UKURAN KEBAIKAN MODEL BERDASARKAN DEVIASI PERIODE UNTUK MODEL MARKOV SWITCHING. Muhammad Fajar Staf Seksi Statistik Sosial BPS Kab. Waropen.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "UKURAN KEBAIKAN MODEL BERDASARKAN DEVIASI PERIODE UNTUK MODEL MARKOV SWITCHING. Muhammad Fajar Staf Seksi Statistik Sosial BPS Kab. Waropen."

Transkripsi

1 UKURA KEBAIKA MODEL BERDASARKA DEVIASI PERIODE UTUK MODEL MARKOV SWITCHIG Muhammad Fajar Staf Seksi Statistik Sosial BPS Kab. Waropen Abstrak Dalam penelitian ini, penulis mengusulkan ukuran kebaikan model markov switching (new criteria for markov switching model) yang mengakomodir deviasi (penyimpangan) waktu yang dihasilkan model tersebut. Ukuran yang dimaksud adalah sum of squared period deviations (SSPD), ukuran ini dapat diterapkan jika urutan dan frekuensi kemunculan rezim (baik secara total maupun spesifik rezim) sama antara hasil prediksi model dan realitas, baik untuk dua atau lebih rezim yang didefinisikan. Kata kunci: markov switching, smoothed probability, deviasi periode, periodisasi I. PEDAHULUA Model markov switching autoregressive adalah pemodelan time series autoregressive dalam mengakomodir perubahan rezim yang terjadi selama periode pengamatan, biasanya diterapkan dalam fenomena siklus bisnis, perubahan pada pergerakan variabel secara dramatis seperti perubahan pergerakan nilai kurs rupiah terhadap US dollar dari system mengambang terkendali menjadi system mengambang bebas atau sejenisnya. Model markov switching autoregressive bukan hanya melibatkan nilai aktual yang bersifat observable dalam proses estimasi, tetapi juga melibatkan probabilitas yang bersifat hidden. Sehingga model markov switching bukan hanya menghasilkan fitted value tetapi juga menghasilkan estimasi nilai probabilitas, yakni matriks transisi, filtered dan smoothed probability. Khusus smoothed probability, berguna untuk penanggalan siklus bisnis (Petturson, 2000). Sebenarnya dari informasi Petturson (2010) dapat diketahui periodisasi rezim yang dihasilkan model markov switching autoregressive. Hasil periodisasi rezim oleh model tersebut dapat dianggap sebagai suatu prediksi periode atau waktu rezim secara terurut. Jika tersedia informasi penanggalan suatu rezim secara resmi dari otoritas, maka dapat dibentuk suatu ukuran kebaikan untuk model markov switching autoregressive bahkan model markov switching untuk time series secara umum. Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulis membahas konstruksi ukuran kebaikan model tersebut. II. KAJIA PUSTAKA 2.1 Markov Switching Model Andaikan variabel acak yang ingin diteliti adalah y t dan mengikuti sebuah proses yang tergantung pada nilai dari rezim s t yang bersifat diskrit dan tidak teramati. Diasumsikan terdapat rezim, suatu kondisi berada pada rezim n di periode t ketika s t = n, untuk n = 1,,. Model switching mengasumsikan terdapat perbedaan model regresi pada setiap rezim. Diberikan regresor X t dan Z t, conditional mean dari y t pada rezim n diasumsikan model linier: μ t (n) = X t β n + Z t δ (1) dengan β n dan δ masing-masing sebanyak k X dan k Z vektor koefisien. Koefisien β n untuk X t yang diberi indeks rezim n dan koefisien δ untuk Z t adalah invariant rezim. Kemudian diasumsikan bahwa eror dari regresi mengikuti distribusi normal dengan varians bergantung pada rezim, berikut pemodelannya: y t = μ t (n) + σ(n)ε t (2)

2 dengan s t = n, ε t (eror) i.i.d berdistribusi normal, σ adalah standar deviasi dari eror pada rezim n, σ(n) = σ n. Fungsi likelihood atas persamaan (2) berikut pada periode t: L t (β, δ, σ, γ) = 1 σ n n=1 φ ( y t μ t (n) σ n ) P(s t = n I t 1, γ) (3) dengan β = (β 1,, β ), σ = (σ 1,, σ ), γ adalah parameter yang menentukan probabilitas rezim, φ(. ) Fungsi densitas normal standar, I t 1 adalah set informasi pada periode t 1. Dalam kasus sederhana γ merupakan probabilitas rezim. Dari persamaan (3) dapat dibentuk full loglikelihood sebagai berikut: l(β, δ, σ, γ) = log ( 1 σ n T t=1 n=1 φ ( y t μ t (n) ) P(s σ t = n I t 1, γ)) n (4) dalam proses estimasi persamaan (4) dimaksimumkan terhadap (β, δ, σ, γ). Dalam kasus sederhana, probabilitas bernilai konstan. Lebih umum, asumsi probabilitas bergerak (varying probabilities) bahwa p n adalah sebuah fungsi dari vektor variabel eksogen G t 1 dan koefisien γ diparameterisasi menggunakan spesifikasi logit multinomial P(s t = n I t 1, γ) = p n (G t 1, γ) = exp(g t 1 γ n ) (5) exp(g t 1 γ n ) untuk γ = (γ 1 γ 2 γ n ) dengan mengidentifikasi normalisasi γ n = 0. Pada kasus khusus probabilitas dianggap konstan dengan asumsi G t 1 = 1. Kemudian masukkan persamaan (5) ke persamaan (4) menjadi: l(β, δ, σ, γ) = log ( 1 σ n T t=1 n=1 φ ( y t μ t (n) ) p σ n (G t 1, γ)) n (6) Untuk proses estimasi parameter, maka persamaan (6) dimaksimukan terhadap (β, δ, σ, γ) dengan menggunakan iterasi karena beberapa parameter tidak teramati (laten) Filtering Persamaan (6) tergantung pada one-step ahead probability pada sebuah rezim P(s t = n I t 1, γ). Perhatikan, bahwa pengamatan nilai variabel dependen dalam periode yang diberikan memberikan informasi tambahan tentang efek rezim yang masuk. Informasi tersebut digunakan untuk memperbaharui (updating) estimasi probabilitas rezim. Proses estimasi probablitias rezim yang diperbaharui secara iterasi disebut filtering. Dengan menggunakan teorema Bayes dan probabilitas bersyarat, maka filtered probability dirumuskan sebagai berikut: P(s t = n I t ) = P(s t = n y t, I t 1 ) = f(y t s t = n, I t 1 )P(s t = n I t 1 ) f(y t I t 1 ) (7) Sisi kanan persamaan (7) berhubungan dengan persamaan (5) sehingga: 1 σ φ ( y t μ t (n) ) p P(s t = n I t ) = n σ(n) n (G t 1, γ) 1 φ ( y t μ t (j) ) p σ j σ(j) j (G t 1, γ) (8)

3 2.1.2 Markov Chain Asumsi Markov first order adalah probabilitas bahwa s t = j tergantung dari dari masa lalu s t 1, dapat dituliskan: p(s t = j s t 1 = i, s t 2 = h, ) = p(s t = j s t 1 = i) = p ij (t) (9) Probabilitas pada persamaan (9) diasumsikan time invariant sehingga p ij (t) = p ij untuk semua t. Berdasarkan banyaknya rezim dan asumsi markov tersebut dapat dibentuk matriks transisi: p 11 (t) p 1 (t) p(t) = ( ) p 1 (t) p (t) dengan p ij merepresentasikan bahwa probabilitas transisi bergerak dari rezim i pada periode t 1 ke rezim j pada periode t. Dengan mendefinisikan setiap baris ke-i pada matriks: p ij (G t 1, γ i ) = exp(g t 1 γ ij ) exp(g t 1 γ is ) s=1 (10) Untuk j = 1,, dan i = 1,, dengan normalisasi γ i = 0. Umumnya, model markov switching dispesifikasikan adalah probabilitas konstan, jadi G t 1 hanya mengandung konstanta (tetap). Akibat properti Markov dari probabilitas transisi harus dievaluasi secara rekursif. Secara singkat, setiap rekursi langkah dimulai dengan tahapan filtering pada probabilitas untuk periode sebelumnya. Diberikan filtered probability, P(s t 1 = n I t 1 ), proses rekursi dapat dijelaskan ke dalam empat langkah: 1. Pertama bentuklah prediksi one step ahead dari probabilitas rezim menggunakan rumus dasar probabilitas dan matriks probabilitas transisi: P(s t = n I t 1 ) = P(s t = n s t 1 = j)p(s t 1 = j I t 1 ) = p jm (G t 1, γ j )P(s t 1 = j I t 1 ) (11) 2. Selanjutnya, gunakan probabilitas one-step ahead dari sebelumnya ke bentuk densitas gabungan one-step ahead dari data dan rezim pada periode t: f(x t, s t = n I t 1 ) = 1 φ ( y t μ t (n) ) P(s σ n σ(n) t = n I t 1 ) (12) 3. Kontribusi likelihood untuk periode t ditentukan dengan penjumlahan joint probability diantara rezim tidak teramati untuk mendapatkan distribusi marginal data teramati L t (β, δ, σ, γ) = f(y t I t 1 ) = f(y t, s t = j I t 1 ) (13) 4. Langkah akhir untuk untuk mendapatkan filtered probability dengan menggunakan persamaan (12) untuk memperbaharui prediksi one-step dari probabilitas: P(s t = n I t 1 ) = f(x t, s t = n I t 1 ) f(x t, s t = j I t 1 ) (14) Langkah-langkah tersebut diulangi untuk setiap periode, t = 1,, T. Karena proses iterasi untuk estimasi pada markov switching membutuhkan inisial filtered probability, P(s 0 = n I 0 ), atau alternatif dengan inisial probabilitas rezim one-step ahead P(s 1 = n I 0 ). Total likelihood

