordinasikan perumusan kebijakan Pemerintah Daerah di bidang pemerintahan, hukum dan perundang-undangan serta pengembangan Otonomi Daerah; (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat (1) pasal ini, Assisten Administrasi Pemerintahan mempunyai fungsi : a. Pengkoordinasian perumusan kebijakan di bidang pemerintahan, hukum dan perundang-undangan serta pengembangan Otonomi Daerah; b. Pembinaan administrasi pemerintahan; c. Penyusunan produk hukum dan perundang-undangan Daerah; d. Pengembangan pelaksanaan Otonomi Daerah; e. Pelaksanaan fasilitas Pemilihan Umum; f. Pengkoordinasian dan penyiapan bahan pertanggung jawaban Walikota. Pasal 6 (1) Bagian Pemerintahan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Assisten Administrasi Pemerintahan, mempunyai tugas pokok memimpin kegiatan Sub Bagian yang ada di bawahnya dalam rangka pembinaan administrasi Kecamatan dan Kelurahan; (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat (1) pasal ini, Bagian Pemerintahan mempunyai fungsi : a. Perumusun kebijakan di bidang pembinaan administrasi Kecamatan dan Kelurahan; b. Pelaksanaan pembinaan administrasi Kecamatan dan Kelurahan; c. Penyiapan dan penyusunan bahan pertanggung jawaban Walikota; d. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas pembantuan dari Pemerintah Pusat; e. Pelaksanaan fasilitas Pemilihan Umum. Pasal 7 (1) Bagian Hukum Dan Perundang-undangan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Assisten Administrasi Pemerintahan, mempunyai tugas pokok memimpin kegiatan Sub Bagian yang ada di bawahnya dalam rangka penyusunan produk hukum Daerah, pemberian bantuan hukum dan penyelenggaraan jaringan dokumentasi dan informasi hukum; (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat (1) pasal ini, Bagian Hukum Dan Perundang-undangan mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan di bidang hukum; b. Penyusunan dan pengkoordinasian produk hukum Daerah;

8 8 c. Pelaksanaan pemberian bantuan hukum; d. Penyelenggaraan jaringan dokumentasi dan informsi hukum. Pasal 8 (1) Bagian Pengembangan Otonomi Daerah berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Assisten Administrasi Pemerintahan, mempunyai tugas pokok memimpin kegiatan sub Bagian yang ada di bawahnya dalam rangka penyelenggaraan kerjasama antar lembaga/daerah serta penggalian potensi Otonomi Daerah; (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat (1) pasal ini, Bagian Pengembangan Otonomi Daerah mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan di bidang kerjasama antar lembaga/daerah dan penggalian potensi Otonomi Daerah; b. Penyiapan administrasi dalam rangka kerjasama antar lembaga/daerah; c. Pelaksanaan investarisasi kewenangan Otonomi Daerah; d. Pengkoordinasian penggalian potensi Otonomi Daerah. Pasal 9 (1) Assisten Pengendalian berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Daerah, mempunyai pokok memimpin kegiatan Bagian yang berada di bawahnya serta mengkoordinasikan perumusun kebijakan Pemerintah Daerah di bidang pengendalian administrasi pembangunan dan kesejahteraan sosial; (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat (1) pasal ini, Assisten Pengendalian mempunyai fungsi : a. Pengkoordinasian perumusan kebijakan di bidang pengendalian administrasi pembangunan dan kesejahteraan sosial; b. Pelaksanaan pengendalian administrasi pembangunan; c. Pelaksanaan pengendalian kesejahteraan sosial. Pasal 10 (1) Bagian Pengendalian Administrasi Pembangunan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Assisten Pengendalian, mempunyai tugas pokok memimpin kegiatan Sub Bagian yang berada di bawahnya dalam rangka pengendalian kegiatan proyek, pengendalian program bantuan dan pinjaman serta evaluasi dan pelaporan; (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat (1) pasal ini, Bagian Pengendalian Administrasi Pembangunan mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan di bidang proyek, program bantuan dan pinjaman; b. Pelaksanaan pengendalian administrasi proyek; c. Penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan. Pasal 11 (1) Bagian Pengendalian Kesejahteraan Sosial berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Assisten Pengendalian, mempunyai tugas pokok memimpin kegiatan Sub Bagian yang berada di bawahnya dalam rangka pengendalian sosial budaya dan kehidupan beragama;

9 9 (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat (1) pasal ini, Bagian Pengendalian Kesejahteraan Sosial mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan di bidang pengendalian sosial budaya dan kehidupan beragama; b. Pelaksanaan pengendalian sosial budaya; c. Penyelenggaraan pembinaan di bidang kerukunan hidup beragama. Pasal 12 (1) Assisten Administrasi Umum berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Daerah, mempunyai tugas pokok memimpin kegiatan Bagian yang berada di bawahnya dalam rangka mengkoordinasikan perumusan kebijakan Pemerintah Daerah di bidang organisasi dan tatalaksana, informasi dan komunikasi serta melaksanakan pelayanan administrasi umum; (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat (1) pasal ini Assisten Administrasi Umum mempunyai fungsi : a. Pengkoordinasian perumusan kebijakan di bidang organisasi dan tatalaksana; b. Penyelenggaraan layanan administrasi umum; c. Pengelolaan administrasi keuangan dan kepegawaian Sekretariat Daerah ; d. Penyelenggaraan tata usaha pimpinan dan protokol; e. Penyelenggaraan layanan informasi dan komunikasi; Pasal 13 (1) Bagian Organisasi dan Tatalaksana berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Assisten Administrasi Umum, mempunyai tugas pokok memimpin kegiatan Sub Bagian yang berada di bawahnya dalam rangka perumusan kebijakan di bidang organisasi dan tatalaksana serta menyelenggarakan analisis jabatan; (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat (1) pasal ini, Bagian Organisasi Dan Tatalaksana mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan di bidang kelembagaan dan ketatalaksanaan; b. Pelaksanaan penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan ; c. Penyelenggaraan analisis dan formasi jabatan ; Pasal 14 (1) Bagian Umum berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Assisten Administrasi Umum, mempunyai tugas pokok memimpin kegiatan Sub Bagian yang berada di bawahnya dalam rangka penyelenggaraan tata usaha pimpinan dan protokol, perlengkapan, rumah tangga serta kepegawaian dan keuangan Sekretariat Daerah; (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat (1) pasal ini, Bagian Umum mempunyai fungsi : a. Penyelenggaraan tata usaha pimpinan dan protokol; b. Pengelolaan administrasi kepegawaian Sekretariat Daerah; c. Penyelenggaraan administrasi perlengkapan dan rumah tangga; d. Pengelolaan administrasi keuangan Sekretariat Daerah.

10 10 Pasal 15 (1) Bagian Informasi dan Komunikasi berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Assisten Administrasi Umum, mempunyai tugas pokok memimpin kegiatan Sub Bagian yang berada di bawahnya dalam rangka perumusan kebijakan di bidang pemberitaan, sandi dan telekomunikasi serta pemberdayaan dan pengembangan multimedia; (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat (1) pasal ini, Bagian Informasi dan Komunikasi mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan di bidang pemberitaan, sandi dan telekomunikasi serta pemberdayaan dan pengembangan multimedia; b. Penyelenggaraan layanan pemberitaan dan pembinaan pers; c. Penyelenggaraan layanan operasional sandi dan telekomunikasi; d. Penyelenggaraan pembinaan pemberdayaan dan pengembangan multimedia. Bagian Kedua Dinas Daerah Paragraf 1 Dinas Kesehatan Pasal 16 (1) Dinas Kesehatan adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah; (2) Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok menyenggarakan kewenangan Daerah di bidang kesehatan. Dinas Kesehatan mempunyai fungsi: a. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan dan pengedalian kesehatan masyarakat; b. Penyenggaraan pelayanan kesehatan dasar; c. Pelaksanaan pencegahan dan pemberantasan penyakit dan kesehatan lingkungan pemukiman; d. Pelaksanaan pengwasan obat dan makanan ; e. Perumusan kebijakan operasional; f. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan rujukan; g. Penyelenggaraan pembinaan kesehatan keluarga dan kesehatan lingkungan ; h. Pemberian ijin praktek dokter dan bidan; i. Penyelenggaraan pembinaan Puskesmas; j. Penyelenggaraan ketatausahaan.

