PEMBAHASAN Analisis Diskriminan terhadap Tanaman M-1
|
|
- Lanny Santoso
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PEMBAHASAN Analisis Diskriminan terhadap Tanaman M-1 Perlakuan irradiasi sinar gamma menyebabkan tanaman mengalami gangguan pertumbuhan dan menunjukkan gejala tanaman tidak normal. Gejala ketidaknormalan yang ditemukan antara lain: batang menjadi pendek, perubahan warna bunga, warna biji, bentuk daun, motif daun, dan jumlah anak daun. Dickison (2000) menyatakan bahwa respon tanaman terhadap radiasi ionisasi bermacam-macam, antara lain: hilangnya dominansi apikal, percabangan tidak normal, serta perubahan pada anatomi dan morfologi daun. Perubahan morfologi daun meliputi menyusutnya ukuran daun, perubahan bentuk, warna dan tekstur. Hasil uji keragaman menunjukkan perbedaan yang sangat nyata dari dua belas populasi asal (Lampiran 1). Perbedaan tersebut terlihat pada semua karakter yang diamati kecuali warna polong. Warna polong tanaman kontrol pada kedua kultivar adalah coklat. Pada tanaman M-1 diperoleh tanaman yang memiliki warna polong coklat muda, namun karakter ini hanya muncul pada beberapa populasi saja. Sehingga tidak menyebabkan perbedaan yang nyata terhadap populasi tersebut. Hasil analisis diskriminan menunjukkan adanya keragaman di dalam populasi yang cukup besar pada duabelas populasi awal. Duabelas populasi tersebut menyebar secara tumpang tindih ke kelompok populasi lain yang memiliki kemiripan karakter (Tabel 1). Penyebaran ini disebabkan oleh pengaruh irradiasi yang diberikan pada tanaman yang berbeda-beda. Pada dosis irradiasi rendah, intensitas irradiasi yang diterima tanaman sedikit sehingga tingkat kerusakan juga kecil. Akibatnya tanaman dengan dosis irradiasi rendah akan mengelompok dengan sesama dosis rendah. Sebaliknya pada dosis tinggi, intensitas irradiasi yang diterima tanaman juga tinggi sehingga tingkat kerusakan menjadi besar. Akibatnya tanaman akan mengelompok dengan sesama dosis tinggi. Populasi 2 dan 3 sebagian besar memiliki karakter mirip dengan populasi 1 (Lumut wild type). Hal ini diduga karena dosis irradiasi yang diterima relatif rendah sehingga perubahan karakternya tidak terlalu besar. Populasi 4, 5 dan 6
2 32 sebagian besar mengelompok menjadi satu kelompok sehingga terpisah dari populasi 1, 2 dan 3. Populasi tersebut berasal dari kultivar Lumut dosis 0.3 sampai 0.5 kgy. Dosis 0.3 sampai 0.5 kgy merupakan dosis yang cukup tinggi sehingga menghasilkan perubahan karakter yang lebih besar. Sesuai dengan pendapat Broertjes & Harten (1988) bahwa frekuensi mutasi meningkat dengan meningkatnya dosis (secara linier untuk sinar X dan Gamma). Penyebaran populasi juga terjadi pada kultivar Slamet. Populasi 7 merupakan kelompok populasi Slamet wild type yang sebagian besar masuk ke dalam kelompok 7. Kultivar Slamet relatif lebih seragam dibandingkan Lumut. Tanaman wild type (kontrol) mencapai 97.3% yang memiliki persamaan karakter dan hanya 2.7% yang bergeser ke populasi lain. Populasi 8 dan 9 menunjukkan adanya perubahan terhadap karakter wild type walaupun perubahannya tidak terlalu banyak. Hal ini dapat dilihat dari penyebaran kedua populasi tersebut yang tidak terlalu jauh bergeser dari wild type (Tabel 1). Namun populasi 10, 11 dan 12 mengalami pergeseran yang sangat jauh dari wild type. Sehingga dari populasi inilah diperoleh banyak mutan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan mutan, sehingga dari perubahan karakter masing-masing populasi dapat ditentukan populasi mana saja yang mengalami mutasi (dalam hal ini berbeda dengan wild type). Analisis diskriminan terhadap dua belas populasi awal menghasilkan enam kelompok baru, yaitu kelompok A, B, C, D, E dan F (Tabel 2). Kelompok B, C, E dan F memiliki karakter yang berbeda dengan wild type kedua kultivar. Keempat grup tersebut secara umum memiliki karakter ukuran batang yang lebih pendek, jumlah cabang lebih sedikit, buku subur dan buku total lebih sedikit, polong isi dan polong total lebih sedikit, jumlah biji dan berat total lebih kecil, umur mulai bunga dan umur polong masak lebih lama. Namun berat 100 bijinya lebih besar yang berarti ukuran biji relatif lebih besar dibandingkan wild type. Adanya perbedaan karakter ini menunjukkan bahwa keempat grup tersebut sudah mengalami mutasi, namun untuk menentukan apakah suatu tanaman sudah stabil mutasinya, harus dilakukan uji stabilitas dengan cara menanam kembali dan dilihat segregasinya. Kelompok B dan E memiliki ukuran batang yang lebih pendek dibandingkan populasi kontrol (A dan D). Namun jika dibandingkan dengan kelompok C dan F,