4 diperoleh dengan menjumlahkan persamaan (13), kemudian untuk mendapatkan estimasi dari parameter dengan memaksimumkan fungsi total likelihood terhadap (β, δ, σ, γ) dengan proses iterasi Smoothing Estimasi probabilitas rezim bisa ditingkatkan dengan menggunakan semua informasi pada sampel. Dalam proses smoothing, estimasi probabilitas rezim pada periode t menggunakan himpunan informasi pada periode final, I T, hal ini berbeda pada tahap filtering yang menggunakan informasi pada titik waktu tersebut (contemporaneous information) I t. Secara intuisi, penggunaan informasi tentang realisasi masa depan dari variabel dependen y s (s > t) dapat meningkatkan akurasi estimasi dalam rezim n pada periode t karena matriks probabilitas transisi berhubungan secara serempak pada fungsi likelihood pada periode yang berbeda-beda. Kim (1994) menunjukkan bahwa: P(s t = i, s t+1 = j I T ) = P(s t = i s t+1 = j, I T )P(s t+1 = j I T ) (15) = P(s t = i, s t+1 = j I t ) P(s P(s t+1 = j I t ) t = j I T ) (16) Persamaaan (15) bergerak ke persamaan (16) menunjukkan bahwa jika s t+1 diketahui, maka tidak terdapat informasi tambahan tentang s t pada y t+1,, y T. Smoothed probability, P(s t = i I T ), pada periode t ditentukan dengan memarjinalisasi joint probability terhadap s t+1 : P(s t = i I T ) = P(s t = i, s t+1 = j I T ) (17) Semua komponen pada sisi kanan persamaan (15) ditentukan sebagai bagian dari tahap filtering. Diberikan himpunan filtered probability, dengan memberikan inisial pada smoothed probability menggunakan P(s T = j I T ) dan iterasi penghitungan persamaan (16) dan (17) untuk t = T 1,,1 sehingga mendapatkan smoothed probability. Dalam proses iterasi komputasi diperlukan inisialisasi pada filtered probability pada periode 0, P(s 0 = n I 0 ). Proses estimasi parameter dalam model markov switching diawali pemberian initial value sebagai nilai awal parameter, kemudian proses selanjutnya adalah tahap filtering, lalu tahap smoothing. Proses iterasi berakhir ketika semua nilai estimasi untuk parameter mencapai kestabilan. III. PEMBAHASA Model markov switching bukan hanya melibatkan nilai aktual yang bersifat observable dalam proses estimasi, tetapi juga melibatkan probabilitas yang bersifat hidden. Sehingga model markov switching bukan hanya menghasilkan fitted value tetapi juga menghasilkan estimasi nilai probabilitas, yakni matriks transisi, filtered dan smoothed probability. Khusus smoothed probability, berguna untuk penanggalan siklus bisnis (Petturson, 2000), maksudnya periodisasi rezim pada siklus bisnis (misalkan dari titik waktu 1996 Q1 sampai 2000 Q2 adalah periode rezim resesi, dan 2000 Q3 sampai 2015 Q2 adalah periode rezim ekspansi). Jika didalam suatu penelitian menetapkan dua rezim, yaitu resesi dan ekspansi sehingga smoothed probability bersifat mirroring, misalnya ketika pada titik waktu tertentu memiliki nilai smoothed probability resesi sebesar 0.2, maka smoothed probability ekspansi sebesar 0.8 dan karena smoothed probability resesi kurang dari 0.5 (apabila nilai smoothed probability resesi kurang dari 0.5 (Hamilton, 1989), maka titik waktu tersebut termasuk dalam periode ekspansi. Kemudian apabila nilai smoothed probability resesi lebih dari atau sama dengan 0.5, maka titik waktu tersebut termasuk dalam periode rezim resesi. Kemudian jika tersedia informasi penanggalan resmi perihal rezim, maka dapat dibentuk ukuran kebaikan model markov switching berdasarkan penyimpangan periode (waktu) antara

5 periode rezim hasil periodisasi yang didasarkan pada pergerakan smoothed probability yang dihasilkan model markov switching terhadap periode rezim hasil keputusan otoritas ekonomi (aktual). amun, ukuran tersebut dapat dikonstruksi jika urutan dan frekuensi kemunculan rezim (baik secara total maupun spesifik rezim) sama antara hasil prediksi model dan realitas. Misalkan secara hipotetik disajikan tabel periodisasi rezim realitas dan hasil prediksi model markov switching AR (1), berikut (contoh dibuat sederhana agar diperolehan pemahaman): Tahun Periodisasi Aktual (Berdasarkan Hasil Pengumuman Periodisasi Rezim pada Siklus Bisnis Oleh Otoritas Ekonomi) Tabel 1. Hipotetis Smoothed Probability Rezim Resesi Berdasarkan Model Markov Switching AR (1) Hasil Periodisasi yang didasarkan pada Pergerakan Smoothed Probability yang dihasilkan Model Markov Switching-AR(1) Perlu diperhatikan hasil prediksi model markov switching AR (d) maka terdapat perbedaan lag waktu sebanyak d unit waktu. Seperti pada tabel 1, periode observasi pertama adalah tahun 2000, maka fitted value maupun prediksi periodisasi rezim dari model markov AR (d) dimulai pada tahun d, dalam contoh di atas menggunakan model markov switching AR (1), maka fitted value maupun prediksi rezim dimulai dari tahun 2001 ( ). Pada tabel 1, anggaplah rezim resesi diberi kode 1, dan rezim ekspansi diberi kode 2, lalu perhatikan urutan dari periodisasi aktual, yaitu resesi ekspansi resesi dan urutan periodisasi dari model: resesi ekspansi resesi, ternyata antara aktual dan prediksi model memiliki urutan rezim yang sama. Kemudian frekuensi kemunculan rezim menurut periodisasi aktual, yaitu resesi terjadi dua kali selama periode pengamatan, dan ekspansi terjadi satu kali selama periode pengamatan. Periode resesi pada kemunculan pertama secara aktual adalah 4 tahun, namun agar seimbang dengan dimulainya hasil periodisasi model markov switching AR (1) maka 4 tahun dikurangi 1 tahun menjadi 3 tahun (hanya untuk kemunculan pertama) dan periode resesi pada kemunculan kedua adalah 3 tahun. Periode ekspansi aktual pada kemunculan pertama (kemunculan ekspansi hanya satu kali selama periode pengamatan) adalah 4 tahun, Kemudian, prediksi periodisasi resesi hasil model pada kemunculan pertama dan kedua masing-masing adalah 2 tahun dan prediksi periode ekspansi hasil model pada kemunculan pertama selama periode pengamatan adalah 6 tahun. Atas dasar tersebut dapat dibuat ukuran kebaikan model seanalogi dengan sum of squared errors (SSE), berikut perumusan MSE: T SSE = ( t t) 2 t=1 (18) dengan: t : nilai aktual; t: nilai prediksi. Maka ukuran kebaikan berdasarkan penyimpangan periode yang dihasilkan model markov yang penulis sebut sum of squared period deviations (SSPD) dirumuskan sebagai berikut: dengan: SSPD = f resesi (resesi) (resesi) (P f P f ) 2 f=1 f ekspansi (ekspansi) (ekspansi) + (P g P g ) 2 g=1 (18)