11 11 Pasal 17 Struktur Organisasi Dinas Kesehatanterdiri atas : a. Kepala Dinas; b. Bagian Tata Usaha, membawahkan : 1). Sub Bagian Umum; 2). Sub Bagian Keuangan; 3). Sub Bagian Kepegawaian. c. Sub Dinas Pelayanan Kesehatan Dasar, membawahkan : 1). Seksi Kesehatan Keluarga; 2). Seksi Gizi; 3). Seksi Kesehatan Ibu dan Keluarga Berencana; 4). Seksi Peran serta Lintas Sektoral. d. Sub Dinas Pecegahan dan Pemberantasan Penyakit, membawahkan : 1). Seksi Pengamatan Pencegahan Penyakit; 2). Seksi Pemberantasan Penyakit Menular; 3). Seksi Kesehatan Lingkungan Pemukiman dan Tempat-Tempat Umum; 4). Seksi Pengawasan Kualitas Air dan Lingkungan. e. Sub Dinas Pengawasan Obat dan Makanan, membawahkan : 1). Seksi Perencanaan Obat dan Makanan; 2). Seksi P3 Obat dan Bahan Berbahaya; 3). Seksi Pengawasan dan Pengaturan Distribusi Obat; 4). Seksi Pengawasan Makanan dan Minuman. f. Sub Dinas Pelayanan Kesehatan Rujukan, membawahkan : 1). Seksi Kesehatan Khusus; 2). Seksi Kesehatan Kerja; 3). Seksi PembiayaanKesehatan; 4). Seksi Sertifikasi. g. Unit Pelaksana Teknis Dinas, terdiri atas 1). Puskesmas; 2). Gudang Farmasi Pasal 18 (1) UPTD Puskesmas adalah unsur pelaksana Dinas Kesehatan yang dipimpin oleh Kepal Puskesmas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan. (2) UPTD Puskesmas mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat di Wilayah kerjanya. (3) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) pasal ini, UPTD Puskesmas mempunyai fungsi : a. Pencegahan dan pemberantasan penyakit ; b. Peningkatan kesehatan dan kesehjahteraan keluarga; c. Penyelengaraan pemulihan kesehatan dan rujukan; d. Penyenggaraan kesehatan lingkungan, penyuluhan dan peran serta masyarakat;

12 12 e. Penyelenggaraan perawatan kesehatan ; f. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan khusus. Pasal 19 (1) UPTD Gudang Farmasi adalah unsure pelaksana Dinas Kesehatan yang dipimpin oleh Kepala UPTD Gudang Farmasi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan. (2) UPTD Gudang Farmasi mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pelayanan kebutuhan obat dan sarana kesehatan. (3) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) pasal ini, UPTD Gudang Farmasi mempunyai fungsi : a. Perencanaan kebutuhan obat dan sarana kesehatan; b. Pengadaan obat dan sarana kesehatan; c. Penyimpanan serta penatausahaan obat dan sarana kesehatan; d. Pendistribusian obat dan sarana kesehatan. Paragraf 2 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pasal 20 (1) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan adalah unsure pelaksana Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. (2) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kewenangan Daerah di bidang pendidikan dan kebudayaan. (3) Untuk melakukan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat (2) pasal ini, Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan di bidang pendidikan dan kebudayaan; b. Penyelenggaraan pembelajaran siswa dan kurikulum; c. Perencanaan, pengadaan serta pemeliharaan prasarana dan sarana pendidikan; d. Pemberdayaan sekolah dan pembinaan ketenagaan pendidikan; e. Pembinaan pendidikan luar sekolah, kepemudaan, olah raga dan kebudayaan; f. Penuntasan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun; g. Penetapan kurikulum muatan local; h. Penyelenggaraan ketatausahaan. Pasal 21 Struktur organisasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan terdiri atas : a. Kepala Dinas; b. Bagian Tata Usaha, membawahkan : 1) Sub Bagian Umum; 2) Sub Bagian Keuangan; 3) Sub Bagian Kepegawaian.

13 13 c. Sub Dinas Pembelajaran Siswa dan Kurikulum, membawahkan : 1) Seksi Pra Sekolah; 2) Seksi Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah; 3) Seksi Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama/Madrasah Tsanawiyah; 4) Seksi Pendidikan Menengah Umum/Kejuruan/Aliyah. d. Sub Dinas Pemberdayaan Sekolah Dan Ketenagaan, membawahkan : 1) Seksi Pra Sekolah; 2) Seksi Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah; 3) Seksi Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama/Madrasah Tsanawiyah; 4) Seksi Pendidikan Menengah Umum/Kejuruan/Aliyah. e. Sub Dinas Sarana, Prasarana Dan Bantuan, membawahkan : 1) Seksi Pra Sekolah; 2) Seksi Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah; 3) Seksi Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama/Madrasah Tsanawiyah; 4) Seksi Pendidikan Menengah Umum/Kejuruan/Aliyah. f. Sub Dinas Pendidikan Luar Sekolah Dan Kebudayaan. Membawahkan : 1) Seksi Bina Kursus Dan Keterampilan; 2) Seksi Kebudayaan; 3) Seksi Bina Pemuda Dan Olah raga. g. Cabang Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan. Pasal 22 (1) Cabang Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan adalah unsur pelaksana Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan yang dipimpin oleh Kepala Cabang Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan serta secara operasional berada di bawah koordinasi Camat; (2) Cabang Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan sebagian tugas Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan di wilayah Kecamatan; (3) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) pasal ini, Cabang Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan mempunyai fungsi : a. Pemantauan dan pembinaan terhadap proses belajar mengajar dan manajemen pendidikan pada lembaga pendidikan dasar; b. Pemberian rekomendasi dalam akreditasi lembaga pendidikan dasar yang diselenggarakan oleh masyarakat/swasta; c. Penyaluran bantuan pengadaan dan pemeliharaan prasarana serta sarana pendidikan bagi lembaga-lembaga pendidikan dasar negeri; d. Pemberian rekomendasi bagi ijin pendirian lembaga-lembaga pendidikan dasar yang diselenggarakan oleh masyarakat atau swasta; e. Penyaluran bantuan buku pelajaran pokok; f. Pengusulan kenaikan pangkat dan pengalihan tugas tenaga-tenaga teknis dan non-teknis pendidikan; g. Penyelenggaraan pemberantasan buta huruf, buta angka dan buta pengetahuan dasat di tingkat Kecamatan; h. Penyelenggaraan administrasi di lingkungan Cabang Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan.