3 33 kelompok ini memiliki ukuran batang yang masih relatif lebih tinggi. Kelompok C dan F merupakan kelompok yang anggotanya kebanyakan berasal dari dosis irradiasi 0.3, 0.4 dan 0.5 kgy pada kultivar Lumut dan Slamet. Kelompok ini memiliki ukuran batang yang paling pendek jika dibandingkan dengan populasi lain. Karakter pendek merupakan salah satu indikator suatu tanaman kehilangan Gα (Fujisawa et al. 1999), sehingga karakter pendek menjadi prioritas dalam penelitian ini. Terjadinya perubahan berbagai karakter secara umum diduga disebabkan oleh tingginya dosis irradiasi yang diterima tanaman. Menurut Ratma (1988) makin besar dosis irradiasi gamma makin besar pula kerusakan genetik maupun fisiologik yang ditimbulkannya. Tipe-Tipe Mutan pada Tanaman M-1 dan Uji Stabilitas pada Tanaman M-2 Kedelai yang diradiasi dengan sinar gamma menunjukkan perubahan terhadap karakter wild type. Radiasi sinar gamma merupakan radiasi ionisasi. Bentuk radiasi ini dapat menembus sel-sel dan jaringan dengan mudah (Pai 1999), sehingga dapat menyebabkan perubahan pada materi genetiknya. Menurut Jusuf (2001), Jika terjadi perubahan pada DNA maka akan menyebabkan terjadinya perubahan kodon-kodon mrna, dan akhirnya menyebabkan terjadinya perubahan asam amino tertentu pada protein yang disandikannya. Perubahan protein atau enzim akan menyebabkan perubahan metabolisme serta fenotip organisme. Besar kecilnya jumlah asam amino yang berubah akan menentukan besar kecilnya perubahan fenotip pada organisme tersebut. Tanaman M-1 memiliki karakter yang berbeda-beda jika dibandingkan dengan tanaman wild type. Perbedaan tampak pada karakter warna biji, warna bunga, jumlah anak daun, bentuk daun, motif daun, ukuran biji, dan ukuran batang. Uji stabilitas pada tanaman M-2 diperlukan untuk melihat ada tidaknya segregasi pada karakter tanaman tersebut. Tanaman yang mengalami segregasi berarti hanya mengalami perubahan karakter sementara dan belum stabil. Sehingga tanaman demikian tidak bisa disebut mutan. Karakter warna biji dan motif daun merupakan karakter yang tidak terwariskan, karena terjadi segregasi
4 34 pada generasi M-2. Sehingga kedua macam mutan ini dalam uji stabilitas tidak disajikan. Sinar gamma merupakan salah satu mutagen yang mempunyai energi yang sangat besar sehingga dapat menimbulkan perubahan karakter pada tanaman yang diradiasi. Perubahan karakter yang bermacam-macam, terjadi karena bagian yang terkena radiasi tidak sama. Karakter warna biji kedelai mengalami perubahan dari warna normal. Kulit biji kedelai umumnya berwarna coklat, kuning, atau hitam atau kombinasi dari warna tersebut tergantung dari pigmen antosianin dalam sel, klorofil dalam plastida serta kombinasi pigmen-pigmen lapisan palisade pada epidermis (Lamina 1989). Kedelai kultivar Lumut memiliki warna biji hijau kekuningan, sedangkan kultivar Slamet memiliki warna biji kuning. Warna biji yang dihasilkan pada kultivar Lumut yang diradiasi adalah kuning, kuning kecoklatan dan hijau kehitaman, sedangkan kultivar Slamet meliputi coklat, krem dan kuning kehijauan (Gambar 2). Frekuensi mutan warna biji pada kultivar Slamet (M-1) lebih besar dibandingkan kultivar Lumut. Frekuensi mutan tertinggi dihasilkan pada dosis 0.4 kgy kultivar Slamet (Tabel 3). Hasil uji kestabilan mutan menunjukkan bahwa warna biji pada M-2 baik pada kultivar Lumut maupun Slamet berubah kembali seperti tanaman wild type. Perubahan warna biji diduga hanya merupakan respon fisiologis akibat besarnya dosis irradiasi yang diterima tanaman, sehingga tidak diwariskan. Karakter warna bunga pada kedelai yang diradiasi juga mengalami perubahan. Kedelai kultivar Lumut dan Slamet wild type memiliki warna bunga ungu. Irradiasi sinar gamma menyebabkan perubahan warna bunga kedelai menjadi ungu muda dan putih. Warna bunga dikendalikan oleh satu pasang gen yaitu W1 dan w1 (Wilcox 1987) dengan sifat ungu dominan. Hartwig dan Hinson (1962) dalam Wilcox (1987) melaporkan bahwa warna bunga juga dikendalikan oleh gen W3 dan W4. Warna bunga ungu umumnya bergenotip W1W3W4, sedangkan putih bergenotip W1w3w4. Munculnya warna bunga ungu muda pada M-1 diduga karena adanya mutasi pada gen pengendali warna bunga. Menurut Jusuf (2001) perubahan warna dapat terjadi karena mutasi gen telah menyebabkan terjadinya perubahan proses metabolisme produksi pigmen warna tersebut.
5 35 Jika dilihat pada generasi M-2 tampak bahwa semua warna bunga ungu muda mengalami segregasi (Tabel 9). Hal ini menunjukkan bahwa secara genotip warna bunga tersebut tidak mengalami perubahan. Warna bunga putih bersifat stabil karena tidak terjadi segregasi pada generasi M-2. Mutan warna bunga hanya diperoleh dari kultivar Lumut. Perbedaan tersebut diduga karena adanya perbedaan sensitifitas dari kedua kultivar. Menurut Ismachin (1988) efektivitas irradiasi yang diberikan pada tanaman dipengaruhi oleh perbedaan kepekaan terhadap irradiasi. Selain itu terjadinya mutasi sangat tergantung pada terkena tidaknya gen yang mengendalikan fungsi tertentu, yang dalam hal ini mengendalikan warna bunga. Karakter jumlah anak daun, bentuk daun dan motif daun pada kedelai yang diradiasi menunjukkan perbedaan terhadap wild type. Perbedaan karakter ditunjukkan oleh adanya variasi pada jumlah anak daun (beranak daun 1, 2, 4 dan 5), bentuk daun (bulat dan memanjang) maupun motif daun (pinggiran putih, totol tua muda, keriput dan tebal gelap) (Gambar 4-6). Kultivar Lumut memiliki frekuensi mutan lebih tinggi dibandingkan Slamet untuk ke tiga karakter tersebut (Tabel 5-7). Hasil uji kestabilan pada M-2 menunjukkan bahwa sebagian mutan jumlah anak daun dan bentuk daun tidak mengalami segregasi, artinya