6 SSPD adalah sum of squared period deviations. (resesi) P f adalah periode aktual rezim resesi pada frekuensi resesi ke- f. (resesi) P f adalah prediksi periode rezim resesi dari model markov switching-ar (d) pada frekuensi resesi ke-f. (ekspansi) P g adalah periode aktual rezim resesi pada frekuensi ekspansi ke- g. (ekspansi) P g adalah prediksi periode rezim resesi dari model markov switching-ar (d) pada frekuensi ekspansi ke-g. f resesi adalah banyaknya kemunculan rezim resesi selama periode pengamatan. f ekspansi adalah banyaknya kemunculan rezim ekspansi selama periode pengamatan. Untuk contoh tabel 1, dapat dihitung SSPD untuk model markov switching AR (1): SSPD = (3 2) 2 + (4 6) 2 + (3 2) 2 Deviasi Periode Rezim Resesi Kemunculan Pertama Deviasi Periode Rezim Ekspansi Kemunculan Pertama Deviasi Periode Rezim Resesi Kemunculan Kedua Sehingga diperoleh SSPD sebesar 6. Tentu saja SSPD untuk model markov switching AR (1), jika ada model markov switching lainnya maka nilai SSPD dari berbagai model perlu diamati dan pilihlah model yang menghasilkan SSPD minimum. IV. APLIKASI RIIL Sebagai contoh penerapan MSPD, penulis menggunakan kurs tengah rupiah terhadap dollar USA periode 1985 Q1 sampai dengan 2010 Q1, dimana 1985 Q Q2 sebagai rezim mengambang terkendali dan 1997 Q3 sampai 2010 Q1 didefinisikan sebagai rezim sistem nilai tukar mengambang bebas. Penulis mengajukan model MSM (markov switching in mean)-ar (2), MSM-AR (3), MSM-AR (4) sebagai kandidat model, dimana MSM-AR (d) dirumuskan sebagai berikut: (g t ε st ) = ρ 1 (g t 1 ε st 1 ) + + ρ d (g t d ε st d ) + ι t dengan: g t : kurs tengah Rupiah terhadap US Dollar pada waktu t, ρ d : koefisien autoregressive pada order d, ε st : mean kurs tengah Rupiah terhadap US Dollar pada rezim s, dan ι t : random eror. Tabel 2. Hasil Estimasi MSM-AR Berdasarkan Data Kurs Tengah Rupiah Terhadap US Dollar 1985 Q Q1 MSM-AR(2) MSM-AR(3) MSM-AR(4) ε [0.000] [0.0000] [0.0000] ε [0.000] [0.000] [0.000] ρ [0.113] [0.000] [0.000] ρ [0.000] [0.258] [0.143] ρ [0.616] [0.056] ρ [0.001] AIC MSDP sumber: pengolahan penulis, menggunakan Eviews 9.5 versi Demo, [. ] menyatakan p-value. Tabel 2 menyajikan hasil estimasi kandidat model MSM-AR (2), MSM-AR (3), dan MSM-AR (4). Berdasarkan tabel 3.4 AIC minimum dimiliki model MSM-AR (4), sedangkan MSDP minimum dimiliki model MSM-AR (2) (dimana perbedaan MSDP dari kandidat model sangat kecil). Pada

7 kasus ini menunjukkan juga bahwa model yang memiliki AIC minimum belum tentu memiliki MSDP minimum. Penggunaan MSDP dan AIC tergantung tujuan penelitian apakah untuk mengidentifikasi periodisasi rezim atau peramalan nilai. Jika penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi periodisasi rezim, maka gunakan MSDP, dan jika penelitian bukan bertujuan untuk periodisasi rezim, maka gunakan AIC atau sejenisnya. Kemudian jika dilihat dari penyimpangan periode yang disajikan tabel 3 berikut: Tabel 3 Periode Resesi USA, 1951 Q Q4 Realitas Periode Periode oleh MSM-AR(2) Periode oleh MSM-AR(3) Periode oleh MSM-AR(4) 1985 Q Q2 (Mengambang Terkendali) 1985 Q Q4 (Mengambang Terkendali) 1985 Q Q4 (Mengambang Terkendali) 1985 Q Q4 (Mengambang Terkendali) 1997 Q Q1 (Mengambang Bebas) 1998 Q Q1 (Mengambang Bebas) 1998 Q Q1 (Mengambang Bebas) 1998 Q Q1 (Mengambang Bebas) Sumber: Pengolahan Penulis SSPD = 8 SSPD = 8 SSPD = 8 Berdasarkan tabel 3, ternyata dari model MSM-AR (2), MSM-AR (3) dan MSM-AR (4) memiliki nilai SSPD yang sama, yaitu 8, dan dari ketiga model tersebut tidak ada SSPD minimum sehingga untuk memilih model tersebut diperlukan informasi tambahan. Dalam kasus ini dapat dipilih berdasarkan prinsip kesederhanaan model atau MSDP, ditinjau dari kesederhanaan model bahwa MSM-AR (2) merupakan model yang sederhana dibandingkan MSM-AR(3) dan MSM-AR(4). Atau, jika dilihat dari MSDP, MSM-AR (2) memiliki nilai MSDP minimum dibandingkan model lainnya. V. KESIMPULA DA SARA 5.1 Kesimpulan Bahwa salah ukuran untuk memilih model markov switching terbaik yang mengakomodir penyimpangan periode adalah sum of squared period deviations (SSDP) yang analogi dengan SSE, berikut perumusan SSDP dari model markov switching: SSPD = f resesi (resesi) (resesi) (P f P f ) 2 f=1 f ekspansi (ekspansi) (ekspansi) + (P g P g ) 2 amun, SSPD dapat diterapkan jika urutan dan frekuensi kemunculan rezim (baik secara total maupun spesifik rezim) sama antara hasil prediksi model dan realitas, baik untuk dua atau lebih rezim yang didefinisikan. Kemudian jika nilai SSPD yang dihasilkan dari kandidat model model bernilai sama, maka pemilihan model terbaik dapat ditinjau dari kesederhanaan model atau ukuran lain seperti MSDP. 5.2 Saran Diperlukan pengembangan untuk SSPD, untuk kasus lainnya seperti jika urutan rezim berbeda antara hasil prediksi model dan realitas, namun total frekuensi kemunculan dari semua rezim sama antara aktual dan hasil prediksi mode ataupun frekuensi kemunculan rezim berbeda. Sehingga dapat dibentuk ukuran kebaikan model berdasarkan penyimpangan (deviasi) periode yang lebih fleksibel dan berlaku umum. g=1

8 REFERESI Akaike, H A ew Look at the Statistical Model Identification. IEEE. Transaction on Automatic Control, AC-19, Goodwin, T.H Business Cycle Analysis with a Markov switching Model. Journal of Business & Economic Statistics 11 o. 3: Fajar, M Mean Squared Deviation Probability. DOI: /RG , Diakses melalui: ROBABILITY_ew_Criteria_for_Markov_Switching_Model?_iepl%5BviewId%5D=ghyqnI GHqWKZC3kdZ14YqZOR&_iepl%5BprofilePublicationItemVariant%5D=default&_iepl% 5Bcontexts%5D%5B0%5D=prfpi&_iepl%5BtargetEntityId%5D=PB%3A &_ie pl%5binteractiontype%5d=publicationtitle Hamilton, J.D Time series Analysis. Princeton, Princeton University Press. Hamilton, J.D A ew Approach to the Economic Analysis of onstationary time series and the business cycle. Econometrica 57: Hamilton, J. D Analysis of Time Series Subject to Changes in Regime. Journal of Econometrics 45: Hamilton, J. D., dan Quiroz, G.P What Do the Leading Indicators Lead?. The Journal of Business, Vol.69, o.1, pp Hamilton, J. D Regime-Switching Models (prepared for: Palgrave Dictionary of Economics). Melalui [19/08/16]. Kim, C.J Dynamic Linear Models with Markov-Switching. Journal of Econometrics 60(1): Kim, C. J. dan Charles R State-Space Models with Regime Switching. Cambridge, The MIT Press. Petturson, T. G Business Cycle Forecasting and Regime Switching. Central Bank of Iceland Working Paper no.7.