14 14 Paragraf 3 Dinas Pertanian Pasal 23 (1) Dinas Pertanian adalah unsure pelaksana Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. (2) Dinas Pertanian mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kewenangan Daerah di bidang Pertanian; Dinas Pertanian mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pertanian, perikanan dan peternakan; b. Pengawasan mutu bibit tanaman, benih ikan dan bibit ternak; c. Penyelenggaraan penyuluhan teknis dalam rangka peningkatan mutu pengelolaan serta produk usaha pertanian, usaha perikanan dan usaha peternakan; d. Pencegahan dan pemberantasan hama pertanian dan perikanan serta penyakit ternak; e. Pengendalian terhadap lalu lintas perdagangan produk-produk usaha pertanian, usaha perikanan dan usaha peternakan; f. Pengawasan atas mutu pupuk, pakan ikan dan ternak serta obat-obatan yang digunakan dalam usaha pertanian, usaha perikanan dan usaha peternakan; g. Pengembangan dan pemeliharaan prasarana usaha pertanian; h. Penyelenggaraan ketatausahaan; i. Pengembangan metode dan system pertanian perkotaan. Pasal 24 Struktur organisasi Dinas Pertanian terdiri atas : a. Kepala Dinas; b. Bagian Tata Usaha, membawahkan : 1) Sub Bagian Umum; 2) Sub Bagian Keuangan; 3) Sub Bagian Perlengkapan. c. Sub Dinas Bina Usaha Pertanian, membawahkan : 1) Seksi Pengembangan Usaha Pertanian; 2) Seksi Pemberantasan Hama Tanaman; 3) Seksi Penyuluhan Teknis Pertanian; 4) Seksi Prasarana Usaha Pertanian. d. Sub Dinas Bina Usaha Perikanan, membawahkan : 1) Seksi Pengembangan Usaha Perikanan; 2) Seksi Penyuluhan Teknis Dan Pemberantasan Hama Perikanan. e. Sub Dinas Bina Usaha Peternakan, membawahkan :

15 15 1) Seksi Pengembangan Usaha Peternakan; 2) Seksi Pemberantasan Penyakit Ternak; 3) Seksi Penyuluhan Teknis Peternakan; 4) Seksi Pengawasan Mutu Produk Usaha Peternakan. Paragraf 4 Dinas Tata Kota Pasal 25 (1) Dinas Tata Kota adalah unsure pelaksana Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. (2) Dinas Tata Kota mempunyai tigas pokok melaksanakan kewenangan Daerah di bidang tata ruang, pertamanan kota dan pembangunan gedung. (3) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pasal ini, Dinas Tata Kota mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang tata ruang, bangunan dan pertamanan; b. Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Wilayah; c. Pengendalian terhadap pemanfataan ruang; d. Perencanaan, penataan bangunan; e. Perencanaan, pembangunan dan pemeliharaan pertamanan; f. Pendataan dan pengendalian bangunan; g. Penyelenggaraan ketatausahaan; h. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait. Pasal 26 Struktur organisasi Dinas Tata Kota terdiri atas : a. Kepala Dinas; b. Bagian Tata Usaha, membawahkan : 1) Sub Bagian Umum; 2) Sub Bagian Keuangan; 3) Sub Bagian Kepegawaian. c. Sub Dinas Tata Ruang, membawahkan : 1) Seksi Perencanaan Tata Ruang; 2) Seksi Pemetaan Dan Survey; 3) Seksi Pemantauan Dan Evaluasi Tata Ruang. d. Sub Dinas Pertamanan, membawahkan : 1) Seksi Pembangunan Dan Pemeliharaan Tamanan; 2) Seksi Dekorasi Kota Dan Reklame; 3) Seksi Penerangan Jalan Umum. e. Sub Dinas Bangunan, membawahkan : 1) Seksi Perencanaan Dan Penataan Bangunan; 2) Seksi Pelaksanan Dan Pemanfataan Bangunan;

16 16 3) Seksi Pendataan Dan Pengendalian Bangunan Paragraf 5 Dinas Pekerjaan Umumj Pasal 27 (1) Dinas Pekerjaan Umum adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Walikota melalui sekretaris Daerah. (2) Dinas Pekerjaan Umum mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kewenangan Daerah di bidang kebinamargaan, pengairan dan kebersihan. Dinas pekerjaan umum mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis dibidang kebinamargaan, pengairan dan kebersihan b. Penyelenggaraan pengendalian dan operasional kebinamargaan, pengairan dan kebersihan; c. Pelaksanaan pembangunan, pemeliharaan jalan dan jembatan; d. Pelaksanaan pembangunan, pemeliharaan dan pemanfaatan irigasi; e. Penyelenggaraan pengelolaan kebersihan; f. Penyelenggaraan Ketatausahaan; g. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait. Pasal 28 Struktur organisasi Dinas Pekerjaan Umum terdiri dari atas : a. Kepala Dinas b. Bagian Tata usaha, membawahkan: 1). Sub Bagian Umum; 2). Sub Bagian Keuangan; 3). Sub Bagian Kepegawaian. c. Sub Dinas Pengendalian Operasional membawahkan: 1). Seksi Penyusunan Program 2). Seksi Perencanaan Teknis d. Sub Dinas Bina Marga, membawahkan : 1). Seksi Pembangunan Jalan Dan Jembatan; 2). Seksi Pemeliharaan Jalan Dan Jembatan; 3). Seksi Pengujian Tanah dan Bahan e. Sub Dinas Kebersihan, membawahkan: 1). Seksi Pendataan dan Pembinaan ; 2). Seksi Operasional; 3). Seksi Penampungan dan Pemusnahan Sampah; f. Sub Dinas Pengairan, membawahkan: 1). Seksi Pembangunan; 2). Seksi Operasional dan pemeliharaan;

17 17 3). Seksi Bina manfaat. g. UPTD Peralatan Dan Perbekalan. Pasal 29 (1) UPTD Peralatan Dan Perbekalan adalah unsur pelaksana Dinas Pekerjaan Umum yang dipimpin oleh kepala UPTD Peralatan dan Perbekalan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala Dinas Pekerjaan Umum. (2) UPTD Peralatan dan Perbekalan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengelolaan peralatan dan perbekalan serta pelaksanaan kegiatan ketatausahaan. (3) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) pasal ini, UPTD Peralatan Dan Perbekalan mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan pengadaan peralatan dan Perbekalan; b. Pelaksanaan pemeliharaan peralatan dan perbekalan; c. Pelaksanaan pengawasan penggunaan peralatan dan perbekalan; d. Pelaksanaan kegiatan ketatausahaan. Paragraf 6 Dinas Perumahan dan Permukiman Pasal 30 (1) Dinas Perumahan dan Permukiman adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui sekretaris Daerah Kota. (2) Dinas Perumahan dan Permukiman mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan Daerah di bidang Perumahan, Permukiman, teknik penyehatan dan pemakaman. Dinas Perumahan Dan Permukiman mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis dibidang perumahan dan permukiman; b. Pelaksanaan teknis operasional pengelolaan perumahan dan permukiman; c. Pelaksanaan teknis operasional pengembangan kualitas permukiman serta prasarana dan sarana permukiman; d. Pengaturan dan Pengendalian utilitas umum dan fasilitas sosial; e. Penyelenggaraan pengelolaan lingkungan perumahan dan permukiman ; f. Penyelenggaraan perencanaan perumahan dan permukiman; g. Penyelenggaraan pembinaan badan usaha di bidang perumahan dan permukiman; h. Penyelenggaraan ketatausahaan; i. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait. Pasal 31 Struktur organisasi Dinas Perumahan dan Permukiman terdiri atas : a. Kepala Dinas;