karakter tersebut sudah stabil. Karakter motif daun mengalami segregasi pada semua tanaman M-2. Variasi tersebut diduga akibat adanya perubahan gen-gen yang mengendalikan tiga karakter tersebut, sehingga muncul karakter baru yang menyimpang dari tanaman normal. Ukuran biji kedelai kultivar Lumut lebih kecil dibandingkan Slamet (Gambar 7). Induksi irradiasi pada kedua kultivar menghasilkan perubahan ukuran biji pada kultivar Lumut tapi tidak pada Slamet. Biji yang dihasilkan memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan wild type. Perubahan ukuran biji diduga karena kedelai pada saat menerima energi radiasi, gen-gen tertentu menjadi tidak aktif. Sementara itu energi diterima dalam jumlah besar, akibatnya muncul mekanisme untuk menyimpan energi tersebut dalam bentuk lain, dalam hal ini disimpan sebagai sumber cadangan makanan. Jika dilihat dari frekuensi mutan yang sudah dibahas sebelumnya, secara umum kultivar Lumut memiliki frekuensi mutan lebih tinggi. Kultivar ini lebih
6 36 mampu bertahan pada dosis irradiasi tinggi dibandingkan Slamet yang ditunjukkan oleh tingkat letalitas yang lebih rendah pada Lumut. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan sensitifitas dari kedua kultivar sehingga menyebabkan perbedaan dalam memberikan respon terhadap stimulus dari lingkungan. Karakter pendek menjadi prioritas dalam penelitian ini karena menjadi salah satu indikator tanaman mengalami mutasi Gα. Irradiasi gamma telah banyak dilaporkan dapat menginduksi tanaman sehingga mengalami gangguan pertumbuhan dan menghasilkan mutan pendek. Yulidar (2003) melaporkan bahwa irradiasi gamma dapat menghambat pertumbuhan tanaman krisan. Irradiasi gamma juga menyebabkan penurunan tinggi plantlet krisan dan tinggi krisan dilapangan (Kendarini 2006), serta menghasilkan mutan kedelai pendek pada dosis 0.2 dan 0.4 kgy (Ratma 1988). Mutan kedelai pendek banyak diperoleh dari dosis 0.3 sampai 0.5 kgy pada kedua kultivar (Tabel 8 dan 12). Terjadinya mutan pendek diduga telah terjadi mutasi pada gen Gα. Tanaman padi yang kehilangan Gα menyebabkan tanaman tersebut menjadi kerdil (Fujisawa et al. 1999). Menurut Fujisawa et al. (2001), Gα terlibat di dalam perpanjangan batang tanaman padi. Gα juga berperan dalam pemanjangan tabung polen pada bunga lily (Ma et al. 1999), transduksi sinyal auksin (Fairley-Grenot & Assmann 1991) serta terlibat dalam induksi giberelin dari gen α-amylase pada sel aleuron oat (Jones et al. 1998). Oleh karena itu terjadinya perubahan pada gen Gα menyebabkan gangguan perpanjangan batang tanaman yang berakibat pertumbuhan tanaman menjadi terhambat sehingga tanaman menjadi pendek atau kerdil. Subunit Gα juga dapat meningkatkan level IP 3 pada tanaman kedelai (Legendre et al. 1993). IP 3 berperan penting sebagai second messenger dalam transduksi sinyal terhadap berbagai stimulus dari luar yang diterima oleh tanaman. Perubahan pada Gα menyebabkan terganggunya proses pensinyalan sel, akibatnya terjadi gangguan proses metabolisme sel yang pada akhirnya akan menyebabkan gangguan pertumbuhan.
7 37 Konfirmasi Mutasi Gα dengan Observasi Stomata dan Ekspresi Gen Indikator lain bahwa tanaman mengalami mutasi Gα adalah mengalami perubahan pembukaan stomata (Assmann 1996). Untuk memastikan bahwa tanaman pendek tersebut mengalami mutasi pada gen Gα dilakukan deteksi terhadap kondisi stomata dan ekspresi gennya. Stomata tanaman mutan cenderung menutup jika dibandingkan dengan wild type. Menurut Aharon et al. (1998), subunit Gα diketahui dapat mengaktifkan kanal kalsium (Ca 2+ ) pada membran plasma sehingga meningkatkan level Ca 2+ di sitoplasma pada tomat. Protein heterotrimerik-g juga berperan dalam regulasi dari influk kanal ion K + pada sel penjaga (Wu & Assmann 1994). Adanya peran Gα tersebut, maka tanaman yang mengalami mutasi Gα menjadi turun aktivitas kanal Ca 2+ dan kanal ion K + pada sel penjaga. Kanal K + merupakan komponen penting untuk respon terintegrasi gerakan stomata. Penurunan aktivitas kanal tersebut menyebabkan gangguan pada respon seluler terhadap stimulus dari lingkungan. Tanaman wild type tidak mengalami gangguan pada gerakan stomata karena tidak terjadi penurunan aktivitas kanal K +. Hal ini menyebabkan perbedaan perilaku stomata antara tanaman wild type dengan tanaman mutan. Dilihat dari ekspresi gen Gα, terdapat perbedaan antara tanaman wild type dengan mutan. Analisis molekuler baru dilakukan pada Slamet wild type (kontrol) dan satu tanaman yang diduga mutan dari kultivar Slamet. Hasil PCR dengan primer spesifik Gα menunjukkan adanya perbedaan pada dua tanaman yang diperiksa. Tanaman wild type menghasilkan pita berukuran 1380 pb, sedangkan pada tanaman yang diduga mutan tidak dihasilkan pita. Berarti Gα pada tanaman tersebut tidak diekspresikan. Kehilangan ekspresi gen Gα pada tanaman mutan diduga telah terjadi mutasi pada Gα. Menurut Weiss et al. (1997) subunit Gα terdapat dalam membran plasma tanaman Arabidopsis dan padi (Iwasaki et al. 1997). Hilangnya ekspresi gen Gα diduga akibat besarnya energi irradiasi gamma yang diterima, mengingat posisi Gα yang berada pada membran plasma sel tanaman.