MEAN SQUARE DEVIATION PROBABILITY. Abstrak. Kata kunci: markov switching, smoothed probability, mean square deviation probability

MEAN SQUARE DEVIATION PROBABILITY. Abstrak. Kata kunci: markov switching, smoothed probability, mean square deviation probability MEA SQUARE DEVIAIO PROBABILIY MUHAMMAD FAJAR Abstrak Dalam penelitian ini, penulis mengusulkan ukuran kebaikan model markov switching (new criteria for markov switching model) yang mengakomodir nilai probabilitas

Lebih terperinci

MODEL LAJU PERUBAHAN NILAI TUKAR RUPIAH (IDR) TERHADAP POUNDSTERLING (GBP) DENGAN METODE MARKOV SWITCHING AUTOREGRESSIVE (MSAR)

MODEL LAJU PERUBAHAN NILAI TUKAR RUPIAH (IDR) TERHADAP POUNDSTERLING (GBP) DENGAN METODE MARKOV SWITCHING AUTOREGRESSIVE (MSAR) Jurnal Matematika UNAND Vol. 5 No. 3 Hal. 56 64 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND MODEL LAJU PERUBAHAN NILAI TUKAR RUPIAH (IDR) TERHADAP POUNDSTERLING (GBP) DENGAN METODE MARKOV SWITCHING

Lebih terperinci

BAB III MARKOV SWITCHING AUTOREGRESSIVE (MSAR)

BAB III MARKOV SWITCHING AUTOREGRESSIVE (MSAR) 25 BAB III (MSAR) 3.1 Model Markov Switching Autoregressive Model runtun waktu Markov Switching Autoregressive adalah salah satu model runtun waktu yang merupakan perluasan dari model Autoregressive (AR).Ide

Lebih terperinci

Anis Nur Aini, Sugiyanto, dan Siswanto Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta

Anis Nur Aini, Sugiyanto, dan Siswanto Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta MENDETEKSI KRISIS KEUANGAN DI INDONESIA MENGGUNAKAN GABUNGAN MODEL VOLATILITAS DAN MARKOV SWITCHING BERDASARKAN INDIKATOR SIMPANAN BANK, NILAI TUKAR RIIL, DAN NILAI TUKAR PERDAGANGAN Anis Nur Aini, Sugiyanto,

Lebih terperinci

BAB III MODEL STATE-SPACE. dalam teori kontrol modern. Model state space dapat mengatasi keterbatasan dari

BAB III MODEL STATE-SPACE. dalam teori kontrol modern. Model state space dapat mengatasi keterbatasan dari BAB III MODEL STATE-SPACE 3.1 Representasi Model State-Space Representasi state space dari suatu sistem merupakan suatu konsep dasar dalam teori kontrol modern. Model state space dapat mengatasi keterbatasan

Lebih terperinci

PEMODELAN TINGKAT INFLASI INDONESIA MENGGUNAKAN MARKOV SWITCHING AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSKEDASTICITY

PEMODELAN TINGKAT INFLASI INDONESIA MENGGUNAKAN MARKOV SWITCHING AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSKEDASTICITY ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015, Halaman 103-111 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PEMODELAN TINGKAT INFLASI INDONESIA MENGGUNAKAN MARKOV SWITCHING

Lebih terperinci

PEMODELAN MARKOV SWITCHING AUTOREGRESSIVE

PEMODELAN MARKOV SWITCHING AUTOREGRESSIVE ISSN: 23392541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014, Halaman 381 390 Online di: http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/gaussian PEMODELAN MARKOV SWITCHING AUTOREGRESSIVE Fiqria Devi Ariyani

Lebih terperinci

PENDETEKSIAN KRISIS KEUANGAN DI INDONESIA DENGAN GABUNGAN MODEL VOLATILITAS DAN MARKOV SWITCHING PADA INDIKATOR IMPOR, EKSPOR, DAN CADANGAN DEVISA

PENDETEKSIAN KRISIS KEUANGAN DI INDONESIA DENGAN GABUNGAN MODEL VOLATILITAS DAN MARKOV SWITCHING PADA INDIKATOR IMPOR, EKSPOR, DAN CADANGAN DEVISA PENDETEKSIAN KRISIS KEUANGAN DI INDONESIA DENGAN GABUNGAN MODEL VOLATILITAS DAN MARKOV SWITCHING PADA INDIKATOR IMPOR, EKSPOR, DAN CADANGAN DEVISA Vivi Rizky Aristina Suwardi, Sugiyanto, dan Supriyadi

Lebih terperinci

PENDETEKSIAN KRISIS KEUANGAN DI INDONESIA BERDASARKAN INDIKATOR IMPOR DAN EKSPOR MENGGUNAKAN GABUNGAN MODEL VOLATILITAS DAN MARKOV SWITCHING

PENDETEKSIAN KRISIS KEUANGAN DI INDONESIA BERDASARKAN INDIKATOR IMPOR DAN EKSPOR MENGGUNAKAN GABUNGAN MODEL VOLATILITAS DAN MARKOV SWITCHING PENDETEKSIAN KRISIS KEUANGAN DI INDONESIA BERDASARKAN INDIKATOR IMPOR DAN EKSPOR MENGGUNAKAN GABUNGAN MODEL VOLATILITAS DAN MARKOV SWITCHING Sisca Rahma Dwi, Sugiyanto, dan Yuliana Susanti Program Studi

Lebih terperinci

PEMODELAN MARKOV SWITCHING DENGAN TIME-VARYING TRANSITION PROBABILITY

PEMODELAN MARKOV SWITCHING DENGAN TIME-VARYING TRANSITION PROBABILITY ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 4, Tahun 2016, Halaman 603-610 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PEMODELAN MARKOV SWITCHING DENGAN TIME-VARYING TRANSITION PROBABILITY

Lebih terperinci

PEMODELAN MARKOV SWITCHING DENGAN TIME-VARYING TRANSITION PROBABILITY

PEMODELAN MARKOV SWITCHING DENGAN TIME-VARYING TRANSITION PROBABILITY PEMODELAN MARKOV SWITCHING DENGAN TIME-VARYING TRANSITION PROBABILITY SKRIPSI Disusun oleh: ANGGITA PURI SAVITRI 24010212140037 DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO

Lebih terperinci

PENDETEKSIAN DINI KRISIS KEUANGAN DI INDONESIA MENGGUNAKAN GABUNGAN MODEL VOLATILITAS DENGAN MARKOV SWITCHING BERDASARKAN INDIKATOR KONDISI PERBANKAN

PENDETEKSIAN DINI KRISIS KEUANGAN DI INDONESIA MENGGUNAKAN GABUNGAN MODEL VOLATILITAS DENGAN MARKOV SWITCHING BERDASARKAN INDIKATOR KONDISI PERBANKAN PENDETEKSIAN DINI KRISIS KEUANGAN DI INDONESIA MENGGUNAKAN GABUNGAN MODEL VOLATILITAS DENGAN MARKOV SWITCHING BERDASARKAN INDIKATOR KONDISI PERBANKAN (Studi Kasus Pada Indikator Selisih Suku Bunga Pinjaman

Lebih terperinci

Ratri Oktaviani, Sugiyanto, dan Yuliana Susanti Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret

Ratri Oktaviani, Sugiyanto, dan Yuliana Susanti Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret HUBUNGAN KONDISI INDIKATOR NILAI TUKAR RIIL DAN IHSG DALAM MENDETEKSI KRISIS KEUANGAN DI INDONESIA MENGGUNAKAN GABUNGAN MODEL VOLATILITAS DAN MARKOV SWITCHING Ratri Oktaviani, Sugiyanto, dan Yuliana Susanti

Lebih terperinci

PERBANDINGAN RAMALAN MODEL TARCH DAN EGARCH PADA NILAI TUKAR KURS EURO TERHADAP RUPIAH

PERBANDINGAN RAMALAN MODEL TARCH DAN EGARCH PADA NILAI TUKAR KURS EURO TERHADAP RUPIAH PERBANDINGAN RAMALAN MODEL TARCH DAN EGARCH PADA NILAI TUKAR KURS EURO TERHADAP RUPIAH Oleh RETNO HESTININGTYAS M0106061 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar

Lebih terperinci

PEMODELAN MARKOV SWITCHING VECTOR AUTOREGRESSIVE (MSVAR) Hayuk Permatasari, Budi Warsito 2, Sugito 3

PEMODELAN MARKOV SWITCHING VECTOR AUTOREGRESSIVE (MSVAR) Hayuk Permatasari, Budi Warsito 2, Sugito 3 ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014, Halaman 421-430 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PEMODELAN MARKOV SWITCHING VECTOR AUTOREGRESSIVE (MSVAR) Hayuk

Lebih terperinci

Meganisa Setianingrum, Sugiyanto, Etik Zukhronah Prodi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta

Meganisa Setianingrum, Sugiyanto, Etik Zukhronah Prodi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta PENDETEKSIAN DINI KRISIS KEUANGAN DI INDONESIA MENGGUNAKAN GABUNGAN MODEL VOLATILITAS DAN MARKOV SWITCHING BERDASARKAN INDIKATOR OUTPUT RIIL, KREDIT DOMESTIK PER PDB, DAN IHSG Meganisa Setianingrum, Sugiyanto,

Lebih terperinci

PENERAPAN GABUNGAN MODEL VOLATILITAS DAN MARKOV SWITCHING

PENERAPAN GABUNGAN MODEL VOLATILITAS DAN MARKOV SWITCHING PENERAPAN GABUNGAN MODEL VOLATILITAS DAN MARKOV SWITCHING DALAM PENDETEKSIAN DINI KRISIS KEUANGAN DI INDONESIA BERDASARKAN INDIKATOR M1, M2 PER CADANGAN DEVISA, DAN M2 MULTIPLIER Esteti Sophia Pratiwi,