18 18 b. Bagian Tata Usaha, membawahkan 1). Sub Bagian Umum; 2). Sub Bagian Keuangan; 3). Sub Bagian Kepegawaian; c. Sub Dinas Pengembangan membawahkan: 1). Seksi Peningkatan Kualitas Permukiman; 2). Sweksi pengembangan prasarana dan Sarana Permukiman; 3). Seksi Pengaturan. d. Sub Dinas Pengelolaan, membawahkan : 1). Seksi Pengelolaan Prasarana dan sarana Perumahan; 2). Seksi Pemakaman. e. Sub Dinas Perencanaan Teknis, membawahkan: 1). Seksi Program; 2). Seksi Evaluasi 3). Seksi Pengendalian. Paragraf 7 Dinas Perhubungan Pasal 32 (1) Dinas Perhubungan adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui secretariat daerah. (2) Dinas Perhubungan mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan Daerah di bidang perhubungan. Dinas Perhubungan mempunyai tugas: a. Perumusan kebijakan teknis di bidang perhubungan; b. Penyelenggaraan manajemen dan rekayasa lalu lintas; c. Penyelenggaraan pengujian kendaraan dan pembinaan perbengkelan umum; d. Pembinaan, pengendalian lalu lintas dan angkutan jalan; e. Penyelenggaraan teknik lalu lintas termasuk pengelolaan parkir dan terminal; f. Penyelenggaraan ketatausahaan. Pasal 33 Struktur organisasi Dinas Perhubungan, terdiri atas: a. Kepala Dinas; b. Bagian Tata Usaha, membawahkan: 1) Sub Bagian Umum; 2) Sub Bagian Umum; 3) Sub Bagian Kepegawaian. c. Sub Dinas Angkutan, membawahkan:

19 19 1) Seksi Angkutan orang; 2) Seksi Angkutan Barang dan Angkutan Khusus. d. Sub Dinas Lalu lintas dan Teknis Prasarana, membawahkan: 1) Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu lintas; 2) Seksi Teknis Prasarana. e. Sub Dinas Pengujian Kendaraan dan Perbengkelan, membawahkan: 1) Seksi Pengujian Kendaraan; 2) Seksi Perbengkelan Umum. f. Sub Dinas Pengendalian Operasional, membawahkan: 1) Seksi Penertiban Lalu lintas Angkutan; 2) Seksi Bimbingan Keselamatan dan Penanggulangan Kecelakaan; 3) Seksi Pengolahan Data Dan Evaluasi. Paragraf 8 Dinas Ketenagakerjaan dan Kependudukan Pasal 34 (1) Dinas Ketenagakerjaan Dan Kependudukan adalah unsure pelaksana Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada di bawah di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. (2) Dinas Ketenagakerjaan Dan Kependudukan mempunyai tugas pokok menyelenggaraakan kewenangan Daerah di bidang bidang ketenagakerjaan dan kewpendudukan. Dinas Ketenagakerjaan Dan Ketenagakerjaan dan kependudukan mempunyai fungsi: a. Perumusan kebijakan teknis dan pengendalian di bidang ketenagakerjaan dan kependudukan; b. Pengkoordinasian penyelenggaraan ketenagakerjaan dan kependudukan; c. Penyelenggaraan administrasi kependudukan; d. Penyelenggaraan ketenagakerjaan; e. Penyelenggaraan pembinaan dan pengendalian penduduk; f. Penyelenggaraan ketatausahaan. Pasal 35 Struktur organisasi Dinas Ketenagakerjaan Dan Kependudukan, terdiri atas: a. Kepala Dinas: b. Bagian Tata Usaha, membawahkan: 1) Sub Bagian Umum; 2) Sub Bagian Keuangan; 3) Sub Bagian Kepegawaian. c. Sub Dinas Administrasian Kependudukan, membawahkan: 1) Seksi Pendaftaran dan Pencatatan Penduduk; 2) Seksi Mutasi; 3) Seksi Data dan Laporan.

20 20 d. Sub Dinas Tenaga Kerja, membawahkan: 1) Seksi Pelatihan produktifitas Tenaga Kerja; 2) Seksi Kesejahteraan Pekerja Dan Penganggur; 3) Seksi Penempatan dan Pengawasan Tenaga Kerja. e. Sub Dinas Pengendalian Penduduk, membawahkan: 1) Seksi Pembinaan Keluarga Sejahtera; 2) Seksi Perencanaan dan Informasi Keluarga; 3) Seksi Transmigrasi. Paragraf 9 Dinas Pertanahan Pasal 36 (1) Dinas Pertanahan adalah unsure pelaksana Pemerintah Daerah dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris daerah. (2) Dinas Pertanahan mempunyai tugas pokok menyelenggaraakan kewenangan Daerah di bidang pertanahan. (3) Untuk melaksanakan tugas pokoksebagaimana tersebut pada ayat (2) pasal ini, Dinas Pertanahan mempunyai fungsi: a. Penyelenggaraan pengukuran dan pendaftaran tanah; b. Pengaturan penguasaan tanah; c. Pemberian Hak-Hak Atas Tanah; d. Perencanaan penatagunaan tanah; e. Penyelenggaraan ketatausahaan. Pasal 37 Struktur Organisasi Dinas Pertanahan, terdiri atas: a. Kepala Dinas; b. Bagian Tata Usaha, membawahkan: 1) Sub Bagian Umum; 2) Sub Bagian Keuangan; 3) Sub Bgaian Kepegawaian. c. Sub Dinas Pengukuran Dan Pendaftaran Tanah, membawahkan: 1) Seksi Pengukuran, Pemetaan dan Konversi; 2) Seksi Pendaftaran Hak dan Sistem Informasi Pendaftaran Tanah; 3) Seksi Peralihan Hak dan Pembebasan. d. Sub Dinas Pengaturan Penguasaan Tanah, membawahkan: 1) Seksi Penataan, Penguasaan dan Pemilik Tanah; 2) Seksi Pengendalia, Penguasaan dan Pemilikan Tanah. e. Sub Dinas Hak-hak Atas Tanah, membawahkan: 1) Seksi Pemberian Hak Atas Tanah; 2) Seksi Pengadaan dan Pembebasan Tanah; 3) Seksi Penyelesaian Masalah Pertanahan. f. Sub Dians Penatagunaan Tanah, membawahkan: 1) Seksi Rencana dan Bimbingan Penatagunaan Tanah; 2) Seksi Data Penatagunaan Tanah.

21 21 Paragraf 10 Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pemberdayaan Dunia Usaha Pasal 38 (1) Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pemberdayaan Dunia Usaha adalah pelaksana Pemerintah Daerah, dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekreatris Daerah. (2) Dinas Perindustrian, Perdaganagn dan Pemberdayaan Dunia Usaha mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kewenangan Daerah di bidang perindustrian, perdagangan, koperasi dan usaha kepariwisataan. (3) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat (2) pasal ini, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pemberdayaan Dunia Usaha mempunyai fungsi: a. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan pengendalian perindustrian, perdagangan, koperasi dan usaha kepariwisataan; b. Penyelenggaraan bimbingan dan penyuluhan; c. Pengkoordinasian penyelenggaraan di bidang perindustrian, perdaganagan, koperasi dan usaha kepariwisataan; d. Pembinaan pengembangan perindustrian, perdagangan, koperasi dan usaha kepariwisataan; e. Pembinaan dan pengembangan pemasaran; f. Penyelenggaraan ketatausahaan. Pasal 39 Struktur Organisasi Dinas Pemberdayaan Dunia Usaha, terdiri atas: a. Kepala Dinas; b. Bagian Tata Usaha, membawahkan 1) Sub Bagian Umum; 2) Sub Bagian Keuangan; 3) Sub Bagian Kepegawaian. c. Sub Dinas Perindustrian, membawahkan: 1) Seksi Pengembangan Industri Kecil dan Menengah; 2) Seksi Aneka Industri. d. Sub Dinas Perdagangan, membawahkan : 1) Seksi Perdagangan Luar Negeri dan Dalam Negeri; 2) Seksi Perdagangan Pasar dan Pedagang Kecil; 3) Seksi Perdagangan dan Aneka Usaha; 4) Seksi Metrologi e. Sub Dinas Koperasi, membawahkan: 1) seksi Fasilitas, Pembiayaan dan simpan Pinjam; 2) Seksi Pembinaan dan Penyuluhan; 3) Seksi Pembinaan Kelembagaan dan Usaha. f. Sub Dinas Usaha Pariwisata, membawahkan: 1) Seksi Promosi Pariwisata; 2) Seksi Sarana dan Obyek Pariwisata; 3) Seksi Pengembangan Pariwisata.