TINJAUAN PUSTAKA Mutasi
TINJAUAN PUSTAKA Mutasi Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada materi genetik sehingga menyebabkan perubahan ekspresi. Perubahan dapat terjadi pada tingkat pasangan basa, tingkat satu ruas DNA, bahkan
Lebih terperinciINDUKSI MUTASI DENGAN IRRADIASI SINAR GAMMA PADA KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill) KULTIVAR SLAMET DAN LUMUT SIH HARTINI
INDUKSI MUTASI DENGAN IRRADIASI SINAR GAMMA PADA KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill) KULTIVAR SLAMET DAN LUMUT SIH HARTINI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS
Lebih terperinciINDUKSI MUTASI DENGAN IRRADIASI SINAR GAMMA PADA KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill) KULTIVAR SLAMET DAN LUMUT SIH HARTINI
INDUKSI MUTASI DENGAN IRRADIASI SINAR GAMMA PADA KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill) KULTIVAR SLAMET DAN LUMUT SIH HARTINI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Karakteristik Lahan Kering Masam
4 TINJAUAN PUSTAKA Karakteristik Lahan Kering Masam Definisi lahan kering adalah lahan yang pernah digenangi atau tergenang air pada sebagian besar waktu dalam setahun (Mulyani et al., 2004). Menurut Mulyani
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Morfologi dan Syarat Tumbuh Tanaman Kedelai. Kedelai merupakan tanaman asli subtropis dengan sistem perakaran terdiri dari
7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Morfologi dan Syarat Tumbuh Tanaman Kedelai Kedelai merupakan tanaman asli subtropis dengan sistem perakaran terdiri dari sebuah akar tunggang yang terbentuk dari calon akar,
Lebih terperinciPENDAHULUAN. ternyata dari tahun ke tahun kemampuannya tidak sama. Rata-rata
PENDAHULUAN Latar Belakang Tanaman kedelai merupakan tanaman hari pendek dan memerlukan intensitas cahaya yang tinggi. Penurunan radiasi matahari selama 5 hari atau pada stadium pertumbuhan akan mempengaruhi
Lebih terperincidaun, panjang daun, dan lebar daun), peubah morfologi (warna daun, tekstur daun, warna batang, dan indeks warna hijau relatif daun), anatomi daun
93 PEMBAHASAN UMUM Perbaikan sifat genetik dari tanaman dapat melalui pemuliaan, baik konvensional maupun modern (Soedjono 2003). Bahan tanaman yang digunakan didapatkan dengan cara meningkatkan keragaman
Lebih terperinciLampiran 1. Deskripsi Tanaman Kedelai Varietas Argomulyo VARIETAS ARGOMULYO
Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Kedelai Varietas Argomulyo VARIETAS ARGOMULYO Asal : Introduksi dari Thailand oleh PT. Nestle Indonesia tahun 1988 dengan nama asal Nakhon Sawan I Nomor Galur : - Warna hipokotil
Lebih terperinciLampiran 1. Deskripsi Tanaman Kedelai Varietas Argomulyo VARIETAS ARGOMULYO
Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Kedelai Varietas Argomulyo VARIETAS ARGOMULYO Asal : Introduksi dari Thailand oleh PT. Nestle Indonesia tahun 1988 dengan nama asal Nakhon Sawan I Nomor Galur : - Warna hipokotil
Lebih terperinciINDUKSI MUTASI DENGAN IRRADIASI SINAR GAMMA PADA KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill) KULTIVAR SLAMET DAN LUMUT SIH HARTINI
INDUKSI MUTASI DENGAN IRRADIASI SINAR GAMMA PADA KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill) KULTIVAR SLAMET DAN LUMUT SIH HARTINI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS
Lebih terperinciakan muncul di batang tanaman (Irwan, 2006).
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tanaman kedelai dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom : Plantae; Divisi : Spermatophyta; Kelas : Dicotyledoneae; Ordo : Rosales; Famili : Papilionaceae (Leguminosae);
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai (Glycine max [L.] Merrill) merupakan salah satu tanaman
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kedelai 2.1.1 Taksonomi dan Morfologi Tanaman kedelai (Glycine max [L.] Merrill) merupakan salah satu tanaman pangan dari famili Leguminosae yang berumur pendek. Secara
Lebih terperinciIV. INDUKSI MUTASI DENGAN SINAR GAMMA
Latar Belakang IV. INDUKSI MUTASI DENGAN SINAR GAMMA MELALUI IRADIASI TUNGGAL PADA STEK PUCUK ANYELIR (Dianthus caryophyllus) DAN UJI STABILITAS MUTANNYA SAMPAI GENERASI MV3 Pendahuluan Perbaikan sifat
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Proliferasi Kalus Embriogenik Kalus jeruk keprok Garut berasal dari kultur nuselus yang diinduksi dalam media dasar MS dengan kombinasi vitamin MW, 1 mgl -1 2.4 D, 3 mgl -1 BAP, 300
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai telah dibudidayakan sejak abad ke-17 dan telah ditanam di berbagai daerah di
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kedelai 2.1.1 Klasifikasi tanaman kedelai Kedelai telah dibudidayakan sejak abad ke-17 dan telah ditanam di berbagai daerah di Indonesia. Daerah utama penanaman kedelai
Lebih terperinciKeragaman Somaklonal. Yushi Mardiana, SP, MSi Retno Dwi Andayani, SP, MP
Keragaman Somaklonal Yushi Mardiana, SP, MSi Retno Dwi Andayani, SP, MP Mekanisme Terjadinya Keragaman Somaklonal Keragaman somaklonal adalah keragaman genetik tanaman yang terjadi sebagai hasil kultur
Lebih terperinciPENDAHULUAN. telah ditanam di Jepang, India dan China sejak dulu. Ratusan varietas telah
PENDAHULUAN Latar Belakang Kedelai (Glycine soya/ Glycine max L.) berasal dari Asia Tenggara dan telah ditanam di Jepang, India dan China sejak dulu. Ratusan varietas telah ditanam di negara tersebut dan
Lebih terperinciSebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pertanian di Fakultas Pertanian,
Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pertanian di Fakultas Pertanian,, Medan dan diharapkan dapat pula berguna bagi pihak-pihak membutuhkan. TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. fenotipe yang diamati menunjukkan kriteria keragaman yang luas hampir pada
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pada penelitian F 5 hasil persilangan Wilis x B 3570 ini ditanam 15 genotipe terpilih dari generasi sebelumnya, tetua Wilis, dan tetua B 3570. Pada umumnya
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang panjang diklasifikasikan sebagai berikut :
II. TINJAUAN PUSTAKA.1 Kacang Panjang.1.1 Klasifikasi Tanaman Kacang Panjang Tanaman kacang panjang diklasifikasikan sebagai berikut : Kerajaan Divisi Kelas Sub kelas Ordo Famili Genus : Plantae : Spermatophyta
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA A.