Lebih terperinci

AUTOREGRESSIVE (MSVAR) SKRIPSI

AUTOREGRESSIVE (MSVAR) SKRIPSI PEMODELAN MARKOV SWITCHING VECTOR AUTOREGRESSIVE (MSVAR) SKRIPSI Disusun Oleh: HAYUK PERMATASARI 24010210130066 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2014 PEMODELAN

Lebih terperinci

PEMODELAN MARKOV SWITCHING AUTOREGRESSIVE

PEMODELAN MARKOV SWITCHING AUTOREGRESSIVE PEMODELAN MARKOV SWITCHING AUTOREGRESSIVE asa M arga ro) C ng Semara SKRIPSI Oleh : FIQRIA DEVI ARIYANI 24010210120021 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO 2014 PEMODELAN

Lebih terperinci

SBAB III MODEL VARMAX. Pengamatan time series membentuk suatu deret data pada saat t 1, t 2,..., t n

SBAB III MODEL VARMAX. Pengamatan time series membentuk suatu deret data pada saat t 1, t 2,..., t n SBAB III MODEL VARMAX 3.1. Metode Analisis VARMAX Pengamatan time series membentuk suatu deret data pada saat t 1, t 2,..., t n dengan variabel random Z n yang dapat dipandang sebagai variabel random berdistribusi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuntungan atau coumpouding. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuntungan atau coumpouding. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Investasi Menurut Fahmi dan Hadi (2009) investasi merupakan suatu bentuk pengelolaan dana guna memberikan keuntungan dengan cara menempatkan dana tersebut pada alokasi

Lebih terperinci

BAB III KALMAN FILTER DISKRIT. Kalman Filter adalah rangkaian teknik perhitungan matematika (algoritma)

BAB III KALMAN FILTER DISKRIT. Kalman Filter adalah rangkaian teknik perhitungan matematika (algoritma) BAB III KALMAN FILTER DISKRIT 3.1 Pendahuluan Kalman Filter adalah rangkaian teknik perhitungan matematika (algoritma) yang memberikan perhitungan efisien dalam mengestimasi state proses, yaitu dengan

Lebih terperinci

PEMODELAN TINGKAT INFLASI INDONESIA MENGGUNAKAN MARKOV SWITCHING AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSKEDASTICITY

PEMODELAN TINGKAT INFLASI INDONESIA MENGGUNAKAN MARKOV SWITCHING AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSKEDASTICITY PEMODELAN TINGKAT INFLASI INDONESIA MENGGUNAKAN MARKOV SWITCHING AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSKEDASTICITY SKRIPSI Disusun Oleh: OMY WAHYUDI 24010210110006 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Gambar 4.1 nilai tukar kurs euro terhadap rupiah

BAB IV PEMBAHASAN. Gambar 4.1 nilai tukar kurs euro terhadap rupiah BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Gambar 4.1 memperlihatkan bahwa data berfluktuasi dari waktu ke waktu. Hal ini mengindikasikan bahwa data tidak stasioner baik dalam rata-rata maupun variansi. Gambar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. landasan pembahasan pada bab selanjutnya. Pengertian-pengertian dasar yang di

BAB II LANDASAN TEORI. landasan pembahasan pada bab selanjutnya. Pengertian-pengertian dasar yang di 5 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini membahas pengertian-pengertian dasar yang digunakan sebagai landasan pembahasan pada bab selanjutnya. Pengertian-pengertian dasar yang di bahas adalah sebagai berikut: A.

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL REGRESI LINIER BAYESIAN UNTUK MENGESTIMASI PARAMETER DAN INTERVAL KREDIBEL

PENERAPAN MODEL REGRESI LINIER BAYESIAN UNTUK MENGESTIMASI PARAMETER DAN INTERVAL KREDIBEL PENERAPAN MODEL REGRESI LINIER BAYESIAN UNTUK MENGESTIMASI PARAMETER DAN INTERVAL KREDIBEL Vania Mutiarani 1, Adi Setiawan, Hanna Arini Parhusip 3 1 Mahasiswa Program Studi Matematika FSM UKSW, 3 Dosen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau memprediksi nilai suatu perolehan data di masa yang akan datang

BAB I PENDAHULUAN. atau memprediksi nilai suatu perolehan data di masa yang akan datang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Time Series atau deret waktu merupakan barisan suatu nilai pengamatan yang diukur dalam rentang waktu tertentu dalam interval waktu yang sama. Analisis data deret waktu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. variabel untuk mengestimasi nilainya di masa yang akan datang. Peramalan Merupakan

BAB 2 LANDASAN TEORI. variabel untuk mengestimasi nilainya di masa yang akan datang. Peramalan Merupakan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Peramalan Peramalan adalah penggunaan data masa lalu dari sebuah variabel atau kumpulan variabel untuk mengestimasi nilainya di masa yang akan datang. Peramalan Merupakan bagian

Lebih terperinci

PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP USD DAN AUD BERDASARKAN MODEL VAR

PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP USD DAN AUD BERDASARKAN MODEL VAR PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP USD DAN AUD BERDASARKAN MODEL VAR Mega Novita 1, Adi Setiawan 2, dan Didit Budi Nugroho 2 1,2 Program Studi Matematika, Fakultas Sains dan Matematika Universitas Kristen

Lebih terperinci

ESTIMASI PARAMETER MODEL MIXTURE AUTOREGRESSIVE (MAR) MENGGUNAKAN ALGORITMA EKSPEKTASI MAKSIMISASI (EM) Abstract

ESTIMASI PARAMETER MODEL MIXTURE AUTOREGRESSIVE (MAR) MENGGUNAKAN ALGORITMA EKSPEKTASI MAKSIMISASI (EM) Abstract Estimasi Parameter (Mika Asrini) ESTIMASI PARAMETER MODEL MIXTURE AUTOREGRESSIVE (MAR) MENGGUNAKAN ALGORITMA EKSPEKTASI MAKSIMISASI (EM) Mika Asrini 1, Winita Sulandari 2, Santoso Budi Wiyono 3 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

Teknik Ensemble dengan Additive Noise pada Estimasi Parameter Model Autoregressive Spasial

Teknik Ensemble dengan Additive Noise pada Estimasi Parameter Model Autoregressive Spasial SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2017 Teknik Ensemble dengan Additive Noise pada Estimasi Parameter Model Autoregressive Spasial Sulistiyaningsih 1, Dewi Retno Sari Saputro 2, Purnami Widyaningsih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini dilakukan berdasarkan data series bulan yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia (BI) dan Badan Pusat Statistik (BPS), diantaranya adalah

Lebih terperinci

BAB IV MODEL HIDDEN MARKOV

BAB IV MODEL HIDDEN MARKOV BAB IV MODEL HIDDEN MARKOV 4.1 State dan Proses Observasi Semua proses didefinisikan pada ruang peluang (Ω, F, P). Misalnya X = {X : k N} adalah rantai Markov dengan state berhingga yang bersifat homogen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian pustaka dari buku referensi karya ilmiah. Karya ilmiah yang digunakan adalah hasil penelitian serta

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun akademik 2014/2015

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun akademik 2014/2015 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun akademik 2014/2015 bertempat di Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Lebih terperinci

PENDETEKSIAN DINI KRISIS KEUANGAN DI INDONESIA MENGGUNAKAN GABUNGAN MODEL VOLATILITAS DENGAN MARKOV SWITCHING BERDASARKAN INDIKATOR KONDISI PERBANKAN

PENDETEKSIAN DINI KRISIS KEUANGAN DI INDONESIA MENGGUNAKAN GABUNGAN MODEL VOLATILITAS DENGAN MARKOV SWITCHING BERDASARKAN INDIKATOR KONDISI PERBANKAN PENDETEKSIAN DINI KRISIS KEUANGAN DI INDONESIA MENGGUNAKAN GABUNGAN MODEL VOLATILITAS DENGAN MARKOV SWITCHING BERDASARKAN INDIKATOR KONDISI PERBANKAN (Studi Kasus pada Indikator Selisih Suku Bunga Pinjaman

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Bentuk data berupa data time series dengan frekuensi bulanan dari Januari 2000

III. METODE PENELITIAN. Bentuk data berupa data time series dengan frekuensi bulanan dari Januari 2000 28 III. METODE PENELITIAN 3.1. Data 3.1.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Bentuk data berupa data time series dengan frekuensi bulanan dari Januari

Lebih terperinci

Model Hibrida ARIMA dan Fuzzy Time Series Markov Chain

Model Hibrida ARIMA dan Fuzzy Time Series Markov Chain SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2017 Model Hibrida ARIMA dan Fuzzy Time Series Markov Chain Dennis Frisca Ayudya, Dewi Retno Sari Saputro Program Studi Matematika Universitas Sebelas Maret

Lebih terperinci

PROSIDING ISBN :