22 22 Paragraf 11 Dinas Lingkungan Hidup Pasal 40 (1) Dinas Lingkungan Hidup adalah unsure pelaksana Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. (2) Dinas Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok menyelenggarakan Kewenangan Daerah di bidang lingkungan hidup. Dinas Lingkungan Hidup mempunyai fungsi: a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Lingkungan Hidup; b. Pengkoordinasian pengelolaan lingkungan hidup; c. Pembinaan administrasi pengendalian lingkungan hidup; d. Pemberian pelayanan teknis administrative; e. Pelaksanaan analisis mengenai dampak lingkungan; f. Pelaksanaan pemulihan kondisi lingkungan hidup; g. Penyelenggaraan ketatausahaan. Pasal 41 Struktur organisasi Dinas Lingkungan Hidup, terdiri atas: a. Kepala Dinas; b. Bagian Tata Usaha, membawahkan: 1) Sub Bagian Umum; 2) Sub Bagian Keuangan; 3) Sub Bagian Kepegawaian. c. Sub Dinas Analisis Pencegahan Dampak Lingkungan membawahkan: 1) Seksi Pencegahan Dampak Lingkungan; 2) Seksi Analisa dan Evaluasi Dampak Lingkungan; 3) Seksi Penyuluhan dan Penerapan UKL dan UPL.. d. Sub Dinas Pengawasan dan Pengendalian, membawahkan: 1) Seksi Penanggulangan Pencemaran Lingkungan; 2) Seksi Pengawasan Dampak Lingkungan; 3) Seksi Pengendalian Dampak Lingkungan. e. Sub Dinas Pemantauan dan Pemulihan, membawahkan : 1) Seksi Pemantauan Kualitas Lingkunagn; 2) Seksi Pemulihan Kualitas Lingkungan; 3) Seksi Analisis dan evaluasi. Paragraf 12 Dinas Ketentraman dan Ketertiban

23 23 Pasal 42 (1) Dinas Ketentraman dan Ketertiban adalah unsur pelaksana Pemerintah daerah yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. (2) Dinas Ketentraman dan ketertiban mempunyai tugas pokok menyelenggaraan kewenangan Daearh di bidang ketentraman dan ketertiban serta penegakan peraturan perundang-undangan. Dinas Ketentraman dan Ketertiban mempunyai fungsi: a. Penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum; b. Pelaksanaan penegakan Peraturan Daerah; c. Pengkoordinasian penyelenggaraan tugas pemerintah Kota; d. Perumusan kebijakan operasional; e. Pembinaan perlindungan masyarakat dan kesatuan bangsa; f. Pengkoordinasian penanggulangan bencana; g. Penyelenggaraan ketatausahaan. Pasal 43 Struktur organisasi Dinas Ketentraman dan Ketertiban, terdiri atas: a. Kepala dinas; b. Bagian Tata Usaha, membawahkan: 1) Sub Bagian Umum; 2) Sub Bagian Keuangan; 3) Sub Bagian Kepegawaian. c. Sub Dinas Ketertiban Umum, membawahkan : 1) Seksi Pengawasan Tempat Hiburan Dan Keramaian; 2) Seksi Pengawasan Pasar Dan Pedagang Kaki Lima; 3) Seksi Pengawasan Bangunan Dan Sarana Umum. d. Sub Dinas Pamong Praja, membawahkan : 1) Seksi Penegakkan Dan Penindakan; 2) Seksi Binmas; 3) Seksi Pengerahan Personil; e. Sub Dinas Linmas Dan Kesatuan Bangsa, membawahkan : 1) Seksi Perlindungan Masyarakat; 2) Seksi Kesatuan Bangsa; 3) Seksi Penanggulangan Bencana. Bagian Ketiga Lembaga Teknis Daerah Paragraf I Badan Perencanaan Daerah

24 24 Pasal 44 (1) Badan Perencanaan Daerah adalah unsur penunjang kegiatan Pemerintah Daerah, dipimpin oleh Kepala Badan, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah; (2) Badan Perencanaan Daerah mempunyai tugas pokok membantu Walikota dalam menyelenggarakan pemerintahan Daerah di bidang penelitian, perencanaan dan program strategis; Badan Perencanaan Daerah mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan pelaksanaan di bidang perencanaan dan program strategis; b. Penyelenggaraan penelitian; c. Pembinaan administrasi perencanaan; d. Pemberian pelayanan teknis administrasi; e. Penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan; f. Pengkoordinasian perumusan program; g. Penyelenggaraan ketatausahaan. Pasal 45 Struktur organisasi Badan Perencanaan Daerah, terdiri dari : a. Kepala Badan; b. Sekretariat, membawahkan : 1) Sub Bagian Umum; 2) Sub Bagian Keuangan; 3) Sub Bidang Kepegawaian. c. Bidang Perencanaan Dan Program Strategis, membawahkan : 1) Sub Bidang Perencanaan Sarana Dan Prasarana Perkotaan; 2) Sub Bidang Perencanaan Ekonomi; 3) Sub Bidang Perencanaan Sosial Ekonomi. d. Bidang Penelitian, membawahkan : 1) Sub Bidang Penelitian Sarana Dan Prasarana Perkotaan; 2) Sub Bidang Penelitian Ekonomi; 3) Sub Bidang Penelitian Sosial Budaya. e. Bidang Evaluasi Dan Pelaporan, membawahkan : 1) Sub Bidang Evaluasi; 2) Sub Bidang Pelaporan. Paragraf 2 Badan Keuangan Dan Kekayaan Daerah

25 25 Pasal 46 (1) Badan Keuangan Dan Kekayaan Daerah adalah unsure penunjang kegiatan Pemerntah Daerah, dipimpin oleh Kepala Badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. (2) Badan Keuangan Dan Kekayaan Daerah mempunyai tugas pokok membantu Walikota dalam menyelenggarakan pemerintahan Daerah di bidang keuangan dan kekayaan Daerah. Badan Keuangan Dan Kekayaan Daerah mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan dibidang keuangan dan kekayaan; b. Penyelenggaraan perbendaharaan dan Kas Daerah; c. Penyelenggaraan penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; d. Pelaksanaan pengelolaan Pendapatan Asli Daerah; e. Pengelolaan perimbangan keuangan Daerah; f. Penyelenggaraan Akuntasi dan Verifikasi; g. Pelaksanaan tuntutan perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi; h. Penyelenggaraan administrasi kekayaan; i. Penyelenggaraan ketatausahaan. Pasal 47 Struktur organisasi Badan Keuangan Dan Kekayaan Daerah, terdiri atas ; a. Kepala Badan; b. Sekretariat, membawahkan : 1) Sub Bagian Umum; 2) Sub Bagian Kepegawaian; 3) Sub Bagian Keuangan. c. Bidang Pendapatan Asli Daerah, membawahkan : 1) Sub Bidang Pendapatan Dan Pengembangan Sumber PAD; 2) Sub Bidang Penetapan 3) Sub Bidang Penagihan PAD d. Bidang Pembiayaan, membawahkan : 1) Sub Bidang Anggaran; 2) Sub Bidang Perbendaharaan; 3) Sub Bidang Kas Daerah e. Bidang Perimbangan Keuangan Daerah, membawahkan: 1) Sub Bidang Pajak Bumi Dan Bangunan; 2) Sub Bidang Bantuan Dan Pinjaman; 3) Sub Bidang Perimbangan Keuangan Daerah Lainnya. f. Bidang Akuntansi, membawahkan: 1) Sub Bidang Verifikasi; 2) Sub Bidang Administrasi Kekayaan; 3) Sub Bidang Pembukuan dan Pelaporan.