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Padi (Varietas Ciherang) Padi merupakan kebutuhan vital bagi manusia Indonesia sehari-hari, disebabkan setiap hari orang mengkonsumsi nasi sebagai makanan pokok. Untuk menjaga
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Kedelai merupakan tanaman asli daratan Cina dan telah dibudidayakan sejak 2500
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kedelai merupakan tanaman asli daratan Cina dan telah dibudidayakan sejak 2500 SM. Sejalan dengan makin berkembangnya perdagangan antarnegara yang terjadi pada
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kedelai ( Glycine max (L.) Merrill) merupakan salah satu tanaman penghasil
I. PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Kedelai ( Glycine max (L.) Merrill) merupakan salah satu tanaman penghasil protein dan lemak nabati yang cukup penting untuk memenuhi nutrisi tubuh manusia. Bagi industri
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Produksi kedelai di Indonesia pada tahun 2009 mencapai ton. Namun,
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Produksi kedelai di Indonesia pada tahun 2009 mencapai 974.512 ton. Namun, pada tahun 2010 produksi kedelai nasional mengalami penurunan menjadi 907.031
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Tanaman
TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Tanaman Morfologi tanaman kedelai ditentukan oleh komponen utamanya, yaitu akar, daun, batang, polong, dan biji. Akar kedelai muncul dari belahan kulit biji yang muncul di sekitar
Lebih terperinciSuhardi, S.Pt.,MP MONOHIBRID
Suhardi, S.Pt.,MP MONOHIBRID TERMINOLOGI P individu tetua F1 keturunan pertama F2 keturunan kedua Gen D gen atau alel dominan Gen d gen atau alel resesif Alel bentuk alternatif suatu gen yang terdapat
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Budidaya kedelai pada tingkat petani di Indonesia, belum diusahakan pada
TINJAUAN PUSTAKA Budidaya kedelai pada tingkat petani di Indonesia, belum diusahakan pada suatu wilayah atau daerah yang memang dalam pewilayahannya diperuntukkan sebagai areal utama pertanaman kedelai,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Pengaruh Cekaman Aluminium Terhadap Tanaman
6 TINJAUAN PUSTAKA Pengaruh Cekaman Aluminium Terhadap Tanaman Pada kondisi asam atau ph 4 aluminium di dalam tanah dalam keadaan terlarut dalam bentuk Al 3+ yaitu Al(H 2 O 2 ) 3+ 6. Ketika ph meningkat,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Morfologi dan Agroekologi Tanaman Kacang Panjang. Kacang panjang merupakan tanaman sayuran polong yang hasilnya dipanen
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Morfologi dan Agroekologi Tanaman Kacang Panjang Kacang panjang merupakan tanaman sayuran polong yang hasilnya dipanen dalam bentuk polong muda. Kacang panjang banyak ditanam di
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kedelai 2.1.1 Klasifikasi tanaman kedelai Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai jenis liar Glycine ururiencis, merupakan kedelai yang
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.)) merupakan salah satu anggota dari
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Taksonomi dan Morfologi Kacang Tunggak Kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.)) merupakan salah satu anggota dari genus Vignadan termasuk ke dalam kelompok yang disebut catjangdan
Lebih terperinciKONSEP-KONSEP DASAR GENETIKA
KONSEP-KONSEP DASAR GENETIKA Genetika merupakan salah satu bidang ilmu biologi yang mempelajari tentang pewarisan sifat atau karakter dari orang tua kepada anaknya. Ilmu genetika modern meliputi beberapa
Lebih terperinciPendahuluan. Pendahuluan. Mutasi Gen. GENETIKA DASAR Mutasi Gen
Pendahuluan GENETIKA DASAR Mutasi Gen Oleh: Dr. Ir. Dirvamena Boer, M.Sc.Agr. HP: 081 385 065 359 e-mail: dirvamenaboer@yahoo.com Fakultas Pertanian, Universitas Haluoleo, Kendari Dipublikasi di http://dirvamenaboer.tripod.com
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Padi merupakan komoditas utama penduduk Indonesia. Kebutuhan beras terus meningkat setiap tahun seiring dengan peningkatan penduduk (Sinar Tani 2011). Beras merupakan bahan
Lebih terperinciI. TINJAUAN PUSTAKA. Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Dicotyledoneae, Ordo: Polypetales, Famili:
I. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Kedelai Menurut Fachrudin (2000) di dalam sistematika tumbuhan, tanaman kedelai diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio: Spermatophyta, Subdivisio:
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kacang panjang (Vigna sinensis L.) merupakan tanaman semusim yang menjalar
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kacang panjang (Vigna sinensis L.) merupakan tanaman semusim yang menjalar dan banyak dimanfaatkan oleh manusia. Tanaman ini dapat dikonsumsi segar sebagai
Lebih terperinciBAB IV PEWARISAN SIFAT
BAB IV PEWARISAN SIFAT Apa yang akan dipelajari? Apakah gen dan kromosom itu? Bagaimanakah bunyi Hukum Mendel? Apa yang dimaksud dengan sifat resesif, dominan, dan intermediat? Faktor-faktor apakah yang
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang. Indonesia, sedangkan sisanya masih menkonsumsi jagung dan sagu. Usahatani
PENDAHULUAN Latar Belakang Beras merupakan bahan pangan pokok bagi lebih dari 95 persen penduduk Indonesia, sedangkan sisanya masih menkonsumsi jagung dan sagu. Usahatani padi banyak menyediakan lapangan
Lebih terperinciPEMBAHASAN UMUM Karakterisasi Genotipe Cabai
77 PEMBAHASAN UMUM Karakterisasi Genotipe Cabai Varietas cabai yang tahan terhadap infeksi Begomovirus, penyebab penyakit daun keriting kuning, merupakan komponen utama yang diandalkan dalam upaya pengendalian
Lebih terperinciPemanfaatan Teknik Kultur In Vitro Untuk Mendapatkan Tanaman Pisang Ambon Tahan Penyakit Fusarium