PROSIDING ISBN : S - 10 APLIKASI METODE FULL INFORMATION MAXIMUM LIKELIHOOD (FIML) PADA PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN SIMULTAN (Studi Kasus : Data Stok Uang, PDRB, dan Konsumsi Rumah Tangga Di DIY) Eka Septiana 1, Retno

Lebih terperinci

ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI ZERO-INFLATED POISSON (ZIP) MENGGUNAKAN METODE BAYESIAN

ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI ZERO-INFLATED POISSON (ZIP) MENGGUNAKAN METODE BAYESIAN ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI ZERO-INFLATED POISSON (ZIP) MENGGUNAKAN METODE BAYESIAN Karima Puspita Sari, Respatiwulan, dan Bowo Winarno Program Studi Matematika FMIPA UNS Abstrak. Model regresi zero-inflated

Lebih terperinci

Analisis Regresi Nonlinear (I)

Analisis Regresi Nonlinear (I) 9 Oktober 2013 Topik Inferensi dalam Regresi Nonlinear Contoh Kasus Regresi linear berganda secara umum sesuai untuk kebanyakan kasus. Namun, banyak kasus peubah respons dan bebas berhubungan melalui fungsi

Lebih terperinci

PERBANDINGAN MODEL ARIMA DAN MODEL REGRESI DENGAN RESIDUAL ARIMA DALAM MENERANGKAN PERILAKU PELANGGAN LISTRIK DI KOTA PALOPO

PERBANDINGAN MODEL ARIMA DAN MODEL REGRESI DENGAN RESIDUAL ARIMA DALAM MENERANGKAN PERILAKU PELANGGAN LISTRIK DI KOTA PALOPO Perbandingan Model ARIMA... (Alia Lestari) PERBANDINGAN MODEL ARIMA DAN MODEL REGRESI DENGAN RESIDUAL ARIMA DALAM MENERANGKAN PERILAKU PELANGGAN LISTRIK DI KOTA PALOPO Alia Lestari Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

PERAMALAN NILAI TUKAR DOLAR SINGAPURA (SGD) TERHADAP DOLAR AMERIKA (USD) DENGAN MODEL ARIMA DAN GARCH

PERAMALAN NILAI TUKAR DOLAR SINGAPURA (SGD) TERHADAP DOLAR AMERIKA (USD) DENGAN MODEL ARIMA DAN GARCH Jurnal Matematika UNAND Vol. VI No. 1 Hal. 110 117 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PERAMALAN NILAI TUKAR DOLAR SINGAPURA (SGD) TERHADAP DOLAR AMERIKA (USD) DENGAN MODEL ARIMA DAN GARCH

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. menyatakan hubungan antara variabel respon Y dengan variabel-variabel

LANDASAN TEORI. menyatakan hubungan antara variabel respon Y dengan variabel-variabel 5 II. LANDASAN TEORI 2.1 Model Regresi Poisson Analisis regresi merupakan metode statistika yang populer digunakan untuk menyatakan hubungan antara variabel respon Y dengan variabel-variabel prediktor

Lebih terperinci

PEMODELAN TARCH PADA NILAI TUKAR KURS EURO TERHADAP RUPIAH. Retno Hestiningtyas dan Winita Sulandari, M.Si. Jurusan Matematika FMIPA UNS

PEMODELAN TARCH PADA NILAI TUKAR KURS EURO TERHADAP RUPIAH. Retno Hestiningtyas dan Winita Sulandari, M.Si. Jurusan Matematika FMIPA UNS S-9 PEMODELAN TARCH PADA NILAI TUKAR KURS EURO TERHADAP RUPIAH Retno Hestiningtyas dan Winita Sulandari, M.Si Jurusan Matematika FMIPA UNS ABSTRAK. Pada data finansial sering terjadi keadaan leverage effect,

Lebih terperinci

Metode Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1. Eksplorasi data. Identifikasi model ARCH

Metode Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1. Eksplorasi data. Identifikasi model ARCH 6 Metode Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1. Eksplorasi data Identifikasi model ARCH Pendugaan parameter dan pemilihan model ARCH/GARCH Uji pengaruh asimetrik

Lebih terperinci

BAB III THRESHOLD AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROCEDASTICTY (TARCH) Proses TARCH merupakan modifikasi dari model ARCH dan GARCH.

BAB III THRESHOLD AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROCEDASTICTY (TARCH) Proses TARCH merupakan modifikasi dari model ARCH dan GARCH. BAB III THRESHOLD AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROCEDASTICTY (TARCH) 3.1. Model TARCH Proses TARCH merupakan modifikasi dari model ARCH dan GARCH. Pada proses ini nilai residu yang lebih kecil dari nol

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sewajarnya untuk mempelajari cara bagaimana variabel-variabel itu dapat

BAB I PENDAHULUAN. sewajarnya untuk mempelajari cara bagaimana variabel-variabel itu dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jika kita mempunyai data yang terdiri dari dua atau lebih variabel maka sewajarnya untuk mempelajari cara bagaimana variabel-variabel itu dapat berhubungan, hubungan

Lebih terperinci

BAB III MODEL HIDDEN MARKOV KONTINU DENGAN PROSES OBSERVASI ZERO DELAY

BAB III MODEL HIDDEN MARKOV KONTINU DENGAN PROSES OBSERVASI ZERO DELAY BAB III MODEL HIDDEN MARKOV KONTINU DENGAN PROSES OBSERVASI ZERO DELAY 3.1 State dan Proses Observasi Semua proses didefinisikan pada ruang peluang Ω,,. Misalkan ; adalah rantai Markov dengan state berhingga

Lebih terperinci

Jurnal Jilid 7, No. 2, 2017, Hal ISSN

Jurnal Jilid 7, No. 2, 2017, Hal ISSN Jurnal LOG!K@, Jilid 7, No. 2, 2017, Hal. 112-121 ISSN 1978 8568 PENDETEKSIAN KRISIS KEUANGAN DI INDONESIA MENGGUNAKAN MODEL MARKOV SWITCHING AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSKEDASTICITY (SWARCH) BERDASARKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analisis regresi adalah suatu metode yang digunakan untuk menganalisa hubungan antara variabel respon dan variabel prediktor. Pada umumnya analisis regresi

Lebih terperinci

Kata Kunci: Analisis Regresi Linier, Penduga OLS, Penduga GLS, Autokorelasi, Regresor Bersifat Stokastik

Kata Kunci: Analisis Regresi Linier, Penduga OLS, Penduga GLS, Autokorelasi, Regresor Bersifat Stokastik Jurnal Matematika UNAND Vol. 3 No. 4 Hal. 168 176 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PERBANDINGAN PENDUGA ORDINARY LEAST SQUARES (OLS) DAN GENERALIZED LEAST SQUARES (GLS) PADA MODEL REGRESI

Lebih terperinci

BAB 3 SMOOTH TRANSITON AUTOREGRESSIVE. waktu nonlinear yang merupakan perluasan dari model Autoregressive (AR).

BAB 3 SMOOTH TRANSITON AUTOREGRESSIVE. waktu nonlinear yang merupakan perluasan dari model Autoregressive (AR). BAB 3 SMOOTH TRANSITON AUTOREGRESSIVE 3.1. Model Smooth Transition Autoregressive Model Smooth Transition Autoregressive adalah salah satu model runtun waktu nonlinear yang merupakan perluasan dari model

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL ARFIMA (AUTOREGRESSIVE FRACTIONALLY INTEGRATED MOVING AVERAGE) DALAM PERAMALAN SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI)

PENERAPAN MODEL ARFIMA (AUTOREGRESSIVE FRACTIONALLY INTEGRATED MOVING AVERAGE) DALAM PERAMALAN SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI) PENERAPAN MODEL ARFIMA (AUTOREGRESSIVE FRACTIONALLY INTEGRATED MOVING AVERAGE) DALAM PERAMALAN SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI) Liana Kusuma Ningrum dan Winita Sulandari, M.Si. Jurusan Matematika,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series 40 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series sekunder. Data-data tersebut diperoleh dari berbagai sumber, antara lain dari

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengantar Pada bab ini akan diuraikan beberapa landasan teori untuk menunjang penulisan skripsi ini. Uraian ini terdiri dari beberapa bagian yang akan dipaparkan secara terperinci

Lebih terperinci

PREDIKSI HARGA EMAS DI INDONESIA BERDASARKAN NILAI TUKAR DOLLAR TERHADAP RUPIAH DENGAN MENGGUNAKAN REGRESI DAN RANTAI MARKOV MULTIVARIAT

PREDIKSI HARGA EMAS DI INDONESIA BERDASARKAN NILAI TUKAR DOLLAR TERHADAP RUPIAH DENGAN MENGGUNAKAN REGRESI DAN RANTAI MARKOV MULTIVARIAT ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 Page 1310 PREDIKSI HARGA EMAS DI INDONESIA BERDASARKAN NILAI TUKAR DOLLAR TERHADAP RUPIAH DENGAN MENGGUNAKAN REGRESI DAN RANTAI MARKOV