26 26 Paragraf 3 Badan Kepegawaian, Pendidikan Dan Latihan Pasal 48 (1) Badan kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan adalah unsur penunjang kegiatan Pemerintah Daerah, dipimpin oleh Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan Dan Latihan, yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. (2) Badan Kepegawaian, Pendidikan Dan Latihan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan administrasi kepegawaian, pendidikan dan latihan. Badan Kepegawaian, Pendidikan Dan Latihan mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan di Bidang Kepegawaian dan Diklat; b. Pengkoordinasian pelaksanaan pendidikan dean latihan; c. Penyelenggaraan pendidikan dan latihan; d. Perencanaan, pengadaan dan mutasi pegawai; e. Penyelenggaraan pengembangan dan dokumentasi pegawai; f. Penyelenggaraan kesejahteraan pegawai dan pelaksanaan pemensiunan; g. Pembinaan administrasi kepegawaian; h. Pemberian pelayanan teknis administrative; i. Penyelenggaraan ketatausahaan Pasal 49 Struktur organisasi Badan Kepegawaian, Pendidikan Dan Latihan, terdiri atas : a. Kepala Badan; b. Sekretariat membawahkan: 1) Sub Bagiab Umum; 2) Sub Bagian Keuangan; 3) Sub Bagian Perlengkapan c. Bidang Pengadaan Dan Mutasi, membawahkan: 1) Sub Bidang Pengadaan Dan Mutasi Pegawai; 2) Sub Bidang Analisis Dan Kemapuan Aparatur; 3) Sub Bidang Umum Kepegawaian d. Bidang Kesejahteraan Dan Pemensiunan, membawahkan: 1) Sub Bidang Kesejahteraan Pegawai; 2) Sub Bidang Pemberhentian Dan Pensiun; 3) Sub Bidang Disiplin e. Bidang Pendidikan Dan Latihan, membawahkan: 1) Sub Bidang Perencanaan Kebutuhan; 2) Sub Bidang Pelaksanaan; 3) Sub Bidang Pengendalian Dan Evaluasi.

27 27 Paragraf 4 Badan Pengawas Daerah Pasal 50 (1) Badan Pengawas Daerah adalah unsur penunjang kegiatan Pemerintah Daerah, yang dipimpin oleh kepala Badan, berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. (2) Badan Pengawas Daerah mempunyai tugas pokok membantu Walikota dalam menyeleggarakan pemerintahan Daerah di Bidang Pengawasan Badan Pengawas Daerah mempunyai fungsi: a. Perumusan kebijakan pelaksanaan di bidang pengawasan; b. Pelaksanaan pemeriksaan di bidang pemerintahan, pembangunan, aparatur, keuangan dan kesejahteraan sosial; c. Penyelenggaraan pengujian serta penilaian atas hasil layanan setiap unsur dan atau lembaga perangkat Daerah; d. Pelaksanaan pengusutan kebenaran laporan atas pengaduan terhadap penyimpangan; e. Penyelenggaraan pelayanan teknis administrative dan fungsional; f. Penyelenggaraan ketatausahaan. Pasal 51 Struktur organisasi Badan Pengawas Daerah, terdiri dari : a. Kepala Badan; b. Sekretariat, membawahkan: 1) Sub Bagian Umum; 2) Sub Bagian Keuangan; 3) Sub Bagian Kepegawaian. c. Bidang Pengawasan Pemerintahan, membawahkan: 1) Sub Bidang Pemerintahan dan Perundang-undanagn 2) Sub Bidang Pertanahan; 3) Sub Bidang Ketentraman dan ketertiban; 4) Sub Bidang Kepegawaian dan Diklat. d. Bidang Pengawasan Keuangan Dan Kekayaan, membawahkan : 1) Sub Bidang Keuangan; 2) Sub Bidang Pendapatan; 3) Sub Bidang Kekayaan Daerah. e. Bidang Pengawasan Pembangunan Daerah, membawahkan : 1) Sub Bidang Pembangunan Fasilitas Umum; 2) Sub Bidang Pembangunan Perekonomian; 3) Sub Bidang Pertanian Dan Perhubungan. f. Bidang Pengawasan Kesejahteraan Sosial, membawahkan : 1) Sub Bidang Kesehatan Dan Lingkungan Hidup;

28 28 2) Sub Bidang Pendidikan Dan Pemberdayaan Masyarakat; 3) Sub Bidang Kependudukan dan Tenaga Kerja. Paragraf 5 Kantor Penanaman Modal Dan Perijinan Pasal 52 (1) Kantor Penanaman Modal Dan Perijinan adalah unsure penunjang kegiatan Pemerintah Daerah, dipimpin oleh Kepala Kantor Penanaman Modal Dan Perijinan, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. (2) Kantor Penanaman Modal Dan Perijinan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan koordinasi penanaman modal dan pelayanan teknis perijinan. Kantor Penanaman Modal Dan Perijinan mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan kewenangan Daerah di bidang penanaman modal; b. Penyelenggaraanpromosi dalam rangka peningkatan penanaman modal di Daerah; c. Pendataan atas potensi Daerah di bidang penanaman modal; d. Pengkajian atas pelaksanaan/realisasi penanaman modal; e. Pemantauan atas pelaksanaan/realisasi penanaman modal; f. Pemberian fasilitasi kepada calon investor dalam rangka memperlancar proses pelaksanaan/realisasi penanaman modal di Daerah; g. Penyelenggaraan pemberian perijinan; h. Penyelenggaraanketatausahaan di lingkungan kantor penanaman Modal. Pasal 53 Struktur organisasi kantor Penanaman Modal Dan Perijinan, terdiri atas : a. Kepala Kantor; b. Sub Bagian Tata Usaha; c. Seksi Promosi; d. Seksi Perijinan; e. Seksi Pengkajian Kelayakan Investasi; f. Seksi pemantauan Dan Fasilitasi. Paragraf 6 Kantor Perpustakaan Umum (1) Kantor Perpustakaan Umum adalah unsure penunjang pelaksana kegiatan Pemerintah Daerah, dipimpin oleh kepala KantorPerpustakaan Umum, yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

29 (2) Kantor Perpustakan umum mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pelayanan teknis dibidang perpustakaan umum. (3) Untuk melaksankan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat (2) pasal ini, Kantor Perpustakaan Umum mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang perpustakaan umum; b. Pembinaan administrasi pengembangan perpustakaan umum; c. Mempersiapkan kebijakan pembinaan dan pengembangan perpustakaan khusus; d. Melaksnakan koordinasi dan evaluasi kegiatan dan kerjasama antar perpustakaan di Daerah; e. Melaksanakan penyusunan, penerbitan, pelestarian bahan pustaka serta jasa perpustakaan dan perawatan; f. Melaksanakan penyusunan rujukan berupa indek, bibliografi subyek, abstrak dan diroktori; g. Penyelenggaraan ketatausahaan. Pasal 55 Struktur organisasi Kantor Perpustakaan Umum, terdiri dari atas: a. Kepala Kantor; b. Sub Bagian Tata Usaha; c. Seksi Akuisisi Pengolahan Bahan Pustaka Dan Informasi; d. Seksi Layanan Bibliografi Dan Deposit. 29 Paragraph 7 Kantor Arsip Daerah Pasal 56 (1) Kantor Arsip Daerah adalah unsure penunjang pelaksana kegiatan Pemerintah Daerah, dipimpin oleh kepala Kantor Arsip Daerah, yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. (2) Kantor Arsip Daerah mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pelayanan di bidang Arsip Daerah. Kantor Arsip Daerah mempunyai fungsi : a. Penyusunan rencana dan program pembinaan dan pengelolaan kearsipan Daerah berdasarkan kebijaksanaan Walikota; b. Pelaksanaan pengumpulan dan pengelolaan arsip in-aktif di lingkungan pemerintah Daerah; c. Pelaksanaan pelayanan kearsipan; d. Penyelenggaraan ketatausahaan. Pasal 57 Struktur organisasi Kantor Arsip Daerah, terdiri atas:

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG Nomor 5 Tahun 2003 Seri D PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 10 TAHUN 2003 T E N T A N G PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 24 TAHUN 2000 TENTANG SUSUNAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG Nomor 5 Tahun 2008 PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 16 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA KUPANG

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 16 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA KUPANG PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 16 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA KUPANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KUPANG, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG Nomor 6 Tahun 2008 PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO,

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA DUMAI

BERITA DAERAH KOTA DUMAI KOTA DUMAI BERITA DAERAH KOTA DUMAI Nomor : 43 Tahun 2008 Seri : D Nomor 42 PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 13 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS DAERAH KOTA BANDUNG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 13 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS DAERAH KOTA BANDUNG LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2004 TAHUN : 2004 NOMOR : 23 S E R I : D PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 13 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS DAERAH KOTA BANDUNG DENGAN

Lebih terperinci

TaH, Jum RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

TaH, Jum RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG TaH, Jum 8-2-08 RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DI WILAYAH KABUPATEN BANDUNG Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016 BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR: 8 TAHUN 2002 TENTANG PERUBAHAN PERTAMA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 03 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN : 2001 NOMOR : 14 SERI D NOMOR 12 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2001 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PEMERINTAH KOTA SURABAYA PEMERINTAH KOTA SURABAYA SALINAN No.1/C Tgl. 5 Mei 2001 PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 1 TAHUN 2001 TENTANG ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 89 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 8 TAHUN 2008 TENTANG DINAS DAERAH KOTA CIMAHI

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 89 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 8 TAHUN 2008 TENTANG DINAS DAERAH KOTA CIMAHI LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 89 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 8 TAHUN 2008 TENTANG DINAS DAERAH KOTA CIMAHI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CIMAHI, Menimbang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 03 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 03 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 03 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BALANGAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS DAERAH KOTA PEKALONGAN

PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS DAERAH KOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS DAERAH KOTA PEKALONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKALONGAN,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan urusan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SUKABUMI PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI

PEMERINTAH KOTA SUKABUMI PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI PEMERINTAH KOTA SUKABUMI PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG : PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KOTA SUKABUMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SUKABUMI,

Lebih terperinci

- 1 - BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

- 1 - BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BOYOLALI - 1 - BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BOYOLALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOYOLALI, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI, Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 5 TAHUN 2008 SERI D.4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 5 5TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN CIREBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

TUGAS POKOK DAN FUNGSI CAMAT CICALENGKA TUGAS POKOK FUNGSI

TUGAS POKOK DAN FUNGSI CAMAT CICALENGKA TUGAS POKOK FUNGSI DAN CAMAT CICALENGKA Melaksanakan Kewenangan Pemerintah yang Dilimpahkan oleh Bupati untuk Menangani Sebagian Urusan Otonomi Daerah dan Menyelenggarakan Tugas Umum Pemerintahan 1. Mengkoordinasikan Kegiatan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL

PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KOTA TEGAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TEGAL, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut Peraturan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG L PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG PERATURAN DAERAH KABUPATEN REJANG LEBONG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN REJANG LEBONG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 14 WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 14 WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 14 WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 5 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 5 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 5 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 02 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 02 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 02 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 02 TAHUN 2008 TENTANG 1 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 02 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 02 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 7 TAHUN 2004 SEKRETARIAT DAERAH

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 7 TAHUN 2004 SEKRETARIAT DAERAH BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 7 TAHUN 2004 SEKRETARIAT DAERAH ASISTEN I ASISTEN II ASISTEN III PEMERINTAHAN PEMERINTAHAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 20 TAHUN 2000 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 20 TAHUN 2000 TENTANG PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 20 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN ORAGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA BANJARBARU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA - 1 - RANCANGAN jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 6 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, Menimbang

Lebih terperinci

L E M B A R A N D A E R A H

L E M B A R A N D A E R A H L E M B A R A N D A E R A H KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN Tahun 2001 Nomor 69 P E R A T U R A N D A E R A H KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 21 TAHUN 2001 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 6 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 6 TAHUN 2008 LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KOTA PEKALONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 10 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 10 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 10 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 10 TAHUN 2008 LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 10 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KOTA SALATIGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BUPATI PANGANDARAN PERATURAN BUPATI PANGANDARAN NOMOR TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI KECAMATAN

BUPATI PANGANDARAN PERATURAN BUPATI PANGANDARAN NOMOR TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI KECAMATAN BUPATI PANGANDARAN PERATURAN BUPATI PANGANDARAN NOMOR TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANGANDARAN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN GRESIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GRESIK Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat : : PERATURAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA LUBUKLINGGAU, a. bahwa untuk

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 15 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS KOTA TASIKMALAYA

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 15 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS KOTA TASIKMALAYA PERATURAN DAERAH NOMOR : 15 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI Menimbang : a. bahwa tuntutan perkembangan dinamika kelembagaan dalam penyelenggaraan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG PEMERINTAH KABUPATEN MALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaaan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPAHIANG NOMOR 01 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPAHIANG NOMOR 01 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPAHIANG NOMOR 01 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 05 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK ORGANISASI PEMERINTAHAN KABUPATEN KEPAHIANG

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 03 TAHUN TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG

PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 03 TAHUN TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 03 TAHUN 2008008 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PANGKALPINANG, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 04 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH

PEMERINTAH KOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 04 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH P PEMERINTAH KOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 04 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN GROBOGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN GROBOGAN PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN GROBOGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GROBOGAN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR : 03 TAHUN 2008 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PAYAKUMBUH

PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR : 03 TAHUN 2008 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PAYAKUMBUH PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR : 03 TAHUN 2008 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PAYAKUMBUH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA PAYAKUMBUH, Menimbang

Lebih terperinci

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KOTA TASIKMALAYA A. BAGAN STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KOTA TASIKMALAYA A. BAGAN STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 8 TAHUN 2008 TANGGAL : 24 JUNI 2008 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KOTA TASIKMALAYA A. BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DAERAH WALIKOTA WAKIL WALIKOTA

Lebih terperinci

Tugas dan Fungsi Kecamatan Katapang

Tugas dan Fungsi Kecamatan Katapang Tugas dan Fungsi Kecamatan Katapang Struktur Organisasi, tugas pokok dan fungsi Kecamatan katapang sesuai dengan Peraturan Bupati Bandung Nomor 7 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi dan Tata

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS DAERAH KOTA DENPASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS DAERAH KOTA DENPASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS DAERAH KOTA DENPASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA DENPASAR, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA DUMAI

PEMERINTAH KOTA DUMAI PEMERINTAH KOTA DUMAI NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat : : WALIKOTA DUMAI, a. Bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 13 TAHUN 2014

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 13 TAHUN 2014 WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS-DINAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS-DINAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS-DINAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN, Menimbang : a. bahwa penataan organisasi

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 3 TAHUN 2004 TENTANG DINAS DAERAH KOTA BANJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJAR,

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 3 TAHUN 2004 TENTANG DINAS DAERAH KOTA BANJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJAR, PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 3 TAHUN 2004 TENTANG DINAS DAERAH KOTA BANJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJAR, Menimbang : a. bahwa Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 dan Peraturan