Pemanfaatan Teknik Kultur In Vitro Untuk Mendapatkan Tanaman Pisang Ambon Tahan Penyakit Fusarium Pisang merupakan salah satu komoditas buah-buahan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia karena
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Kedelai (Glycine max [L.] Merrill) berasal dari daratan Cina, yang kemudian
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kedelai 2.1.1 Klasifikasi tanaman kedelai Kedelai (Glycine max [L.] Merrill) berasal dari daratan Cina, yang kemudian tersebar ke daerah Mancuria, Korea, Jepang, Rusia,
Lebih terperinciHukum Pewarisan Sifat Mendel. Aju Tjatur Nugroho Krisnaningsih,S.Pt.,MP
Hukum Pewarisan Sifat Mendel Aju Tjatur Nugroho Krisnaningsih,S.Pt.,MP Hukum pewarisan Mendel adalah hukum pewarisan sifat pada organisme yang dijabarkan oleh Gregor Johann Mendel dalam karyanya 'Percobaan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Kentang(Solanum tuberosum L) merupakan tanaman umbi-umbian dan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Morfologi Tanaman Kentang Kentang(Solanum tuberosum L) merupakan tanaman umbi-umbian dan tergolong tanaman berumur pendek. Tumbuhnya bersifat menyemak dan menjalar dan memiliki
Lebih terperinciPENGANTAR GENETIKA DASAR HUKUM MENDEL ISTILAH DALAM GENETIKA. OLEH Dr. Hasnar Hasjim
PENGANTAR GENETIKA DASAR HUKUM MENDEL ISTILAH DALAM GENETIKA OLEH Dr. Hasnar Hasjim 1.PENGANTAR GENETIKA Genetika adalah ilmu yang mempelajari sifat keturunan yang diwariskan kepada anak cucu dan variasi
Lebih terperinciSMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal 8.1. Autotrof. Parasit. Saprofit
SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal 8.1 1. Makhluk hidup yang dapat berfotosintesis adalah makhluk hidup... Autotrof Heterotrof Parasit Saprofit Kunci Jawaban : A Makhluk hidup autotrof
Lebih terperinciGENETIKA (BIG100) Tempat : R122 Waktu Jam : 7 8 Pukul : Pengajar : Bambang Irawan Hari Supriandono
GENETIKA (BIG100) Tempat : R122 Waktu Jam : 7 8 Pukul : 12.30 14.20 Pengajar : Bambang Irawan Hari Supriandono ISI KONTRAK PERKULIAHAN DESKRIPSI TUJUAN STRATEGI MENGAJAR TUJUAN KOMPETENSI JUMLAH TATAP
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman
TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai (Capsicum sp.) berasal dari Amerika dan menyebar di berbagai negara di dunia. Cabai termasuk ke dalam famili terong-terongan (Solanaceae). Menurut
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman penghasil beras yang menjadi
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman penghasil beras yang menjadi sumber makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Peningkatan petumbuhan jumlah penduduk
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai sumber utama protein nabati. Kontribusi kedelai sangat
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kedelai (Glycine max [L.] Merrill) merupakan salah satu bahan pangan penting di Indonesia sebagai sumber utama protein nabati. Kontribusi kedelai sangat dominan dalam
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Trustinah (1993) sistematika (taksonomi) kacang tanah diklasifikasikan
7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Taksonomi dan Morfologi Menurut Trustinah (1993) sistematika (taksonomi) kacang tanah diklasifikasikan sebagai berikut. Kingdom Divisi Sub-divisi Class Ordo Famili Genus Spesies
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Sumatera Utara, Medan, dengan ketinggian tempat
Tempat dan Waktu Penelitian BAHAN DAN METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan dilahan Pertanian, Fakultas Pertanian, Medan, dengan ketinggian tempat 25 meter di atas permukaan laut, yang di mulai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedelai tetap dipandang penting oleh Pemerintah dan telah dimasukkan dalam program pangan nasional, karena komoditas ini mengandung protein nabati yang tinggi 38%, lemak
Lebih terperinciterkandung di dalam plasma nutfah padi dapat dimanfaatkan untuk merakit genotipe padi baru yang memiliki sifat unggul, dapat beradaptasi serta tumbuh
PEMBAHASAN UMUM Kebutuhan pangan berupa beras di Indonesia terus meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk. Akan tetapi di masa datang kemampuan pertanian di Indonesia untuk menyediakan beras
Lebih terperinciHUKUM MENDEL DAN PENYIMPANGANNYA
HUKUM MENDEL DAN PENYIMPANGANNYA Standar Kompetensi : Menerapkan Prinsip prinsip Genetika Tanaman dan Hewan Kompetensi Dasar : Menerapkan Hukum Mendel dan Penyimpangannya dalam Pewarisan Sifat TujuanPembelajaran
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. A. Kacang Hijau
4 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kacang Hijau Kacang hijau termasuk dalam keluarga Leguminosae. Klasifikasi botani tanman kacang hijau sebagai berikut: Divisio : Spermatophyta Subdivisio : Angiospermae Classis
Lebih terperinciyang dapat ditangkap lebih tinggi karena selain bidang tangkapan lebih besar, jumlah cahaya yang direfleksikan juga sedikit. Peningkatan luas daun
PEMBAHASAN UMUM Tanaman kedelai (Glycine max (L) Merrill) termasuk kelompok tanaman C-3 yang dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya memerlukan cahaya penuh (McNellis dan Deng 1995). Namun dalam pertanian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan sentra pertanaman kacang panjang yang mempunyai
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan sentra pertanaman kacang panjang yang mempunyai keanekaragaman genetik yang luas (Deanon dan Soriana 1967). Kacang panjang memiliki banyak kegunaan
Lebih terperinciHASIL. memindahkan kecambah ke larutan hara tanpa Al.
2 memindahkan kecambah ke larutan hara tanpa Al. Analisis Root re-growth (RRG) Pengukuran Root Regrowth (RRG) dilakukan dengan cara mengukur panjang akar pada saat akhir perlakuan cekaman Al dan pada saat
Lebih terperincimerangsang skutelum menghasilkan GA. GA dikirim ke sel-sel protein untuk membentuk enzim baru sebagai pelarut cadangan makanan.