Lebih terperinci

AUTOKORELASI PADA BAGAN KENDALI

AUTOKORELASI PADA BAGAN KENDALI Jurnal Matematika UNAND Vol. 3 No. 2 Hal. 88 96 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND AUTOKORELASI PADA BAGAN KENDALI NILA CHOIROTUNNISA, MAIYASTRI, YUDIANTRI ASDI Program Studi Matematika,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data 3.1.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder atau kuatitatif. Data kuantitatif ialah data yang diukur dalam

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan yang dijadikan objek

METODOLOGI PENELITIAN. Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan yang dijadikan objek III. METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan yang dijadikan objek penelitian, maka penelitian ini hanya menganalisis mengenai harga BBM dan nilai tukar

Lebih terperinci

BAB III. Hidden Markov Models (HMM) Namun pada beberapa situasi tertentu yang ditemukan di kehidupan nyata,

BAB III. Hidden Markov Models (HMM) Namun pada beberapa situasi tertentu yang ditemukan di kehidupan nyata, BAB III Hidden Markov Models (HMM) 3.1 Pendahuluan Rantai Markov mempunyai state yang dapat diobservasi secara langsung. Namun pada beberapa situasi tertentu yang ditemukan di kehidupan nyata, beberapa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 20 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan 2.1.1 Pengertian Peramalan Peramalan adalah pemikiran terhadap suatu besaran, misalnya permintaan terhadap satu atau beberapa produk pada periode yang akan datang.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ii Bagaimana rata-rata atau nilai tengah dibuat oleh Stimulan eksternal.

BAB 1 PENDAHULUAN. ii Bagaimana rata-rata atau nilai tengah dibuat oleh Stimulan eksternal. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan matematika dan penerapannya dalam berbagai bidang keilmuan selalu mencari metode baru untuk memudahkan dalam memprediksi dan menaksir

Lebih terperinci

PEMODELAN TIME SERIES DENGAN PROSES ARIMA UNTUK PREDIKSI INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) DI PALU SULAWESI TENGAH

PEMODELAN TIME SERIES DENGAN PROSES ARIMA UNTUK PREDIKSI INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) DI PALU SULAWESI TENGAH JIMT Vol. 12 No. 2 Desember 2016 (Hal 149-159) ISSN : 2450 766X PEMODELAN TIME SERIES DENGAN PROSES ARIMA UNTUK PREDIKSI INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) DI PALU SULAWESI TENGAH 1 Y. Wigati, 2 Rais, 3 I.T.

Lebih terperinci

PRINCIPAL COVARIATE REGRESSION PADA DATA RUNTUN WAKTU

PRINCIPAL COVARIATE REGRESSION PADA DATA RUNTUN WAKTU PRINCIPAL COVARIATE REGRESSION PADA DATA RUNTUN WAKTU Nuruma Nurul Malik 1, Fevi Novkaniza 2 Departemen Matematika FMIPA UI, Depok Email korespondensi : fevi.novkaniza@sci.ui.ac.id Abstrak Pada suatu data

Lebih terperinci

STUDI KAUSALITAS GRANGER ANTARA NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP USD DAN AUD MENGGUNAKAN ANALISIS VAR

STUDI KAUSALITAS GRANGER ANTARA NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP USD DAN AUD MENGGUNAKAN ANALISIS VAR Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 16 Mei 2009 STUDI KAUSALITAS GRANGER ANTARA NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP USD DAN AUD MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Evaluasi variabel makroekonomi dalam transisi rating kredit dengan menggunakan metode Macro Simulation Approach dilakukan sebagai berikut: 4.1 Sumber Data Dalam penelitian

Lebih terperinci

PREDIKSI PERGERAKAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA SERIKAT MENGGUNAKAN HIDDEN MARKOV MODEL (HMM)

PREDIKSI PERGERAKAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA SERIKAT MENGGUNAKAN HIDDEN MARKOV MODEL (HMM) Jurnal LOG!K@, Jilid 6, No 1, 2016, Hal 32-41 ISSN 1978 8568 PREDIKSI PERGERAKAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA SERIKAT MENGGUNAKAN HIDDEN MARKOV MODEL (HMM) Mahmudi dan Ardi Program Studi Matematika,

Lebih terperinci

TEORI DASAR DERET WAKTU M A T O P I K D A L A M S T A T I S T I K A II 22 J A N U A R I 2015 U T R I W E N I M U K H A I Y A R

TEORI DASAR DERET WAKTU M A T O P I K D A L A M S T A T I S T I K A II 22 J A N U A R I 2015 U T R I W E N I M U K H A I Y A R TEORI DASAR DERET WAKTU M A 5 2 8 3 T O P I K D A L A M S T A T I S T I K A II 22 J A N U A R I 2015 U T R I W E N I M U K H A I Y A R DERET WAKTU Deret waktu sendiri tidak lain adalah himpunan pengamatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Relasi antara himpunan barisan dari data lalu diukur berdasarkan waktu untuk meramal nilai masa depan, di investigasi dengan peramalan time series, banyak alat statistika

Lebih terperinci

BAB III MIXED GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (MGWR)

BAB III MIXED GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (MGWR) BAB III MIXED GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION 3.1 Mixed Geographically Weighted Regression Model Mixed Geographically Weighted Regression merupakan model kombinasi atau gabungan antara regresi global

Lebih terperinci

ESTIMASI VOLATILITY (σ) DARI MODEL AR(p) MENGGUNAKAN METODE MARKOV CHAIN MONTE CARLO (MCMC)

ESTIMASI VOLATILITY (σ) DARI MODEL AR(p) MENGGUNAKAN METODE MARKOV CHAIN MONTE CARLO (MCMC) ESTIMASI VOLATILITY (σ) DARI MODEL AR(p) MENGGUNAKAN METODE MARKOV CHAIN MONTE CARLO (MCMC) Radite Astana Murti 1), Bambang Susanto 2), dan Hanna Arini Parhusip 3) 1) Mahasiswa Program Studi Matematika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dikemukakan metode-metode yang akan digunakan pada bab selanjutnya. Metode-metode pada bab ini yaitu metode Value at Risk dengan pendekatan distribusi normal

Lebih terperinci

BAB III PERLUASAN MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD DENGAN VARIABEL TERIKAT OLEH WAKTU

BAB III PERLUASAN MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD DENGAN VARIABEL TERIKAT OLEH WAKTU BAB III PERLUASAN MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD DENGAN VARIABEL TERIKAT OLEH WAKTU 3.1 Model Regresi Cox Proportional Hazard dengan Variabel Terikat oleh Waktu Model regresi Cox proportional hazard

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan dari berbagai sumber yaitu Badan Pusat Statistik (BPS), Food and

BAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan dari berbagai sumber yaitu Badan Pusat Statistik (BPS), Food and BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang dikumpulkan dari berbagai sumber yaitu Badan Pusat Statistik (BPS), Food and

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Engle [7] melakukan penelitian mengenai model yang mengatasi efek heteroskedastisitas yaitu model autoregressive conditional heteroskedasticity (ARCH) yang diterapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. transaksi berjalan di Indonesia periode adalah anggaran pemerintah,

BAB III METODE PENELITIAN. transaksi berjalan di Indonesia periode adalah anggaran pemerintah, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara kebijakan fiskal dan transaksi berjalan tergantung pada rasio utang luar negeri terhadap PDB

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Modal, Dinas Penanaman Modal Kota Cimahi, Pemerintah Kota Cimahi, BPS Pusat

III. METODOLOGI PENELITIAN. Modal, Dinas Penanaman Modal Kota Cimahi, Pemerintah Kota Cimahi, BPS Pusat III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data tenaga kerja, PDRB riil, inflasi, dan investasi secara berkala yang ada di kota Cimahi.