Lebih terperinci

Tugas Pokok dan Fungsi

Tugas Pokok dan Fungsi Tugas Pokok dan Fungsi Dasar Hukum Peraturan Bupati Nomor 07 Tahun 2009 tentang rincian Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan di wilayah Kabupaten Bandung. Camat Camat mempunyai tugas

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA KEDIRI SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KOTA KEDIRI

PEMERINTAH KOTA KEDIRI SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KOTA KEDIRI PEMERINTAH KOTA KEDIRI SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KOTA KEDIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KEDIRI, Menimbang :

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON 2 LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 14 TAHUN 2008 SERI D PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG DINAS-DINAS DAERAH PADA PEMERINTAH KOTA CIREBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 130 TAHUN 2016 T E N T A N G POLA KOORDINASI PERANGKAT DAERAH

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 130 TAHUN 2016 T E N T A N G POLA KOORDINASI PERANGKAT DAERAH WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 130 TAHUN 2016 T E N T A N G POLA KOORDINASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2012 NOMOR 16 PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI TANGGAL : 5 DESEMBER 2012 NOMOR : 16 TAHUN 2012 TENTANG : ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KOTA SUKABUMI Sekretariat Daerah Kota

Lebih terperinci

- 1 - BAGAN STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KOTA TASIKMALAYA

- 1 - BAGAN STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KOTA TASIKMALAYA - 1 - BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DAERAH KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA WAKIL WALIKOTA LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN

Lebih terperinci

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA B U P A T I WAKIL BUPATI

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA B U P A T I WAKIL BUPATI LAMPIRAN I : PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA B U P A T I WAKIL BUPATI DPRD DAERAH STAF AHLI Keterangan : INSPEKTORAT BAPPEDA : Garis Hubungan Kemitraan SATUAN POLISI PAMONG PRAJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH

Lebih terperinci

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ( TUPOKSI)

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ( TUPOKSI) TUGAS POKOK DAN FUNGSI ( TUPOKSI) Menghadapi era globalisasi dimana tingkat hubungan antar daerah sudah semakin transparan dan saling mempengaruhi, maka dibutuhkan suatu kelembagaan pemerintahan yang memiliki

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 6 2010 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR 06 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG DINAS DAERAH KOTA BEKASI

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN, Menimbang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PANGKALPINANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PANGKALPINANG, PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT PEMERINTAH

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS CIPTA KARYA KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS CIPTA KARYA KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS CIPTA KARYA KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HULU SUNGAI TENGAH,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HULU SUNGAI TENGAH, PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH, DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR BUPATI KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SELAYAR NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 15 TAHUN 2000 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 15 TAHUN 2000 TENTANG PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 15 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA KUPANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA 1 1 PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LINGGA NOMOR : 08 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LINGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOJONEGORO NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KABUPATEN BOJONEGORO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOJONEGORO,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO 1 PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR : 09 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DINAS KABUPATEN PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA DUMAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA DUMAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA DUMAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : WALIKOTA DUMAI, a. Bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan U

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan U - 1 - PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

Camat menyelenggarakan tugas umum pemerintahan meliputi :

Camat menyelenggarakan tugas umum pemerintahan meliputi : Camat menyelenggarakan tugas umum pemerintahan meliputi : a. Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat b. Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum c. Mengkoordinasikan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PEMERINTAH KOTA SURABAYA PEMERINTAH KOTA SURABAYA SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DINAS KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

DIN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

DIN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG DIN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH, SEKRETARIAT DPRD DAN DINAS DAERAH PROVINSI KEPULAUAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 5 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS DAERAH KOTA DENPASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 5 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS DAERAH KOTA DENPASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 5 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS DAERAH KOTA DENPASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA DENPASAR, Menimbang : a. Bahwa dalam rangka pelaksanaan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PENAJAM PASER

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 10 2014 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG DINAS DAERAH

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 13 TAHUN 2008 SERI : D NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 13 TAHUN 2008 SERI : D NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 13 TAHUN 2008 SERI : D NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN LAMONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMONGAN,

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI JAYAWIJAYA NOMOR 21 TAHUN 2011 T E N T A N G

PERATURAN BUPATI JAYAWIJAYA NOMOR 21 TAHUN 2011 T E N T A N G PERATURAN BUPATI JAYAWIJAYA NOMOR 21 TAHUN 2011 T E N T A N G TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN JAYAWIJAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH

KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH 19 NOPEMBER 2008 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO 10 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN PONOROGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN PADA PUSKESMAS DAN PERIZINAN SARANA PELAYANAN

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 66 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI KECAMATAN DI KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 66 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI KECAMATAN DI KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 66 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI KECAMATAN DI KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

Tugas dan Fungsi. Berdasarkan Peraturan Bupati Bandung Nomor 7 Tahun 2008 tentang

Tugas dan Fungsi. Berdasarkan Peraturan Bupati Bandung Nomor 7 Tahun 2008 tentang Tugas dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Bupati Bandung Nomor 7 Tahun 2008 tentang rincian tugas, fungsi dan tata kerja Kecamatan dan Kelurahan di wilayah Kabupaten Bandung,dalam pasal 2 adalah sebagai berikut

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 3 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON PROGO,

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 13 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 13 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 13 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS DAERAH KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI DINAS PENDIDIKAN PENDIDIKAN DASAR PENDIDIKAN MENENGAH PENDIDIKAN NON FORMAL, INFORMAL DAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI BINA PROGRAM KURIKULUM KURIKULUM PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 23 TAHUN 2006 /Kpts.70 Huk /06/ 200 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 23 TAHUN 2006 /Kpts.70 Huk /06/ 200 TENTANG PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 23 TAHUN 2006 /Kpts.70 Huk /06/ 200 TENTANG PENYUSUNAN KEMBALI NASKAH PERATURAN DAERAH NOMOR 3 TAHUN 2004 TENTANG DINAS DAERAH KOTA BANJAR. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR SALINAN BUPATI KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA KECAMATAN BONTOHARU KABUPATEN KEPULAUAN

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH. PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG 1 NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULELENG, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Adapun tugas-tugas yang dilaksanakan sesuai kewenangan yang diberikan untuk tahun 2012 adalah sebagai berikut :

Adapun tugas-tugas yang dilaksanakan sesuai kewenangan yang diberikan untuk tahun 2012 adalah sebagai berikut : Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Bupati Bandung Nomor 7 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan di wilayah Kabupaten Bandung, bahwa Camat dalam melaksanakan

Lebih terperinci

DAERAH KOTA PAREPARE SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No. 78 Telepon (0421) Fax.

DAERAH KOTA PAREPARE SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No. 78 Telepon (0421) Fax. daerah-kabupaten-barrutahun-2008 PEMERINTAH DAERAH KOTA PAREPARE SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No. 78 Telepon (0421) 21157 21003 21125 21090 21001 21000 Fax. (0421) 24330 Kode Pos 91122 PERATURAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TENGAH NOMOR : 2 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TENGAH NOMOR : 2 TAHUN 2001 TENTANG PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TENGAH NOMOR : 2 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN SUSUNAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH PROPINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 4 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 4 TAHUN 2001 TENTANG BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 4 TAHUN 2001 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TANJUNG

Lebih terperinci

2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839 );

2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839 ); PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 23 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BLITAR

PEMERINTAH KOTA BLITAR PEMERINTAH KOTA BLITAR PERATURAN DAERAH KOTA BLITAR NOMOR : 4 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KOTA BLITAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BLITAR, Menimbang : a. bahwa untuk menyelenggarakan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA DUMAI, Menimbang

Lebih terperinci