Pertemuan : Minggu ke 13 Estimasi waktu : 150 menit Pokok Bahasan : Perkembangan buah dan biji Sub pokok bahasan : 1. Terbentuknya biji 2. Perkembangan buah 3. Perkecambahan biji 4. Penuaan dan kematian
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. jenis liar Glycine ururiencis, merupakan kedelai yang menurunkan berbagai
1 II. TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Sistematika Tanaman Kedelai Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai jenis liar Glycine ururiencis, merupakan kedelai yang menurunkan berbagai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tumbuhan merupakan organisme yang tidak dapat bergerak bebas yang pertumbuhan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tumbuhan merupakan organisme yang tidak dapat bergerak bebas yang pertumbuhan dan perkembangannya sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan sekitar seperti suhu, kelembaban,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L]. Merrill) merupakan salah satu komoditas pangan
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kedelai (Glycine max [L]. Merrill) merupakan salah satu komoditas pangan dengan kandungan protein nabati yang tinggi dan harga yang relatif murah. Kedelai
Lebih terperinciMANIPULASI TUMBUHAN MENGGUNAKAN HORMON PERTUMBUHAN TANAMAN
MANIPULASI TUMBUHAN MENGGUNAKAN HORMON PERTUMBUHAN TANAMAN Sebagai organisme yang bersifat sesil tumbuhan tidak dapat pindah dari habitatnya. Tumbuhan harus mampu mengatasi kondisi di sekitarnya termasuk
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang
17 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang terdiri dari akar tunggang, akar sekunder yang tumbuh dari akar tunggang, serta akar cabang yang
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Tinggi Tanaman. antara pengaruh pemangkasan dan pemberian ZPT paklobutrazol. Pada perlakuan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Tinggi Tanaman Dari (tabel 1) rerata tinggi tanaman menunjukkan tidak ada interaksi antara pengaruh pemangkasan dan pemberian ZPT paklobutrazol. Pada perlakuan pemangkasan menunjukan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Jagung (Zea mays L) adalah anggota keluarga Graminae, ordo Maydeae, genus Zea (Fischer
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman Jagung Jagung (Zea mays L) adalah anggota keluarga Graminae, ordo Maydeae, genus Zea (Fischer dan Palmer, 1990). Tinggi tanaman jagung berkisar
Lebih terperinci2 TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan dan Biologi Tanaman Kedelai
3 2 TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan dan Biologi Tanaman Kedelai Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) bukanlah tanaman asli Indonesia. Kedelai diduga berasal dari daratan China Utara atau kawasan subtropis. Kedelai
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Kondisi Cekaman Aluminium pada Lahan Respon Fisiologis Tanaman terhadap Cekaman Al
TINJAUAN PUSTAKA Kondisi Cekaman Aluminium pada Lahan Pembukaan areal pertanian di luar Jawa, khususnya tanaman pangan di lahan kering ditujukan pada jenis tanah Podsolik Merah Kuning dengan luas areal
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. dan memiliki batang berbentuk segi empat. Batang dan daunnya berwarna hijau
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Botani Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L) Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan tanaman umbi-umbian dan tergolong tanaman berumur pendek. Tumbuhnya bersifat menyemak dan
Lebih terperinciLAMPIRAN. Penanaman Benih F 3 Hasil Hibridisasi Varietas Anjasmoro x Genotipa Tahan Salinitas. Pengamatan Berdasarkan Karakter Fisiologi daun
35 Lampiran 1. Bagan Alur Penelitian LAMPIRAN Penanaman Benih F 3 Hasil Hibridisasi Varietas Anjasmoro x Genotipa Tahan Salinitas Pengamatan Berdasarkan Karakter Anatomi Daun Pengamatan Berdasarkan Karakter
Lebih terperinciPertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh
45 4.2 Pembahasan Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan memperhatikan syarat tumbuh tanaman dan melakukan pemupukan dengan baik. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara
Lebih terperinciMengatur perkembangan dan metabolisme individu. (pada peristiwa apa peran ini dapat dilihat/terjadi? ).
HEREDITAS Hubungan antara gen, DNA, Kromosom & Hereditas Pengertian hereditas? Melalui apa sifat diturunkan? Apa itu gen? Bagaimana hubungan antara gen dengan DNA? Bagaimana hubungan antara gen dengan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) adalah tanaman pangan utama sebagian besar penduduk
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Padi (Oryza sativa L.) adalah tanaman pangan utama sebagian besar penduduk Indonesia. Produksi padi nasional mencapai 68.061.715 ton/tahun masih belum mencukupi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia yang digunakan sebagai sayuran maupun
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. wilayah beriklim sedang, tropis, dan subtropis. Tanaman ini memerlukan iklim
15 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Tanaman Buncis Buncis berasal dari Amerika Tengah, kemudian dibudidayakan di seluruh dunia di wilayah beriklim sedang, tropis, dan subtropis. Tanaman ini memerlukan
Lebih terperincisehingga diharapkan dapat menghasilkan keturunan yang memiliki toleransi yang lebih baik dibandingkan tetua toleran (segregan transgresif).