Lebih terperinci

Distribusi Weibull Power Series

Distribusi Weibull Power Series Distribusi Weibull Power Series Maulida Yanti 1, Sarini S.Si.,M.Stats 2 1 Mahasiswa Departemen Matematika, FMIPA UI, Kampus UI Depok, 16424 2 Staff Pengajar Departemen Matematika, FMIPA UI, Kampus UI Depok,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah perilaku prosiklikalitas perbankan di

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah perilaku prosiklikalitas perbankan di BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah perilaku prosiklikalitas perbankan di Indonesia pada tahun 2007M01 2016M09. Pemilihan pada periode tahun yang digunakan adalah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif. Definisi dari penelitian deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan

Lebih terperinci

(M.9) PEMODELAN MELEK HURUF DAN RATA-RATA LAMA STUDI DENGAN PENDEKATAN MODEL BINER BIVARIAT

(M.9) PEMODELAN MELEK HURUF DAN RATA-RATA LAMA STUDI DENGAN PENDEKATAN MODEL BINER BIVARIAT Univeitas Padjadjaran, 3 November 00 (M.9) PEMODELAN MELEK HURUF DAN RATA-RATA LAMA STUDI DENGAN PENDEKATAN MODEL BINER BIVARIAT Vita Ratnasari, Purhadi, Ismaini, Suhartono Mahasiswa S3 Jurusan Statistika

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian tentang risiko harga sayuran di Indonesia mencakup komoditas kentang, kubis, dan tomat dilakukan di Pasar Induk Kramat Jati, yang

Lebih terperinci

BAB III GENERALIZED SPACE TIME AUTOREGRESSIVE. Model GSTAR adalah salah satu model yang banyak digunakan untuk

BAB III GENERALIZED SPACE TIME AUTOREGRESSIVE. Model GSTAR adalah salah satu model yang banyak digunakan untuk BAB III GENERALIZED SPACE TIME AUTOREGRESSIVE 3.1 Indeks Gini Model GSTAR adalah salah satu model yang banyak digunakan untuk memodelkan dan meramalkan data deret waktu dan lokasi. Model ini merupakan

Lebih terperinci

Perbandingan Metode Kalman Filter, Extended Kalman Filter, dan Ensemble Kalman Filter pada Model Penyebaran Virus HIV/AIDS

Perbandingan Metode Kalman Filter, Extended Kalman Filter, dan Ensemble Kalman Filter pada Model Penyebaran Virus HIV/AIDS J. Math. and Its Appl. E-ISSN: 2579-8936 P-ISSN: 1829-605X Vol. 15, No. 1, Maret 2018, 17-29 Perbandingan Metode Kalman Filter, Extended Kalman Filter, dan Ensemble Kalman Filter pada Model Penyebaran

Lebih terperinci

PENENTUAN RESIKO INVESTASI DENGAN MODEL GARCH PADA INDEKS HARGA SAHAM PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK.

PENENTUAN RESIKO INVESTASI DENGAN MODEL GARCH PADA INDEKS HARGA SAHAM PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK. Jurnal Matematika UNAND Vol. VI No. 1 Hal. 25 32 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PENENTUAN RESIKO INVESTASI DENGAN MODEL GARCH PADA INDEKS HARGA SAHAM PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (b) Variabel independen yang biasanya dinyatakan dengan simbol

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (b) Variabel independen yang biasanya dinyatakan dengan simbol BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Regresi Regresi adalah suatu studi statistik untuk menjelaskan hubungan dua variabel atau lebih yang dinyatakan dalam bentuk persamaan. Salah satu variabel merupakan variabel

Lebih terperinci

KAJIAN MODEL MARKOV WAKTU DISKRIT UNTUK PENYEBARAN PENYAKIT MENULAR PADA MODEL EPIDEMIK SIR. Oleh: RAFIQATUL HASANAH NRP.

KAJIAN MODEL MARKOV WAKTU DISKRIT UNTUK PENYEBARAN PENYAKIT MENULAR PADA MODEL EPIDEMIK SIR. Oleh: RAFIQATUL HASANAH NRP. TUGAS AKHIR KAJIAN MODEL MARKOV WAKTU DISKRIT UNTUK PENYEBARAN PENYAKIT MENULAR PADA MODEL EPIDEMIK SIR Oleh: RAFIQATUL HASANAH NRP. 1208 100 021 Dosen Pembimbing: Dra. Laksmi Prita Wardhani, M.Si. Drs.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. merupakan data time series dari bulan Januari 2002 sampai Desember Data

METODE PENELITIAN. merupakan data time series dari bulan Januari 2002 sampai Desember Data 23 III. METODE PENELITIN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan data time series dari bulan Januari 2002 sampai Desember 2009. Data

Lebih terperinci

ANALISIS PENDUDUK BEKERJA BERDASARKAN SEKTOR PEKERJAAN DAN JAM KERJA MENGGUNAKAN REGRESI PROBIT BIVARIAT DI PROVINSI ACEH

ANALISIS PENDUDUK BEKERJA BERDASARKAN SEKTOR PEKERJAAN DAN JAM KERJA MENGGUNAKAN REGRESI PROBIT BIVARIAT DI PROVINSI ACEH ANALISIS PENDUDUK BEKERJA BERDASARKAN SEKTOR PEKERJAAN DAN JAM KERJA MENGGUNAKAN REGRESI PROBIT BIVARIAT DI PROVINSI ACEH Rizal Rahmad 1, Toni Toharudin 2, Anna Chadijah 3 Prodi Master Statistika Terapan,

Lebih terperinci

Estimasi MCMC untuk Model GARCH(1,1) Studi Kasus: Kurs beli JPY dan EUR terhadap IDR

Estimasi MCMC untuk Model GARCH(1,1) Studi Kasus: Kurs beli JPY dan EUR terhadap IDR SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 25 Estimasi MCMC untuk Model GARCH(,) Studi Kasus: Kurs beli JPY dan EUR terhadap IDR Fransisca Cynthia Salim ), Didit Budi Nugroho 2), Bambang

Lebih terperinci

BAB IV STUDI KASUS. Indeks merupakan daftar harga sekarang dibandingkan dengan

BAB IV STUDI KASUS. Indeks merupakan daftar harga sekarang dibandingkan dengan BAB IV STUDI KASUS 4.1 Indeks Harga Konsumen Indeks merupakan daftar harga sekarang dibandingkan dengan sebelumnya menurut persentase untuk mengetahui turun naiknya harga barang. Indeks Harga Konsumen

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan teori-teori yang menjadi dasar dan landasan dalam penelitian sehingga membantu mempermudah pembahasan selanjutnya. Teori tersebut meliputi arti dan peranan

Lebih terperinci

BAB III PEMODELAN DATA IHSG DAN LAJU INFLASI INDONESIA MENGGUNAKAN VECTOR AUTOREGRESSIVE WITH EXOGENOUS VARIABLE (VARX)

BAB III PEMODELAN DATA IHSG DAN LAJU INFLASI INDONESIA MENGGUNAKAN VECTOR AUTOREGRESSIVE WITH EXOGENOUS VARIABLE (VARX) BAB III PEMODELAN DATA IHSG DAN LAJU INFLASI INDONESIA MENGGUNAKAN VECTOR AUTOREGRESSIVE WITH EXOGENOUS VARIABLE (VARX) 3.1 Model Vector Autoregressive (VAR) Model Vector Autoregressive (VAR) adalah model

Lebih terperinci

PENDETEKSIAN KRISIS KEUANGAN DI INDONESIA BERDASARKAN INDIKATOR RASIO CADANGAN INTERNASIONAL TERHADAP M2 (UANG BEREDAR)

PENDETEKSIAN KRISIS KEUANGAN DI INDONESIA BERDASARKAN INDIKATOR RASIO CADANGAN INTERNASIONAL TERHADAP M2 (UANG BEREDAR) PENDETEKSIAN KRISIS KEUANGAN DI INDONESIA BERDASARKAN INDIKATOR RASIO CADANGAN INTERNASIONAL TERHADAP M2 (UANG BEREDAR) oleh DIAH PUTRI UTAMI NIM. M0110018 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

PEMODELAN DATA TIME SERIES DENGAN METODE BOX-JENKINS

PEMODELAN DATA TIME SERIES DENGAN METODE BOX-JENKINS PEMODELAN DATA TIME SERIES DENGAN METODE BOX-JENKINS Rais 1 1 Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tadulako, email: rais76_untad@yahoo.co.id Abstrak Metode Box-Jenkins

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. minyak kelapa sawit Indonesia yang dipengaruhi oleh harga ekspor minyak

BAB III METODE PENELITIAN. minyak kelapa sawit Indonesia yang dipengaruhi oleh harga ekspor minyak BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa seberapa besar volume ekspor minyak kelapa sawit Indonesia yang dipengaruhi oleh harga ekspor minyak kelapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sering terdapat tenggang waktu (time lag) antara kesadaran akan peristiwa atau kebutuhan mendatang dengan peristiwa itu sendiri. Adanya waktu tenggang ini merupakan

Lebih terperinci

SENSITIFITAS MODEL GARCH UNTUK MENGATASI HETEROKEDASTIK PADA DATA DERET WAKTU

SENSITIFITAS MODEL GARCH UNTUK MENGATASI HETEROKEDASTIK PADA DATA DERET WAKTU SENSITIFITAS MODEL GARCH UNTUK MENGATASI HETEROKEDASTIK PADA DATA DERET WAKTU Asep Saefuddin, Anang Kurnia dan Sutriyati Departemen Statistika FMIPA IPB Ringkasan Data deret waktu pada bidang keuangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan

BAB II LANDASAN TEORI. Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan datum yang berisi fakta-fakta serta gambaran suatu fenomena yang dikumpulkan, dirangkum, dianalisis, dan

Lebih terperinci