PEMBAHASAN UMUM Sorgum merupakan salah satu tanaman serealia yang memiliki toleransi yang tinggi terhadap kekeringan sehingga berpotensi untuk dikembangkan di lahan kering masam di Indonesia. Tantangan
Lebih terperinciProliferasi Kalus Awal, Induksi Mutasi dan Regenerasi
53 PEMBAHASAN UMUM Peningkatan kualitas buah jeruk lokal seperti jeruk siam Pontianak merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan daya saing buah lokal menghadapi melimpahnya buah impor akibat tidak
Lebih terperinciGENETIKA DAN HUKUM MENDEL
GENETIKA DAN HUKUM MENDEL Pengertian Gen Pertama kali diperkenalkan oleh Thomas Hunt Morgan, ahli Genetika dan Embriologi Amerika Serikat (1911), yang mengatakan bahwa substansi hereditas yang dinamakan
Lebih terperinciKISI-KISI PENULISAN SOAL USBN. MATERI Keanekaragaman tingkat gen, spesies, ekosistem. Ciri-ciri makhluk hidup dan perannya dalam kehidupan
KISI-KISI PENULISAN USBN Jenis Sekolah : SMA Mata Pelajaran : BIOLOGI Kurikulum : 2013 Alokasi Waktu : 120 menit Jumlah Soal : Pilihan Ganda : 35 Essay : 5 1 3.2 Menganalisis berbagai tingkat keanekaragaman
Lebih terperinciVI. PEMBAHASAN UMUM Rhizobium Sebagai Agen Tranformasi Genetika Alternatif
VI. PEMBAHASAN UMUM Rhizobium Sebagai Agen Tranformasi Genetika Alternatif Transformasi genetika merupakan teknik yang rutin digunakan saat ini untuk mentransfer berbagai sifat penting pada tanaman dan
Lebih terperinciKERAGAMAN KARAKTER TANAMAN
MODUL I KERAGAMAN KARAKTER TANAMAN 1.1 Latar Belakang Tujuan akhir program pemuliaan tanaman ialah untuk mendapatkan varietas unggul baru yang sesuai dengan preferensi petani dan konsumen. Varietas unggul
Lebih terperinciMENGAMATI PERTUMBUHAN BIJI KACANG HIJAU
MENGAMATI PERTUMBUHAN BIJI KACANG HIJAU 05115011 Rodiyah TUGAS TIK UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2015 http://narotama.ac.id PERCOBAAN PERTUMBUHAN PERKECAMBAHAN Tujuan : Untuk membandingkan pertumbuhan
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Nenas (Ananas comosus (L) Merr) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang mempunyai manfaat ganda, baik sebagai makanan segar, bahan industri makanan seperti pizza, rempah,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Lokasi Penelitian. B. Perancangan Penelitian. C. Teknik Penentuan Sampel. D. Jenis dan Sumber Data
16 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2015 s/d Januari 2016. Lokasi penelitian berada di Desa Giriharjo, Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi,
Lebih terperinciI. TINJAUAN PUSTAKA. dalam, akar dapat tumbuh hingga sekitar 1 m. Dengan adanya bakteri Rhizobium, bintil
I. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Buncis Sistem perakaran berbagai jenis buncis tidak besar atau ekstensif, percabangan lateralnya dangkal. Akar tunggang yang terlihat jelas biasanya pendek, tetapi pada tanah
Lebih terperinciIDENTIFIKASI MOLEKULAR KANDIDAT MUTAN PROTEIN HETEROTRIMERIK G SUBUNIT
IDENTIFIKASI MOLEKULAR KANDIDAT MUTAN PROTEIN HETEROTRIMERIK G SUBUNIT α (Gα) DARI KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill) TOLERAN ALUMINIUM KULTIVAR SLAMET LURIA MARLINA LIMBONG DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
18 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pengujian Inokulasi Virus Tungro pada Varietas Hibrida dan Beberapa Galur Padi di Rumah Kaca Pengaruh Infeksi Virus Tungro terhadap Tipe Gejala Gambar 2 menunjukkan variasi
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Tanaman Anthurium Wave of Love
TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Tanaman Anthurium Wave of Love Tanaman Anthurium Wave of Love termasuk ke dalam famili Araceae, berbatang sukulen dan termasuk tanaman perennial. Ciri utama famili
Lebih terperinciPenggunaan varietas unggul berdaya hasil tinggi, tahan hama dan
PEMANFAATAN KOMBINASI PEMBERIAN MUTAGEN DAN KULTUR IN VITRO UNTUK PERAKITAN VARIETAS UNGGUL BARU Penggunaan varietas unggul berdaya hasil tinggi, tahan hama dan penyakit maupun cekaman lingkungan merupakan
Lebih terperinciVII. KEHARAAN DAN PEMUPUKAN
VII. KEHARAAN DAN PEMUPUKAN Ubi kayu menghasilkan biomas yang tinggi sehingga unsur hara yang diserap juga tinggi. Jumlah hara yang diserap untuk setiap ton umbi adalah 4,2 6,5 kg N, 1,6 4,1 kg 0 5 dan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA (BI-2105) PENGENALAN MUTAN. Tanggal praktikum : 12 September 2014 Tangga pengumpulan : 19 September 2014
LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA (BI-2105) PENGENALAN MUTAN Tanggal praktikum : 12 September 2014 Tangga pengumpulan : 19 September 2014 disusun oleh: Jessica Esther 10613067 Kelompok 5 Asisten: Mia Audina (10611026)
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pemuliaan tanaman adalah suatu metode yang secara sistematik merakit
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Pemuliaan tanaman adalah suatu metode yang secara sistematik merakit keragaman genetik menjadi suatu bentuk yang bermanfaat bagi kehidupan manusia (Makmur,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. A. Kacang Tunggak. Kacang tunggak (Vigna unguiculata L. Walp) termasuk keluarga
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kacang Tunggak Kacang tunggak (Vigna unguiculata L. Walp) termasuk keluarga Leguminoceae. Tanaman ini diperkirakan berasal dari Afrika Barat yang didasarkan atas keberadaan tetuanya,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. akar-akar cabang banyak terdapat bintil akar berisi bakteri Rhizobium japonicum
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Susunan akar kedelai pada umumnya sangat baik, pertumbuhan akar tunggang lurus masuk kedalam tanah dan mempunyai banyak akar cabang. Pada akar-akar cabang banyak terdapat
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Rekapitulasi Sidik Ragam
HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian dilakukan pada bulan Juni hingga September 2009 yang dimulai dengan penanaman bibit tanaman sambung nyawa (Gyanura procumbens (L) Merr.). Bibit ditanam dengan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Syarat Tumbuh
3 TINJAUAN PUSTAKA Syarat Tumbuh Tanah Jenis tanah yang sesuai untuk pertumbuhan kacang tanah adalah lempung berpasir, liat berpasir, atau lempung liat berpasir. Keasaman (ph) tanah yang optimal untuk
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Benih merupakan salah satu masukan usaha tani yang mempengaruhi tingkat
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Benih merupakan salah satu masukan usaha tani yang mempengaruhi tingkat hasil. Penggunaan benih bermutu tinggi dalam budidaya akan menghasilkan panen tanaman yang tinggi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merril) merupakan salah satu komoditas penting dalam
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kedelai (Glycine max [L.] Merril) merupakan salah satu komoditas penting dalam hal penyediaan pangan, pakan dan bahan-bahan industri, sehingga telah menjadi
Lebih terperinciKOMBINATORIAL DALAM HUKUM PEWARISAN MENDEL
KOMBINATORIAL DALAM HUKUM PEWARISAN MENDEL Fransisca Cahyono (13509011) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. tergenang air pada sebagian waktu selama setahun. Saat ini pemanfaatan lahan
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. 1. Lahan Kering dan Potensinya di Bali Lahan kering adalah hamparan lahan yang tidak pernah digenangi air atau tergenang air pada sebagian waktu selama setahun. Saat ini pemanfaatan
Lebih terperinci